ARSITEKTUR INFORMASI Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Kelompok 1-S1 Lintas Jalur Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 A. Latar Belakang Ketika berkunjung ke sebuah situs intenet untuk mencari informasi, yang kita lakukan pertama kali adalah Browsing. Browsing merupakan kegiatan merambah/menjelajah informasi di situs internet dengan melihatmelihat-lihat menu navigasi, ikon, konten, peta situs (sitemap)dan lain-lain yang dianggap relevan. Ketika mendapatkan yang dicari,kita tinggal mengikuti tautan/link dengan meng-klik dan disanalah terdapat informasi yang dicari. Kadang menjelajah tidak serta-merta memenuhi kebutuhan informasi kita. Maka kita akan melakukan aktifitas selanjutnya yaitu Searching, dengan cara melakukan pencarian menggunakan mesin pencari yang terdapat di situs tersebut. Searching dilakukan dengan cara memasukkan kata kunci (keyword) yang dianggap merepresentasikan informasi yang dicari. Kemudian mesin pencari situs akan menampilkan hasil pencariannya, dan kita mengikuti tautan yang diberikan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Dua aktifitas di atas kadang tidak cukup. Kita masih belum mendapatkan informasi yang dicari. Maka kita akan melakukan aktifitas selanjutnya yaitu Asking, yaitu bertanya langsung kepada pengelola situs. Biasanya di sebuah situs tersedia link untuk melakukan kontak. Respon dari pengelola situsnya bisa bervariasi. Pengelola situs yang baik, selalu memantau pertanyaan yang masuk dan membalasnya sesegera mungkin. Pada kenyataannya, proses Asking jarang sekali dilakukan. Kebanyakan orang cenderung menutup browser atau pindah kesitus lain bila informasi yang dicari tidak ditemukan. Bila suatu situs web mempunyai informasi berskala besar dan terus bertambah besar dalam waktu cepat,maka kemungkinan orang gagal dalam mencari informasi semakin besar pula. The cost of not finding the information akan semakin mahal. Untuk mengatasi masalah pencarian informasi seperti diatas akhirnya melahirkan sebuah disiplin ilmu baru yang populer disebut Arsitektur Informasi (Information Architecture). Mereka yang melakukan praktek Arsitektur Informasi sering disebut Arsitek Informasi (Information Architect). Arsitektur Informasi 1 B. Pengertian Di dalam buku Information Architecture for World Wide Web,3 th editon, O'Reilly 2006,disebutkan ada 4 jenis pengertian arsitektur informasi: 1. The structural design of shared information environments. 2. The combination of organization, labeling, search, and navigation systems within web sites and intranets. 3. The art and science of shaping information products and experiences to support usability and findability. 4. An emerging discipline and community of practice focused on bringing principles of design and architecture to the digital landscape. Secara ringkas dapat disebutkan bahwa, Arsitektur Informasi didefinisikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana menyusun (structuring), mengklasifikasi (classifysing) dan melakukan pelabelan (labelling) informasi agar orang mudah mengatur dan menemukannya. Menyusun termasuk didalamnya menentukan level kedalaman informasi (granularity) dan menentukan hubungan satu dengan lainnya. Mengklasifikasi adalah mengatur informasi dalam kategori-kategori dan keterhubungannya (semantik). Melakukan pelabelan artinya memberikan istilah yang dianggap representasi suatu atau sekelompok informasi/konsep. C. Mengapa Arsitektur Informasi Penting Mengapa arsitektur informasi itu penting? Mengapa harus peduli? Mengapa perusahaan / organisasi menginvestasikan waktu dan uang dalam desain arsitektur informasi mereka? Bagaimana dengan return of investment (ROI)? Berikut beberapa alasan: 1. Biaya menemukan informasi (The cost of finding information) Berapa biaya jika setiap karyawan di sebuah perusahaan menghabiskan sekitar lima menit ekstra per hari berjuang untuk menemukan jawaban pada situs internet? Berapa biaya pelanggan yang frustrasi dengan situs web kurang terorganisir? 2. Biaya tidak menemukan informasi (The cost of not finding information) Berapa banyak keputusan yang buruk dibuat setiap hari dalam organisasi karena karyawan tidak menemukan informasi yang mereka butuhkan? Berapa banyak duplikasi hasil usaha dari ini memutuskan? Berapa banyak pelanggan yang gagal karena mereka tidak dapat menemukan produk yang mereka inginkan di situs web Anda? Berapa banyak yang Anda keluarkan setiap hari untuk memberikan dukungan telepon untuk pelanggan yang sudah ada karena mereka membenci menavigasi dukungan teknis online Anda? Arsitektur Informasi 2 3. Nilai pendidikan (The value of education) Berapa biaya yang digunakan untuk mendidik pelanggan Anda tentang produk baru dan layanan terkait yang mereka cari di situs web Anda? 4. Biaya konstruksi (The cost of construction) Berapa biaya untuk merancang dan membangun sebuah situs web? Berapa biaya untuk mengulang hal itu enam bulan kemudian karena tidak mendukung findability? 5. Biaya pemeliharaan (The cost of maintenance ) Berapa biaya untuk memastikan bahwa desain yang baik tidak hancur dari waktu ke waktu? Apakah orang-orang yang memelihara situs Anda tahu di mana harus menempatkan konten baru dan kapan harus menghapus konten yang ketinggalan jaman? 6. Biaya pelatihan (The cost of training ) Misal, berapa biaya untuk melatih karyawan untuk menggunakan sistem yang baru? 7. Nilai merek (The value of brand) Tidak peduli seberapa indah situs web Anda, jika pelanggan tidak dapat menemukan apa yang mereka butuhkan, merek Anda kehilangan nilai di mata mereka. Berapa banyak yang Anda habiskan di iklan TV tersebut membangun merek? D. Komponen Utama Arsitektur Informasi 1. Organisasi Informasi Organisasi Informasi membahas cara mengelompokkan informasi. Pengelompokan informasi juga disebut taksonomi dan hirarki. Sistem Organisasi membicarakan 2 hal: skema dan struktur organisasi informasi. i. Skema membahas bagaimana informasi disampaikan. beberapa jenis skema organisasi informasi yang sering dipakai, seperti: alfabetis, kronologis, geografis, berdasarkan topik, berdasarkan pekerjaan (task), berdasarkan audiens, metafora, atau gabungannya. Arsitektur Informasi 3 Gambar Skema Organisasi Informasi berdasarkan topik (http://www.loc.gov/index.html) ii. Struktur membahas taksonomi informasi. Pendekatan yang digunakan bisa bermacam-macam, seperti: hirarki (top-down approach), model basisdata (bottom-up approach), hiperteks, dan lain-lain. Misalnya situs National Cancer Institute (http://www.cancer.gov) menggunakan pendekatan struktur hirarki. Kelompok Keterangan Menu Utama Mempunyai tujuh link (seperti Cancer Topic, Clinical Trials, Cancer Statistic) Types Of Cancer Meliputi 12 Common Cancer Types dan 5 All Cancer Types Clinical Trials Meliputi 4 link Cancer Topics Meliputi 9 link NCI Highlights Meliputi 6 link Arsitektur Informasi 4 Model hirarki top-down-approach digambarkan di bawah ini NCI Cancer Topics Bladder Breast Clinical Trials Cancer Statistic Colon& Endome Kidney Rectal trial Leuki mia Types of Cancer Lung Mela noma Research& Funding News Non- Pankrea Prostate Tyroid Hodgin tic Tampilan Situs NCI 2. Sistem Pelabelan Sistem Pelabelan adalah cara bagaimana suatu istilah yang digunakan bisa dengan tepat mewakili suatu atau sekelompok informasi/konsep (how to represent information). Biasanya ada 4 jenis label. Arsitektur Informasi 5 i. Pertama tautan kontekstual (contextual links). Yaitu hyperlink ke informasi lain yang terdapat di halaman lain atau halaman yang sama. ii. Kedua, Tajuk (headings). Yaitu label yang secara tepat dan sederhana mampu mendeskripsikan konten yang mengikutinya. iii. Ketiga, pilihan sistem navigasi. Label yang merepresentasikan pilihan-pilihan pada sistem navigasi. iv. Keempat, Istilah-istilah pengindeksan (index terms). Yaitu kata kunci dan tajuk subyek (subject headings) yang merepresentasikan konten untuk keperluan browsing dan searching. 3. Sistem Navigasi Sistem Navigasi membahas bagaimana membimbing pemakai web berpindah-pindah dari informasi yang satu ke yang lain tanpa kehilangan orientasi. Jenis sistem navigasi yang paling umum ada 3: navigasi global, navigasi lokal, dan navigasi kontekstual. Selain itu ada sistem navigasi tambahan lainnya, seperti: peta situs (sitemaps), Indeks situs (site indexes), daftar isi (table of contents) dan Panduan (guides, wizards). Dengan makin berkembangnya kebutuhan pengguna web, maka mulai muncul pendekatan baru dalam navigasi. Seperti: personalisasi, kustomisasi, visualisasi, dan navigasi sosial. 4. Sistem Pencarian Sistem Pencarian membahas pencarian melalui mesin pencari. Yang dipelajari antara lain: antarmuka pencarian, query language, algoritma temu kembali (retrieval algorithms), zona pencarian, dan bagaimana mendesain antarmuka (interface) penelusuran. Sistem Pencarian juga membicarakan masalah-masalah dalam temu kembali informasi (information retrieval) seperti: relevansi (relevansi dokumen yang ditemukan) dan presisi (ketepatan dokumen yang ditemukan), dan perangkingan hasil pencarian (ranking). Rujukan: Peter Morville, Louis Rosenfeld. “Information Architecture for the World Wide Web Third Edition".0'Reilly,2006 Aji Supriyanto."Arsitektur dan Teknik Desain Informasi pada Web".Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari 2007 Hendro Wicaksono."Arsitektur Informasi: membantu pencarian informasi di web".http://hendrowicaksono.multiply.com/journal/item/14.diakses 12 April 2011 http://www.cancer.gov, diakses 16 April 2011 http://www.loc.gov/index.html, diakses 16 April 2011 Arsitektur Informasi 6