PROGRESI AKOR LAGU KERONCONG ASLI Oleh

advertisement
PROGRESI AKOR LAGU KERONCONG ASLI
Oleh: F Dhanang Guritno
Widyaiswara Seni Musik PPPPTK SB Yogyakarta
Ciri utama lagu keroncong asli terletak pada harmonisasi musik atau progresi akor yang
digunakan. Irama atau pola ritme permainan masing-masing alat musik yang digunakan dalam
musik keroncong hampir tidak dapat dibedakan antara jenis lagu langgam, stambul maupun
keroncong asli itu sendiri. Namun bila diamati progresi akornya maka dapat dengan jelas
dibedakan apakah itu langgam, stambul atau keroncong asli. Selain itu intro atau musik pembuka
pada lagu keroncong asli mempunyai ciri tersendiri yakni dengan prospel (for spell).
Pembahasan
Lagu keroncong asli terdiri dari 28 birama. Progresi akor yang digunakan pada lagu
keroncong asli adalah akor Tonika (I), Dominan (V), Sub Dominan(IV) dan Super Tonika (II).
Kecuali jika sudah di arransemen dengan ditambah akor-akor yang lain. Cara pembawaan lagu
keroncong biasanya diawali dengan intro. Intro atau musik pembuka dimulai dengan prospel (for
spell) yang berarti permainan sebelum lagu, biasa dimainkan oleh biola, flute ataupun gitar yang
diakhiri nada-nada yang mengajak semua instrumen musik masuk ke akor I . Kemudian disusul
baris /frase akhir kalimat lagu sebelum penyanyi masuk. Setelah vokal masuk, ada ciri khas dari
lagu keroncong asli, yakni sebelum masuk bait berikutnya pada akor IV atau sub dominan ada
bridge atau jembatan 2 birama yang dimainkan oleh flute atau biola. Sebagai interlude, sebelum
lagu diulang dari awal dimainkan frase akhir kalimat lagu seperti intro dengan progresi akor IVV- I. Demikian juga pada perulangan ini dibawakan seperti yang pertama tadi dan diakhiri dengan
coda dengan progresi akor IV-V-I.
Keunikan dari lagu-lagu keroncong asli adalah jumlah birama dan progresi akor yang
digunakan oleh berbagai lagu keroncong asli adalah sama. Sehingga jika sudah paham satu lagu
keroncong asli, maka lagu keroncong asli yang lain pun pasti sudah paham. Misalnya lagu
keroncong Bandar Jakarta jumlah birama dan progresi akor yang digunakan bisa dipastikan sama
dengan lagu keroncong Moresko, keroncong Suci ataupun keroncong yang lain asalkan lagu itu
adalah keroncong asli. Untuk lebih jelasnya permainan lagu keroncong asli digambarkan sebagai
berikut:
Intro / Prospel
Circle /I . . . / IV - V - / I . . . / IV - V - / I . . . / I . . . /
A / / I . . . / I . . . / V . . . / V . . . / II . . . / II . . . / V . . . / V . . . /
Bridge / V . . . / V . . . /
B
/ IV . . . / IV . . . / IV . . . / IV . V . / I . . . / I . . . / V . . . / V . . . /
/ I . . . / IV . V . / I . . . / IV . V . / I . . . / I . . . / V . . . / V . . . /I . . . /
Circle /IV . V . / I . . . / IV . V . / I . . . /I . . . /
diulang dari A – Bridge – B – Coda
Coda /IV . V . / I . . . //
Contoh teks lagu keroncong:
Kesimpulan
Secara sekilas memang sulit dibayangkan bagaimana pergerakan atau progresi akor dalam
lagu-lagu keroncong. Namun jika kita mau mengapresiasi musik jenis keroncong ini, setidaknya
kita akan faham. Cara sederhana mengapresiasi adalah mendengarkan, mengamati atau bahkan
memainkan lagu-lagu jenis keroncong tersebut.
Progresi akor lagu-lagu keroncong sebenarnya sederhana namun bisa dijadikan basic
seseorang yang sedang belajar bermain ansambel musik khususnya keroncong. Karena lagu-lagu
diatas masih asli maka baik progresi akor yang digunakan sederhana, namun jika dikembangkan
dengan penambahan arransemen yang baik dengan sentuhan orkestrasi sebenarnya lagu-lagu
keroncong tidak kalah dinamis dengan lagu-lagu populer yang ada pada saat ini. Sehingga akan
menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum muda yang tidak begitu memperhatikan musik keroncong.
DAFTAR BACAAN
Bramantyo Triyono, Disseminasi Musik Barat di Timur, Penerbit Yayasan Untuk
Indonesia,Yogyakarta, 2004.
Banoe Pono, Kamus Musik, Penerbit Kanisius Yogyakarta, 2003
Echols John M. dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, PT.Gramedia, Jakarta,
1992.
Hausser, Arnold, The Sociology of art, The University of Chicago Press, 1985
Mack, Dieter, Sejarah Musik jilid 4, PML, Yogyakarta, 2004.(a)
----------, Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural Budaya, ARTI, Bandung,
2004.(b)
www.beritaanda.com
Biodata penulis
Drs. F. Dhanang Guritno M.Sn, saat ini merupakan Widyaiswara di
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Meraih gelar Sarjana
Pendidikan di IKIP Yogyakarta Program Studi Pendidikan Seni
Musik Tahun 1990, dan meraih gelar Magister Seni (MSn)
Pengkajian Seni Musik di Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia
Yogyakarta pada tahun 2006.
Download