ekonomi politik - STIE Ahmad Dahlan Jakarta

advertisement
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
EKONOMI POLITIK
Mukhaer Pakkanna
Dosen STIE Ahmad Dahlan jakarta
1
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KONSEP DASAR EKONOMI
Bahan Bacaan:
Bacaan:

J.A. Coporaso & D. Levine  Theories of Political Economy

Didik J. Rachbini Ekonomi Politik
Politik:: Kebijakan dan Strategi
Pembangunan.

Ahmad E. Yustika  Ekonomi Kelembagaan:
Kelembagaan: Definisi,
Definisi, Teori,
Teori, dan
Strategi

Bustanul Arifin dan Rachbini  Ekonomi Politik dan Kebijakan Publik
Pokok Bahasan

Filosofi Ekonomi dan Konsep Dasar

Kolaborasi EkonomiEkonomi-Politik

Paradigma Pilihan Publik (PC)

Ekonomi Kelembagaan

Teori Regulasi Ekonomi

Biaya Transaksi dan Perburuan Rente

Ekonomi Pasar Sosial

Berbagi Kasus:
Kasus: Interaksi Negara dan Pasar
2
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KONSEP DASAR EKONOMI
Taksonomi Ilmu  Ilmu Ekonomi:
Filsafat
Ontologi
Epistemologi
Aksiologi
Ilmu Pengetahuan
Sains/Teknologi
Sosial/Humaniora
Ekonomi
3
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KONSEP DASAR EKONOMI
Awal Mula Ekonomi:
1. Adanya kebutuhan  tidak terbatas
2. Adanya kelangkaan  FaktorFaktor-faktor produksi  terbatas
Faktor Produksi =
a. Sumberdaya alam
b. Modal
c. Tenaga Kerja
d. Entrepreneurship
Manusia memerlukan:
1. Pilihan (choice)  What (apa), How (bagaimana) dan Untuk Siapa (for
Whom)
2. Opportunity Cost
Ilmu Ekonomi: ilmu yang berkaitan pemanfaatan sumberdaya
tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terbatas.
4
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KONSEP DASAR EKONOMI
Kebutuhan
Manusia
Barang
Non
Ekonomi
Jasa
Aktualisasi
Rasa Aman
Ekonomi
Barang Konsumsi
(consumer goods)
Barang Modal
(capital goods)
5
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KONSEP DASAR EKONOMI
6
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KOLABORASI EKONOMI POLITIK





Ekonomi mengarah pada liberalisme klasik.
klasik. Perlu
governed dengan efektif dan tepat dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
masyarakat.
Kebebasan adalah peluang membuka pilihanpilihan-pilihan,
pilihan,
termasuk pilihan pengambilan keputusan politik
Pasar harus dikelola dengan kelembagaan yang
efektif (aturan formalformal-informal, law enforcement,
organisasi,
organisasi, tatakelola).
tatakelola).
Dalam ekonomi neo
neo--klasik,
klasik, diyakini krisis
ekonomi atau kemunduran suatu bangsa
merupakan kombinasi akibat dari suatu
kegagalan politik (political failures)
pemerintah dan kegagalan pasar itu sendiri.
sendiri.
Negara dianggap sbg institusi predator krena
distortif
7
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KOLABORASI EKONOMI POLITIK


Jadi ekonomi politik:
politik:
Membahas keterkaitan antara berbagai aspek,
aspek, proses,
proses,
dan institusi politik dengan kegiatan ekonomi
(produksi,
produksi, investasi,
investasi, pembentukan harga,
harga,
perdagangan,
perdagangan, konsumsi,
konsumsi, dan lain2)
Ekonomi politik percaya
percaya Struktur kekuasaan akan
memengaruhi pencapaian ekonomi.
ekonomi. Pendekatan
ekonomi murni menganggap struktur kekuasaan di
dlm masyarakat given.
given.
8
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KOLABORASI EKONOMI POLITIK



Secara tradisional  Perilaku ekonomi berarti orang yang
memaksimalkan nilai tukar sedangkan perilaku politik
menyangkut pemberian suara dan bergabung dengan
kelompok kepentingan.Eksistensi paralel dan eksistensi
bersama “pasar
pasar”” dan “negara
negara”” dalam dunia modern ini
melahirkan apa yang dinamakan “ekonomi politik
politik”.
”. Tanpa
kedua unsur itu takkan ada ekonomi politik
politik..
Ketiadaan negara
negara,, mekanisme dan kekuatan pasar menentukan
kegiatan ekonomi
ekonomi.. Hal ini menjadi fenomena ekonomi murni
murni..
Sebaliknya tiadanya pasar
pasar,, negara sendiri mengalokasikan
sumber2 ekonomi
ekonomi.. Inilah dunia ilmuwan politik
politik..
Ekonomi politik merupakan studi ketegangan antara market
(pasar
pasar)) dimana individu terlibat dalam kegiatan untuk
kepentingan sendiri dan negara dimana individu yang sama
melakukan tindakan kolektif yang berlaku demi kepentingan
nasional atau kepentingan yang lebih luas yang didefinsikan
masyarakat
9
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
KOLABORASI EKONOMI POLITIK


“Negara”  realisasi dari tindakan
tindakan//keputusan kolektif
kolektif.. Negara
sering diartikan lembaga2 politik negara bangsa modern,
kawasan geografis dengan hubungan relatif koheren sistem
pemerintah
pemerintah.. Negara bangsa itu sendiri merupakan sebuah
lembaga legal dengan ruang lingkup jelas teritorial dan
penduduk serta pemernitah yang mampu memikul kedaulatan.
kedaulatan.
Market (pasar
(pasar))  realisasi tindakan
tindakan//keputusan individu
individu.. Pasar
biasanya diartikan lembaga2 ekonomi kapitalisme modern.
Pasar merupakan lingkungan tindakan manusia yang
didominasi kepentingan individu dan dikondisikan kekuatan
kompetisi
kompetisi.. Kekuatan pasar memotivasi perilaku manusia
manusia..
Individu didorong oleh kepentingan pribadi untuk memproduksi
dan mensuplai barang dan jasa yang langka atau
mengupayakan tawar menawar produk atau pekerjaan bergaji
tinggi
tinggi.. Mereka didorong oleh kekuatan kompetisi pasar untuk
membuat produk lebih baik,lebih murah atau lebih menarik
menarik..
10
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
PARADIGMA PILIHAN PUBLIK


Public choice-choice-->
>Perspektif bidang politik yang
muncul dari pengembangan dan penerapan
perangkat dan metode ilmu ekonomi terhadap
proses pengambilan keputusan kolektif dan berbagai
fenomena nonpasar
Penerapan metode2 ekonom terhadap bidang politik
dengan dua masalah pokok,
pokok, yaitu:
yaitu:
a. Masalah tindakan kolektif
b. Masalah agregasi preferensi
11
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
PARADIGMA PILIHAN PUBLIK
Unsur Ekstrem dari Public Choice (PC):
Catallacxy (ekonomi sbg ilmu pertukaran)
pertukaran)

Ekonomi adalah pertukaran,
pertukaran, perdagangan,
perdagangan, perjanjian
kontrak

Pertukaran menuju keseimbangan (konsensus)
konsensus) yg
bersifat kolektif.
kolektif. Lihat teori supply and demand.
B. Homo Economicus  sikap individualistik

Manusia cenderung memaksimalkan utilitas karena
dihadapkan pada keterbatasan sumberdaya yg
dimilikinya.
dimilikinya.

Homo economicus  dianalogikan dgn membuat
pilihan publik,
publik, yg selalu berusaha memaksimalkan
utilitas publik
12
A.
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
PARADIGMA PILIHAN PUBLIK
Analogi PC:
a.
Penawaran dan Permintaan.
Permintaan.

Pemerintah (supply) menyediakan komoditas publik
ut masyarakat.
masyarakat.

Masyarakat (demand)
(demand) meminta komoditas publik,
publik,
yg seharusnya disediakan oleh politisi atau
pemerintah,
pemerintah, yg memenangkan Pemilu krena
didukung para pemilih
b.

Pilihan rasional.
rasional.
Pilihan rasional bagi konsumen dlm memili
komoditas atau pilihan politik
13
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
PARADIGMA PILIHAN PUBLIK
Perbandingan Paradigma Ek Klasik dan Pilihan Publik
Variabel
Ekonomi Klasik
Pilihan Publik
Supplier
Produsen,
pengusaha,
distributor
Politisi, parpol,
birokrasi,
pemerintah
Demander
Konsumen
Pemilih (voters)
Jenis Komoditas
Barang privat
Barang publik
Alat Transaksi
Uang
Suara (votes)
Jenis Transaksi
Voluntary
transaction
Politics as
exchange
PC  ditafsir sesuai medium budaya dan ideologi yang ada dan
sangat mudah diterangkan sbg ekspresi dari persepsi individu
terhadap kepentingannya
kepentingannya..
14
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
EKONOMI KELEMBAGAAN


Ekonomi kelembagaan
kelembagaan
 kegiatan ekonomi sangat
dipengaruhi oleh tata letak antarpelaku ekonomi (teori
ekonomi politik
politik),
), desain aturan main (teori
(teori ekonomi biaya
transaksi
transaksi),
), norma dan keyakinan suatu
individu
individu//komunitas (teori modal sosial),
sosial), insentif untuk
melakukan kolaborasi (teori tindakan kolektif
kolektif),
), model
kesepakatan yang dibikin (teori kontrak
kontrak),
), pilihan atas
kepemilikan aset fisik maupun non fisik (teori hak
kepemilikan
kepemilikan),
), dan lain
lain--lain.
Intinya
Intinya,, selalu ada insentif bagi individu untuk berperilaku
menyimpang
menyimpang.. Dalam hal ini diperlukan kelembagaan non
pasar (non
non--market institution) untuk melindungi agar
pasar tidak terjebak dalam kegagalan yang tidak
berujung
berujung,, yakni dengan jalan mendesain aturan
main/
main/kelembagaan
kelembagaan..
15
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
EKONOMI KELEMBAGAAN



Ekonomi kelembagaan
kelembagaan
 mempelajari dan berusaha
memahami peranan kelembagaan dalam sistem dan
organisasi ekonomi atau sistem terkait.
terkait.
Kelembagaan  biasanya tumbuh spontan seiring
dengan perjalanan waktu atau kelembagaan yang
sengaja dibuat oleh manusia.
manusia. Peranan kelembagaan
bersifat penting dan strategis karena ternyata ada dan
berfungsi di segala bidang kehidupan.
kehidupan.
Ekonomi kelembagaan mencakup 2 demarkasi 
Konvensi dan Aturan Main. Suatu aturan yg dikenal
dan diikuti secara baik oleh anggota masyarakat,
masyarakat, yang
memberi liberty dan constraints bagi individu.
individu.
16
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
EKONOMI KELEMBAGAAN
Elemen
Ekonomi
Kelembagaan
Pendekatan
Materialistik
Idealistik
Satuan Observasi
Komoditas dan harga
Transaksi
Tujuan individu
Diri sendiri (self interest)
Diri sendiri & org lain
Hubungan
sosial lain

Ekonomi Neoklasik
dgn
ilmu2 Hanya ilmu ekonomi
Hampir
sosial
semua
ilmu
Konsep nilai
Nilai dlm pertukaran
Nilai dlm penggunaan
Konsep ekonomi
mirip ilmu alam
Pendekatan budaya
Visi ekonomi
Mengarah statis
Lebih kearah dinamis
Ilmu ekonomi kelembagaan kemudian menjadi bagian dari ilmu
ekonomi yang cukup penting peranannya dalam perkembangan
ilmu pengetahuan sosial humaniora
humaniora,, ekonomi
ekonomi,, budaya dan
terutama ekonomi politik
17
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
EKONOMI KELEMBAGAAN




Kelembagaan memiliki 3 komponen
komponen,, yakni
yakni::
a. Aturan Formal (formal institutions)
b. Aturan Informal (informal institutions)
c. Mekanisme penegakan (enforcement mechanism)
Aturan formal  membentuk sistem politik (struktur
pemerintahan
pemerintahan,, hak
hak--hakindividu
hakindividu),
), sistem ekonomi hak kepemilikan
dalam kondisi kelangkaan sumberdaya
sumberdaya,, kontrak),
kontrak), dan sistem
keamanan (peradilan
peradilan,, polisi
polisi).
).
Aturan informal  meliputi pengalaman
pengalaman,, nilai
nilai--nilai tradisional
tradisional,,
agama, danseluruhfaktor yang mempengaruhi bentuk perspektif
subyektif individu tentang dunia tempat hidup mereka
mereka))
Mekanisme penegakan  bahwa semua kelembagaan
tersebut tidak akan efektif apabila tidak diiringi dengan
mekanisme penegakan
penegakan.. Adanya UU dan upaya pemerintah suatu
negara dalam menegakkan UU merupakan salah satu bentuk
mekanisme penegakan
18
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
EKONOMI KELEMBAGAAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ekonomi Kelembagaan dibatasi
dibatasi::
Kreasi manusia
Kumpulan individu
Dimensi waktu
Dimensi tempat
Aturan main dan norma
Sistem monitoring dan law enforcement
Hierarki dan jaringan
jaringan
 Mekanisme
Konsekuensi  Sanksi,
Sanksi, reward, dll
Organisasi dan kelembagaan
kelembagaan..
Organisasi lebih menekankan aspek formalistik
formalistik,, kelembagaan
selain formal juga informal.
19
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
EKONOMI KELEMBAGAAN

Model Hierarki dalam Kelembagaan
Kelembagaan::
Tingkat Politis
(Lembaga tinggi negara: DPR, DPD, dsb
Aransemen kelembagaan
Tingkat Organisasi
(Lembaga Departemen/Kementerian
Aransemen kelembagaan
Tingkat Operasional
(individu: Petani, perusahaan, dsb)
Bentuk dan pola interaksi
Hasil Akhir (outcomes)
Evaluasi (Assesment
Assesment))
20
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
TEORI REGULASI EKONOMI






Peran pemerintah dianggap given ((neoklasik
neoklasik).
). Eko
Eko--pol
pol::
pemerintah terlibat dalam kadar tertentu
tertentu..
Teori regulasi melihat manfaat dan kerugian individu di dalam
suatu kelompok  Teori Optimal Pareto
Teori Optimal Pareto  adanya perbaikan ekonomi yg terjadi di
dlm masyarakat karena proses alokasi sumber2 ekonomi
ekonomi,, tetapi
tanpa mengakibatkan kerugian pada individu lainnya
Regulasi harus diinstitusikan dgn manfaat sebanyak mungkin pd
publik atau konstituen
Regulasi bagian dari komoditas publik
publik.. Komoditas publik ada dua
dua::
a) iderawi (tangible); b) tidak kelihatan (intangible).
Tujuan regulasi ekonomi
Manfaat ekonomi yg diberikan oleh negara atau pemerintah
kepada masyarakat.
masyarakat.
21
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
TEORI REGULASI EKONOMI

1.
2.



Peran negara dalam regulasi:
regulasi:
Kekuatan memaksa (power of coerce). Mis
Mis:: Pajak
Pajak,,
tarif,
tarif, moneter,
moneter, fiskal,
fiskal, subsidi,
subsidi, dll
Memberi efek kontrol  perlu kelembagaan negara
Transaksi politik dalam memproduksi regulasi.
regulasi.
Transaksi politik
politik Parpol,
Parpol, Masyarakat (konstituen),
konstituen),
perusahaan,
perusahaan, dll untuk kepentingan publik
KasusKasus-kasus yang “mengambang
“mengambang”,
”, mis:
mis: Bank
Century, Newmont, Freeport, dll.
dll. Tanda regulasi
politik lemah
lemah..
22
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
SISTEM EKONOMI PASAR SOSIAL
A.


Kapitalisme vs Sosialisme
Kapitalisme memberi kepercayaan besar pd individu tuk
mengatur dirinya
dirinya.. Negara hy fasilitator (regulator dan
prasarana
prasarana).
).
Sosialisme negara banyak mengatur untuk melakukan alokasi
sumberdaya (distribusi
distribusi))  keadilan sosial
B. Ekonomi Pasar Sosial (EPS)
Cirinya
Cirinya:: kebebasan berinisiatif dengan elemen tanggungjawab sosial.
sosial.

Kebebasan inisiatif  optimalisasi potensi

Tanggungjawab  disparitas sosialsosial-ekonomi memerlukan
tanggungjawab bersama
Ideologi EPS menjadi derivasi kebijakan ekonomi
ekonomi.. Mis
Mis:: sistem
jaminan sosial dan kesehatan,
kesehatan, perlindungan TK dan berbagai
jaminan lainnya tuk golongan tdk mampu (vulnerable groups)
23
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
SISTEM EKONOMI PASAR SOSIAL




Dalam EPS, negara tidak bersikap pasif dan tidak
sekadar watch
watch--dog
dog
 Negara berperan dlm desain
ekonomi
ekonomi,, mengatur mekanisme pasar
pasar,, membuat aturan
hukum yg proporsional
proporsional..
Menempatkan antar
antar--pelaku ekonomi yg seimbang
seimbang,,
mengatur masalah moneter
moneter,, mengurangi distorsi
ekonomi
ekonomi,, meningkatkan produktifitas
produktifitas,, efisiensi dan
berdaya saing.
saing.
Dalam EPS, tujuan sosial,
sosial, kesejahteraan dan keadilan
ekonomi kolektif sbg manifestasi tanggungjawab sosial
paralel dgn usaha efisiensi dan produktivitas ekonomi
ekonomi..
Dalam EPS, peran negara tidak berlebihan sehingga
menjadi penghambat kreatifitas dan kewirausahaan
masyarakat.
masyarakat.
24
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
IDEOLOGI EKONOMI PANCASILA


Ideologi  Cara pandang dan tekad bangsa untuk
merespon dan menyelesaikan persoalan riil.
riil. Dlm
konteks ekonomi,
ekonomi, ekonomi Pancasila harus
dirumuskan secara detail dan operasional,
operasional, terutama
dari sisi kelembagaan ekonomi,
ekonomi, sehingga ia mampu
menyelesaikan berbagai patologi ekonomi nasional.
nasional.
Ekonomi Pancasila  Bagian Ek kelembagaan.
kelembagaan.
Sebagai ideologi negara,
negara, kelima silanya menjadi
rujukan setiap orang Indonesia. Pancasila
mengandung 5 asas
asas,, yaitu (1) etika,
etika, (2)
kemanusiaan,
kemanusiaan, (3) nasionalisme,
nasionalisme, (4)
kerakyatan/
kerakyatan/demokrasi,
demokrasi, dan (5) keadilan sosial,
sosial, harus
dipertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun.
disusun.
25
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
IDEOLOGI EKONOMI PANCASILA



Sila pertama dan kedua adalah dasarnya
dasarnya,, sedangkan sila
ketiga dan keempat sebagai caranya
caranya,, maka sila kelima
Pancasila adalah tujuan dari Ekonomi Pancasila.
Tujuan ekonomi Indonesia
Indonesia
 keadilan sosial.
sosial. Untuk
mencapai keadilan sosial,
sosial, diperlukan kebijakan bertahap
bertahap..
Tahapan yang paling cepat adalah membangun demokrasi
ekonomi
ekonomi.. Jangan sampai,
sampai, demokrasi politik di Indonesia
dilonggarkan
dilonggarkan,, sementara demokrasi ekonomi berjalan
tertatih
tertatih--tatih
tatih.. Jika demokrasi ekonomi tidak tegak
tegak,, yang
berkuasa adalah korporatokrasi
korporatokrasi..
Kekuasaan seperti ini  mengawetkan penguasaan
produksi dan distribusi dari hulu hingga hilir dengan
sokongan kekuasaan politik
politik..
26
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
IDEOLOGI EKONOMI PANCASILA


Demokrasi ekonomi
ekonomi,, ditandai oleh
oleh,, ““dilakukannya
dilakukannya
produksi oleh semua
semua,, untuk semua
semua,, di bawah pimpinan
atau pemilikan anggota
anggota--anggota masyarakat”.
masyarakat”.
Demokrasi ekonomi di tengah kondisi resesi ekonomi
saat ini,
ini, harus diwujudkan dalam bentuk perluasan
akses partisipasi sosial dan akses ke sumberdaya
ekonomi
ekonomi.. Kemiskinan
Kemiskinan,, kata Amartya Sen (2003) karena
kurangnya partisipasi dan akses masyarakat miskin
pada sumberdaya
sumberdaya..
Ekonomi Pancasila,
Pancasila, rakyat tidak semata
homoeconomicus, tapi homosociocus
homosociocus.. Rakyat adalah
manusia sosial dan budaya
budaya,, tidak salah jika kekuatan
ekonomi rakyat bisa survive di berbagai wilayah pada
zaman dulu
dulu,, karena adanya local wisdom
27
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
IDEOLOGI EKONOMI PANCASILA



Pasal 33 UUD 1945  “Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar asas kekeluargaan. CabangCabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar
sebesar--besar kemakmuran rakyat.“
Dari pasal 33, secara terangterang-benderang memuat orientasi
ekonomi Indonesia, didasarkan pada asas kekeluargaan dan
kebersamaan.
Orientasinya “kepada kepentingan bersama masyarakatlah yang
diutamakan “. Untuk itu, perlu terciptanya “efisiensi sosial.“
Artinya, bagaimana ekonomi negara ini bisa dikelola secara
bersama dengan ketepatgunaan yang tinggi, sehingga rakyat
secara keseluruhan benarbenar-benar dapat merasakan kemakmuran
dan kesejahteraan.
28
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
IDEOLOGI EKONOMI PANCASILA



Koperasi  instrumen mewujudkan “kebersamaan”
dan “efisiensi sosial”. Koperasi Salah satu pelaku
ekonomi, selain pemerintah dan swasta, yang harus
diakselerasi sehingga terjadi ekuivalenitas antarpelaku
ekonomi.
Kesenjangan antarpelaku ekonomi, lebih disebabkan
hilangnya roh kebersamaan. Padahal inti demokrasi
ekonomi adalah kebersamaan dalam partisipasi dan
akses.
Koperasi menurut Hatta (1953), bukanlah anti mencari
keuntungan. Koperasi juga mencari untung, tetapi
keuntungan dalam koperasi “hanya terbawa dalam
melaksanakan usaha, bukan dicari.“
29
STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
www.stiead.ac.id
IDEOLOGI EKONOMI PANCASILA



Demokrasi ekonomi di tengah kondisi hilangnya roh dan visi
pembangunan ekonomi saat ini, harus diwujudkan dalam bentuk
perluasan akses partisipasi sosial dan akses ke sumberdaya
ekonomi.
Kurangnya akses membuahkan kesenjangan. Majalah Globe Asia
bhw 150 orang terkaya Indonesia, naik 22 persen menjadi US$61,5
M. Jd 12 persen dari PDB. Untuk 15 orang terkaya, jumlah
kekayaannya US$30,65 miliar atau sekitar Rp275,58 triliun. Kontras
dari itu, sekitar 37,17 juta orang Indonesia (BPS 2010
2010)) yang
mempunyai tingkat pengeluaran kurang dari Rp 166.967 per bulan
atau kurang dari Rp 5.565 per hari untuk biaya hidup.
Pertumbuhan ekonomi dinikmati 40% (golongan menengah
menengah)) dan
20% (orang terkaya).
terkaya). S
Sisanya
isanya 40% (berpendapatan terendah
terendah)). Data
tahun 20
2010
10 kelompok penduduk berpendapatan terendah hanya
menikmati porsi pertumbuhan ekonomi 19,2 persen, makin mengecil
dari 20,92% dibanding tahun 2000. Sebaliknya, 20% kelompok
penduduk terkaya makin menikmati pertumbuhan ekonomi dari
42,19% menjadi 45,72%. Rasio gini –yang menunjukkan
kesenjangan ekonomi–
ekonomi– juga makin membesar dari 0,29 menjadi
0,35
0,35..
30
Download