layout SELASAR II.cdr

advertisement
Edisi II | September 2015
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
70 Tahun Indonesia Merdeka;
Reeksi Peran Umat Islam bagi Bangsa
SeputarIndustri:
CoordinationofBenefit(COB)
BPJS&AsuransiKomersial
Beritakaful:
TasyakuranMiladXXITakafulKeluarga
Oleh-olehdariTopAgentAward-AAJI2015
NasihatInsanTakaful:
MenyelamiArtiKemerdekaan
KeuanganSyariah:
RangkumanPrinsipDasardan
KontrakKeuanganSyariah
Salam REDAKSI
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
PEMBINA
Hasreiza
Assalamu'alaikum wr. wb.
Tepat tanggal 17 Agutus 2015 yang lalu, negeri ini menginjak usia ke 70 tahun.
Sebuah usia yang cukup matang bagi sebuah bangsa dalam menjalani
kesepakatannya dalam ikatan wilayah kenegaraan. Proses kemerdekaan
Republik ini tidak didapatkan begitu saja, namun melalui perjuangan gigih
setelah keramahan peradaban kita sebagai bangsa dilecehkan oleh teror dan
penindasan bangsa lain.
Islam, yang diyakini oleh banyak ilmuwan seperti J.C. Van Leur, Hamka,
Abdullah bin Nuh, D. Shahab dan T.W Arnold, masuk ke nusantara sejak abad ke
7 masehi atau abad pertama Hijriyah, telah memberikan sumbangsih atas
perjuangan melawan penjajahan dengan menyerahkan mujahid-mujahid
terbaiknya berjuang dengan kegigihan dan prinsip jihad yang tinggi. Dan hal
tersebut masih terus berlangsung hingga kini, ketika Islam memberikan warna
dominan dalam perjalanan bangsa, paska kemerdekaan.
Berdekatan dengan itu, tanggal 25 Agustus 2015, PT. Asuransi Takaful Keluarga
juga menginjak usia ke 21 tahun. Usia yang jika diibaratkan manusia, adalah usia
produktif yang menuju kematangan, baik dalam berbuat maupun bersikap. Usia
di mana terjadi proses produktif yang tinggi bagi pemenuhan tanggung jawab
bagi dirinya sendiri dan banyak orang yang terkait dengannya.
“Dua Dekade, Satu Hati” menjadi tema yang dipilih dalam filosofinya sebagai
pengingat, perekat dan pendorong bagi seluruh insan Takaful untuk berjuang
dan melakukan yang terbaik bagi perusahaan sebagai bagian dari jihad masa
kini bagi keluarga, umat dan tegaknya syariah dalam perekonomian negeri ini.
Ya, jihad masa kini yang menjadi kesinambungan atas jihad yang dilakukan oleh
umat dan mujtahid pendahulu yang berjuang bagi kemerdekaan dan kedaulatan
tanah air.
Segala upaya untuk senantiasa bersyukur atas nikmat iman, kemerdekaan, dan
lainnya yang terus menerus dilimpahkan oleh Allah SWT kepada segenap insan
Takaful, diharapkan akan terimplementasi dengan terus berusaha memberikan
yang terbaik dalam pekerjaan sebagai bagian dari ibadah muamalah kita dalam
mendorong tegaknya syariat Islam dalam sistem ekonomi negeri ini, atas dasar
tujuan kemaslahatan umat.
Assalamu'alaikum wr. wb.
Cendekia
Siapkan masa depannya,
Wujudkan cita-citanya
PENASIHAT
Satibi Darwis, Lc.
PEMIMPIN REDAKSI
Ahmad Sultoni
REDAKTUR AHLI
Tegar Hidayat
Wahyuningsih
Asep Kurniawan
STAFF REDAKSI
Ahmad Prasetyadi
Fajar Basuki
Hurun ‘In
PENATA LETAK & DESAIN
GRAFIS
Ahmad Prasetyadi
PENERBIT
PT. Asuransi Takaful Keluarga
ALAMAT
Jl. Mampang Prapatan Raya
No. 100 Jakarta 12790 Indonesia
TELEPON | FAX
(021) 799 1234 | (021) 790 1435
EMAIL
[email protected]
WEBSITE
http://www.takaful.co.id
* Redaksi menerima berbagai jenis
tulisan dari pembaca sesuai dengan
rubrikasi yang kami sediakan.
Kirimkan ke e-mail
[email protected] beserta
biodata dan nomor kontak yang
dapat dihubungi.
Redaksi berhak menyunting tulisan
yang masuk tanpa mengubah
maksud dan isi.
Daftar ISI
source: batatx.photo
14 Interview
04 Seputar Industri
Bu Dosen sang Agen Juara
COB BPJS
dengan Asuransi Komersial
16 Wawasan
06 Fokus
Mencermati PTKP 2015
70 Tahun Indonesia Merdeka;
Refleksi Peran Umat Islam bagi Bangsa
18 Keuangan Syariah
Rangkuman Prinsip Dasar dan
Kontrak Keuangan Syariah
10 Beritakaful
Milad XXI Takaful Keluarga
Hongkong Trip Contest 2015
Top Agent Award 2015
Soft-launching SELASAR
21 Nasihat Insan Takaful
Menyelami Arti Kemerdekaan
13 Marketing Corner
Top Agent of the Month
Periode Agustus 2015
3
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Seputar INDUSTRI
Faskes BPJS adalah Rumah
Sakit/Klinik yang bekerjasama
dengan BPJS, sedangkan non
Faskes BPJS adalah yang tidak
bekerjasama dengan BPJS.
Dapat disampaikan juga bawah
terdapat perbedaan prosedur
bagi peserta yang menjalani
pengobatan atau perawatan di
kedua jenis Fasilitas Kesehatan
tersebut.
1. Prosedur Pelayanan di
Faskes BPJS
COBBPJSdengan
AsuransiKomersial
C
oordination of Benefit
(COB) adalah suatu
proses dimana dua
atau lebih penanggung
(payor) menanggung orang
yang sama untuk benefit
asuransi kesehatan yang
sama, dengan membatasi
total benefit dalam jumlah
tertentu yang tidak melebihi
jumlah pelayanan kesehatan
yang dibayarkan peserta.
Sebenarnya istilah ini sudah
tidak asing lagi bagi kita yang
bekerja di industri asuransi,
karena merupakan hal yang
umum dilakukan apabila ada
nasabah memiliki 2 (dua) atau
lebih polis asuransi. Namun
belakangan ini kita seperti
diingatkan kembali dan ingin tahu
lebih banyak mengenai COB ini
setelah adanya program COB
BPJS.
Tidak hanya masalah prosedur
namun juga bagaimana 2 produk
yang berbeda ini dapat saling
dikoordinasikan, karena seperti
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
yang kita ketahui terdapat
perbedaan antara produk BPJS
dan produk Asuransi Komersial
(Askom).
Karena masih banyak yang
belum paham mengenai program
COB BPJS ini, dan perlunya
memberikan informasi terutama
kepada marketing Corporate
maka pada Rabu, 26 Agustus
2015 Divisi Corporate Business
menyelenggarakan training atau
sharing mengenai COB BPJS di
ruang meeting lantai 3 Gedung
Graha Takaful Indonesia,
Jakarta. Acara ini diikuti oleh
Marketing Corporate dari
Corporate Agency (CA), Account
Executive (AE), Alternative
Distribution Channel (ADC) dan
Broker.
Dalam penjelasan yang
disampaikan oleh Tim Aktuari
dan Tim Klaim, terdapat 2 jenis
Rumah Sakit/Klinik yaitu yang
disebut sebagai Faskes BPJS
dan Non Faskes BPJS dalam
pelaksanaan prosedur BPJS ini.
4
Untuk mendapat pelayanan di
Faskes BPJS, peserta
diharuskan menggunakan kartu
BPJS Kesehatan dan mengikuti
sistem rujukan berjenjang yang
sudah ditentukan oleh BPJS
Kesehatan . “Coordination of
Benefit” atau COB hanya berlaku
pada manfaat Rawat Inap jika
kelas Rumah Sakit yang
digunakan lebih tinggi dari kelas
yang menjadi hak di BPJS
Kesehatan (naik kelas). Untuk
dapat mengajukan klaim
reimbursement COB, Rumah
Sakit harus memberikan tagihan
selesai biaya antara Tagihan
Rumah Sakit dan biaya yang
sudah dijamin oleh BPJS
Kesehatan.
2. Prosedur Pelayanan di
Faskes Non BPJS (COB)
Secara prosedur hampir sama
dengan prosedur pada
pelayanan di Faskes BPJS
Kesehatan, yang dalam
pelaksanaannya peserta harus
tetap mengikuti sistem rujukan
berjenjang. Namun untuk
prosedur kedua ini saat ini baru
bisa dilakukan di 24 Rumah Sakit
untuk seluruh wilayah Indonesia,
jumlah Rumah Sakit dapat
berubah sesuai informasi dari
BPJS Kesehatan. Setelah
peserta mengikuti prosedur,
jaminan di Rumah Sakit
diberikan oleh Askom dengan
penggantian sesuai dengan
manfaat dan ketentuan Askom.
Seputar INDUSTRI
Setelah Askom menerima tagihan
dari RS, Askom akan menagihkan
selisih biaya ke BPJS Kesehatan
yang akan membayarkan sebesar
tarif INA CBG RS tipe C. Untuk
mengetahui daftar Rumah Sakit
dapat dilihat di website BPJS
Kesehatan.
3. Prosedur Pelayanan Gawat
Darurat
Ketentuan gawat darurat ini harus
sesuai dengan yang berlaku pada
BPJS, misalnya untuk panas
suhu badan 40 derajat celcius,
patah tulang terbuka, henti
jantung dan masih banyak lagi.
Untuk mengetahu kriteria gawat
darurat secara lengkap dapat
mengakses :
bpjs-kesehatan.go.id.
Untuk kondisi darurat peserta
dapat menggunakan Rumah
terdekat tempat kejadian untuk
menghilangkan kondisi
daruratnya saja. Setelah
kedaruratan dapat diatasi
peserta harus pindah ke Faskes
BPJS Kesehatan. Apabila kondisi
darurat sudah diatasi namun
peserta tidak mau pindah ke
Faskes BPJS Kesehatan maka
manfaat BPJS Kesehatan tidak
dapat digunakan.
Sebagai peserta tentu saja kita
harus memahami prosedurprosedur yang ditetapkan BPJS
jika ingin memaksimalkan
penggunaan COB BPJS
tersebut, karena apabila kita
tidak mengikuti prosedur yang
ditetapkan maka fasilitas COB
BPJS menjadi tidak berlaku.
Sebagai karyawan Askom
diharapkan lebih memahami hal
ini, sehingga dapat memak-
simalkan manfaat dari pemberlakuan COB BPJS
Kesehatan. Dan akan lebih
bermanfaat juga buat orang lain,
apabila kita dapat menjadi
tempat bertanya bagi peserta lain
yang belum mendapat informasi
mengenai manfaat COB BPJS
ini.
Wahyuningsih
Manager Corporate Business
PT Asuransi Takaful Keluarga
Gagal merencanakan
berarti merencanakan kegagalan,
Persiapkan hari bahagia Anda di masa depan
bersama Takaful Keluarga.
asuransitakafulkeluarga
@takafulkeluarga
5
http://www.takaful.co.id
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
FOKUS
70Tahun
Kemerdekaan;
Re leksiPeranUmat
IslambagiBangsa
Hasreiza
Kadiv. Human Capital
PT Asuransi Takaful Keluarga
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
6
FOKUS
B
erkenaan dgn HUT
kemerdekaan RI ke 70
tahun, sejarah bangsa ini
telah mencatat peran penting
umat Islam dan para pejuang
muslim dalam merebut setiap
jengkal tanah di seluruh persada
nusantara, mengusir penjajah
dan memproklamasikan
kemerdekaan RI.
Pemberontakan petani
menentang penindasan yang
berlangsung terus-menerus
sepanjang masa penjajahan
selalu di bawah bendera Islam.
Demikian pula perlawanan yang
dilakukan oleh Tengku Cik Di
Tiro, Teuku Umar dan diteruskan
oleh Cut Nyak Dien dari tahun
1873-1906 adalah jihad melawan
“kape-kape” Belanda.
Sesungguhnya umat Islam
memiliki peran sangat penting
dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia dan dalam
menumbuhkan kebangkitan.
Peperangan yang terjadi pada
abad ke-19 melawan penjajah
Belanda selalu bernafaskan jihad. Sejak Maret 1602, pada
saat Belanda mendirikan serikat
dagang VOC (Verenigde
Oostindische Compagnie), salah
satu gerakannya yakni
memonopoli perdagangan
rempah-rempah di kawasan
Nusantara pada kala itu
berbuntut pada perlawananperlawanan yang dilakukan oleh
kerajaan yang ada di Nusantara
misalnya Kerajaan Banten dan
Kerajaan Mataram. Namun
kiprah kerajaan tersebut tidak
berlangsung lama. Pihak VOC
berhasil mengajak ‘damai’ pihak
kerajaan dalam upaya mengelola
hasil bumi Nusantara.
Sehingga kemelut VOC dengan
pribumi khususnya di Jawa
meletus ditandai dengan Perang
Jawa yang dikomandoi oleh
Pangeran Diponegoro salah satu
anak Sultan Hamengkubuwono
III yang keluar dari istana
menghimpun kekuatan
masyarakat di luar kerajaan.
Karenanya, upaya protes dan
inisiatif perlawanan mulai diambil
alih oleh kalangan luar istana
dengan subjek yang memiliki
latar belakang sebagai pemuka
lokal, orang biasa, dan para
pemuka agama. Dalam konteks
inilah, institusi pesantren sebagai
lembaga pendidikan tradisional
Islam di Jawa, memiliki peran
yang sangat penting dalam
membangun gerakan yang
bersifat messianistik. Oleh
karenanya, Belanda sangat
mencurigai keberadaan
pesantren dan tarekat sebagai
tempat dalam mendukung dan
melakukan pembentukan unitas
kemasyarakatan dan tempat
“
Lima belas ribu tentara
Sekutu dengan
persenjataan serba canggih
tak mampu menghadapi
pasukan perlawanan
pasukan kyai dan santri.
Bahkan, Brigadir Jenderal
A.W.S. Mallaby tewas di
tangan laskar santri.
”
konsentrasi dalam menanamkan
rasa kebencian dan permusuhan
terhadap pemerintah kolonial
Hindia Belanda.
Pesantren tidak hanya sekedar
menjadi tempat pendidikan,
melainkan juga menjadi tempat
penanaman para kader dan
pemimpin agama yang pada
kelanjutannya sanggup
mempengaruhi serta memimpin
beberapa gerakan perlawanan
terhadap kolonial (Zainul Milal
Bizawie, 2014: 53-55).
Dalam buku Jaringan Ulama
Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII & XVIII
(2005), Azyumardi Azra
mengungkap sejumlah contoh
7
perjuangan para ulama dalam
melawan penjajah. Sebutlah
contoh Syekh Yusuf al-Maqassari
(1627-1629M). Ulama terkenal ini
bukan hanya mengajar dan
menulis kitab-kitab keagamaan,
tetapi juga memimpin pasukan
melawan penjajah.
Tahun 1683, setelah tertangkapnya Sultan Ageng Tirtayasa,
Syekh Yusuf Maqassari memimpin sekitar 4.000 pasukan di
hampir seluruh wilayah Jawa
Barat. Menurut Adian Husaini,
seperti yang dikutip dari
dakta.com, ada satu versi yang
menceritakan bahwa Syekh
Yusuf berhasil ditangkap setelah
komandan pasukan Belanda, van
Happel, berhasil menyusup ke
markas Syekh Yusuf, dengan
menyamar sebagai Muslim
dengan pakaian Arab. Syekh
Yusuf pun dibuang ke Srilanka
dan Afrika Selatan untuk
mengurangi pengaruhnya. Tapi,
justru di kedua tempat itu, Syekh
Yusuf berhasil mengembangkan
Islam dengan mengajar dan
menulis.
Dalam buku yang sama,
diceritakan terdapat ulama lain,
yakni Syekh Abd al-Shamad alPalimbani (1704-1789), yang
dikenal sebagai ulama paling terkemuka dari wilayah Palembang.
Meskipun menetap Mekkah,
Syekh Abd al-Shamad memiliki
kepedulian kuat terhadap kondisi
Nusantara dan mendorong kaum
Muslim untuk melaksanakan
jihad melawan penjajah. Sebuah
kitab berba-hasa Arab tentang
keutamaan jihad fi-sabilillah
ditulisnya dengan judul;
Nashihah al-Muslim waTadzkirah al-mu’minin fi-Fadhail
al-Jihad fi-Sabilillah wa-Karamah
al-Mujahidin fi-Sabilillah. Melalui
kitabnya ini, Syekh al-Palimbani
menjelaskan bahwa wajib
hukumnya bagi kaum Muslim
untuk melakukan jihad melawan
kaum kafir.
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
FOKUS
Dalam The Achehnese, seperti
dikutip dalam buku di atas,
Snouck Hurgronje menyebutkan
bahwa karya Syekh al-Palimbani
merupakan sumber rujukan
utama berbagai karya mengenai
jihad dalam Perang Aceh yang
sangat panjang melawan
Belanda, mulai 1873 sampai
awal abad ke-20. Kitab ini
menjadi model imbauan agar
kaum Muslim berjuang melawan
kaum kafir.
Masih menurut Adian Husaini,
bahkan setelah kemerdekaan
diraih, para ulama tetap
mengawal kemerdekaan
Indonesia. Itu ditunjukkan oleh
kepahlawanan KH Hasyim
Asy’ari dengan fatwa jihadnya,
pada 14 September 1945.
Dampak dari Resolusi Jihad itu
sungguh luar biasa. Puluhan ribu
kyai dan santri berperang
melawan tentara Sekutu, yang
baru saja memenangkan Perang
Dunia kedua. Lima belas ribu
tentara Sekutu dengan
persenjataan serba canggih tak
mampu menghadapi pasukan
perlawanan pasukan kyai dan
santri. Bahkan, Brigadir Jenderal
A.W.S. Mallaby tewas di tangan
laskar santri. (Lihat, el-Guyanie,
Resolusi Jihad Paling Syar’i,
2010).
Dalam proses kemerdekaan pun,
peran umat sangatlah sentral. Di
sana ada tokoh-tokoh umat
seperti KH Wahid Hasyim, Ki
Bagus Hadikusumo, KH Kahar
Muzakkir dan lainnya yang
menjadi anggota BPUPKI dan
PPKI. Mereka bukan sekadar
menginginkan Indonesia
merdeka, tetapi juga gigih
memperjuangkan Islam sebagai
dasar negara.
Perlawanan kultural dan
peperangan yang dipimpin kiaikiai pesantren juga masih
konsisten pada abad 20
melawan kolonialisme Belanda,
juga pada saat Jepang masuk
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
source: screenshoot film “Sang Kyai”
juga pada saat Jepang masuk
menggantikan Belanda. Terbukti
terbentuknya Laskar Hizbullah
pada tahun 1944 yang berisikan
kiai-santri yang bergabung
sebagai tentara PETA (Pembela
Tanah Air). Peran kiai,
sebagaimana dikutip dari Ali
Maschan Moesa, dalam perang
kemerdekaan tidak hanya dalam
laskar Hizbullah-Sabilillah saja,
tetapi banyak di antara mereka
menjadi komandan dan anggota
tentara PETA (Gugun AlGuyanie, 2012: 35)
Laskar ulama-santri yang
tergabung dalam tentara
Hizbullah-Sabilillah mengawal
sampai Proklamasi kemerdekaan
Indonesia, bahkan menjadi
subjek utama dalam Resolusi
Jihad yang difatwakan pada 22
Oktober 1945 guna
mempertahankan kemerdekaan
Indonesia saat Belanda dan
sekutunya melakukan agresi
militer.
Begitu besarnya peran umat
Islam dalam perjuangan
8
kemerdekaan, dalam bukunya
‘Menemukan Sejarah’, Ahmad
Mansur Suryanegara menuliskan
beberapa data di antaranya:
1. Pengakuan George Mc Turner
Kahin seorang Indonesianis
(Nationalism and revolution
Indonesia) bahwa ada 3 faktor
terpenting yang mempengaruhi
terwujudnya integritas Nasional;
1) Agama Islam dianut mayoritas
rakyat Indonesia, 2) Agama Islam
tidak hanya mengajari
berjamaah, tapi juga menanamkan gerakan anti penjajah, 3)
Islam menjadikan bahasa Melayu
sebagai senjata pembangkit
kejiwaan yang sangat ampuh
dalam melahirkan aspirasi
perjuangan Nasionalnya.
2. Bahwa pelopor gerakan
Nasional bukan Budi Utomo
tetapi Syarekat Islam (SI) yang
memasyarakatkan istilah
Nasional dan bahasa Melayu ke
seluruh Nusantara, anggotanya
beragam dan terbuka.
Sementara Budi Utomo; menolak
persatuan Indonesia, memakai
FOKUS
bahasa Jawa dan Belanda dalam
pergaulannya, bersikap ekslusif
di luar pergerakan Nasional dan
keanggotaannya hanya untuk
kalangan Priyayi
(bangsawan/ningrat) saja.
3. Pelopor pembaharuan sistem
pendidikan Nasional adalah
Muhammadiyah (1912) 10 tahun
lebih awal dari Taman Siswa
(1922). Muhammadiyah sudah
memakai bahasa Melayu
sementara Taman Siswa
berbahasa Jawa dan Belanda.
4. Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928 dipelopori oleh para
pemuda Islam atas prakarsa
para ulama dalam rapat Nasional
PSII di Kediri pada 27-30
September 1928. Dan masih
banyak lagi-lagi fakta-fakta lain
yang belum terungkap.
Inilah rangkaian bukti sejarah
kiprah Islam Nusantara yang
diwariskan oleh Wali Songo, lalu
diteruskan ulama dan pesantren
sebagai basisnya ikut serta
menyumbangkan kekuatan untuk
meraih kemerdekaan atas
pengaruh kolonialisme selama
berabad-abad yang mendiami
bumi Nusantara ini.
Wakil Sekjen MUI KH Tengku
Zulkarnaen menyebutkan bahwa
hampir 90 persen pejuang yang
melawan penjajah adalah orang
Islam. Selain mengangkat
senjata, umat Islam juga telah
memberikan kontribusi dengan
lahirnya organisasi-organisasi
Islam. Ia mengatakan bahwa
lahirnya Syarekat Islam,
Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama, dan organisasi Islam lain
telah menggerakkan elemen
bangsa untuk sadar akan
kemerdekaan.
Sejarah sudah membuktikan
banyak sumbangsih yang
dilakukan orang Islam dalam
merebut kemerdekaan dari
tangan penjajah. Selain berjuang
di medan perang, umat Islam
juga telah banyak membangun
lembaga pendidikan melalui
beberapa organisasi Islam.
Dengan dibangunnya beberapa
institusi pendidikan Islam pada
saat perjuangan merebut
kemerdekaan, secara tidak
langsung menyadarkan diri
bagaimana kita harus lepas dari
segala bentuk penjajahan untuk
mendapatkan hak hidup
merdeka.
Hadirkan ketenangan berkarya,
untuk masa depan keluarga.
9
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
BERITAKAFUL
MeriahnyaTasyakuran
MiladXXITakafulKeluarga
T
epat pada tanggal 25 Agustus 2015 lalu, PT. Asuransi Takaful Keluarga menginjak usia yang
ke-21 sebagai pelopor perusahaan asuransi syariah di Indonesia. Dalam rangka
mensyukuri nikmat Allah SWT atas pencapaian tersebut, panitia mengadakan serangkaian
kegiatan yang puncaknya adalah penyelenggaraan acara “Tasyakuran Milad ke-21 PT. Asuransi
Takaful Keluarga" pada 9 September 2015 di Wisma Muzdalifah, Jakarta Selatan.
Rangkaian kegiatan milad ke-21
Takaful Keluarga diawali dengan
penyelenggaraan kontes kreasi
konsep & tema milad yang
dimenangkan oleh Sdr. Tegar
Hidayat dengan gagasan “Dua
Dekade Satu Hati”.
tak kenal lelah insan Takaful
bersinergi dan berkolaborasi
dalam mengelola, membangun,
serta mengembangkan
perusahaan demi mewujudkan
visi & misi yang dicita-citakan
bersama.
melangkah lebih maju dalam
naungan berkah dan ridha-Nya,
sehingga menjadi kebanggaan
seluruh stakeholder dan dapat
menebar manfaat sebesarbesarnya bagi masyarakat
Indonesia. Amin.
Selanjutnya, diselenggarakan
serangkaian perlombaan antara
lain futsal antar divisi,
bulutangkis, tenis meja, serta
lomba memasak bagi para
karyawan perempuan.
Semoga pencapaian usia ke-21
ini menjadi momen untuk
bermuhasabah sekaligus
menjadi motivasi untuk
Selamat milad Asuransi Takaful
Keluarga. Dua dekade satu hati!
(AS)
Puncaknya, diselenggarakan
acara Tasyakuran Milad ke-21
PT. Asuransi Takaful Keluarga
yang dihadiri oleh segenap
direksi, tamu undangan, serta
karyawan-karyawati Takaful
Keluarga.
Dua puluh satu tahun perjalanan
Takaful Keluarga ini merupakan
rahmat dan anugerah Allah SWT
yang patut disyukuri, sekaligus
sebagai bukti dari komitmen dan
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Penghargaan untuk karyawan dengan masa pengabdian 20 tahun.
10
BERITAKAFUL
FOTO: FAJAR BASUKI
Corporate Business Mid-Year Contest 2015
Pada acara training COB BPJS 26 Agustus yang lalu,
divisi Corporate Business turut mengumumkan
pemenang Mid-Year Contest untuk para marketing
Corporate dengan hadiah berupa trip ke Hongkong.
Dari total 61 orang marketing Corporate didapatkan 2
orang yang memenuhi kriteria pemenang kontes, yaitu
Ibu Dwi Titik Adjarini dan Bapak Masyhuril Khamis dari
CA KBS. Ibu Dwi Titik sebagai Top Agent berhasil
mengumpulkan sebanyak 5 (lima) polis baru dengan
total premi Rp 3,143,425,450,- dan Bapak Masyhuril Khamis yang mewakili CA KBS sebagai Top
Corporate Agency berhasil mengumpulkan 55 polis baru dengan total premi Rp 5,511,189,698,-. Kami
mengucapkan selamat atas pencapaian yang sudah diraih para pemenang dan semoga hal ini dapat
menjadi motivasi bagi seluruh marketing Corporate bekerja dengan lebih semangat. (HI)
Kiprah ATK dalam Top Agent Award - AAJI 2015
Tanggal 19-20 Agustus 2015 yang lalu, AAJI telah melaksanakan acara Top Agent Award (TAA) AAJI yang bertemakan
Asuransi Bagi Negeri Bahari di Makassar. Pada acara malam
Gala Dinner yang berlangsung di Four Points Hotel by
Sheraton Makassar, diberikan penghargaan kepada seluruh
Top Agent versi Perusahaan, dimana Takaful Keluarga
mengirimkan Ibu Suningsih sebagai Top Agent. Pada tahun ini,
Takaful mengikuti 2 kategori yaitu Agent Top Premium (diwakili
Ibu Suningsih) dan Group Agent Top Premium (diwakili Ibu
Hendrawati).
Selamat kepada Ibu Hendrawati yang memperoleh penghargaan sebagai peringkat 5 - Group Agent Top
Premium. Sedangkan untuk Agent Of The Year, tahun ini dimenangkan oleh AIA Financial (peringkat I),
Equity Life (peringkat II) dan Prudential Life (peringkat III). Semoga di tahun mendatang Takaful
Keluarga dapat lebih meraih prestasi di acara TAA - AAJI berikutnya.
Dibulan September ini akan diumumkan pemenang kontes Gebyar Merdeka 2015 dan nantikan pula
inisiatif kontes lainnya. (AK)
Sosialisasi & Soft-launching
E-bulletin SELASAR
Bertempat di ruang meeting Graha Takaful
Indonesia (12/08/2015), tim redaksi
SELASAR menyelenggarakan acara softlaunching sekaligus sosialisasi e-bulletin
bulanan SELASAR edisi perdana, Agustus
2015. Mengundang segenap jajaran
manajemen PT. Asuransi Takaful Keluarga,
e-bulletin SELASAR diresmikan secara
langsung oleh Ibu Rina Elviroza selaku Direktur Operasional. Tim redaksi berharap kehadiran e-bulletin
SELASAR dapat menjadi media komunikasi dan informasi bagi segenap insan Takaful Keluarga, menjadi
medium silaturrahim, sekaligus menjadi wadah unjuk kreativitas yang bermanfaat untuk para pembacanya.
(AP)
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
12
Marketing CORNER
RetailBusiness
TopAgentoftheMonth
(berdasarkan pencapaian bulan Agustus 2015)
Top Policy
TAD
TSM
TFC
Dian Achtiana H.
Rini Riana S.
Rolan Putra P.
010300101
020300005
031100361
Spirit Agency
Jakarta IV - III
Java Agency
Bandung III
Perwira Agency
Purwokerto IV
Top Premium
TAD
TSM
TFC
Dian Achtiana H.
Sri Lestari N.
Abdul Rohman
010300101
Spirit Agency
Jakarta IV - III
Top Recruitment
030700047
111100023
Utami Agency
Yogyakarta II
Samara Agency
Bandar Lampung I
Top Rookie
Penilaian berdasarkan pada
pencapaian jumlah rekrut,
jumlah polis, serta jumlah
premi.
Penilaian berdasarkan pada
pencapaian jumlah polis.
Herlina Fitri Sari
Mailan Sari
(TAD)
(TFC)
010900547
011500179
Hanifa Agency
Bekasi II
Permata Agency
Tangerang I
13
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
INTERVIEW
Hendra Pertaminawati
5th Top Group Premium Winner TAA AAJI 2015
“BuDosenSangAgenJuara”
sosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
kembali menggelar acara tahunan Top
Agent Awards (TAA) untuk yang ke-28
kalinya. Perhelatan tersebut berlangsung dari
tanggal 19-20 Agustus 2015 di Makassar,
Sulawesi Selatan.
A
melanjutkan kuliah S2 lalu mengajar di UIN Syarif
Hidayatullah. Kemudian tahun 2004, saya melamar
kembali di Takaful Keluarga sebagai sales
Corporate Business dan pada tahun yang sama
saya juga mengikuti ujian PNS. Alhamdulillah saya
berhasil lolos keduanya.
Dalam acara yang dihadiri oleh perusahaanperusahaan asuransi termasuk Takaful Keluarga
ini, terdapat 11 kategori penghargaan yang akan
diberikan kepada agen-agen terbaik. Pada
kategori Group Agent Top Premium, Ibu
Hendrawati sebagai salah satu agen Corporate
Business PT. Asuransi Takaful Keluarga berhasil
meraih peringkat ke-5. Penghargaan yang diraih
oleh Ibu Hendrawati ini sungguh membanggakan,
mengingat beliau sudah cukup lama dalam
bidang marketing.
Motivasi apa yang membuat Ibu ingin
bergabung di Takaful Keluarga?
Saya tertarik ingin bergabung dengan Takaful
karena Takaful merupakan perusahaan yang
dijalankan dengan berbasis syariah. Motivasi saya
juga berawal dari keinginan untuk menambah
penghasilan dan mengumpulkan biaya untuk
berangkat haji.
Kesulitan apa saja yang Ibu hadapi selama
menjadi agen Takaful?
Awalnya dulu saya sering menemui
kendala di pelayanan Takaful, lalu
muncul kendala dengan produk.
Namun saat ini kedua hal tersebut
sudah cukup baik, jadi sekarang
tergantung pada kemampuan saya
sebagai agen untuk memasarkan
produk Takaful.
Ditemui selepas acara training COB BPJS
di Takaful Keluarga, Ibu Hendrawati
menceritakan pengalamannya dari awal
menjadi Agen Takaful hingga bisa
meraih penghargaan pada acara TAA
AAJI ke-28.
Bagaimana kisahnya hingga Ibu
bisa bergabung di Takaful?
Prestasi apa saja yang
sudah Ibu raih selama
menjadi agen Takaful?
Tahun 1995 saya ikut seleksi
karyawan di Bank Muamalat
Indonesia (BMI), namun
pada seleksi akhir tidak
lolos. Pada saat itu,
secara tidak sengaja
bertemu dengan Direktur
Utama Takaful dan
diberikan kartu nama.
Prestasi yang saya raih
diantaranya mencapai
target 500 juta pada
tahun pertama saya
menjadi sales
Corporate Business.
Lalu dari 2008 hingga
2014 saya sering
memenangkan kontes
yang diadakan untuk
agen Takaful, antara lain
memenangkan kontes ke
Malaysia, ibadah umrah, ke
Singapura dan terakhir pada
tahun 2014 saya
Setelah itu saya sempat
menjadi marketing retail
selama 6 bulan, lalu
menjadi karyawan di
bagian sales support pada
awal tahun 1996 sampai
dengan tahun 1998.
Setelah menikah saya
sempat resign dan
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
14
INTERVIEW
memenangkan kontes Agency
Trip ke Jepang.
Bagaiman kesan Ibu selama
menjadi agen Takaful
Keluarga? Apakah ada
pengalaman unik yang pernah
dialami?
Saya menikmati sekali pekerjaan
saya menjadi agen Takaful dan
bangga menjadi bagian dari
keluarga besar Takaful, karena
banyak pengalaman unik selama
menjadi agen Takaful. Contohnya
seperti, saya pernah
membayarkan kelebihan biaya
(ekses) saat ada peserta yang
sedang di rawat inap. Lalu
pernah datang ke kantor klien
seminggu 3 kali untuk membantu
memeriksa dokumen klaim.
Pernah juga saya “dimarahin”
klien karena ada kesalahpahaman, tapi tetap saya senang
melayani klien. Hingga telepon
saya “on” 24 jam agar klien bisa
menghubungi saya kapanpun .
Bagaimana kondisi pasar
saat ini?
Tantangan terbesar dalam pasar
saat ini yaitu karena adanya
BPJS, banyak perusahaan yang
tidak membeli asuransi komersial
tambahan karena budget mereka
sudah habis untuk membayar
premi BPJS. Saat ini yang dapat
di-follow up adalah perusahaan
yang merasa benefit BPJS tidak
cukup baik untuk karyawannya,
namun perusahaan asuransi lain
pun turut bersaing untuk
mendapatkan klien-klien seperti
ini, sehingga persaingan
memang semakin ketat.
Bagaimana pengalaman Ibu
dalam Top Agent Award 2015?
Pada ajang TAA, kemarin saya
berhasil mendapat peringkat ke-5
untuk Top Group Premium dari 8
Nominator. Di TAA kemarin,
perusahaan asuransi syariah
yang berhasil masuk hanya
Takaful. Ini penghargaan
pertama untuk saya, karena
tahun-tahun sebelumnya hanya
menjadi partisipan saja. Saat
mendapat penghargaan ini
rasanya sangat senang dan tidak
percaya. Ini menjadi motivasi
saya untuk lebih semangat dan
lebih bekerja lebih keras lagi.
dengan tujuan akhir sebagai
sarana bermuamalah secara
syar’i. Semoga Takaful
produksinya lebih bagus dan
tetap fokus pada tujuan yang
ditentukan di awal. Karena
Takaful berdiri bukan hanya
untuk mencari keuntungan
semata tetapi juga untuk
menjalankan misi sosial, yaitu
kemanusiaan tolong menolong.
Adakah tips sukses menjadi
agen Takaful Keluarga?
Harus tetap semangat
melakukan prospek dan
memperluas pasar asuransi
syariah ke market yang lebih
luas, yaitu kelompok muslim
rasional, yang jumlahnya besar
dan mayoritas di Republik ini.
Jangan pernah berhenti mencari
prospek, harus tetap semangat
melakukan aktivitas seperti cold
calling dan lainnya. Jangan lupa
bahwa agen juga berperan
sebagai sarana promosi Takaful,
sehingga dengan memberikan
service yang baik dan dapat
dipercaya, bisa memberikan citra
baik pula bagi Takaful. Begitupun
sebaliknya.
Pesan dan harapan Ibu di
ulang tahun Takaful yang ke21?
Untuk para karyawan tetap
semangat bekerja, karena kita
sebagai asuransi syariah sudah
dipandang oleh AAJI dan
asosiasi Asuransi lainnya dan
layak berdiri berdampingan
dengan asuransi konvensional.
(HI)
Saya berharap Takaful jangan
keluar dari tujuan awalnya
walaupun saat ini sudah terjadi
regenerasi. Awal Takaful berdiri
adalah karena ingin menjadi
pilihan dan melindungi umat dari
kegiatan ekonomi yang ribawi,
INFO KEPESERTAAN
Untuk memudahkan komunikasi, silahkan
perbaharui data kepesertaan Anda berupa;
“data alamat surat-menyurat, nomor HP, dan
alamat email bapak/ibu””
melalui sms 087788164000 atau bisa
menghubungi call center 08071003456 atau
021-79190005 dan atau email ke
[email protected] dengan format:
No.Polis#nama lengkap#alamat suratmenyurat#no.handphone#email adress
asuransitakafulkeluarga
15
@takafulkeluarga
http://www.takaful.co.id
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
WAWASAN
MencermatiPTKP2015
source: liputan6.com
S
eperti yang telah kita
ketahui bersama bahwa
target penerimaan negara
dari sektor Perpajakan pada
Tahun 2015 adalah Rp 1.489
triliun. Dan di tengah beban
target tinggi seperti itu dari
sektor perpajakan, Pemerintah
melalui Menteri Keuangan
mengeluarkan kebijakan yang
cukup melegakan yaitu mulai 1
Januari 2015, Wajib Pajak Orang
Pribadi akan mendapatkan
kenaikan Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP) sebesar
48% atau setara dengan Rp.
11.700.000,00 menjadi Rp.
36.000.000,00 setahun, dari
sebelumnya sebesar
Rp24.300.000,00.
Peningkatan PTKP tertuang
dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor
122/PMK.03/2015 tentang
Penyesuaian Besarnya PTKP.
Meskipun diundangkan pada
tanggal 29 Juni 2015, Peraturan
Menteri Keuangan tersebut mulai
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
berlaku sejak Tahun Pajak 2015.
Ada dua hal yang
melatarbelakangi dinaikkannya
batas PTKP, yang pertama
adalah Penyesuaian Upah
minimum Provinsi (UMP) atau
Upah Minimum Kabupaten
(UMK). Kenaikan UMP 2015 bila
dibanding dengan UMP 2013
adalah 31%. Alasan pemerintah
menaikan batas PTKP yang lebih
tinggi yaitu sebesar 48% karena
memasukan UMK, khususnya
Karawang yang menetapkan
upah minimum paling tinggi di
Indonesia sebesar Rp.
35.500.000,- setahun atau Rp.
2.957.450,- sebulan.
Yang kedua adalah sebagai
salah satu alat dan sarana
pendorong perekonomian, di
tengah situasi melambatnya
pertumbuhan ekonomi serta
perkembangan harga kebutuhan
pokok yang semakin meningkat.
Ketiga, kenaikan PTKP tersebut
ditujukan untuk meningkatkan
daya beli masyarakat dan
sebagai insentif agar
pertumbuhan ekonomi nasional
dapat didorong melalui
peningkatan konsumsi
masyarakat.
Perbandingan besarnya PTKP
yang sebelumnya dengan yang
saat ini berlaku adalah:
PTKP
Sebelumnya
Sekarang
Wajib pajak orang pribadi
Rp24.300.000,00
Rp36.000.000,00
Tambahan untuk WP kawin
Rp2.025.000,00
Rp3.000.000,00
Tambahan untuk tanggungan
Rp2.025.000,00
Rp3.000.000,00
Tambahan apabila penghasilan
istri digabung dengan suami
Rp24.300.000,00
Rp36.000.000,00
16
WAWASAN
Apa pengaruh kenaikan PTKP
bagi pemotongan pajak yang
selama ini diberlakukan untuk
karyawan? PTKP merupakan
pengurang penghasilan neto
karyawan untuk menentukan
berapa sebenarnya Penghasilan
Kena Pajak (PKP). Semakin
besar PTKP, semakin kecil
PKPnya. Sebaliknya, semakin
kecil PTKP, semakin besar
PKPnya. Bisa dibilang Pengaruh
kenaikan PTKP jika karyawan
belum/tidak menikah yang
penghasilan netonya di bawah
Rp 36 juta setahun atau Rp 3
juta sebulan, tidak akan dipotong
PPh Pasal 21.
Itu dampak positif dari sisi
karyawan, lalu bagaimana
dampak bagi perusahaan? Bagi
perusahaan yang memberikan
tunjangan PPh Pasal 21 bagi
karyawannya, maka biaya yang
dapat dibebankan menjadi
berkurang, karena PPh Pasal 21
atas penghasilan karyawan
berkurang. Namun begitu, hal
tersebut menyebabkan
penghasilan kena pajak
perusahaan naik, dan PPh
terutang perusahaan pun akan
naik.
Banyak dampak plus minus yang
akan ditimbulkan akibat kenaikan
PTKP. Mari kita ambil hikmah
positifnya dari kenaikan PTKP
terbaru. Kita sering melihat atau
mendengar kata bijak yang
menjadi slogan dari Dirjen Pajak
17
’Orang Bijak Taat Pajak’’. Kita
doákan semoga saudarasaudara kita yang dititipkan
kewajiban mengelola pajak kita,
bisa menjalankan amanah yang
diberikan dan berguna bagi
sebesar-besarnya kemaslahatan
umat dan bangsa ini.
(Sumber: www.pajak.go.id)
Sigit Prasetyo
Bagian Accounting
PT Asuransi Takaful Keluarga
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Keuangan SYARIAH
RangkumanPrinsipDasar
danKontrakKeuanganSyariah
K
euangan syari’ah adalah bentuk keuangan yang didasarkan pada
syari’ah atau bangunan hukum islam. Syari’ah, yang berarti “jalan yang
menuju sumber air”, dipenuhi dengan tujuan moral dan pelajaran
tentang kebenaran. Sejatinya, syari’ah mewakili gagasan bahwa semua
manusia dan pemerintah tunduk pada keadilan dibawah hukum. Ini adalah
satu istilah yang meringkaskan cara hidup yang diajarkan Allah swt kepada
hamba-hambanya dan mencakup segala sesuatu mulai dari kontrak bisnis
dan pernikahan hingga azab dan ibadah.
Keuangan syari’ah memiliki satu
persyaratan utama setiap
transaksi keuangan harus sesuai
dengan syari’ah. Untuk menjamin
kepatuhan terhadap syari’ah,
lima prinsip utama harus diikuti
secara ketat. Yaitu:
1. Keyakinan pada tuntunan
ilahi
Alam semesta diciptakan oleh
Allah dan Dia menciptakan
manusia di muka bumi untuk
memenuhi tujuan-tujuan tertentu
lewat ketaatan kepada perintahperintahNya. Perintah-perintah
ini tidak dibatasi pada ibadah dan
ritual keagamaan semata.
Melainkan mencakup bidang
penting dari nyaris setiap aspek
kehidupan, termasuk transaksi
ekonomi dan keuangan. Manusia
membutuhkan tuntunan ilahi
karena dia tidak memiliki
kekuatan sendiri untuk mencapai
kebenaran.
2. Tidak ada Bunga
Anda tidak boleh menerima
bunga dari satu pinjaman atau
diminta untuk membayar bunga
atas pinjaman.
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
3. Tidak ada investasi haram
Apa Yang Tidak Boleh
Uang harus diinvestasikan pada
tujuan yang baik. Sementara
perusahaan-perusahaan yang
memproduksi barang-barang
haram dihindari.
Dalam praktiknya, sistem
larangan-larangan yang pada
prinsipnya memang dimaksudkan untuk melindungi para
pelaku sistem keuangan dan
memastikan terjadinya keadilan
pada para pelaku dan pihak lain
yang ada di dalam sistem
ekonomi dan sosial umat Islam.
4. Berbagi resiko dianjurkan
Gagasan tentang berbagi risiko
secara sadar didorong dan
dipraktikan secara rutin di antara
mitra bisnis, seperti antara
nasabah dan lembaga keuangan.
Berbagi risiko bertujuan
meningkatkan transparasi dan
yang sangat penting mendorong
rasa saling percaya dan
kejujuran dalam transaksi di
antara para mitra bisnis,
lembaga, dan nasabah.
5. Pembiayaan didasarkan
pada asset riil
Pembiayaan yang disalurkan
lewat produk-produk syari’ah
hanya bisa meningkat seiring
meningkatnya perekonomian riil
dan dengan demikian membantu
menangkal spekulasi dan
ekspansi kredit yang berlebihan.
18
1. Riba (atau bunga)
Umat islam dilarang mengambil
riba apapun jenisnya. Larangan
supaya umat islam tidak melibatkan diri dengan riba
bersumber dari berbagai surat
dalam al-Qur’an dan hadits
Rasulullah SAW.
a. Al-Qur’an menolak anggapan
bahwa riba yang pada zahirnya
seolah-olah menolong mereka
yang memerlukan sebagai suatu
perbuatan untuk mendekatkan
diri atau bertaqarrub kepada
Allah.
b. Riba digambarkan sebagai
suatu yang buruk. Allah
mengancam akan memberikan
balasan yang keras kepada
orang yahudi yang memakan
riba.
Keuangan SYARIAH
c. Riba diharamkan dengan
dikaitkan kepada suatu
tambahan yang berlipat ganda.
d. Allah dengan jelas dan tegas
mengharamkan apapun jenis
tambahan yang diambil dari
pinjaman.
2. Gharar
Kita mengubah sesuatu yang
harusnya bersifat pasti (certain)
menjadi (uncertain). Contohnya
sebagai karyawan kita menandatangani kontrak kerja di suatu
perusahaan dengan gaji
Rp. 1.100.000/bulan. Kontrak ini
bersifat pasti dan mengikat
kedua belah pihak, sehingga
tidak boleh ada pihak yang
mengubah kesepakatan yang
sudah pasti itu menjadi tidak
pasti. Misalnya mengubah sistem
gaji dari Rp. 1,1 juta/bulan
tersebut menjadi sistem bagi
hasil dari keuntungan
perusahaan. Hal yang sama juga
berlaku bagi kontrak jual-beli dan
sewa-menyewa. Dalam referensi
lain, gharar bermakna resiko,
sesuatu yang berpotensi
terhadap kerusakan.
3. Maysir
Secara sederhana, yang
dimaksud dengan maysir atau
perjudian adalah suatu
permainan yang menempatkan
salah satu pihak harus
menanggung pihak beban yang
lain akibat permainan tersebut.
Setiap permainan atau
pertandingan, baik dalam bentuk
game of chance, game of skill
ataupun natural events, harus
menghindari terjadinya zero sum
game, yakni kondisi yang
menempatkan salah satu atau
beberapa pemain harus
menanggung beban pemain
yang lain.
Dengan demikian dalam sebuah
pertandingan sepak bola
misalnya, dana partisipasi yang
dimintakan dari dana peserta
tidak boleh dialokasikan, baik
sebagian maupun seluruhnya,
untuk pembelian thropy atau
bonus para juara.
Penegasan dalam Alqur’an
terkait hal ini:
“Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya meminum khamr,
berjudi, berkorban untuk berhala,
mengundi nasib dengan panah,
adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar
kamu dapat keberuntungan”.
(QS. Al-Maidah:90)
“
Setiap permainan atau
pertandingan, baik dalam
bentuk game of chance, game
of skill ataupun natural events,
harus menghindari terjadinya
zero sum game, yakni kondisi
yang menempatkan salah
satu atau beberapa pemain
harus menanggung beban
pemain yang lain.
Kontrak dalam keuangan
syari’ah
”
Kontrak adalah kesepakatan
antara dua pihak atau lebih yang
menimbulkan kewajiban untuk
melakukan atau hal-hal tertentu.
Misalnya, jika anda akan
menandatangani satu kontrak
hipotik rumah berjangka waktu
15 tahun, itu berarti bank setuju
memberi anda pinjaman untuk
membeli rumah yang anda pilih.
Dan anda harus membayar bank
lewat angsuran bulanan tepat
selama 15 tahun ke depan. Pada
tingkatannya yang paling dasar,
kontrak adalah satu kesepakatan
yang secara hukum bisa
ditegakkan.
Al-qur’an memberikan
kebebasan dasar untuk
mengikatkan diri ke dalam
kontrak dan melakukan transaksi
atas keuntungan bersama. Kata
19
Arab untuk kontrak adalah aqd,
yang berarti “mengikat” atau
“memperkuat”. Supaya suatu
kontrak atau akad itu sesuai
syari’ah, kontrak tersebut harus
memiliki 4 ciri berikut, beberapa
diantaranya berbeda dari ciri-ciri
kontak konvensional:
1. Ada setidaknya dua pihak
dalam kontrak syariah.
2. Ada penawaran dan
penerimaan oleh kedua belah
pihak mengenai tujuan dan
ketentuan-ketentuan kontrak.
3. Tujuan kontrak tidak boleh
haram atau melanggar syariah.
4. Subyek dari kontrak harus
berpindah tangan setelah kontrak
selesai.
Selain dari empat ciri di atas,
ada beberapa sifat-sifat lain
yang harus dipatuhi, untuk
memastikan bahwa sebuah
transaksi keuangan memang
sudah sesuai secara syari’ah,
yaitu:
1. Ketentuan-ketentuan kontrak
harus bisa dicapai.
2. Pihak yang terikat kontrak
harus mengetahui kualitas,
kuantitas, dan spesifikasi
sesungguhnya dari obyek
kontrak untuk menghilangkan
gharar (ketidakpastian) yang
dapat menimbulkan perselisihan.
3. Pihak-pihak yang berkontrak
harus diatas 15 tahun dan
berakal sehat.
Berikut merupakan klasifikasi
secara sederhana mengenai
nama-nama kontrak keuangan
syariah :
1. Tabungan dan pembelanjaan
terdiri dari wadiah, mudharabah,
qard hasan.
a) Wadiah. Merupakan kontrak
diantara satu pihak yang memiliki
barang dengan pihak yang
diamanahkan untuk berjanji
menyimpan barang dengan
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Keuangan SYARIAH
tujuan dijamin keselamatannya.
baiinah.
b) Mudharabah. Dalam kontrak
ini terdapat hubungan antara
pemilik modal (shahibul mal)
dengan pelaku usaha
(mudharib). Kontrak mudharabah
adalah kontrak menanggung
untung dan rugi antara pemilik
dana dengan nasabah.
Hubungan kontrak keuangan ini
menuntut adanya transparansi
bagi pihak pelaku usaha.
3. Perlindungan (asuransi) yang
meliputi akad tabarru’, wakalah,
mudharabah.
c) Qard hasan. Suatu akad
perjanjian antara pengutang dan
peminjam yang melakukan
hutang dan piutang. Dalam akad
tersebut seseorang
meminjamkan miliknya kepada
peminjam dalam waktu tertentu.
Peminjam juga berjanji akan
membayar kembali kepada
pengutang sama seperti nilai
harta yang dipinjamkan dan tidak
lebih dari itu, sesuai dengan
kesepakatan.
4. Investasi yang meliputi
murabahah, mudharabah,
musyarokah, ijaroh.
5. Perdagangan yang meliputi
murabahah, wakalah, wadiah.
Kategori-kategori kontrak
syariah
Seperti kontrak konvensional,
kontrak syariah bias unilateral
atau bilateral.
1. Kontrak unilateral. Ini tidak
menuntut persetujuan penerima
dan secara umum memberi
penerima, misalnya hadiah dan
pinjaman lunak “gratis” yang
hanya menuntut pengembalian
hutang pokok.
b. Berbasis utang, murabahah,
ijaroh.
2. Kontrak bilateral. Semua ini
diikat oleh aturan-aturan spesifik
berdasarkan kesepakatan
diantara dua pihak. Meskipun
kontrak-kontrak ini memiliki
keberagaman yang luas, tidak
ada cara baku untuk
mengkategorikannya.
c. Berbasis utang, bai salam,
ishtisna’, qard hasan, rahn,
Berikut satu metode yang
diterima umum dimana setiap
2. Keuangan yang terbagi
menjadi 3 bagian yaitu:
a. Berbasis ekuitas, musyarokah,
mudharabah.
tipe dapat dipecah lebih jauh
menjadi 3 kategori:
1. Kontrak pertukaran. Semua ini
beruusan dengan perdagangan,
pembelian, dan penjualan asset,
termasuk usufruct (hak untuk
menggunakan asset milik orang
lain). Asset ini dapat berupa
sepetak tanah, rumah,dan
keduanya.
2. Kontrak partisipasi atau turut
serta. Ini mencakup berbagai
jenis kemitraan seperti bagi hasil
dan usaha patungan.
3. Kontrak pendukung. Ini adalah
semua tipe kontrak lain di luar
kedua jenis kontrak diatas.
Dari ketiga kategori kontrak di
atas, kontrak yang paling dasar
adalah kontrak pertukaran, yang
melibatkan pengalihan
kepemilikan dan pengalihan
penggunaan properti dari satu
pihak ke pihak lain. Satu kontrak
pertukaran menangkap esensi
dari kegiatan komersial. Juga,
semua kontrak lain memiliki
kadar kemiripan tertentu dengan
kontrak ini.
(HR)
(Sumber: Buku Pintar Keuangan
Syariah, 2012, Daud Vicary Abdullah
& Keon Chee, Zaman – Jakarta)
Selamat & Sukses
Score : B (Good)
Indonesia Good Corporate Governance Award 2015
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
The Best Risk Management
Islamic Life Insurance - Full Pledge
11th Islamic Finance Award 2015 - Karim Consul ng Indonesia
20
Nasihat
Nasihat
INSAN
INSAN
TAKAFUL
TAKAFUL
Menyelami
Arti Kemerdekaan
Ust. Satibi Darwis, Lc.
Sekretaris
Dewan Pengawas Syariah
PT Asuransi Takaful Keluarga
source: screenshoot film “Guru Bangsa Tjokroaminoto”
D
“
an Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka
bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh
Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar
akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka
tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa
yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur : 55)
Kemerdekaan merupakan salah
satu karunia besar dari Allah
SWT kepada hambahambaNya. Ia merupakan ni’mat
urutan kedua sesudah ni’mat
kehidupan. Namun ia tetap
berada pada satu urutan di
bawah ni’mat termahal, yakni
ni’mat keimanan. Allah SWT
memerintahkan kita untuk
mensyukuri semua ni’mat-Nya.
Sebab mensyukuri ni’mat akan
menghasilkan pelipatgandaan
ni’mat itu sendiri. Sedangkan
kufur ni’mat akan menyebabkan
ni’mat itu berubah menjadi
sumber bencana bahkan azab.
Sebagian ‘ulama mendefinisikan
syukur ni’mat sebagai
“memanfaatkan ni’mat di jalan
ketaatan sehingga ni’mat
tersebut bertambah.”
Apabila kita sebagai suatu
bangsa pandai memanfaatkan
ni’mat kemerdekaan dengan
menjalani kehidupan berbangsa,
bermasyarakat dan bernegara
penuh dengan berbagai
program ketaatan kepada Allah
SWT, niscaya ni’mat tersebut
akan Allah tambah kepada kita
semua. Namun sebaliknya
bilamana kemerdekaan itu kita
sikapi dengan menjalani
kehidupan berbangsa,
bermasyarakat dan bernegara
jauh dari tuntunan ilahi, maka
sudah sewajarnya ni’mat
kemerdekaan malah terasa
menjadi sumber bencana dan
bahkan azab.
Kemarin, bertepatan dengan
tanggal 17 Agustus, bangsa
Indonesia kembali memperingati
21
hari kemerdekaannya yang ke
70. Kesemarakan menyambut
hari bersejarah itu sudah
nampak dari jauh-jauh hari.
Spanduk, lampu hias, bendera,
sampai baliho -baliho besar
bertuliskan ucapan “Dirgahayu
Kemerdekaan Republik
Indonesia” menghiasi jalan-jalan
raya. Iklan-iklan ucapan selamat
hari kemerdekaan dan acara
spesial kemerdekaan di media
massa pun bertebaran
menambah gegap gempita
menyambut hari bersejarah itu.
Namun dibalik kesemarakan itu
masih terselip pertanyaan
dibenak kita; benarkah kita
sudah merdeka? Pasalnya kita
banyak melihat disana-sini
fenomena yang menunjukkan hal
sebaliknya. Dalam aspek
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Nasihat INSAN TAKAFUL
ekonomi, sosial, politik, hukum,
maupun budaya kita banyak
mendapatkan kenyataan bahwa
masyarakat kita masih jauh
dari kemerdekaan. Begitu juga
dengan perilaku individunya,
banyak yang masih membebek
kepada kehidupan yang tidak
sesuai dengan akhlak Islam.
Padahal Indonesia adalah negeri muslim terbesar di dunia.
Dan The Founding Father kita
mengakui dengan jujur dalam
mukaddimah undang-undang
dasar 1945, bahwa kemerdekaan
ini diraih atas berkat rahmat
Allah SWT.
Artinya dalam mengisi kemerdekaan ini hendaknya kita tidak
boleh melupakan Tuhan yang
telah memberi kita nikmat
kemerdekaan ini.
Kemerdekaan yang
Menyeluruh
Suatu Negara bisa dikatakan
merdeka secara hakiki apabila
kemerdekaan tersebut terjadi
secara menyeluruh dalam semua
pilar-pilarnya. Kemerdekaan
tersebut bukan hanya dalam
konteks negara semata tetapi
juga individu dan masyarakat
yang menjadi pengisi sebuah
Negara. Dalam konteks individu
kemerdekaan berarti seorang
yang ketika ia bersikap dan
berperilaku akan selalu di
dasarkan kepada pertimbangan
rasional. Dan bagi orang yang
beriman pertimbangan
rasionalnya adalah ketika ia
menyandarkan segala
perbuatannya kepada aturan
Allah SWT. Imam Ali ra.
mengibaratkan hal tersebut
dalam satu ungkapan;
”Seorang budak beramal karena
takut hukuman, pedagang
beramal karena menginginkan
keuntungan, dan orang merdeka
beramal karena mengharap
keridhaan dari Allah SWT.”
SELASAR
Media Komunikasi dan Informasi Insan Takaful Keluarga
Edisi II | September 2015
Maka jika ada seorang manusia
dalam kehidupannya senantiasa
dikendalikan hawa nafsu maka
berarti dia belum menjadi orang
merdeka yang sebenarnya.
Meskipun ia bukan seorang
budak dan hidup di sebuah
masyarakat dan Negara
merdeka. Karena ia terbelenggu
oleh hawa nafsunya yang
senantia memaksanya untuk
melakukan perbuatan yang tidak
sesuai dengan akal sehatnya.
Kehidupannya selalu terjajah
oleh hawa nafsunya sendiri
sehingga mengakibatkan
terjerumusnya ia ke jurang
kebinasaan baik di dunia
maupun di akhirat. Allah SWT
berfirman :
“Adapun orang yang melampaui
batas, dan lebih mengutamakan
kehidupan dunia, maka
sesungguhnya nerakalah tempat
tinggal(nya).”
(QS. An-Naazi’aat:37-39).
Dalam Tafsir Fathul Qadir, Imam
As-Syaukani mengatakan; orang
yang melampaui batas adalah
yang melampaui batas dalam
kekufuran dan maksiat kepada
Allah. Lebih mendahulukan dunia
ketimbang akhirat. Sedangkan
Imam Al-Baidhawi menyatakan,
maksud ayat di atas adalah;
adapun orang yang melampaui
batas hingga dia kufur serta me-
22
milih kehidupan dunia dan tidak
mempersiapkan diri untuk
kehidupan akhirat dan membersihkan diri dari hawa nafsu maka
tempat kembalinya adalah
neraka.
Sedangkan dalam konteks
masyarakat, kemerdekaan
adalah ketika mereka tidak lagi
menjadi pengekor pola pikir,
budaya dan bahkan agama para
penjajah. Kita bisa menjadikan
masyarakat Madinah sebagai
contoh masyarakat yang merdeka secara hakiki. Setelah
Rasulullah SAW hijrah ke
Madinah, beliau mulai menata
masyarakat di sana dengan
kehidupan yang Islami yang jauh
berbeda dengan sebelumnya.
Semula persatuan masyarakat
dibangun di atas landasan
kesukuan yang sangat rapuh dan
sering memunculkan pertikaian
di sana-sini, maka kemudian
dirubah menjadi berlandaskan
agama yang kokoh dan memunculkan ketentraman dan
kedamaian. Budaya yang semula
mengikuti budaya jahiliyah
warisan nenek moyang yang
dipenuhi takhayyul dan khurafat
diganti menjadi budaya yang
Islami yang rasional dan bernilai
luhur.
Wallahu A’lamu bis Showab.
Selamat & Sukses
atas Milad XXI
PT Asuransi Takaful Keluarga
asuransitakafulkeluarga
@takafulkeluarga
http://www.takaful.co.id
PT Asuransi Takaful Keluarga terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Download