ANALISA DAN SIMULASI DISTRIBUTED STATIC COMPENSATOR (DSTATCOM) UNTUK KOMPENSASI LENDUTAN TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI INDUSTRI TEGANGAN MENENGAH Anggiat Sitorus, Iwa Garniwa Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Permasalahan utama dalam kualitas daya listrik pada sistem distribusi, khususnya perindustrian, adalah terjadinya Lendutan tegangan. Lendutan tegangan dapat meyerang dengan mudah mesinmesin listrik yang memilki daya yang besar pada perindustrian sehingga mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi dalam bidang perindustrian dalam negeri yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Dengan menggunakan Distibuted Statsic Compensator (DSTATCOM) hal tersebut dapat ditanggulangi. Kata kunci: sistem distribusi, kualitas daya, Lendutan tegangan, Distributed Static Compensator ABSTRACT The main problem in the power quality in the distribution system, especially industry, is the occurrence of voltage sags. Voltage sags can easily subjugate electrical machines that have the great power that result in decreased quantity and quality of production in the industrial sector of domestic which resulted in huge losses. By using Distibuted Statsic Compensator (DSTATCOM) it can be solved. Keyword : distribtion system, power quality, tegangan lendutan, distributed static compensator I .LATAR BELAKANG Energi listrik merupakan salah satu komponen utama yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Manusia mustahil bisa beraktivitas dengan sempurna sesuai dengan tuntutan zaman tanpa adanya energi listrik yang optimal. Seiring dengan kemajuan zaman, kebutuhan akan energi listrik semakin hari semakin meningkat. Hal ini berbanding lurus dengan kemajuan teknologi 1 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 dimana terdapat beberapa perubahan dalam sistem yang dipakai untuk efektivitas, akan tetapi di sisi lain perubahan ini justru membutuhkan energi listrik yang lebih. Buruknya kualitas daya listrik ini dapat menyebabkan kegagalan atau kesalahan operasi beban listrik pada konsumen. Salah satu masalah yang sering muncul yang berhubungan dengan kualitas daya listrik adalah adanya lendutan tegangan. Lendutan tegangan merupakan penurunan nilai rms tegangan suatu sisitem tenaga listrik sebesar 0,1 sampai 0,9 pu dalam periode yang singkat (0.5 cycle sampai 1 menit). Salah Lendutan tegangan dapat mengakibatkan kerusakan peralatan hardware maupun software yang terhubung dalam suatu sistem tenaga listrik. Lendutan tegangan biasanya disebabkan oleh kegagalan sistem tetapi dapat juga disebabkan oleh penyambungan (switch on) beban berat atau pengasutan motor besar (starting large motor). Penyebab terjadi Lendutan tegangan pada saat terjadi kegagalan adalah karena besarnya arus hubung singkat (arus short-circuit) yang menyebabkan penurunan tegangan yang signifikan pada impedansi sistem sedangkan penyebab munculnya Lendutan tegangan pada pengasutan motor besar adalah karena motor induksi yang dapat menghasilkan enam sampai sepuluh kali arus full load pada saat pengasutan. Arus yang besar tersebut dapat menyebabkan rugi tegangan pada impedansi sistem. Jika besar arusnya relatif besar maka dapat menghasilkan lendutan tegangan yang signifikan.. Dengan menggunakan Distributed Static Compensator (DSTATCOM) hal tersebut dapat ditanggulangi. Pengunaan DSTATCOM sendiri sudah dilakukan di negaranegara maju sebagai solusi utama dalam penyelesaian permasalahn Lendutan tegangan dalam bidang perindustrian. Hal ini membuktikan bahwa metode DSTATCOM merupakan metode yang sangat berguna dalam memperbaiki kualitas tegangan yang menjadi masalah utama dalam bidang perindustrian. II. TINJAUAN TEORITIS Distributed Static Compensator (DSTATCOM) adalah sebuah sumber inverter tegangan sebagai static compensator (hampir sama dengan DVR) yang digunakan untuk mengkoreksi Lendutan tegangan. Hubungan ke jaringan distribusi dilakukan paralel (shunt) disambung melalui transformator daya distribusi. DSTATCOM dapat membangkitkan variabel induktif ataupun kapasitif kompensasi paralel secara kontiniu pada level rating maksimum MVA. DSTATCOM mengecek bentuk gelombang dari line dengan memperhatikan sinyal AC refernsi dan karena itu 2 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 dapat menyediakan jumlah arus kompensasi leading atau lagging yang benar untuk mereduksi jumlah tegangan fluktuasi. Komponen utama dari DSTATCOM terdiri dari capacitor dc, satu atau lebih modul inverter, sebuah filter AC, sebuah transformer untuk menyelaraskan output inverter dengan tegangan line, dan sebuah kendali PWM. Dalam implementasi DSTATCOM, sebuah sumber inverter tegangan mengkonversi tegangan DC ke tegangan AC tiga fasa dan dihubungkan ke line AC melewati ikatan reaktor dan kapasitor. Gambar 1 Block Diagram of DSTATCOM Komponen DSTATCOM terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: • IGBT atau GTO based DC to AC inverter Inverter ini digunakan untuk membuat arus reaktif leading atau lagging pada gelombang output tegangan yang dikontrol dalam besar dan fasa berdasarkan kompensasi yang diperlukan. • L-C Filter Filter LC digunakan untuk mererduksi harmonik dan menyocokkan impedansi output untuk mengaktifkan inverter multi-paralel untuk membagi arus. Filter LC dipilih karena keselarasan dengan tipe dari sistem dan harmonik yang terjadi pada output inverter. • Control Block (Blok Pengendali) Control Block digunakan pada saat switch modul Pure Wave DSTATCOM diperlukan. Control Block dapat mengendalikan peralatan eksternal seperti switch mekanik kapasitor bank. Control block ini didesain berdasarkan berabgai macam teori kontrol dan algoritma seperti teori PQ, teori sinkron frame, dll. 3 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 A. Prinsip Pengaturan Tegangan Pada DSTATCOM 1. Pengaturan Tegangan tanpa Kompensator Tegangan E dan V adalah sumber tegangan dan PCC adalah tegangan pada masing-masing bagian. Tanpa adanya kompensator tegangan, rugi tegangan pada PCC diakibatkan adanya arus beban (IL). Penurunan persamaan pada pengaturan tegangan tersebut adalah: [7] Gambar 2 (a) Rangkaian ekivalen pada beban dan supply sistem; (b) Phasor line belum dikompensasi; (c) Phasor line sudah dikompensasi [7] ........................................ (1) .......................................... (2) Dari persamaan di atas, didapat: ........................................ (3) 4 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 Sehingga, .............................. (4) ............... (5) ................................ (6) Perubahan tegangan bergantung pada komponen ΔVR dan ΔVX, yang saling memberntuk 90°. Besar besar dan phasa dari V, bergantung dari tegangan supply E, yang mana merupakan fungsi besar dan phasa dari arus beban. Tegangan drop juga bergantung pada kedua daya real dan reaktif dari beban sehingga komponen ΔV dapat dituliskan sebagai berikut. ............................... (7) 2. Pengaturan Tegangan menggunakan DSTATCOM Dengan menambahkan sebuah kompensator paralel dengan beban, memungkinkan untuk membuat |E|=|V| dengan mengontrol arus pada kompensator. ………..(8) ……..(9) Dimana IR adalah arus kompensator. Prinsip Kerja Dasar dari DSTATCOM sama dengan mesin sinkron. Mesin sinkron akan menyediakan arus lagging ketika under eksitasi dan arus leading ketika over eksitasi. DSTATCOM dapat 5 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 menghasilkan dan menyerap daya reaktif sama dengan mesin sinkron dan dapat juga menukar daya real jika disediakan dengan sebuah sumber DC eksternal. DSTATCOM menukar daya reaktif dilakukan jika tegangan output dari konverter sumber tegangan lebih besar dari tegangan sistem kemudian DSTATCOM akan bekerja sebagai reaktansi induktif sehingga peralatan menghasilkan daya reaktif kapasitif (arus leading bergerak dari DSTATCOM ke sistem) dan jika tegangan output dari konverter lebih kecil dari tegangan sistem maka DSTATCOM akan bekerja sebagai reaktansi kapasitif sehingga peralatan menyerap daya reaktif induktif (arus lagging bergerak dari DSTATCOM ke sistem). DSTATCOM menukar daya real jika perangkat switch tidak kehilangan daya real kurang dari yang dibutuhkan kapasitor DC untuk switching. Karenanya dibutuhkan pertukaran daya real untuk dengan sistem AC untuk membuat tegangan kapasitor konstan untuk kendali langsung tegangan. DSTATCOM juga dapat menukar daya real jika ada sumber DC eksternal untuk mengatur tegangan karena ada tegangan yang sangat rendah pada sistem distribusi atau karena adanya gangguan. Jika tegangan output VSC lebih rendah dari tegangan sistem maka daya real dari kapasitor atau sumber DC akan disuplai oleh sistem AC untuk mengatur tegangan dengan tegangan sistem ke 1 pu atau membuat tegangan kapasitor konstan. Perutukaran daya real dan daya reaktif pada konverter sumber tegangan dengan sistem AC adalah fenomena utama untuk pengaturan tegangan dalam transmisi sama dengan distribusi sistem. Untuk kompensasi daya reaktif, DSTATCOM menyediakan daya reaktif yang dibutuhkan oleh beban dan karena itu arus sumber harus tetap pada unity power factor (UPF). Ketika hanaya daya real yang disuplai oleh sumber, keseimbangan beban dapat dilakukan dengan membuat referensi dari arus yang seimbang. Sumber arus referensi digunakan untuk menentukan switching dari DSTATCOM yang mana memiliki komponen frekuensi fundamental dari arus beban. 6 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 III. MODEL SIMULASI Gambar 3 Jaringan Sistem Konfigurasi 1 Gangguan di Sisi Keluaran Transformator 3 dan Distributed Static Compensator 7 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 Tabel 1 Data Parameter Simulasi Data Suplai Frekuensi Sistem 50 Hz Tegangan Nominal 25 kV Data Penyulang Resistansi 1 ohm Induktansi 0,001 H Data Transformator 1 Daya Nominal 30 MVA Tegangan Fasa-Fasa Primer 25 kV Tegangan Fasa-Fasa 70 KV Sekunder Tegangan Fasa-Fasa Tersier 70 KV Koneksi Yg-Δ-Δ Data Transformator 2 Daya Nominal 20 MVA Tegangan Fasa-Fasa Primer 70 kV Tegangan Fasa-Fasa 11 KV Sekunder Koneksi Yg- Δ Data Transformator 3 Daya Nominal 20 MVA Tegangan Fasa-Fasa Primer 70 kV Tegangan Fasa-Fasa 11 KV Sekunder Koneksi Yg- Δ Data Sudden load 1 Daya Nominal 1 MVA Faktor Daya 1 Tegangan Nominal 11KV Data Sudden load 2 Daya Nominal 1 MVA Faktor Daya 1 Tegangan Nominal 11KV Data Sudden load 3 Daya Nominal 1 MVA Faktor Daya 1 Tegangan Nominal 11KV Data Sudden load 4 Daya Nominal 15 MVA Faktor Daya 1 Tegangan Nominal 11KV 8 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 Blok yang diberi warna biru muda adalah blok Distributed Static Compensator (DSTATCOM), yang terdiri dari blok pengendali PI, blok PWM Generator, blok DC link, blok converter berupa IGBT, dan blok LC-Filter yang dibuat menggunakan SimsPower Matlab 2012. Blok-blok berwarna putih merupakan jaringan sistem distribusi industri yang mempunyai lendutan tegangan pada setiap bebannya. Sistem jaringan distribusi terdiri dari blok Three Phase Source, blok Trafo Tiga kumparan, blok Trafo dua kumparan, dan blok sudden load. IV. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 4 Tegangan Tiga Fasa Sebelum Kompensasi Tahap 1 : Persiapan Pada tahap ini dilakukan identifikasi permasalahan yang terkait dengan Lendutan tegangan pada sistem distribusi dan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan Lendutan tegangan pada sistem distribusi. 9 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 Tahap 2 : Pengumpulan Data dan Studi Pustaka Pada tahap ini dilakukan studi pustaka yang terkait dengan permasalahan Lendutan tegangan pada sistem distribusi dan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan Lendutan tegangan tersebut, yang meliputi : § Melakukan studi literatur mengenai Lendutan tegangan yang terdiri dari pengeertian Lendutan tegangan, penyebab terjadinya Lendutan tegangan, dan pengaruh Lendutan tegangan pada sistem distribusi. § Melakukan studi literatur mengenai DSTATCOM sebagai solusi yang paling tepat untuk memecahkan masalah Lendutan tegangan yang meliputi prinsip kerja dan keunggulan dari DSTATCOM § Melakukan studi literatur mengenai perancangan dan pemodelan sistem distribusi dan DSTATCOM pada aplikasi Matlab. Tahap 3 : Perancangan Simulasi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu : Melakukan perancangan sistem distribusi yang dapat menghasilkan Lendutan tegangan yang terdiri dari perancangan besarnya tegangan, daya, dan impedansi sumber dan transformator yang dipakai. Melakukan perancangan DSTATCOM agar dapat berjalan sesuai dengan prinsip kerja pada sistem distribusi yang telah dibuat sebelumya. Perancangan DSATCOM terdiri dari penentuan besarnya kapasitansi, komponen elektronika daya pada sebagai konverter dan pengendali yang digunakan. Tahap 4 : Pemodelan Simulasi Berdasarkan perancangan simulasi maka dilakukan pemodelan simulasi langsung dengan menggunakan aplikasi matlab dengan menggunakan fitur simulink. Setelah semua rancangan sistem distribusi dimodelkan maka akan dilihat apakah simulasi berjalan dengan lancar dan tidak ada kesalahan sehingga dapat dilanjutkan dengan memodelkan DSTATCOM pada sistem distribusi. Setelah selesai melakukan pemodelan secara keseluruhan maka simulasi dapat dijalankan lagi tuntuk melihat dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi. 10 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 Tahap 5 : Pengujian dan Analisis Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap DSTATCOM dengan variasi beban yang beragam pada sistem menggunakan nominal distribusi sehingga dapat dilihat seberapa besar tegangan yang harus dikompensasi dan bagaimana keandalan dari sistem kompensasi DSTATCOM Tahap 6 : Hasil Dan Pelaporan Pada tahap ini dilakukan penyusunan hasil penelitian yang telah dilakukan. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. GANGGUAN TIGA FASA Gambar 5 Tegangan Tiga Fasa Sebelum Kompensasi Pada gangguan tiga fasa lendutan tegangan yang terjadi untuk ketiga fasa pada sistem distribusi industri adalah sebesar 0,85 pu. 11 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 Gambar 6 Tegangan Tiga Fasa Setelah Kompensasi Lendutan tegangan sebesar 0,85 pu dapat dikompensasi oleh Distributed Static Compensator (DSTATCOM) sehingga sistem tersebut bekerja pada kondisi normal. Besar kompensasi yang dilakukan adalah 0,998 pu. B. GANGGUAN SATU FASA KE TANAH Gambar 7 Tegangan Tiga Fasa Sebelum Kompensasi Pada gangguan satu fasa ke tanah lendutan tegangan yang terjadi terdapat pada fasa A. Besar lendutan tegangan yang terjadi adalah 0,85 pu. 12 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 Gambar 8 Tegangan Tiga Fasa Setelah Kompensasi Lendutan tegangan sebesar 0,85 pu dapat dikompensasi oleh Distributed Static Compensator (DSTATCOM) sehingga sistem tersebut bekerja pada kondisi normal. Besar kompensasi yang dilakukan adalah 1,015 pu. C. GANGGUAN DUA FASA Gambar 9 Tegangan Tiga Fasa Sebelum Kompensasi Pada gangguan dua fasa lendutan tegangan yang terjadi terdapat pada fasa A dan B. Besar lendutan tegangan yang terjadi adalah 0,865 pu untuk fasa A dan 0,88 pu untuk fasa B. 13 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 Gambar 10 Tegangan Tiga Fasa Setelah Kompensasi Lendutan tegangan sebesar 0,85 pu dan 0,88 pu dapat dikompensasi oleh Distributed Static Compensator (DSTATCOM) sehingga sistem tersebut bekerja pada kondisi normal. Besar kompensasi yang dilakukan adalah 1,066 pu. VI. KESIMPULAN 1. Gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik perindustrian dapat mempengaruhi besarnya arus hubung singkat dengan besar arus gangguan satu fasa ke tanah memiliki nilai paling besar, yaitu sebesar 1,61 kA untuk konfigurasi sistem 1 dan 1,58 kA untuk sistem konfigurasi 2 dan besar arus hubung singkat tiga fasa, yaitu 0,962 kA untuk sistem konfigurasi 1 dan 0,952 kA untuk sistem konfigurasi 2 memiliki nilai lebih besar dari gangguan dua fasa, yaitu 0,584 kA untuk konfigurasi sistem 1 dan 0,574 kA untuk konfigurasi sistem 2. 2. Penambahan beban-beban listrik dan besarnya impedansi gangguan pada suatu sistem distribusi tenga listrik dapat menyebabkan semakin dalamnya besar tegangan yang terjadi pada saat terjadi gangguan, pada sistem konfigurasi 1 besar lendutan minimum yang terjadi sebesar 0,865 pu dan besar lendutan maksimum yang terjadi sebesar 0,847 pu sedangkan pada sistem 14 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 konfigurasi 2 besar lendutan minimum yang terjadi sebesar 0,856 pu dan besar lendutan maksimum yang terjadi sebesar 0,844 pu. 3. Distributed Static Compensator (DSTATCOM) dapat mengkompensasi lendutan yang disebabkan oleh gangguan seimbang dan tidak seimbang pada suatu sistem distribusi tenaga listrik khususnya sistem distribusi industry dengan besar kompensasi berkisar antara 0,975 pu sampai dengan 1,066 pu. Nilai ini menunjukkan kinerja Distributed Static Compensator (DSTATCOM) baik merujuk pada standar IEEE Std 1159-2009. . REFERENSI [1]Kumar, Abhishek. (2011, July). Mitigation of Lendutan tegangan for Motor Loads in Distribution Systems using DSTATCOM. Thesis, Patiala. [2]Dugan, R.C., & McGranaghan, M.F. (2002). Electrical Power System Quality. New York : McGraw Hill. [3]IEEE Std. 1159-2009 - IEEE Recommended Practice for Monitoring Electric Power Quality [4] Patne, Nita R., & Thakre, Khrisna L. (May,2008). Factor Affecting Characteristic of Lendutan tegangan Due to Fault in the Power System. SERBIAN JOURNAL OF ELECTRICAL ENGINEERING, 5(1), 171-182. [5]http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=17&submit.y=14&qual=high&submitval=prev &fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Felkt%2F2005%2Fjiunkpe-ns-s1-2005-23400105 2963proteksi-chapter2.pdf [6]http://dunialistrik.blogspot.com/2008/12/sistem-distribusi-tenaga-listrik.html [7]Pinapatrumi, Kiran Kumar, & L., Krishna Mohan. (2012). DQ based Control of DSTATCOM for Power Quality Improvement. VSRD International Journal of Electrical, Electronics & Communication Engineering, 2(5), 207-227 [8]Premalatha,S., & Valli, G.Punithha. (March, 2012). Digital Simulation of D-statcom System for Improving Power Quality. IEEE - International Conference On Advances In Engineering, Science And Management (ICAESM -2012), 31, 201 2666. [9]Kumar, Abhishek. (2011, July). Mitigation of Voltage Sags for Motor Loads in Distribution Systems using DSTATCOM. Thesis, Patiala 15 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013 [10]Kumar, S.V. Ravi, & Nagaraju S.Siva. (June, 2007). SIMULATION OF D-STATCOM AND DSTATCOM IN POWER SYSTEMS. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences, 2(3), 1819-6608. 16 UNIVERSITAS INDONESIA Analisa Dan..., Anggiat Sitorus, FT UI, 2013