Pelajaran I Roh Kudus A. SIAPAKAH ROH KUDUS ? Roh Kudus mungkin adalah Pribadi yang paling sedikit dikenal dari ke Tuhanan. Banyak orang hanya sadar kuasa. Menyedihkan sekali bahwa banyak orang bahkan gerejaNya tidak mengenal Dia. Ada beberapa alasan kuat mengapa hal ini tidak boleh terjadi : 1. Roh Kudus adalah Allah Sebagai pribadi ketiga dari ke Tuhanan, kedudukanNya setara dengan Allah Bapa dan Allah Putra. Oleh karena itu tepat sekali, pengenalan, penghargaan dan penghormatan yang sama diberikan kepadaNya. Tidak seharusnya kita memperlakukan Dia sebagai Pribadi yang lebih rendah. Kita harus mengenal Dia sebanyak kita mengenal kedua Pribadi yang lain dari Trinitas Iiahi (Kejadian 1:26) Roh Kudus tidak hanya suatu PRIBADI; Dia adalah PRIBADI ILAHI. Dia adalah ALLAH. a. Alkitab menyebutNya sebagai Allah. “Mengapa Iblis telah memenuhi hatimu sehingga engkau berdusta kepada Roh Kudus ? … Engkau tidak berdusta kepada manusia tetapi kepada Allah” (Kisah Rasul 5:3,4). b. Ia Memiliki Ciri-ciri Yang Hanya Dimiliki oleh Allah sendiri 1. Dia mempunyai keadaan yang kekal (Ibrani 9:14). 2. Ia Maha Hadir (Mazmur 139:7-10) Ia dapat berada disemua tempat pada waktu yang sama 3. Dia Maha Tahu (I Korintus 2:10,11) Ia tahu segala sesuatu. 4. Dia Maha Kuasa (Lukas 1:35) Ia mempunyai kuasa untuk melakukan segala sesuatu. c. Ia mempunyai kedudukan Yang Setara Dengan Bapa Dan Anak.” “Membaptis mereka didalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19). d. Alkitab Banyak Menceritakan Mengenai Roh Kudus. Dengan perkecualian pada dua dan tiga dari surat Yohanes, setiap buku didalam Perjanjian Baru berisikan petunjuk-petunjuk kepada pribadi dan karya Roh Kudus. e. Ia Sungguh-Sungguh Terlibat Aktif Dalam Rencana Penebusan Allah. Ia menyakinkan kepada dunia mengenai dosa, kebenaran dan penghukuman (Yohanes 16:8). Anak-anak Allah yang sungguh adalah yang ”dilahirkan oleh Roh” (Yohanes 3:5,6). 2. Roh Kudus Allah Suatu Pribadi. -1- Banyak orang Kristen tampaknya merasa bahwa Roh Kudus adalah sekedar kuasa yang tidak berbentuk atau pengaruh belaka. Mereka memperlakukan Roh Kudus seolah-olah Ia adalah aliran listrik atau suatu bentuk kuasa yang dapat mereka nyalakan atau padamkan seturut kehendak mereka sendiri. Konsep ini jauh dari kebenaran. Roh Kudus adalah suatu Pribadi yang memiliki kuasa dan otoritas yang besar, tetapi Ia jauh melebihi kuasa yang Ia miliki. Ia sungguh-sungguh layak untuk menerima penghormatan dan kehormatan seperti yang kita berikan kepada Allah Yang Maha Kuasa. a. Kata Ganti Orang Dipakai Untuk Menyebutkan Dia. “Supaya Ia akan tinggal bersama-sama denganmu selama-lamanya” (Yohanes 14:16). ”Ia berdiam didalammu, dan akan selalu tinggal didalam kamu” (Yohanes 14:17). ”Ia akan memberikan kesaksian mengenai Aku” (Yohanes 15:26). “Tetapi jika Ia, Roh Kebenaran itu datang, Ia akan memimpinmu ke dalam semua kebenaran; karena Ia tidak akan berbicara DARI DIRINYA SENDIRI; tetapi apa saja yang Ia nyatakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku” (Yohanes 16:13,14) b. Ia Memiliki Ciri-ciri Mendasar Dari Sebuah Kepribadian 1. Intelek : Kemampuan untuk berpikir dan beralasan 2. Kepekaan : Kemampuan untuk merasakan segala sesuatu (perasaan yang bisa dilukai) 3. Kehendak : Kapasitas untuk memilih dan memutuskan c. Ekspresi Dari KepribadianNya. Kuasa dan pengaruh saja tidak akan sanggup merasakan hal-hal semacam itu seperti yang Roh Kudus rasakan. Misalnya, kita didorong untuk tidak ”mendukakan” Roh Kudus (Efesus 4:30), Ananias dan Safira ”berdusta melawan Roh Kudus” (Kisah Rasul 5:3,4) Suatu kuasa tidak dapat berduka. Saudara tidak dapat mendukakan atau menyakiti listrik. Saudarapun tidak dapat berdusta atau mencobainya. Suatu kuasa yang tidak merupakan pribadi tidak mampu mengalahi perasan-perasaan semacam ini. Tetapi seorang pribadi dapat didukakan dan disakiti, didustai dan dicobai. Perhatian beberapa ekspresi kepribadian yang dikendalikan kepada Roh Kudus : 1. Ia dapat merasakan (Efesus 4:30) 2. Ia dapat menghibur (Kisah Rasul 9:31) 3. Ia dapat berpikir (Roma 8:6) 4. Ia dapat berbicara (Kisah Rasul 13:2) 5. Ia dapat berdoa (Roma 8:26) 6. Ia dapat melakuakan kehendakNya (I Korintus 12:11) 7. Ia dapat melarang (Kisah Rasul 16:6) 8. Ia dapat melakukan mujizat (Kisah Rasul 19:6) d. Roh Kudus Berpribadi -2- Semua hal ini adalah gambaran dari pribadi yang tidak dimiliki oleh kuasakuasa yang bukan pribadi. Salah satu alasan mengapa banyak orang menganggap Dia hanya merupakan suatu kuasa atau kekuatan belaka adalah karena nama-nama tertentu yang dikenakan kepadaNya didalam Alkitab melambangkan pelayananNya. Ia disebut Angin, Hujan, Minyak, Api, Pakaian, dan lain-lain. Semua simbol dari berbagai macam pelayanan yang Ia tunjukkan; tetapi Ia jauh lebih besar dari semua pelayanan yang dilakukanNya. 3. Ini Adalah Zaman Roh Kudus Ia adalah seorang Penghibur ”yang lain”, yang mengantikan kedudukan Yesus (Yohanes 14:16). Periode sejarah pada zaman ini adalah ”Masa Hujan Akhir” (Zakaria 10:1), atau masa kegiatan terbesar dari Roh yang terjadi digeraja. Oleh karena itu kita perlu tahu sebanyak mungkin mengenai Roh Kudus. B. PEMBERITAHUAN MENGENAI PENCURAHAN DARI ROH KUDUS Didalam Perjanjian Lama kita menemukan bahwa Roh Kudus turun keatas orangorang tertentu hanya kepada nabi-nabi, merupakan perkecualian oleh karena peraturan. Tetapi Allah telah terlebih dulu berfirman, melalui nabi-nabiNya, bahwa suatu hari yang baru akan tiba. 1. RohNya Akan Tinggal Didalam Dan atas Semua UmatNya. Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu keatas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga keatas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari itu (Yoel 2:28,29). “Dan Aku akan menaruh RohKu didalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturanperaturanKu dan melakukannya” (Yehezkiel 36:27) “Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas mereka yang haus dan hujan lebat ke atas tanah yang kering; dan Aku akan mencurahkan rohKu keatas keturunanmu, dan berkatKu ke atas anak cucumu” (Yesaya 44:3) 2. Mesias yang Dijanjikan Allah Akan Dipenuhi Oleh Roh dan Dilengkapi Dengan Kuasa “…Aku telah menaruh RohKu ke atasnya” (Yesaya 42:1) “Roh Tuhan Allah ada padaku…” (Yesaya 61:1). Hal ini digenapi didalam Lukas 4:18 3. Beberapa Istilah Berkenaan”Kepenuhan Roh” Pengalaman kepenuhan Roh Kudus dijelaskan dengan berbagai cara didalam Kitab Suci. Kita akan memeriksa secara ringkas beberapa istilah yang ada. a. Menerima Roh Kudus. -3- Suatu Karunia didefinisikan sebagai ”suatu tawaran dan penerimaan (tindakan untuk menerima) tanpa pertimbangan”. Suatu ”karunia” tidak dilengkapi sampai seseorang menerima apa yang telah ditawarkan secara bebas. Ini adalah frasa yang paling umum dipakai didalam Perjanjian Baru untuk menjelaskan pengalaman yang sedang kita bicarakan. ”Roh Kudus, akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya” (Yohanes 7:39). ”Terimalah Roh Kudus” (Yohanes 20:22). ”Tetapi engkau akan menerima kuasa setelah Roh Kudus turun ke atasmu” (Kisah Rasul 1:8). ”Dan engkau akan menerima kuasa Roh Kudus” (Kisah Rasul 2:38). ”Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus (Kisah Rasul 8:15) “Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus (Kisah Rasul 10:47). ”Ia berkata kepada mereka, sudahkah engkau menerima Roh Kudus setelah engkau menjadi percaya ?” (Kisah Rasul 19:2). b. Diurapi Dengan Roh “Pengurapan” adalah suatu istilah yang sudah sangat kita kenal, karena istilah inipun dipakai juga didalam Perjanjian Lama (Keluaran 28:41; 29:29; Mazmur 2:2; 92:10). Ada tiga prinsip pengurapan. Pengurapan orang kusta, pengurapan Immamat, dan pengurapan Raja. Pengurapan minyak dicurahkan kepada penerima (I Samuel 10:1). Maka Roh ”dicurahkan ke atas” orang percaya. Frasa khusus ini dipakai untuk menjelaskan Roh yang ada pada Kristus Yesus. Perkataan Kristus berarti Yang Diurapi. ”Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuasa yang melakukan pekerjaan baik dan menyembuhkan semua yang tertindas oleh iblis, karena Allah ada bersama dengan Dia” (Kisah Rasul 10:38). c. Dipenuhi Dengan Roh. Frasa ini menjelaskan akibat yang diberikan oleh Roh didalam orang-orang percaya. Mereka ”dipenuhi” dengan Roh ! Hal ini terjadi pada hari Pentakosta ”Dan mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus, dan mulai berbicara dengan bahasa-bahasa lidah seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka” (Kisah Rasul 2:4). Proses dipenuhi dengan Roh dimulai dengan tanda tidak dipenuhi. Kemudian ada beberapa pengalaman lanjutan dipenuhi oleh Roh. Dengan demikian proses tersebut berkelanjutan. Paulus berbicara mengenai hal ini didalam Efesus 5:18, dengan menggunakan tata kalimat sedang berlangsung: ”Secara terus menerus sedang dipenuhi dengan Roh” Untuk mempertahankan kepenuhan Roh, kita perlu meminum dari sumber persediaan setiap hari. d. Dibaptis Didalam Roh. Ini adalah frasa yang agak kontroversial yang mempunyai dasar-dasar Alkitabiah yang kuat. Hal ini disebutkan empat kali didalam kitab Injil dan dua kali didalam kitab Kisah Para Rasul (Matius 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16; Yohanes 1:33; Kisah 1:5; 11:16). -4- Membaptis berarti ”menenggelamkan secara menyeluruh” atau ”menyelamkan kesuatu unsur yang mempunyai kuasa untuk mengubah apa yang membungkus”. Contoh yang baik mengenai hal ini adalah pencelupan kain, yang dicelupkan kedalam suatu unsur yang secara radikal akan mengubah kain itu. Karena itu baptisan Roh adalah dicelupkan, diselamkan, dikubur, dikelilingi secara menyeluruh oleh, secara keseluruhan dibungkus oleh Roh Kudus. e. Pelepasan Roh . Ini adalah suatu istilah yang sesungguhnya tidak tertulis didalam Perjanjian Baru, tetapi sesungguhnya dicantumkan juga secara tidak langsung. Hal ini menjelaskan pelepasan dari roh manusia yang terjadi ketika roh manusia dihidupkan oleh Roh Kudus. ”Allah adalah Roh, dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kebebasan (kelepasan)” (II Korintus 3:17). Yang dimaksud adalah kelepasan suatu pribadi dari ikatan menuju kemerdekaan, dari kekeringan menuju sungai air kehidupan, dari kemandulan menuju berbuah-buah. Hal ini dengan pasti menjelaskan kelepasan dari sungai air kehidupan dari dalam roh orang percaya. ”Karena Kitab Suci menyatakan bahwa sungai air kehidupan akan mengalir dari dalam setiap orang yang percaya kepadaNya” (Yohanes 7:38). Hal ini mungkin memberikan penjelasan yang paling dapat dipercaya mengenai apa yang sedang terjadi diantara ribuan orang percaya. Karenanya konsep ini tampaknya semakin diterima didalam gereja. C. BAPTISAN DIDALAM ROH KUDUS 1. Peristiwa Awal Baptisan Roh Kita sekarang memikirkan:”apakah yang akan menjadi peristiwa awal (tanda pertama) jika seseorang menerima kepenuhan roh ?” Mari kita pikirkan ketiga hal ini a. Tanda awal. Pada kesempatan ini kita memusatkan perhatian pada tanda AWAL. Telah disetujui bahwa ada sederet tanda dan peristiwa lain dari kepenuhan Roh. Tetapi, apa yang kita perlukan tentukan pada saat ini adalah peristiwa yang sekiranya menjadi tanda pertama yang akan dialami oleh seseorang dalam dimensi baru kuasa Roh ini. b. Tanda Alkitabiah. Kita mencari tanda ALKITABIAH. Oleh karena itu kita tidak memperhatikan pengalaman pribadi atau tradisi manusia. Melainkan, kita mencari apa yang dinyatakan oleh Kitab Suci sebagai persamaan mendasar dari yang mengalami Baptisan di dalam Roh pada zaman Alkitab. c. Pengalaman Alkitabiah. Disini PENGALAMAN ALKITABIAH dari Baptisan didalam Roh dan bukannya ide manusia mengenai apakah Baptisan itu yang menarik perhatian kita. Ada banyak pengalaman-pengalaman rohani yang secara mudah disebut ‘Baptisan Didalam Roh ‘. Hal ini termasuk Berkat kedua, pengudusan secara keseluruhan, pengalaman kesucian dll. Hal ini mungkin adalah pengalaman-pengalaman yang sah dan Alkitabiah, yang tidak bisa kita remehkan atau cela. Bagaimanapun juga, pekerjaan rohlah yang disebut Alkitab sebagai Baptisan didalam Roh yang sedang kita pelajari ini. -5- 2. Catatan Alkitabiah mengenai Baptisan Didalam Roh Sumber utama dari peristiwa didalam Kisah rasul, dimana ada lima contoh mengenai orang yang menerima kepenuhan Roh. a. Hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:1-4). Inilah catatan terlengkap yang kita punyai didalam Kitab Suci. Sesungguhnya 50 hari setelah kebangkitan Kristus, janji-janji mengenai kedatangan Roh Kudus digenapi. Roh Kudus turun ke atas sekelompok murid yang menunggu di Yerusalem. Inilah permulaan dari seluruh karya baru Roh seperti yang telah terlebih dahulu diberitakan oleh nabi-nabi. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa Roh telah melawat mereka: 1. Angin dari Surga. Ada angin dari surga-angin yang besar dan keras. Baik dalam bahasa Ibrani dan Yunani, kata”roh”selalu berarti”angin”. Jadi jelas sekali bahwa ada angin yang bertiup dengan sangat keras sebagai pertanda kedatangan Roh. Angin berbicara mengenai kehidupan, kuasa, kegerakan, semua sifat dari Roh Kudus. 2. Nyala Api. Simbol api pun sangat khusus. Yohanes Pembaptis telah memberitakan bahwa Yesus akan membaptis dengan ‘Roh Kudus dan api’. Api berbicara mengenai pemangkasan, pengudusan, pembersihan, pembakaran sekam dan sampah. Kedua faktor ini terjadi SEBELUM murid-murid dikatakan dipenuhi dengan Roh. Maka sesungguhnya tidak dapat dikatakan mereka tidak dipenuhi Roh. 3. Berbicara Dalam Bahasa-bahasa Lain. Seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka. Peristiwa yang terjadi setelah murid-murid dipenuhi dengan Roh adalah ini: Mereka “...mulai berbicara dengan bahasa-bahasa seperti yang Roh berikan kepada mereka untuk dikatakan” (Kisah Rasul 2:4). Ada 120 murid di ruang atas pada waktu itu. Dengan jelas kita diberi tahu bahwa mereka SEMUA dipenuhi dengan Roh Kudus dan SEMUA mulai berbicara dengan bahasa lidah. Bukti yang jelas dari setiap murid pada peristiwa ini menunjukkan bahwa kemampuan mereka dalam berbahasa lidah tidaklah karena telah terlebih dahulu mempelajarinya. b. Keluarga Kornelius (Kisah Rasul 10:44-48). Secara supranatural Petrus mendapatkan perintah untuk mengunjungi rumah tangga seorang bukan Yahudi bernama Kornelius seorang perwira Roma. Petrus berkata ia pergi hanya karena “Roh menyuruhku untuk pergi...” (Kisah Rasul 11:12). Petrus masih terbujuk bahwa berkat Allah adalah hanya untuk orang Yahudi saja. Bagaimanapun juga, ia menemukan dirinya berhadapan dengan orang-orang bukan Yahudi yang ingin mendengar “...segala sesuatu yang Tuhan telah perintahkan kepadanya” (Kisah Rasul 10:33). -6- Petrus mulai berkotbah di hadapan mereka mengenai Tuhan Kristus Yesus (Kisah Rasul 10:33). Ketika ia sedang berbicara, Roh Kudus turun ke atas mereka yang mendengarkan Firman. Teman-teman orang Yahudi Petrus pada mulanya tidak ingin mempercayai bahwa hal ini dapat terjadi pada orang-orang bukan Yahudi (Kis. 10:45). Tetapi mereka semua diyakinkan karena “mereka mendengar orang-orang itu berbicara dalam bahasa-bahasa lain dan memuliakan Allah” (ayat 46). Tanda ini juga mendorong Petrus untuk berkata: ”Dapatkah manusia melarang seseorang yang telah menerima Roh Kudus seperti kita untuk dibaptis air [atau dengan cara seperti kita menerima Dia” (Kisah Rasul 10:47). Ketika Petrus kembali ke Yerusalem, ia dipanggil untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah terjadi di Kaisarea. Para penatua sesungguhnya tidak senang dengan apa yang telah dilakukan Petrus (Kisah Rasul 11:2). Oleh karena itu ia membenarkan tindakannya dengan memberikan penjelasan semacam ini “ketika aku mulai berkata-kata, Roh Kudus turun ke atas mereka, seperti yang terjadi pada kita pada mulanya” (Kisah Rasul 11:45). Ia lebih lanjut mengatakan, “Allah memberikan kepada mereka karunia yang sama seperti yang Ia kerjakan pada kita pada mulanya” (Kisah Rasul 11:17). Argumentasinya adalah Allah telah memberkati orang-orang bukan Yahudi dengan karunia Roh dengan cara yang persis sama Ia telah memberkati orang-orang percaya dari bangsa Yahudi pada hari Pentakosta. Alasan utama keyakinan Petrus adalah bahwa orang-orang Yahudi juga berbicara dalam bahasa-bahasa lidah. “Ketika mereka mendengar semua hal ini, para penatua menjadi tenang dan memuliakan Allah” (Kisah Rasul 11:18). c. Paulus Di Efesus (Kisah Rasul 19:1-7). Kita mempunyai tiga bukti yang jelas. Dalam perjalanan pelayanannya, Paulus datang ke sebuah kota di Yunani, Efesus, dimana ia menemukan beberapa murid Yohanes Pembaptis. Sebagai jawaban terhadap pertanyaannya, “Sudahkan engkau menerima Roh Kudus ketika engkau menjadi percaya ?” Mereka menjelaskan : “Kami bahkan belum pernah mendengar tentang Roh Kudus“. Oleh karena itu Paulus menjelaskan Injil Kristus dengan lebih jelas kepada mereka, setelah mereka di baptis air. Kemudian Paulus menumpangkan tangan ke atas mereka dan kemudian “Roh Kudus turun ke atas mereka dan mereka berbicara dengan bahasa-bahasa lidah dan bernubuat”. Kita telah melihat dalam ketiga contoh ini bahwa baptisan Roh merupakan hal yang terjadi secara ringkas, tertentu dan spontan. Dalam setiap peristiwa, satu faktor yang terus terjadi adalah SEMUA penerima, pada SEMUA peristiwa, dikatakan berbicara dalam bahasa-bahasa lidah sebagai akibat dipenuhi oleh Roh. Oleh karena itu kami memberikan kesan bahwa berbicara dalam bahasabahasa lidah adalah petunjuk awal yang murni dan dapat dipercaya mengenai menerima Roh. Ada dua catatan lain di dalam Kisah Para Rasul mengenai orang-orang percaya. Mari kita juga memeriksa hal-hal berikut ini. -7- d. Kebangunan Rohani di Samaria (Kisah Rasul 8) Dalam catatan khusus ini, tidak dinyatakan secara khusus bahwa penerima Roh berbicara di dalam bahasa lidah. Tetapi ada beberapa situasi yang menarik yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa hal semacam inilah yang seharusnya telah terjadi. Pertama-tama, ada suatu respon yang murni terhadap khotbah Filipus, akibatnya secara langsung adalah : Orang-orang, dengan sehati memperhatikan apa yang dikatakan Filipus” (8:6); “...ada suka cita yang besar di kota itu” (8:8); “Ketika mereka menjadi percaya ... mereka pun dibaptis ...” (8:12); “...hingga kini Roh Kudus belum turun ke atas seorangpun dari mereka” (8:16). Yang kedua, ketika Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan ke atas mereka, merekapun menerima Roh Kudus. Simon, si tukang sihir, menyaksikan bahwa sesuatu terjadi sebagai akibat langsung mereka menerima Roh. Apapun itu, hal itu terjadi secara seketika, dramatis dan dapat dilihat. Simon menginginkan kemampuan untuk melakukan fenomena semacam itu. Banyak hal yang dapat diduga dan ditulis mengenai apa yang sesungguhnya dilihat oleh Simon. Tak seorangpun dapat menceritakan kejadiannya yang sesungguhnya. Tetapi tidakkah beralasan untuk menganggap bahwa apa yang dilihat oleh Simon sama dengan tanda-tanda yang terjadi pada hari Pentakosta ? Sebaiknya rasul-rasul Yahudi ini mungkin segan untuk mempercayai bahwa orang-orang Samaria ini adalah orang-orang percaya yang sesungguhnya. Besar sekali kemungkinan bahwa orang-orang Samaria menerima Roh dengan cara yang sama seperti semua orang-orang percaya yang dibaptis pada zaman Alkitab. e. Saulus dari Tarsus (Kisah Rasul 9). Setelah pengalaman pertobatan Saulus yang dramatis, Allah mengirimkan Ananias untuk mengunjungi Saulus. Ananias berkata: “Saudara Saulus, Tuhan Yesus telah mengirimkan aku supaya pengelihatanmu dipulihkan, dan engkau dipenuhi oleh Roh Kudus” (9:17). Kita tahu bahwa ia benar-benar mendapatkan kembali penglihatannya. Catatan Alkitab mengatakan: “Dan secara tiba-tiba seolah-olah jatuhlah selubung yang menutupi matanya; dan ia menerima kembali pengelihatannya, dan bangkit lalu dibaptis” (9:18). Kita mungkin merasa pasti bahwa janji yang diberikan oleh Ananias juga dipenuhi. Memang sesungguhnya, Saulus dipenuhi dengan Roh Kudus. Tidak dikatakan bahwa Saulus berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah ketika Ananias menumpangkan tangan ke atas mereka; tetapi kita tahu iapun berbicara bahasa lidah dari bab-bab berikutnya. Ketika menulis kepada jemaat di Korintus untuk membenarkan kesalahan dalam menggunakan karunia berbahasa lidah. Paulus mengakui: “Aku bersyukur kepada Allahku, aku berbicara dalam bahasa lidah lebih daripada kamu semua” (I Korintus 14:18). -8- Pada bab yang sama iapun menjelaskan: “Aku ingin supaya setiap orang berbicara dalam bahasa lidah ....” (I Korintus 14:5); dan akhirnya: “Jangan melarang setiap orang yang berbicara bahasa lidah” (I Korintus 14:39). Berdasarkan peristiwa sebelumnya dari pengalaman-pengalaman Alkitabiah, dengan rendah hati kita menyetujui bahwa bahasa lidah adalah satu-satunya bukti Alkitabiah yang terus menerus terjadi dari Baptisan Roh. Kita juga menyetujui bahwa ada banyak bukti Alkitabiah lain yang mengikuti bukti yang pertama, yang tanpanya pengalaman itu tidak akan lengkap. Penutup ini tidak untuk merendahkan arti atau menyangkal kesalahan pengalaman yang mungkin telah Saudara alami - khususnya jika hal itu telah mengakibatkan kuasa Roh turun ke dalam hidup Saudara dengan cara yang sangat membantu. Biarlah saya akan menguatkan hati Saudara. “....Peganglah teguh apa yang ada padamu ...” (Wahyu 3:11). Biarlah hatimu terus terbuka, dan teruslah meminta kepada Tuhan untuk memberikan karunia berbahasa lidah yang indah ini, karunia bahasa doa. Hal ini akan memperkaya pelayanan Saudara. Ingatlah “... Bapamu yang di sorga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang memintanNya!” (Lukas 11:13). Pelajaran 2 -9- Roh Kudus Menolong Orang Percaya A. ROH KUDUS MENOLONG ORANG PERCAYA Keselamatan (dilahirkan kembali) adalah karya pertama dari Roh di dalam hidup kita. Kuasa untuk hidup dan pelayanan yang kudus adalah tujuan dari kehadiran Roh di dalam kita. 1. Membawa Kita Kepada Keselamatan a. Ia Memberikan Keyakinan (Yohanes 16:8-11). Suatu aspek yang penting dari pekerjaan Roh Kudus adalah untuk menghukum dan meyakinkan orang-orang yang belum bertobat mengenai dosa, kebenaran dan penghukuman. Tanpa karya Roh Kudus mengenai penghukuman, kita akan tetap tidak peduli mengenai keadaan kita yang penuh dosa dan terhilang. Ia membuat kita waspada mengenai dosa, betapa kita telah jauh lebih rendah dari standar kebenaran dan penghukuman yang dahsyat yang menanti setiap pendosa. b. Ia Menghasilkan Pertobatan Dan Kelahiran Kembali Kelahiran kembali berarti kelahiran ulang, renovasi rohani dan pemulihan. “Bukan karena pekerjaan baik yang telah kita lakukan, tetapi menurut kemurahan Dia yang menyelamatkan kita, dengan pembasuhan kelahiran kembali dan pembaharuan oleh Roh Kudus” (Titus 3:5). “Dan engkau telah dihidupkanNya dari kematian karena pelanggaran dan dosa” (Efesus 2:1). “Rohlah yang memberikan hidup” (Yohanes 6:36). c. Ia membebaskan kita dari Kuasa Dosa dan Kematian, sehingga kita menjadi Kudus. “Karena hukum Roh kehidupan di dalam Yesus Kristus telah membebaskan aku dari hukum dosa dan kematian” (Roma 8:12). “Dan Rohlah yang memberikan kesaksian, karena Roh itu adalah kebenaran” (I Yohanes 5:6). “Karena ada tiga hal yang memberikan kesaksian ... Roh, dan air, dan darah; dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:8). 2. Memberikan Kita Kuasa Untuk Hidup Yang Kudus a. Ia Memimpin Kita Kepada Kebenaran. “Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh kebenaran; Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarkanNya itulah yang akan dikatakanNya” (Yohanes 16:13). b. Ia Mengajarkan Kepada Kita Segala Sesuatu. “Tetapi Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang dikirimkan oleh Bapa di dalam NamaKu, Ia akan mengajarkan kepadamu segala sesuatu, dan - 10 - mengingatkanmu akan segala sesuatu yang telah diucapkanNya kepadamu” (Yohanes 14:26). “Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari padaNya, karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain, tetapi sebagaimana pengurapanNya mengajar kamu tentang segala sesuatu - dan pengajaranNya itu benar, tidak berdusta - dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia” (I Yohanes 2:27). c. Ia Memberikan Hidup Kepada Tubuh Fisik Kita. “Tetapi jika RohNya yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati tinggal didalammu, Ia yang telah membangkitkan Kristus dari kematian akan memberikan hidup kekal kepada tubuhmu yang fana oleh RohNya yang tinggal didalammu” (Roma 8:11). Perkataan ”fana” artinya ”terikat kepada kematian” dan hal ini menunjuk kepada tubuh fisik kita. Roh memberikan kehidupan. Oleh karena itu janji Kitab Suci adalah: Ketika Roh diam di dalam kita, Ia akan memberikan kehidupan, kekuatan, kesehatan dan tenaga kepada tubuh kita. Hidup di dalam Roh adalah latihan untuk meningkatkan kesehatan. Hal ini akan meningkatkan kekuatan fisik kita dan rentang kehidupan kita. d. Ia Memberikan Kepada Kita Kuasa Untuk Melayani. “Tetapi engkau akan menerima kuasa setelah Roh Kudus turun ke atasmu, dan engkau akan menjadi saksiKu ...” (Kisah Rasul 1:8). Yesus menggunakan kata Yunani ”dunamis” (diterjemahkan ”kuasa”), yang darinya kita mendapatkan kata ”dinamo”. Sebuah dinamo adalah sebuah mesin yang secara terus menerus dan teratur memberikan kuasa. Dengan demikian kuasa Roh di dalam kita menghasilkan kuasa yang membuat kita sanggup menjadi saksi-saksi (martir)bagi Kristus. Tidak hanya kita sanggup bersaksi tentang Yesus, tetapi sesungguhnya kita menjadi kesaksian bagi Dia. e. Ia Membuat Doa-Doa Kita Berkuasa. “Berdoalah di dalam Roh Kudus” (Yudas 20). “Dalam segala doa dan permohonan, berdoalah setiap waktu di dalam Roh (Efesus 6:18). “Dengan cara yang sama, Roh membantu kita di dalam kelemahan-kelemahan kita. Kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, tetapi Roh Sendirilah yang berdoa bagi kita dengan keluhan dan kata-kata yang tidak dapat dinyatakan. Dan Ia yang menyelidiki hati kita mengetahui apa yang dipikirkan oleh Roh berdoa bagi orang-orang kudus sesuai kehendak Allah” (Roma 8:26,27). f. Ia Memberikan Inspirasi Doa dan Penyembahan Kepada Allah. - 11 - “Kami sungguh-sungguh mendengar mereka berbicara dalam bahasa-bahasa kami mengenai pekerjaan-pekerjaan Allah yang luar biasa” (Kisah Rasul 2:11). “Karena kami mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa lidah dan memuliakan Allah” (Kisah Rasul 10:46). “Kami yang menyembah Allah; oleh Roh Allah” (Filipi 3:3) “Biarlah engkau dipenuhi oleh Roh; berbicara satu dengan yang lain di dalam mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati (Ef. 5:18,19). “Allah itu adalah roh: dan mereka yang menyembah Dia harus menyembahNya di dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:24). g. Ia Menghasilkan Buah Roh di Dalam Hidup Orang Percaya. “Tetapi buah roh adalah kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan tidak ada hukum yang menentang hal hal semacam ini” (Galatia 5:22,23) Buah Roh tidak dapat dihasilkan oleh manusia alami - tidak peduli bagaimana beradab dan berpendidikan dia. Sifat Allah hanya nampak di dalam kita, hanya jika Allah Roh Kudus hidup di dalam kita yang percaya. B. MENERIMA ROH KUDUS 1. Saudara Harus Menerima Kristus Sebagai Juru selamat. Kualifikasi pertama yang penting menjadi calon orang yang menerima baptisan roh adalah Saudara harus menerima kristus Yesus sebagai Juru Selamat Saudara. Jika Saudara adalah anak Allah, maka Saudara menerima karunia Roh Kudus. 2. Saudara Harus Menginginkan Berkat Syarat kedua adalah Saudara harus benar - benar menginginkan berkat ini.Yesus menyatakan dengan cara ini:”Barang Siapa HAUS biarlah ia datang kepadaku dan minum”(Yohanes 7:37). Apakah Saudara haus akan air Roh? Jika demikian, Saudara boleh datang kepada Yesus dan minum. Sederhana sekali. Ingatlah bahwa Saudara tidak perlu bekerja untuk mendapatkan berkat ini, Karena jika demikian,hal ini tidak lagi disebut”Karunia”dari Roh Kudus (Kisah Rasul 2:38). Saudara tidak pernah dapat bekerja atau berjasa untuk mendapatkan berkat yang indah ini, Saudarapun tidak harus melakukannya .Ini adalah milik Saudara sebagai hadiah cuma-cuma. 3. Empat Perkataan Sederhana Saya ingin menyampaikan empat kata kecil yang sederhana yang akan memampukan Saudara untuk menerima berkat yang berhaga ini. Kata-kata itu adalah MENINGGALKAN, SANTAI, MENERIMA,dan MEMBERIKAN RESPON. Marilah memeriksa bersama-sama. a. Meninggalkan. Paulus menulis kepada para petobat di kota yang jahat, Korintus: ”Engkau telah meninggalkan hal - hal yang tersembunyi yang memalukan...” (II Korintus 4:2). - 12 - Kata meninggalkan berasal dari kata Yunani apeipomen, berarti” memungkiri, memisahkan dan menyimpang secara total dari”. “Tetapi kita meninggalkan hal-hal tersembunyi [rahasia yang terpendam, pribadi, dari dalam]...” “Tetapi kita telah meninggalkan hal-hal tersembunyi yang tidak jujur [memalukan atau menjijikkan] ....” Dalam terang tersebut diatas, penting untuk meyakinkan dari hal apa kita benar-benar telah bertobat (berbalik) dari semua dosa yang diketahui khususnya dosa yang melibatkan sihir, penyembahan berhala nenek moyang, penyembahan berhala, ilmu sihir, ramalan nasib (peramal), ilmu memikat, jimat dan sejenisnya. Alkitab berkata Allah telah memberikan ”... Roh Kudus ... kepada mereka yang mentaati Dia” (Kisah Rasul 5:32). Allah memerintahkan untuk meninggalkan dan terpisah benar-benar dari hal-hal yang tersembunyi, rahasia, tidak jujur, memalukan ketika kita meminta RohNya yang KUDUS. “Banyak orang percaya yang mempraktekan ilmu sihir mengakui perbuatan mereka, dan mengambil semua buku-buku mantera dan ilmu memikat dan membakarnya dihadapan semua orang” (Kisah Rasul 19:18-19). Ini adalah langkah penting pertama. Ucapkan doa ini kepada Tuhan:”Tuhan, aku meninggalkan [sebutkan segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup Saudara yang telah saudara lakukan] ilmu sihir, agama kepercayaan nenek moyang, penyembahan berhala, ilmu sihir, ramalan nasib (peramal), ilmu memikat, jimat dan sejenisnya”. b. Santai. Begitu sering orang menjadi tegang ketika tiba pada saat menerima Roh. Tidak perlu demikian. Hal ini malahan akan menghalangi Saudara dan bukannya membantu Saudara. Pertama-tama, oleh karena itu, biarlah saya menguatkan Saudara untuk menjadi tenang. Tenang secara fisik, dan hal ini akan membantu Saudara untuk tenang secara rohani dan emosionil. Mengapa tidak duduk di suatu tempat dengan nyaman. Para murid sedang duduk pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:2). Maka ini adalah sikap Alkitabiah yang baik untuk menerima Roh. Duduk dan santai. Saudara berada di tangan yang baik - tangan-tangan Yesus. Ia adalah Pembaptis Roh Kudus. c. Menerima. Sekarang ini adalah waktu yang baik untuk meminta Yesus membaptis Saudara di dalam Roh. Alkitab berkata,”… Bapamu yang di surga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya”. (Lukas 11:13). Mintalah dengan sederhana, dengan tenang dan beriman. Jangan mulai meminta atau memohon. Saudara tidak perlu berteriak dan merintih. Jika Roh Kudus memaksa Saudara untuk bersikap demikian, tidak ada larangan untuk melawannya. Tetapi beberapa orang mengembangkan hal ini sebagai suatu kebiasaan rohani. Yesus berada dipihak Saudara. Ia akan membaptis Saudara di dalam Roh Kudus jika Saudara tenang dan membiarkan Dia untuk melakukannya. Ia dapat mendengar doa Saudara. - 13 - Ketika Saudara dengan tenang telah meminta Dia untuk memenuhi Saudara dengan Roh, dengan iman Saudara harus percaya bahwa Ia telah menjawab doa Saudara dan MENERIMA ROH DENGAN IMAN. Ingatlah bahwa terjemahan kata roh dalam bahasa Yunaninya adalah sama dengan napas. Mengapa tidak sekedar membuka mulut Saudara, mengambil nafas dalam-dalam, dan bernafas di dalam Roh Kudus ? Inilah yang dimaksud oleh Yesus sebagai”minum”di dalam Roh. Seperti Saudara membuka mulur Saudara untuk minum air, Saudarapun dapat membuka mulut Saudara untuk minum di dalam Roh. Buka mulut Saudara dan mulai menghirup udara; Ketika Saudara melakukan hal ini, percayalah bahwa Roh Kudus masuk ke dalam hidup Saudara dengan cara yang baru. Lakukan hal ini dengan iman.”Apapun juga yang kau minta, ketika engkau berdoa, percayalah bahwa engkau telah menerimanya, maka engkau akan mendapatkannya”(Markus 11:24). Saudara melakukannya dengan iman. Ingatlah, hal ini bukanlah masalah perasaan. Saudara mungkin tidak merasakan respon emosionil apapun. Hal ini adalah pengalaman rohani. Mungkin disertai atau tidak oleh perasaan. Jika ada, tenang dan nikmatilah. Jika tidak ada, jangan kuatir tentang hal ini. Emosi merupakan hal yang sangat tidak menentu dan tidak bisa dipercaya. Hal yang penting bukanlah apa yang Saudara rasakan. Tetapi apa yang Saudara percayai. Percayalah bahwa Saudara telah menerima Roh. Ini adalah langkah pertama. Kemudian,”hiruplah”Roh Kudus. Ketika Saudara melakukan hal ini, mulailah untuk memberikan pengucapan syukur yang penuh suka cita dan memuji Tuhan karena telah memenuhi Saudara dengan Roh. Biarlah hati Saudara mulai menjangkau Allah dengan puji-pujian, dan terus minum Roh semakin mendalam. d. Respon. Sekarang kita sampai pada langkah ke empat respon Saudara terhadap Roh yang sekarang mulai memenuhi seluruh keberadaan Saudara. Setelah Saudara menghirup, Saudara harus mulai menghembuskannya. Saudara bernapas di dalam Roh; sekarang Saudara harus mulai mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan di dalam iman atas berkatNya. Ketika Saudara melakukan hal ini, jangan berbicara dalam bahasa saudara sendiri. Pujilah Tuhan, tetapi percayalah bahwa Roh Kudus akan memampukan Saudara untuk melakukannya di dalam bahasa yang baru yang Roh itu akan berikan kepada Saudara. Alkitab berkata: ”Mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan Roh kepada mereka” (Kisah Rasul 2:4). Perhatikan pertamatama: ”Mereka … mulai berbicara …” MEREKA yang melakukan pembicaraan. Ini adalah bagian kita. Sebelumnya adalah suara mereka, nada vokal mereka, bibir dan mulut MEREKA sendiri yang dipakai. Perhatikan yang kedua: ”Roh memberikan kepada mereka kata-kata untuk diucapkan”. Itu adalah bagian Roh. - 14 - Ketika Roh melakukan bagianNya, kita harus memberikan RESPON dengan melakukan bagian kita. Berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah adalah suatu mujizat. Kata-kata itu diberikan kepada kita secara supranatural oleh Roh. Hal ini tidak berarti sulit untuk dilakukan. Hal ini hanya berarti bahwa Saudara harus bekerja sama dengan Tuhan, dan mengucapkan apa yang diberikan oleh Roh untuk diucapkan. Hal ini digambarkan dengan baik sekali dengan kisah Petrus berjalan diatas air. (Matius 14:29). Yesus memanggil Petrus: ”Datanglah!”dan kemudian kita membaca: ”Dan ketika Petrus turun dari perahu, ia berjalan di atas air ke arah Yesus”. Ketika Petrus berjalan diatas air ia tidak sadar sedang melakukan hal-hal yang supranatural. Ia berjalan seolah-olah di atas tanah yang padat saja. Mujizatnya adalah ia tidak tenggelam! Hal ini sama dengan ketika kita mulai berbicara didalam bahasa-bahasa lidah. Sama seperti Petrus memakai kaki dan otot-ototnya untuk berjalan, kita memakai lidah dan bibir kita dengan cara yang sama ketika kita berbicara. Mujizat ini tidak terjadi dalam tindakan fisik kita berbicara. Mujizat adalah didalam bahasa yang diberikan kepada kita untuk kita ucapkan. Dengan kata lain, hal ini bukanlah BAGAIMANA saudara berbicara, tetapi APA yang saudara ucapkan, itulah mujizat. Berbicara adalah suatu tindakan alami, sebagaimana halnya dengan berjalan. Ketika saudara mengucapkan kata-kata di dalam bahasa lain yang diberikan, bagian fisiknya sama alaminya dengan ketika saudara menggunakan kuasa saudara untuk berbicara. Mujizat terjadi ketika Roh Kudus memberikan kepada saudara kata-kata untuk berbicara didalam bahasa yang saudara tidak pernah pelajari dan mungkin tidak pernah saudara dengar sebelumnya. Saya harus menekankan masalah mengenai kesenangan berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah. Ketika anak-anak menerima pengajaran ini, mereka melakukannya dengan mudah. Tetapi banyak orang tua mengalami masalah dengan hal ini. Mereka menjadikannya sukar bagi diri mereka sendiri. Mereka percaya bahwa terlalu sulit bagi mereka untuk melakukannya. Beberapa orang merasa tegang dan bukannya merasa rileks. Banyak orang begitu bersungguh-sungguh dengan keinginan mereka bahwa hal ini bukanlah dari diri mereka sendiri tetapi dari Allah. Saudaralah yang berbicara, tetapi Roh yang memberikan kata-katanya. Jangan duduk seperti kayu ukiran, menunggu Allah untuk mengambil nada vokal Saudara dan berbicara melalui bibir Saudara. Lakukan bagian Saudara. Perhatikan kembali Kisah Rasul 2:4 “Mereka” (para murid) adalah subyek bagi kalimat tersebut. Oleh karena itu semua muridlah yang kemudian dipenuhi oleh Roh Kudus, dan mereka (para murid) yang mulai berbicara dengan bahasa- 15 - bahasa yang lain, seperti yang Roh berikan kepada mereka. “Mereka mulai berbicara”. Ketika Saudara mulai berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah. SAUDARALAH yang memulainya. SAUDARA akan mengucapkan kata-katanya. Tetapi Roh Kudus akan memberikannya kepada Saudara. Roh Kudus akan melengkapi Saudara dengan suara, kata-kata, frasa-frasa di dalam pikiran Saudara. Hal ini akan kedengaran aneh bagi Saudara. Ini adalah bahasa yang Saudara tidak pernah dengar sebelumnya sangat mungkin bahasa malaikat atau bahasa surga yang kedengaran berbeda dari bahasa-bahasa duniawi yang pernah Saudara dengar. Ketika Roh memberikan kepada Saudara kata-kata ini di dalam pikiran Saudara, ucapkan. Ucapkan dengan berani. Jangan takut. Pada mulanya mungkin Saudara hanya mempunyai satu atau dua kata. Saudara mungkin mendapati berulang kali mengucapkan kata-kata yang sama. Lakukan saja itu. Saudara seperti seorang bayi yang sedang belajar untuk berbicara bahasa surga yang diberikan oleh Bapa Saudara di surga. Bahkan Nabi Yesaya menjelaskan proses ini sebagai: “Karena ia berbicara dengan bibir yang tergagap dan bahasa yang lain...” (Yesaya 28:11). Mungkin kita mulai dengan tergagap tetapi pada akhirnya akan semakin banyak katakata yang keluar. Kita akan berbicara lebih baik jika kita lebih lama berlatih, sebagai mana halnya seorang anak kecil. Ketika Saudara mengucapkannya dengan berani di dalam iman, Roh Kudus akan meningkatkan perbendaharaan kata Saudara. Aliran kata-kata akan semakin bertambah sampai sungai mulai mengalir keluar dari diri Saudara yang terdalam (Yohanes 7:38). Tentukan, oleh karena itu, bahwa ketika Saudara mulai bernafas di dalam Roh Kudus, Saudara akan mengikutinya dengan mengucapkan pujian kepada Tuhan. Tentukan untuk melakukan hal ini dengan suara Saudara sendiri, tetapi bukan dengan bahasa Saudara sendiri. Berharaplah Roh Kudus akan memberikan kepada Saudara lidah yang baru pada saat itu juga. Kemudian, dengan iman, mulai mengucapkan bahasa-bahasa yang baru. Ucapkan dengan keras apapun yang Roh taruh di dalam pikiran Saudara. Saudara mungkin merasakan bibir Saudara mulai bergetar dan merasakan bahwa mulut Saudara akan penuh dengan suara-suara asing. Ucapkan dengan keras. Sekali Saudara mengucapkannya, teruskan. Jangan berhenti. Biarkan terus mengalir. Semakin banyak yang mengalir, Saudara akan merasa semakin lepas. Jangan kuatir apapun pula bunyinya; itu adalah urusan Roh Kudus. Ia akan memberikan kepada Saudara bahasa yang khusus yang Ia inginkan untuk Saudara punyai. Kemudian, Ia akan memberikan kepada Saudara bahasa-bahasa yang lain - karena ini adalah Karunia-karunia Bahasa lidah (dalam bentuk jamak - berarti lebih dari satu). Ketika Saudara - 16 - mulai melatih Karunia-karunia, Saudara akan pergi dari satu bahasa ke bahasa yang lain, karena ada bermacam-macam karunia bahasa lidah yang berbedabeda (I Korintus 12:10). Sekali Saudara berbicara di dalam bahasa-bahasa yang lain, Saudara dapat menggunakan karunia itu kapanpun Saudara mengharapkannya. Hal ini bergantung pada keputusan dan inisiatif Saudara. Paulus berkata: “Jadi apakah yang harus kubuat ? AKU AKAN berdoa dengan Roh dan AKU AKAN berdoa dengan pengertian juga“ (I Korintus 14:15). Apakah dengan pengertian atau dengan Roh, Saudara berkata-kata ketika SAUDARA INGIN. Latihlah kemampuan ini setiap hari dan beberapa kali setiap hari. Kapanpun Saudara melakukan, hal ini adakan menguatkan dan memberkati saudara, karena Paulus berkata: “Mereka yang berbicara di dalam bahasa lidah membangun diri mereka sendiri...” (I Korintus 14:4). Saudara membangun diri Saudara sendiri secara rohani setiap kali Saudara berkata-kata dan berdoa di dalam bahasa yang baru. Ini adalah satu Karunia Roh yang membangun orang yang menggunakannya. Semua manifestasi dari Roh adalah untuk membangun (memperbaiki) yang lain. Ia memampukan Saudara untuk “membangun diri Saudara di dalam iman Saudara yang paling kudus” (Yudas 20). C. MENGAPA BERBICARA DI DALAM BAHASA LIDAH. Apakah tujuan atau keuntungan berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti seorangpun? Berikut ini adalah daftar singkat dari beberapa keuntungan dengan Allah di dalam bahasa yang diberikan oleh Roh. 1. Merupakan Peristiwa Awal Yang Alkitabiah Yang Terus Menerus Terjadi Di Dalam Baptisan Roh Kudus. “Dan mereka semua mulai berbicara dengan bahasa lidah, seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka” (Kisah Rasul 2:4). “Karena mereka mendengar mereka berbicara dalam bahasa lidah dan memuliakan Allah” (Kisah Rasul 10:46). “Roh Kudus turun keatas mereka, dan mereka berbicara dengan bahasa lidah dan bernubuat” (Kisah Rasul 19:46). 2. Adalah Kehendak Allah Bagi Kita. Tuhan berkata (melalui Paulus): “Aku ingin supaya kamu semua berbicara dengan bahasa lidah” (I Korintus 14:5). Paulus juga berkata: “Aku bersyukur kepada Tuhan, Aku berbicara dengan bahasa lidah lebih dari pada kamu semua” (I Korintus 14:18). Perhatikan penekanan yang karib ini: “Aku bersyukur kepada AllahKU...” Berbicara kepada Allah di dalam bahasa-bahasa dari Roh meningkatkan dan menguatkan - 17 - kewaspadaan hubungan dan persekutuan pribadi yang karib dari seseorang dengan Allah. Paulus bersyukur kepada Allah atas: KEMAMPUAN untuk berbicara di dalam bahasa lidah, karena hal ini hanya bisa diberikan oleh Allah, melalui RohNya. HAK ISTIMEWA dari berbicara rahasia yang akrab dan suci semacam ini (I Korintus 14:2). TERSEDIANYA berkat yang kaya ini, yang kapanpun, dimanapun, dalam situasi apapun, memampukan seseorang untuk bersekutu dengan akrab dengan Allah. Kita boleh berdoa, menyanyi dan bersyukur, memberkati Allah di dalam Roh. Pikiran kita pada Saat ini menjadi netral. (I Korintus14:14); dengan demikian saya menjadi tenang, disegarkan dan dibangun oleh latihan rohani ini. 3. Merupakan Alat Terapi Mengenai Pembersihan Dan Pelepasan. Di dalam Roma 8:26, Paulus mengatakan kepada kita bahwa salah satu kelemahan manusiawi kita adalah kita tidak selalu tahu bagaimana seharusnya kita berdoa. Kadang-kadang kita sadar bahwa kita membutuhkan bantuan dan bimbingan, tetapi kita tidak mengerti apa yang sesungguhnya salah dan bagaimana berdoa untukNya. Tetapi, Roh mengalahkan kekurangan itu bagi kita. Ia menyelidiki hati kita, dan menemukan di manakah kita dan apa yang keliru. Ia juga tahu apa yang “Roh pikirkan” kehendak Allah bagi kita. Ia kemudian mulai berdoa bagi kita “sesuai dengan kehendak Allah,” hal ini membuat kita menjadi harmonis dengan kehendak itu. Ia berdoa dengan keras untuk mengusir pikiran-pikiran yang kompleks, menghambat, dan negatif yang merintangi kita; dan Ia mendoakan bagi kita hal-hal mengenai tujuan Allah bagi hidup kita yang positif, berkuasa dan menguntungkan. Doa semacam ini adalah salah satu alat yang paling berkuasa untuk “memperbaharui roh di dalam pikiran kita.” 4. Adalah Sumber Pembangunan Pribadi. “Ia yang berbicara di dalam bahasa-bahasa yang tidak dikenal membangun dirinya sendiri” (I Korintus 14:4). Berasal dari kata “memperbaiki” kita mendapatkan kata “bangunan besar,” atau bangunan. Oleh karena itu, memperbaiki berarti “membangun.” Kapanpun kita berbicara di dalam bahasa lidah, walaupun kata-kata itu mungkin adalah suatu misteri bagi intelektual manusia, kita sedang membangun diri kita sendiri secara rohani. Kita bertumbuh sedikit lebih kuat setiap kali kita melatih pelayanan ini. 5. Adalah Suatu Dunia Persekutuan Rohani Yang Akrab Dengan Allah. “Karena ia yang berbicara di dalam bahasa-bahasa yang tidak di kenal tidak berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah: karena tak seorangpun yang mengerti dia; di dalam roh ia mengucapkan hal-hal rahasia” (I Korintus 14:2). - 18 - Tujuan utama dari latihan rohani dengan berbicara bahasa lidah adalah kita tidak berbicara kepada manusia tetapi kepada Allah. Bersekutu dengan Allah dengan cara seperti ini, kita dibebaskan dari keterbatasan dan pelarangan dari pikiran kita yang terbatas. Kita tidak dibatasi untuk mengucapkan hanya hal-hal yang telah kita pelajari dengan intelektual kita. Kita dilepaskan untuk mengucapkan hal-hal yang dalam, yang tetap merupakan misteri bagi pikiran kita yang terbatas. Inilah kedalaman persekutuan seperti yang diucapkan Daud, “Dari kedalaman” (Mazmur 42:7). Kedalaman manusia rohani kita bersekutu dengan kedalaman keberadaan Allah dan demikian sebaliknya. 6. Selalu Menyandarkan Kita Mengenai Roh Kudus Yang Ada Di Dalam Kita. Kapanpun kita berbicara di dalam bahasa lidah, kita seketika itu juga waspada akan gerakan dan aktifitas Roh Kudus di dalam kita. Kewaspadaan kita yang paling akrab akan Roh di dalam kita ditingkatkan ketika kita bersekutu dengan Allah di dalam kata-kata yang Roh ucapkan melalui kita. Kita adalah saluran penghubung atau kendaraan yang Roh pakai untuk membawa penyembahan dan pujian kepada Bapa. 7. Membantu Kita Untuk Belajar Mempercayai Allah Dengan Lebih Total. Perkembangan hidup di dalam Roh adalah suatu perjalanan dengan iman. Setiap pernyataan di dalam bahasa-bahasa lidah adalah suatu tindakan iman. Ketika Allah mulai membawa kita dari kerajaan pembangunan pribadi ke dunia pembangunan Tubuh. (I Korintus 14:6), setiap fase yang baru adalah sebuah langkah iman yang segar. 8. Merupakan Pelepasan Emosi Yang Positif. Baptisan di dalam Roh bukanlah suatu pengalaman emosionil; melainkan merupakan masalah rohani. Meskipun demikian, dengan jelas sekali emosi kita memberikan respon kepada pengalaman ini dan terlibat di dalamnya. Emosi kita berulang kali diatur oleh Roh dan memberikan ekspresi kepada dorongan Roh. Ini bukanlah hal yang berbahaya atau negatif. Sebaliknya, ini adalah pemberian yang sehat dan menguntungkan. Banyak orang Kristen berusaha untuk menyangkal atau menekan emosi adalah sesuatu yang jahat dan penuh dosa. Tidak demikian halnya. Kita adalah makhluk yang beremosi. Allah menjadikan kita demikian. Agar supaya kita dapat berfungsi dengan lengkap, haruslah ada ekspresi emosi dari waktu ke waktu. Ketika ekspresi itu dibujuk dan dikuatkan oleh Roh di dalam kita, kita dapat yakin bahwa ini adalah ekspresi emosi yang paling sehat dan terbaik yang mungkin terjadi. Hal ini akan membersihkan dan melepaskan kita. Mengekspresikan emosi akan menguatkan dan membangun. Jangan takut. Berikan kesempatan untuk mengekspresikannya. Saudara akan menjadi lebih sehat dan lebih berbahagia dengan latihan semacam ini. 9. Merupakan Kesempatan Untuk “Bersyukur” Kepada Allah Yang Layak Untuk Diterima. - 19 - Pernahkan Saudara merasakan tidak mampu untuk menyatakan ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan dengan cara yang paling tepat? Apakah kata-kata Saudara tampaknya terlalu lemah untuk menyatakan segala pujian syukur yang Saudara rasakan dari dalam ? Jika demikian inilah cara untuk memenuhinya. Paulus berkata kita dapat “bersyukur dengan baik” (I Korintus 14:17) dengan mengucapkan ucapan syukur kita kepada Allah oleh Roh, di dalam bahasa yang diberikanNya. Bersyukur dengan cara ini, memakai karunia-karunia lidah, adalah yang paling tepat bagi segala sesuatu yang dapat pikiran manusia pikirkan atau katakan. Hal ini merobohkan keterbatasan kita dan melayani Allah di dalam Roh (Yohanes 4:24). 10. Memampukan Seseorang Untuk Berdoa “Di Dalam Roh”. “Jadi apa yang harus kulakukan? Aku akan berdoa dengan Roh dan aku akan berdoa dengan pengertian juga” (I Korintus 14:5). “Tetapi Roh sendiri yang berdoa bagi kita dengan keluhan-keluhan yang tidak dapat dinyatakan. Dan Ia yang menyelidiki hati mengetahui apa yang ada di dalam pikiran Roh, karena Ia berdoa bagi orang-orang kudus menurut kehendak Allah” (Roma 8:26,27). “Tetapi engkau, Saudara-saudara terkasih, bangunlah dirimu sendiri di atas imanmu yang paling suci, berdoalah di dalam Roh Kudus” (Yudas 20). 11. Sumber Tempat Perhentian Dan Penyegaran. “Karena dengan bibir yang gagap dan bahasa yang lain ia akan berbicara kepada umat ini. Ia berbicara kepada mereka, Inilah tempat perhentian di mana orangorang yang lelah dapat beristirahat; dan inilah tempat penyegaran” (Yesaya 28:11,12). Bersekutu dengan Allah di dalam bahasa lidah adalah suatu pengalaman yang paling tenang dan menyegarkan. Tubuh dan pikiran dapat bersantai secara total. Kita tidak perlu berpikir apa yang harus diucapkan berikutnya atau bagaimana mengucapkannya. Roh mengalir melalui kita dalam persekutuan yang sempurna dengan Bapa, dan kita menerima keuntungan dari persekutuan yang indah itu. Merupakan obat penguat bagi roh, jiwa dan tubuh. 12. Suatu Pelayanan Pujian Dan Penyembahan Kepada Allah. “...Kami sungguh-sungguh mendengar mereka berbicara di dalam bahasa-bahasa kita tentang PEKERJAAN-PEKERJAAN ALLAH YANG INDAH” (Kisah Rasul 2:11). “Karena mereka mendengar mereka berbicara dalam bahasa lidah DAN MEMULIAKAN ALLAH” (Kisah Rasul 10:46). “Berbicaralah kepada satu dengan yang lain di dalam Mazmur dan pujian dan lagu-lagu rohani, [lagu-lagu yang diberikan oleh Roh], menyanyi dan membuat melodi di dalam hatimu kepada Tuhan” (Efesus 5:19). Seringkali, ketika kita berbicara dengan bahasa lidah, Roh sedang menyembah, memuji dan memuliakan Allah. Roh Kudus memuliakan pekerjaan-pekerjaan - 20 - Allah yang indah melalui kita. Sungguh merupakan hak istimewa dan suka cita bahwa Ia memakai bibir kita untuk mengucapkan puji-pujian semacam ini kepada Allah! 13. Termasuk Menyanyi Di Dalam Roh. “Aku akan menyanyi dengan Roh, dan aku akan menyanyi dengan pengertian juga” (I Korintus 14:15). “...Lagu-lagu rohani, nyanyian dan membuat melodi di dalam hati Saudara bagi Tuhan” (Efesus 5:19; lihat juga Kolose 3:16). 14. Suatu Alat Alkitabiah Mengenai Mempertahankan Kepenuhan Roh. “Tetapi dipenuhilah oleh Roh; Berbicaralah satu dengan yang lain di dalam Mazmur dan pujian dan lagu-lagu rohani” (Efesus 5:18,19). Melayani Allah dengan bahasa-bahasa yang lain adalah suatu alat yang sah untuk menjaga tetap penuh Roh. Oleh karena itu kita harus melakukannya setiap hari, berulang kali setiap hari. 15. Dengan Penafsiran, Bahasa Lidah Akan Membangun Yang Lain. “Sebab orang yang bernubuat lebih berharga daripada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga jemaat dapat dibangun (I Korintus 14:5b). Bahasa kita secara pribadi dan bahasa ibadah kita atau bahasa doa membangun orang yang mengucapkannya. Ia sendiri dibangun dengan memakainya. Tetapi, bahasa ini boleh menjadi berkat bagi yang lain juga jika ditafsirkan bagi mereka. Jadi orang yang berbicara di dalam bahasa lidah harus berdoa juga supaya ia dapat menafsirkan, supaya orang-orang percaya yang lain dibangun juga (I Korintus 14:12,13). 16. Suatu Kunci Untuk Membawa Pikiran Kristus Atas Pikiran Kita (Yakobus 1:26, 3:1a). Yakobus mengajarkan bahwa lidah adalah “pusat kendali” manusia. Seperti halnya dengan kemudi kapal dan kekang dimulut kuda (Yakobus 1:26, 3:1-18). Ketika kita menawarkan pusat kendali kita kepada Roh Kudus, Ia mulai membawa percakapan kita di bawah kendali Kristus. Penyerahan kita kepada Roh Kudus di dalam karunia-karunia bahasa lidah adalah suatu pelepasan air kehidupan yang manis, Firman Allah. Dengan memakai karunia ini secara teratur setiap hari, kita akan menemukan kekuatan untuk menolak percakapan yang negatif dan kritis yaitu apa yang oleh Yakobus disebut sebagai “air yang pahit” (Yakobus 3:11). Inilah cara untuk menghasilkan pikiran Kristus di dalam kita, sehingga kita hanya mengucapkan hal-hal yang berguna untuk membangun diri kita dan pendengaran kita (Efesus 4:29). Berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah memurnikan dan memperbaharui pikiran kita, yang adalah sumber percakapan dan cara hidup kita. Pelajaran 3 - 21 - Karunia-Karunia Roh Kudus URAIAN KARUNIA-KARUNIA. Kebanguanan rohani yang hebat yang sedang melanda dunia pada zaman ini sering kali disebut “Kebangunan Karismatik”. Frasa ini dipakai untuk menjelaskan betapa sungguh pentingnya aspek kebangunan. Karunia-karunia (Yunani=Charisma) Roh telah dipulihkan di dalam Gereja. Hal ini menghasilkan manifestasi supranatural yang tampak begitu jelas pada Gereja Perjanjian Baru. Manifestasi ini, atau Karunia-karunia Roh, telah hilang dari gereja selama berabadabad. Dalam lima puluh tahun terakhir, Allah telah memulihkannya, dan program pemulihanNya telah berlangsung secara hebat pada 20 tahun terakhir ini. Pembaharuan Karismatik telah menembus setiap bagian Gereja Kristen, membawa kehidupan baru dan kuasa kepada Tubuh Kristus. Pemulihan dan berkat-berkat tersebut menciptakan kebutuhan yang besar akan pengajaran mengenai pokok bahasan ini. Paulus berkata kepada gereja di Korintus: “Mengenai karunia-karunia rohani, Saudarasaudara, Aku ingin engkau tidak mengabaikannya” (I Korintus 12:1). Allah sungguh-sungguh ingin orang-orang percaya hari ini untuk tidak mengabaikannya juga. 1. Kategori Karunia-karunia Ada banyak karunia-karunia Karismatik yang disebutkan di dalam Alkitab. Referensi utamanya terdapat pada Roma 12:3-8; I Korintus 12:8-10, 28-30; Efesus 4:11. Untuk tujuan pelajaran ini, kita akan membatasi diri kita untuk memikirkan kesembilan manifestasi yang didaftar didalam I Korintus 12:8-10. Untuk menyederhanakan pelajaran kita mengenai hal ini, kita akan menggolonggolongkannya di dalam tiga kategori: a. Karunia Berkata-kata 1. Berbahasa Lidah 2. Menafsirkan Bahasa Lidah 3. Bernubuat b. Karunia-karuania Pewahyuan 1. Kata-kata Hikmat 2. Kata-kata Pengetahuan 3. Membedakan Roh c. Karunia-karunia Kemampuan 1. Karunia Iman 2. Karunia Kesembuhan 3. Melakukan Mujizat-mujizat - 22 - 2. Siapa Yang Boleh Roh Kudus Pakai Dalam Praktek Karunia-karunia Semacam ini? a. Setiap Anggota Tubuh boleh dipakai (I Korintus 12:7,11; 14:26,31) Tak seorang anggotapun yang seharusnya tidak mendapatkan satu karuniapun (I Korintus 1:7) b. Kita Harus Dipenuhi Oleh Roh (Efesus 5:18) c. Kita Harus Mempunyai Keinginan Untuk Dipakai dengan cara ini (I Korintus 12:31) d. Kita Tidak Seharusnya Mengabaikan pekerjaan karunia-karunia illahi (I Korintus 12:1) e. Kita Harus Menginginkan Karunia-karunia Rohani (I Korintus 14:1-6) f. Kita Harus Dimotivasi Oleh Kasih Yang Murni bagi Tubuh Kristus (I Korintus 14:12) g. Kita harus Selalu Ingin Unggul didalam Pekerjaan-pekerjaan Karunia (I Korintus 14:12) 3. Karunia-karunia Bahasa Lidah (I Korintus 12:10) a. Dua fungsi Manifestasi roh mempunyai dua fungsi : Pertama-tama sebagai “bahasa ibadah“ tujuannya adalah membangun orang yang memakainya. Kedua, sebagai karunia Berbahasa Lidah yang dipakai bersama-sama dengan karunia Menafsirkan bahasa Lidah, untuk membangun seluruh Gereja dan juga pengertian setiap pribadi. b. Garis Besar Pemakaian Bahasa Lidah didalam Suatu Pertemuan Umum : • Pemakaiannya haruslah dimotivasi dengan kasih. (I Korintus 13:1) • Haruslah diikuti dengan penafsiran (I Korintus 14:5,13,28) • Dalam suatu perkumpulan besar setiap individu haruslah dibatasi sampai tiga kali penyampaian saja. (I Korintus 14:27) Setiap orang percaya yang pernah berbahasa lidah dapat membangun gereja melalui bahasa lidah. Saudara harus dipersiapkan untuk melakukannya setiap waktu. Teruslah berseru kepada Roh tenangkan pikiran Saudara dan terbukalah terhadap Roh Kudus. Kembangkan kepekaan untuk apa yang Roh ingin lakukan atau katakan dalam suatu kebaktian kudus. Ketika Roh Kudus ingin mengucapkan bahasa lidah melalui Saudara, pada umumnya akan timbul kewaspadaan dari dalam sebelum Saudara mengutarakan. Hal ini biasanya berupa gerakan yang lembut di dalam Roh Saudara, suatu kesenangan dan antisipasi yang bertumbuh. Hal ini mengembangkan kewaspadaan mengenai kata-kata yang Roh akan berikan melalui pertemuan itu dan pengucapannya melalui Saudara. Saudara TIDAK perlu mengucapkannya seketika itu juga. Roh nabi tunduk kepada (dikontrol oleh) nabi (I Korintus 14:32). Saudara bisa menunggu dengan tenang sejenak sebelum bicara. Roh Kudus akan mendorong Saudara dengan jelas pada waktu itu. Ia tidak akan mengganggu apa yang sedang terjadi dalam kebaktian. Ia - 23 - tidak akan pernah menyebabkan kekacauan, karena Ia bukanlah pembuat kekacauan (I Korintus 14:33). Tetap tenang dan santai; dan ketika Roh mendorong Saudara, katakan secara normal tetapi dengan suara yang dapat didengar dengan jelas. Saudara tidak perlu berteriak atau berbisik. Saudara dapat berbicara dengan suara yang normal, dengan kecepatan yang teratur, setiap kali mengalir bersama Roh yang sedang memberikan kata-kata untuk Saudara ucapkan. Ketika pesan telah selesai, Saudara menunggu di hadapan Allah untuk mendapatkan penafsiran. Berdoalah supaya Saudara dapat menafsirkan (I Korintus 14:13). Kadang-kadang, orang orang percaya lain akan memberikan penafsirannya. Tetapi jika hal ini terjadi, ia yang telah berbicara bahasa lidah harus tetap tenang dan tidak berbicara lebih lanjut jika tak seorangpun memberikan penafsirannya (I Korintus 14:1-33). 4. Menafsirkan Bahasa Lidah (I Korintus 12:10) Karunia ini bekerja sama dengan karunia bahasa lidah, dan selalu dipakai sehubungan dengan karunia itu. Suatu kemampuan suprantural, oleh Roh Kudus, untuk menafsirkan bahasa-bahasa lidah ke dalam bahasa yang dikenal di dalam jemaat itu. Bukan merupakan karunia terjemahan. Penterjemah tidak mengerti bahasa yang dipakai untuk menyampaikan kata-kata itu. Penterjemah terjadi secara suprantural sebagaimana terjadinya pernyataan tersebut. Bagaimanapun juga, oleh Karunia Roh, kita dimampukan untuk dapat mendengar apa yang diucapkan dengan bahasa yang tidak dikenal itu. Dengan cara ini, Jemaat boleh mengerti dan dibangun olehnya. Mereka boleh menerima dan dibangun. A. Siapa Yang Boleh Memakai Karunia Ini ? Penafsiran bahasa roh diberikan “seturut kehendak Roh” (I Korintus 12:11). Setiap orang percaya yang dipenuhi Roh terpilih dan diurapi oleh Roh untuk memanifestasikan karunia ini. Semua yang berbicara di dalam bahasa lidah dikatakan dengan jelas: “Biarlah ia yang berbicara dalam bahasa lidah juga berdoa supaya ia dapat menafsirkannya” (I Korintus 14:13). Sekali lagi, kita harus berusaha mengembangkan kepekaan terhadap Roh Kudus. Ketika Saudara sedang menyembah Allah di dalam kumpulan orang-orang percaya, arahkan dan bukalah pikiran Saudara kepada Roh Kudus. Saudara jangan memaksakan sebelum seseorang selesai berbicara di dalam bahasa lidah. Ketika seseorang berbicara bahasa lidah, tunggulah dengan tenang sampai selesai. Ketika Saudara mulai berkata-kata, Saudara mungkin hanya memiliki kalimat penafsiran yang pertama dan ide secara ringkas tentang apa yang akan disampaikan berikutnya. Seperti karunia-karunia Roh yang lain, karunia inipun bekerja dengan iman juga. - 24 - Ketika Saudara mulai mengeluarkan apa yang Roh berikan kepada Saudara, berbicaralah dengan cara yang normal, jelas dan dapat didengar. Perhatikan untuk tidak berkata “melebihi imanmu” (Roma 12:6). Hindarilah untuk memasukkan pikiran, perasaan atau pendapat pribadi dalam penafsiran itu. Biarlah pikiranmu menjadi netral dan pikiran Saudara menjadi saluran yang bersih bagi Roh Kudus untuk mengalir. Ketika penafsiran telah selesai, dan Saudara merasakan bahwa Roh telah selesai menyampaikan semua yang diinginkanNya, berhentilah! Jangan kemudian berusaha untuk menafsirkannya. Dengan kata lain, jangan mulai menyampaikan kepada semua orang apa yang Saudara “pikir” mengenai arti penafsiran itu. Biarkan saja untuk mengijinkan Roh Kudus menegur dan menghibur setiap orang secara pribadi. Setelah melepaskan penafsiran, tetap tenang ketika pernyataan ditimbang oleh semua orang yang hadir di situ. Jika ada orang untuk menimbang adalah sama dengan standar yang dipakai untuk menimbang nubuatan, yaitu manifestasi yang akan kita pelajari setelah ini. 5. Karunia Nubuatan (I Korintus 12:10). Kata nubuatan diterjemahkan secara sederhana sebagai “untuk menyampaikan kata-kata yang diinspirasikan.” Menurut I Korintus 14:31, semua orang percaya dapat mempraktekkan karunia ini dengan bernubuat satu persatu, dan tidak lebih dari tiga kali dalam suatu perkumpulan di mana banyak orang yang memiliki karunia itu dan menunggu untuk mempraktekkannya (1 Korintus 14:29-33). A. Tujuannya. Tujuan pernyataan nubuatan semacam ini adalah untuk : 1. Membangun. Hal ini berarti membangun, menguatkan orang-orang percaya. 2. Menegur. Mengerakkan orang percaya. Menghadapi dan menantang mereka. 3. Menghibur. Berkata-kata menguatkan, kata-kata penghiburan. Berulang kali suatu nubuatan termasuk ketiga elemen ini. B. Tiga Kesalahpahaman Mengenai Nubuatan: 1. Seharusnya Tidak Dibaurkan Dengan Kotbah. Banyak yang bersikeras mengatakan bahwa Karunia Nubuatan adalah kemampuan untuk berkotbah dengan baik. Bagaimanapun juga, berkotbah dan mengajar biasanya adalah hasil dari meditasi dan doa dari Firman Allah. Dengan persiapan pikiran dan roh yang hati-hati, seorang pengkotbah dapat melayani dengan pengertian kepada jemaat. Sebaliknya, Karunia Nubuatan bukanlah hasil dari belajar yang teliti. Biasanya adalah pernyataan yang spontan, tanpa direncanakan sebelumnya, yang keluar oleh Roh. 2. Karunia Nubuatan Tidaklah Untuk Meramal Masa Depan. - 25 - Karunia ini “keluar begitu saja” dan bukannya meramal. Tujuannya adalah untuk memperbaiki (membangun), menegur (mengaduk) dan menghibur (menenangkan), dan bukannya untuk meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan datang (lihat 1 Korintus 14:3). Kapanpun terdapat unsur ramalan di dalam nubuatan hal ini biasanya keluar dari karunia yang lain (Karunia Berkata-kata dengan Pengetahuan atau Hikmat), yang bekerja bersama-sama. 3. Karunia Ini Tidaklah Untuk Pembimbing Pribadi. Jika kita membutuhkan bimbingan pribadi, kita harus memintanya kepada Yesus saja (Yakobus 1:5). Kita juga dapat mencarinya dalam lembaran Firman Allah, Alkitab. Jika suatu pernyataan nubuatan kita terima mengenai petunjuk-petunjuk pada waktu yang akan datang, hal ini hanyalah untuk meneguhkan apa yang telah Tuhan nyatakan kepada kita secara pribadi. C. Pengajaran Alkitabiah Mengenai Karunia Nubuatan: 1. Nubuatan Adalah Berbicara Secara Supranatural Kepada Manusia (I Korintus 14:3). Menyatakan pikiran Tuhan kepada Gereja. Nabi berbicara mewakili Allah, kepada orang-orang percaya untuk membangun, menegur dan menghibur. 2. Nubuat tidak membutuhkan penafsiran. Karunia Bahasa Lidah membutuhkan seorang penafsir, tetapi tidak demikian halnya nubuatan. 3. Nubuatan Menyakinkan Orang Yang Tidak Berpendidikan (I Kor.14:15,16). Hal ini tidak menunjukkan kepada pengajar yang secara normal datang dari eksposisi Firman Tuhan melalui pelayanan seorang guru. Melainkan belajar kebenaran rohani melalui pengurapan Roh. Pengajaran semacam ini harus diuji oleh Firman Allah yang tertulis sebelum dicerna. Ayat ini juga berarti bahwa mereka yang baru datang kepada Kristus dapat belajar bagaimana menggunakan karunia nubuatan. Harus ada pertemuanpertemuan orang-orang belajar sebagaimana ada “sekolah-sekolah kenabian” di dalam Perjanjian Lama. 4. Setiap Orang Harus Menginginkan Dan Mendambakan Karunia Ini (I Kor.14:1,39). Dengan cara ini kita dapat dipakai oleh Allah untuk menguatkan umatNya. 5. Orang Yang Mempraktekkan Karunia Ini Bertanggung Jawab Untuk Pemakaiannya dan Penyalahgunaannya (I Kor.14:32) Nubuatan BUKANlah suatu pernyataan yang tidak terkontrol. Demikian pula nabi tidak berada dalam keadaantidak sadar atau tidak terkontrol pikirannya. Ia tidak melakukan apapun atau mengatakan apapun menentang kehendakNya. Karunia Nubuatan tunduk kepada nabi. Nabilah yang berbicara di pihak Allah; dan nabi mengontrol sepanjang waktu, segala sesuatu yang ia, laki-laki atau wanita, ucapkan. - 26 - 6. Karena Mereka Yang bernubuat Dapat Melakukan Kesalahan, Maka Nubuatan Harus Ditimbang I Korintus 14:29, perhatikan Ulangan 18:20-22; Yeremia 14:14,15; 23:30. 7. Garis Besar Untuk Menimbang Suatu Nubuatan: a. Tidak Berlawanan Dengan Firman Allah. Oleh karena itu setiap pernyataan nubuatan harus “diuji” oleh Firman Allah. Allah tidak akan pernah berkata kepada Saudara melalui nubuatan, untuk melakukan halhal yang dilarang oleh FirmanNya. b. Selalu Meninggikan Yesus Kristus, Dan Tidak Pernah Mencemarkan Dia. c. Harus Membangun, Menegur Dan Menghibur Orang-orang Percaya. Nubuatan tidak pernah membingungkan, menekan dan memberikan ketidakpastian. d. Harus Ada “Kesaksian” Dari Mayoritas Orang Percaya Yang Ada khususnya mereka yang lebih dewasa, yang telah berulang kali mempraktekkan karunia berkata-kata ini. e. Tidak Mengacaukan Roh Pertemuan Itu, Walaupun Mungkin Mengubah ArahNya. f. Harus Terjadi, Jika Ada Aspek Ramalannya. g. Harus Menghasilkan “Buah-buah Yang Teruji” (Matius 7:16). Mengenai nabi palsu, Yesus menyatakan: “Engkau akan mengenal mereka dari buahnya” Kita harus menjaga kawanan domba dari apa yang disebut mengenai nubuatan yang akan datang dari seseorang yang hidup dan tindakannya menyimpang dari Kristus. 8. Bagaimana Bernubuat. Tenang. Jangan tegang. Dengan tenang nantikan Tuhan di dalam roh Saudara. Bukalah pikiran Saudara untuk menerima perkataanNya. Ketika Saudara merasakan dorongan Roh di dalam roh Saudara, serahkan diri Saudara kepada Tuhan sekali lagi sebagai saluran bagi Dia supaya dapat mengalir melaluinya. Ingatlah Karunia bekerja dengan iman. Muliakah mengutarakan apa saja yang Allah berikan kepada Saudara. Sederhanakan. Ketika Saudara berbicara, tetap nantikan Dia dengan tenang untuk mengingat pesanNya. Jangan bernubuat di luar jangkauan iman Saudara (Roma 12:6). Perhatikan ketika Roh telah berbicara, dan berhentilah!. 6. Kata Pengetahuan (I Korintus 12:8). DEFINISI: Kata Pengetahuan adalah suatu pecahan atau bagian kecil dari pengetahuan Allah, yang diberikan kepada seseorang oleh Roh Kudus. Memberikan kepada kita fakta-fakta dan informasi tertentu melalui pewahyuan supranatural dari Roh Kudus. Informasi ini sebelumnya tidak pernah diketahui oleh orang itu dan pengetahuan dapat dicapai dengan cara-cara alami. Dibagikan secara supranatural. A. Contoh-contoh Alkitabiah: 1. Di Dalam Pelayanan Yesus. - 27 - Yesus tahu dengan pasti kenyataan mengenai Nathanael sebelum Ia berjumpa dengannya (Yohanes 1:47-50). Yesus tahu banyak fakta mengenai wanita Samaria, walaupun sebelumnya Dia tidak pernah berjumpa dengannya (Yohanes 4:18-20). Wanita itu heran oleh ketepatan pengetahuanNya mengenai kehidupannya yang dahulu dan yang sekarang. Pemakaian Kata Pengetahuan ini pada akhirnya membawa kebangunan yang besar. 2. Di Gereja Mula-mula. Ananias menerima informasi tertentu secara mendetil mengenai Saulus, yang tidak pernah dijumpainya sebelumnya. Ia tahu dengan pasti jalan dan rumah di mana Saulus untuk sementara tinggal. Ia tahu bahwa pada saat itu Saulus sedang berdoa, dan ketika ia, Ananias, menumpangkan tangan ke atasnya, ia akan menerima kembali penglihatannya (Kisah Rasul 9:10-20). 3. Di dalam Perjanjian Lama. Di dalam II Samuel 12:1-14, Allah menyatakan kepada Nathan fakta-fakta dan detil-detil yang pasti mengenai kesesatan Daud. B. Perbedaan. Kata Pengetahuan berbeda dengan pengetahuan manusia yang dicapai dengan cara-cara alami. Kata Pengetahuan tidak dapat dicapai dengan mempelajari buku-buku atau mengejar pelajaran akademis di sebuah akademi atau universitas. Demikian juga bukan kemampuan untuk mempelajari atau mengerti atau menafsirkan Alkitab. C. Pekerjaannya Di Dalam Kitab Suci. 1. Untuk Menyatakan Dosa (II Samuel 12:1-10; Kisah 5:1-11). 2. Membawa Manusia Kepada Tuhan (Yohanes 1:47-50; 4:18-20). 3. Memberikan Bimbingan Dan Petunjuk (Kisah Rasul 9:11). 4. Memberikan Kekuatan Pada Masa Patah Semangat (I Raja-raja 19:9-18). 5. Membagikan Pengetahuan Mengenai Peristiwa-peristiwa Yang Akan Datang (Kisah Rasul 11:27,28). 6. Menyatakan Hal-hal Yang Tersembunyi (I Samuel 10;22). D. Pekerjaan Karunia Ini. 1. Sifatnya Supranatural - tidak dapat dicapai dengan logika, alasan dll. Atau dengan indera alami, tetapi dengan pewahyuan supranatural melalui Roh Kudus. 2. Bekerja Dengan Iman. Orang yang menerima pewahyuan melakukan dengan iman. 3. Pewahyuan Diterima Oleh Roh Seseorang - tidak di dalam intelek atau emosi. 4. Sesungguhnya Bukan Karunia Berkata-kata. Karunia ini mungkin diterima dengan diam-diam di dalam roh seseorang atau dapat didengar dengan jelas pada suatu ketika (Kisah Rasul 9:11). 5. Hal ini Mungkin Menjadi Jelas Ketika Disampaikan Kepada Yang Lain (Yohanes 4:4-7,18). - 28 - 6. Setiap Orang Kristen Yang Kepenuhan Roh Yang Mau Mendengar Suara Tuhan Dapat Mengalami Karunia ini. 7. Merupakan Modal Yang Berharga Didalam Pelayanan Konseling. 8. Tindakan Dan Respon Ketaatan Sangat Penting untuk fungsi selanjutnya dari karunia ini di dalam pelayanan seseorang. 9. Seringkali Dimanifestasikan Bersama-sama Dengan Kata-kata Hikmat. Ini adalah hikmat ilahi yang dibagikan untuk mengetahui apakah maksud kata Pengetahuan dan bagaimana untuk menggunakannya dengan benar dan bijaksana. 7. Karunia Hikmat (I Korintus 12:8). Karunia ini terletak di tempat paling atas dalam daftar kepentingannya. Karunia ini memampukan kita untuk berbicara dan bertindak dengan hikmat ilahi dan memastikan pemakaian dan penggunaan karunia yang lain dengan benar. Ketika tidak ada perkataan Hikmat, karunia-karunia yang lain dapat dipakai dengan salah, yang dapat menyebabkan kebingungan. A. Definisi. Perkataan Hikmat adalah suatu bagian dari hikmat ilahi yang secara supranatural dibagikan oleh Roh Kudus. Hikmat yang diberikan kepada seseorang secara tiba-tiba untuk mengetahui apa yang harus ia katakan atau lakukan dalam situasi yang ada. Allah berulang kali memberikannya bersama-sama dengan Kata Pengetahuan, supaya orang-orang percaya tahu bagaimana mengetrapkan Kata Pengetahuan dengan benar. Allah menyatakan kepada Ananias di mana dan bagaimana keadaan Saulus melalui suatu kata Pengetahuan. Dengan perkataan hikmat ia menunjukkan kepadanya apa yang harus ia lakukan pada situasi yang sulit ini. Catatan: Suatu perkataan (logos) hikmat dan bukan karunia hikmat. B. Ilustrasi. Seseorang laki-laki mempunyai kesulitan dan berkonsultasi dengan pengacaranya. Pengacara itu tidak memberikan kepada kliennya semua hikmat dan pengetahuan yang dimilikinya. Ia mengutip kata, atau bagian dari pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan kliennya dan menyampaikan. Demikian juga, Allah (Yang mengetahui segala sesuatu) mengutip, dari sumber hikmatNya yang tidak terbatas, suatu porsi tertentu dari hikmat yang Ia perlukan untuk salah satu anakNya. Ia mengirimkan melalui Roh. C. Batasan. PERKATAAN HIKMAT. 1. Bukanlah hikmat alami. 2. Bukanlah hikmat yang didapat dari prestasi akademis. 3. Bukan hikmat yang didapat dari pengalaman. 4. Bahkan bukan hikmat dari mengerti Alkitab. 5. Sifatnya supranatural. 6. Diberikan sebagai kehendak Roh Kudus (I Korintus 12:11). 7. Diberikan untuk kebutuhan atau situasi tertentu. 8. Bukan karunia hikmat, tetapi perkataan hikmat. D. Beberapa Contoh Alkitab. - 29 - 1. Lukas 4:1-13, Yesus dicobai di padang gurun. Jawaban-jawaban Yesus yang diberikan terhadap setan adalah kata-kata hikmat yang diberikan oleh Roh Kudus. 2. Lukas 20:22-26. Para ahli Taurat berusaha menjebak Yesus; tetapi Perkataan Hikmat yang diberikan oleh Roh, meruntuhkan semuanya. 3. Yohanes 8:3-11. Sekali lagi para ahli Taurat dan orang-orang Farisi berusaha menjebak Yesus, tetapi perkataanNya yang bijaksana dan kemampuanNya menangani masalah mengalahkan musuh-musuhNya. 4. Kisah 6:1-5. Memberikan hikmat di dalam administrasi gereja. 5. Kisah 15:28. Menyelesaikan krisis di suatu gereja. 6. Kisah 27:23-24. Menberikan kemampuan kepada Paulus untuk mengontrol situasi yang akhirnya membawa keselamatan bagi banyak orang. E. Perhatikan. Perkataan Hikmat dijanjikan oleh Kristus kepada semua muridmurid Kristus. “Tetapkan hatimu, supaya engkau tidak memikirkan lebih dahulu jawaban. Karena Aku akan memberikan kata-kata hikmat yang tidak dapat dibantah atau ditentang oleh para musuhmu” (Lukas 21:14,15). F. Observasi. Perkataan Hikmat bukanlah sekedar karunia berkata-kata, tetapi merupakan suatu karunia pewahyuan. Diterima dengan diam-diam di dalam pikiran atau roh seseorang. Seringkali disampaikan pada saat konseling, berkotbah atau bernubuat, atau ketika suatu perintah Allah diberikan, sehingga kita tahu bagaimana memberikan respon terhadap perintah tersebut. 8. Membedakan Roh (1 Korintus 12:10). Membedakan roh adalah karunia pewahyuan ketiga (Perkataan Hikmat dan Katakata Pengetahuan adalah kedua karunia yang lain). Dibagikan oleh Roh Kudus supaya kita dapat melihat dunia rohani untuk membedakan roh setan (roh-roh jahat), Roh Allah dan roh manusia. Dengan karunia ini, kita dapat membedakan keaslian dari tindakan-tindakan, pengajaran, keadaan tertentu, dll, yang diinspirasikan oleh roh manusia. Karunia ini lebih dibatasi dari pada dua karunia pewahyuan yang lain. Pewahyuan yang diberikan dalam contoh ini dibatasi pada pernyataanpernyataan di sekitar tingkah laku aslinya. Membedakan Roh beroperasi secara supranatural juga seperti halnya karunia-karunia yang lain. Karunia ini memberikan kepada kita pandangan-pandangan yang dibutuhkan yang tidak didapat dengan cara lain. A. Fungsi Dari Karunia. Karunia Membedakan Roh memberikan pengertian supranatural mengenai keadaan dan kegiatan roh-roh. Karunia ini memampukan seseorang untuk membedakan yang ilahi dan yang berasal dari setan dan keadaan manusia sesungguhnya di dalam kegiatan rohani dan membukakan keadaan roh-roh itu sendiri. Mudah sekali untuk menjadi bingung antara karya roh dari setan dan Roh Allah: setan selalu berusaha memalsukan pekerjaan-pekerjaan dari Roh Kudus. Setan dikenal sebagai penipu, bapa segala pendusta, dan ular. Semua hal julukannya - 30 - menandai penipuannya yang licik dan cerdik yang ia pakai kapanpun ia mendapat kesempatan. Banyak kali, tipuannya tampak sebagai hal yang sesungguhnya sehingga kita dapat tertipu. Jika orang yang hadir mempunyai Karunia Membedakan Roh, mereka akan mengetahui bahwa pekerjaan itu adalah pekerjaan dari setan dan bukannya dari Roh Kudus. Jika kegiatan iblis tampak dengan jelas sekali kejahatan dan kekejamannya seperti yang kita bayangkan, maka tidak ada gunanya lagi Karunia Roh ini. Pada peristiwa seorang hamba wanita dengan roh sihir di dalam Kisah Rasul 16:1618, Paulus menantang roh tersebut yang mungkin saja akan dapat menipu hambahamba Tuhan yang lain dengan mudah. Gadis itu memberikan pernyataan yang sungguh-sungguh benar dengan berkata : “Orang-orang ini adalah hamba-hamba Allah Yang Maha tinggi, yang dapat menunjukkan kepadamu jalan keselamatan”, tetapi roh yang berbicara adalah roh jahat. Mengapa roh yang jahat mempromosikan rasul-rasul dengan cara seperti itu ? Karena bagi Injil atau pelayan-pelayannya tidak akan menolong dan menguntungkan membiarkan orangorang semacam itu mengikuti mereka dan berpikir tidak diragukan lagi hal ini bisa menyebabkan banyak orang berpikir bahwa gadis itu adalah salah seorang dari antara mereka. B. Pekerjaan Dan Kebutuhan Untuk Karunia Tersebut Pada Zaman Ini. Karunia Membedakan Roh mengalami kebangkitannya di dunia pada zaman ini. Hal ini dapat dilihat dengan nyata dalam pelayanan hamba-hamba Allah pada masa pembaharuan ini. Penting sekali membiarkan karunia ini bekerja di Gereja demi mendukung misi gereja tersebut dan menghancurkan pekerjaan-pekerjaan dari iblis. Pada zaman ini jumlah iblis di dunia sama banyaknya dengan ketika Yesus masih berada dimuka bumi ini dan pada zaman gereja mula-mula.Tujuan merekapun masih sama jahatnya dengan sebelumnya. Karunia supranatural ini khususnya penting sekali bagi para misionari dan pekerja di negara-negara yang diikat oleh roh-roh, pekerjaan setan dan okultisme. C. Bagaimanakah Karunia Membedakan Roh Bekerja. Fungsi utama dan yang paling jelas dari karunia ini adalah untuk menyatakan kehadiran roh-roh jahat dalam kehidupan banyak orang dan gereja. Tetapi juga untuk mengevaluasi sumber pesan nubuatan, pengajaran tertentu atau beberapa manifestasi supranatural. Orang yang dipakai dengan karunia ini dapat menyatakan apakah sumber dari pesan itu adalah dari roh jahat, ilahi atau manusia saja. Jika sumbernya dikenali dari roh-roh jahat, orang yang dipakai dengan karunia ini biasanya akan dapat menyatakan: - 31 - 1. Sifat Dari Roh Jahat. Yaitu apakah pekerjaannya apakah itu menipu, membawa kelemahan (seperti kanker, kebutaan, bisu, dll), perbuatanperbuatan dosa dan sejenisnya. 2. Nama Dari Roh Jahat Tersebut. Biasanya dinyatakan dengan sifat dari roh jahat itu, walaupun bukannya tidak biasa kita dapat menamai roh jahat yang benar. 3. Jumlah Dari Roh Jahat. Hal ini terjadi pada peristiwa Legion (Markus 5:1-9) dan ketujuh iblis yang Yesus usir dari tubuh Maria Magdalena (Lukas 8:2). Bukannya tidak mungkin bagi seseorang untuk dikuasai roh jahat oleh lebih dari satu roh pada waktu yang sama. Karunia Membedakan Roh akan dapat menyatakannya. 4. Kekuatan Roh-roh Jahat Tertentu. Seringkali selama menghadapi roh jahat, orang yang memiliki karunia membedakan roh tersebut dapat mengetahui yang mana dari antara roh-roh jahat itu merupakan roh yang terkuat dan memiliki otoritas terbesar. 5. Mendapatkan Informasi. Seringkali, roh-roh jahat akan memberikan informasi mengenai diri mereka secara verbal kepada mereka yang dikenali memiliki karunia untuk membedakan dan mempunyai kuasa untuk mengusir mereka. Tetapi karena roh-roh jahat seringkali berbohong, informasi-informasi tersebut haruslah tidak diterima begitu saja tetapi menimbang berdasarkan penglihatan dan pengertian yang secara supranatural diberikan oleh Roh Kudus. 6. Membedakan Roh Tidak Selalu Memberikan Iman Kepada Seseorang Untuk Mengusir Iblis Keluar. Walaupun Karunia Membedakan Roh penting sekali untuk melakukan pelayanan pelepasan yang efektif, karunia ini tidak cukup untuk berdiri sendiri begitu saja. Tetapi harus bekerja sama dengan Karunia Iman dan Mujizat. Mereka yang mempraktekkan karunia-karunia itu akan sangat berhasil untuk mengusir roh-roh jahat. 9. Karunia Iman (1 Korintus 12:9). Iman seringkali berhubungan dengan masa depan, hal-hal yang tidak dapat dilihat dan hal-hal yang tampaknya tidak mungkin. Karunia Iman adalah suatu anugerah khusus yang Tuhan berikan kepada seseorang yang Allah panggil untuk melakukan hal-hal yang tidak mungkin karena Allah telah berbicara kepada mereka. Secara supranatural Allah mengosongkan kita dari semua keragu-raguan, dan memenuhi kita dengan iman yang khusus yang memampukan kita untuk menggenapi tujuan Allah meskipun menghadapi keadaan dalam kehidupan yang berlawanan. Karunia Iman adalah suatu dispensasi iman yang khusus yang Allah anugerahkan kepada orang percaya yang dipenuhi Roh jika tugas yang ia berikan membutuhkan iman lebih dari pada biasanya. Karunia Iman mempunyai fungsi yang jauh di atas iman yang umum. Iman yang biasa bertumbuh dari benih aslinya, iman keselamatan yang Allah tanamkan di hati kita (Lihat Roma 12:3). Tingkatan iman umum berbeda-beda seturut pertumbuhan orang percaya (“iman yang kecil,” “iman yang besar” dll; lihat Matius 14:29-31 dan Lukas 7:2-9) - 32 - Iman yang umum bertumbuh sebagai akibat memakan Firman, dan dilatih melalui keadaan kehidupan dan sejenisnya. Hal ini berkembang sampai tingkat yang sangat tinggi. Tetapi Karunia Iman mempunyai fungsi yang lebih bahkan sampai pada tingkat tertinggi dari pada iman yang umum. Beberapa penerjemah menunjuk kepada Karunia Iman sebagai “iman yang khusus”. Hal ini menunjuk kepada iman yang dilimpahkan oleh Roh Kudus untuk memenuhi kebutuhan kita dalam lingkungan yang khusus dan meringankan. Hal ini lebih lanjut menyatakan bahwa Karunia Iman tidak tinggal tetap di dalam diri setiap orang percaya, melainkan setiap manifestasinya merupakan Karunia Iman yang terpisah. Suatu episode dalam kehidupan Elia memberikan gambaran mengenai hal ini. Ia menyatakan kepada Raja Ahab bahwa tidak akan turun hujan sampai saat ini memerintahkannya untuk turun (I Raja-raja 17:1). Karunia Imannya menghasilkan penggenapan dari nubuatan itu. Sebaliknya, iman yang luar biasa ini berkurang ketika Elia duduk di bawah pohon ara, dalam keadaan penuh ketakutan, lemah dan ingin mati. Karunia Iman tidak dibutuhkan pada waktu itu (I Raja-raja 19:4). Ia tidak kehilangan iman yang umum terhadap Tuhan dan FirmanNya. Imannya sendiri dikuatkan ketika Allah memberitahukan kepadanya bahwa Ia masih memiliki 7000 orang pengikut yang setia di israel. Allah ingin Saudara mengetahui bahwa Saudara dapat melayani dengan kepercayaan diri, mengetahui bahwa ketika tuntunan yang khusus diberikan kepada Saudara, Ia akan memberikan kepada Saudara iman secara supranatural yang akan memberikan iman yang khusus yang akan memampukan Saudara untuk menggenapi tujuanNya. Bagaimana Karunia Iman Bekerja ? Karunia Iman tampaknya bekerja dengan cara yang agak pasif, tetapi tidak selalu demikian. Perlindungan atas Daniel terhadap singa-singa adalah contoh Karunia Iman yang pasif. Berlawanan dengan saat Simson membunuh singa yang merupakan contoh Pekerjaan Mujizat. Karunia melakukan Mujizat menuntut keterlibatan manusia secara aktif dalam memanifestasikan kuasa Allah. Kesan yang menyatakan bahwa Karunia Iman bekerja dengan pasif karena seringkali bekerja bersama dengan karunia-karunia yang lebih dramatis (misalnya Melakukan Mujizat, Karunia Kesembuhan, dll). Karunia Iman juga bekerja melalui pengucapan kata-kata perintah dan kata-kata iman: “Aku percaya, karena itulah aku mengatakannya” (II Korintus 4:13). Kata-kata itu diucapkan oleh hamba Tuhan sesuai inspirasi Roh yang diberikan oleh Allah sebagai FirmanNya sendiri. Hasilnya tidak selalu langsung terlihat,tetapi pasti. Dan karunia ini dapat berfungsi dengan banyak cara (misalnya untuk berkat, mengutuk, mencipta, menghancurkan,dll). Ada banyak contoh yang dapat dicatat mengenai Karunia Iman yang bekerja melalui kata-kata yang diucapkan: - 33 - 1. Yosua Memerintahkan Matahari Dan Bulan Untuk Tidak Bergerak (Yosua 10:12-14). 2. Elia Mengontrol Cuaca Dengan Perkataannya. “Tidak akan turun embun atau hujan pada tahun ini jika tidak kuperintahkan.... dan tidak akan turun hujan diatas muka bumi ini selama tiga setengah tahun” (I Raja 17:1; Yakobus 5:17). 3. Paulus Mendiamkan Elimas: “Engkau akan menjadi buta, dan tidak akan melihat matahari selama beberapa hari” (Kisah Rasul 13:8-11). 4. Petrus Berbicara Mengenai Penghukuman Allah Terhadap Ananias Dan Safira (Kisah Rasul 5). Kitab Suci mengajarkan prinsip-prinsip Perkataan Iman: “...ia akan mendapatkan apapun yang dikatakannya...” sehubungan dengan keputusan ini “milikilah iman kepada Allah” (Markus 11:22-23) dan “Engkau akan memutuskan sesuatu dan hal itu akan terjadi atasmu” (Ayub 22:28). 10. Karunia Kesembuhan (1 Korintus 12:9). Tiga ayat pendukung dari karunia ini adalah di dalam I Korintus 12 ayat 9, 28 dan 30. Pembacaan asli pada masing-masing ayat adalah charismata iamaton. Kedua kata ini berarti jamak, membuat terjemahan yang benar dari frasa ini: “Karunia Kesembuhan”. Karunia Kesembuhan bekerja secara supranatural untuk menyembuhkan sakit penyakit dan kelemahan tanpa memakai media atau yang sejenisnya. Kuasa Roh Kuduslah yang turun ke atas tubuh seseorang, membuang segala penyakit dan mengusir segala sakit dan menyembuhkan mereka. Pemakaian kata benda bentuk jamak ini memberikan ilustrasi bahwa ada banyak Karunia Kesembuhan bagi bermacam-macam penyakit. Beberapa orang mengalami kesuksesan yang besar untuk menyembuhkan dari kebutaan,tuli atau kanker, dll. Yesus akan melepaskan dari setiap sakit penyakit, kelemahan, wabah, cacat dan penderitaan. Ada banyak manifestasi dari karunia ini (1 Korintus 12:4-7). Penerapan Karunia Kesembuhan ini tidak selalu memberikan kemampuan untuk menyembuhkan semua penyakit sepanjang waktu. Beberapa orang salah mengerti mengenai hal ini, dan bertanya mengapa kita tidak pergi kerumah-rumah sakit dan menyembuhkan semua orang yang sakit. Bahkan Yesus tidak melakukan hal itu. Sekali Ia pergi ke suatu tempat di mana terdapat banyak orang sakit dan lemah. Ia pergi ke kolam Bethesda di mana ada banyak orang sakit; tetapi di sana Ia hanya memilih salah seorang dari antara mereka dan menyembuhkannya (Yohanes 5:1-9). Berulang kali kita membaca kumpulan orang-orang datang kepada Yesus, dan kita tahu ia “menyembuhkan mereka semua” Suatu prinsip yang penting mengenai kesembuhan ilahi adalah orang itu harus datang kepada Yesus sebagai latihan iman dan kerja sama. Tujuan Karunia Kesembuhan. 1. Membebaskan Orang Yang Sakit Dan Menderita. Dan menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis di dalam tubuh - 34 - manusia ( I Yohanes 3:8; Kisah Rasul 10:38; dan Lukas 13:16). 2. Membuktikan Pernyataan Kristus Bahwa Ia Adalah Anak Allah (Yohanes 10:3638). 3. Membuktikan Firman (Markus 16:17-20; Kisah Rasul 4:29, 30, 33). 4. Menarik Orang Untuk Memberitakan Injil (Matius 4:23,25). 5. Membawa Kemuliaan Bagi Allah (Markus 2:12; Lukas 13:13, 18:43; Yohanes 9:2,3). Roh Kudus memberikan Karunia Kesembuhan kepada hamba-hamba Allah untuk disalurkan kepada mereka yang Tuhan ingin sembuhkan untuk tujuanNya sendiri. Seperti karunia-karunia yang lain, Karunia Kesembuhan tidak hanya harus diberikan, tetapi juga harus diterima. Sebagaimana ada prinsip iman dalam hal bagaimana melayani dengan karunia-karunia iman ini, ada juga suatu prinsip mengenai bagaimana menerimanya. Hizkia mengalami kesulitan menerima Karunia Kesembuhan yang Allah kirimkan kepadanya. Imannya harus dibangun sedemikian rupa oleh mujizat yang tercatat di dalam II Raja 20:8-11 (lihat juga II Raja 5:10-14). Naaman mengalami dan menerima Karunia Kesembuhan yang Allah berikan melalui Elisa. Kesembuhan seringkali meminta tindakaan iman dua kali lipat: iman untuk menerima dan iman untuk melakukan Karunia Kesembuhan. Walaupun ada perkecualian terhadap peraturan ini, sebenarnya selalu merupakan keinginaan Allah untuk menyembuhkan. Tetapi, kadang-kadang saluran yang normal di mana kesembuhanNya mengalir tidak bekerja dengan baik. Hal ini memerlukan Tuhan untuk mengirimkan karunia kesembuhan yang khusus. Kadang-kadang Allah mengkomunikasikan Karunia Kesembuhan melalui saluran kesembuhan normal (misalnya penumpangan tangan - Markus 16:18). Pada kesempatan yang lain alat yang luar biasa dipakai menurut kehendakNya (misalnya bayangan Petrus - Kisah Rasul 5:15). 11. Pekerjaan-pekerjaan Mujizat (1 Korintus 12:10). Suatu mujizat terjadi ketika Allah turut campur dalam peristiwa-peristiwa alamiah. Karunia Pekerja-pekerja Mujizat muncul ketika Allah melengkapi kita dengan kuasa oleh Roh Kudus untuk melakukan sesuatu yang benar-benar di luar kemampuan manusia. Ia memberikan kepada kita pada satu waktu tertentu untuk suatu tujuan tertentu. Semua Karunia Roh adalah mujizat, tetapi pemakaian kata mujizat di dalam contoh ini menunjukan pada tindakan khusus: A. Mujizat-mujizat Merupakan Bukti Kebangkitan Yang Tidak Dapat Dibantah. Jika Yesus tidak hidup, namaNya tidak akan mempunyai kuasa untuk menyembuhkan yang sakit dan melakukan mujizat-mujizat (Kisah Rasul 4:33). - 35 - Petrus meyakinkan orang-orang Yahudi yang tidak percaya mengenai kebangkitan Yesus Kristus dan kebutuhan mereka akan pertobatan dengan kekuatan kenyataan bahwa Nama Yesus masih mempunyai kuasa untuk menyembuhkan yang sakit dan melakukan mujizat. B. Pekerjaan Mujizat Di Dalam Nama Yesus Digenapi Sebagai Berikut: 1. Memberikan Keberanian. Memberikan keberanian kepada orang-orang percaya untuk memberitakan Kristus (Kisah Rasul 4:29, 30). Orang-orang mengenali bahwa mereka ada bersama-sama dengan Yesus - pembuat mujizat. (Kisah Rasul 4:13). 2. Doa Yang Menguatkan. Membuat orang percaya berdoa untuk mendapatkan lebih banyak dari Allah (Kisah Rasul 4:29-31). 3. Meyakinkan Dosa. Meyakinkan dan menegur manusia akan dosa-dosa mereka (Kis. 5:28, 33). 4. Menobatkan Lima Ribu Orang. Lima ribu orang bertobat dalam satu hari melalui mujizat (Kisah Rasul 4:4, 5:14). 5. Memuliakan Allah. Semua manusia memuliakan Allah atas apa yang telah dikerjakan (Kisah Rasul 4:21). 6. Menyebarkan Injil. Menyebarkan injil dengan cepat (Kisah Rasul 5:14-16). Sebelum Yesus mulai melakukan mujizat, tak seorangpun mengikutinya. Ia sering berkotbah di Sinagoge, karena Lukas 4:16 mengatakan bahwa hal ini merupakan kebiasaanNya. Tetapi ketika mujizat-mujizat di dalam Lukas 4:33-35 terjadi, “NamaNya dikenal diseluruh negeri” (Lukas 4:37). Kemudian seterusnya, orang banyak berdesak-desakan mendekati Dia, untuk mendengar FirmanNya dan melihat MujizatNya: “sekelompok orang banyak mengikuti Dia karena mereka menyaksikan mujizat-mujizat yang dilakukanNya atas orang-orang sakit” (Yohanes 6:2). C. Di Setiap Tempat Murid-Murid Berkotbah, Menyembuhkan Yang Sakit, Mengusir Roh-roh Jahat Dan Melakukan Mujizat, Orang Banyak Dibawa Kepada Kristus: 1. Di Samaria. Samaria mengindahkan Filipus, mendengar dan melihat mujizat-mujizat yang ia lakukan (Kisah Rasul 8:6). 2. Di Saron Dan Lida. - 36 - Semua penduduk Saron dan Lida dibawa kepada Tuhan ketika Petrus berkata kepada Eneas: “Yesus Kristuslah yang menyembuhkanmu: bangkit dan angkat tilammu. Dan Ia pun bangkit seketika itu juga” (Kis. 9:34, 35). 3. Di Yopa. Banyak orang di Yope menjadi percaya ketika Petrus membangkitkan Dorkas dari kematian (Kisah Rasul 9:42). 4. Di Listra. Orang-orang di Listra berpikir bahwa dewa-dewa telah mengunjungi mereka ketika mereka melihat orang lumpuh berjalan dan melompat karena perkataan Paulus (Kisah Rasul 14:8-18). “Dan dengan tangan para rasul banyak tanda-tanda dan perbuatan mujizat terjadi diantara orang banyak...dan jumlah orang-orang percaya kepada Tuhan ditambahkan, baik laki-laki maupun wanita.” “Mereka membawa orang-orang sakit turun ke jalan-jalan dan membaringkan mereka di atas tilam dan supaya sedikitnya bayangan Petrus yang sedang lewat dapat jatuh atas beberapa orang di antara mereka.” “Datang juga orang-orang dari sekitar Yerusalem, membawa orang-orang sakit dan mereka yang menderita karena roh-roh jahat, dan setiap dari mereka disembuhkan” (Kisah Rasul 5:12-16). 5. Kitab Kisah Para Rasul. Kitab Kisah Rasul ditutup dengan banyak mujizat (Kisah Rasul 28:8,9), Ketika ayah Publius disembuhkan, mereka percaya jika Allah sanggup menyembuhkan satu orang, maka Iapun sanggup dan mau menyembuhkan setiap orang yang membutuhkan Ketika orang-orang berpikir dan mempercayai Allah, mereka mendapatkan apa yang telah Allah sediakan bagi mereka. D. Mujizat-mujizat Di Dalam Hidup Orang-orang Percaya. Pekerjaan Mujizat adalah suatu kemampuan dari Roh Kudus. Memberikan kepada orang percaya kemampuan untuk melakukan suatu mujizat. Hal ini berlawanan dengan karya mujizat Allah di dalam diri seorang percaya. Dengan demikian mereka yang tidak pernah menerima Karunia Pekerjaan Mujizat mengalami mujizat yang hebat yang telah Allah lakukan bagi mereka. 1. Kelepasan. Mujizat kelepasan seperti yang dilakukan para rasul di dalam kitab Kisah Para Rasul 5:17-20 dan Petrus di dalam kitab Kis. 12:1-10. Juga Paulus dan Silas di dalam Kisah 16:15-30. 2. Pemindahan. Mujizat-mujizat pemindahan (Kisah Rasul 8:39): “Roh Allah melarikan Filipus, sehingga sida-sida itu tidak dapat melihatnya lagi” Semua ini, dan banyak contoh yang lain, adalah mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Allah di dalam kehidupan orang-orang percaya, bahkan kadang-kadang tanpa kerja sama orang percaya. Oleh karena itu, hal ini bukanlah contoh dari pekerjaan Karunia membuat Mujizat. Sebaliknya berikut ini adalah tiga contoh di mana karunia ini bekerja. E. Mujizat Bekerja Oleh Orang-Orang Percaya. - 37 - 1. Kisah 19:11. “Dan Allah melakukan mujizat-mujizat khusus dengan perantaraaan Paulus” 2. Kisah 9:40. Petrus membangkitkan Dorkas dari kematian. 3. Kisah 20:9-12. Paulus menghidupkan Euthikus. F. Pekerjaan Karunia Yang Praktis. 1. Pengurapan Roh Kudus untuk menciptakan kepercayaan dan otoritas khusus. 2. Perkataan Iman dan Otoritas. Elia berkata bahwa Allah yang menjawab dengan api adalah Allah Israel. Api yang turun adalah contoh Pekerjaan Mujizat (lihat 1 Raja 18:21-39). 3. Tindakan Iman Yang Berani. - 38 - Pelajaran 4 Karunia-Karunia Roh Kudus Modul II BELAJAR MENGUJI NUBUATAN Oleh R. Edward Miller, Argentina PANDANGAN ALKITAB Saya mendapati peningkatan dalam pemakaian karunia-karunia Roh Kudus yang ajaib dan berkuasa yaitu: Karunia Nubuatan - yaitu kata-kata penghiburan/luapan kegembiraan dari Roh Kudus melalui pikiran dan perkataan manusia. Saya merasa perlu mempelajari melalui “pertanyaan dan jawaban” yang mungkin akan dapat membantu memperjelas tentang hal ini. A. APAKAH NUBUATAN ITU SEMPURNA? I Korintus 13:9, 10 mengajarkan : “Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.” Ini mengajarkan bahwa nubuatan itu tidak sempurna dan tidak lengkap. I Tesalonika 5:20,21 mengatakan : “Dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.” Janganlah anggap rendah nubuatan yang adalah sebuah kata perintah. Namun kata-kata selanjutnya, “peganglah yang baik,” secara jelas mengungkapkan bahwa ada beberapa yang tidak baik, dan tidak usah dipegang. Kita tidak meremehkan karunia ini serta pekerjaannya; kita ingin mengetahui saluransaluran yang tidak sempurna yang dilewatinya. Oleh sebab itu nubuatan harus dibuktikan dan diuji secara hati-hati sebelum diterima sebagai perkataan yang tepat dan benar dari Roh Allah. B. APAKAH KENYATAAN YANG SEBENARNYA DARI NUBUATAN? I Korintus 14:3 tertulis : “Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati, dan menghibur.” Ini adalah tiga aspek dari nubuatan yaitu kita bisa mempraktekkan karunia ini dengan sifat kemanusiaan kita tanpa rasa takut, dalam kekudusan: untuk membangun, menasihati dan menghibur. I Korintus 14:31 mengatakan: “Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.” Secara jelas ini adalah sesuatu yang dipelajari. Ini adalah alasan mengapa seseorang yang sedang belajar untuk mempraktekkannya dapat membuat beberapa kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini tidak perlu menjadi tembok penghalang bagi seseorang yang rendah hati dan sungguh-sungguh memiliki kerinduan untuk mengikuti Tuhan. Seseorang yang mempelajari hal ini harus mengingat hal-hal berikut: 1. Membangun. (membangun pendengar dalam iman, kasih dan Roh Kudus) 2. Menasehati. - 39 - (mendesak pendengar agar lebih bersungguh-sungguh dalam kasih dan kehidupan rohani) 3. Menghibur. (membawa penghiburan bagi yang lemah, terluka, dan yang menderita) C. APAKAH PENGHAKIMAN DATANGNYA DARI ALLAH? Yohanes 3:17 mengajarkan : “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dunia bukan untuk menghakimi dunia,” Roma 8:1 mengatakan: “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus”. Apabila dalam kata-kata penghiburan ada penghakiman, hal itu harus ditolak. Roma 8:34 menanyakan pertanyaan yang dijawabnya sendiri: “Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah mati?” Dia bosan dengan segala penghakiman kita di kayu salib. Oleh sebab itu nubuatan yang berisi penghakiman bukanlah pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus mungkin menegur, mendesak atau marah. Namun Dia melakukan ini dengan kelembutan, selalu mempengaruhi seseorang untuk bertobat dan mengasihi, kadang memberikan jalan keluar pada suatu masalah. Roh Kudus tidak pernah meninggalkan seseorang dalam tekanan yang dalam dan penghakiman, atau meninggalkan seseorang dengan tanpa harapan yang tidak sesuai dengan belas kasihNya yang memberi pengampunan. Kata-kata nubuatan semacam itu biasanya nadanya kasar dan menghancurkan pendengarnya, dan itu perlu dikenal berasal dari roh lain, dan bukan Roh Kristus. D. DARI MANAKAH SUMBERNYA NUBUATAN Alkitab secara jelas menggambarkan bahwa nubuatan dihasilkan dari tiga sumber: 1. Roh Manusia. • perkataan seseorang keluar dari hatinya. (Yehezkiel 13:2,3). 2. Roh Setan. • berasal dari setan (II Tawarih 18:21). 3. Roh Kudus. • nubuatan yang benar datangnya dari atas, yaitu berasal dari Roh Kudus. 4. Campuran dari ketiganya. • Atau nubuatan bisa juga berasal dari campuran ketiga Roh di atas. Ada contoh klasik dari Rasul Petrus yang berbicara tentang Kata-kata Pengetahuan ketika Ia berkata : “Engkaulah Kristus, Anak Allah yang hidup.” Yesus telah menguji bahwa yang berkata itu bukanlah darah atau daging, melainkan Allah Bapa. Sumber dari perkataan itu adalah Bapa. Lalu, beberapa menit kemudian, Yesus berbalik dan menghardik setan yang berbicara melalui bibir dan rasul yang sama. Yesus sedang menunjukkan betapa cepat dan mudahnya roh jahat itu dapat berkata melalui bibir seseorang yang mengasihi Tuhan, dan orang itu tidak menyadarinya. - 40 - Perkataan Petrus itu didengar oleh telinga yang sangat peka. Yesus menangkapnya sebagai sesuatu yang menghancurkan yang bermaksud untuk menunjukkan kepentingan diri sendiri. E. KAPAN KITA HARUS MENGUJINYA? Ada tiga aspek dari nubuatan yang dapat membuka penipuan; dan karena sifatnya sangat alami, kita harus hati-hati. Tiga aspek tersebut adalah : 1. Apabila itu adalah Kata-kata Pengetahuan. “Segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata...” Itu adalah karya dari Kata-kata Pengetahuan (I Korintus 14:25). 2. Apabila itu Ramalan. tentang segala sesuatu yang akan datang - itu adalah pekerjaan dari Kata-kata Pengetahuan. 3. Apabila itu Pimpinan. adalah karya dari Kata-kata Hikmat. Karena “pimpinan” yang salah dapat membawa kehancuran bagi anak-anak Allah, ini adalah bidang dimana roh jahat senang memasukinya. I Samuel 10:1-10 dengan jelas menunjukkan pekerjaan dari ketiga aspek nubuatan ini. Pertama Samuel mengungkapkan rahasia hati Saul - yang sedang mencari keledai yang hilang. Kemudian dia memberikan nubuatan - ada tiga tanda yang akan segera dialami : • Saul akan bertemu dengan dua orang yang akan berkata, “Keledai-keledai yang engkau cari telah diketemukan.” • Kemudian dia akan bertemu dengan tiga orang dengan membawa tiga ekor anak kambing, tiga ketul roti, dan sebuyung anggur. Mereka akan memberi dia dua ketul roti. • Kemudian Saul akan bertemu dengan serombongan nabi yang datang dari bukit pengorbanan dengan gambus, rebana, suling dan kecapi, yang akan bernubuat. Roh Tuhan akan berkuasa atas Saul dan dia juga akan bernubuat. Semua tanda itu terpenuhi. Kemudian datanglah “pimpinan” itu melalui “Samuel” “Engkau harus pergi ke Gilgal; Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu.” Saul taat terhadap pimpinan itu ketika semua tanda itu tergenapi. F. APAKAH NUBUATAN ITU SELALU MENOLONG? Banyak orang yang terluka dan bingung disebabkan oleh penggunaan nubuatan yang salah; Alkitab dengan jelas menyatakan “Jangan anggap rendah nubuatan” (I Tesalonika 5:20). Hal ini tergantung bagaimana kita mendapatkan pimpinan yang benar. Saya telah menyaksikan beberapa manfaat yang besar yang terjadi melalui Karunia Nubuatan. Tidak mengherankan apabila melalui kata-kata yang palsu, musuh - 41 - berharap dapat menipu, dan menyebabkan pekerjaan Allah yang indah ini menjadi tercela. G. APAKAH REAKSI KITA TERHADAP PENGUNGKAPAN NUBUATAN. Apabila nubuatan secara pribadi itu mengungkapkan pelayanan masa depan yang sangat penting, dan ego kita melambung karena hal itu, kemudian ada sesuatu yang salah dalam hati kita. Maka kesombongan akan ada di sana. Dan “kesombongan akan mendahului kehancuran.” Kita harus datang kepada Tuhan agar dia membebaskan kita dari sikap itu. Namun apabila nubuatan secara pribadi itu mengungkapkan pelayanan yang akan datang yang sangat penting, dan olehnya membuat kita jatuh tersungkur di kaki Tuhan dengan segala kerendahan hati kita - maka nubuatan itu akan menjadi berkat. Ketika Tuhan menubuatkan Saulus di jalan ke Damaskus, Saulus kemudian berdoa dan berpuasa selama tiga hari. (Kisah Rasul 9:3-11;26:13-18). Sikap yang rendah hati adalah tempat yang aman. Setan berkata: “Aku hendak naik” (Yesaya 14:13,14). Naik adalah jalan yang ditempuh Setan. Yesus pertama kali merendahkan diri (Efesus 4:9); meskipun BapaNya meninggikan Dia. Yesus selalu merendahkan diri. (Filipi 2:7,8). “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.” (Matius 11:29) Binatang yang ganas tidak menjejakkan kakinya di sana dan singa tidak melangkah melaluinya. (Ayub 28:8) H. SIAPAKAH YANG AKAN MENEGUHKAN NUBUATAN? “Dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah” (II Korintus 13:1). Peneguhan sangat penting dan merupakan “keharusan” di dalam pengujian dan pembuktian kata-kata nubuatan. Allah selalu siap meneguhkan FirmanNya, baik dengan tanda-tanda atau keajaiban. Kata nubuatan itu tidaklah penting - khususnya apabila berhubungan dengan pimpinan atau yang akan mempengaruhi hidup kita - yang seharusnya diterima tanpa peneguhan karena ; 1. Tidak dikenali sebagai Nubuatan; 2. Dari Alkitab; 3. Kata-kata yang lain dari Allah. Ilustrasi lain dari Alkitab yang meneguhkan suatu nubuatan, yaitu yang dikatakan oleh Allah : “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah (selalu bentuk lampau) ditentukan.” Ini menyatakan itu adalah kata-kata yang sudah ditentukan sebelumnya bagi mereka. (Kisah Rasul 13:2) I. SIAPAKAH YANG MENGUJI SUATU NUBUATAN? Kata-kata nubuatan seharusnya terbuka untuk diuji oleh orang-orang yang mempunyai karunia sebagai nabi atau orang-orang yang sudah dipilih Allah. Kita sungguh-sungguh diperingatkan: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah - 42 - percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.” (I Yohanes 4:1) Alkitab mengatakan: “Tentang nabi-nabi - baiklah dua atau tiga orang diantaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.” (I Kor. 14:29). Ini menyatakan bahwa seseorang yang tidak memiliki karunia sebagai nabi tidak berhak untuk menguji, dimana dasar dari pengujian itu telah disebutkan dan ditulis dalam Alkitab. Namun roh dari kata-kata itu lebih baik kalau diuji oleh orang-orang yang memenuhi syarat dalam hal nubuatan. J. KAPAN NUBUATAN ITU DITOLAK? Selalu ada tanda peringatan jika seseorang menolak apabila kata-kata pewahyuannya atau nubuatannya diuji atau diteguhkan oleh Firman Allah yang tertulis. Lebih baik menolaknya segera; karena dengan mengabaikan indahnya kata-kata nubuatan serta saat kegembiraan yang luar biasa itu; jika hal itu bertentangan dengan Firman Tuhan, dan tidak menerima hal itu dalam situasi tertentu. Orang-orang yang benar selalu menerima pengujian. Roh Kristus yang bersama dia menjadikan dia “peramah, penurut..”(Yakobus 3:17). Dia selalu siap untuk dikenal bahwa dia tidak sempurna dan masih hidup dalam daging dan tidak tanpa salah. Pada akhirnya, kita hanya tahu “sebagian” dan nubuatan “tidak lengkap.” K. KESIMPULAN. Marilah kita jangan menganggap rendah atau menghindari karya Roh Kudus yang ajaib ini - namun mari kita menjadi “tulus seperti burung merpati.” Janganlah kita jatuh dalam pertentangan; juga jangan menerima segala macam perkataan yang menganggap sebagai Firman Allah yang tanpa salah tanpa peneguhan yang benar. Janganlah ada seseorang yang menguasai saudara dengan berkata: “Ini adalah suara Tuhan.” Jika Allah yang berbicara, maka Dia yang berbicara; saya tidak perlu membuktikan. Dan jika Allah telah berbicara, maka semua berkata “Itu adalah suara Tuhan,” tidaklah perlu memaksa Dia untuk mengatakan apa yang dinyatakan sebagai perkataan Allah. Oleh sebab itu, saudara, marilah kita bijaksana dan rendah hati mencari kemuliaan Allah, tidak menganggap rendah nubuatan atau menghindarinya. Marilah kita menikmati berkat dan kuasa ilahi dalam segala hikmat dari Roh Kudus. Dalam pikiran yang rendah hati, marilah kita “beralih pada perkembangannya yang penuh.”(Ibrani 6:1). - 43 - Pelajaran 5 Karunia-Karunia Roh Kudus Modul II MENYEMBUHKAN JIWA YANG TERLUKA Oleh Ralph Mahoney Bagian 1 Roh, Jiwa dan Tubuh PENDAHULUAN Allah ingin agar kita ini sehat (yaitu, tidak mengalami sakit mental, luka secara emosi atau sakit secara fisik). Dia merindukan agar kita sehat dalam roh, jiwa dan tubuh. Dosa telah menghancurkan kita. Dosa juga merusak orang-orang yang kita kasihi. Dosa itu dapat menyebabkan penyakit dalam roh, jiwa dan tubuh kita. Hanya Allah yang dapat menyembuhkan tiga bagian dari tubuh kita yang berbeda ini dan membuat kita sehat kembali. Pengharapan dan kesenangan apa yang Jesus berikan ketika Dia berkata: “Pergilah dalam damai, imanmu telah menyembuhkanmu.” (Lukas 7:50; 8:48 ) Ya, Allah menginginkan untuk menyembuhkan bagian-bagian hidup kita yang patah dan terluka. Roh Kudus ingin agar setiap bagian dari hidup kita selamat, sehat dan kuat. Dia rindu untuk memberikan kehidupan dan kuasa pada roh kita, menyegarkan jiwa kita dan menyembuhkan tubuh kita. Ini adalah berkat-berkat dari “keselamatan kita yang besar” yang disediakan untuk setiap kita. A. PERBEDAAN ANTARA ROH, JIWA DAN TUBUH Akan sangat menolong kita untuk lebih mengerti tentang bagian “Kesembuhan Jiwa,” apabila kita terlebih dahulu belajar mengenai tiga bagian manusia ini. Roh berhubungan dengan Allah. Jiwa berhubungan dengan bagian yang dalam. Tubuh berhubungan dengan dunia luar. Agar tiga bagian ini utuh, tiap-tiap bagian tersebut harus serasi satu dengan yang lainnya. Setiap bagian mempunyai fungsi atau peranan agar kehidupan setiap orang berlangsung dengan baik. Beberapa siswa Sekolah Alkitab mempercayai bahwa tidak ada perbedaan arti dalam kata “roh” dan “jiwa”. Mereka mengatakan bahwa keduanya menunjukkan bagian dari manusia yang tidak bersifat fisik atau materi. 1. Bagaimana Alkitab menunjukkan. Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang memakai pengertian tersebut secara umum. Namun ada ayat-ayat Alkitab yang menggunakan dua kata tersebut dengan pengertian yang khusus dan berbeda. Penulis surat Ibrani secara jelas menyatakan bahwa ada perbedaan antara roh dan jiwa manusia. “Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh...” (Ibrani 4:12) - 44 - Perhatikan bahwa Firman Allah memisahkan... jiwa dan roh.., memisahkan dan membedakan suatu kesatuan yang ada dalam kita. Paulus menunjukkan perbedaan antara dua hal itu dalam suratnya yang pertama di jemaat Korintus: “Tetapi manusia duniawi (soulish=jiwa) tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara duniawi...Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu...” (I Korintus 2:14,15). Perhatikan perbedaan antara manusia duniawi dan manusia rohani. 2. Bagaimana bahasa menunjukkan. Mari kita melihat terminologi bahasa Yunani dalam Perjanjian Baru mengenai Roh, Jiwa dan Tubuh. a. Pneuma. Kata Yunani untuk “roh” adalah pneuma. Artinya “nafas”. Penyakit paru-paru “pneumonia” diambil dari kata tersebut. b. Psuche. Kata Yunani untuk “jiwa” adalah psuche. Sedangkan “Psikologi” adalah studi tentang jiwa (pikiran) manusia. c. Soma. Kata Yunani untuk “tubuh” adalah soma. Penyakit “Psikosomatik” (jiwatubuh) adalah penyakit tubuh yang diakibatkan oleh masalah-masalah mental dan emosional (berhubungan dengan jiwa). Ketiga kata Yunani tersebut digunakan secara hati-hati dalam Perjanjian Baru. Dalam hal untuk memperlengkapi manusia, kata-kata tersebut digunakan sebagai berikut: B. ROH, JIWA DAN TUBUH: BAGAIMANA MEREKA BERFUNGSI 1. Roh (pneuma) “Roh” adalah bagian dari manusia yang membuat kita menyadari akan adanya Allah - Kesadaran akan Allah. Yang “dihidupkan” oleh Roh Allah untuk keselamatan. Yang “diberi kekuatan atau energi” oleh Roh Allah ketika kita diisi dengan Roh. Fungsi-fungsi dari Roh adalah sebagai berikut: a. Pewahyuan dari Allah b. Berdoa kepada Allah c. Persekutuan dengan Allah d. Menyembah Allah e. Bersaksi kepada sesama (dunia) f. Memori: untuk memanggil kembali (mengingat, membayangkan) g. Imaginasi: untuk mencipta (impian) h. Kesadaran: untuk menilai (membedakan) i. Keinginan tahu: untuk mengadakan penyelidikan. j. Persepsi: untuk menterjemahkan (perasaan dan pengertian) k. Persekutuan dengan Allah (gereja) l. Kepekaan terhadap roh-roh (perasaan rohani) m. Peperangan Rohani n. Tempat Persemaian buah-buah Roh Kudus o. Daerah penerimaan bagi karunia-karunia Roh Kudus. - 45 - 2. Jiwa (psuche) “Jiwa” adalah tempat kesadaran diri sendiri. Ini adalah pusat dari ego atau kepribadian. Fungsi dari jiwa antara lain, sebagai berikut: a. Pikiran : berpikir (merenung, memahami). b. Emosi : merasakan (kasih sayang, nafsu) c. Kemauan : kehendak (memutuskan) 3. Tubuh (soma) “Tubuh” adalah bagian dari manusia yang dapat merasakan reaksi-reaksi dari dunia luar. Fungsi-fungsi dari tubuh dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Penerima. Informasi dari luar diterima melalui indera (mata, telinga, sentuhan, dan lain-lain.) b. Reaksi. Tubuh bereaksi dengan sistem motornya (otot-otot) melalui ucapan dan tindakan. c. Ekspresi. Tubuh dapat mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran, perasaan dan kemauan dalam jiwa. C. ROH, JIWA DAN TUBUH: BAGAIMANA MEREKA BERHUBUNGAN Kita dapat menaruh pikiran kita pada penjelasan berikut: 1. Jiwa dan Tubuh. Tubuh kita menerima informasi (melalui melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, mencium dengan hidung) melalui indera yang bersifat fisik. Informasi tersebut kemudian dipahami (to perceive = menterjemahkan, menilai dan mengerti apa yang kita terima. Untuk melakukan hal itu, kita harus menggunakan pikiran dan memori kita). Bagaimana kita berpikir dan merasakan tentang satu situasi akan menentukan tindakan apa yang akan kita ambil. Dengan kata lain, kehendak atau kemauan kita yang harus berperan. Kemudian kita melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu (respon tubuh). Kesimpulannya bahwa jiwa bekerja dengan tubuh kita dan tubuh kita dengan jiwa kita. 2. Roh dan Jiwa Hubungan antara tiga bagian manusia dapat kita mengerti sebagai berikut: Roh manusia tidak berfungsi secara penuh karena dosa. Sebelum dilahirkan oleh Roh Kudus (lahir kembali), roh manusia tidak memiliki kemampuan sebagaimana mestinya - atau tidak berfungsi secara harmonis dalam hubungannya dengan Roh Allah. Ketika seseorang bertobat dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat, rohnya dapat mulai meresponi dan berhubungan dengan Roh Allah. Melalui baptisan Roh Kudus, dia dapat menerima kekuatan rohani (atau kekuatan roh) dan dia sekarang membutuhkan kehidupan yang baru di dalam Kristus. 3. Roh Kudus Dan Jiwa - 46 - “Sebab manusia duniawi (soulish) tidak dapat menerima segala sesuatu yang datangnya dari Roh Allah. Baginya adalah kebodohan. Dia tidak dapat mengerti itu karena itu hanya dapat dinilai secara rohani” (I Korintus 2:14) Allah memiliki rencana agar semua fungsi dari jiwa manusia tunduk kepada Keilahian (pemerintahan) Roh Kudus. Buah-buah, pemberian-pemberian dan karunia-karunia yang diberikan oleh Roh Kudus memampukan bayi yang baru dalam Kristus untuk bertumbuh dalam Tuhan dan mulai taat kepada Allah dan FirmanNya. Apabila kita mendukakan Roh Kudus dan hidup menurut kedagingan kita, maka aliran Roh Allah akan meninggalkan kita. Kemudian kita akan jatuh kembali ke dalam kehidupan lama kita. Alkitab menyebut hal itu “daging” atau “kedagingan” (lihat Roma 8:5;Galatia 5:16-26). D. ROH, JIWA DAN TUBUH: APAKAH YANG TELAH DIKERJAKAN ALLAH Dengan memisahkan diri dari pekerjaan Roh Kudus yang ada dalam roh kita, kita akan cenderung hawa nafsu atau keinginan daging. Ini yang dimaksud dengan manusia “duniawi” atau “daging.” Kerinduan kita adalah seperti Yesus. Dalam kemanusiaanNya. Dia adalah manusia “rohani.” Karena Dia seperti kita - manusia sepenuhnya dalam roh, jiwa dan tubuh - Dia dapat berhubungan dengan kemanusiaan kita yang fana. 1. Hubungan kita dengan Allah. Di atas kayu salib, Dia menggenapi “keselamatan kita yang besar.” Ketika Dia berteriak, “sudah selesai,” karya penebusan sudah dilakukan. Keselamatan itu ditujukan untuk Roh, Jiwa dan Tubuh manusia. a. Dibenarkan. Roh kita dibenarkan - dibenarkan dengan Allah. b. Disucikan. Jiwa kita disucikan - menjadi suci di hadapan Allah. c. Dimuliakan. Tubuh kita dimuliakan - menjadi kekal melalui roh Allah. Ya, keselamatan kita dalam Kristus meliputi keseluruhan hidup kita - dahulu, sekarang dan yang akan datang. 2. Hubungan kita dengan dosa. a. Kita telah diselamatkan dari “hukuman” dosa. b. Kita sedang diselamatkan dari “kuasa” dosa. c. Kita akan diselamatkan dari “kehadiran” dosa. E.. KESIMPULAN Ayat yang ditulis oleh Paulus berikut ini sebagai tambahan yang menarik bagi kita : “Yang ditaburkan dalam kematian adalah tubuh alamiah (psuche), yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah (pneuma). Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.” (I Korintus 15:44 smf) Paulus mengatakan pada kita bahwa tubuh yang sekarang kita tinggali di bumi ini adalah “tubuh alamiah.” Tubuh yang akan kita miliki di Surga adalah “tubuh rohaniah.” - 47 - Yesus dibangkitkan dari kematian oleh Roh Kudus. Tubuh yang Dia miliki setelah bangkit adalah tubuh rohaniah (pneuma). Dia berkata, “lihatlah Aku hidup dan Aku hidup selama-lamanya.” Melalui perkataan itu Dia menyatakan bahwa Dia tidak akan pernah mati. Dia memiliki tubuh rohani (pneuma) - pribadi yang hidup selamalamanya. Pada masa kebangkitan nanti, kita juga akan memiliki tubuh rohani (pneuma), dan keseluruhan kita - roh, jiwa dan tubuh - akan menjadi sempurna seperti Kristus. Apa yang telah kita pelajari di atas menjelaskan semua yang ingin kita ketahui tentang roh, jiwa dan tubuh. Sekarang mari kita melanjutkan ke topik tentang - “Jiwa yang sakit.” - 48 - Pelajaran 6 Karunia-Karunia Roh Kudus Modul II MENYEMBUHKAN JIWA YANG TERLUKA Oleh Gerald Rowlands, Australia Bagian 2 Jiwa yang Sakit PEMBUKAAN Dalam bahasa Yunani kata sozo (keselamatan) juga berarti sehat, kesembuhan dan keutuhan roh, jiwa dan tubuh. Jiwa yang sakit adalah masalah yang biasa terjadi dalam manusia. Sakit jiwa atau penderitaan jiwa yang dimaksudkan dalam hal ini adalah “patah hati”. Kata ini digunakan untuk menjelaskan tentang luka yang ada dalam jiwa. Yesus berkata: “... Roh Allah ada padaku ... untuk menyembuhkan hati yang patah (jiwa yang terluka).” (Lukas 4:18) Mari kita membuka Mazmur dua puluh tiga yang mengatakan bahwa Gembala kita yang baik akan “memulihkan” jiwa kita. Ini adalah topik yang penting, karena apapun yang merusak jiwa akan merusak tubuh kita. Penyakit yang ada dalam jiwa akan menyebabkan sakit pada tubuh kita. Keruntuhan yang terjadi dalam emosi dan pikiran kita akan menyebabkan keruntuhan pada tubuh kita. Kita sungguh-sungguh membutuhkan jiwa kita dipulihkan. Seperti yang kita lihat, fungsi-fungsi dari jiwa kita meliputi pikiran, emosi, imajinasi dan memori kita. Banyak orang Kristen yang menderita dimulai dari jiwa mereka. Mereka banyak menyimpan kenangan yang pahit pada masa lalunya. Sebagai akibatnya mereka merasa kuatir dengan keadaan sekarang dan takut menghadapi masa yang akan datang. Sebenarnya mereka memiliki jawaban dalam benak mereka, namun mereka mendapat kesulitan untuk berfikir secara baik ketika hatinya terluka. Saya rasa kita semua akan setuju bahwa kita semua membutuhkan “kesembuhan batin.” Pikiran, memori dan emosi kita perlu menjadi utuh. Saya menyebut hal ini “pembebasan jiwa.” A. ALLAH INGIN KITA KESELURUHAN. Penyembuhan bagi keseluruhan manusia adalah proses. Dimulai dari penerimaan terhadap Yesus sebagai Juru Selamat kita dan Baptisan kita dalam Roh Kudus. Hasil dari hal ini kita akan menerima hati yang baru dan kebebasan roh kita. - 49 - Allah selalu memulai dari pusat kehidupan kita - yaitu roh kita. Pertama-tama Dia akan menjamah roh kita dengan RohNya. Setelah roh kita dibebaskan, maka jiwa kita akan dipulihkan. Allah memulai dari roh kita (sering kita menyebutnya manusia batin; lihat (Yohanes 7:37,38). Kemudian melalui caranya Dia ingin menyembuhkan dan memulihkannya. Dia mau memberikan hidupNya dan kuasa penyembuhan bagi roh, jiwa dan tubuh kita - sehingga kita “tidak bercacat” pada waktu kedatanganNya (I Tes.5:23) 1. Roh, Jiwa dan Tubuh : Kesehatan Kita. Seperti yang telah kita katakan, fungsi dari roh, jiwa dan tubuh berhubungan satu dengan yang lain. Kesehatan pada “roh” menjadi dasar bagi kesehatan “jiwa.” Kesehatan jiwa akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Mereka akan berfungsi baik bila yang lain juga baik. Sangat sulit bagi kita untuk mendapati kondisi rohani kita dalam keadaan baik sedangkan emosi dan fisik kita sedang mengalami sakit. Apabila kita sedang menderita sakit pada pikiran dan tubuh kita, itu akan mempengaruhi pekerjaan dan kesaksian kita pada Allah. Hubungan kita dengan Roh Allah akan selamat, tetapi aliran RohNya yang mengalir kepada dunia melalui hidup kita akan terbatas. Kita telah diciptakan untuk berfungsi sebagai pribadi yang utuh. Saya percaya pada Rasul Yohanes menunjukkan kebenaran ini pada suratnya : “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” (III Yohanes 2) Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa kesehatan fisik sangat erat hubungannya dengan keadaan jiwa seseorang. Dengan kata lain kesehatan jiwa dibutuhkan bagi kesehatan tubuh. 2. Roh, Jiwa dan Tubuh : Kesehatan Kita. Tubuh kita akan berusaha mengikuti pimpinan dari jiwa kita. Dan jiwa kita akan mengikuti pimpinan dari roh kita. Masalah-masalah rohani (roh) akan menghasilkan masalah-masalah mental dan emosional (jiwa); kemudian akan menghasilkan masalah-masalah fisik. Jaringan antara roh, jiwa dan tubuh kita membentuk rangkaian yang tidak dapat dipatahkan. Seseorang tidak dapat memecahkan masalah psikologis (jiwa) hanya melalui pengobatan fisiknya saja. Demikian juga, seseorang tidak dapat memecahkan masalah-masalah rohani hanya dengan memakai emosi atau pikiran saja. Karena hal inilah mengapa beberapa pengobatan yang dilakukan oleh seorang dokter atau psikolog sering mengalami kegagalan. Karena akar yang menyebabkan masalah itu ada dalam jiwa atau roh yang belum dicabut. Dalam hal ini doa penyembuhan amat dibutuhkan untuk kasus penyakit dalam tubuh. Seseorang akan mengalami kesembuhan setelah didoakan. Penderitaan tubuh atau gejala-gejala fisik mungkin akan lenyap untuk beberapa saat. Namun, apabila kebutuhan yang penting dari jiwa (emosi) atau roh itu tidak terpenuhi, maka masalah-masalah fisik akan timbul kembali. - 50 - Saya sudah melihat hal ini terjadi beberapa kali pada pelayanan-pelayanan penyembuhan. Banyak orang yang disembuhkan secara total dan tidak lagi merasakan sakit pada tubuhnya. Namun ketika yang mendoakan sudah pergi, mereka “kehilangan” kesembuhan itu dalam waktu yang tidak lama. Dalam pelayanan ini banyak yang tidak menyadari akan kebutuhan yang mendasar dalam jiwa orang-orang. Ya, Allah menginginkan kita sehat. Dia menginginkan roh, jiwa dan tubuh kita sehat. Namun harus ada tindakan penyembuhan yang total, (dimulai dari roh, diteruskan ke dalam jiwa dan dinyatakan melalui tubuh). Sebaliknya, ada kesembuhan yang hanya melenyapkan hanya sedikit atau sebagian saja. Untuk hal ini, kita akan belajar macam-macam luka yang dapat merusak jiwa manusia. B. PENYAKIT JIWA. Ada banyak hal yang dapat diberikan untuk melenyapkan luka-luka yang ada di dalam jiwa kita. 1. Yang disebabkan oleh... a. Orangtua kita. Sebagai contoh, banyak anak-anak yang menderita karena kesalahan atau kegagalan orangtua mereka. Alkitab mengajar kita bahwa anak-anak harus dilatih dan diajar dalam kasih (Efesus 6:4). Kata-kata dan tindakan yang kasar, tidak adil atau dapat menyebabkan ketakutan dan kemarahan dalam hati anak-anak. 1) Siksaan Fisik. Ada orangtua yang sangat kasar dan kritis. Mereka tidak pernah memberikan pujian dan dorongan semangat kepada anak-anaknya. Beberapa bahkan menyiksa secara fisik dan memukul secara kejam. Dalam kasus semacam ini bukan hanya fisik saja yang menderita. Jiwa (kepribadian dan emosi) dapat juga mengalami kerusakan. Goresangoresan yang dalam ini akan dibawa sampai dia dewasa. 2) Siksaan Emosi. Yang lebih buruk daripada bekas-bekas dan luka-luka akibat siksaan fisik adalah luka-luka yang tidak kelihatan akibat orangtua yang terlalu kritis yang menyebabkan penderitaan dalam jiwa. Orang yang mendapatkan luka semacam ini akan bertumbuh dan menjadi dewasa dengan masalah-masalah emosi. Ini akan mempengaruhi hubungan mereka dengan orang lain, - dalam keluarga, di sekolah dan pekerjaan, juga dalam gereja. Banyak anak-anak yang menderita itu memiliki penerimaan diri yang rendah. Mereka tidak dapat menggambarkan diri mereka berhasil dalam segala sesuatu. Mereka takut untuk mengambil pekerjaan-pekerjaan yang baru, atau dalam mempersiapkan diri mereka sendiri untuk posisi yang lebih baik dalam hidup ini. Mereka seringkali direndahkan (dicaci maki dan dikritik), mereka merasa tidak memiliki harapan. Mereka hidup dalam bayang-bayang kekuatiran diri sendiri dan rasa diri tidak aman. - 51 - Setiap orang memiliki sedikit perasaan semacam itu. Namun beberapa di antara mereka menjadi sangat rusak dan tidak dapat hidup secara normal. b. Dosa-dosa kita. Hukum kasih Allah dan moralitas diberikan untuk kebaikan dalam hidup kita. Itu datangnya dari hati Allah karena Dia sangat memperhatikan anak-anakNya. Dia memberi kita hukum untuk menjaga kita agar tidak sakit, terluka dan menderita. Ketika kita melanggar HukumhukumNya, akibatnya hati kita akan menjadi remuk. Apabila saudara melanggar hukum Allah, saudara akan mengakhiri dengan hati (jiwa) yang patah (sakit, terluka). Bukan hanya penderitaan itu saja, namun juga penderitaan-penderitaan yang lain. Dosa kita akan mempengaruhi orang lain, dan dosa mereka juga akan mempengaruhi kita. Akibat dari pelanggaran terhadap hukum Allah seringkali akan melukai dan menyakiti anak-anak kita yang tidak berdosa. Mereka tidak bersalah terhadap semua luka dan penderitaan mereka. Apakah saudara memiliki orangtua pemabuk? Orangtua seperti ini seringkali memukuli dan menyakiti anak-anak mereka waktu dalam keadaan mabuk. Anak-anak mengalami penderitaan (sekalipun mereka tidak berdosa dan tidak melakukan kesalahan apapun). 1) Dosa Seksual. Dosa moral dan sifat kompromi juga akan melukai dan merusak jiwa. Perjanjian Lama dengan tegas menyatakan hal ini : “Siapa melakukan Zinah tidak berakal budi; orang yang demikan akan merusak jiwanya sendiri. Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan.” (Amsal 6:32,33) a. Apa yang dikatakan Masyarakat. Menyedihkan sekali, masyarakat modern ingin meninggalkan semua batas-batas moral dalam kaitannya dengan hubungan seksual. Beberapa “orang bodoh” pada jaman modern ini mengatakan bahwa sepanjang tidak ada penolakan, segala macam bentuk aktivitas seksual adalah baik. Perzinahan, homoseksual, hubungan seks dengan anak-anak, dan segala bentuk praktek-praktek yang memalukan dianggap tidak salah. Semua itu secara pribadi dapat dianggap “benar” bagi tiap-tiap individu. Aktivitas-aktivitas semacam itu disebut “kedewasaan” dan “kebebasan” pribadi oleh penderita moral pada jaman modern ini. b. Apa yang Allah katakan. Secara jelas Firman Allah melarang tabiat asusila itu dan memperingatkan umatNya terhadap penderitaan sebagai akibatnya - baik secara pribadi atau masyarakatnya. Hukum-hukum moralitas Allah adalah untuk kebaikan dan juga kebahagiaan kita secara pribadi. Juga untuk kebaikan masyarakat sebagai suatu kesatuan. Pelanggaran terhadap hukum Allah tidak akan membawa kebebasan yang benar. Kenyataannya, justru itu akan membawa suatu ikatan yang pada akhirnya hanya akan membawa pada kematian dan kerusakan. - 52 - Dalam proses yang lebih rendah, ada lebih banyak kesakitan pada banyak bagian - secara roh, mental, emosi dan fisik. Hal ini benar sebagai suatu individu maupun masyarakat sebagai satu kesatuan. c. Akibatnya. Masyarakat modern sedang memulai untuk menuai hasil yang mengerikan dari dosa-dosa yang ditaburnya: Kehancuran rumah tangga, hati dan perkawinan; kebingungan dan perlakuan yang kejam terhadap anak-anak; para gadis yang terpaksa jadi ibu tanpa pernikahan dan aborsi; ketakutan terhadap wabah penyakit kelamin. Allah sangat berduka cita karena hatiNya dilukai oleh manusia. Penderitaan yang dialami adalah akibat melawan hukum kasih Allah. Menolak kebenaran ini berarti mengundang tragedi - karena semua tindakan asusila akan melukai dan merusak jiwa. 2) Dosa-dosa lain. Lebih jelas lagi penyebab dari penderitaan jiwa dapat ditemukan dalam ayat-ayat yang ditulis oleh Rasul Paulus : a) Apa yang dikatakan Alkitab. “Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging (musuh-musuh yang merusak) yang berjuang melawan jiwa. (I Petrus 2 :11) Petrus mengatakan apabila kita memberikan diri kita kepada keinginan daging yang kuat, dosa-dosa ini (seperti musuh) akan merusak emosi, pikiran dan kemampuan berpikir kita. Sebagai akibatnya, jiwa akan menderita, terluka dan hancur. b) Akibatnya. Bagian dalam kehidupan kita bergantung pada akal dan emosi. Apabila emosi kita mengalami kerusakan, ini akan membuat kita sulit berfikir secara baik. Ingatan-ingatan yang menyakitkan terangkai dalam hati dan pikiran kita. Kita tidak dapat melihat dan mengerti diri sendiri serta orang lain dengan jelas. Masa depan dipenuhi dengan bayangan-bayangan yang menakutkan. Khayalan kita membentuk semacam gambaran mental atau “image” tentang apa yang akan terjadi. Warna dan karakter dari gambaran itu oleh kehidupan dalam jiwa kita. Apabila “keadaan jiwa kita dalam keadaan baik” maka masa depan kita akan kelihatan cerah dan dipenuhi dengan iman dan pengharapan. Namun apabila pikiran, dan emosi kita masih diwarnai kejadian-kejadian menyakitkan pada masa lalu, maka pemandangan akan tampak berbeda. Gambaran hidup akan diwarnai dengan ketakutan, kekuatiran, kebencian, kecemburuan dan mengasihi diri sendiri. Tidak peduli, sekalipun Allah yang penuh kasih itu telah memberikan pimpinan ilahiNya untuk kita ikuti. Dia juga tahu bahwa penderitaan akan kita alami apabila kita mengikuti keinginan hawa nafsu dan kedagingan kita. - 53 - 3) Perbuatan Daging. Pada suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus menunjukkan beberapa perbuatan daging yang dapat menyebabkan kerusakan yang hebat pada jiwa. Kita dapat memperhatikan hal ini lebih teliti Gal. 5:19-21. a) Perzinahan. - hubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya. b) Percabulan. - hubungan seks dengan orang yang belum menikah. c) Kecemaran. - pikiran dan perkataan yang najis dan homoseks. d) Hawa Nafsu. - yang membangkitkan gairah. e) Penyembahan Berhala. - menyembah patung dan ilah-ilah. f) Sihir. - penggunaan kekuatan setan. g) Kebencian. - tabiat yang buruk. h) Pertengkaran. - suka membuat keributan dan pertengkaran. i) Iri hati. - cemburu. j) Amarah. - suka marah-marah. k) Perselisihan. - suka berdebat. l) Roh pemecah. - suka menghasut, memecah belah. m) Bidat. - pengajaran sesat. n) Kedengkian. - menginginkan milik orang lain. o) Pembunuh. - membunuh orang. p) Pemabuk. - suka minuman keras. q) Pesta pora. - pesta yang liar. 2. Pengaruhnya kepada... a. Diri kita. Perbuatan daging direncanakan oleh iblis untuk menghancurkan jiwa. Olehnya kita akan dibuat lemah dan terluka. Kehidupan kita akan dirampas, dibuang dan dirusak. Negara-negara yang mengijinkan dan mendorong adanya aktivitas “kedagingan” melalui majalah, koran dan film sedang menyerahkan masyarakat untuk melakukan bunuh diri. Hal itu sama dengan menyebarkan benih-benih kematian dan kehancuran pada masyarakat. b. Masyarakat kita. Pada tingkatan pribadi, akibat akhir adalah kehancuran mental, emosi dan fisik. Pada tingkatan sosial, standar moral akan jatuh dan angka kejahatan meningkat. Ini adalah pernyataan yang menyedihkan yang kita dapatkan pada dunia kita saat ini. Rumah sakit-rumah sakit, penjara-penjara dipenuhi sampai penuh sesak. Apabila suatu masyarakat dalam negara menderita sakit pada jiwa mereka, maka seluruh masyarakatnya akan mengalaminya juga. Kita Memiliki Pilihan. Yesus memperingatkan murid-muridNya bahwa Iblis datang “mencuri, membunuh dan membinasakan.” Dia kemudian menyatakan: “Namun aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh. 10;10) a. Kehidupan atau Kematian. Pilihan telah jelas, yaitu: Hanya satu kehidupan atau kematian - buah roh atau buah kedagingan. Apabila suatu masyarakat meninggalkan atau dengan sengaja melanggar Hukum Allah, - 54 - itu akan membuka pintu-pintu bagi iblis. Akibatnya adalah sangat tragis bagi tiap bagian kehidupan - baik itu bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara. “Diberkatilah bangsa yang Allahnya adalah Tuhan.” (Maz.33:12) Betapa menyedihkan suatu negara yang memiliki pemerintahan yang baik namun menutup diri terhadap Allah dalam kehidupan masyarakatnya. Apabila nilainilai moral direndahkan di sekolah dan di televisi, yang harus dibayar. Dosa itu tidak murah - untuk melayani iblis harga yang dibayar sangat mahal. b. Mendekat pada Allah. Apabila kita mendekat pada Allah, Dia akan mendekat pada kita (Yakobus 4:8). Kalau kita membiarkan Allah tinggal di luar kehidupan kita, maka kita membiarkan diri kita sendiri hidup di luar perlindungan dalam hadiratNya. Dia akan menghormati pilihan kita dan memberikan kebebasan pada kita untuk hidup di jalan kefasikan kita sendiri. “Sebab murka Allah nyata dari Sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman... Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka... Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam birahi mereka terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal dengan kesesatan mereka. (Roma 1:18,24,26,27). C. KESIMPULAN Ya, kita sudah melihat semuanya di sekitar kita akibat-akibat dari jalan orang fasik. Dosa itu seperti pedang yang menembus sangat dalam pada jiwa manusia. Namun masih ada harapan yaitu pada Firman Allah. Melalui kasih karuniaNya. Dia telah menyediakan penyembuhan bagi tubuh dan jiwa yang terluka akibat dosa manusia. Dia menginginkan kita sehat baik untuk kebaikan kita dan bagi KemuliaanNya. - 55 - Pelajaran 7 Karunia-Karunia Roh Kudus Modul II MENYEMBUHKAN JIWA YANG TERLUKA Oleh Gerald Rowlands, Australia Bagian 3 Penyembuhan Jiwa PENDAHULUAN. Ada dua proses penyembuhan atas tubuh kita: alami dan ilahi (supranatural). Para dokter medis tahu bahwa mereka tidak dapat memberikan kesembuhan. Mereka hanya mengusahakan kekuatan penyembuhan “secara alami” yang sudah tersedia dalam tubuh. Namun Yesus lebih besar daripada para ahli medis. Melalui kuasaNya yang supranatural, segala penyakit yang ada dalam tubuh dapat disembuhkan. Kekuatan Ilahi semacam kesembuhan itu datangnya langsung dari Allah. A. DUA SUMBER KESEMBUHAN. Dua sumber kesembuhan itu juga berlaku bagi jiwa. Itu dapat disebut waktu yang menyembuhkan. Penyembuhan secara alami itu terjadi dalam kurun waktu tertentu yang akan menolong kita untuk mengatasi beberapa luka-luka batin yang menjadi masalah kita pada waktu-waktu yang lalu. 1. Alami. Kita akan banyak menemukan dalam waktu-waktu ini bahwa tidak setiap orang lebih kuat, bijak dan lebih baik dibandingkan dengan kita. Hampir semua dari kita telah belajar untuk berhubungan dengan orang lain dan sukses di dalam pekerjaan. Kita juga memperoleh perhatian dari keluarga kita, teman-teman dan juga dari rekan kerja kita. Bersamaan dengan bertambahnya waktu, kita menghadapi kesukaran, kesedihan serta kegagalan namun dengan pengertian. Sekalipun disertai dengan penderitaan mental namun seringkali akan mengalami kesembuhan dengan sendirinya pada jangka waktu tertentu. Melalui hal itu nampak bahwa jiwa memiliki kuasa penyembuhan yang alami, sama seperti tubuh kita. Beberapa orang ada yang tidak dapat mengatasi masalah-masalahnya pada awalawal kehidupan mereka. Mereka membawa goresan luka itu sampai usia dewasa. Kita semua mungkin memiliki beberapa luka-luka akibat dari masa lalu kita yang masih mempengaruhi perbuatan dan tabiat kita pada saat ini. Ada juga beberapa yang membawa masalah-masalah yang lalu begitu banyak, sehingga mereka sangat sulit untuk hidup secara normal. Banyak dari antara mereka yang mengalami kehancuran mental dan emosi. Apabila luka itu sangat dalam, itu akan membawa akibat yang cukup lama. - 56 - Psikolog dan psikiater adalah dokter yang menangani gangguan-gangguan mental dan emosi. Mereka mencari, melalui obat dan konseling, untuk mengusahakan kuasa penyembuhan alami dalam jiwa. Bagaimanapun juga, ada penyakit-penyakit fisik yang tidak dapat disembuhkan, demikian juga ada penyakit jiwa yang tidak dapat disembuhkan secara alami. Untuk “memulihkan” jiwa yang seperti itu dibutuhkan suatu “mujizat” penyembuhan secara supranatural. Saya pernah mengetahui anak-anak muda yang “membakar” pikiran mereka serta merusaknya melalui obat-obatan. Pada waktu yang lalu mereka sangat cerdas, sehat dan memiliki pengharapan dalam hidup mereka. Saat ini mereka mengalami kehancuran dalam roh, pikiran dan fisik. Apakah masih ada harapan, ataukah sudah terlambat? Hanya mujizat yang dapat melakukannya. Puji Tuhan, masih ada harapan. Tuhan kita adalah Allah yang berkuasa atas segala mujizat dan kemurahan! 2. Supranatural. Mari kita membaca ayat berikut yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang di tengah hari.” (Yesaya 58:10) Luka akibat ditolak (atau diusir - diceraikan) hanya dapat disembuhkan dengan kasih dan penerimaan. Kerinduan Allah adalah untuk mencari “orang-orang yang menderita” melalui saudara dan saya - melalui hati kita dan tangan kita. a. Pengalaman Kesembuhan Daud. Daud berbicara kepada kita semua pada saat mengalami penderitaan batin ketika dia berteriak: “Tuhan kasihanilah aku, sembuhkanlah jiwaku, sebab kepada engkaulah aku berdosa!” (Mazmur 41:4) Secara pribadi Daud tahu tentang kasih kesembuhan Allah, kalau tidak tentu dia tidak pernah menulis yang tertera dalam Mazmur Dua puluh tiga: “Tuhan adalah Gembalaku...Dia menyegarkan (menyembuhkan) jiwaku.” Lebih jauh, Pemazmur berbicara tentang kasih karunia Allah dengan kata-kata yang indah: “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka... Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaanNya tak terhingga... Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi. (Maz. 147:3,5,6) b. Yesus Membawa Kesembuhan. Ada pasal yang khusus dalam Injil yang saya dapat melihatnya dalam pandangan yang baru. Saya ingin membagikan itu kepada saudara, yang berbicara tentang pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh Tuhan kita: “Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepadaNya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.” - 57 - (Matius 4:23,24) Sangat menarik untuk mencatat apa yang dikatakan Alkitab bahwa Yesus menyembuhkan “segala macam” penyakit dan kelemahan (ay.23). Ini termasuk masalah-masalah rohani, mental, emosi dan fisik. Ayat 24 menyebutkan beberapa penyakit dan hubungannya dengan tiga bagian dalam keseluruhan manusia: 1) Penyakit Rohani - kerasukan setan; 2) Penyakit Emosi - kesengsaraan; 3) Penyakit Fisik - lumpuh c. Allah menyembuhkan saat ini. Yesus mengusahakan umatNya menjadi pribadi yang benar-benar sehat dan utuh. Dosa telah membawa kerusakan pada roh, jiwa dan tubuh - Yesus memberikan pengampunan, menyucikan dan memberikan kuasa penyembuhan bagi orang-orang yang dikasihi Allah. Saya sedang memikirkan kawan saya, Costa Deir. Ketika Allah mendapatinya terjerumus dalam dosa yang dalam, dia dalam keadaan yang tidak berpengharapan. Alkohol telah merusak hati, otak dan sistem pencernaannya. Iblis telah merampas dia dari kawan-kawannya dan keluarganya. Iblis telah merusak tubuhnya, setelah merusak jiwanya. Dia benar-benar sakit secara rohani, jasmani dan tubuhnya - bahkan hampir mati. Kemudian dia bertemu dengan dokter terbesar di dunia yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan apa yang dilakukan oleh Yesus? Dia membuat orang itu kembali normal dan sehat - suatu ciptaan baru. Haleluyah! Tidak heran apabila orang itu kemudian selalu menceritakan kepada seluruh dunia tentang kasih Allah yang membawa kesembuhan. B. LIMA LANGKAH UNTUK KESEMBUHAN JIWA. Ya, Allah menginginkan kita dalam keadaan baik. Namun apakah proses yang dinamakan “kesembuhan batin” itu dapat terjadi dalam hidup kita? Saya percaya ada lima langkah yang penting yang dapat kita lakukan melalui iman kita. Langkah pertama dari penyembuhan terhadap jiwa yang menderita itu dapat kita temukan dalam kata-kata pengharapan dan penghiburan dari Yesus: “Datanglah padaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan padamu” “Pikullah kuk yang kupasang, dan” “Belajarlah padaku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka kamu akan mendapatkan kesegaran (restorasi) pada jiwamu”. (Matius 11:28,29). 1. Datang pada Yesus. Langkah pertama bagi kesembuhan batin (atau kesembuhan jiwa) adalah : “Datang pada Yesus! Yesus mengundang kita untuk datang kepadaNya.” Apabila kita pergi ke tempat-tempat lain, atau mencari ke sumber-sumber lain, kita akan jatuh dan kecewa. Kepada siapa saudara harus datang pada saat membutuhkan pertolongan? Yesus berkata : “Datanglah padaKu”. - 58 - Ya, Yesus menunggu kita dengan tangan terbuka dan mengajak kita untuk datang kepadaNya. Undangan itu juga berlaku untuk orang-orang berdosa yang terhilang. Seperti yang sudah kita bicarakan dahulu, kita membutuhkan pengampunan dan dibebaskan dari beban kesalahan kita yang berat serta dari penghukuman. Dari sinilah “kesembuhan batin” dimulai. Kita semua harus datang pada Yesus sebagai Juru Selamat kita. Tanpa langkah pertama ini kita tidak dapat melanjutkan pada langkah yang kedua. Kita harus bertobat, jika kita ingin dipulihkan. 2. Pikullah kukNya. Kuk dari Kristus menunjuk pada pemerintahanNya (kontrol) atas hidup kita. Dia harus menjadi tidak saja Juru Selamat kita, namun juga Tuhan dan penguasa kita. Iblis berusaha untuk menipu kita. Dia ingin agar kita percaya bahwa kita akan kehilangan “kebebasan” apabila kita memberikan hidup kita kepadaNya. Dia tidak pernah mengatakan kepada kita bahwa kuk dosa itu lebih berat dan akan membawa kita pada penderitaan. Pada akhirnya, kita akan jatuh di bawah tekanannya. Hanya kasih karunia Allah yang sungguh-sungguh dapat membebaskan kita. Banyak orang Kristen yang menderita akibat tekanan kuk yang dibuatnya sendiri. Tekanan akibat dari hidup yang menuruti keinginan diri sendiri. Mereka telah mengakui Kristus sebagai Juru Selamat. Mereka ingin pergi ke Surga apabila mereka meninggal. Namun mereka juga ingin hidup menuruti keinginan mereka sendiri selama hidup di bumi ini. Allah kadang-kadang membiarkan kita hidup di jalan kita sendiri untuk memberi suatu pelajaran pada kita. Kita segera akan mendapati bahwa kita berada pada jalan yang sangat berbahaya. Dengan berjalan pada “kedagingan” kita akan jatuh dalam banyak penderitaan. Itu juga akan meninggalkan luka dalam jiwa kita. Secara jelas, penderitaan batin semacam ini dapat disembuhkan hanya kalau kita kembali pada Yesus dan mengakui Dia sebagai Tuhan dalam hidup kita. Kita juga akan mendapatkan suka cita melalui kukNya yang mudah dan ringan - seperti bulu-bulu pada burung. Penundukan diri secara total adalah cara yang dipakai oleh Yesus untuk penyembuhan yang menyeluruh atas hidup kita. Dan hanya dengan cara itu kita akan mendapatkan kebebasan roh yang sesungguhnya. Ketika iman, pengharapan serta rencana-rencana kita mengenai masa depan kita serahkan kepada Tuhan, kekuatan yang ada dalam kita akan diperbaharui dan dipulihkan. Kemudian kita akan bebas membumbung tinggi tanpa merasa letih seperti dalam kepak rajawali. (Yesaya 40:30 ]. 3. BELAJARLAH KEPADANYA Ketika kita menjadikan Yesus Tuhan dalam hidup kita, kita menjadi muridmuridNya. Seorang murid adalah seseorang yang memperhatikan, mendengar dan belajar dari gurunya. Apa yang dapat kita pelajari dari Yesus tentang - 59 - kesembuhan jiwa kita [kesembuhan batin] ? Yang kami temukan adalah yang mengherankan. Apakah Yesus pernah terluka hatinya ? Bila Dia terluka, bagaimana Dia menanggapi sakit semacam ini dan bagaimana Dia memulihkan jiwa/hatiNya ? A. DIA MENDERITA Yesus adalah contoh yang sempurna bagi hidup kita. Bila kita dapat menemukan bagaimana Dia dalam kemanusiaanNya menemui masalah semacam ini, kita akan dapatkan pemecahannya. Marilah kita beralih kepada firman Allah untuk mendapatkan jawabannya. Peristiwa Yesus yang terluka dimulai di Taman Getsemani. “Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus [Yakobus dan Yohanes] sertanya. Maka mulailah Ia merasa sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku” [Mat 26:37-38] Jam-jam mengerikan yang disusul peristiwa Kalvari digambarkan oleh Nabi Yesaya. Dia berbicara tentang tubuh Tuhan kita disesah, sehingga tubuh kita seluruhnya menjadi, “Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” [Yes.53:5]. Saya percaya Dia juga menderita di dalam jiwaNya sehingga jiwa kita menjadi sembuh. Dengarlah perkataan ini selanjutnya dari tulisan nabi ini : “Dia akan melihat kesusahan jiwaNya dan menjadi puas ….. karena dia telah menyerahkan nyawaNya ke dalam maut …” [Yes.53:11-12]. Seperti yang dikatakan di atas, nubuatan yang mengerikan ini digenapi selama peristiwa penyaliban Kristus. Bukan saja Dia menderita dalam tubuhNya, tetapi jiwaNya juga terluka. Dia telah ditinggalkan murid-muridNya dan ditolak oleh orang-orang Yahudi. Mereka mengolok-olokNya, menarik janggutNya dan menampar wajahNya. Dia ditertawakan, diludahi dan dibawa ke suatu tempat terbuka untuk dipermalukan di hadapan banyak orang. Para pemimpin agama pada saat itu mengolok-olok dengan keras, sementara Dia menderita dalam kesakitan. Apa lagi yang telah dilakukan untuk membuat penderitaan jiwaNya makin buruk ? Hanya satu hal, ditinggalkan oleh Allah Bapa! Sebenarnya saat itulah hati dari seorang manusia akan sangat terluka! Namun hal itu harus terjadi. Itu adalah harga yang harus Dia bayar untuk mengganti hukuman bagi dosa kita. Bukan hanya hati AnakNya hancur, tetapi juga hati Bapa di surga. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” [ 2 Kor 5:21 ]. Peristiwa ini membuat tangisan dari bibir Yesus sepertinya bergema ke surga, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?” [ Mrk 15:34 ]. Sebenarnya, ketika pedang menusuk ke dalam lambung Yesus, sehingga lebih dari darah dan air yang terus mengalir, “Ia telah menyerahkan nyawaNya ke dalam maut “ [Yes 53:12]. Ya, Tuhan Yesus menyerahkan nyawaNya,supaya kita mendapat kesembuhan pula. Tanpa suatu keraguan, Dia mengalami setiap luka untuk memahami jiwa manusia. B. DIA MENGAMPUNI - 60 - Stress dan luka pada jiwaNya selama jam-jam yang mengerikan ini telah menjadi buruk. Bagaimana Dia menjaga keberadaanNya sendiri dalam kemenangan ? Apa yang dapat melindungi jiwaNya dari kehancuran ? Saya percaya jawaban itu dapat ditemukan dalam responNya kepada “para penyiksaNya” yaitu pemimpin-pemimpin dan tentara-tentara yang kejam di kaki salib. “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” [ Luk 23:34 ]. Apa yang melindungi dan memulihkan jiwaNya ? Apakah pengampunan! Sebenarnya, ada hal yang dapat kita pelajari dari Yesus yaitu bagaimana untuk mengampuni. Inilah kunci utama untuk kesembuhan batin. C. KITA HARUS MENGAMPUNI Ingatkah kita cerita Yesus yang menceritakan tentang laki-laki yang telah diampuni dari hutangnya yang besar terhadap tuannya. Namun, dia sendiri tidak mau mengampuni seseorang yang berhutang kepadanya dengan hutang yang lebih kecil. Tuannya sangat marah ketika dia mendengar mengenai rohnya yang tidak mau mengampuni. Karena itu, dia membawanya masuk ke dalam penjara untuk “disiksa” oleh sipir penjaranya. Yesus menggunakan cerita itu dengan cara yang sangat pribadi, “Maka BapaKu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu” [ Mat 18:30-35 ]. Apa yang Yesus maksudkan dengan perumpamaan ini ? Bila kita gagal untuk mengampuni yang lain, akar dendam dapat mulai tumbuh dalam jiwa kita. Saat itu, akan menghasilkan buah yang pahit. Bila kita membiarkan hati kita tetap terluka atau mengeraskan hati terhadap seseorang, jiwa kita akan menderita. Waktu itu, rasa sakit akan menyiksa semua bagian hidup kita, kehidupan menjadi neraka di bumi. Pengampunan adalah kunci yang membuka kunci sel dalam neraka. Para pemazmur mengatakan tentang Yesus yang berkata, “sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan” [ Mzm 16:10 ]. Jiwa kita benar-benar akan mengakar dan membusuk dalam Neraka tanpa pengampunan. Neraka tidak dapat berpegang pada Yesus, karena Dia siap memegang kunci pengampunan pada luka tanganNya yang terpaku. Bila kita menderita karena dendam, pandanglah Yesus kepada kasih karunia pengampunanNya. Pasti, obat manjurNya dapat membawa kesembuhan pada jiwa/hati kita. Katakanlah :”Bapa, ampuni mereka dan ampunilah saya, sekarang juga, demi nama Yesus, saya berdoa. pada jiwa atau hati kita. Amin. Hal itu terjadilah sekarang!” . 4. DATANG SEPERTI ANAK KECIL Setelah mengampuni seseorang yang telah melukai kita, kita siap untuk langkah selanjutnya dari kesembuhan batin kita yaitu datang kepada Yesus seperti anak - 61 - kecil. Kita akan dibantu dengan ayat-ayat dari Injil Markus. Orang tua akan membawa anak-anak kecil mereka kepada Yesus supaya dijamah dan diberkati. Murid-murid merasa diganggu dengan anak-anak ini karena merasa waktu mereka bersama Yesus diambil. Karena itu, mereka memarahi orang tua dan berusaha menyuruh anak-anak itu pergi. Yesus sangat tidak senang dengan sikap mereka dan berbicara begini kepada murid-muridNya :”Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Sesungguhnya, barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya “ [ Mrk 10:14-15 ]. Ada kuasa kesembuhan, bagi semua orang dalam Kerajaan Allah. Yesus menunjukkan seluruh pelayananNya di bumi. Karena itu, untuk menerima kuasa kesembuhan itu kita harus datang seperti anak kecil. A. MULA-MULA INGATLAH KEBUTUHAN KESEMBUHAN Banyak bekas luka pada jiwa/hati kita yang datang dari peristiwa-peristiwa dalam tahun-tahun pertama kita sewaktu kecil. Dan ditambah luka-luka lain yang kita terima sewaktu kita bertumbuh dewasa. Saya percaya bahwa menjadi seperti anak kecil berarti mengingat kembali masa-masa dan tahun-tahun pertama kita waktu kecil. Siapakah kita dan bagaimana kita merasa dan berpikir hari ini, adalah hasil dari semua masa lalu kita ditambah masa yang lain. Banyak dari kita memiliki bayang-bayang dari masa lalu yang menggelapkan kehidupan hari-hari kita sekarang ini. Mereka dapat membekas dengan menyakitkan, jiwa yang terluka yang terjadi pada tahun-tahun selanjutnya. Hal itu sangat merusak pikiran dan emosi kita, sulit untuk sungguh-sungguh masuk ke dalam kehidupan baru dalam Kristus. B. ROH KUDUS MEMBAWA KESEMBUHAN Bagaimanapun, kita sekarang memiliki Roh yang baru di dalam, yang dapat membawa kuasa kesembuhan Yesus untuk bagian dalam hati yang terluka. Dengan pertolongan Roh Kudus, gambaran diri sendiri dalam pi kiran kita sebagaimana seorang anak kecil bersama Yesus. Lihatlah diri kita sendiri berjalan kembali melalui jalan ingatan bersama Tuhan. Kita tidak boleh menjadi takut untuk menghadapi segala sesuatu, segala tempat atau setiap orang ketika Yesus berada di samping kita. Dia tidak mau melukai kita, tetapi untuk menyembuhkan kita dari peristiwa-peristiwa menyakitkan yang terjadi di masa lalu. Dia akan menunjukkan kepada kita mengapa kita merasa dan bertindak seperti yang kita lakukan ketika menghadapi situasi tertentu. Kita seringkali memiliki perasaan reflek ketika kita menghadapi segala sesuatu yang menetapkan kita pada suatu bagian luka atau malu di masa yang lalu. Seringkali kita tidak langsung menyadari penyebabnya, tetapi respon emosional masih ada. Kita merasakan hal yang sama setiap saat. Tuhan ingin mencapai akar dari reflek-reflek yang menyakitkan itu. Dia ingin menyembuhkan memori-memori itu dengan kasihNya dan pengertianNya. Seringkali kita mengingat kembali orang-orang yang menyebabkan luka dalam - 62 - jiwa kita. Mungkin dari orang tua atau anggota keluarga yang lain, guru dan figur otoritas yang lain, yang seringkali menyalahgunakan hak mereka untuk mengatur kehidupan orang lain. Hal ini juga akan menolong untuk memahami masa-masa dari orang-orang semacam ini yang sakit da;lam jiwa mereka. Mereka sangat terluka pada masamasa yang lalu. Begitu mereka menggunakan kuasa dari posisi mereka untuk membangun perasaan rendah mereka kepada harga diri. Pada kasus semacam ini, Tuhan menjamin kita kepada kasihNya dan tempat yang khusus bahwa kita ada di dalam keluarga Allah. Lalu, Dia menyatakan kepada kita berapa banyak Dia ingin membawa kasihNya dan pengampunanNya kepada setiap orang. Menjamah kasih jenis ini akan membawa kesembuhan bagi jiwa kita. Kita dapat menerima pengampunanNYa dan membuat kita bebas dari perasaan dendam atau rasa kasihan pada diri sendiri. Lebih dari itu, kasihNYa memampukan kita mengampuni dan melepaskan orang lain kepada kemurahan dan anugerah Allah. C. PENGAMPUNAN MEMBAWA KESEMBUHAN 1. CERITA SEORANG ISTRI MUDA DAN IBUNYA Saya ingat seorang istri muda dan ibunya dalam satu Konferensi Musim Panas World MAP kami. Dia memiliki roh gipsi sehingga sering mengembara. Pada saat itu, dia seolah-olah akan meninggalkan suaminya dan anak-anaknya dan mengendarai mobil keluarga bermil-mil dari rumah. Suatu kali, dia telah pergi lebih dari beribu-ribu mil sebelum dia ditemukan dan ditempatkan dalam ruangan dari rumah sakit lokal. Akhirnya, dia dibawa untuk datang menemui seseorang pada pertemuan doa kami. Tuhan memberikan kepada seseorang dari tim kepemimpinan kami Kata-kata Pengetahuan [ wahyu pengetahuan dari Roh Kudus ] kepada penyebab kebiasaannya. Dia telah meninggalkan bagianbagian peristiwa dalam masa kecilnya yang sangat serius sehingga merusak jiwanya. a. Dia menderita Dia telah dilahirkan di Eropa selama Perang Dunia II. Sebelum dia berumur 6 tahun, dia telah disiksa secara fisik dan emosi oleh kedua orang tuanya. Selanjutnya, orang tuanya yang kelaparan meninggalkan dia supaya memelihara dirinya sendiri. Perang adalah periode waktu yang menakutkan dalam hidupnya. Dia hidup melalui banyak lemparan bom, tidak tahu apakah dia akan hidup atau mati. Dia mencari makanan lewat tong-tong sampah dan tidur dimana saja dia menemukan tempat untuk berlindung. Dia akhirnya bergabung dengan grup gipsi dan pergi bersama mereka mengembara dari satu tempat ke tempat lain. “Roh “ gipsi masuk dalam dirinya. b. Dia mengampuni Selama waktu itu, dia tiba di Amerika bertemu Tuhan dan menikah. Tetapi dia masih disiksa oleh mimpi-mimpi buruk,dan bergerak dengan tiba-tiba dan - 63 - keinginan yang aneh untuk mengembara seperti seorang gipsi tanpa alasan atau pemberitahuan. Mendapatkan wahyu dari Tuhan untuk menyingkapkan penyebab luka hatinya. Setelah berdoa, dibantu konseling yang terus menerus, dia mampu mengampuni orang yang telah menyiksanya. Lebih dari satu periode waktu, luka dalam hatinya disembuhkan. Allah memulihkan jiwanya dan melepaskan penyakit dari masa lalunya yang tragis. Dia menjadi seorang juru rawat, melayani yang sakit dan menderita. Puji Tuhan! 2. PELAJARAN DARI KEHIDUPAN YUSUF Sebagaimana kita telah lihat, model pengampunan adalah paling penting untuk menerima kesembuhan batin. Contoh yang bagus dari kesembuhan batin dan pengampunan ditemukan dalam Perjanjian Lama tentang kisah Yusuf [ Kej 3746 ]. a. Dia menderita Kita ingat bahwa Yusuf telah diberi hadiah dan perhatian khusus oleh ayahnya, Yakub. Sewaktu kecil, Yusuf diberitahu oleh Allah lewat mimpi bahwa suatu hari dia akan menjadi seorang Penguasa yang besar. Audara-saudaranya sangat iri dan akhirnya menjual dia sebagai budak di Mesir. Istri tuannya gagal menggoda untuk membawanya masuk ke dalam dosa seksual. Dalam kemarahannya dia meletakkan kedudukannya, dan Potifar, suaminya menempatkan Yusuf di ruangan bawah tanah. Yusuf mulai sebagai anak laki-laki dengan janji masa depan yang cerah. Dia mengakhiri sebagai pria yang tidak berpengharapan dalam penjara yang gelap. Ayat-ayat Alkitab mengatakan bahwa dia dibelenggu dengan besi :”Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi” [ Mzm 105:18 ]. Pengkhianatan, dijual ke dalam perbudakan, dituduh berbohong, dilupakan dalam penjara, dia diuji oleh Firman Tuhan. Secara manusia, dia mempunyai setiap alasan untuk marah, pahit, dendam dan bahkan menghancurkan dirinya sendiri dengan rasa kasihan dan keputus asaan. Tetapi dia tidak. Situasi semacam itu akan membuat kita “pahit” atau “semakin baik”. Tergantung bagaimana kita menanggapinya. Pilihan ada pada kita. Bagaimana tanggapan Yusuf ? b. Dia Mengampuni Kita tahu cerita selanjutnya. Yusuf diberi tugas-tugas yang penting bahkan sementara di penjara. Setelah 13 tahun dalam penjara, hanyalah dia seorang di Mesir yang dapat menafsirkan mimpi Firaun. Akibatnya, dia ditempatkan oleh Firaun pada posisi otoritas dan kuasa yang besar. Dia menjadi seorang penguasa atas semua Mesir. Allah lalu membawa saudara-saudaranya kembali padanya. Apa yang dia lakukan ? Bangkit amarahnya ? Menghancurkan mereka dalam serangan kemarahan yang berapi-api oleh tahun-tahun kedendaman ? Tidak, dia - 64 - memberi makan mereka dan mengampuni mereka ! Kapan Yusuf melihat saudara-saudaranya, dia berada di Mesir selama 23 tahun. Dia adalah seorang remaja laki-laki 17 tahun ketika dia tiba. Itulah saat-saatnya untuk menjadi “pahit” atau “lebih baik”. c. Allah Memaksudkannya Untuk Kebaikan Saya percaya bahwa Yusuf berpegang pada Firman Allah dan mimpi bagi hidupnya. Itulah pengharapannya. Dia memiliki nasib ilahi. Karena itu, segala sesuatu akhirnya akan bekerja bersama untuk tujuan kebaikan. Wahyu itu dijaganya dengan setia dan pengampunan. Kita ingat perkataannya dari hikmat ilahi kepada saudara-saudaranya,” Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga. Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya” [ Kej 50:19-21 ]. 1. Yusuf Mempercayai Allah Masih ada kebenaran lain tentang kesembuhan batin yang dapat kita pelajari dari kehidupan Yusuf. Sesudah kenaikannya untuk menguasai Mesir, dia diberi Asnat, anak Potifera, menjadi istyrinya. Kita akan mencatat bahwa nama ayah istrinya sangat mirip dengan nama tuan sebelumnya yaitu Potifar. a. Allah menyembuhkan memori-memorinya Banyak sisa luka atau dendam dalam hati Yusuf sehubungan dengan Potifar dapat mudah menjadi masalah yang besar. Persis yang nampak pada ayah mertuanya, yaitu pada sebutan namanya yang dapat membawa pikiran Yusuf pada tahun-tahun menyakitkan dari hukuman yang tidak seharusnya dalam penjara. Bagaimanakah dengan orang-orang yang menderita seperti ini yang dibawa dari masa lalu ? Dalam kasih karunia Allah, Yusuf telah disembuhkan dari semua kekejaman dan sakit yang tidak seharusnya pada masa lalunya. Hal ini jelas nampak pada nama-nama kedua anaknya, Manasye dan Efraim [ Kej 41:51,52 ]. Manasye berarti “dibuat lupa”, Yusuf menggambarkan pilihan nama ini dengan kata-kata yang indah ini, “Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku” [ Kej 41:51 ]. Allah telah menyembuhkan memori Yusuf. Sekarang ini bukan berarti bahwa memori-memori ini secara total ditutup. Ini berarti sakit dalam memori itu dihapus. Allah telah memulihkan jiwa Yusuf. Yusuf dapat mengingat masa lalu tanpa sakit atau menderita. Kehilangan keluarganya dan kesukaran hidup di penjara telah menjadi nyata. Tetapi itu tidak menghancurkan jiwanya ! b. Allah membuatnya berbuah Efraim, nama anaknya yang kedua berarti “berbua”. Yusuf menambahkan ide ini dari hatinya : “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesensaraanku” [Kej 51:52]. Allah tidak hanya menghapus sakit darimemori Yusuf ; Dia melakukan sesuatu yang lain. Dia sebenarnya mengambil kejadian-kejadian yang buruk dalam hidup Yusuf dan menggantinya kepada - 65 - sesuatu yang sangat baik, bagi Yusuf dan bagi Allah. Tujuan kekal Allah sedang bekerja pada saat-saat dalam kehidupan Yusuf. Tidak satupun yang hilang atau terbuang. Allah dapat membuat kita berbuah dalam tanah kesakitan dan kesengsaraan Ijinkan Dia menyembuhkan kita. 5. TETAPKAN HATIMU PADA ALLAH Allah ingin tidak hanya menyembuhkan luka-luka masa lalu kita, tetapi juga memberi kita harapan yang cerah bagi masa depan. Kita dapat mempercayai Dia untuk melindungi kita dari luka dalam jenis ini yang akan merusak hati/jiwa kita pada hari-hari mendatang. Kasih karunia pengampunanNya yang siap dapat secara cepat mengambil api kemarahan, dendam, iri hati, ketakutan dan rasa kasihan pada diri sendiri, sebelum itu semua dapat melukai kita atau membahayakan orang lain. Jiwa kita dapat didamaikan, dan kita dapat bersukacita di dalam kasihNya yang besar pada kita. Dalam hal ini kita dapat menemukan perasaan yang benar dari harga diri. Seperti Yusuf, kita juga memiliki nasib kekal dalam Yesus Kristus. Mungkin, pembaca yang kekasih, hati kita telah diganti dengan suatu pengharapan kesembuhan di dalam jiwa kita. Terimalah hal ini sebagai pekerjaan Roh Kudus yang mempersiapkan kita untuk menyatakan keinginan yang paling dalam kepada kita. A. YESUS AKAN MENYATAKAN Kita mungkin telah diuji sebelumnya untuk menyelidiki sesuatu dari masa lalu. Tetapi hal itu justru hanya membawa kepada depresi yang makin dalam, kita meletakkan semuanya ke samping. Saat ini, coba datang kepada Yesus, dan membiarkan Dia melakukan penyelidikan terhadap jiwa kita. Dia adalah pengharapan, kekasih dan sangat lembut. Dia dapat membawa kepada bagianbagian pikiran kita, tempat-tempat dan orang-orang dari masa lalu kita yang perlu jamahan kesembuhanNya. Sekali lagi, Kami katakan Yesus ingin memulihkan seluruh jiwa kita, jangan takut. B. YESUS AKAN MENYEMBUHKAN Seorang anggota dari tim pelayanan kami, Dr.Robert Frost [ yang meninggalkan hidupnya untuk berjalan bersama Yesus pada tahun 1992], menceritakan cerita ini : “Saya menyampaikan kata-kata ini dari pengalaman pribadi. Saya pernah mencoba untuk membongkar luka-luka masa lalu saya dengan kekuatan dan hikmat saya sendiri. Ini hanya membuatnya makin buruk. Akhirnya saya datang kepada Tuhan dan dengan sederhana berkata, “Saya akan mempercayai Engkau, Roh Kudus, untuk menyatakan kepada saya apa yang saya perlu ketahui. Lakukanlah pada jalanMu, dan pada waktuMu”. Tiga hari sesudahnya, Tuhan membawa segala sesuatu ke dalam pikiran saya yang saya telah lama lupakan. - 66 - Saya melihat diri saya sendiri seperti anak kecil di tengah-tengah situasi yang sangat sedih. Saya telah ditolak dan mengalami hampir semua cara-cara yang kasar tanpa kasih. Saya melihat diri saya sendiri di bawah tangga sekolah yang gelap dengan air mata mengalir turun di wajah saya. Saya sedang memandang kepada Allah buat pertolonganNya, karena saya telah terluka di dalam hati saya. Dalam iman, saya membawa hak Tuhan Yesus ke dalam bagian masa lalu saya. Saya bertanya kepadaNya untuk penyembuhan memori yang menyakitkan itu. Saya menggambarkan Yesus dalam pikiran saya yang datang dengan kasih kepada anak kecil itu. Saya melihat Yesus meletakkan lenganNya merangkul saya seperti anak laki-lakiNya dan menyembuhkan sakit saya. Dalam lenganNya yang kuat saya merasakan keamanan, kenyamanan dan kasih. Penyembuhan batin itu telah diberikan kepada saya dengan kasih yang besar untuk orang lain yang memiliki goresan luka yang dalam pada jiwa mereka. Itulah mengapa saya dapat katakan dengan perasaan yang besar dan iman yang besar. “Datanglah kepada Yesus sebagaimana bila Anda menjadi seperti anak kecil. Pikullah kuk kasihNya, dan belajarlah padaNya. Biarkan Dia membawa pengampunan dan kesembuhan bagi hati Anda sekarang ini.” C. KESIMPULAN Doa ini dapat menolong Anda : Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal ! [ Maz 139: 23-24]. Jika Tuhan menunjukkan Anda,”beberapa sakit mental, penderitaan yang amat dalam”, bawalah kepadaNya. Ijinkan Dia menyembuhkan jiwa Anda. Yesus berjanji : “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu; karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan : dan kamu akan mendapatkan pemulihan ke atas jiwamu “ [ Mat 11:29]. PELAJARAN 8 Karunia-Karunia Roh Kudus Modul II Roh Jahat dan Belajar Mengenali Mereka PENDAHULUAN Maksud dari mempelajari tentang hal ini yaitu untuk memperluas wawasan dan pengertian tentang demonology (ilmu yang mempelajari tentang roh-roh jahat) Pelajaran ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: - 67 - • Apa/siapakah roh-roh jahat itu? • Bagaimana kita dapat mengenali serangan dari kuasa si jahat? • Kuasa apa yang dimiliki oleh roh jahat? • Apakah yang dilakukan oleh roh jahat terhadap kita? • Bagaimana mengenali orang yang sedang dikuasai roh jahat? • Bagaimana mengusir roh jahat? • Bagaimana penghukuman terhadap roh jahat? Seorang Kristen dapat menjadi penguasa atas si jahat apabila mendapatkan pengertian dengan jelas tentang pekerjaan dari roh-roh jahat, serta kekalahan mereka di Kalvari. Salah satu yang perlu dimengerti adalah betapa tidak berdayanya roh-roh jahat itu dalam melawan orang-orang percaya, sehingga saudara tidak lagi merasa takut terhadap serangan dari kuasa setan atau roh-roh jahat. Setiap orang percaya dapat memiliki otoritas atas roh-roh jahat. Dengan mempelajari tentang otoritas orang-orang percaya dan melatihnya melalui iman dan Firman Allah. Ayat-ayat bacaan. “Kemudian daripada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya. “Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ... sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ” (Lukas 10:1,8,9) “Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata : Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi namaMu, “Lalu kata Yesus kepada mereka : Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking (simbol dari roh-roh jahat) dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang membahayakan kamu. “Namun demikian janganlah bersuka cita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di Sorga.” (Lukas 10:17-20) Pada ayat yang terakhir (Ayat 20) menjelaskan bahwa alasan yang terbesar untuk bersukacita adalah karena diselamatkan daripada mengusir setan dalam nama Yesus. Tujuan yang utama dari pelayanan bukanlah untuk mengusir setan, namun untuk memberitakan Injil kepada yang terhilang. Namun agar pemberitaan Injil itu dapat diresponi oleh orang-orang dan mereka dapat diselamatkan, kita harus bekerja dalam kuasa Roh serta mendemonstrasikannya (1 Korintus 2:4). Sangatlah penting untuk memiliki otoritas atas kuasa si jahat, dan kita juga harus melatihnya. Dua kekuatan yang besar sedang bertempur baik dalam kehidupan atau kematian berjuang melawan manusia. Petrus dan Yohanes mengatakan : Petrus mengatakan: ”Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (I Petrus 5:8) Namun Yohanes berkata: “Untuk inilah anak Allah menyatakan diriNya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan iblis itu.” (1Yohanes 3:8). Yesus memanggil kita untuk bersama-sama Dia untuk menghancurkan pekerjaan iblis. - 68 - Sebelum kita menjelaskan tentang roh-roh jahat, sangat membantu kita apabila kita mengerti sedikit tentang setan. A. SIAPAKAH SETAN? Setan adalah ilah dunia ini (2 Korintus 4:4). Dia adalah penguasa atas bangsabangsa (Mat 4:8,9). Dialah penyebab dari kesengsaraan dan kesedihan kita, penyakit dan penderitaan serta kematian. Dia adalah raja dan penguasa dari semua roh-roh jahat. Dia penguasa dari neraka. Keinginannya adalah merusak kehidupan manusia, oleh sebab itu ia sangat menyakitkan hati Allah. Bapa kita. Kita akan lebih mengerti tentang setan melalui nama-nama yang diberikan kepadanya menurut Alkitab: 1. Si jahat. Dalam Matius 13:19, dia disebut “si jahat” Dalam ayat 39, dia disebut “musuh” dan “iblis”. Iblis artinya “pendakwa,” “pemfitnah” atau “pengumpat.” 2. Pendakwa. Dalam Wahyu 12:10, dia disebut “pendakwa orang percaya” 3. Si iblis. Dalam 1 Petrus 5:8, dia disebut “iblis” dan disamakan dengan “singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 4. Naga. Dalam Wahyu 20:2, dia digambarkan dalam sekelompok nama yang mengerikan apabila kita renungkan: “naga, si ular tua, iblis dan setan, 5. Bapa segala dusta. Dalam Yohanes 8:44, oleh Yesus ia disebut “pembunuh, pembohong, dan Bapa segala dusta. 6. Si Pencoba. Dalam Matius 4:3, dia disebut “si pencoba”. 7. Penghulu Setan. Dalam Matius 12:24, “penghulu setan”. 8. Penguasa Kerajaan Angkasa. Dalam Efesus 2:2, “penguasa kerajaan angkasa.” 9. Penguasa Dunia. Dalam Yohanes 14:30, “penguasa dunia ini.” 10. Penyesat. Dalam 2 Korintus 11:3, “pikiran kamu disesatkan.’ B. SIAPAKAH ROH-ROH JAHAT ITU? Beberapa orang mengatakan bahwa sekarang sudah tidak ada roh-roh jahat itu, judul di atas hanyalah omong kosong dan tidak benar. Namun Alkitab mengajarkan secara jelas dan rinci tentang roh-roh jahat sama seperti mengajarkan tentang malaikat. Keduanya untuk saat ini masih sangat aktual dan nyata. Keduanya juga perlu untuk dimengerti. Roh-roh jahat itu sifatnya sangat kejam, penuh kebencian dan merusak. Roh-roh jahat itu adalah suatu pribadi, seperti roh manusia juga suatu pribadi. Roh-roh jahat itu adalah roh-roh yang tanpa tubuh. Sedangkan kita adalah roh dengan memiliki - 69 - tubuh. Roh kita berasal dari Allah. Roh-roh jahat itu melayani setan dan dikirim dari dia. 1. Mereka adalah milik iblis. Roh-roh jahat itu adalah milik setan, sebagai penguasa atas roh jahat. Yesus berbicara tentang mereka yaitu “...setan dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41). Dalam bahasa Yunani disebut Diabolos (setan) artinya “pendakwa” atau “pemfitnah”. Di Perjanjian Baru selalu menggunakan bentuk tunggal. Kata daimon dan daimonion dalam bentuk tunggal dan jamak dan tidak pernah dapat digantikan dengan kata diabolos, sehingga hanya satu yang dapat disebut diabolos, yaitu setan, namun banyak daimonion atau daimon, yaitu roh-roh jahat. 2. Mereka adalah Malaikat yang jatuh Roh-roh jahat adalah malaikat yang jatuh, “yang meninggalkan tempat kediaman mereka,...” (Yudas 6). Ketika mereka diciptakan mereka itu sempurna dan mereka diberi kebebasan untuk dapat memilih. Roh-roh jahat adalah malaikat yang memilih untuk memberontak kepada Allah dan mengikuti kehendak setan. a. Beberapa diantaranya dipenjara. Yang pertama, setelah mereka jatuh dalam dosa, sekarang ada dalam penjara “gua-gua yang gelap” (II Petrus 2:4) menunggu masa penghakiman tiba (I Korintus 6:3). b. Beberapa diantaranya bebas. Yang kedua, mereka yang jatuh namun Allah masih mengijinkannya untuk melayani setan dan pemerintahannya (Ulangan 29:29). Setan itu sifatnya tidak maha hadir, namun dia memiliki ribuan roh-roh jahat yang melakukan seluruh kemampuannya sehingga nampaknya ia berada dimana-mana. C. APAKAH ROH-ROH JAHAT ITU? 1. Perbedaan antara Tubuh dan Roh. Saya memiliki sebuah tubuh, namun saya adalah roh. Roh saya tinggal dalam tubuh saya. Saya mengekspresikan diri saya sendiri (roh saya) melalui tubuh saya. Saudara dapat melihat tubuh saya, namun saudara tidak dapat melihat saya karena saya yang sesungguhnya adalah roh yang ada dalam tubuh. Tubuh saya adalah sekedar rumah untuk tempat tinggal roh saya. Suatu saat tubuh saya akan binasa dan kembali menjadi debu, namun saya (roh saya) tidak akan pernah binasa. Saya harus kembali kepada Bapa tempat saya berasal: “...dan roh kembali kepada Allah.” (Pengkotbah 12:7) Saya (roh saya) adalah satu pribadi. Saya menyatakan diri saya melalui tubuh. Apabila tubuh saya diambil, saya (roh saya) tidak dapat menyatakan diri. Potong bibir saya maka roh saya tidak dapat berbicara. Rusak telinga saya maka roh saya tidak dapat mendengar. Cungkil mata saya maka roh saya tidak dapat melihat. Sekalipun mata saya buta, telinga saya tuli dan bibir saya rusak, namun roh saya masih ada di sana; namun tidak dapat melihat, mendengar dan berbicara. - 70 - Potong kaki dan tangan saya, rusak semua indera perasa saya dan pita suara saya, dan saudara masih tidak dapat merusak roh saya. Namun roh saya tidak dapat lagi mengekspresikan diri. Roh saya masih memiliki tubuh, namun alat-alat untuk mengekspresikan diri sudah rusak. Sekarang saudara mengerti apa yang saya maksudkan ketika kita berbicara tentang perbedaan antara roh saya dan tubuh saya, atau perbedaan antara saya dan tubuh saya. 2. Roh tanpa tubuh Roh-roh jahat adalah roh tanpa tubuh tempat dimana dia dapat mengekspresikan dirinya kepada dunia ini. Karena mereka tidak memiliki tubuh sendiri, mereka harus berkelana ke berbagai tempat, untuk mencari tubuh yang dapat dimasuki dan dijadikan tempat untuk mengekspresikan kejahatannya. (Matius 12:43) Karena roh-roh jahat itu adalah sebuah pribadi, mereka menampakkan diri mereka melalui orang yang dimasukinya. Ada banyak macam kelas dan tipe dari roh-roh jahat seperti juga banyak tipe pada manusia, beberapa dari mereka akan kita bicarakan selanjutnya. D. SEPERTI APAKAH SETAN ITU? Setan adalah lawan saudara. Roh-roh jahat adalah musuh saudara. Mereka telah merampas hak saudara atas mereka dan sangat membenci warisan yang diberikan kepada saudara itu. Belajarlah untuk mengenali musuh saudara; perhatikan dia, pelajari strateginya dalam peperangan, dan latihlah kemampuan dan iman saudara untuk mengusir dia. Hal ini dapat dipelajari melalui buku-buku dan Alkitab. Informasi berikut disusun untuk menolong saudara mengerti tentang apa yang dikatakan Alkitab tentang masalah ini. “...karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng...” (2 Korintus 10:4) Ayat ini mengatakan kepada kita bahwa kita sedang dalam peperangan, dan kita memiliki senjata rohani yang diperlengkapi dengan kuasa Roh untuk memampukan kita menghancurkan kubu-kubu dalam pikiran kita yang telah dibutakan oleh iblis dan roh-roh jahat. (2 Korintus 4:4) “...karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6:12) 1. Dia sifatnya jahat. Segala sesuatu yang jahat, merusak, mematahkan dan mengikat itu datangnya dari setan. Pekerjaan setan adalah selalu, “mencuri, membunuh serta membinasakan.” (Yoh 10:10) roh, pikiran dan tubuh ciptaan Allah, secara menyeluruh atau sebagian. 2. Dia menentang Allah dan KeluargaNya. - 71 - Dia menentang kita. Dia menganggap kita ini rendah. Namun kita diperingatkan untuk senantiasa berjaga-jaga. Setan itu musuh saudara, dia selalu hadir untuk menantang iman saudara, integritas saudara dan hak-hak saudara. Setan selalu memimpin orang untuk memberontak kepada Allah dan keluargaNya. Namun Yesus Kristus “Untuk inilah Anak Allah menyatakan diriNya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” (1 Yohanes 3:8) E. SEPERTI APAKAH ROH-ROH JAHAT ITU? 1. Roh-roh jahat dapat berbicara. Mereka berbicara melalui alat-alat suara seseorang, dengan cara yang sama roh saudara (saudara yang sesungguhnya) juga berbicara melalui bibir dan alat-alat suara saudara sendiri. “Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur dihadapanNya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” (Markus 3:11) “Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” (Lukas 4:41) “...sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat... Pada waktu di dalam rumah ibadat itu ada orang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: “Apa urusanMu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” (Markus 1:22-25) Ayat-ayat tersebut menunjukkan pada kita bagaimana roh-roh jahat itu berbicara pada kita kepada orang yang hendak mengusirnya. 2. Roh-roh jahat tahu akan masa depannya. Yesus bertemu dengan dua orang kerasukan yang datang dari perkuburan. Ketika Dia mengusir roh-roh itu keluar, mereka berteriak: “Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” (Matius 8:29) Apakah maksud dari roh-roh itu ketika mengatakan: “Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Waktu apa yang sedang mereka katakan itu? Roh-roh jahat itu tahu bahwa Neraka sudah dipersiapkan bagi setan dan para malaikatnya. Mereka tahu bahwa harinya akan tiba dan setan akan: dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka itu disiksa siang dan malam sampai selama-lamanya. (Wahyu 20:10) “...tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembahpenyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” (Wahyu 21:8) dan “setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:15) - 72 - Roh-roh jahat itu tahu bahwa harinya akan tiba dan mereka akan disiksa siang dan malam, selama-lamanya. Mereka juga tahu bahwa saat itu mereka tidak akan dapat lagi untuk menyiksa manusia, karena waktunya akan tiba. Oleh karena itu, mengetahui hal ini mereka gentar dihadapan Yesus dan berteriak: “Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami?” 3. Roh-roh jahat menentang kekalahannya. Dalam Matius pasal delapan, Markus pasal lima, Lukas pasal delapan menceritakan tentang bagaimana Yesus mengusir legion yang tinggal dalam orang gila. Konteks dari ayat-ayat itu menunjukkan kepada kita hal-hal berikut: Pertama: Roh-roh jahat sebenarnya adalah penyembah Kristus, seringkali mereka melakukan itu untuk mencegah agar Yesus tidak bersikap keras terhadap mereka (Markus 5:6) Kedua: Yesus memerintahkan mereka untuk keluar dari tubuh manusia. (Lukas 8:29, Markus 5:8) Tiga: Roh-roh jahat meminta kepada Dia agar Dia tidak menyiksa mereka, namun ketika Yesus berkata kepada mereka, roh-roh jahat itu menjadi takut. (Lukas 8:28) Empat: Kristus meminta mereka untuk menyebutkan nama mereka. (Lukas 8:30) Lima: Roh-roh itu menjawab: “Namaku legion karena kami banyak” (Markus 5:9) Enam: Ketika Yesus memerintahkan mereka untuk pergi, roh-roh itu terkejut karena mereka dipaksa keluar dari tempat tinggalnya yaitu tubuh manusia, “Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu” (Markus 5:10) Kemudian roh-roh yang bernama legion, yang tinggal dalam orang gila itu, mencoba untuk membuat penawaran. Apabila mereka diusir keluar dari tubuh orang itu, tempat lain yang baik untuk mereka tinggal adalah sekumpulan babi yang sedang mencari makan di sekitar mereka. “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” (Markus 5:12). Tujuh: “Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.” (Markus 5:13) Cerita ini menunjukkan kepada kita bagaimana roh-roh jahat itu sangat menentang untuk menyerahkan tempat yang mereka tinggali, namun mereka harus taat kepada otoritas Hamba Allah. Bagi kita Kristus berkata: kepadamu aku berikan kuasa dan otoritas atas setan-setan dan “dalam namaKu engkau akan mengusir setan-setan” (Mark.16:17, Lukas 9:1; Lukas 10:19). 4. Roh-roh jahat dapat memanggil pasukannya. - 73 - Yesus mengajarkan tentang hal ini dalam Matius pasal 12: “Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatinya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini.” (Matius 12:43-45) Sangatlah mungkin bagi roh-roh jahat, yang sudah diusir keluar, memanggil rohroh jahat yang lain untuk dijadikan pasukannya dan masuk kembali pada orang yang pernah mereka tinggali. Hal ini bisa terjadi kalau seseorang yang baru dilayani itu gagal menyerahkan hidupnya secara sepenuhnya kepada Kristus. Terlebih lagi, roh-roh jahat itu memanggil roh-roh lain yang lebih jahat dari dia; dan masuk serta tinggal di situ; “maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.” Yesus berkata kepada orang timpang yang sudah disembuhkanNya, “Jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk lagi.” (Yohanes 5:14). 5. Roh-roh jahat mengenali dan taat kepada orang yang memiliki kuasa atas mereka. Ketika Yesus bertemu dengan orang yang kerasukan, roh-roh jahat seringkali berteriak: “Kami tahu siapa Engkau: Engkau adalah Anak Allah.” Roh-roh jahat itu tidak pernah berubah. Contoh semacam ini pernah terjadi dalam pelayanan Paulus: “Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.” Tetapi roh jahat itu menjawab: Yesus aku kenal dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu? Dan orang yang dirasuki roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. (Kisah Rasul 19:13-16) Roh-roh jahat tahu siapakah yang memiliki kuasa atas mereka. Mereka mengenal Yesus. Mereka mengenal Paulus. Roh-roh jahat itu melecehkan dan menggagahi tujuh anak Skewa yang mencoba untuk mengusir mereka demi uang. “Allah mengurapi Yesus orang Nazaret itu dengan Roh Kudus.” (Kisah Rasul 10:38) - 74 - Juga Roh Kudus yang berkata: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” (Kisah Rasul 13:2) Dua orang yang dikenal oleh roh-roh jahat adalah orang-orang yang diurapi oleh Roh Kudus dan diberi kuasa Allah. Roh-roh jahat mengenali mereka dan taat kepada mereka. Namun hal ini juga memperingatkan kepada orang-orang yang belum percaya untuk tidak bermain-main dengan setan-setan. Setiap orang percaya telah diberikan kuasa dan otoritas atas setan-setan dan tidak perlu takut atau bimbang dalam menggunakan otoritasnya. Yesus berkata: “Tanda-tanda ini akan menyertai mereka yang percaya; demi namaKu mereka akan mengusir setan-setan.” (Markus 16:17) Maria Magdalena dirasuk oleh tujuh setan; dan ada seorang, yang diurapi Allah, dia dapat mengusir tujuh setan itu. Di pihak lain, ada tujuh orang, dan tak satupun dari mereka adalah hambaNya yang diurapi, dan ketujuh orang itu tidak dapat mengusir setan yang jumlahnya hanya satu; namun justru setan itu yang menguasai mereka sehingga mereka lari dalam keadaan telanjang dan terluka. Apa perbedaannya? Hal itu menunjukkan bahwa kekuatan dan hikmat kita tidak ada artinya dihadapan roh-roh jahat; namun semua setan-setan yang ada di neraka tidak akan berdaya melawan orang yang diurapi oleh Allah. F. BAGAIMANAKAH ALLAH ITU? 1. Dia sifatnya baik. Segala sesuatu yang baik, yang memberkati, manis dan suci datangnya dari Allah. “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa...” (Yakobus 1:17) 2. Dia memberikan kehidupan. Allah “...menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh...” (II Petrus 1:3) “Tetapi Anak manusia datang bukan untuk membinasakan, namun untuk menyelamatkan yang hilang...” Kita dapat menyimpulkan bahwa setan itu jahat dan Allah itu baik. Segala sesuatu yang baik datangnya dari Allah dan segala sesuatu yang buruk datangnya dari setan. G. SEPERTI APAKAH KITA? 1. Kita memiliki perlengkapan senjata Allah. Kita telah diberikan seluruh perlengkapan senjata Allah untuk melawan setan. Yesus, sebelum kembali kepada Bapa, menganugerahi setiap orang percaya hak untuk menggunakan namaNya untuk melawan roh jahat. Pedang Roh, yaitu Firman Allah adalah senjata kita untuk melawan setan. - 75 - Kaki berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil. Ketopong keselamatan ada di kepala kita, dan perisai iman adalah pertahanan kita untuk memadamkan semua panah api dari si jahat. (Efesus 6:13-18) 2. Kita memiliki kuasa atas musuh kita. Yesus sebagai pemimpin kita, mengatakan: memberikan kuasa kepada kamu...” (Lukas 10:19) ”Sesungguhnya Aku telah “...lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setansetan” (Lukas 9:1) “...mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu...” (Markus 16:17) - 76 - Pelajaran 9 Karunia-Karunia Roh Kudus Modul II MENGUSIR ROH JAHAT Bagian 2 Roh Jahat : Kuasa Mereka A. APAKAH GEJALA ORANG YANG TERIKAT OLEH ROH JAHAT? 1. Secara fisik a. Pandangan yang kosong. Seseorang yang berada di bawah kuasa roh jahat seringkali memiliki pandangan yang kabur dan kosong. b. Keadaan yang tidak sadarkan diri. Kadang-kadang orang tidak menjadi sadarkan diri. Mata mereka menutup dan jika saudara mencoba kelopak matanya, bola mata mereka memutar balik dan bagian putihlah yang kelihatan. c. Kekuatan yang berlebihan. Seperti orang yang kerasukan setan di Gerasa (Mark. 5:3-4), bahkan seorang ibu rumah tangga yang paling rapuh dan tidak berbahaya dapat menjadi sekuat banteng dan bertindak membahayakan, jika kuasa roh jahat berada dalam hidupnya. d. Gangguan pencernaan. Beberapa orang menderita gangguan pada organ tubuhnya, khususnya pada bagian perut. Misalnya: “sesuatu” akan bergerak naik turun dengan kuat dalam perut orang tersebut. e. Reaksi aneh. Anak kecil bereaksi aneh dibawah pengaruh kekuatan roh jahat. Saya pernah melihat anak-anak dibawah kuasa “roh monyet”, membuat wajah mereka tampak seperti monyet, meloncat-loncat di atas meja dan kursi. f. Seksualitas yang meningkat. Banyak orang dengan ikatan roh jahat yang mengalami perasaan seksualitas yang meningkat. g. Perasaan tercekik. Ketika roh jahat sedang aktif, korban merasa seakan-akan dirinya dicekik atau kekurangan nafas atau merasa sesak di sekitar dadanya. h. Bunyi-bunyi yang diucapkan. Roh jahat dapat batuk, bersin, berbicara, tertawa, mengancam, menangis, berdalih, berbohong, dan lain-lain. (Lihat Mark.5:5,7,9,10) i. Pertahanan aktif atau pasif. Roh jahat dalam seseorang dapat menyebabkan jatuh, berlaku seolah-olah mati. Roh itu juga dapat bersumpah, berteriak atau tertawa pada orang yang percaya. Catatan: ini adalah usaha setan untuk mengecewakan saudara dan membuat saudara ragu-ragu akan kuasa Kristus terhadap kuasa setan. (Lukas 4:35, Lukas 9:39, Mark. 9;18,20,26) Abaikan hal ini dan gunakan kekuasaan saudara dalam Kristus! j. Tindakan yang membahayakan. Mereka mungkin juga mencoba untuk menggigit, mencakar, menendang, atau memukul saudara. Seseorang belajar untuk tidak mengusir setan dengan mata tertutup. Ia mendapat pukulan yang tidak terduga di wajahnya. - 77 - k. Bau yang tidak enak. Kadang-kadang bau yang tidak enak seperti sulfur akan keluar dari orang yang berada dibawah ikatan roh jahat. 2. Secara emosi. a. Depresi. Seseorang yang berada dibawah kuasa roh jahat, seringkali merasa depresi dan didorong oleh pikiran untuk bunuh diri (Raja Saul) “Ia diganggu oleh roh jahat yang daripada Tuhan...kemudian Saul membawa pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.” (I Samuel 16:14;31:4) b. Bersalah. Orang-orang ini biasanya juga dipenuhi oleh perasaan bersalah, tidak mau mengampuni, dan kepahitan. Catatlah Simon, yang memiliki roh jahat: “Sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan.” (Kisah Rasul 8:23) c. Sikap yang membahayakan. Beberapa hari mereka memiliki sikap yang membahayakan dan mudah untuk kecewa. “Tetapi roh jahat yang daripada Tuhan hinggap pada Saul... lalu Saul berikthiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombak itu... Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputkah ia pada malam itu.” (I Samuel19:9-10) 3. Kebingungan dan konflik intelektual. Orang dengan ikatan roh jahat sering menderita kebingungan dan mengalami konflik mental “yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya dibutakan (bahasa Yunani=pooro=dibuat bodoh) oleh ilah jaman ini...”(II Korintus 4:4) 4. Secara rohani. a. Pertahanan terhadap Firman Allah. Biasanya ada suatu pertahanan melawan Firman Allah dan doa didalam orang tersebut. b. Melihat roh jahat. Beberapa orang di Afrika berkata bahwa mereka melihat “orang yang kecil” yang disebut “tikoloshe”. B. BANTUAN SECARA PRAKTIS/ROHANI. Rasul Paulus dan Yohanes memberi kita cara-cara praktis bagaimana untuk mengenali pengaruh roh-roh jahat. 1. Perhatikan bahasa dan nada suara. “Karena itu aku mau meyakinkan kamu bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata “Terkutuklah Yesus.” (1 Kor.12:3). Seringkali bahasa yang digunakan dan nada suara, sudah cukup untuk mengetahui apakah saudara berurusan dengan pribadi lain (Iblis). 2. Ujilah pengakuan mereka. Jika seseorang ada dibawah pengaruh roh jahat, tes ini akan membantu. “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu apakah mereka berasal dari Allah; “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah.” (I Yohanes 4:1-3) 3. Pelajari pemberian-pemberian Roh. - 78 - Pelajari Bab 1, Karunia-karunia Roh Kudus, dalam Bimbingan Pelatihan Para Pemimpin, khususnya bagian teratur Karunia Roh yang dapat dilihat. Hal ini tidak terhingga nilainya dalam usaha mengenali apa yang sedang berurusan dengan kita. C. APA YANG DAPAT DIPERBUAT OLEH ROH JAHAT? MARK.5:1-20 1. Roh jahat dapat memberikan kekuatan fisik yang sangat besar pada manusia”... datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia... dan tidak seseorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.” (Mark.5:2-4) Orang-orang yang dirasuk roh jahat ini (ayat 2) memiliki kekuatan fisik dari banyak orang. Ketika Yesus menanyai nama roh itu, ia menjawab, “Namaku Legion, karena kami banyak.” (Ay.9) Satu legion Romawi terdiri dari tiga sampai enam ribu pasukan, dan orang ini memiliki kekuatan satu legion roh jahat. 2. Roh jahat dapat melakukan mujizat. Yohanes menulis, “Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak... itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib.” (Wahyu 16:13,14) Setan dan para roh jahat dapat juga menipu “para pencari tanda” (2 Tes. 2:9). Jangan mengikuti tanda-tanda. Biarkanlah tanda-tanda yang mengikuti saudara. (Mark. 16:16) Mereka adalah keajaiban yang menipu. Kita harus seperti Musa dan Harun. Ketika kuasa kegelapan muncul, kita menunjukkan bahwa kuasa Allah lebih besar. “Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir...masingmasing mereka melemparkan tongkatnya dan tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.” (Kel. 7:11,12) “...sebab roh yang ada dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada dalam dunia.” (1 Yoh.4:4) 3. Roh-roh jahat dapat merusak manusia. Jangan terpengaruh oleh kelompok olkutisme, agama palsu atau bahkan yang mengaku Kristen. Mereka semua memiliki satu kesamaan: mereka menyangkali Ketuhanan Kristus, mereka tidak berasal dari Allah. Satu Ujian Yang Benar. Yohanes mengatakan, “Setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus (Mesias) telah datang sebagai daging adalah datangnya dari Allah.” Berarti semua yang tidak mengakui itu datangnya dari iblis dan dibawah kekuasaan Roh Jahat. Saudara dapat mengenali pengajaran yang sesat; saudara dapat menanyakan kepada mereka apakah mereka percaya bahwa Yesus adalah Allah. (Yohanes 1:1,14) Apabila mereka menjawab “tidak”, mereka adalah nabi palsu. - 79 - Mereka mungkin adalah para pemimpin jemaat yang besar dan sekalipun mereka adalah para pemimpin Kristen, namun apabila mereka menolak keilahian Yesus maka mereka tidak berasal dari Allah. 4. Roh jahat dapat memberikan kekuatan supranatural pada manusia. Jangan mencari atau menerima pelayanan dukun, ahli sihir atau peramal. Tuhan kita memanggil setiap orang percaya untuk “keluar dari antara mereka dan pisahkanlah dirimu...janganlah menjamah apa yang najis. (2 Kor.6:14-18) Allah mengatakan bahwa kita tidak boleh menjamah hal-hal sebagai berikut: a. Ramalan. Mereka yang mengakui memiliki rahasia masa depan (para peramal). Praktek ini dikuasai oleh roh jahat. b. Ilmu sihir. Pada hari akhir-akhir ini, tukang sihir banyak bertambah. Pada masa pemerintahan Saul, seorang penyihir bahkan memiliki kemampuan dan ijin untuk mendatangkan orang yang sudah mati. (1 Sam.28:7-20) c. Perantara. Mereka yang memiliki roh yang dikenal (roh jahat). “Sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi Tuhan.” (Ulangan 18:12) Allah memperingatkan bangsa Israel ketika mereka memasuki Tanah Perjanjian, untuk berhati-hati terhadap para perantara roh, “Janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu.” (Ul. 18:9-14) d. Berhala-berhala. Mereka menyembah Molokh yang menuntut korban anakanak kecil; Tuhan menyebut agama jahat ini “suatu kekejian”. Bahkan raja Salomo mendirikan bukit pengorbanan ... bagi Molokh. (1 Raja 11:7) 5. Roh jahat dapat menggoda dan mencemoohkan orang Kristen yang tidak patuh. (Yehez.16:20-23) Tapi, “jika kamu mau menurut dan mau mendengar maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.” (Yes.1:19) Mereka yang meninggalkan Mesir “dibawah darah anak domba” memperoleh janji ini: “Sebab tidak ada mantera (ilmu sihir yang akan bekerja) yang mempan terhadap Yakub, atau tenungan (sihir yang akan bekerja) yang mempan terhadap Israel...” (Bil.23:23) Jangan takut terhadap roh jahat. Ingat,”Kamu berasal dari Allah, anak-anakKu, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu, sebab Roh yang ada dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada dalam dunia.” (1 Yoh.4:4) D. APAKAH YANG DILAKUKAN ROH JAHAT TERHADAP MANUSIA? Kata Yunani daimonizomai, diterjemahkan dalam Alkitab bahasa Inggris, “digunakan oleh roh jahat, memiliki roh jahat, disakiti atau dimiliki oleh roh jahat.” Beberapa orang merasa bahwa kata Inggris “dimiliki” terlalu kuat untuk secara tepat menerangkan arti bahasa Yunani: daimonizomai. Kata yang lebih tepat adalah dirasuk. 1. Mereka menyiksa dan melecehkan. - 80 - Dirasuk adalah disakiti (disiksa secara emosi, mental atau moral) a. Penyiksaan emosi. “...anakku perempuan kerasukan (Yunani = daimonizomai) setan dan sangat menderita.” (Mat.15:22) b. Menderita mental. “Tuhan kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. (Yunani = pascho - sangat menderita sakit). Ia sering jatuh ke dalam api dan air”... Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu daripadanya...” (Mat.17:15,18) c. Gangguan emosi. “...juga mereka yang dirasuk (Yunani = ochleo - diganggu) oleh roh jahat beroleh kesembuhan.” (Luk.6:18) d. Gangguan moral. “Dan juga banyak orang dari kota-kota sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit, orang-orang yang diganggu oleh roh jahat (Yunani = akathrtos - najis, cabul, kotor): dan mereka semua disembuhkan.” (Kis.5:16). 2. Mereka menyebabkan penyakit dan penderitaan. Kenyataan ini yang ditunjukkan secara jelas dalam Alkitab jika dipahami sungguhsungguh akan menjadi sumber kekuatan bagi iman saudara dalam Allah untuk kesembuhan ilahi. (Pelajari bab selanjutnya tentang Persiapan untuk mengusir roh jahat. Hal ini menjelaskan sumber permasalahan fisik lainnya. Semua kesakitan tidak selalu merupakan akibat kerasukan setan). Seorang pendeta yang hadir pada suatu malam ketika saya berkotbah tentang hubungan roh jahat dan penyakit, berkata, “Ketika kita mengetahui bahwa suatu penyakit adalah akibat serangan roh jahat terhadap tubuh kita, bukan berkat Allah, saya siap untuk melawan pekerjaan setan, menghardiknya dan menguasai dia.” Setiap penyakit memiliki suatu kehidupan - kuman atau virus yang menyebabkannya berkembang. Roh jahat yang tinggal dalam kuman tidak berasal dari Allah, karena kuman sifatnya membunuh dan merusak hidup manusia. Hal itu berasal dari setan, hal itu merupakan kehidupan roh jahat atau roh kelemahan, yang memberi kehidupan kepada penyakit, atau berkembang seperti roh saudara yang memberi kehidupan pada tubuh saudara. Ketika roh meninggalkan tubuh saudara, ia mati (Yak.2:26). Jadi apabila roh kelemahan diusir maka penyakit itu akan lenyap. Banyak penyakit dan wabah yang berasal dari suatu kuman yang sangat kecil, yaitu kehidupan roh setan yang dikirim untuk hidup dan menguasai tubuh manusia serta menghancurkannya. Selama roh kelemahan berada dalam tubuh, penyakit itu akan mengalami pertumbuhan serta melangsungkan pekerjaannya yang merusak. Contohnya, kanker disebabkan oleh sel pemberontakan yang berkembang lebih cepat dari sel-sel lain yang dapat membunuh mereka. Kehidupan dalam kanker itu - 81 - mungkin disebabkan oleh setan. Banyak dokter berpendapat bahwa apabila seorang dapat menghilangkan kehidupan yang ada dalam kanker itu, maka akibatakibat yang disebabkan oleh penyakit itu akan lenyap dari tubuh. Tapi ada dua sumber “sumber kehidupan” yang saling menentang dalam tubuh saudara: kehidupan roh kanker yang jahat dan kehidupan ilahi dari Allah. Banyak metode kedokteran untuk menghancurkan kehidupan sel kanker yang dapat membunuh sel yang sehat dalam tubuh tempat dimana sel kanker itu hidup. Yesus berkata, “Mereka akan mengusir setan demi namaKu.” Dalam nama Yesus Kristus, kita sebagai orang percaya memiliki kuasa untuk mengusir roh atau kehidupan kanker. Ketika hidup sel kanker yang berasal dari setan telah pergi, kanker itu mati dan akibatnya juga lenyap. Ketika pertama kali saya mendengar penjelasan ini, penginjil itu mendemonstrasikan dengan berdoa untuk orang-orang. Banyak yang disembuhkan secara langsung pada waktu itu. E. APA AKIBATNYA JIKA ROH JAHAT DIUSIR? 1. Orang disembuhkan. Sekarang saudara memahami Firman ini: “...dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan.” (Perhatikan, ini adalah satu-satunya kelompok orang yang khusus dibawa kepada Tuhan), dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh tersebut dan menyembuhkan penyakit. (Matius 8:16) Ayat ini menyatakan bahwa beberapa dari penyakit yang disembuhkan Yesus disebabkan oleh roh jahat. Ia mengusir roh jahat dan menyembuhkan yang sakit. Petrus menyatakan hal yang sama ketika ia menulis,”yaitu tentang Yesus dari Nazareth, bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus...dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis.” (Kisah Rasul.10:38) a. Wanita yang bungkuk. Lukas 13, Yesus “sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat...di situ ada seorang perempuan yang dirasuk setan sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.” Alkitab mengatakan bahwa ia memiliki “roh kelemahan” (Luk.13:11). Apakah itu suatu berkat dari Allah? Yesus berkata, “Setan telah mengikatnya.” (Luk. 13:16) Jika seorang dokter diminta untuk memeriksa kasus wanita ini, ia tidak akan berkata, “Roh setan telah mengikatnya.” Ia akan menyebutnya radang sendi punggung, tulang belakang yang salah letak, atau istilah kedokteran lainnya. Hal-hal tersebut benar sejauh dihubungkan dengan ilmu kedokteran. Tapi sumber utama dari masalah tersebut adalah “roh kelemahan dari setan yang mengikatnya.” Mengusir roh jahat. Menghardik setan dan ia disembuhkan. Inilah yang dilakukan oleh Yesus. Beberapa penderita penyakit di punggung masih ada yang disebabkan oleh setan. b. Orang yang buta dan yang bisu. “Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu bisu dan buta.” (Mat.12:22) Ketika - 82 - setan telah diusir, orang tersebut dapat melihat dan berbicara. Roh buta menyebabkan kebutaan pada orang itu. Kebutaan dapat disebabkan oleh setan. c. Anak yang tuli dan bisu. “Ia menegor roh jahat itu dengan keras, katanya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli. Aku memerintahkan engkau keluar, keluarlah dari anak ini dan jangan memasukinya lagi!” (Mark.9:25) Saat ini, mereka yang tuli dan bisu mungkin berada dalam cengkeraman roh tuli dan bisu. d. Orang yang najis. “Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu (roh iblis) berteriak...tapi Yesus menghardiknya (roh jahat), kataNya, “Diam, keluarlah daripadanya.” (Mark.1:23,25; Luk.4:35) Disini ada seorang yang tidak suci dalam rumah ibadat, dan keadaannya disebabkan oleh roh yang kotor, cabul dan najis. Penyebab sifat yang tidak kudus dan kotor adalah setan. 2. Medis vs rohani. Dokter mungkin menyebutnya radang sendi, tapi roh kelemahanlah yang merupakan penyebab utamanya. Istilah ilmiah mungkin menyebut pita suara yang tidak berkembang dan saraf yang mati di telinga, namun masalah utama dalam beberapa kasus adalah roh tuli dan bisu yang harus diusir dalam nama Yesus. Spesialis mungkin mengatakan hal itu glaucoma atau katarak, tapi hal tersebut disebabkan oleh roh kebutaan. Penyakit berasal dari setan dan disebabkan oleh roh kelemahan. Jika roh-roh ini diusir dalam nama Yesus, yang sakit akan disembuhkan. Pelajaran 10 Karunia-Karunia Roh Kudus Modul II MENGUSIR ROH JAHAT Bagian 3 Persiapan dalam Mengusir Roh-roh Jahat - 83 - Apa yang saudara lakukan untuk melepaskan orang dari pengaruh kekuatan setan? A. MEMILIH TIM PELAYANAN KELEPASAN Dalam Alkitab iblis diusir oleh Yesus dan murid-muridnya yang telah terpilih untuk membantu dalam pelayanan ini dan yang telah diurapi serta diberi kuasa olehNya. Perjanjian Lama memberi contoh pelayanan bagi orang yang kerasukan setan yaitu Saul dan Daud. Setelah Daud diurapi oleh nabi Samuel (I Sam.16:13), melalui musik yang dimainkan dapat mengusir roh-roh jahat yang ada dalam Raja Saul (I Sam. 16:14,23) Dalam Perjanjian Baru kita dapat melihat banyak pelayanan pengusiran setan. Dalam keempat Injil tertulis tentang mereka yaitu Yesus, dua belas murid, tujuh puluh murid dan satu orang yang lain. (Lukas 9:1; 10:17; 9:49) Dalam kisah Rasul, kita melihat rasul Petrus dan Paulus serta Pilipus terlibat dalam perlawanan terhadap roh-roh jahat dan hasilnya roh-roh itu pergi. (Kisah Rasul 5:16; 8:7; 16:18; 19:12) Petrus adalah seorang nelayan; Paulus seorang ahli teologi; dan Pilipus pada mulanya seorang yang melayani meja. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa sejak para pemimpin pada masa Jemaat mula-mula dipegang oleh semua orang percaya. (Markus 16:17) Sangat bijaksana untuk mengikuti teladan Yesus dalam Markus 6:7: “Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat.” Ada kuasa dalam kesepakatan secara roh (Matius 18:19). Tim Pelayanan Kelepasan (dua sampai enam) akan lebih mencapai sukses daripada yang sendirian. Apabila Tuhan bersama saudara, “satu orang akan mengalahkan seribu musuh, dan dua orang akan mengalahkan sepuluh ribu.” Hal ini menunjukkan bahwa dengan dua orang akan memiliki kekuatan sepuluh kali lipat dibandingkan dengan kekuatan dari satu orang saja. Dari hal ini kita sarankan untuk melatih para tim pelayanan kelepasan. 1. Memilih Pemimpin Tim. Perhatikan bagian, Bagaimana Melatih Para Pemimpin Gereja, untuk membantu dalam melatih tim. Prinsip-prinsip yang diberikan dalam bagian itu sangat sesuai dalam memilih seorang pemimpin tim. Pemimpin tim adalah salah satu aspek yang penting dalam keberhasilan pelayanan kelepasan yang dilakukan dalam suatu persekutuan, atau untuk tim yang melakukan pelayanan penginjilan keliling. Jika memungkinkan, pilihlah seorang laki-laki dan seorang wanita untuk dilatih. Dalam banyak ka sus, cara yang terbaik dalam menangani masalah wanita seharusnya dilakukan oleh tim wanita dan masalah laki-laki ditangani oleh tim laki-laki. Tim pelayanan kelepasan ini seringkali harus menghadapi roh-roh najis yang mendorong orang yang kerasukan setan ini melakukan penyimpangan dalam kehidupan seksual mereka. Dalam kasus tertentu biasanya kita dapat lebih leluasa mengadakan penyerangan terhadap orang yang mempunyai jenis kelamin yang sama apabila kita melayani orang yang kerasukan setan. - 84 - 2. Memilih anggota tim. Tugas yang penting dari pemimpin tim adalah memilih laki-laki dan perempuan yang memiliki kecakapan yang sama dengan yang ia miliki. Kecakapan-kecakapan berikut didasarkan pada 1 Timotius 3:1-12. 3. Kecakapan untuk para pemimpin dan anggota. Para pemimpin dan anggota a. Harus tidak bercacat. Pemimpin tim dan anggotanya harus tidak bercacat. Suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang. Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar ia jangan digugat orang dan jatuh ke dalam jerat iblis. CONTOH: Cerita berikut memberikan gambaran betapa pentingnya kecakapan tersebut. Saya membantu satu tim yang sedang mengusir roh kenajisan dari seorang yang terlibat dalam homoseksual dan percabulan. Seorang pemuda yang sedang menyaksikan tim itu dengan sombongnya bergabung (sebenarnya tidak diundang) dan kemudian mengusir roh itu. Dia mulai memerintah dengan suara yang keras, “Saya memerintahkan kamu untuk keluar hai roh kenajisan.” Tiba-tiba roh kenajisan itu berbicara melalui orang yang dirasukinya. “Mengapa kamu mencoba mengusirku keluar sedangkan kamu melakukan hal yang sama dengan orang ini?” Pemuda itu terkejut dan menjadi pucat serta malu dan kemudian dia meloncat serta pergi keluar meninggalkan ruangan itu. “...tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran.” (Ibrani 1:8) Hanya tongkat kebenaran yang diresponi oleh iblis. (Ulangi cerita yang ada dalam Kisah 19:13-17) Otoritas rohani hanya dapat terjadi dalam Kerajaan Kristus bila dilakukan oleh orang-orang yang hidup dalam moral yang bersih dan hidup dalam kebenaran. Pilihlah anggota tim dengan hati-hati. b. Harus memiliki iman. Pilihlah anggota tim yang sudah mendemonstrasikan iman mereka. Salah satu bukti pertama dari iman adalah jika seseorang itu secara konsisten dan setia untuk mencari Tuhan dalam doa. “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah”. Sebab barang siapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:6) CATAT PERKECUALIAN INI: Jika seseorang yang membutuhkan pelayanan kelepasan itu adalah seorang anak kecil atau orang yang menderita cacat mental, maka orang tuanya atau orang yang bertanggung jawab atas dia yang harus memiliki iman untuk orang yang akan dilepaskan itu. - 85 - Nama Yesus dan iman dalam hal ini sangat berkaitan. “Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini: dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.” (Kisah Rasul 3:16) B. MELATIH TIM PELAYANAN KELEPASAN Setelah saudara telah memilih calon yang akan jadi anggota tim, saudara harus melatih mereka. Berikut beberapa hal praktis yang penting. 1. Ambil seluruh perlengkapan senjata Allah. Tanpa perlengkapan senjata (Lihat Efesus 6:13-18), saudara akan lemah dan tidak berdaya. Ajak orang-orang yang sedang dilatih itu untuk membaca kitab Efesus pasal 6 ayat 13 sampai 18. Apabila sudah sampai bagian perlengkapan senjata Allah, suruh mereka mengucapkan, “Tuhan aku ambil seluruh perlengkapan senjataMu.” Kemudian visualisasikan semua yang tertera dalam ayat-ayat tersebut. a. Kebenaran. Baca ayat ini dengan keras: “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran...” (Efesus 6:14). Yang dimaksudkan adalah saudara menyerahkan keinginan seksual saudara dibawah penguasaan Roh Kudus dan melatih buah Roh-penguasaan diri. Calon yang dilatih itu kemudian mengucapkan, ”Tuhan saya menyerahkan segala keinginanku dalam kebenaran FirmanMu yang mengatakan, “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan menuruti keinginannya.” (Roma 6:12) Deklarasi secara verbal ini adalah senjata yang melawan roh-roh jahat yang mungkin sedang mencari dan hendak menggunakan pengaruhnya untuk menyebabkan dorongan sensual yang kuat ketika saudara akan mengusirnya. Perlengkapan ini akan melindungi saudara dari pencobaan dan pengaruh iblis. b. Keadilan. “Berbajuzirahkan keadilan.” Dada adalah tempat bertahtanya perasaan atau emosi. Perasaan cinta, belas kasihan, kemarahan, dan sebagainya. Semua itu harus mendapatkan tempat ekspresi secara adil, untuk hal ini akan dijelaskan dalam bagian tentang pemilihan anggota tim. c. Injil Damai Sejahtera. “Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera...” Jika anggota tim tidak siap untuk membagikan Injil, dia juga tidak siap untuk terlibat dalam pelayanan pengusiran. d. Iman. “Perisai iman...” Tujuannya adalah, “memadamkan semua panah api dari si jahat...” hal ini sangat penting dalam pelayanan ini. e. Keselamatan. “Terimalah ketopong keselamatan.” Keselamatan berasal dari bahasa Ibrani soteria dan dapat diterjemahkan dengan kelepasan. Hal sangat sesuai untuk pelayanan terhadap orang yang kerasukan. Ketopong keselamatan (=kelepasan) melindungi saudara dan pikiran saudara dari pengaruh iblis dan tipuan roh-roh jahat. f. Firman Allah. “Pedang roh yaitu Firman Allah.” Ini adalah satu-satunya senjata yang diberikan untuk penyerangan. Pedang roh, yaitu Firman Allah maksudnya adalah kata perintah atau kata yang mengandung otoritas. Lanjutkan untuk - 86 - membaca bagian berikutnya untuk memperluas arti dari senjata yang penting ini dan melaluinya saudara dapat mengusir setan. Sebelum melakukan proses pelayanan ini, pastikan saudara telah melatih semua anggota tim untuk mengambil semua senjata pertahanan yang sudah kita pelajari pada awal bagian ini. Deklarasi secara verbal yang disesuaikan dengan tiap bagian dari senjata itu sangatlah penting. Kalau tidak maka tim itu tidak akan siap dalam pertempuran. 2. Gunakan Perkataan Perintah. “Mereka takjub mendengarkan pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa” (Lukas 4:32). “Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang dengan yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” (Lukas 4:36) “...Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kataNya: “Aku memerintahkan engkau keluarlah daripada anak ini dan jangan memasukinya lagi.” (Mark.9:25) Gunakan perkataan perintah dengan iman. Iman adalah perisai dan pelindung untuk melawan serangan iblis. “...dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu...” (Mat.8:16) “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” (Lukas 4:36) 3. Pengurapan dari Roh Kudus. Agar perkataan perintah itu dapat membawa kelepasan bagi orang yang kerasukan, saudara harus diurapi oleh Roh Kudus. (Pastikan semua anggota tim sudah belajar tentang Baptisan Roh Kudus). Pengurapan ini yang akan mematahkan (menghancurkan) kuk dari setan dalam kehidupan seseorang (Yesaya 10:27). Yesus mengatakan dalam Lukas 4:18, “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku...untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan... untuk membebaskan orang-orang yang tertindas.” (Lukas 4:18) Dia juga berkata dalam Matius 12:28, “... Aku mengusir setan dengan Roh Allah...” Pengurapan dari Roh Kudus akan bekerja dalam kita pada saat kita menggunakan otoritas kita dalam Yesus Kristus. “...yaitu tentang Yesus dari Nazareth: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan keliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia.” (Kisah Rasul 10:38) 4. Pakailah Metode yang fleksibel. Sekalipun ada banyak cara yang dapat kita pelajari melalui pelayanan kelepasan yang dilakukan oleh Yesus, namun itu bukanlah satu-satunya cara yang dapat kita pakai. Alasan dari hal ini dapat kita simpulkan dalam 1 Korintus 12:11 : “Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya.” Kita butuh pimpinan dan tuntunan dari Roh Kudus yang menggerakkan kita ketika kita sedang dalam pelayanan kelepasan. 5. Waspada terhadap kesombongan. Lukas 10:20 adalah peringatan yang diberikan kepada kita untuk tidak jatuh dalam kesombongan setelah kita melakukan pelayanan kelepasan. “Namun demikian - 87 - janganlah bersuka cita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.” 6. Doa dan Puasa. Kita harus ingat bahwa beberapa jenis roh jahat hanya dapat diusir melalui doa dan puasa (lihat Matius 17:21 dan Mark.9:29) Menurut ayat ini tidak berarti bahwa setiap kasus kegilaan, bisu, tuli atau ayan selalu harus dilayani dengan doa dan puasa. Doa dan puasa hanya dapat diterapkan untuk kasus-kasus yang gawat, atau saat tidak ada perkembangan iman. 7. Mencari pimpinan Allah. Tim harus berdoa dan mencari pimpinan Tuhan sebelum mendoakan orang yang membutuhkan pertolongan. Roh Kudus akan memberikan kepada saudara suatu pengertian (kepekaan dan kata pengetahuan) untuk menolong dalam pengusiran setan. (Lihat Yohanes 8:47a, 1 Korintus 12:1-11) Pastikan bahwa semua anggota tim mengerti bahwa kegilaan, bisu, tuli dan beberapa kasus penyakit ayan disebabkan oleh luka, cacat keturunan, kerusakan otak, tumor otak, usia yang tua - sama dengan yang disebabkan oleh serangan roh jahat. Ada seorang pemuda yang tidak termasuk anggota tim yang mencoba untuk mengusir roh jahat kepada orang yang sakit ayan. Ternyata mengalami kegagalan. Bahkan orang itu beberapa bulan kemudian meninggal. Autopsi (pembedahan) menemukan bahwa tumor otak yang besar itu diakibatkan oleh suatu serangan. Doa kita tidak menjawab karena kita hanya menuruti semangat kita saja dan bukan menurut pimpinan atau pewahyuan dari Roh Kudus. Tergantung pada keadaan yang bagaimana kita berada, penyebab dari masalahmasalah ini sangat bermacam-macam. Di beberapa negara dimana Injil dapat diberitakan dengan mudah, hanya sedikit prosentase yang disebabkan oleh serangan roh-roh jahat. Di negara lain, dimana orang Kristen jumlahnya sedikit memiliki prosentase yang besar, banyak gejala yang disebabkan oleh serangan roh jahat. Oleh sebab itulah mengapa kita membutuhkan tim-tim pelayanan kelepasan yang memiliki karunia membedakan roh dan atau kata pengetahuan. (Lihat Modul 1 bagian Karunia-karunia Roh Kudus) Jika penyebab dari masalah itu bersifat gangguan secara fisik dan saudara mencoba melayaninya dengan cara mengusir roh jahat, tidak mungkin saudara akan berhasil. Kesalahan ini biasanya akan menyebabkan ketakutan yang tidak semestinya terjadi pada orang yang sakit itu. Ketakutan justru akan menyebabkan komplikasi terhadap penyakit yang ada dalam orang itu. (Lihat bagian tentang, Gejala-gejala orang yang terikat oleh roh-roh jahat). Jika semua anggota tim mengerti tentang semua itu, mereka pasti siap untuk menolong orang-orang yang percaya untuk melepaskan orang-orang yang terikat oleh roh-roh jahat. C. MEMPERSIAPKAN ORANG-ORANG YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN KELEPASAN Bagi yang membutuhkan pelayanan kelepasan pada kebaktian kebangunan rohani, penginjilan dan pertemuan-pertemuan lainnya seharusnya juga diundang dalam - 88 - pertemuan pengajaran. Hal ini akan mempersiapkan mereka saat menerima pelayanan kelepasan. Dalam Alkitab tercatat beberapa pelayanan kelepasan secara “spontanitas”. Pada kasus-kasus semacam ini, Alkitab menunjukkan bahwa Roh Kudus datang secara kuat pada para rasul atau penginjil sebelum mereka mengusir roh-roh jahat. Pada Paulus, perhatikan berikut ini: “Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung... Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: “Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Maha Tinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan. “... Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: “Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini. Seketika itu juga keluarlah roh itu.” (Kisah Rasul 16:6-8) Catatan: Hal itu terjadi beberapa hari sebelum Paulus mengusir roh itu. Hal ini tidak dimaksudkan agar saudara menunggu beberapa hari - namun pengusiran di tempat umum semacam itu biasanya dilakukan ketika Roh Kudus secara kuat hadir pada diri saudara dan secara spontan memberikan kata perintah untuk mengusir roh jahat. Namun biasanya adalah lebih baik untuk mempersiapkan orang yang akan dilayani kelepasan melalui saran-saran berikut: 1. Datang pada pertemuan pengajaran Alkitab. Apabila seorang yang kerasukan itu mau datang dalam pengajaran Alkitab, hal ini menunjukkan bahwa kerinduannya untuk dilayani kelepasan cukup besar dan mereka sungguh-sungguh memerlukan bantuan. Mengusir roh-roh jahat pada orang-orang yang tidak memiliki kerinduan yang sungguh-sungguh untuk dilepaskan akan membuka pintu bagi masalah-masalah lain yang lebih besar dalam hidup mereka. (Lihat Matius 12:43-45) dengan cara itu mereka minta pertolongan. Pastikan mereka memiliki kerinduan yang sungguhsungguh untuk dilepaskan. Dalam kasus orangtua yang membawa anak-anak, ujilah ketetapan hati orangtua ini dalam mengikut Tuhan melalui penegasan apakah mereka mau menerima pengajaran yang saudara berikan untuk mempersiapkan mereka dalam pelayanan kelepasan. Iman timbul melalui pendengaran akan pengajaran Firman Tuhan. Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tanganNya atas mereka. “Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan berkeliling dari desa ke desa sambil mengajar.” (Markus 6:5,6) Ketidakpercayaan menjadi penghalang dalam pelayanan Yesus, sehingga Dia perlu memberi pengajaran. Pengajaran akan mematahkan ikatan ketidakpercayaan. Ini akan mempersiapkan orang-orang untuk menerima mujizat dari Allah. 2. Memutuskan hubungan dengan para dukun. Jika seseorang pernah berhubungan dengan para dukun, sangatlah penting untuk memutuskan semua hubungan dengan mereka itu. - 89 - “Janganlah kamu berpaling pada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah Tuhan, Allahmu.” (Imamat 19:31) “Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh jurujuru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.” (Zakaria 10:2) 3. Menghancurkan segala jimat-jimat. Jika seseorang pernah terlibat dengan sihir cinta/benci dan terlihat memakai benda-benda jimat seperti kalung, cincin, dan sebagainya. Hancurkan bendabenda itu dalam nama Yesus. Karena semua itu menjadi penghalang bagi seseorang dalam persekutuannya dengan Allah. 4. Menghancurkan benda-benda keramat. Hancurkan semua benda-benda keramat-keramat - misalnya, patung-patung berhala, cincin, gelang pada kaki, abu, semacam kawat yang mengelilingi lengan, tumit atau yang melingkar di badan, keris pusaka peninggalan nenek moyang dan sebagainya. 5. Minta Pengampunan dari Allah. Orang yang pernah terlibat dengan semua itu harus minta pengampunan dari Allah. Dia harus mengadakan pengakuan dan menjauhi semua perjanjian dan persembahan yang telah dibuat serta kutuk yang telah diucapkan. “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:16) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib. Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Galatia 3:13,14) 6. Menjauhi semua dosa dan iblis. Mintalah orang itu untuk berdoa yang menyatakan bahwa ia melepaskan dan menjauhi semua keterlibatannya dengan dosa dan iblis. “Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan Firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.” (2 Korintus 4:2) 7. Menerima keselamatan. Perlu sekali membawa seseorang baik yang akan dipimpin kepada Kristus, atau membawa orang berbalik kepadaNya apabil orang itu pernah kembali hidup pada kebiasaanya yang lama. Suruh dia untuk mengakui dosanya. (1 Yohanes 1:9) Nasehati dia untuk dapat hidup secara bebas melalui pengakuan yang secara spontan setiap kali dia jatuh dalam dosa. - 90 - Apabila orang itu tidak mau menerima Kristus, lebih baik tidak dilayani kelepasan karena ini akan membuat keadaannya menjadi semakin buruk. “Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatkannya, ia berkata: “Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.” (Lukas 11:24-26) Saudara akan membuang waktu dan energi apabila mencoba untuk melayani seorang yang tidak sungguh-sungguh berminat untuk dilepaskan. Ada kuasa dalam darah Yesus. Kelepasan itu bisa terjadi karena darah Yesus telah dicurahkan di kayu salib. Melalui darahNya ada kuasa dalam nama Yesus. Saya selalu mengingatkan iblis pada kuasa darah Yesus yang sangat mahal itu. Roh-roh jahat selalu bereaksi keras setiap kali kita menyebut darah Yesus. Darah itu yang dapat menghancurkan semua hak kepemilikan iblis terhadap seseorang yang sedang dirasukinya. “... di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” (Kolose 1”14) ‘Penebusan’ artinya ‘membeli kembali.’ Kita ada dalam kepemilikan yang baru, dan harganya telah lunas dibayar yaitu darah Yesus yang tercurah di kayu salib. “...Jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah anakNya sendiri.” (Kis.20:28; lihat juga 1 Korintus 6:19,20; 1 Timotius 2:6) Oleh karena inilah setan akan keluar ketika dia diperintah oleh hamba yang telah diurapi oleh Allah. Mereka tahu bahwa mereka tidak memiliki hak untuk tinggal dalam seseorang yang telah dibeli dan dimiliki oleh yang lain. “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba...” (Wahyu 12:11) 8. Menghafalkan Firman Tuhan. Ayat-ayat berikut harus diberikan kepada orang yang hendak dilepaskan untuk dihafalkan terlebih dahulu sebelum didoakan: Ulangan 23:21-24; Ibrani 2:14,15; Lukas 10:17-19; Markus 16;17; Yakobus 2:19. Pastikan bahwa mereka telah menghafal, mengerti dan mempercayainya. Apabila ayat itu telah dihafalkan, pengajaran telah selesai dan tahap-tahap yang telah kita pelajari itu telah dikerjakan, maka pelayanan terhadap orang yang sedang diserang oleh roh-roh jahat sudah siap dimulai. - 91 - Pelajaran 11 Karunia-Karunia Roh Kudus Modul II MENGUSIR ROH-ROH JAHAT Bagian 4 Memimpin Pelayanan Kelepasan A. DIMANA ? Ruangan atau Lokasi a. Jauh dari keramaian. Janganlah melakukan pengusiran di tempat yang banyak kerumunan orang (khususnya bila mereka adalah orang-orang yang belum percaya). Yesus marah dan dengan cepat mengusir roh-roh jahat ketika Dia melihat kerumunan orang yang mendekat. “Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegur roh jahat itu dengan keras, kataNya: Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah daripada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” (Markus 9:25) b. Keamanan Fisik. Ada banyak kasus yang terjadi dimana ada roh najis telah meninggalkan seseorang dan masuk dalam kerumunan orang tidak percaya yang sedang melihat. Beberapa pemimpin gereja menyiapkan suatu ruangan dengan karpet dan bantalan-bantalan pada lantai dan sekeliling tembok ruangan itu. Bantalan itu mencegah seseorang yang sedang kerasukan mengalami kesakitan pada dirinya. Seringkali orang yang kerasukan itu menggeliat kesakitan serta memukul-mukul dirinya sendiri ketika roh-roh jahat itu keluar. - 92 - B. BAGAIMANA ? 1. Mulai dengan Pujian dan Penyembahan. Apabila saudara sedang terlibat dalam pelayanan kelepasan, sangatlah baik untuk memulainya dengan pujian dan kemudian dilanjutkan dengan penyembahan dalam roh. (Yohanes 4:23,24) Pujian kepada Allah akan membangkitkan iman. “Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah.” (Roma 4:20) Nyatakan kemenangan saudara atas setan. “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba dan oleh perkataan kesaksian mereka (kesaksian=pengakuan)... (Wahyu 12:11) Penyembahan akan membawa hadirat (pengurapan) Roh Kudus turun di tengahtengah kita. Pujian dan penyembahan akan mempersiapkan ruangan bagi kehadiran Allah. Pemain musik yang diurapi memainkan instrumennya dan penyanyi menyanyikan pujian pengagungan kepada Yesus dapat menciptakan atmosfir dimana Roh Kudus dapat lebih leluasa bekerja. “Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi. Pada waktu pemetik kecapi bermain kecapi, maka kekuasaan Tuhan meliputi dia.” ( II Raja-Raja 3:15) 2. Pernyataan Iman Apakah orang yang sedang dikuasai roh jahat itu sudah berlutut dan mengakui dengan mulutnya: Kebebasanku datangnya hanya melalui Yesus Kristus dan kemenanganNya atas setan dan malaikat-malaikatnya. Aku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan! Aku berlutut dan mengaku dengan mulutku bahwa: “...dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi...” (Filipi 2:10) “...aku mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan aku... Jadi apabila Anak itu memerdekakan aku, akupun benar-benar merdeka...” (Yohanes 8:32,36) 3. Gunakan Nama Yesus Kristus Gunakan nama Yesus Kristus untuk melaksanakan kemenangan yang telah Dia capai atas setan dan kekuatannya: “...Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama...” (Filipi 2:9). Mark.16:17 mengatakan, “... mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu...” 4. Berkata dengan Otoritas Ingat point 7 pada bagian 3. Ini adalah hasil dari pencurahan darah Yesus di kayu salib yaitu saudara memiliki kemenangan atas setan dan kekuatannya (Wahyu 12:11). Apabila hal ini ada dalam pikiran kita, katakan pada roh-roh jahat perkataan perintah (otoritas) dan katakan pada roh itu apa yang seharusnya - 93 - dilakukan. Percayalah bahwa perkataan saudara membuat roh jahat itu akan membebaskan ikatannya pada diri seseorang kemudian pergi dari orang itu. Ikatan itu ada “pada” seseorang yang ketika dia menyerang dia dari luar, dan ada “dalam” seseorang ketika dia memasuki tubuh, jiwa dan rohnya serta mengikatnya secara fisik, emosi dan mental atau rohaninya. Jangan menyuruh Allah untuk membebaskan orang itu. Semua otoritasNya sudah diberikan kepada saudara (Lukas 10:19; Efesus 1:19-23). Sekarang saudara adalah seorang yang bertindak atas nama Kristus. 5. Usir dan Perintahkan Roh-roh itu pergi Usir dan perintahkan roh-roh najis itu keluar: “...Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah daripada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” (Mark 9:25); “...Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.” Seketika itu juga keluarlah roh itu. (Kisah Rasul 16:18) 6. Usahakan dengan waktu yang singkat Apabila orang itu mengalami manifestasi, itu akan menimbulkan lebih banyak kesulitan untuk mengusir roh jahat itu keluar. Saudara akan membutuhkan banyak waktu serta melelahkan saudara. Ini mungkin terjadi karena roh-roh itu tidak siap untuk meninggalkan korbannya. Lain kalau seseorang yang akan dilayani itu sudah dipersiapkan lebih dahulu (melalui pengajaran dan langkah-langkah di atas), maka pelayanan kelepasan itu akan membutuhkan waktu hanya beberapa menit. Saya menyarankan waktu yang dipakai untuk pelayanan kelepasan ini hanya kirakira dua puluh menit untuk satu orang yang dilayani. Penulis pernah melakukan pelayanan ini kepada seorang anak di Guyana, Amerika Selatan. Anak ini tidak pernah bangun pada waktu kami mengucapkan kata-kata perintah. Kami katakan pada roh-roh itu untuk pergi dan jangan kembali lagi. Karena anak ini dalam keadaan tidur, kami tidak dapat mengetahui apakah roh-roh itu taat atau tidak dengan perintah kami. Ketika anak itu bangun dari tidurnya empat jam kemudian, terdengar teriakan yang keras serta tercekik yang menandai keluarnya roh itu. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kata-kata otoritas itu diucapkan dalam iman, roh-roh itu pasti keluar - kalau tidak dengan segera, hal itu akan terjadi setelah orang itu sadar. 7. Jangan menumpangkan tangan pada orang yang sedang kerasukan Ingat, apabila tidak diperintahkan oleh Roh Kudus secara langsung, jangan menumpangkan tangan saudara pada orang yang dilayani waktu sedang melakukan pengusiran terhadap roh-roh jahat. Yesus dan Paulus mengusir roh-roh jahat keluar dengan kata perintah. - 94 - Saudara hanya menumpangkan tangan pada orang-orang untuk memberkati mereka (Kejadian 48:14-16); Matius 19:14,15; untuk menyembuhkan orang sakit (Markus 6:2,5; Markus 16:18b; Lukas 4:40; Lukas 13:13; Kisah 19:11,12); untuk menerima Roh Kudus (Kisah Rasul 8:17;; Kisah 9:17 dan Kisah 19:6); untuk menerima Karunia-karunia Roh Kudus (1 Tim.4:14; 2 Tim.1:6); menyatakan dukungan atas persetujuan umat kepada para hamba Allah yang setia. Namun jangan menumpangkan tangan saudara pada orang yang sedang kerasukan setan. Apabila tidak ada perintah langsung, Paulus menerapkan hal ini dalam 1 Timotius 5:22; “Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu.” Kadang-kadang melalui penumpangan tangan pada seseorang yang sedang dilayani kelepasan, saudara dianggap akan memenuhi keinginan roh-roh jahat untuk diperhatikan dan diterima. Saya memberikan sebuah contoh ada seorang wanita dengan roh kenajisan (roh hawa nafsu) yang datang untuk pada satu kelompok pengusaha Kristen yang belum berpengalaman untuk didoakan. Penumpangan tangan yang dilakukan oleh mereka merangsang fantasi seksual yang menyimpang pada wanita itu. Dia kemudian tidak mendapatkan kebebasan. Melakukan pelayanan kelepasan dengan cara tersebut akan mengotori saudara, khususnya apabila saudara sedang tidak berjalan dalam kebenaran sepenuhnya. Dalam kasus semacam itu adalah lebih baik jika wanita melayani wanita dan pria melayani pria. C. TINDAK LANJUT SETELAH DILEPASKAN 1. Pastikan bahwa seseorang yang sudah dilayani... a. Menghafalkan Ayat. Sangat penting bagi seorang yang sudah dilepaskan diberi ayat-ayat yang sesuai untuk dihafalkan sehingga dia dapat melawan setan yang mencoba untuk kembali dan menyerang dia (lihat Lukas 11:24-26; Galatia 5:1). Ajarlah orang itu untuk mengikuti teladan Yesus ketika setan mencoba untuk menghancurkan Dia. Yesus selalu menggunakan Ayat-ayat dalam Kitab Suci untuk mengalahkan setan. (Matius 4:4,6,7,10). b. Mengerti tentang Otoritas Orang Percaya. Ajari orang itu tentang otoritasnya sebagai orang percaya dan bagaimana memakai seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-18 dan 2 Korintus 10:3-5). c. Tegaskan tentang kebebasannya. Apakah orang itu telah membaca Yohanes 8:36 dengan keras. Dorong orang itu untuk mengucapkan melalui bibirnya bahwa dia telah bebas dan Yesus telah membebaskan dia, seperti janji-Nya. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu (mengakui kebenaran Firman Tuhan)...kamu akan dibebaskan” (Roma 10:9; lihat 1 Kor. 15:57; Kolose 2:15). d. Hidup dalam Kesucian. Ajari dia tentang betapa pentingnya untuk hidup bersih, suci, terpisah dan berkomitmen secara penuh kepada Allah. - 95 - “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:1,2) e. Ampuni seseorang yang terus untuk terus lalu. orang yang pernah berbuat salah. Sangatlah penting bagi dengan kemauannya sendiri untuk hidup dalam pengampunan menerus. Ajari orang itu tentang pentingnya pengampunan, dan mengampuni setiap orang yang pernah menyakiti dia pada masa Setan akan mencoba untuk membawa kembali pikiran-pikiran tentang perlakuan yang menyakitkan yang pernah dialaminya yang mengakibatkan hadirnya roh yang tidak mau mengampuni. Jika setan berhasil, ini akan memberikan hak kepada dia untuk melakukan penyerangan lebih lanjut. Ini adalah cara untuk mengalahkan strategi setan dan menjadikan roh-roh itu frustasi. Pada setiap peristiwa ingatkan untuk terus mengampuni suatu kesalahan. Kalau ingat suatu kesalahan, katakan dengan keras: “Terima kasih setan, kamu mengingatkan aku. Aku mengampuni kesalahan dia (sebutkan nama orangnya) yang telah menyakiti aku.” (Matius 5:21-26, Matius 6:14,15) Hal ini akan membuat roh itu semakin frustasi, segera kemudian dia akan berhenti mengganggu orang itu. Tekanan akan lebih keras apabila orang yang baru dilepaskan itu gagal dalam hal mengampuni, sebab itu akan membuka celah bagi setan untuk kembali dan menyiksanya. (Lihat Matius 18:21-25) 2. Session Tambahan Jika Diperlukan Beberapa tahun yang lalu di Asia, seorang wanita memiliki roh perzinahan telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Namun ikatan roh itu belum dipatahkan. Dia seperti Maria Magdalena di Alkitab. Dia berhubungan dengan lebih dari enam laki-laki setiap hari. Dia sungguh-sungguh tertekan dan ingin dilepaskan. Selama session pertama dalam pelayanan kelepasan, dia turun ke lantai, mendesis, dan menggeliat seperti ular dan kemudian roh-roh itu keluar. Setelah lima belas menit kemudian dia merasa sangat kelelahan baik secara fisik maupun emosinya, lalu kami mendudukkan dia. Setelah dia merasa tenang, kami mengajaknya untuk masuk sessi kedua yaitu pengajaran dan memberikan kepadanya beberapa ayat untuk dihafalkan. Selesai sessi pertama, dorongan seksualnya yang sangat kuat itu akhirnya dapat dipatahkan dan dia berhenti dari gaya hidupnya yang amoral. - 96 - Namun dia masih belum merasa normal, dia belum memiliki keinginan untuk berhubungan dengan suaminya. “FirmanNya kepada perempuan itu... namun engkau akan berahi kepada suamimu...” (Kejadian 3:16) Ketika dia dilayani untuk kedua kalinya, kembali dia mendesis dan menggeliat, namun itu tidak berlangsung lama seperti pada sessi pertama. Dan lebih banyak lagi ikatan yang dilepaskan. Dia kembali pulang setelah sessi kedua dengan kebebasannya dan dapat mengasihi suaminya serta hidup dalam keadaan yang normal. Jika pada sessi ketiga masih belum mencapai kelepasan yang penuh, mungkin disebabkan karena keinginan untuk dilepaskan tidak terlalu kuat, atau saudara yang kurang dalam iman dan dalam otoritas rohani. Dalam kasus yang demikian, baik orang yang dilayani atau tim yang melayani harus melakukan doa dan puasa selama tujuh hari, setelah itu pelayanan dapat dilanjutkan lagi. Minta kepada Tuhan untuk menunjukkan apakah penghalangnya. Kalau Dia sudah menunjukkan, mintalah Kata Hikmat yang diperlukan untuk menghancurkan penghalang itu. Kemudian ikuti apa yang dikatakan oleh Roh Kudus. D. PELAYANAN KELEPASAN BUKANLAH... 1. Membuat orang muntah Kelepasan bukanlah memberi orang kopi, teh atau air untuk diminum sehingga dia dapat memuntahkan roh jahat! 2. Memandikan Kelepasan bukanlah memandikan orang pada air yang dingin sehingga roh-roh najis dapat pergi keluar. 3. Mencambuk atau Memukul Kelepasan bukanlah mengikat seorang pada sebuah pohon dan memukul atau mencambuknya agar setan itu keluar. 4. Menyerang Balik Janganlah membalas atau menyerang balik apabila orang yang sedang saudara layani itu menyerang saudara. Karena kenyataannya bukanlah dia yang melakukannya namun roh yang ada didalamnya. Usahakan ada orang lain yang membantu saudara untuk mengendalikannya. 5. Menyiksa Secara Verbal Kelepasan bukanlah mengatakan kepada roh-roh jahat, “Aku menyiksamu dengan darah Yesus Kristus.” Lima langkah praktis ini kelihatan asing dan lucu, namun di dunia ini kita masih banyak menjumpai praktek-praktek pelayanan kelepasan semacam itu. Hal itu lebih banyak membawa kerugian daripada kebaikan dan juga mencemarkan nama Yesus. E. BERDIRI TEGUH Apabila saudara melibatkan diri saudara dalam peperangan rohani melalui pelayanan kelepasan, Allah mengatakan: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah - 97 - yang akan memimpin negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.” (Yosua 1:6) Dan jawaban saudara adalah : “Segala yang kau perintahkan kepada kami akan kami lakukan dan kemanapun kami akan kau suruh, kami akan pergi...” (Yosua 1:16) 1. Kristus Telah Memperoleh Kemenangan. Keselamatan kita, kelepasan kita dan penebusan kita dari seluruh pekerjaan Setan telah diselesaikan oleh Kristus untuk kita. Ketika Dia mengucapkan perkataan: “sudah selesai” itu seperti menggerek bendera di atas tanah yang sudah dimerdekakan dimana pertempuran sudah dimenangkan dan musuh sudah ditaklukkan serta dipaksa untuk menyerah. Kristus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu dalam kesempurnaan, (Ibrani 2:10, Ibrani 12:2), telah datang ke dunia dan mengalahkan musuh kita, si setan. Yesus telah melucuti kekuasaannya, membawa seluruh kesakitan dan kekalahan kita, dan telah bangkit dari kubur, dan berjaya atas setan. Dia menyatakan kejayaanNya dengan kata-kata: “sudah selesai.” Kristus, pemimpin kita dalam keselamatan, telah berperang bagi kita dan telah membebaskan kita dari kekuatan dan kekuasaan musuh. 2. Roh-roh Jahat tidak Memiliki Hak Yang Sah. Mengapa masih banyak yang diserang oleh roh-roh kelemahan, penderitaan dan penyakit? Karena, sekalipun kita sudah dibebaskan dari musuh, sekalipun pemerintahan setan sudah dihancurkan oleh Kristus, sekalipun kekuatan setan atas hidup kita sudah diambil alih, namun masih ada sekelompok setan yang masih mau melawan kita dan marah terhadap kemenangan kita. Roh-roh jahat itu tidak lagi memiliki hak yang sah untuk meneruskan tekanannya dan menyebabkan orang percaya menderita sakit dan kelemahan. Namun setan mengerti bahwa masih banyak orang yang tidak mengerti kalau setan telah dijadikan menyerah dan sudah dikalahkan. Juga banyak orang Kristen tidak tahu kalau kekuatan setan sudah tidak memiliki hak sama sekali atas mereka. Sehingga setan masih meneruskan penyerangannya yang tidak sah itu atas orang-orang percaya dan banyak dari mereka yang dikalahkan. Apabila orang-orang tidak mengerti tentang kekalahan setan yang sah, dia akan bertindak tanpa ada rintangan. Namuan tugas kita adalah membacakan dan mempercayai seluruh rekaman dan kekalahan setan, serta membagikan kabar baik kepada orang lain. “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut...” (Ibrani 2:14) - 98 - Hal ini menunjukkan bahwa iblis sudah tidak berdaya. Kita dapat melawan iblis, tetap teguh dalam iman, dan dia akan pergi dari kita. (Yakobus 4:7; 1 Pet.5:9) 3. Iblis akan dihakimi. “Tidak tahukah kamu, bahwa kita kan menghakimi malaikat-malaikat?” (1 Kor. 6:3) Firman Allah mengatakan, “Kita akan menghakimi malaikat-malaikat.” Setan dan malaikat-malaikatnya siap untuk dihakimi, dan hukuman itu telah dijatuhkan. Beberapa malaikat yang jatuh itu sudah diikat dalam kegelapan, menunggu pelaksanaan hukuman tiba (Yudas 6). Sedangkan yang lain meneruskan pekerjaan jahatnya untuk menjadi pendakwa, menjatuhkan orang-orang kudus dan menentang kehendak Allah. (Ayub 1:6-11). Melalui Kristus dan MempelaiNya. Pekerjaan Tuhan yang terakhir yaitu melaksanakan penghukuman bagi Setan dan malaikatnya, akan dilakukan bersama-sama dengan mempelaiNya, yaitu jemaatNya. Kita akan mengambil bagian dalam melaksanakan hukuman yang dijatuhkan terhadap iblis dan malaikatnya (Mat. 25:41) Yudas 6 mengatakan kepada kita bahwa pelaksanaan hukuman itu secara nyata akan diadakan pada “hari penghakiman yang besar.” “Hari yang besar itu adalah “harinya Tuhan.” (Yesaya 2:12-22) 1) Masa Damai Dan Adil. Itu adalah masa dimana kedamaian dan keadilan ditegakkan. “Dan Raja itu akan berkata, ‘Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.” (Matius 25:31-40) 2) Hari Penghakiman. Saat itu juga adalah Hari Penghakiman. “Dan ia berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: enyahlah dari hadapanKu, orangorang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41-46) Ini adalah permulaan dari “hari penghakiman yang besar.” Kesudahan itu tidak akan datang sebelum dunia mengalami masa kerajaan seribu tahun. Simon Petrus mengatakan kepada kita bahwa “bagi Tuhan satu hari sama dengan seribu tahun, dan seribu tahun sama dengan satu hari.” (2 Petrus 3:8) 3) Setelah Masa Seribu Tahun. Pada masa seribu tahun, setan akan diikat dan dilemparkan ke dalam jurang maut. Setelah masa seribu tahun berakhir, dia akan dibebaskan dan akan pergi untuk menipu orang-orang yang lahir pada masa pemerintahan Kristus selama seribu tahun, namun orang-orang yang belum dilahirkan kembali. (Wahyu 20:1-3, 7-9) 4) Sebelum Pengadilan Tahta Putih Yang Besar. Penghakiman terhadap para malaikat yang jatuh akan mendahului Pengadilan Tahta Putih Yang Besar bagi orang-orang yang jahat, sesudah masa seribu tahun. (Wahyu 20:11) Oleh karena itu, hal ini sesuai dengan Alkitab yang mengatakan bahwa setan para dan malaikatnya akan dihakimi oleh Kristus dan orang-orang percaya pada - 99 - akhir kerajaan seribu tahun, sebelum Pengadilan Tahta Putih Yang Besar. Perlu diingat, Yesus berkata bahwa Neraka itu “dipersiapkan bagi iblis dan para malaikatnya” (Matius 25:41) “Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk....tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaku, mereka akan berbicara dalam bahasa yang baru bagi mereka...” (Markus 16:15,17). - 100 -