Pelajaran I Roh Kudus A. SIAPAKAH ROH KUDUS

advertisement
Pelajaran I
Roh Kudus
A. SIAPAKAH ROH KUDUS ?
Roh Kudus mungkin adalah Pribadi yang paling sedikit dikenal dari ke Tuhanan.
Banyak orang hanya sadar kuasa. Menyedihkan sekali bahwa banyak orang bahkan
gerejaNya tidak mengenal Dia. Ada beberapa alasan kuat mengapa hal ini tidak
boleh terjadi :
1. Roh Kudus adalah Allah
Sebagai pribadi ketiga dari ke Tuhanan, kedudukanNya setara dengan Allah Bapa
dan Allah Putra. Oleh karena itu tepat sekali, pengenalan, penghargaan dan
penghormatan yang sama diberikan kepadaNya. Tidak seharusnya kita
memperlakukan Dia sebagai Pribadi yang lebih rendah. Kita harus mengenal Dia
sebanyak kita mengenal kedua Pribadi yang lain dari Trinitas Iiahi (Kejadian 1:26)
Roh Kudus tidak hanya suatu PRIBADI; Dia adalah PRIBADI ILAHI. Dia adalah
ALLAH.
a. Alkitab menyebutNya sebagai Allah.
“Mengapa Iblis telah memenuhi hatimu sehingga engkau berdusta kepada Roh
Kudus ? … Engkau tidak berdusta kepada manusia tetapi kepada Allah” (Kisah
Rasul 5:3,4).
b. Ia Memiliki Ciri-ciri Yang Hanya Dimiliki oleh Allah sendiri
1. Dia mempunyai keadaan yang kekal (Ibrani 9:14).
2. Ia Maha Hadir (Mazmur 139:7-10) Ia dapat berada disemua tempat pada
waktu yang sama
3. Dia Maha Tahu (I Korintus 2:10,11) Ia tahu segala sesuatu.
4. Dia Maha Kuasa (Lukas 1:35) Ia mempunyai kuasa untuk melakukan segala
sesuatu.
c. Ia mempunyai kedudukan Yang Setara Dengan Bapa Dan Anak.”
“Membaptis mereka didalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus”
(Matius 28:19).
d. Alkitab Banyak Menceritakan Mengenai Roh Kudus.
Dengan perkecualian pada dua dan tiga dari surat Yohanes, setiap buku
didalam Perjanjian Baru berisikan petunjuk-petunjuk kepada pribadi dan karya
Roh Kudus.
e. Ia Sungguh-Sungguh Terlibat Aktif Dalam Rencana Penebusan Allah.
Ia menyakinkan kepada dunia mengenai dosa, kebenaran dan penghukuman
(Yohanes 16:8). Anak-anak Allah yang sungguh adalah yang ”dilahirkan oleh
Roh” (Yohanes 3:5,6).
2. Roh Kudus Allah Suatu Pribadi.
-1-
Banyak orang Kristen tampaknya merasa bahwa Roh Kudus adalah sekedar
kuasa yang tidak berbentuk atau pengaruh belaka. Mereka memperlakukan Roh
Kudus seolah-olah Ia adalah aliran listrik atau suatu bentuk kuasa yang dapat
mereka nyalakan atau padamkan seturut kehendak mereka sendiri.
Konsep ini jauh dari kebenaran. Roh Kudus adalah suatu Pribadi yang memiliki
kuasa dan otoritas yang besar, tetapi Ia jauh melebihi kuasa yang Ia miliki. Ia
sungguh-sungguh layak untuk menerima penghormatan dan kehormatan seperti
yang kita berikan kepada Allah Yang Maha Kuasa.
a. Kata Ganti Orang Dipakai Untuk Menyebutkan Dia.
“Supaya Ia akan tinggal bersama-sama denganmu selama-lamanya”
(Yohanes 14:16). ”Ia berdiam didalammu, dan akan selalu tinggal didalam
kamu” (Yohanes 14:17). ”Ia akan memberikan kesaksian mengenai Aku”
(Yohanes 15:26).
“Tetapi jika Ia, Roh Kebenaran itu datang, Ia akan memimpinmu ke dalam
semua kebenaran; karena Ia tidak akan berbicara DARI DIRINYA SENDIRI;
tetapi apa saja yang Ia nyatakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan
memuliakan Aku” (Yohanes 16:13,14)
b. Ia Memiliki Ciri-ciri Mendasar Dari Sebuah Kepribadian
1. Intelek : Kemampuan untuk berpikir dan beralasan
2. Kepekaan : Kemampuan untuk merasakan segala sesuatu (perasaan yang
bisa dilukai)
3. Kehendak : Kapasitas untuk memilih dan memutuskan
c. Ekspresi Dari KepribadianNya.
Kuasa dan pengaruh saja tidak akan sanggup merasakan hal-hal semacam itu
seperti yang Roh Kudus rasakan.
Misalnya, kita didorong untuk tidak ”mendukakan” Roh Kudus (Efesus 4:30),
Ananias dan Safira ”berdusta melawan Roh Kudus” (Kisah Rasul 5:3,4)
Suatu kuasa tidak dapat berduka. Saudara tidak dapat mendukakan atau
menyakiti listrik. Saudarapun tidak dapat berdusta atau mencobainya. Suatu
kuasa yang tidak merupakan pribadi tidak mampu mengalahi perasan-perasaan
semacam ini.
Tetapi seorang pribadi dapat didukakan dan disakiti, didustai dan dicobai.
Perhatian beberapa ekspresi kepribadian yang dikendalikan kepada Roh Kudus
:
1. Ia dapat merasakan (Efesus 4:30)
2. Ia dapat menghibur (Kisah Rasul 9:31)
3. Ia dapat berpikir (Roma 8:6)
4. Ia dapat berbicara (Kisah Rasul 13:2)
5. Ia dapat berdoa (Roma 8:26)
6. Ia dapat melakuakan kehendakNya (I Korintus 12:11)
7. Ia dapat melarang (Kisah Rasul 16:6)
8. Ia dapat melakukan mujizat (Kisah Rasul 19:6)
d. Roh Kudus Berpribadi
-2-
Semua hal ini adalah gambaran dari pribadi yang tidak dimiliki oleh kuasakuasa yang bukan pribadi.
Salah satu alasan mengapa banyak orang menganggap Dia hanya merupakan
suatu kuasa atau kekuatan belaka adalah karena nama-nama tertentu yang
dikenakan kepadaNya didalam Alkitab melambangkan pelayananNya. Ia
disebut Angin, Hujan, Minyak, Api, Pakaian, dan lain-lain. Semua simbol dari
berbagai macam pelayanan yang Ia tunjukkan; tetapi Ia jauh lebih besar dari
semua pelayanan yang dilakukanNya.
3. Ini Adalah Zaman Roh Kudus
Ia adalah seorang Penghibur ”yang lain”, yang mengantikan kedudukan Yesus
(Yohanes 14:16). Periode sejarah pada zaman ini adalah ”Masa Hujan Akhir”
(Zakaria 10:1), atau masa kegiatan terbesar dari Roh yang terjadi digeraja. Oleh
karena itu kita perlu tahu sebanyak mungkin mengenai Roh Kudus.
B. PEMBERITAHUAN MENGENAI PENCURAHAN DARI ROH KUDUS
Didalam Perjanjian Lama kita menemukan bahwa Roh Kudus turun keatas orangorang tertentu hanya kepada nabi-nabi, merupakan perkecualian oleh karena
peraturan. Tetapi Allah telah terlebih dulu berfirman, melalui nabi-nabiNya, bahwa
suatu hari yang baru akan tiba.
1. RohNya Akan Tinggal Didalam Dan atas Semua UmatNya.
Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu keatas
semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat;
orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan. Juga keatas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan
akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari itu (Yoel 2:28,29).
“Dan Aku akan menaruh RohKu didalam batinmu dan Aku akan membuat kamu
hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturanperaturanKu dan melakukannya” (Yehezkiel 36:27)
“Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas mereka yang haus dan hujan lebat ke
atas tanah yang kering; dan Aku akan mencurahkan rohKu keatas keturunanmu,
dan berkatKu ke atas anak cucumu” (Yesaya 44:3)
2. Mesias yang Dijanjikan Allah Akan Dipenuhi Oleh Roh dan Dilengkapi
Dengan Kuasa
“…Aku telah menaruh RohKu ke atasnya” (Yesaya 42:1)
“Roh Tuhan Allah ada padaku…” (Yesaya 61:1). Hal ini digenapi didalam
Lukas 4:18
3. Beberapa Istilah Berkenaan”Kepenuhan Roh”
Pengalaman kepenuhan Roh Kudus dijelaskan dengan berbagai cara didalam
Kitab Suci. Kita akan memeriksa secara ringkas beberapa istilah yang ada.
a. Menerima Roh Kudus.
-3-
Suatu Karunia didefinisikan sebagai ”suatu tawaran dan penerimaan (tindakan
untuk menerima) tanpa pertimbangan”. Suatu ”karunia” tidak dilengkapi sampai
seseorang menerima apa yang telah ditawarkan secara bebas. Ini adalah frasa
yang paling umum dipakai didalam Perjanjian Baru untuk menjelaskan
pengalaman yang sedang kita bicarakan. ”Roh Kudus, akan diterima oleh
mereka yang percaya kepadaNya” (Yohanes 7:39). ”Terimalah Roh Kudus”
(Yohanes 20:22).
”Tetapi engkau akan menerima kuasa setelah Roh Kudus turun ke atasmu”
(Kisah Rasul 1:8). ”Dan engkau akan menerima kuasa Roh Kudus” (Kisah
Rasul 2:38). ”Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa supaya orang-orang
Samaria itu beroleh Roh Kudus (Kisah Rasul 8:15) “Bolehkah orang mencegah
untuk membaptis orang-orang ini dengan air sedangkan mereka telah
menerima Roh Kudus (Kisah Rasul 10:47). ”Ia berkata kepada mereka,
sudahkah engkau menerima Roh Kudus setelah engkau menjadi percaya ?”
(Kisah Rasul 19:2).
b. Diurapi Dengan Roh
“Pengurapan” adalah suatu istilah yang sudah sangat kita kenal, karena istilah
inipun dipakai juga didalam Perjanjian Lama (Keluaran 28:41; 29:29; Mazmur
2:2; 92:10). Ada tiga prinsip pengurapan. Pengurapan orang kusta, pengurapan
Immamat, dan pengurapan Raja. Pengurapan minyak dicurahkan kepada
penerima (I Samuel 10:1). Maka Roh ”dicurahkan ke atas” orang percaya.
Frasa khusus ini dipakai untuk menjelaskan Roh yang ada pada Kristus Yesus.
Perkataan Kristus berarti Yang Diurapi.
”Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuasa yang
melakukan pekerjaan baik dan menyembuhkan semua yang tertindas oleh iblis,
karena Allah ada bersama dengan Dia” (Kisah Rasul 10:38).
c. Dipenuhi Dengan Roh.
Frasa ini menjelaskan akibat yang diberikan oleh Roh didalam orang-orang
percaya. Mereka ”dipenuhi” dengan Roh ! Hal ini terjadi pada hari Pentakosta
”Dan mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus, dan mulai berbicara dengan
bahasa-bahasa lidah seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka”
(Kisah Rasul 2:4). Proses dipenuhi dengan Roh dimulai dengan tanda tidak
dipenuhi. Kemudian ada beberapa pengalaman lanjutan dipenuhi oleh Roh.
Dengan demikian proses tersebut berkelanjutan. Paulus berbicara mengenai
hal ini didalam Efesus 5:18, dengan menggunakan tata kalimat sedang
berlangsung: ”Secara terus menerus sedang dipenuhi dengan Roh” Untuk
mempertahankan kepenuhan Roh, kita perlu meminum dari sumber persediaan
setiap hari.
d. Dibaptis Didalam Roh.
Ini adalah frasa yang agak kontroversial yang mempunyai dasar-dasar
Alkitabiah yang kuat. Hal ini disebutkan empat kali didalam kitab Injil dan dua
kali didalam kitab Kisah Para Rasul
(Matius 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16; Yohanes 1:33; Kisah 1:5; 11:16).
-4-
Membaptis
berarti
”menenggelamkan
secara
menyeluruh”
atau
”menyelamkan kesuatu unsur yang mempunyai kuasa untuk mengubah
apa yang membungkus”. Contoh yang baik mengenai hal ini adalah
pencelupan kain, yang dicelupkan kedalam suatu unsur yang secara radikal
akan mengubah kain itu. Karena itu baptisan Roh adalah dicelupkan,
diselamkan, dikubur, dikelilingi secara menyeluruh oleh, secara keseluruhan
dibungkus oleh Roh Kudus.
e. Pelepasan Roh .
Ini adalah suatu istilah yang sesungguhnya tidak tertulis didalam Perjanjian
Baru, tetapi sesungguhnya dicantumkan juga secara tidak langsung. Hal ini
menjelaskan pelepasan dari roh manusia yang terjadi ketika roh manusia
dihidupkan oleh Roh Kudus. ”Allah adalah Roh, dan dimana ada Roh Allah,
disitu ada kebebasan (kelepasan)” (II Korintus 3:17).
Yang dimaksud adalah kelepasan suatu pribadi dari ikatan menuju
kemerdekaan, dari kekeringan menuju sungai air kehidupan, dari kemandulan
menuju berbuah-buah. Hal ini dengan pasti menjelaskan kelepasan dari sungai
air kehidupan dari dalam roh orang percaya. ”Karena Kitab Suci menyatakan
bahwa sungai air kehidupan akan mengalir dari dalam setiap orang yang
percaya kepadaNya” (Yohanes 7:38).
Hal ini mungkin memberikan penjelasan yang paling dapat dipercaya mengenai
apa yang sedang terjadi diantara ribuan orang percaya. Karenanya konsep ini
tampaknya semakin diterima didalam gereja.
C. BAPTISAN DIDALAM ROH KUDUS
1. Peristiwa Awal Baptisan Roh
Kita sekarang memikirkan:”apakah yang akan menjadi peristiwa awal (tanda
pertama) jika seseorang menerima kepenuhan roh ?” Mari kita pikirkan ketiga hal
ini
a. Tanda awal. Pada kesempatan ini kita memusatkan perhatian pada tanda
AWAL. Telah disetujui bahwa ada sederet tanda dan peristiwa lain dari
kepenuhan Roh. Tetapi, apa yang kita perlukan tentukan pada saat ini adalah
peristiwa yang sekiranya menjadi tanda pertama yang akan dialami oleh
seseorang dalam dimensi baru kuasa Roh ini.
b. Tanda Alkitabiah. Kita mencari tanda ALKITABIAH. Oleh karena itu kita tidak
memperhatikan pengalaman pribadi atau tradisi manusia. Melainkan, kita
mencari apa yang dinyatakan oleh Kitab Suci sebagai persamaan mendasar
dari yang mengalami Baptisan di dalam Roh pada zaman Alkitab.
c. Pengalaman Alkitabiah. Disini PENGALAMAN ALKITABIAH dari Baptisan
didalam Roh dan bukannya ide manusia mengenai apakah Baptisan itu yang
menarik perhatian kita. Ada banyak pengalaman-pengalaman rohani yang
secara mudah disebut ‘Baptisan Didalam Roh ‘. Hal ini termasuk Berkat kedua,
pengudusan secara keseluruhan, pengalaman kesucian dll. Hal ini mungkin
adalah pengalaman-pengalaman yang sah dan Alkitabiah, yang tidak bisa kita
remehkan atau cela. Bagaimanapun juga, pekerjaan rohlah yang disebut Alkitab
sebagai Baptisan didalam Roh yang sedang kita pelajari ini.
-5-
2. Catatan Alkitabiah mengenai Baptisan Didalam Roh
Sumber utama dari peristiwa didalam Kisah rasul, dimana ada lima contoh
mengenai orang yang menerima kepenuhan Roh.
a. Hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:1-4).
Inilah catatan terlengkap yang kita punyai didalam Kitab Suci.
Sesungguhnya 50 hari setelah kebangkitan Kristus, janji-janji mengenai
kedatangan Roh Kudus digenapi. Roh Kudus turun ke atas sekelompok murid
yang menunggu di Yerusalem. Inilah permulaan dari seluruh karya baru Roh
seperti yang telah terlebih dahulu diberitakan oleh nabi-nabi. Ada beberapa
bukti yang menunjukkan bahwa Roh telah melawat mereka:
1. Angin dari Surga.
Ada angin dari surga-angin yang besar dan keras. Baik dalam bahasa Ibrani
dan Yunani, kata”roh”selalu berarti”angin”. Jadi jelas sekali bahwa ada angin
yang bertiup dengan sangat keras sebagai pertanda kedatangan Roh. Angin
berbicara mengenai kehidupan, kuasa, kegerakan, semua sifat dari Roh Kudus.
2. Nyala Api.
Simbol api pun sangat khusus. Yohanes Pembaptis telah memberitakan bahwa
Yesus akan membaptis dengan ‘Roh Kudus dan api’. Api berbicara mengenai
pemangkasan, pengudusan, pembersihan, pembakaran sekam dan sampah.
Kedua faktor ini terjadi SEBELUM murid-murid dikatakan dipenuhi dengan Roh.
Maka sesungguhnya tidak dapat dikatakan mereka tidak dipenuhi Roh.
3. Berbicara Dalam Bahasa-bahasa Lain.
Seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka.
Peristiwa yang terjadi setelah murid-murid dipenuhi dengan Roh adalah ini:
Mereka “...mulai berbicara dengan bahasa-bahasa seperti yang Roh berikan
kepada mereka untuk dikatakan” (Kisah Rasul 2:4).
Ada 120 murid di ruang atas pada waktu itu. Dengan jelas kita diberi tahu
bahwa mereka SEMUA dipenuhi dengan Roh Kudus dan SEMUA mulai
berbicara dengan bahasa lidah.
Bukti yang jelas dari setiap murid pada peristiwa ini menunjukkan bahwa
kemampuan mereka dalam berbahasa lidah tidaklah karena telah terlebih
dahulu mempelajarinya.
b. Keluarga Kornelius (Kisah Rasul 10:44-48).
Secara supranatural Petrus mendapatkan perintah untuk mengunjungi rumah
tangga seorang bukan Yahudi bernama Kornelius seorang perwira Roma.
Petrus berkata ia pergi hanya karena “Roh menyuruhku untuk pergi...” (Kisah
Rasul 11:12). Petrus masih terbujuk bahwa berkat Allah adalah hanya untuk
orang Yahudi saja.
Bagaimanapun juga, ia menemukan dirinya berhadapan dengan orang-orang
bukan Yahudi yang ingin mendengar “...segala sesuatu yang Tuhan telah
perintahkan kepadanya” (Kisah Rasul 10:33).
-6-
Petrus mulai berkotbah di hadapan mereka mengenai Tuhan Kristus Yesus
(Kisah Rasul 10:33). Ketika ia sedang berbicara, Roh Kudus turun ke atas
mereka yang mendengarkan Firman.
Teman-teman orang Yahudi Petrus pada mulanya tidak ingin mempercayai
bahwa hal ini dapat terjadi pada orang-orang bukan Yahudi (Kis. 10:45). Tetapi
mereka semua diyakinkan karena “mereka mendengar orang-orang itu
berbicara dalam bahasa-bahasa lain dan memuliakan Allah” (ayat 46).
Tanda ini juga mendorong Petrus untuk berkata: ”Dapatkah manusia melarang
seseorang yang telah menerima Roh Kudus seperti kita untuk dibaptis air [atau
dengan cara seperti kita menerima Dia” (Kisah Rasul 10:47).
Ketika Petrus kembali ke Yerusalem, ia dipanggil untuk mempertanggung
jawabkan apa yang telah terjadi di Kaisarea. Para penatua sesungguhnya tidak
senang dengan apa yang telah dilakukan Petrus (Kisah Rasul 11:2).
Oleh karena itu ia membenarkan tindakannya dengan memberikan penjelasan
semacam ini “ketika aku mulai berkata-kata, Roh Kudus turun ke atas mereka,
seperti yang terjadi pada kita pada mulanya” (Kisah Rasul 11:45).
Ia lebih lanjut mengatakan, “Allah memberikan kepada mereka karunia yang
sama seperti yang Ia kerjakan pada kita pada mulanya” (Kisah Rasul 11:17).
Argumentasinya adalah Allah telah memberkati orang-orang bukan Yahudi
dengan karunia Roh dengan cara yang persis sama Ia telah memberkati
orang-orang percaya dari bangsa Yahudi pada hari Pentakosta.
Alasan utama keyakinan Petrus adalah bahwa orang-orang Yahudi juga
berbicara dalam bahasa-bahasa lidah. “Ketika mereka mendengar semua hal
ini, para penatua menjadi tenang dan memuliakan Allah” (Kisah Rasul 11:18).
c. Paulus Di Efesus (Kisah Rasul 19:1-7).
Kita mempunyai tiga bukti yang jelas. Dalam perjalanan pelayanannya, Paulus
datang ke sebuah kota di Yunani, Efesus, dimana ia menemukan beberapa
murid Yohanes Pembaptis.
Sebagai jawaban terhadap pertanyaannya, “Sudahkan engkau menerima Roh
Kudus ketika engkau menjadi percaya ?” Mereka menjelaskan : “Kami bahkan
belum pernah mendengar tentang Roh Kudus“.
Oleh karena itu Paulus menjelaskan Injil Kristus dengan lebih jelas kepada
mereka, setelah mereka di baptis air. Kemudian Paulus menumpangkan
tangan ke atas mereka dan kemudian “Roh Kudus turun ke atas mereka dan
mereka berbicara dengan bahasa-bahasa lidah dan bernubuat”.
Kita telah melihat dalam ketiga contoh ini bahwa baptisan Roh merupakan hal
yang terjadi secara ringkas, tertentu dan spontan.
Dalam setiap peristiwa, satu faktor yang terus terjadi adalah SEMUA
penerima, pada SEMUA peristiwa, dikatakan berbicara dalam bahasa-bahasa
lidah sebagai akibat dipenuhi oleh Roh.
Oleh karena itu kami memberikan kesan bahwa berbicara dalam bahasabahasa lidah adalah petunjuk awal yang murni dan dapat dipercaya mengenai
menerima Roh.
Ada dua catatan lain di dalam Kisah Para Rasul mengenai orang-orang
percaya. Mari kita juga memeriksa hal-hal berikut ini.
-7-
d. Kebangunan Rohani di Samaria (Kisah Rasul 8)
Dalam catatan khusus ini, tidak dinyatakan secara khusus bahwa penerima
Roh berbicara di dalam bahasa lidah. Tetapi ada beberapa situasi yang
menarik yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa hal semacam inilah
yang seharusnya telah terjadi.
Pertama-tama, ada suatu respon yang murni terhadap khotbah Filipus,
akibatnya secara langsung adalah : Orang-orang, dengan sehati
memperhatikan apa yang dikatakan Filipus” (8:6);
“...ada suka cita yang besar di kota itu” (8:8);
“Ketika mereka menjadi percaya ... mereka pun dibaptis ...” (8:12); “...hingga
kini Roh Kudus belum turun ke atas seorangpun dari mereka” (8:16).
Yang kedua, ketika Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan ke atas
mereka, merekapun menerima Roh Kudus. Simon, si tukang sihir,
menyaksikan bahwa sesuatu terjadi sebagai akibat langsung mereka
menerima Roh.
Apapun itu, hal itu terjadi secara seketika, dramatis dan dapat dilihat.
Simon menginginkan kemampuan untuk melakukan fenomena semacam itu.
Banyak hal yang dapat diduga dan ditulis mengenai apa yang sesungguhnya
dilihat oleh Simon.
Tak seorangpun dapat menceritakan kejadiannya yang sesungguhnya. Tetapi
tidakkah beralasan untuk menganggap bahwa apa yang dilihat oleh Simon
sama dengan tanda-tanda yang terjadi pada hari Pentakosta ?
Sebaiknya rasul-rasul Yahudi ini mungkin segan untuk mempercayai bahwa
orang-orang Samaria ini adalah orang-orang percaya yang sesungguhnya.
Besar sekali kemungkinan bahwa orang-orang Samaria menerima Roh dengan
cara yang sama seperti semua orang-orang percaya yang dibaptis pada zaman
Alkitab.
e. Saulus dari Tarsus (Kisah Rasul 9).
Setelah pengalaman pertobatan Saulus yang dramatis, Allah mengirimkan
Ananias untuk mengunjungi Saulus. Ananias berkata: “Saudara Saulus, Tuhan
Yesus telah mengirimkan aku supaya pengelihatanmu dipulihkan, dan engkau
dipenuhi oleh Roh Kudus”
(9:17). Kita tahu bahwa ia benar-benar
mendapatkan kembali penglihatannya.
Catatan Alkitab mengatakan: “Dan secara tiba-tiba seolah-olah jatuhlah
selubung yang menutupi matanya; dan ia menerima kembali pengelihatannya,
dan bangkit lalu dibaptis” (9:18).
Kita mungkin merasa pasti bahwa janji yang diberikan oleh Ananias juga
dipenuhi. Memang sesungguhnya, Saulus dipenuhi dengan Roh Kudus.
Tidak dikatakan bahwa Saulus berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah ketika
Ananias menumpangkan tangan ke atas mereka; tetapi kita tahu iapun
berbicara bahasa lidah dari bab-bab berikutnya. Ketika menulis kepada jemaat
di Korintus untuk membenarkan kesalahan dalam menggunakan karunia
berbahasa lidah.
Paulus mengakui: “Aku bersyukur kepada Allahku, aku berbicara dalam bahasa
lidah lebih daripada kamu semua” (I Korintus 14:18).
-8-
Pada bab yang sama iapun menjelaskan: “Aku ingin supaya setiap orang
berbicara dalam bahasa lidah ....” (I Korintus 14:5); dan akhirnya: “Jangan
melarang setiap orang yang berbicara bahasa lidah” (I Korintus 14:39).
Berdasarkan peristiwa sebelumnya dari pengalaman-pengalaman Alkitabiah,
dengan rendah hati kita menyetujui bahwa bahasa lidah adalah satu-satunya
bukti Alkitabiah yang terus menerus terjadi dari Baptisan Roh.
Kita juga menyetujui bahwa ada banyak bukti Alkitabiah lain yang mengikuti
bukti yang pertama, yang tanpanya pengalaman itu tidak akan lengkap.
Penutup ini tidak untuk merendahkan arti atau menyangkal kesalahan
pengalaman yang mungkin telah Saudara alami - khususnya jika hal itu telah
mengakibatkan kuasa Roh turun ke dalam hidup Saudara dengan cara yang
sangat membantu.
Biarlah saya akan menguatkan hati Saudara. “....Peganglah teguh apa yang
ada padamu ...” (Wahyu 3:11).
Biarlah hatimu terus terbuka, dan teruslah meminta kepada Tuhan untuk
memberikan karunia berbahasa lidah yang indah ini, karunia bahasa doa. Hal
ini akan memperkaya pelayanan Saudara. Ingatlah
“... Bapamu yang di sorga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
memintanNya!” (Lukas 11:13).
Pelajaran 2
-9-
Roh Kudus Menolong
Orang Percaya
A. ROH KUDUS MENOLONG ORANG PERCAYA
Keselamatan (dilahirkan kembali) adalah karya pertama dari Roh di dalam hidup kita.
Kuasa untuk hidup dan pelayanan yang kudus adalah tujuan dari kehadiran Roh di
dalam kita.
1. Membawa Kita Kepada Keselamatan
a. Ia Memberikan Keyakinan
(Yohanes 16:8-11). Suatu aspek yang penting dari pekerjaan Roh Kudus
adalah untuk menghukum dan meyakinkan orang-orang yang belum bertobat
mengenai dosa, kebenaran dan penghukuman.
Tanpa karya Roh Kudus mengenai penghukuman, kita akan tetap tidak peduli
mengenai keadaan kita yang penuh dosa dan terhilang.
Ia membuat kita waspada mengenai dosa, betapa kita telah jauh lebih rendah
dari standar kebenaran dan penghukuman yang dahsyat yang menanti setiap
pendosa.
b. Ia Menghasilkan Pertobatan Dan Kelahiran Kembali
Kelahiran kembali berarti kelahiran ulang, renovasi rohani dan pemulihan.
“Bukan karena pekerjaan baik yang telah kita lakukan, tetapi menurut
kemurahan Dia yang menyelamatkan kita, dengan pembasuhan kelahiran
kembali dan pembaharuan oleh Roh Kudus” (Titus 3:5).
“Dan engkau telah dihidupkanNya dari kematian karena pelanggaran dan dosa”
(Efesus 2:1).
“Rohlah yang memberikan hidup” (Yohanes 6:36).
c. Ia membebaskan kita dari Kuasa Dosa dan Kematian, sehingga kita
menjadi Kudus.
“Karena hukum Roh kehidupan di dalam Yesus Kristus telah membebaskan
aku dari hukum dosa dan kematian” (Roma 8:12).
“Dan Rohlah yang memberikan kesaksian, karena Roh itu adalah kebenaran”
(I Yohanes 5:6).
“Karena ada tiga hal yang memberikan kesaksian ... Roh, dan air, dan darah;
dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5:8).
2. Memberikan Kita Kuasa Untuk Hidup Yang Kudus
a. Ia Memimpin Kita Kepada Kebenaran.
“Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh kebenaran; Ia akan memimpin kamu ke
dalam seluruh kebenaran sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengarkanNya itulah yang akan dikatakanNya”
(Yohanes 16:13).
b. Ia Mengajarkan Kepada Kita Segala Sesuatu.
“Tetapi Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang dikirimkan oleh Bapa di dalam
NamaKu, Ia akan mengajarkan kepadamu segala sesuatu, dan
- 10 -
mengingatkanmu akan segala sesuatu yang telah diucapkanNya kepadamu”
(Yohanes 14:26).
“Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari
padaNya, karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain, tetapi
sebagaimana pengurapanNya mengajar kamu tentang segala sesuatu - dan
pengajaranNya itu benar, tidak berdusta - dan sebagaimana Ia dahulu telah
mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia”
(I Yohanes 2:27).
c. Ia Memberikan Hidup Kepada Tubuh Fisik Kita.
“Tetapi jika RohNya yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati
tinggal didalammu, Ia yang telah membangkitkan Kristus dari kematian akan
memberikan hidup kekal kepada tubuhmu yang fana oleh RohNya yang tinggal
didalammu” (Roma 8:11).
Perkataan ”fana” artinya ”terikat kepada kematian” dan hal ini menunjuk
kepada tubuh fisik kita. Roh memberikan kehidupan. Oleh karena itu janji Kitab
Suci adalah: Ketika Roh diam di dalam kita, Ia akan memberikan kehidupan,
kekuatan, kesehatan dan tenaga kepada tubuh kita. Hidup di dalam Roh adalah
latihan untuk meningkatkan kesehatan. Hal ini akan meningkatkan kekuatan
fisik kita dan rentang kehidupan kita.
d. Ia Memberikan Kepada Kita Kuasa Untuk Melayani.
“Tetapi engkau akan menerima kuasa setelah Roh Kudus turun ke atasmu, dan
engkau akan menjadi saksiKu ...” (Kisah Rasul 1:8).
Yesus menggunakan kata Yunani ”dunamis” (diterjemahkan ”kuasa”), yang
darinya kita mendapatkan kata ”dinamo”. Sebuah dinamo adalah sebuah mesin
yang secara terus menerus dan teratur memberikan kuasa.
Dengan demikian kuasa Roh di dalam kita menghasilkan kuasa yang membuat
kita sanggup menjadi saksi-saksi (martir)bagi Kristus. Tidak hanya kita sanggup
bersaksi tentang Yesus, tetapi sesungguhnya kita menjadi kesaksian bagi Dia.
e. Ia Membuat Doa-Doa Kita Berkuasa.
“Berdoalah di dalam Roh Kudus” (Yudas 20).
“Dalam segala doa dan permohonan, berdoalah setiap waktu di dalam Roh
(Efesus 6:18).
“Dengan cara yang sama, Roh membantu kita di dalam kelemahan-kelemahan
kita. Kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, tetapi Roh Sendirilah yang
berdoa bagi kita dengan keluhan dan kata-kata yang tidak dapat dinyatakan.
Dan Ia yang menyelidiki hati kita mengetahui apa yang dipikirkan oleh Roh
berdoa bagi orang-orang kudus sesuai kehendak Allah” (Roma 8:26,27).
f. Ia Memberikan Inspirasi Doa dan Penyembahan Kepada Allah.
- 11 -
“Kami sungguh-sungguh mendengar mereka berbicara dalam bahasa-bahasa
kami mengenai pekerjaan-pekerjaan Allah yang luar biasa” (Kisah Rasul 2:11).
“Karena kami mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa lidah dan
memuliakan Allah” (Kisah Rasul 10:46).
“Kami yang menyembah Allah; oleh Roh Allah” (Filipi 3:3)
“Biarlah engkau dipenuhi oleh Roh; berbicara satu dengan yang lain di dalam
mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, bernyanyi dan bersoraklah bagi
Tuhan dengan segenap hati (Ef. 5:18,19).
“Allah itu adalah roh: dan mereka yang menyembah Dia harus menyembahNya
di dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:24).
g. Ia Menghasilkan Buah Roh di Dalam Hidup Orang Percaya.
“Tetapi buah roh adalah kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan tidak ada hukum yang
menentang hal hal semacam ini” (Galatia 5:22,23)
Buah Roh tidak dapat dihasilkan oleh manusia alami - tidak peduli bagaimana
beradab dan berpendidikan dia.
Sifat Allah hanya nampak di dalam kita, hanya jika Allah Roh Kudus hidup di
dalam kita yang percaya.
B. MENERIMA ROH KUDUS
1. Saudara Harus Menerima Kristus Sebagai Juru selamat.
Kualifikasi pertama yang penting menjadi calon orang yang menerima baptisan roh
adalah Saudara harus menerima kristus Yesus sebagai Juru Selamat Saudara.
Jika Saudara adalah anak Allah, maka Saudara menerima karunia Roh Kudus.
2. Saudara Harus Menginginkan Berkat
Syarat kedua adalah Saudara harus benar - benar menginginkan berkat ini.Yesus
menyatakan dengan cara ini:”Barang Siapa HAUS biarlah ia datang kepadaku dan
minum”(Yohanes 7:37). Apakah Saudara haus akan air Roh? Jika demikian,
Saudara boleh datang kepada Yesus dan minum. Sederhana sekali.
Ingatlah bahwa Saudara tidak perlu bekerja untuk mendapatkan berkat ini, Karena
jika demikian,hal ini tidak lagi disebut”Karunia”dari Roh Kudus (Kisah Rasul 2:38).
Saudara tidak pernah dapat bekerja atau berjasa untuk mendapatkan berkat yang
indah ini, Saudarapun tidak harus melakukannya .Ini adalah milik Saudara sebagai
hadiah cuma-cuma.
3. Empat Perkataan Sederhana
Saya ingin menyampaikan empat kata kecil yang sederhana yang akan
memampukan Saudara untuk menerima berkat yang berhaga ini.
Kata-kata itu adalah MENINGGALKAN, SANTAI, MENERIMA,dan MEMBERIKAN
RESPON. Marilah memeriksa bersama-sama.
a. Meninggalkan. Paulus menulis kepada para petobat di kota yang jahat,
Korintus: ”Engkau telah meninggalkan hal - hal yang tersembunyi yang
memalukan...” (II Korintus 4:2).
- 12 -
Kata meninggalkan berasal dari kata Yunani apeipomen, berarti” memungkiri,
memisahkan dan menyimpang secara total dari”.
“Tetapi kita meninggalkan hal-hal tersembunyi [rahasia yang terpendam,
pribadi, dari dalam]...”
“Tetapi kita telah meninggalkan hal-hal tersembunyi yang tidak jujur
[memalukan atau menjijikkan] ....”
Dalam terang tersebut diatas, penting untuk meyakinkan dari hal apa kita
benar-benar telah bertobat (berbalik) dari semua dosa yang diketahui khususnya dosa yang melibatkan sihir, penyembahan berhala nenek moyang,
penyembahan berhala, ilmu sihir, ramalan nasib (peramal), ilmu memikat, jimat
dan sejenisnya.
Alkitab berkata Allah telah memberikan ”... Roh Kudus ... kepada mereka yang
mentaati Dia” (Kisah Rasul 5:32).
Allah memerintahkan untuk meninggalkan dan terpisah benar-benar dari hal-hal
yang tersembunyi, rahasia, tidak jujur, memalukan ketika kita meminta RohNya
yang KUDUS.
“Banyak orang percaya yang mempraktekan ilmu sihir mengakui perbuatan
mereka, dan mengambil semua buku-buku mantera dan ilmu memikat dan
membakarnya dihadapan semua orang” (Kisah Rasul 19:18-19). Ini adalah
langkah penting pertama.
Ucapkan doa ini kepada Tuhan:”Tuhan, aku meninggalkan [sebutkan segala
sesuatu yang terjadi di dalam hidup Saudara yang telah saudara lakukan] ilmu
sihir, agama kepercayaan nenek moyang, penyembahan berhala, ilmu sihir,
ramalan nasib (peramal), ilmu memikat, jimat dan sejenisnya”.
b. Santai. Begitu sering orang menjadi tegang ketika tiba pada saat menerima
Roh. Tidak perlu demikian. Hal ini malahan akan menghalangi Saudara dan
bukannya membantu Saudara.
Pertama-tama, oleh karena itu, biarlah saya menguatkan Saudara untuk
menjadi tenang. Tenang secara fisik, dan hal ini akan membantu Saudara untuk
tenang secara rohani dan emosionil.
Mengapa tidak duduk di suatu tempat dengan nyaman. Para murid sedang
duduk pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:2). Maka ini adalah sikap Alkitabiah
yang baik untuk menerima Roh. Duduk dan santai. Saudara berada di tangan
yang baik - tangan-tangan Yesus. Ia adalah Pembaptis Roh Kudus.
c. Menerima. Sekarang ini adalah waktu yang baik untuk meminta Yesus
membaptis Saudara di dalam Roh. Alkitab berkata,”… Bapamu yang di surga
akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya”.
(Lukas 11:13).
Mintalah dengan sederhana, dengan tenang dan beriman.
Jangan mulai meminta atau memohon. Saudara tidak perlu berteriak dan
merintih. Jika Roh Kudus memaksa Saudara untuk bersikap demikian, tidak ada
larangan untuk melawannya. Tetapi beberapa orang mengembangkan hal ini
sebagai suatu kebiasaan rohani. Yesus berada dipihak Saudara. Ia akan
membaptis Saudara di dalam Roh Kudus jika Saudara tenang dan membiarkan
Dia untuk melakukannya. Ia dapat mendengar doa Saudara.
- 13 -
Ketika Saudara dengan tenang telah meminta Dia untuk memenuhi Saudara
dengan Roh, dengan iman Saudara harus percaya bahwa Ia telah menjawab
doa Saudara dan MENERIMA ROH DENGAN IMAN.
Ingatlah bahwa terjemahan kata roh dalam bahasa Yunaninya adalah sama
dengan napas. Mengapa tidak sekedar membuka mulut Saudara, mengambil
nafas dalam-dalam, dan bernafas di dalam Roh Kudus ?
Inilah yang dimaksud oleh Yesus sebagai”minum”di dalam Roh. Seperti
Saudara membuka mulur Saudara untuk minum air, Saudarapun dapat
membuka mulut Saudara untuk minum di dalam Roh. Buka mulut Saudara dan
mulai menghirup udara;
Ketika Saudara melakukan hal ini, percayalah bahwa Roh Kudus masuk ke
dalam hidup Saudara dengan cara yang baru.
Lakukan hal ini dengan iman.”Apapun juga yang kau minta, ketika engkau
berdoa, percayalah bahwa engkau telah menerimanya, maka engkau akan
mendapatkannya”(Markus 11:24). Saudara melakukannya dengan iman.
Ingatlah, hal ini bukanlah masalah perasaan. Saudara mungkin tidak merasakan
respon emosionil apapun. Hal ini adalah pengalaman rohani. Mungkin disertai
atau tidak oleh perasaan. Jika ada, tenang dan nikmatilah. Jika tidak ada,
jangan kuatir tentang hal ini. Emosi merupakan hal yang sangat tidak menentu
dan tidak bisa dipercaya.
Hal yang penting bukanlah apa yang Saudara rasakan. Tetapi apa yang
Saudara percayai. Percayalah bahwa Saudara telah menerima Roh. Ini adalah
langkah pertama. Kemudian,”hiruplah”Roh Kudus.
Ketika Saudara melakukan hal ini, mulailah untuk memberikan pengucapan
syukur yang penuh suka cita dan memuji Tuhan karena telah memenuhi
Saudara dengan Roh. Biarlah hati Saudara mulai menjangkau Allah dengan
puji-pujian, dan terus minum Roh semakin mendalam.
d. Respon. Sekarang kita sampai pada langkah ke empat respon Saudara
terhadap Roh yang sekarang mulai memenuhi seluruh keberadaan Saudara.
Setelah Saudara menghirup, Saudara harus mulai menghembuskannya.
Saudara bernapas di dalam Roh; sekarang Saudara harus mulai mengucapkan
puji-pujian kepada Tuhan di dalam iman atas berkatNya. Ketika Saudara
melakukan hal ini, jangan berbicara dalam bahasa saudara sendiri. Pujilah
Tuhan, tetapi percayalah bahwa Roh Kudus akan memampukan Saudara untuk
melakukannya di dalam bahasa yang baru yang Roh itu akan berikan kepada
Saudara.
Alkitab berkata: ”Mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain seperti
yang diberikan Roh kepada mereka” (Kisah Rasul 2:4). Perhatikan pertamatama: ”Mereka … mulai berbicara …” MEREKA yang melakukan pembicaraan.
Ini adalah bagian kita. Sebelumnya adalah suara mereka, nada vokal mereka,
bibir dan mulut MEREKA sendiri yang dipakai. Perhatikan yang kedua: ”Roh
memberikan kepada mereka kata-kata untuk diucapkan”. Itu adalah bagian Roh.
- 14 -
Ketika Roh melakukan bagianNya, kita harus memberikan RESPON dengan
melakukan bagian kita.
Berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah adalah suatu mujizat. Kata-kata itu
diberikan kepada kita secara supranatural oleh Roh. Hal ini tidak berarti sulit
untuk dilakukan. Hal ini hanya berarti bahwa Saudara harus bekerja sama
dengan Tuhan, dan mengucapkan apa yang diberikan oleh Roh untuk
diucapkan.
Hal ini digambarkan dengan baik sekali dengan kisah Petrus berjalan diatas air.
(Matius 14:29). Yesus memanggil Petrus: ”Datanglah!”dan kemudian kita
membaca: ”Dan ketika Petrus turun dari perahu, ia berjalan di atas air ke arah
Yesus”.
Ketika Petrus berjalan diatas air ia tidak sadar sedang melakukan hal-hal yang
supranatural. Ia berjalan seolah-olah di atas tanah yang padat saja. Mujizatnya
adalah ia tidak tenggelam!
Hal ini sama dengan ketika kita mulai berbicara didalam bahasa-bahasa lidah.
Sama seperti Petrus memakai kaki dan otot-ototnya untuk berjalan, kita
memakai lidah dan bibir kita dengan cara yang sama ketika kita berbicara.
Mujizat ini tidak terjadi dalam tindakan fisik kita berbicara. Mujizat adalah
didalam bahasa yang diberikan kepada kita untuk kita ucapkan. Dengan kata
lain, hal ini bukanlah BAGAIMANA saudara berbicara, tetapi APA yang saudara
ucapkan, itulah mujizat.
Berbicara adalah suatu tindakan alami, sebagaimana halnya dengan berjalan.
Ketika saudara mengucapkan kata-kata di dalam bahasa lain yang diberikan,
bagian fisiknya sama alaminya dengan ketika saudara menggunakan kuasa
saudara untuk berbicara.
Mujizat terjadi ketika Roh Kudus memberikan kepada saudara kata-kata untuk
berbicara didalam bahasa yang saudara tidak pernah pelajari dan mungkin tidak
pernah saudara dengar sebelumnya.
Saya harus menekankan masalah mengenai kesenangan berbicara di dalam
bahasa-bahasa lidah. Ketika anak-anak menerima pengajaran ini, mereka
melakukannya dengan mudah. Tetapi banyak orang tua mengalami masalah
dengan hal ini. Mereka menjadikannya sukar bagi diri mereka sendiri. Mereka
percaya bahwa terlalu sulit bagi mereka untuk melakukannya. Beberapa orang
merasa tegang dan bukannya merasa rileks.
Banyak orang begitu bersungguh-sungguh dengan keinginan mereka bahwa hal
ini bukanlah dari diri mereka sendiri tetapi dari Allah. Saudaralah yang
berbicara, tetapi Roh yang memberikan kata-katanya. Jangan duduk seperti
kayu ukiran, menunggu Allah untuk mengambil nada vokal Saudara dan
berbicara melalui bibir Saudara. Lakukan bagian Saudara.
Perhatikan kembali Kisah Rasul 2:4 “Mereka” (para murid) adalah subyek bagi
kalimat tersebut. Oleh karena itu semua muridlah yang kemudian dipenuhi oleh
Roh Kudus, dan mereka (para murid) yang mulai berbicara dengan bahasa- 15 -
bahasa yang lain, seperti yang Roh berikan kepada mereka. “Mereka mulai
berbicara”.
Ketika Saudara mulai berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah. SAUDARALAH
yang memulainya. SAUDARA akan mengucapkan kata-katanya. Tetapi Roh
Kudus akan memberikannya kepada Saudara. Roh Kudus akan melengkapi
Saudara dengan suara, kata-kata, frasa-frasa di dalam pikiran Saudara.
Hal ini akan kedengaran aneh bagi Saudara. Ini adalah bahasa yang Saudara
tidak pernah dengar sebelumnya sangat mungkin bahasa malaikat atau bahasa
surga yang kedengaran berbeda dari bahasa-bahasa duniawi yang pernah
Saudara dengar.
Ketika Roh memberikan kepada Saudara kata-kata ini di dalam pikiran Saudara,
ucapkan. Ucapkan dengan berani. Jangan takut. Pada mulanya mungkin
Saudara hanya mempunyai satu atau dua kata. Saudara mungkin mendapati
berulang kali mengucapkan kata-kata yang sama.
Lakukan saja itu. Saudara seperti seorang bayi yang sedang belajar untuk
berbicara bahasa surga yang diberikan oleh Bapa Saudara di surga.
Bahkan Nabi Yesaya menjelaskan proses ini sebagai: “Karena ia berbicara
dengan bibir yang tergagap dan bahasa yang lain...” (Yesaya 28:11). Mungkin
kita mulai dengan tergagap tetapi pada akhirnya akan semakin banyak katakata yang keluar. Kita akan berbicara lebih baik jika kita lebih lama berlatih,
sebagai mana halnya seorang anak kecil.
Ketika Saudara mengucapkannya dengan berani di dalam iman, Roh Kudus
akan meningkatkan perbendaharaan kata Saudara. Aliran kata-kata akan
semakin bertambah sampai sungai mulai mengalir keluar dari diri Saudara yang
terdalam (Yohanes 7:38).
Tentukan, oleh karena itu, bahwa ketika Saudara mulai bernafas di dalam Roh
Kudus, Saudara akan mengikutinya dengan mengucapkan pujian kepada
Tuhan.
Tentukan untuk melakukan hal ini dengan suara Saudara sendiri, tetapi bukan
dengan bahasa Saudara sendiri. Berharaplah Roh Kudus akan memberikan
kepada Saudara lidah yang baru pada saat itu juga. Kemudian, dengan iman,
mulai mengucapkan bahasa-bahasa yang baru.
Ucapkan dengan keras apapun yang Roh taruh di dalam pikiran Saudara.
Saudara mungkin merasakan bibir Saudara mulai bergetar dan merasakan
bahwa mulut Saudara akan penuh dengan suara-suara asing. Ucapkan dengan
keras. Sekali Saudara mengucapkannya, teruskan.
Jangan berhenti. Biarkan terus mengalir. Semakin banyak yang mengalir,
Saudara akan merasa semakin lepas. Jangan kuatir apapun pula bunyinya; itu
adalah urusan Roh Kudus. Ia akan memberikan kepada Saudara bahasa yang
khusus yang Ia inginkan untuk Saudara punyai. Kemudian, Ia akan memberikan
kepada Saudara bahasa-bahasa yang lain - karena ini adalah Karunia-karunia
Bahasa lidah (dalam bentuk jamak - berarti lebih dari satu). Ketika Saudara
- 16 -
mulai melatih Karunia-karunia, Saudara akan pergi dari satu bahasa ke bahasa
yang lain, karena ada bermacam-macam karunia bahasa lidah yang berbedabeda (I Korintus 12:10).
Sekali Saudara berbicara di dalam bahasa-bahasa yang lain, Saudara dapat
menggunakan karunia itu kapanpun Saudara mengharapkannya. Hal ini
bergantung pada keputusan dan inisiatif Saudara. Paulus berkata: “Jadi apakah
yang harus kubuat ? AKU AKAN berdoa dengan Roh dan AKU AKAN berdoa
dengan pengertian juga“ (I Korintus 14:15).
Apakah dengan pengertian atau dengan Roh, Saudara berkata-kata ketika
SAUDARA INGIN.
Latihlah kemampuan ini setiap hari dan beberapa kali setiap hari. Kapanpun
Saudara melakukan, hal ini adakan menguatkan dan memberkati saudara,
karena Paulus berkata: “Mereka yang berbicara di dalam bahasa lidah
membangun diri mereka sendiri...”
(I Korintus 14:4). Saudara membangun diri Saudara sendiri secara rohani setiap
kali Saudara berkata-kata dan berdoa di dalam bahasa yang baru.
Ini adalah satu Karunia Roh yang membangun orang yang menggunakannya.
Semua manifestasi dari Roh adalah untuk membangun (memperbaiki) yang lain.
Ia memampukan Saudara untuk “membangun diri Saudara di dalam iman
Saudara yang paling kudus” (Yudas 20).
C. MENGAPA BERBICARA DI DALAM BAHASA LIDAH.
Apakah tujuan atau keuntungan berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti
seorangpun?
Berikut ini adalah daftar singkat dari beberapa keuntungan dengan Allah di dalam
bahasa yang diberikan oleh Roh.
1. Merupakan Peristiwa Awal Yang Alkitabiah Yang Terus Menerus Terjadi Di
Dalam Baptisan Roh Kudus.
“Dan mereka semua mulai berbicara dengan bahasa lidah, seperti yang diberikan
oleh Roh kepada mereka” (Kisah Rasul 2:4).
“Karena mereka mendengar mereka berbicara dalam bahasa lidah dan
memuliakan Allah” (Kisah Rasul 10:46).
“Roh Kudus turun keatas mereka, dan mereka berbicara dengan bahasa lidah dan
bernubuat” (Kisah Rasul 19:46).
2. Adalah Kehendak Allah Bagi Kita.
Tuhan berkata (melalui Paulus): “Aku ingin supaya kamu semua berbicara dengan
bahasa lidah” (I Korintus 14:5). Paulus juga berkata: “Aku bersyukur kepada
Tuhan, Aku berbicara dengan bahasa lidah lebih dari pada kamu semua”
(I Korintus 14:18).
Perhatikan penekanan yang karib ini: “Aku bersyukur kepada AllahKU...” Berbicara
kepada Allah di dalam bahasa-bahasa dari Roh meningkatkan dan menguatkan
- 17 -
kewaspadaan hubungan dan persekutuan pribadi yang karib dari seseorang
dengan Allah. Paulus bersyukur kepada Allah atas:
KEMAMPUAN untuk berbicara di dalam bahasa lidah, karena hal ini hanya bisa
diberikan oleh Allah, melalui RohNya.
HAK ISTIMEWA dari berbicara rahasia yang akrab dan suci semacam ini
(I Korintus 14:2).
TERSEDIANYA berkat yang kaya ini, yang kapanpun, dimanapun, dalam situasi
apapun, memampukan seseorang untuk bersekutu dengan akrab dengan Allah.
Kita boleh berdoa, menyanyi dan bersyukur, memberkati Allah di dalam Roh.
Pikiran kita pada Saat ini menjadi netral. (I Korintus14:14); dengan demikian saya
menjadi tenang, disegarkan dan dibangun oleh latihan rohani ini.
3. Merupakan Alat Terapi Mengenai Pembersihan Dan Pelepasan.
Di dalam Roma 8:26, Paulus mengatakan kepada kita bahwa salah satu
kelemahan manusiawi kita adalah kita tidak selalu tahu bagaimana seharusnya
kita berdoa.
Kadang-kadang kita sadar bahwa kita membutuhkan bantuan dan bimbingan,
tetapi kita tidak mengerti apa yang sesungguhnya salah dan bagaimana berdoa
untukNya.
Tetapi, Roh mengalahkan kekurangan itu bagi kita. Ia menyelidiki hati kita, dan
menemukan di manakah kita dan apa yang keliru. Ia juga tahu apa yang “Roh
pikirkan” kehendak Allah bagi kita.
Ia kemudian mulai berdoa bagi kita “sesuai dengan kehendak Allah,” hal ini
membuat kita menjadi harmonis dengan kehendak itu. Ia berdoa dengan keras
untuk mengusir pikiran-pikiran yang kompleks, menghambat, dan negatif yang
merintangi kita; dan Ia mendoakan bagi kita hal-hal mengenai tujuan Allah bagi
hidup kita yang positif, berkuasa dan menguntungkan.
Doa semacam ini adalah salah satu alat yang paling berkuasa untuk
“memperbaharui roh di dalam pikiran kita.”
4. Adalah Sumber Pembangunan Pribadi.
“Ia yang berbicara di dalam bahasa-bahasa yang tidak dikenal membangun dirinya
sendiri” (I Korintus 14:4). Berasal dari kata “memperbaiki” kita mendapatkan kata
“bangunan besar,” atau bangunan. Oleh karena itu, memperbaiki berarti
“membangun.”
Kapanpun kita berbicara di dalam bahasa lidah, walaupun kata-kata itu mungkin
adalah suatu misteri bagi intelektual manusia, kita sedang membangun diri kita
sendiri secara rohani. Kita bertumbuh sedikit lebih kuat setiap kali kita melatih
pelayanan ini.
5. Adalah Suatu Dunia Persekutuan Rohani Yang Akrab Dengan Allah.
“Karena ia yang berbicara di dalam bahasa-bahasa yang tidak di kenal tidak
berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah: karena tak seorangpun yang
mengerti dia; di dalam roh ia mengucapkan hal-hal rahasia” (I Korintus 14:2).
- 18 -
Tujuan utama dari latihan rohani dengan berbicara bahasa lidah adalah kita tidak
berbicara kepada manusia tetapi kepada Allah.
Bersekutu dengan Allah dengan cara seperti ini, kita dibebaskan dari keterbatasan
dan pelarangan dari pikiran kita yang terbatas. Kita tidak dibatasi untuk
mengucapkan hanya hal-hal yang telah kita pelajari dengan intelektual kita.
Kita dilepaskan untuk mengucapkan hal-hal yang dalam, yang tetap merupakan
misteri bagi pikiran kita yang terbatas.
Inilah kedalaman persekutuan seperti yang diucapkan Daud, “Dari kedalaman”
(Mazmur 42:7). Kedalaman manusia rohani kita bersekutu dengan kedalaman
keberadaan Allah dan demikian sebaliknya.
6. Selalu Menyandarkan Kita Mengenai Roh Kudus Yang Ada Di Dalam Kita.
Kapanpun kita berbicara di dalam bahasa lidah, kita seketika itu juga waspada
akan gerakan dan aktifitas Roh Kudus di dalam kita. Kewaspadaan kita yang
paling akrab akan Roh di dalam kita ditingkatkan ketika kita bersekutu dengan
Allah di dalam kata-kata yang Roh ucapkan melalui kita. Kita adalah saluran
penghubung atau kendaraan yang Roh pakai untuk membawa penyembahan dan
pujian kepada Bapa.
7. Membantu Kita Untuk Belajar Mempercayai Allah Dengan Lebih Total.
Perkembangan hidup di dalam Roh adalah suatu perjalanan dengan iman. Setiap
pernyataan di dalam bahasa-bahasa lidah adalah suatu tindakan iman. Ketika
Allah mulai membawa kita dari kerajaan pembangunan pribadi ke dunia
pembangunan Tubuh. (I Korintus 14:6), setiap fase yang baru adalah sebuah
langkah iman yang segar.
8. Merupakan Pelepasan Emosi Yang Positif.
Baptisan di dalam Roh bukanlah suatu pengalaman emosionil; melainkan
merupakan masalah rohani.
Meskipun demikian, dengan jelas sekali emosi kita memberikan respon kepada
pengalaman ini dan terlibat di dalamnya. Emosi kita berulang kali diatur oleh Roh
dan memberikan ekspresi kepada dorongan Roh.
Ini bukanlah hal yang berbahaya atau negatif. Sebaliknya, ini adalah pemberian
yang sehat dan menguntungkan.
Banyak orang Kristen berusaha untuk menyangkal atau menekan emosi adalah
sesuatu yang jahat dan penuh dosa. Tidak demikian halnya. Kita adalah makhluk
yang beremosi. Allah menjadikan kita demikian. Agar supaya kita dapat berfungsi
dengan lengkap, haruslah ada ekspresi emosi dari waktu ke waktu.
Ketika ekspresi itu dibujuk dan dikuatkan oleh Roh di dalam kita, kita dapat yakin
bahwa ini adalah ekspresi emosi yang paling sehat dan terbaik yang mungkin
terjadi. Hal ini akan membersihkan dan melepaskan kita. Mengekspresikan emosi
akan menguatkan dan membangun. Jangan takut. Berikan kesempatan untuk
mengekspresikannya. Saudara akan menjadi lebih sehat dan lebih berbahagia
dengan latihan semacam ini.
9. Merupakan Kesempatan Untuk “Bersyukur” Kepada Allah Yang Layak Untuk
Diterima.
- 19 -
Pernahkan Saudara merasakan tidak mampu untuk menyatakan ucapan syukur
dan terima kasih kepada Tuhan dengan cara yang paling tepat? Apakah kata-kata
Saudara tampaknya terlalu lemah untuk menyatakan segala pujian syukur yang
Saudara rasakan dari dalam ? Jika demikian inilah cara untuk memenuhinya.
Paulus berkata kita dapat “bersyukur dengan baik” (I Korintus 14:17) dengan
mengucapkan ucapan syukur kita kepada Allah oleh Roh, di dalam bahasa yang
diberikanNya. Bersyukur dengan cara ini, memakai karunia-karunia lidah, adalah
yang paling tepat bagi segala sesuatu yang dapat pikiran manusia pikirkan atau
katakan. Hal ini merobohkan keterbatasan kita dan melayani Allah di dalam Roh
(Yohanes 4:24).
10. Memampukan Seseorang Untuk Berdoa “Di Dalam Roh”.
“Jadi apa yang harus kulakukan? Aku akan berdoa dengan Roh dan aku akan
berdoa dengan pengertian juga” (I Korintus 14:5).
“Tetapi Roh sendiri yang berdoa bagi kita dengan keluhan-keluhan yang tidak
dapat dinyatakan. Dan Ia yang menyelidiki hati mengetahui apa yang ada di dalam
pikiran Roh, karena Ia berdoa bagi orang-orang kudus menurut kehendak Allah”
(Roma 8:26,27).
“Tetapi engkau, Saudara-saudara terkasih, bangunlah dirimu sendiri di atas
imanmu yang paling suci, berdoalah di dalam Roh Kudus” (Yudas 20).
11. Sumber Tempat Perhentian Dan Penyegaran.
“Karena dengan bibir yang gagap dan bahasa yang lain ia akan berbicara kepada
umat ini. Ia berbicara kepada mereka, Inilah tempat perhentian di mana orangorang yang lelah dapat beristirahat; dan inilah tempat penyegaran” (Yesaya
28:11,12).
Bersekutu dengan Allah di dalam bahasa lidah adalah suatu pengalaman yang
paling tenang dan menyegarkan. Tubuh dan pikiran dapat bersantai secara total.
Kita tidak perlu berpikir apa yang harus diucapkan berikutnya atau bagaimana
mengucapkannya. Roh mengalir melalui kita dalam persekutuan yang sempurna
dengan Bapa, dan kita menerima keuntungan dari persekutuan yang indah itu.
Merupakan obat penguat bagi roh, jiwa dan tubuh.
12. Suatu Pelayanan Pujian Dan Penyembahan Kepada Allah.
“...Kami sungguh-sungguh mendengar mereka berbicara di dalam bahasa-bahasa
kita tentang PEKERJAAN-PEKERJAAN ALLAH YANG INDAH” (Kisah Rasul
2:11).
“Karena mereka mendengar mereka berbicara dalam bahasa lidah DAN
MEMULIAKAN ALLAH” (Kisah Rasul 10:46).
“Berbicaralah kepada satu dengan yang lain di dalam Mazmur dan pujian dan
lagu-lagu rohani, [lagu-lagu yang diberikan oleh Roh], menyanyi dan membuat
melodi di dalam hatimu kepada Tuhan” (Efesus 5:19).
Seringkali, ketika kita berbicara dengan bahasa lidah, Roh sedang menyembah,
memuji dan memuliakan Allah. Roh Kudus memuliakan pekerjaan-pekerjaan
- 20 -
Allah yang indah melalui kita. Sungguh merupakan hak istimewa dan suka cita
bahwa Ia memakai bibir kita untuk mengucapkan puji-pujian semacam ini kepada
Allah!
13. Termasuk Menyanyi Di Dalam Roh.
“Aku akan menyanyi dengan Roh, dan aku akan menyanyi dengan pengertian
juga” (I Korintus 14:15).
“...Lagu-lagu rohani, nyanyian dan membuat melodi di dalam hati Saudara bagi
Tuhan” (Efesus 5:19; lihat juga Kolose 3:16).
14. Suatu Alat Alkitabiah Mengenai Mempertahankan Kepenuhan Roh.
“Tetapi dipenuhilah oleh Roh; Berbicaralah satu dengan yang lain di dalam
Mazmur dan pujian dan lagu-lagu rohani”
(Efesus 5:18,19). Melayani Allah dengan bahasa-bahasa yang lain adalah suatu
alat yang sah untuk menjaga tetap penuh Roh. Oleh karena itu kita harus
melakukannya setiap hari, berulang kali setiap hari.
15. Dengan Penafsiran, Bahasa Lidah Akan Membangun Yang Lain.
“Sebab orang yang bernubuat lebih berharga daripada orang yang berkata-kata
dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga
jemaat dapat dibangun (I Korintus 14:5b).
Bahasa kita secara pribadi dan bahasa ibadah kita atau bahasa doa membangun
orang yang mengucapkannya. Ia sendiri dibangun dengan memakainya. Tetapi,
bahasa ini boleh menjadi berkat bagi yang lain juga jika ditafsirkan bagi mereka.
Jadi orang yang berbicara di dalam bahasa lidah harus berdoa juga supaya ia
dapat menafsirkan, supaya orang-orang percaya yang lain dibangun juga
(I Korintus 14:12,13).
16. Suatu Kunci Untuk Membawa Pikiran Kristus Atas Pikiran Kita (Yakobus
1:26, 3:1a).
Yakobus mengajarkan bahwa lidah adalah “pusat kendali” manusia. Seperti
halnya dengan kemudi kapal dan kekang dimulut kuda (Yakobus 1:26, 3:1-18).
Ketika kita menawarkan pusat kendali kita kepada Roh Kudus, Ia mulai membawa
percakapan kita di bawah kendali Kristus.
Penyerahan kita kepada Roh Kudus di dalam karunia-karunia bahasa lidah
adalah suatu pelepasan air kehidupan yang manis, Firman Allah. Dengan
memakai karunia ini secara teratur setiap hari, kita akan menemukan kekuatan
untuk menolak percakapan yang negatif dan kritis yaitu apa yang oleh Yakobus
disebut sebagai “air yang pahit” (Yakobus 3:11).
Inilah cara untuk menghasilkan pikiran Kristus di dalam kita, sehingga kita hanya
mengucapkan hal-hal yang berguna untuk membangun diri kita dan pendengaran kita
(Efesus 4:29). Berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah memurnikan dan memperbaharui
pikiran kita, yang adalah sumber percakapan dan cara hidup kita.
Pelajaran 3
- 21 -
Karunia-Karunia Roh Kudus
URAIAN KARUNIA-KARUNIA.
Kebanguanan rohani yang hebat yang sedang melanda dunia pada zaman ini sering
kali disebut “Kebangunan Karismatik”.
Frasa ini dipakai untuk menjelaskan betapa sungguh pentingnya aspek kebangunan.
Karunia-karunia (Yunani=Charisma) Roh telah dipulihkan di dalam Gereja. Hal ini
menghasilkan manifestasi supranatural yang tampak begitu jelas pada Gereja
Perjanjian Baru.
Manifestasi ini, atau Karunia-karunia Roh, telah hilang dari gereja selama berabadabad. Dalam lima puluh tahun terakhir, Allah telah memulihkannya, dan program
pemulihanNya telah berlangsung secara hebat pada 20 tahun terakhir ini.
Pembaharuan Karismatik telah menembus setiap bagian Gereja Kristen, membawa
kehidupan baru dan kuasa kepada Tubuh Kristus. Pemulihan dan berkat-berkat
tersebut menciptakan kebutuhan yang besar akan pengajaran mengenai pokok
bahasan ini.
Paulus berkata kepada gereja di Korintus: “Mengenai karunia-karunia rohani, Saudarasaudara, Aku ingin engkau tidak mengabaikannya”
(I Korintus 12:1).
Allah sungguh-sungguh ingin orang-orang percaya hari ini untuk tidak mengabaikannya
juga.
1. Kategori Karunia-karunia
Ada banyak karunia-karunia Karismatik yang disebutkan di dalam Alkitab.
Referensi utamanya terdapat pada Roma 12:3-8; I Korintus 12:8-10, 28-30;
Efesus 4:11.
Untuk tujuan pelajaran ini, kita akan membatasi diri kita untuk memikirkan
kesembilan manifestasi yang didaftar didalam I Korintus 12:8-10. Untuk
menyederhanakan pelajaran kita mengenai hal ini, kita akan menggolonggolongkannya di dalam tiga kategori:
a. Karunia Berkata-kata
1. Berbahasa Lidah
2. Menafsirkan Bahasa Lidah
3. Bernubuat
b. Karunia-karuania Pewahyuan
1. Kata-kata Hikmat
2. Kata-kata Pengetahuan
3. Membedakan Roh
c. Karunia-karunia Kemampuan
1. Karunia Iman
2. Karunia Kesembuhan
3. Melakukan Mujizat-mujizat
- 22 -
2. Siapa Yang Boleh Roh Kudus Pakai Dalam Praktek Karunia-karunia
Semacam ini?
a. Setiap Anggota Tubuh boleh dipakai (I Korintus 12:7,11; 14:26,31) Tak seorang
anggotapun yang seharusnya tidak mendapatkan satu karuniapun
(I
Korintus 1:7)
b. Kita Harus Dipenuhi Oleh Roh (Efesus 5:18)
c. Kita Harus Mempunyai Keinginan Untuk Dipakai dengan cara ini
(I Korintus 12:31)
d. Kita Tidak Seharusnya Mengabaikan pekerjaan karunia-karunia illahi
(I
Korintus 12:1)
e. Kita Harus Menginginkan Karunia-karunia Rohani (I Korintus 14:1-6)
f. Kita Harus Dimotivasi Oleh Kasih Yang Murni bagi Tubuh Kristus
(I Korintus 14:12)
g. Kita harus Selalu Ingin Unggul didalam Pekerjaan-pekerjaan Karunia
(I Korintus 14:12)
3. Karunia-karunia Bahasa Lidah (I Korintus 12:10)
a. Dua fungsi Manifestasi roh mempunyai dua fungsi : Pertama-tama sebagai
“bahasa ibadah“ tujuannya adalah membangun orang yang memakainya.
Kedua, sebagai karunia Berbahasa Lidah yang dipakai bersama-sama dengan
karunia Menafsirkan bahasa Lidah, untuk membangun seluruh Gereja dan juga
pengertian setiap pribadi.
b. Garis Besar Pemakaian Bahasa Lidah didalam Suatu Pertemuan Umum :
• Pemakaiannya haruslah dimotivasi dengan kasih. (I Korintus 13:1)
• Haruslah diikuti dengan penafsiran (I Korintus 14:5,13,28)
• Dalam suatu perkumpulan besar setiap individu haruslah dibatasi sampai
tiga kali penyampaian saja. (I Korintus 14:27)
Setiap orang percaya yang pernah berbahasa lidah dapat membangun
gereja
melalui bahasa lidah. Saudara harus dipersiapkan untuk
melakukannya setiap waktu.
Teruslah berseru kepada Roh tenangkan pikiran Saudara dan terbukalah
terhadap Roh Kudus. Kembangkan kepekaan untuk apa yang Roh ingin
lakukan atau katakan dalam suatu kebaktian kudus.
Ketika Roh Kudus ingin mengucapkan bahasa lidah melalui Saudara, pada
umumnya akan timbul kewaspadaan dari dalam sebelum Saudara
mengutarakan.
Hal ini biasanya berupa gerakan yang lembut di dalam Roh Saudara, suatu
kesenangan dan antisipasi yang bertumbuh. Hal ini mengembangkan
kewaspadaan mengenai kata-kata yang Roh akan berikan melalui pertemuan itu
dan pengucapannya melalui Saudara.
Saudara TIDAK perlu mengucapkannya seketika itu juga. Roh nabi tunduk kepada
(dikontrol oleh) nabi (I Korintus 14:32). Saudara bisa menunggu dengan tenang
sejenak sebelum bicara. Roh Kudus akan mendorong Saudara dengan jelas pada
waktu itu. Ia tidak akan mengganggu apa yang sedang terjadi dalam kebaktian. Ia
- 23 -
tidak akan pernah menyebabkan kekacauan, karena Ia bukanlah pembuat
kekacauan (I Korintus 14:33).
Tetap tenang dan santai; dan ketika Roh mendorong Saudara, katakan secara
normal tetapi dengan suara yang dapat didengar dengan jelas. Saudara tidak
perlu berteriak atau berbisik. Saudara dapat berbicara dengan suara yang normal,
dengan kecepatan yang teratur, setiap kali mengalir bersama Roh yang sedang
memberikan kata-kata untuk Saudara ucapkan.
Ketika pesan telah selesai, Saudara menunggu di hadapan Allah untuk
mendapatkan penafsiran. Berdoalah supaya Saudara dapat menafsirkan
(I
Korintus 14:13).
Kadang-kadang, orang orang percaya lain akan memberikan penafsirannya.
Tetapi jika hal ini terjadi, ia yang telah berbicara bahasa lidah harus tetap tenang
dan tidak berbicara lebih lanjut jika tak seorangpun memberikan penafsirannya (I
Korintus 14:1-33).
4. Menafsirkan Bahasa Lidah (I Korintus 12:10)
Karunia ini bekerja sama dengan karunia bahasa lidah, dan selalu dipakai
sehubungan dengan karunia itu. Suatu kemampuan suprantural, oleh Roh Kudus,
untuk menafsirkan bahasa-bahasa lidah ke dalam bahasa yang dikenal di dalam
jemaat itu.
Bukan merupakan karunia terjemahan. Penterjemah tidak mengerti bahasa yang
dipakai untuk menyampaikan kata-kata itu.
Penterjemah terjadi secara suprantural sebagaimana terjadinya pernyataan
tersebut. Bagaimanapun juga, oleh Karunia Roh, kita dimampukan untuk dapat
mendengar apa yang diucapkan dengan bahasa yang tidak dikenal itu. Dengan
cara ini, Jemaat boleh mengerti dan dibangun olehnya. Mereka boleh menerima
dan dibangun.
A. Siapa Yang Boleh Memakai Karunia Ini ?
Penafsiran bahasa roh diberikan “seturut kehendak Roh” (I Korintus 12:11).
Setiap orang percaya yang dipenuhi Roh terpilih dan diurapi oleh Roh untuk
memanifestasikan karunia ini. Semua yang berbicara di dalam bahasa lidah
dikatakan dengan jelas: “Biarlah ia yang berbicara dalam bahasa lidah juga
berdoa supaya ia dapat menafsirkannya” (I Korintus 14:13). Sekali lagi, kita
harus berusaha mengembangkan kepekaan terhadap Roh Kudus.
Ketika Saudara sedang menyembah Allah di dalam kumpulan orang-orang
percaya, arahkan dan bukalah pikiran Saudara kepada Roh Kudus. Saudara
jangan memaksakan sebelum seseorang selesai berbicara di dalam bahasa
lidah.
Ketika seseorang berbicara bahasa lidah, tunggulah dengan tenang sampai
selesai. Ketika Saudara mulai berkata-kata, Saudara mungkin hanya memiliki
kalimat penafsiran yang pertama dan ide secara ringkas tentang apa yang akan
disampaikan berikutnya. Seperti karunia-karunia Roh yang lain, karunia inipun
bekerja dengan iman juga.
- 24 -
Ketika Saudara mulai mengeluarkan apa yang Roh berikan kepada Saudara,
berbicaralah dengan cara yang normal, jelas dan dapat didengar. Perhatikan
untuk tidak berkata “melebihi imanmu” (Roma 12:6).
Hindarilah untuk memasukkan pikiran, perasaan atau pendapat pribadi dalam
penafsiran itu. Biarlah pikiranmu menjadi netral dan pikiran Saudara menjadi
saluran yang bersih bagi Roh Kudus untuk mengalir.
Ketika penafsiran telah selesai, dan Saudara merasakan bahwa Roh telah
selesai menyampaikan semua yang diinginkanNya, berhentilah! Jangan
kemudian berusaha untuk menafsirkannya. Dengan kata lain, jangan mulai
menyampaikan kepada semua orang apa yang Saudara “pikir” mengenai arti
penafsiran itu. Biarkan saja untuk mengijinkan Roh Kudus menegur dan
menghibur setiap orang secara pribadi.
Setelah melepaskan penafsiran, tetap tenang ketika pernyataan ditimbang oleh
semua orang yang hadir di situ. Jika ada orang untuk menimbang adalah sama
dengan standar yang dipakai untuk menimbang nubuatan, yaitu manifestasi
yang akan kita pelajari setelah ini.
5. Karunia Nubuatan (I Korintus 12:10).
Kata nubuatan diterjemahkan secara sederhana sebagai “untuk menyampaikan
kata-kata yang diinspirasikan.”
Menurut I Korintus 14:31, semua orang percaya dapat mempraktekkan karunia ini
dengan bernubuat satu persatu, dan tidak lebih dari tiga kali dalam suatu
perkumpulan di mana banyak orang yang memiliki karunia itu dan menunggu
untuk mempraktekkannya (1 Korintus 14:29-33).
A. Tujuannya. Tujuan pernyataan nubuatan semacam ini adalah untuk :
1. Membangun. Hal ini berarti membangun, menguatkan orang-orang percaya.
2. Menegur. Mengerakkan orang percaya. Menghadapi dan menantang
mereka.
3. Menghibur. Berkata-kata menguatkan, kata-kata penghiburan.
Berulang kali suatu nubuatan termasuk ketiga elemen ini.
B. Tiga Kesalahpahaman Mengenai Nubuatan:
1. Seharusnya Tidak Dibaurkan Dengan Kotbah.
Banyak yang bersikeras mengatakan bahwa Karunia Nubuatan adalah
kemampuan untuk berkotbah dengan baik.
Bagaimanapun juga, berkotbah dan mengajar biasanya adalah hasil dari
meditasi dan doa dari Firman Allah.
Dengan persiapan pikiran dan roh yang hati-hati, seorang pengkotbah dapat
melayani dengan pengertian kepada jemaat.
Sebaliknya, Karunia Nubuatan bukanlah hasil dari belajar yang teliti.
Biasanya adalah pernyataan yang spontan, tanpa direncanakan
sebelumnya, yang keluar oleh Roh.
2. Karunia Nubuatan Tidaklah Untuk Meramal Masa Depan.
- 25 -
Karunia ini “keluar begitu saja” dan bukannya meramal. Tujuannya adalah
untuk memperbaiki (membangun), menegur (mengaduk) dan menghibur
(menenangkan), dan bukannya untuk meramalkan peristiwa-peristiwa yang
akan datang (lihat 1 Korintus 14:3).
Kapanpun terdapat unsur ramalan di dalam nubuatan hal ini biasanya keluar
dari karunia yang lain (Karunia Berkata-kata dengan Pengetahuan atau
Hikmat), yang bekerja bersama-sama.
3. Karunia Ini Tidaklah Untuk Pembimbing Pribadi.
Jika kita membutuhkan bimbingan pribadi, kita harus memintanya kepada
Yesus saja (Yakobus 1:5).
Kita juga dapat mencarinya dalam lembaran Firman Allah, Alkitab. Jika suatu
pernyataan nubuatan kita terima mengenai petunjuk-petunjuk pada waktu
yang akan datang, hal ini hanyalah untuk meneguhkan apa yang telah
Tuhan nyatakan kepada kita secara pribadi.
C. Pengajaran Alkitabiah Mengenai Karunia Nubuatan:
1. Nubuatan Adalah Berbicara Secara Supranatural Kepada Manusia (I
Korintus 14:3).
Menyatakan pikiran Tuhan kepada Gereja. Nabi berbicara mewakili Allah,
kepada orang-orang percaya untuk membangun, menegur dan menghibur.
2. Nubuat tidak membutuhkan penafsiran.
Karunia Bahasa Lidah membutuhkan seorang penafsir, tetapi tidak demikian
halnya nubuatan.
3. Nubuatan Menyakinkan Orang Yang Tidak Berpendidikan
(I Kor.14:15,16).
Hal ini tidak menunjukkan kepada pengajar yang secara normal datang dari
eksposisi Firman Tuhan melalui pelayanan seorang guru. Melainkan belajar
kebenaran rohani melalui pengurapan Roh. Pengajaran semacam ini harus
diuji oleh Firman Allah yang tertulis sebelum dicerna.
Ayat ini juga berarti bahwa mereka yang baru datang kepada Kristus dapat
belajar bagaimana menggunakan karunia nubuatan. Harus ada pertemuanpertemuan orang-orang belajar sebagaimana ada “sekolah-sekolah
kenabian” di dalam Perjanjian Lama.
4. Setiap Orang Harus Menginginkan Dan Mendambakan
Karunia Ini (I Kor.14:1,39).
Dengan cara ini kita dapat dipakai oleh Allah untuk menguatkan umatNya.
5. Orang Yang Mempraktekkan Karunia Ini Bertanggung Jawab
Untuk Pemakaiannya dan Penyalahgunaannya (I Kor.14:32)
Nubuatan BUKANlah suatu pernyataan yang tidak terkontrol. Demikian pula
nabi tidak berada dalam keadaantidak sadar atau tidak terkontrol pikirannya.
Ia tidak melakukan apapun atau mengatakan apapun menentang
kehendakNya. Karunia Nubuatan tunduk kepada nabi. Nabilah yang
berbicara di pihak Allah; dan nabi mengontrol sepanjang waktu, segala
sesuatu yang ia, laki-laki atau wanita, ucapkan.
- 26 -
6. Karena Mereka Yang bernubuat Dapat Melakukan Kesalahan, Maka
Nubuatan Harus Ditimbang
I Korintus 14:29, perhatikan Ulangan 18:20-22; Yeremia 14:14,15; 23:30.
7. Garis Besar Untuk Menimbang Suatu Nubuatan:
a. Tidak Berlawanan Dengan Firman Allah. Oleh karena itu setiap
pernyataan nubuatan harus “diuji” oleh Firman Allah. Allah tidak akan
pernah berkata kepada Saudara melalui nubuatan, untuk melakukan halhal yang dilarang oleh FirmanNya.
b. Selalu Meninggikan Yesus Kristus, Dan Tidak Pernah Mencemarkan Dia.
c. Harus Membangun, Menegur Dan Menghibur Orang-orang Percaya.
Nubuatan tidak pernah membingungkan, menekan dan memberikan
ketidakpastian.
d. Harus Ada “Kesaksian” Dari Mayoritas Orang Percaya Yang Ada khususnya mereka yang lebih dewasa, yang telah berulang kali
mempraktekkan karunia berkata-kata ini.
e. Tidak Mengacaukan Roh Pertemuan Itu, Walaupun Mungkin Mengubah
ArahNya.
f. Harus Terjadi, Jika Ada Aspek Ramalannya.
g. Harus Menghasilkan “Buah-buah Yang Teruji” (Matius 7:16).
Mengenai nabi palsu, Yesus menyatakan: “Engkau akan mengenal
mereka dari buahnya” Kita harus menjaga kawanan domba dari apa yang
disebut mengenai nubuatan yang akan datang dari seseorang yang hidup
dan tindakannya menyimpang dari Kristus.
8. Bagaimana Bernubuat. Tenang. Jangan tegang.
Dengan tenang nantikan Tuhan di dalam roh Saudara. Bukalah pikiran
Saudara untuk menerima perkataanNya. Ketika Saudara merasakan
dorongan Roh di dalam roh Saudara, serahkan diri Saudara kepada Tuhan
sekali lagi sebagai saluran bagi Dia supaya dapat mengalir melaluinya.
Ingatlah Karunia bekerja dengan iman.
Muliakah mengutarakan apa saja yang Allah berikan kepada Saudara.
Sederhanakan. Ketika Saudara berbicara, tetap nantikan Dia dengan tenang
untuk mengingat pesanNya. Jangan bernubuat di luar jangkauan iman
Saudara (Roma 12:6). Perhatikan ketika Roh telah berbicara, dan
berhentilah!.
6. Kata Pengetahuan (I Korintus 12:8).
DEFINISI: Kata Pengetahuan adalah suatu pecahan atau bagian kecil dari
pengetahuan Allah, yang diberikan kepada seseorang oleh Roh Kudus.
Memberikan kepada kita fakta-fakta dan informasi tertentu melalui pewahyuan
supranatural dari Roh Kudus. Informasi ini sebelumnya tidak pernah diketahui oleh
orang itu dan pengetahuan dapat dicapai dengan cara-cara alami. Dibagikan
secara supranatural.
A. Contoh-contoh Alkitabiah:
1. Di Dalam Pelayanan Yesus.
- 27 -
Yesus tahu dengan pasti kenyataan mengenai Nathanael sebelum Ia
berjumpa dengannya (Yohanes 1:47-50). Yesus tahu banyak fakta mengenai
wanita Samaria, walaupun sebelumnya Dia tidak pernah berjumpa
dengannya (Yohanes 4:18-20). Wanita itu heran oleh ketepatan
pengetahuanNya mengenai kehidupannya yang dahulu dan yang sekarang.
Pemakaian Kata Pengetahuan ini pada akhirnya membawa kebangunan
yang besar.
2. Di Gereja Mula-mula.
Ananias menerima informasi tertentu secara mendetil mengenai Saulus,
yang tidak pernah dijumpainya sebelumnya. Ia tahu dengan pasti jalan dan
rumah di mana Saulus untuk sementara tinggal. Ia tahu bahwa pada saat itu
Saulus sedang berdoa, dan ketika ia, Ananias, menumpangkan tangan ke
atasnya, ia akan menerima kembali penglihatannya (Kisah Rasul 9:10-20).
3. Di dalam Perjanjian Lama.
Di dalam II Samuel 12:1-14, Allah menyatakan kepada Nathan fakta-fakta
dan detil-detil yang pasti mengenai kesesatan Daud.
B. Perbedaan.
Kata Pengetahuan berbeda dengan pengetahuan manusia yang dicapai
dengan cara-cara alami. Kata Pengetahuan tidak dapat dicapai dengan
mempelajari buku-buku atau mengejar pelajaran akademis di sebuah akademi
atau universitas. Demikian juga bukan kemampuan untuk mempelajari atau
mengerti atau menafsirkan Alkitab.
C. Pekerjaannya Di Dalam Kitab Suci.
1. Untuk Menyatakan Dosa (II Samuel 12:1-10; Kisah 5:1-11).
2. Membawa Manusia Kepada Tuhan (Yohanes 1:47-50; 4:18-20).
3. Memberikan Bimbingan Dan Petunjuk (Kisah Rasul 9:11).
4. Memberikan Kekuatan Pada Masa Patah Semangat
(I Raja-raja 19:9-18).
5. Membagikan Pengetahuan Mengenai Peristiwa-peristiwa Yang Akan Datang
(Kisah Rasul 11:27,28).
6. Menyatakan Hal-hal Yang Tersembunyi (I Samuel 10;22).
D. Pekerjaan Karunia Ini.
1. Sifatnya Supranatural - tidak dapat dicapai dengan logika, alasan dll. Atau
dengan indera alami, tetapi dengan pewahyuan supranatural melalui Roh
Kudus.
2. Bekerja Dengan Iman.
Orang yang menerima pewahyuan melakukan dengan iman.
3. Pewahyuan Diterima Oleh Roh Seseorang - tidak di dalam intelek atau
emosi.
4. Sesungguhnya Bukan Karunia Berkata-kata.
Karunia ini mungkin diterima dengan diam-diam di dalam roh seseorang atau
dapat didengar dengan jelas pada suatu ketika (Kisah Rasul 9:11).
5. Hal ini Mungkin Menjadi Jelas Ketika Disampaikan Kepada Yang Lain
(Yohanes 4:4-7,18).
- 28 -
6. Setiap Orang Kristen Yang Kepenuhan Roh Yang Mau Mendengar Suara
Tuhan Dapat Mengalami Karunia ini.
7. Merupakan Modal Yang Berharga Didalam Pelayanan Konseling.
8. Tindakan Dan Respon Ketaatan Sangat Penting untuk fungsi selanjutnya
dari karunia ini di dalam pelayanan seseorang.
9. Seringkali Dimanifestasikan Bersama-sama Dengan Kata-kata Hikmat.
Ini adalah hikmat ilahi yang dibagikan untuk mengetahui apakah maksud
kata Pengetahuan dan bagaimana untuk menggunakannya dengan benar
dan bijaksana.
7. Karunia Hikmat (I Korintus 12:8).
Karunia ini terletak di tempat paling atas dalam daftar kepentingannya. Karunia ini
memampukan kita untuk berbicara dan bertindak dengan hikmat ilahi dan
memastikan pemakaian dan penggunaan karunia yang lain dengan benar.
Ketika tidak ada perkataan Hikmat, karunia-karunia yang lain dapat dipakai
dengan salah, yang dapat menyebabkan kebingungan.
A. Definisi. Perkataan Hikmat adalah suatu bagian dari hikmat ilahi yang secara
supranatural dibagikan oleh Roh Kudus. Hikmat yang diberikan kepada
seseorang secara tiba-tiba untuk mengetahui apa yang harus ia katakan atau
lakukan dalam situasi yang ada.
Allah berulang kali memberikannya bersama-sama dengan Kata Pengetahuan,
supaya
orang-orang percaya tahu bagaimana mengetrapkan Kata
Pengetahuan dengan benar. Allah menyatakan kepada Ananias di mana dan
bagaimana keadaan Saulus melalui suatu kata Pengetahuan. Dengan
perkataan hikmat ia menunjukkan kepadanya apa yang harus ia lakukan pada
situasi yang sulit ini.
Catatan: Suatu perkataan (logos) hikmat dan bukan karunia hikmat.
B. Ilustrasi. Seseorang laki-laki mempunyai kesulitan dan berkonsultasi dengan
pengacaranya. Pengacara itu tidak memberikan kepada kliennya semua hikmat
dan pengetahuan yang dimilikinya. Ia mengutip kata, atau bagian dari
pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan kliennya dan menyampaikan.
Demikian juga, Allah (Yang mengetahui segala sesuatu) mengutip, dari sumber
hikmatNya yang tidak terbatas, suatu porsi tertentu dari hikmat yang Ia perlukan
untuk salah satu anakNya. Ia mengirimkan melalui Roh.
C. Batasan.
PERKATAAN HIKMAT.
1. Bukanlah hikmat alami.
2. Bukanlah hikmat yang didapat dari prestasi akademis.
3. Bukan hikmat yang didapat dari pengalaman.
4. Bahkan bukan hikmat dari mengerti Alkitab.
5. Sifatnya supranatural.
6. Diberikan sebagai kehendak Roh Kudus (I Korintus 12:11).
7. Diberikan untuk kebutuhan atau situasi tertentu.
8. Bukan karunia hikmat, tetapi perkataan hikmat.
D. Beberapa Contoh Alkitab.
- 29 -
1. Lukas 4:1-13, Yesus dicobai di padang gurun. Jawaban-jawaban Yesus yang
diberikan terhadap setan adalah kata-kata hikmat yang diberikan oleh Roh
Kudus.
2. Lukas 20:22-26. Para ahli Taurat berusaha menjebak Yesus; tetapi
Perkataan Hikmat yang diberikan oleh Roh, meruntuhkan semuanya.
3. Yohanes 8:3-11. Sekali lagi para ahli Taurat dan orang-orang Farisi berusaha
menjebak Yesus, tetapi perkataanNya yang bijaksana dan kemampuanNya
menangani masalah mengalahkan musuh-musuhNya.
4. Kisah 6:1-5. Memberikan hikmat di dalam administrasi gereja.
5. Kisah 15:28. Menyelesaikan krisis di suatu gereja.
6. Kisah 27:23-24. Menberikan kemampuan kepada Paulus untuk mengontrol
situasi yang akhirnya membawa keselamatan bagi banyak orang.
E. Perhatikan. Perkataan Hikmat dijanjikan oleh Kristus kepada semua muridmurid Kristus. “Tetapkan hatimu, supaya engkau tidak memikirkan lebih dahulu
jawaban. Karena Aku akan memberikan kata-kata hikmat yang tidak dapat
dibantah atau ditentang oleh para musuhmu” (Lukas 21:14,15).
F. Observasi. Perkataan Hikmat bukanlah sekedar karunia berkata-kata, tetapi
merupakan suatu karunia pewahyuan. Diterima dengan diam-diam di dalam
pikiran atau roh seseorang. Seringkali disampaikan pada saat konseling,
berkotbah atau bernubuat, atau ketika suatu perintah Allah diberikan, sehingga
kita tahu bagaimana memberikan respon terhadap perintah tersebut.
8. Membedakan Roh (1 Korintus 12:10).
Membedakan roh adalah karunia pewahyuan ketiga (Perkataan Hikmat dan Katakata Pengetahuan adalah kedua karunia yang lain). Dibagikan oleh Roh Kudus
supaya kita dapat melihat dunia rohani untuk membedakan roh setan (roh-roh
jahat), Roh Allah dan roh manusia. Dengan karunia ini, kita dapat membedakan
keaslian dari tindakan-tindakan, pengajaran, keadaan tertentu, dll, yang
diinspirasikan oleh roh manusia.
Karunia ini lebih dibatasi dari pada dua karunia pewahyuan yang lain.
Pewahyuan yang diberikan dalam contoh ini dibatasi pada pernyataanpernyataan di sekitar tingkah laku aslinya. Membedakan Roh beroperasi
secara supranatural juga seperti halnya karunia-karunia yang lain. Karunia ini
memberikan kepada kita pandangan-pandangan yang dibutuhkan yang tidak
didapat dengan cara lain.
A. Fungsi Dari Karunia.
Karunia Membedakan Roh memberikan pengertian supranatural mengenai keadaan
dan kegiatan roh-roh. Karunia ini memampukan seseorang untuk membedakan
yang ilahi dan yang berasal dari setan dan keadaan manusia sesungguhnya di
dalam kegiatan rohani dan membukakan keadaan roh-roh itu sendiri.
Mudah sekali untuk menjadi bingung antara karya roh dari setan dan Roh Allah:
setan selalu berusaha memalsukan pekerjaan-pekerjaan dari Roh Kudus. Setan
dikenal sebagai penipu, bapa segala pendusta, dan ular. Semua hal julukannya
- 30 -
menandai penipuannya yang licik dan cerdik yang ia pakai kapanpun ia mendapat
kesempatan.
Banyak kali, tipuannya tampak sebagai hal yang sesungguhnya sehingga kita dapat
tertipu. Jika orang yang hadir mempunyai Karunia Membedakan Roh, mereka akan
mengetahui bahwa pekerjaan itu adalah pekerjaan dari setan dan bukannya dari
Roh Kudus.
Jika kegiatan iblis tampak dengan jelas sekali kejahatan dan kekejamannya seperti
yang kita bayangkan, maka tidak ada gunanya lagi Karunia Roh ini.
Pada peristiwa seorang hamba wanita dengan roh sihir di dalam Kisah Rasul 16:1618, Paulus menantang roh tersebut yang mungkin saja akan dapat menipu hambahamba Tuhan yang lain dengan mudah.
Gadis itu memberikan pernyataan yang sungguh-sungguh benar dengan berkata :
“Orang-orang ini adalah hamba-hamba Allah Yang Maha tinggi, yang dapat
menunjukkan kepadamu jalan keselamatan”, tetapi roh yang berbicara adalah roh
jahat.
Mengapa roh yang jahat mempromosikan rasul-rasul dengan cara seperti itu ? Karena bagi
Injil atau pelayan-pelayannya tidak akan menolong dan menguntungkan membiarkan orangorang semacam itu mengikuti mereka dan berpikir tidak diragukan lagi hal ini bisa
menyebabkan banyak orang berpikir bahwa gadis itu adalah salah seorang dari antara
mereka.
B. Pekerjaan Dan Kebutuhan Untuk Karunia Tersebut Pada Zaman Ini.
Karunia Membedakan Roh mengalami kebangkitannya di dunia pada zaman ini. Hal
ini dapat dilihat dengan nyata dalam pelayanan hamba-hamba Allah pada masa
pembaharuan ini.
Penting sekali membiarkan karunia ini bekerja di Gereja demi mendukung misi
gereja tersebut dan menghancurkan pekerjaan-pekerjaan dari iblis.
Pada zaman ini jumlah iblis di dunia sama banyaknya dengan ketika Yesus masih
berada dimuka bumi ini dan pada zaman gereja mula-mula.Tujuan merekapun
masih sama jahatnya dengan sebelumnya.
Karunia supranatural ini khususnya penting sekali bagi para misionari dan pekerja di
negara-negara yang diikat oleh roh-roh, pekerjaan setan dan okultisme.
C. Bagaimanakah Karunia Membedakan Roh Bekerja.
Fungsi utama dan yang paling jelas dari karunia ini adalah untuk menyatakan
kehadiran roh-roh jahat dalam kehidupan banyak orang dan gereja. Tetapi juga
untuk mengevaluasi sumber pesan nubuatan, pengajaran tertentu atau beberapa
manifestasi supranatural. Orang yang dipakai dengan karunia ini dapat menyatakan
apakah sumber dari pesan itu adalah dari roh jahat, ilahi atau manusia saja.
Jika sumbernya dikenali dari roh-roh jahat, orang yang dipakai dengan karunia ini
biasanya akan dapat menyatakan:
- 31 -
1. Sifat Dari Roh Jahat. Yaitu apakah pekerjaannya apakah itu menipu,
membawa kelemahan (seperti kanker, kebutaan, bisu, dll), perbuatanperbuatan dosa dan sejenisnya.
2. Nama Dari Roh Jahat Tersebut. Biasanya dinyatakan dengan sifat dari roh
jahat itu, walaupun bukannya tidak biasa kita dapat menamai roh jahat yang
benar.
3. Jumlah Dari Roh Jahat. Hal ini terjadi pada peristiwa Legion (Markus 5:1-9)
dan ketujuh iblis yang Yesus usir dari tubuh Maria Magdalena (Lukas 8:2).
Bukannya tidak mungkin bagi seseorang untuk dikuasai roh jahat oleh lebih dari
satu roh pada waktu yang sama. Karunia Membedakan Roh akan dapat
menyatakannya.
4. Kekuatan Roh-roh Jahat Tertentu. Seringkali selama menghadapi roh jahat,
orang yang memiliki karunia membedakan roh tersebut dapat mengetahui yang
mana dari antara roh-roh jahat itu merupakan roh yang terkuat dan memiliki
otoritas terbesar.
5. Mendapatkan Informasi. Seringkali, roh-roh jahat akan memberikan informasi
mengenai diri mereka secara verbal kepada mereka yang dikenali memiliki
karunia untuk membedakan dan mempunyai kuasa untuk mengusir mereka.
Tetapi karena roh-roh jahat seringkali berbohong, informasi-informasi tersebut
haruslah tidak diterima begitu saja tetapi menimbang berdasarkan penglihatan
dan pengertian yang secara supranatural diberikan oleh Roh Kudus.
6. Membedakan Roh Tidak Selalu Memberikan Iman Kepada Seseorang Untuk
Mengusir Iblis Keluar.
Walaupun Karunia Membedakan Roh penting sekali untuk melakukan pelayanan
pelepasan yang efektif, karunia ini tidak cukup untuk berdiri sendiri begitu saja.
Tetapi harus bekerja sama dengan Karunia Iman dan Mujizat. Mereka yang
mempraktekkan karunia-karunia itu akan sangat berhasil untuk mengusir roh-roh
jahat.
9. Karunia Iman (1 Korintus 12:9).
Iman seringkali berhubungan dengan masa depan, hal-hal yang tidak dapat dilihat
dan hal-hal yang tampaknya tidak mungkin. Karunia Iman adalah suatu anugerah
khusus yang Tuhan berikan kepada seseorang yang Allah panggil untuk melakukan
hal-hal yang tidak mungkin karena Allah telah berbicara kepada mereka.
Secara supranatural Allah mengosongkan kita dari semua keragu-raguan, dan
memenuhi kita dengan iman yang khusus yang memampukan kita untuk
menggenapi tujuan Allah meskipun menghadapi keadaan dalam kehidupan yang
berlawanan.
Karunia Iman adalah suatu dispensasi iman yang khusus yang Allah anugerahkan
kepada orang percaya yang dipenuhi Roh jika tugas yang ia berikan membutuhkan
iman lebih dari pada biasanya.
Karunia Iman mempunyai fungsi yang jauh di atas iman yang umum. Iman yang biasa
bertumbuh dari benih aslinya, iman keselamatan yang Allah tanamkan di hati kita (Lihat
Roma 12:3). Tingkatan iman umum berbeda-beda seturut pertumbuhan orang percaya
(“iman yang kecil,” “iman yang besar” dll; lihat Matius 14:29-31 dan Lukas 7:2-9)
- 32 -
Iman yang umum bertumbuh sebagai akibat memakan Firman, dan dilatih melalui
keadaan kehidupan dan sejenisnya. Hal ini berkembang sampai tingkat yang sangat
tinggi. Tetapi Karunia Iman mempunyai fungsi yang lebih bahkan sampai pada
tingkat tertinggi dari pada iman yang umum.
Beberapa penerjemah menunjuk kepada Karunia Iman sebagai “iman yang khusus”.
Hal ini menunjuk kepada iman yang dilimpahkan oleh Roh Kudus untuk memenuhi
kebutuhan kita dalam lingkungan yang khusus dan meringankan. Hal ini lebih lanjut
menyatakan bahwa Karunia Iman tidak tinggal tetap di dalam diri setiap orang
percaya, melainkan setiap manifestasinya merupakan Karunia Iman yang terpisah.
Suatu episode dalam kehidupan Elia memberikan gambaran mengenai hal ini. Ia
menyatakan kepada Raja Ahab bahwa tidak akan turun hujan sampai saat ini
memerintahkannya untuk turun (I Raja-raja 17:1). Karunia Imannya menghasilkan
penggenapan dari nubuatan itu.
Sebaliknya, iman yang luar biasa ini berkurang ketika Elia duduk di bawah pohon ara,
dalam keadaan penuh ketakutan, lemah dan ingin mati. Karunia Iman tidak dibutuhkan
pada waktu itu (I Raja-raja 19:4). Ia tidak kehilangan iman yang umum terhadap Tuhan
dan FirmanNya. Imannya sendiri dikuatkan ketika Allah memberitahukan kepadanya
bahwa Ia masih memiliki 7000 orang pengikut yang setia di israel.
Allah ingin Saudara mengetahui bahwa Saudara dapat melayani dengan
kepercayaan diri, mengetahui bahwa ketika tuntunan yang khusus diberikan kepada
Saudara, Ia akan memberikan kepada Saudara iman secara supranatural yang akan
memberikan iman yang khusus yang akan memampukan Saudara untuk
menggenapi tujuanNya.
Bagaimana Karunia Iman Bekerja ?
Karunia Iman tampaknya bekerja dengan cara yang agak pasif, tetapi tidak selalu
demikian. Perlindungan atas Daniel terhadap singa-singa adalah contoh Karunia
Iman yang pasif.
Berlawanan dengan saat Simson membunuh singa yang merupakan contoh
Pekerjaan Mujizat. Karunia melakukan Mujizat menuntut keterlibatan manusia
secara aktif dalam memanifestasikan kuasa Allah. Kesan yang menyatakan bahwa
Karunia Iman bekerja dengan pasif karena seringkali bekerja bersama dengan
karunia-karunia yang lebih dramatis (misalnya Melakukan Mujizat, Karunia
Kesembuhan, dll).
Karunia Iman juga bekerja melalui pengucapan kata-kata perintah dan kata-kata
iman: “Aku percaya, karena itulah aku mengatakannya” (II Korintus 4:13). Kata-kata
itu diucapkan oleh hamba Tuhan sesuai inspirasi Roh yang diberikan oleh Allah
sebagai FirmanNya sendiri.
Hasilnya tidak selalu langsung terlihat,tetapi pasti. Dan karunia ini dapat berfungsi
dengan banyak cara (misalnya untuk berkat, mengutuk, mencipta,
menghancurkan,dll).
Ada banyak contoh yang dapat dicatat mengenai Karunia Iman yang bekerja melalui
kata-kata yang diucapkan:
- 33 -
1. Yosua Memerintahkan Matahari Dan Bulan Untuk Tidak Bergerak
(Yosua 10:12-14).
2. Elia Mengontrol Cuaca Dengan Perkataannya.
“Tidak akan turun embun atau hujan pada tahun ini jika tidak kuperintahkan....
dan tidak akan turun hujan diatas muka bumi ini selama tiga setengah tahun”
(I Raja 17:1; Yakobus 5:17).
3. Paulus Mendiamkan Elimas: “Engkau akan menjadi buta, dan tidak akan
melihat matahari selama beberapa hari” (Kisah Rasul 13:8-11).
4. Petrus Berbicara Mengenai Penghukuman Allah Terhadap Ananias Dan Safira
(Kisah Rasul 5).
Kitab Suci mengajarkan prinsip-prinsip Perkataan Iman: “...ia akan mendapatkan apapun
yang dikatakannya...” sehubungan dengan keputusan ini “milikilah iman kepada Allah”
(Markus 11:22-23) dan “Engkau akan memutuskan sesuatu dan hal itu akan terjadi atasmu”
(Ayub 22:28).
10. Karunia Kesembuhan (1 Korintus 12:9).
Tiga ayat pendukung dari karunia ini adalah di dalam
I Korintus 12 ayat 9, 28 dan 30. Pembacaan asli pada masing-masing ayat adalah
charismata iamaton. Kedua kata ini berarti jamak, membuat terjemahan yang benar dari
frasa ini: “Karunia Kesembuhan”.
Karunia Kesembuhan bekerja secara supranatural untuk menyembuhkan sakit
penyakit dan kelemahan tanpa memakai media atau yang sejenisnya. Kuasa Roh
Kuduslah yang turun ke atas tubuh seseorang, membuang segala penyakit dan
mengusir segala sakit dan menyembuhkan mereka.
Pemakaian kata benda bentuk jamak ini memberikan ilustrasi bahwa ada banyak
Karunia Kesembuhan bagi bermacam-macam penyakit. Beberapa orang mengalami
kesuksesan yang besar untuk menyembuhkan dari kebutaan,tuli atau kanker, dll.
Yesus akan melepaskan dari setiap sakit penyakit, kelemahan, wabah, cacat dan
penderitaan. Ada banyak manifestasi dari karunia ini (1 Korintus 12:4-7).
Penerapan Karunia Kesembuhan ini tidak selalu memberikan kemampuan untuk
menyembuhkan semua penyakit sepanjang waktu. Beberapa orang salah mengerti
mengenai hal ini, dan bertanya mengapa kita tidak pergi kerumah-rumah sakit dan
menyembuhkan semua orang yang sakit.
Bahkan Yesus tidak melakukan hal itu. Sekali Ia pergi ke suatu tempat di mana
terdapat banyak orang sakit dan lemah. Ia pergi ke kolam Bethesda di mana ada
banyak orang sakit; tetapi di sana Ia hanya memilih salah seorang dari antara
mereka dan menyembuhkannya (Yohanes 5:1-9).
Berulang kali kita membaca kumpulan orang-orang datang kepada Yesus, dan kita
tahu ia “menyembuhkan mereka semua” Suatu prinsip yang penting mengenai
kesembuhan ilahi adalah orang itu harus datang kepada Yesus sebagai latihan iman
dan kerja sama.
Tujuan Karunia Kesembuhan.
1. Membebaskan Orang Yang Sakit Dan Menderita.
Dan menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis di dalam tubuh
- 34 -
manusia ( I Yohanes 3:8; Kisah Rasul 10:38; dan Lukas 13:16).
2. Membuktikan Pernyataan Kristus Bahwa Ia Adalah Anak Allah (Yohanes 10:3638).
3. Membuktikan Firman (Markus 16:17-20; Kisah Rasul 4:29, 30, 33).
4. Menarik Orang Untuk Memberitakan Injil (Matius 4:23,25).
5. Membawa Kemuliaan Bagi Allah (Markus 2:12; Lukas 13:13,
18:43;
Yohanes 9:2,3).
Roh Kudus memberikan Karunia Kesembuhan kepada hamba-hamba Allah untuk
disalurkan kepada mereka yang Tuhan ingin sembuhkan untuk tujuanNya sendiri.
Seperti karunia-karunia yang lain, Karunia Kesembuhan tidak hanya harus
diberikan, tetapi juga harus diterima. Sebagaimana ada prinsip iman dalam hal
bagaimana melayani dengan karunia-karunia iman ini, ada juga suatu prinsip
mengenai bagaimana menerimanya.
Hizkia mengalami kesulitan menerima Karunia Kesembuhan yang Allah kirimkan
kepadanya. Imannya harus dibangun sedemikian rupa oleh mujizat yang tercatat di
dalam II Raja 20:8-11 (lihat juga II Raja 5:10-14).
Naaman mengalami dan menerima Karunia Kesembuhan yang Allah berikan melalui
Elisa.
Kesembuhan seringkali meminta tindakaan iman dua kali lipat: iman untuk
menerima dan iman untuk melakukan Karunia Kesembuhan.
Walaupun ada perkecualian terhadap peraturan ini, sebenarnya selalu merupakan
keinginaan Allah untuk menyembuhkan. Tetapi, kadang-kadang saluran yang
normal di mana kesembuhanNya mengalir tidak bekerja dengan baik. Hal ini
memerlukan Tuhan untuk mengirimkan karunia kesembuhan yang khusus.
Kadang-kadang Allah mengkomunikasikan Karunia Kesembuhan melalui saluran
kesembuhan normal (misalnya penumpangan tangan - Markus 16:18). Pada
kesempatan yang lain alat yang luar biasa dipakai menurut kehendakNya (misalnya
bayangan Petrus - Kisah Rasul 5:15).
11. Pekerjaan-pekerjaan Mujizat (1 Korintus 12:10).
Suatu mujizat terjadi ketika Allah turut campur dalam peristiwa-peristiwa alamiah.
Karunia Pekerja-pekerja Mujizat muncul ketika Allah melengkapi kita dengan kuasa
oleh Roh Kudus untuk melakukan sesuatu yang benar-benar di luar kemampuan
manusia.
Ia memberikan kepada kita pada satu waktu tertentu untuk suatu tujuan tertentu.
Semua Karunia Roh adalah mujizat, tetapi pemakaian kata mujizat di dalam contoh
ini menunjukan pada tindakan khusus:
A.
Mujizat-mujizat Merupakan Bukti Kebangkitan Yang Tidak Dapat
Dibantah.
Jika Yesus tidak hidup, namaNya tidak akan mempunyai kuasa untuk
menyembuhkan yang sakit dan melakukan mujizat-mujizat (Kisah Rasul 4:33).
- 35 -
Petrus meyakinkan orang-orang Yahudi yang tidak percaya mengenai
kebangkitan Yesus Kristus dan kebutuhan mereka akan pertobatan dengan
kekuatan kenyataan bahwa Nama Yesus masih mempunyai kuasa untuk
menyembuhkan yang sakit dan melakukan mujizat.
B. Pekerjaan Mujizat Di Dalam Nama Yesus Digenapi Sebagai Berikut:
1. Memberikan Keberanian.
Memberikan keberanian kepada orang-orang percaya untuk memberitakan
Kristus (Kisah Rasul 4:29, 30). Orang-orang mengenali bahwa mereka ada
bersama-sama dengan Yesus - pembuat mujizat. (Kisah Rasul 4:13).
2. Doa Yang Menguatkan.
Membuat orang percaya berdoa untuk mendapatkan lebih banyak dari Allah
(Kisah Rasul 4:29-31).
3. Meyakinkan Dosa.
Meyakinkan dan menegur manusia akan dosa-dosa mereka (Kis. 5:28, 33).
4. Menobatkan Lima Ribu Orang.
Lima ribu orang bertobat dalam satu hari melalui mujizat
(Kisah Rasul 4:4, 5:14).
5. Memuliakan Allah.
Semua manusia memuliakan Allah atas apa yang telah dikerjakan
(Kisah Rasul 4:21).
6. Menyebarkan Injil.
Menyebarkan injil dengan cepat (Kisah Rasul 5:14-16).
Sebelum Yesus mulai melakukan mujizat, tak seorangpun mengikutinya. Ia
sering berkotbah di Sinagoge, karena
Lukas 4:16 mengatakan bahwa hal ini merupakan kebiasaanNya.
Tetapi ketika mujizat-mujizat di dalam Lukas 4:33-35 terjadi, “NamaNya
dikenal diseluruh negeri” (Lukas 4:37). Kemudian seterusnya, orang banyak
berdesak-desakan mendekati Dia, untuk mendengar FirmanNya dan melihat
MujizatNya: “sekelompok orang banyak mengikuti Dia karena mereka
menyaksikan mujizat-mujizat yang dilakukanNya atas orang-orang sakit”
(Yohanes 6:2).
C.
Di Setiap Tempat Murid-Murid Berkotbah, Menyembuhkan Yang Sakit,
Mengusir Roh-roh Jahat Dan Melakukan Mujizat, Orang Banyak Dibawa
Kepada Kristus:
1. Di Samaria.
Samaria mengindahkan Filipus, mendengar dan melihat mujizat-mujizat
yang ia lakukan (Kisah Rasul 8:6).
2. Di Saron Dan Lida.
- 36 -
Semua penduduk Saron dan Lida dibawa kepada Tuhan ketika Petrus
berkata kepada Eneas: “Yesus Kristuslah yang menyembuhkanmu: bangkit
dan angkat tilammu. Dan Ia pun bangkit seketika itu juga” (Kis. 9:34, 35).
3. Di Yopa.
Banyak orang di Yope menjadi percaya ketika Petrus membangkitkan
Dorkas dari kematian (Kisah Rasul 9:42).
4. Di Listra.
Orang-orang di Listra berpikir bahwa dewa-dewa telah mengunjungi mereka
ketika mereka melihat orang lumpuh berjalan dan melompat karena
perkataan Paulus (Kisah Rasul 14:8-18).
“Dan dengan tangan para rasul banyak tanda-tanda dan perbuatan mujizat
terjadi diantara orang banyak...dan jumlah orang-orang percaya kepada
Tuhan ditambahkan, baik laki-laki maupun wanita.”
“Mereka membawa orang-orang sakit turun ke jalan-jalan dan
membaringkan mereka di atas tilam dan supaya sedikitnya bayangan Petrus
yang sedang lewat dapat jatuh atas beberapa orang di antara mereka.”
“Datang juga orang-orang dari sekitar Yerusalem, membawa orang-orang
sakit dan mereka yang menderita karena roh-roh jahat, dan setiap dari
mereka disembuhkan” (Kisah Rasul 5:12-16).
5. Kitab Kisah Para Rasul.
Kitab Kisah Rasul ditutup dengan banyak mujizat
(Kisah Rasul 28:8,9), Ketika ayah Publius disembuhkan, mereka percaya jika Allah
sanggup menyembuhkan satu orang, maka Iapun sanggup dan mau
menyembuhkan setiap orang yang membutuhkan Ketika orang-orang berpikir dan
mempercayai Allah, mereka mendapatkan apa yang telah Allah sediakan bagi
mereka.
D. Mujizat-mujizat Di Dalam Hidup Orang-orang Percaya.
Pekerjaan Mujizat adalah suatu kemampuan dari Roh Kudus. Memberikan
kepada orang percaya kemampuan untuk melakukan suatu mujizat. Hal ini
berlawanan dengan karya mujizat Allah di dalam diri seorang percaya. Dengan
demikian mereka yang tidak pernah menerima Karunia Pekerjaan Mujizat
mengalami mujizat yang hebat yang telah Allah lakukan bagi mereka.
1. Kelepasan. Mujizat kelepasan seperti yang dilakukan para rasul di dalam
kitab Kisah Para Rasul 5:17-20 dan Petrus di dalam kitab Kis. 12:1-10. Juga
Paulus dan Silas di dalam Kisah 16:15-30.
2. Pemindahan. Mujizat-mujizat pemindahan (Kisah Rasul 8:39): “Roh Allah
melarikan Filipus, sehingga sida-sida itu tidak dapat melihatnya lagi”
Semua ini, dan banyak contoh yang lain, adalah mujizat-mujizat yang dilakukan
oleh Allah di dalam kehidupan orang-orang percaya, bahkan kadang-kadang
tanpa kerja sama orang percaya. Oleh karena itu, hal ini bukanlah contoh dari
pekerjaan Karunia membuat Mujizat. Sebaliknya berikut ini adalah tiga contoh
di mana karunia ini bekerja.
E. Mujizat Bekerja Oleh Orang-Orang Percaya.
- 37 -
1. Kisah 19:11. “Dan Allah melakukan mujizat-mujizat khusus dengan
perantaraaan Paulus”
2. Kisah 9:40. Petrus membangkitkan Dorkas dari kematian.
3. Kisah 20:9-12. Paulus menghidupkan Euthikus.
F. Pekerjaan Karunia Yang Praktis.
1. Pengurapan Roh Kudus untuk menciptakan kepercayaan dan otoritas
khusus.
2. Perkataan Iman dan Otoritas. Elia berkata bahwa Allah yang menjawab
dengan api adalah Allah Israel. Api yang turun adalah contoh Pekerjaan
Mujizat (lihat 1 Raja 18:21-39).
3. Tindakan Iman Yang Berani.
- 38 -
Pelajaran 4
Karunia-Karunia Roh Kudus
Modul II
BELAJAR MENGUJI NUBUATAN
Oleh R. Edward Miller, Argentina
PANDANGAN ALKITAB
Saya mendapati peningkatan dalam pemakaian karunia-karunia Roh Kudus yang ajaib
dan berkuasa yaitu: Karunia Nubuatan - yaitu kata-kata penghiburan/luapan
kegembiraan dari Roh Kudus melalui pikiran dan perkataan manusia. Saya merasa
perlu mempelajari melalui “pertanyaan dan jawaban” yang mungkin akan dapat
membantu memperjelas tentang hal ini.
A. APAKAH NUBUATAN ITU SEMPURNA?
I Korintus 13:9, 10 mengajarkan : “Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat
kita tidak sempurna.” Ini mengajarkan bahwa nubuatan itu tidak sempurna dan tidak
lengkap.
I Tesalonika 5:20,21 mengatakan : “Dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.” Janganlah anggap rendah
nubuatan yang adalah sebuah kata perintah. Namun kata-kata selanjutnya,
“peganglah yang baik,” secara jelas mengungkapkan bahwa ada beberapa yang
tidak baik, dan tidak usah dipegang.
Kita tidak meremehkan karunia ini serta pekerjaannya; kita ingin mengetahui saluransaluran yang tidak sempurna yang dilewatinya.
Oleh sebab itu nubuatan harus dibuktikan dan diuji secara hati-hati sebelum diterima
sebagai perkataan yang tepat dan benar dari Roh Allah.
B. APAKAH KENYATAAN YANG SEBENARNYA DARI NUBUATAN?
I Korintus 14:3 tertulis : “Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada
manusia, ia membangun, menasihati, dan menghibur.” Ini adalah tiga aspek dari
nubuatan yaitu kita bisa mempraktekkan karunia ini dengan sifat kemanusiaan kita
tanpa rasa takut, dalam kekudusan: untuk membangun, menasihati dan menghibur.
I Korintus 14:31 mengatakan: “Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi
seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.” Secara jelas
ini adalah sesuatu yang dipelajari. Ini adalah alasan mengapa seseorang yang
sedang belajar untuk mempraktekkannya dapat membuat beberapa kesalahan.
Kesalahan-kesalahan ini tidak perlu menjadi tembok penghalang bagi seseorang
yang rendah hati dan sungguh-sungguh memiliki kerinduan untuk mengikuti Tuhan.
Seseorang yang mempelajari hal ini harus mengingat hal-hal berikut:
1. Membangun.
(membangun pendengar dalam iman, kasih dan Roh Kudus)
2. Menasehati.
- 39 -
(mendesak pendengar agar lebih bersungguh-sungguh dalam kasih dan
kehidupan rohani)
3. Menghibur.
(membawa penghiburan bagi yang lemah, terluka, dan yang menderita)
C. APAKAH PENGHAKIMAN DATANGNYA DARI ALLAH?
Yohanes 3:17 mengajarkan : “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dunia bukan
untuk menghakimi dunia,” Roma 8:1 mengatakan: “Demikianlah sekarang tidak ada
penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus”.
Apabila dalam kata-kata penghiburan ada penghakiman, hal itu harus ditolak. Roma
8:34 menanyakan pertanyaan yang dijawabnya sendiri: “Siapakah yang akan
menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah mati?”
Dia bosan dengan segala penghakiman kita di kayu salib.
Oleh sebab itu nubuatan yang berisi penghakiman bukanlah pekerjaan Roh Kudus.
Roh Kudus mungkin menegur, mendesak atau marah. Namun Dia melakukan ini
dengan kelembutan, selalu mempengaruhi seseorang untuk bertobat dan mengasihi,
kadang memberikan jalan keluar pada suatu masalah. Roh Kudus tidak pernah
meninggalkan seseorang dalam tekanan yang dalam dan penghakiman, atau
meninggalkan seseorang dengan tanpa harapan yang tidak sesuai dengan belas
kasihNya yang memberi pengampunan.
Kata-kata nubuatan semacam itu biasanya nadanya kasar dan menghancurkan
pendengarnya, dan itu perlu dikenal berasal dari roh lain, dan bukan Roh Kristus.
D. DARI MANAKAH SUMBERNYA NUBUATAN
Alkitab secara jelas menggambarkan bahwa nubuatan dihasilkan dari tiga sumber:
1. Roh Manusia.
• perkataan seseorang keluar dari hatinya. (Yehezkiel 13:2,3).
2. Roh Setan.
• berasal dari setan (II Tawarih 18:21).
3. Roh Kudus.
• nubuatan yang benar datangnya dari atas, yaitu berasal dari Roh Kudus.
4. Campuran dari ketiganya.
• Atau nubuatan bisa juga berasal dari campuran ketiga Roh di atas.
Ada contoh klasik dari Rasul Petrus yang berbicara tentang Kata-kata Pengetahuan
ketika Ia berkata :
“Engkaulah Kristus, Anak Allah yang hidup.”
Yesus telah menguji bahwa yang berkata itu bukanlah darah atau daging, melainkan
Allah Bapa. Sumber dari perkataan itu adalah Bapa.
Lalu, beberapa menit kemudian, Yesus berbalik dan menghardik setan yang
berbicara melalui bibir dan rasul yang sama.
Yesus sedang menunjukkan betapa cepat dan mudahnya roh jahat itu dapat berkata
melalui bibir seseorang yang mengasihi Tuhan, dan orang itu tidak menyadarinya.
- 40 -
Perkataan Petrus itu didengar oleh telinga yang sangat peka. Yesus menangkapnya
sebagai sesuatu yang menghancurkan yang bermaksud untuk menunjukkan
kepentingan diri sendiri.
E. KAPAN KITA HARUS MENGUJINYA?
Ada tiga aspek dari nubuatan yang dapat membuka penipuan; dan karena sifatnya
sangat alami, kita harus hati-hati. Tiga aspek tersebut adalah :
1. Apabila itu adalah Kata-kata Pengetahuan.
“Segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata...” Itu
adalah karya dari Kata-kata Pengetahuan (I Korintus 14:25).
2. Apabila itu Ramalan.
tentang segala sesuatu yang akan datang - itu adalah pekerjaan dari Kata-kata
Pengetahuan.
3. Apabila itu Pimpinan.
adalah karya dari Kata-kata Hikmat.
Karena “pimpinan” yang salah dapat membawa kehancuran bagi anak-anak Allah,
ini adalah bidang dimana roh jahat senang memasukinya.
I Samuel 10:1-10 dengan jelas menunjukkan pekerjaan dari ketiga aspek nubuatan
ini.
Pertama Samuel mengungkapkan rahasia hati Saul - yang sedang mencari keledai
yang hilang.
Kemudian dia memberikan nubuatan - ada tiga tanda yang akan segera dialami :
• Saul akan bertemu dengan dua orang yang akan berkata, “Keledai-keledai
yang engkau cari telah diketemukan.”
• Kemudian dia akan bertemu dengan tiga orang dengan membawa tiga ekor
anak kambing, tiga ketul roti, dan sebuyung anggur. Mereka akan memberi dia
dua ketul roti.
• Kemudian Saul akan bertemu dengan serombongan nabi yang datang dari
bukit pengorbanan dengan gambus, rebana, suling dan kecapi, yang akan
bernubuat. Roh Tuhan akan berkuasa atas Saul dan dia juga akan bernubuat.
Semua tanda itu terpenuhi. Kemudian datanglah “pimpinan” itu melalui “Samuel”
“Engkau harus pergi ke Gilgal; Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya,
sampai aku datang kepadamu.”
Saul taat terhadap pimpinan itu ketika semua tanda itu tergenapi.
F. APAKAH NUBUATAN ITU SELALU MENOLONG?
Banyak orang yang terluka dan bingung disebabkan oleh penggunaan nubuatan
yang salah; Alkitab dengan jelas menyatakan “Jangan anggap rendah nubuatan” (I
Tesalonika 5:20). Hal ini tergantung bagaimana kita mendapatkan pimpinan yang
benar.
Saya telah menyaksikan beberapa manfaat yang besar yang terjadi melalui Karunia
Nubuatan. Tidak mengherankan apabila melalui kata-kata yang palsu, musuh
- 41 -
berharap dapat menipu, dan menyebabkan pekerjaan Allah yang indah ini menjadi
tercela.
G. APAKAH REAKSI KITA TERHADAP PENGUNGKAPAN NUBUATAN.
Apabila nubuatan secara pribadi itu mengungkapkan pelayanan masa depan yang
sangat penting, dan ego kita melambung karena hal itu, kemudian ada sesuatu yang
salah dalam hati kita. Maka kesombongan akan ada di sana. Dan “kesombongan
akan mendahului kehancuran.” Kita harus datang kepada Tuhan agar dia
membebaskan kita dari sikap itu.
Namun apabila nubuatan secara pribadi itu mengungkapkan pelayanan yang akan
datang yang sangat penting, dan olehnya membuat kita jatuh tersungkur di kaki
Tuhan dengan segala kerendahan hati kita - maka nubuatan itu akan menjadi berkat.
Ketika Tuhan menubuatkan Saulus di jalan ke Damaskus, Saulus kemudian berdoa
dan berpuasa selama tiga hari.
(Kisah Rasul 9:3-11;26:13-18).
Sikap yang rendah hati adalah tempat yang aman. Setan berkata: “Aku hendak naik”
(Yesaya 14:13,14). Naik adalah jalan yang ditempuh Setan.
Yesus pertama kali merendahkan diri (Efesus 4:9); meskipun BapaNya meninggikan
Dia. Yesus selalu merendahkan diri. (Filipi 2:7,8).
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati.” (Matius 11:29)
Binatang yang ganas tidak menjejakkan kakinya di sana dan singa tidak melangkah
melaluinya. (Ayub 28:8)
H. SIAPAKAH YANG AKAN MENEGUHKAN NUBUATAN?
“Dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah”
(II Korintus 13:1). Peneguhan sangat penting dan merupakan “keharusan” di dalam
pengujian dan pembuktian kata-kata nubuatan. Allah selalu siap meneguhkan
FirmanNya, baik dengan tanda-tanda atau keajaiban.
Kata nubuatan itu tidaklah penting - khususnya apabila berhubungan dengan
pimpinan atau yang akan mempengaruhi hidup kita - yang seharusnya diterima tanpa
peneguhan karena ;
1. Tidak dikenali sebagai Nubuatan;
2. Dari Alkitab;
3. Kata-kata yang lain dari Allah.
Ilustrasi lain dari Alkitab yang meneguhkan suatu nubuatan, yaitu yang dikatakan
oleh Allah :
“Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah (selalu bentuk
lampau) ditentukan.” Ini menyatakan itu adalah kata-kata yang sudah ditentukan
sebelumnya bagi mereka. (Kisah Rasul 13:2)
I. SIAPAKAH YANG MENGUJI SUATU NUBUATAN?
Kata-kata nubuatan seharusnya terbuka untuk diuji oleh orang-orang yang
mempunyai karunia sebagai nabi atau orang-orang yang sudah dipilih Allah. Kita
sungguh-sungguh diperingatkan: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah
- 42 -
percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah;
sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.”
(I Yohanes 4:1)
Alkitab mengatakan: “Tentang nabi-nabi - baiklah dua atau tiga orang diantaranya
berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.” (I Kor. 14:29).
Ini menyatakan bahwa seseorang yang tidak memiliki karunia sebagai nabi tidak
berhak untuk menguji, dimana dasar dari pengujian itu telah disebutkan dan ditulis
dalam Alkitab.
Namun roh dari kata-kata itu lebih baik kalau diuji oleh orang-orang yang memenuhi
syarat dalam hal nubuatan.
J. KAPAN NUBUATAN ITU DITOLAK?
Selalu ada tanda peringatan jika seseorang menolak apabila kata-kata
pewahyuannya atau nubuatannya diuji atau diteguhkan oleh Firman Allah yang
tertulis.
Lebih baik menolaknya segera; karena dengan mengabaikan indahnya kata-kata
nubuatan serta saat kegembiraan yang luar biasa itu; jika hal itu bertentangan
dengan Firman Tuhan, dan tidak menerima hal itu dalam situasi tertentu.
Orang-orang yang benar selalu menerima pengujian. Roh Kristus yang bersama dia
menjadikan dia “peramah, penurut..”(Yakobus 3:17).
Dia selalu siap untuk dikenal bahwa dia tidak sempurna dan masih hidup dalam
daging dan tidak tanpa salah. Pada akhirnya, kita hanya tahu “sebagian” dan
nubuatan “tidak lengkap.”
K. KESIMPULAN.
Marilah kita jangan menganggap rendah atau menghindari karya Roh Kudus yang
ajaib ini - namun mari kita menjadi “tulus seperti burung merpati.” Janganlah kita
jatuh dalam pertentangan; juga jangan menerima segala macam perkataan yang
menganggap sebagai Firman Allah yang tanpa salah tanpa peneguhan yang benar.
Janganlah ada seseorang yang menguasai saudara dengan berkata: “Ini adalah
suara Tuhan.” Jika Allah yang berbicara, maka Dia yang berbicara; saya tidak perlu
membuktikan. Dan jika Allah telah berbicara, maka semua berkata “Itu adalah suara
Tuhan,” tidaklah perlu memaksa Dia untuk mengatakan apa yang dinyatakan sebagai
perkataan Allah.
Oleh sebab itu, saudara, marilah kita bijaksana dan rendah hati mencari kemuliaan
Allah, tidak menganggap rendah nubuatan atau menghindarinya. Marilah kita
menikmati berkat dan kuasa ilahi dalam segala hikmat dari Roh Kudus. Dalam pikiran
yang rendah hati, marilah kita “beralih pada perkembangannya yang penuh.”(Ibrani
6:1).
- 43 -
Pelajaran 5
Karunia-Karunia Roh Kudus
Modul II
MENYEMBUHKAN JIWA YANG TERLUKA
Oleh Ralph Mahoney
Bagian 1
Roh, Jiwa dan Tubuh
PENDAHULUAN
Allah ingin agar kita ini sehat (yaitu, tidak mengalami sakit mental, luka secara emosi
atau sakit secara fisik). Dia merindukan agar kita sehat dalam roh, jiwa dan tubuh. Dosa
telah menghancurkan kita. Dosa juga merusak orang-orang yang kita kasihi. Dosa itu
dapat menyebabkan penyakit dalam roh, jiwa dan tubuh kita. Hanya Allah yang dapat
menyembuhkan tiga bagian dari tubuh kita yang berbeda ini dan membuat kita sehat
kembali.
Pengharapan dan kesenangan apa yang Jesus berikan ketika Dia berkata: “Pergilah
dalam damai, imanmu telah menyembuhkanmu.” (Lukas 7:50; 8:48 )
Ya, Allah menginginkan untuk menyembuhkan bagian-bagian hidup kita yang patah dan
terluka. Roh Kudus ingin agar setiap bagian dari hidup kita selamat, sehat dan kuat. Dia
rindu untuk memberikan kehidupan dan kuasa pada roh kita, menyegarkan jiwa kita dan
menyembuhkan tubuh kita. Ini adalah berkat-berkat dari “keselamatan kita yang besar”
yang disediakan untuk setiap kita.
A. PERBEDAAN ANTARA ROH, JIWA DAN TUBUH
Akan sangat menolong kita untuk lebih mengerti tentang bagian “Kesembuhan Jiwa,”
apabila kita terlebih dahulu belajar mengenai tiga bagian manusia ini.
Roh berhubungan dengan Allah. Jiwa berhubungan dengan bagian yang dalam.
Tubuh berhubungan dengan dunia luar.
Agar tiga bagian ini utuh, tiap-tiap bagian tersebut harus serasi satu dengan yang
lainnya. Setiap bagian mempunyai fungsi atau peranan agar kehidupan setiap orang
berlangsung dengan baik.
Beberapa siswa Sekolah Alkitab mempercayai bahwa tidak ada perbedaan arti dalam
kata “roh” dan “jiwa”. Mereka mengatakan bahwa keduanya menunjukkan bagian
dari manusia yang tidak bersifat fisik atau materi.
1. Bagaimana Alkitab menunjukkan.
Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang memakai pengertian tersebut secara
umum. Namun ada ayat-ayat Alkitab yang menggunakan dua kata tersebut
dengan pengertian yang khusus dan berbeda.
Penulis surat Ibrani secara jelas menyatakan bahwa ada perbedaan antara roh
dan jiwa manusia. “Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada
pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh...” (Ibrani 4:12)
- 44 -
Perhatikan bahwa Firman Allah memisahkan... jiwa dan roh.., memisahkan dan
membedakan suatu kesatuan yang ada dalam kita.
Paulus menunjukkan perbedaan antara dua hal itu dalam suratnya yang pertama
di jemaat Korintus:
“Tetapi manusia duniawi (soulish=jiwa) tidak menerima apa yang berasal dari
Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat
memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara duniawi...Tetapi manusia
rohani menilai segala sesuatu...” (I Korintus 2:14,15). Perhatikan perbedaan
antara manusia duniawi dan manusia rohani.
2. Bagaimana bahasa menunjukkan.
Mari kita melihat terminologi bahasa Yunani dalam Perjanjian Baru mengenai Roh,
Jiwa dan Tubuh.
a. Pneuma. Kata Yunani untuk “roh” adalah pneuma. Artinya “nafas”. Penyakit
paru-paru “pneumonia” diambil dari kata tersebut.
b. Psuche. Kata Yunani untuk “jiwa” adalah psuche. Sedangkan “Psikologi”
adalah studi tentang jiwa (pikiran) manusia.
c. Soma. Kata Yunani untuk “tubuh” adalah soma. Penyakit “Psikosomatik” (jiwatubuh) adalah penyakit tubuh yang diakibatkan oleh masalah-masalah mental
dan emosional (berhubungan dengan jiwa).
Ketiga kata Yunani tersebut digunakan secara hati-hati dalam Perjanjian Baru.
Dalam hal untuk memperlengkapi manusia, kata-kata tersebut digunakan sebagai
berikut:
B. ROH, JIWA DAN TUBUH: BAGAIMANA MEREKA BERFUNGSI
1. Roh (pneuma)
“Roh” adalah bagian dari manusia yang membuat kita menyadari akan adanya
Allah - Kesadaran akan Allah. Yang “dihidupkan” oleh Roh Allah untuk
keselamatan. Yang “diberi kekuatan atau energi” oleh Roh Allah ketika kita diisi
dengan Roh.
Fungsi-fungsi dari Roh adalah sebagai berikut:
a. Pewahyuan dari Allah
b. Berdoa kepada Allah
c. Persekutuan dengan Allah
d. Menyembah Allah
e. Bersaksi kepada sesama (dunia)
f. Memori: untuk memanggil kembali (mengingat, membayangkan)
g. Imaginasi: untuk mencipta (impian)
h. Kesadaran: untuk menilai (membedakan)
i. Keinginan tahu: untuk mengadakan penyelidikan.
j. Persepsi: untuk menterjemahkan (perasaan dan pengertian)
k. Persekutuan dengan Allah (gereja)
l. Kepekaan terhadap roh-roh (perasaan rohani)
m. Peperangan Rohani
n. Tempat Persemaian buah-buah Roh Kudus
o. Daerah penerimaan bagi karunia-karunia Roh Kudus.
- 45 -
2. Jiwa (psuche)
“Jiwa” adalah tempat kesadaran diri sendiri. Ini adalah pusat dari ego atau
kepribadian. Fungsi dari jiwa antara lain, sebagai berikut:
a. Pikiran : berpikir (merenung, memahami).
b. Emosi : merasakan (kasih sayang, nafsu)
c. Kemauan : kehendak (memutuskan)
3. Tubuh (soma)
“Tubuh” adalah bagian dari manusia yang dapat merasakan reaksi-reaksi dari
dunia luar.
Fungsi-fungsi dari tubuh dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Penerima. Informasi dari luar diterima melalui indera (mata, telinga, sentuhan,
dan lain-lain.)
b. Reaksi. Tubuh bereaksi dengan sistem motornya (otot-otot) melalui ucapan
dan tindakan.
c. Ekspresi. Tubuh dapat mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran,
perasaan dan kemauan dalam jiwa.
C. ROH, JIWA DAN TUBUH: BAGAIMANA MEREKA BERHUBUNGAN
Kita dapat menaruh pikiran kita pada penjelasan berikut:
1. Jiwa dan Tubuh.
Tubuh kita menerima informasi (melalui melihat dengan mata, mendengar dengan
telinga, mencium dengan hidung) melalui indera yang bersifat fisik.
Informasi tersebut kemudian dipahami (to perceive = menterjemahkan, menilai dan
mengerti apa yang kita terima. Untuk melakukan hal itu, kita harus menggunakan
pikiran dan memori kita).
Bagaimana kita berpikir dan merasakan tentang satu situasi akan menentukan
tindakan apa yang akan kita ambil. Dengan kata lain, kehendak atau kemauan
kita yang harus berperan.
Kemudian kita melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu (respon tubuh).
Kesimpulannya bahwa jiwa bekerja dengan tubuh kita dan tubuh kita dengan jiwa
kita.
2. Roh dan Jiwa
Hubungan antara tiga bagian manusia dapat kita mengerti sebagai berikut:
Roh manusia tidak berfungsi secara penuh karena dosa. Sebelum dilahirkan oleh
Roh Kudus (lahir kembali), roh manusia tidak memiliki kemampuan sebagaimana
mestinya - atau tidak berfungsi secara harmonis dalam hubungannya dengan Roh
Allah.
Ketika seseorang bertobat dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat, rohnya
dapat mulai meresponi dan berhubungan dengan Roh Allah.
Melalui baptisan Roh Kudus, dia dapat menerima kekuatan rohani (atau kekuatan
roh) dan dia sekarang membutuhkan kehidupan yang baru di dalam Kristus.
3. Roh Kudus Dan Jiwa
- 46 -
“Sebab manusia duniawi (soulish) tidak dapat menerima segala sesuatu yang
datangnya dari Roh Allah. Baginya adalah kebodohan. Dia tidak dapat mengerti itu
karena itu hanya dapat dinilai secara rohani” (I Korintus 2:14)
Allah memiliki rencana agar semua fungsi dari jiwa manusia tunduk kepada
Keilahian (pemerintahan) Roh Kudus. Buah-buah, pemberian-pemberian dan
karunia-karunia yang diberikan oleh Roh Kudus memampukan bayi yang baru
dalam Kristus untuk bertumbuh dalam Tuhan dan mulai taat kepada Allah dan
FirmanNya.
Apabila kita mendukakan Roh Kudus dan hidup menurut kedagingan kita, maka
aliran Roh Allah akan meninggalkan kita. Kemudian kita akan jatuh kembali ke
dalam kehidupan lama kita.
Alkitab menyebut hal itu “daging” atau “kedagingan”
(lihat Roma 8:5;Galatia 5:16-26).
D. ROH, JIWA DAN TUBUH: APAKAH YANG TELAH DIKERJAKAN ALLAH
Dengan memisahkan diri dari pekerjaan Roh Kudus yang ada dalam roh kita, kita
akan cenderung hawa nafsu atau keinginan daging. Ini yang dimaksud dengan
manusia “duniawi” atau “daging.”
Kerinduan kita adalah seperti Yesus. Dalam kemanusiaanNya. Dia adalah manusia
“rohani.”
Karena Dia seperti kita - manusia sepenuhnya dalam roh, jiwa dan tubuh - Dia dapat
berhubungan dengan kemanusiaan kita yang fana.
1. Hubungan kita dengan Allah.
Di atas kayu salib, Dia menggenapi “keselamatan kita yang besar.”
Ketika Dia berteriak, “sudah selesai,” karya penebusan sudah dilakukan.
Keselamatan itu ditujukan untuk Roh, Jiwa dan Tubuh manusia.
a. Dibenarkan. Roh kita dibenarkan - dibenarkan dengan Allah.
b. Disucikan. Jiwa kita disucikan - menjadi suci di hadapan Allah.
c. Dimuliakan. Tubuh kita dimuliakan - menjadi kekal melalui roh Allah.
Ya, keselamatan kita dalam Kristus meliputi keseluruhan hidup kita - dahulu,
sekarang dan yang akan datang.
2. Hubungan kita dengan dosa.
a. Kita telah diselamatkan dari “hukuman” dosa.
b. Kita sedang diselamatkan dari “kuasa” dosa.
c. Kita akan diselamatkan dari “kehadiran” dosa.
E.. KESIMPULAN
Ayat yang ditulis oleh Paulus berikut ini sebagai tambahan yang menarik bagi kita :
“Yang ditaburkan dalam kematian adalah tubuh alamiah (psuche), yang dibangkitkan
adalah tubuh rohaniah (pneuma). Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh
rohaniah.” (I Korintus 15:44 smf)
Paulus mengatakan pada kita bahwa tubuh yang sekarang kita tinggali di bumi ini
adalah “tubuh alamiah.” Tubuh yang akan kita miliki di Surga adalah “tubuh
rohaniah.”
- 47 -
Yesus dibangkitkan dari kematian oleh Roh Kudus. Tubuh yang Dia miliki setelah
bangkit adalah tubuh rohaniah (pneuma). Dia berkata, “lihatlah Aku hidup dan Aku
hidup selama-lamanya.” Melalui perkataan itu Dia menyatakan bahwa Dia tidak akan
pernah mati. Dia memiliki tubuh rohani (pneuma) - pribadi yang hidup selamalamanya.
Pada masa kebangkitan nanti, kita juga akan memiliki tubuh rohani (pneuma), dan
keseluruhan kita - roh, jiwa dan tubuh - akan menjadi sempurna seperti Kristus.
Apa yang telah kita pelajari di atas menjelaskan semua yang ingin kita ketahui
tentang roh, jiwa dan tubuh. Sekarang mari kita melanjutkan ke topik tentang - “Jiwa
yang sakit.”
- 48 -
Pelajaran 6
Karunia-Karunia Roh Kudus
Modul II
MENYEMBUHKAN JIWA YANG TERLUKA
Oleh Gerald Rowlands, Australia
Bagian 2
Jiwa yang Sakit
PEMBUKAAN
Dalam bahasa Yunani kata sozo (keselamatan) juga berarti sehat, kesembuhan dan
keutuhan roh, jiwa dan tubuh.
Jiwa yang sakit adalah masalah yang biasa terjadi dalam manusia. Sakit jiwa atau
penderitaan jiwa yang dimaksudkan dalam hal ini adalah “patah hati”. Kata ini
digunakan untuk menjelaskan tentang luka yang ada dalam jiwa.
Yesus berkata: “... Roh Allah ada padaku ... untuk menyembuhkan hati yang patah (jiwa
yang terluka).” (Lukas 4:18)
Mari kita membuka Mazmur dua puluh tiga yang mengatakan bahwa Gembala kita yang
baik akan “memulihkan” jiwa kita.
Ini adalah topik yang penting, karena apapun yang merusak jiwa akan merusak tubuh
kita. Penyakit yang ada dalam jiwa akan menyebabkan sakit pada tubuh kita.
Keruntuhan yang terjadi dalam emosi dan pikiran kita akan menyebabkan keruntuhan
pada tubuh kita. Kita sungguh-sungguh membutuhkan jiwa kita dipulihkan.
Seperti yang kita lihat, fungsi-fungsi dari jiwa kita meliputi pikiran, emosi, imajinasi dan
memori kita.
Banyak orang Kristen yang menderita dimulai dari jiwa mereka. Mereka banyak
menyimpan kenangan yang pahit pada masa lalunya.
Sebagai akibatnya mereka merasa kuatir dengan keadaan sekarang dan takut
menghadapi masa yang akan datang.
Sebenarnya mereka memiliki jawaban dalam benak mereka, namun mereka mendapat
kesulitan untuk berfikir secara baik ketika hatinya terluka.
Saya rasa kita semua akan setuju bahwa kita semua membutuhkan “kesembuhan
batin.” Pikiran, memori dan emosi kita perlu menjadi utuh. Saya menyebut hal ini
“pembebasan jiwa.”
A. ALLAH INGIN KITA KESELURUHAN.
Penyembuhan bagi keseluruhan manusia adalah proses. Dimulai dari penerimaan
terhadap Yesus sebagai Juru Selamat kita dan Baptisan kita dalam Roh Kudus. Hasil
dari hal ini kita akan menerima hati yang baru dan kebebasan roh kita.
- 49 -
Allah selalu memulai dari pusat kehidupan kita - yaitu roh kita. Pertama-tama Dia
akan menjamah roh kita dengan RohNya. Setelah roh kita dibebaskan, maka jiwa
kita akan dipulihkan.
Allah memulai dari roh kita (sering kita menyebutnya manusia batin;
lihat (Yohanes 7:37,38). Kemudian melalui caranya Dia ingin menyembuhkan dan
memulihkannya.
Dia mau memberikan hidupNya dan kuasa penyembuhan bagi roh, jiwa dan tubuh
kita - sehingga kita “tidak bercacat” pada waktu kedatanganNya (I Tes.5:23)
1. Roh, Jiwa dan Tubuh : Kesehatan Kita.
Seperti yang telah kita katakan, fungsi dari roh, jiwa dan tubuh berhubungan satu
dengan yang lain. Kesehatan pada “roh” menjadi dasar bagi kesehatan “jiwa.”
Kesehatan jiwa akan mempengaruhi kesehatan tubuh.
Mereka akan berfungsi baik bila yang lain juga baik. Sangat sulit bagi kita untuk
mendapati kondisi rohani kita dalam keadaan baik sedangkan emosi dan fisik kita
sedang mengalami sakit. Apabila kita sedang menderita sakit pada pikiran dan
tubuh kita, itu akan mempengaruhi pekerjaan dan kesaksian kita pada Allah.
Hubungan kita dengan Roh Allah akan selamat, tetapi aliran RohNya yang
mengalir kepada dunia melalui hidup kita akan terbatas.
Kita telah diciptakan untuk berfungsi sebagai pribadi yang utuh. Saya percaya
pada Rasul Yohanes menunjukkan kebenaran ini pada suratnya :
“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat
saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” (III Yohanes 2)
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa kesehatan fisik sangat erat hubungannya
dengan keadaan jiwa seseorang. Dengan kata lain kesehatan jiwa dibutuhkan bagi
kesehatan tubuh.
2. Roh, Jiwa dan Tubuh : Kesehatan Kita.
Tubuh kita akan berusaha mengikuti pimpinan dari jiwa kita. Dan jiwa kita akan
mengikuti pimpinan dari roh kita.
Masalah-masalah rohani (roh) akan menghasilkan masalah-masalah mental dan
emosional (jiwa); kemudian akan menghasilkan masalah-masalah fisik. Jaringan
antara roh, jiwa dan tubuh kita membentuk rangkaian yang tidak dapat dipatahkan.
Seseorang tidak dapat memecahkan masalah psikologis (jiwa) hanya melalui
pengobatan fisiknya saja. Demikian juga, seseorang tidak dapat memecahkan
masalah-masalah rohani hanya dengan memakai emosi atau pikiran saja.
Karena hal inilah mengapa beberapa pengobatan yang dilakukan oleh seorang
dokter atau psikolog sering mengalami kegagalan. Karena akar yang
menyebabkan masalah itu ada dalam jiwa atau roh yang belum dicabut.
Dalam hal ini doa penyembuhan amat dibutuhkan untuk kasus penyakit dalam
tubuh. Seseorang akan mengalami kesembuhan setelah didoakan. Penderitaan
tubuh atau gejala-gejala fisik mungkin akan lenyap untuk beberapa saat. Namun,
apabila kebutuhan yang penting dari jiwa (emosi) atau roh itu tidak terpenuhi,
maka masalah-masalah fisik akan timbul kembali.
- 50 -
Saya sudah melihat hal ini terjadi beberapa kali pada pelayanan-pelayanan
penyembuhan. Banyak orang yang disembuhkan secara total dan tidak lagi
merasakan sakit pada tubuhnya.
Namun ketika yang mendoakan sudah pergi, mereka “kehilangan” kesembuhan itu
dalam waktu yang tidak lama.
Dalam pelayanan ini banyak yang tidak menyadari akan kebutuhan yang
mendasar dalam jiwa orang-orang.
Ya, Allah menginginkan kita sehat. Dia menginginkan roh, jiwa dan tubuh kita
sehat. Namun harus ada tindakan penyembuhan yang total, (dimulai dari roh,
diteruskan ke dalam jiwa dan dinyatakan melalui tubuh).
Sebaliknya, ada kesembuhan yang hanya melenyapkan hanya sedikit atau
sebagian saja. Untuk hal ini, kita akan belajar macam-macam luka yang dapat
merusak jiwa manusia.
B. PENYAKIT JIWA.
Ada banyak hal yang dapat diberikan untuk melenyapkan luka-luka yang ada di
dalam jiwa kita.
1. Yang disebabkan oleh...
a. Orangtua kita. Sebagai contoh, banyak anak-anak yang menderita karena
kesalahan atau kegagalan orangtua mereka.
Alkitab mengajar kita bahwa anak-anak harus dilatih dan diajar dalam kasih
(Efesus 6:4). Kata-kata dan tindakan yang kasar, tidak adil atau dapat
menyebabkan ketakutan dan kemarahan dalam hati anak-anak.
1) Siksaan Fisik. Ada orangtua yang sangat kasar dan kritis. Mereka tidak
pernah memberikan pujian dan dorongan semangat kepada anak-anaknya.
Beberapa bahkan menyiksa secara fisik dan memukul secara kejam.
Dalam kasus semacam ini bukan hanya fisik saja yang menderita. Jiwa
(kepribadian dan emosi) dapat juga mengalami kerusakan. Goresangoresan yang dalam ini akan dibawa sampai dia dewasa.
2) Siksaan Emosi. Yang lebih buruk daripada bekas-bekas dan luka-luka
akibat siksaan fisik adalah luka-luka yang tidak kelihatan akibat orangtua
yang terlalu kritis yang menyebabkan penderitaan dalam jiwa.
Orang yang mendapatkan luka semacam ini akan bertumbuh dan menjadi
dewasa dengan masalah-masalah emosi. Ini akan mempengaruhi
hubungan mereka dengan orang lain, - dalam keluarga, di sekolah dan
pekerjaan, juga dalam gereja.
Banyak anak-anak yang menderita itu memiliki penerimaan diri yang
rendah. Mereka tidak dapat menggambarkan diri mereka berhasil dalam
segala sesuatu. Mereka takut untuk mengambil pekerjaan-pekerjaan yang
baru, atau dalam mempersiapkan diri mereka sendiri untuk posisi yang
lebih baik dalam hidup ini.
Mereka seringkali direndahkan (dicaci maki dan dikritik), mereka merasa
tidak memiliki harapan. Mereka hidup dalam bayang-bayang kekuatiran diri
sendiri dan rasa diri tidak aman.
- 51 -
Setiap orang memiliki sedikit perasaan semacam itu. Namun beberapa di
antara mereka menjadi sangat rusak dan tidak dapat hidup secara normal.
b. Dosa-dosa kita. Hukum kasih Allah dan moralitas diberikan untuk kebaikan
dalam hidup kita. Itu datangnya dari hati Allah karena Dia sangat
memperhatikan anak-anakNya. Dia memberi kita hukum untuk menjaga kita
agar tidak sakit, terluka dan menderita. Ketika kita melanggar HukumhukumNya, akibatnya hati kita akan menjadi remuk. Apabila saudara melanggar
hukum Allah, saudara akan mengakhiri dengan hati (jiwa) yang patah (sakit,
terluka).
Bukan hanya penderitaan itu saja, namun juga penderitaan-penderitaan yang
lain. Dosa kita akan mempengaruhi orang lain, dan dosa mereka juga akan
mempengaruhi kita. Akibat dari pelanggaran terhadap hukum Allah seringkali
akan melukai dan menyakiti anak-anak kita yang tidak berdosa. Mereka tidak
bersalah terhadap semua luka dan penderitaan mereka.
Apakah saudara memiliki orangtua pemabuk? Orangtua seperti ini seringkali
memukuli dan menyakiti anak-anak mereka waktu dalam keadaan mabuk.
Anak-anak mengalami penderitaan (sekalipun mereka tidak berdosa dan tidak
melakukan kesalahan apapun).
1) Dosa Seksual. Dosa moral dan sifat kompromi juga akan melukai dan
merusak jiwa. Perjanjian Lama dengan tegas menyatakan hal ini :
“Siapa melakukan Zinah tidak berakal budi; orang yang demikan akan
merusak jiwanya sendiri. Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak
terhapuskan.” (Amsal 6:32,33)
a. Apa yang dikatakan Masyarakat. Menyedihkan sekali, masyarakat
modern ingin meninggalkan semua batas-batas moral dalam kaitannya
dengan hubungan seksual. Beberapa “orang bodoh” pada jaman modern
ini mengatakan bahwa sepanjang tidak ada penolakan, segala macam
bentuk aktivitas seksual adalah baik.
Perzinahan, homoseksual, hubungan seks dengan anak-anak, dan
segala bentuk praktek-praktek yang memalukan dianggap tidak salah.
Semua itu secara pribadi dapat dianggap “benar” bagi tiap-tiap individu.
Aktivitas-aktivitas semacam itu disebut “kedewasaan” dan “kebebasan”
pribadi oleh penderita moral pada jaman modern ini.
b. Apa yang Allah katakan. Secara jelas Firman Allah melarang tabiat
asusila itu dan memperingatkan umatNya terhadap penderitaan sebagai
akibatnya - baik secara pribadi atau masyarakatnya.
Hukum-hukum moralitas Allah adalah untuk kebaikan dan juga
kebahagiaan kita secara pribadi. Juga untuk kebaikan masyarakat
sebagai suatu kesatuan.
Pelanggaran terhadap hukum Allah tidak akan membawa kebebasan
yang benar. Kenyataannya, justru itu akan membawa suatu ikatan yang
pada akhirnya hanya akan membawa pada kematian dan kerusakan.
- 52 -
Dalam proses yang lebih rendah, ada lebih banyak kesakitan pada
banyak bagian - secara roh, mental, emosi dan fisik. Hal ini benar
sebagai suatu individu maupun masyarakat sebagai satu kesatuan.
c. Akibatnya. Masyarakat modern sedang memulai untuk menuai hasil
yang mengerikan dari dosa-dosa yang ditaburnya: Kehancuran rumah
tangga, hati dan perkawinan; kebingungan dan perlakuan yang kejam
terhadap anak-anak; para gadis yang terpaksa jadi ibu tanpa pernikahan
dan aborsi; ketakutan terhadap wabah penyakit kelamin.
Allah sangat berduka cita karena hatiNya dilukai oleh manusia.
Penderitaan yang dialami adalah akibat melawan hukum kasih Allah.
Menolak kebenaran ini berarti mengundang tragedi - karena semua
tindakan asusila akan melukai dan merusak jiwa.
2) Dosa-dosa lain. Lebih jelas lagi penyebab dari penderitaan jiwa dapat
ditemukan dalam ayat-ayat yang ditulis oleh Rasul Paulus :
a) Apa yang dikatakan Alkitab. “Saudara-saudaraku yang kekasih, aku
menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu
menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging (musuh-musuh yang
merusak) yang berjuang melawan jiwa. (I Petrus 2 :11)
Petrus mengatakan apabila kita memberikan diri kita kepada keinginan
daging yang kuat, dosa-dosa ini (seperti musuh) akan merusak emosi,
pikiran dan kemampuan berpikir kita. Sebagai akibatnya, jiwa akan
menderita, terluka dan hancur.
b) Akibatnya. Bagian dalam kehidupan kita bergantung pada akal dan
emosi. Apabila emosi kita mengalami kerusakan, ini akan membuat kita
sulit berfikir secara baik. Ingatan-ingatan yang menyakitkan terangkai
dalam hati dan pikiran kita. Kita tidak dapat melihat dan mengerti diri
sendiri serta orang lain dengan jelas. Masa depan dipenuhi dengan
bayangan-bayangan yang menakutkan.
Khayalan kita membentuk semacam gambaran mental atau “image”
tentang apa yang akan terjadi. Warna dan karakter dari gambaran itu
oleh kehidupan dalam jiwa kita.
Apabila “keadaan jiwa kita dalam keadaan baik” maka masa depan kita
akan kelihatan cerah dan dipenuhi dengan iman dan pengharapan.
Namun apabila pikiran, dan emosi kita masih diwarnai kejadian-kejadian
menyakitkan pada masa lalu, maka pemandangan akan tampak
berbeda. Gambaran hidup akan diwarnai dengan ketakutan, kekuatiran,
kebencian, kecemburuan dan mengasihi diri sendiri.
Tidak peduli, sekalipun Allah yang penuh kasih itu telah memberikan
pimpinan ilahiNya untuk kita ikuti. Dia juga tahu bahwa penderitaan akan
kita alami apabila kita mengikuti keinginan hawa nafsu dan kedagingan
kita.
- 53 -
3) Perbuatan Daging. Pada suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus
menunjukkan beberapa perbuatan daging yang dapat menyebabkan
kerusakan yang hebat pada jiwa. Kita dapat memperhatikan hal ini lebih
teliti Gal. 5:19-21.
a) Perzinahan. - hubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya.
b) Percabulan. - hubungan seks dengan orang yang belum menikah.
c) Kecemaran. - pikiran dan perkataan yang najis dan homoseks.
d) Hawa Nafsu. - yang membangkitkan gairah.
e) Penyembahan Berhala. - menyembah patung dan ilah-ilah.
f) Sihir. - penggunaan kekuatan setan.
g) Kebencian. - tabiat yang buruk.
h) Pertengkaran. - suka membuat keributan dan pertengkaran.
i) Iri hati. - cemburu.
j) Amarah. - suka marah-marah.
k) Perselisihan. - suka berdebat.
l) Roh pemecah. - suka menghasut, memecah belah.
m) Bidat. - pengajaran sesat.
n) Kedengkian. - menginginkan milik orang lain.
o) Pembunuh. - membunuh orang.
p) Pemabuk. - suka minuman keras.
q) Pesta pora. - pesta yang liar.
2. Pengaruhnya kepada...
a. Diri kita. Perbuatan daging direncanakan oleh iblis untuk menghancurkan jiwa.
Olehnya kita akan dibuat lemah dan terluka. Kehidupan kita akan dirampas,
dibuang dan dirusak. Negara-negara yang mengijinkan dan mendorong adanya
aktivitas “kedagingan” melalui majalah, koran dan film sedang menyerahkan
masyarakat untuk melakukan bunuh diri. Hal itu sama dengan menyebarkan
benih-benih kematian dan kehancuran pada masyarakat.
b. Masyarakat kita. Pada tingkatan pribadi, akibat akhir adalah kehancuran
mental, emosi dan fisik. Pada tingkatan sosial, standar moral akan jatuh dan
angka kejahatan meningkat.
Ini adalah pernyataan yang menyedihkan yang kita dapatkan pada dunia kita
saat ini. Rumah sakit-rumah sakit, penjara-penjara dipenuhi sampai penuh
sesak. Apabila suatu masyarakat dalam negara menderita sakit pada jiwa
mereka, maka seluruh masyarakatnya akan mengalaminya juga.
Kita Memiliki Pilihan.
Yesus memperingatkan murid-muridNya bahwa Iblis datang “mencuri,
membunuh dan membinasakan.” Dia kemudian menyatakan: “Namun aku
datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan.” (Yoh. 10;10)
a. Kehidupan atau Kematian. Pilihan telah jelas, yaitu: Hanya satu
kehidupan atau kematian - buah roh atau buah kedagingan. Apabila suatu
masyarakat meninggalkan atau dengan sengaja melanggar Hukum Allah,
- 54 -
itu akan membuka pintu-pintu bagi iblis. Akibatnya adalah sangat tragis bagi
tiap bagian kehidupan - baik itu bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan
negara.
“Diberkatilah bangsa yang Allahnya adalah Tuhan.” (Maz.33:12) Betapa
menyedihkan suatu negara yang memiliki pemerintahan yang baik namun
menutup diri terhadap Allah dalam kehidupan masyarakatnya. Apabila nilainilai moral direndahkan di sekolah dan di televisi, yang harus dibayar. Dosa
itu tidak murah - untuk melayani iblis harga yang dibayar sangat mahal.
b. Mendekat pada Allah. Apabila kita mendekat pada Allah, Dia akan
mendekat pada kita (Yakobus 4:8). Kalau kita membiarkan Allah tinggal di
luar kehidupan kita, maka kita membiarkan diri kita sendiri hidup di luar
perlindungan dalam hadiratNya. Dia akan menghormati pilihan kita dan
memberikan kebebasan pada kita untuk hidup di jalan kefasikan kita
sendiri.
“Sebab murka Allah nyata dari Sorga atas segala kefasikan dan kelaliman
manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman... Karena itu Allah
menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran,
sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka... Karena itu Allah
menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri
mereka menggantikan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga
suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka
dan menyala-nyala dalam birahi mereka terhadap yang lain, sehingga
mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu
mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal dengan
kesesatan mereka. (Roma 1:18,24,26,27).
C. KESIMPULAN
Ya, kita sudah melihat semuanya di sekitar kita akibat-akibat dari jalan orang fasik.
Dosa itu seperti pedang yang menembus sangat dalam pada jiwa manusia. Namun
masih ada harapan yaitu pada Firman Allah. Melalui kasih karuniaNya. Dia telah
menyediakan penyembuhan bagi tubuh dan jiwa yang terluka akibat dosa manusia.
Dia menginginkan kita sehat baik untuk kebaikan kita dan bagi KemuliaanNya.
- 55 -
Pelajaran 7
Karunia-Karunia Roh Kudus
Modul II
MENYEMBUHKAN JIWA YANG TERLUKA
Oleh Gerald Rowlands, Australia
Bagian 3
Penyembuhan Jiwa
PENDAHULUAN.
Ada dua proses penyembuhan atas tubuh kita: alami dan ilahi (supranatural). Para
dokter medis tahu bahwa mereka tidak dapat memberikan kesembuhan. Mereka hanya
mengusahakan kekuatan penyembuhan “secara alami” yang sudah tersedia dalam
tubuh.
Namun Yesus lebih besar daripada para ahli medis. Melalui kuasaNya yang
supranatural, segala penyakit yang ada dalam tubuh dapat disembuhkan. Kekuatan
Ilahi semacam kesembuhan itu datangnya langsung dari Allah.
A. DUA SUMBER KESEMBUHAN.
Dua sumber kesembuhan itu juga berlaku bagi jiwa. Itu dapat disebut waktu yang
menyembuhkan. Penyembuhan secara alami itu terjadi dalam kurun waktu tertentu
yang akan menolong kita untuk mengatasi beberapa luka-luka batin yang menjadi
masalah kita pada waktu-waktu yang lalu.
1. Alami.
Kita akan banyak menemukan dalam waktu-waktu ini bahwa tidak setiap orang
lebih kuat, bijak dan lebih baik dibandingkan dengan kita. Hampir semua dari kita
telah belajar untuk berhubungan dengan orang lain dan sukses di dalam
pekerjaan. Kita juga memperoleh perhatian dari keluarga kita, teman-teman dan
juga dari rekan kerja kita.
Bersamaan dengan bertambahnya waktu, kita menghadapi kesukaran, kesedihan
serta kegagalan namun dengan pengertian. Sekalipun disertai dengan penderitaan
mental namun seringkali akan mengalami kesembuhan dengan sendirinya pada
jangka waktu tertentu. Melalui hal itu nampak bahwa jiwa memiliki kuasa
penyembuhan yang alami, sama seperti tubuh kita.
Beberapa orang ada yang tidak dapat mengatasi masalah-masalahnya pada awalawal kehidupan mereka. Mereka membawa goresan luka itu sampai usia dewasa.
Kita semua mungkin memiliki beberapa luka-luka akibat dari masa lalu kita yang
masih mempengaruhi perbuatan dan tabiat kita pada saat ini.
Ada juga beberapa yang membawa masalah-masalah yang lalu begitu banyak,
sehingga mereka sangat sulit untuk hidup secara normal. Banyak dari antara
mereka yang mengalami kehancuran mental dan emosi. Apabila luka itu sangat
dalam, itu akan membawa akibat yang cukup lama.
- 56 -
Psikolog dan psikiater adalah dokter yang menangani gangguan-gangguan mental
dan emosi. Mereka mencari, melalui obat dan konseling, untuk mengusahakan
kuasa penyembuhan alami dalam jiwa.
Bagaimanapun juga, ada penyakit-penyakit fisik yang tidak dapat disembuhkan,
demikian juga ada penyakit jiwa yang tidak dapat disembuhkan secara alami.
Untuk “memulihkan” jiwa yang seperti itu dibutuhkan suatu “mujizat” penyembuhan
secara supranatural.
Saya pernah mengetahui anak-anak muda yang “membakar” pikiran mereka serta
merusaknya melalui obat-obatan. Pada waktu yang lalu mereka sangat cerdas,
sehat dan memiliki pengharapan dalam hidup mereka.
Saat ini mereka mengalami kehancuran dalam roh, pikiran dan fisik. Apakah masih
ada harapan, ataukah sudah terlambat? Hanya mujizat yang dapat melakukannya.
Puji Tuhan, masih ada harapan.
Tuhan kita adalah Allah yang berkuasa atas segala mujizat dan kemurahan!
2. Supranatural.
Mari kita membaca ayat berikut yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
“Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri
dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap
dan kegelapanmu akan seperti rembang di tengah hari.” (Yesaya 58:10)
Luka akibat ditolak (atau diusir - diceraikan) hanya dapat disembuhkan dengan
kasih dan penerimaan. Kerinduan Allah adalah untuk mencari “orang-orang yang
menderita” melalui saudara dan saya - melalui hati kita dan tangan kita.
a. Pengalaman Kesembuhan Daud. Daud berbicara kepada kita semua pada
saat mengalami penderitaan batin ketika dia berteriak: “Tuhan kasihanilah aku,
sembuhkanlah jiwaku, sebab kepada engkaulah aku berdosa!” (Mazmur 41:4)
Secara pribadi Daud tahu tentang kasih kesembuhan Allah, kalau tidak tentu
dia tidak pernah menulis yang tertera dalam Mazmur Dua puluh tiga: “Tuhan
adalah Gembalaku...Dia menyegarkan (menyembuhkan) jiwaku.”
Lebih jauh, Pemazmur berbicara tentang kasih karunia Allah dengan kata-kata
yang indah:
“Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka
mereka... Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaanNya tak
terhingga... Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi
merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi. (Maz. 147:3,5,6)
b. Yesus Membawa Kesembuhan. Ada pasal yang khusus dalam Injil yang saya
dapat melihatnya dalam pandangan yang baru. Saya ingin membagikan itu
kepada saudara, yang berbicara tentang pelayanan kesembuhan yang
dilakukan oleh Tuhan kita:
“Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah
ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala
penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia
di seluruh Siria dan dibawalah kepadaNya semua orang yang buruk
keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan,
yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.”
- 57 -
(Matius 4:23,24)
Sangat menarik untuk mencatat apa yang dikatakan Alkitab bahwa Yesus
menyembuhkan “segala macam” penyakit dan kelemahan (ay.23). Ini termasuk
masalah-masalah rohani, mental, emosi dan fisik. Ayat 24 menyebutkan
beberapa penyakit dan hubungannya dengan tiga bagian dalam keseluruhan
manusia:
1) Penyakit Rohani - kerasukan setan;
2) Penyakit Emosi - kesengsaraan;
3) Penyakit Fisik - lumpuh
c.
Allah menyembuhkan saat ini. Yesus mengusahakan umatNya menjadi
pribadi yang benar-benar sehat dan utuh. Dosa telah membawa kerusakan
pada roh, jiwa dan tubuh - Yesus memberikan pengampunan, menyucikan dan
memberikan kuasa penyembuhan bagi orang-orang yang dikasihi Allah.
Saya sedang memikirkan kawan saya, Costa Deir. Ketika Allah mendapatinya
terjerumus dalam dosa yang dalam, dia dalam keadaan yang tidak
berpengharapan. Alkohol telah merusak hati, otak dan sistem pencernaannya.
Iblis telah merampas dia dari kawan-kawannya dan keluarganya. Iblis telah
merusak tubuhnya, setelah merusak jiwanya.
Dia benar-benar sakit secara rohani, jasmani dan tubuhnya - bahkan hampir
mati. Kemudian dia bertemu dengan dokter terbesar di dunia yaitu Tuhan Yesus
Kristus. Dan apa yang dilakukan oleh Yesus? Dia membuat orang itu kembali
normal dan sehat - suatu ciptaan baru. Haleluyah! Tidak heran apabila orang itu
kemudian selalu menceritakan kepada seluruh dunia tentang kasih Allah yang
membawa kesembuhan.
B. LIMA LANGKAH UNTUK KESEMBUHAN JIWA.
Ya, Allah menginginkan kita dalam keadaan baik. Namun apakah proses yang
dinamakan “kesembuhan batin” itu dapat terjadi dalam hidup kita? Saya percaya ada
lima langkah yang penting yang dapat kita lakukan melalui iman kita.
Langkah pertama dari penyembuhan terhadap jiwa yang menderita itu dapat kita
temukan dalam kata-kata pengharapan dan penghiburan dari Yesus:
“Datanglah padaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan padamu”
“Pikullah kuk yang kupasang, dan”
“Belajarlah padaku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka kamu akan
mendapatkan kesegaran (restorasi) pada jiwamu”. (Matius 11:28,29).
1. Datang pada Yesus.
Langkah pertama bagi kesembuhan batin (atau kesembuhan jiwa) adalah :
“Datang pada Yesus! Yesus mengundang kita untuk datang kepadaNya.”
Apabila kita pergi ke tempat-tempat lain, atau mencari ke sumber-sumber lain, kita
akan jatuh dan kecewa. Kepada siapa saudara harus datang pada saat
membutuhkan pertolongan? Yesus berkata : “Datanglah padaKu”.
- 58 -
Ya, Yesus menunggu kita dengan tangan terbuka dan mengajak kita untuk datang
kepadaNya. Undangan itu juga berlaku untuk orang-orang berdosa yang terhilang.
Seperti yang sudah kita bicarakan dahulu, kita membutuhkan pengampunan dan
dibebaskan dari beban kesalahan kita yang berat serta dari penghukuman. Dari
sinilah “kesembuhan batin” dimulai. Kita semua harus datang pada Yesus sebagai
Juru Selamat kita. Tanpa langkah pertama ini kita tidak dapat melanjutkan pada
langkah yang kedua. Kita harus bertobat, jika kita ingin dipulihkan.
2. Pikullah kukNya.
Kuk dari Kristus menunjuk pada pemerintahanNya (kontrol) atas hidup kita. Dia
harus menjadi tidak saja Juru Selamat kita, namun juga Tuhan dan penguasa kita.
Iblis berusaha untuk menipu kita. Dia ingin agar kita percaya bahwa kita akan
kehilangan “kebebasan” apabila kita memberikan hidup kita kepadaNya. Dia tidak
pernah mengatakan kepada kita bahwa kuk dosa itu lebih berat dan akan
membawa kita pada penderitaan. Pada akhirnya, kita akan jatuh di bawah
tekanannya. Hanya kasih karunia Allah yang sungguh-sungguh dapat
membebaskan kita. Banyak orang Kristen yang menderita akibat tekanan kuk yang
dibuatnya sendiri. Tekanan akibat dari hidup yang menuruti keinginan diri sendiri.
Mereka telah mengakui Kristus sebagai Juru Selamat. Mereka ingin pergi ke Surga
apabila mereka meninggal. Namun mereka juga ingin hidup menuruti keinginan
mereka sendiri selama hidup di bumi ini.
Allah kadang-kadang membiarkan kita hidup di jalan kita sendiri untuk memberi
suatu pelajaran pada kita. Kita segera akan mendapati bahwa kita berada pada
jalan yang sangat berbahaya. Dengan berjalan pada “kedagingan” kita akan jatuh
dalam banyak penderitaan. Itu juga akan meninggalkan luka dalam jiwa kita.
Secara jelas, penderitaan batin semacam ini dapat disembuhkan hanya kalau kita
kembali pada Yesus dan mengakui Dia sebagai Tuhan dalam hidup kita. Kita juga
akan mendapatkan suka cita melalui kukNya yang mudah dan ringan - seperti
bulu-bulu pada burung.
Penundukan diri secara total adalah cara yang dipakai oleh Yesus untuk
penyembuhan yang menyeluruh atas hidup kita. Dan hanya dengan cara itu kita
akan mendapatkan kebebasan roh yang sesungguhnya.
Ketika iman, pengharapan serta rencana-rencana kita mengenai masa depan kita
serahkan kepada Tuhan, kekuatan yang ada dalam kita akan diperbaharui dan
dipulihkan. Kemudian kita akan bebas membumbung tinggi tanpa merasa letih seperti dalam kepak rajawali. (Yesaya 40:30 ].
3. BELAJARLAH KEPADANYA
Ketika kita menjadikan Yesus Tuhan dalam hidup kita, kita menjadi muridmuridNya. Seorang murid adalah seseorang yang memperhatikan, mendengar
dan belajar dari gurunya. Apa yang dapat kita pelajari dari Yesus tentang
- 59 -
kesembuhan jiwa kita [kesembuhan batin] ? Yang kami temukan adalah yang
mengherankan. Apakah Yesus pernah terluka hatinya ? Bila Dia terluka,
bagaimana Dia menanggapi sakit semacam ini dan bagaimana Dia memulihkan
jiwa/hatiNya ?
A. DIA MENDERITA
Yesus adalah contoh yang sempurna bagi hidup kita. Bila kita dapat
menemukan bagaimana Dia dalam kemanusiaanNya menemui masalah
semacam ini, kita akan dapatkan pemecahannya. Marilah kita beralih kepada
firman Allah untuk mendapatkan jawabannya. Peristiwa Yesus yang terluka
dimulai di Taman Getsemani. “Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak
Zebedeus [Yakobus dan Yohanes] sertanya. Maka mulailah Ia merasa sedih,
seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku”
[Mat 26:37-38]
Jam-jam mengerikan yang disusul peristiwa Kalvari digambarkan oleh Nabi
Yesaya. Dia berbicara tentang tubuh Tuhan kita disesah, sehingga tubuh kita
seluruhnya menjadi, “Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” [Yes.53:5].
Saya percaya Dia juga menderita di dalam jiwaNya sehingga jiwa kita menjadi
sembuh. Dengarlah perkataan ini selanjutnya dari tulisan nabi ini : “Dia akan
melihat kesusahan jiwaNya dan menjadi puas ….. karena
dia telah
menyerahkan nyawaNya ke dalam maut …” [Yes.53:11-12].
Seperti yang dikatakan di atas, nubuatan yang mengerikan ini digenapi selama
peristiwa penyaliban Kristus. Bukan saja Dia menderita dalam tubuhNya, tetapi
jiwaNya juga terluka. Dia telah ditinggalkan murid-muridNya dan ditolak oleh
orang-orang Yahudi. Mereka mengolok-olokNya, menarik janggutNya dan
menampar wajahNya. Dia ditertawakan, diludahi dan dibawa ke suatu tempat
terbuka untuk dipermalukan di hadapan banyak orang. Para pemimpin agama
pada saat itu mengolok-olok dengan keras, sementara Dia menderita dalam
kesakitan.
Apa lagi yang telah dilakukan untuk membuat penderitaan jiwaNya makin
buruk ? Hanya satu hal, ditinggalkan oleh Allah Bapa! Sebenarnya saat itulah
hati dari seorang manusia akan sangat terluka! Namun hal itu harus terjadi. Itu
adalah harga yang harus Dia bayar untuk mengganti hukuman bagi dosa kita.
Bukan hanya hati AnakNya hancur, tetapi juga hati Bapa di surga. “Dia yang
tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam
Dia kita dibenarkan oleh Allah” [ 2 Kor 5:21 ]. Peristiwa ini membuat tangisan
dari bibir Yesus sepertinya bergema ke surga, “Allahku, Allahku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku ?” [ Mrk 15:34 ]. Sebenarnya, ketika pedang
menusuk ke dalam lambung Yesus, sehingga lebih dari darah dan air yang
terus mengalir, “Ia telah menyerahkan nyawaNya ke dalam maut “ [Yes 53:12].
Ya, Tuhan Yesus menyerahkan nyawaNya,supaya kita mendapat kesembuhan
pula. Tanpa suatu keraguan, Dia mengalami setiap luka untuk memahami jiwa
manusia.
B. DIA MENGAMPUNI
- 60 -
Stress dan luka pada jiwaNya selama jam-jam yang mengerikan ini telah
menjadi buruk. Bagaimana Dia menjaga keberadaanNya sendiri dalam
kemenangan ? Apa yang dapat melindungi jiwaNya dari kehancuran ? Saya
percaya jawaban itu dapat ditemukan dalam responNya kepada “para
penyiksaNya” yaitu pemimpin-pemimpin dan tentara-tentara yang kejam di kaki
salib. “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat” [ Luk 23:34 ].
Apa yang melindungi dan memulihkan jiwaNya ? Apakah pengampunan!
Sebenarnya, ada hal yang dapat kita pelajari dari Yesus yaitu bagaimana untuk
mengampuni. Inilah kunci utama untuk kesembuhan batin.
C. KITA HARUS MENGAMPUNI
Ingatkah kita cerita Yesus yang menceritakan tentang laki-laki yang telah
diampuni dari hutangnya yang besar terhadap tuannya. Namun, dia sendiri
tidak mau mengampuni seseorang yang berhutang kepadanya dengan hutang
yang lebih kecil. Tuannya sangat marah ketika dia mendengar mengenai
rohnya yang tidak mau mengampuni. Karena itu, dia membawanya masuk ke
dalam penjara untuk “disiksa” oleh sipir penjaranya.
Yesus menggunakan cerita itu dengan cara yang sangat pribadi, “Maka BapaKu
yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,, apabila kamu
masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu” [ Mat
18:30-35 ].
Apa yang Yesus maksudkan dengan perumpamaan ini ? Bila kita gagal untuk
mengampuni yang lain, akar dendam dapat mulai tumbuh dalam jiwa kita. Saat
itu, akan menghasilkan buah yang pahit. Bila kita membiarkan hati kita tetap
terluka atau mengeraskan hati terhadap seseorang, jiwa kita akan menderita.
Waktu itu, rasa sakit akan menyiksa semua bagian hidup kita, kehidupan
menjadi neraka di bumi. Pengampunan adalah kunci yang membuka kunci sel
dalam neraka.
Para pemazmur mengatakan tentang Yesus yang berkata, “sebab Engkau tidak
menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang KudusMu
melihat kebinasaan” [ Mzm 16:10 ]. Jiwa kita benar-benar akan mengakar dan
membusuk dalam Neraka tanpa pengampunan. Neraka tidak dapat berpegang
pada Yesus, karena Dia siap memegang kunci pengampunan pada luka
tanganNya yang terpaku.
Bila kita menderita karena dendam, pandanglah Yesus kepada kasih karunia
pengampunanNya. Pasti, obat manjurNya dapat membawa kesembuhan pada
jiwa/hati kita. Katakanlah :”Bapa, ampuni mereka dan ampunilah saya,
sekarang juga, demi nama Yesus, saya berdoa. pada jiwa atau hati kita. Amin.
Hal itu terjadilah sekarang!” .
4. DATANG SEPERTI ANAK KECIL
Setelah mengampuni seseorang yang telah melukai kita, kita siap untuk langkah
selanjutnya dari kesembuhan batin kita yaitu datang kepada Yesus seperti anak
- 61 -
kecil. Kita akan dibantu dengan ayat-ayat dari Injil Markus. Orang tua akan
membawa anak-anak kecil mereka kepada Yesus supaya dijamah dan diberkati.
Murid-murid merasa diganggu dengan anak-anak ini karena merasa waktu mereka
bersama Yesus diambil. Karena itu, mereka memarahi orang tua dan berusaha
menyuruh anak-anak itu pergi. Yesus sangat tidak senang dengan sikap mereka
dan berbicara begini kepada murid-muridNya :”Biarkan anak-anak itu datang
kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti
itulah yang empunya Kerajaan Allah. Sesungguhnya, barangsiapa tidak
menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke
dalamnya “ [ Mrk 10:14-15 ]. Ada kuasa kesembuhan, bagi semua orang dalam
Kerajaan Allah. Yesus menunjukkan seluruh pelayananNya di bumi. Karena itu,
untuk menerima kuasa kesembuhan itu kita harus datang seperti anak kecil.
A. MULA-MULA INGATLAH KEBUTUHAN KESEMBUHAN
Banyak bekas luka pada jiwa/hati kita yang datang dari peristiwa-peristiwa
dalam tahun-tahun pertama kita sewaktu kecil. Dan ditambah luka-luka lain
yang kita terima sewaktu kita bertumbuh dewasa. Saya percaya bahwa menjadi
seperti anak kecil berarti mengingat kembali masa-masa dan tahun-tahun
pertama kita waktu kecil. Siapakah kita dan bagaimana kita merasa dan berpikir
hari ini, adalah hasil dari semua masa lalu kita ditambah masa yang lain.
Banyak dari kita memiliki bayang-bayang dari masa lalu yang menggelapkan
kehidupan hari-hari kita sekarang ini. Mereka dapat membekas dengan
menyakitkan, jiwa yang terluka yang terjadi pada tahun-tahun selanjutnya. Hal
itu sangat merusak pikiran dan emosi kita, sulit untuk sungguh-sungguh masuk
ke dalam kehidupan baru dalam Kristus.
B. ROH KUDUS MEMBAWA KESEMBUHAN
Bagaimanapun, kita sekarang memiliki Roh yang baru di dalam, yang dapat
membawa kuasa kesembuhan Yesus untuk bagian dalam hati yang terluka.
Dengan pertolongan Roh Kudus, gambaran diri sendiri dalam pi kiran kita
sebagaimana seorang anak kecil bersama Yesus.
Lihatlah diri kita sendiri berjalan kembali melalui jalan ingatan bersama Tuhan.
Kita tidak boleh menjadi takut untuk menghadapi segala sesuatu, segala tempat
atau setiap orang ketika Yesus berada di samping kita. Dia tidak mau melukai
kita, tetapi untuk menyembuhkan kita dari peristiwa-peristiwa menyakitkan
yang terjadi di masa lalu.
Dia akan menunjukkan kepada kita mengapa kita merasa dan bertindak seperti
yang kita lakukan ketika menghadapi situasi tertentu. Kita seringkali memiliki
perasaan reflek ketika kita menghadapi segala sesuatu yang menetapkan kita
pada suatu bagian luka atau malu di masa yang lalu. Seringkali kita tidak
langsung menyadari penyebabnya, tetapi respon emosional masih ada. Kita
merasakan hal yang sama setiap saat.
Tuhan ingin mencapai akar dari reflek-reflek yang menyakitkan itu. Dia ingin
menyembuhkan memori-memori itu dengan kasihNya dan pengertianNya.
Seringkali kita mengingat kembali orang-orang yang menyebabkan luka dalam
- 62 -
jiwa kita. Mungkin dari orang tua atau anggota keluarga yang lain, guru dan
figur otoritas yang lain, yang seringkali menyalahgunakan hak mereka untuk
mengatur kehidupan orang lain.
Hal ini juga akan menolong untuk memahami masa-masa dari orang-orang
semacam ini yang sakit da;lam jiwa mereka. Mereka sangat terluka pada masamasa yang lalu. Begitu mereka menggunakan kuasa dari posisi mereka untuk
membangun perasaan rendah mereka kepada harga diri.
Pada kasus semacam ini, Tuhan menjamin kita kepada kasihNya dan tempat
yang khusus bahwa kita ada di dalam keluarga Allah. Lalu, Dia menyatakan
kepada kita berapa banyak Dia ingin membawa kasihNya dan
pengampunanNya kepada setiap orang. Menjamah kasih jenis ini akan
membawa kesembuhan bagi jiwa kita. Kita dapat menerima pengampunanNYa
dan membuat kita bebas dari perasaan dendam atau rasa kasihan pada diri
sendiri. Lebih dari itu, kasihNYa memampukan kita mengampuni dan
melepaskan orang lain kepada kemurahan dan anugerah Allah.
C. PENGAMPUNAN MEMBAWA KESEMBUHAN
1. CERITA SEORANG ISTRI MUDA DAN IBUNYA
Saya ingat seorang istri muda dan ibunya dalam satu Konferensi Musim Panas
World MAP kami. Dia memiliki roh gipsi sehingga sering mengembara. Pada
saat itu, dia seolah-olah akan meninggalkan suaminya dan anak-anaknya dan
mengendarai mobil keluarga bermil-mil dari rumah. Suatu kali, dia telah pergi
lebih dari beribu-ribu mil sebelum dia ditemukan dan ditempatkan dalam
ruangan dari rumah sakit lokal. Akhirnya, dia dibawa untuk datang menemui
seseorang pada pertemuan doa kami. Tuhan memberikan kepada seseorang
dari tim kepemimpinan kami Kata-kata Pengetahuan [ wahyu pengetahuan dari
Roh Kudus ] kepada penyebab kebiasaannya. Dia telah meninggalkan bagianbagian peristiwa dalam masa kecilnya yang sangat serius sehingga merusak
jiwanya.
a. Dia menderita
Dia telah dilahirkan di Eropa selama Perang Dunia II. Sebelum dia berumur 6
tahun, dia telah disiksa secara fisik dan emosi oleh kedua orang tuanya.
Selanjutnya, orang tuanya yang kelaparan meninggalkan dia supaya
memelihara dirinya sendiri.
Perang adalah periode waktu yang menakutkan dalam hidupnya. Dia hidup
melalui banyak lemparan bom, tidak tahu apakah dia akan hidup atau mati. Dia
mencari makanan lewat tong-tong sampah dan tidur dimana saja dia
menemukan tempat untuk berlindung. Dia akhirnya bergabung dengan grup
gipsi dan pergi bersama mereka mengembara dari satu tempat ke tempat lain.
“Roh “ gipsi masuk dalam dirinya.
b. Dia mengampuni
Selama waktu itu, dia tiba di Amerika bertemu Tuhan dan menikah. Tetapi dia
masih disiksa oleh mimpi-mimpi buruk,dan bergerak dengan tiba-tiba dan
- 63 -
keinginan yang aneh untuk mengembara seperti seorang gipsi tanpa alasan
atau pemberitahuan. Mendapatkan wahyu dari Tuhan untuk menyingkapkan
penyebab luka hatinya.
Setelah berdoa, dibantu konseling yang terus menerus, dia mampu
mengampuni orang yang telah menyiksanya. Lebih dari satu periode waktu,
luka dalam hatinya disembuhkan. Allah memulihkan jiwanya dan melepaskan
penyakit dari masa lalunya yang tragis. Dia menjadi seorang juru rawat,
melayani yang sakit dan menderita. Puji Tuhan!
2. PELAJARAN DARI KEHIDUPAN YUSUF
Sebagaimana kita telah lihat, model pengampunan adalah paling penting untuk
menerima kesembuhan batin. Contoh yang bagus dari kesembuhan batin dan
pengampunan ditemukan dalam Perjanjian Lama tentang kisah Yusuf [ Kej 3746 ].
a. Dia menderita
Kita ingat bahwa Yusuf telah diberi hadiah dan perhatian khusus oleh ayahnya,
Yakub. Sewaktu kecil, Yusuf diberitahu oleh Allah lewat mimpi bahwa suatu hari
dia akan menjadi seorang Penguasa yang besar. Audara-saudaranya sangat iri
dan akhirnya menjual dia sebagai budak di Mesir. Istri tuannya gagal menggoda
untuk membawanya masuk ke dalam dosa seksual. Dalam kemarahannya dia
meletakkan kedudukannya, dan Potifar, suaminya menempatkan Yusuf di
ruangan bawah tanah.
Yusuf mulai sebagai anak laki-laki dengan janji masa depan yang cerah. Dia
mengakhiri sebagai pria yang tidak berpengharapan dalam penjara yang gelap.
Ayat-ayat Alkitab mengatakan bahwa dia dibelenggu dengan besi :”Mereka
mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi”
[
Mzm 105:18 ].
Pengkhianatan, dijual ke dalam perbudakan, dituduh berbohong, dilupakan
dalam penjara, dia diuji oleh Firman Tuhan. Secara manusia, dia mempunyai
setiap alasan untuk marah, pahit, dendam dan bahkan menghancurkan dirinya
sendiri dengan rasa kasihan dan keputus asaan. Tetapi dia tidak. Situasi
semacam itu akan membuat kita “pahit” atau “semakin baik”. Tergantung
bagaimana kita menanggapinya. Pilihan ada pada kita. Bagaimana tanggapan
Yusuf ?
b. Dia Mengampuni
Kita tahu cerita selanjutnya. Yusuf diberi tugas-tugas yang penting bahkan
sementara di penjara. Setelah 13 tahun dalam penjara, hanyalah dia seorang di
Mesir yang dapat menafsirkan mimpi Firaun. Akibatnya, dia ditempatkan oleh
Firaun pada posisi otoritas dan kuasa yang besar. Dia menjadi seorang
penguasa atas semua Mesir.
Allah lalu membawa saudara-saudaranya kembali padanya. Apa yang dia
lakukan ? Bangkit amarahnya ? Menghancurkan mereka dalam serangan
kemarahan yang berapi-api oleh tahun-tahun kedendaman ? Tidak, dia
- 64 -
memberi makan mereka dan mengampuni mereka ! Kapan Yusuf melihat
saudara-saudaranya, dia berada di Mesir selama 23 tahun. Dia adalah seorang
remaja laki-laki 17 tahun ketika dia tiba. Itulah saat-saatnya untuk menjadi
“pahit” atau “lebih baik”.
c. Allah Memaksudkannya Untuk Kebaikan
Saya percaya bahwa Yusuf berpegang pada Firman Allah dan mimpi bagi
hidupnya. Itulah pengharapannya. Dia memiliki nasib ilahi. Karena itu, segala
sesuatu akhirnya akan bekerja bersama untuk tujuan kebaikan. Wahyu itu
dijaganya dengan setia dan pengampunan. Kita ingat perkataannya dari hikmat
ilahi kepada saudara-saudaranya,” Jadi janganlah takut, aku akan menanggung
makanmu dan makan anak-anakmu juga. Demikianlah ia menghiburkan mereka
dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya” [ Kej 50:19-21 ].
1. Yusuf Mempercayai Allah
Masih ada kebenaran lain tentang kesembuhan batin yang dapat kita pelajari
dari kehidupan Yusuf. Sesudah kenaikannya untuk menguasai Mesir, dia
diberi Asnat, anak Potifera, menjadi istyrinya. Kita akan mencatat bahwa
nama ayah istrinya sangat mirip dengan nama tuan sebelumnya yaitu Potifar.
a. Allah menyembuhkan memori-memorinya
Banyak sisa luka atau dendam dalam hati Yusuf sehubungan dengan Potifar
dapat mudah menjadi masalah yang besar. Persis yang nampak pada ayah
mertuanya, yaitu pada sebutan namanya yang dapat membawa pikiran
Yusuf pada tahun-tahun menyakitkan dari hukuman yang tidak seharusnya
dalam penjara. Bagaimanakah dengan orang-orang yang menderita seperti
ini yang dibawa dari masa lalu ?
Dalam kasih karunia Allah, Yusuf telah disembuhkan dari semua kekejaman
dan sakit yang tidak seharusnya pada masa lalunya. Hal ini jelas nampak
pada nama-nama kedua anaknya, Manasye dan Efraim [ Kej 41:51,52 ].
Manasye berarti “dibuat lupa”, Yusuf menggambarkan pilihan nama ini
dengan kata-kata yang indah ini, “Allah telah membuat aku lupa sama sekali
kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku” [ Kej 41:51 ]. Allah telah
menyembuhkan memori Yusuf.
Sekarang ini bukan berarti bahwa memori-memori ini secara total ditutup. Ini
berarti sakit dalam memori itu dihapus. Allah telah memulihkan jiwa Yusuf.
Yusuf dapat mengingat masa lalu tanpa sakit atau menderita. Kehilangan
keluarganya dan kesukaran hidup di penjara telah menjadi nyata. Tetapi itu
tidak menghancurkan jiwanya !
b. Allah membuatnya berbuah
Efraim, nama anaknya yang kedua berarti “berbua”. Yusuf menambahkan
ide ini dari hatinya : “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri
kesensaraanku” [Kej 51:52]. Allah tidak hanya menghapus sakit darimemori
Yusuf ; Dia melakukan sesuatu yang lain. Dia sebenarnya mengambil
kejadian-kejadian yang buruk dalam hidup Yusuf dan menggantinya kepada
- 65 -
sesuatu yang sangat baik, bagi Yusuf dan bagi Allah. Tujuan kekal Allah
sedang bekerja pada saat-saat dalam kehidupan Yusuf. Tidak satupun yang
hilang atau terbuang. Allah dapat membuat kita berbuah dalam tanah
kesakitan dan kesengsaraan Ijinkan Dia menyembuhkan kita.
5. TETAPKAN HATIMU PADA ALLAH
Allah ingin tidak hanya menyembuhkan luka-luka masa lalu kita, tetapi juga
memberi kita harapan yang cerah bagi masa depan. Kita dapat mempercayai Dia
untuk melindungi kita dari luka dalam jenis ini yang akan merusak hati/jiwa kita
pada hari-hari mendatang.
Kasih karunia pengampunanNya yang siap dapat secara cepat mengambil api
kemarahan, dendam, iri hati, ketakutan dan rasa kasihan pada diri sendiri,
sebelum itu semua dapat melukai kita atau membahayakan orang lain. Jiwa kita
dapat didamaikan, dan kita dapat bersukacita di dalam kasihNya yang besar pada
kita. Dalam hal ini kita dapat menemukan perasaan yang benar dari harga diri.
Seperti Yusuf, kita juga memiliki nasib kekal dalam Yesus Kristus.
Mungkin, pembaca yang kekasih, hati kita telah diganti dengan suatu
pengharapan kesembuhan di dalam jiwa kita. Terimalah hal ini sebagai pekerjaan
Roh Kudus yang mempersiapkan kita untuk menyatakan keinginan yang paling
dalam kepada kita.
A. YESUS AKAN MENYATAKAN
Kita mungkin telah diuji sebelumnya untuk menyelidiki sesuatu dari masa lalu.
Tetapi hal itu justru hanya membawa kepada depresi yang makin dalam, kita
meletakkan semuanya ke samping. Saat ini, coba datang kepada Yesus, dan
membiarkan Dia melakukan penyelidikan terhadap jiwa kita. Dia adalah
pengharapan, kekasih dan sangat lembut. Dia dapat membawa kepada bagianbagian pikiran kita, tempat-tempat dan orang-orang dari masa lalu kita yang perlu
jamahan kesembuhanNya. Sekali lagi, Kami katakan Yesus ingin memulihkan
seluruh jiwa kita, jangan takut.
B. YESUS AKAN MENYEMBUHKAN
Seorang anggota dari tim pelayanan kami, Dr.Robert Frost [ yang
meninggalkan hidupnya untuk berjalan bersama Yesus pada tahun 1992],
menceritakan cerita ini :
“Saya menyampaikan kata-kata ini dari pengalaman pribadi. Saya pernah
mencoba untuk membongkar luka-luka masa lalu saya dengan kekuatan dan
hikmat saya sendiri. Ini hanya membuatnya makin buruk. Akhirnya saya datang
kepada Tuhan dan dengan sederhana berkata, “Saya akan mempercayai Engkau,
Roh Kudus, untuk menyatakan kepada saya apa yang saya perlu ketahui.
Lakukanlah pada jalanMu, dan pada waktuMu”. Tiga hari sesudahnya, Tuhan
membawa segala sesuatu ke dalam pikiran saya yang saya telah lama lupakan.
- 66 -
Saya melihat diri saya sendiri seperti anak kecil di tengah-tengah situasi yang
sangat sedih. Saya telah ditolak dan mengalami hampir semua cara-cara yang
kasar tanpa kasih. Saya melihat diri saya sendiri di bawah tangga sekolah yang
gelap dengan air mata mengalir turun di wajah saya. Saya sedang memandang
kepada Allah buat pertolonganNya, karena saya telah terluka di dalam hati saya.
Dalam iman, saya membawa hak Tuhan Yesus ke dalam bagian masa lalu
saya. Saya bertanya kepadaNya untuk penyembuhan memori yang menyakitkan
itu. Saya menggambarkan Yesus dalam pikiran saya yang datang dengan kasih
kepada anak kecil itu. Saya melihat Yesus meletakkan lenganNya merangkul saya
seperti anak laki-lakiNya dan menyembuhkan sakit saya. Dalam lenganNya yang
kuat saya merasakan keamanan, kenyamanan dan kasih. Penyembuhan batin itu
telah diberikan kepada saya dengan kasih yang besar untuk orang lain yang
memiliki goresan luka yang dalam pada jiwa mereka. Itulah mengapa saya dapat
katakan dengan perasaan yang besar dan iman yang besar. “Datanglah kepada
Yesus sebagaimana bila Anda menjadi seperti anak kecil. Pikullah kuk kasihNya,
dan belajarlah padaNya. Biarkan Dia membawa pengampunan dan kesembuhan
bagi hati Anda sekarang ini.”
C. KESIMPULAN
Doa ini dapat menolong Anda :
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah
pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang
kekal ! [ Maz 139: 23-24].
Jika Tuhan menunjukkan Anda,”beberapa sakit mental, penderitaan yang
amat dalam”, bawalah kepadaNya. Ijinkan Dia menyembuhkan jiwa Anda. Yesus
berjanji : “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu; karena Aku
lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan : dan
kamu akan mendapatkan pemulihan ke atas jiwamu “ [ Mat 11:29].
PELAJARAN 8
Karunia-Karunia Roh Kudus
Modul II
Roh Jahat dan Belajar
Mengenali Mereka
PENDAHULUAN
Maksud dari mempelajari tentang hal ini yaitu untuk memperluas wawasan dan
pengertian tentang demonology (ilmu yang mempelajari tentang roh-roh jahat)
Pelajaran ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- 67 -
• Apa/siapakah roh-roh jahat itu?
• Bagaimana kita dapat mengenali serangan dari kuasa si jahat?
• Kuasa apa yang dimiliki oleh roh jahat?
• Apakah yang dilakukan oleh roh jahat terhadap kita?
• Bagaimana mengenali orang yang sedang dikuasai roh jahat?
• Bagaimana mengusir roh jahat?
• Bagaimana penghukuman terhadap roh jahat?
Seorang Kristen dapat menjadi penguasa atas si jahat apabila mendapatkan pengertian
dengan jelas tentang pekerjaan dari roh-roh jahat, serta kekalahan mereka di Kalvari.
Salah satu yang perlu dimengerti adalah betapa tidak berdayanya roh-roh jahat itu
dalam melawan orang-orang percaya, sehingga saudara tidak lagi merasa takut
terhadap serangan dari kuasa setan atau roh-roh jahat.
Setiap orang percaya dapat memiliki otoritas atas roh-roh jahat. Dengan mempelajari
tentang otoritas orang-orang percaya dan melatihnya melalui iman dan Firman Allah.
Ayat-ayat bacaan.
“Kemudian daripada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus
mereka berdua-dua mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak
dikunjungiNya.
“Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ...
sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ” (Lukas 10:1,8,9)
“Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata : Tuhan, juga
setan-setan takluk kepada kami demi namaMu,
“Lalu kata Yesus kepada mereka : Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit.
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan
kalajengking (simbol dari roh-roh jahat) dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh,
sehingga tidak ada yang membahayakan kamu.
“Namun demikian janganlah bersuka cita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi
bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di Sorga.” (Lukas 10:17-20)
Pada ayat yang terakhir (Ayat 20) menjelaskan bahwa alasan yang terbesar untuk
bersukacita adalah karena diselamatkan daripada mengusir setan dalam nama Yesus.
Tujuan yang utama dari pelayanan bukanlah untuk mengusir setan, namun untuk
memberitakan Injil kepada yang terhilang.
Namun agar pemberitaan Injil itu dapat diresponi oleh orang-orang dan mereka dapat
diselamatkan, kita harus bekerja dalam kuasa Roh serta mendemonstrasikannya (1
Korintus 2:4). Sangatlah penting untuk memiliki otoritas atas kuasa si jahat, dan kita
juga harus melatihnya.
Dua kekuatan yang besar sedang bertempur baik dalam kehidupan atau kematian
berjuang melawan manusia. Petrus dan Yohanes mengatakan :
Petrus mengatakan: ”Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (I Petrus 5:8)
Namun Yohanes berkata: “Untuk inilah anak Allah menyatakan diriNya, yaitu supaya Ia
membinasakan perbuatan-perbuatan iblis itu.” (1Yohanes 3:8). Yesus memanggil kita
untuk bersama-sama Dia untuk menghancurkan pekerjaan iblis.
- 68 -
Sebelum kita menjelaskan tentang roh-roh jahat, sangat membantu kita apabila kita
mengerti sedikit tentang setan.
A. SIAPAKAH SETAN?
Setan adalah ilah dunia ini (2 Korintus 4:4). Dia adalah penguasa atas bangsabangsa (Mat 4:8,9). Dialah penyebab dari kesengsaraan dan kesedihan kita, penyakit
dan penderitaan serta kematian. Dia adalah raja dan penguasa dari semua roh-roh
jahat. Dia penguasa dari neraka. Keinginannya adalah merusak kehidupan manusia,
oleh sebab itu ia sangat menyakitkan hati Allah. Bapa kita.
Kita akan lebih mengerti tentang setan melalui nama-nama yang diberikan
kepadanya menurut Alkitab:
1. Si jahat.
Dalam Matius 13:19, dia disebut “si jahat” Dalam ayat 39, dia disebut “musuh” dan
“iblis”. Iblis artinya “pendakwa,” “pemfitnah” atau “pengumpat.”
2. Pendakwa.
Dalam Wahyu 12:10, dia disebut “pendakwa orang percaya”
3. Si iblis.
Dalam 1 Petrus 5:8, dia disebut “iblis” dan disamakan dengan “singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
4. Naga.
Dalam Wahyu 20:2, dia digambarkan dalam sekelompok nama yang
mengerikan apabila kita renungkan: “naga, si ular tua, iblis dan setan,
5. Bapa segala dusta.
Dalam Yohanes 8:44, oleh Yesus ia disebut “pembunuh, pembohong, dan Bapa
segala dusta.
6. Si Pencoba.
Dalam Matius 4:3, dia disebut “si pencoba”.
7. Penghulu Setan.
Dalam Matius 12:24, “penghulu setan”.
8. Penguasa Kerajaan Angkasa.
Dalam Efesus 2:2, “penguasa kerajaan angkasa.”
9. Penguasa Dunia.
Dalam Yohanes 14:30, “penguasa dunia ini.”
10. Penyesat.
Dalam 2 Korintus 11:3, “pikiran kamu disesatkan.’
B. SIAPAKAH ROH-ROH JAHAT ITU?
Beberapa orang mengatakan bahwa sekarang sudah tidak ada roh-roh jahat itu, judul
di atas hanyalah omong kosong dan tidak benar. Namun Alkitab mengajarkan secara
jelas dan rinci tentang roh-roh jahat sama seperti mengajarkan tentang malaikat.
Keduanya untuk saat ini masih sangat aktual dan nyata. Keduanya juga perlu untuk
dimengerti.
Roh-roh jahat itu sifatnya sangat kejam, penuh kebencian dan merusak. Roh-roh
jahat itu adalah suatu pribadi, seperti roh manusia juga suatu pribadi. Roh-roh jahat
itu adalah roh-roh yang tanpa tubuh. Sedangkan kita adalah roh dengan memiliki
- 69 -
tubuh. Roh kita berasal dari Allah. Roh-roh jahat itu melayani setan dan dikirim dari
dia.
1. Mereka adalah milik iblis.
Roh-roh jahat itu adalah milik setan, sebagai penguasa atas roh jahat. Yesus
berbicara tentang mereka yaitu “...setan dan malaikat-malaikatnya.”
(Matius
25:41).
Dalam bahasa Yunani disebut Diabolos (setan) artinya “pendakwa” atau
“pemfitnah”. Di Perjanjian Baru selalu menggunakan bentuk tunggal.
Kata daimon dan daimonion dalam bentuk tunggal dan jamak dan tidak pernah
dapat digantikan dengan kata diabolos, sehingga hanya satu yang dapat disebut
diabolos, yaitu setan, namun banyak daimonion atau daimon, yaitu roh-roh jahat.
2. Mereka adalah Malaikat yang jatuh
Roh-roh jahat adalah malaikat yang jatuh, “yang meninggalkan tempat kediaman
mereka,...” (Yudas 6). Ketika mereka diciptakan mereka itu sempurna dan mereka
diberi kebebasan untuk dapat memilih. Roh-roh jahat adalah malaikat yang
memilih untuk memberontak kepada Allah dan mengikuti kehendak setan.
a. Beberapa diantaranya dipenjara. Yang pertama, setelah mereka jatuh dalam
dosa, sekarang ada dalam penjara “gua-gua yang gelap” (II Petrus 2:4)
menunggu masa penghakiman tiba (I Korintus 6:3).
b. Beberapa diantaranya bebas. Yang kedua, mereka yang jatuh namun Allah
masih mengijinkannya untuk melayani setan dan pemerintahannya (Ulangan
29:29). Setan itu sifatnya tidak maha hadir, namun dia memiliki ribuan roh-roh
jahat yang melakukan seluruh kemampuannya sehingga nampaknya ia berada
dimana-mana.
C. APAKAH ROH-ROH JAHAT ITU?
1. Perbedaan antara Tubuh dan Roh. Saya memiliki sebuah tubuh, namun saya
adalah roh. Roh saya tinggal dalam tubuh saya. Saya mengekspresikan diri saya
sendiri (roh saya) melalui tubuh saya. Saudara dapat melihat tubuh saya, namun
saudara tidak dapat melihat saya karena saya yang sesungguhnya adalah roh
yang ada dalam tubuh.
Tubuh saya adalah sekedar rumah untuk tempat tinggal roh saya. Suatu saat tubuh
saya akan binasa dan kembali menjadi debu, namun saya (roh saya) tidak akan
pernah binasa. Saya harus kembali kepada Bapa tempat saya berasal: “...dan roh
kembali kepada Allah.” (Pengkotbah 12:7)
Saya (roh saya) adalah satu pribadi. Saya menyatakan diri saya melalui tubuh.
Apabila tubuh saya diambil, saya (roh saya) tidak dapat menyatakan diri. Potong
bibir saya maka roh saya tidak dapat berbicara. Rusak telinga saya maka roh saya
tidak dapat mendengar. Cungkil mata saya maka roh saya tidak dapat melihat.
Sekalipun mata saya buta, telinga saya tuli dan bibir saya rusak, namun roh saya
masih ada di sana; namun tidak dapat melihat, mendengar dan berbicara.
- 70 -
Potong kaki dan tangan saya, rusak semua indera perasa saya dan pita suara
saya, dan saudara masih tidak dapat merusak roh saya. Namun roh saya tidak
dapat lagi mengekspresikan diri. Roh saya masih memiliki tubuh, namun alat-alat
untuk mengekspresikan diri sudah rusak.
Sekarang saudara mengerti apa yang saya maksudkan ketika kita berbicara
tentang perbedaan antara roh saya dan tubuh saya, atau perbedaan antara saya
dan tubuh saya.
2. Roh tanpa tubuh
Roh-roh jahat adalah roh tanpa tubuh tempat dimana dia dapat mengekspresikan
dirinya kepada dunia ini. Karena mereka tidak memiliki tubuh sendiri, mereka
harus berkelana ke berbagai tempat, untuk mencari tubuh yang dapat dimasuki
dan dijadikan tempat untuk mengekspresikan kejahatannya. (Matius 12:43)
Karena roh-roh jahat itu adalah sebuah pribadi, mereka menampakkan diri mereka
melalui orang yang dimasukinya.
Ada banyak macam kelas dan tipe dari roh-roh jahat seperti juga banyak tipe pada
manusia, beberapa dari mereka akan kita bicarakan selanjutnya.
D. SEPERTI APAKAH SETAN ITU?
Setan adalah lawan saudara. Roh-roh jahat adalah musuh saudara. Mereka telah
merampas hak saudara atas mereka dan sangat membenci warisan yang diberikan
kepada saudara itu.
Belajarlah untuk mengenali musuh saudara; perhatikan dia, pelajari strateginya
dalam peperangan, dan latihlah kemampuan dan iman saudara untuk mengusir dia.
Hal ini dapat dipelajari melalui buku-buku dan Alkitab. Informasi berikut disusun untuk
menolong saudara mengerti tentang apa yang dikatakan Alkitab tentang masalah ini.
“...karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan
senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan
benteng-benteng...” (2 Korintus 10:4)
Ayat ini mengatakan kepada kita bahwa kita sedang dalam peperangan, dan kita
memiliki senjata rohani yang diperlengkapi dengan kuasa Roh untuk memampukan
kita menghancurkan kubu-kubu dalam pikiran kita yang telah dibutakan oleh iblis dan
roh-roh jahat. (2 Korintus 4:4)
“...karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6:12)
1. Dia sifatnya jahat.
Segala sesuatu yang jahat, merusak, mematahkan dan mengikat itu datangnya
dari setan. Pekerjaan setan adalah selalu, “mencuri, membunuh serta
membinasakan.” (Yoh 10:10) roh, pikiran dan tubuh ciptaan Allah, secara
menyeluruh atau sebagian.
2. Dia menentang Allah dan KeluargaNya.
- 71 -
Dia menentang kita. Dia menganggap kita ini rendah. Namun kita diperingatkan
untuk senantiasa berjaga-jaga. Setan itu musuh saudara, dia selalu hadir untuk
menantang iman saudara, integritas saudara dan hak-hak saudara. Setan selalu
memimpin orang untuk memberontak kepada Allah dan keluargaNya.
Namun Yesus Kristus “Untuk inilah Anak Allah menyatakan diriNya, yaitu supaya
Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” (1 Yohanes 3:8)
E. SEPERTI APAKAH ROH-ROH JAHAT ITU?
1. Roh-roh jahat dapat berbicara.
Mereka berbicara melalui alat-alat suara seseorang, dengan cara yang sama roh
saudara (saudara yang sesungguhnya) juga berbicara melalui bibir dan alat-alat
suara saudara sendiri.
“Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur dihadapanNya dan
berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” (Markus 3:11)
“Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak
Allah.” (Lukas 4:41)
“...sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli
Taurat... Pada waktu di dalam rumah ibadat itu ada orang yang kerasukan roh
jahat. Orang itu berteriak: “Apa urusanMu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret?
Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang
Kudus dari Allah.” (Markus 1:22-25)
Ayat-ayat tersebut menunjukkan pada kita bagaimana roh-roh jahat itu berbicara
pada kita kepada orang yang hendak mengusirnya.
2. Roh-roh jahat tahu akan masa depannya.
Yesus bertemu dengan dua orang kerasukan yang datang dari perkuburan. Ketika
Dia mengusir roh-roh itu keluar, mereka berteriak: “Apa urusanMu dengan kami,
hai Anak Allah? Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”
(Matius 8:29)
Apakah maksud dari roh-roh itu ketika mengatakan: “Adakah Engkau kemari untuk
menyiksa kami sebelum waktunya?”
Waktu apa yang sedang mereka katakan itu?
Roh-roh jahat itu tahu bahwa Neraka sudah dipersiapkan bagi setan dan para
malaikatnya. Mereka tahu bahwa harinya akan tiba dan setan akan: dilemparkan
ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan
mereka itu disiksa siang dan malam sampai selama-lamanya. (Wahyu 20:10)
“...tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembahpenyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka
di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang
kedua.” (Wahyu 21:8) dan “setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di
dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:15)
- 72 -
Roh-roh jahat itu tahu bahwa harinya akan tiba dan mereka akan disiksa siang dan
malam, selama-lamanya. Mereka juga tahu bahwa saat itu mereka tidak akan
dapat lagi untuk menyiksa manusia, karena waktunya akan tiba.
Oleh karena itu, mengetahui hal ini mereka gentar dihadapan Yesus dan berteriak:
“Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami?”
3. Roh-roh jahat menentang kekalahannya.
Dalam Matius pasal delapan, Markus pasal lima, Lukas pasal delapan
menceritakan tentang bagaimana Yesus mengusir legion yang tinggal dalam orang
gila.
Konteks dari ayat-ayat itu menunjukkan kepada kita hal-hal berikut:
Pertama: Roh-roh jahat sebenarnya adalah penyembah Kristus, seringkali mereka
melakukan itu untuk mencegah agar Yesus tidak bersikap keras terhadap mereka
(Markus 5:6)
Kedua: Yesus memerintahkan mereka untuk keluar dari tubuh manusia.
(Lukas 8:29, Markus 5:8)
Tiga: Roh-roh jahat meminta kepada Dia agar Dia tidak menyiksa mereka, namun
ketika Yesus berkata kepada mereka, roh-roh jahat itu menjadi takut. (Lukas 8:28)
Empat: Kristus meminta mereka untuk menyebutkan nama mereka. (Lukas 8:30)
Lima: Roh-roh itu menjawab: “Namaku legion karena kami banyak” (Markus 5:9)
Enam: Ketika Yesus memerintahkan mereka untuk pergi, roh-roh itu terkejut
karena mereka dipaksa keluar dari tempat tinggalnya yaitu tubuh manusia, “Ia
memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari
daerah itu” (Markus 5:10)
Kemudian roh-roh yang bernama legion, yang tinggal dalam orang gila itu,
mencoba untuk membuat penawaran. Apabila mereka diusir keluar dari tubuh
orang itu, tempat lain yang baik untuk mereka tinggal adalah sekumpulan babi
yang sedang mencari makan di sekitar mereka.
“Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!”
(Markus 5:12).
Tujuh: “Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu
dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu
terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.” (Markus 5:13)
Cerita ini menunjukkan kepada kita bagaimana roh-roh jahat itu sangat menentang
untuk menyerahkan tempat yang mereka tinggali, namun mereka harus taat
kepada otoritas Hamba Allah. Bagi kita Kristus berkata: kepadamu aku berikan
kuasa dan otoritas atas setan-setan dan “dalam namaKu engkau akan mengusir
setan-setan” (Mark.16:17, Lukas 9:1; Lukas 10:19).
4. Roh-roh jahat dapat memanggil pasukannya.
- 73 -
Yesus mengajarkan tentang hal ini dalam Matius pasal 12:
“Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang
tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatinya. Lalu ia berkata: Aku
akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan
mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur.
Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya dan
mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk
daripada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang
jahat ini.” (Matius 12:43-45)
Sangatlah mungkin bagi roh-roh jahat, yang sudah diusir keluar, memanggil rohroh jahat yang lain untuk dijadikan pasukannya dan masuk kembali pada orang
yang pernah mereka tinggali. Hal ini bisa terjadi kalau seseorang yang baru
dilayani itu gagal menyerahkan hidupnya secara sepenuhnya kepada Kristus.
Terlebih lagi, roh-roh jahat itu memanggil roh-roh lain yang lebih jahat dari dia; dan
masuk serta tinggal di situ; “maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada
keadaannya semula.”
Yesus berkata kepada orang timpang yang sudah disembuhkanNya, “Jangan
berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk lagi.”
(Yohanes 5:14).
5. Roh-roh jahat mengenali dan taat kepada orang yang memiliki kuasa atas
mereka.
Ketika Yesus bertemu dengan orang yang kerasukan, roh-roh jahat seringkali
berteriak: “Kami tahu siapa Engkau: Engkau adalah Anak Allah.”
Roh-roh jahat itu tidak pernah berubah.
Contoh semacam ini pernah terjadi dalam pelayanan Paulus:
“Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling negeri itu, mencoba
menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan
berseru, katanya: “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan
oleh Paulus.”
Tetapi roh jahat itu menjawab: Yesus aku kenal dan Paulus aku ketahui, tetapi
kamu, siapakah kamu? Dan orang yang dirasuki roh jahat itu menerpa mereka dan
menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari
rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. (Kisah Rasul 19:13-16)
Roh-roh jahat tahu siapakah yang memiliki kuasa atas mereka. Mereka mengenal
Yesus. Mereka mengenal Paulus. Roh-roh jahat itu melecehkan dan menggagahi
tujuh anak Skewa yang mencoba untuk mengusir mereka demi uang.
“Allah mengurapi Yesus orang Nazaret itu dengan Roh Kudus.”
(Kisah Rasul 10:38)
- 74 -
Juga Roh Kudus yang berkata: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk
tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”
(Kisah Rasul 13:2)
Dua orang yang dikenal oleh roh-roh jahat adalah orang-orang yang diurapi oleh
Roh Kudus dan diberi kuasa Allah. Roh-roh jahat mengenali mereka dan taat
kepada mereka.
Namun hal ini juga memperingatkan kepada orang-orang yang belum percaya
untuk tidak bermain-main dengan setan-setan. Setiap orang percaya telah
diberikan kuasa dan otoritas atas setan-setan dan tidak perlu takut atau bimbang
dalam menggunakan otoritasnya.
Yesus berkata: “Tanda-tanda ini akan menyertai mereka yang percaya; demi
namaKu mereka akan mengusir setan-setan.” (Markus 16:17)
Maria Magdalena dirasuk oleh tujuh setan; dan ada seorang, yang diurapi Allah,
dia dapat mengusir tujuh setan itu.
Di pihak lain, ada tujuh orang, dan tak satupun dari mereka adalah hambaNya
yang diurapi, dan ketujuh orang itu tidak dapat mengusir setan yang jumlahnya
hanya satu; namun justru setan itu yang menguasai mereka sehingga mereka lari
dalam keadaan telanjang dan terluka. Apa perbedaannya?
Hal itu menunjukkan bahwa kekuatan dan hikmat kita tidak ada artinya dihadapan
roh-roh jahat; namun semua setan-setan yang ada di neraka tidak akan berdaya
melawan orang yang diurapi oleh Allah.
F. BAGAIMANAKAH ALLAH ITU?
1. Dia sifatnya baik.
Segala sesuatu yang baik, yang memberkati, manis dan suci datangnya dari Allah.
“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari
atas, diturunkan dari Bapa...” (Yakobus 1:17)
2. Dia memberikan kehidupan.
Allah “...menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup
yang saleh...” (II Petrus 1:3)
“Tetapi Anak manusia datang bukan untuk membinasakan, namun untuk
menyelamatkan yang hilang...”
Kita dapat menyimpulkan bahwa setan itu jahat dan Allah itu baik. Segala sesuatu
yang baik datangnya dari Allah dan segala sesuatu yang buruk datangnya dari
setan.
G. SEPERTI APAKAH KITA?
1. Kita memiliki perlengkapan senjata Allah.
Kita telah diberikan seluruh perlengkapan senjata Allah untuk melawan setan.
Yesus, sebelum kembali kepada Bapa, menganugerahi setiap orang percaya hak
untuk menggunakan namaNya untuk melawan roh jahat.
Pedang Roh, yaitu Firman Allah adalah senjata kita untuk melawan setan.
- 75 -
Kaki berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil.
Ketopong keselamatan ada di kepala kita, dan perisai iman adalah pertahanan kita
untuk memadamkan semua panah api dari si jahat. (Efesus 6:13-18)
2. Kita memiliki kuasa atas musuh kita.
Yesus sebagai pemimpin kita, mengatakan:
memberikan kuasa kepada kamu...” (Lukas 10:19)
”Sesungguhnya
Aku
telah
“...lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setansetan” (Lukas 9:1)
“...mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu...” (Markus 16:17)
- 76 -
Pelajaran 9
Karunia-Karunia Roh Kudus
Modul II
MENGUSIR ROH JAHAT
Bagian 2
Roh Jahat : Kuasa Mereka
A. APAKAH GEJALA ORANG YANG TERIKAT OLEH ROH JAHAT?
1. Secara fisik
a. Pandangan yang kosong. Seseorang yang berada di bawah kuasa roh jahat
seringkali memiliki pandangan yang kabur dan kosong.
b. Keadaan yang tidak sadarkan diri. Kadang-kadang orang tidak menjadi
sadarkan diri. Mata mereka menutup dan jika saudara mencoba kelopak
matanya, bola mata mereka memutar balik dan bagian putihlah yang kelihatan.
c. Kekuatan yang berlebihan. Seperti orang yang kerasukan setan di Gerasa
(Mark. 5:3-4), bahkan seorang ibu rumah tangga yang paling rapuh dan tidak
berbahaya dapat menjadi sekuat banteng dan bertindak membahayakan, jika
kuasa roh jahat berada dalam hidupnya.
d. Gangguan pencernaan. Beberapa orang menderita gangguan pada organ
tubuhnya, khususnya pada bagian perut. Misalnya: “sesuatu” akan bergerak
naik turun dengan kuat dalam perut orang tersebut.
e. Reaksi aneh. Anak kecil bereaksi aneh dibawah pengaruh kekuatan roh jahat.
Saya pernah melihat anak-anak dibawah kuasa “roh monyet”, membuat wajah
mereka tampak seperti monyet, meloncat-loncat di atas meja dan kursi.
f. Seksualitas yang meningkat. Banyak orang dengan ikatan roh jahat yang
mengalami perasaan seksualitas yang meningkat.
g. Perasaan tercekik. Ketika roh jahat sedang aktif, korban merasa seakan-akan
dirinya dicekik atau kekurangan nafas atau merasa sesak di sekitar dadanya.
h. Bunyi-bunyi yang diucapkan. Roh jahat dapat batuk, bersin, berbicara,
tertawa, mengancam, menangis, berdalih, berbohong, dan lain-lain. (Lihat
Mark.5:5,7,9,10)
i. Pertahanan aktif atau pasif. Roh jahat dalam seseorang dapat menyebabkan
jatuh, berlaku seolah-olah mati. Roh itu juga dapat bersumpah, berteriak atau
tertawa pada orang yang percaya.
Catatan: ini adalah usaha setan untuk mengecewakan saudara dan membuat
saudara ragu-ragu akan kuasa Kristus terhadap kuasa setan.
(Lukas 4:35, Lukas 9:39, Mark. 9;18,20,26) Abaikan hal ini dan gunakan
kekuasaan saudara dalam Kristus!
j. Tindakan yang membahayakan. Mereka mungkin juga mencoba untuk
menggigit, mencakar, menendang, atau memukul saudara. Seseorang belajar
untuk tidak mengusir setan dengan mata tertutup. Ia mendapat pukulan yang
tidak terduga di wajahnya.
- 77 -
k. Bau yang tidak enak. Kadang-kadang bau yang tidak enak seperti sulfur akan
keluar dari orang yang berada dibawah ikatan roh jahat.
2. Secara emosi.
a. Depresi. Seseorang yang berada dibawah kuasa roh jahat, seringkali merasa
depresi dan didorong oleh pikiran untuk bunuh diri (Raja Saul) “Ia diganggu
oleh roh jahat yang daripada Tuhan...kemudian Saul membawa pedang itu dan
menjatuhkan dirinya ke atasnya.” (I Samuel 16:14;31:4)
b. Bersalah. Orang-orang ini biasanya juga dipenuhi oleh perasaan bersalah,
tidak mau mengampuni, dan kepahitan. Catatlah Simon, yang memiliki roh
jahat: “Sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan
terjerat dalam kejahatan.” (Kisah Rasul 8:23)
c. Sikap yang membahayakan. Beberapa hari mereka memiliki sikap yang
membahayakan dan mudah untuk kecewa. “Tetapi roh jahat yang daripada
Tuhan hinggap pada Saul... lalu Saul berikthiar menancapkan Daud ke dinding
dengan tombak itu... Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputkah ia pada
malam itu.” (I Samuel19:9-10)
3. Kebingungan dan konflik intelektual.
Orang dengan ikatan roh jahat sering menderita kebingungan dan mengalami
konflik mental “yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya dibutakan
(bahasa Yunani=pooro=dibuat bodoh) oleh ilah jaman ini...”(II Korintus 4:4)
4. Secara rohani.
a. Pertahanan terhadap Firman Allah. Biasanya ada suatu pertahanan melawan
Firman Allah dan doa didalam orang tersebut.
b. Melihat roh jahat. Beberapa orang di Afrika berkata bahwa mereka melihat
“orang yang kecil” yang disebut “tikoloshe”.
B. BANTUAN SECARA PRAKTIS/ROHANI.
Rasul Paulus dan Yohanes memberi kita cara-cara praktis bagaimana untuk
mengenali pengaruh roh-roh jahat.
1. Perhatikan bahasa dan nada suara.
“Karena itu aku mau meyakinkan kamu bahwa tidak ada seorangpun yang
berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata “Terkutuklah Yesus.” (1 Kor.12:3).
Seringkali bahasa yang digunakan dan nada suara, sudah cukup untuk
mengetahui apakah saudara berurusan dengan pribadi lain (Iblis).
2. Ujilah pengakuan mereka.
Jika seseorang ada dibawah pengaruh roh jahat, tes ini akan membantu.
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah
roh-roh itu apakah mereka berasal dari Allah;
“Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh yang tidak
mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah.” (I Yohanes 4:1-3)
3. Pelajari pemberian-pemberian Roh.
- 78 -
Pelajari Bab 1, Karunia-karunia Roh Kudus, dalam Bimbingan Pelatihan Para
Pemimpin, khususnya bagian teratur Karunia Roh yang dapat dilihat. Hal ini tidak
terhingga nilainya dalam usaha mengenali apa yang sedang berurusan dengan
kita.
C. APA YANG DAPAT DIPERBUAT OLEH ROH JAHAT?
MARK.5:1-20
1. Roh jahat dapat memberikan kekuatan fisik yang sangat besar pada
manusia”... datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan
menemui Dia... dan tidak seseorangpun lagi yang sanggup mengikatnya,
sekalipun dengan rantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya
dimusnahkannya, sehingga tidak seorangpun yang cukup kuat untuk
menjinakkannya.” (Mark.5:2-4)
Orang-orang yang dirasuk roh jahat ini (ayat 2) memiliki kekuatan fisik dari banyak
orang. Ketika Yesus menanyai nama roh itu, ia menjawab, “Namaku Legion,
karena kami banyak.” (Ay.9)
Satu legion Romawi terdiri dari tiga sampai enam ribu pasukan, dan orang ini
memiliki kekuatan satu legion roh jahat.
2. Roh jahat dapat melakukan mujizat.
Yohanes menulis, “Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak... itulah
roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib.” (Wahyu 16:13,14)
Setan dan para roh jahat dapat juga menipu “para pencari tanda” (2 Tes. 2:9).
Jangan mengikuti tanda-tanda. Biarkanlah tanda-tanda yang mengikuti saudara.
(Mark. 16:16)
Mereka adalah keajaiban yang menipu.
Kita harus seperti Musa dan Harun. Ketika kuasa kegelapan muncul, kita
menunjukkan bahwa kuasa Allah lebih besar.
“Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir...masingmasing mereka melemparkan tongkatnya dan tongkat itu menjadi ular; tetapi
tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.” (Kel. 7:11,12) “...sebab roh yang
ada dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada dalam dunia.” (1 Yoh.4:4)
3. Roh-roh jahat dapat merusak manusia.
Jangan terpengaruh oleh kelompok olkutisme, agama palsu atau bahkan yang
mengaku Kristen. Mereka semua memiliki satu kesamaan: mereka menyangkali
Ketuhanan Kristus, mereka tidak berasal dari Allah.
Satu Ujian Yang Benar.
Yohanes mengatakan, “Setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus (Mesias)
telah datang sebagai daging adalah datangnya dari Allah.” Berarti semua yang
tidak mengakui itu datangnya dari iblis dan dibawah kekuasaan Roh Jahat.
Saudara dapat mengenali pengajaran yang sesat; saudara dapat menanyakan
kepada mereka apakah mereka percaya bahwa Yesus adalah Allah. (Yohanes
1:1,14) Apabila mereka menjawab “tidak”, mereka adalah nabi palsu.
- 79 -
Mereka mungkin adalah para pemimpin jemaat yang besar dan sekalipun mereka
adalah para pemimpin Kristen, namun apabila mereka menolak keilahian Yesus
maka mereka tidak berasal dari Allah.
4. Roh jahat dapat memberikan kekuatan supranatural pada manusia.
Jangan mencari atau menerima pelayanan dukun, ahli sihir atau peramal. Tuhan
kita memanggil setiap orang percaya untuk “keluar dari antara mereka dan
pisahkanlah dirimu...janganlah menjamah apa yang najis. (2 Kor.6:14-18) Allah
mengatakan bahwa kita tidak boleh menjamah hal-hal sebagai berikut:
a. Ramalan. Mereka yang mengakui memiliki rahasia masa depan (para peramal).
Praktek ini dikuasai oleh roh jahat.
b. Ilmu sihir. Pada hari akhir-akhir ini, tukang sihir banyak bertambah. Pada masa
pemerintahan Saul, seorang penyihir bahkan memiliki kemampuan dan ijin
untuk mendatangkan orang yang sudah mati. (1 Sam.28:7-20)
c. Perantara. Mereka yang memiliki roh yang dikenal (roh jahat).
“Sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi Tuhan.”
(Ulangan 18:12)
Allah memperingatkan bangsa Israel ketika mereka memasuki Tanah Perjanjian,
untuk berhati-hati terhadap para perantara roh, “Janganlah engkau belajar
berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu.”
(Ul. 18:9-14)
d. Berhala-berhala. Mereka menyembah Molokh yang menuntut korban anakanak kecil; Tuhan menyebut agama jahat ini “suatu kekejian”. Bahkan raja
Salomo mendirikan bukit pengorbanan ... bagi Molokh. (1 Raja 11:7)
5. Roh jahat dapat menggoda dan mencemoohkan orang Kristen yang tidak
patuh. (Yehez.16:20-23)
Tapi, “jika kamu mau menurut dan mau mendengar maka kamu akan memakan
hasil baik dari negeri itu.” (Yes.1:19) Mereka yang meninggalkan Mesir “dibawah
darah anak domba” memperoleh janji ini:
“Sebab tidak ada mantera (ilmu sihir yang akan bekerja) yang mempan terhadap
Yakub, atau tenungan (sihir yang akan bekerja) yang mempan terhadap Israel...”
(Bil.23:23)
Jangan takut terhadap roh jahat. Ingat,”Kamu berasal dari Allah, anak-anakKu,
dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu, sebab Roh yang ada dalam
kamu, lebih besar daripada roh yang ada dalam dunia.” (1 Yoh.4:4)
D. APAKAH YANG DILAKUKAN ROH JAHAT TERHADAP MANUSIA?
Kata Yunani daimonizomai, diterjemahkan dalam Alkitab bahasa Inggris, “digunakan
oleh roh jahat, memiliki roh jahat, disakiti atau dimiliki oleh roh jahat.”
Beberapa orang merasa bahwa kata Inggris “dimiliki” terlalu kuat untuk secara tepat
menerangkan arti bahasa Yunani: daimonizomai. Kata yang lebih tepat adalah
dirasuk.
1. Mereka menyiksa dan melecehkan.
- 80 -
Dirasuk adalah disakiti (disiksa secara emosi, mental atau moral)
a. Penyiksaan emosi.
“...anakku perempuan kerasukan (Yunani = daimonizomai) setan dan sangat
menderita.” (Mat.15:22)
b. Menderita mental.
“Tuhan kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. (Yunani = pascho
- sangat menderita sakit). Ia sering jatuh ke dalam api dan air”... Dengan keras
Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu daripadanya...” (Mat.17:15,18)
c. Gangguan emosi.
“...juga mereka yang dirasuk (Yunani = ochleo - diganggu) oleh roh jahat beroleh
kesembuhan.” (Luk.6:18)
d. Gangguan moral.
“Dan juga banyak orang dari kota-kota sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun
serta membawa orang-orang yang sakit, orang-orang yang diganggu oleh roh
jahat (Yunani = akathrtos - najis, cabul, kotor): dan mereka semua
disembuhkan.” (Kis.5:16).
2. Mereka menyebabkan penyakit dan penderitaan.
Kenyataan ini yang ditunjukkan secara jelas dalam Alkitab jika dipahami sungguhsungguh akan menjadi sumber kekuatan bagi iman saudara dalam Allah untuk
kesembuhan ilahi.
(Pelajari bab selanjutnya tentang Persiapan untuk mengusir roh jahat. Hal ini
menjelaskan sumber permasalahan fisik lainnya. Semua kesakitan tidak selalu
merupakan akibat kerasukan setan).
Seorang pendeta yang hadir pada suatu malam ketika saya berkotbah tentang
hubungan roh jahat dan penyakit, berkata, “Ketika kita mengetahui bahwa suatu
penyakit adalah akibat serangan roh jahat terhadap tubuh kita, bukan berkat Allah,
saya siap untuk melawan pekerjaan setan, menghardiknya dan menguasai dia.”
Setiap penyakit memiliki suatu kehidupan - kuman atau virus yang
menyebabkannya berkembang. Roh jahat yang tinggal dalam kuman tidak berasal
dari Allah, karena kuman sifatnya membunuh dan merusak hidup manusia. Hal itu
berasal dari setan, hal itu merupakan kehidupan roh jahat atau roh kelemahan,
yang memberi kehidupan kepada penyakit, atau berkembang seperti roh saudara
yang memberi kehidupan pada tubuh saudara.
Ketika roh meninggalkan tubuh saudara, ia mati (Yak.2:26). Jadi apabila roh
kelemahan diusir maka penyakit itu akan lenyap.
Banyak penyakit dan wabah yang berasal dari suatu kuman yang sangat kecil,
yaitu kehidupan roh setan yang dikirim untuk hidup dan menguasai tubuh manusia
serta menghancurkannya. Selama roh kelemahan berada dalam tubuh, penyakit
itu akan mengalami pertumbuhan serta melangsungkan pekerjaannya yang
merusak.
Contohnya, kanker disebabkan oleh sel pemberontakan yang berkembang lebih
cepat dari sel-sel lain yang dapat membunuh mereka. Kehidupan dalam kanker itu
- 81 -
mungkin disebabkan oleh setan. Banyak dokter berpendapat bahwa apabila
seorang dapat menghilangkan kehidupan yang ada dalam kanker itu, maka akibatakibat yang disebabkan oleh penyakit itu akan lenyap dari tubuh.
Tapi ada dua sumber “sumber kehidupan” yang saling menentang dalam tubuh
saudara: kehidupan roh kanker yang jahat dan kehidupan ilahi dari Allah.
Banyak metode kedokteran untuk menghancurkan kehidupan sel kanker yang
dapat membunuh sel yang sehat dalam tubuh tempat dimana sel kanker itu hidup.
Yesus berkata, “Mereka akan mengusir setan demi namaKu.” Dalam nama Yesus
Kristus, kita sebagai orang percaya memiliki kuasa untuk mengusir roh atau
kehidupan kanker.
Ketika hidup sel kanker yang berasal dari setan telah pergi, kanker itu mati dan
akibatnya juga lenyap.
Ketika pertama kali saya mendengar penjelasan ini, penginjil itu
mendemonstrasikan dengan berdoa untuk orang-orang. Banyak yang
disembuhkan secara langsung pada waktu itu.
E. APA AKIBATNYA JIKA ROH JAHAT DIUSIR?
1. Orang disembuhkan.
Sekarang saudara memahami Firman ini: “...dibawalah kepada Yesus banyak
orang yang kerasukan setan.” (Perhatikan, ini adalah satu-satunya kelompok
orang yang khusus dibawa kepada Tuhan), dan dengan sepatah kata Yesus
mengusir roh-roh tersebut dan menyembuhkan penyakit. (Matius 8:16)
Ayat ini menyatakan bahwa beberapa dari penyakit yang disembuhkan Yesus
disebabkan oleh roh jahat. Ia mengusir roh jahat dan menyembuhkan yang sakit.
Petrus menyatakan hal yang sama ketika ia menulis,”yaitu tentang Yesus dari
Nazareth, bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus...dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis.” (Kisah Rasul.10:38)
a. Wanita yang bungkuk. Lukas 13, Yesus “sedang mengajar dalam salah satu
rumah ibadat...di situ ada seorang perempuan yang dirasuk setan sehingga ia
sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.”
Alkitab mengatakan bahwa ia memiliki “roh kelemahan” (Luk.13:11). Apakah itu
suatu berkat dari Allah? Yesus berkata, “Setan telah mengikatnya.”
(Luk.
13:16)
Jika seorang dokter diminta untuk memeriksa kasus wanita ini, ia tidak akan
berkata, “Roh setan telah mengikatnya.” Ia akan menyebutnya radang sendi
punggung, tulang belakang yang salah letak, atau istilah kedokteran lainnya.
Hal-hal tersebut benar sejauh dihubungkan dengan ilmu kedokteran.
Tapi sumber utama dari masalah tersebut adalah “roh kelemahan dari setan
yang mengikatnya.” Mengusir roh jahat. Menghardik setan dan ia
disembuhkan. Inilah yang dilakukan oleh Yesus. Beberapa penderita penyakit
di punggung masih ada yang disebabkan oleh setan.
b. Orang yang buta dan yang bisu. “Kemudian dibawalah kepada Yesus
seorang yang kerasukan setan. Orang itu bisu dan buta.” (Mat.12:22) Ketika
- 82 -
setan telah diusir, orang tersebut dapat melihat dan berbicara. Roh buta
menyebabkan kebutaan pada orang itu. Kebutaan dapat disebabkan oleh
setan.
c. Anak yang tuli dan bisu. “Ia menegor roh jahat itu dengan keras, katanya:
“Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli. Aku
memerintahkan engkau keluar, keluarlah dari anak ini dan jangan
memasukinya lagi!” (Mark.9:25)
Saat ini, mereka yang tuli dan bisu mungkin berada dalam cengkeraman roh
tuli dan bisu.
d. Orang yang najis. “Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang
yang kerasukan roh jahat. Orang itu (roh iblis) berteriak...tapi Yesus
menghardiknya (roh jahat), kataNya, “Diam, keluarlah daripadanya.”
(Mark.1:23,25; Luk.4:35)
Disini ada seorang yang tidak suci dalam rumah ibadat, dan keadaannya
disebabkan oleh roh yang kotor, cabul dan najis. Penyebab sifat yang tidak
kudus dan kotor adalah setan.
2. Medis vs rohani.
Dokter mungkin menyebutnya radang sendi, tapi roh kelemahanlah yang
merupakan penyebab utamanya.
Istilah ilmiah mungkin menyebut pita suara yang tidak berkembang dan saraf yang
mati di telinga, namun masalah utama dalam beberapa kasus adalah roh tuli dan
bisu yang harus diusir dalam nama Yesus.
Spesialis mungkin mengatakan hal itu glaucoma atau katarak, tapi hal tersebut
disebabkan oleh roh kebutaan.
Penyakit berasal dari setan dan disebabkan oleh roh kelemahan. Jika roh-roh ini
diusir dalam nama Yesus, yang sakit akan disembuhkan.
Pelajaran 10
Karunia-Karunia Roh Kudus
Modul II
MENGUSIR ROH JAHAT
Bagian 3
Persiapan dalam Mengusir
Roh-roh Jahat
- 83 -
Apa yang saudara lakukan untuk melepaskan orang dari pengaruh kekuatan setan?
A. MEMILIH TIM PELAYANAN KELEPASAN
Dalam Alkitab iblis diusir oleh Yesus dan murid-muridnya yang telah terpilih untuk
membantu dalam pelayanan ini dan yang telah diurapi serta diberi kuasa olehNya.
Perjanjian Lama memberi contoh pelayanan bagi orang yang kerasukan setan yaitu
Saul dan Daud. Setelah Daud diurapi oleh nabi Samuel
(I Sam.16:13), melalui musik yang dimainkan dapat mengusir roh-roh jahat yang ada
dalam Raja Saul (I Sam. 16:14,23)
Dalam Perjanjian Baru kita dapat melihat banyak pelayanan pengusiran setan.
Dalam keempat Injil tertulis tentang mereka yaitu Yesus, dua belas murid, tujuh puluh
murid dan satu orang yang lain.
(Lukas 9:1; 10:17; 9:49)
Dalam kisah Rasul, kita melihat rasul Petrus dan Paulus serta Pilipus terlibat dalam
perlawanan terhadap roh-roh jahat dan hasilnya roh-roh itu pergi. (Kisah Rasul 5:16;
8:7; 16:18; 19:12)
Petrus adalah seorang nelayan; Paulus seorang ahli teologi; dan Pilipus pada
mulanya seorang yang melayani meja. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa sejak para
pemimpin pada masa Jemaat mula-mula dipegang oleh semua orang percaya.
(Markus 16:17)
Sangat bijaksana untuk mengikuti teladan Yesus dalam Markus 6:7: “Ia memanggil
kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa
atas roh-roh jahat.”
Ada kuasa dalam kesepakatan secara roh (Matius 18:19). Tim Pelayanan Kelepasan
(dua sampai enam) akan lebih mencapai sukses daripada yang sendirian. Apabila
Tuhan bersama saudara, “satu orang akan mengalahkan seribu musuh, dan dua
orang akan mengalahkan sepuluh ribu.” Hal ini menunjukkan bahwa dengan dua
orang akan memiliki kekuatan sepuluh kali lipat dibandingkan dengan kekuatan dari
satu orang saja. Dari hal ini kita sarankan untuk melatih para tim pelayanan
kelepasan.
1. Memilih Pemimpin Tim.
Perhatikan bagian, Bagaimana Melatih Para Pemimpin Gereja, untuk membantu
dalam melatih tim. Prinsip-prinsip yang diberikan dalam bagian itu sangat sesuai
dalam memilih seorang pemimpin tim. Pemimpin tim adalah salah satu aspek yang
penting dalam keberhasilan pelayanan kelepasan yang dilakukan dalam suatu
persekutuan, atau untuk tim yang melakukan pelayanan penginjilan keliling.
Jika memungkinkan, pilihlah seorang laki-laki dan seorang wanita untuk dilatih.
Dalam banyak ka
sus, cara yang terbaik dalam menangani masalah wanita seharusnya dilakukan
oleh tim wanita dan masalah laki-laki ditangani oleh tim laki-laki.
Tim pelayanan kelepasan ini seringkali harus menghadapi roh-roh najis yang
mendorong orang yang kerasukan setan ini melakukan penyimpangan dalam
kehidupan seksual mereka. Dalam kasus tertentu biasanya kita dapat lebih leluasa
mengadakan penyerangan terhadap orang yang mempunyai jenis kelamin yang
sama apabila kita melayani orang yang kerasukan setan.
- 84 -
2. Memilih anggota tim.
Tugas yang penting dari pemimpin tim adalah memilih laki-laki dan perempuan
yang memiliki kecakapan yang sama dengan yang ia miliki.
Kecakapan-kecakapan berikut didasarkan pada 1 Timotius 3:1-12.
3. Kecakapan untuk para pemimpin dan anggota.
Para pemimpin dan anggota
a. Harus tidak bercacat. Pemimpin tim dan anggotanya harus tidak bercacat.
Suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi
tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah
melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang.
Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan
kena hukuman iblis.
Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar ia jangan digugat
orang dan jatuh ke dalam jerat iblis.
CONTOH: Cerita berikut memberikan gambaran betapa pentingnya kecakapan
tersebut.
Saya membantu satu tim yang sedang mengusir roh kenajisan dari seorang
yang terlibat dalam homoseksual dan percabulan.
Seorang pemuda yang sedang menyaksikan tim itu dengan sombongnya
bergabung (sebenarnya tidak diundang) dan kemudian mengusir roh itu. Dia
mulai memerintah dengan suara yang keras, “Saya memerintahkan kamu untuk
keluar hai roh kenajisan.”
Tiba-tiba roh kenajisan itu berbicara melalui orang yang dirasukinya.
“Mengapa kamu mencoba mengusirku keluar sedangkan kamu melakukan hal
yang sama dengan orang ini?”
Pemuda itu terkejut dan menjadi pucat serta malu dan kemudian dia meloncat
serta pergi keluar meninggalkan ruangan itu.
“...tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran.” (Ibrani 1:8) Hanya
tongkat kebenaran yang diresponi oleh iblis. (Ulangi cerita yang ada dalam
Kisah 19:13-17) Otoritas rohani hanya dapat terjadi dalam Kerajaan Kristus bila
dilakukan oleh orang-orang yang hidup dalam moral yang bersih dan hidup
dalam kebenaran. Pilihlah anggota tim dengan hati-hati.
b. Harus memiliki iman. Pilihlah anggota tim yang sudah mendemonstrasikan
iman mereka.
Salah satu bukti pertama dari iman adalah jika seseorang itu secara konsisten
dan setia untuk mencari Tuhan dalam doa. “Tetapi tanpa iman tidak mungkin
orang berkenan kepada Allah”. Sebab barang siapa berpaling kepada Allah, ia
harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang
yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:6)
CATAT PERKECUALIAN INI: Jika seseorang yang membutuhkan pelayanan
kelepasan itu adalah seorang anak kecil atau orang yang menderita cacat
mental, maka orang tuanya atau orang yang bertanggung jawab atas dia yang
harus memiliki iman untuk orang yang akan dilepaskan itu.
- 85 -
Nama Yesus dan iman dalam hal ini sangat berkaitan. “Dan karena
kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang
yang kamu lihat dan kamu kenal ini: dan kepercayaan itu telah memberi
kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.” (Kisah Rasul 3:16)
B. MELATIH TIM PELAYANAN KELEPASAN
Setelah saudara telah memilih calon yang akan jadi anggota tim, saudara harus
melatih mereka. Berikut beberapa hal praktis yang penting.
1. Ambil seluruh perlengkapan senjata Allah.
Tanpa perlengkapan senjata (Lihat Efesus 6:13-18), saudara akan lemah dan tidak
berdaya.
Ajak orang-orang yang sedang dilatih itu untuk membaca kitab Efesus pasal 6 ayat
13 sampai 18. Apabila sudah sampai bagian perlengkapan senjata Allah, suruh
mereka mengucapkan, “Tuhan aku ambil seluruh perlengkapan senjataMu.”
Kemudian visualisasikan semua yang tertera dalam ayat-ayat tersebut.
a. Kebenaran. Baca ayat ini dengan keras: “Jadi berdirilah tegap,
berikatpinggangkan kebenaran...” (Efesus 6:14). Yang dimaksudkan adalah
saudara menyerahkan keinginan seksual saudara dibawah penguasaan Roh
Kudus dan melatih buah Roh-penguasaan diri.
Calon yang dilatih itu kemudian mengucapkan, ”Tuhan saya menyerahkan
segala keinginanku dalam kebenaran FirmanMu yang mengatakan, “Sebab itu
hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya
kamu jangan menuruti keinginannya.” (Roma 6:12)
Deklarasi secara verbal ini adalah senjata yang melawan roh-roh jahat yang
mungkin sedang mencari dan hendak menggunakan pengaruhnya untuk
menyebabkan dorongan sensual yang kuat ketika saudara akan mengusirnya.
Perlengkapan ini akan melindungi saudara dari pencobaan dan pengaruh iblis.
b. Keadilan. “Berbajuzirahkan keadilan.” Dada adalah tempat bertahtanya
perasaan atau emosi. Perasaan cinta, belas kasihan, kemarahan, dan
sebagainya. Semua itu harus mendapatkan tempat ekspresi secara adil, untuk
hal ini akan dijelaskan dalam bagian tentang pemilihan anggota tim.
c. Injil Damai Sejahtera. “Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil
damai sejahtera...”
Jika anggota tim tidak siap untuk membagikan Injil, dia juga tidak siap untuk
terlibat dalam pelayanan pengusiran.
d. Iman. “Perisai iman...” Tujuannya adalah, “memadamkan semua panah api
dari si jahat...” hal ini sangat penting dalam pelayanan ini.
e. Keselamatan. “Terimalah ketopong keselamatan.” Keselamatan berasal dari
bahasa Ibrani soteria dan dapat diterjemahkan dengan kelepasan.
Hal sangat sesuai untuk pelayanan terhadap orang yang kerasukan. Ketopong
keselamatan (=kelepasan) melindungi saudara dan pikiran saudara dari
pengaruh iblis dan tipuan roh-roh jahat.
f. Firman Allah. “Pedang roh yaitu Firman Allah.” Ini adalah satu-satunya senjata
yang diberikan untuk penyerangan. Pedang roh, yaitu Firman Allah maksudnya
adalah kata perintah atau kata yang mengandung otoritas. Lanjutkan untuk
- 86 -
membaca bagian berikutnya untuk memperluas arti dari senjata yang penting ini
dan melaluinya saudara dapat mengusir setan.
Sebelum melakukan proses pelayanan ini, pastikan saudara telah melatih
semua anggota tim untuk mengambil semua senjata pertahanan yang sudah
kita pelajari pada awal bagian ini. Deklarasi secara verbal yang disesuaikan
dengan tiap bagian dari senjata itu sangatlah penting. Kalau tidak maka tim itu
tidak akan siap dalam pertempuran.
2. Gunakan Perkataan Perintah.
“Mereka takjub mendengarkan pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa”
(Lukas 4:32). “Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang dengan yang lain,
katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan
kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” (Lukas
4:36) “...Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kataNya: “Aku memerintahkan
engkau keluarlah daripada anak ini dan jangan memasukinya lagi.” (Mark.9:25)
Gunakan perkataan perintah dengan iman. Iman adalah perisai dan pelindung
untuk melawan serangan iblis. “...dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh
itu...” (Mat.8:16) “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa
dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.”
(Lukas 4:36)
3. Pengurapan dari Roh Kudus.
Agar perkataan perintah itu dapat membawa kelepasan bagi orang yang
kerasukan, saudara harus diurapi oleh Roh Kudus. (Pastikan semua anggota tim
sudah belajar tentang Baptisan Roh Kudus).
Pengurapan ini yang akan mematahkan (menghancurkan) kuk dari setan dalam
kehidupan seseorang (Yesaya 10:27).
Yesus mengatakan dalam Lukas 4:18, “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku...untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang
tawanan... untuk membebaskan orang-orang yang tertindas.” (Lukas 4:18)
Dia juga berkata dalam Matius 12:28, “... Aku mengusir setan dengan Roh Allah...”
Pengurapan dari Roh Kudus akan bekerja dalam kita pada saat kita menggunakan
otoritas kita dalam Yesus Kristus.
“...yaitu tentang Yesus dari Nazareth: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh
Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan keliling sambil berbuat baik dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
(Kisah Rasul 10:38)
4. Pakailah Metode yang fleksibel.
Sekalipun ada banyak cara yang dapat kita pelajari melalui pelayanan kelepasan
yang dilakukan oleh Yesus, namun itu bukanlah satu-satunya cara yang dapat kita
pakai.
Alasan dari hal ini dapat kita simpulkan dalam 1 Korintus 12:11 : “Tetapi semuanya
ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama yang memberikan karunia
kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya.”
Kita butuh pimpinan dan tuntunan dari Roh Kudus yang menggerakkan kita ketika
kita sedang dalam pelayanan kelepasan.
5. Waspada terhadap kesombongan.
Lukas 10:20 adalah peringatan yang diberikan kepada kita untuk tidak jatuh dalam
kesombongan setelah kita melakukan pelayanan kelepasan. “Namun demikian
- 87 -
janganlah bersuka cita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah
karena namamu ada terdaftar di sorga.”
6. Doa dan Puasa.
Kita harus ingat bahwa beberapa jenis roh jahat hanya dapat diusir melalui doa
dan puasa (lihat Matius 17:21 dan Mark.9:29)
Menurut ayat ini tidak berarti bahwa setiap kasus kegilaan, bisu, tuli atau ayan
selalu harus dilayani dengan doa dan puasa. Doa dan puasa hanya dapat
diterapkan untuk kasus-kasus yang gawat, atau saat tidak ada perkembangan
iman.
7. Mencari pimpinan Allah.
Tim harus berdoa dan mencari pimpinan Tuhan sebelum mendoakan orang yang
membutuhkan pertolongan. Roh Kudus akan memberikan kepada saudara suatu
pengertian (kepekaan dan kata pengetahuan) untuk menolong dalam pengusiran
setan. (Lihat Yohanes 8:47a, 1 Korintus 12:1-11)
Pastikan bahwa semua anggota tim mengerti bahwa kegilaan, bisu, tuli dan
beberapa kasus penyakit ayan disebabkan oleh luka, cacat keturunan, kerusakan
otak, tumor otak, usia yang tua - sama dengan yang disebabkan oleh serangan
roh jahat.
Ada seorang pemuda yang tidak termasuk anggota tim yang mencoba untuk
mengusir roh jahat kepada orang yang sakit ayan. Ternyata mengalami kegagalan.
Bahkan orang itu beberapa bulan kemudian meninggal.
Autopsi (pembedahan) menemukan bahwa tumor otak yang besar itu diakibatkan
oleh suatu serangan. Doa kita tidak menjawab karena kita hanya menuruti
semangat kita saja dan bukan menurut pimpinan atau pewahyuan dari Roh Kudus.
Tergantung pada keadaan yang bagaimana kita berada, penyebab dari masalahmasalah ini sangat bermacam-macam. Di beberapa negara dimana Injil dapat
diberitakan dengan mudah, hanya sedikit prosentase yang disebabkan oleh
serangan roh-roh jahat.
Di negara lain, dimana orang Kristen jumlahnya sedikit memiliki prosentase yang
besar, banyak gejala yang disebabkan oleh serangan roh jahat.
Oleh sebab itulah mengapa kita membutuhkan tim-tim pelayanan kelepasan yang
memiliki karunia membedakan roh dan atau kata pengetahuan.
(Lihat Modul 1 bagian Karunia-karunia Roh Kudus)
Jika penyebab dari masalah itu bersifat gangguan secara fisik dan saudara
mencoba melayaninya dengan cara mengusir roh jahat, tidak mungkin saudara
akan berhasil. Kesalahan ini biasanya akan menyebabkan ketakutan yang tidak
semestinya terjadi pada orang yang sakit itu. Ketakutan justru akan menyebabkan
komplikasi terhadap penyakit yang ada dalam orang itu. (Lihat bagian tentang,
Gejala-gejala orang yang terikat oleh roh-roh jahat).
Jika semua anggota tim mengerti tentang semua itu, mereka pasti siap untuk
menolong orang-orang yang percaya untuk melepaskan orang-orang yang terikat
oleh roh-roh jahat.
C. MEMPERSIAPKAN ORANG-ORANG YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN
KELEPASAN
Bagi yang membutuhkan pelayanan kelepasan pada kebaktian kebangunan rohani,
penginjilan dan pertemuan-pertemuan lainnya seharusnya juga diundang dalam
- 88 -
pertemuan pengajaran. Hal ini akan mempersiapkan mereka saat menerima
pelayanan kelepasan.
Dalam Alkitab tercatat beberapa pelayanan kelepasan secara “spontanitas”. Pada
kasus-kasus semacam ini, Alkitab menunjukkan bahwa Roh Kudus datang secara
kuat pada para rasul atau penginjil sebelum mereka mengusir roh-roh jahat.
Pada Paulus, perhatikan berikut ini: “Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat
sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai
roh tenung... Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya:
“Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Maha Tinggi. Mereka memberitakan
kepadamu jalan kepada keselamatan. “...
Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi
akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: “Demi nama Yesus
Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini. Seketika itu juga keluarlah
roh itu.” (Kisah Rasul 16:6-8)
Catatan: Hal itu terjadi beberapa hari sebelum Paulus mengusir roh itu. Hal ini tidak
dimaksudkan agar saudara menunggu beberapa hari - namun pengusiran di tempat
umum semacam itu biasanya dilakukan ketika Roh Kudus secara kuat hadir pada diri
saudara dan secara spontan memberikan kata perintah untuk mengusir roh jahat.
Namun biasanya adalah lebih baik untuk mempersiapkan orang yang akan dilayani
kelepasan melalui saran-saran berikut:
1. Datang pada pertemuan pengajaran Alkitab.
Apabila seorang yang kerasukan itu mau datang dalam pengajaran Alkitab, hal ini
menunjukkan bahwa kerinduannya untuk dilayani kelepasan cukup besar dan
mereka sungguh-sungguh memerlukan bantuan.
Mengusir roh-roh jahat pada orang-orang yang tidak memiliki kerinduan yang
sungguh-sungguh untuk dilepaskan akan membuka pintu bagi masalah-masalah
lain yang lebih besar dalam hidup mereka. (Lihat Matius 12:43-45) dengan cara itu
mereka minta pertolongan. Pastikan mereka memiliki kerinduan yang sungguhsungguh untuk dilepaskan.
Dalam kasus orangtua yang membawa anak-anak, ujilah ketetapan hati orangtua
ini dalam mengikut Tuhan melalui penegasan apakah mereka mau menerima
pengajaran yang saudara berikan untuk mempersiapkan mereka dalam pelayanan
kelepasan.
Iman timbul melalui pendengaran akan pengajaran Firman Tuhan. Ia tidak dapat
mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang
sakit dengan meletakkan tanganNya atas mereka.
“Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan berkeliling
dari desa ke desa sambil mengajar.” (Markus 6:5,6) Ketidakpercayaan menjadi
penghalang dalam pelayanan Yesus, sehingga Dia perlu memberi pengajaran.
Pengajaran akan mematahkan ikatan ketidakpercayaan. Ini akan mempersiapkan
orang-orang untuk menerima mujizat dari Allah.
2. Memutuskan hubungan dengan para dukun.
Jika seseorang pernah berhubungan dengan para dukun, sangatlah penting untuk
memutuskan semua hubungan dengan mereka itu.
- 89 -
“Janganlah kamu berpaling pada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah
kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah
Tuhan, Allahmu.” (Imamat 19:31)
“Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh jurujuru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah
hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu
bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab
tidak ada gembala.” (Zakaria 10:2)
3. Menghancurkan segala jimat-jimat.
Jika seseorang pernah terlibat dengan sihir cinta/benci dan terlihat memakai
benda-benda jimat seperti kalung, cincin, dan sebagainya. Hancurkan bendabenda itu dalam nama Yesus. Karena semua itu menjadi penghalang bagi
seseorang dalam persekutuannya dengan Allah.
4. Menghancurkan benda-benda keramat.
Hancurkan semua benda-benda keramat-keramat - misalnya, patung-patung
berhala, cincin, gelang pada kaki, abu, semacam kawat yang mengelilingi lengan,
tumit atau yang melingkar di badan, keris pusaka peninggalan nenek moyang dan
sebagainya.
5. Minta Pengampunan dari Allah.
Orang yang pernah terlibat dengan semua itu harus minta pengampunan dari
Allah. Dia harus mengadakan pengakuan dan menjauhi semua perjanjian dan
persembahan yang telah dibuat serta kutuk yang telah diucapkan. “Karena itu
hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya.” (Yakobus 5:16)
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk
karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu
salib. Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham
sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang
telah dijanjikan itu.” (Galatia 3:13,14)
6. Menjauhi semua dosa dan iblis.
Mintalah orang itu untuk berdoa yang menyatakan bahwa ia melepaskan dan
menjauhi semua keterlibatannya dengan dosa dan iblis. “Tetapi kami menolak
segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak
memalsukan Firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan
demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di
hadapan Allah.” (2 Korintus 4:2)
7. Menerima keselamatan.
Perlu sekali membawa seseorang baik yang akan dipimpin kepada Kristus, atau
membawa orang berbalik kepadaNya apabil orang itu pernah kembali hidup pada
kebiasaanya yang lama. Suruh dia untuk mengakui dosanya. (1 Yohanes 1:9)
Nasehati dia untuk dapat hidup secara bebas melalui pengakuan yang secara
spontan setiap kali dia jatuh dalam dosa.
- 90 -
Apabila orang itu tidak mau menerima Kristus, lebih baik tidak dilayani kelepasan
karena ini akan membuat keadaannya menjadi semakin buruk. “Apabila roh jahat
keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari
perhentian, dan karena ia tidak mendapatkannya, ia berkata: “Aku akan kembali
ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu
bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang
lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya
keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.” (Lukas 11:24-26)
Saudara akan membuang waktu dan energi apabila mencoba untuk melayani
seorang yang tidak sungguh-sungguh berminat untuk dilepaskan.
Ada kuasa dalam darah Yesus.
Kelepasan itu bisa terjadi karena darah Yesus telah dicurahkan di kayu salib.
Melalui darahNya ada kuasa dalam nama Yesus.
Saya selalu mengingatkan iblis pada kuasa darah Yesus yang sangat mahal itu.
Roh-roh jahat selalu bereaksi keras setiap kali kita menyebut darah Yesus.
Darah itu yang dapat menghancurkan semua hak kepemilikan iblis terhadap
seseorang yang sedang dirasukinya.
“... di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.”
(Kolose 1”14) ‘Penebusan’ artinya ‘membeli kembali.’ Kita ada dalam kepemilikan
yang baru, dan harganya telah lunas dibayar yaitu darah Yesus yang tercurah di
kayu salib.
“...Jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah anakNya sendiri.” (Kis.20:28;
lihat juga 1 Korintus 6:19,20; 1 Timotius 2:6)
Oleh karena inilah setan akan keluar ketika dia diperintah oleh hamba yang telah
diurapi oleh Allah. Mereka tahu bahwa mereka tidak memiliki hak untuk tinggal
dalam seseorang yang telah dibeli dan dimiliki oleh yang lain.
“Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba...” (Wahyu 12:11)
8. Menghafalkan Firman Tuhan.
Ayat-ayat berikut harus diberikan kepada orang yang hendak dilepaskan untuk
dihafalkan terlebih dahulu sebelum didoakan: Ulangan 23:21-24; Ibrani 2:14,15;
Lukas 10:17-19; Markus 16;17; Yakobus 2:19.
Pastikan bahwa mereka telah menghafal, mengerti dan mempercayainya. Apabila
ayat itu telah dihafalkan, pengajaran telah selesai dan tahap-tahap yang telah kita
pelajari itu telah dikerjakan, maka pelayanan terhadap orang yang sedang
diserang oleh roh-roh jahat sudah siap dimulai.
- 91 -
Pelajaran 11
Karunia-Karunia Roh Kudus
Modul II
MENGUSIR ROH-ROH JAHAT
Bagian 4
Memimpin Pelayanan Kelepasan
A. DIMANA ?
Ruangan atau Lokasi
a. Jauh dari keramaian. Janganlah melakukan pengusiran di tempat yang banyak
kerumunan orang (khususnya bila mereka adalah orang-orang yang belum
percaya). Yesus marah dan dengan cepat mengusir roh-roh jahat ketika Dia
melihat kerumunan orang yang mendekat.
“Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegur roh
jahat itu dengan keras, kataNya: Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi
bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah daripada anak ini dan jangan
memasukinya lagi!” (Markus 9:25)
b. Keamanan Fisik. Ada banyak kasus yang terjadi dimana ada roh najis telah
meninggalkan seseorang dan masuk dalam kerumunan orang tidak percaya yang
sedang melihat. Beberapa pemimpin gereja menyiapkan suatu ruangan dengan
karpet dan bantalan-bantalan pada lantai dan sekeliling tembok ruangan itu.
Bantalan itu mencegah seseorang yang sedang kerasukan mengalami kesakitan
pada dirinya. Seringkali orang yang kerasukan itu menggeliat kesakitan serta
memukul-mukul dirinya sendiri ketika roh-roh jahat itu keluar.
- 92 -
B. BAGAIMANA ?
1. Mulai dengan Pujian dan Penyembahan.
Apabila saudara sedang terlibat dalam pelayanan kelepasan, sangatlah baik untuk
memulainya dengan pujian dan kemudian dilanjutkan dengan penyembahan
dalam roh. (Yohanes 4:23,24)
Pujian kepada Allah akan membangkitkan iman. “Tetapi terhadap janji Allah ia
tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia
memuliakan Allah.” (Roma 4:20)
Nyatakan kemenangan saudara atas setan. “Dan mereka mengalahkan dia oleh
darah
Anak
Domba
dan
oleh
perkataan
kesaksian
mereka
(kesaksian=pengakuan)... (Wahyu 12:11)
Penyembahan akan membawa hadirat (pengurapan) Roh Kudus turun di tengahtengah kita. Pujian dan penyembahan akan mempersiapkan ruangan bagi
kehadiran Allah.
Pemain musik yang diurapi memainkan instrumennya dan penyanyi menyanyikan
pujian pengagungan kepada Yesus dapat menciptakan atmosfir dimana Roh
Kudus dapat lebih leluasa bekerja.
“Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi. Pada waktu pemetik
kecapi bermain kecapi, maka kekuasaan Tuhan meliputi dia.” ( II Raja-Raja 3:15)
2. Pernyataan Iman
Apakah orang yang sedang dikuasai roh jahat itu sudah berlutut dan mengakui
dengan mulutnya: Kebebasanku datangnya hanya melalui Yesus Kristus dan
kemenanganNya atas setan dan malaikat-malaikatnya. Aku percaya bahwa Yesus
adalah Tuhan! Aku berlutut dan mengaku dengan mulutku bahwa: “...dalam nama
Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan
yang ada di bawah bumi...” (Filipi 2:10)
“...aku mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan aku... Jadi
apabila Anak itu memerdekakan aku, akupun benar-benar merdeka...”
(Yohanes 8:32,36)
3. Gunakan Nama Yesus Kristus
Gunakan nama Yesus Kristus untuk melaksanakan kemenangan yang telah Dia
capai atas setan dan kekuatannya: “...Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan
Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama...” (Filipi 2:9).
Mark.16:17 mengatakan, “... mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu...”
4. Berkata dengan Otoritas
Ingat point 7 pada bagian 3. Ini adalah hasil dari pencurahan darah Yesus di kayu
salib yaitu saudara memiliki kemenangan atas setan dan kekuatannya
(Wahyu 12:11). Apabila hal ini ada dalam pikiran kita, katakan pada roh-roh jahat
perkataan perintah (otoritas) dan katakan pada roh itu apa yang seharusnya
- 93 -
dilakukan. Percayalah bahwa perkataan saudara membuat roh jahat itu akan
membebaskan ikatannya pada diri seseorang kemudian pergi dari orang itu.
Ikatan itu ada “pada” seseorang yang ketika dia menyerang dia dari luar, dan ada
“dalam” seseorang ketika dia memasuki tubuh, jiwa dan rohnya serta mengikatnya
secara fisik, emosi dan mental atau rohaninya.
Jangan menyuruh Allah untuk membebaskan orang itu. Semua otoritasNya sudah
diberikan kepada saudara (Lukas 10:19; Efesus 1:19-23). Sekarang saudara
adalah seorang yang bertindak atas nama Kristus.
5. Usir dan Perintahkan Roh-roh itu pergi
Usir dan perintahkan roh-roh najis itu keluar: “...Hai kau roh yang menyebabkan
orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah daripada anak
ini dan jangan memasukinya lagi!” (Mark 9:25);
“...Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.”
Seketika itu juga keluarlah roh itu. (Kisah Rasul 16:18)
6. Usahakan dengan waktu yang singkat
Apabila orang itu mengalami manifestasi, itu akan menimbulkan lebih banyak
kesulitan untuk mengusir roh jahat itu keluar. Saudara akan membutuhkan banyak
waktu serta melelahkan saudara. Ini mungkin terjadi karena roh-roh itu tidak siap
untuk meninggalkan korbannya.
Lain kalau seseorang yang akan dilayani itu sudah dipersiapkan lebih dahulu
(melalui pengajaran dan langkah-langkah di atas), maka pelayanan kelepasan itu
akan membutuhkan waktu hanya beberapa menit.
Saya menyarankan waktu yang dipakai untuk pelayanan kelepasan ini hanya kirakira dua puluh menit untuk satu orang yang dilayani.
Penulis pernah melakukan pelayanan ini kepada seorang anak di Guyana,
Amerika Selatan. Anak ini tidak pernah bangun pada waktu kami mengucapkan
kata-kata perintah.
Kami katakan pada roh-roh itu untuk pergi dan jangan kembali lagi. Karena anak
ini dalam keadaan tidur, kami tidak dapat mengetahui apakah roh-roh itu taat atau
tidak dengan perintah kami.
Ketika anak itu bangun dari tidurnya empat jam kemudian, terdengar teriakan yang
keras serta tercekik yang menandai keluarnya roh itu. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila kata-kata otoritas itu diucapkan dalam iman, roh-roh itu pasti keluar - kalau
tidak dengan segera, hal itu akan terjadi setelah orang itu sadar.
7. Jangan menumpangkan tangan pada orang yang sedang kerasukan
Ingat, apabila tidak diperintahkan oleh Roh Kudus secara langsung, jangan
menumpangkan tangan saudara pada orang yang dilayani waktu sedang
melakukan pengusiran terhadap roh-roh jahat.
Yesus dan Paulus mengusir roh-roh jahat keluar dengan kata perintah.
- 94 -
Saudara hanya menumpangkan tangan pada orang-orang untuk memberkati
mereka (Kejadian 48:14-16); Matius 19:14,15; untuk menyembuhkan orang sakit
(Markus 6:2,5; Markus 16:18b; Lukas 4:40; Lukas 13:13; Kisah 19:11,12); untuk
menerima Roh Kudus (Kisah Rasul 8:17;; Kisah 9:17 dan Kisah 19:6); untuk
menerima Karunia-karunia Roh Kudus (1 Tim.4:14; 2 Tim.1:6); menyatakan
dukungan atas persetujuan umat kepada para hamba Allah yang setia.
Namun jangan menumpangkan tangan saudara pada orang yang sedang
kerasukan setan. Apabila tidak ada perintah langsung, Paulus menerapkan hal ini
dalam 1 Timotius 5:22; “Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan
atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah
kemurnian dirimu.”
Kadang-kadang melalui penumpangan tangan pada seseorang yang sedang
dilayani kelepasan, saudara dianggap akan memenuhi keinginan roh-roh jahat
untuk diperhatikan dan diterima.
Saya memberikan sebuah contoh ada seorang wanita dengan roh kenajisan (roh
hawa nafsu) yang datang untuk pada satu kelompok pengusaha Kristen yang
belum berpengalaman untuk didoakan. Penumpangan tangan yang dilakukan oleh
mereka merangsang fantasi seksual yang menyimpang pada wanita itu. Dia
kemudian tidak mendapatkan kebebasan.
Melakukan pelayanan kelepasan dengan cara tersebut akan mengotori saudara,
khususnya apabila saudara sedang tidak berjalan dalam kebenaran sepenuhnya.
Dalam kasus semacam itu adalah lebih baik jika wanita melayani wanita dan pria
melayani pria.
C. TINDAK LANJUT SETELAH DILEPASKAN
1. Pastikan bahwa seseorang yang sudah dilayani...
a. Menghafalkan Ayat. Sangat penting bagi seorang yang sudah dilepaskan
diberi ayat-ayat yang sesuai untuk dihafalkan sehingga dia dapat melawan
setan yang mencoba untuk kembali dan menyerang dia (lihat Lukas 11:24-26;
Galatia 5:1).
Ajarlah orang itu untuk mengikuti teladan Yesus ketika setan mencoba untuk
menghancurkan Dia. Yesus selalu menggunakan Ayat-ayat dalam Kitab Suci
untuk mengalahkan setan. (Matius 4:4,6,7,10).
b. Mengerti tentang Otoritas Orang Percaya. Ajari orang itu tentang otoritasnya
sebagai orang percaya dan bagaimana memakai seluruh perlengkapan senjata
Allah (Efesus 6:10-18 dan 2 Korintus 10:3-5).
c. Tegaskan tentang kebebasannya. Apakah orang itu telah membaca Yohanes
8:36 dengan keras. Dorong orang itu untuk mengucapkan melalui bibirnya
bahwa dia telah bebas dan Yesus telah membebaskan dia, seperti janji-Nya.
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu (mengakui kebenaran Firman
Tuhan)...kamu akan dibebaskan” (Roma 10:9; lihat 1 Kor. 15:57; Kolose 2:15).
d. Hidup dalam Kesucian. Ajari dia tentang betapa pentingnya untuk hidup
bersih, suci, terpisah dan berkomitmen secara penuh kepada Allah.
- 95 -
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
(Roma 12:1,2)
e. Ampuni
seseorang
yang terus
untuk terus
lalu.
orang yang pernah berbuat salah. Sangatlah penting bagi
dengan kemauannya sendiri untuk hidup dalam pengampunan
menerus. Ajari orang itu tentang pentingnya pengampunan, dan
mengampuni setiap orang yang pernah menyakiti dia pada masa
Setan akan mencoba untuk membawa kembali pikiran-pikiran tentang
perlakuan yang menyakitkan yang pernah dialaminya yang mengakibatkan
hadirnya roh yang tidak mau mengampuni. Jika setan berhasil, ini akan
memberikan hak kepada dia untuk melakukan penyerangan lebih lanjut. Ini
adalah cara untuk mengalahkan strategi setan dan menjadikan roh-roh itu
frustasi.
Pada setiap peristiwa ingatkan untuk terus mengampuni suatu kesalahan.
Kalau ingat suatu kesalahan, katakan dengan keras: “Terima kasih setan, kamu
mengingatkan aku. Aku mengampuni kesalahan dia (sebutkan nama orangnya)
yang telah menyakiti aku.” (Matius 5:21-26, Matius 6:14,15)
Hal ini akan membuat roh itu semakin frustasi, segera kemudian dia akan
berhenti mengganggu orang itu. Tekanan akan lebih keras apabila orang yang
baru dilepaskan itu gagal dalam hal mengampuni, sebab itu akan membuka
celah bagi setan untuk kembali dan menyiksanya. (Lihat Matius 18:21-25)
2. Session Tambahan Jika Diperlukan
Beberapa tahun yang lalu di Asia, seorang wanita memiliki roh perzinahan telah
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Namun ikatan roh itu belum
dipatahkan. Dia seperti Maria Magdalena di Alkitab. Dia berhubungan dengan
lebih dari enam laki-laki setiap hari. Dia sungguh-sungguh tertekan dan ingin
dilepaskan.
Selama session pertama dalam pelayanan kelepasan, dia turun ke lantai,
mendesis, dan menggeliat seperti ular dan kemudian roh-roh itu keluar. Setelah
lima belas menit kemudian dia merasa sangat kelelahan baik secara fisik maupun
emosinya, lalu kami mendudukkan dia.
Setelah dia merasa tenang, kami mengajaknya untuk masuk sessi kedua yaitu
pengajaran dan memberikan kepadanya beberapa ayat untuk dihafalkan.
Selesai sessi pertama, dorongan seksualnya yang sangat kuat itu akhirnya dapat
dipatahkan dan dia berhenti dari gaya hidupnya yang amoral.
- 96 -
Namun dia masih belum merasa normal, dia belum memiliki keinginan untuk
berhubungan dengan suaminya. “FirmanNya kepada perempuan itu... namun
engkau akan berahi kepada suamimu...” (Kejadian 3:16)
Ketika dia dilayani untuk kedua kalinya, kembali dia mendesis dan menggeliat,
namun itu tidak berlangsung lama seperti pada sessi pertama. Dan lebih banyak
lagi ikatan yang dilepaskan. Dia kembali pulang setelah sessi kedua dengan
kebebasannya dan dapat mengasihi suaminya serta hidup dalam keadaan yang
normal.
Jika pada sessi ketiga masih belum mencapai kelepasan yang penuh, mungkin
disebabkan karena keinginan untuk dilepaskan tidak terlalu kuat, atau saudara
yang kurang dalam iman dan dalam otoritas rohani.
Dalam kasus yang demikian, baik orang yang dilayani atau tim yang melayani
harus melakukan doa dan puasa selama tujuh hari, setelah itu pelayanan dapat
dilanjutkan lagi.
Minta kepada Tuhan untuk menunjukkan apakah penghalangnya. Kalau Dia sudah
menunjukkan, mintalah Kata Hikmat yang diperlukan untuk menghancurkan
penghalang itu. Kemudian ikuti apa yang dikatakan oleh Roh Kudus.
D. PELAYANAN KELEPASAN BUKANLAH...
1. Membuat orang muntah
Kelepasan bukanlah memberi orang kopi, teh atau air untuk diminum sehingga dia
dapat memuntahkan roh jahat!
2. Memandikan
Kelepasan bukanlah memandikan orang pada air yang dingin sehingga roh-roh
najis dapat pergi keluar.
3. Mencambuk atau Memukul
Kelepasan bukanlah mengikat seorang pada sebuah pohon dan memukul atau
mencambuknya agar setan itu keluar.
4. Menyerang Balik
Janganlah membalas atau menyerang balik apabila orang yang sedang saudara
layani itu menyerang saudara. Karena kenyataannya bukanlah dia yang
melakukannya namun roh yang ada didalamnya. Usahakan ada orang lain yang
membantu saudara untuk mengendalikannya.
5. Menyiksa Secara Verbal
Kelepasan bukanlah mengatakan kepada roh-roh jahat, “Aku menyiksamu dengan
darah Yesus Kristus.”
Lima langkah praktis ini kelihatan asing dan lucu, namun di dunia ini kita masih
banyak menjumpai praktek-praktek pelayanan kelepasan semacam itu. Hal itu
lebih banyak membawa kerugian daripada kebaikan dan juga mencemarkan nama
Yesus.
E. BERDIRI TEGUH
Apabila saudara melibatkan diri saudara dalam peperangan rohani melalui pelayanan
kelepasan, Allah mengatakan: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah
- 97 -
yang akan memimpin negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek
moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.” (Yosua 1:6)
Dan jawaban saudara adalah : “Segala yang kau perintahkan kepada kami akan
kami lakukan dan kemanapun kami akan kau suruh, kami akan pergi...” (Yosua 1:16)
1. Kristus Telah Memperoleh Kemenangan.
Keselamatan kita, kelepasan kita dan penebusan kita dari seluruh pekerjaan
Setan telah diselesaikan oleh Kristus untuk kita. Ketika Dia mengucapkan
perkataan: “sudah selesai” itu seperti menggerek bendera di atas tanah yang
sudah dimerdekakan dimana pertempuran sudah dimenangkan dan musuh sudah
ditaklukkan serta dipaksa untuk menyerah.
Kristus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, yang memimpin kita dalam
iman, dan yang membawa iman kita itu dalam kesempurnaan, (Ibrani 2:10,
Ibrani 12:2), telah datang ke dunia dan mengalahkan musuh kita, si setan.
Yesus telah melucuti kekuasaannya, membawa seluruh kesakitan dan kekalahan
kita, dan telah bangkit dari kubur, dan berjaya atas setan. Dia menyatakan
kejayaanNya dengan kata-kata: “sudah selesai.”
Kristus, pemimpin kita dalam keselamatan, telah berperang bagi kita dan telah
membebaskan kita dari kekuatan dan kekuasaan musuh.
2. Roh-roh Jahat tidak Memiliki Hak Yang Sah.
Mengapa masih banyak yang diserang oleh roh-roh kelemahan, penderitaan dan
penyakit? Karena, sekalipun kita sudah dibebaskan dari musuh, sekalipun
pemerintahan setan sudah dihancurkan oleh Kristus, sekalipun kekuatan setan
atas hidup kita sudah diambil alih, namun masih ada sekelompok setan yang
masih mau melawan kita dan marah terhadap kemenangan kita.
Roh-roh jahat itu tidak lagi memiliki hak yang sah untuk meneruskan tekanannya
dan menyebabkan orang percaya menderita sakit dan kelemahan.
Namun setan mengerti bahwa masih banyak orang yang tidak mengerti kalau
setan telah dijadikan menyerah dan sudah dikalahkan.
Juga banyak orang Kristen tidak tahu kalau kekuatan setan sudah tidak memiliki
hak sama sekali atas mereka. Sehingga setan masih meneruskan
penyerangannya yang tidak sah itu atas orang-orang percaya dan banyak dari
mereka yang dikalahkan.
Apabila orang-orang tidak mengerti tentang kekalahan setan yang sah, dia akan
bertindak tanpa ada rintangan. Namuan tugas kita adalah membacakan dan
mempercayai seluruh rekaman dan kekalahan setan, serta membagikan kabar
baik kepada orang lain.
“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka ia juga
menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka,
supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas
maut...” (Ibrani 2:14)
- 98 -
Hal ini menunjukkan bahwa iblis sudah tidak berdaya. Kita dapat melawan iblis,
tetap teguh dalam iman, dan dia akan pergi dari kita. (Yakobus 4:7; 1 Pet.5:9)
3. Iblis akan dihakimi.
“Tidak tahukah kamu, bahwa kita kan menghakimi malaikat-malaikat?” (1 Kor. 6:3)
Firman Allah mengatakan, “Kita akan menghakimi malaikat-malaikat.” Setan dan
malaikat-malaikatnya siap untuk dihakimi, dan hukuman itu telah dijatuhkan.
Beberapa malaikat yang jatuh itu sudah diikat dalam kegelapan, menunggu
pelaksanaan hukuman tiba (Yudas 6). Sedangkan yang lain meneruskan
pekerjaan jahatnya untuk menjadi pendakwa, menjatuhkan orang-orang kudus
dan menentang kehendak Allah. (Ayub 1:6-11).
Melalui Kristus dan MempelaiNya.
Pekerjaan Tuhan yang terakhir yaitu melaksanakan penghukuman bagi Setan dan
malaikatnya, akan dilakukan bersama-sama dengan mempelaiNya, yaitu
jemaatNya. Kita akan mengambil bagian dalam melaksanakan hukuman yang
dijatuhkan terhadap iblis dan malaikatnya (Mat. 25:41)
Yudas 6 mengatakan kepada kita bahwa pelaksanaan hukuman itu secara nyata
akan diadakan pada “hari penghakiman yang besar.”
“Hari yang besar itu adalah “harinya Tuhan.” (Yesaya 2:12-22)
1) Masa Damai Dan Adil. Itu adalah masa dimana kedamaian dan keadilan
ditegakkan. “Dan Raja itu akan berkata, ‘Mari, hai kamu yang diberkati oleh
BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia
dijadikan.” (Matius 25:31-40)
2) Hari Penghakiman. Saat itu juga adalah Hari Penghakiman. “Dan ia berkata
juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: enyahlah dari hadapanKu, orangorang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis
dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41-46)
Ini adalah permulaan dari “hari penghakiman yang besar.” Kesudahan itu tidak
akan datang sebelum dunia mengalami masa kerajaan seribu tahun. Simon
Petrus mengatakan kepada kita bahwa “bagi Tuhan satu hari sama dengan
seribu tahun, dan seribu tahun sama dengan satu hari.” (2 Petrus 3:8)
3) Setelah Masa Seribu Tahun. Pada masa seribu tahun, setan akan diikat dan
dilemparkan ke dalam jurang maut. Setelah masa seribu tahun berakhir, dia
akan dibebaskan dan akan pergi untuk menipu orang-orang yang lahir pada
masa pemerintahan Kristus selama seribu tahun, namun orang-orang yang
belum dilahirkan kembali. (Wahyu 20:1-3, 7-9)
4) Sebelum Pengadilan Tahta Putih Yang Besar. Penghakiman terhadap para
malaikat yang jatuh akan mendahului Pengadilan Tahta Putih Yang Besar bagi
orang-orang yang jahat, sesudah masa seribu tahun. (Wahyu 20:11)
Oleh karena itu, hal ini sesuai dengan Alkitab yang mengatakan bahwa setan
para dan malaikatnya akan dihakimi oleh Kristus dan orang-orang percaya pada
- 99 -
akhir kerajaan seribu tahun, sebelum Pengadilan Tahta Putih Yang Besar. Perlu
diingat, Yesus berkata bahwa Neraka itu “dipersiapkan bagi iblis dan para
malaikatnya” (Matius 25:41)
“Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala makhluk....tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka
akan mengusir setan-setan demi namaku, mereka akan berbicara dalam bahasa yang
baru bagi mereka...” (Markus 16:15,17).
- 100 -
Download