kesombongan - File eBook Ibnu Majjah

advertisement
KESOMBONGAN
Penghalang Masuk Surga
Ustadz Abu Ismail Muslim al-Atsari ‫حفظه هللا‬
Publication 1436 H/ 2015 M
KESOMBONGAN PENGHALANG MASUK SURGA
Sumber: Majalah As-Sunnah, No.09 Thn.XVIII_1436H/2015M
Free, Non Komersil, Download > 850 ebook Islam kunjungi...
http://ibnumajjah.com/
HAKEKAT KESOMBONGAN
Kesombongan
(al-kibr)
adalah
melihat
diri
sendiri
melebihi al-haq (kebenaran) dan al-khalq (makhluk; orang
lain). Jadi, orang yang sombong melihat dirinya di atas orang
lain dalam sifat kesempurnaan.
Kesombongan ada dua yaitu kesombongan terhadap alhaq
(kebenaran),
dan
kesombongan
terhadap
al-khalq
(makhluk/manusia).
Seorang
manusia,
tatkala
melihat
dan
menganggap
dirinya besar atau mulia, dia akan menganggap orang lain
kecil dan merendahkannya. Dia akan memandang al-haq
(kebenaran)
akan
menghancurkan
kedudukannya
dan
mengecilkan posisinya. Dan dia melihat manusia lainnya
seolah-olah binatang karena dianggap bodoh dan hina.1
Dalam hadits, Rasulullah ‫ ملسو هيلع هللا ىلص‬telah menjelaskan makna
kesombongan:
ْ‫ َْْل ْيَ ْد ُخ ُْل‬:‫ال‬
َْ َ‫اّللُْ َعلَْي ِْه ْ َو َسلَ َْم ْق‬
َْ ْ ‫صلَى‬
ِّْ ِ‫ود ْ َع ْْن ْالن‬
ٍْ ُ‫اّللِ ْبْ ِْن ْ َم ْسع‬
َْ ْ ‫َع ْْن ْ َعْب ِْد‬
َ ْ ‫َب‬
ْْ‫ ْإِ َْن ْالَر ُج َْل ْ ُُِيب‬:‫ال ْ َر ُج ٌْل‬
َْ َ‫ال ْذَ َرْةٍ ْ ِم ْْن ْكِ ٍْْب ْق‬
ُْ ‫ف ْقَ ْلبِِْه ْ ِمثْ َق‬
ْ ِْ ‫اْلَنَْةَ ْ َم ْْن ْ َكا َْن‬
ْ
1
Lihat at-Tawadhu' fi Dhauil Qur'anil Karim was Sunnah ash-Shahihah,
hal. 35, karya Syaikh Salim bin 'led al-Hilali.
َِ ْ ‫اّلل‬
ِ َْ َ‫أَ ْن ْي ُكو َْن ْثَوب ْهُ ْحسنًا ْونَ ْعلُْهُ ْحسنَْةً ْق‬
ْ‫ال‬
َْ ‫اْلَ َم‬
ٌْ ‫َج‬
ْ ْ ْ‫يل ْ ُُِيب‬
َ
ََْ ْ ‫ ْإ َْن‬:‫ال‬
َ َ َ ُْ
ََ
ِ ‫طْالن‬
ْ‫َاس‬
ُْ ‫اْلَِّْقْ َو َغ ْم‬
ْ ْ‫الْ ِكْب ُْرْبَطَُْر‬
Dari Abdullah bin Mas'ud ‫هنع هللا يضر‬, dari Nabi ‫ ملسو هيلع هللا ىلص‬, beliau ‫ملسو هيلع هللا ىلص‬
bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang ada
kesombongan
seberat
biji
sawi
di
dalam
hatinya."
Seorang laki-iaki bertanya, "Sesungguhnya semua orang
senang bajunya bagus, sandalnya bagus, (apakah itu
kesombongan?") Beliau ‫ملسو هيلع هللا ىلص‬
Allah
Maha
Kesombongan
Indah
menjawab, "Sesungguhnya
dan
adalah
mencintai
menolak
keindahan.
kebenaran
dan
merendahkan manusia". (HR. Muslim, no. 2749)
BAHAYA KESOMBONGAN
Sesungguhnya bahaya kesombongan itu sangat besar,
banyak
orang
kesombongan
binasa
adalah
karenanya.
kesombongan
Di
antara
merupakan
bahaya
dosa
pertama yang dilakukan makhluk. Kesombongan adalah dosa
pertama yang dilakukan Iblis. Allah ‫وجل‬
ّْ ‫عز‬
ّ berfirman:
ِ ِ ِ
ْ‫استَ ْكبَ َْرْ َوَكا َْن‬
َْ ‫يسْأ‬
َْ ِ‫آلد َْمْفَ َس َج ُدواْإِلْإِبْل‬
َ ْ‫اس ُج ُدوا‬
ْ ‫َبْ َو‬
ْ ْ‫َوإِ ْذْقُ ْلنَاْل ْل َمالئ َك ْة‬
ْ‫ين‬
َْ ‫ِم َْنْالْ َكافِ ِر‬
Dan
(ingatlah)
ketika
Kami
berfirman
kepada
para
Malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!," Maka sujudiah
mereka kecuali Ibiis; ia enggan dan takabur dan adalah ia
termasuk
golongan
orang-orang
yang
kafir.
(QS.Al-
adalah
neraka
Baqarah/2: 34)
Diantara
bahaya
kesombongan
juga
menjadi tempat kembali mereka, sebagaimana ketika Allah
ْ‫وجل‬
ّ menyebutkan sifat sombong orang-orang kafir dalam
ّ ‫عز‬
firman-Nya:
ْ‫ين‬
َْ ‫سْ َمثْ َوىْالْ ُمتَ َكِِّب‬
َْ ‫ينْفِ َيهاْفَبِْئ‬
َْ ‫َمْ َخالِ ِد‬
َْ ‫ابْ َج َهن‬
َْ ‫يلْ ْاد ُخلُواْأَبْ َو‬
َْ ِ‫ق‬
Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu
kekal
di
daiamnya.
seburuk-buruk
Maka
tempat
neraka
bagi
Jahannam
orang-orang
ituiah
yang
menyombongkan diri. (QS.Az-Zumar/39: 72)
Nabi ‫ ملسو هيلع هللا ىلص‬bersabda:
ْ‫اْلَن َِْة‬
ٍْ ‫اع ْ َمن‬
ٍْ َ‫اظ ْ ُم ْستَ ْكٍِْب ْ ََج‬
ٍْ ‫ي ْ َج َو‬
ٍّْ ‫إِ َْن ْأ َْه َْل ْالنَا ِْر ْ ُكلْ ْ َج ْعظَ ِر‬
ْ ْ ‫َاع ْ َوأ َْه ُْل‬
ْ ‫اءُْالْ َم ْغلُوبُو َْن‬
ْ ‫الض َع َف‬
Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang
yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong saat
berjalan, orang yang bersombong, orang yang banyak
mengumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun
penduduk surga adalah orang-orang yang lemah dan
terkalahkan. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, 2/114; alHakim, 2/499)
Mereka akan merasakan berbagai macam siksaan di
neraka Jahannam, akan diliputi kehinaan dari berbagai sisi,
dan
akan
diminumi
nanah
penduduk
neraka.
Nabi
‫ملسو هيلع هللا ىلص‬
bersabda:
ِ ‫ُُي َش ْر ْالْمتَ َكِبو َْن ْي وْمْالْ ِقيام‬
ِ ِ ْ ‫ف ْصوِْر‬
ِْ ‫ال ْال َذ ِّْر‬
ْ‫اهمْالذل‬
ْ
ْ
‫ث‬
‫َم‬
‫أ‬
ْ
ْ
‫ة‬
َ
َ
ُ ‫الر َجال ْيَ ْغ َش‬
ْ
ُ
َ َ َ ْ َ ُّ ُ ُ ْ
ّ َ
ِ ‫انْفَيساقُو َنْإِ ََل‬
ٍ ‫ِم ْنْ ُك ِلْم َك‬
ِْ‫ْس ْج ٍن‬
ْ‫وهمْ ََن ُْر‬
‫ل‬
ْ‫و‬
‫ىْب‬
‫م‬
‫س‬
‫ي‬
ْ
ْ
‫َم‬
‫ن‬
‫ه‬
‫ج‬
ْ
ْ
‫ف‬
َ
َ
ُ ُ‫سْتَ ْعل‬
َ
ُ
ُ
َ
ُ
َّ ْ
ْ َ
َ َ
َ
ِ
ْ ‫ال‬
ِْ َ‫ص َارةِْأ َْه ِلْالنَا ِْرْ ِطينَِْةْا ْْلَب‬
َ ُ‫ْاْلَنْيَا ِْرْيُ ْس َق ْو َْنْم ْْنْع‬
Pada Hari Kiamat orang-orang yang sombong akan
digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam
bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari
berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah
penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api
neraka yang sangat panas akan membakar mereka.
Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu
thinatul khabal (lumpur kebinasaan). (Hadits Hasan.
Riwayat al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, no. 557;
Tirmidzi, no. 2492; Ahmad, 2/179; dan Nu'aim bin
Hammad dalam Zawa'id Az-Zuhd, no. 151)
BENTUK-BENTUK KESOMBONGAN
Sebagian orang menyangka bahwa kesombongan itu
letaknya dalam hati saja, sehingga dengan perbuatannya
semata-mata seseorang itu tidak bisa dikatakan sombong.
Benarkah demikian? Ternyata tidak. Karena walaupun pada
asalnya kesombongan itu di dalam hati, akan tetapi bisa
memunculkan
diketahui
oleh
bentuk-bentuk
panca
indra.
kesombongan
Inilah
di
yang
antara
dapat
bentuk
kesombongan-kesombongan yang harus ditinggalkan:
1. Takabbur Terhadap al-Haq
Di antara bentuk kesombongan terburuk adalah menolak
kebenaran. Kesombongan ini menyebabkan dia tidak bisa
mengambil faedah ilmu dan tidak bisa menerima al-haq serta
tidak
tunduk
kepada
al-haq.
Terkadang
ia
meraih
pengetahuan, namun jiwanya tidak mau tunduk terhadap alhaq, sehingga ia tidak bisa mendapatkan manfaat dari ilmu
yang berhasil dia raih, sebagaimana Allah ‫وجل‬
ّْ ‫عز‬
ّ memberitakan
tentang kaum Fir'aun:
ِ
ُْ‫ف ْ َكا َْن ْ َعاقِبَْة‬
َْ ‫استَ ْي َقنَ ْت َها ْأَنْ ُف ُس ُه ْْم ْ ْظُْل ًما ْ َوعُلًُّوا ْفَانْظُْْر ْ َكْي‬
ْ ‫َو َج َح ُدوا ِْبَا ْ َو‬
ِِ
ْ‫ين‬
َ ‫الْ ُم ْفسد‬
Dan
mereka
mengingkarinya
karena
kezaliman
dan
kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini
(kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan
orang-orang yang berbuat kebinasaan. (QS.An-Naml/27:
14)
Orang
yang
takabbur
terhadap
al-haq
-walaupun
kebenaran itu datang kepadanya lewat perantara anak kecil
atau orang yang dia benci dan musuhi-, maka sebenarnya
dia takabbur kepada Allah ‫وجل‬
ّْ ‫عز‬,
ّْ ‫عز‬
ّ karena Allah ‫وجل‬
ّ adalah alHaq, perkataan-Nya adalah haq, agama-Nya haq, al-haq
merupakan sifat-Nya, dan al-haq itu berasal dari-Nya dan
untuk-Nya.
Jika
seseorang
menolak
al-haq,
enggan
menerimanya, maka sesungguhnya dia menolak Allah ‫وجل‬
ّْ ‫عز‬
ّ
dan takabbur terhadap-Nya. Dan barangsiapa takabbur
terhadap
Allah
ْ‫وجل‬
ّ
ّ ‫عز‬,
niscaya
Allah
ْ‫وجل‬
ّ
ّ ‫عز‬
akan
menghinakannya.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin ‫ رمحه ْهللا‬berkata,
"Menolak
al-haq
yaitu
seseorang
menolak
kebenaran
berdasarkan penilaian dirinya dan fikirannya. Dia melihat
bahwa dirinya lebih besar dari kebenaran. Tandanya adalah
seseorang yang didatangkan kepadanya dalil-dalil dari alKitab dan as-Sunnah, tetapi dia tidak menerima, bahkan dia
terus mengikuti pendapatnya, maka ini adalah sebentuk
penolakan
terhadap
kebenaran.
Banyak
orang
hanya
membela dirinya, jika dia telah berpendapat dengan satu
pendapat, tidak mungkin dia meninggalkannya, walaupun dia
tahu pendapatnya itu menyelisihi kebenaran. Sikap ini
sesungguhnya menyelisihi agama dan akal. Yang wajib
adalah seseorang itu kembali mengikuti
kebenaran, di
manapun ia dapati, walaupun kebenaran itu menyelisihi
pendapatnya. Sesungguhnya sikap ini lebih mulia baginya di
sisi Allah dan di sisi manusia, serta lebih menyelamatkannya.
Janganlah engkau menyangka, jika engkau meninggalkan
pendapatmu menuju kebenaran, itu akan merendahkan
kedudukanmu di kalangan manusia, namun justru itu akan
meninggikan kedudukanmu, dan manusia akan mengetahui
bahwa engkau hanya mengikuti kebenaran. Adapun orang
yang menentang, dan terus mengikuti pendapatnya, serta
menolak kebenaran, maka ini adalah orang yang sombong.
2
Kita berlindung kepada Allah ‫وجل‬
ّْ ‫"عز‬
ّ
2
Diringkas dari Syarah
Kesombongan dan ujub.
Riyadhus
Shalihin, bab:
Keharaman
2. Takabbur Terhadap Manusia
Yaitu seseorang memandang dirinya di atas manusia
lainnya,
sehingga
dia
menganggap
dirinya
besar
dan
meremehkan yang lain. Kesombongan ini akan mendorong
kepada
kesombongan
terhadap
perintah
Allah
ْ‫وجل‬
ّ
ّ ‫عز‬.
Sebagaimana kesombongan Iblis terhadap Nabi Adam ‫عليهْالسالم‬
mendorongnya untuk enggan melaksanakan perintah Allah
untuk sujud kepada Adam ‫عليهْالسالم‬. Allah ‫وجل‬
ّْ ‫عز‬
ّ berfirman:
ْ‫ين‬
َْ ‫استَ ْكبَ َْرْ َوَكا َْنْ ِم َْنْالْ َكافِ ِر‬
َْ ِ‫ْإِلْإِبْل‬.ْ‫ََجَعُو َْن‬
َْ ‫فَ َس‬
ْ ‫ج َْدْالْ َمالئِ َك ْةُْ ُكل ُه ْْمْأ‬
ْ ْ‫يس‬
ْ‫ت ْأ َْْم‬
َْ ‫َستَ ْكبَ ْر‬
َْ ‫ت ْبِيَ َد‬
ُْ ‫ك ْأَ ْن ْتَ ْس ُج َْد ْلِ َما ْ َخلَ ْق‬
َْ ‫يس ْ َما ْ َمنَ َع‬
ُْ ِ‫ال ْ َْي ْإِبْل‬
َْ َ‫ْق‬.
ْ ‫ي ْأ‬
ْ‫ي‬
ٍْ ‫نْ ِْم ْْنْ ََن ٍْرْ َو َخلَ ْقتَْهُْ ِم ْْنْ ِط‬
ْ َِ‫ََنْ َخْي ٌْرْ ِمْن ْهُْ َخلَ ْقت‬
َْ ‫الْأ‬
َْ َ‫ْق‬.ْ‫ي‬
َْ ِ‫تْ ِم َْنْالْ َعال‬
َْ ‫ُكْن‬
Lalu seluruh malaikat-malaikatitu bersujud semuanya,
kecuali Iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia
termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman, "Hai
Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang
telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah
kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa)
termasuk
orang-orang
yang
(lebih)
tinggi?".
Iblis
berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau
ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan
dari tanah". (QS. Shad/38: 73-76)
3. Kesombongan Dengan Pakaian
Rasulullah ‫ ملسو هيلع هللا ىلص‬bersabda:
ِ
ْ‫َح َْد‬
َْ ‫اّللُْإِلَْي ِْهْيَ ْوَْمْالْ ِقيَ َام ِْةْفَ َق‬
َْ ْ‫َم ْْنْ َجَْرْثَ ْوبَْهُْ ُخيَ َال ْءَْ َْلْْيَْنظُْْر‬
َ ‫الْأَبُوْبَ ْك ٍْرْإ َْنْأ‬
َِْ ْ‫ول‬
ُْ‫اّلل‬
َْ ْ‫صلَى‬
ُْ ‫الْ َر ُس‬
َْ ‫كْ ِمْن ْهُْفَ َق‬
َْ ِ‫اه َْدْذَل‬
َْ ‫بْيَ ْستَ ْرِخيْإَِْلْأَ ْنْأَتَ َع‬
ْ ِ‫ِش َق ْْيْثَ ْو‬
َ ْ‫اّلل‬
ْ َ‫كْ ُخيَ َال ْء‬
َْ ِ‫صنَ ُْعْذَل‬
َْ ‫كْلَ ْس‬
َْ َ‫َعلَْي ِْهْ َو َسلَ َْمْإِن‬
ْ َ‫تْت‬
Barangsiapa
menyeret
pakaiannya
dengan
sebab
sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat
Lalu Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya terkadang salah
satu sisi sarungku turun, kecuali jika aku menjaganya".
Maka Nabi bersabda, "Engkau tidak termasuk orang yang
melakukannya dengan sebab sombong" (HR. Al-Bukhari
dan lainnya dari Ibnu 'Umar ‫)رضيْهللاْعنهما‬
4. Kesombongan Dengan Perbuatan
Kesombongan
memalingkan
dengan
wajahnya
dari
perbuatan
manusia,
bisa
berjalan
berupa
dengan
berlagak, dan lainnya. Allah ‫وجل‬
ّْ ‫عز‬
ّ berfirman:
ْ‫اّللَْل ْ ُُِيبْ ْ ُك َْل‬
َْ ْ ‫ض ْ َمَر ًحا ْإِ َْن‬
ِْ ‫اْلر‬
ْ ِْ ‫ش‬
ِْ َْ‫َاس ْ َول َْت‬
ِْ ‫َك ْلِلن‬
َْ ‫ص ّعِْْر ْ َخد‬
َ ُ‫َول ْت‬
ْ ْ‫ف‬
ْ ‫الْفَ ُخوٍْر‬
ٍْ َ‫ُمُْت‬
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi
dengan
menyukai
angkuh.
Sesungguhnya
orang-orang
yang
Allah
tidak
sombong
lagi
membanggakan diri. (QS. Luqman/31:ْ18)
Semoga Allah ‫وجل‬
ّْ ‫عز‬
ّ menjauhkan kita dan menjaga kita dari
kesombongan dengan segala bentuknya. Hanya Allah ‫وجل‬
ّْ ‫عز‬
ّ
tempat memohon pertolongan.[]
Download