Jurnal Nasional Ecopedon PERMEABILITAS TANAH JNEP Vol. 2No.2(2014) 46-49 PENDAHULUAN Cara Praktis Pengukuran Permeabilitas Tanah Dengan Menggunakan Ring Sampel 1 1 Welsi Yunika Sari , Nita Oktarina , Yana Andriani Jamulya dan Suratman Woro Suprodjo (1983), mengemukakan bahwa permeabilitas adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal. Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih rendah. Sifat tanah yang memungkinkan air melewatinya pada berbagai laju alir tertentu disebut permeabilitas tanah. Sifat ini berasal dari sifat alami granular tanah, meskipun dapat dipengaruhi oleh faktor lain (seperti air terikat di tanah liat). Jadi, tanah yang berbeda akan memiliki permeabilitas yang berbeda. “Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung yang tidak bercelah (unfissured).” (Hengki,H.2012) 1 1 Mahasiswi semester 3 Prodi. Tata Air Pertanian Jurusan TeknologiPertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Diterima : November 2014/ diterbitkan Desember 2014 Abstrak Dalam bidang pertanian diperlukan lahan yang sesuai untuk bercocok tanam. Dimana lahan yang dimaksudkan adalah lahan yang tidak tergenang air, melainkan dapat menyerapkan air dengan baik. Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang meliputi infiltrasi tanah dan bermanfaat sebagai permudahan dalam pengolahan tanah. Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas berkisar antara lambat sampai agak cepat, sedangkan di lapisan bawah tergolong agak lambat sampai sedang. Sifat tanah yang memungkinkan air melewatinya pada berbagai laju alir tertentu disebut permeabilitas tanah. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefinisikan secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan, atau penetrasi akar tanaman atau lewat. Untuk dapat menentukan hidrolik konduktivitas tanah dalam keadaan jenuh. Dilakukan karena pengukuran dilaboraturium membutuhnkan waktu yang lama untuk dapat menghasilkan data permeabilitas. Riset ini diperlukan untuk mengatasi kesulitan dalam pengukuran permeabilitas, dan dilakukan dengan menggunakan ring sampel. Dilakukan dengan menggunakan ring sampel dan mengamati air yang mengalir dari sampel tanah selama 1jam. Alat yang digunakan yaitu Botol plastic/gayung, Ring sampel, Kayu dua buah, Karet minimal 10cm, Jaring kawat, Tanah, Air. Hasil yang diperoleh dalam pengamatan yaitu didapatkan tekstur tanah yang bermacammacam seperti liat, liat berpasit, berpasir, liat, lempung. Dengan permeabilitas tanah liat yaitu lambat, dan berpasir permeabilitasnya cepat Untuk dapat menentukan hidrolik konduktivitas tanah dalam keadaan jenuh. Dilakukan dengan menggunakan ring sampel dan mengamati air yang mengalir dari sampel tanah selama 1jam. BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian Pelaksanaan praktek ini dilaksanakan di politeknik pertanian negeri payakumbuh pada pada hari rabu tanggal 10 desember 2014 pada pukul 9.00-12.30 Wib. Alat dan bahan Botol plastic/gayung, Ring sampel, Kayu dua buah, Karet minimal 10cm, Jaring kawat, Tanah, Air Cara kerja Ambil tanah dengan menggunakan ring sample, Kata kunci: Permeabilitas, tanah, ring, jarring kawat, air Singkatan : K : Permeabilitas Gambar.1 tanah yang di ambil dengan ring sampel Koresponden: [email protected];hp:081993702424 Tlp:+627527754192; fax:+627527750220 Pada bagian atas ring sample kasih benen, 46 Welsi YS1, Nita O1, Yana A1,/Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 (2014) 46-49 ke 3, 4,5 dilakukan hanya 1 kali, Catat data pengukuran selama 1 jam tersebut, Lakukan perhitungan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pratikum ini didaptkan hasil permeabilitas dari lahan jagung, lahan caco, dan lahan jahe. Datanya adalah sebagai berikut: Hari Waktu Perendaman 1 24 jam Perendaman - 2 Jam 09-15 Lewat Air - Gambar. 2 tanah dalam ring sampel yang diberi benan dan air 2 Jam 20.4521.45 Pengikuran 1 138 ml Masukkan air kedalam benen tersebut, Diamkan atau rendam tanah dalam air yang ada di dalam gayung selama24jam, 2 Jam 21.5022.50 Pengukuran 2 130 ml 3 Jam 12.45-13.45 Pengukuran 3 135 ml 4 Jam 17.2018.20 Pengukuran 4 120 ml 5 Jam 18.4019.40 Pengukuran 5 Jumlah Hasil 90 ml 613 : 5= 122,6 ml K= Gambar. 3 tanah dalam ring sampel yang di rendam selama 24 jam K= K= 2,89642 cm/jam Setelah itu buang air yang ada dalam gayung dan letakkan ring sample di atas bambu yabg beralaskan. Permeabilitas pada lahan cacao Gambar. 4 Tahap awal pengamatan Dimkan lebih kurang 4 jam, Setelah itu lakukan pengukuran selam 1 jam Pengukuran pada hari ke 2 dilaakukan 2 kali sedangkan untuk hari 49 Hari Jam Perendaman Hasil 1 Jam 11.00-11.00 Perendaman - 2 Jam 11.0017.00 Lewat Air - 2 Jam 20.0021.00 Pengukuran 1 5 ml 2 Jam 21.0522.05 Pengukuran 2 10 ml 3 Jam 23.0024.00 Pengukuran 3 20 ml 4 Jam 23.0500.05 Pengukuran 4 60 ml Welsi YS1, Nita O1, Yana A1,/Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 (2014) 46-49 5 Jam 23.0000.00 Pengukuran 5 Jumlah K = permeabilitas (cm/jam) 5 ml Q= banyaknya air yang mengalir setiap pengukuran (ml). t = waktu pengukuran (jam). 100 : 5=20 ml L = tebal contoh tanah (cm). h = “water head”, ialah tinggi permukaan air dari permukaan contoh tanah (cm). K= 2 A = luas permukaan contoh tanah (cm ). Ada pun data yang lain yaitu: K= Nama K= 0,47249566 cm/jam Permeabilitas pada tanaman jahe Tanaman Yosi Tebu Hasil 80 cm/jam Tekstur Agak Kasar Agak Kasar Halus Hari Waktu Perendaman Hasil Nola Buncis 1 24 jam Perendaman - David Padi 2 Jam 09.15 Lewat Air - Uci Mangga Halus 2 Jam 20.0021.00 Pengukuran 1 40 ml Irma Selada Tesa Sawo 2 Jam 21.0522.05 Pengukuran 2 70 ml Anggi Durian Jam 15.0016.00 Pengukuran 3 Fandi 4 Jam 19.0020.00 Pengukuran 4 50 ml 5 Jam 09.0010.00 Pengukuran 5 40 ml Aziza Kacang Tanah Kacang Hijau Jeruk Elli Belimbing Sry Tebu Yanti Sawit Wini Pisang Amin Jahe Nelmaita Buncis Mutia Arlian Nofrizal Pepaya Jambu Siam Belimbing Hanah Pepaya Agak Halus Lempung Liat Berdebu Lempung Liat Berpair Halus Berpasir Halus Berpair Agak Halus Agak Halus Lempung Berpasir Lempung Berpasir Kasar Berpasir Agak Halus Agak Kasar Liat Agak Halus Agak Halus Agak Halus 3 Jumlah 60 ml Riyal 300 : 5= 60 ml K= K= K= 1,55924 cm/jam Keterangan : Ulfa Mangga Mega Jagung Suci Jeruk Tohir Durian 2,75 cm/jam 3,7 cm/jam 2,78 cm/jam Berpair Agak Lambat Agak Kasar Agak Halus Agak Halus Agak Lamabat Agak Cepat Lambat “Permeabilitas tanah adalah kecepatan air merembes ke dalam tanah kearah horizontal dan vertical melalui pori-pori tanah atau kecepatan tanah meresapkan atau meloloskan air dalam 3,98 cm/jam 7,45 cm/jam 4,14 cm/jam 25 cm/jam 4,73 cm/jam klasifik asi Cepat Cepat Agak Lambat Agak Lambat Cepat Sangat Lambat Sangat Lambat Agak Cepat Sedang Agak Cepat Agak Cepat Lambat Lambat Cepat Lambat Agak Lambat Lambat Lambat Lambat Lambat keadaan jenuh. Kecepatan perembesan air dipengaruhi oleh tekstur tanah.” (anneahera.2012) 48 Welsi YS1, Nita O1, Yana A1,/Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 (2014) 46-49 Setelah melakukan pratikum dilapangan, dibuktikan bahwa pada data pertama hasilnya 2,89642 cm/jam klasifikasi permeabilitasnya sedang artinya dominasi fraksi debu menyebabkan terbentuknya pori-pori mesodalam jumlah sedang, sehingga luas situs sentuhan menjadi cukup luas, menyebabkan daya pegang terhadap air cukup kuat. Hal ini yang menyebabkan adalah air dan udara. Data kedua hasilnya 0,47 cm/jam klasifikasinya lambat artinya dominasi fraksi liat menyebabkan terbentuknya banyak pori-pori mikro, sehingga luas permukaan sentuhnya menjadi sangat luas. Dengan demikian daya pegang terhadap air sangat terperangkap dan udara sulit masuk. Pada kondisi ini, sebagian besar ruang pori terisi air, sehingga pori-pori mikro ini disebut juga pori kapiler karena proses kehilangan airnya berlangsung lambat ( drainase lambat). Data ketiga hasilnya 1,55924 cm/jam klasifikasinya agak lambat artinya kurang terbentuknya pori-pori pada tanah sehingga air kurang dapat meresap ke dalam tanah. KESIMPULAN dari data yang diperoleh saat pratikum, didaptkan hasil bahwa pada tanaman Tebu tekstur tanah agak kasar hasil 80 cm/jam, klasifikaasi nya: kasar berdebu dan pada tanaman Pisang tektur tnah nya kasar berpasir hasil 25cm/jam didapatkan kelas klasifikasinya: cepat. Pada tanaman Sawo tekstur lempung liat berdebu dan lempung liat berpasir hail nya 4,14 cm/jam kelas klasifikasinya adalah: sangat lambat, dan pada tanaman Jahe tekstur tanah nya agak halus dan hail nya 4,73 cm/jam kelas klasifikasinya adalah: lambat. UCAPAN TERIMAKASI Terimaksih kami ucapkan kepada Dosen pembimbing akademik Bapak Er. Prabawayudha, SSi, MSc. Bapak Ismawardi, MP, dan Ibu Trinovita Zuhara Jingga, S.Kom, M.Kom yang telah memberikan ilmu pengetaahuan kepada kami dantelah membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan jurnal ini dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Edi Joniarta.2014.BKPM.Fisika.Tanah.Politani.hal98 hengkihariadi.2012.10.laporan-praktikum-dasar-dasar-ilmu. http://hengkihariadi.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikumdasar-dasar-ilmu.html aksek.16.Desember.2014 llmu-tanah.2012.06.permeabilitas-tanah.http://llmutanah.blogspot.com/2012/06/permeabilitastanah.htmlakses.16.Des ember.2014 anneahira .permeabilitastanah.http://anneahira.com/permeabilitastanah.htmakses.16.Desember.2014 2014 49 Welsi YS1, Nita O1, Yana A1,/Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 (2014) 46-49 48 Welsi YS1, Nita O1, Yana A1,/Jurnal Nasional Ecopedon Vol.2 (2014) 46-49 49