POKOK BAHASAN III MODEL — MODEL KOMUNIKASI DESKRIPSI SINGKAT Materi kuliah itti diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan kepada mahasiswa tentang beberapa model komunikasi yang ter-populer, beberapa perbedaan pada masing-masing model, serta kelebihan dan kekurangan model tersebut. Bahasan pada materi ini diawali dengan Pendahuluan mengenai ariti dari model, fungsi dan manfaat model, tipologi model, dan model-model kom unikasi TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami berbagai macam model-model komunikasi, mengetahui perbedaan mendasar masingmasing model komunikasi, serta melakukan telaah kelebihan dan kekurangan masingmasing model komunikasi. RELEVANSI BAB INI DENGAN KEGIATAN MAHASISWA Pokok bahasan yang disajikan dalam bab ini membekali mahasiswa mengenai beberbagai macam model-model komunikasi yang diperlukanan untuk mendeskripsikan fenomena komunikasi berdasarkan model-model komunikasi yang mereka pelajari, menawarkan presisi tentang fenomena model komunikasi tersebut, dan menyarankan suatu kejadian. MATER! Dalam memahami fenomena komunikasi akan diperlukan penggunaan modelmodel komunikasi. Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Universitas Gadjah Mada Hanya saja model komunikasi mereduksi fenomena komunikasi yang artinya; ada nuansa komunikasi lain yang mungkin terabaikan dan tidak terjelaskan oleh model tersebut. Menurut Sereno dan Mortensen, model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi, dalam arti lain suatu model mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Sedangkan B. Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruahan, unsur, sifat atau kompenen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Sehingga model merupakan gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori dengan kata lain, model adalah teori yang disederhanakan. Menurut Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr., model akan membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena itu hubungan antara model dengan teori begitu erat, sehingga model sering dicampuradukkan dengan teori. Model dapat berfungsi sebagai basis suatu teori yang lebih kompleks, slat untuk menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep. Kita dapat menggunakan kata-kata, angka, symbol, dan gambar untuk melukiskan suatu model suatu objek, teori atau proses. Misalnya dalam teorema Pythagoras Model memberikan teoritis suatu struktru untuk menguji temuan dalam dunia nyata. Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai tiga fungsi; pertama, melukiskan proses komunikasil Universitas Gadjah Mada kedua, menunjukkan hubungan visuall dan ketiga, membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Semetara Deutsch menyebutkan model komunikasi mempunyai empat fungsil general, mengorganisasikan kemiripan data dan hubungan yang tadinya tidak teramatil heuristik, menunjukkan faktafakta dan metode baru yang tidak diketahuil prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidakl pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi. Fungsi-fungsi tersebut merupakan basis untuk menilai suatu model. Irwin D.J Bross menyebutkan beberapa keuntungan model; menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah, bila model awal tidak berhasil memprediksil terbukanya problem abstraksi. Sementara Raymond S. Ross mengatakan model menyediakan kerangka rujuakan, menyarankan kesenjangan informasional, menyoroti problem abstraksi dan menyatakan suatu problem dalam bahasa simbolik bila terdapat peluang untuk menggunakan gambar atau symbol. Tipologi model Kita dapat menggolongkan model dengan berbagai cars. Gerhard J Hanneman dan William J. McEwen mengambarkan suatu taksonomi model dalam bagan seperti gambar di bawah ini: Model mentall mempresentasikan proses mental internal yang nampaknya tidak begitu relevan bust kita. Model yang mungkin lebih penting adalah model Universitas Gadjah Mada simbolik yang terdiri dari model matematik (misalnya, dan model verball lalu model fisik yang terdiri dari model ikonik dan model analog. Model verbal adalah model yang dinyatakan dengan kata-kata meskipun bentuknya sangat sederhana. Model verbal sangat berguna, terutama untuk menyatakan hipotesis atau menyajikan basil penelitian. Model yerbal sering dibantu dengan grafik, diagram atau gambar yang oleh Raymond S.Ross disebut model verbal-piktorial. Model grafik atau model diagramatik secara skematis menampilkan apa yang dapat disajikan dengan sekedar kata-kata, misalnya pada struktut organisasi, kalender, peta topografi. Model fisik terbagi menjadi dua model ikonik yang penampilan umumnya (rupa, bentuk, tanda-tanda) menyerupai objek yang dimodelkan, misalnya model pesawat, maket menara Pisa, dan model analog yang mempunyai fungsi serupa dengan objek yang dimodelkan, meskipun bentuk fisiknya tidak serupa, misalnya computer yang fungsinya menyerupai otak manusia. Seperti juga teori, model dapat diterima sepanjang belum dinyatakan keliru berdasarkan data terbaru yang ditemukan dilapangan. Pada umunya tidak ada suatu model yang berhasil yang muncul dengan tiba-tiba, suatu model yang baik telah melewati tahap ujian, yang memakan waktu puluhan tahun. Universitas Gadjah Mada Model-model komunikasi; suatu perkenalan Model komunikasi kurang lebih adalah suatu replica dengan bentuk model yang kebanyakan sebagai model diagramatika dari dunia nyata. Sehingga model komunikasi bersifat dinamis. Beberapa model-medel Komunikasi populer adalah sebagai berikutl 1. Model S — R Model stimulus — respon adalah model komunikasi paling mendasar, model ini di pengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model ini menunjukkan komunikasi sebagai suatu proses aksi — reakasi yang sangat sederhana. Proses ini dapat bersifat timbal-balik dan mempunyai banyak efek, setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi berikutnya yaitu positif dan negative. Model S — R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses khususnya yang berkenaan dengan factor manusia. Secara implicit ada asumsi dalam dalam model S — R bahwa prilaku manusia dapat diramalkan, atau komunikasi dianggap sebagai statis, yang menganggap manusia selalu berprilaku (respon) karena kekuatan dari luar (stimulus) bukan atas kehendak, keinginan dan kemauan bebasnya. 2. Model Aristotle's Model Aristotle's adalah model komunikasi paling klasik yang sering juga disebut model retoris. Komunikasi ini terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Dalam model Aristotle's ada tiga unsure dasar proses komunikasi pembicara, pesan dan pendengar. Universitas Gadjah Mada Focus komunikasi model Aristotle's adalah komunikasi retoris, yang kini lebih dikenal dengan komunikasi public atau pidato. Seperti model S — R komunikasi model Aristotle's sangat sederhana dan tidak memuat unsur-unsur lainya; seperti saluran, umpan balik, efek dan kendala atau gangguan komunikasi. Menurut Aristotle's persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos — keterpercayaan anda), argument anda (logos — logikan dalam pendapat anda), dan dengan memainkan emosi khalayak (pathos emosi khalayak). Salah satu kelemahan model ini bahwa komunikasi di anggap sebagai fenomena yang statis, seseorang berbicara, pesannya berjalan kepada khalayak dan khalayak mendengarkan dan model ini berfokus pada komunikasi yang bertujuan (disengaja) yang terjadi ketika seseorang berusaha membujuk orang lain untuk menerima pendapatnya. Kelemahan lain model retoris, tidak dibahas aspek-aspek nonverbal dalam persuasi. 3. Model Lasswell Model ini dikemukakan tahun 1948 oleh Harold Lasswell yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Lasswell mengemukakan ada tiga fungsi komunikasi; pertama, pengawasan lingkungan yang mengingatkan anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkunganl kedua, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan; ketiga, transmisi warisan social dari suatu generasi ke generasi lainnya, misalnya pemimpin politik dan diplomat termasuk ke dalam kelompok pengawas lingkungan. Pendidik, jurnalis dan penceramah membantu mengkorelasikan atau mengkumpulkan respon orang-orang terhadap informasi baru. Anggota keluarga dan pendidik sekolah mengalihkan warisan social. Dalam model ini tidak semua komunikasi bersifat dua arch, dengan suatu aliran yang lancer dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan penerima. Dalam masyarakat yang komplek, banyak informasi disaring oleh pengendali pesan-editor, penyensor atau propagandis, yang menerima informasi dan menyampaikannya kepada public dengan beberapa perubahan. Model ini sering diterapkan dalam komunikasi massa yang mengisyaratkan lebih dari satu saluran dapat Universitas Gadjah Mada membawa pesan. Secata ringkas Lasswell merangkum menjadi beberapa unsur yang berkait unsur sumber (Who) merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan unsur pesan (say what) merupakan bahan untuk analisis isil unsur saluran komunikasi (in which channel) dikaji dalam analisis medial unsur penerima (with what effect) berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa. Model Lasswell dikritik karena model ini mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model ini juga dianggap terlalu menyederhanakan masalah. Tetapi seperti pada setiap model yang baik Lasswell memfokuskan perhatian pada aspek-aspek penting komunikasi. 4. Model Shannon dan Weayer Model ini sering disebut model matematis atau model teori informasi adalah model yang pengaruhnya paling kuat atas model teori komunikasi lainnya. Dasar pembuatan model ini adalah Shannon seorang insinyur pada Bell Telephone dan berkepentingan menyampaikan besan dengan cermat melalui telepon. Weaver mengembangkan konsep Shannon untuk menerapkan pada semua bentuk komunikasi. Untuk menjawab pertanyaan "Apa yang terjadi pada informasi sejak saat dikirimkan hingga diterima?" Universitas Gadjah Mada Model Shannon dan Weaver menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkatan kecermatannya. Model ini melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui saluran kepada seseorang penerima yang menyandi balik atau mencipta ulang pesan tersebut. Ringkasnya model ini mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan suatu pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat yang dimungkinkan. Pemancar (Transmitter) mengubah pesan menjadi suatu sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (Channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal dari transmitter ke penerima (receiver). Dalam percakapan, sumber informasi adalah otak, transmitter-nya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan), yang ditransmisikan lewat udara (sebagai saluran). Penerima (receiver), yakni mekanisme pendengaran, melakukan operasi yang sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan merekonstruksi pesan dari sinyal. Sasaran (destination) adalah totak) orang yang menjadi tujuan pesan itu. Suatu konsep yang penting dalam model ini adalah gangguan (noise) yaitu setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini bisa merupakan interferensi statis atau suatu panggilan telepon, musik yang hinggar Binger di sebuah pests. Ahli-ahli komunikasi memperluas konsep ini pada gangguan psikologi dan gangguan fisik, gangguan psikologi meliputi gangguan yang merasuki pikiran dan perasaan seseorang yang mengganggu penerimaan pesan yang akurat. Contoh yang paling jelas adalah melamun. Kondes lain yang merupakan andil Shannon dan Weaver adalah entropi (kehilangan informasi dalam berita) dan redundansi (penggunaan kata yang berlebih) serta keseimbangan yang diperlukan diantara keduannya untuk menghasilkan komunikasi yang efisien dan pada saat yang sama mengatasi gangguan dalam saluran. Kelemahan dari model ini adalah memberikan gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi sehingga dalam model ini komunikasi dipandang sebagai fenomena statis dan satu arch, jugs tidak ada konsep umpan balik atau Universitas Gadjah Mada transaksi yang terjadi dalam penyandingan dan penyandingan balik dalam model tersebut. 5. Model Schramm Menurut Wilbur Schramm komunikasi senantiasa membutuhkan tiga unsur; sumber (source), pesan (message) dan sasaran (destination) sumber boleh jadi seorang individu (bebicara, menulis, menggambar, memberikan isyarat) atau suatu organisasi komunikasi (surat kabar, penerbit, stasiun televisi, studio film). Pesan bisa berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara, implus dalam arus listrik, lambaian tangan. Sasaran mungkin seorang yang mendengarkan, menonton, membaca; atau anggota suatu kelompok seperti kelompok diskusi, khalayak pendengar ceramah, kumpulan penonton sepak bola. Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik pesan, berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah bersama yang besar, maka komunikasi mudah dilakukan. Semakin besar wilayah tersebut semakin miriplah bidang pengalaman kedua belah pihak. Bila kedua lingkaran itu tidak bertemu (tidak ada pengalaman bersama) maka komunikasi tidak mungkin berlangsung, dan bila wilayah yang berhimpitan itu kecilartinya bila pengalaman sumber dan pengalaman sasaran sangat jauh berbeda maka akan sulit menyampaikan makna dari seseorang kepada orang lain, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini. Proses kembali (umpan balik) dalam model ini memerankan peranan sangat penting dalam komunikasi, karena hal itu mernberikan penjelasan bagaimana pesan ditafsirkan, baik dalam bentuk kata-kata, anggukan kepala, kening Universitas Gadjah Mada berkerut, wajang melengos. Namun menurut Schramm, umpan balik juga dapat berasal dari pesan kita sendiri, misalnya kesalahan ucapan atau kesalahan tulisan yang kemudian kita perbaiki 6. Model Newcomb Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif psikologisosial. Dalam model ini komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang-orang mengoreientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Model ini mengisyaratkan bahwa setiap system apapun mungkin ditandai oleh suatu keseimbangan kekuatan-kekuatan dan bahwa setiap perubahan dalam bagian mana pun dari system tersebut akan menimbulkan suatu ketegangan terhadap keseimbangan atau simetri, karena ketidakseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologi tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan. Dengan kata lain jika (A) dan (B) mempunyai sikap positif terhadap satu yang sama lain terhadap (X) (orang, gagasan, atau benda) hubungan itu merupakan simetri. Bila (A) dan (B) saling membenci dan salah satu menyukai (X), maka hubungan mereka juga merupakan simetri. Akan tetapi bila (A) dan (B) saling menyukai namun mereka tidak sependapat mengenai (X) atau bila mereka saling membenci namun sependapat dengan mengenai (X) maka hubungan mereka bukan simetri. Lihat gambar di bawah ini. Dalam konteks ini, ketegangan mungkin akan muncul yang menuntut mereka untuk mencari keseimbangan dengan cara mengubah sikap satu pihak terhadap pihak lainnya, atau sikap mereka terhadap (X). Universitas Gadjah Mada 7. Model Westley dan MacLean Tahun 1957 Bruce Westley dan Malcolm MacLean, menerapkan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi. Model ini dipengaruhi model Newcomb, model Lasswell dan model Shannon dan Weaver. Dalam model ini mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatas yang semuanya merupakan objek orientasi, menempatkan suatu peran (C) di antara (A) dan (B) dan menyediakan umpan balik. Perbedaan dalam umpan balik yang akan membedakan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antarpribadi, sementara dalam komunikasi massa bersifat minimal/tertunda, misalnya pesangan iklan di ruas-ruas jalan tidak dapat secara langsung mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak, namun mungkin beberapa atau beberapa bulan kemudian. Dalam model ini ada lima unsur; objek orientasi, pesan, sumber, penerimaan, dan umpan balik. Westly dan MacLean menambahkan suatu unsur lain (C) yaitu penjaga gerbang (gatekeeper) atau pimpinan pendapat yang menerima pesan (X') dari sumber media massa (A) atau menyoroti objek orientasi (X3,X 4) dalam lingkungannya. Menggunakan informasi ini (C) kemudian menciptakan pesan sendiri (X") yang ia kirimkan kepada penerima (B), maka terbentuklah suatu system penyaringan, misalnya bila anda punya minat pada komunikasi kehutanan anda dapat membaca buku dan menonton film documenter tentang kehutanan. Selanjutnya anda menyaring informasi dan sekaligus memberi suatu lingkungan yang berbeda yang anda berika pada teman anda, sehingga teman anda akan menyoroti suatu objek orientasi yang tidak berada dalam lingkungannya atau yang sebelumnya tidak ia perhatikan. Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat mengalir dengan tiga arch; dari penerima (B) ke penjaga gerbang (C); dari penerima (B) ke sumber media massa (A); dan dari pimpinan pendapat (C) ke sumber media massa (A), untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini. Universitas Gadjah Mada kelebihan model ini mencakup beberapa konsep pentingl umpan baik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Model ini juga membedakan pesan yang bertujuan (purposif) dengan pesan yang tidak bertujuan (nonpurposif). Pesan yang bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam lingkungan. Pesan yang tidak bertujuan adalah pesan yang dikirimkan sumber kepada penerima secara langsung atau melalui penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi penerima. 8. Model Berlo Model Berlo di kemukakan pada tahun 1960, model ini dikenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source (sumber), Massege (pesan), Channel (saluran), Receiver (penerima). Sebagaimana di kemukakan Berlo sumber adalah pihak yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun suatu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan kedalam suatu kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat. Saluran adalah medium yang membawa pesan dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi. Menurut Berlo sumber dan penerima pesan di pengaruhi oleh faktor-faktorl keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, system social, dan budaya. Pesan Universitas Gadjah Mada dikembangkan berdasarkanl elemen, struktur, isi, perlakuan, dank ode. Sementara saluran berhubungan dengan panca indral melihat, mendengar, menyentuh, membaui dan merasai. Salah salt kelebihan model Berlo adalah tidak terbatas pada komunikasi public atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai komunikasi tertulis. Tetapi model ini juga mempunyai keterbatasan dimana menyajikan komunikasi sebagai fenomena statis, lebih jauh lagi umpan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya, dankomunikasi non verbal tidak di anggap penting dalam mempengaruhi seseorang. Perhatikan modelgrafik model Berlo 9. Model Tubbs Model ini menggambarkan komunikasi paling mendasar, yaitu komunikasi duaorang (diadik). Model Tubbs ini sesuai dengan komunikasi sebagai transaksi, yang mengasumsikan kedua peserta komunikasi sebagai pengirim dan sekaligus penerima pesan. Proses komunikasi berlangsung spontan dan serentak, dalam komunikasi ini akan terlihat dua komunikator yang akan Universitas Gadjah Mada berperan sebagai pengirim pesan dan penerima pesan. Komunikasi ini dapat dimulai oleh siapa saja di antara kedua komunikator. Dalam kehidupan seharihari komunikasi itu sesuatu yang proses yang sinambung, tanpa awal dan akhir. Artinya apa yang kita anggap awal komunikasi itu sebenarnya merupakan kelanjutan dari fenomena komunikasi yang terjadi sebelumnya, baik dengan orang yang bersangkutan ataupun dengan pihak lain, dan apa yang kita anggap akhir komunikasi juga akan berlanjut dengan peristiwa komunikasi selanjutnya, baik dengan din kita lagi ataupun dengan pihak lain. Model komunikasi Tubbs melukiskan rangsangan yang berasal dari dalam ataupun dari luar dirinya, yang sudah berlalu ataupun yang sedang berlangsung, juga semua pengalamannya dan pengetahuannya mengenai dunia fisik dan social yang mereka peroleh lewat indra mereka. Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal, bisa disengaja ataupun tidak, saluran adalah indra terutama pendengaran, pengelihatan dan perabaan. Gangguan dalam model Tubbs terbagi dua, gangguan teknis dan semantic. Gangguan teknis adalah factor yang menyebabkan si penerima merasakan sesuatu perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kegaduhan atau dari pengerim pesan yang mengalami gangguan dalam berbicara. Gangguan semantic adalah pemberian makna yang berbeda atas lambang yang disampaikan pengirim. 10. Model Gudykunst dan Kim Model Model Gudykunst dan Kim sebenarnya merupakan model komunikasi antar budaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya yang berlainan. Model komunikasi ini pada dasarnya sesuai untuk komunikasi tatap muka, khususnya antara dua orang. Seperti pada model Tubbs model ini mengasumsikan dua orang yang setara dalam komunikasi, masing-masing sebagai pengirim pesan sekaligus sebagai penerima. Karena itu tampak pula bahwa pesan suatu pihak sekaligus juga adalah umpan balik bagi pihak lainnya, sehingga komunikasi tidak berjalan statis. Menurut Gudykunst dan Kim penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategorikan Universitas Gadjah Mada menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya dan faktor lingkungan. Filter-filter tersebut adalah mekanisme yang membatasi jumlah alternatiye yang memungkinkan kita memilih ketika kita menyandi dan menyandi balik pesan. Pengaruh budaya dalam model ini meliputi faktorfaktor yang menjelaskan kemiripan dan perbedaan budaya. Pengaruh sosialbudaya adalah pengaruh yang menyangkut proses penataan social, penataan social berkembang berdasarkan interaksi dengan orang lain ketika pola-pola prilaku menjadi konsisten dengan berjalannya waktu. Sosialbudaya terdiri dari empat factor utama; keanggotaan kita dalam kelompok social; konsep diri kital ekspektasi peran kita; dan definisi kita mengenai hubungan antar pribadi. Dimensi psikobudaya mencakup proses penataan pribadi dimana penataan pribadi adalah proses memberi stabilitas pada proses psikologis, factorfaktor psikobudaya ini meliputi stereotip dan sikap terhadap kelompok lain. Stereotip dan sikap akan menciptakan pengharapan mengenai bagaimana orang lain akan berprilaku. Salah satu unsur Model Gudykunst dan Kim yang melengkapi adalah lingkungan, lingkungan akan mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi balik pesan, misalnya seorang America Utara yang mengunjungi suatu keluarga Colombia akan mengharapkan berinteraksi secara informal di ruang tengah, sebaliknya orang Colombia akan mendefinisikan ruang tengah sebagai tempat untuk ber prilaku secara formal, sehingga ada kemungkinan akan menimbulkan kesalahpahaman. Universitas Gadjah Mada 11. Model Interaksional Model interaksional ini merujuk pada model komunikasi yang di kembangkan oleh pars ilmuwan social yang menggunakan perspektif interaksi simbolik, dengan tokoh utama George Herbert Mead. Perspektif interaksi simbolik lebih dikenal dalam sosiologi meskipun pengaruhnya juga menebus disiplin-disiplin lain sepertil psikologi, ilmu komunikasi, dan bahkan antropologi. Model ini sebenarnya sangat sulit untuk digambarkan dalam suatu model diagramatik, karena karakternya yang kualitatif, nonsistemik, dan linier. Model verbal lebih sesuai digunakan dalam model ini. Menurut model interaksi simbolik, orangorang sebagai peserta komunikasi (komunikator) bersifat aktif, relektif dan kreatif menafsirkan, menampilkan prilaku yang rumit dan sulit diramalkan. Paham ini menolak gagasan bahwa individu adalah organisme pasif yang perilakunya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan atau struktur yang ada di luar Universitas Gadjah Mada dirinya. Dalam hal ini Blumer yang merupakan murid dari George Herbert Mead mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini. Pertama, manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (symbol verbal, nonverbal, lingkungan fisik j. Kedua makna itu berhubungan langsung dengan interakasi social yang dilakukan indiyidu dengan dengan lingkungan sosialnya. Ketiga makna diciptakan dipertahankan dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu indiyidu terus berubah, masyarakatpun berubah melalui interaksi. Sehingga interaksilah yang dianggap sebagai variable penting yang menentukan perilaku manusia, bukan struktur masyarakat. Para peserta komunikasi menurut model ini adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi social, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Did berkembang lewat interaksi dengan orang lain dalam tahapan tertentu , dimulai dengan lingkungan terdekatnya seperti tahap keluarga yang berkembang pada hingga tahap lingkungan luas. Universitas Gadjah Mada LATIHAN SOAL 1. Definisi model komunikasi ada beberapa macam, coba saudara jelaskan definisi model komunikasi menurut, - Sereno dan Mortensen - B. Aubrey Fisher - Werner J. Severin dan James W. Tankard Fr. Bagaimana menurut anda definisi model komunikasi jika dari ketiga definisi model tersebut jika disimpulkan menjadi satu. 2. Sebutkan empat fungsi model menurut Deutsch dan coba saudara jelaskan fungsi model tersebut. 3. Jelaskan manfaat model komunikasi menurut Irwin D.J Bross, dan Raymond S. Ross 4. Penggolongan model menjadi suatu taksonomi tertentu telah banyak diberikan oleh para ahli komunikasi, coba saudara jelaskan taksonomi model menurut Gerhard J Hanneman dan William J Mc Ewen. 5. Model-model komunikasi sangat banyak bentuknya. Menurut saudara manakah model komunikasi yang paling relevan dari 10 medel komunikasi yang kita pelajari pada bidang pembangunan kehutanan dan jelaskan pendapat saudara. Universitas Gadjah Mada