roh kudus

advertisement
Roh Kudus: Sebuah Pengantar oleh John Bevere
© 2014
2015 Messenger International
Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Inggris dengan judul
The Holy Spirit: An Introduction
© 2013 Messenger International
MessengerInternational.org
ISBN 978-1-933185-83-5
Bahan-bahan pengajaran tambahan dalam bahasa Indonesia dapat
diunduh secara gratis di: www.CloudLibrary.org
Buku ini disebarkan secara CUMA-CUMA kepada para pemimpin
Kristen dan calon pemimpin Kristen yang akan muncul kemudian dan
bukan untuk diperjualbelikan.
Ini adalah hadiah dari Messenger International, lembaga pelayanan
John dan Lisa Bevere.
Untuk menghubungi penulis (disarankan dengan Bahasa Inggris):
[email protected]
Penerjemah & Editor: Slamat Parsaoran Sinambela
Layout: Budi Wilken Siahaan
Dicetak di Indonesia.
Kutipan ayat Kitab Suci yang tidak diberi keterangan diambil dari Alkitab Terjemahan
Baru © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan
(NLT) diterjemahkan dari New Living Translation. Kutipan Kitab Suci yang diberi
keterangan (AMP) diterjemahkan dari AMPLIFIED Bible. Kutipan Kitab Suci yang
diberi keterangan (The Message) diterjemahkan dari THE MESSAGE. Kutipan Kitab
Suci yang diberi keterangan (AMP) diterjemahkan dari AMPLIFIED Bible. Kutipan
Kitab Suci yang diberi keterangan (CEV) diterjemahkan dari Contemporary English
Version. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (NASB) diterjemahkan dari
New American Standart Bible. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (Philips)
diterjemahkan dari JB PHILIPS. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (GW)
diterjemahkan dari GOD’S WORD. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (GNT)
diterjemahkan dari GOOD NEWS TRANSLATION. Kutipan Kitab Suci yang diberi
keterangan (TLB) diterjemahkan dari The Living Bible.
DAFTAR ISI
Mengenai Buku Interaktif Ini ...................................................... IV
Pengantar oleh Addison Bevere ....................................................
V
1.Siapakah Roh Kudus? ...............................................................
1
2.Kepribadian Roh Kudus ............................................................ 37
3.Tiga Tingkatan Hubungan ...................................................... 73
4.Dimampukan oleh Roh ............................................................. 105
5.Bahasa Roh ............................................................................... 145
Bab Tambahan: Tanya & Jawab Bersama John dan Lisa Bevere .. 185
Lampiran: Bagaimana Menerima Keselamatan ............................. 207
Catatan
Mengenai Buku Interaktif Ini
Buku ini boleh dibaca mulai dari sampul depan hingga sampul belakang,
sama seperti buku yang lain. Namun, kami mendorong Anda untuk menggali
bagian-bagian interaktif pilihan untuk memperoleh suatu pengalaman yang
lebih pribadi.
Tiap bab dalam buku ini dibagi ke dalam lima bacaan harian yang
disarankan, dengan renungan yang sesuai di akhir bab tersebut. Anda dapat
memilih untuk menyelesaikan satu bacaan dan satu renungan per hari,
atau Anda dapat menyesuaikan bagian-bagian ini menurut apa yang lebih
Anda sukai. Kami menyarankan agar mereka yang bersekutu dalam sebuah
kelompok belajar menyelesaikan bacaan dan renungan sebanyak satu bab
per minggu.
Jika Anda membaca buku ini sebagai bagian dari studi Messenger
Series mengenai Roh Kudus: Sebuah Pengantar, kami merekomendasikan agar
Anda menonton atau mendengarkan sesi pengajaran setiap minggunya,
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan diskusi sebagai sebuah kelompok.
Kemudian, bacalah bab-bab dalam buku ini dan selesaikanlah renungannya.
Ada satu sesi pengajaran dalam setiap bab di dalam buku ini. Pertanyaanpertanyaan diskusi untuk setiap bab terdapat setelah bahan renungan
harian.
Selamat menikmati!
IV
Pendahuluan
Ketika ayah pertama kali meminta saya menolongnya mengerjakan buku
ini, saya segera diserang rasa tidak percaya. Pikir saya, mungkin dia belum
mendoakan hal ini. Terus terang, saya memandang diri saya bukanlah calon
yang layak untuk melakukannya. Bahkan, memikirkan permintaannya saja
sudah membuat perut saya bergejolak seolah sedang berada di tengahtengah suatu pertandingan breakdance.
Dengan penuh hormat, saya meminta ayah untuk mempertimbangkan beberapa alternatif dan menyediakan lebih banyak waktu untuk berdoa
sungguh-sungguh mengenai perkara ini (mungkin satu atau dua tahun).
Namun setelah satu hari berdoa, ia yakin bahwa sayalah orang yang tepat
untuk tugas itu. Penting baginya agar Roh Kudus tidak menjadi tabu di
antara generasi-generasi yang lebih muda, dan ia menghargai masukan saya
sebagai seorang yang berada di pertengahan dua puluhan. Ayah dan saya
tahu bahwa banyak orang, baik muda maupun tua, akan menghindari topik
ini jika mereka tidak mengerti siapa Roh Kudus itu dan apa peran-Nya.
Maka, walaupun saya takut, bagaimana bisa saya menolak permintaan
ayah? Saya terpaksa menyetujuinya. Apa yang terjadi kemudian, hanya dapat
dilukiskan sebagai sebuah perjalanan yang mengubahkan hidup. Saya mulai
melihat Kitab Suci dalam terang yang baru karena Allah membuka mata
saya pada banyaknya keajaiban Roh-Nya. Segera saya temukan bahwa Roh
Kudus adalah Pribadi yang paling disalahmengerti di dalam Gereja. Tak
terhitung nama dan sebutan yang ditujukan kepada-Nya, namun terlalu
sedikit orang yang mengenal-Nya sebagaimana Dia sebenarnya.
Tujuan dari buku ini adalah untuk menjembatani sebuah perkenalan
kepada Pribadi Roh Kudus dengan membawa Anda menjelajahi Kitab Suci.
Bagian-bagian dari buku ini mungkin menantang, namun saya menjanjikan
bahwa perjalanan itu layak menyita waktu dan tenaga Anda.
V
Seraya Anda membaca kata-kata di lembaran-lembaran ini,
mintalah Roh Kudus untuk menuntun Anda ke dalam seluruh kebenaran.
Dia akan mengenyahkan keyakinan-keyakinan yang tidak berdasar pada
firman-Nya. Anda akan menemukan bahwa Dia bukanlah “kepunyaan”
sebuah denominasi atau sebuah gerakan saja, dan Dia tidak dapat dibatasi
oleh sebuah generasi atau sebuah zaman. Dia telah diutus untuk menyatakan
Yesus dan memampukan seluruh Tubuh Kristus. Dia telah membuat hati
kita menjadi rumah-Nya, dan Dia telah berjanji membuat hidup kita
menjadi baik. Yang perlu kita lakukan hanyalah memberi-Nya kendali.
Anda tidak akan bisa menemukan seorang teman dan rekan
yang lebih baik dari Roh Kudus. Dia akan setia menyertai Anda melalui
semua pergumulan dan sukacita hidup. Dia telah berjanji tak akan pernah
membiarkan atau meninggalkanmu karena Saudara adalah gairah dan
kegirangan-Nya. Bersiaplah untuk menemukan Dia yang definisinya
menakjubkan!
-Addison Bevere, COO, Messenger International
Kini, kita semua dapat datang kepada Bapa melalui
Roh Kudus yang sama karena apa yang telah dikerjakan
Kristus bagi kita.
(Efesus 2:18, NLT).
VI
1
Siapakah Roh Kudus Itu?
Tetapi Penghibur (Penasihat, Penolong, Pengantara, Pengacara,
Penguat, Pendamping), yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh
Bapa dalam nama-Ku [di tempat-Ku, untuk mewakili-Ku dan
bertindak atas nama-Ku], Dialah yang akan mengajarkan segala
sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu (membawa kepada
ingatanmu) akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
-Yohanes 14:26 AMP
Hari 1
S
aat itu malam tahun baru. Suatu dorongan untuk berpuasa dan
berdoa muncul dalam hati saya. Saya bertanya kepada Tuhan, “Kitab
apa dalam Alkitab yang harus kubaca?” Yang mengejutkan, saya
mendengar, “Kitab Kisah Para Rasul.”
Mengapa saya terkejut? Karena dalam waktu puasa dan doa yang
sebelumnya, saya juga bertemu dengan perintah yang persis seperti ini:
“Bacalah kitab Kisah Para Rasul.” Selama masa puasa saya yang sebelumnya,
yang menonjol dalam kitab Kisah Para Rasul adalah suatu konflik dalam
tujuan dan arah dalam kehidupan Rasul Paulus, dan akibatnya menghasilkan
pelbagai kesulitan. Izinkanlah saya menjelaskannya.
Paulus dipilih Allah untuk memberitakan Injil kepada orang-orang
bukan Yahudi. Ia berkata, “Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai
pemberita, sebagai rasul, dan sebagai guru kepada orang-orang bukan
Yahudi” (2 Timotius 1:11). Ini adalah sebuah perintah yang khusus dan
terfokus. Ia mengulangi penunjukan ini beberapa kali di sepanjang hidupnya.
Di awal perjalanan kerasulannya yang pertama, ia berkata kepada orangorang Yahudi, “Kami berbalik kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Sebab
Tuhan telah memerintahkan kami: ‘Aku telah menetapkan engkau menjadi
terang bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi’” (Kisah Para Rasul 13:46-47).
Selama perjalanannya yang kedua, ia dengan berani mengatakan, “Mulai
dari sekarang, aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain” (Kisah Para Rasul
ROH KUDUS
2
18:6). Kepada jemaat di Roma, ia menulis, “Aku adalah rasul untuk bangsabangsa bukan Yahudi” (11:13). Pernyataan ini berlanjut dalam seluruh
tulisannya.
Namun, karena kasih dan kerinduannya untuk melihat orang-orang
Yahudi sebangsanya diselamatkan, ia berulang kali mencari sinagogesinagoge di hampir setiap kota yang dikunjunginya. Ia biasanya mendekati
orang-orang Yahudi sebelum berusaha menjangkau orang-orang bukan
Yahudi; bahkan, sering kali penolakan orang-orang Yahudi terhadap
beritanya itulah yang membawanya kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi.
Sebagai akibatnya, orang-orang Yahudi menjadi sumber penganiayaan
dan kesukaran terbesar bagi Paulus. Mereka menggerakkan massa dan
menciptakan rasa permusuhan antara sang rasul dengan para pemimpin
non-Yahudi. Rencana mereka untuk memecah-belah itulah yang berada
di balik kebanyakan huru-hara, penangkapan, pemukulan dan pengadilan
yang Paulus hadapi. Sebuah catatan penting: Allah sungguh-sungguh
peduli dengan orang-orang Yahudi. Itulah alasannya Yakobus, Petrus dan
Yohanes diutus kepada mereka: “Yakobus, Petrus dan Yohanes, yang dikenal
sebagai sokoguru jemaat… mendorong kami terus berkhotbah kepada
bangsa-bangsa bukan Yahudi, sementara mereka melanjutkan pekerjaan
mereka di antara orang-orang Yahudi” (Galatia 2:9, Alkitab NLT).
Pesan yang disingkapkan kepada saya selama masa puasa yang
sebelumnya sangatlah jelas: “Nak, tetaplah berada di dalam anugerah di
mana Aku memanggilmu untuk menjalaninya. Jangan biarkan kasih sayang
dan cintamu menjauhkanmu dari penugasan ilahi di dalam hidupmu.”
Mengingat perjumpaan yang sangat jelas ini, mengejutkanlah bahwa Allah
meminta saya untuk membaca lagi kitab Kisah Para Rasul. Lagi pula, ada
enam puluh lima kitab lain untuk dipilih dalam Alkitab.
Saya sangat senang karena menaatinya, karena ketika saya menjelajahi
kitab Kisah Para Rasul, sesuatu yang sepenuhnya berbeda mencolok bagi
saya (ini menunjukkan bahwa firman Allah benar-benar hidup). Kali ini,
yang berlompatan dari halaman-halamannya adalah seberapa banyak
para pemimpin dan anggota Jemaat mula-mula memandang Roh Kudus,
berinteraksi dengan-Nya, bergantung kepada-Nya, dan berbicara tentang
Dia. Dia adalah suatu bagian penting dari kehidupan mereka dan terlibat
dalam segala sesuatu yang mereka lakukan. Dia sangat menonjol dalam
pelayanan penjangkauan mereka, persekutuan tim mereka, dan pertemuanpertemuan mereka, dan Dia selalu terlibat di dalam kegiatan mereka.
Berikut adalah contoh-contoh dari pernyataan yang menonjol:
•
“Mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh
Kudus?” (Kisah Para Rasul 5:3)
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
3
•
“Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?”
(Kisah Para Rasul 5:9)
•
“Kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus”
(Kisah Para Rasul 5:32)
•
“Kamu selalu menentang Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 7:51)
•
“Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka.” (Kisah Para
Rasul 11:12)
•
“Seorang dari mereka… bangkit dan oleh kuasa Roh ia
mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan
yang besar” (Kisah Para Rasul 11:28)
•
“Oleh karena disuruh Roh Kudus…” (Kisah Para Rasul 13:4)
•
“Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami…”
(Kisah Para Rasul 15:28)
•
“Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.”
(Kisah Para Rasul 16:6)
•
“Mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak
mengizinkan mereka.” (Kisah Para Rasul 16:7)
•
“Paulus didorong oleh Roh Kudus dan bersaksi…” (Kisah Para
Rasul 18:5)
•
“Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi
percaya?” (Kisah Para Rasul 19:2)
•
“Paulus merasa didorong oleh Roh untuk melintasi Makedonia.”
(Kisah Para Rasul 19:21, NLT)
•
“Roh Kudus memberi tahuku dari kota ke kota…” (Kisah Para
Rasul 20:23, NLT)
•
“Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah.” (Kisah Para Rasul 20:28)
Kata-kata seperti ini berlompatan dari halaman-halaman kitab ini
secara berulang-ulang. Hal yang jelas-jelas menyakitkan adalah kenyataan
bahwa kita tidak melihat pola yang sama ini di Gereja masa kini. Apa yang
biasa di antara orang-orang percaya di kitab Kisah Para Rasul terlihat jarang
sekarang. Saya tidak hanya menujukkan kekurangan ini dalam kehidupan
4
ROH KUDUS
orang lain, namun pertama kali dan yang terutama adalah kekurangan di
dalam hidupku sendiri. Sementara saya membaca, saya menyadari bahwa
saya telah menjauhkan diri dari menikmati, mencari dan bergantung kepada
pimpinan, keakraban, interaksi dan pengaruh hebat dari Roh Allah. Begitu
hal ini menjadi jelas bagiku, bagaimana mungkin saya menyimpannya dan
tidak membagikannya kepada Anda?
Pernyataan Pendahuluan
Izinkanlah saya membuat beberapa pernyataan pendahuluan yang akan
menjadi lebih jelas saat kita mempelajari diskusi penting ini:
Pertama, sebenarnya tidak ada kehidupan Kristen tanpa Roh Kudus.
• Tanpa Roh Kudus, kekristenan akan kering, monoton, dan
duniawi.
• Tanpa Roh Kudus, pekerjaan kita sia-sia dan menjemukan.
• Tanpa Roh Kudus, tidak ada persekutuan dengan Allah.
Hilangkanlah Roh Kudus dari suatu gereja dan satu dari dua hal ini
akan terjadi:
• Gereja akan berubah menjadi sebuah klub sosial.
• Gereja akan menjadi sebuah lembaga keagamaan.
Yang benar adalah…
• Tidak ada pewahyuan tanpa Roh Kudus. Bahkan, tanpa Roh
Kudus, Alkitab akan jadi mematikan; sebab kita diberitahu,
“hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan”
(2 Korintus 3:6).
• Tidak ada penglihatan tanpa Roh Kudus.
• Tidak ada sukacita tanpa Dia.
• Tidak ada damai tanpa Dia.
• Tidak ada kemerdekaan tanpa Roh Kudus.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana pun ada Roh Allah, di situ
ada kemerdekaan (2 Korintus 3: 17).
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
5
Perhatikanlah perkataan “di mana pun ada Roh Allah.” Pikirkanlah
hal ini. Roh Allah Mahahadir, Dia ada di mana pun setiap waktu. Daud
mengatakan, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku
dapat lari dari hadapan-Mu?” (Mazmur 139:7). Jawabannya jelas, tidak ada.
Daud meneruskan dengan menulis, “Jika aku mendaki ke langit, Engkau di
sana! Jika aku pergi ke bawah tanah, Engkau pun di sana! Jika aku terbang
dengan sayap fajar ke kaki langit timur jauh, Engkau akan menemukanku
dalam sekejap – Engkau sudah menanti di sana!” (Mazmur 139:8-10,
Alkitab The Message). Jelas sekali, Dia ada di manapun pada segala waktu.
Maka pertanyaan berikut yang harus kita tanyakan adalah, “Apakah
ada kemerdekaan di manapun? Lihatlah lagi perkataan Paulus: “Di
manapun ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Kita telah buktikan
bahwa Dia ada di manapun, maka sekali lagi, apakah ada kemerdekaan di
manapun? Jawabnya adalah, tidak sama sekali. Tidak ada kemerdekaan di
rumah-rumah pelacuran, bar, penjara, dan rumah sakit. Saya telah pergi
ke banyak tetangga, sekolah, rumah, dan bahkan gereja di mana tidak ada
kemerdekaan. Jadi apa yang dinyatakan Alkitab di sini? Saya usulkan agar
ini menjadi sebuah terjemahan yang lebih akurat:
Di manapun Roh menjadi Tuhan, di sanalah terdapat
kemerdekaan (2 Korintus 3:17, parafrase pengarang).
Kata Yunani untuk tuhan adalah kyrios. Itu diartikan sebagai
“tertinggi dalam kekuasaan.” Roh Kudus tidak diizinkan berkuasa di
kebanyakan bar, penjara, rumah sakit, atau rumah, dan bahkan di banyak
gereja. Di manapun, Dia disambut sebagai yang tertinggi dalam kekuasaan,
di sanalah Anda akan menemukan kemerdekaan dan keadilan bagi semua
orang.
Tujuan Pesan Ini
Tujuan dari pesan ini adalah untuk memperkenalkan Anda kepada
Pribadi Roh Kudus. Berjilid-jilid buku dapat dituliskan tentang Dia.
Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dapat dihabiskan
berbicara tentang Dia.
Saya telah menikahi istri saya, Lisa, selama lebih dari tiga puluh tahun.
Sepanjang saya mengenalnya, saya masih menemukan aspek-aspek dari
kepribadiannya, ketertarikannya, kerinduannya, dan perangai-perangainya
yang belum pernah saya tahu. Baru-baru ini, kami menghabiskan beberapa
hari berdua merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ketiga puluh
tahun. Selama waktu itu, saya belajar aspek-aspek dari impian-impiannya,
6
ROH KUDUS
pilihan-pilihannya, dan bahkan kemampuan-kemampuannya yang belum
pernah saya sadari.
Dalam hal kemampuan, saya tidak pernah berpikir betapa
berbakatnya Lisa di bidang golf. Dia tahu betapa saya sangat menikmati
olahraga, jadi ia tawarkan menemaniku di punggung sembilan padang golf
yang indah. (Saya hanya bermain satu ronde karena itulah waktu kami
bersama-sama). Ada sebuah jurang besar pada lubang yang ketujuh belas.
Istriku selalu suka tantangan yang baik, maka saya bertanya apakah ia mau
mencoba memukul bola. Diperlukan lemparan sejauh 137 meter untuk
melewati jurang sedalam 60-an meter itu. Jika pukulannya gagal, bolanya
akan menghilang di lautan. Saya ambil sebuah bola lama untuk dipakai Lisa
(karena saya berpikir tidak akan pernah melihatnya lagi). Ia berdiri di atas
kotak tempat mulai memukul bola golf dan melemparkannya sejauh 160an meter ke bagian lapangan di sisi seberang sana. Duh, setelah tiga puluh
tahun menikah, sebuah bakat baru telah ditemukan.
Selama waktu makan kami setiap malam, Lisa membagikan
pengetahuan, kebijaksanaan, minat dan kerinduan yang belum pernah
sebelumnya dibagikannya pada saya. Pendeknya, saya takjub tentang betapa
dalamnya perempuan luar biasa yang saya sebut istri saya ini.
Mustahil untuk membagikan seluruh pengetahuan yang Lisa miliki
hanya dalam beberapa bab singkat. Juga tak dapat hanya dalam beberapa
jilid buku. Namun, yang dapat saya lakukan hanyalah memberi tahu Anda
bagaimana berinteraksi dan membantahnya. Saya dapat membagikan apa
yang ia sukai, minatnya, dan bagaimana bekerja dan bergaul dengannya.
Saya dapat memberi tahu Anda kekuatan-kekuatannya, kelemahannya, dan
apa yang ia suka dan apa yang ia tidak pedulikan. Pengetahuan perkenalan
ini akan menjadi suatu katalis untuk memiliki suatu hubungan yang akrab
dengannya.
Jika mustahil untuk menceritakan selengkapnya tentang Lisa, yang
usianya hanya beberapa puluh tahun, lalu bagaimana mungkin saya dapat
menceritakan sepenuhnya tentang Roh Kudus kepada Anda, sementara Dia
ada dari kekekalan sampai kekekalan? Saya sungguh-sungguh tidak dapat
melakukannya! Tetapi yang dapat saya lakukan adalah memperkenalkan
Anda kepada-Nya. Saya dapat memberi tahu Anda mengenai kepribadianNya, apa yang menarik bagi-Nya dan apa yang Dia sukai. Saya dapat
mendefinisikan hubungan kita dengan Dia dan membagikan beberapa
cara agar kita dapat bergaul dengan-Nya. Saya dapat memberi tahu Anda
mengapa hubungan kita dengan Roh Kudus begitu penting dan bagaimana
Dia memampukan kita untuk memenuhi keinginan Allah bagi hidup kita.
Pengertian mendasar ini dapat menggerakkan Anda ke dalam hubungan
yang lebih mendalam dan penuh arti dengan Dia.
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
7
Hari 2
Kesalahpahaman yang Serius
Ada sebuah kesalahan yang diperbuat banyak orang: mereka
berusaha memahami pekerjaan dan kuasa Roh Kudus tanpa lebih dulu
mengenal-Nya sebagai sebuah Pribadi.
Sangat penting kita tetapkan dalam hati dan benak kita apakah kita
memercayai bahwa Roh Kudus itu adalah suatu Pribadi ilahi: Dia yang
kudus tak terbatas, bijak tak terbatas, dan besar tak terbatas, namun sangat
lembut, sensitif dan sangat berbelas kasihan. Apakah kita percaya bahwa
Dialah yang layak menerima penghormatan, kasih sayang, iman, kasih,
penyembahan, dan penyerahan total dari kita? Atau, apakah kita malah
hanya percaya bahwa Roh Kudus itu hanyalah suatu pengaruh yang berasal
dari Allah – semacam kuasa mistis yang ilahi, tak ada bedanya dengan
sesuatu yang kita pikirkan ketika kita mengacu kepada “roh kemurahan
hati” atau “semangat persaingan”?
Pandangan yang terakhir ini dangkal, kasar dan bahkan agamawi.
Kalau ini yang kita percayai, kita akan mudah terkena kesombongan atau
kebanggaan rohani, yang akan membuat kita memamerkannya seolah-olah
kita memiliki kuasa Kekristenan yang lebih tinggi.
Namun, jika kita memandang-Nya sebagai yang tak terbatas
dalam keagungan, kemuliaan, kemegahan, kebijaksanaan, pengetahuan,
dan kekudusan, serta jika kita memercayai Dia, sebagai suatu Pribadi,
memiliki kesatuan dengan Bapa dan Anak untuk memiliki hidup kita
dan membuatnya menjadi baik, maka kita akan memandang-Nya dengan
ketakjuban yang kudus.
Seseorang yang melihat Roh Allah sebagai suatu pengaruh atau
kuasa tertinggi akan tetap berkata, “Saya menginginkan Roh itu lebih lagi.”
Sebaliknya, seseorang yang melihat-Nya sebagai suatu Pribadi yang luar
biasa akan berkata, “Bagaimana saya dapat memberi diriku lebih lagi bagi
Dia?”
Persepsi Kita akan Dia
Salah satu alasan mengapa banyak orang merasa Roh Allah sebagai
suatu pengaruh saja, dan bukannya sebuah Pribadi, adalah caranya Dia
dibicarakan. Apakah Anda pernah mendengar seseorang menyebut “Roh
Kudus” sebagai “benda”? Saya telah melayani selama tiga puluh tahun; jika
8
ROH KUDUS
saya diberi satu dolar setiap kali saya mendengar Roh Allah disebut sebagai
“benda,” maka saya sudah sangat kaya. Sayangnya, begitu banyak dari
antara kita yang tidak menangkap kepenuhan hadirat Roh Kudus karena
kita menolak menghormati-Nya sebagai suatu Pribadi. Roh Allah tidak
akan menyatakan diri di mana Dia tidak dihormati (lihat Matius 13:54-58;
Mazmur 89:7).
Saya ingin mencatat bahwa dalam menyebut Roh Kudus sebagai
“Pribadi”, saya tidak menyebut-Nya manusia. Apa yang saya katakan
hanyalah bahwa Dia mempunyai gelar-gelar dari apa yang kita anggap
merupakan kepribadian. Roh Kudus itu adalah Allah, bukan seorang
manusia. Tetapi kita harus ingat, manusia diciptakan dalam rupa Allah.
Jadi, Dia tidaklah seperti kita; sebaliknya, kitalah yang seperti Dia.
Sebagai sebuah Gereja, kita memilih untuk memandang-Nya sebagai
suatu “keberadaan kudus” daripada Dia yang paling kudus. KerinduanNya adalah menjadi sahabat terbaik kita, namun kita telah membatasi
keterlibatan-Nya dalam hidup kita. Kebenaran yang menyedihkan adalah
kita secara kurang hati-hati telah menolak persahabatan yang paling
memenuhi yang disediakan bagi kita.
Marilah kita melihat sekilas pada beberapa ayat Alkitab yang
dengan sempurna menggambarkan kepribadian Roh Kudus:
• Dia mempunyai pikiran (lihat Roma 8:27).
• Dia mempunyai sebuah kehendak (lihat 1 Korintus
12:11).
• Dia memiliki emosi, seperti kasih dan sukacita (lihat
Roma 15:30; Galatia 5:22).
• Dia menghibur (lihat Kisah Para Rasul 9:31).
• Dia berbicara (lihat Ibrani 3:7); bahkan, Dia berbicara
dengan jelas (lihat 1 Timotius 4:1).
• Dia mengajar (lihat 1 Korintus 2:13).
• Dia dapat dibuat merasa berduka (lihat Efesus 4:30).
• Dia dapat terhina (lihat Ibrani 10:29).
• Dia dapat ditentang (lihat Kisah Para Rasul 7:51).
• Dia dapat dibohongi (lihat Kisah Para Rasul 5:1-11).
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
9
Jika gelar-gelar ini begitu jelas terlihat di dalam Alkitab, maka kita
harus bertanya, mengapa Roh Kudus begitu disalahpahami?
Sang Merpati
Ketika banyak orang berpikir tentang Roh Kudus, pikiran mereka
segera terkait dengan seekor merpati. Mengapa sering kali inilah asosiasi
pertama? Apakah Roh Kudus pernah menyatakan diri sebagai seekor
merpati? Jawabannya benar-benar tidak. Dalam keempat Injil kita membaca
bahwa Roh Allah turun ke atas Yesus seperti seekor merpati (Lihat Matius
3:16; Markus 1:10; Lukas 3:22; Yohanes 1:32). Namun bukankah sering
kita mengatakan seperti “ia berlari seperti angin” atau “ia kuat seperti seekor
banteng”? Jika saya katakan bahwa putra saya kuat seperti seekor banteng,
apakah itu membuatnya menjadi seekor hewan berkaki empat? Sama sekali
tidak! Mirip dengan itu, mengatakan bahwa Roh itu turun seperti seekor
merpati bukanlah hendak mengatakan bahwa Dia adalah seekor merpati.
Sebagian orang mungkin berkata, “Ya, tetapi John, Dia digambarkan
seperti nyala api di hadapan takhta Allah” (lihat Wahyu 4:5). Benar, ini
adalah satu hal, namun Alkitab juga berkata, “Aku melihat… di tengahtengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih…”
(Wahyu 5:6). Inilah gambaran Yohanes tentang Yesus. Anda dan saya tahu
bahwa Yesus pastilah bukan seekor hewan berkaki empat. Sama halnya
dengan itu, Roh Kudus juga bukanlah suatu api mistis yang menyala di
depan takhta Allah.
Jadi, Siapakah Roh Kudus itu?
Alkitab membuatnya begitu jelas bahwa Roh Kudus adalah Pribadi
ketiga dari ke-Allahan. Kejadian 1:26 berkata, “Berfirmanlah Allah, ‘Baiklah
Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.’” Perhatikanlah
bahwa Allah tidak berkata, “Baiklah Aku menjadikan manusia.” Drama
penciptaan membutuhkan tiga Aktor yang berbeda yang memainkan tiga
peran yang berbeda; Allah menunjuk pada diri-Nya sendiri sebagai Bapa,
Anak dan Roh Kudus.
Marilah melihat Kisah Para Rasul 10:38 untuk melihat pengenalan
yang berbeda antara Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Allah mengurapi Yesus dari Nazaret dengan Roh Kudus dan
dengan kuat kuasa, Dia yang berjalan berkeliling sambil
berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai
Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
10
ROH KUDUS
Dalam ayat ini, kita menyaksikan Bapa mengurapi Yesus dengan
Roh Kudus – tiga Pribadi berbeda yang bekerja bersama demi satu tujuan
bersama.
Lihatlah contoh yang lainnya:
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada
waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah
seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah
suara dari surga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Matius 3:16-17).
Dalam kisah pembaptisan Yesus ini, Anda akan memperhatikan
kembali anggota ke-Allahan yang menyatakan diri sebagai tiga Pribadi
yang berbeda. Pertama, Yesus dibaptis oleh Yohanes, kemudian Roh Allah
turun ke atas-Nya, dan akhirnya Allah Bapa menyatakan dari surga, “Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Lagi, ketiga
anggota bekerja bersama-sama untuk tujuan yang sama.
Biarlah saya menawarkan suatu contoh mendasar yang akan
menolong menggambarkan kebenaran ini. Air (H2O) dapat berwujud
dalam tiga bentuk yang berbeda. Suhu menentukan apakah H2O akan
terlihat sebagai sebuah benda padat, cair atau gas. Hakikat air –struktur
molekulnya – tidak pernah berubah setitik pun, tetapi penampakannya akan
berubah berdasarkan lingkungannya (suhunya). Dengan cara yang sama,
pusat rupa Allah tidak berubah. Ketika Anda melihat Sang Anak, Anda
melihat Sang Bapa; dan Roh yang diutus untuk menyatakan Sang Anak
kepada kita (lihat Yohanes 17:21; Efesus 1:17-18). Allah adalah satu dalam
tujuan, namun Dia memiliki tiga perwujudan (Pribadi) yang mengerjakan
peran yang unik. Meskipun ada tiga Pribadi, hanya ada satu Allah. Ulangan
6:4 berkata, “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN Allah kita, Tuhan
itu esa!” Roma 3:30 berkata, “Ada satu Allah yang akan membenarkan.”
Demikian juga Yakobus 2:19 berkata, “Engkau percaya, bahwa hanya ada
satu Allah saja? Itu baik!” Kebenaran inilah yang menjadi batu penjuru bagi
keseluruhan buku ini: ada tiga Pribadi ilahi yang berbeda, tetapi hanya satu
Allah.
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
11
Hari 3
Pribadi Pertama
Sebenarnya Roh Kudus adalah yang pertama dari anggota keAllahan yang muncul di dalam Alkitab. Kejadian pasal satu menuliskan,
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (ayat 1). Sekarang,
lihatlah ayat kedua: “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita
menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air.” Roh Allah muncul di sini dalam Kejadian 1:2; Dialah anggota pertama
dari ke-Allahan yang nama-Nya disebutkan.
Pertanyaan dapat diajukan, “Tetapi John, dalam ayat pertama
dikatakan, ‘Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.’ Bagaimana
bisa Anda mengatakan bahwa Roh Kudus adalah anggota pertama dari keAllah-an yang disebutkan dalam Alkitab jika ayat pertama menyebutkan
Allah Bapa?” Itu sebuah pertanyaan yang sangat bagus. Tetapi ingatlah,
Allah berkata, “Baiklah Kita menciptakan manusia menurut gambar dan
rupa Kita.” Acuan kepada Allah di ayat satu merujuk kepada ke-Allah-an,
bukan kepada suatu anggota tertentu dari ke-Allahan. Karenanya, anggota
pertama ke-Allahan yang peran-Nya diperkenalkan adalah Roh Kudus.
Pada ayat kedua, kita membaca bahwa “Roh Allah [Roh Kudus] melayanglayang di atas permukaan air.”
Lagi, marilah kita kembali kepada pertanyaan awal kita: siapakah
Roh Kudus itu? Saya dapat menegaskan bahwa Dialah Pribadi yang paling
ajaib, menakjubkan, baik, lembut, sensitif, dan hebat di atas muka bumi ini.
Anda mungkin membalas, “John, di atas muka bumi ini?” Ya, di atas muka
bumi ini. Apa yang harus kita pahami adalah bahwa Sang Bapa tidak ada
di bumi ini; Dia berada di atas takhta-Nya di surga. Begitu juga, Yesus pun
tidak ada di bumi ini. Setiap saat saya mendengar orang-orang berkata,
“Yesus ada di dalam hatiku,” namun Alkitab membuatnya jelas bahwa Dia
duduk di sebelah kanan Allah (lihat Markus 16:19). Dalam Kisah Para
Rasul 1:9-11, kita membaca:
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan
oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan
mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit… tiba-tiba
berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea,
mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini,
yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang
kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia
naik ke surga.”
12
ROH KUDUS
Kedua orang itu, yang sebenarnya adalah malaikat, menjelaskan
kepada para murid bahwa Yesus akan kembali dengan cara yang sama
Dia terangkat. Dengan kata lain, Dia tidak akan kembali ke bumi sampai
Dia datang di awan-awan. Apakah Yesus sudah kembali di awan-awan?
Jawabannya jelas tidak. Artinya saat ini Yesus masih berada di sebelah
kanan Allah di surga.
Pikirkanlah tentang saat ketika Stefanus dilempari batu. Kita
membaca di dalam Kisah Para Rasul 7:55-56, “Tetapi Stefanus, yang penuh
dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan
Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat
langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Cobalah
membayangkan Yesus dalam segenap kemuliaan-Nya berdiri untuk
menghormati martir-Nya, menantikan saat yang kudus ini yang akan
diceritakan ulang kepada generasi-generasi yang akan datang. Sementara
kisah ini adalah penggambaran yang indah dari suatu kesatuan yang mulia,
itu juga berarti sebagai pengingat dari kenyataan yang tak dapat disangkal
bahwa sekarang ini Yesus tinggal di sisi Bapa-Nya.
Yang benar adalah bahwa Yesus telah berada dalam posisi mulia ini
selama sekitar dua ribu tahun. Dia tidak ada di bumi ini. Saya tahu kita suka
mengatakan bahwa Dia hidup di dalam hati kita, namun sebenarnya, Roh
Kuduslah, yang adalah Roh Yesus Kristus, Dialah yang membuat hati kita
menjadi tempat kediaman-Nya.
Pentinglah bagi kita untuk mengenali bahwa Roh Kudus juga
disebut sebagai Roh Allah Bapa dan Roh Yesus Kristus (Sang Anak).
Perhatikanlah beberapa contoh berikut ini.
Dalam Filipi 1:19, Paulus menyebutkan, “Karena aku tahu, bahwa
kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan
Roh Yesus Kristus.” Yesus membuatnya sangat jelas bahwa Dia akan
pergi sehingga Roh Kudus akan datang sebagai ganti-Nya. Di sini Paulus
dengan jelas mengacu kepada Roh Kudus (Sang Penolong), bukan kepada
penjelmaan Yesus, karena Yesus tidak lagi berada di bumi ini.
Dalam Matius 10:22, Yesus menyatakan, “Karena bukan kamu
yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata
di dalam kamu.” Yesus sedang berbicara mengenai waktu yang akan datang
ketika murid-murid-Nya akan dianiaya dan diadili demi Injil. Roh Bapa
(Roh Kudus) akan memimpin mereka dan menaruh kata-kata yang benar
di mulut mereka.
Bahkan sekarang, sementara saya menulis, kata-kata ini bukanlah
hasil kepandaian atau pengalaman saya. Roh Bapaku sedang mengajariku.
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
13
Saya telah berusaha mengajar berdasarkan kekuatanku; percayalah padaku,
itu berakhir dengan kegagalan yang menyedihkan. Dengan anugerahNyalah, yaitu dengan pemampuan dari Roh Kudus-Nya, saya menjadi siapa
saya yang sekarang. Kabar baiknya adalah Dia tidak pernah meninggalkan
saya sendirian, Dia selalu ada. Ketika saya menyerah dalam kerendahan
hati kepada Roh kasih karunia (lihat Ibrani 10:29), Dia setia mengubah
kelemahanku menjadi kekuatan.
Bagaimana Ketiganya Bekerja?
Konsep “tiga dalam satu” ini dapat menjadi sangat sulit dipahami
karena itu menentang pemahaman kemanusiaan kita. 1 Korintus 12:5-7
memberikan pengertian tentang bagaimana ke-Tiganya bekerja bersama
sebagai ke-Satuan.
Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada
berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu
yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi
kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk
kepentingan bersama. (1 Korintus 12:5-7).
Ketika kita membaca perikop ini, kita menemukan bahwa Sang
Bapa, Sang Anak dan Roh Kudus bersama-sama melayani dengan peran
yang berbeda. Sang Bapa mengerjakan atau memprakarsai (ayat 6), Sang
Anak menjalankan (ayat 5), dan Roh Kudus menyatakan (ayat 7); namun
ketiganya bekerja bersama untuk tujuan yang sama.
Jika Anda dan saya akan membangun sebuah rumah, apa yang perlu
kita lakukan? Baiklah, kita perlu membayar seorang arsitek, seorang kepala
tukang, dan para pekerja (subkontraktor) yang benar-benar membangun
rumah itu. Dalam ilustrasi ini, Allah Bapa adalah sang arsitek, Yesus adalah
kepala tukang, dan Roh Kudus dilambangkan oleh para pekerja yang
membangun rumah itu – Dialah “pewujud” ciptaan. Ketiga peran ini sangat
penting bagi pembangunan rumah apa pun.
Jari Allah
Mari kita lihat sekilas pada dua kisah yang berbeda dari peristiwa
yang sama. Yesus baru saja menyembuhkan seorang yang dirasuki setan.
Orang-orang heran, tetapi orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya, Dia
mengusir setan dengan setan itu sendiri (lihat Matius 12:23-24). Dalam
14
ROH KUDUS
ayat 28, kita membaca tanggapan Yesus terhadap pemikiran mereka: “Tetapi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya
Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”.
Lukas juga menyediakan sebuah catatan mengenai pernyataan ini,
namun kisahnya agak berbeda dari kisah Matius. Lukas 11:20 mengatakan,
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan jari Allah, maka tak diragukan
lagi kerajaan Allah telah datang kepadamu.” Baik Lukas maupun Matius
mengacu kepada Roh Kudus. Seperti yang sering dilakukan para penulis,
Lukas menggambarkan peran Roh Kudus untuk menunjuk pada PribadiNya. Karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa Roh Kudus dapat
digambarkan sebagai “jari Allah.”
Peran Roh Kudus tidak hanya diperkenalkan sebagai jari Allah,
namun juga tangan Allah, dan lengan Allah. Alkitab mengatakan bahwa
Allah melepaskan umat-Nya “dengan tangan yang kuat dan lengan
yang teracung” (Mazmur 136:12). Mazmur 8:4 menyatakan, “Jika aku
melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang
Kautempatkan…” Kebanyakan orang percaya tidak menyadari bahwa Roh
Kuduslah yang sebenarnya menaruh bintang-bintang dan planet-planet di
angkasa; Dialah yang menyatakan seluruh ciptaan. Ingatlah, dalam Kejadian
1:2 kita baca, “…Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Dia
sedang menunggu prakarsa Allah. Lalu Sang Anak harus memerintah
dengan berkata, “Jadilah terang,” karena Yesus adalah Firman Allah. Ketika
“jadilah terang” diucapkan, Sang Anak melaksanakan kehendak Allah dan
Roh Kudus menciptakan apa yang diucapkan.
Salah satu dari bagian favorit saya mengenai kebesaran dan
kemuliaan Roh Allah adalah Yesaya 40:12-15. Di sana dibaca:
Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan
mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah
dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing,
atau bukit-bukit dengan neraca? Siapa yang dapat mengatur
Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai
penasihat? Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk
mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN
untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia
pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak
dengan pengertian? Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah
seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir
debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih
dari abu halus beratnya (Yesaya 40:12-15).
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
15
Dalam ayat dua belas kita membaca, “Siapa yang mengukur langit
dengan jari-Nya?” Jadi Anda dapat melihat Roh Kudus diperkenalkan
dengan peran-Nya. Dan pikirkanlah mengenai hal itu. Roh Tuhan
memegang seluruh lautan. Apakah Anda melihat betapa besarnya Dia?
Namun Dia merendahkan diri-Nya dengan bersepakat dengan Bapa dan
Anak untuk datang dan membuat kediaman-Nya di dalam kita. Sungguh
sebuah kenyataan yang mengherankan dan ketakjuban yang mengilhami!
Hari 4
Roh Kudus adalah Allah
Marilah kita melihat peran Roh Kudus yang ditunjukkan selama
penciptaan manusia. Kita membaca, “Ketika itulah TUHAN Allah
membentuk manusia itu dari debu tanah dan mengembuskan napas hidup
ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang
hidup” (Kejadian 2:7). Roh Kuduslah yang sebenarnya membentuk Adam
dan mengembuskan napas hidup ke dalam hidungnya. Bagaimana saya
tahu bahwa inilah yang sebenarnya? Ayub 33:4 mengatakan, “Roh Allah
telah membuat aku, dan napas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.”
Roh Kudus tidak hanya membentuk dan meniupkan napas hidup ke dalam
hidung Adam, Dia juga membentuk dan meniupkan napas hidup kepada
Anda dan saya. Mazmur 139:13 mengatakan, “Sebab Engkaulah yang
membentuk buah pinggangku; menenun aku dalam kandungan ibuku.
Bahkan, Roh Allah membentuk segala sesuatu yang kita lihat, sebab Amsal
26:10 berkata, “Allah yang besar membentuk segala sesuatu….” Ciptaan
yang kita lihat terwujud karena Roh Kudus menjadikan keinginan kreatif
dari Sang Bapa.
Saya harap ini adalah bukti pada Anda bahwa Roh Kudus adalah
Allah. Mari melihat sekilas pada beberapa nama berbeda yang digunakan
bagi Dia di dalam Alkitab. Dia disebut:
• Roh Kudus (96 kali)
• Roh Tuhan (28 kali)
• Roh Allah (26 kali)
• Roh yang Kekal (Ibrani 9:14)
• Penolong (4 kali, digunakan oleh Yesus dalam Injil Yohanes)
• Penghibur (dipakai di seluruh Alkitab Amplified)
• Yang Kudus (Mazmur 78:41)
16
ROH KUDUS
• Tuhan (2 Korintus 3:17)
• Roh Kebenaran (4 kali)
• Roh Kristus (Roma 8:9; 1 Petrus 1:11)
• Roh Yesus Kristus (Filipi 1:19)
• Roh nasihat (Yesaya 11:2)
• Roh pengenalan (Yesaya 11:2)
• Roh keperkasaan (Yesaya 11:2)
• Roh pengertian (Yesaya 11:2)
• Roh hikmat (Yesaya 11:2)
• Roh takut akan Tuhan (Yesaya 11:2)
• Roh Bapamu (Matius 10:20)
• Roh kemuliaan (1 Petrus 4:14)
• Roh pengasihan (Zakharia 12:10; Ibrani 10:29)
• Roh yang mengadili (Yesaya 4:4)
• Roh yang membakar (Yesaya 4:4)
• Roh yang memberi hidup (Roma 8:2)
• Roh kasih (2 Timotius 1:7)
• Roh kekuatan (2 Timotius 1:7)
• Roh ketertiban (2 Timotius 1:7)
• Roh nubuat (Wahyu 19:10)
• Roh wahyu (Efesus 1:17)
• Roh kekudusan (Roma 1:4)
• Roh dari Allah yang Kudus (4 kali dalam kitab Daniel)
Dia layak, Dia besar, dan Dia menakjubkan!
Yesus Sepenuhnya Bergantung kepada Roh Kudus
Yesus sepenuhnya bergantung kepada Roh Kudus. Dia dikandung
karena Roh Kudus, Dia diajar oleh Roh, Dia dimampukan oleh Roh di
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
17
sungai Yordan, dan Dia tidak mengerjakan satu mukjizat pun hingga Dia
dibaptis dengan Roh (lihat cerita Yohanes mengenai mukjizat pertama
Yesus yang dilakukan-Nya di Kana yang di Galilea: Yohanes 1:29-34 dan
2:1-11). Dia dipimpin oleh Roh Kudus, dan Dia hanya mengatakan apa
yang didengar-Nya diucapkan oleh Roh.
Dalam Yohanes 14:10, Yesus mengatakan, “Apa yang Aku katakan
kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam
di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” Perhatikanlah, Yesus
tidak berkata “Bapa di surga”. Dia berkata “Bapa yang tinggal di dalam
Aku.”
Tunggu sebentar, John, maksudmu Yesus sedang mengacu kepada Roh
Kudus sebagai Bapa-Nya? Baiklah, mengapa tidak? Dengarkanlah pada
apa yang dikatakan malaikat itu kepada Yusuf: “Janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya
adalah dari Roh Kudus” (Matius 1:20). Yesus dikandung dari Roh Kudus,
maka itu berarti bahwa Dia merujuk pada Roh Kudus sebagai “Bapa yang
tinggal di dalam Aku.”
Kebenarannya adalah, Yesus dan Roh Kudus selalu bekerja bersamasama selama masa Yesus di dunia. Bahkan, Yesus membuat pernyataan ini:
“Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri” (Yohanes
5:19). Jika Yesus, yang adalah Anak Allah, membutuhkan kerja sama
yang terus-menerus dengan Roh Kudus untuk menyelesaikan misi-Nya,
betapa lebihnya lagi kita memerlukan Roh Kudus untuk menolong kita
menyelesaikan misi kita.
Tak seorang pun mengenal Roh Kudus lebih baik selain Yesus,
jadi marilah melihat sekilas pada apa yang Yesus katakan mengenai peran,
kepribadian, gelar-gelar, kuasa, dan kemampuan lain dari Roh Kudus di
dalam hidup kita. Dalam Yohanes 14:15-18, Yesus menyatakan:
Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya
Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.
Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat
Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia,
sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.
Aku datang kembali kepadamu.
Ada begitu banyak topik dalam bagian ini. Pertama, perhatikanlah
Yesus berkata, “Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
18
ROH KUDUS
perintah-Ku.” Menarik bahwa Yesus mendahului uraian-Nya tentang
Roh Kudus dengan suatu pengingat untuk mengakui otoritas Yesus
yang tertinggi, yaitu ke-Tuhanannya. Dia meletakkan penekanan yang
sangat besar pada ketaatan kita menuruti perintah-perintah-Nya. Petrus
meneguhkan kebenaran ini: “Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu
itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang
yang menaati Dia” (Kisah Para Rasul 5:32). Allah memberikan Roh Kudus
kepada mereka yang menaati Dia.
Sekarang perhatikanlah bahwa Yesus mengatakan dalam Yohanes
14:16, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain.” Mari sejenak melihat kata Yunani bagi kata
yang lain. Ada dua kata Yunani yang diterjemahkan menjadi yang lain di
seluruh Perjanjian Baru. Kedua kata Yunani tersebut adalah heteros dan
allos. Heteros berarti “yang lain dari jenis yang berbeda.” Allos berarti “yang
lain dari jenis yang sama.” Pertanyaan yang harus diajukan adalah, kata
yang mana yang digunakan Yesus di sini?
Sebelum saya memberikan jawabannya, biarlah saya memberikan
sebuah contoh yang akan menggambarkan perbedaan antara kedua kata
Yunani ini. Bayangkanlah skenario ini: Saya memberi Anda satu buah,
misalnya apel. Setelah Anda makan apel itu, saya bertanya pada Anda,
“Apakah Anda mau buah yang lain?”
Jika Anda menjawab, “Ya,” lalu saya memberimu yang lain dari jenis
yang lain. Sebuah jeruk juga merupakan satu jenis buah, tetapi itu adalah
jenis buah yang berbeda dengan sebutir apel. Inilah sebuah contoh dari
heteros.
Sekarang, jika Anda meminta buah yang lain dan saya memberimu
sebuah apel untuk yang kedua kalinya, lalu Anda akan berkata saya
memberimu yang lain dari jenis yang sama. Inilah contoh dari allos.
Mari kembali kepada pertanyaan awal. Ketika Yesus mengatakan
Bapa akan memberi kita Penolong “yang lain”, kata yang mana yang Dia
gunakan? Dia memakai kata allos. Jadi Dia sedang berkata, “Bapa akan
memberimu Penolong yang lain yang sama seperti Aku.” Dengan kata lain,
Yesus sedang mengatakan bahwa Dia dan Roh Kudus berasal dari jenis
yang sama.
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
19
Hari 5
Teman Kita Sepanjang Hidup
Kata lain yang digunakan Yesus dalam Yohanes 14:16 adalah kata Penolong.
Kata Yunani untuk penolong di sini adalah parakletos.Yesus juga disebut sebagai
parakletos dalam sebuah Surat Yohanes: “Anak-anakku… kita mempunyai
seorang pengantara [parakletos] pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” (1
Yohanes 2:1). Baik Yesus maupun Roh Kudus mengerjakan peran yang sama
sebagai penolong atau parakletos. Jadi apa yang dimaksudkan dengan kata
Yunani ini? Dalam bahasa rakyat di zaman itu, kata itu digunakan untuk
menggambarkan seorang pengacara yang membela perkara seseorang. Kata
itu juga digunakan untuk menggambarkan seorang penasihat pribadi atau
seorang pelatih – seorang pelatih kehidupan.
Parakletos adalah gabungan dari dua kata Yunani, para dan kaleo.
Para artinya “sangat dekat.” Paulus mempergunakan kata ini untuk
menggambarkan hubungannya dengan Timotius. Tak seorang pun yang
lebih dekat kepada Paulus selain dari Rasul Timotius (lihat Filipi 2:20).
Istri saya, Lisa, adalah para bagi saya. Tak seorang pun di atas muka bumi
ini yang lebih dekat kepada saya selain dia. Saya akan memakai kata tersebut
dalam menggambarkan hubunganku dengannya.
Kata Yunani yang kedua, kaleo, berarti “memberi isyarat atau
memanggil.” Kata ini sering digunakan di dalam Alkitab ketika para rasul
sedang menggambarkan panggilan mereka. Contohnya, ketika Paulus
berkata, “Saya dipanggil menjadi seorang rasul kepada bangsa-bangsa
bukan Yahudi,” ia sedang memakai kata Yunani kaleo. Konsep dari sebuah
“panggilan” meminta pemikiran-pemikiran tentang takdir dan tindakan.
Ketika kita menyatukan kedua kata ini secara bersama-sama,
kita memperoleh sebuah pengertian yang lebih baik mengenai apa yang
sedang Yesus sampaikan. Pada dasarnya, Dia sedang mengatakan bahwa
untuk selama-lamanya Roh Kudus dipanggil dekat di sisi setiap kita
untuk memberikan pelatihan, arah, perintah, dan nasihat dalam perjalanan
hidup kita. Inilah panggilan-Nya, atau penugasan-Nya, dan Dia terusmenerus berjalan bersama kita untuk menolong, tak pernah lelah! Yesus
mengatakan bahwa Roh Kudus akan tinggal bersama kita untuk selamanya
(Yohanes 14:16). Dia tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkan
kita. Sungguh sebuah janji yang luar biasa! Pada dasarnya, Yesus sedang
mengatakan bahwa Roh Kudus akan menjadi suatu kelanjutan dari karya
dan misi-Nya (Yesus) di dalam hidup kita.
Saya sering mendengar orang-orang berkata, “Oh, seandainya saya
20
ROH KUDUS
bisa berjalan dengan Yesus, saya akan menanyakan begitu banyak pertanyaan
kepada Dia.” Mengapa tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu
kepada Roh Kudus? Ini adalah sebuah wilayah yang sangat penting di
mana persepsi kita tentang Roh Kudus mulai berperan. Jikalau kita hanya
menganggap Dia sebagai suatu keberadaan yang tidak jelas, kita tidak
akan mendekati-Nya sebagai Seorang yang mampu mengajar dan melatih
kita. Roh Kudus adalah Allah, bukan suatu keberadaan. Kalau kita benarbenar memercayai Dia seperti apa yang dikatakan firman Allah tentang
Dia, kita akan mendekati-Nya dengan hormat karena kita tahu bahwa Dia
Mahatahu dan Yang Mahakuasa yang rela dan mampu mengajar, menolong
dan melatih kita. Ya, Dia rindu untuk berbincang akrab dengan kita.
Sedihnya, Roh Kudus barangkali adalah Pribadi yang paling
diabaikan di Gereja. Berapa banyak kita mengadakan pertemuan dan Dia
tidak dihormati atau bahkan tidak disebut? Seberapa sering kita melalui
pagi, siang, malam, atau bahkan sepanjang hari dan tidak mengucapkan
sepatah kata pun tentang Dia yang selamanya dipanggil untuk berdiam di
dalam kita dan berjalan bersama kita?
Pernyataan yang Mengejutkan
Yesus membuat sebuah pernyataan yang mengusik pikiran dalam
Yohanes 16:7: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu…”
Sebelum kita lanjutkan dengan bagian ini, biarlah sejenak saya
melukiskan sebuah gambar untuk Anda. Ini adalah ucapan Yesus kepada
murid-murid-Nya. Dia telah bersama-sama dengan mereka selama lebih
dari tiga tahun. Segala sesuatu yang pernah Dia ucapkan telah terjadi. Dia
berkata, “Angin, tenanglah,” dan angin itupun tenang. Dia berkata, “Kalian
akan menemukan seekor keledai di suatu tempat tertentu” dan benar, keledai
itu ada di sana. Dia tahu ada seorang pengkhianat di antara murid-muridNya sebelum pengkhianat itu menyatakan diri. Dia mengutuk sebuah
pohon ara untuk mati, dan pohon itu layu dalam waktu dua puluh empat
jam. Semua yang Yesus katakan telah terjadi, namun Dia masih mendahului
pernyataan ini dengan, “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu….”
Pada dasarnya, apa yang Yesus hendak katakan adalah untuk menampar
pikiran para murid-Nya, sehingga Dia meyakinkan bahwa mereka tahu Dia
sedang menyampaikan kebenaran kepada mereka.
Jadi apa yang hendak disampaikan Yesus selanjutnya? “Namun
benar yang Kukatakan ini kepadamu. Adalah lebih berguna bagi kamu, jika
Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur [parakletos] itu tidak
akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia
kepadamu” (Yohanes 16:7). Terjemahan Alkitab Hidup Baru menuliskan
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
21
demikian, “Adalah yang terbaik bagimu kalau Aku pergi.”
Tempatkanlah diri Anda dalam posisi para murid. Pemimpin
Anda, yang Anda tahu adalah Anak Allah, baru saja memberi tahu Anda
bahwa Dia akan meninggalkan Anda – dan kepergian-Nya itu adalah
untuk kepentingan Anda. Itu terdengar gila bagi saya. Jika Dia adalah
Allah, bukankah lebih berguna bagi Anda jika Dia tetap tinggal? Saya
yakin para murid sedang memikirkan hal yang sama. Untuk alasan inilah,
Yesus mendahului pernyataan-Nya dengan “Aku mengatakan kebenaran
kepadamu.”
Jadi mengapa yang terbaik bagi murid-murid itu dan bagi generasi
orang-orang percaya yang akan datang – termasuk Anda dan saya – adalah
bahwa Yesus harus pergi? Pertimbangkanlah ini. Jika Yesus tidak pernah
meninggalkan bumi ini, maka Roh Kudus tidak akan pernah datang untuk
bersama dengan kita. Jika saya ingin menerima sesuatu dari Yesus, saya harus
bepergian berkilo-kilometer untuk melihat Dia. Perjalanan saya barangkali
dimulai dengan sebuah penerbangan ke Tel Aviv (yang akan menjadi
bandara tersibuk di dunia). Kemudian saya akan perlu menyewa sebuah
mobil, berkendara ke Galilea, dan berharap menemukan semacam tempat
menginap yang layak (hotel-hotel pasti akan benar-benar penuh). Lalu
saya harus menemukan Yesus. Hal itu tidak sulit dilakukan karena jutaan
orang akan menunggu untuk berbicara dengan Dia. Setelah menemukan
Dia, saya harus melalui barisan sistem paling rumit yang pernah dikenal
manusia, karena setiap orang ingin mengajukan pertanyaan kepada Yesus
atau mengajukan sebuah permintaan.
Karena akan ada suatu barisan yang demikian panjang, barangkali
saya akan dibatasi paling lama hanya enam puluh detik bersama Yesus, jadi
saya harus benar-benar telah mempersiapkan pertanyaan atau permintaan
saya. Dan ingat, Dia perlu tidur dan makan, jadi Dia barangkali akan
memberikan empat belas jam per hari untuk melayani orang banyak.
Dengan perhitungan ini, Yesus akan mampu menemui 840 orang sehari
jika Dia menghabiskan 60 detik untuk setiap orang. Karenanya, akan
diperlukan 1.190 hari (3 tahun 3 bulan) bagi Yesus untuk bertemu dengan
satu juta orang. Tetapi ingatlah bahwa orang-orang baru akan terusmenerus bergabung dengan barisan itu – dan bagaimana jika ada sebuah
“jalur cepat” bagi mereka yang memiliki kebutuhan dan permintaan yang
mendesak? Orang-orang ini akan selalu berada di depan saya, bukan? Saya
pikir bisa kita perkirakan bahwa untuk bertemu dengan Yesus hampirhampir mustahil dan benar-benar tidak mungkin.
Kabar baiknya adalah Roh Kudus selalu ada bagi kita. Dia tidak
harus tidur atau makan. Dia dapat mengadakan milyaran percakapan
22
ROH KUDUS
pada waktu yang sama dengan milyaran orang yang berbeda. Ketika kita
mengizinkan pengertian kita tentang Roh Kudus diubahkan oleh firman
Allah dengan cara yang radikal, kita akan mulai memahami mengapa Yesus
berkata, “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.”
Ingatlah, Roh Kudus itu sama seperti Yesus: Dia mengajar seperti
Yesus, Dia menjelaskan hal-hal mengenai Allah seperti Yesus, dan Dia ada
di sini bersama dengan kita! Apakah Anda sudah mulai melihat betapa
ajaibnya Dia? Bahkan ketika saya sedang menuliskan buku ini, Roh Kudus
membukakan mata saya pada cara-cara di mana saya membatasi suaraNya dan kehadiran-Nya di dalam hidup saya. Lagi, Dia adalah Pemandu,
Penasihat, Pelindung dan Pelatih kita. Kita memerlukan-Nya untuk terlibat
secara aktif di dalam hidup kita!
Dalam pasal berikut, kita akan menyelami apa artinya menjadi intim
dengan Allah kita yang ajaib.
Renungan Hari 1
Mengenal Roh Kudus
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penghibur (Penasihat, Penolong, Pengantara, Pembela, Penguat,
dan pendamping), supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
yaitu Roh Kebenaran…. (Yohanes 14:16-17).
Roh Kudus benar-benar ajaib! Selain keselamatan melalui Kristus, Dialah
pemberian terbaik yang pernah kita terima. Siapakah Roh Kudus itu?
Penulis dan pendeta sepanjang masa, A. W. Tozer membagikan…
“Roh Kudus bukanlah semangat… Dia adalah sebuah Pribadi.
Tuliskan itu dengan huruf besar – bahwa Roh Kudus bukan
hanya suatu Makhluk yang memiliki jenis keberadaan yang
lain, tetapi Dia sendiri adalah sebuah Pribadi, dengan semua
kualitas dan kuasa dari kepribadian. Dia bukanlah zat, tetapi
Dia adalah hakikat…. Roh Kudus memiliki keinginan dan
kecerdasan dan pengetahuan dan simpati dan kemampuan
untuk mengasihi dan melihat dan berpikir dan mendengar
dan berbicara dan keinginan seperti semua orang.”
Sebelum Anda memulai studi ini, siapakah Roh Kudus yang telah Anda
pahami? Bagaimana pasal ini memperluas pemahaman Anda tentang siapa
Dia bagi Anda secara pribadi?
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
Dengan hati-hati, renungkanlah daftar nama-nama yang
dipergunakan untuk Roh Kudus di dalam Alkitab (lihat halaman
17). Apa yang ditunjukkan nama-nama ini pada Anda mengenai
siapa Dia?
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
___________________________________________________
23
24 ROH KUDUS
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
Mengetahui bahwa Roh Kudus adalah sebuah Pribadi sama seperti Bapa
dan Anak, adalah penting untuk mengembangkan sebuah hubungan yang
sehat dengan Allah. Tozer melanjutkan…
“… Keseluruhan Sang Anak adalah Roh Kudus, dan
keseluruhan Sang Bapa adalah Roh Kudus, dan Roh
Kudus ada di dalam Gereja-Nya.Seperti apakah kita akan
menemukan-Nya? Dia akan persis seperti Yesus. Anda
telah membaca Perjanjian Barumu, dan Anda tahu seperti
apakah Yesus, dan Roh Kudus itu persis seperti Yesus karena
Yesus adalah Allah dan Roh Kudus adalah Allah, dan Bapa
persis seperti Anak; dan Anda dapat mengetahui seperti
apakah Yesus dengan mengetahui seperti apakah Bapa, dan
Anda dapat mengetahui seperti apakah Roh Kudus dengan
mengetahui seperti apakah Yesus.”
Apakah Anda melihat Roh Kudus dengan suatu cara yang baru? Bagaimana
sisi-sisi berbeda dari karakter-Nya ini mendorong Anda dan memotivasi
Anda untuk lebih melibatkan Dia di dalam hidupmu?
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Untuk Studi Lebih Lanjut…
Yohanes 12:44-45; 14:8-11; 2 Korintus 4:4;
Kolose 1:15-19; Ibrani 1:3.
Renungan Hari 2
Dia adalah Allah, Bukan Suatu
Keberadaan
Tuhan dan Roh adalah satu dan sama
(2 Korintus 3:17, Alkitab CEV)
Sebagai anak-anak Allah, Anda telah diberikan anugerah-Nya yang
berharga dan yang dijanjikan: karunia Roh Kudus-Nya (lihat Galatia 4:6).
Roh-Nya bukanlah hanya suatu kuasa atau kekuatan mistis yang bergerak
melintasi galaksi. Roh Kudus-Nya adalah Dia – kepenuhan dari siapa Dia
sebenarnya, tak ada yang menahannya.
Andrew Murray, pendeta abad kesembilan belas dan penulis dari lebih dari
200 buku, mengatakan bahwa Roh Kudus adalah “satu dengan Sang Bapa
dan Sang Anak” dan bahwa Dia membawa “pewahyuan yang penuh dan
sempurna” dari kemuliaan Allah. Ia melanjutkan:
“Semua yang ada dalam Perjanjian Lama yang telah
dijanjikan oleh Allah, semua yang telah dinyatakan dan
dibawa mendekat kepada kita dari anugerah Ilahi dalam
Yesus, sekarang Roh Kudus membuatnya menjadi milik
kita. Melalui Dia semua janji Allah digenapi, semua kasih
karunia dan keselamatan dalam Kristus menjadi suatu milik
dan pengalaman pribadi.”
Apakah Anda memahaminya? Melalui Roh Kudus, semua janji
Allah digenapi dan menjadi suatu milik dan pengalaman pribadi. Ini
bukanlah hanya pendapat seorang manusia; itu adalah kebenaran dari
Alkitab. Dengan teliti bacalah dan renungkanlah bagian-bagian ini:
Kiranya berkat (pujian dan sanjungan) bagi Allah dan Bapa
dari Tuhan kita Yesus Kristus (sang Mesias) yang telah
memberkati kita di dalam Kristus dengan segala berkat
rohani (diberikan oleh Roh Kudus) di dalam surga!
(Efesus 1:3, Alkitab AMP).
Segala sesuatu yang berarti bagi sebuah kehidupan yang
menyenangkan Allah telah diberikan dengan ajaib bagi
25
26 ROH KUDUS
kita dengan mengenal Dia secara pribadi dan akrab, yang
mengundang kita kepada Allah [Roh Kudus]. Undangan
terbaik yang pernah kita terima!
2 Petrus 1:3, Alkitab The Message.
{Kata-kata dalam kurung ditambahkan untuk memperjelas.}
Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang
tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Tetapi
melalui Roh, Allah telah membagikan rahasia ini kepada
kita. Sebab tidak ada yang tersembunyi dari Roh, bahkan
dalamnya hikmat Allah tidak tersembunyi.
1 Korintus 2:9-10, J.B. Phili ps
Apa yang dinyatakan oleh Roh Kudus kepada Anda melalui ayat-ayat ini?
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
Apakah Anda membatasi kehadiran dan kuasa ­­­­­­­­Roh Kudus dalam hidup
Anda melalui persepsi Anda tentang siapa Dia? Berhentilah sejenak dan
berdoalah. Mintalah Dia menunjukkan kepada Anda di mana Anda perlu
agar Dia mengubah perspektif Anda. Tulislah apa yang Dia singkapkan.
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
Untuk Studi Lebih Lanjut…
Lakukanlah pencarian secara online tentang ungkapan
“oleh Roh,” “melalui Roh,” dan “dari Roh” (www.biblia.
com). Pikirkanlah juga 1 Korintus 12:4-11; Galatia 5:5;
2 Tesalonika 2:13.
Renungan Hari 3
Dia Adalah Roh Kehidupan
Sebab hukum dari Roh kehidupan di dalam Kristus Yesus
telah memerdekakan kamu dari hukum dosa dan hukum maut
Roma 8:2, Alkitab NASB
R­­­­oh Kudus adalah Roh kehidupan! Wow, sungguh sebuah nama
yang hebat. Pikirkanlah hal itu. Hidup adalah segalanya. Itu mencakup
seluruh aspek kesehatan, pertumbuhan, kesegaran, energi, semangat,
dan kekuatan. Tidak ada bayang-bayang kematian terjadi di dalam Roh
kehidupan – tidak ada sakit-penyakit, tidak ada kelesuan atau kelelahan,
tidak ada sesuatu yang basi atau busuk – tidak ada bentuk apa pun dari
kematian.
Roh kehidupan hadir pada waktu penciptaan, mengembuskan
kehidupan ke dalam setiap tempat di bumi. Misionaris dan penginjil
internasional Lester Sumrall meneguhkan ini dengan berkata,
“Tempat pertama yang dicatat dalam Alkitab di mana kita
melihat kegiatan Roh Kudus adalah di dalam Kejadian 1:2.
Adalah hal yang luar biasa bahwa halaman pertama dan ayat
kedua dari Alkitab menggambarkan kegiatan Roh Kudus. …
Kegiatan itu adalah tindakan membawa keindahan kepada
kosmos, dan membawa keindahan dari kekacauan. Bumi
belum berbentuk dan kosong. Allah terlibat dalam karya
agung-Nya yang kreatif, dan Roh Kudus bergerak untuk
menolong-Nya. Roh Allah bergerak di permukaan air, dan
kosmos terjadi dari kekacauan itu.”
Di mana dalam kehidupanmu Anda merasakan sebuah kekosongan dan
melihat kekacauan? Di mana Anda memerlukan Roh Kudus yang memberi
kehidupan agar membawa keindahan, keteraturan dan kemerdekaan?
Berdoalah dan mintalah Dia menunjukkannya kepada Anda. Serahkanlah
bidang-bidang ini kepada-Nya di dalam doa, mintalah Dia menggerakkan
mereka dan membawa keteraturan, sama seperti yang dilakukan-Nya pada
waktu penciptaan.
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Periksalah Filipi 4:6-8; 1 Petrus 5:7; Mazmur 37:4-6.
27
28 ROH KUDUS
Apakah Anda jemu dengan kesibukan dan rutinitas? Roh kehidupan ingin
menguatkan Anda dengan kebesaran-Nya. Sementara Anda menghabiskan
waktu dengan-Nya dan mengenali-Nya, Dia akan memperbarui
kekuatanmu. Ambillah waktu sejenak dan renungkanlah janji-janji yang
penuh kuasa dari Allah ini:
Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? Tuhan ialah
Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia
tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga
pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah
dan menambah semangat [membuatnya berlipat ganda dan
membuatnya berlimpah-limpah] kepada yang tiada berdaya
(Yesaya 40:28-29).
Bukankah beralasan, bahwa jika Allah yang hidup dan hadir
yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati bergerak
di dalam hidupmu, Dia akan melakukan hal yang sama
di dalammu seperti yang dilakukan-Nya di dalam Yesus,
membawamu hidup kepada diri-Nya? Ketika Allah hidup
dan bernapas di dalammu (dan memang begitu, sama seperti
yang dilakukan-Nya di dalam Yesus), kamu dibebaskan
dari kehidupan yang mati itu. Dengan Roh-Nya hidup di
dalammu, tubuhmu akan sama bersemangatnya dengan
tubuh Kristus!
(Roma 8:11, Alkitab The Message).
Aku mempunyai kekuatan untuk segala sesuatu di dalam
Kristus yang memampukanku [Saya siap untuk apa pun
dan sanggup menghadapi apa pun melalui Dia yang
menanamkan kekuatan dari dalam kepadaku…]
(Fili pi 4:13, Alkitab AMP).
Apa yang dikatakan Roh Kudus kepadamu melalui ayat-ayat ini? Tulislah
sebuah doa meminta Roh kehidupan itu menanamkan kekuatan dari dalam
kepadamu dan membuatmu sama bersemangatnya dengan Yesus ketika Dia
berjalan di bumi ini.
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Untuk Studi Lebih Lanjut....
Kejadian 1:2; Nehemia 9:6; Yesaya 40:12-15; Mazmur 8:39; 104:24-30; Ayub 33:4.
Renungan Hari 4
Kita Harus Sepenuhnya
Bergantung Kepada-Nya
…Engkau tidak akan berhasil dengan keperkasaan atau dengan kekuatan,
tetapi dengan Roh-Ku, firman Tuhan semesta alam.
(Zakharia 4:6, Alkitab GW)
Yesus Kristus, Anak Allah, sepenuhnya bergantung kepada Roh Kudus,
Roh Sang Bapa. Segala sesuatu mengenai Dia, dari sejak dalam kandungan
hingga kebangkitan-Nya, adalah hasil dari pekerjaan Roh. Alkitab
mengatakan…
Dia dikandung dari Roh (Matius 1:20; Lukas 1:31-35).
Dia dipimpin oleh Roh (Matius 4:1; Lukas 4:1).
Dia dimampukan oleh Roh (Lukas 4:14, 18-19; Yohanes 3:34).
Dia diajar oleh Roh dan menaati-Nya (Yohanes 5:19-20, 30; 14:10).
Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku dapat menjamin kebenaran
ini: Sang Anak tidak dapat mengerjakan apa pun dari diri-Nya sendiri. Dia
hanya dapat mengerjakan apa yang dilihat-Nya dikerjakan oleh
Sang Bapa. Sesungguhnya, Sang Anak mengerjakan persis seperti
yang dikerjakan Sang Bapa. Sang Bapa mengasihi Sang Anak dan
menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang sedang Dia kerjakan…
Aku tidak dapat mengerjakan apa pun dari diri-Ku sendiri. Karena Aku
mendengarkan Bapa, Aku membuat penghakiman-Ku. Penghakiman-Ku
itu benar karena Aku tidak berusaha mengerjakan apa yang Aku inginkan,
melainkan apa yang dikehendaki Dia yang mengutus Aku”
(Yohanes 5:19-20, 30 Alkitab GW).
Dengan hati-hati, renungkanlah pernyataan Yesus tentang kebergantungan
di dalam Yohanes 5 (di atas). Apa yang disingkapkan Roh Kudus kepada
Anda mengenai hubungan Yesus dengan-Nya? Bagaimana hal ini
menantang dan memotivasi Anda?
29
30 ROH KUDUS
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Bacalah Kisah Para Rasul 5:32; Roma 8:16; Galatia 4:6; 1 Yohanes 3:24 dan
4:13. Apa dua kebenaran yang kembali muncul mengenai Roh Kudus dan
hubungan kita dengan Dia yang dapat Anda kenali?
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Seperti orang-orang percaya mula-mula di jemaat Galatia, kadang-kadang
kita melupakan betapa kita memerlukan Roh Kudus. Dengan hati-hati,
bacalah Galatia 3:2-9 bersama dengan Lukas 11:13. Pelajaran-pelajaran
apa yang dapat Anda pelajari dan terapkan dalam hidup Anda sendiri
mengenai menerima pertolongan yang terus-menerus dari Roh Kudus?
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Renungan Hari 5
Dialah Sahabat Kekal Anda!
Aku akan berbicara kepada Bapa, dan Dia akan menyediakan Teman yang
lain bagimu sehingga kamu akan selalu memiliki seseorang bersama-sama
denganmu. Teman ini adalah Roh Kebenaran.
Yohanes 14:16-17, Alkitab The Message
Roh Kudus ingin menjadi sahabat terbaik Anda! Dia ingin menjadi Penolong
yang selalu berada di sisi Anda selamanya, dua puluh empat jam sehari,
tujuh hari seminggu. Alkitab menyatakan, “Roh yang ditempatkan Allah
berdiam di dalam kita sangat merindukan kita dan Dia sangat merindukan
Roh itu (disambut) dengan sebuah kasih yang cemburu” (Yakobus 4:5,
Alkitab AMP).
Persahabatan sejati dengan Roh Kudus tak ternilai harganya.
Kehadiran dan kuasa-Nya memberikan kepuasan yang kekal yang tak
dapat tertandingi. Berbicara tentang Roh Kudus, Yesus berkata, “tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus
untuk selama-lamanya. Sebaliknya, air yang akan Kuberikan kepadanya,
akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar
sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:14). Untuk menjelaskan ayat
ini, penginjil dan pengajar R.A. Torrey mengatakan,
“Air di sini berarti Roh Kudus. Dunia tidak akan pernah
dapat dipuaskan. Mengenai setiap sukacita duniawai,
haruslah dikatakan: ‘Siapa yang meminum air ini akan haus
lagi.’Tetapi Roh Kudus mempunyai kuasa untuk memuaskan
setiap kerinduan dari jiwa. Roh Kudus dan hanya Dia sajalah
yang dapat memuaskan hati manusia.
Jika engkau memberi hidupmu dalam aliran atau pancaran
Roh Kudus di dalam hatimu, engkau tidak akan pernah
kehausan. Oh, dengan sukacita yang tak terkatakan
dan kepuasan yang tak tergambarkan, Roh Kudus telah
mencurahkan air hidup-Nya kepada banyak jiwa. Apakah
engkau telah memiliki air hidup ini di dalam dirimu? Apakah
pancarannya tidak terhambat? Apakah ia memancar sampai
kehidupan yang kekal?”
Renungkanlah pertanyaan yang diajukan oleh Torrey: “Apakah engkau telah
31
32 ROH KUDUS
memiliki air hidup ini di dalam dirimu? Apakah saya sedang mengalami
kepuasan yang tak tergambarkan mengenai Roh Kudus? Jika tidak,
mengapa?” Lalu mintalah Roh Kudus untuk menunjukkan kepada Anda
apa yang dapat Anda lakukan setiap hari dan lebih leluasa melepaskan
diri sendiri kepada persahabatan dengan-Nya. Tuliskanlah apa yang Dia
singkapkan.
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Berdiam dirilah di hadapan Tuhan (yang adalah Roh Kudus). Mintalah Dia
membuat diri-Nya terasa nyata bagi Anda – lebih nyata daripada sebelumnya.
Mintalah Dia untuk menyirami Anda dengan kasih, penerimaan dan
damai-Nya. Jangan terburu-buru. Jadilah tenang dan ketahuilah dengan
pengalaman bahwa Dialah Allah. Tuliskanlah apa pun yang Dia sampaikan
kepada Anda.
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Anda bebas menjadi diri Anda sendiri bersama dengan Roh Kudus. Dia
mengenalmu luar dalam. Ketika nampaknya Anda tidak dapat “menemukan
dirimu sendiri,” Dia dapat memberi tahumu dengan tepat di mana kamu
sedang berada. Selamanya Dia tinggal di dalammu untuk menguatkan,
mendorong, dan menuntunmu. Pergilah kepada-Nya setiap waktu, di
manapun. Anda tidak dapat membuat-Nya capek atau lelah menyambutmu.
Dia sahabat terbaikmu!
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Doa
Roh Kudus, perluaslah pengertian saya secara radikal mengenai
siapakah Engkau. Tolonglah saya melihat kepribadian dan
peran-Mu sebagai Penolongku seperti yang belum pernah
kulihat sebelumnya. Tolonglah aku untuk tidak pernah lagi
membatasi kehadiran, kuasa dan suara-Mu di dalam hidupku.
Saya mendoakan ini bagi diri saya sendiri, keluargaku, dan
seluruh gereja-Mu. Dalam nama Yesus. Amen.
Pertanyaan-PERTANYAAN
Diskusi
Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari Messenger Series
mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video1
1. Kehidupan Kristiani kita tanpa Roh Kudus menjadi kering, monoton,
dan tak berdaya. Jadi seharusnya seperti apa hidup kita dengan Roh
Kudus? Sebutkanlah sebanyak mungkin pernyataan dan aspek positif
yang dapat Anda pikirkan.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana pun ada Roh Allah,
di situ ada kemerdekaan.
(2 Korintus 3: 17)
2. Roh Kudus bukanlah sebuah “benda” atau suatu kuasa mistis ilahi. Dia
adalah Pribadi dari ke-Allahan yang memiliki kepenuhan dari Allah
Bapa dan Sang Anak. Apa sajakah akibatnya kalau memandang Roh
Kudus hanya sebagai suatu “benda” atau kuasa mistis? Apa akibatakibat positif memandang-Nya sebagaimana Dia yang sebenarnya:
Allah sepenuhnya?
3. Keterlibatan Roh Kudus adalah hal biasa bagi orang-orang percaya
mula-mula, namun lebih jarang di antara orang-orang percaya masa
kini. Menurut Anda, apa sajakah alasan sehingga kita mengalami
kemunduran dari menikmati,mencari dan bergantung pada pimpinan
dan pengaruh hebat Roh Kudus?
4. Di manakah Pribadi Yesus pada saat ini? Sebagai seorang percaya,
apakah Dia tinggal di dalam hatimu? Apa cara yang lebih baik dan
lebih akurat untuk menggambarkan pengalaman keselamatan kita
33
34 ROH KUDUS
dan rahasia bagaimana Allah menjadikan hatimu sebagai rumah-Nya?
Para Pemimpin: Silakan kelas Anda meneliti Markus 16:19; Kisah Para Rasul 1:911; 7:55-56; Roma 8:34; Kolose 3:1; Ibrani 10:12-13 untuk bagian pertama dari
pertanyaan ini, dan Roma 8”9-10; 1 Korintus 3:16; 6:19; 1 Yohanes 3:24 untuk
bagian selebihnya.
Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang
kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”
Yohanes 14:23
5. Tuhan Allah kita adalah Satu,namun Dia memiliki tiga pernyataan diri
yang berbeda – Bapa, Anak dan Roh Kudus. Uraikanlah tugas-tugas
utama dari masing-masing anggota ke-Allahan ini dan bagaimana
mereka bekerja bersama untuk menyelesaikan kehendak Allah.
Para pemimpin: Silakan kelas Anda meneliti 1 Korintus 12:5-7 ditambah kisah
penci ptaan dalam Kejadian 1 dan ucapan-ucapan Yesus dalam Yohanes 5:17,
19-20.
Roh Allah Bapa = Roh Kristus = Roh Kudus
6. Yesus mengatakan Roh Kudus adalah Penolong kita -parakletos
kita. Ini berarti Dialah “yang di panggil di sisi kita selamanya untuk
melatih dan menasihati kita dalam perjalanan harian kita dengan
Allah.” Dalam cara bagaimana pengetahuan ini memotivasi dan
mendorong Anda dalam hubungan harian Anda dengan Dia?
7. Apa sifat khas yang baru dari Pribadi Roh Kudus yang sekarang Anda
lihat,namun sebelumnya tidak Anda lihat? Bagaimana pemahaman ini
membuka mata Anda dan memperkaya pengertian Anda mengenai
siapa Dia di dalam hidup Anda?
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU?
35
CATATAN
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
36
ROH KUDUS
RINGKASAN BAB:
•
Roh Kudus adalah suatu anggota dari ke-Allahan yang
memiliki kepenuhan Allah Bapa dan Sang Anak.
•
Dia bukanlah sebuah “benda” atau suatu kuasa mistis; Dia
adalah Allah.
•
Dia tidak dibatasi oleh waktu dan ruang; Dia dapat
berkomunikasi dan menolong orang-orang dalam jumlah
yang tak terbatas pada waktu yang sama.
•
Dia terlibat dengan karib dalam kehidupan orang-orang
percaya mula-mula, dan Dia sangat rindu untuk terlibat
dalam setiap bagian hidup kita pada saat ini.
•
Sebenarnya tidak ada hidup orang Kristen tanpa Dia,
namun ada suatu petualangan hidup yang berkelimpahan
bagi mereka yang menerima-Nya dengan persekutuan
yang menakjubkan.
•
Kenalilah Dia secara pribadi!
2
Kepribadian Roh Kudus
Anugerah yang ajaib dari Sang Tuan, Yesus Kristus,
kasih yang luar biasa dari Allah, persekutuan yang intim
dengan Roh Kudus beserta dengan kamu sekalian.
2 Korintus 13:14, Alkitab The Message
Hari 1
A
gar kita masuk ke dalam suatu hubungan yang akrab dengan
orang lain, pertama-tama kita harus memahami apa yang
menggerakkan seseorang itu. Pengetahuan yang lebih banyak
tentang apa yang ia sukai, yang tidak disukai, tujuan-tujuannya,
dan ambisi-ambisinya akan menolong mengembangkan suatu persahabatan
yang lebih mendalam. Begitu juga jika kita ingin menjadi intim dengan
Roh Kudus, kita harus pertama-tama memahami kepribadian-Nya.
Seperti yang telah kita temukan dalam bab sebelumnya, Yesus
membuat pernyataan yang sangat mengejutkan ini kepada murid-muridNya: “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku
tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku
pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yohanes 16:7). Dialah Yesus
yang sama yang pernah mengatakan hal ini, “Aku mau membuka mulut-Ku
mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi
sejak dunia dijadikan” (Matius 13:35). Yesus, Guru terbesar yang pernah
hidup, Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia yang telah tersembunyi
sejak dunia dijadikan, sedang berusaha meyakinkan para pengikut terdekatNya bahwa Roh Allah – bukan Yesus sendiri yang hadir secara fisik – akan
menjadi teman terbaik bagi mereka dan generasi orang-orang percaya yang
akan datang. Wow. Saya tidak tahu mengenai Anda, namun ini membuat
saya ingin lebih mengenal Roh Kudus.
Mari kita mulai dengan melihat 2 Korintus 13:13. Paulus
mengatakan:
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
38
ROH KUDUS
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Paulus menyoroti apa yang menonjol mengenai masing-masing
pribadi ke-Allahan. Dia memulai dengan “kasih karunia Tuhan Yesus
Kristus….” Sebagai orang-orang percaya, kita harus tidak pernah lupa
bahwa kita berhak berdiri bersama Allah – yang merupakan landasan dari
hubungan yang menakjubkan dengan Roh Kudus – tidak akan pernah
terjadi jika bukan karena anugerah dari Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus
Kristus. Kasih karunia ini tidak dapat dibeli atau didapat karena berbuat
kebaikan; itu adalah pemberian akbar dari hidup-Nya, yang di dalamnya
termasuk pengampunan, penebusan dan pemampuan.
Paulus melanjutkan dengan berkata, “… dan kasih Allah…” Ketika
saya berpikir tentang betapa saya mengasihi keempat putra saya, saya tidak
dapat membayangkan hidup hanya bersama salah satu dari mereka. Namun,
jika saya bayangkan hanya punya salah satu dari mereka, lalu berpikir untuk
memberikan mereka untuk mati bagi musuh-musuh saya – pikiran itu
tak dapat dipahami. Kita masih menjadi musuh-musuh Allah ketika Dia
dengan cuma-cuma memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi kita (lihat
Roma 5:10). Sungguh kasih yang luar biasa! Tidakkah Anda bergembira
Sang Bapa mengasihimu? Meskipun dulu Anda adalah musuh-Nya,
namun sekarang Anda adalah anak-Nya; karenanya seberapa besar lagikah
Dia akan mencurahkan kasih-Nya atasmu? Dia mengasihimu dengan unik
dan sempurna sebagai milik-Nya sendiri.
Saya benar-benar memuja anak-anak saya, namun kemampuan saya
untuk mengasihi dan bergembira di dalam mereka sangat jauh dibanding
kasih Allah kepada kita. Firman-Nya menyatakan, “Sebab aku yakin, bahwa
baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintahpemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau
kuasa-kuasa, baik yang ada di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu
makhluk lain tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang
ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8:38-39). Sungguh sebuah
janji yang luar biasa! Tidakkah Anda bersyukur bahwa tak ada yang dapat
memisahkanmu dari kasih Bapa?
Sekarang, lihatlah bagian terakhir dari 2 Korintus 13:13, dengan
mengingat dalam benak bahwa ini adalah surat Paulus yang terakhir kepada
orang-orang Korintus. Kitab ini (aslinya adalah sebuah surat) dikemas
dengan hikmat dan pewahyuan yang luar biasa. Dengan tuntunan Roh, apa
yang Paulus pilih sebagai kesimpulan dari hubungan surat-menyurat yang
sangat mendalam ini? “Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”
Perhatikan bahwa Paulus menghubungkan kata persekutuan (komuni)
dengan Roh Kudus. Sebagai seorang yang dibesarkan di gereja Katolik,
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
39
ketika saya biasanya melihat kata komuni, saya akan berpikir tentang roti
dan anggur. Dengan jelas, bukan itu yang dimaksudkan Paulus di sini. Jadi,
apa artinya “persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian”? Kalau
kita kembali pada bahasa Yunani aslinya, kita temukan bahwa kata Yunani
untuk persekutuan adalah koinonia. Berikut ini adalah beberapa pengertian
yang saya dapatkan untuk istilah Yunani ini: persekutuan, persahabatan,
komunikasi, keakraban, berbagi bersama, pergaulan sosial, bekerja sama,
partisipasi bersama, dan hubungan akrab yang menguntungkan. Itu adalah
sebuah daftar panjang yang dahsyat. Biarlah saya membaginya ke dalam
tiga kategori utama:
• Persekutuan
• Kerja sama
• Keintiman
Komuni Berarti Persekutuan
Kamus saya mengartikan persekutuan sebagai “sebuah hubungan yang
bersahabat, persahabatan, berbagi bersama.” Teman-teman atau sahabatsahabat yang akrab mengalami persekutuan. Mereka berbagi bersama,
berbincang satu sama lain, dan peduli dengan apa yang terjadi dalam
kehidupan masing-masing.
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, saya sangat suka
bermain golf. Ketika saya pergi bermain golf, saya biasanya bergabung
dengan beberapa teman dekat. Kami menghabiskan seluruh waktu
permainan itu dengan berbincang satu sama lain. Itulah salah satu
lingkungan terbaik untuk menghabiskan waktu berkualitas karena hanya
ada sedikit gangguan. Dulu, saya biasa bermain tenis yang menyenangkan
di kampus, tetapi masalah dengan bermain tenis adalah saya tidak dapat
berbincang dengan lawan main saya. Salah satu alasan utama mengapa saya
suka bermain golf adalah karena saya dapat mengobrol dengan lawan saya.
Saya telah mengembangkan lebih banyak hubungan yang akrab di padang
golf dibanding tempat berolah raga yang lain. Di sanalah “persekutuan” saya
terjadi. Kini, Anda barangkali dapat mengerti mengapa saya benar-benar
menginginkan istri saya untuk bermain golf bersama saya – karena tidak
ada orang di planet ini yang paling kuinginkan menjadi sahabat selain dia!
Demikian juga, beberapa sahabat terbaik saya adalah anggota
tim Messenger International. Kami mendiskusikan tujuan-tujuan,
tantangan-tantangan, dan cita-cita kami secara teratur. Saya sangat banyak
40
ROH KUDUS
mengandalkan keahlian dan persahabatan mereka. Saya tidak tahu akan
berada di mana saya saat ini tanpa pria-pria dan wanita-wanita luar biasa ini.
Secara terus-menerus, kami bekerja sama satu sama lain; tanpa persekutuan
yang terus-menerus ini, misi Messenger International untuk mengajar,
menjangkau dan menyelamatkan tidak akan mungkin terjadi.
Telah terbukti di dalam Kitab Suci bahwa para rasul sepenuhnya
bergantung pada persekutuan mereka dengan Roh Kudus. Dalam Kisah
Para Rasul, kita membaca, “Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku
[Paulus] pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas
diriku di situ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke
kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku” (Kisah Para
Rasul 20:22-23). Paulus bercakap-cakap dengan Roh Kudus tentang apa
yang akan terjadi kepadanya. Perhatikan bahwa Roh Kudus tidak memberi
tahunya bahwa penjara dan penderitaan menantinya di satu kota. Malahan,
karena persekutuannya yang teratur dengan Roh, Paulus mengetahui bahwa
kesukaran menantinya dari kota ke kota.
Saya tidak tahu mengenai Anda, tetapi jika rekan saya – dia yang
persekutuannya akrab dengan saya – terus memberi tahu saya bahwa
penderitaan menanti ke manapun saya pergi, barangkali saya akan mulai
mempertanyakan dia. Saya akan mengatakan hal-hal seperti, “Apakah
pikiranmu sudah berubah?” atau “Mungkin ini dapat diubah sedikit
saja,” atau “Bagaimana kalau sedikit ketidaknyamanan saja dan bukannya
penderitaan?” Roh Kudus tidak senang dengan penderitaan Paulus, tetapi
Dia malah mempersiapkan Paulus dengan apa yang ada di hadapannya, dan
Dia dapat melakukan ini karena mereka memiliki persekutuan yang akrab.
Ada kalanya, ketika Roh Kudus mengatakan hal-hal yang tak ingin
saya dengar. Saya tetap bertanya kepada-Nya mengenai hal-hal ini (berharap
akan suatu jawaban yang berbeda), tetapi saya menerima pesan yang sama
hari demi hari. Ketika kita bergaul dengan Roh Kudus dengan cara ini,
pada akhirnya Dia akan diam. Seolah-olah Dia sedang berkata, “Saya sudah
membuatnya terlihat sangat jelas bagimu; sekarang silakan kamu pilih
apakah kamu ingin menerima petunjuk-Ku.” Memiliki persekutuan yang
akrab dengan Roh Kudus berarti akan ada saat-saat ketika Dia memberi
tahu Anda hal-hal yang benar-benar tak ingin Anda dengar.
Dalam Kisah Para Rasul 10, kita menemukan sebuah kisah tentang
Petrus menerima petunjuk yang semacam ini dari Roh Kudus. Allah
memberi sebuah penglihatan kepada Petrus yang menyingkapkan kerelaan
Allah untuk memperluas keselamatan kepada bangsa-bangsa bukan
Yahudi. Dalam ayat 19, kita membaca, “Dan ketika Petrus sedang berpikir
tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: ‘Ada tiga orang mencari engkau.’”
Orang-orang ini datang untuk mengawal Petrus ke rumah seorang perwira
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
41
non-Yahudi – sebuah tempat yang bagi Petrus sebagai seorang Yahudi
yang saleh tidak akan pernah pergi dengan cara yang biasa. Karenanya
Roh Kudus berbicara kepadanya dengan jelas, “Hei, ada beberapa tamu
untukmu di bawah sana, dan Aku mau engkau pergi bersama mereka. Aku
memerlukanmu dalam tugas ini.” Roh Kudus tahu bahwa Petrus sangat
tidak senang dengan petunjuk ini, tetapi Dia memberikan perintah tanpa
menawarkan penjelasan lanjutan apa pun.
Dalam dua pasal sebelumnya, kita temukan contoh lain tentang
kebergantungan kepada Roh Kudus. “Kemudian berkatalah seorang
malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke
sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza” (Kisah
Para Rasul 8:26). Di sini kita dapati seorang malaikat Tuhan memberi sebuah
petunjuk kepada Filipus. Tidak dikatakan seorang malaikat menampakkan
diri kepada Filipus, melainkan “seorang malaikat Tuhan berkata kepada
Filipus. Setiap terjemahan meneguhkan rincian ini. Mengapa perbedaan ini
penting? Melalui bagian ini kita dapat menyimpulkan bahwa Filipus dapat
membedakan antara suara seorang malaikat dan suara Roh Kudus, karena
kemudian dalam pasal yang sama ini kita baca, “Lalu kata Roh kepada
Filipus: ‘Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’” (Kisah Para Rasul 8:29).
Filipus merasa terbiasa dengan suara Roh Kudus, hingga pada titik di mana
ia dapat membedakan antara suara Roh dan suara seorang malaikat!
Saya telah mengenal suara istri saya dengan sangat jelas sehingga
saya dapat mengenalinya di mana pun, bahkan jika saya tidak sedang
melihatnya. Kami mungkin terpisah di dalam sebuah ruangan yang penuh
dengan manusia, tetapi ketika ia berbicara, saya akan mengenali suaranya
melampaui lusinan suara lain di dalam ruangan itu. Sebaik inilah orangorang percaya mula-mula mengenali suara Roh. Saya dapat membayangkan
Filipus menceritakan kisah ini kepada Lukas ketika ia menulis kitab
Kisah Para Rasul. Barangkali Filipus berkata, “Bukan Lukas, bukan Roh
yang berbicara denganku di kota itu, melainkan seorang malaikat. Tetapi
memang Roh-lah yang menyuruhku bergabung dengan kereta itu.” Apakah
kita seterbiasa itu dengan suara-Nya? Atau masih adakah suatu kedekatan
yang lebih besar dengan Roh Kudus yang masih belum kita masuki?
Ketika Filipus berada di padang gurun, Roh Kudus memberi tahunya
agar mendekati sebuah kereta tertentu. Mengapa perjumpaan ini penting?
Laki-laki di dalam kereta itu adalah orang ketiga yang memerintah atas
seluruh Etiopia. Karena wewenang dan pengaruhnya, keselamatan orang
Etiopia itu menjadi permulaan perluasan Injil di negerinya. Jika Filipus
tidak peka terhadap pimpinan Roh, ia akan kehilangan sebuah kesempatan
yang besar.
Beberapa pasal kemudian, kita temukan kisah lainnya yang
42
ROH KUDUS
melibatkan Timotius, Paulus dan Silas:
Mereka [Timotius, Paulus dan Silas] melintasi tanah Frigia
dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka
untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia
mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus
tidak mengizinkan mereka (Kisah Para Rasul 16:6-7).
Perhatikanlah, dikatakan bahwa mereka “dicegah” oleh Roh Kudus
dan bahwa “Roh tidak mengizinkan mereka.”
Apakah Anda sudah mulai melihat betapa banyaknya percakapan
yang terjadi antara orang-orang percaya mula-mula dengan Roh Kudus?
Haruskah ada bedanya dengan saat ini? Apakah kita memiliki cara yang
lebih baik untuk melayani Allah terpisah dari Roh Kudus? Apakah para
pemimpin Gereja mula-mula sangat primitif dalam metode-metode mereka
karena mereka kekurangan teknologi modern? Sama sekali tidak. Tidak
ada teknologi atau metode yang dapat menggantikan suara Roh Kudus.
Para pemimpin ini mengharapkan Roh Kudus terlibat dengan karib dalam
kehidupan mereka, dan mereka menghormati serta mengundang kehadiranNya. Tidak ada yang berubah. Roh Kudus rindu berjalan bersama-sama
dalam persekutuan yang akrab dengan kita saat ini.
Dapatkah Anda membayangkan Lisa dan saya menghabiskan tiap
jam dalam setiap hari bersama di rumah kami tanpa mengucapkan satu
kata satu sama lain? Itu menggelikan. Siapa yang menginginkan sebuah
pernikahan yang seperti itu? Saya mengasihi istri saya dan ingin dekat
dengannya. Saya suka mendengarkannya; bunyi suaranya adalah musik
bagi telinga saya. Kami telah menikah lebih dari tiga puluh tahun, namun
seandainya ia masih lajang (terima kasih Tuhan, ia tidak lajang lagi), saya
akan berhasil mengikuti jejaknya. Dari setiap orang di planet ini, tanpa
ragu, ialah satu-satunya yang paling saya inginkan untuk hidup bersama.
Dengan cara yang sama, Roh Kudus ingin memiliki hubungan yang akrab
dengan Anda.
Saya telah tinggal di kamar-kamar hotel selama dua puluh empat
tahun dan saya tidak pernah bosan. Bagaimana mungkin saya merasa bosan
ketika saya bersama dengan Allah setiap saat? Dia ada bersama saya di
kamar saya. Untuk alasan ini, saya terlindungi selama waktu saya ada di
kamar-kamar hotel. Secara berkala, saya akan berkata, “Saya tidak ingin
menghabiskan waktu dengan tim perjalanan saya karena saya ingin sendirian
dengan Roh Kudus.” Saya suka mendengar-Nya bicara. Jangan salah sangka
dengan saya, saya suka berada bersama-sama dengan orang-orang; bahkan
saya sangat menyukainya. Saya bukanlah seorang pertapa. Saya benarbenar suka dengan orang-orang, tetapi saya sangatlah menghargai waktu
(persekutuan) saya dengan Roh Kudus.
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
43
Hari 2
Komuni Berarti Kerja Sama
Kata berikutnya dalam bahasa Inggris yang dapat digunakan untuk
menggambarkan koinonia adalah kerja sama. Kita melihat sebuah contoh
kerja sama di dalam Injil Lukas: “Dan setelah mereka melakukannya,
mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak
Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain
supaya mereka datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu
dengan ikan hingga hampir tenggelam” (Lukas 5:6-7). Kata Yunani untuk
teman-teman adalah metochos (sebuah sinonim dari koinonia) dan diartikan
sebagai “teman, rekan, sesama pekerja.” Mereka adalah rekan-tekan kerja.
Dari interaksi ini, kita mengerti bahwa pertemanan yang baik menuntut
komunikasi dan tindakan. Mereka harus memberikan isyarat kepada rekanrekannya, dan kemudian rekan-rekan tersebut datang dan menolong.
Sekarang, marilah kita melihat pada sesuatu yang barangkali
salah satu ayat Alkitab yang paling membangkitkan rasa hormat dalam
seluruh Perjanjian Baru. Paulus menuliskan, “Karena kami adalah kawan
sekerja Allah” (1 Korintus 3:9). Bukankah itu luar biasa? Saya menyukai
cara penerjemahan Weymouth, “[Kami adalah] sesama pekerja untuk dan
dengan Allah.” Kita telah diberi kesempatan bekerja untuk dan dengan
Pencipta langit dan bumi. Dengan kata lain, kita bekerja dalam persekutuan
dengan Allah. Sungguh sebuah undangan yang luar biasa!
Rekan-rekan yang efektif mengembangkan pasang surut dalam
hubungan satu sama lain. Saya dibesarkan dekat Danau Michigan, dan
berlayar merupakan sebagian besar dari hidup saya. Saya menikmati
berlayar bersama keluarga, menempuh sekolah berlayar selama dua tahun,
dan bahkan bersaing dalam perlombaan. Pada salah satu pertandingan
pertama saya, saya diminta bekerja bersama seorang kapten hebat yang regu
dayungya adalah orang-orang yang terbaik. Mereka gembira karena saya
bergabung dengan tim mereka. Selama perlombaan pertama kami, saya
merasa seperti seorang yang aneh. Sang kapten mengeluarkan perintah dan
regu dayungnya langsung bertindak. Setiap orang tahu dengan tepat apa
yang harus dilakukan dan mengambil posisinya di dalam perahu itu. Di
sisi lain, saya benar-benar canggung. Meskipun saya sudah diberitahu apa
yang harus dilakukan, saya tidak berkembang dalam peran saya. Anggotaanggota regu dayung itu telah membangun sebuah irama kerja sama yang
masih perlu saya pelajari.
Berpartner dengan Roh Kudus sama seperti menjadi bagian dari
44
ROH KUDUS
anggota regu dayung itu. Anda harus bekerja dengan-Nya. Kali pertama
saya berkhotbah di muka umum, istri saya dan teman baiknya tertidur di
bangku depan. Saya tidak bekerja dengan pasang surut Roh. Diperlukan
waktu, tetapi saya menemukan bagaimana berpartner dengan-Nya ketika
saya berbicara. Hal yang sama terjadi ketika menulis. Diperlukan satu tahun
yang penuh frustrasi pada buku pertama yang saya tulis ketika saya belajar
bekerja bersama dengan-Nya. Akhirnya menulis menjadi semakin mudah
dan lebih cepat. Saya telah belajar bahwa dalam kedua hal ini, Dia memiliki
suatu peran dan begitu juga saya, dan Dia menginginkan demikian!
Dalam Kisah Para Rasul 15, kita melihat sebuah elemen
kebersamaan dalam tindakan. Rasul-rasul sedang merancang sebuah surat
untuk dikirimkan kepada semua orang bukan Yahudi yang percaya. Di
dalam surat itu, mereka berkata, “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan
keputusan kami” (Kisah Para Rasul 15:28). Kita melihat bahwa kerja sama
terjadi. Para pemimpin dengan jelas menyampaikan pandangan Roh Kudus
dan pandangan mereka sendiri mengenai sebuah situasi khusus. Keduanya
berperan di dalam keputusan itu. Kedua belah pihak mempunyai peran.
Mereka bekerja sama dalam pekerjaan kerajaan itu.
Ide yang sama tentang bekerja sama juga terlihat dalam Perjanjian
Lama. Ingatlah ketika Allah mendatangi Abraham di bawah pohon
tarbantin untuk mendiskusikan rencana-Nya untuk menghancurkan Sodom
dan Gomora (lihat Kejadian 18). Allah benar-benar memandang Abraham
sebagai sahabat-Nya. Allah dan Abraham melewati suatu tebing dan Allah
berkata, “Aku sungguh-sungguh sedang berpikir untuk meledakkan kedua
kota ini. Bagaimana menurutmu, Abraham?” (parafrase penulis). Abraham
sangat peduli karena keponakannya tinggal di dalam salah satu kota itu.
Setelah pertimbangan yang sangat mendalam, ia akhirnya meyakinkan
bahwa Allah tidak akan memusnahkan kota-kota itu jika ada sepuluh orang
benar dapat ditemukan di antara mereka.
Allah sangat menghargai masukan dari Abraham. Dia benar-benar
berkata di dalam Kejadian 18:17, “Apakah Aku akan menyembunyikan
kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” Jelaslah bahwa Allah
hendak membawa Abraham hingga pada pelaksanaan rencana-rencanaNya. Mengapa? Abraham bersahabat akrab atau berpartner dengan Allah.
Sebuah contoh yang mirip terdapat dalam kehidupan Musa. Allah
berkata kepada Musa, “Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku
bangkit terhadap mereka [anak-anak Israel] dan aku akan membinasakan
mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar” (Keluaran.
32:10). Setelah mendengar ini, Musa maju untuk meyakinkan Allah untuk
menahan murka-Nya dan mengubah rencana-rencana-Nya. Mudahlah
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
45
bagi kita untuk membacanya saat ini dan menganggap enteng apa yang
sedang terjadi. Tetapi berhentilah dan pikirkanlah mengenai hal ini: Musa
dapat mengingatkan Allah apa yang terbaik bagi Dia dan bagi umat-Nya,
bahkan setelah Allah berkata, “Biarkanlah Aku!” Ini karena Musa berada
dalam persahabatan yang akrab dengan Allah.
Pada titik ini, pentinglah bagi kita untuk mengenali bahwa Allah
adalah Yang Mahakuasa dan selalu layak menerima penghormatan kita.
Hanya karena anugerah dan kuasa-Nyalah kita mampu menjadi sahabatNya. Dia telah memilih untuk mengizinkan kita menjadi bagian dari
rencana dan rancangan agung-Nya. Merupakan suatu kehormatan bagi
kita karena Dia memberikan pilihan tersebut!
Inilah dua kisah hebat dari Perjanjian Lama, tetapi yang sebenarnya
adalah Abraham dan Musa tidak mempunyai apa yang kita punyai saat ini.
Ada saat-saat dan peristiwa-peristiwa khusus ketika raksasa-raksasa iman
ini mampu menjadi rekan Allah dengan cara ini. Namun, Roh Kudus tinggal
di dalam kita dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu. Kita tidak
harus menunggu-Nya untuk mengunjungi kita di bawah pohon tarbantin
atau mendaki gunung Sinai untuk bergaul dengan Dia. Kita mempunyai
akses setiap waktu kepada-Nya. Dan yang terbaik dari semuanya, Dia rindu
untuk bekerja bersama dengan kita, mengarahkan langkah-langkah kita
dan mendengarkan pikiran-pikiran kita.
Roh Kudus tidak hanya bersama kita setiap waktu, namun Dia juga
tidak pernah tertidur. Baru-baru ini, saya terbangun pada pukul 2:20 dini
hari dan tidak bisa kembali tidur karena saya sangat bersukacita mengenai
pelayanan seharian. Jadi saya bangun dan berbicara dengan Teman saya.
Coba tebak? Dia bangun. Sangat luar biasa! Dia tidak berkata, “John,
mengapa kamu membangunkan-Ku?” Di sisi lain, istri saya pasti sudah
berkata, ”John, mengapa kau membangunkanku begitu pagi?” Seandainya
saya membalasnya dengan, “Aku hanya ingin berbincang denganmu, sayang,”
barangkali ia akan memukulku dengan sebuah bantal. Dia benar-benar
menyukai waktu tidurnya, jadi saya tahu untuk tidak membangunkannya
(dan ia juga tahu hal yang sama dengan saya ketika situasinya terbalik).
Namun Roh Kudus menyambut pertemanan saya setiap saat. Dia senang
berbincang dengan saya mengenai hari yang akan datang, dan kadangkadang, Dia bahkan memberi saya pandangan selintas tentang apa yang
akan terjadi. Inilah yang membuat saya suka memulai setiap hari di dalam
hadirat-Nya. Dia adalah Rekan saya, dan komunikasi kami adalah suatu
bagian yang penting dari hari saya.
Penting untuk dicatat bahwa Roh Kudus adalah Rekan yang lebih
tinggi dalam hubungan ini. Paulus berkata kepada para pemimpin di Efesus,
46
ROH KUDUS
“Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah
yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan
jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kisah
Para Rasul 20:28). Perhatikanlah bahwa Paulus tidak berkata, “seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Yesus menjadi penilik.” Ayat
ini dengan sempurna menggambarkan kerja sama Yesus dengan Roh
Kudus. Yesus membeli Jemaat Allah “dengan darah-Nya sendiri.” Roh
Kudus, sebagai anggota ke-Allahan yang saat ini tinggal di bumi ini, kini
menetapkan para penilik Jemaat dan mengatur pekerjaannya. Dialah yang
bertanggung jawab, atau dengan kata lain, Dialah Rekan yang lebih tinggi.
Paulus sangat menyadari kebenaran ini bahwa Roh Kudus adalah Dia yang
tinggal dengan dan di dalam kita.
Contoh lain mengenai hal ini terdapat dalam Kisah Para Rasul 13:
“Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa,
berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk
tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’… Oleh karena disuruh Roh
Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia…” (ayat 2 dan 4). Lagi,
dalam hal ini kita melihat Roh Kudus dengan jelas dikenali sebagai Dia
yang bekerja sama (dalam persekutuan) dengan rasul-rasul. Ingat, Yesus ada
bersama dengan Bapa-Nya di surga. Roh Kudus telah diutus ke bumi untuk
bekerja bersama kita dalam kehidupan yang luar biasa ini.
Hari 3
Persahabatan yang Saling Akrab
Sekali lagi marilah kita melihat 2 Korintus 13:14: “Kasih karunia Tuhan
Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai
kamu sekalian.” Kita telah mengartikan komuni sebagai “persekutuan” dan
“persahabatan”, sekarang lihatlah ayat ini melalui pengertian baru dari kedua
istilah ini. Apakah Anda mulai menyadari ledakan dalam pernyataan Paulus?
Namun tidak berhenti di sini. Kata koinonia juga berarti “persahabatan yang
saling akrab.”
Saya ingin memberi contoh dari zaman saya tentang hal ini, namun
ketika saya berpikir tentang persahabatan yang saling akrab, saya berpikir
tentang the Beatles. Sebagai seorang anak muda (jauh sebelum Beatles
berpisah), ketika seseorang menyebut “Paul McCartney,” saya akan segera
berpikir mengenai Beatles yang lain: John Lennon, George Harrison, dan
Ringo Starr. Pada waktu itu saya bahkan tidak pernah memikirkan Beatles
sebagai individu; mereka hanyalah the Beatles.
Contoh lainnya dari persahabatan yang saling akrab adalah Three
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
47
Stooges.1 Mereka tidak akan menjadi “three stooges” tanpa Moe, Larry,
dan Curly – ketiganya. Sebuah episode yang hanya menampilkan Moe
di dalamnya akan sangat menggelikan. Hal yang membuat Three Stooges
hebat adalah dinamika mereka bertiga secara bersama-sama. Mereka saling
bergantung satu sama lain.
Ketika saya berpikir tentang orang-orang yang berjalan dalam
persahabatan yang saling akrab dengan Roh Kudus, Dr. David Yonggi
Cho adalah orang pertama yang muncul dalam benak saya. Doktor Cho
menggembalakan salah satu gereja terbesar di dunia. Saya tidak akan
pernah lupa ketika saya pertama kali bertemu dengannya di tahun 1980an. Itu adalah kunjungan pertamanya ke gereja saya, dan tugas saya sebagai
pengurus gereja kami memberi saya kesempatan untuk menyambut dan
menjadi tuan rumah bagi tamu pembicara kami. Saya sudah melakukan
hal ini selama beberapa tahun ketika saya bertemu Dr. Cho, sehingga
dengan demikian saya barangkali telah menjadi tuan rumah dari beberapa
lusin pendeta. Namun, perjumpaan saya dengan Dr. Cho benar-benar
unik. Ketika ia masuk ke mobil saya, kehadiran Tuhan datang bersamanya.
Hampir segera saya mulai menangis; air mata mengaliri wajah saya. Saya
berusaha tetap diam, karena saya tidak ingin mengganggunya sebelum
waktunya pelayanan, tetapi saya akhirnya merasa dipaksa untuk berbicara.
Dengan lembut dan tenang saya berkata, “Dr. Cho, Allah ada di sini, di
dalam mobil kita.” Ia tersenyum dan mengangguk. “Saya tahu.” Perjumpaan
ini berkesan bagi saya ketika saya berpikir tentang betapa banyaknya Dr.
Cho telah menulis dan mengkhotbahkan tentang persekutuannya dengan
Roh Kudus. Saya telah mendengar ia berkata bahwa ia berdoa selama dua
sampai empat jam sehari, kebanyakan di dalam Roh. Dr. Cho membuat
waktu berkualitas dengan Roh Kudus sebagai suatu prioritas; karena alasan
inilah kehadiran Allah terasa kuat di dalam hidupnya.
Beberapa tahun yang lalu, saya berkhotbah tentang Roh Kudus
selama kebaktian Minggu pagi di sebuah gereja besar. Malam itu, ketika
kami kembali untuk kebaktian malam, saya kira akan mulai berkhotbah
sekitar empat puluh lima menit setelah ibadah dimulai. Malahan, Roh
Kudus mulai bergerak dan orang-orang disembuhkan dan diselamatkan.
Saya tidak memperoleh mikrofon selama dua jam. Akhirnya, sebelum
panggung diserahkan kepada saya, sang pendeta (yang bukanlah seorang
yang lembut atau lembek) mendatangi saya sambil menangis dan berkata,
“John, dalam delapan tahun saya memimpin gereja ini, saya belum pernah
merasakan kehadiran Allah sebegitu kuat!” Saya segera menjawab, “Ada
alasannya. Itu karena kita berbicara mengenai Roh Kudus tadi pagi, dan
kapan pun Anda berbicara mengenai Dia, Dia akan menyatakan diri.” Ini
menggambarkan dengan sempurna apa yang akan terjadi ketika Anda dan
1 Sebuah kelompok lawak dari Amerika Serikat pada awal hingga pertengahan abad 20 – (penerjemah).
48
ROH KUDUS
saya, sebagai orang-orang percaya “biasa”, berjalan dalam persahabatan
yang saling akrab dengan Roh Kudus.
Komuni berarti Keintiman
Pengertian terakhir dari koinonia adalah “keintiman”. Inilah sebenarnya kata
yang paling baik untuk menggambarkan kata koinonia yang dipergunakan
Paulus di dalam 2 Korintus 13:14. Keintiman hanya dapat dikembangkan
melalui persekutuan atau hubungan, tetapi hal itu jauh melampaui konotasi
dari kedua istilah ini. Keintiman masuk jauh ke dalam pemikiran-pemikiran,
rahasia-rahasia, dan keinginan-keinginan hati.
Dalam Alkitab versi The Message, kita membaca, “Persahabatan
yang intim dengan Roh Kudus, beserta kamu sekalian” (2 Korintus 13:14).
Saya memandang keintiman sebagai tingkat terdalam dari persahabatan.
Jangan pernah lupakan bahwa kerinduan Roh Kudus ialah menjadi sahabat
Anda; Dia sangat merindukan persekutuanmu. Yakobus 4:5 berkata, “Roh
yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!”
Dia cemburu untukmu dan merindukan waktu dan perhatianmu. Pikirkan
saja: Roh Kudus adalah Allah, dan tidak ada yang tersembunyi dari Dia.
Pengetahuan, hikmat, dan pengertian-Nya tidak terbatas – dan Dia rindu
menyatakan diri-Nya sendiri kepada Anda. Ketika saya mengetahui atau
memahami sesuatu yang bernilai besar atau penting, dengan bergairah saya
ingin membagikannya dengan mereka yang dekat dengan saya. Barangkali
hal yang sama juga berlaku bagi Anda, dan tidak ada bedanya dengan Roh
Kudus.
Terlalu sering, orang-orang percaya berusaha mendekat kepada
Yesus di luar hubungan dengan Roh Kudus. Ini serupa dengan kesalahan
yang dilakukan orang-orang Farisi. Mereka berkata kepada Yesus, “Kami
tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada
mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab
Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendakKu sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku” (Yohanes 8:41-42).
Orang-orang Farisi menginginkan suatu hubungan dengan Bapa terpisah
dari Yesus. Mereka tidak rela menerima bahwa hal itu berbeda dengan apa
yang dipikirkan Allah. Yesus menjelaskan kepada orang-orang Farisi bahwa
Dia dan Bapa-Nya adalah satu. Bahkan, kemudian Dia berkata, “Sekiranya
kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku” (Yohanes 14:7).
Tetapi orang-orang Farisi sama sekali menolak untuk mendengarkan.
Karena mereka tidak rela datang kepada Bapa melalui Sang Anak, mereka
pun tidak dapat benar-benar dekat kepada Sang Bapa.
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
49
Dengan cara yang sama, Yesus membuatnya jelas bahwa Dia tidak
lagi berada di bumi ini dan bahwa Sang Bapa mengutus Roh Kudus (Seorang
yang sama seperti Juruselamat kita) untuk menjadi Penolong kita (Yohanes
16:7). Roh telah diutus untuk menyatakan Yesus, sama seperti Sang Anak
diutus untuk menyatakan Sang Bapa. Kita harus mengingat bahwa Roh
Kudus suka mempermuliakan Yesus. Jadi jika Anda benar-benar ingin tahu
lebih banyak mengenai Yesus, Anda harus menghabiskan waktu bersama
Roh Kudus. Roh akan menyatakan Yesus dengan jelas kepada Anda. Tetapi
Roh Kudus hanya akan menyatakan diri di manapun Dia dihormati. Ketika
kita menghormati Roh Kudus, Dia akan menyatakan diri-Nya kepada kita,
dan kita akan menikmati kehadirannya yang ajaib dan suatu kesadaran yang
lebih besar akan Dia yang dinyatakan-Nya.
Lebih dari tiga puluh tahun pelayanan, saya belum pernah melihat
suatu perkecualian dari kebenaran ini: orang-orang yang paling baik
mengenal Yesus adalah mereka yang paling intim dengan Roh Kudus. Ini
membuat benar-benar berarti karena Roh adalah Dia yang menyatakan
Yesus kepada kita.
Memahami Kepribadian Roh
Agar intim dengan seseorang, kita haruslah berusaha mengetahui
kepribadian seseorang yang ingin kita akrabi. Pengertian ini secara alamiah
akan meningkatkan persekutuan kita dan membawa kita pada tingkat
keintiman yang lebih mendalam.
Untuk waktu yang sangat lama, saya memperlakukan keempat putra
saya dengan perlakuan yang sama. Hal ini secara alamiah menimbulkan
beberapa masalah. Mengapa pola pengasuhan yang demikian tidak efektif?
Karena masing-masing anak saya memiliki kepribadian yang unik. Istri saya
peka terhadap hal ini dan melatih saya bagaimana mempelajari perbedaanperbedaan di antara mereka. Berusaha memahami keunikan masing-masing
putra saya sangat meningkatkan hubungan saya dengan mereka.
Karena saya sangat intim dengan istri saya, saya mampu memahami
bagaimana ia mengungkapkan dirinya sendiri. Kami telah mengembangkan
keintiman ini karena kami telah menikah lebih dari tiga puluh tahun, dan
keintiman adalah sebuah hasil dari waktu berkualitas. Lisa bisa memberi
saya sebuah tatapan, dan saya dapat menuliskan berlembar-lembar
tentang apa yang sedang ia pikirkan. Ada saat-saat yang lain ketika saya
dapat memberi tahu Anda apa yang Lisa inginkan tanpa ia mengucapkan
sepatah kata pun kepada saya. Jika Anda berkata kepada saya, “John, saya
50
ROH KUDUS
menyuguhkan daging babi yang diasinkan, telur dan bubur jagung pagi ini,”
saya dapat menjawab dengan yakin, “Anda tahu, Lisa tidak menginginkan
bubur jagung atau daging babi yang diasinkan.” Saya tidak perlu bertanya
kepadanya; saya sudah tahu bahwa ia tidak menyukai bubur jagung dan
daging babi yang diasinkan. Ini adalah sebuah contoh yang sangat dangkal,
tetapi hal yang sama berlaku tentang hal-hal yang lebih pribadi. Jenis
keintiman ini tidak terjadi dalam satu malam. Itu pastilah telah dipupuk
melalui bertahun-tahun waktu dan komunikasi berkualitas. Tak seorang
pun yang mengetahui lebih baik tentang kesukaan dan ketidaksukaan istri
saya selain saya, dan tak seorang pun mengetahui lebih baik tentang apa
yang saya suka dan tidak suka selain istri saya. Dengan cara yang sama, kita
bertumbuh dalam pemahaman mengenai Roh Kudus ketika kita membuat
sebuah komitmen untuk berkomunikasi dengan-Nya dan menghabiskan
waktu dalam hadirat-Nya.
Hari 4
Mengenali Hakikat-Nya
Dalam Yohanes 14 hingga 16, Yesus memakai kata ganti Dia, Nya, dan
diri-Nya sendiri sebanyak sembilan belas kali dengan menunjuk kepada
Roh Kudus. Sangatlah jelas bahwa Roh Kudus adalah sebuah Pribadi. Lagi,
dengan menyebut-Nya sebuah Pribadi, saya tidak menyebut Dia seorang
manusia. Ingatlah, manusia diciptakan dalam keserupaan dengan Allah. Ini
berarti bahwa aspek-aspek dari apa yang kita sebut sebagai “kepribadian”
mencerminkan apa yang awalnya telah ada di dalam Allah, tetapi Allah
tidaklah persis seperti kita. Karenanya, ada beberapa sisi dari Pribadi-Nya
yang tidak akan pernah cocok dengan ungkapan manusia yang kita kenal.
Ada sebuah penemuan yang saya lakukan yang sangat menolong
saya tentang bagaimana berhubungan dan bergaul dengan Roh Kudus.
Ketika saya mempelajari kata-kata ganti yang dipergunakan untuk Roh
Kudus dalam bahasa Yunani asli, saya memperhatikan bahwa kata ganti
Yunani yang sering kali digunakan untuk Roh Kudus adalah sebuah kata
ganti dengan gender netral (bukan laki-laki atau perempuan). Bahkan, kata
ganti itu dapat dipergunakan untuk laki-laki ataupun perempuan ketika
hanya menjelaskan satu orang.
Kita tidak punya jenis kata ganti yang semacam ini dalam bahasa
Inggris. Kita mempunyai he, she dan it. It adalah sebuah kata ganti untuk
suatu benda atau seekor binatang. He menunjuk kepada seorang laki-laki,
dan she menunjuk kepada seorang perempuan. Tidak ada kata ganti tunggal
dengan gender netral untuk menjelaskan seorang laki-laki atau perempuan.
Tetapi kata ganti dengan gender netral yang demikian benar-benar ada
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
51
dalam bahasa Yunani, dan di dalam Perjanjian Baru, Anda akan temukan
kata itu sering kali dipakai untuk menunjuk kepada Roh Kudus. Lagi, kata
ganti ini menunjuk kepada suatu makhluk, bukan sebuah benda.
Dalam Perjanjian Lama, Anda akan menemukan sesuatu yang
mirip. Dalam bahasa Ibrani asli, ada banyak contoh di mana tindakan yang
disebutkan kepada Roh Kudus adalah feminin dalam peran (bukan feminin
dalam bentuk). Bahasa Ibrani sering menulis menurut peran (menurut apa
yang dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, yang menunjuk kepada siapa
atau apa dia). Tidak ada di dalam Kitab Suci di mana Roh Kudus pernah
dijelaskan sebagai perempuan, tetapi beberapa tindakan-Nya diberi sebuah
atribut kewanitaan.
Ini adalah sebuah topik yang dalam yang tidak punya cukup ruang
untuk diuraikan di sini, tetapi biarlah saya menjelaskan satu hal dengan
sangat jelas. Saya tidak mengatakan bahwa Roh Kudus adalah seorang
wanita. Bahkan, biarlah saya tuliskan sekali lagi dengan lebih jelas: Roh
Kudus bukanlah seorang wanita. Beberapa orang mengajarkan doktrin ini,
dan saya pikir itu tidak berdasar dan sangat bersifat sensasi. Tolong buang
pemikiran itu dari otak Anda. Roh Kudus bukanlah seorang dewi.
Inilah yang hendak saya katakan. Kita harus mengingat bahwa
Allah tidak diciptakan dalam rupa manusia. Kitalah yang diciptakan dalam
rupa-Nya. Saya tahu itu terdengar mendasar, namun ini adalah kebenaran
pokok yang sangat penting sementara kita meneruskan pelajaran ini. Dalam
Kejadian 1:27 kita membaca, “Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka.” Terjemahan yang lain mengatakan,
“Allah menciptakan laki-laki” atau “umat manusia”. Secara pribadi, saya
pikir “manusia” atau “umat manusia” adalah terjemahan yang paling baik.
maka dalam kitab Kejadian kita belajar bahwa Allah menciptakan laki-laki
dan perempuan dalam gambar-Nya. Pertanyaan yang harus diajukan adalah:
Jika Dia menciptakan baik laki-laki maupun perempuan dalam gambarNya, lalu bukankah ini berarti bahwa sifat khas yang kita pikir sebagai
“feminin” pastilah berasal dari Allah? Apakah mungkin bahwa keberadaan
Roh Kudus menempati atau melampaui pengertian kita mengenai laki-laki
atau perempuan? Pastilah begitu, karena baik laki-laki maupun perempuan
diciptakan di dalam gambar Allah.
Saya yakin Anda telah memperhatikan bahwa saya telah menunjuk
kepada Roh Kudus sebagai “Dia,” “Nya,” atau “diri-Nya sendiri” di sepanjang
buku ini, dan saya akan terus melakukannya. Konsep ini – tentang Roh
Kudus yang memiliki gelar-gelar yang kita golongkan sebagai feminin
– dapat menjadi sesuatu yang rumit dan membingungkan bagi orangorang berbahasa Inggris. Jadi mengapa saya menulis mengenai topik ini?
Saya tidak akan memasukkan topik ini jika saya berpikir ini tidak akan
52
ROH KUDUS
menambah pengertian dan hubungan Anda dengan Roh Kudus.
Dia Halus dan Lembut
Biarlah saya menceritakan pada Anda sedikit lagi mengenai latar belakang
saya sebelum saya lanjutkan. Ayah saya adalah seorang veteran Perang Dunia
II. Ia berumur 93 tahun, dan saya sangat mengasihinya. Ayah mengajar saya
banyak hal yang sangat bermanfaat di sepanjang hidupku. Namun, satu hal
yang tidak dibekalinya padaku adalah bagaimana menikahi seorang wanita.
Petrus pernah berkata, “Perlakukanlah istrimu dengan pengertian ketika
kalian hidup bersama” (1 Petrus 3:7, Alkitab NLT). Ketika saya menikahi
Lisa, saya tidak memperlakukannya “dengan pengertian.” Lisa adalah cinta
pertama dalam hidupku. Saya tidak pernah memiliki hubungan yang karib
dengan wanita lain sebelum dia. Maka saya memperlakukan dia seperti
salah seorang laki-laki. Seperti yang dapat Anda bayangkan, pendekatan
ini tidak berhasil. Saya harus belajar bagaimana bergaul dengannya sebagai
seorang wanita.
Satu hal yang harus saya pelajari adalah bagaimana berbicara
dengan Lisa dengan kelembutan. Sayangnya, ada banyak waktu di mana
saya berkomunikasi dengan kasar kepada anggota-anggota keluarga
saya. Syukurnya, Roh Kudus menginsyafkan saya, dan kemudian saya
mampu meminta maaf dan melakukan hal-hal yang benar. Suatu kali saya
benar-benar salah paham dengan salah satu putra saya, dan saya harus
mendatanginya dan meminta maaf. Ia segera memaafkan saya, dan segalanya
beres di antara kami. Dengan Lisa, ceritanya berbeda. Ia marah kepada
saya selama beberapa hari karena hal-hal kasar yang saya ucapkan kepada
putra saya. Ini bukanlah masalah sakit hati; itu adalah keadaan alamiah dari
kepekaannya di dalam menjalin hubungan. Putra saya dan saya berdamai
kembali dengan sangat cepat, tetapi saya harus bekerja lebih keras dalam
memperbaiki persekutuan saya dengan istri saya. Dua hari setelah peristiwa
itu, ia berkata kepadaku, “Saya masih tergoncang dengan caramu berbicara
kepada anak kita.” Saya telah belajar bahwa ini adalah suatu karunia dalam
hidup Lisa. Seperti kebanyakan wanita, ia sangat mementingkan hubungan
dan sangat melindungi orang-orang yang dekat dengannya.
Mungkinkah Roh Kudus juga memiliki kekuatan relasional
yang besar ini sehingga kita menganggapnya feminin? Alkitab berkata,
“Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah” (Efesus 4:30). Seperti
yang dijelaskan Rick Renner dalam buku Sparkling Gems from the Greek,
kata yang diterjemahkan di sini sebagai mendukakan berarti “kedukaan
yang dalam dan menyusahkan.” Kata ini berasal dari sebuah istilah yang
menyatakan sebuah rasa sakit yang hanya dapat dialami di antara dua orang
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
53
yang sangat mencintai satu sama lain. Jadi apa yang sebenarnya sedang
dikatakan Paulus adalah, “Jangan sakiti dengan menyedihkan Dia yang
sangat mengasihimu.” Sekarang, marilah kita membaca ayat ini di dalam
konteksnya:
Janganlah kamu menggunakan kata-kata yang kotor atau
kasar. Biarlah semua yang engkau katakan adalah perkataan
yang baik dan menolong, sehingga kata-katamu akan
menjadi suatu dorongan bagi mereka yang mendengarnya.
Dan janganlah membawa dukacita [perkabungan] kepada
Roh Kudus Allah dengan cara hidupmu. Ingatlah, Dia
telah menandaimu sebagai milik-Nya sendiri, menjamin
bahwa engkau akan diselamatkan pada hari penebusan.
Buanglah segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, katakata yang tajam, dan fitnah, demikian pula segala jenis
perilaku yang jahat. Tetapi, hendaklah kamu ramah seorang
terhadap yang lain, penuh kasih mesra, saling mengampuni,
sebagaimana Allah melalui Kristus telah mengampuni kamu
(Efesus 4:29-32, Alkitab NLT).
Apakah Anda sedang melihat kelembutan Roh Kudus?
Kelembutan adalah benar-benar sebuah kekuatan yang pantas
dikagumi. Paulus meminta kita agar bersikap lemah lembut. Jika saya
ingin menikmati suatu hubungan yang sehat dan bersemangat, maka
sebaiknya saya bersikap lemah lembut dan berbicara dengan patut kepada
anak-anak saya. Begitu juga, untuk dapat menikmati hubungan yang
sehat dan bersemangat dengan Roh Kudus, kita harus peka kepada halhal yang membuatnya berdukacita. Sangatlah menarik bahwa Paulus
mengidentifikasi bahwa perilaku berikut ini membawa dukacita yang
mendalam kepada Roh Kudus: kata-kata yang kotor dan kasar, kegeraman,
kemarahan, kata-kata yang tajam, dan fitnah. Sama persis ketika istri saya
berduka dengan perilaku yang sama. Lagi, bukankah ini bukti bahwa Roh
memiliki suatu kekuatan relasional yang besar yang kita anggap sesuatu
yang feminin?
Perhatikanlah, Paulus tidak berkata, “Janganlah mendukakan Yesus.”
Pun, ia tidak mengatakan, “Janganlah mendukakan Bapa.” Dia berkata
secara khusus, “Janganlah mendukakan Roh.” Roh Kudus telah menjadikan
hati kita sebagai tempat kediaman-Nya. Ke manapun kita pergi, Dia pergi;
inilah sebuah persahabatan yang intim. Karenanya Dia sangat dipengaruhi
oleh apa yang kita biarkan masuk ke dalam hidup kita.
Pikirkanlah hal ini dari sudut yang berbeda. Jika seseorang mengutuki
saya, itu bukan perkara besar. Tetapi jika seseorang mengutuki istri saya, ia
berada dalam masalah besar. Yesus melakukan suatu hal yang serupa ketika
54
ROH KUDUS
Dia berkata, “Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak
Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak
akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak”
(Matius 12:32). Bukankah menarik bahwa Allah Bapa (dinyatakan melalui
Sang Anak yang hanya berbicara tentang kehendak Bapa-Nya) menaruh
perlindungan-Nya kepada Roh Kudus? Sang Bapa tidak menimbulkan
jenis perlindungan seperti ini mengenai bagaimana kita berhubungan
dengan Yesus atau dengan-Nya sendiri, tetapi Dia melakukan demikian
kepada Roh Kudus.
Hubungan antara Sang Bapa, Sang Anak, dan Roh Kudus adalah
suatu misteri yang tidak akan pernah kita pahami sepenuhnya. Menarik
untuk mencatat perbedaan ini dalam hubungan kita dengan Roh Kudus.
Pergaulan kita dengan-Nya harus dijaga seperti harta karun dan dilindungi.
Penting bagi kita untuk mengingat bahwa kita dapat menyebabkan-Nya
berdukacita, bahkan mengalami duka yang mendalam. Mengapa ini
begitu penting dalam hubungan Anda dengan-Nya? Karena pernyataan
kehadiran-Nya di dalam hidupmu akan terhalang jika Anda kurang
memahami bagaimana Anda sebaiknya berhubungan dengan Dia.
Hari 5
Dia Sensitif, Namun Kuat
Roh Kudus disebut Penghibur, benar? Kepada siapa anak-anak biasanya
berlari ketika mereka terluka? Mereka berlari kepada ibunya. Dengan
pemahaman ini, beberapa negara bagian telah menciptakan undangundang yang menekankan pentingnya peran petugas perempuan dalam
menangani kejahatan anak muda. Hawaii mempunyai sebuah peraturan
yang mendorong seorang petugas perempuan untuk menjadi yang pertama
berinteraksi dengan seorang anak muda yang baru saja ditangkap. Mereka
telah belajar bahwa anak-anak muda ini memberi tanggapan yang lebih baik
kepada para petugas perempuan. Secara alamiah, perempuan menunjukkan
suatu kemampuan yang halus untuk menenangkan dan menghibur. Lagi,
dengan membuat pernyataan ini, saya tidak sedang mengatakan bahwa
Roh Kudus adalah seorang wanita.
Dalam beberapa cara, saya menyamakan Roh Kudus dengan Raja
Daud. Pernahkah Anda memperhatikan betapa lembutnya Daud? Begitu
berbelaskasihan dan pekanya dia. Ketika Absalom mati, ia berkabung bahkan
meskipun ia sendirilah yang memerintahkan para tentara untuk mengakhiri
pemberontakan Absalom (lihat 2 Samuel 19). Dalam banyak kesempatan,
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
55
kita dapati Daud menangis dan menulis lagu-lagu. Hubungannya dengan
Yonatan adalah salah satu kisah terbaik dalam seluruh Kitab Suci mengenai
suatu persahabatan yang intim dan karib. Tetapi jangan lupakan bahwa
Daud adalah seorang prajurit, seorang yang mengalahkan raksasa dan
membunuh ribuan orang. Ia adalah pemimpin dari Orang-Orang Hebat
– sangat mungkin inilah kelompok petarung terbesar dalam sejarah
Israel (lihat 2 Samuel 23). Dalam satu kejadian, Daud bahkan berencana
membunuh seorang pria yang menolak memberi air dan makanan kepada
para pengikutnya (lihat 1 Samuel 25). Daud bukanlah seorang yang lemah;
ia seorang serdadu. Namun ia adalah seorang yang lembut dan peka.
Biarlah saya mengingatkan Anda bahwa Roh Kudus juga disebut
Roh keperkasaan (lihat Yesaya 11:2). Dia Mahakuasa, dan tidak pernah Dia
menjadi lemah atau tidak berdaya. Namun pada saat yang sama, Dia baik
hati dan merasakan sesuatu dengan sangat mendalam. Dia dapat dibuat
sangat berduka melalui perkataan atau tindakan kita. Sungguh Allah yang
luar biasa!
Jangan khawatir jika Anda memiliki kesulitan dalam memahami
kodrat sepenuhnya dari kepribadian-Nya. Kita harus selalu mengingat
bahwa kepribadian-Nya tidak dapat dibatasi oleh pengertian kita sebagai
manusia. Namun, Dia telah berjanji untuk menyatakan diri-Nya kepada
kita jika kita mendekat kepada-Nya. Sebuah undangan yang luar biasa!
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, saya tidak dapat
sepenuhnya menjelaskan rahasia dan kemuliaan Roh Kudus (lihat 1
Korintus 2:6-16). Tujuan saya hanyalah memperkenalkan Anda kepada-Nya
sehingga Anda dapat mulai menemukan kebesaran-Nya dan menikmati
kehadiran-Nya di dalam hidupmu.
Berhati-hatilah Agar Tidak Mendukakan-Nya
Baru-baru ini, saya berhenti menonton televisi selama suatu jangka waktu.
Persekutuan saya bersama Tuhan sangat kuat ketika saya menenggelamkan
diri dalam doa dan firman. Selama waktu ini saya berjalan ke ruang keluarga
di mana anak-anak saya sedang menonton film. Itu bukanlah sebuah film
yang jelek, tetapi saya datang ketika sebuah adegan yang di dalamnya ada
seorang pria yang dibunuh. Saya segera meninggalkan ruangan itu. Karena
saya telah bertumbuh begitu peka dengan Roh selama waktu persekutuan
kami, saya dapat merasakan dukacita-Nya melihat gambar di layar itu.
Kita harus tidak pernah lupa bahwa Roh telah mengambil kediaman
yang tetap di dalam diri kita. Ketika Anda masuk ke sebuah bioskop, Anda
membawa-Nya – Allah semesta alam yang kudus dan tak terbatas dalam
kebesaran-Nya – bersama dengan Anda. Dia selalu bersama dengan Anda
56
ROH KUDUS
karena Dia berjanji tidak akan pernah membiarkan ataupun meninggalkan
Anda. Tetapi Anda akan menemukan bahwa ketika Anda memaksa-Nya
pergi ke dalam situasi yang membuat-Nya berduka, Dia akan menjadi
terdiam tiba-tiba.
Apa yang seharusnya menjadi reaksi kita ketika kita menyebabkan
Roh Kudus berdukacita? Kita seharusnya segera meminta pengampunan,
namun haruslah sebuah permintaan maaf yang mendalam dan tulus.
Ketika saya membuat istri saya berduka, sebuah permohonan maaf “mari
memperbaikinya” tidak pernah berhasil. Lisa dapat melihat kebenaran di
baliknya. Ia tahu saya hanya ingin melanjutkan hidup dan bukannya dengan
tulus hendak membahas permasalahan yang membuat keretakan dalam
persekutuan kami. Keinginan Lisa bukanlah untuk menghukum saya,
namun untuk memastikan tidak ada sesuatu yang tidak murni atau palsu di
dalam persekutuan kami. Sama halnya, Roh Allah cemburu atas kita. Dia
tidak menginginkan persekutuan yang dangkal, melainkan keintiman yang
murni.
Sebelumnya, di dalam bab ini, saya merujuk pada suatu waktu ketika
saya berbicara dengan kasar kepada salah satu putra saya. Selama beberapa
hari kemudian, setelah peristiwa itu, Roh Kudus terus membawanya menjadi
perhatian saya dalam doa pribadi saya. Ini bukanlah penghukuman. Itu adalah
masalah persekutuan. Saya tidak menyadari betapa saya telah menyedihkan
Dia, dan ketika saya pertama kalinya memohon pengampunan, hal itu tidak
didorong oleh dukacita yang benar dan kudus. Saya lebih memperhatikan
mengenai langkah ke depan. Desakan-Nya yang terus-menerus dan
lembut membawa saya pada dukacita yang benar, mendalam dan kudus,
yang kemudian menuntun pada pembersihan jiwa (pikiran, kehendak dan
emosi).
Paulus menegur jemaat Korintus dengan cara yang sama setelah
ketidaktaatan mereka menyebabkan suatu keretakan di dalam persekutuan
mereka dengan Allah. Ia menulis (dan sementara Anda membacanya,
ingatlah bahwa kata-kata ini dari Roh Allah):
Perhatikanlah apa yang dihasilkan dukacita yang kudus
ini di dalam dirimu! Kesungguhan yang besar, kepedulian
yang besar untuk membela dirimu, kejengkelan yang
besar, peringatan yang besar, kerinduan yang besar untuk
menemuiku (2 Korintus 7:11, Alkitab NLT).
Syukur bagi Allah karena kita diampuni dan dibersihkan dengan
darah Anak Domba. Namun meskipun orang-orang percaya dibenarkan
berdiri bersama Allah, kita masih harus membangun kembali persekutuan
dengan Roh Kudus ketika kita menyedihkan Dia. Persis seperti yang
dilakukan Rasul Paulus kepada orang-orang Korintus sampai mereka
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
57
benar-benar menyesal, begitulah Roh Kudus terus-menerus menginsyafkan
kita karena Dia merindukan persekutuan yang murni dari kita. Dukacita
yang kudus yang saya alami menghasilkan suatu kesungguhan yang murni
untuk menjernihkan banyak hal dan suatu kerinduan di dalam jiwaku
untuk kembali terhubung di dalam persekutuan. Syukur bagi Allah karena
Roh Kudus mengampuni dengan segera!
Jangan pernah lupakan: Roh Kudus itu lembut, berbelaskasihan, dan
menghibur (kualitas yang sering kali kita sematkan kepada perempuan);
tetapi Dia juga hebat, berkuasa, dan seperti seorang prajurit (kualitas yang
biasanya kita sematkan kepada laki-laki). Kita harus belajar lebih dan lebih
lagi tentang kepribadian-Nya jika kita mau mengalami keintiman dengan
Dia. Kita perlu terhubung dengan Dia atas persyaratan-Nya. Ketika
kita bertumbuh dalam pengertian tentang siapa Roh Kudus, kita dapat
mengalami persekutuan yang lebih mendalam dengan Yang Mahakuasa.
Kadang-kadang, saya berusaha berbicara mengenai golf dengan
istri saya. Saya akan mengucapkan sesuatu seperti, “Sayang, coba tebak,
Aku mencetak angka 68 hari ini!” Anak-anak saya akan bersemangat dan
berkata, “Pa, ayolah bikin tiap lemparan bersama kami!” di sisi lain, istri saya
akan lebih tertarik dengan percakapan yang saya lakukan dengan temanteman di lapangan. Itulah yang sungguh-sungguh membuatnya gembira
– hubungan. Jika saya ingin terhubung dengan Lisa pada levelnya, maka
saya perlu berbicara mengenai hal-hal yang menarik baginya. Sama halnya,
kita harus menemukan apa yang menarik dan menyenangkan bagi Roh
Allah. Ketika kita mendalami kebesaran-Nya dengan membaca firman dan
menghabiskan waktu berkualitas dalam hadirat-Nya, Dia akan menyatakan
diri-Nya kepada kita dengan setia.
58 ROH KUDUS
Renungan Hari 1
Anda Dapat Mendengar Suara Allah!
Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah….
Yohanes. 8:47
Ya, Anda dapat mendengar suara Allah! Dia masih berbicara kepada umatNya hari ini, dan Dia berbicara kepada kita melalui Roh Kudus-Nya yang
mulia. Sebagai suatu usaha untuk menghubungkan orang-orang Kristen
dalam suatu hubungan yang lebih mendalam dan lebih pribadi dengan Allah,
penulis Henry Blackaby dan Claude King berbagi:
“Allah dengan jelas berbicara kepada umat-Nya di kitab
Kisah Para Rasul. Dia berbicara dengan jelas kepada kita
saat ini. Dari zaman Kisah Para Rasul hingga saat ini, Allah
telah berbicara kepada umat-Nya melalui Roh Kudus. …Karena
Dia selalu hadir di dalam diri seorang percaya, Dia dapat
berbicara kepada Anda dengan jelas kapan saja dan dengan
cara apa pun yang di pilih-Nya.”
Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Gembala yang Baik dan kita adalah
domba-domba-Nya yang dapat mendengar dan mengenali suara-Nya.
Renungkanlah perkataan-perkataan-Nya di dalam Yohanes 10:3-5,11,14,27.
Apa yang dinyatakan oleh Roh Kudus kepada Anda?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Salah satu nama yang diberikan kepada Roh Kudus adalah Roh Kebenaran.
Mengapa nama ini? Blackaby melanjutkan:
“…Engkau dan saya tidak dapat memahami kebenaran Allah
kalau bukan Roh Kudus Allah yang menyatakannya. Dialah
Guru kita. Ketika Dia mengajar firman Allah kepadamu,
duduklah di hadapan-Nya dan jawablah Dia. Sementara
engkau berdoa, berjagalah untuk melihat bagaimana Dia
menggunakan firman Allah untuk meneguhkan suatu firman
dari Allah di dalam hatimu. Perhatikanlah apa yang sedang
Dia kerjakan di sekitarmu. Allah yang berbicara kepadamu
ketika engkau berdoa dan Allah yang berbicara kepadamu
di dalam Kitab Suci adalah Allah yang sedang bekerja di
sekitarmu. Allah berbicara dengan Roh Kudus melalui Alkitab,
doa, keadaan sekitar, dan gereja untuk menyatakan diri-Nya,
tujuan-Nya, dan jalan-jalan-Nya.”
Jadi, apa hal-hal utama yang Anda harapkan agar dinyatakan oleh Roh
Kudus kepada Anda? Bacalah dengan hati-hati perkataan-perkataan Yesus
di dalam Yohanes 14:26; 15:26 dan 16:12-15 dan kenalilah lima hal yang
diajarkan oleh Roh Kudus.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Apa kunci untuk mengenali suara Allah? Blackaby dan King melanjutkan:
“…Kunci untuk mengenali suara Allah bukanlah suatu rumusan.
Itu bukanlah suatu metode yang dapat Anda ikuti. Mengenali
suara Allah datang dari sebuah hubungan kasih yang intim
dengan Allah. …Ketika Allah berbicara dan Anda menanggapi,
Anda akan sampai pada titik di mana engkau mengenali
suaranya dengan semakin dan semakin lebih jelas.”
Hubungan adalah kunci untuk mengenali dan mendengarkan suara Allah.
Henokh, Nuh, Abraham dan banyak yang lain yang mengalaminya sendiri,
dan Anda juga dapat mengalaminya. Apa prinsi p di dalam Amsal 3:7;
Daniel 2:22 dan Mazmur 25:14 yang dicerminkan di dalam Yohanes 15:15; 1
Korintus 2:9-10 dan Efesus 1:9? Bagaimana hal ini mendorong Anda sebagai
seorang percaya “zaman akhir”?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Sebagai contoh, periksalah kehidupan Henokh (Kejadian 5:21-24), Nuh (Kejadian 6:9-18),
Abraham (Kejadian 18:16-22) dan Petrus (Kisah Para Rasul 10:9-23).
59
60 ROH KUDUS
Renungan Hari 2
Hadirat-Nya adalah Kebutuhan Utama Anda
Firman-Mu: “Carilah wajah-Ku” [selidikilah dan perlukanlah kehadiranKu sebagai kebutuhan vitalmu]. Hatiku berkata kepada-Mu, “Wajah-Mu
(kehadiran-Mu), Tuhan, akan Kucari….
Mazmur 27:8 Alkitab AMP
Daud bukanlah manusia biasa. Ia punya satu hal yang membebani di dalam
hatinya – suatu harapan yang menghabiskan kesadarannya. Ia memiliki gairah
akan kehadiran Allah. “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN,” katanya,
“itulah hal yang paling kuingini – yaitu diam di rumah TUHAN seumur hidupku,
bergembira dalam kesempurnaan Tuhan dan merenung di dalam bait-Nya”
(Mazmur 27:2, Alkitab NLT).
Tak ada – benar-benar tak ada – yang lebih berharga dari pada tinggal di
hadirat Allah dan memiliki Dia sebagai Rekan kita. Karena Sang Bapa dan
Sang Anak berada di surga, Roh Kudus telah ditempatkan di bumi untuk
menyatakan kehadiran Allah di dalam dan melalui setiap orang percaya.
Nicholas Herman, lebih dikenal sebagai Brother Lawrence, belajar untuk
“mempraktikkan kehadiran Allah” dan membuatnya sebagai tujuannya untuk
menolong orang-orang lain melakukan hal yang sama. Menurut biarawan
abad ketujuh belas ini,
“Praktik yang paling kudus dan perlu di dalam kehidupan
rohani kita adalah kehadiran Allah. Itu berarti menemukan
kesenangan yang menetap dalam persahabatan ilahi-Nya,
berbincang dengan rendah hati dan penuh kasih dengan-Nya
di segala musim, setiap saat, tanpa membatasi percakapan
apa pun.”
Berhentilah dan pikirkan: Seberapa pentingkah kehadiran Allah di dalam
hidupku? Akan seperti apa hidupku tanpa Dia? Bayangkanlah terbangun
besok pagi tanpa kehadiran Roh Kudus. Periksalah kembali daftar namanama dan peran-Nya (lihat halaman 17). Dengan persfektif yang sudah
di perbarui, sekarang tuliskanlah seberapa penting kehadiran-Nya bagi Anda.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Kapan dan di mana kita hendak mengalami kehadiran Roh Kudus? Lawrence
melanjutkan:
“Tidak perlu kita tinggal di gereja untuk dapat menetap dalam
hadirat Allah. Kita dapat membuat hati kita sebagai bait
pribadi di mana kita dapat masuki kapan pun untuk berbicara
dengan Allah secara pribadi. Perbincangan-perbincangan ini
dapat begitu penuh kasih dan lembut,dan setiap orang dapat
memilikinya. Apakah ada alasan untuk tidak memulainya?”
Tanpa pertanyaan, Anda memerlukan waktu berkualitas di hadirat
Roh Kudus – suatu waktu untuk benar-benar memfokuskan perhatian Anda
kepada-Nya. Ini termasuk hal-hal seperti saat teduh di dalam firman-Nya,
berbicara pada-Nya dan mendengarkan Dia, berterima kasih kepada-Nya
dan menyanyikan pujian bagi-Nya,dan hanya duduk dengan diam. Berhentilah
dan berdoa: “Roh Kudus, terlihat seperti apakah seharusnya saat teduhku
pada saat ini?” Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan.­­­­­­­­­­­­­­­
Untuk Studi Lebih Lanjut…...
Periksalah 1 Tawarikh 16:9-11; Mazmur 22:26; 105:3-4;
Amsal 8:17-18; Yesaya 55:1-3, 6; Yeremia 29:11-13; Matius
6:33; Ibrani 12:1-2.
61
62 ROH KUDUS
Renungan Hari 3
Dia Ingin Dekat dengan Anda
“Lihat! Aku telah berdiri di muka pintu dan Aku sedang terus-menerus
mengetuk. Jikalau ada orang yang mendengar panggilan-Ku
dan membukakan pintu, Aku akan masuk dan bersekutu
dengannya dan ia bersama-Ku.”
Wahyu 3:20 Alkitab TLB
Allah, melalui Pribadi Roh Kudus, ingin lebih dekat dengan Anda dari pada
orang lain di bumi ini. Dia menginginkan keintiman – tingkat hubungan yang
terdalam yang dapat Anda alami.
Telah disebutkan bahwa memiliki keintiman dengan Allah adalah seperti
mengatakan Allah dapat “melihat ke dalamku” dan itu benar. Roh Kudus dapat
pergi ke tempat di mana manusia tidak dapat pergi – ke dalam jiwa dan roh
kita. Dia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Roh tidak hanya menyelidiki
dan memahami hati kita,tetapi Dia juga menyelidiki dan memahami hati Allah,
menyingkapkan pikiran-pikiran-Nya yang terdalam, rahasia-rahasia-Nya, dan
keinginan-keinginan-Nya – sehingga kita dapat “melihat ke dalam-Nya.”
Rahasia [dari persahabatan yang manis dan memuaskan] dari Tuhan
dimiliki oleh mereka yang takut (menghormati dan menyembah) Dia, dan
Dia ingin menunjukkan perjanjian-Nya kepada mereka dan menyatakan
[dalamnya, inti] maknanya kepada mereka.
Mazmur 25:14 Alkitab AMP
Lagi,Roh Kudus adalah “Roh Kebenaran” yang menuntun kita ke dalam seluruh
kebenaran. Apakah ada suatu aspek mengenai Allah atau Yesus atau suatu
bagian dari Alkitab yang ingin Anda pahami? Berdoalah dan mintalah Roh
Kudus menyatakan kepada Anda makna yang benar dan dalam serta
bagaimana hal itu Anda terapkan. Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Dan Yesus menjelaskan kepada mereka apa yang dikatakan mengenai
diri-Nya dalam seluruh Kitab Suci, dimulai dengan
kitab-kitab Musa dan tulisan-tulisan para nabi.
Lukas 24:27 Alkitab GNT
Roh Kudus tidak hanya menyatakan kebenaran mengenai Kitab Suci, tetapi
juga kebenaran mengenai kita dan hal-hal di dalam kehidupan kita.
Apakah ada suatu area di dalam hidup Anda yang tidak Anda pahami?
Apakah Anda meledak dalam kemarahan atau menjadi sangat ketakutan
dalam situasi tertentu untuk alasan yang tidak jelas? Roh Kudus mengetahui
mengapa demikian. Berhentilah dan berdoa: “Roh Kudus,apakah alasan yang
sebenarnya sehingga saya bertindak begini? Berilah aku mata-Mu untuk
melihat. Apa yang saya perlukan untuk Engkau ubah di dalamku untuk
mengatasi hal ini dalam hidupku?” Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Apakah ada suatu keadaan, di masa lalu atau masa kini, yang tidak Anda
mengerti? Roh Kudus memahaminya. Berhentilah sejenak dan berdoalah:
“Roh Kudus, apakah yang benar mengenai situasi ini? Bagaimana Engkau
memandangnya? Apa yang sedang Engkau coba ubahkan di dalamku?
Dan bagaimana saya bekerja sama dengan-Mu untuk melihatnya terjadi?”
Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Untuk Studi Lebih Lanjut…
Yesus memiliki keintiman dengan Sang Bapa: Matius 14:2223; 17:1-5; Markus 1:35; 6:31, 46-47; Lukas 5:16; 6:12.
Roh Allah mendekat kepada kita ketika kita mendekat
kepada-Nya: Mazmur 16:8 ; 34:18; 73:28; 145:18; Ibrani
10:22; Yakobus 4:8.
63
64 ROH KUDUS
Renungan Hari 4
Berhati-hatilah Untuk Tidak Mendukakan-Nya
Dan janganlah membawa dukacita pada Roh Kudus Allah
dengan caramu hidup. Ingatlah, Dia telah menandaimu
sebagai milik-Nya sendiri….
Efesus 4:30 Alkitab NLT
Persekutuan dengan Roh Kudus tak ternilai harganya! Kehadiran-Nya yang
nyata memberi hidup dalam setiap bidang kehidupan. Bagi Kathryn Kuhlman,
ini adalah sebuah jalan hidup. Jutaan orang mendengarnya berbicara tentang
kasih Allah dan kuasa Roh Kudus,banyak yang mengalami penyembuhan-Nya
yang ajaib. Dalam bukunya, Kuasa Terbesar di Dunia, Kuhlman menjelaskan
bagaimana Roh Kudus dapat dibuat berduka:
“…Meski pun Roh Kudus adalah kuasa yang hebat dari Trinitas,
Dia peka dan mudah berdukacita. Tak diragukan lagi bahwa
Pribadi yang luar biasa ini bisa didukakan oleh kepahitan,
oleh kegeraman,amarah,perkataan yang jahat. Dengan kata
lain, Dia dapat didukakan oleh apa pun dalam kehidupan
seseorang yang bertentangan dengan kelembutan,ketahanan
menderita, saling menahan diri di dalam kasih, dan berusaha
keras untuk memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.”
Penting untuk di pahami apa yang mendukakan (menyedihkan) Roh Kudus
dan menyebabkan Dia mundur dari menyatakan kehadiran-Nya dalam hidup
kita. Dengan hati-hati bacalah Efesus 4, yang menyediakan konteks apa
artinya mendukakan Roh Kudus. (Berilah perhatian khusus pada ayat 1-6
dan 17-32).
Sikap, pola pikir, dan perilaku apa yang disebutkan dalam ayat 17-24 yang
mendukakan Roh Kudus?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Efesus 4:17-24 membongkar pilihan gaya hidup dan pemikiran yang menyedihkan Roh
dan memisahkan kita dari pernyataan hadirat-Nya.
Ringkaskanlah semua kegiatan di ayat 25-31 yang menyedihkan Roh Kudus.
Sediakanlah juga waktu untuk menuliskan tindakan spesifik yang dinyatakan
dalam bagian tersebut.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Efesus 4:25-31 menyatakan cara-cara khusus kita memperlakukan orang lain yang
mengakibatkan dukacita kepada Roh Kudus dan memisahkan kita dari-Nya.
Ya, kita dapat membuat Roh Kudus bersedih, tetapi kabar baiknya adalah
kita juga dapat membuat-Nya bersukacita! Dengan hati-hati bacalah ayat
1-7,14-15,25,29,32 dan sebutkanlah jenis-jenis perilaku yang membuat Roh
Kudus bersukacita.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Pikirkanlah antonim (lawan kata) dari hal-hal yang mendukakan Dia ketika mengembangkan
jawaban Anda.
Kunci untuk tidak mendukakan Roh Kudus adalah mengejar dan memelihara
suatu roh kesucian dan kesatuan. Sementara kesombongan dan kecemaran
melumpuhkan pekerjaan Roh Kudus, kerendahan hati melepaskannya.
Berdiam dirilah di hadapan Allah. Tanyalah Dia, “Apakah aku sedang
melakukan sesuatu yang mendukakan Engkau?” Bertobatlah dari apa pun
yang Dia nyatakan padamu, dan mintalah anugerah-Nya untuk berjalan
dalam jalan-jalan kerendahan hati yang suci yang membuat-Nya bersukacita
dan undanglah pekerjaan-Nya di dalam hidup Anda.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
65
66 ROH KUDUS
Renungan Hari 5
Anda adalah Rumah Roh Kudus
Sesungguhnya kamu tahu bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah tinggal di dalam kamu!
1 Korintus 3:16, Alkitab GNT
Allah yang Mahabesar – yang Mahatahu, Penci pta yang Mahakuasa atas
segala sesuatu dari molekul-molekul yang amat kecil hingga galaksi-galaksi
raksasa – telah memilih untuk membuat rumah-Nya di dalam hatimu! Ya,
sebagai seorang percaya, Roh yang sama yang membangkitkan Yesus
Kristus dari kematian hidup di dalammu!
Pendeta, penulis dan sarjana bahasa Yunani Rick Renner membagikan apa
artinya menjadi rumah bagi Roh Allah:
“Ketika Roh Kudus masuk ke dalam hatimu, Dia menjadikan
suatu rumah yang begitu nyaman,Dia benar-benar bergembira
hidup di dalammu! Dia masuk ke dalam, menenangkan diri,
dan menjadikan kediaman yang menetap di dalam hatimu –
rumah-Nya yang baru!
Anda lihat,ketika Anda diselamatkan,mukjizat terbesar terjadi
di dalam hatimu. Roh Kudus mengambil rohmu, yang telah
mati karena pelanggaran dan dosa, dan membangkitkannya
ke dalam hidup yang baru. Pekerjaan-Nya di dalam dirimu
begitu mulia sehingga ketika semuanya sudah selesai, Dia
menyatakan bahwa engkau adalah hasil karya-Nya sendiri
(Efesus 2:10). Pada saat itu, rohmu menjadi bait Allah yang
ajaib!”
Setiap tempat yang Anda datangi, setiap percakapan yang Anda lakukan,
dan setiap kegiatan yang turut Anda lakukan, Anda membawa Roh Allah
bersama Anda. Berhentilah dan pikirkanlah mengenai hal ini.
Bagaimana kebenaran ini mendorong, menggembirakan dan menguatkan
Anda? Bagaimana hal itu membangun doa-doa Anda?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Pikirkanlah janji-janji Allah di dalam Efesus 3:14-20; Lukas 12:11-12; Yohanes 14:12-17;
Kolose 1:27; 2 Timotius 1:13-14 dan Roma 8:1-17.
Bagaimana kebenaran ini menantang dan menginsyafkan Anda? Bagaimana
jawaban-jawaban Anda mendorong Anda untuk berdoa?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Pikirkanlah pilihan-pilihan Anda dalam hiburan yang Anda tonton atau
dengarkan, orang-orang yang pergi bersama Anda, dan kegiatan-kegiatan
yang di dalamnya Anda ikut serta.
Jadi bagaimana Anda akan menggambarkan tahapan persekutuan yang Anda
miliki baru-baru ini dengan Roh Kudus? Apakah Anda menikmati persekutuan,
persahabatan dan keintiman? Apakah Anda mendengarkan suara-Nya dan
mengalami kehadiran-Nya yang nyata di dalam hidupmu? Apakah ini saatnya
untuk suatu “mata air pembersihan” yang baik sehingga Dia dapat merasa
lebih nyaman dan betah di dalam dirimu? Berdoalah dan mintalah Dia untuk
menyatakan keadaan hatimu. Apa yang sedang Dia katakan? Langkah apa
yang diminta-Nya untuk Anda tempuh?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Dengan demikian, saudara dan saudari yang terkasih, aku memohonkan
kamu untuk mempersembahkan tubuhmu kepada Allah karena semua yang
telah diperbuatnya bagimu. Hendaklah tubuhmu menjadi suatu persembahan
yang hidup dan kudus – yang berkenan kepada-Nya. Inilah sebenarnya cara
untuk menyembah-Nya. Janganlah tiru perilaku dan kebiasaan dunia ini,
tetapi biarlah Allah mengubah kamu menjadi seorang pribadi yang baru
dengan mengubah caramu berpikir….
Roma 12:1-2, Alkitab NLT
67
68 ROH KUDUS
Pertanyaan-Pertanyaan
Diskusi
Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari
Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 2.
Kita memiliki komuni dengan Roh Kudus.
Komuni adalah kata Yunani dari koinonia,yang berarti “persekutuan,
kerja sama, komunikasi, keintiman, berbagi bersama, pergaulan
sosial, rekanan, partisi pasi bersama, hubungan yang saling akrab.”
Jenis persekutuan yang demikian dapat dikelompokkan menjadi tiga
kategori mendasar: persekutuan, kerja sama, dan keintiman.
1. Roh Kudus ingin memiliki komuni (koinonia) yang tak dapat putus
dengan kita sebagai anak-anak lelaki dan perempuan Allah.
Komuni ini termasuk persekutuan, suatu hubungan yang akrab
dengan berbagi hidup bersama-sama. Mengapa penting untuk
menyambut dan dengan hati-hati menyadari persahabatan Roh
Kudus? Apa yang mungkin terjadi jika kita tidak menyadarinya?
2. Sebagai tambahan terhadap persekutuan, Roh Kudus ingin
bekerja sama dengan kita. Apa beberapa hal praktis yang
dilakukan seorang rekan untuk saling menolong dalam mencapai
sukses? Apa yang unik mengenai persahabatan kita dengan
Roh Allah saat ini dibandingkan dengan apa yang dialami para
pengikut Allah di dalam Perjanjian Lama, seperti Abraham dan
Musa? Bagaimana hal ini mendorong Anda?
3. Komuni dengan Roh Kudus bahkan terjadi lebih dalam dari pada
sekadar persekutuan dan persahabatan. Di dalamnya juga
termasuk keintiman – persahabatan yang akrab dan karib.
Bagaimana kita sebagai orang-orang percaya mengembangkan
tingkatan komuni ini dengan Roh Kudus?
HORMAT
Setiap ungkapan penghormatan atau penilaian yang tinggi dengan
kata-kata dan perbuatan. Intinya, menghormati artinya menghargai,
menilai, menghormati memperlakukan dengan baik, dan memiliki
rasa hormat yang tinggi.
Diambil dari American Dictionary of the English Language, Noah Webster 1828
4. Fungsi utama Roh Kudus adalah untuk menyatakan siapa Yesus
dan membawa kehormatan dan kemuliaan bagi-Nya. Dia
akan menyatakan Kristus dan menyatakan diri-Nya di mana
Dia sungguh-sungguh dihormati. Dengan hati-hati, bacalah
pengertian kata hormat. Apa sajakah cara-cara yang spesifik
kita dapat menghormati Roh Kudus secara individu dan secara
kelompok sebagai Gereja-Nya?
5. Meski pun Roh Kudus (Roh Allah) tidak pernah dijelaskan
sebagai seorang perempuan di dalam Kitab Suci, pola perilakuNya sering kali bersifat feminin dalam peran-Nya. Dengan hatihati bacalah Kejadian 1:27 dan jelaskanlah apa yang dikatakan
ayat ini mengenai karakter Allah, yang termasuk merupakan
karakter dari Roh Kudus. Dengan mengetahui kebenaran ini,
bagaimana pengaruhnya dengan hubungan Anda dengan Dia?
6. Roh Kudus sangat lembut, halus, dan menghibur. Jika kita tidak
hati-hati, kita dapat mendukakan atau mamadamkan Roh –
kita dapat membuat-Nya menjadi sangat sedih dan membuatNya menarik aktivitasnya dalam hidup kita. Dengan hati-hati,
renungkanlah Efesus 4:29-32 dan kenalilah sejumlah tindakan
yang mendukakan Roh. Bagaimana mendukakan ini berbeda
dengan memadamkan Roh, sebagaimana yang dibicarakan di
dalam 1 Tesalonika 5:19-22? Bagaimana kita membentengi diri
dari tindakan-tindakan ini?
7. Setiap dosa yang dikenal manusia dapat diampuni oleh Allah,
kecuali satu: menghujat Roh Kudus. Bacalah peringatan Yesus
di dalam Matius 12:22-32 (juga dalam Markus 3:22-30 dan
Lukas 12:10). Dalam pengertian ayat-ayat ini, jelaskanlah apa
artinya menghujat Roh Kudus. Menurut Anda, mengapa Yesus
berbicara begitu keras mengenai hal ini?
69
70
ROH KUDUS
CATATAN
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
RINGKASAN BAB:
• Roh Kudus menginginkan komuni yang terus-menerus
dengan kita.
• Komuni berarti persekutuan,persahabatan,dan keintiman.
• Persekutuan adalah tetap terhubung melalui komunikasi
dan berbagi hidup bersama-sama.
• Persahabatan adalah tentang bekerja bersama-sama; ini
menambahkan tindakan ke dalam komunikasi kita.
• Keintiman adalah tingkatan terdalam dari persahabatan
di mana kita membagikan pikiran-pikiran kita, keinginankeinginan kita, dan rahasia-rahasia kita yang terdalam
kepada Roh Kudus dan Dia membagikan pikiran-pikiran,
keinginan-keinginan,dan rahasia-rahasia-Nya kepada kita.
• Roh Kudus, yang adalah Allah sepenuhnya, telah memilih
menjadikan rumah-Nya di dalam hati (roh) kita secara
permanen.
• Kita harus berhati-hati agar tidak mendukakan Dia,karena
Dia lembut dan halus dan dapat menjadi sangat sedih
karena perbuatan-perbuatan kita.
71
3
Tiga Tingkatan Hubungan
Demi kepentingan adat-istiadatmu (peraturan-peraturan
yang diwariskan nenek moyangmu), kamu telah mengesampingkan firman
Allah [menghilangkan kuasanya dan otoritasnya dan menjadikannya
tidak berdampak]. Kamu orang yang suka berpura-pura (munafik)!
Sungguh mengagumkan dan benarlah apa yang dinubuatkan Yesaya
tentang kamu ketika ia berkata: Bangsa ini mendekat kepada-Ku dengan
mulut mereka dan menghormati-Ku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka
jauh dari pada-Ku. Percumalah mereka menyembah-Ku, karena mereka
mengajarkan perintah-perintah manusia sebagai doktrin.”
Yesus (Matius 15:6-9, Alkitab AMP)
Hari 1
Y
esus membuat pernyataan-pernyataan yang seadanya ini kepada
orang-orang Farisi karena mereka telah membiarkan suatu
adat-istiadat menjadi lebih utama dari pada firman Allah.
Kamus saya mengartikan adat-istiadat sebagai “suatu pola yang
diwarisi, dibangun atau terbiasa mengenai pikiran, tindakan, atau perilaku.”
Sebenarnya, adat-istiadat itu sendiri bukanlah hal yang buruk. Ada
banyak adat-istiadat yang hebat yang saya rayakan dengan teman-teman
dan keluarga saya. Namun, orang-orang Farisi telah meninggikan adatistiadat (suatu pola kebiasaan tentang pemikiran) di atas firman Allah, yang
menjadikan firman itu tidak berdampak di dalam hidup mereka. Kebenaran
ini berlaku juga saat ini. Kita harus meyakinkan bahwa pengertian kita akan
kebenaran ditentukan oleh firman Allah, bukan oleh perasaan, budaya atau
filosofi manusia yang sementara.
Yesus melanjutkan dengan menjelaskan bahwa adat-istiadat orang
Farisi menciptakan suatu keretakan dalam hubungan mereka dengan Sang
Pencipta. Bahkan, Dia menyatakan bahwa sia-sialah bagi mereka untuk
beribadah kepada Allah karena mereka lebih beriman kepada doktrindoktrin (pengajaran-pengajaran dan pengertian) manusia. Keintiman yang
benar dengan Allah tidak akan pernah menjadi sebuah pilihan bagi orang-
74
ROH KUDUS
orang Farisi kecuali mereka bertobat dari kebutaan mereka dan merangkul
kebenaran. Demikian juga, agar kita menikmati hubungan yang intim
dengan Roh Kudus, kita harus mengesampingkan pikiran-pikiran dan
adat-istiadat manusia dan merangkul kebenaran mengenai Dia yang sangat
jelas terdapat di dalam firman-Nya. Kalau tidak, seperti orang-orang Farisi,
usaha-usaha kita akan suatu hubungan yang intim dengan Allah tidak akan
berarti.
Guru Yang Utama
Sebelum saya dekat dengan Roh Kudus, saya akan membaca Alkitab saya
dan berpikir, aku mengasihi Allah dengan segenap hatiku, tapi ini agak
membosankan. Yang sebenarnya adalah, saya tidak meminta Roh Kudus
menjadi bagian dari waktu doa dan studi saya. Yang saya temukan adalah
bahwa hanya Roh Kudus sajalah yang membuat Kitab Suci menjadi hidup
di dalam hatiku. Melalui tuntunan-Nya, Alkitab menjadi lebih dari sekadar
kata-kata – tetapi menjadi sangat penting dalam hidup. Dalam 2 Korintus
3:6 kita membaca:
Dia telah memampukan kami menjadi pelayan-pelayan
dari perjanjian-Nya yang baru. Ini adalah suatu perjanjian
yang bukan terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari
Roh. Perjanjian lama yang tertulis berakhir dalam kematian;
tetapi di bawah perjanjian baru, Roh memberi kehidupan
(Alkitab NLT).
“Perjanjian Baru” kita – dinyatakan melalui firman Allah – bukan
hanya suatu daftar hukum dan peraturan. Malahan berisi kehidupan itu
sendiri, dan pada waktunya mengembuskan kehidupan ke dalam mereka
yang melakukan hukum tersebut. Kita hanya dapat menikmati kepenuhan
perjanjian yang baru ini melalui Roh, karena Dialah yang menyatakan
rahasia yang menakjubkan tentang siapa kita di dalam Kristus (yang
adalah pesan dari Perjanjian Baru). Inilah sebabnya mengapa kita harus
mengundang Guru yang terutama, Roh Kudus, ke dalam saat belajar kita.
Pernahkah Anda mempunyai seorang guru yang tidak bergairah
dengan apa yang sedang ia ajarkan? Saya pastikan itu menjadi kelas-kelas
terburuk. Menyelesaikan silabus seperti menderita dalam suatu terowongan
berliku. Begitu juga, pernahkan Anda mempunyai seorang guru yang tidak
menyukai murid-murid-nya? Pengalaman yang menyedihkan. Kabar
hebatnya adalah bahwa Roh Kudus bergairah untuk menyatakan rahasiarahasia firman Allah dan Dia juga sangat bergairah terhadap Anda!
Keinginan-Nya adalah melihatmu berjalan dalam setiap anugerah yang
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
75
disediakan Kristus dengan cuma-cuma bagimu. Jika kita meminta dan
mencari, Dia akan setia menyatakan rahasia-rahasia kehidupan kepada kita.
Suasana dan Kehadiran
Sayangnya, nampaknya kita sering berusaha menjalani kehidupan Kristiani
yang luar biasa ini tanpa kehadiran dan nasihat dari Pemandu kita. Bahkan,
Roh Kudus hampir-hampir seperti seorang asing di banyak gereja saat
ini. Tanpa sadar kita telah menggantikan suatu suasana yang baik dengan
kehadiran-Nya. Seolah-olah kita telah mengecilkan pernyataan Roh Allah
karena beberapa orang telah berusaha membuat hadirat-Nya dengan suatu
cara yang “aneh”.
Jangan salah paham dengan saya; saya percaya kita memerlukan
suasana yang hebat di dalam kebaktian-kebaktian gereja. Ada banyak
perubahan budaya yang diperlukan di Gereja beberapa tahun terakhir ini,
dan salah satu yang sudah mengalami peningkatan adalah suasananya.
Dalam banyak hal, Gereja telah menjadi lebih relevan dan menarik bagi
dunia. Saya percaya hal ini menyenangkan Allah. Seperti yang dikatakan
Paulus, “Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang
dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan
orang banyak, supaya mereka beroleh selamat” (1 Korintus 10:33). Kita
telah melakukan suatu pekerjaan yang hebat dengan mempergunakan
kreativitas seseorang dan perkembangan teknologi; beberapa tempat yang
paling inovatif yang pernah saya temukan adalah gereja-gereja. Tubuh
Kristus haruslah menjadi inovator, yang secara terus-menerus membawa
kreativitas ke tingkat-tingkat berikutnya. Tetapi Gereja tidak akan pernah
sepenuhnya masuk ke dalam kuasa, kasih dan otoritas di atas bumi ini jika
ia tidak mengundang Roh Kudus ke dalam semua urusannya. Ingatlah, Dia
adalah rekan yang lebih tinggi di dalam hubungan ini.
Kabar baiknya adalah bahwa kita dapat memiliki suatu suasana
yang hebat dan pernyataan hadirat-Nya. Saya begitu bergetar ketika saya
memiliki kesempatan untuk mengunjungi gereja-gereja yang unggul dalam
kedua bidang ini. Jangan biarkan dirimu terjatuh dalam pemikiran bahwa
penyataan kehadiran Roh Kudus akan menghalangi orang-orang memasuki
kerajaan Allah. Kita harus ingat bahwa yang tersesat akan ditarik, bukan
ditolak oleh para rasul karena kerja sama mereka dengan Roh Kudus. Setiap
kemajuan yang dicapai oleh Gereja di luar keterlibatan Roh Kudus akan
sia-sia dan menjadi tidak berguna.
Bahkan Yesus, Anak Allah, tidak melakukan apa pun sampai Dia
menerima kuasa dari Roh Kudus (lihat Lukas 4:1-15). Kita membaca
dalam Lukas 4:14-14, “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea.
76
ROH KUDUS
Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Dia
mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.”
Perhatikanlah ayat-ayat ini mengatakan bahwa Dia kembali “dalam kuasa
Roh”. Bagian ini adalah suatu kisah mengenai apa yang terjadi setelah
Yesus menghabiskan waktu empat puluh hari di padang gurun, di mana
Dia dicobai oleh Iblis. Setelah meninggalkan padang gurun dalam kuasa
Roh, Yesus kembali ke Nazaret dan menyatakan:
Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi
Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang
yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan
telah datang (Lukas 4:18-19).
Karena Yesus bekerja dalam kuasa Roh Allah sajalah maka Dia
mampu menyelesaikan kehendak Bapa-Nya di bumi ini. Begitu juga
dengan Gereja, dengan kuasa yang sama, mengkhotbahkan Injil kepada
orang-orang yang miskin dalam roh, membawa kesembuhan bagi yang
remuk hati, memberitakan kebebasan bagi para tawanan, mengantarkan
ke dalam kejernihan dalam melihat, membebaskan yang tertindas, dan
menunjukkan kebenaran bahwa tangan Allah tidak terlalu pendek untuk
menyelamatkan. Tetapi kita tidak akan pernah tiba pada perkara surgawi
ini jika kita tidak bersandar pada kuasa Roh. Yesus memerlukan kuasa Roh,
apa bedanya dengan kita?
Hari 2
“Lebih Lagi akan Yesus”
Kerinduan saya yang menyala-nyala adalah mereka yang sering menghadiri
gereja-gereja kita mengalami penyataan kehadiran Yesus Kristus. Saya
mendengar orang-orang berkata setiap saat, “Kita lebih lagi memerlukan
Yesus di gereja kita,” dan saya sangat setuju dengan perasaan ini. Tetapi
siapakah yang menyatakan Yesus kepada kita? Roh Kudus. Seperti yang
sudah kita pelajari sebelumnya dalam pelajaran ini, Roh Kudus bukanlah
suatu komoditas untuk diinginkan; melainkan Dia adalah sebuah Pribadi
yang perlu dihormati dan diundang. Mengapa kita tidak ingin Roh
Kebenaran hadir dalam segala sesuatu yang kita lakukan? Sebagaimana
Yesus pernah berkata kepada murid-murid-Nya:
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
77
sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi
apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan
berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu
yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia
akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia
[Roh Kudus] akan memuliakan Aku [Yesus], sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari padaKu. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya;
sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterima-Nya dari pada-Ku” (Yohanes 16:12-15).
Roh Kudus memuliakan Yesus. Melalui Roh Kuduslah Yesus
dinyatakan kepada kita. Kita tidak dapat mengelakkan apa yang ditetapkan
Allah. Jika kita menginginkan Yesus lebih lagi dalam kehidupan kita, kita
harus berjalan dalam persekutuan yang lebih akrab dengan Roh Kudus.
Itulah sebabnya mengapa Roh Kudus disebut Roh Kristus (lihat 1 Petrus
1:11; Roma 8:9). Ketika Roh berbicara kepada kita, Dia mewakili Yesus. Roh
Kudus bukanlah hanya suatu “tambahan yang baik” untuk hidup di dalam
Kristus, malahan Dialah hakikat Kristus di bumi ini. Penyataan kehadiranNya tidak akan ditemukan di mana Dia tidak dihormati. Karena itu, jika
kita menolak Roh, kehadiran dan kuasa Kristus akan absen dari hidup kita.
Mungkinkah karena hal ini dunia (yang menjadi target kuasa Kristus yang
mengubahkan) sering kali merasa bahwa Gereja tidak memiliki hidup dan
tak berdaya?
Persahabatan yang Mendalam dengan Allah
Tujuan akhir dari persekutuan adalah adanya persahabatan yang mendalam
dan bersifat pribadi. Roh Allah rindu untuk menjadi sahabat Anda.
Bahkan, Dia sangat merindukan persahabatan yang akrab dari Anda.
Yakobus berkata, “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diinginiNya dengan cemburu” (Yakobus 4:5). Apa yang sangat Dia rindukan?
Dia sangat merindukan keintiman dengan Anda dan saya. Bukankah itu
adalah yang kita semua ingin miliki dengan mereka yang terdekat dengan
kita? Perhatikanlah bahwa Dia menginginkannya dengan cemburu.
Sederhananya, ini berarti Dia tidak akan bersikap toleran dengan hiburan
yang kita dapat dengan penggoda lainnya, bahkan seperti istri saya yang
tidak akan pernah membagikan rahasia-rahasia hatinya yang intim dengan
saya jika saya sedang bercumbu dengan wanita lain.
Allah menginginkan ketaatan kita sepenuhnya. Hanya satu
78
ROH KUDUS
ayat sebelumnya dalam kitab Yakobus, kita membaca, “Persahabatan
dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah” (Yakobus 4:4). Kamus
mendefinisikan permusuhan sebagai “sebuah perasaan atau kondisi yang
bermusuhan; kebencian, sakit hati; dendam.” Ini adalah kata-kata yang keras.
Perlu ditanyakan, mengapa persahabatan dengan dunia ini menciptakan
permusuhan dengan Allah?
Persahabatan dengan dunia adalah perzinahan dengan daging.
Itu adalah pengejaran yang egois akan keuntungan, status, atau posisi.
Itu berarti menuruti hawa nafsu kita sendiri. Roh Kudus tahu bahwa
pengejaran kita akan tujuan-tujuan tersebut hanya akan memimpin kita
kepada kesia-siaan dan kehampaan. Allah, dalam kasih-Nya yang cemburu,
benci ketika kita bercumbu terhadap hal-hal yang hanya akan membawa
kita pada kematian jiwa kita. Jangan pernah lupakan bahwa Allah adalah
Bapa yang sempurna; seperti bapa hebat manapun, Dia benci melihat
anak-anak-Nya yang mendapatkan segala sesuatu yang bukan yang terbaik.
Inilah sebabnya mengapa Dia tidak akan bertoleransi dengan persahabatan
kita dengan dunia. Yesus menginginkan agar Anda mengalami hidup
yang berkelimpahan (lihat Yohanes 10:10), dan Roh Kudus menyatakan
keinginan dari Sang Anak. Ingatlah bahwa ke-Allahan adalah satu di
dalam tujuan. Dengan bergairah, Allah merindukan sebuah hubungan yang
intim dengan anak-anak-Nya. Ketika kita bercumbu dengan dunia ini,
kita menjauhkan diri dari mengalami keintiman yang mendalam dengan
Allah. Sungguh suatu kehilangan yang menyedihkan – dan betapa hal itu
menghancurkan hati Bapa kita!
Jauh Melampaui Keselamatan
Saya telah menyadari bahwa tujuan Allah bagi kita jauh melampaui
keselamatan. Tidaklah “cukup baik” bagi kita untuk berhenti dengan
“diselamatkan”. Ya, kenyataan akan keselamatan kita begitu ajaib sehingga
melampaui pemahaman kita; namun suatu tempat di surga hanyalah
permulaan dari semua yang Allah ingin berikan kepada kita. Allah juga
mengutus Anak-Nya sehingga kita dapat menikmati suatu kehidupan yang
luar biasa di bumi ini. Mengapa? Karena adalah sangat sulit bagi kita untuk
meluaskan Kerajaan-Nya dengan efektif ketika kita dibatasi oleh ketakutan
dan keinginan-keinginan dunia ini.
Paulus pernah berkata, “Ibadah (kesalehan) itu berguna dalam
segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk
hidup yang akan datang” (1 Timotius 4:8). Perhatikanlah kata kesalehan.
Hanya seseorang yang mengenal Allah yang dapat memiliki kesalehan
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
79
karena kesalehan berarti menjadi seperti Allah. Saya tahu adalah sulit
menjadi seperti seseorang yang jarang saya lihat. Ketika kita menghabiskan
waktu dengan orang-orang, mereka mulai melekat secara khas pada kita.
Inilah sebabnya mengapa Yakobus melanjutkan pernyataannya mengenai
persahabatan dengan dunia dengan, “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia
akan mendekat kepadamu” (Yakobus 4:8). Allah ingin menghabiskan waktu
dengan Anda sehingga Anda akan menjadi seperti Dia. Kita menjadi saleh
melalui pengetahuan yang intim dengan Allah, dan satu-satunya cara kita
dapat mengembangkan hubungan yang mendalam dengan Allah adalah
melalui Roh-Nya (lihat 1 Korintus 2).
Sering kali ketika orang-orang percaya membaca, “Persahabatan
dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah,” mereka segera berusaha
untuk benar-benar menjauhkan diri mereka dari dunia. Tentu saja, ini
tidak ada artinya. Bagaimana Gereja akan memenangkan dunia jika ia
melepaskan dirinya dari kemanusiaan? Sebagai sebuah Gereja, kita harus
melihat Yesus sebagai teladan kita. Orang-orang yang terhilang mendekat
kepada Yesus. Dia menghabiskan waktu dengan pada pemungut cukai dan
para pelacur, mereka yang dipandang rendah oleh para pemimpin agama.
Dia menghadiri pesta-pesta mereka – namun ada sesuatu yang berbeda
mengenai Dia. Yesus adalah contoh yang utama tentang apa artinya berada
di dalam dunia namun bukan dari dunia. Hati-Nya hancur bagi mereka
yang dihindari oleh orang-orang yang fanatik beragama. Mengapa Dia
begitu memberi diri kepada orang-orang yang dipandang rendah oleh
mereka yang “saleh”? Karena Dia tahu mereka rendah hati dan lapar akan
suatu tujuan yang lebih besar. Dia tidak menghadiri pesta-pesta mereka
untuk menjadi bagian dari apa yang mereka kejar; Dia ada di sana untuk
menunjukkan mereka sebuah jalan yang baru.
Begitu juga, kita dipanggil untuk menjangkau mereka yang akhlaknya
telah rusak dan hancur. Jika Gereja tidak menjadi tangan-tangan dan kaki
Kristus, lalu siapa lagi? Kitalah – dan hanya kitalah – Tubuh-Nya. Melalui
kuasa anugerah yang mengubahkan, sekarang kita berada di dalam Kristus.
Kita melayani sebagai duta besar-Nya (suatu perpanjangan dan perwakilan
tentang siapa Dia) di bumi ini. Jika kita tidak membawa kebenaran dan
terang Allah ke dalam dunia ini, tidak akan ada yang membawanya.
Hari 3
Si Lembut Yang Diam
Karena saya telah berjalan bersama Roh Kudus, saya telah tahu bahwa Dia
adalah seorang yang lembut. Dia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya
80
ROH KUDUS
pada kita. Jika kita menolak mengikutsertakan-Nya, Dia akan diam.
Saya telah bepergian dan melayani selama lebih dari dua puluh
lima tahun. Selama waktu ini, saya telah memperhatikan sesuatu mengenai
para supir yang menjemputku dari bandara. Mereka selalu baik dan sangat
menolong, menyediakan rincian dan instruksi yang berhubungan dengan
tempat tinggal saya dan jadwal pelayanan saya. Tetapi ada yang khas, mereka
tidak akan berbicara dengan saya kalau saya tidak mengikutsertakan mereka
di dalam percakapan. Ini karena para pendeta mereka memerintahkan
mereka untuk tidak berbicara, mana tahu saya perlu bekerja atau
mempersiapkan diri untuk kebaktian selama berada di dalam mobil. Saya
telah bertemu dengan banyak supir yang luar biasa dan berhati pelayan
setelah bertahun-tahun dan saya sangat bersyukur untuk mereka. Untuk
alasan ini, saya memulai dengan menanyakan supir saya tentang keluarganya
dan hubungannya dengan gereja. Jika saya tidak memulai, kami bisa pergi
dengan satu mobil tanpa suatu percakapan yang berarti.
Saya percaya kita menemukan suatu sifat yang mirip dengan Roh
Kudus. Dia tidak akan ikut serta dengan kita kalau kita tidak terlebih
dahulu menempatkan diri untuk mendengarkan suara-Nya. Jika kita tidak
mengikutsertakan-Nya, Dia sering kali akan tetap diam. Ingatlah, Yakobus
berkata Allah mendekat kepada kita ketika kita mendekat kepada-Nya. Kita
juga bertanggung jawab untuk mengambil langkah pertama. Kita harus
dengan sengaja masuk ke dalam persekutuan yang menakjubkan denganNya. Sederhananya, undangan terbesar sepanjang waktu telah disampaikan
kepada Anda. Sekarang terserah Anda untuk bertindak.
Kebenaran ini tidak diketahui oleh banyak orang percaya. Karena
alasan inilah saya sering mendengar komentar seperti, “Mengapa Allah
tidak berbicara kepadaku?” atau “Allah tidak berbicara kepadaku selama
bertahun-tahun.” Baiklah, apakah semua orang ini mengejar persekutuan
dengan Allah seperti seharusnya sebagaimana yang dijelaskan Alkitab? Jika
kita ingin menjadi dekat dengan Allah, kita harus berusaha mengenal-Nya
– dan ini berarti kita mengejar persahabatan dengan Pribadi Roh-Nya.
Saya mendorong Anda untuk secara aktif mengejar persekutuan
dengan Roh Kudus. Anda akan terpesona dengan bagaimana Dia
menanggapinya. Seperti kebanyakan supir yang saya temui, Dia akan tetap
menemanimu apakah Anda berbicara dengan Dia atau tidak, karena Dia telah
berjanji untuk tidak akan sekali-kali membiarkan atau meninggalkanmu
(lihat Ibrani 13:5). Tetapi jika engkau tidak melibatkan-Nya, Dia akan tetap
diam, dan kamu tidak akan pernah menikmati pernyataan sepenuhnya dari
kehadiran-Nya dalam hidupmu atau manfaat persekutuan dengan Dia.
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
81
Hal-Hal Mendalam Tentang Allah
Marilah melihat kembali kepada Yohanes 16:
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi
sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia
datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya
sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang
akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan
kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu
yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku”
(Yohanes 16:12-15).
Pernyataan ini datang pada saat-saat terakhir Yesus bersama
dengan murid-murid-Nya sebelum penyaliban-Nya; sebentar lagi Yesus
akan ditangkap pada malam itu oleh para prajurit Roma dan membawaNya untuk dihukum mati. Jelaslah ini adalah suatu momen yang layak
menyampaikan kata-kata yang penting. Perhatikanlah Yesus berkata, “Masih
banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
dapat menanggungnya” (ayat 12). Yesus adalah segala-galanya bagi orangorang ini. Mereka telah bersama-sama dengan Dia selama bertahun-tahun.
Masing-masing telah meninggalkan keluarganya, teman-temannya, dan
pekerjaannya untuk mengikuti Dia. Murid-murid itu barangkali berpikir,
Apakah yang kita perlukan dalam dunia ini untuk memperoleh gambaran
lengkapnya? Tetapi kemudian Yesus membuat sebuah janji yang luar biasa:
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran” (ayat 13). Dengan kata lain, “Meskipun Aku
hadir bersama-sama kalian saat ini (dalam daging), kamu tidak sedang
dalam posisi siap menerima segala sesuatu yang harus Kuberikan. Tetapi
Aku akan mengutus Roh Kudus, dan Dia akan mengucapkan perkataanperkataan-Ku, menyingkapkan kehendak-Ku, dan mempersiapkan kamu
untuk apa yang akan datang.” Sungguh sebuah janji yang luar biasa! Ingatlah
kata-kata Yesus yang sebelumnya pada malam yang sama itu:
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih
berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak
pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi
jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu
(Yohanes 16:7).
Semoga kata-kata ini adalah permulaan untuk membawa sebuah
82
ROH KUDUS
terang yang baru. Allah tidak sedang bermain-main, malah sebaliknya. Kita
semua ingin dikenal dengan intim oleh seseorang yang kita kasihi. Hal
yang sama berlaku untuk Allah. Ketika Yesus berjalan di bumi ini, Dialah
perwakilan sebenarnya dari Bapa-Nya yang tersedia dan dapat diakses oleh
manusia (lihat Ibrani 1:1-3; Kol. 1:15-19). Tetapi seperti yang kita tahu,
sekarang Yesus tinggal di sebelah kanan Sang Bapa di surga. Roh Kudus
adalah Pribadi ke-Allahan yang tinggal bersama dan di dalam umat Allah
di bumi ini, jadi untuk mengetahui hal-hal yang mendalam tentang Allah,
kita harus mengenal Roh-Nya, yaitu Roh Kebenaran.
Tomas Si Peragu
Setelah Yesus dibangkitkan dari kematian, sepuluh dari murid-murid-Nya
berada di dalam suatu ruangan dengan pintu-pintu yang terkunci. Tibatiba, Yesus menampakkan diri; murid-murid itu benar-benar takjub dan
terkejut. Yesus benar-benar harus meyakinkan mereka bahwa Dia bukanlah
hantu. Lalu mereka bersepuluh bersukacita atas mukjizat kebangkitanNya, dan kemudian mereka membagikan cerita itu kepada Tomas, yang
tidak hadir bersama mereka pada waktu Yesus menampakkan diri. Setelah
mendengar berita itu, Tomas dengan keji menjawab, “Sebelum aku melihat
bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke
dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya,
sekali-kali aku tidak akan percaya” (Yohanes 20:25).
Beberapa hari kemudian, kesebelas murid itu berada bersamasama di suatu ruangan ketika tiba-tiba Yesus menampakkan diri lagi.
Sebelum melakukan atau mengatakan apa pun, Dia segera berbalik kepada
Tomas, seolah-olah hendak berkata, “Oke, Tomas, mari kita urus masalah
ketidakpercayaan ini.” Dia berkata kepadanya, “Taruhlah jarimu di sini
dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam
lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah”
(Yohanes 20:27). Tomas menjawab, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Sekarang
dengarkanlah apa yang selanjutnya dikatakan oleh Yesus:
Tomas, Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun
percaya (Yohanes 20:29).
Intinya Yesus sedang mengatakan, “Tomas, ada sekelompok orang
yang akan percaya tanpa melihat.” Dulu saya berpikir, Yesus bersikap sangat
keras. Maksudku, ia sudah sujud menyembah di lantai. Dengan jelas ia
merasa sangat jahat. Ia bertobat! Namun Engkau masih memandangnya
dan berkata, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.”
Saya tidak dapat mengerti mengapa Yesus begitu keras terhadap Tomas.
Lalu suatu hari, Tuhan berbicara kepada saya, “Aku tidak sedang memarahi
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
83
Tomas; Aku hanya membuat suatu pernyataan akan kebenaran. Tingkat
keintiman yang tersedia bagi mereka yang mengenal-Ku dengan Roh-Ku
adalah jauh lebih besar daripada mengenal-Ku secara fisik.”
Hari 4
Tiga Tingkat Hubungan
Jadi sebenarnya apa yang dimaksudkan Yesus ketika Dia membuat
pernyataan ini kepada Tomas? Untuk menjawabnya, biarlah saya jelaskan
mengapa suatu hubungan yang lebih dalam dapat diraih dengan iman
daripada dengan melihat.
Ada tiga tingkat hubungan: tingkat fisik, tingkat kejiwaan, dan
tingkat rohani. Tingkat yang paling rendah (kebanyakan dangkal) berada
pada tingkat alami atau fisik. Banyak hubungan asmara bermula dari sini,
dengan pemikiran seperti: ia cantik, atau ia ganteng, jadi kami sebaiknya
hidup bersama. Sayangnya, banyak pasangan yang hanya memiliki sebuah
hubungan pada tingkat ini ketika mereka menikah. Mereka berpikir, saya
dapat mengabaikan fakta bahwa kami belum saling mengenal dengan
sangat baik atau bahwa kami benar-benar belum berbicara dan tidak
berhubungan tentang perbagai topik atau ketertarikan bersama, karena
saya tertarik kepadanya. Dalam kasus-kasus seperti ini, hubungan tingkat
kejiwaan belum berkembang. Lonceng perkawinan berdentang, bulan
madu berakhir, dan kemudian kehidupan berlangsung. Pasangan ini harus
menyadari bahwa mereka perlu membangun suatu tingkat keintiman
yang lebin mendalam satu sama lain, kalau tidak, mereka akan menderita
suatu perkawinan yang menyedihkan. Jika mereka tidak bertekad pada
suatu keterhubungan yang lebih dalam, sang wanita akan mengejar minat
pribadinya dengan teman-temannya, dan sang pria juga demikian. Mereka
hanyalah hidup berdampingan saja. Ini tidak pernah menjadi tujuan Allah
untuk perkawinan.
Tingkat hubungan yang berikutnya adalah tingkat kejiwaan atau
kepribadian seseorang. Inilah tingkatan hubungan yang ada di antara Daud
dan Yonatan: “…berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan
mengasihi dia seperti jiwanya sendiri” (1 Samuel 18:1). Ketika Yonatan
terbunuh, Daud meratap, “Merasa susah aku karena engkau, saudaraku
Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari
pada cinta perempuan” (2 Samuel 1:26). Daud tidak sedang berbicara
tentang suatu hubungan fisik yang menyeleweng. Tidak ada ketertarikan
fisik di antara mereka. Keterhubungan mereka adalah tentang kejiwaan
dan sepenuhnya bebas dari aspek fisik apa pun yang tidak alamiah. Namun
mereka dapat membangun suatu ikatan yang lebih dalam dari suatu
84
ROH KUDUS
hubungan fisik semata (yang dimaksudkan Daud ketika ia berkata “cinta
perempuan”).
Tingkat kejiwaan adalah tingkatan di mana perkawinan seharusnya
dibangun. Jangan salah paham, aspek fisik dalam suatu hubungan sangatlah
penting. Saya benar-benar tertarik kepada istri saya; ia adalah wanita paling
cantik di dunia bagiku. Tetapi ada tingkatan hubungan yang jauh lebih
dalam yang dapat dan sebaiknya diraih antara suami dan istri. Kenyataannya
adalah, kepribadian Lisa lebih membuatku menyayanginya dibandingkan
kecantikan fisiknya.
Sayangnya, saya telah mendengar sejumlah cerita tentang pria dan
wanita yang meninggalkan pasangan mereka demi seseorang yang mereka
temukan secara online. Beberapa tahun yang lalu, saya sedang berkhotbah
di sebuah gereja di mana seorang pria berjalan mendekatiku setelah acara
kebaktian. Dia dikelilingi oleh enam orang anak-anak yang masih muda.
Dua anak berada di lengannya, dua orang memegang kakinya, dan dua
orang sedang berlari-lari di serambi. Karena wajah pria ini terlihat begitu
tertekan, saya bertanya kepadanya, “Pak, apakah Anda baik-baik saja?”
Katanya, “Tidak. Hari ini istriku meninggalkanku serta keenam anak kami
demi seorang laki-laki yang dia temukan di internet.” Hubungan “jiwa”nya
dengan laki-laki yang lain telah berkembang hingga pada titik di mana ia
rela meninggalkan suaminya setelah perkawinan bertahun-tahun. Ikatan
kejiwaan bahkan cukup kuat untuk memisahkan ibu ini dari kecenderungan
alaminya untuk memelihara anak-anaknya dan bersama dengan mereka.
Hubungan tingkat kejiwaan sering kali meminta sedikit atau tidak
ada interaksi fisik. Inilah sebabnya hubungan-hubungan yang dimulai
sebagai hubungan jarak jauh sering berakhir menjadi pernikahan yang
terbaik. Tanpa teralihkan oleh potensi ketertarikan fisik, pasangan tersebut
dapat berpusat pada pengembangan hubungan jiwa mereka.
Tingkat Hubungan yang Tertinggi
Tingkat hubungan yang tertinggi atau terdalam adalah tingkat rohani.
Inilah tingkatan yang dimaksudkan Yesus dalam percakapan-Nya dengan
Tomas. Paulus pernah berkata, “Siapa gerangan di antara manusia yang
tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri
yang ada di dalam dia?” (1 Korintus 2:11). Dengan kata lain, Anda tidak
dapat mengetahui pikiran atau motif yang benar dari seseorang kecuali
Anda sedang mendengarkan rohnya.
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, Lisa dan saya barubaru ini merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ketigapuluh.
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
85
Beberapa kenangan favoritku dari saat-saat bersama itu adalah duduk di
tepi kolam dan mendiskusikan hal-hal mengenai Allah. Kami bahkan
menghabiskan banyak waktu berbincang mengenai topik ini. Ketika saya
bagikan apa yang Allah taruhkan di dalam hatiku, ia menanggapi dengan
hikmat dan pewahyuan yang selanjutnya menjelaskan apa yang telah
dinyatakan Roh kepadaku. Karena kami berdua memiliki suatu hubungan
yang intim dengan Roh, kami dapat bercakap-cakap dengan erat tentang
suatu tingkat kerohanian yang dalam.
Inilah salah satu alasan utama mengapa Lisa dan saya berdoa
bersama-sama. Hal itu menghubungkan kami secara rohani karena kami
bersekutu bersama mengenai hal-hal tentang Roh. Untuk suatu alasan
yang serupa, kami telah mengamanatkan agar staf Messenger International
menggunakan lima belas menit pertama setiap hari dalam doa bersama.
Kami melakukan ini karena kami ingin tim kami terhubung secara rohani.
Menakjubkan melihat apa yang dihasilkan saat berdoa ini bagi hubungan
di antara anggota staf kami. Hal yang sama juga berlaku dalam setiap
hubungan: persekutuan dalam firman dan doa akan mengembangkan
tingkat hubungan yang terdalam di antara individu karena itu adalah suatu
hubungan rohani.
Ada perbedaan antara sebuah diskusi intelektual tentang hal-hal
rohani dengan persekutuan rohani yang benar. Kadang-kadang orangorang mulai berbincang denganku mengenai Alkitab, dan saya tahu mereka
hanya menyampaikan informasi semata. Bagaimana saya mengatahui ini?
Apa yang mereka katakan sangat melelahkan, dan pikiranku menjadi sangat
letih. Mereka berbicara dari pikiran mereka, bukan dari roh mereka. Lalu
ada orang lain yang berbicara mengenai hal-hal rohani dari roh mereka.
Saya telah berbincang dengan orang-orang ini selama berjam-jam tanpa
lelah karena kami terhubung pada sebuah tingkatan rohani.
Hari 5
Mengenal Allah Melalui Roh-Nya
Sekarang marilah kita melihat pada 1 Korintus 2:11 seluruhnya:
Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang
terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri
yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang
yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain
Roh Allah.
Kata Yunani yang diterjemahkan di sini sebagai pikiran adalah paling
baik mengartikannya sebagai “keberadaan atau komposisi.” Pada dasarnya
86
ROH KUDUS
Paulus sedang berkata bahwa seseorang tidak dapat mengetahui “komposisi”
yang sejati mengenai Allah (artinya perkara-perkara mendalam dari hatiNya) tanpa mengenal Roh Allah. Dengan “mengenal” yang saya maksudkan
adalah memiliki suatu pengertian bahwa ada lebih dari sekadar pengetahuan
yang dangkal yang dapat dicapai dengan sedikit usaha atau tanpa usaha sama
sekali. Hampir semua orang di Amerika Serikat mengetahui siapa presiden
kita, namun kebanyakan dari kita tidak memiliki suatu hubungan pribadi
dengannya. Kita tidak mengetahui keinginan-keinginannya yang terdalam,
apa yang mendorongnya, atau apa yang benar-benar ia percayai. Demikian
halnya, kita tidak akan pernah memiliki apa pun lebih dari “pengetahuan
umum” tentang Allah jika kita tidak menemukan-Nya melalui Roh-Nya.
Paulus melanjutkan, “Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang
berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada
kita” (1 Korintus 2:12). Sungguh suatu pernyataan yang menakjubkan. Tak
seorang pun mengetahui pikiran-pikiran Allah kecuali Roh-Nya (ayat 11),
tetapi Dia telah memberikan Roh tersebut kepada kita! Melalui hubungan
dengan Roh Allah, sekarang kita dapat memiliki keintiman dengan Sang
Pencipta pada tingkat kerohanian – hubungan tingkat yang tertinggi.
Paulus tiba pada tingkat ini bersama dengan Roh. Meskipun
secara fisik ia tidak pernah berjalan dengan Yesus, ia berkata, “Sebab aku
menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan
itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia,
dan bukan manusia yang kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan
Yesus Kristus” (Galatia 1:11-12). Bagaimana Yesus dinyatakan kepada
Paulus? Paulus dengan jelas menyatakan bahwa penyataan ini tidak datang
dari manusia manapun. Jika ia tidak menerimanya dari manusia, dan ia
tidak menghabiskan waktu bersama Yesus secara fisik, maka pastilah ia
menerima penyataan ini melalui Roh Kristus (Roh Kudus).
Apakah mungkin bahwa Paulus benar-benar dapat sampai kepada
suatu kedalaman yang lebih besar dalam hubungannya dengan Yesus karena
ia tidak pernah berjalan secara fisik bersama Sang Juruselamat? Petrus,
seorang yang telah bergaul dengan Yesus secara fisik, menulis sebuah surat
menjelang akhir hidupnya yang di dalamnya ia nyatakan, “…seperti juga
Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya,
apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya
itu ada hal-hal yang sukar dipahami…” (2 Petrus 3:15-16). Petrus adalah
seorang yang telah bercakap-cakap dengan Yesus muka dengan muka setiap
hari selama bertahun-tahun. Ia hadir ketika Yesus dimuliakan di Gunung
Transfigurasi. Ia menyaksikan penyaliban dan kemudian melihat serta
bersekutu dengan Yesus setelah kebangkitan. Namun, murid ini – seorang
yang telah menikmati interaksi bertahun-tahun dengan Yesus secara fisik
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
87
– mengatakan bahwa beberapa pewahyuan Paulus dari Roh Kudus sulit
dimengerti. Secara pribadi, saya percaya, ini menunjukkan bahwa Paulus
memasuki suatu kedalaman yang lebih besar dalam hubungannya dengan
Yesus dibandingkan dengan Petrus.
Dengan ilham Roh, Paulus menulis kebanyakan kitab dalam
Perjanjian Baru, meskipun ia tidak pernah berjalan bersama Yesus.
Bagaimana ia dapat melakukan ini? Karena Roh adalah Dia yang sepenuhnya
menyatakan Yesus. Ingatlah ucapan Yesus: “Masih banyak hal yang harus
Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran [memberimu pewahyuan yang lengkap]
(Yohanes 16:12-13). Paulus tidak dapat mendasarkan imannya pada Yesus
di atas interaksinya yang sebelumnya dengan-Nya, karena ia tidak pernah
memilikinya. Ia harus percaya dan menerima tanpa melihat. Intinya, ini
menghilangkan setiap aspek fisik yang dapat bertarung melawan apa yang
sedang berusaha ditunjukkan oleh Roh kepadanya. Inilah yang Yesus
maksudkan dalam interaksi-Nya dengan Tomas. Fakta bahwa Paulus tidak
memiliki sebuah hubungan fisik dengan Yesus berarti bahwa ia harus secara
total bersandar pada hubungan rohani-nya dengan Sang Tuan. Ia tidak
punya pilihan lain.
Seperti Paulus, Anda dan saya telah diberi kesempatan untuk
mengikut Yesus tanpa ada kemungkinan apa pun yang bertentangan dengan
kesalahpahaman sebelumnya yang berkembang melalui interaksi secara
fisik. Kebenaran yang menakjubkan adalah bahwa kita dapat menjadi lebih
dekat kepada Yesus tanpa melihat-Nya dari pada yang akan kita miliki
dengan melihat-Nya. Tanpa kemampuan secara fisik berjalan dengan Yesus,
kita harus bersekutu dengan-Nya melalui Roh Kristus yang diam di dalam
kita – demikianlah terbangun suatu hubungan rohani yang dalam dengan
Allah. Sungguh luar biasa!
Mengalami-Nya pada Tingkat Tertinggi
Allah mengetahui bahwa tubuh kita (untuk saat ini) belum ditebus. Roh
kita sudah ditebus dan berada dalam keserupaan dan gambaran yang persis
seperti Yesus (lihat 1 Yohanes 4:17). Jiwa kita sedang dalam proses untuk
ditebus (lihat Yakobus 1:21). Tetapi tubuh jasmani kita belum mengalami
penebusan.
Apakah Anda pernah memperhatikan betapa mudahnya kita lelah
terhadap perbagai hal? Orang-orang dapat membeli sebuah mobil baru
dan itu menjadi berita lama hanya satu minggu kemudian. Inilah kodrat
dari daging yang belum ditebus. Fisik hanya memiliki sedikit kedalaman;
bertahan dalam waktu singkat dan akan segera berlalu. Jadi Allah dalam
88
ROH KUDUS
kebaikan-Nya berkata, “Aku tidak akan menyatakan diri-Ku kepada umatKu secara fisik. Aku akan membuat suatu jalan bagi mereka untuk bersekutu
dengan-Ku melalui Roh-Ku, sehingga mereka dapat benar-benar mengenal
Aku.” Itu hampir seperti Allah sedang berkata, “Aku akan memiliki suatu
hubungan jarak jauh dengan orang-orang yang Aku cintai sehingga mereka
dapat sungguh-sungguh mengenali hati-Ku.”
Sebagai sebuah gereja, kita adalah Pengantin Kristus. Allah sedang
mempersiapkan kita bagi suatu pernikahan yang menggetarkan dengan
Dia. Dia sedang membiarkan kita mengenal-Nya pada tingkatan yang
terdalam (rohani) sebelum kita mengenal-Nya pada suatu tingkatan secara
fisik. Inilah mengapa Paulus menulis kemudian, “Sebab itu kami tidak lagi
menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah
menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilaiNya demikian” (2 Korintus 5:16). Kita mengenal-Nya melalui Roh – Roh
dari Allah yang hidup. Ada suatu waktu ketika Kristus dinyatakan dalam
daging. Tetapi sekarang, sejak Dia tidak lagi berada di dunia ini secara fisik,
kita memiliki kesempatan untuk mengenal-Nya melalui Roh.
Jika kita mengabaikan untuk masuk ke dalam persekutuan dengan
Roh, kita menyangkal kesempatan bagi diri sendiri untuk mengenal Sang
Anak. Roh itu menyelidiki segala sesuatu di dalam hati dan pikiran Allah
untuk menyatakan Yesus kepada kita. Jika Anda menginginkan suatu
hubungan yang dalam dengan Allah, Anda harus bergerak melewati
pengenalan yang dangkal akan Dia dan masuk ke dalam perjalanan untuk
menemukan siapa Dia sebenarnya. Perjalanan ini hanya mungkin melalui
persekutuan dengan Roh Kudus. Inilah sebabnya kita tidak dapat berpegang
pada tradisi apa pun (pola-pola berpikir yang biasa) berkaitan dengan Roh
Kudus yang tidak berakar di dalam firman Allah yang kekal. Ketika kita
membiarkan kesalahpahaman, prasangka pribadi, atau pengalaman negatif
untuk menyatakan pemahaman kita yang salah tentang Roh Kudus, kita
tidak akan menikmati janji yang penuh dari kehadiran kemuliaan Allah di
dalam hidup kita. Kita tidak dapat mengenal Allah terpisah dari Roh-Nya.
Saya percaya Anda dapat memiliki suatu hubungan dengan Roh
Kudus di mana Anda merindukan apa yang Dia rindukan dan merasakan
apa yang Dia rasakan. Tingkat hubungan yang terdalam – tingkat rohani –
telah tersedia bagi Anda. Pada tingkatan ini, Anda akan menemukan sebuah
keintiman dengan Penciptamu yang tidak seperti apa pun yang lain. Tetapi
Anda harus mengenal siapa Roh Kudus jika Anda hendak berjalan dalam
persekutuan yang akrab dengan-Nya. Bagaimana Anda dapat mengenalNya? Dengan membaca firman-Nya dan menghabiskan waktu di dalam
hadirat-Nya. Allah ingin mendekat kepadamu; yang perlu Anda lakukan
hanyalah mengambil langkah pertama untuk mendekat kepada-Nya.
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
89
Ambillah waktu sejenak untuk merenungkan ayat-ayat berikut ini
dan izinkanlah Roh Kudus mengerjakan sesuatu di dalam hatimu. Ketika
Anda berbalik kepada Allah, mintalah Dia untuk menyingkirkan setiap
pola pikir (selubung) yang menahan Anda agar tidak mengalami hadiratNya. Sekali selubung ini disingkirkan, Anda akan dapat melihat-Nya
seperti tidak pernah sebelumnya. Sementara Anda memandang wajahNya (menghabiskan waktu berkualitas dengan-Nya sebagai teman karibNya), Dia akan mengubah Anda menjadi seperti Dia. Saya memberimu
perkataan-perkataan rasul Paulus ini untuk menutup bab ini:
Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka
selubung itu diambil dari pada-Nya. Sebab Tuhan adalah
Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang
semakin besar (2 Korintus 3:16-18).
90 ROH KUDUS
Renungan Hari 1
Sambutlah Dia Sebagai Gurumu
Engkau telah menerima Roh Kudus, dan Dia tinggal di dalammu,
maka engkau tidak memerlukan siapa pun untuk mengajarmu tentang
apa yang benar. Sebab Roh Kudus mengajarimu segala sesuatu yang engkau
perlu tahu, dan apa yang diajarkan-Nya adalah benar – itu bukan suatu
kebohongan. Jadi sebagaimana yang telah diajarkan-Nya kepadamu,
tetaplah di dalam persekutuan dengan Kristus.
1 Yohanes 2:27, Alkitab NLT
Roh Kudus memainkan banyak peran dalam hidup kita, namun barangkali
perannya yang terbesar adalah sebagai Guru. Dia selalu mengajarkan
sesuatu kepada kita. Dialah orangtua sempurna yang secara permanen
tinggal di dalam kita,memberikan arahan dan koreksi dengan cara-Nya yang
lembut dan penuh kasih.
Kitab Suci adalah buku teks yang abadi dari Roh Kudus. Firman Allah adalah
catatan tentang pikiran-pikiran Allah. Untuk berpikir seperti Dia, berbicara
seperti Dia, dan bertindak seperti Dia, kita memerlukan firman-Nya – dan kita
perlu memahaminya. Itulah tugas dari Guru kita: untuk membimbing kita dan
menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran, membukakan pengertian dari
ayat-ayat Alkitab yang kita perlukan, tepat pada waktu kita memerlukannya.
Francis Frangi pane, seorang penulis dan pendeta, menyatakan dengan
mengesankan:
“Firman Tuhan, disatukan dengan Roh Kudus, adalah
kendaraan bagi perubahan kita menuju gambaran Kristus. …
Firman itu adalah Allah. Kitab Suci bukanlah Allah, tetapi Roh
yang mengilhami kata-kata itu adalah Allah. Dan Roh Kudus
ini seharusnya dihormati seperti Allah. Karena itu, ketika
engkau mencari Tuhan, …berdoalah agar engkau tidak hanya
membacanya secara intelektual semata. Malahan, mintalah
Roh Kudus berbicara ke dalam hatimu melalui firman tersebut. …
Ketika engkau berlutut dalam kerendahan hati di hadapan
Tuhan,firman itu akan tertanam ke dalam jiwamu,benar-benar
menjadi suatu bagian dari sifat-dasarmu (Yakobus 1:21).”
Berhentilah dan tanyalah pada dirimu sendiri, Bagaimana saya mendekati
firman Allah? Apakah aku mengundang Guruku untuk mengajariku? Apakah
aku membacanya atau menerimanya? Sekarang, tanyalah Roh Kudus, “Apa
yang dapat kulakukan secara berbeda untuk melihat firman itu hidup dan
menjadi suatu bagian dari sifat-dasarku?” Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan
dan lakukanlah.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Apakah bersaat teduh adalah satu-satunya waktu bagi Roh Kudus untuk
mengajar? Bukan. Dia sedang mengajar setiap saat, dan jika engkau
mendengarkan Dia, ada suatu pelajaran untuk di pelajari setiap saat.
Frangi pane mengusulkan:
“…Bawalah sebuah buku catatan dan pulpen bersamamu setiap
saat. …Kita di panggil untuk tinggal di dalam Dia, bukan hanya
berkunjung bersama-Nya. … Engkau harus mengembangkan
telinga yang sedemikian mendengarkan bahwa Roh dapat
berbicara kepadamu di manapun,tentang apa pun. Hormatilah
Dia dan Dia akan menghormatimu.”
Hal ini dapat terlihat secara berbeda bagi setiap orang. Gunakanlah media
atau teknologi apa pun yang berfungsi dengan cara yang terbaik untukmu.
Hal yang penting adalah bahwa engkau mendengarkan dan mengingat apa
yang Dia katakan.
Dengan hati-hati, renungkanlah ayat-ayat ini. Apa yang sedang dinyatakan
oleh Roh mengenai firman di dalam kehidupanmu?
2 Timotius 3:16-17; 2 Petrus 1:12-21
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Ulangan 6:6; 11:18; Mazmur 119:9-11; Kolose 3:16
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Mazmur 19:8; 119:105, 130; Amsal 4:20-23; 6:20-23
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Ibrani 4:12; Yakobus 1:21; Yeremia 23:28-29
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan
memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami,
yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”
Yeremia 33:3
91
92 ROH KUDUS
Renungan Hari 2
Ikrarkanlah Kesetiaanmu
kepada-Nya sebagai Tuhan
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”
Markus 12:29-30
Tuhan,yang adalah Roh,mengasihi kita dengan bergairah dan menginginkan
kasih kita secara eksklusif. Dia tidak menginginkan kasih dan perhatian kita
melekat kepada dunia atau apa pun yang ada di dalamnya. Dia mengatakan:
Janganlah mencintai jalan-jalan dunia ini. Janganlah mengasihi
harta dunia ini. Kasih akan dunia mendesak keluar kasih
kepada Bapa. Hampir segala sesuatu yang terjadi di dalam
dunia ini – mengingini dengan caramu sendiri, menginginkan
segala sesuatu untuk dirimu sendiri, menginginkan untuk
terlihat penting – bukanlah berasal dari Bapa. Itu hanya
akan mengasingkan engkau dari-Nya. Dunia ini dan segala
keinginan, keinginan, keinginannya sedang lenyap, namun
siapa pun yang melakukan apa yang Allah inginkan tetap
hidup sampai selama-lamanya (1 Yohanes 2:15-17, Alkitab
The Message).
Periksalah ayat-ayat yang berkaitan ini: Matius 16:24-26; Titus 2:12-14;
Yakobus 4:4-6; Yohanes 15:18-21; Roma 12:2.
DI MANAKAH KESETIAAN ANDA TERLETAK? Buatlah sebuah daftar dengan
jujur. Tanyalah kepada dirimu sendiri:
Siapa atau apa yang mengambil mayoritas waktu dan perhatianku? Apa
yang kukerjakan selama waktu luangku?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Siapa atau apa yang membuatku bergembira? Apakah teknologi dan tren
gaya berada dalam tempat yang tepat di dalam hidupku?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Dengan benda-benda seperti apakah aku membelanjakan uangku?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Apa yang paling sering ada dalam pikiranku? Apa yang paling sering aku
perbincangkan? Hal-hal apa yang meresap dalam doa-doaku?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Ucapan-ucapan kita menyingkapkan kesetiaan kita. Yesus mengatakan
bahwa apa yang memenuhi hati kita adalah apa yang keluar dari mulut kita
(lihat Lukas 6:45).
Periksa ulanglah jawaban-jawaban Anda. Tanyalah Roh Kudus, “Apakah aku
memerlukan Engkau untuk membetulkan prioritas-prioritasku? Apakah ada
sesuatu yang telah menjadi berhala di dalam hidupku? Apakah ada sesuatu
yang saya kejar lebih dari pada Engkau?” Apa yang dikatakan-Nya? Langkah
apa yang disarankan-Nya untuk Anda ambil untuk kembali mengarahkan
kesetiaan Anda kepada-Nya?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Renungkalah firman Allah dalam Matius 6:19-21 dan Kolose 3:1-17.
Gunakanlah ayat-ayat itu untuk menuliskan sebuah doa penyerahan diri
meminta Roh Kudus menjagamu tetap setiap kepada Tuhan, Allahmu.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
93
94 ROH KUDUS
Renungan Hari 3
Bertumbuhlah Setahap Demi
Setahap Dengan Anugerah-Nya
Kita diubahkan menjadi lebih seperti Sang Mesias, hidup kita
setahap demi setahap menjadi lebih terang dan lebih indah karena Allah
memasuki kehidupan kita dan kita menjadi seperti Dia.
2 Korintus 3:18, Alkitab The Message
Tepat sebelum Dia disalibkan, Yesus membuat suatu pernyataan kunci
mengenai Roh Kudus: “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu,
tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang,
yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran…”
(Yohanes 16:12-13).
Sebagai Seorang Yang Mahatahu, Yesus tentulah membagikan banyak
kebenaran kepada murid-murid-Nya, tetapi Dia tahu bahwa mereka masih
belum dapat memahaminya. Mereka perlu waktu untuk bertumbuh. Ketika
Dia sudah mati, bangkit lagi, dan terangkat ke surga, Sang Bapa mengutus
Roh-Nya untuk menolong kita bertumbuh sedikit demi sedikit dengan
anugerah-Nya.
Akankah seorang orangtua yang baik mengharapkan anak mereka yang baru
lahir mengerti perkalian? Atau apakah balita mereka mengerti bagaimana
mempersiapkan pajak? Tidak. Serupa dengan itu,Roh Kudus menanti hingga
kita cukup dewasa untuk memahami kebenaran yang perlu Dia sampaikan
kepada kita. Dia bukan hanya menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran
mengenai Kitab Suci, Dia juga menuntun kita ke dalam kebenaran mengenai
diri kita sendiri, anak-anak kita, kesehatan kita, lingkungan kita, dan lain-lain.
Menurut firman Allah, kita bertumbuh (menjadi seperti Yesus) dari satu
tingkatan iman dan kemuliaan kepada tingkatan yang lain. Kita memiliki
suatu bagian dalam proses ini, begitu juga Roh Kudus. Dengan hati-hati,
renungkanlah Fili pi 1:6; 2:12-13; 1 Tesalonika 5:23-24 dan Ibrani 13:20-21.
Apa yang dinyatakan Roh Kudus kepadamu di dalam ayat-ayat ini mengenai
bertumbuh di dalam Kristus? Apakah Anda melihat suatu tema yang berulangulang?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Seorang pengkhotbah dari Inggris yang sangat terkenal di akhir abad
kesembilan belas, Charles H. Spurgeon, menulis banyak karya mengenai
perbagai topik, termasuk mengenai Roh Kudus dan pertumbuhan rohani. Ia
berkata:
“Kita memercayakan kepada Yesus apa yang tidak dapat
kita lakukan sendiri. Jika kita dapat melakukannya dengan
kuasa kita sendiri, mengapa kita perlu memandang kepadaNya? Itulah yang kita percayai; Tuhanlah [Roh Kudus] yang
menci ptakan kita menjadi baru. Dia tidak akan memercayai
kita; tak ada yang perlu kita lakukan untuk karya pembaruan
kita bagi Dia. Cukuplah bagi kita menaati perintah-Nya yang
pemurah. Tuhanlah yang mengerjakan kelahiran baru di
dalam kita.”
Janganlah berpikir begini,aku harus menjadi lebih dewasa secara rohani. Itu
tidak benar. Itu hanya akan membuat Anda merasa dihukum dan menguras
kekuatan rohani Anda. Berhentilah sejenak dan berdoalah, “Roh Kudus,
bagaimanakah Engkau memandang di manakah saya sekarang ini (tingkat
kedewasaan rohani saya)?” Apa yang dikatakan-Nya kepadamu?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Cara bagaimana Roh Kudus memandangmu adalah cara seharusnya Anda
melihat diri sendiri. Mintalah Dia memberimu anugerah untuk merangkul
tempat di mana Anda berada sehingga engkau dapat terus bertumbuh.
Pernahkah Anda dengan penuh rasa takut berusaha mengubah diri sendiri?
Jika ya, bagaimana? Apa hal berbeda yang Anda lihat sekarang?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
95
96 ROH KUDUS
Renungan Hari 4
Hargailah Hubungan Ilahi
Yang Dia Ciptakan
Mengasihilah dari pusat keberadaanmu; jangan berpura-pura. …
Jadilah teman baik yang mengasihi secara mendalam;
berlakulah seperti seorang bawahan orang lain.
Roma 12:9-10, Alkitab The Message
Kita dici ptakan untuk memiliki hubungan, yaitu hubungan dengan Sang
Bapa dan dengan orang lain. Pikirkanlah itu. Akan menjadi seperti apakah
kehidupan Anda tanpa adanya hubungan-hubungan? Jika engkau membuang
semua hubungan yang memberimu kehidupan, apa yang engkau punya?
Suatu kehidupan yang sepi dan kosong.
Berterimakasihlah kepada Allah untuk setiap hubungan! Harga seorang
teman yang saleh tak dapat diukur. Seorang teman baik menajamkan
kita secara mental, emosi, dan rohani, seperti besi yang menajamkan besi.
Seorang teman yang baik dengan penuh kasih membongkar kesalahan
dan membawa perbaikan ketika di perlukan. Seorang teman yang baik
merayakan keberhasilanmu dan mendorongmu untuk terus maju melalui
perbagai kesukaran hidup.
Lebih baik bagimu mempunyai seorang teman daripada menjadi sendirian,
karena engkau akan mendapatkan kegembiraan yang lebih besar tentang
apa yang engkau peroleh. Jika engkau jatuh, temanmu dapat menolongmu
bangkit. Tetapi jika engkau jatuh tanpa mempunyai seorang teman
di dekatmu, engkau benar-benar berada dalam kesukaran.
Pengkhotbah 4:9-10, Alkitab CEV
Kita telah belajar bahwa ada tiga tingkatan dalam hubungan – fisik, jiwa dan
rohani. Bagaimana dengan melihat ini dapat menolong Anda memahami
hubungan-hubunganmu saat ini? Dengan siapa hal ini paling menolong?
Mengapa?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Hubungan yang paling mendalam dan paling berarti yang dapat kita miliki
berada pada tingkat rohani. Jelaskanlah seperti apakah kelihatannya
jenis hubungan ini. Apa sajakah manfaat bersekutu pada tingkat rohani
dibandingkan dengan sekadar hubungan tingkat fisik dan jiwa?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Apakah ada orang-orang yang dengan mereka Anda ingin mengembangkan
hubungan-hubungan yang lebih dalam? Berhentilah dan berdoa, “Roh Kudus,
apa yang dapat saya lakukan untuk menolong memupuk hubunganhubungan rohani yang lebih mendalam dengan orang-orang yang engkau
tempatkan dalam hidupku?” Berdiam dirilah dan dengarkan. Tuliskanlah apa
yang disampaikan-Nya kepadamu.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Doa untuk Hubungan-hubungan Ilahi:
Roh Kudus, berilah aku hubungan-hubungan ilahi. Sama
seperti Yonatan bagi Daud, seperti Rut bagi Naomi, seperti
Yohanes bagi Yesus, hubungkanlah aku dengan orang-orang
yang Engkau inginkan memiliki hubungan denganku. Berilah
aku anugerah-Mu untuk memupuk persahabatan yang sehat,
termasuk kepada mereka pada hubungan tingkat rohani. Dalam
nama Yesus, Amen!
Untuk Studi lebih lanjut…...
Amsal 13:20; 17:9, 17; 27:6, 10, 17; Yohanes 15:13;
1 Yohanes 1:17; 1 Samuel 18:1-4
97
98 ROH KUDUS
Renungan Hari 5
Mengalami Allah Pada Tingkat
Yang Terdalam
…Belajarlah mengenal Allah nenek moyangmu dengan karib. Sembahlah dan
layanilah Dia dengan seluruh hatimu dan dengan pikiran yang rela.
1 Tawarikh 28:9, Alkitab NLT
Pengejaran Allah yang terbesar adalah mengenal kita secara intim, dan Dia
mengundang kita untuk menjalani hidup bersama-Nya. Adakah pencarian
yang lebih besar lagi? Paulus mengatakan,“Malahan segala sesuatu kuanggap
rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada
semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan
menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” (Fili pi. 3:8).
Mengalami Kedalaman Yesus Kristus adalah hasrat Jeanne Guyon. Begitu
pentingnya misi ini sehingga ia menuliskan sebuah buku dengan judul yang
sama. Wanita Perancis dari abad ketujuh belas ini memengaruhi orang-orang
percaya seperti John Wesley,Hudson Taylor,dan Watchman Nee. Mengenai
keintiman, ia berkata:
“Izinkan saya bertanya kepadamu… apakah engkau rindu
mengenal Tuhan dengan suatu cara yang mendalam? Allah
telah membuat suatu pengalaman dan suatu langkah yang
begitu mungkin bagimu. Dia telah menjadikannya mungkin
melalui anugerah yang telah diberikan-Nya kepada semua
anak-anak yang telah ditebus-Nya. Dia telah melakukannya
melalui Roh Kudus-Nya. Lalu bagaimana engkau dapat datang
kepada Tuhan untuk mengenal-Nya dengan suatu cara yang
begitu mendalam? Doa adalah kuncinya.”
Jadi,bagaimana Anda menjelaskan doa dalam hubungannya untuk mengenal
Allah dengan intim? Dengan hati-hati bacalah doa Yesus dalam Matius
6:5-15. Apa yang dapat Anda pelajari dari-Nya dan apa aplikasinya bagi
kehidupan Anda?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Seperti yang telah kita pelajari, ketika kita dilahirkan kembali, Roh Kudus
datang untuk tinggal di dalam roh kita. Jadi,ketika Roh Kudus berkomunikasi
dengan kita,Dia melakukannya di dalam roh kita. Jeanne Guyon melanjutkan,
“Tuhan hanya dapat ditemukan di dalam rohmu,di dalam lubuk
hatimu, dalam kekudusan yang paling kudus, di sinilah Dia
tinggal. Tuhan pernah berjanji untuk datang dan menjadikan
engkau tempat kediaman-Nya (Yohanes 14:23). Dia berjanji
di sana menemui mereka yang menyembah-Nya serta mereka
yang melakukan kehendak-Nya. Tuhan akan menemuimu di
dalam rohmu… Begitu hatimu tertuju dalam batin kepada Tuhan,
engkau akan memiliki suatu kesan akan kehadiran-Nya.”
Cara paling intim agar kita dapat mengenal Allah adalah melalui Roh-Nya
- Roh Kudus-Nya yang telah diberikan-Nya kepada kita (lihat 1 Korintus
2:9-12). Berhentilah dan berdoa, “Roh Kudus, apakah ada kesalahpahaman,
pengalaman buruk,atau prasangka-prasangka pribadi yang kumiliki mengenai
Engkau yang mengurangi pengertianku akan Engkau?” Berdiam dirilah dan
dengarkanlah. Mintalah Dia menyingkirkan pola pikir apa pun yang menahan
Anda dari hadirat-Nya. Tulislah apa yang Dia nyatakan.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Renungkanlah kebenaran ini dan mintalah Roh Kudus untuk menyingkapkan
maknanya ke dalam hatimu.
Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil
dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ
ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari
Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
2 Korintus 3:16-18
99
100 ROH KUDUS
Pertanyaan-Pertanyaan
Diskusi
Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari
Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 3.
1. Yesus mengatakan orang-orang Farisi telah mengikuti adat-istiadat
manusia untuk menggantikan otoritas firman Allah. Apakah adatistiadat manusia,dan mengapa mereka menghancurkan persekutuan
kita dengan Sang Penci pta? Berikanlah sedikitnya satu contoh adatistiadat manusia masa kini yang menggantikan kebenaran firman
Allah.
2. Roh Kudus sangat rindu menjadi teman terbaik kita dan cemburu
akan persekutuan yang intim dari kita. Hal-hal apa dalam dunia ini
yang menurut Anda telah mencuri perhatian dan kasih Gereja (orangorang percaya) dari Roh Kudus? Apa yang akan terjadi jika kita
berselingkuh dengan dunia ini, mencari kesenangan, harta kekayaan,
dan status lebih dari persekutuan kita dengan Roh Kudus?
3.
Apa yang sedang disampaikan Yesus kepada rasul Tomas dalam
Yohanes 20:29? Bagaimana kebenaran ini berkaitan dengan firman
Allah melalui rasul Paulus dalam 2 Korintus 5:16, dan bagaimana
kebenaran ini membuat hubungan intim kita dengan Tuhan menjadi
lebih baik?
4. Sebutkanlah dan jelaskanlah tiga tingkatan hubungan yang dapat kita
miliki dengan orang lain. Yang mana yang merupakan tingkat yang
terdalam, dan mengapa? Bagaimana kita dapat terhubung dengan
orang-orang pada tingkatan ini?
5. Kita telah diberikan suatu anugerah yang dahsyat di dalam Roh
Kudus: kemampuan untuk mengenal Allah dengan intim Dengan hatihati bacalah 1 Korintus 2:11-16. Apa yang disampaikan Roh Kudus
dalam bagian ini mengenai pengenalan Allah yang benar?
6. Petrus dan murid-murid yang lain memiliki suatu pengalaman yang
tidak dimiliki orang-orang lain – mereka bergaul dengan Yesus muka
dengan muka. Paulus tidak membagikan pengalaman yang seperti ini,
namun ia masih di pakai Allah dengan luar biasa. Bagaimana mungkin
hal ini terjadi?
Untuk lanjutan: Lihatlah Yohanes 20:29; 2 Korintus 5:16 dan 2 Petrus
3:15-16.
7. Apa yang akan terjadi pada hubungan kita dengan Allah jika kita
mengabaikan untuk mengejar persekutuan dengan Roh Kudus? Jika
Anda mau, bagikanlah dengan kelompok Anda cara-cara praktis
yang membuat Anda mampu terhubung dengan Roh Kudus dan
mengalami persahabatan-Nya yang menakjubkan.
101
102
ROH KUDUS
CATATAN
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
__________________________________________________________
TIGA TINGKATAN HUBUNGAN
RINGKASAN BAB:
• Jika kita menginginkan suatu hubungan yang intim dan
mendalam dengan Allah,kita harus mengenal-Nya melalui
Roh-Nya.
• Hanya Roh Kudus yang mengetahui dan menyatakan
pemikiran-pemikiran,perasaan-perasaan dan tujuan-tujuan
yang ada di hati Allah.
• Kita telah diberi Roh Allah; Dialah Guru yang terutama
yang menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran.
• Menjalin persahabatan dengan dunia – pengejaran yang
egois akan status dan kesenangan dunia – berarti menjadi
musuh Allah.
• Roh Kudus adalah seorang yang lembut; Dia tidak akan
memaksakan kehendak-Nya atau persahabatan-Nya
dengan kita.
• Ketiga tingkatan dalam hubungan adalah: bersifat fisik
(hubungan paling rendah dan paling dangkal), jiwa (atau
kepribadian), dan rohani (hubungan yang terdalam dan
paling intim).
• Mengenal Allah melalui Roh-Nya berarti lebih mendalam
dan lebih intim dari pada mengenal Dia hanya melalui
interaksi dengan Pribadi Yesus secara fisik.
103
4
Dikuatkan oleh Roh
Hari 1
A
mbillah waktu sejenak untuk membayangkan seorang raja dari
Abad Pertengahan. Berusahalah melihat lingkungan sekitarnya:
kastil dan menara-menara, para kesatria dan dayang-dayang,
pertempuran-pertempuran, kerajaan, dan kemegahannya.
Jabatan dan garis keturunan seorang raja sering kali dianggap ditetapkan
oleh Allah, sehingga raja-raja sangat dihormati oleh warga mereka dan
hidup dalam kekayaan yang melimpah. Perkataan sang raja menjadi
hukum dan penghakimannya bersifat final. Seorang raja mengerti bahwa
tanggung jawabnya adalah untuk melindungi mereka yang hidup di dalam
batas-batas kerajaannya. Ia juga bertugas mengejar kepentingan kerajaan
dengan memperluas batas-batasnya serta mengamankan sumber-sumber
tambahannya.
Ada sejumlah tanggung jawab yang demikian besar diletakkan pada
jabatan ini dan, sebagai akibatnya, sang raja diberi kekuasaan yang luar biasa
– bahkan kekuasaan mutlak. Tetaplah mengingat bahwa saya tidak sedang
menjelaskan seorang yang namanya saja pemimpin (semacam pemimpin
yang ada di zaman kita, ketika demokrasi dan republik dipakai sebagai
bentuk-bentuk pemerintahan paling umum). Saya sedang menggambarkan
sebuah kerajaan yang absolut. Sekarang bayangkanlah jenis raja semacam
ini menolak atau sama sekali tidak menyadari kuasa yang datang bersama
dengan jabatannya. Apa yang akan terjadi pada kerajaannya? Kerajaannya
106
ROH KUDUS
segera akan ditaklukkan, penduduknya diperbudak, dan sumber-sumber
kekayaannya diambil alih. Tidak cukup bagi sang raja hanya memegang
jabatan “raja” (artinya ia hanya menikmati tempat tinggal di istana dan
disertai gaya hidup yang mewah. Ia harus melakukan fungsi kerajaan yang
hanya dimungkinkan oleh kuasa jabatannya. Wewenang jabatan sang
raja tidak ada artinya jika ia tidak mempergunakan kuasa yang datang
menyertainya.
Sebagai anak-anak Allah, kita telah menjadi teman-pewaris bersama
Kristus. Dalam kitab Roma kita membaca, “Dan karena kita adalah anakanak-Nya, kita adalah ahli waris-Nya. Bahkan, bersama dengan Kristus,
kita adalah pewaris kemuliaan Allah” (Roma 8:17, Alkitab NLT). Posisi
ini kembali diperjelas di dalam Efesus 2:6: “[Allah] membangkitkan
kita bersama-sama, dan membuat kita duduk bersama di tempat-tempat
surgawi dalam Kristus Yesus.” Di dalam dan melalui Kristus, tempat kita
telah diatur kembali. Kita tidak lagi menjadi anak-anak dunia ini, tetapi
kita adalah keluarga raja (pewaris) di dalam kerajaan surga. Sebagai pewaris
di dalam kerajaan ini, kita bertanggung jawab dengan perluasan misi Tuhan
kita. Taklukan-Nya dan kerajaan-Nya menjadi milik kita karena kita telah
diangkat ke dalam garis keluarga-Nya. Sungguh suatu kebenaran yang
menampar pikiran! Namun seperti raja dunia dalam ilustrasi kita, jika kita
hendak berhasil dengan posisi kita di dalam Kristus, kita harus menemukan
dan menggunakan kuasa yang datang besertanya. Dalam pasal ini kita akan
mempelajari bagaimana kita telah diberdayakan untuk memenuhi peran
kita dalam perluasan kerajaan-Nya. Petrus menyatakan:
Kamu adalah kerajaan imam-imam, suatu bangsa yang
kudus, milik kepunyaan Allah sendiri. Sebagai akibatnya,
kamu dapat menunjukkan kebaikan Allah kepada orang
lain, karena Dia memanggil kamu keluar dari kegelapan ke
dalam terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9, Alkitab NLT).
Sebelum kita meneruskan lebih lanjut, penting untuk dicatat:
jabatan selalu mendahului kekuasaan. Kita harus ditempatkan di dalam
Kristus sebelum kita dapat melakukan apa pun bagi kerajaan-Nya.
Kuasa Yang Kita Perlukan
Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan
mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan
menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa,
yang – demikian kata-Nya – “telah kamu dengar dari padaKu. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama
DIKUATKAN OLEH ROH
107
lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus” (Kisah Para
Rasul 1:4-5).
Yesus tidak mengusulkan agar para rasul sebaiknya menunggu janji
itu, ataupun Dia tidak merekomendasikan agar mereka memperhatikan
perintah-Nya. Namun, Dia memerintahkan mereka untuk tidak
meninggalkan Yerusalem sampai janji itu tiba. Yesus dipaksa meletakkan
betapa pentingnya perintah ini karena pemampuan dari Roh Kudus
sangat penting bagi semua pekerjaan kerajaan itu. Dia tahu murid-muridNya sangat ingin membagikan kabar baik tentang kebangkitan-Nya dan
mungkin menjadi kelelahan dalam menanti-nanti janji Roh Kudus itu.
Dalam Kisah Para Rasul 1:3 kita belajar bahwa mereka menghabiskan
berhari-hari bersama Yesus, mendengarkan Dia mengajar tentang kerajaan
Allah. Alkitab menyatakan bahwa rasul-rasul menerima “bukti yang mutlak”
dari kebangkitan-Nya. Mereka tidak perlu diyakinkan tentang keabsahan
perkara ini karena mereka memiliki bukti dari tangan pertama mengenai
kemenangan Kristus atas kematian. Dengan kata lain, mereka sudah siap
untuk pergi!
Tetapi Yesus melihat mereka dan berkata, “Jangan memulai
pelayananmu. Jangan mulai mengkhotbahkan Injil ke seluruh dunia, dan
jangan memulai gereja apa pun hingga kamu diperlengkapi dengan kuasa
Roh Kudus” (Lukas 24:49, parafrase dari penulis). Saya percaya Kitab
Suci menunjukkan bahwa Yesus memberikan perintah ini kepada kirakira 500 orang (lihat 1 Korintus 15:6). Tetapi dalam Kisah Para Rasul
1:15, kita temukan bahwa jumlah orang-orang yang berada di ruang atas
telah berkurang menjadi 120. Apa yang terjadi kepada 380 orang yang
lain? Secara pribadi saya percaya bahwa seiring berlalunya hari, jumlah
yang 500 itu makin berkurang dan berkurang hingga tersisa hanya 120
orang. Mungkin 380 yang telah pergi itu berpikir, Marilah kita kembali ke
sinagoge-sinagoge, memulai gereja, dan membagikan berita yang ajaib tentang
kebangkitan Yesus. Lagi pula, tidaklah benar menyia-nyiakan satu haripun
tanpa membagikan kabar baik ini. Hanya 120 orang yang rela menunggu
seperti yang diperintahkan sang Tuan.
Pada titik ini, Anda mungkin berpikir, Baiklah, John, tentu saja
para murid perlu menunggu Roh Kudus. Mereka masih belum menerima-Nya.
Namun itu berbeda dengan kita saat ini karena kita menerima Roh Kudus
ketika kita menerima keselamatan.
Lihatlah sejenak pada Yohanes 20:21-22:
“Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus
Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan
108
ROH KUDUS
sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan
berkata: “Terimalah Roh Kudus.”
Yesus mengembusi para murid dan berkata, “Terimalah Roh Kudus.”
Kata Yunani untuk menerima berarti “dengan segera atau sekarang juga.”
Ini bukanlah bayangan dari sesuatu yang akan terjadi. Murid-murid benarbenar telah menerima Roh Kudus sebelum Yesus terangkat ke surga. Tetapi
mereka belum diperlengkapi dengan kuasa sampai mereka telah dipenuhi
dengan Roh Kudus pada Hari Pentakosta.
Hari Pentakosta
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul
di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi
seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di
mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidahlidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada
mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan
Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasabahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya (Kisah Para Rasul 2:1-4).
Saya tahu bahwa banyak di antara kita yang telah menyaksikan
versi gambar flanel dari kisah ini dalam kelas-kelas Sekolah Minggu.
Umumnya, orang-orang percaya yang berkumpul dilukiskan seperti
memiliki lidah-lidah api kecil di atas kepala mereka. Barangkali ini
bukanlah perwakilan dari apa yang terjadi. Dalam Pernjanjian Lama, api
sering kali melambangkan kehadiran Allah. Apa yang dijelaskan penulis
Kisah Para Rasul sebagai “lidah-lidah seperti nyala api” adalah penyataan
kehadiran Allah. Para pengikut Yesus ini, baik pria maupun wanita, diliputi
atau dibaptis dalam kehadiran Allah. Penyataan kehadiran ini juga terlihat
seperti suatu “tiupan angin keras.” Seperti yang sudah kita bahas dalam bab
pertama, Roh Kudus bukanlah sebuah “angin keras.” Dia adalah sebuah
Pribadi. Namun, penyataan kehadiran-Nya di ruang atas itu mengambil
bentuk sebuah angin keras.
Kata Yunani untuk kata “dipenuhi” dalam Kisah Para Rasul 2:4
secara harfiah berarti dikenyangkan. Menurut kamus, mengenyangkan
berarti “menyediakan hingga berlebihan.” Mereka yang berada di ruang
atas itu dipenuhi hingga berlebihan dengan Roh Kudus. Mereka semua
mengalami suatu tingkatan yang lebih besar dari penyataan kehadiran
Allah dalam hidup mereka. Sebagai tambahan pada penyataan dengan api
dan angin, tanda lainnya dari dipenuhi dengan Roh adalah fakta bahwa
orang-orang percaya itu mulai berbicara dalam lidah-lidah yang lain.
DIKUATKAN OLEH ROH
109
Hari 2
Mengapa Lidah?
Sebuah lidah adalah sebuah bahasa. Jika saya berada di Spanyol dan bertemu
dengan seorang yang jelas tidak berbicara dalam bahasa Spanyol, saya dapat
bertanya, “Apa bahasa ibumu?” atau, “Apa bahasa aslimu?” Artinya sama
saja. Sebaliknya, saya tidak perlu bertanya pada seorang yang berbahasa
Inggris apa bahasa aslinya, karena sebagai seorang yang berbahasa Inggris
asli, saya mengenali bahasa itu. Karenanya, bagi saya, bahasa Inggris adalah
suatu lidah yang ‘dikenal’, sedangkan saya akan menganggap bahasa lain
sebagai suatu lidah yang ‘tidak dikenal.” Kita akan membahasnya lagi nanti.
Pada hari Pentakosta, orang-orang Yahudi dari banyak bangsa
berkumpul di Yerusalem untuk suatu perayaan agama. Sebagai penduduk
dari berbagai negara dan wilayah, orang-orang Yahudi ini memiliki banyak
“bahasa ibu.”
Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh
dari segala bangsa di bawah kolong lagit. Ketika turun bunyi
itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena
mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkatakata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengangcengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua
yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin
kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam
bahasa kita sendiri, yaitu bahasa [lidah] yang kita pakai di
negeri asal kita (Kisah Para Rasul 2:5-8).
Perhatikanlah, Alkitab mengatakan bahwa “Ketika turun bunyi itu,
berkerumunlah orang banyak”. Perkataan-perkataan ini menarik banyak
orang yang berbicara dalam berbagai bahasa. Orang banyak heran karena
orang-orang Galilea (banyak dari mereka dianggap tidak terlatih atau
tidak terpelajar) sedang berkata-kata dalam banyak bahasa yang berbeda.
Penyataan Roh Allah ini adalah sebuah tanda kepada mereka yang masih
belum menjadi pengikut Yesus.
“…Kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita
sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan
Allah.” Mereka semua tercengang-cengang dan sangat
termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain:
“Apakah artinya ini?” (Kisah Para Rasul 2:11-12).
Pencurahan Roh ini menciptakan kesempatan bagi Petrus untuk
menjawab dengan salah satu khotbah yang paling terkenal di dalam Alkitab,
110
ROH KUDUS
yang di dalamnya ia katakan, “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan
tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh
tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka
dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini” (Kisah Para Rasul
2:32-33). Perhatikan bahwa setiap orang melihat dan mendengar bukti
kuasa Roh Kudus.
Beberapa ayat kemudian, orang banyak itu menanggapi:
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu,
lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang
lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?”
(Kisah Para Rasul 2:37).
Petrus memberi tahu mereka:
“Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia
Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anakanakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak
yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita” (Kisah Para
Rasul 2:38-39).
Seraya Petrus menyatakan kabar baik keselamatan yang telah
disediakan bagi semua orang yang memanggil nama Tuhan (lihat Roma
10:13), ia juga membuatnya dengan sangat jelas bahwa karunia Roh Kudus
tersedia bagi setiap orang yang percaya. Sungguh menakjubkan! Janji ini
tersedia bagi setiap orang percaya – di masa lalu, masa kini, dan masa
mendatang.
Empat Kisah
Dalam kitab Kisah Para Rasul, ada empat kisah tambahan mengenai orangorang yang dipenuhi dengan Roh Kudus setelah hari Pentakosta. Ketika
kita mempelajari keempat kisah ini, saya ingin Anda memberi perhatian
khusus kepada dua hal. Pertama, dalam tiga kisah, kepenuhan Roh Kudus
adalah peristiwa yang terpisah dari pengalaman keselamatan. Kedua, mereka
yang menyaksikan pemenuhan oleh Roh ini melihat dan mendengar bukti
kehadiran Roh di dalam diri orang-orang percaya.
DIKUATKAN OLEH ROH
111
Filipus Dan Orang-Orang Samaria
Kisah pertama kita temukan dalam Kisah Para Rasul 8. Filipus telah
diutus ke kota Samaria untuk memberitakan Injil tentang Yesus Kristus.
Ketika Injil dinyatakan, seluruh kota itu mengalami kebangkitan rohani.
Orang-orang lumpuh disembuhkan, roh-roh jahat diusir, dan banyak orang
menerima berita agung tentang keselamatan Allah.
Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang
memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang
nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka
dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan. Simon sendiri
juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa
bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat
tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat besar yang terjadi
(Kisah Para Rasul 8:12-13).
Ketika orang-orang Samaria memercayai kabar baik tentang
Yesus Kristus, apakah mereka telah dilahirkan kembali? Tentu saja! Ketika
seseorang percaya pada Injil, ia menerima Yesus Kristus dan menjadi seorang
anak Allah. Kemudian orang-orang percaya baru ini dibaptis ke dalam air
sebagai sebuah tanda iman mereka di dalam Kristus. Namun seperti yang
kita lihat dalam ayat-ayat berikut, para pemimpin dari Gereja mula-mula
mengetahui bahwa ada sesuatu yang lain – tambahan bagi pertobatan dan
baptisan air, orang-orang percaya perlu menerima baptisan Roh Kudus.
Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah
Samaria telah menerima firman Allah [keselamatan],
mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di
situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu
beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas
seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis
dalam nama Tuhan Yesus [baptisan air] (Kisah Para Rasul
8:14-16).
Setelah mendengar bahwa Samaria telah menerima Injil, rasul-rasul
memutuskan untuk mengutus Petrus dan Yohanes kepada orang-orang yang
baru percaya di sana. Mengapa para rasul mengutus dua anggota mereka
yang paling dihormati untuk berdoa dengan orang-orang Samaria itu?
Bagaimanapun juga, orang-orang Samaria telah menerima keselamatan dan
telah dibaptis dengan air. Petrus dan Yohanes diutus secara khusus untuk
berdoa “supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus” (ayat. 15).
Ingatlah bahwa Yerusalem berjarak lebih dari lima puluh enam kilometer
dari Samaria. Jarak ini mungkin terlihat tidak terlalu jauh saat ini, namun
112
ROH KUDUS
para rasul itu tidak memiliki mobil atau akses terhadap pengangkutan
umum modern. Mereka harus bepergian sejauh lebih dari lima puluh enam
kilometer ini dengan berjalan kaki atau menunggangi seekor hewan, suatu
perjalanan yang memerlukan setidaknya satu atau dua hari. Ini bukanlah
perjalanan cepat di jalanan menurun.
Lagi, penting untuk dicatat bahwa orang-orang percaya itu telah
dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus. Sekarang mereka telah menjadi
anak-anak Allah. Namun, ada sebuah elemen dari anugerah keselamatan
yang belum mereka alami. Anda mungkin berpikir, Tunggu sebentar, John,
saya pikir bahwa Roh Yesus Kristus menjadikan hati kita sebagai rumahNya segera sesudah kita menerima anugerah keselamatan. Benar, inilah
masalahnya. 1 Korintus 12:3 dengan jelas menyatakan, “…Tidak ada
seorang pun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh
Kudus.” Kita tidak dapat mengakui Ketuhanan Kristus di luar pengaruh
Roh Kudus, namun ini berbeda dengan menjadi dipenuhi dengan-Nya.
Alkitab membuatnya jelas bahwa semua yang ada di dalam Kristus
telah disucikan dan dimeteraikan oleh Roh Kudus (lihat 1 Petrus 1:2; Efesus
1:13). Jadi tidak ada keraguan bahwa menerima berdiamnya kehadiran Roh
Kudus adalah bagian dari pengalaman keselamatan. Ketika Allah melihat
Anda, Dia melihat Roh Anak-Nya. Ingatlah, ketika Anda menerima
keselamatan, Anda ditempatkan ulang di dalam Kristus – Anda menjadi
bagian warisan-Nya dan kerajaan-Nya. Namun, Anda belum dipenuhi oleh
kuasa Roh sampai Anda memintanya dari Bapa. Yesus berkata:
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang
baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia
akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta
kepada-Nya (Lukas 11:13).
Yesus menyebut Allah “Bapamu yang di surga”; karenanya, ini adalah
bukti bahwa Dia sedang berbicara kepada orang-orang percaya. Kita tahu
ini karena dalam kitab Yohanes, Yesus menunjuk pada “Roh Kebenaran.
Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak
mengenal Dia” (Yohanes 14:17). “Dunia” mewakili mereka yang berada di
luar kerajaan Allah. Jelasnya, siapa pun yang tidak menyerahkan dirinya
pada Ketuhanan Yesus tidak dapat menerima Roh Kudus. Jadi perintah
untuk meminta Roh Kudus pada “Bapamu” ini bukanlah sesuatu yang
menunjuk kepada keselamatan. Sebaliknya itu berkenaan dengan suatu
pencurahan kemudian yang hanya dapat diterima oleh mereka yang telah
diselamatkan.
Sekarang, marilah kita kembali pada Kisah Para Rasul 8:
DIKUATKAN OLEH ROH
113
Kemudian Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan di
atas orang-orang percaya ini, dan mereka menerima Roh
Kudus. Ketika Simon melihat bahwa Roh Kudus diberikan
ketika rasul-rasul itu menumpangkan tangannya atas
mereka, ia menawarkan uang kepada mereka untuk membeli
kuasa ini. “Biarlah aku mempunyai kuasa ini juga,” katanya,
“supaya ketika aku menumpangkan tanganku di atas orangorang, mereka akan menerima Roh Kudus!” (Kisah Para
Rasul 8:17-19, Alkitab NLT).
Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan mereka di atas orangorang percaya, dan mereka menerima Roh Kudus. Pencurahan Roh
adalah bukti nyata secara fisik, karena Alkitab mengatakan bahwa “Simon
melihat bahwa Roh Kudus diberikan ketika rasul-rasul itu menumpangkan
tangannya atas mereka.” Simon, yang adalah seorang yang sudah percaya,
begitu kagum dengan penyataan kuasa Roh Kudus di dalam diri orangorang percaya sehingga ia menawarkan uang untuk membayar kedua rasul
itu agar mengajarinya bagaimana menunjukkan kuasa ini. (Tanggapan ini
tidak pantas, dan Petrus cepat menegur Simon).
Sepanjang Kisah Para Rasul, dipenuhi Roh Kudus umumnya
diikuti oleh suatu penyataan luar yang dapat dilihat dan didengar –
umumnya kebanyakan dalam bentuk bahasa lidah dan bernubuat. Inilah
sebabnya mengapa rasul-rasul sering kali berkata bahwa Roh Kudus akan
“turun atas” orang-orang percaya. Kisah di Samaria ini adalah satu dari
beberapa contoh di mana Alkitab tidak secara spesifik mengatakan bahwa
bahasa lidah dan bernubuat mengikuti pemenuhan Roh Kudus. Namun,
kita dapat menyimpulkan bahwa suatu demonstrasi yang demikian benarbenar terjadi; kalau tidak, Simon, yang dulunya adalah seorang ahli sihir,
tidak akan melihat bukti kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang-orang
percaya.
Hari 3
Saulus dari Tarsus
Cerita pertobatan Saulus adalah salah satu bagian yang paling menonjol
di dalam Alkitab. Saya ingin berfokus pada sesuatu yang barangkali suatu
aspek yang kurang mencolok dalam perjumpaan yang menakjubkan ini.
Dalam Kisah Para Rasul 9, kita dapati Saulus sedang dalam perjalanannya
untuk menganiaya orang-orang percaya di Damsyik:
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat
114
ROH KUDUS
kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi
dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu
suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah
engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau,
Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan
dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat” (Kisah
Para Rasul 9:3-6).
Perhatikan bahwa Saulus menyebut Yesus “Tuhan.” Ketika Yesus
Kristus menjadi Tuhan dalam hidup kita, kita dilahirkan kembali saat itu
juga. Saya percaya Saulus menjadi seorang percaya pada saat ia mengenali
Ketuhanan Yesus.
Setelah perjumpaan dengan Tuhan ini, Saulus menghabiskan tiga
hari berikutnya untuk berpuasa di dalam kota dan menantikan perintah
selanjutnya. Lalu Tuhan menyuruh seorang murid bernama Ananias
untuk pergi menemui Saulus. Ananias prihatin dengan perintah ini
karena ia telah mendengar banyak cerita tentang betapa bersemangatnya
Saulus menganiaya orang-orang percaya. Maka Allah berkata kepadanya,
“Pergilah, sebab orang ini [Saulus] adalah alat pilihan bagi-Ku untuk
memberitakan nama-Ku” (Kisah Para Rasul 9:15). Begitu tiba di rumah
di mana Saulus tinggal, Ananias menumpangkan tangannya di atas Saulus
dan berkata, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan
diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu,
supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus” (Kisah
Para Rasul 9:17). Nampaknya Ananias mengetahui bahwa Saulus telah
menerima keselamatan, sebab ia menyebutnya, “Saulus, saudaraku.” Namun
walaupun Saulus telah menjadi seorang percaya, Ananias masih diutus oleh
Allah untuk berdoa secara khusus agar Saulus menerima kesembuhan dan
kepenuhan dari Roh Kudus.
Lagi, dalam hal ini, kita melihat bahwa pemenuhan Roh Kudus
terjadi setelah anugerah keselamatan sudah diterima. Dalam Kisah Para
Rasul 9, Anda tidak akan mendapati apa pun yang menyebutkan Saulus
(yang juga disebut Paulus) berbicara dalam bahasa lidah. Namun, kita tahu
bahwa Paulus berbicara dalam bahasa lidah karena kemudia ia menulis,
“Aku megucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan
bahasa roh lebih dari pada kamu semua” (1 Korintus 14:18). Secara pribadi,
saya percaya Paulus mulai berbicara dalam bahasa lidah ketika Ananias
berdoa baginya. Paulus harus menerima pemenuhan ini meskipun ia sudah
diselamatkan, karena pemampuan dari Roh Kudus sangat penting dalam
usaha Paulus untuk memberitakan Yesus di hadapan orang-orang bukan
Yahudi, raja-raja, dan anak-anak Israel (lihat Kisah Para Rasul 9:15).
DIKUATKAN OLEH ROH
115
Petrus dan Kornelius
Dalam Kisah Para Rasul 10, kita dapati suatu kilasan kecil dari rasa humor
Allah kita. Ayat pertama memperkenalkan kita kepada Kornelius, seorang
perwira Roma. Alkitab mengatakan bahwa Kornelius adalah seorang
yang saleh dan takut akan Tuhan yang bermurah hati kepada orang-orang
miskin dan sering berdoa kepada Allah. Pada titik ini, Injil keselamatan
belum dikomunikasikan kepada orang-orang bukan Yahudi, sehingga Allah
mengutus seorang malaikat untuk mengunjungi Kornelius. Namun, malaikat
itu tidak menyingkapkan rencana Allah untuk keselamatan Kornelius.
Malahan, ia menyuruh Kornelius untuk mengutus orang menjemput Petrus.
Dalam kegembiraannya, Kornelius segera mengutus orang untuk menemui
Petrus di tempat yang telah ditunjukkan oleh malaikat itu.
Berikutnya kita tahu bahwa Petrus sedang tinggal di Yope ketika
tiba-tiba ia diliputi kuasa ilahi dan menerima suatu penglihatan dari langit.
Dalam penglihatan ini, Allah menggunakan bermacam-macam bentuk
perbandingan untuk mengkomunikasikan kepada Petrus bahwa ia tidak
boleh menyebut haram apa yang telah disucikan Allah (lihat Kisah Para
Rasul 10:9-15). Jelaslah, Allah tahu bahwa Petrus akan mengalami kesulitan
dalam memahami arti dari apa yang dilihatnya karena Dia memberi
Petrus penglihatan yang sama tiga kali. Sementara Petrus merenungkan
artinya, orang-orang suruhan Kornelius tiba di rumah itu. Roh Kudus
memerintahkan Petrus untuk pergi bersama mereka. Allah tidak memberi
tahu Petrus mengapa ia diutus menemui Kornelius, meskipun hal itu
bertentangan dengan tradisi bagi orang-orang Yahudi yang saleh untuk
bergaul dengan orang-orang bukan Yahudi. Begitu tiba di rumah Kornelius,
Petrus berkata:
Kamu tahu adalah bertentangan dengan hukum kami bagi
seorang Yahudi memasuki rumah seorang bukan Yahudi
seperti ini atau untuk bergaul dengan kamu. Tetapi Allah
telah menunjukkan padaku bahwa aku tidak boleh lagi
menyebut siapa pun najis atau tidak tahir. Jadi aku datang
tanpa keberatan begitu saya diutus. Sekarang beritahukanlah
padaku mengapa engkau memanggil aku (Kisah Para Rasul
10:28-29, Alkitab NLT).
Petrus mulai menarik kaitan antara penglihatan itu dan
perjumpaannya dengan orang bukan Yahudi yang saleh ini, sehingga ia
mulai mengkhotbahkan Injil kepada Kornelius. Tiba-tiba, di tengah-tengah
khotbah Petrus, Roh Allah dinyatakan, dan orang-orang bukan Yahudi itu
mulai berkata-kata dalam bahasa lidah. Petrus benar-benar terkejut karena
ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
116
ROH KUDUS
Allah tahu bahwa Petrus dan teman-teman Yahudi seperjalanannya
akan mempunyai kesulitan untuk tiba pada pemahaman dengan kenyataan
bahwa karunia keselamatan juga dimaksudkan bagi orang-orang bukan
Yahudi. Maka Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas orang-orang bukan
Yahudi itu sebelum Petrus memiliki suatu kesempatan untuk berdoa
bersama mereka atau membaptis mereka dengan air. Inilah buktinya bahwa
orang-orang di luar bangsa Israel juga termasuk dalam rencana keselamatan.
Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang
menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat
bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsabangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu
berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu
kata Petrus: “Bolehkah orang mencegah untuk membaptis
orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah
menerima Roh Kudus sama seperti kita?” Lalu ia menyuruh
mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus (Kisah Para
Rasul 10:45-48).
Orang-orang Yahudi tidak dapat menyangkal bukti keselamatan
Allah di antara orang-orang bukan Yahudi karena mereka melihat dan
mendengar penyataan kuasa Allah di antara mereka (yaitu pencurahan
Roh Kudus). Orang-orang percaya Yahudi terkejut. Allah tidak hanya
menjadikan keselamatan tersedia bagi orang-orang bukan Yahudi, namun
Dia juga mengirimkan pencurahan Roh Kudus sebelum urutan yang biasa,
yaitu pengakuan di depan umum dan baptisan air dipenuhi. Hanya ini contoh
satu-satunya di dalam Alkitab di mana Anda akan temukan Allah bekerja
dengan cara seperti ini. Dalam contoh-contoh yang lain, pencurahan Roh
Allah terjadi setelah pertobatan. Saya percaya Allah melakukan ini karena
Dia tahu orang-orang Yahudi menuntut suatu tanda khusus bahwa Dia
sedang meluaskan anugerah keselamatan-Nya juga kepada orang-orang
bukan Yahudi.
Orang-Orang Efesus
Cerita keempat yang ingin saya bahas ditemukan di dalam Kisah Para Rasul
19. Paulus sedang berada di tengah salah satu dari banyak perjalanannya
ketika ia tiba di Efesus. Begitu ia tiba, Alkitab mengatakan bahwa ia
berjumpa dengan beberapa murid Yohanes Pembaptis. Pertanyaan pertama
yang ia tanyakan kepada mereka adalah, “Sudahkah kamu menerima Roh
Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” (Kisah Para Rasul 19:2). Wow! Jika
ini adalah hal pertama yang Paulus tanyakan kepada orang-orang Efesus ini,
seharusnya itu menjadi salah satu pertanyaan pertama yang kita tanyakan
DIKUATKAN OLEH ROH
117
kepada setiap orang yang baru percaya.
Lagi, mengapa topik ini begitu penting bagi pemimpin-pemimpin
Gereja mula-mula? Karena pemampuan dari Roh Kudus sangat penting
bagi misi kita dalam Kristus. Mengapakah ada orang di antara kita yang
ingin hidup satu jam tanpa kuasa yang menjadi bahan bakar misi kita? (lihat
Kisah Para Rasul 1:8)? Untuk menjadi efektif dalam kerajaan Bapa, kita
harus ditempatkan ulang di dalam Kristus (keselamatan) dan dimampukan
oleh Roh Kudus (pemenuhan Roh).
Paulus menemukan bahwa meskipun orang-orang Efesus ini adalah
murid-murid Yohanes Pembaptis, mereka belum mendengar kabar baik
tentang keselamatan melalui Yesus, sehingga ia mulai membagikan Injil
kepada mereka.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, menerima posisi kita di
dalam Kristus akan selalu mendahului pemampuan dari Roh-Nya. Bahkan
jika, seperti dalam kasus Kornelius, penyataan luar dari kuasa (pemenuhan
Roh Kudus) mendahului pengakuan akan keselamatan (dalam bentuk
baptisan air), keselamatan selalu datang sebelum pemampuan.
Karena itu, setelah mendengar perkataan Paulus, orang-orang Efesus
itu pertama-tama “dibaptis dalam nama Tuhan Yesus” (Kisah Para Rasul
19:5). Dengan kata lain, mereka menerima keselamatan yang hanya ada di
dalam dan melalui Yesus Kristus. Tetapi perjumpaan itu tidak berakhir di
sana: “Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah
Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa
roh dan bernubuat” (Kisah Para Rasul 19:6).
Pemenuhan Roh Kudus terjadi setelah orang-orang percaya baru ini
dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus. Sebelum perjumpaan mereka dengan
Paulus, orang-orang ini hanya mengetahui sangat sedikit mengenai Yesus.
Tetapi begitu mereka dipenuhi oleh Roh, mereka bernubuat, yang artinya
mereka menyatakan pesan Yesus Kristus. Pemampuan untuk bernubuat
tentang apa yang hanya beberapa menit sebelumnya tidak mereka ketahui
hanya dimungkinkan oleh Roh. Adalah mustahil bagi seorang percaya
untuk menyatakan rahasia-rahasia Allah dengan kuasa tanpa terlebih
dahulu mengenal Roh-Nya (lihat 1 Korintus 2).
Saya begitu bersyukur bahwa saya tidak pernah harus berkhotbah
tanpa pemampuan Roh Kudus. Dalam kekuatan saya sendiri, saya
bukanlah seorang pembicara yang baik di depan umum. Seperti itu juga,
saya bukanlah seorang penulis yang baik. Saya sangat buruk dalam bahasa
Inggris sehingga saya gagal dalam ujian SAT.2 Nilai saya hanyalah 370 dari
2
SAT (Scholastic Aptitude Test) adalah ujian kemampuan akademik bagi seseorang yang ingin memasuki
perguruan tinggi di Amerika Serikat pada jenjang sarjana (S1) – penerjemah.
118
ROH KUDUS
800. Tak ada yang tahu lebih baik dari saya bahwa saya yang sebagaimana
saya sekarang adalah karena anugerah Tuhan dan pemampuan Roh-Nya.
Tanpa pemampuan dari Roh, saya tidak dapat menuliskan buku ini. Dialah
sumber kemampuan dan kekuatan saya. Tanpa Dia, penugasan kerajaan
saya akan mustahil. Roh Kudus adalah “Pewujud” anugerah Allah bagiku.
Hari 4
Apakah Bahasa Lidah Telah Berhenti?
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh
akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan
kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi
jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan
lenyap (1 Korintus 13:8-10).
Karena kita telah memeriksa kisah-kisah tentang pemenuhan Roh
Kudus dari kitab Kisah Para Rasul, saya ingin mengajukan satu pertanyaan
yang mungkin dimiliki banyak orang. Saya sering mendengar orang-orang
berkata bahwa bahasa roh telah berhenti. Mereka ini umumnya merujuk
pada pernyataan yang dibuat dalam bagian 1 Korintus 13 ini. Orang-orang
yang menganut pendapat ini percaya bahwa Paulus sedang menunjuk
pada Alkitab sebagai “yang sempurna” ketika dikatakan, “Tetapi jika yang
sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap”. Jalan pikirannya
adalah, Sekarang yang sempurna (Alkitab) telah datang, bahasa lidah telah
berhenti.
Adalah penting bahwa kita memeriksa bagian ini dengan hatihati untuk menentukan apa yang sedang dikatakan Paulus. Ketika kita
mempertimbangkan konteks ayat ini, jelaslah bahwa gagasan ini tidak
mungkin. Jika bahasa lidah telah berhenti, maka pengetahuan dan nubuat
juga telah berhenti. Apakah pengetahuan dan nubuat telah berhenti?
Tentu saja tidak. Jadi apa “yang sempurna” yang dimaksudkan Paulus ini?
Jawabannya ditemukan dalam ayat keduabelas:
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran
yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka
dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak
sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna,
seperti aku sendiri dikenal (1 Korintus 13:12).
Paulus sedang menjelaskan perjumpaan muka dengan muka
dengan Yesus. Inilah yang dimaksudkannya dengan “yang sempurna” –
DIKUATKAN OLEH ROH
119
mengenal Yesus sepenuhnya di dalam kemuliaan-Nya. Apakah sekarang
kita mengalami perjumpaan semacam ini dengan Yesus? Apakah kita
sedang melihat-Nya dalam kemuliaan-Nya? Selama hidup kita di bumi ini,
pengalaman-pengalaman kita dengan Yesus adalah seperti pantulan dalam
sebuah cermin yang suram. Tetapi di zaman yang akan datang, kita akan
mengenal Yesus sebagaimana Dia mengenal kita. Pengalaman keintiman
yang terdalam dengan Yesus adalah tanda bahwa “yang sempurna” telah
datang. Walaupun perjalanan ini dimulai di dunia ini, itu tidak akan selesai
hingga kita melihat-Nya muka dengan muka di dalam kekekalan.
Empat Jenis Bahasa Lidah
Pertanyaan lain yang sering ditanyakan kepada saya adalah, “John, mengapa
1 Korintus 12:30 berkata, “Apakah semua berkata-kata dengan bahasa roh?”
Bukankah ini berarti bahwa tidak semua orang berbicara dalam bahasa roh?”
Ya, benar. Namun, pada bagian ini Paulus sedang menunjuk pada suatu
jenis khusus dari bahasa lidah; tidak semua orang percaya menjalankan
jenis bahasa lidah ini. Untuk memahaminya, kita harus meneliti keempat
jenis bahasa lidah yang dibicarakan di dalam Perjanjian Baru.
Demi kebaikan diskusi kita, saya akan menjelaskan bahasa-bahasa
lidah ini dalam penggunaan di muka umum atau pribadi. Dua jenis di
antaranya adalah untuk pelayanan umum. Penggunaan “umum” yang saya
maksud adalah bahwa mereka melibatkan seorang individu yang melayani
sesuatu dari Roh Kudus kepada orang lain atau sekelompok orang.
Sebaliknya, kedua bahasa lidah yang dipakai secara “pribadi” berkaitan
dengan kita secara individu langsung kepada Allah – untuk meningkatkan
keintiman kita dengan-Nya atau untuk memampukan kita untuk bersyafaat
menurut pengertian-Nya yang sempurna. Marilah kita melihat pada
masing-masing jenis ini.
Satu: Bahasa Lidah Sebagai Suatu Tanda
Bagi Orang-Orang yang Tidak Percaya
Jenis bahasa lidah yang pertama ini adalah untuk dinyatakan di
depan umum.
Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk
orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman
(1 Korintus 14:22).
120
ROH KUDUS
Bahasa lidah ini terjadi ketika Roh Kudus melampaui kepandaian
kita dan memberi kita kemampuan untuk berkata-kata dalam bahasa
yang lain yang ada di bumi ini, secara khusus suatu bahasa yang tidak kita
tahu bagaimana mengatakannya dari pengalaman atau pendidikan kita
sendiri. Inilah jenis bahasa lidah yang dilakukan oleh murid-murid di hari
Pentakosta.
Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang
saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun
bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung
karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu
berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua
tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah
mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar
mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa
yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media,
Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia,
Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerahdaerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatangpendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut
agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar
mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang
perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah” (Kisah
Para Rasul 2:5-11).
Orang-orang Yahudi ini mendengar orang-orang percaya berbicara
dalam setiap bahasa asli mereka. Penyataan ini adalah sebuah tanda bahwa
Allah sedang bekerja di antara mereka yang memercayai Injil Yesus, karena
tidaklah mungkin orang-orang Galilea yang tidak terlatih dapat secara
sempurna menyatakan keajaiban-keajaiban Allah dalam begitu banyak
bahasa. Banyak yang datang mengenal Yesus karena pengungkapan kuasa
Roh ini.
Beberapa tahun yang lalu saya sedang berkhotbah di sebuah gereja
di Colorado Springs. Selama kebaktian, seorang dari anggota staf saya
sedang duduk di belakang gereja. Selama saya berkhotbah, ia merasakan
dorongan untuk diam-diam berdoa dalam bahasa roh. Ketika kebaktian
selesai, seorang pria yang duduk di depannya mendekatinya dan berkata,
“Bahasa Perancis Anda sungguh sempurna. Anda bahkan berkata-kata
dengan suatu aksen sempurna dari dialek Perancis kuno. Saya seorang
guru bahasa Perancis, dan selama hidup saya, saya tidak pernah menjumpai
seseorang yang berbicara bahasa Perancis seperti yang Anda lakukan.”
DIKUATKAN OLEH ROH
121
Anggota staf saya menjawab, “Saya tidak dapat berbahasa Perancis.”
Pria itu terkejut!
Ia berkata, “Anda bukan hanya berbicara dengan bahasa Perancis
yang sempurna, tetapi Anda juga mengutip ayat-ayat Alkitab dalam bahasa
Perancis. Lalu John akan meminta semua jemaat melihat pada ayat-ayat
yang sama. Anda mengutipnya bahkan sebelum dia mengatakannya.”
Pengalaman ini adalah suatu tanda bagi pria itu untuk meneguhkan pesan
yang Allah sampaikan melalui saya. Tujuan utama dari bahasa lidah sebagai
tanda adalah untuk menangkap perhatian dari seseorang yang masih belum
menjadi seorang percaya.
Dua: Bahasa Lidah Untuk Penafsiran
Jenis bahasa lidah yang kedua adalah untuk pelayanan umum. Tidak
seperti bahasa lidah sebagai suatu tanda, bahasa lidah ini adalah bahasa
surgawi yang tidak diucapkan di manapun di bumi ini. Bahasa lidah untuk
ditafsirkan adalah jenis bahasa lidah yang dimaksudkan Paulus sebagai suatu
karunia rohani ketika ia berkata, “…kepada yang seorang ia memberikan
karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu” (1 Korintus 12:10).
Karena bahasa lidah ini bukanlah bahasa yang ada di dunia ini, maka harus
ditafsirkan.
Bertahun-tahun lalu saya sedang bersiap-siap untuk berkhotbah di
sebuah gereja di Singapura. Tiba-tiba, seorang pria dalam kebaktian itu
mulai berkata-kata dalam suatu bahasa yang tidak dikenal. Saya langsung
tahu bahwa bahasa ini bukanlah sebuah bahasa di bumi ini; itu adalah
suatu bahasa surgawi. Semua orang di dalam ruangan itu terpesona dengan
penyataan Roh ini. Setelah ia selesai berbicara dalam bahasa surgawi ini,
ia mulai memberikan tafsirannya. Penafsirannya secara tepat berhubungan
dengan pesan yang telah Allah berikan padaku untuk gereja tersebut. Saya
berpikir, Tuhan, terima kasih banyak untuk peneguhan yang luar biasa ini!
Allah memakai anugerah menafsirkan bahasa lidah untuk meneguhkan
firman yang telah Dia taruhkan di dalam hatiku. Itu adalah sebuah tanda
bagi saya dan bagi semua yang hadir.
Perhatikanlah bahwa saya memakai kata menafsirkan, bukan
menerjemahkan, terhadap bahasa lidah ini. Bahasa surgawi (yang diceritakan
dalam tiga dari empat macam bahasa lidah dalam Perjanjian Baru) tidak
dapat diterjemahkan, sebab itu melampaui pengertian manusia – tetapi
dapat ditafsirkan.
122
ROH KUDUS
Setiap pengungkapan bahasa lidah untuk ditafsirkan harus selalu
disertai dengan sebuah tafsiran. Tanpa penafsiran ini, Jemaat tidak dapat
dibangun, padahal bahasa ini diberikan secara khusus untuk membangun
Jemaat (lihat 1 Korintus 14).
Inilah jenis bahasa lidah yang dimaksudkan Paulus ketika ia
bertanya, “Apakah semua orang berkata-kata dalam bahasa roh?” Sekarang
lihatlah ayat ini di dalam konteksnya:
Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat:
pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai
pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia
untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan,
untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata
dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi,
atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia
untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan
atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk
menafsirkan bahasa roh? (1 Korintus 12:28-30).
Paulus sedang berbicara tentang karunia umum yang ditahbiskan
Allah bagi pelayanan di dalam Jemaat. Apakah semua orang adalah rasul?
Tidak. Apakah semua orang adalah nabi? Tidak. Apakah semua orang
adalah guru? Tidak. Begitu juga, apakah semua orang berkata-kata dalam
bahasa lidah? Atau menafsirkan bahasa lidah sebagai suatu pelayanan di
muka umum? Tidak. Maksud Paulus adalah bahwa kita semua sebaiknya
bertumbuh dalam karunia-karunia khusus yang ditempatkan Allah di dalam
kehidupan kita. Tidak semua orang di dalam Jemaat yang akan berbicara
dalam bahasa lidah sebagai suatu pelayanan di muka umum.
Perbedaan di antara Kedua Bahasa Lidah di Muka Umum
Kemudian di dalam suratnya kepada orang-orang Korintus, Paulus
menjelaskan perbedaan antara kedua jenis bahasa lidah di depan umum ini:
Karena itu karunia bahasa roh [bahasa lidah sebagai suatu
tanda] adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman,
tetapi untuk orang yang tidak beriman. … Jadi, kalau
seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap
orang berkata-kata dengan bahasa roh [bahasa lidah untuk
ditafsirkan], lalu masuklah orang-orang luar atau orangorang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan,
bahwa kamu gila? (1 Korintus 14:22-23).
DIKUATKAN OLEH ROH
123
Jika Anda tidak memahami bahwa ada jenis-jenis bahasa lidah yang
berbeda, Anda mungkin berpikir bahwa Paulus benar-benar menentang
dirinya sendiri ketika ia menuliskan hal ini. Pertama ia berkata, “Bahasa roh
adalah suatu tanda untuk orang-orang yang tidak percaya. Lalu, persis di
ayat berikutnya, kita membaca, “Jika kamu berkata-kata dengan bahasa roh,
orang-orang yang tidak percaya akan berpikir bahwa kamu gila.” Namun,
dengan suatu pengertian yang lebih baik mengenai keempat bahasa lidah
yang berbeda, kita dapat melihat bahwa Paulus sedang menulis tentang dua
jenis bahasa lidah yang berbeda.
Jenis bahasa lidah pertama yang disebutkan Paulus (bahasa roh
sebagai suatu tanda) adalah jenis yang menarik orang-orang tidak percaya
karena itu berfungsi sebagai suatu tanda kepada mereka. Jenis bahasa lidah
yang kedua (bahasa lidah untuk ditafsirkan) hanya dimaksudkan untuk
pembangunan Jemaat; bahasa lidah ini bukanlah tanda bagi orang-orang
yang tidak percaya. Bahkan, Paulus mengatakan bahwa tanpa penafsiran,
tindakan orang-orang percaya yang berbicara dalam jenis bahasa lidah
yang kedua akhirnya akan menyebabkan orang-orang yang tidak percaya
berpikir bahwa kita sudah gila!
Dapatkah Anda bayangkan suatu kebaktian Minggu pagi di mana
semua orang berkhotbah, mengajar, atau bernubuat pada waktu yang sama?
Pastilah itu terlihat aneh dan tidak efektif. Begitu juga, Paulus sedang
mengajarkan Jemaat untuk tidak menciptakan suatu lingkungan yang
membingungkan oleh bahasa lidah untuk ditafsirkan yang tidak tepat.
Dalam penempatan yang salah, pengungkapan bahasa lidah ini akan kacaubalau dan tidak ada gunanya. Sebelumnya dalam pasal yang sama, Paulus
membuatnya jelas bahwa bahasa lidah tidak menghasilkan kebingungan,
melainkan untuk membawa pengertian dan pewahyuan.
Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkatakata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua. Tetapi
dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima
kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga,
dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh (1 Korintus
14:18-19).
Itu sangat sederhana: jika bahasa lidah digunakan di depan umum,
maka harus ditafsirkan demi kepentingan mereka yang hadir. Kalau tidak,
lebih baik hanya berkomunikasi dalam sebuah bahasa yang dikenal saja.
124
ROH KUDUS
Hari 5
Tiga: Bahasa Lidah Untuk Doa Pribadi
Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah
yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi,
apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku,
tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan
menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan
menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku” (1 Korintus
14:14-15).
Dua jenis bahasa lidah yang pertama yang telah kita diskusikan
adalah untuk pengungkapan di depan umum dan untuk menyampaikan
suatu pesan dari Allah kepada manusia. Bahasa lidah sebagai suatu tanda
dimaksudkan untuk menjangkau dan melayani mereka yang tidak percaya;
bahasa lidah untuk ditafsirkan dimaksudkan untuk melayani orang-orang
percaya. Dalam ayat-ayat di atas, Paulus memperkenalkan jenis ketiga dari
bahasa lidah: bahasa lidah untuk doa pribadi. Ia tidak lagi berbicara tentang
pelayanan di muka umum; namun ia mengajar tentang bahasa lidah yang
digunakan untuk tujuan-tujuan pribadi. Bentuk bahasa lidah ini adalah
untuk membangun secara pribadi dan doa pribadi. Secara khusus Paulus
mengatakan bahwa kita dapat “berdoa dengan akal budi,” yang bagi saya
artinya berdoa dalam bahasa Inggris, atau kita dapat “berdoa dengan roh,”
yang artinya berdoa dalam suatu bahasa yang tidak dikenal – suatu bahasa
surgawi. Ia juga menyatakan bahwa kita dapat menyanyi (menyembah)
dengan cara demikian juga.
Sebelumnya dalam 1 Korintus 14 kita membaca, “Siapa yang
berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi
kepada Allah” (ayat 2). Kita tahu penyataan Roh ini tidak menunjuk pada
bahasa lidah sebagai suatu tanda, karena pada hari Pentakosta, muridmurid berbicara kepada manusia – memberitakan perbuatan-perbuatan
ajaib yang dilakukan Allah dalam bahasa-bahasa asing. Paulus juga tidak
sedang berbicara tentang bahasa roh untuk ditafsirkan, karena karunia
ini menunjuk pada seorang percaya yang berbicara di gereja dalam suatu
bahasa surgawi yang tidak dikenal (yang perlu ditafsirkan). Di sini, Paulus
secara khusus menujukan pada seorang yang, di dalam roh, “tidak sedang
berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.”
Berbicara dalam bahasa lidah untuk doa pribadi adalah suatu
interaksi pribadi antara Allah dan orang yang sedang berdoa. Tujuannya
adalah untuk menguatkan orang yang sedang berdoa: “Akan tetapi kamu,
saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar
DIKUATKAN OLEH ROH
125
imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah
dirimu demikian dalam kasih Allah” (Yudas 20-21). Perhatikanlah Yudas
mengatakan bahwa ketika kita berdoa di dalam Roh Kudus (dalam bahasa
lidah), kita membangun diri sendiri; namun, ketika kita berbicara dengan
bahasa roh untuk ditafsirkan kepada orang-orang percaya di dalam Jemaat,
kita membangun atau meneguhkan Jemaat (lihat 1 Korintus 14:5). Allah
menginginkan keduanya, dan keduanya penting.
Banyak orang percaya bertanya, Apakah mungkin bagiku dipenuhi
oleh Roh Kudus dan tidak berdoa dalam bahasa lidah? Ya, saya percaya
seseorang dapat dipenuhi oleh Roh dan tidak berdoa dalam bahasa lidah.
Tetapi saya juga akan menambahkan bahwa setiap orang yang telah
dipenuhi dengan Roh memiliki kemampuan untuk berdoa dalam bahasa
lidah. Banyak orang percaya tidak menjalankan karunia ini karena mereka
masih belum menyerah padanya dengan iman. Setiap karunia dari Allah
perlu diterima dan dihidupkan dengan iman.
Pikirkanlah dengan cara begini. Dua orang berjalan masuk ke dalam
sebuah sungai. Yang seorang memilih untuk tetap berdiri dan membiarkan
arus air mengelilinginya; yang lain memilih untuk menenangkan diri dan
menyerah pada aliran sungai itu. Baik orang yang berdiri di sungai dan orang
yang menyerah pada aliran sungai itu ada di dalam air, tetapi hanya orang
yang terakhirlah yang dapat mengikuti ke manapun arus air memimpinnya.
Orang yang berdoa dengan bahasa lidah dapat diserupakan dengan orang
yang menyerah pada aliran sungai itu; seorang percaya yang masih belum
berdoa dalam bahasa lidah adalah seperti orang yang ada di dalam sungai
tetapi tidak menyerah kepada alirannya. ( Jika Anda ingin tahu bagaimana
berserah kepada Roh, kita akan mendiskusikan ini dalam bab berikutnya).
Persekutuan dengan Roh Kudus adalah satu dari banyak berkat
yang disediakan bagi kita melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Tetapi
pengalaman akan ukuran yang penuh dari persekutuan ini tidak secara
otomatis terjadi pada waktu mengalami keselamatan. Sayangnya, banyak
orang percaya tidak sedang menikmati aspek tertentu dari anugerah
keselamatan itu. Sangatlah penting agar kita mengejar semua yang Allah
miliki untuk kita. Menemukan semua yang diberikan oleh kematian Yesus
bagi kita adalah suatu bagian besar dari perjalanan kita di dalam Kristus.
Seperti yang kita diskusikan sebelumnya, Roh Kudus adalah Dia yang
memampukan dan memperlengkapi kita untuk penugasan kerajaan kita.
Jika kita meninggalkan karunia yang disediakan bagi kita oleh Roh Kudus,
kita melupakan keintiman yang mendalam dengan Allah serta suatu kadar
kuasa yang kita perlukan untuk melayani Dia dengan baik.
126
ROH KUDUS
Empat: Bahasa Lidah Untuk Bersyafaat
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita;
sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa,
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan
keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang
menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu
bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk
orang-orang kudus (Roma 8:26-27).
Paulus memulai bagian ini dengan mengatakan bahwa “Roh
membantu kita dalam kelemahan kita.” Kelemahan apa yang dimaksudkan
Paulus? Jawabannya: “Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus
berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhankeluhan yang tidak terucapkan.” Untuk sederhananya, kelemahan kita
adalah bahwa kita memiliki pemahaman yang terbatas tentang apa yang
akan terjadi di dalam dunia ini. Karena itu, ada saat-saat ketika kita tidak
mengetahui bagaimana harus berdoa. Tetapi ketika kita bersandar kepada
Roh dan bersyafaat di dalam Roh (yang mengetahui segala hal), Dia
mendoakan kehendak Allah yang sempurna melalui kita.
Ketika saya masih di perguruan tinggi, saya memimpin sebuah
Penelaahan Alkitab yang menjangkau kelompok-kelompok persaudaraan
dan perkumpulan mahasiswi di kampus Purdue. Kelas itu dihadiri oleh
sekitar enam puluh siswa, sebagian tanpa latar belakang gereja, dan yang
lain dari berbagai denominasi gereja. Seorang gadis yang menghadiri
pelajaran itu dibesarkan dalam suatu denominasi yang meyakini bahwa
bahasa lidah telah berhenti. Setelah mendengarku mengajar mengenai Roh
Kudus pada suatu malam, ia menyadari, bahasa lidah masih berlaku hari
ini! Ada dikatakan dalam Alkitab! Pada malam itu juga ia dipenuhi dengan
Roh Kudus.
Esok harinya, saya dibangunkan oleh sebuah panggilan telepon
pada pukul 06.30 pagi – jauh lebih dulu dari saya, seorang siswa perguruan
tinggi, ingin dibangunkan! Saya dipanggil untuk menemui gadis dari kelas
Penelaahan Alkitab, yang perkumpulannya berada di seberang jalan dari
rumah kelompok persaudaraan kami. Saya memaksa diri keluar dari tempat
tidur dan berjalan keluar menuju tempat di mana ia sedang menungguku.
Saya masih setengah tertidur dan sedikit jengkel karena gangguan
di waktu yang terlalu pagi. Di sisi lain, ia sangat gembira. Saya berkata, “Apa
yang terjadi?”
Ia menjawab, “Allah membangunkanku jam lima tadi. Saya
merasakan dorongan untuk berdoa dalam bahasa lidah, maka saya mulai
DIKUATKAN OLEH ROH
127
berdoa. Rasanya seperti saya sedang berdoa syafaat. Saya meminta Allah
menunjukkanku mengapa saya sedang berdoa begitu sungguh-sungguh
dalam bahasa lidah. Tuhan berkata, “Engkau sedang berdoa dan bersyafaat
bagi kehidupan seorang orang tua.” Jadi saya terus saja berdoa dalam bahasa
lidah.
“Lalu pada jam enam tadi, teman sekamarku mendapat suatu
panggilan darurat. Dia bercerita bahwa kakeknya mengalami suatu
serangan jantung dan telah dilarikan ke rumah sakit. Mereka dapat
menyelamatkannya.”
Ia melanjutkan, “Roh Kudus berbicara kepadaku dan berkata,
“Engkau berdoa bagi dia.’” Inilah sebuah contoh sempurna dari bahasa lidah
yang disampaikan untuk bersyafaat. Ia tidak mengetahui bahwa kehidupan
pria ini berada dalam bahaya, tetapi Roh Kudus tahu. Jika ia hanya berdoa
dengan akal budinya, ia tidak akan mampu bersyafaat bagi lelaki itu.
Ibu saya tinggal di Florida, jadi saya tidak mengetahui dengan tepat
apa yang sedang terjadi di dalam hidupnya saat ini. Saya tidak tahu apa yang
sedang terjadi dengan saudari saya yang tinggal di California. Tetapi Roh
Kudus mengetahui kehendak Allah yang sempurna bagi mereka berdua,
dan Dia ingin bersyafaat melalui saya karena saya berserah untuk menjadi
rekan-Nya di dalam doa. Roh menyelidiki segala sesuatu dan mengetahui
segala sesuatu. Kedamaian yang besar menyertai pengetahuan bahwa kita
sedang mengizinkan Roh Kudus berdoa melalui kita!
Penjelasan Mengenai Bahasa Lidah Secara Pribadi
Pentinglah untuk mencatat suatu perkecualian mengenai kedua jenis bahasa
lidah yang saya sebut sebagai “pribadi”. Ada kalanya ketika orang-orang
percaya yang dipenuhi dengan Roh berdoa bersama-sama dalam bahasa
lidah. Pada waktu ini, tepat bagi mereka semua untuk berdoa bersama-sama
di dalam Roh.
Ada waktu yang lain ketika orang-orang percaya sebaiknya menahan
diri dari berdoa di depan umum dengan berbahasa lidah. Paulus membuat
pernyataan ini:
Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan
tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu
masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak
beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?
(1 Korintus 14:23).
128
ROH KUDUS
Ada dua kelompok yang ditandai dalam bagian ini. Pertama, Paulus
menyebutkan orang-orang tidak beriman. Ini menunjuk kepada mereka
yang belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan mereka – mereka
yang ada di luar iman. Kelompok kedua adalah orang-orang luar. Mereka
ini adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus, tetapi mereka belum
diajarkan mengenai bahasa Roh. Seseorang yang tergabung pada salah satu
dari kedua kelompok itu akan menjadi tidak nyaman dalam suasana di
mana orang-orang lain berdoa bersama-sama dalam bahasa lidah. Mereka
dengan mudah dapat berpikir tentang orang-orang yang sedang berkatakata itu, Apakah kalian gila?
Sayangnya, saya telah menyaksikan satu atau dua contoh dalam
kebaktian penyembahan Minggu pagi di mana banyak orang berdoa
keras-keras dalam bahasa lidah sekaligus – dan mereka didorong berbuat
demikian oleh sang pemimpin. Bahkan, dulu, saya bahkan memimpin
orang-orang dengan cara demikian karena kurangnya pengertian. Dalam
kebaktian-kebaktian ini, seperti yang biasa dalam kebaktian Minggu pagi,
sepertinya kebanyakan yang hadir adalah pengunjung, banyak mereka yang
akan tergolong dalam kategori orang-orang tidak beriman atau orangorang luar. Barangkali mereka berpikir pada diri sendiri, Apakah orangorang ini sudah gila? Saya amati bahwa gereja-gereja ini bergumul dalam
pertumbuhan dan dalam menjangkau komunitas mereka. Mungkinkah
alasannya adalah karena mereka tidak mengikuti hikmat yang sudah
diberikan dalam 1 Korintus 14:23? Saya percaya jika mereka melanjutkan
praktik ini, orang-orang luar dan orang-orang yang tidak beriman itu tidak
akan datang lagi.
Di sisi lain, ada waktunya ketika sebuah gereja mengadakan suatu
pertemuan doa untuk orang-orang percaya (katakanlah, pada suatu Sabtu
pagi atau Senin malam). Dalam pertemuan ini, semua yang hadir adalah
orang-orang dalam dan orang-orang beriman. Itu benar-benar sempurna
bagi semua orang untuk berdoa dalam bahasa lidah sebagai suatu kelompok
ketika berkumpul dalam melayani Tuhan atau bersyafaat.
Sederhananya, Paulus tidak sedang mengatakan bahwa tidak pernah
ada suatu saat atau tempat yang tepat bagi suatu kelompok orang-orang
percaya untuk berkumpul dan berbicara bersama-sama dalam apa yang
kita sebut “berbahasa lidah untuk pribadi.” Dia hanya sedang membuat
pembedaan di “muka umum,” ketika orang-orang tidak beriman atau
orang-orang luar hadir di tengah-tengah kita, pengungkapan bahasa lidah
kita haruslah cocok dengan situasi sekitar kita.
DIKUATKAN OLEH ROH
129
Kerinduan Allah Bagi Anda
Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk
memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah
melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.
Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan
teratur (1 Korintus 14:39-40).
Paulus tahu bahwa Jemaat akan menyalahgunakan karunia bahasa
lidah yang luar biasa ini. Maka ia memperingatkan kita, “Pakailah jenis
bahasa lidah yang tepat di tempat yang tepat, dan janganlah melarang
orang-orang untuk berkata-kata dalam bahasa lidah karena orang-orang
percaya tertentu yang menjalankan karunia Roh yang luar biasa ini dengan
tidak sepantasnya. Sayangnya, Gereja mengabaikan banyak hal tentang Roh.
Ini menyedihkan, karena Roh Kudus adalah Dia yang telah diutus untuk
memampukan Gereja. Allah telah memilih Gereja-Nya sebagai kendaraan
yang olehnya Dia meluaskan kerajaan-Nya. Jika kita tidak membangunkan
kuasa yang menyertai posisi kita di dalam Kristus, kita menjadi tidak ada
bedanya dengan seorang raja yang menolak untuk menggunakan kekuasaan
dari takhtanya.
Berapa banyak orang percaya yang kehilangan karunia Roh yang
luar biasa ini karena mereka percaya bahwa bahasa lidah telah mati?
Kerinduan Allah sangat jelas: “Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata
dengan bahasa roh” (1 Korintus 14:5). Sebagian orang mungkin beralasan,
“Itu tulisan Paulus, bukan Allah.” Seluruh Alkitab ditulis oleh pengilhaman
dari Allah, dan tidak ada perkecualian dalam ayat ini (lihat 2 Timotius
3:16).
Jangan pernah lupa bahwa karunia berbahasa lidah adalah suatu
aspek yang sangat penting tentang pemampuan dari Roh Kudus – sama
seperti suatu bagian yang indah dari hubungan kita yang intim dengan
Allah. Jadi harapanku bagi Anda adalah sama seperti kerinduan Paulus:
Saya berdoa Anda merangkul karunia yang luar biasa ini dan bertumbuh di
dalam kuasa dan kehadiran Roh Kudus setiap hari.
130 ROH KUDUS
Renungan Hari 1
Roh Kudus Membawa Tindakan!
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat
dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang
dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Ibrani 2:4
Roh Kudus adalah Agen tindakan yang menyatakan diri dalam banyak cara
yang ajaib. Dalam Alkitab, Dia secara simbolis digambarkan sebagai seekor
merpati, api, angin, dan anggur. Memahami penyataan diri ini menolong kita
mengerti karakter-Nya dan bagaimana Dia rindu untuk bekerja di dalam dan
melalui hidup kita.
Roh itu seperti seekor merpati. Dalam keempat Injil,Roh itu dijelaskan sebagai
sesuatu yang turun ke atas Yesus seperti seekor merpati. Merpati memiliki
sifat lembut dan penuh kasih; mereka sangat malu-malu dan pergi dengan
mudah. Mereka hanya akan datang dan tinggal di mana mereka merasa
aman dan damai. Ketika mereka memilih pasangan,itu berlaku untuk seumur
hidup. Bagaimana fakta ini menolongmu mengerti dengan lebih baik dan
bagaimana kaitannya dengan Roh Kudus?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Periksalah Matius 3:16-17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21-22; Yohanes 1:32-33.
Roh itu seperti api. Dia menyatakan diri dalam suatu semak yang terbakar
kepada Musa dan sebuah tiang api bagi bangsa Israel. Pada hari Pentakosta,
Roh itu membaptis orang-orang dengan “lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran” (Kisah Para Rasul 2:3). Dialah Api yang dibawa Yesus ke
dunia, dan kita harus berhati-hati untuk tidak memadamkan-Nya. Pikirkanlah
mengenai karakteristik api: menyucikan, memberikan terang, menghasilkan
kehangatan/panas, dan menghanguskan banyak hal. Bagaimana hal ini
menolong Anda memahami api Roh Allah dalam hidupmu? Apa yang menjadi
bahan bakar Sang Api dan menolong memperbesar nyala api itu?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Periksalah Kisah Para Rasul 2:3-4; Lukas 12:49; 1 Tesalonika 5:19-21; Matius 3:11-12;
Lukas 3:16-17; Yeremia 20:9; 23:29; Ibrani 12:29.
Roh itu seperti angin. Dia menyatakan diri pada hari Pentakosta bukan
hanya sebagai api, namun juga sebagai angin. Angin dapat bergerak dari
suatu tiupan yang lembut hingga kekuatan badai hebat. Pikirkanlah apa yang
dilakukan angin. Bagaimana kehebatan yang mungkin dilakukan angin Roh
dalam masa-masa hidup Anda? Apa yang mungkin disebabkan-Nya?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Periksalah Yohanes 3:5-8.
Roh itu seperti anggur. Pada hari Pentakosta, murid-murid berbicara dalam
bahasa lidah untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Allah.
Penyataan diri ini begitu hebatnya sehingga sebagian orang mengatakan
mereka mabuk karena minum terlalu banyak anggur, tetapi Petrus berkata
bahwa itu adalah Roh! Berhentilah dan pikirkanlah. Bagaimana minum anggur
biasanya memengaruhi emosi seseorang? Seberapa hebatkah minum anggur
baru dari Roh memengaruhi Anda?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Periksalah Kisah Para Rasul 2:13-18; Lukas 5:37-38 (juga dalam Markus 2:22;
Matius 9:17); Efesus 5:18-19; Ester 1:10; Yeremia 31:11-13.
“
Surga tidak dapat menahan Roh Kudus, malahan Dia menemukan sebuah
rumah di dalam hati hamba-hamba-Nya. Kita adalah bait-Nya. Setiap
pengaruh-Nya akan menimbulkan pujian syukur dari kita. Jika Dia seperti
angin, kita akan menjadi seperti lonceng angin; jika Dia seperti embun, kita
akan mekar bersama bunga-bunga; jika Dia adalah sebuah nyala api, kita
akan berpijar dengan semangat. Dalam cara apa pun Dia bergerak di dalam
kita, kita akan menanggapi suara-Nya.”
Charles H. Spurgeon
131
132 ROH KUDUS
Renungan Hari 2
Kehadiran-Nya Menghasilkan Bukti
Bukti tentang kehadiran Roh diberikan kepada setiap orang
untuk kebaikan bersama setiap orang.
1 Korintus 12:7, Alkitab GW
Ketika Roh Allah hadir,ada buktinya! Sungai-sungai dan lautan mengairi tanah
kering. Mata-mata yang buta dan telinga-telinga yang tuli dibuka. Orang
yang lumpuh berjalan dan yang bisu berbicara. Ketakutan dikalahkan dan
pengharapan lahir kembali! Berbagai tanda dan mukjizat menandai bentang
hidup kita sementara kita dirajut dalam hubungan dengan Roh Allah.
Lagi dan lagi,kisah-kisah dalam Kisah Para Rasul meneguhkan bahwa ketika
Roh Kudus hadir,orang-orang melihat dan mendengar buktinya. Menolehlah
ke belakang atas hidupmu. Apa bukti kehadiran Roh yang dapat Anda ingat?
Tuliskanlah satu atau dua kalimat yang menggambarkan situasi yang di
dalamnya Roh hadir dan mengubah hidupmu secara radikal.
Saya ingat ketika ____________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Saya ingat ketika ____________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Saya ingat ketika ____________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Jangan terburu-buru. Renungkanlah kebaikan Allah. Biarkan Roh menyegarkan
Anda kembali dengan hidup baru seraya Anda mengenang kesetiaan-Nya!
Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN,
ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari
zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala
pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. Ya Allah,
jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti seperti Allah
kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan
kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa.
Mazmur 77:12-15
Roh Kudus telah menolong Anda sebelumnya, dan Dia ingin melakukannya
lagi! Bagaimana Anda memerlukan Dia menolongmu sekarang? Berdiam
dirilah di hadapan-Nya,dan undanglah Dia untuk melakukannya lagi! Mintalah
Dia untuk menunjukkan bukti bahwa Dia adalah nyata dan benar-benar
peduli mengenai Anda dan mereka yang ada di sekelilingmu. Jadilah tenang.
Apa yang sedang Dia katakan kepadamu?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Berhentilah sejenak dan persembahkanlah pujian pada Tuhan. Tulislah sebuah
doa tentang pujian dan berterimakasihlah kepada-Nya. Dia layak!
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
133
134 ROH KUDUS
Renungan Hari 3
Dipenuhi Adalah Suatu Pengalaman
Yang Terus-Menerus
Janganlah mabuk oleh anggur, karena hal itu akan menghancurkan
hidupmu. Sebaliknya, jadilah dipenuhi oleh Roh Kudus.
Efesus 5:18, Alkitab NLT
Perintah Allah melalui Paulus untuk di penuhi oleh Roh Kudus sangatlah penting.
Kata Yunani untuk di penuhi adalah pleroo (“play-ro-o”). Itu berarti “mengisi dan
menghamburkan seluruh jiwa seseorang.” Bahkan yang lebih penting adalah
keterangan waktu dari kata kerja ini: pasif, imperatif dan masa sekarang.
Bentuk pasif menunjukkan bahwa “Anda” (subyeknya) hendak di pengaruhi;
bentuk imperatif menjadikan itu sebuah perintah, bukan sebuah saran; dan
aspek waktu sekarang menunjukkan tindakan yang berkelanjutan.
Efesus 5:8 dalam versi Alkitab Amplified menegaskan kebenaran ini: “Dan
janganlah mabuk oleh anggur, sebab itu merusak; tetapi haruslah di penuhi
dan digairahkan oleh Roh [Kudus].” Pengalaman yang terus-menerus di penuhi
oleh Roh mengisi kita dengan segala sesuatu yang kita perlukan untuk hidup
seperti Yesus dan membawa kehendak Allah di bumi seperti di surga. Penginjil
Smith Wigglesworth mengatakan,
“Saya tidak pernah menduga apa artinya baptisan Roh Kudus
bagiku…. Adalah suatu kemewahan untuk di penuhi oleh Roh,
dan pada saat yang sama itu adalah suatu perintah ilahi
bagi kita…. Saya bersikukuh bahwa dengan suatu pemenuhan
yang tetap, Anda akan berbicara dalam bahasa lidah pagi,
siang dan malam. Karena Anda hidup di dalam Roh, ketika
Anda berjalan menuruni tangga rumah di mana Anda tinggal,
si jahat pasti lari di depanmu. Anda akan menjadi lebih dari
seorang pemenang atas si jahat.
…Karena Anda hidup di dalam Roh, Anda bergerak, bertindak,
makan, minum, dan melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Allah. Pesan kita selalu ini,“Jadilah di penuhi oleh Roh.” Inilah
tempat Allah bagimu, dan itu sangat jauh di atas kehidupan
alami, sejauh langit di atas bumi. Serahkanlah dirimu bagi
Allah untuk di penuhi.”
Petrus, Yohanes, dan murid-murid yang lain semuanya dibaptis dengan Roh
pada hari Pentakosta. Mereka di penuhi lagi oleh Roh selama berdoa tak
lama kemudian.
Dengan hati-hati bacalah kisah di dalam Kisah Para Rasul 4:23-31 ini. Apa
yang dapat Anda pelajari dari cerita ini untuk menolong menempatkan dirimu
agar selalu di penuhi oleh Roh?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Melalui Paulus, Allah berkata “janganlah mengabaikan karunia” Roh Kudus,
tetapi “kobarkanlah api batin yang telah diberikan Allah kepadamu” (1 Timotius
4:14; 2 Timotius 1:6). Dengan kata lain, jadilah di penuhi Roh Kudus secara
terus-menerus. Dengan hati-hati bacalah Efesus 5:18-19; 6:18 dan Yudas
20. Apa yang ditunjukkan Roh kepadamu tentang menjaga api-Nya tetap
berkobar di dalam dirimu?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Jadi inilah yang Aku inginkan untuk kamu lakukan, Allah menolongmu:
Jalanilah hidupmu yang biasa, setiap hari – tidur, makan, pergi bekerja,
dan berjalan-jalan – dan letakkanlah itu di hadapan Allah sebagai suatu
persembahan. Menyambut apa yang Allah lakukan bagimu adalah hal terbaik
yang dapat kamu lakukan kepada-Nya. Janganlah menjadi begitu baik
menyesuaikan diri dengan budayamu sehingga kamu cocok dengannya bahkan
tanpa memikirkannya. Sebaliknya, betulkanlah perhatianmu kepada Allah.
Kamu akan diubah dari dalam ke luar.
Roma 12:1-2, Alkitab The Message
135
136 ROH KUDUS
Renungan Hari 4
Dia Memberimu Karunia
Dengan Suatu Tujuan
Setiap orang diberi sesuatu untuk dilakukan sehingga menunjukkan siapakah
Allah itu: Setiap orang memperolehnya untuk kepentingan bersama.
1 Korintus 12:7
Roh Kudus telah memberi kita karunia-karunia khusus untuk melanjutkan
pekerjaan yang telah dimulai oleh Yesus. Sekali pun karunia-karunia itu
berbeda-beda, “Roh itu sendiri dan hanya Dialah yang membagi-bagikan
seluruh karunia ini. Dia sendiri memutuskan karunia yang mana yang
sebaiknya dimiliki seseorang” (1 Korintus 12:11, Alkitab NLT).
Apakah karunia-karunia ini berlaku masa kini? Apakah kita harus melakukan
apa yang Yesus lakukan? Benar sekali. Penginjil Reinhard Bonnke, yang
telah melihat jutaan orang datang kepada Kristus di seberang benua Afrika,
menyatakan,
“Aku percaya begitu kuat bahwa Allah adalah Sang Pembuat mukjizat
bagi umat-Nya. Aku percaya tanda-tanda yang mengikuti Yesus sewaktu Dia
berjalan di bumi ini dapat – dan seharusnya – terjadi dalam hidup kita saat ini.
Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, Barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu,sebab Aku pergi kepada
Bapa.”
Dengan hat-hati bacalah Roma 12:3-8 dan daftarkanlah karunia-karunia
yang disebutkan. Secara keseluruhan,bagaimana Anda akan menjelaskan ini
(tujuan dan fungsinya)?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Sekarang bacalah 1 Korintus 12:4-11 dan kenalilah kesembilan karunia yang
disebutkan. Secara umum, bagaimana Anda menjelaskan ini (tujuan dan
fungsinya)?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Periksalah karunia-karunia pada kedua bagian di atas. Apakah ada dari
karunia ini yang Anda miliki? Jika ya, yang mana?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Apakah Anda tidak yakin? Yang mana dari karunia-karunia ini yang membuat
Anda merasa ditarik atau membuatmu gembira? Mintalah Roh Kudus untuk
menunjukkan kepadamu bagaimana Dia telah memberimu karunia.
Sikap Anda kepada orang lain dan bagaimana Roh telah memberimu karunia
adalah penting. Allah berkata, “Biarlah Kristus sendiri menjadi teladanmu
tentang bagaimana kamu seharusnya bersikap” (Fili pi 2:5, Alkitab Phili ps).
Reinhard meneguhkan ini, dengan menambahkan,
“Keberhasilan pekerjaan Allah tidak bergantung kepada siapa
pun dari kita…. Semuanya diselesaikan melalui kebergantungan
kepada-Nya. …Saya adalah suatu angka nol yang dapat Allah
gunakan hanya karena saya menghargai suara-Nya di atas
suara-suara lainnya. …Seharusnya saya tidak pernah melihat
diri saya sendiri berada di atas hamba Allah yang lain.”
Dengan hati-hati, bacalah 1 Korintus 12:12-26 dan Roma 12:3-5. Apa yang
ditunjukkan Roh kepadamu mengenai sikapmu? Seberapa pentingkah karunia
setiap orang – termasuk karunia milik Anda? Apa yang akan terjadi pada
Tubuh Kristus jika Anda lalai mempergunakan karunia Anda?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Untuk Studi Lebih Lanjut...
Memiliki sikap yang benar: Fili pi 2:1-8; 2 Korintus 8-9; Matius
23:11-12.
Roh juga menunjuk orang-orang percaya untuk menempati
berbagai jabatan dengan suatu tujuan: 1 Korintus 12:28-31;
Efesus 4:11-14.
137
138 ROH KUDUS
Renungan Hari 5
Biarkan Dia Mendoakan
Kehendak Allah melalui Anda
Roh Allah berada di sisi kita untuk menolong kita. Jika kita tidak tahu
bagaimana berdoa atau apa yang didoakan, itu bukanlah masalah. Dia sedang
berdoa di dalam dan untuk kita, berdoa melampaui pemahaman kita tanpa
kata-kata, dengan erangan-erangan kesakitan kita.
Roma 8:26, Alkitab The Message
Pernahkah Anda begitu dili puti dan merasa hancur oleh lingkungan kehidupan
sekitar yang Anda tidak tahu apa yang harus didoakan? Anda tidak sendirian.
Tak terhitung orang-orang kudus yang telah mengalami ini. Pada saat-saat ini,
Allah menginginkan Anda untuk berlari kepada-Nya, bukan berlari dari-Nya.
Dari pada terbungkam, Dia ingin Anda terbuka. Ketika Anda tidak tahu apa
yang harus dikatakan atau bagaimana berdoa, Roh Kristus yang hidup di
dalammu akan mendoakannya.
Sangatlah penting Anda tahu di dalam hatimu,bukan hanya di dalam kepalamu,
bahwa Roh Allah hidup di dalammu. Ambillah waktu untuk merenungkan ayatayat berikut ini. Pemahaman apa yang disingkapkan Roh Kudus kepadamu?
Renungkanlah Galatia 4:6; Roma 8:16; 1 Korintus 6:19; Yohanes 14:23; 1
Yohanes 3:24; 4:12-13. Mintalah Roh Kudus membuat diri-Nya nyata bagi
Anda.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Allah ingin kita “berdoa di dalam Roh setiap waktu dan di setiap kesempatan”
(Efesus 6:18, Alkitab NLT). Watchman Nee, seorang pendeta terkasih yang
menantang kesukaran-kesukaran fisik dan bertahun-tahun pemenjaraan,
mengatakan,
“Terima kasih Tuhan,kami memiliki Roh Kudus yang Mahabesar
untuk menolong kami. Kami kami bersandar pada berdiamnya
Roh Kudus, yang bekerja di dalam kami dengan luar biasa,
sebab Dialah pertolongan kami pada waktu kelemahan dan
ketidaktahuan. Meski pun kami tidak tahu bagaimana berdoa,
namun berdiamnya Roh Kudus yang mengetahui kehendak
Allah, akan mengajari kami berdoa menurut pikiran Allah.”
Berhentilah dan pikirkanlah. Seberapa sering Anda benar-benar tahu
bagaimana berdoa untuk diri sendiri, orang lain, dan situasi-situasi yang
sedang Anda hadapi? Apa yang seharusnya menjadi sikap dan pendekatan
kita kepada Allah dalam setiap doa yang kita doakan?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Periksalah Amsal 3:5-8; 28:26; Lukas 18:9-14; Yakobus 4:6-10.
Ingin berjalan dalam kehendak Allah yang sempurna? Roh akan menolong
membawanya dengan berdoa melalui Anda dengan jeritan, keluh-kesah,
erangan, dan bahasa lidah surgawi. “Dan Bapa yang mengenal setiap hati,
mengetahui apa yang sedang dikatakan oleh Roh,karena Roh itu memohon
dengan sangat bagi kita orang-orang percaya selaras dengan kehendak
Allah sendiri” (Roma 8:27, Alkitab NLT). Dengan hati-hati bacalah bagian ini.
Apa yang sedang dikatakan oleh Roh kepadamu melalui ayat ini?
Sebab jika kamu mempunyai kemampuan berbicara dalam
bahasa lidah,kamu hanya akan berbicara kepada Allah. …Kamu
akan berbicara dengan kuasa Roh, tetapi semuanya itu akan
menjadi rahasia. Seseorang yang berbicara dalam bahasa
lidah akan dikuatkan secara pribadi. …Sebab jika aku berdoa
dalam bahasa lidah,rohkulah yang sedang berdoa,tetapi aku
tidak mengerti apa yang sedang kuucapkan. Lalu, apa yang
harus kulakukan? Aku akan berdoa di dalam roh, dan aku
juga akan berdoa dalam kata-kata yang kupahami. Aku akan
bernyanyi di dalam roh, dan aku juga akan bernyanyi dalam
kata-kata yang kupahami (1 Korintus 14:2, 4, 14-15).
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
“Ketika engkau menyerahkan dirimu kepada Roh Kudus, Dia akan
mempersembahkan engkau dan kebutuhanmu di hadapan takhta Allah.
Roh Kudus mengetahui pikiran yang sempurna dan kehendak yang sempurna
dari Allah. Dia yang menyelidiki hatimu dan mengenalmu lebih baik daripada
engkau mengenal dirimu sendiri akan membawa kebutuhan itu di hadapan
takhta Allah, dan engkau tidak dapat tak mendengar ketika Roh Kudus
berdoa melalui engkau.”
Kathryn Kuhlman
139
140 ROH KUDUS
PERTANYAAN-PERTANYAAN
DISKUSI
Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari
Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 4.
1. Pentinglah untuk memahami bahwa ada suatu perbedaan antara Roh
Kudus yang datang untuk menjadikan rumah-Nya di dalam kita pada
waktu keselamatan dengan pemenuhan Roh Kudus. Bagaimana
Anda menjelaskan kedua pengalaman yang luar biasa ini?
2. Menurut Anda, mengapa Yesus memerintahkan murid-murid-Nya
untuk menantikan pemenuhan Roh Kudus sebelum bergerak maju
untuk melakukan apa pun bagi kerajaan-Nya (lihat Kisah Para Rasul
1:4-5)? Apa yang dapat kita pelajari dari prinsi p “menanti hingga
menerima kuasa dari tempat tinggi,” dan bagaimana itu kita terapkan
dalam kehidupan kita saat ini?
3. Pemenuhan Roh Kudus memampukan kita berbicara dalam lidah-
lidah asing. Sebuah bahasa lidah berarti suatu bahasa yang tidak
dapat dikenali oleh pengertian kita. Bayangkanlah Anda adalah salah
satu dari orang-orang Yahudi yang setia mengunjungi Yerusalem dari
sebuah negeri asing pada hari Pentakosta. Menurut Anda,bagaimana
Anda akan bereaksi mendengar orang-orang percaya itu berbicara
dalam bahasa aslimu tentang keselamatan melalui Yesus Kristus?
4. Ketika Roh Kudus memenuhi orang-orang percaya,apa dua dinamika
yang tetap ada dalam setiap peristiwa yang sebenarnya? Untuk
alasan apa Allah membawa keselamatan dan melakukan pemenuhan
Roh Kudus kepada Kornelius dan keluarganya secara serentak?
Bagikanlah sebuah cerita tentang bagaimana Allah mematahkan
sebuah “kotak agama” yang di dalamnya Anda meletakkan Allah dan
meluaskan pemahaman Anda tentang siapa Dia sebenarnya.
5. Jika penyataan nubuat dan berbahasa lidah ditujukan untuk orang-
orang percaya saat ini, apa yang dimaksudkan Paulus ketika ia
berkata bahwa tidak semua orang berkata-kata dengan bahasa lidah
(lihat 1 Korintus 12:27-30) dan bahwa bahasa roh akan berhenti
(lihat 1 Korintus 13:8-12)? Bacalah ayat-ayat ini dengan hati-hati dan
jelaskanlah.
6. Alkitab berbicara tentang empat jenis bahasa lidah. Bacalah bagian-
bagian berikut ini dan sebutkanlah keempat kategori dari bahasa
lidah, jelaskanlah mengapa Allah memberikan penyataan-penyataan
yang berbeda dari Roh Kudus ini kepada Jemaat-Nya.
1 Korintus 14:22
1 Korintus 12:10
1 Korintus 14:14-15
Roma 8:26-28
Mengapa penting untuk memahami perbedaan antara jenis-jenis
bahasa lidah ini?
7. Dapatkah seorang percaya di penuhi oleh Roh Kudus dan tidak
berbahasa lidah? Mengapa?
Atau mengapa tidak? Apa alasan-alasan yang umum sehingga ini
terjadi?
141
142
ROH KUDUS
CATATAN
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
__________________________________________________________
DIKUATKAN OLEH ROH
RINGKASAN BAB:
• Pemampuan dari Roh sangatlah penting bagi seluruh
pekerjaan kerajaan Allah.
• Pemenuhan Roh Kudus adalah suatu pengalaman yang
berbeda yang mengikuti keselamatan.
• Keselamatan menempatkan ulang kita di dalam Kristus;
pemenuhan Roh memampukan kita untuk hidup seperti
Dia.
• Bahasa lidah belum berhenti; akan tetap bekerja sampai
kita melihat Yesus muka dengan muka.
• Ada empat jenis bahasa lidah: bahasa lidah sebagai suatu
tanda bagi orang-orang yang tidak beriman, bahasa lidah
untuk ditafsirkan, bahasa lidah untuk doa pribadi, dan
bahasa lidah untuk bersyafaat. Dua bahasa lidah yang
pertama digunakan di depan umum,dan dua yang terakhir
untuk penggunaan pribadi.
143
5
Bahasa Roh
Jika kamu memuji Dia dalam dalam bahasa lidah pribadi,
Allah memahami kamu… sebab kamu sedang membagikan
keintiman hanya antara kamu dan Dia.
1 Korintus 14:2, Alkitab The Message
Hari 1
S
aya suka bagaimana Alkitab The Message menggambarkan
perjumpaan pribadi ini dengan Allah kita. Pengungkapan bahasa
lidah ini adalah sebuah interaksi yang dahsyat yang terjadi “hanya
antara kamu dan [Allah].”
Dalam pasal yang terakhir, kita telah melihat keempat jenis bahasa
lidah yang dikenal di dalam Perjanjian Baru: bahasa lidah sebagai suatu
tanda bagi orang-orang tidak beriman, bahasa lidah untuk ditafsirkan
di dalam gereja, bahasa lidah untuk doa pribadi, dan bahasa lidah untuk
bersyafaat. Kedua jenis bahasa lidah yang pertama dimaksudkan untuk
dipergunakan dalam pelayanan di muka umum (di antara dua orang atau
lebih), sedangkan dua yang terakhir bersifat pribadi. Dalam pasal ini, kita
akan lanjutkan menyelidiki fungsi-fungsi dan hakikat dari interaksi pribadi
kita dengan Roh Allah, yang dapat termasuk berkata-kata dalam bahasa
lidah dan berkata-kata dengan akal budi. Bersama-sama, pengungkapan ini
terdiri dari bahasa Roh.
Lagi, untuk memperjelas: dengan menunjuk pada pengungkapan
ini sebagai “pribadi,” saya tidak bermaksud bahwa bahasa lidah ini hanya
dapat dipergunakan ketika seseorang itu sendirian. Namun, pengungkapan
pribadi dalam bahasa surgawi dipakai dengan kepekaan terhadap
kehadiran orang-orang yang disebut Alkitab sebagai “orang-orang luar”
atau “orang-orang yang tidak beriman.” Pengungkapan ini dapat terjadi
ketika seseorang sedang sendirian atau ditemani orang-orang percaya
lainnya yang memahami penyataan diri Roh ini. Ini sama halnya dengan
saya mempunyai percakapan pribadi dengan keluargaku yang tidak saya
lakukan di depan sekelompok orang yang baru saja dikenal, sebab kenalankenalan baru ini tidak akan mengerti apa yang sedang saya bicarakan (lihat
146
ROH KUDUS
1 Korintus 14:22-25 untuk lebih lengkap).
Perhatikan bahwa Paulus menunjuk penggunaan bahasa lidah dalam
1 Korintus 14:2 sebagai suatu “bahasa pribadi.” Sayangnya, banyak golongan
gereja yang salah mengerti atau benar-benar meninggalkan karunia ajaib
tentang berbahasa lidah secara pribadi ini karena mereka tidak menyadari
bahwa keintiman menuntut waktu dan tempat yang tepat.
Ada suatu waktu dan suatu tempat bagi suatu pasangan untuk
menikmati keintiman. Apakah waktunya adalah sebelum mereka menikah?
Tidak! Apakah tempatnya adalah di sebuah tempat umum? Tentu saja
tidak. Sesuatu yang indah dan ditetapkan Allah di dalam suatu tempat
dapat menjadi norak dan tidak pantas di tempat lain. Allah memaksudkan
hubungan seksual terjadi di wilayah pribadi, hanya setelah janji pernikahan
saling diucapkan. Begitu juga, jenis-jenis bahasa lidah tertentu hanya
diungkapkan secara pribadi karena tujuannya adalah untuk menunjukkan
keintiman. Pengungkapan yang pantas dari keintiman rohani, sama seperti
dalam keintiman fisik, terjadi di dalam suatu waktu dan tempat yang
khusus. Haruskah orang-orang Kristen berpantang dari karunia seksual
karena manusia telah melenceng dari rancangan dan tujuan Allah yang
semula? Tentu saja tidak! Dalam pengertian yang sama, kita tidak boleh
mengurangi atau menganggap rendah karunia bahasa lidah.
Saya tahu bahwa banyak orang di dalam Gereja yang telah melihat
aspek-aspek dari karunia berbahasa lidah yang disalahgunakan atau bahkan
diperlakukan dengan kasar. Namun, kita tidak harus menolak untuk
mendidik Tubuh Kristus tentang karunia ini hanya karena sebagian orang
telah salah memahami atau menyalahgunakannya. Itulah sebabnya di dalam
bab ini, saya ingin menggali hakikat yang intim dari bahasa surgawi kita
dan menolong Anda mengembangkan suatu pengertian yang lebih baik
mengenai tujuan dan makna pentingnya di dalam hidup kita.
Ingatlah, Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Ketika Anda berserah
pada hikmat dari firman Allah, Roh akan menyatakan seluruh kebenaran
kepadamu. Ambillah suatu waktu untuk berhenti sejenak dan undanglah
Dia ke dalam saat belajar ini. Mintalah Dia menyingkirkan dari pikiran
Anda setiap ide atau kepercayaan sebelumnya yang bertentangan dengan
firman-Nya. Anda tidak akan pernah mengalami kepenuhan Allah jika
Anda membiarkan pengertianmu yang terbatas untuk mendefinisikan dan
mengurung kebesaran-Nya yang tidak terbatas.
BAHASA ROH
147
Sang Presiden dan Sang Raja
Sebagai seorang warga negara Amerika Serikat, saya akan terhormat
menerima sebuah undangan untuk makan malam bersama presiden
kita. Presiden kita adalah salah satu dari orang yang paling banyak tahu
dan paling berkuasa di muka bumi ini. Pikirkanlah banyaknya lembaga
yang melayaninya, hanya ada sangat sedikit informasi yang tidak dapat
diperolehnya. Pengetahuan sang presiden tentang urusan-urusan negara
kita jauh melebihi pengetahuan saya: dialah Panglima Tertinggi, sedangkan
saya hanyalah seorang warga negara yang tidak menguasai suatu kantor
pemerintahan. Karenanya, ketika mendiskusikan urusan-urusan negara
kita, sang presiden harus berbicara dengan saya pada level pemahaman
saya. Jika tidak, saya tidak akan sanggup berhubungan dengannya, karena
komunikasi yang berhasil menuntut dasar yang sama.
Mirip dengan itu, ketika saya berkomunikasi dengan Raja Semesta
ini, saya tidak akan dapat berkomunikasi dengan-Nya pada level-Nya.
Presiden AS mungkin tahu banyak mengenai urusan-urusan negara kita,
tetapi Allah mengetahui segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari
Dia. Ketika saya berdoa kepada Allah dalam pengertian saya sendiri, saya
dibatasi oleh apa yang saya lihat dan apa yang saya tahu. Allah tidak puas
memiliki level keintiman yang terbatas ini dengan anak-anak-Nya. Karena
itu, Dia menjadikannya mungkin bagi kita untuk berkomunikasi denganNya pada level-Nya. Dia telah melakukan ini melalui karunia Roh-Nya.
Seolah-olah Allah berkata, “Aku tidak ingin hanya berkomunikasi dengan
anak-anak-Ku pada suatu level yang jauh di bawah pengetahuan, pengertian
dan hikmat-Ku. Aku ingin mereka memiliki kemampuan masuk ke dalam
persekutuan yang mendalam dengan-Ku. Aku akan memberi anak-anakKu seorang Penolong, yaitu Roh-Ku.” Kehadiran dan persekutuan Roh
Kudus membuatnya jadi mungkin bagi kita untuk mengalami keintiman
yang mendalam dengan Sang Pencipta.
Kehendak Allah dan jalan-jalan-Nya jauh mengatasi pengertian kita
yang terbatas – tetapi ketika kita berdoa di dalam Roh, kita tidak berdoa
menurut pengertian kita sendiri. Malahan, kita berdoa menurut kehendak
Roh-Nya. Apakah Anda sudah memahaminya? Ketika kita berdoa di dalam
Roh, kita berdoa menurut kehendak Allah yang sempurna!
Suatu Bahasa Untuk Peperangan
Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
148
ROH KUDUS
penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia
yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:12).
Kadang-kadang, adalah mudah bagi kita untuk melupakan bahwa
Setan telah menyatakan suatu perang habis-habisan atas umat manusia.
Strateginya adalah dengan selalu memisahkan kita dari Pencipta kita, Dia
yang adalah sumber kehidupan kita. Tetapi Allah mengetahui cara-cara sang
musuh. Dalam hikmat-Nya yang tidak terbatas, Allah mengembangkan
suatu strategi rahasia untuk menggagalkan rencana-rencana Setan. Paulus
menggambarkannya dalam 1 Korintus 2:7-8: “Tetapi yang kami beritakan
ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia
dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari
penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka
mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.” Paulus sedang
menjelaskan kuasa salib, sebuah rahasia yang “sebelumnya tersembunyi”
tetapi telah disingkapkan setelah Yesus mati dan dibangkitkan. Pengorbanan
Yesus di kayu salib memungkinkan kita masuk ke dalam suatu hubungan
yang akrab dengan Allah, dengan demikian menggagalkan rencana musuh
lama kita.
Rencana Allah untuk salib bukan hanya rahasia yang disembunyikan
dari penguasa-penguasa zaman ini. Ada banyak aspek dari hikmat Allah
(firman-Nya) yang disembunyikan dan hanya dapat ditemukan dan
dilihat oleh Roh-Nya. Sebagai orang-orang percaya, kita telah dijamin
memiliki akses kepada rahasia-rahasia ini melalui persekutuan dengan
Roh. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya dalam buku ini, Allah
tidak hanya bermaksud untuk “menyelamatkan kita.” Dia juga memberi
kita kedudukan di dalam Kristus dan memercayakan kita dengan otoritas
dan kuasa atas musuh yang sama yang selama ini telah menjadi penyiksa
jiwa kita. Sekarang kita adalah pewaris dan pejuang dalam kerajaan Allah,
dan tujuan kita adalah untuk memperluas maksud Kristus. Dalam hikmatNya, Allah telah menciptakan suatu kesempatan yang olehnya Dia dapat
mengkomunikasikan rencana-Nya yang sempurna secara rahasia kepada
kita yang berjuang bagi tujuan-Nya.
Dalam waktu peperangan, militer akan mengembangkan segala
“bahasa” untuk mengkomunikasikan rencana-rencana dan informasi
secara sembunyi. Sering mereka mengembangkan kode-kode yang rumit
dan berkomunikasi melalui frekuensi yang dilindungi. Mengapa mereka
melakukan ini? Kerahasiaan penting sekali untuk keselamatan hidup dan
berhasilnya operasi yang dilakukan. Jika musuh menemukan rencanarencana mereka, ia dapat merencanakan sebuah serangan balasan. Sebagai
anak-anak Allah, kita telah diberikan akses kepada frekuensi rahasia surga
melalui Roh – mengizinkan kita untuk menemukan rahasia-rahasia strategi
BAHASA ROH
149
Allah tanpa membongkar rencana Panglima kita mengenai sang musuh.
Paulus melanjutkan:
Berdoalah di dalam Roh dalam setiap waktu dan atas setiap
kesempatan. Berjaga-jagalah dan gigihlah di dalam doadoamu untuk semua orang-orang percaya di manapun.
(Efesus 6:18, Akitab NLT).
Ada suatu alasan Allah memerintahkan kita untuk berdoa. Sebagai
pejuang-pejuang-Nya, di bumi ini, kitalah yang memerangi kuasa-kuasa
kegelapan. Salah satu dari perlengkapan senjata kita yang paling hebat
adalah berdoa di dalam Roh. Itu menjaga sang musuh tidak mengetahui
tentang rencana-rencana dan tujuan-tujuan di belakang strategi-strategi
Allah.
Pada waktunya, Allah akan menggerakkan hati seorang ibu untuk
mulai bersyafaat bagi putranya. Ia mungkin tidak tahu apa yang sedang
terjadi dalam kehidupan putranya, namun ia tahu melalui dorongan Roh
untuk mulai berdoa. Ketika ia bersyafaat dalam bahasa surgawinya, ia
sebenarnya sedang memberikan perintah dalam alam roh dan mendoakan
kehendak Allah yang sempurna atas putranya. Untuk alasan ini, kita
diberitahu, “Sebab itu berperanglah dengan siasat” (Amsal 20:18).
Bahasa surgawi kita melampaui pengertian kita dan tidak dibatasi
oleh waktu atau ruang. Ketika kita berdoa di dalam Roh, kita meninggalkan
kebersandaran kita pada pengertian kita sendiri dan bersandar pada
keluasan hikmat-Nya yang tidak terbatas. Inilah salah satu dari banyak
alasan mengapa Paulus mengatakan, “Aku ingin kamu semua berkata-kata
dalam bahasa roh.”
Bahasa surgawi kita adalah sesuatu yang tak dapat diartikan oleh
sang musuh karena itu adalah suatu pertukaran keintiman antara Allah dan
anak-anak-Nya; karenanya, itu sangat efektif dalam menggagalkan rencanarencana musuh terhadap kita dan sesama rekan orang-orang percaya.
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu…
kuasa untuk menahan kekuatan musuh (Lukas 10:19).
Kita orang-orang percaya telah diperlengkapi untuk memperluas
kerajaan Allah di bumi dengan penuh kuasa (lihat Matius 11:12). Gereja
adalah Tubuh Kristus di bumi. Seperti yang telah kita perlihatkan
sebelumnya, Yesus tidak lagi tinggal di sini secara fisik. Kita adalah dutaduta besar dan pejuang-pejuang kerajaan Allah – kitalah yang membawa
dan menjalankan kuasa-Nya yang mengubahkan bagi mereka yang
memerlukan pembaruan, kemerdekaan, dan penebusan. Tetapi kita tidak
150
ROH KUDUS
akan pernah dapat menjadi Tubuh Kristus bagi suatu dunia yang terhilang
dan sekarat tanpa pemampuan dari Roh-Nya. Setan dan para pengikutnya
tidak akan takut kepada Anda, tetapi mereka dibuat ngeri oleh siapa kamu
di dalam Kristus dan oleh kuasa yang kamu miliki sebagai seorang putra
atau putri dari Yang Mahatinggi.
Hari 2
Sebuah Bahasa Untuk Keintiman
Saya dan istri saya telah bersama-sama cukup lama sehingga kami telah
mengembangkan sedikit bahasa bagi kami sendiri. Saya dapat hanya
mengatakan, “PKPI,” dan istriku akan mengerti apa yang saya maksud.
Anda tahu, ketika kami baru menikah, sepertinya setiap pelayanan yang
baru memiliki “Penjangkauan Internasional” dalam namanya. Jadi Lisa
dan saya memutuskan memulai Peluk Kelinci Penjangkauan Internasional.
Kami akan melihat satu sama lain dan berkata, “PKPI,” dan kami berdua
tahu bahwa itu saatnya untuk memeluk dan mencium. Siapa pun yang
mendengar kami barangkali heran, Apa yang sedang kalian bicarakan? Itu
adalah suatu bahasa lucu, namun itu adalah sebuah bahasa intim yang hanya
diketahui oleh Lisa dan saya. Ini hanyalah satu contoh dari banyak metode
komunikasi intim yang telah kami kembangkan satu sama lain.
Sama dengan itu, berdoa di dalam bahasa surgawi kita memampukan
kita untuk berkomunikasi secara intim dengan Allah. Seseorang mungkin
berkata, “Tetapi John, aku tak mengerti apa yang sedang saya doakan.
Tidakkah Alkitab bahkan berkata, “Sebab jika aku berdoa dengan bahasa
roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa” (1
Korintus 14:14). Ya, itu benar. Tetapi inilah sebabnya di ayat sebelumnya
dikatakan, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa,
supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya” (ayat 13).
Ketika saya berdoa atau berhubungan dengan Allah dalam bahasa lidah,
saya memohon kepada-Nya untuk memberiku penafsiran dari doa-doa saya.
Apakah Anda tahu apa yang terjadi? Ide-ide, kebijaksanaan, dan pewahyuan
datang menggelembungi rohku. Cara terbaik yang saya tahu bagaimana
menjelaskannya adalah bahwa pengertian gelembung-gelembung ini seperti
udara yang terjebak dan dilepaskan dari kedalaman laut. Mereka dilepaskan
dari kedalaman batin saya dan timbul ke permukaan dalam pikiran atau
pengertian saya.
Biarlah saya memberi sebuah contoh. Ketika saya tiba pada suatu
BAHASA ROH
151
ayat Alkitab dan berpikir, Aku tak memahaminya, saya akan berkata, “Roh
Kudus, ajari aku.” Lalu saya mulai berdoa dengan bahasa lidah. Pewahyuan
mungkin tidak segera datang saat itu juga; biasanya datang ketika saya sedang
mengerjakan sesuatu seperti menyetir, mandi, bersantai, atau bermain golf.
Sangat tiba-tiba, pewahyuan itu datang! Pewahyuan-pewahyuan ini adalah
hasil dari keintiman dengan Roh – saya meminta pengertian-Nya. Allah
menyatakan rahasia-rahasia-Nya kepada orang-orang yang merendahkan
hati; seraya kita merendahkan diri kita (mintalah bimbingan Roh), kita
akan mengalami keintiman yang mendalam dengan-Nya dan menerima
pewahyuan rohani yang lebih besar.
Hal yang sama berlaku bagi kuasa rohani. Paulus menuliskan katakata berikut ini yang diucapkan kepadanya secara langsung dari Roh Allah:
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu
terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa
Kristus turun menaungi aku (2 Korintus 12:9).
Kasih karunia Allah, yang adalah kuasa-Nya, juga dilimpahkan
kepada mereka yang merendahkan diri (yang ditunjukkan Paulus ketika ia
mengakui “kelemahan”nya). Suatu kadar yang lebih besar dari pemampuan
Allah akan menaungi Anda ketika Anda merendahkan diri dengan berserah
kepada hikmat Roh Kudus-Nya yang tidak terbatas. Pada akhirnya, ini juga
merupakan sebuah hasil sampingan dari keintiman dengan Roh.
Masyarakat barat kita berorientasi kepada hasil. Sering kali, jika
kita tidak melihat hasil cepat dari usaha atau investasi kita, kita kehilangan
kesungguhan kita. Sesuatu yang harus kita mengerti adalah bahwa ketika
kita berdoa di dalam Roh, kita sedang berinvestasi di masa depan. Kadangkadang diperlukan waktu sebelum pewahyuan menggelembung ke
permukaan pengertian kita. Berdoa di dalam Roh menuntut iman karena
itu dimulai di mana pengertian alamiah kita berakhir. Ia membentangkan
iman kita dan menambah kemampuan kita untuk memahami hikmat Allah.
Berdoa Dengan Akal Budi
Fokus dari bab ini adalah berdoa di dalam Roh; namun, berdoa di dalam
akal budi juga sangatlah bermanfaat. Paulus membuatnya jelas bahwa kita
seharusnya berdoa di dalam akal budi dan di dalam Roh.
Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga
dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan
152
ROH KUDUS
rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan
akal budiku (1 Korintus 14:15).
Ketika saya berdoa dengan akal budiku, itu membangun pikiran
saya secara langsung. Itu membangkitkan emosi dan gairah yang besar. Doa
ini menghubungkanku dengan siapa pun yang sedang saya doakan: Lisa,
anak-anakku, teman-temanku, stafku, dll. Begitu juga, ketika saya berbicara
dari pengertianku untuk memberitakan kebesaran Bapaku, saya dibanjiri
dengan suatu perasaan bersyukur dan terimakasih.
Ada juga saatnya ketika saya berdoa dengan akal budi menurut
pimpinan Roh. Sebenarnya ini adalah bentuk lain dari berdoa di dalam Roh.
Tetapi sering kali, saya berdoa di dalam Roh terlebih dahulu, dan kemudian
Allah memberiku penafsiran atau pengertian dari apa yang baru saja saya
doakan. Kata-kata pengertian mengalir keluar dari mulutku seperti sebuah
sungai.
Ketika saya menulis mengenai pentingnya berdoa di dalam Roh,
saya tidak bermaksud untuk mengecilkan perlunya berdoa di dalam akal
budi. Malahan saya sedang berharap mengkomunikasikan bahwa sebuah
kehidupan doa yang sehat adalah berdoa di dalam Roh dan berdoa dengan
akal budi. Keduanya sangat penting untuk kehidupan kita di dalam Allah.
Sumber Hidup Kita
Amsal 20:27 berkata, “Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang
menyelidiki seluruh lubuk hatinya.” Keajaiban Roh Allah dijelaskan dan
pada mulanya dinyatakan di dalam roh kita, bukan dalam pikiran kita.
Itulah sebabnya, ketika kita berdoa dalam Roh, kita juga seharusnya percaya
dan meminta penafsiran. Pewahyuan yang diberikan Roh Kudus kepada
roh kita kemudian akan dilepaskan dan muncul ke permukaan dalam
pengertian kita.
Amsal 20:5 mengatakan, “Rancangan [nasihat, hikmat, petunjuk,
tujuan] di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang
yang pandai tahu menimbanya.” Melalui kuasa salib, Allah telah memberi
kita sebuah hati yang baru (lihat Yehezkiel. 36:26). Sekarang kita mampu
memperoleh nasihat (Roh Kudus disebut sebagai Penasihat) dari kedalaman
hati kita yang sudah diperbarui. Perkataan-perkataan Yesus dalam Yohanes
7:37-39 meneguhkan ini:
“Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan
BAHASA ROH
153
oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliranaliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang
akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab
Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Ayat ini juga membawa Yesaya 12:3 ke dalam ingatan:
Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata
air keselamatan [air hidup].
Yohanes dengan jelas mengatakan bahwa “air hidup” yang Yesus
katakan akan mengalir dari hati kita adalah “Roh Kudus.” Mengapa Yesus
menyerupakan Roh dengan air? Air mengandung kehidupan dan kekuatan;
tanpanya, kehidupan di bumi akan berhenti. Dengan menunjuk pada Roh
sebagai “air hidup,” Yesus sedang mengatakan bahwa Roh itu sangat hakiki
dalam kehidupan.
Allah berkata, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah”
(Hosea 4:6). Pengetahuan apa yang sedang dibicarakan Allah? Secara
khusus Allah sedang berbicara mengenai pengetahuan akan jalan-jalan dan
tujuan-Nya. Berita ajaibnya adalah bahwa Allah telah mengutus Roh-Nya
kepada kita sehingga kita dapat hidup di dalam kepenuhan hidup yang
datang bersama dengan pengetahuan tentang hati-Nya.
Adalah mustahil untuk melayani Allah tanpa terlebih dahulu
memahami siapa Dia, bahkan sama seperti anggota-anggota tim pelayanan
saya tidak akan dapat melayani saya dengan baik tanpa terlebih dahulu
mengenal hatiku. Ketika kita membaca firman Allah dan menghabiskan
waktu di dalam doa, Roh menyatakan hati Allah kepada kita. Inilah
pemampuan yang diperlukan untuk menghidupi suatu kehidupan yang
bersukacita. Nehemia 8:10 mengatakan, “Sukacita dari Tuhan adalah
kekuatanmu.” Dengan kata lain, ketika kita bersukacita di dalam Dia
(mengalami penyegaran dari Roh-Nya) kita diberi kekuatan untuk
menjalani apa yang ada di depan. Saya tidak tahu mengenai Anda, tetapi
saya tidak pernah ingin hidup satu hari saja tanpa sukacita-Nya.
Rahasia-Rahasia Allah
Dari ayat-ayat Kitab Suci dalam kitab Amsal dan Yohanes ini, kita dapat
melihat bahwa air yang memancar keluar dari hati kita berisi rahasia-rahasia
atau hikmat tersembunyi Allah. Kita juga tahu bahwa Allah menyingkapkan
pemahaman dan rahasia-rahasia ini melalui Roh-Nya. Jadi sekarang,
marilah kita menyimak hal lain yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus
154
ROH KUDUS
2:7: “Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan
rahasia.”
Kata Yunani yang diterjemahkan rahasia bukan berarti “misterius”
atau “bermakna ganda.” Sebenarnya, artinya adalah “tersembunyi atau tidak
sepenuhnya dinyatakan.”
Bayangkanlah seperti ini: Anda sedang berada di sebuah restoran
khayalan. Sang koki datang ke meja Anda untuk mengetahui pilihan
kuliner Anda. Lalu ia mengolah makanan sesuai selera khusus Anda. Ketika
makanan sudah siap, seorang pelayan datang dan menaruh hidangan Anda
di depan Anda. Karena ini adalah sebuah restoran yang sedemikian baik,
hidangan itu tetap tertutup sampai tiba waktunya membuka penutupnya.
Anda tahu bahwa yang terletak di hadapan Anda adalah makanan Anda,
namun ada suatu rahasia tertentu yang masih mengitari hidangan tersebut.
Ketika waktunya tiba, sang pelayan berkata, “Ini dia!” dan
menyingkirkan penutupnya dari hidangan itu. Sekarang Anda dapat
melihat hidangan yang diolah sang koki untuk Anda. Itu bukanlah seolaholah hidangan itu tidak ada sebelum penutupnya disingkirkan; makanan
itu sudah ada bahkan sebelum Anda tahu seperti apa dia. Sang pelayan
menyingkapkan rahasia makan malam Anda. Hidangan itu selalu diketahui
oleh sang koki, tetapi itu tersembunyi dari Anda sampai penutupnya
disingkirkan.
Dengan Roh-Nya, Allah menyingkirkan penutup dari rencana-Nya
yang tersembunyi – rahasia-Nya. Melalui persekutuan kita dengan Roh,
sekarang kita dapat memberitakan…
…hikmat (rancangan) Allah yang tersembunyi dan
rahasia… supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah
kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani
kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata
tentang karunia-karunia Allah dengan perantaraan yang
bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi
oleh Roh (1 Korintus 2:7, 12-13).
Kemudian pada surat yang sama Paulus berkata, “Siapa yang
berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi
kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya;
oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia (1 Korintus 14:2). Apakah
Anda melihat kaitannya? Ketika kita berkata-kata dalam bahasa lidah,
kita membicarakan rahasia-rahasia Allah. Kita sudah tahu bahwa rahasiarahasia ini tersembunyi di kedalaman hati kita (lihat Amsal 20:5) dan
ditarik keluar ketika air hidup dari hikmat Allah memancar di dalam
BAHASA ROH
155
diri kita (lihat Yohanes 7:38-39). Karena itu, berdoa dalam bahasa lidah
membangun kita karena ia mengeluarkan “air hidup”, yang paling hakiki
dari kehidupan, sehingga kita dapat memahami kedalaman rancangan dari
Roh itu sendiri!
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, ada banyak waktu
ketika saya menjumpai suatu ayat yang melampaui pengertian saya. Ketika
ini terjadi, saya berdoa di dalam Roh, lalu pengertian pun datang. Beberapa
waktu saya sedang dalam proses menulis sebuah buku ketika tiba-tiba
bertemu jalan buntu. Nampaknya saya tidak memiliki apa pun lagi untuk
disampaikan. Satu-satunya yang dapat saya lakukan ketika tiba pada titik
seperti ini adalah berjalan menjauh dari komputer saya dan mulai berdoa
dengan bahasa lidah. Ketika saya melakukan ini, sering kali saya mendapati
diri saya diliputi pewahyuan yang baru. Apa yang sedang terjadi pada saatsaat ini? Air hidup dari Roh Allah sedang mengalir dari hatiku!
Jika Anda tidak sedang bersekutu dengan Allah, rahasia-rahasia
tertentu mungkin terus tersembunyi dari pemikiran alamiah Anda.
Rahasia-rahasia ini bisa termasuk ke mana Anda seharusnya bergereja,
siapa yang seharusnya dinikahi, pekerjaan mana yang seharusnya diambil,
rumah mana yang seharusnya dibeli, bagaimana berdoa untuk pemimpin
Anda, bagaimana menjadi seorang pasangan yang lebih baik, bagaimana
mengatasi suatu tantangan yang sedang Anda hadapi dengan salah satu dari
anak-anak Anda, bagaimana menjadi yang terbaik di dalam pekerjaanmu,
dan lain-lain. Tidakkah Anda bergembira bahwa Allah tidak meninggalkan
kita dengan hanya mengandalkan diri sendiri melalui pengertian kita
sendiri? Melalui Roh-Nya kita dapat menemukan rencana-rencana-Nya
(yang terbaik) bagi hidup kita, dan kita akan mampu menikmati damai
yang dijanjikan-Nya.
Hari 3
Damai Sejahtera: Suatu Karunia dari Keintiman
Galatia 5 menceritakan kepada kita bahwa damai sejahtera adalah bukti
kehadiran dan persetujuan Roh dalam kehidupan kita. Ini adalah suatu
berkat yang luar biasa dengan banyak penerapan praktis dalam kehidupan
setiap hari.
Ketika saya masih lajang, identitas calon istri saya adalah suatu
misteri bagiku. Saat itu, saya sedang berpacaran dengan seorang wanita
bernama Lisa Toscano. Saya sadar saya sangat menyukainya. Saya mencintai
kepribadiannya dan sangat tertarik kepadanya. Tetapi saya hanya ingin
156
ROH KUDUS
menikahi perempuan yang telah Allah pilihkan bagiku. Lisa tinggal di
Arizona, dan saya di Texas. Kami berdua menginginkan petunjuk Allah
mengenai masa depan hubungan kami. Maka saya memberi tahu Lisa,
“Mari kita berdoa di dalam Roh selama tiga puluh menit setiap hari dalam
tiga puluh hari ke depan. Dengarkan hatimu. Jika kamu merasakan suatu
gangguan atau perasaan tak tenang, maka Allah sedang memberi tahu kita
untuk tidak melanjutkan hubungan kita. Tetapi jika kamu memiliki suatu
rasa damai, Roh Kudus sedang mendorong kita untuk menempuh langkah
selanjutnya dalam hubungan kita.” Sementara kami berdoa, masing-masing
kami merasakan suatu liputan kedamaian disertai penantian dan sukacita.
Setelah tiga puluh hari, kami mendiskusikan secara terbuka apa yang
kami rasakan ketika kami berdoa dan menemukan bahwa kami berdua
mengalami hal-hal yang sama. Kami bergerak maju dan akhirnya menikah.
Sekarang telah berlalu tiga puluh tahun, dan saya sangat bersyukur karena
kami berdua mengalami kasih itu!
Roma 8:14 berkata, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah,
adalah anak Allah.” Bagian berikutnya lalu menjelaskan bagaimana Roh
memimpin anak-anak Allah: “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh
kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (8:16). Inilah cara utama Roh
memimpin kita, dengan damai atau kesaksian-Nya.
Pernahkah Anda ingin melakukan sesuatu yang sepertinya benar,
keputusan logis, tetapi setiap kali Anda memikirkannya, Anda mengalami
suatu gangguan, perasaan tidak nyaman? Anda mungkin berpikir, Apa yang
salah? Mengapa saya merasa begini? Segala sesuatu mengenai keputusan
ini nampaknya benar. Jika Anda bersekutu dengan Roh Kudus, perasaan
tidak nyaman itu adalah Dia yang sedang memberi tahumu, “Jangan pergi
ke arah itu.” Saya sudah mengalami hal ini berkali-kali. Kadang-kadang
keputusan saya mengikuti pimpinan Roh tidak dapat dimengerti sampai
bertahun-tahun menempuh jalan itu. Saya telah belajar memercayai-Nya
dalam hal-hal ini. Ingatlah, hikmat-Nya tidak dibatasi waktu atau ruang,
yang artinya Dia selalu memikirkan masa depanmu sama seperti Dia
menuntun masa kini Anda.
Lalu ada waktu-waktu lain ketika saya merasakan suatu kedamaian
yang besar mengelilingi suatu keputusan yang terlihat seperti suatu risiko
besar. Itu adalah damai dari Kristus yang memerintah di dalam hatiku.
Dengarlah perkataan Rasul Paulus:
Hendaklah damai sejahtera (keharmonisan jiwa yang
datang dari) Kristus memerintah (bertindak seperti wasit
yang terus-menerus) dalam hatimu [memutuskan dan
menentukan hingga akhir semua pertanyaan yang timbul di
BAHASA ROH
157
dalam pikiranmu, dalam keadaan penuh kedamaian] karena
untuk itulah kamu [anggota Tubuh Kristus] telah dipanggil
[hidup] menjadi satu tubuh (Kolose 3:15).
Saya suka bagaimana versi Alkitab Amplified menyerupakan
Roh Kudus seperti seorang wasit. Seorang wasit yang baik membuat
keputusannya tanpa berpikir dua kali. Begitu juga, Roh Kudus akan secara
meyakinkan menangani semua pertanyaan (keputusan, keprihatinan, dll)
yang muncul dalam pikiran Anda. Dia akan membagikan hikmat-Nya
dengan Anda jika Anda mengizinkan-Nya membuat keputusan. Sering kali
“keputusan”-Nya disampaikan melalui suatu kedamaian yang melampaui
pengertian manusia; inilah kesaksian Roh. Kitab Suci berkata,
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus
(Filipi. 4:7).
Kita telah ditempatkan di dalam Kristus Yesus, yang artinya kita
memiliki akses kepada kedamaian yang sangat sukar dipahami dalam
zaman kita sekarang ini. Yesus adalah Raja Damai, maka semua orang yang
ada di dalam Dia telah dijanjikan damai sejahtera. Ketika kita mengundang
Roh Kudus ke dalam proses pengambilan keputusan kita, Dia akan selalu
bersaksi melalui damai sejahtera dari Kristus Yesus.
Kedamaian dan Pengambilan Keputusan
Sebagai pemimpin Messenger International, saya telah membuat banyak
keputusan yang diteguhkan oleh damai-Nya. Sasaran yang dibicarakan
mungkin terlihat mustahil, tetapi damai Allah menahanku dari membatasi
potensi Messenger International hanya pada pengertianku sendiri.
Ada waktunya ketika saya dengan jelas mendengar Roh berbicara
padaku. Ketika saya sedang bersiap menulis buku ini, misalnya, sebenarnya
saya sedang berencana menulis suatu topik yang sepenuhnya berbeda.
Selama waktu berdoa dan berpuasa, Roh Kudus malah memerintahkan
saya untuk menulis tentang keajaiban mengenai siapa Dia.
Kebanyakan dari keputusan saya dipimpin oleh damai sejahtera
dari Allah (selalu sesuai dengan firman-Nya), bukan dengan suatu petunjuk
yang jelas. Namun, ada waktu-waktu tertentu ketika Roh Allah berbicara
kepadaku. Saya dapati ini biasanya terjadi ketika Allah sedang membangun
suatu arah yang benar-benar baru bagiku. Biarlah saya memberi suatu
contoh.
158
ROH KUDUS
Tujuan utama Messenger International adalah untuk membangun
gereja lokal. Kami percaya bahwa gereja lokal adalah cara Allah yang paling
strategis untuk menjangkau orang-orang yang terhilang, membawa harapan
dan perbekalan kepada mereka yang memerlukan, dan memuridkan segala
bangsa. Lebih dari 20.000 gereja di Amerika Utara telah memakai kurikulum
kami. Selama bertahun-tahun, fokus utama kami adalah menjangkau
gereja-gereja di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Kerajaan Inggris.
Lalu pada 31 Mei 2010, Allah berbicara kepada saya ketika saya
sedang membaca kitab Daniel: “Engkau telah setia menjangkau gereja lokal
di dunia yang berbahasa Inggris. Sekarang Aku mengutusmu ke seluruh
dunia – bangsa-bangsa di dunia.” Itu adalah suatu saat yang wah. Saya tidak
tahu bagaimana hal itu akan terjadi. Lalu saya mengadakan suatu pertemuan
dengan direktur-direktur pelayanan kami. Saya membagikan visi yang telah
Allah taruhkan di dalam hati saya dan memberi tahu mereka bahwa sejak
tahun 2011, saya ingin memberikan 250.000 buku kepada para pemimpin
di negara-negara berkembang. Semua orang terkejut. Kami belum pernah
memberikan apa pun yang mendekati jumlah buku ini hanya dalam satu
tahun. Direktur Eksekutif saya dan kepala-kepala departemen yang lain
bertanya kepada saya berulang-ulang mengenai amanat ini. Akhirnya,
Direktur Eksekutif meminta agar saya membawa sasaran ini kepada Allah
di dalam doa.
Dengan jelas saya mendengar dari Allah bahwa kami hendak
menjangkau para pendeta dan para pemimpin di seluruh dunia, tetapi Allah
tidak memberi tahuku secara rinci bahwa langkah pertama untuk tujuan
ini adalah dengan memberikan sejumlah 250.000 buku sepanjang tahun
depan. Maka saya membawa tujuan ini kepada-Nya di dalam doa. Dengan
yakin, saya memiliki suatu kedamaian. Roh Kudus tidak harus berbicara
dengan suara kepadaku karena saya tahu sasaran ini sesuai dengan petunjukNya yang semula. Saya merasakan kesaksian-Nya melalui damai tersebut.
Ketika saya melaporkan hal ini kepada tim, mereka segera menyokong visi
itu. Allah bergerak dengan cara yang ajaib, dan kami dapat memberikan
lebih dari 270.000 buku kepada para pendeta dan para pemimpin di 47
negara pada tahun itu.
Pada tahun 2011, saya bertemu dengan seorang pendeta Irak di
Beirut, Lebanon (Saya sedang berada di Timur Tengah untuk berbicara
kepada 2.500 pendeta dan pemimpin). Ia memimpin gereja terbesar di
kotanya dan seorang yang masih muda, berumur tiga puluh enam tahun.
Ia memberi tahuku, “Pak Bevere, Anda seperti seorang ayah bagiku. Saya
telah membaca buku-buku Anda sebanyak yang dapat saya peroleh. Saya
bahkan memakai kartu kredit saya untuk mengunduh bahan-bahan dari
situs Anda.”
BAHASA ROH
159
Ketika ia mengatakan itu, saya ingin merangkak ke dalam lubang. Di
sini ada seorang pria dari sebuah negara yang terkoyak oleh perang dengan
sangat sedikit uang melakukan apa pun yang ia mampu untuk memperoleh
bahan-bahan dari Messenger International. Hal itu kembali membuatku
menjerit kepada Allah meminta hikmat bagaimana menolong gerejagereja lokal ini dengan memberdayakan para pemimpin mereka. Dengan
berdoa di dalam Roh, saya menerima suatu gagasan akan bagaimana kami
dapat tidak hanya memberi buku kepada para pendeta di negara-negara
berkembang, melainkan seluruh kurikulum kami. Tahun berikutnya, kami
memberikan 1,3 juta bahan-bahan kepada para pendeta dan pemimpin ini.
Angka tersebut terus bertambah sejak itu.
Sepotong teka-teki yang genting yang datang setelah berdoa di
dalam Roh adalah CloudLibrary.org, suatu situs yang mengizinkan pada
pendeta dan para pemimpin, bersama dengan jemaat-jemaat mereka, untuk
mengunduh bahan-bahan di dalam bahasa asli mereka secara gratis. Jadi
bahan-bahan yang diberikan kepada lebih dari 270.000 orang di tahun 2011
sekarang terus bertambah setiap bulan. Inilah jenis pekerjaan yang dapat
Allah lakukan di dalam dan melalui kita ketika kita mengikuti kesaksian
Roh Kudus akan damai sejahtera!
Hari 4
Menerima Petunjuk
Suatu bidang yang tampaknya bermasalah bagi jumlah terbesar orang-orang
percaya adalah menemukan petunjuk Allah. Saya sering mendengar orangorang berkata, “Saya tidak tahu Apa yang Allah inginkan untuk kulakukan
dalam hidupku!” Yakobus memberi tahu kita bahwa jika kita membutuhkan
petunjuk: “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat,
hendaklah ia memintakannya kepada Allah” (1:5). Kata Yunani bagi hikmat
adalah Sophia, yang lebih lengkap digambarkan sebagai “kemampuan
untuk mengerti dan, sebagai hasilnya, bertindak dengan bijak.” Pikirkanlah
begini: melalui hikmat Allah kita dapat mengerti terlebih dahulu dan lalu
bertindak.
Siapa yang memberi kita kemampuan untuk memahami hikmat
Allah dan melakukannya? Roh Kudus. Saya telah berada dalam situasi di
mana saya benar-benar memerlukan petunjuk. Ketika saya mulai berdoa
dalam bahasa lidah, hikmat dan petunjuk Allah timbul dari roh saya dan
masuk ke dalam pengertian saya. Tindakan berdoa dalam bahasa lidah
menerangi petunjuk Allah bagi hidup kita.
Marilah kita membaca Amsal 20:5 kembali. Katanya, “Rancangan di
dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu
160
ROH KUDUS
menimbanya.” Terjemahan bahasa Inggris yang lain memakai kata tujuan
dan bukannya rancangan. Dalam Kristus, Anda telah diberikan penugasan,
atau tujuan, yang unik bagi Anda. Tujuan ini akan menentukan arah Anda,
dan itu tersembunyi di kedalaman hatimu. Ketika Anda berdoa di dalam
Roh dan menemukan rancangan Allah, Dia akan menyingkapkan tujuan
Anda. Ini tidaklah terjadi dalam sekejap, jadi bersabarlah. Seraya Anda
menghabiskan waktu di dalam firman Allah, Dia akan menyingkapkan
tujuanmu kepadamu. Salah satu dari putra saya suka membuatnya begini:
Alkitab adalah peta kita dan Roh adalah Pemandu kita.
Karunia petunjuk ini tersedia di dalam setiap bidang kehidupan
Anda. Jika Anda sedang menjalani waktu yang sulit dengan salah satu dari
anak-anakmu, ambillah jalan mundur dan ambillah waktu untuk berdoa di
dalam Roh. Dia akan menunjukkan bagaimana Anda harus menanggapinya.
Jika Anda sedang menjual sesuatu dan tidak tahu apa yang harus dilakukan,
tutuplah pintu kantormu dan mintalah pengertian dari Dia yang mengetahui
segala sesuatu. Dia sudah tinggal di dalam dirimu; sekarang Anda hanya
menarik keluar sesuatu yang belum dinyatakan kepadamu. Kerinduan-Nya
adalah memberimu petunjuk! Yesaya 48:17 berkata, “Akulah TUHAN,
Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang
menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.” Allah ingin Anda
menghidupi tujuan kerajaanmu, dan Dia ingin memimpinmu di setiap
langkah jalan itu.
Kadang-kadang saya mendengar orang berkata, “John, itu terlalu
‘rohani’ dan aneh. Kita tidak dapat benar-benar membawa berbagai jenis
permintaan ini kepada Allah. Dia hanya peduli mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan pelayanan.” Pertama-tama, tidak ada yang aneh
tentang Allah, jadi tidak ada yang aneh mengenai keterlibatan-Nya
dalam setiap bidang kehidupan kita. Orang-orang mungkin aneh, tetapi
Allah tidak pernah aneh. Juga, kita seharusnya tidak pernah mengurangi
janji Allah hanya karena orang-orang tertentu menyelewengkan atau
menyalahgunakan suatu pengungkapan dari Roh-Nya.
Kedua, Alkitab memerintahkan kita untuk “tetaplah berdoa”
(1 Tesalonika 5:17). Banyak orang Kristen yang tidak pernah mempelajari
konteks ayat ini untuk memahami apa artinya. Jelasnya, Paulus tidak sedang
berkata, “Biarlah bibirmu bergerak-gerak berdoa setiap menit sepanjang
hari.” Lagi pula, Alkitab memberi tahu kita untuk membagikan Injil dan
saling mendorong satu sama lain. Kita bahkan tidak dapat melakukan
satupun dari hal-hal ini jika kita menghabiskan setiap detik berdoa dengan
bibir.
Apa yang sebenarnya sedang ditujukkan Paulus dalam ayat ini
adalah persekutuan yang terus-menerus dengan Roh Allah. Bagaimana
kita dapat mengalami hal ini? Paulus memberi tahu kita jawabnya, sebab
ia berkata selanjutnya: “Janganlah padamkan Roh” (ayat 19). Untuk
BAHASA ROH
161
berdoa tanpa henti adalah dengan tidak pernah memadamkan kehadiran
Roh Kudus. Itu berarti bahwa Anda menyadari kehadiran-Nya dan peka
terhadap suara-Nya. Dengan kata lain, jangan diamkan keterlibatan-Nya
di dalam hidupmu. Roh ingin dilibatkan dalam setiap aspek hidupmu. Dia
ingin menuntun Anda. Kerinduan-Nya adalah memiliki persekutuan yang
tetap dengan Anda. Persekutuan yang tanpa henti ini akan menghasilkan
damai, kekuatan, dan petunjuk-Nya dalam hidup Anda.
Saya tidak dipanggil menjadi seorang pebisnis.Tetapi jika saya adalah
seorang pebisnis, saya akan menghabiskan banyak waktu berdoa dalam
Roh tentang bisnis saya. Lalu saya akan mengambil keputusan menurut
damai sejahtera di dalam hatiku. Jangan pernah merendahkan kemampuan
Anda untuk menerima petunjuk dari Penciptamu hanya karena Anda tidak
bekerja di dalam “pelayanan penuh-waktu.” Dia menuntun jalan Anda,
sebagaimana Dia menuntun jalanku.
Waktu Doa Pribadi
Waktu doa saya terasa jauh lebih efektif ketika saya memulainya dengan
terlebih dahulu membaca Alkitab. Firman Allah menjernihkan pikiranku
dan seolah membuka saluran dari roh ke otak saya. Setelah waktu
pembacaan ini, saya jadi lebih terhubung dengan Roh Kudus, dan waktu
doaku diperkaya oleh kehadiran penyataan-Nya.
Saya juga telah belajar bahwa Allah cepat menyatakan diri-Nya
ketika saya benar-benar menghormati kehadiran-Nya di dalam hidupku.
Ketika saya mulai merenungkan kebesaran dan kebaikan-Nya, tibatiba saja Roh Kudus menyatakan diri-Nya. Mengapa? Sang Pemazmur
memberi kita jawabnya: “Allah… sangat ditakuti melebihi semua yang ada
di sekeliling-Nya” (Mazmur 89:7). Jika Anda ingin mengalami kehadiran
Allah, Anda harus mendekati-Nya dengan rasa hormat. Cara tercepat
untuk memadamkan kehadiran Allah adalah dengan tidak menghormati
Dia dengan memperlakukan Roh-Nya begitu saja.
Ketika Yesus mencontohkan berdoa untuk murid-murid-Nya
(termasuk kita), Dia mulai dengan berkata, “Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu” (Matius 6:9). Dengan kata lain, ketika kita
mendekati Bapa kita, terlebih dahulu kita harus memasuki hadirat-Nya
dengan rasa takut yang kudus. Ketika kita melakukannya, Roh Kudus
akan menyatakan kehadiran-Nya, sebab Dia tahu bahwa Dia dihormati.
Kehadiran-Nya akan memberi kita perspektif, hikmat, pengetahuan, dan
kuasa. Dia benar-benar adalah sumber hidup kita! Mengapa kita masih
ingin memisahkan diri dari-Nya?
162
ROH KUDUS
Bersyafaat Dalam Roh
Dulu saya terbiasa berdoa secara teratur dengan seorang teman pendeta
saya. Selama waktu doa kami, kami sering bersyafaat dalam bahasa lidah.
Suatu kali kami tahu bahwa kami sedang berbicara dan memberi beberapa
petunjuk pada beberapa wilayah di Timur Tengah. Hari berikutnya kami
tahu bahwa ada suatu gempa bumi raksasa di Turki. Saya percaya bahwa
kami berdua sedang bersyafaat bagi negara itu. Kami terhubung dengan
mereka melalui Roh, karena Roh yang sama tinggal di dalam kita semua.
Allah sedang menyampaikan kehendak-Nya kepada mereka yang ada di
Turki melalui kami.
Tindakan bersyafaat di dalam roh sangatlah penting dalam
perluasan kerajaan Allah di bumi ini. Sang musuh membenci karena kita
dapat menyatakan kehendak Allah atas saudara-saudari kita yang jauh.
Tujuannya adalah untuk memecah-belah dan memisahkan Gereja, dan ia
suka membatasi syafaat kita pada apa yang kita tahu dengan pengertian kita
sendiri.
Barangkali Anda tidak pernah menyadari betapa dekatnya Anda
terhubung dengan orang-orang percaya lainnya di seluruh dunia ini.
Sangatlah mungkin bagi Anda untuk bersyafaat secara akurat bagi orangorang percaya di negeri lain, bahkan jika Anda tidak memiliki kontak
dengan mereka.
Saya pernah bertemu seorang pria dari suku Masai ketika saya berada
di Kenya. Kemudian ia mengunjungi Amerika Serikat dan tinggal bersama
beberapa teman saya di Pennsylvania. Pria ini tinggal bersama mereka
selama lebih dari satu bulan. Dalam beberapa kesempatan, ia mengabari
tuan rumahnya mengenai keadaan keluarganya di Afrika. Akhirnya, sang
tuan rumah berkata, “Bagaimana Anda tahu apa yang sedang terjadi
dengan keluargamu? Mereka tidak punya akses apa pun untuk bertelepon.”
Ia menjawab, “Paulus mengetahui apa yang sedang terjadi dengan jemaatjemaat Kolose dan Korintus ketika ia berada jauh dari mereka. Ketika saya
berdoa di dalam Roh, Tuhan menunjukkan kepadaku apa yang sedang
terjadi dengan anggota-anggota keluargaku.” Ayat-ayat yang diacunya
adalah Kolose 2:5: “Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu,
tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan
sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus,” dan 1
Korintus 5:3: “Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara
rohani hadir.” Paulus terhubung dengan jemaat-jemaat gereja itu di dalam
Roh dan mengetahui persoalan-persoalan mereka dan cara kerja mereka
tanpa hadir di antara mereka secara fisik.
BAHASA ROH
163
Ada banyak waktu ketika saya tahu salah satu dari anggota tim atau
rekan saya telah berdoa bagi saya. Saya berada di tengah-tengah suasana
genting dan berbahaya ketika Allah tiba-tiba dan secara ajaib ikut campur.
Saya mengetahui dalam hal ini bahwa seseorang sedang mendoakan
perlindungan atas saya dan bersyafaat bagiku di dalam Roh.
Mengalami Perhentian
Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam
pemikiranmu…. Dalam hukum Taurat ada tertulis: “Oleh
orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan mulut
orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini”
(1 Korintus 14:20-21).
Seperti yang barangkali sudah Anda pahami sekarang, Paulus
menulis banyak mengenai bahasa lidah di dalam 1 Korintus 14. Dalam
ayat-ayat ini, Paulus sebenarnya sedang menyadur kata-kata Yesaya; sebab
dalam Yesaya 28:11-12, kita membaca:
Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh
orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada
bangsa ini, Dia yang telah berfirman kepada mereka: “Inilah
tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang
lelah; inilah tempat peristirahatan!”
Allah menubuatkan melalui Yesaya bahwa berbicara dalam bahasa
lidah akan memberikan perhentian dan peristirahatan. Suatu kali, salah
satu dari teman saya yang menggembalakan sebuah gereja besar berbicara
dengan seorang pendeta dari gereja besar lainnya. Pendeta dari gereja
kedua berkata kepada teman saya, “Saya sudah siap untuk meninggalkan
pelayanan. Saya capek. Saya lelah. Saya merasa jemu.”
Teman saya menanggapi, “Anda telah berhenti berdoa di dalam
Roh Kudus, bukan?”
Pendeta yang lain itu tergagap, “Baiklah…”
Teman saya melanjutkan, “Berapa lama waktu yang Anda habiskan
untuk berdoa di dalam Roh?”
Pendeta yang lain itu masih ragu-ragu dan akhirnya berkata,
“Baiklah. Saya tetap mempersiapkan khotbah-khotbah saya, dan saya
melakukan banyak hal dengan 150.000 orang anggota gereja saya, dan …”
164
Roh?”
ROH KUDUS
Teman saya bertanya lagi, “Apakah Anda sedang berdoa dalam
Akhirnya, pendeta yang lain itu menjawab, “Tidak, sejujurnya
kukatakan kepadamu, saya tidak berdoa dalam Roh.”
Teman saya berkata, “Mulailah berdoa di dalam Roh.”
Tak lama, pendeta yang pernah kelelahan itu tidak lagi ingin mundur
dari pelayanan. Saat ini, baik ia maupun gerejanya bertumbuh dengan pesat!
Mengapa penting bagi pendeta tersebut untuk berdoa dalam bahasa
lidah? Kita menerima perhentian ajaib dan kembali menjadi muda ketika
kita berdoa di dalam Roh.
Bagaimana Dr. Cho dapat memimpin suatu gereja dengan lebih
dari 800.000 orang dan tidak pernah kelelahan? Ia berdoa di dalam Roh.
Saya tidak dapat memikirkan seorang pendeta yang mengalami lebih
banyak tekanan dan tanggung jawab lebih dari Dr. Cho. Gerejanya benarbenar telah mengubahkan Korea Selatan, dan ia adalah salah satu orang
pendeta yang paling dihormati di dunia ini. Akan mustahil bagi pria atau
wanita manapun untuk menanggung beban ini dengan kemampuan mereka
sendiri. Ia memprioritaskan waktunya untuk berdoa dan berdoa di dalam
Roh berjam-jam setiap hari. Waktu doa ini memberinya kekuaatan besar
dan perhentian.
Lester Sumral adalah seorang hamba Tuhan yang besar. Saya
mendapat kehormatan untuk menghabiskan waktu bersamanya dalam
beberapa kesempatan. Doktor Sumrall tidur hanya empat jam dalam
satu malam dan ia akan menulis empat buku pada waktu yang sama! Dia
mempunyai lebih banyak energi dari pada anggota-anggota stafnya (yang
hanya separuh umurnya) dan juga dari banyak pengkhotbah muda. Dari
mana ia mendapatkan kekuatan ini? Ia menghabskan banyak waktu berdoa
di dalam Roh.
Harap dipahami, kita seharusnya tidak pernah menyiksa badan
kita. Allah dengan jelas memerintahkan kita untuk menghormati dan
memelihara hari Sabat. Kita semua seharusnya menikmati istirahat secara
fisik. Saya bermain golf karena itu menjauhkan saya dari pekerjaan dan
menyegarkan pikiran dan badan saya. Bermain golf merupakan sebuah
sumber istirahat yang besar bagi saya. Namun bersama dengan ketaatan
memelihara perhentian Sabat, berdoa di dalam Roh akan menyegarkan
tubuh dan jiwa kita. Sayangnya, banyak orang mengalami kelelahan secara
prematur karena mereka tidak mendapatkan perhentian di dalam Roh.
BAHASA ROH
165
Hari 5
Manusia Batiniah Kita
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun
dirinya sendiri (1 Korintus 14:4).
Kata Yunani untuk membangun adalah oikodomeo. Secara harfiah,
kata ini berarti “mendirikan atau membangun.” Ketika kita berdoa di dalam
Roh, kita membangun kemampuan kita menjadi rumah kehadiran dan
kuasa Allah. Yesus memakai kata Yunani yang sama ketika Dia berkata,
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia
sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan [oikodomeo] rumahnya
di atas batu” (Matius 7:24).
Demikian pula, Allah berkata kepada kita melalui Yudas,
Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih,
bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling
suci dan berdoalah dalam Roh Kudus (Yudas 20).
Saya ingat suatu waktu ketika salah satu teman saya memiliki
seorang putra yang sakit parah. Dokter tidak dapat memahami apa yang
salah dengan anak itu, dan teman saya tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Akhirnya, ia pergi ke kantornya dan berdoa di dalam Roh selama lima jam.
Kemudian ia keluar dari kantornya, berkendara pulang, dan langsung pergi
ke kamar tidur putranya. Dengan kuasa yang besar, ia menyuruh putranya
untuk bangkit dari tempat tidur. Anak itu benar-benar sembuh sejak
saat itu. Apa yang telah terjadi? Berjam-jam waktu berdoa di dalam Roh
telah menambah kemampuan teman saya untuk bersyafaat dan melayani
putranya. Segala sesuatu yang kita terima dari Allah, kita terima dengan
iman. Tidak ada cara lain. Waktu bersama Roh benar-benar meningkatkan
kemampuan kita untuk menerima janji-janji dan penyataan kehadiran
Allah karena itu membangun manusia batiniah kita.
Penyembahan Yang Lebih Mendalam
Berdoa dalam bahasa surgawi kita memberi kita kemampuan untuk
menyembah dan memuji Allah pada suatu tingkatan yang lebih mendalam.
Paulus berkata:
Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja,
bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar
166
ROH KUDUS
dapat mengatakan “amin” atas pengucapan syukurmu?
Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? Sebab
sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik… (1
Korintus 14:16-17).
Paulus sedang menujukan pernyataan bersama tentang pujian dan
menjelaskan bahwa ketika kita “mengucap syukur dengan Roh” (memuji
Allah dalam bahasa lidah), kita tidak memberi keuntungan apa pun kepada
sesama kita. Karena memuji dalam bahasa lidah adalah sebuah pernyataan
pribadi, ia membawa keuntungan secara pribadi, tetapi tidak membangun
kelompok. Paulus tidak sedang merendahkan tindakan memuji Allah
dalam bahasa lidah. Ia hanya sedang mengatakan bahwa ada suatu waktu
dan suatu tempat baginya.
Perhatikanlah bagaimana Paulus menyimpulkan pokok bahasannya:
“Sebab pengucapan syukurmu itu sangat baik!” Ketika kita memuji
Allah dalam bahasa lidah, kita membiarkan Roh memuji indahnya
keajaiban-keajaiban dan rahasia-rahasia Allah melalui kita. Ada tingkatan
penyembahan yang lebih mendalam yang terjadi ketika kita memuji Allah
dalam suatu bahasa surgawi. Inilah sebabnya mengapa Paulus bernyanyi
dengan Roh dan dengan akal budi (lihat 1 Korintus 14:15).
Siapa pun Dapat Dipenuhi Oleh Roh
Hati saya berduka ketika orang-orang Kristen memandang rendah orangorang percaya lainnya karena mereka tidak berkata-kata atau berdoa
dalam bahasa lidah. Saudara-saudari di dalam Kristus ini sama sekali tidak
mengalami karunia yang ajaib dari Roh Kudus. Mereka bukanlah untuk
dipermalukan atau dikerdilkan, sebab kita semua adalah satu di dalam
Kristus.
Seperti yang telah kita diskusikan dalam pasal yang terakhir,
karunia berkata-kata dalam bahasa lidah tersedia bagi setiap orang percaya;
mereka yang masih tidak berkata-kata dalam bahasa lidah tidak terkecuali
dari janji ini. Yesus berkata, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang
yang percaya… mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi
mereka” (Markus 16:17). Paulus berkata, “Aku suka, supaya kamu semua
berkata-kata dengan bahasa roh” (1 Korintus 14:5). Kerinduan hati Allah
adalah agar semua anak-anak-Nya menikmati manfaat yang menakjubkan
dari bahasa surgawi kita.
BAHASA ROH
167
Bagaimana Seseorang Menerima Roh Kudus?
Sebelum saya melanjutkan, biarlah saya lebih dahulu mencatat bahwa
banyak teman saya yang telah menerima pemenuhan Roh di dalam mobil,
di rumah, dan bahkan di kantor mereka. Yang perlu kita lakukan hanyalah
meminta, dan Bapa surgawi kita akan memberikan Roh-Nya kepada kita.
Jika Anda telah meminta karunia ini, Anda harus benar-benar belajar
bagaimana untuk berserah.
Pertama dan yang terpenting, sebelum Anda dapat menerima
pemenuhan Roh Kudus, Anda harus menerima Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamatmu. Yesus mengatakan bahwa dunia ini (mereka
yang tidak menerima keselamatan) tidak dapat menerima Roh Kudus (lihat
Yohanes 14:17). Jika Anda belum menjadikan Yesus Tuhan dari hidupmu,
Anda dapat menyerahkan dirimu kepada-Nya saat ini juga. (Lebih lanjut
tentang bagaimana menerima keselamatan, silakan lihat bagian lampiran.)
Jika Anda sudah menjadi seorang anak Allah, Anda masih dapat
dihalangi dari menikmati pemenuhan Roh jika masih ada suatu pola
ketidaktaatan yang disengaja di dalam hidupmu. Allah memberikan Roh
Kudus “kepada semua orang yang menaati Dia” (Kisah Para Rasul 5:32).
Ini tidak berarti bahwa Anda harus menjadi sempurna. Itu hanya berarti
bahwa Anda harus merendahkan dirimu di hadapan-Nya. Inilah suatu
tanda penyerahan kepada kehendak-Nya. Ketika Anda merendahkan
dirimu, Allah akan memberimu anugerah-Nya untuk mengatasi perangkap
dosa, dan sekali lagi Anda akan terbuka untuk menerima pemenuhan dari
Roh Kudus.
Salah satu dari perangkap ketidaktaatan terbesar dalam kehidupan
banyak orang percaya adalah sakit hati. Anda harus dengan sengaja
mengampuni mereka yang telah bersalah kepadamu. Tanpa kecuali, saya
telah menyaksikan bahwa segera sesudah seorang percaya yang sakit
hati ingin menerima pemenuhan Roh dan melepaskan pengampunan,
Roh Kudus akan menyatakan diri. Ambillah waktu sekarang juga untuk
melepaskan mereka yang telah bersalah kepadamu dan mintalah Allah
memberimu isi hati-Nya bagi mereka. (Saya membicarakan topik sakit hati
dengan lebih banyak rinciannya dalam buku saya Umpan Iblis.)
Hanya Meminta Dalam Iman…
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari
padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti
ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya
kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
168
ROH KUDUS
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada
mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:11-13).
Sebagian orang berpikir bahwa ketika Anda meminta Roh Kudus,
Anda malahan menerima suatu roh jahat. Kata-kata Yesus ini seharusnya
meredakan seluruh ketakutan ini. Allah adalah Pemberi setiap pemberian
yang baik dan sempurna (lihat Yakobus 1:17). Jika Anda meminta Roh
Kudus kepada Bapa, Dia tidak akan memberimu suatu roh jahat. Dia
akan memberimu Roh-Nya. Jadi janganlah takut untuk membuka dirimu
dipenuhi oleh Roh-Nya.
Begitu Anda membuka dirimu kepada Roh, jangan berharap
Roh Kudus merebut lidahmu dan memaksamu berkata-kata. Dia telah
memberimu suatu kehendak bebas. Roh Kudus adalah seorang yang lembut
yang tidak akan pernah memaksamu. Setan akan memaksamu; namun Roh
Kudus akan menuntun atau membimbingmu. Roh akan memberimu katakata (mungkin diawali dengan suka kata, bunyi, atau potongan-potongan
kata yang masih gagap), tetapi Anda harus berserah kepada-Nya dalam tiga
bidang: bibirmu, lidahmu, dan nada suaramu. Seraya Anda melakukannya,
suatu bahasa surgawi akan mulai menggelembung dari rohmu seperti
suatu penyaring kopi. Mungkin awalnya hanya terdiri dari satu suku kata.
Namun sementara Anda berserah dalam iman untuk mengucapkan suku
kata itu, lebih banyak lagi kata-kata yang akan terus datang. Lagi, segala
sesuatu diterima dari Allah dengan iman. Karunia berbahasa lidah tidak
berbeda. Katakan saja apa yang diberi-Nya kepadamu dengan iman, dan
meskipun Anda mungkin mengawali dengan bibir yang gagap, apa yang
Anda ucapkan pada akhirnya akan menjadi suatu bahasa yang sepenuhnya
berkembang.
Tingkatan-Tingkatan Yang Lebih Besar
Alasan saya untuk menghabiskan kebanyakan dua bab yang terakhir
mendiskusikan karunia berbahasa lidah adalah karena saya percaya Allah
menginginkan kita memiliki suatu bahasa surgawi yang menghubungkan
kita lebih mendalam kepada-Nya dan menyatukan umat-Nya demi tujuan
kerajaan-Nya. Gairah Roh Kudus (kerinduan-Nya) adalah semua laki-laki
dan perempuan mengenal Yesus. Ketika kita bertumbuh dalam keintiman
dan persahabatan dengan-Nya, Dia akan mengangkat mata kita dan
menyingkapkan dunia kepada kita dalam cara pandang yang baru. Kita akan
melihat sebuah dunia yang putus asa yang memerlukan Kristus, namun kita
juga akan melihat dan mengetahui melalui Roh-Nya bagaimana kita dapat
memainkan peran kita dalam memperkenalkan Kristus.
BAHASA ROH
169
Saya harap Anda menikmati perkenalan dengan Roh Allah ini.
Semua yang telah Anda pelajari dalam pasal-pasal buku ini benar-benar
hanyalah suatu cicipan kecil dari-Nya yang tidak terbatas, kekal, keajaibanNya tiada bandingnya – dan Dia rindu membawamu pada tingkatantingkatan yang lebih besar setiap hari di dalam hidupmu. Saya mendorong
Anda untuk membaca buku ini lagi dari waktu ke waktu sehingga Roh
dapat mempercepat hatimu mengenal-Nya dalam cara yang baru dan lebih
mendalam.
Roh Kudus bergembira menyingkapkan Yesus kepadamu.
Hormatilah kehadiran-Nya dan undanglah Dia ke dalam setiap bidang di
hidupmu, bukan hanya bidang “rohani” saja. Dia telah berjanji tidak akan
pernah meninggalkan atau membiarkan kamu – nikmatilah janji yang luar
biasa itu setiap menit di setiap hari. Ketika Anda membaca firman Allah dan
menghabiskan waktu dalam hadirat-Nya, Anda akan mengenal Roh lebih
dan lebih intim lagi. Kabar menggembirakan adalah bahwa itu adalah suatu
perjalanan tanpa akhir. Akan selalu ada yang lebih banyak yang Dia rindu
singkapkan bagi Anda. Jangan berpuas diri dengan apa yang telah Anda
dengar, lihat atau ketahui. Tantanglah batas-batas pengertianmu dengan
mengizinkan Roh Yesus Kristus untuk memerintah hidupmu. Seraya Anda
melakukannya, saya percaya bahwa Anda akan melihat kemuliaan dan
kebesaran Allah dibentangkan dalam duniamu seperti yang belum pernah
sebelumnya.
170 ROH KUDUS
Renungan Hari 1
Berdoa di dalam Roh…
Membuka Pintu Kepada Keintiman
Yang Lebih Dalam
Jika kamu memuji Dia dalam bahasa lidah pribadi, Allah memahamimu…
sebab kamu sedang membagikan keintiman hanya antara kamu dan Dia.
1 Korintus 14:2, Alkitab The Messages
Berkat paling besar dari berdoa dalam bahasa Roh adalah keintiman yang
lebih besar bersama Allah. Tuhan dari semua ci ptaan sangat menginginkan
persekutuan dengan kita sehingga Dia menaruh Roh-Nya sendiri ke dalam
roh kita, memampukan kita berkomunikasi dengan-Nya pada level-Nya.
Sunggun ajaib! Pendeta Kenneth Hagin, Sr., mengatakan,
“Allah adalah Roh. Ketika kita berdoa dalam bahasa lidah,
roh kita secara langsung berhubungan dengan Allah, yang
adalah Roh. Kita sedang berbicara kepada-Nya melalui suatu
saluran gaib yang ilahi. …Berkata-kata dalam bahasa lidah
kepada orang lain bukan hanya bukti awal dari pemenuhan
Roh Kudus, tetapi adalah suatu pengalaman yang terusmenerus sepanjang kehidupan seseorang. Untuk tujuan apa?
Untuk menolong kita dalam menyembah Allah.
Terus-menerus berdoa dan menyembah Allah dalam bahasa
lidah menolong kita lebih menyadari kehadiran-Nya yang
berdiam dalam kita. Jika saya dapat menyadari kehadiran
berdiamnya Roh Kudus setiap hari,hal itu harus memengaruhi
cara saya hidup.”
Ketika kita berdoa di dalam Roh, kita tidak berdoa di dalam akal budi kita,
tetapi dalam akal budi Allah. Roh-Nya mendoakan kehendak Allah yang
sempurna melalui kita!
Adalah penting untuk berdoa di dalam Roh dan mendapat makanan dari
firman Allah setiap hari, sebab dengan inilah kita terhubung secara intim
dengan Dia. Kapan waktu dan di mana tempat khusus Anda untuk bersekutu
dengan Allah setiap hari? Bagaimana Roh Kudus menunjukkan kepada Anda
kedalaman kasih Pribadi-Nya?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Jika Anda tidak punya suatu waktu atau tempat khusus, berdoalah dan mintalah
Roh Kudus kapan dan di mana Dia ingin menemui dan menunjukkan kasih-Nya
yang dalam untuk Anda.
Apakah Anda tidak menghormati atau memandang rendah karunia berkatakata dengan bahasa lidah? Jika demikian, mengapa? Bagaimana pelajaran
ini menolong Anda melihat bahasa Roh dengan lebih positif dan berkuasa?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Jika Anda telah berlaku tidak menghormati atau memandang rendah karunia berkata-kata
dengan bahasa lidah, mintalah Allah untuk mengampuni Anda dan memenuhi Anda
dengan Roh-Nya sekali lagi.
Sebagian orang bergumul menggunakan bahasa lidah dalam doa mereka
karena mereka hanya mempunyai satu atau dua kata saja. Apakah ini berlaku untuk Anda? Jika ya, bayangkanlah Roh dengan lembut mengucapkan
perkataan-perkataan ini kepadamu: “Aku mengasihimu. Apakah kamu akan
mempergunakan apa yang sudah Kuberikan kepadamu? Apakah kamu akan
mengasihi dan menghormati-Ku dengan mengucapkan kata-kata yang kamu
miliki? Meski pun hanya sedikit,kata-kata itu istimewa antara kamu dan Aku.”
Ambillah waktu sejenak dan tanggapilah.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Jangan banding-bandingkan bahasa doamu yang intim dengan doa orang lain. Layanilah
kata-kata yang diberikan Roh Kudus kepadamu. Ketika Anda setia dalam perkara-perkara
kecil, Dia akan memberimu lebih banyak kata-kata lagi untuk dilayani! Periksalah
Matius 25:14-23, berilah perhatian yang lebih pada ayat 20-23.
171
172 ROH KUDUS
Renungan Hari 2
Berdoa di dalam Roh…
Membuka Kunci Rahasia-Rahasia Allah
Pengetahuan tentang rahasia-rahasia Kerajaan Surga telah diberikan
kepadamu. …Mereka yang memahami rahasia-rahasia ini akan diberi lebih
banyak pengetahuan, dan mereka akan lebih unggul dalam memahaminya….
Matius 13:11-12
Yesus mengatakan Anda telah diberi kesempatan untuk memahai rahasiarahasia dan misteri-misteri kerajaan-Nya. Bagaimana Anda menerima dan
memahami rahasia-rahasia ini? Dengan tinggal dalam hubungan dengan
Roh-Nya. Misteri-misteri Allah disingkapkan ketika Anda berdoa di dalam
Roh dan menghabiskan waktu dengan-Nya.
Oswald Chambers adalah seorang penulis,pembicara,juara dalam ketaatan
yang intim dengan Allah. Dalam bukunya yang terkenal My Utmost for
His Highest (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul
Pengabdianku Untuk Kemuliaan-Nya, – penerjemah), ia mengatakan,
“Apa tanda dari seorang teman? Bahwa ia memberi tahumu
rahasianya tentang dukacita? Bukan, melainkan bahwa
ia memberi tahumu rahasia-rahasianya tentang sukacita.
Banyak orang yang akan menceritakan rahasia mereka
tentang dukacita, tetapi tanda terakhir dari keintiman adalah
menceritakan rahasia-rahasia tentang sukacita.”
Apa salah satu dari rahasia Allah yang paling menakjubkan yang dinyatakan
Roh kepadamu? Mengapa hal itu istimewa?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Apakah Anda membagikan pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan kerinduankerinduan pribadi kepada Roh Kudus? Apakah Anda pernah berbicara
dengan-Nya mengenai impian-impian atau kesedihan-kesedihan terbesarmu?
Mereka yang bersahabat menceritakan hal-hal itu. Berhentilah sejenak dan
bagikanlah sesuatu yang intim dengan Dia – sesuatu yang berharga di hatimu
yang yang tidak kamu bagikan sebelumnya atau belum disebutkan dalam
suatu waktu yang lama.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Jika Anda tidak membagikan sesuatu kepada Roh Kudus secara intim, mengapa?
Mintalah Dia untuk menunjukkan kepadamu apa yang sedang menghalangimu dan untuk
menolongmu merasa merdeka untuk membagikan isi hatimu.
Berkomunikasi dengan Allah tidaklah hanya berbicara; namun juga
mendengarkan. Di perlukan suatu keseimbangan dari keduanya. Jika kita
tidak mengambil waktu untuk mendengarkan, kita tidak dapat mendengar
apa yang sedang dikatakan Roh. Chambers melanjutkan:
“Pernahkah kita membiarkan Allah memberi tahu kita apa pun
tentang sukacita-Nya,atau apakah kita sedang menceritakan
rahasia-rahasia kita kepada Allah terus-menerus sehingga
kita tidak meninggalkan ruang apa pun bagi-Nya untuk
berbicara kepada kita? Pada permulaan kehidupan Kristen
kita, kita di penuhi dengan permintaan-permintaan kepada
Allah, kemudian kita sadari bahwa Allah menginginkan kita
masuk ke dalam suatu hubungan dengan diri-Nya. Dia ingin
kita berhubungan dengan tujuan-tujuan-Nya. Apakah kita
telah sedemikian menyatu dengan gagasan doa Yesus Kristus
–- “Jadilah kehendak-Mu” -– sehingga kita menangkap rahasiarahasia Allah?”
Allah mengatakan untuk segala sesuatu ada waktunya, yang
termasuk waktu untuk berbicara dan waktu untuk diam di dalam doa (lihat
Pengkhotbah. 3:1-7). Tanyalah Roh Kudus, “Apakah aku terus-menerus
bicara selama berdoa? Apakah aku memberi-Mu waktu untuk menyatakan
rahasia-rahasia-Mu? Apakah Engkau sedang terus mencoba memberi tahuku
sesuatu karena aku tidak cukup tenang untuk mendengar? Jika demikian,
apa yang hendak Engkau katakan?” Berdiam dirilah dan dengarkanlah. Apa
yang sedang disampaikan Roh Kudus kepadamu?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Inilah doaku. Bahwa Allah…akan memberimu hikmat rohani dan pengertian
untuk lebih mengenal Dia: sehingga kamu boleh menerima penerangan
dari dalam roh yang akan membuat kamu menyadari alangkah besarnya
pengharapan yang ke dalamnya Dia sedang memanggil kamu – kebesaran dan
semarak warisan yang dijanjikan kepada orang-orang Kristen – dan betapa
hebat kuasa yang tersedia bagi kita yang percaya kepada Allah.
Efesus 1:17-19, Alkitab Phili ps
173
174 ROH KUDUS
Renungan Hari 3
Berdoa di dalam Roh…
Menghasilkan Kedamaian Batin
Tetapi Roh Kudus menghasilkan buah ini di dalam kehidupan kita: …
damai sejahtera….
Galatia 5:22, Alkitab NLT
Apakah artinya damai sejahtera? Kadang-kadang mengetahui sesuatu itu
tidak menolong kita untuk sungguh-sungguh mengetahui yang sebenarnya.
Kedamaian yang sejati, kedamaian yang diberikan Yesus melalui Roh-Nya,
bukanlah mengenai suatu rekening bank yang banyak, kesehatan yang
sempurna, sebuah rumah yang indah dan harta kekayaan yang sangat
banyak, atau hubungan-hubungan yang tidak mengalami konflik.
Kedamaian sejati – damai Allah – tidak ditetapkan oleh situasi atau keadaan
dari luar. Itu adalah ketenangan di tengah-tengah kesulitan. Itu adalah
kemampuan untuk bertahan secara mental, emosi, fisik, serta ketenangan
rohani dan tenang di tengah-tengah permasalahan.
Berhentilah dan tanyalah dirimu sendiri, Apa pengertian saya akan
kedamaian? Di mana kedamaian saya berlabuh? Bagaimana pengertian saya
akan kedamaian berbeda dari kedamaian sejati dari Roh? Apa yang perlu
diubah?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Melalui pengorbanan Kristus, kita diberi kedamaian bersama Allah. Melalui
pemenuhan Roh Kudus, kita diberikan kedamaian dari Allah. Yesus sendiri
berkata,
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti
yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan
gentar hatimu”
(Yohanes 14:27).
Apa yang hendak kita lakukan dengan damai yang diberikan kepada kita
oleh Sang Raja Damai?
Hendaklah damai sejahtera (keharmonisan jiwa yang datang
dari) Kristus memerintah (bertindak seperti wasit yang terusmenerus) dalam hatimu [memutuskan dan menentukan hingga
akhir semua pertanyaan yang timbul di dalam pikiranmu,
dalam keadaan penuh kedamaian] karena untuk itulah kamu
[anggota Tubuh Kristus] telah di panggil [hidup] menjadi satu
tubuh
(Kolose 3:15).
Bayangkanlah diri Anda sebagai seorang pemukul yang melangkah ke
home plate dalam permainan baseball. Di belakangmu berjongkok Wasit
Perdamaian, dan setiap bola yang dilemparkan si pelempar adalah suatu
keputusan yang harus kamu ambil. Sekarang dengan hati-hati, bacalah
kembali Kolose 3:15. Seberapa pentignyakah suara wasit? Apa yang sedang
disampaikan Roh Kudus kepadamu tentang membiarkan-Nya menjadi Wasit
Perdamaian bagimu?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Cara yang terutama bagaimana Roh menuntun kita ke dalam kehendak Allah
yang sempurna adalah melalui suatu perasaan damai di dalam batin. Inilah
yang dimaksudkan Alkitab ketika dikatakan, “Roh itu bersaksi bersama-sama
dengan roh kita” (Roma 8:16). Keputusan-keputusan apa yang sedang Anda
hadapi sekarang ini sehingga Anda memerlukan Allah untuk menuntunmu?
Berhentilah sejenak dan berdoalah di dalam Roh. Lalu nantikanlah kesaksianNya akan damai sejahtera. Apa yang sedang disampaikan-Nya kepadamu?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
175
176 ROH KUDUS
Renungan Hari 4
Berdoa di dalam Roh…
Melepaskan Hikmat dan Petunjuk
Jika kamu ingin mengetahui apa yang diinginkan Allah untuk kamu lakukan,
tanyalah Dia, dan Dia akan memberi tahumu dengan gembira, sebab Dia
selalu siap memberikan suatu persediaan hikmat yang melimpah-limpah
kepada semua orang yang meminta kepada-Nya; Dia tidak akan merasa
tersinggung karenanya.
Yakobus 1:5, Alkitab TLB
Siapa Pemberi hikmat dan petunjuk? Roh Kudus.Yesaya menyebut-Nya Roh
hikmat dan pengertian,Roh pengetahuan,dan Roh nasihat. Yesus mengatakan
Dia adalah Guru kita yang akan menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran.
Di manakah Guru kita ini tinggal? Di dalam kita, bait-Nya. Kapanpun Anda
kekurangan hikmat mengenai apa yang perlu dilakukan, berdoalah dengan
akal budimu dan di dalam Roh, dan Dia akan memberimu petunjuk yang
Anda perlukan!
Sediakanlah waktu untuk merenungkan janji-janji yang dahsyat ini, dengan
mengingat bahwa Tuhan dan Roh adalah sama adanya.
Beginilah firman TUHAN, …”Akulah TUHAN, Allahmu, yang
mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang
menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.”
(Yesaya 48:17).
Dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu:
“Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan
atau mengiri.
(Yesaya 30:21).
Aku [Tuhan] hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu
jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat,
mata-Ku tertuju kepadamu
(Mazmur 32:8).
Sang Teman, yaitu Roh Kudus yang akan diutus Sang Bapa
karena permintaan-Ku,akan membuat segala sesuatu menjadi
jelas bagimu
(Yohanes 14:26, Alkitab The Message).
Ketika Roh Kebenaran itu datang, Dia akan menuntun kamu
ke dalam seluruh kebenaran
(Yohanes16:13, Alkitab NLT).
Tunjukkanlah padaku jalan mana yang harus kutempuh, ya
Tuhan; tunjukkanlah jalan yang benar bagiku untuk kujalani.
Pimpinlah aku; ajarlah aku; sebab Engkaulah Allah yang
memberiku keselamatan. Aku tidak mempunyai pengharapan
yang lain selain Engkau. …Dia akan mengajarkan jalan-jalan
yang benar dan terbaik kepada mereka yang merendahkan
hati berbalik kepada Dia. …Di manakah orang yang takut akan
Tuhan? Allah akan mengajarinya bagaimana untuk memilih
yang terbaik
(Mazmur 25:4-5, 9, 12, Alkitab TLB).
Untuk tujuan apa Anda memerlukan hikmat dan petunjuk? Apakah itu
pekerjaan Anda? Kesehatan Anda? Perkawinan Anda? Anak-anak Anda?
Keuangan Anda? Persahabatan Anda? Apa pun situasinya, berusahalah
menjalankan langkah-langkah ini:
1. Buatlah permintaan Anda yang spesifik akan hikmat dari Allah,
berterimakasih kepada-Nya atas petunjuk-Nya di masa lalu (lihat
Fili pi 4:6-7).
2. Berdoalah di dalam Roh. Gunakanlah karunia berbahasa lidah untuk
berdoa selama dan segairah yang diinginkan oleh Roh untuk berdoa
melalui Anda (lihat Efesus 6:18; Roma 8:26-27).
3. Mintalah Roh untuk menafsirkan. Dia akan menyingkapkan rahasia
tentang apa yang baru saja Anda doakan (lihat 1 Korintus 14:13).
4. Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan (dengan menyadari bahwa
penyataan itu mungkin tidak datang saat itu juga,tetapi pasti datang).
5. Mintalah anugerah dari Roh Kudus untuk bertindak dalam petunjuk
yang Dia berikan.
Kebutuhan terbesarku akan hikmat dan petunjuk adalah
____________________________________________________________________
Ini adalah hikmat dan petunjuk yang diberikan Roh Kudus kepadaku:
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
177
178 ROH KUDUS
Renungan Hari 5
Berdoa di dalam Roh…
Menguatkan dan Membangun Anda
Seseorang yang berkata-kata dengan bahasa lidah dikuatkan secara pribadi…
1 Korintus 14:4, Alkitab NLT
Mengapa sang musuh berjuang sedemikian keras untuk menahan Anda
dari berdoa dalam bahasa lidah? 1 Korintus 14:4 memberikan suatu alasan
yang kuat: ia tidak ingin Anda dikuatkan. Semakin kuat Anda di dalam roh,
semakin kuat Anda bagi Kristus – dan semakin besar Anda menjadi ancaman
bagi kerajaan Setan.
Sama seperti dinamo mobil Anda mengisi baterai Anda, berdoa di dalam
Roh mengisi roh Anda. Ia mengusir ketakutan,depresi,dan hal-hal negatif. Ia
membangun Anda dengan cara yang tidak dapat diungkapkan. Ketika Anda
berdoa dalam bahasa lidah, Anda menambah kemampuanmu untuk menjadi
rumah kehadiran dan kuasa Allah.
Apakah Anda secara teratur atau jarang berdoa di dalam Roh? Jika secara
teratur, seberapa sering dan berapa lama? Jika jarang, mengapa?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Apa yang terjadi di dalam dirimu ketika Anda menginvestasikan waktu untuk
berdoa dalam bahasa lidah? Apa buah dan penyataan diri yang lain dari
Roh Kudus yang telah Anda saksikan sebagai hasilnya? Bagaimana hal ini
mendorong Anda untuk berdoa?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Bagaimana Anda biasanya menanggapi situasi yang penuh tekanan dan
menguras pikiran? Apakah Anda sudah mencoba berdoa di dalam Roh?
Berhentilah sejenak dan berdoalah, “Roh Kudus, ubahlah tanggapanku yang
biasa dan negatif menjadi respon yang luar biasa dan positif dengan berdoa
dalam bahasa lidah. Penuhilah aku dengan diri-Mu seperti yang belum pernah
sebelumnya!”
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Tindakan-tindakan apa yang disampaikan Roh Kudus kepadamu yang akan membuat-Nya
menjadi suatu bagian yang lebih besar dari kehidupanmu setiap hari? Tuliskanlah,
dan lakukanlah.
Tidak diragukan, sang musuh telah membawa pemikiran-pemikiran ke dalam
benakmu dan menghasut perasaan di dalam tubuhmu untuk menahan Anda
dari berdoa di dalam bahasa lidah. Ia melakukan ini kepada kebanyakan
orang percaya. Berikut ini adalah sejumlah alasan yang biasa dan dalih-dalih
yang ia tawarkan. Terdengar tak asing? Tuliskanlah alasan lain yang dapat
Anda pikirkan; lalu berdoalah dan mintalah dari Roh Kudus suatu jawaban
yang dikuatkan Allah kepada setiap dusta yang dibawa oleh sang musuh.
Itu bukan Allah; kamulah yang membuat-buatnya.
____________________________________________________________________
Saya merasa/terdengar sangat lucu.
____________________________________________________________________
Kamu hanya sedang mengulang-ulang apa yang dikatakan oleh seseorang.
____________________________________________________________________
Ini tidak akan membawa kebaikan apa pun.
____________________________________________________________________
Saya hanya merasa tidak suka berdoa dalam bahasa lidah.
____________________________________________________________________
Yang saya punya hanya satu atau dua kata.
____________________________________________________________________
Apa yang akan di pikirkan si Anu jika mereka mendengarku?
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Sahabat, jangan biarkan sang musuh meni pumu dengan berpikir engkau
tidak seharusnya berdoa di dalam bahasa lidah. Buanglah pikiran-pikirannya
dan lewatkanlah perasaan-perasaan itu. Bukalah mulutmu setiap hari dan
“dengan hati-hati bangunlah dirimu sendiri dalam imanmu yang paling suci ini
dengan berdoa di dalam Roh Kudus” (Yudas 20, Alkitab The Message).
179
180 ROH KUDUS
Pertanyaan-Pertanyaan
Diskusi
Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari
Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 5.
1. Berdoa di dalam bahasa lidah (bahasa Roh) sangat bermanfaat.
Ambillah beberapa saat untuk menyebut sebanyak mungkin
manfaatnya yang dapat Anda ingat. Dari beberapa manfaat ini,yang
mana yang paling bernilai bagi Anda pada saat ini di dalam hidupmu?
Jika Anda merasa nyaman, bagikanlah apa alasannya.
2. Satu alasan mengapa Allah memberi kita karunia berbahasa lidah
adalah untuk menjaga sang musuh agar tidak mengetahui apa
yang sedang terjadi. Allah adalah Maha Tahu; Setan tidak. Setan
tidak memahami frekuensi ilahi dari bahasa Roh. Bagikanlah suatu
peristiwa(-peristiwa) khusus ketika Anda berdoa di dalam bahasa
lidah (bersyafaat) dan mengatasi rencana si jahat di dalam hidupmu
atau di dalam kehidupan orang lain.
Pemimpin: Ayat-ayat Alkitab untuk di pikirkan: Lukas 10:19; Efesus 6:10-18; 2
Korintus 10:3-5; Matius 11:12; Wahyu 12:11.
Berdoalah di dalam Roh pada segala waktu dan di setiap
kesempatan. Tetaplah berjaga-jaga dan tekunlah di dalam
doa-doamu untuk setiap orang percaya di manapun.
Efesus 6:18, Alkitab NLT
3. Ketika kita membutuhkan hikmat atas apa yang perlu dilakukan
dalam sebuah situasi,berdoa di dalam Roh Kudus adalah suatu kunci
yang sangat penting untuk menerima petunjuk ilahi. Bacalah dengan
teliti Amsal 20:5; 1 Korintus 14:13 dan Yohanes 7:38-39. Jelaskanlah
bagaimana berdoa di dalam bahasa lidah melepaskan petunjuk Allah,
yang telah tertanam di dalam hati kita.
4. Tinggal dalam persekutuan dengan Pribadi Roh Kudus membiarkan
“misteri-misteri” yang tersebunyi disingkapkan. Misteri-misteri ini
termasuk hal-hal seperti ke mana kita seharusnya bergereja, siapa
yang seharusnya kita nikahi, pekerjaan mana yang seharusnya
diambil, rumah mana yang seharusnya dibeli, bagaimana berdoa
untuk orang lain, bagaimana menjadi pasangan atau orang tua yang
lebih baik,dan bagaimana berhubungan dengan kesulitan-kesulitan di
tempat kerja. Jika Anda mau, bagikanlah dengan kelompok tentang
bagaimana berdoa di dalam Roh telah membuka jawaban kepada
salah satu atau beberapa situasi ini bagi Anda.
5. Dalam 1 Korintus 14:15,kita melihat bahwa ada kelebihan dari berdoa
di dalam Roh dan berdoa dengan akal budi. Apa sajakah manfaat
dari berdoa dengan akal budi? Bagaimana berdoa di dalam Roh
dapat menolong kita berdoa dengan lebih akurat di dalam akal budi
kita?
6. 1 Tesalonika 5:17 menyuruh kita “berdoa tanpa henti.” Apakah ini
berarti kita harus berdoa dua puluh empat jam sehari, tujuh hari
seminggu? Atau apakah itu menunjuk pada sesuatu yang lain?
Bacalah 1 Tesalonika 5:16-19 dan diskusikanlah apa yang sedang
disampaikan Allah kepada kita.
7. Sebagian orang percaya yang di penuhi Roh Kudus memandang
rendah atas mereka yang tidak menerima karunia yang menakjubkan
ini – memperlakukan mereka sebagai orang Kristen kelas dua. Apakah
Anda pernah di perlakukan seperti ini? Jika ya, bagaimana hal itu
berdampak pada hubunganmu dengan Allah dan dengan orangorang percaya lain? Apakah Anda pernah memperlakukan orang
lain dengan cara yang sama, secara sadar atau tidak? Seperti apa
seharusnya sikap kita terhadap pemenuhan Roh Kudus?
181
182
ROH KUDUS
CATATAN
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
__________________________________________________________
BAHASA ROH
RINGKASAN BAB:
• Ungkapan keintiman dengan Roh, termasuk berdoa di
dalam bahasa lidah,memiliki suatu waktu dan tempat yang
tepat.
• Jangan
mengabaikan, menganggap rendah, atau
menjauhkan diri dari karunia berbahasa lidah karena
sejumlah orang telah menyalahgunakannya.
• Ketika Anda berdoa dalam bahasa lidah, Anda sedang
membicarakan rahasia-rahasia Allah, dan Anda dapat
meminta-Nya untuk memberimu penafsiran dari doadoamu.
• Kuasa
Roh diberikan kepada orang-orang yang
merendahkan diri. Kerendahan hati membuka pintu pada
rahasia-rahasia Allah.
• Kita dapat berdoa dalam Roh ketika kita membutuhkan
hikmat, rindu untuk menyembah Allah dalam suatu level
yang lebih mendalam, atau akan bersyafaat bagi orang
lain. Roh Kudus akan meluaskan kemampuan kita secara
berli pat-li pat dalam semua bidang ini.
• Petunjuk Allah sering kali datang dalam bentuk kedamaian;
ketika kita berdoa di dalam Roh dan memiliki damai
sejahtera mengenai sesuatu, Roh Kudus sedang bersaksi
bersama dengan roh kita dan memberi tahu kita untuk
bergerak maju.
• Berdoa
dalam bahasa lidah itu menyegarkan,
mempermudah, dan membangun keseluruhan diri kita.
Ambillah waktu untuk berdoa di dalam bahasa Roh setiap
hari!
183
Bab Tambahan
TANYA JAWAB
Bahan berikut ini diadaptasi dari sebuah sesi siaran langsung dari
Tanya Jawab dengan John dan Lisa Bevere. Sesi ini tersedia dalam bentuk
audio dan video sebagai bagian dari Seri Messenger dengan topik
Roh Kudus: Sebuah Pengantar.
Lisa: Anda mengatakan bahwa sebagian gereja telah menjadi begitu
fokus untuk mengembangkan suasana sehingga mereka mengabaikan
kehadiran Roh Kudus. Banyak gereja ingin tahu bagaimana mereka
dapat mengundang kembali kehadiran Roh Kudus – tanpa membawa
kembali “keanehan” atau kebaktian-kebaktian panjang yang tidak perlu.
Bagaimana mereka dapat melakukannya?
John: Minta saja. Seperti saya katakan sebelumnya, Roh Kudus adalah
seorang yang lembut. Dia menyerahkannya pada kita untuk memulai.
Dalam banyak kesempatan, ketika saya sedang melayani di gerejagereja dan orang-orang maju ke depan untuk menerima keselamatan,
saya akan berkata, “Roh Kudus, tolong jamah mereka.” Diperlukan hanya
beberapa saat sebelum kehadiran-Nya dinyatakan dan orang-orang di
seluruh altar mulai menangis. Saya selalu menyukainya, karena Alkitab
berbicara tentang mengecap karunia surgawi (lihat Ibrani 6:1-6), dan saya
dapati bahwa kecil kemungkinan bagi orang-orang untuk kembali kepada
hidup lamanya yang bercela jika mereka telah mengecap karunia surgawi –
penyataan kehadiran Roh Kudus.
Pernah saya berada di sebuah gereja besar yang telah beralih dari
beberapa bentuk atau manifestasi yang mungkin mengingatkan kita pada
kebaktian-kebaktian kharismatik yang lama. Dalam salah satu pertemuan,
Roh Allah menyatakan kehadiran-Nya. Orang-orang menangis di seluruh
tempat kudus itu; kehadiran Allah begitu nyata. Tuhan berkata kepadaku,
“Sekaranglah waktunya memberi tahu mereka untuk bersyukur dan memuji
Allah.” Saya melakukannya dan kemudian menutup kebaktian itu. Sesudah
itu, sang pendeta berkata, “Wow! Tadinya saya berpikir, Sekarang kami akan
melanjutkan kebaktian satu jam lagi. Kami akan melihat hal-hal yang aneh
terjadi, seperti yang dulu terjadi.” Katanya, “Saya suka bagaimana Allah
memimpinmu. Saat Anda katakan bahwa Allah telah menyelesaikan apa
186
ROH KUDUS
yang sedang Dia kerjakan, saya benar-benar dapat merasakannya, seperti
Dia telah menyelesaikan tujuan-Nya. Saat itulah ketika Anda berkata,
‘Mari menutup kebaktian.’” Saya telah melihat penyataan kehadiran Roh
Allah datang selama dua menit dan memengaruhi orang-orang dengan
begitu dalam.
Lisa: John dan saya punya percakapan ini baru-baru ini. Kadang-kadang
kita hanya memiliki tiga puluh lima menit untuk berkhotbah dalam suatu
kebaktian. Tetapi sebenarnya yang tiga puluh lima menit itu adalah milik
kita. Karena itu dari pada berkhotbah selama tiga puluh lima menit…
John: Berkhotbahlah tiga puluh menit.
Lisa: Berkhotbahlah tiga puluh menit. Atau berilah waktu sejenak
Roh Kudus di tengah-tengah khotbah Anda. Berilah ruang bagi
Kudus untuk benar-benar menyatakan jalan-Nya. Kadang-kadang,
pendeta sibuk berusaha menutupi semua bidang sehingga mereka
membiarkannya dipenuhi oleh Roh Kudus.
bagi
Roh
para
lupa
Lisa: Anda telah banyak membagikan tentang apa artinya ketika Roh
Kudus “memenuhi kita,” tetapi apa yang terjadi ketika Dia mencegah
kita? Seperti apa tampaknya?
John: Kitab Kolose menyuruh kita, “Hendaklah damai sejahtera Kristus
memerintah dalam hatimu” (lihat Kol. 3:15). Lalu Roma 8 berkata, “Semua
orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (ayat 14). Kata anak
pada ayat ini – yang menunjuk kepada laki-laki dan perempuan – adalah
kata Yunani huios, yang berarti “anak-anak yang dewasa.” Tidak setiap
orang Kristen dipimpin oleh Roh. Banyak orang yang dipimpin oleh emosi
mereka, intelektualitas mereka, atau oleh situasi atau keadaan sekitarnya.
Allah sedang mengatakan bahwa anak-anak lelaki dan perempuan dewasa
dipimpin oleh Roh. Bagaimana Roh memimpin kita? Dia bersaksi di dalam
roh kita (ayat 16). Jadi, dengan kata lain, katakanlah saya ingin pergi ke suatu
kota, dan saya merasakan suatu gangguan, rasa gatal – hampir memerihkan
– menggaruk-garuk dalam roh saya…
Lisa: Apakah itu pernah terjadi, bahwa Anda benar-benar pergi ke suatu
tempat yang tidak seharusnya?
John: Ya.
Lisa: Apa buah yang dihasilkannya?
John: Buahnya adalah bahwa saya berkata, “Aku tidak akan melakukannya
lagi”! Itu adalah suatu bencana. Saya telah belajar bahwa jika saya
TANYA JAWAB
187
memperoleh tanda-tanda seperti itu, saya harus berhenti.
Sekarang, saya berada di dalam suatu situasi di mana saya setuju
untuk pergi ke suatu pertemuan dan setelahnya merasa sepertinya Tuhan
tidak ingin saya pergi, tetapi saya telah menyetujuinya. Kata saya, “Tuhan,
firman-Mu berkata bahwa saya harus menjadi seorang pria yang bersumpah
dengan perkataan saya sendiri dan tidak berubah. Saya harus pergi ke
pertemuan ini. Saya membutuhkan-Mu untuk melindungiku.” Dia tidak
marah padaku karena hal itu. Perjalanan itu tidaklah hebat, tetapi saya
dapat merasakan perlindungan-Nya.
Namun, adalah lebih baik bagiku untuk terlebih dahulu mengenali
tanda ini: Jangan lakukan itu. Kamu tak ingin pergi ke sana. Itu benarbenar luar biasa – Anda dapat mengenalinya. Begitu lazim. Dan semakin
lama Anda berjalan bersama-Nya, Anda akan semakin peka dengannya.
Lisa: Anda bicara mengenai Dr. Cho dan hal-hal luar biasa yang telah ia
lakukan, bagaimana ia telah memenuhi dirinya sendiri dengan berdoa di
dalam Roh Kudus. Saya juga tahu salah satu kunci yang tidak dimengerti
banyak orang adalah bahwa Dr. Cho mengatakan “tidak” kepada banyak
hal sehingga ia dapat menjaga waktunya bersama dengan Roh. Roh Kudus
akan mengatakan “tidak” pada kita terhadap beberapa hal yang mungkin
agar Dia dapat melakukan suatu hal yang tidak mungkin di dalam hidup
kita.
John: Anda akan memperhatikan bahwa dalam kitab Kisah Para Rasul,
mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dalam pasal dua, namun kemudian
Petrus “penuh dengan Roh Kudus “ berbicara kepada para penguasa dalam
Kisah Para Rasul 4:8, dan orang-orang percaya “penuh dengan Roh Kudus”
dalam Kisah Para Rasul 4:31. Dipenuhi dengan Roh bukanlah suatu
peristiwa yang terjadi hanya satu kali. Allah berkata, “Dan janganlah kamu
mabuk oleh anggur… tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh” (lihat
Efesus 5:18). Itu bukan berarti bahwa kita mengalami kebocoran; namun
karena kita ingin dipenuhi dengan Roh secara terus-menerus. Ada banyak
waktu dalam pernikahan kita ketika kita dipenuhi cinta satu sama lain.
Kemudian ada juga waktu-waktu yang lain di mana kita jauh satu sama lain
dan kita harus dipenuhi kembali dengan cinta.
Lisa: Anda harus melakukannya dengan sengaja.
John: Itu disengaja. Maka, tetaplah penuh. Dipenuhi dengan Roh adalah
suatu hal yang berkelanjutan. Dan ketika Anda dipenuhi dengan Roh, itu
akan menyatakan diri dengan mazmur, nyanyian pujian, dan lagu-lagu
rohani (lihat Efesus 5:18-20). Anda akan temukan diri Anda bernyanyi
saja. Saya telah banyak bernyanyi dalam minggu ini…
188
ROH KUDUS
Lisa: Mematikan TV.
John: Ya, mematikan TV.
Lisa: Batasilah hal-hal lain yang akan menguras diri Anda.
Lisa: Dapatkah semua orang percaya menjalankan karunia-karunia
rohani, atau hanya para pendeta saja?
John: Saya percaya setiap orang percaya mempunyai kemampuan untuk
menjalankan karunia apa pun dari Roh Kudus. Jika seseorang memerlukan
suatu mukjizat yang besar, karunia mengerjakan mukjizat itu dapat datang
pada setiap orang percaya. Allah juga menempatkan karunia-karunia khusus
dalam kehidupan orang-orang tertentu, dan karunia-karunia itu bekerja ke
manapun mereka pergi.
Lisa dan saya mengenal seseorang dengan suatu karunia
kesembuhan yang mengizinkannya secara khusus melakukan pelayanan
kesembuhan kepada mereka yang sakit jantung. Orang-orang dengan sakit
jantung akan bepergian dari seluruh negara untuk menghadiri pertemuan
yang diadakannya, dan mereka akan disembuhkan. Karunia penyembuhan
dalam hidupnya menolongnya menyelesaikan pelayanan yang untuknya ia
dipanggil.
Tetapi saya juga berpikir tentang teman saya yang lain yang putranya
tenggelam di sebuah bak mandi. Ia disetrum, dan ia mati selama 45 menit.
Teman saya berkata, “John, saya berdoa selama tiga puluh menit, dan tidak
terjadi apa pun. Para dokter dan perawat sudah muak. Lalu sesuatu muncul
di kepalaku. Seseorang yang lain melihat melalui mataku, dan saya berkata
kepada putraku, ‘Kamu akan hidup, tidak mati.” Dan anaknya bangkit dari
kematian. Ia percaya itu adalah “karunia iman” yang datang atasnya. Karunia
itu dibutuhkan pada saat itu.
Lisa: Dan ia bukanlah seorang pendeta pada saat itu.
John: Ia adalah seorang pegawai kepolisian.
Lisa: Dan ia tidak sedang memimpin suatu kebaktian.
John: Ia baru saja pulang dari kebaktian di mana ia untuk pertama kalinya
pernah berkhotbah selama hidupnya.
Lisa: Apa yang ingin saya perjelas adalah…
John: Orang-orang percaya. Setiap orang percaya.
TANYA JAWAB
189
Lisa: Setiap orang percaya yang dipenuhi dengan Roh Kudus, pada saat apa
pun dalam kehidupan mereka.
John: Dan Anda tidak harus menunggu sebuah karunia kesembuhan. Yesus
berkata, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: dalam
nama-Ku, mereka akan meletakkan tangan di atas orang-orang sakit” (lihat
Markus 16:17-18). Itu menunjuk pada peristiwa ketika Anda mendoakan
doa iman untuk kesembuhan seseorang. Allah akan menghormatinya
karena Dia menghormati firman-Nya.
Lisa: Anda tidak harus menunggu sampai para pendeta menempatkanmu di
mimbar. Anda tidak harus menunggu sampai Anda menyudutkan seseorang
di teras gereja. Anda benar-benar dapat membawa kuasa Allah, janji-janji
Allah ke dalam duniamu yang biasa setiap hari. Dan jika Anda merasa
dipimpin oleh Roh untuk berbicara dengan seseorang, atau menyentuh
seseorang, atau berdoa bagi seseorang, atau bermurah hati kepada seseorang
– mungkin kita harus mulai dengan menjadi seorang permurah – itu akan
luar biasa. Kita dapat melakukannya.
John: Dan itu adalah salah satu karunia – karunia memberi, kemurahan
hati.
Lisa: Kita tahu Roh Kudus datang untuk menyatakan Yesus. Jadi, ketika
kita berbicara tentang penyataan-penyataan yang telah kita lihat dalam
dua dekade terakhir ini – goncangan, tertawa, berguling-guling di lantai,
dan jatuh – bagaimana hal-hal itu menyatakan Yesus?
John: Baiklah, Alkitab berbicara mengenai tanda-tanda yang tidak biasa,
tetapi biasanya itu terjadi untuk suatu waktu yang singkat. Ada waktu
ketika tanda-tanda dan keajaiban yang tidak biasa terjadi, dan mereka
mendapatkan perhatian orang-orang dan mengarahkan mereka kepada
Yesus. Apa yang membuat saya merasa sangat, sangat tidak suka adalah
ketika orang-orang lebih tertarik pada penyataan-penyataan itu dari pada
dengan Dia yang melakukannya.
Suatu kali ketika saya sedang berada di Singapura, seorang penginjil
kesembuhan datang ke gereja di mana saya sedang melayani. Ia memiliki
suatu karunia yang dinyatakan dengan orang-orang yang tertawa secara
histeris. Dalam pelayanan kami, saya dapat merasakan bahwa kehadiran
Allah akan tercurah di gereja yang besar ini. Tiba-tiba, orang-orang mulai
tertawa, dan rasanya seperti Anda baru saja memukul paku-paku ke sebuah
papan tulis – itulah yang saya rasakan dalam roh saya.
Lisa: Jadi, itu adalah hal yang benar, tetapi mungin pada saat yang salah?
190
ROH KUDUS
John: Saya katakan, “Berhenti! Anda terlena dengan penyataan Allah ini.
Anda tidak mengikuti Roh Allah. Itu bukanlah yang Dia ingin kerjakan
di sini. Dia hendak menjamah orang-orang secara mendalam dengan rasa
takut akan Tuhan. Sekarang, kita berharap bahwa Roh Allah akan kembali
dan melayani kita.” Lalu saya meminta mereka berdoa kembali. Roh Allah
datang dan orang-orang di seluruh bangunan itu mulai menangis.
Apa yang terjadi dalam situasi di mana penyataan diri Allah menjadi
suatu kejijikan adalah ketika orang-orang mulai memamerkan diri. Suatu
pasangan tidak akan berhubungan intim di hadapan setiap orang. Itu seperti
orang-orang yang ingin membawa keintiman yang telah diberikan Allah
dan memamerkannya, seolah-olah mereka sedang berkata, “Lihat ini! Kami
rohani.” Saya temukan bahwa semakin saya mengenal Roh Kudus, semakin
saya ingin melindungi-Nya (karunia-karunia-Nya, kemampuan-Nya, dan
kuasa-Nya) dengan suatu cara penuh rasa hormat, bukan dengan suatu
cara yang memadamkan Dia. Alkitab berbicara tentang memadamkan
Roh di dalam 1 Tesalonika 5:19-21. Pemadaman Roh terjadi ketika Anda
memadamkan kuasa-Nya dan karunia-karunia-Nya. Jangan lakukan itu!
Tetapi sungguh-sungguhlah menghormati Dia. Jangan pertontonkan Dia
seolah-olah Dia hanyalah suatu pengaruh atau kuasa yang murahan.
Lisa: Saya ingin mengatakan bahwa kita sedang memohon dan mengundang
Allah untuk melakukan apa pun yang Dia ingin lakukan. Saya temukan
bahwa Roh Kudus kadang-kadang akan melakukan sesuatu dengan suatu
cara atau waktu yang mungkin membuat kita merasa tidak nyaman, tetapi
tidak pernah dengan paksaan, tidak pernah direncanakan, tidak pernah
menjengkelkan. Kehadiran-Nya tidak pernah menujukan perhatian jadi
berfokus kepada orang-orang, melainkan menujukan perhatian kepada
Allah – dan biasanya ada suatu suasana dan sebuah kehadiran di sana.
Baru-baru ini saya bersama dengan sekelompok orang dari berbagai
denominasi gereja yang berbeda. Saya mendengar beberapa orang dari
mereka mencemooh penyataan-penyataan yang saya percaya benar-benar
nyata pada suatu waktu, dan kemudian barangkali diteruskan dengan
harapan bahwa Allah akan terus memberkati apa yang telah Dia berkati
sebelumnya. Fungsinya telah menyimpang, namun bentuknya masih tetap,
dan orang-orang ini sedang mengejeknya. Kami tidak sedang mengejek
apa pun dari penyataan diri Allah ini. Kami menginginkan segala sesuatu
yang dimiliki oleh Roh Kudus, tetapi kami menginginkannya di dalam
iman. Kami menginginkannya dalam keteraturan yang patut, dan kami
menginginkannya disertai dengan kehadiran Allah.
Lisa: Apakah mungkin bagi seseorang untuk benar-benar merasa ia
memiliki damai sejahtera tentang sesuatu, namun itu tidak datang dari
Allah?
TANYA JAWAB
191
John: Ya. Benar sekali. Jika Anda melihat Yehezkiel 14, Allah berbicara
tentang orang-orang yang datang kepada-Nya dengan berhala-berhala di
dalam hati mereka. Sekarang, apa yang menjadi suatu berhala? Berhalaberhala Perjanjian Baru adalah keserakahan (lihat Kolose 3:5), menginginkan
sesuatu secara tidak benar. Orang-orang dengan berhala-berhala dalam
hati mereka bahkan akan pergi kepada seorang nabi dan berkata, “Tolong
berdoalah untukku dan sampaikanlah firman Tuhan kepadaku.” Allah
berkata, “Aku akan menjawab mereka menurut banyaknya berhala-berhala
di dalam hati mereka” (Lihat Yehezkiel 14:4). Ketika saya masuk ke dalam
hadirat Allah dan menanyakan sesuatu, saya harus memastikan bahwa
hatiku bersikap netral. Ada banyak waktu ketika saya tidak melakukan hal
ini. Karena hati saya tidak bersikap netral, saya memiliki kedamaian yang
bukan berasal dari Allah, dan itu membuat saya banyak menderita.
Itulah sebabnya saya begitu gembira karena Lisa dan saya berada
dalam dua kota yang berbeda di awal-awal masa kami berpacaran. Kami
mengambil tiga puluh hari berdoa mengenai apakah kami sebaiknya
bergerak maju dalam hubungan tersebut, dan saya begitu terpikat
kepadanya sehingga diperlukan barangkali dua puluh lima hari untuk tidak
membiarkan keterpikatan itu menguasai saya. Tetapi saya sampai pada
satu titik dalam tiga puluh hari itu bahwa jika Allah berkata, “Tidak,” saya
akan menerimanya dengan baik. Saya tahu, bagi saya itu akan berarti Dia
memiliki seorang yang lain dan akan ada orang yang lain baginya. Begitu
saya tiba pada titik netral ini, saya benar-benar mulai mendengarkan.
Jika saya masuk ke ruang doa saya dan saya merasa bahwa saya tidak
netral, saya harus membereskannya, dengan firman Allah dan doa, hingga
saya bersikap netral. Saya harus dapat mendengarkan ya atau tidak, sebab
jika saya bersandar pada satu atau lain cara, saya akan mendapatkan suatu
kedamaian yang palsu.
Lisa: Kami telah melakukan ini berkali-kali dalam kehidupan kami
ketika kami berpikir, Ini harus begini, ini harus begitu, ini akan ke sana
– dan kemudian menyadari tak satu pun dari situ yang benar. Kami harus
menghapus seluruh papan tulis dan berkata, “Tuhan, apa pun yang Kau
mau.”
Anda bicara tentang semacam pengetahuan yang datang dari Roh.
Ketika saya sedang mempelajari buku Nurture (Pengasuhan), saya meneliti
kata intuisi. Kata ini dibentuk dari kata Latin in dan tueor, yang keduanya
berarti “guru di dalam.” Roh Kudus adalah Guru di dalam kita. Dia memberi
kita sebuah hati yang baru (lihat Yehezkiel 36:26) dan mulai mengajari kita.
192
ROH KUDUS
Lisa: Ada contoh-contoh dalam kehidupan – dengan orang-orang atau
situasi – ketika segala sesuatu kelihatannya benar dan rasanya salah.
Dapatkah Anda berbicara mengenai hal itu?
John: Setiap kali saya tidak mendengarkan pada Guru di dalam diri saya
– ketika segala sesuatu salah di dalam rohani saya dan terlihat benar di
permukaan luarnya – itu menjadi suatu jerat dan suatu perangkap bagi saya.
Lisa: Apakah itu biasanya ketika Anda memiliki suatu tanggapan awal
sehingga Anda berdalih?
John: Ya. Biasanya tanggapan awal itu adalah Roh Allah. Dan hal yang
sama juga timbul ketika saya mengabaikan nasihatmu, Lisa.
Izinkan saya sampaikan ini kepada para suami dan istri. Ketika Lisa
dan saya baru menikah, saya akan berdoa selama sekitar satu setengah jam
sehari. Pengamatanku adalah bahwa Lisa berdoa selama sepuluh menit
sambil mandi.
Lisa: Saya sedang bekerja penuh waktu!
John: Sering kali saya berkata kepadanya, “Lisa, saya benar-benar berpikir
bahwa kita seharusnya melakukan ini. Saya benar-benar merasa bahwa kita
seharusnya melakukan itu.” Dan ia akan menyahut, “Saya tidak merasa
begitu” – dan ia benar separuhnya! Saya merasa begitu frustrasi.
Suatu hari saya berkata, “Tuhan, saya berdoa selama satu setengah
jam setiap pagi. Lisa berdoa sepuluh menit di kamar mandi. Namun ia
benar dalam lebih dari separuh perkara-perkara ini.”
Tuhan berkata kepadaku, “Gambarlah sebuah lingkaran.” Jadi
saya menggambar sebuah lingkaran dalam secarik kertas. Allah berkata,
“Tuliskan huruf x di seluruh
huruf
X X X Xlingkaran
X X X Xitu.”
X XSaya
X X mulai
X X Xmenggambar
XXXXXX
XXX
x di dalam lingkaran itu.
Kata-Nya,
“Sekarang
tariklah
suatu
garis
ke
bawah
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
tepat di tengah lingkaran
itu.”
Saya
XXX
XX
X Xmelakukannya.
XXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
TANYA JAWAB
193
Kata-Nya, “Apakah kamu memperhatikan setengah huruf x berada
di satu sisi dan setengah huruf x berada di sisi lainnya? John, ketika kamu
masih lajang, kamu sepenuhnya berada di dalam-Ku dan di dalam dirimu.
Tetapi kamu menjadi satu daging dengan Lisa, sehingga lingkaran itu
mewakili kamu dan Lisa. Kamulah separuh yang sebelah kiri. Dialah yang
separuh sebelah kanan.”
Kemudian Allah berkata, “Apakah kamu tahu apa artinya huruf x itu?
Mereka mewakili informasi yang kamu perlukan dari-Ku sehingga kamu
dapat membuat keputusan-keputusan yang bijaksana. Masalahnya adalah
bahwa kamu membuat semua keputusanmu berdasarkan separuh informasi.
Kamu perlu belajar bagaimana menarik keluar dari istrimu apa yang telah
saya tunjukkan kepadanya sehingga kamu, sebagai kepala keluarga, dapat
membuat keputusan-keputusan berdasarkan seluruh informasi.”
Dengan pengertian tentang intuisi itu, saya akan mengatakan ‘ya’,
ia kembali menyengat saya ketika saya merasakan suatu tanda awal dan
mengabaikannya. Namun ada kalanya juga ketika Lisa mengatakan sesuatu
yang saya abaikan, bahkan meskipun saya tahu jauh di dalam kata-katanya
berasal dari Roh – karena apa yang dilakukan-Nya? Dia bersaksi.
Lisa juga mengatakan sesuatu – dan ini terjadi hanya sekali setiap
beberapa tahun – yang saya tahu, Itu tidak memotivasi iman. Itu perkataan
yang menakutkan. Saya tidak akan setuju dengan itu. Namun yang paling
sering adalah ketika Lisa berbicara, jauh di dalam roh saya, saya tahu, Ia
benar. Jika saya mengabaikan kesaksian itu, sayalah yang akan membayar
harganya.
Lisa: Saya pikir John menjadi sangat pemurah, tetapi saya ingin orangorang memahami bahwa ketika Allah mengatakan sesuatu kepada mereka,
mereka dapat memercayainya. Para peneliti mengatakan bahwa roh adalah
sesuatu yang lebih sulit dimengerti daripada yang benar-benar kita pahami.
Ketika kita terjun dengan pengertian kita sendiri dan mulai pada sesuatu
yang merupakan terkaan kedua, kita tidak sedang meragukan diri sendiri.
Kita sedang meragukan Allah. Ketika Allah mulai mengatakan sesuatu
kepada kita, kita harus menaatinya.
Baru-baru ini saya memiliki suatu pengalaman dengan sekelompok
orang di atas sebuah bus – dan saya harus katakan, saya benci bus. Kelompok
kami berada di atas sebuah bus di sebuah bandara untuk waktu yang lama,
dan satu orang dari kelompok kami tidak dapat menemukan jalan untuk
bergabung ke tempat di mana kami semua akan dijemput. Kami terusmenerus meneleponnya, tetapi kami tidak dapat menemukannya.
Akhirnya saya melihat orang ini sedang melompat naik turun dan
194
ROH KUDUS
melambai-lambaikan tangannya, berada di kejauhan dengan taksi, bukan di
tempat di mana seharusnya kami berada. Saya sangat jengkel dengannya.
Tetapi begitu saya memandangnya, saya berpikir, Saya mengasihinya.
Itu adalah suatu pertalian hati yang terjadi segera. Segera setelah saya
melihatnya, saya mengasihinya, dan kami memiliki sebuah pertalian yang
begitu kuat.
Allah akan memberi Anda jenis pertalian yang semacam itu. Semua
orang dalam kondisi biasa berkata, Mengapa saya mengasihinya? Tetapi
begitulah. Saya mendapat sebuah surat elektronik yang panjang darinya
hari ini. Katanya, “Kamu segera mengasihiku, dan kasihmu yang segera itu
membuatku merasakan kasih Allah dalam salah satu waktu paling sendirian
yang ada dalam hidupku.” Inilah yang datang dari dalam diri kita hanya
dengan menjadi orang-orang yang akan mengikuti pertalian, bukannya
membiarkan lingkungan sekitar mendikte kita.
Ada juga waktunya ketika John memberi tahuku, “Lisa, saya
merasa tidak enak dengan orang itu.” Saya menjawab, “Sayang, kamu
kan bukan wanita. Kamu tidak mengetahui hal-hal ini seperti saya.” Ia
memperingatkanku seperti itu barangkali tiga atau empat kali, dan ketika
saya tidak mendengarkannya, sayalah yang kemudian tersengat.
John: Jadi biarlah saya mengatakan ini: Dalam Kisah Para Rasul 15, Paulus
dan Barnabas menghadapi sejumlah kontoversi mengenai apakah orangorang percaya yang bukan Yahudi harus mengikuti hukum Musa. Gereja
mengutus mereka ke Yerusalem untuk bertemu dengan para rasul dan para
penatua. Mengapa Barnabas dan Paulus tidak membuat keputusan sendiri?
Mengapa mereka harus pergi ke Yerusalem dan berkumpul bersama-sama
semua orang ini? Karena kuasa dan petunjuk menyertai kesatuan. Untuk
alasan inilah, suami dan istri harus melakukan segala sesuatu di dalam
kuasa mereka untuk mempertahankan kesatuan. Pernyataan kesatuan ini
memungkinkan kita untuk memperjelas jawaban-jawaban dari Allah.
Lisa: Apa perbedaan antara karunia-karunia Roh dengan buah Roh?
John: Karunia Roh adalah sesuatu yang Allah taruhkan di dalam
kehidupan seseorang. Itu tidak perlu diusahakan atau dikembangkan. Itu
berjalan secara otomatis. Yang perlu diusahakan adalah bagaimana orang
itu menjalankannya. Sebaliknya, buah Roh harus diusahakan. Jadi, karuniakarunia Roh itu diberikan, sedangkan buah Roh itu diusahakan.
Buah Roh adalah hasil dari suatu kehidupan yang dipimpin oleh
Roh. Ketika Anda berjalan dalam Roh, buah yang diusahakan itu adalah
bahwa Anda akan menjadi seorang dengan sukacita yang lebih besar,
damai sejahtera yang lebih besar, makin sabar, makin mengasihi, dll (lihat
TANYA JAWAB
195
Galatia 5:22-23). Kasih, sukacita, atau damai sejahtera itu akan keluar
dari dalam diri Anda karena Anda sedang berjalan dengan Roh. Itu harus
dilakukan dengan kehidupan pribadi Anda. Buah Roh adalah dasar yang
akan menjaga Anda aman di dalam kehidupan pelayanan Anda. Di sisi lain,
karunia-karunia Roh berkaitan dengan kehidupan pelayanan Anda – dan
sayangnya, banyak orang mengejar karunia-karunia lebih dari pada buah
Roh.
Saya telah berdoa, “Tuhan, saya tidak pernah ingin karunia-karunia
yang Engkau letakkan di dalam hidupku menggantikan buah-buah yang
Engkau kembangkan di dalam diriku.” Saya mendoakan itu agar saya dapat
mengakhiri dengan baik, karena apa yang sering terjadi adalah bahwa
orang-orang mulai mengejar karunia-karunia Roh. Alkitab mengatakan,
“Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia
Roh” (1 Korintus 14:1). Orang-orang mengejar karunia-karunia Roh, tetapi
mereka mengabaikan buah (yaitu kasih).
Karunia tidak memiliki karakter untuk membawa orang-orang
dan dapat berakhir membinasakan mereka. Yudas mengusir setan-setan. Ia
menyembuhkan orang-orang sakit. Namun Yudas berada di neraka. Yesus
berkata, “Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan”
(Matius 26:24). Yudas mempunyai karunia-karunia Roh yang bekerja di
dalam hidupnya, tetapi dengan jelas ia tidak mengusahakan buahnya.
Lisa: Banyak orang menjalankan karunia-karunia Roh dengan hebat,
namun buah-buah Roh dalam hidup mereka begitu bertolak belakang
dengan kuasa karunia-karunia itu. Bagaimana itu terjadi?
John: Lihat saja Bileam. Bileam memiliki karunia bernubuat. Nubuatannubuatannya benar-benar ada di dalam Alkitab! Kata-kata yang ia ucapkan
adalah perkataan-perkataan Allah. Namun Allah mengutus orang-orang
untuk membunuhnya dengan mata pedangnya karena ia begitu jahat dan
tidak taat. Raja Saul adalah seorang yang gila. Pada satu titik, ia memburu
Daud, yang diurapi Allah, untuk membunuhnya. Namun di tengah-tengah
kegilaan ini, suatu hari ia bernubuat dengan para nabi (lihat 1 Samuel 19).
Fakta bahwa karunia-karunia rohani bekerja di dalam kehidupan
seseorang tidaklah menandakan restu Allah. Yesus berkata, “Banyak orang
akan berkata kepada-Ku, ‘Kami mengusir setan-seta dalam nama-Mu.
Kami membuat mukjizat-mukjizat di dalam nama-Mu. Kami melakukan
keajaiban-keajaiban yang besar di dalam nama-Mu. Kami bernubuat
dan berkhotbah di dalam nama-Mu.’” Lalu Dia akan berkata, “Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!” (lihat Matius 7:22-23). Tuhan berbicara kepadaku suatu hari
196
ROH KUDUS
dan berkata, “Tidakkah engkau perhatikan, mereka tidak berkata, ‘Tetapi
kami memberi makan orang-orang miskin di dalam nama-Mu. Kami
mengunjungi orang-orang di pernjara dalam nama-Mu’? Orang-orang
yang mengerjakan hal-hal ini mengusahakan buah Roh.” Mengusahakan
buah Roh adalah sebuah usaha perlindungan yang akan menempatkan kita
mengakhiri dengan baik.
Saya pertama kali mempelajari hal ini ketika saya sedang bekerja
untuk sebuah gereja besar, salah satu dari gereja paling terkenal di seluruh
dunia. Gereja ini dikunjungi oleh banyak pembicara paling terkenal, dan
juga banyak pembicara yang tidak begitu terkenal – semuanya pemimpinpemimpin Kristen. Pekerjaan saya adalah menjemput mereka dari
bandara dan melayani mereka selama mereka tinggal bersama kami. Saya
memperhatikan bahwa ketika pemimpin-pemimpin tertentu masuk ke
dalam kendaraan, Anda merasa seperti Yesuslah yang duduk di sampingmu.
Mereka bangkit dan berkhotbah, dan Anda merasa sepertinya Yesuslah
yang bangkit dan berkhotbah.
Yang lain akan masuk, dan Anda akan berpikir, Apa yang baru
saja terjadi? Mengapa saya merasa kotor? Mengapa percakapan mereka
begitu cabul? Kemudian mereka akan bangkit ke atas panggung dan
orang-orang akan diselamatkan, disembuhkan, dan dilayani. Ini bukanlah
keselamatan atau kesembuhan yang semu; itu adalah kuasa Roh Kudus.
Saya akan berpikir, Tuhan, saya tidak memahami ini! Apa yang sedang
terjadi? Bagaimana bisa mereka bertindak seperti ini dengan saya, lalu
mereka berjalan saja ke panggung dan melihat orang-orang diselamatkan
dan disembuhkan? Itulah ketika Allah menunjukkan padaku bahwa Yudas
juga memberitakan kerajaan Allah, mengusir setan-setan, menyembuhkan
orang-orang sakit, dan melakukan banyak mukjizat – namun Yudas berada
di neraka. Bileam bernubuat, tetapi Allah membunuhnya dengan pedang.
Saul bernubuat, tetapi ia tidak mengakhirinya dengan baik. Tuhan berkata
kepadaku, “Pengurapan Allah – karunia-karunia Allah yang bekerja di
dalam kehidupan seseorang – bukan berarti suatu tanda restu Allah.” Anda
akan mengenal mereka melalui buah mereka (lihat Matius 7:16).
Lisa: Jadi, apakah Anda akan berkata, karunia itu adalah sesuatu yang
datang ke dalam kehidupan seseorang, dan buah adalah sesuatu yang
dikembangkan di dalam kehidupan mereka – karakter batin mereka?
John: Ya, itu adalah suatu ungkapan yang sangat baik.
Lisa: Anda berbicara tentang hidup dipimpin oleh suatu kedamaian
batin, dan Anda berbicara tentang merasakan sebuah tanda – perasaan
terganggu dan tidak nyaman ketika Roh mencegah Anda. Tetapi
TANYA JAWAB
197
sebagian orang akan menantang apakah Allah bahkan masih berbicara
kepada kita saat ini? Mereka mungkin percaya bahwa Dia hanya berbicara
melalui Kitab Suci. Apakah Anda percaya Allah berbicara hari ini, dan
apakah Dia hanya berbicara sesuai dengan firman-Nya?
John: Pertama-tama, Paulus berkata kepada jemaat Korintus, “Kamu
dulunya mengikuti berhala-berhala yang bisu” (lihat 1 Korintus 12:2).
Sekarang, bisu bagi kita adalah berhala-berhala yang “bodoh”, bukan?
Sebenarnya bisu dalam konteks ini benar-benar berarti “bisu.” Dengan kata
lain, ilah-ilah yang dilayani orang-orang Korintus tidak dapat berbicara.
Paulus berkata, “Perbedaannya adalah, Allah kita berbicara.” Dan Dia
berbicara dengan jelas.
Bagaimana Allah berbicara? Perjanjian Baru menunjukkan beragam
cara bagaimana Dia berbicara kepada kita. Yang pertama dan yang paling
sering adalah melalui kesaksian batin, perasaan damai sejahtera. Inilah cara
nomor satu Dia berbicara.
Lisa: Bahkan lebih dari berbicara melalui firman-Nya?
John: Bukan, firman-Nya selalu selaras dengan itu. Jika Anda memperoleh
suatu perasaan damai yang tidak sesuai dengan firman Allah, jangan
mendengarkannya. Anda jelas memiliki motif-motif yang salah di dalam
hatimu. Pertama sekali, Anda perlu kembali pada titik netral. Firman Allah
adalah ungkapan terakhir.
Lisa: Firman itu selalu menjadi landasan dan bangunannya.
John: Ya, itu benar. Jadi kesaksian batin adalah nomor satu. Nomor dua
adalah suara yang lembut dan pelan yang dibicarakan oleh Alkitab. Yesus
berkata, “Domba-domba-Ku mengenal suara-Ku” (lihat Yohanes 10:27).
Roh Allah mengucapkan apa yang didengar-Nya dikatakan oleh Yesus, dan
itulah suara yang lembut dan pelan tersebut.
Sebagian orang telah masuk ke dalam perbudakan karena mereka
mulai mengikuti suara-suara tanpa kesaksian batin apa pun. Tiap kali
saya mendengar suara dari Allah, kesaksian batin itu menyertainya, dan
keduanya sesuai dengan firman Allah. Kita sedang membangun sebuah
dasar di sini: Firman, kesaksian, suara. Jika Anda mendengar suara tetapi
tidak memiliki kesaksian batin, jangan dengarkan kepada suara itu. Saya
telah berada di pertemuan-pertemuan di mana orang-orang bernubuat atas
saya, tetapi saya mengalami tidak ada kehadiran Allah, tidak ada kesaksian
batin. Saya tidak mengacuhkan ucapan-ucapan mereka.
Cara lain yang disebutkan Perjanjian Baru bagaimana Allah
198
ROH KUDUS
berbicara kepada kita adalah melalui mimpi. Kisah Para Rasul 16 mencatat
kisah Paulus yang bermimpi. Seorang Makedonia mendatangi Paulus di
dalam mimpinya dan berkata, “Datanglah menolong kami.” Itu adalah
Roh Kudus yang menggunakan sebuah mimpi untuk menyuruh Paulus,
“Berangkatlah ke Makedonia.” Allah lebih banyak berbicara kepada orangorang melalui mimpi dari pada cara-cara lainnya. Allah berbicara kepada
istriku secara dahsyat melalui mimpi. Namun Allah biasanya berbicara
kepadaku melalui kesaksian batin dan suara yang lembut dan pelan itu.
Cara berikutnya yang dikatakan Alkitab tentang bagaimana
Allah berbicara kepada manusia adalah melalui penglihatan. Paulus juga
mempunyai sebuah penglihatan. Ketika ia menjelaskannya, ia berkata, “Aku
tidak tahu apakah aku di dalam tubuh atau di luar tubuh” (lihat 2 Korintus
12:2). Dalam sebuah penglihatan, Anda tidak akan tahu apakah Anda di
dalam tubuh atau berada di luar tubuh, namun Anda benar-benar melihat
ke dalam dunia rohani. Ketika pendeta saya menerjunkan Lisa dan saya
ke dalam pelayanan di tahun 1989, itu adalah karena suatu penglihatan.
Ia datang ke dalam sebuah pertemua staf dan berkata, “Saya mendapat
penglihatan tadi malam. Sepertinya saya sedang menyaksikannya di sebuah
layar TV. Salah satu dari Anda, para pendeta, tidak akan menjadi staf kami
lagi. Anda akan bepergian ke mana-mana, dan Anda akan menjadi sebuah
berkat kepada Tubuh Kristus.” Lalu ia berkata, “Orang itu adalah Anda,
John Bevere.” Allah telah mengatakan hal itu kepadaku di dalam doa sekitar
delapan bulan sebelumnya, jadi itu adalah suatu peneguhan bagiku.
Cara terakhir yang dikatakan Perjanjian Baru tentang bagaimana
Allah berbicara kepada kita adalah melalui trance3. Petrus mengalami
suatu trance dalam Kisah Para Rasul 10. Suatu trans adalah ketika indra
Anda berhenti. Ini berbeda dari suatu penglihatan, karena dalam sebuah
penglihatan, indra Anda masih lengkap – Anda masih dapat bergerak.
Ketika Paulus dan Yohanes naik ke surga, mereka bergerak. Dalam suatu
trans, Anda melihat sesuatu dan Anda mendengar suara Allah. Semua
indra Anda yang lain berhenti.
Sekarang, seseorang mungkin berkata, “Tetapi bagaimana dengan
suatu potongan bulu domba?” Memotong bulu domba adalah metode
Perjanjian Lama untuk mendengarkan Allah. Anda harus mengambil
segala sesuatu dalam Perjanjian Lama dan membawanya ke kayu salib.
Salib akan membiarkannya, memperbaikinya, atau membuangnya. Saya
mengambil metode memotong bulu domba dan membawanya ke salib, dan
saya lihat bahwa salib itu membuangnya. Alkitab berkata, “Semua orang
dipimpin oleh Roh Allah,” bukan, “semua orang dipimpin oleh potongan
bulu domba” (lihat Roma 8:14). Orang-orang dalam Perjanjian Lama tidak
mempunyai Roh Allah yang tinggal di dalam mereka, maka Allah berbicara
3
trance (dipenuhi kuasa ilahi – penerjemah.)
TANYA JAWAB
199
kepada mereka melalui benda-benda, seperti potongan bulu domba. Saya
secara pribadi tidak menganjurkan penggunaan potongan bulu domba
kepada orang-orang percaya di masa Perjanjian Baru. Saya percaya itu bisa
saja, tetapi pastikanlah bahwa Anda benar-benar dipimpin oleh firman dan
kesaksian batin. Metode potongan bulu domba berada dalam dunia fisik,
dan Anda tidak ingin dikacaukan dengan bekerja di alam fisik itu. Kita
dipanggil hidup di dalam Roh dan berjalan dengan Roh.
Lisa: Saya ingin menambahkan apa yang Anda katakan. Semua jawaban
itu adalah menurut alam rohani. Kita juga punya suatu amanat yang sangat
jelas bahwa jika Anda melihat saudaramu memerlukan sesuatu, jangan
tutup hatimu (lihat 1 Yohanes 3:16-18). Kadang-kadang Anda tidak
memerlukan suatu suara dari surga. Kadang-kadang Anda hanya perlu
melihat atau mendengari tentang suatu kebutuhan. Ketika kami mendengar
apa yang sedang terjadi dengan buku-buku kami – bahwa orang-orang
mengoyakkan halaman-halamannya dan membagikannya ke mana-mana
– kami berkata, “Bagaimana bisa kita menutup hati kita?” Kami belum
pernah melihatnya, namun ketika kami mendengar itu, kami berkata, “Kita
akan menanggapinya.”
John: Ketika saya mendengar tentang seorang gadis yang diperdagangkan,
Allah tidak berbicara pada saya, tetapi saya berkata, “Lisa, kita harus
menolong.”
Lisa: Saya membacanya di sebuah majalah. Saya melihatnya ketika saya
bepergian ke luar negeri. Terkadang orang-orang mencari suatu tanda atau
suatu keadaan trans atau sebuah penglihatan atau sebuah mimpi ketika
Alkitab berkata, “Jika kamu melihat.”
John: “Jika kamu melihat saudaramu memerlukan sesuatu.”
Lisa: Dan kita mulai dengan saudara atau saudari kita yang memerlukan.
Kita mulai dengan orang-orang Kristen yang memerlukan. Kita mulai
dengan seseorang yang benar-benar dapat kita lihat, seseorang yang benarbenar dapat kita sentuh, seseorang yang suaranya benar-benar dapat kita
dengar, dan kita tidak dapat menutup hati kita. Saya temukan bahwa setiap
kali kita menanggapi apa yang kita lihat di alam nyata ini, Allah lebih lagi
memercayakan kepada kita tentang alam rohani, sebab Dia berkata, “Aku
melihat kamu telah setia dengan ini. Aku dapat memercayaimu dengan
lebih banyak lagi di alam iman.”
200
ROH KUDUS
Jawaban-Jawaban Tambahan dari John
Pertanyaan: Bagaimana Anda menghujat Roh Kudus?
John: Keterangan Yesus tentang penghujatan kepada Roh Kudus dapat
ditemukan dalam Matius 12:22-32; Markus 3:22-30 dan Lukas 12:10.
Dalam catatan Matius dan Markus, konteksnya terlihat jelas. Para
pemimpin agama menuduh Yesus mengusir setan-setan dengan kuasa
Beelzebul, penghulu setan. Saat itu ketika Yesus berkata, “Segala dosa dan
hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak
akan diampuni” (Matius 12:31). Karena itu, menghujat Roh Kudus adalah
mengatakan yang jahat secara terang-terangan kepada-Nya, khususnya
berbicara tentang penyataan diri Roh Kudus seolah-olah itu adalah
pekerjaan si jahat.
Pertanyaan: Apakah Alkitabiah untuk berdoa dan menyanyikan lagulagu kepada Roh Kudus dengan cara yang sama yang kita lakukan kepada
Sang Bapa dan Sang Anak?
John: Ya, benar sekali. Roh Kudus adalah Allah, dan Dia harus disembah
seperti Allah. Yohanes 4:24 berkata, “Allah itu Roh dan barangsiapa
menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Saya
percaya bahwa Anda harus menyembah dan memuji Roh Kudus sama
seperti Anda memuji Allah Bapa dan Allah Anak.
Pertanyaan: Bagaimana Anda tahu doa-doa atau nyayian yang mana
yang harus ditujukan kepada Roh Kudus?
John: Yesus memberi tahu para murid-Nya:
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi
sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia
datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang
akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu halhal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku….
Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal
sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku, sebab Aku pergi
kepada Bapa.
TANYA JAWAB
201
…Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa
kepada-Ku . Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu
yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu
dalam nama-Ku. (Yohanes 16:12-14, 16, 23).
Kita meminta kepada Allah Sang Bapa di dalam nama (kuasa) Yesus. Lalu
kita bersekutu dengan (artinya berkomunikasi dan bercakap-cakap dengan
atau bertanya kepada) Roh Kudus – yang telah dibahas di sepanjang buku
ini.
Pertanyaan: Apakah Alkitabiah untuk meminta kepada Roh Kudus
untuk “datang” ke dalam suatu pertemuan atau kebaktian sedangkan
Dia adalah Mahahadir?
John: Ya. Alkitab mengajarkan tentang kemaha-hadiran Allah dan
kehadiran-Nya yang menyatakan diri. Kita belajar tentang kemahahadiran-Nya dari perkataan-perkataan Daud:
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
Ke mana aku dapat lari daria hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
Jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati,
Di situ pun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar,
Dan membuat kediaman di ujung laut,
Juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku,
Dan tangan kanan-Mu memegang aku.
(Mazmur 139:7-10).
Alkitab juga mengatakan Allah tidak akan pernah meninggalkan
atau membiarkan kita (lihat Ibrani 13:5). Lagi, inilah kemahahadiran-Nya
– kehadiran-Nya yang selalu ada di manapun.
Di sisi lain, ada kehadiran Allah yang menyatakan diri. Menyatakan
diri artinya membawa sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat, yang tak
terdengar menjadi terdengar, atau yang tidak diketahui menjadi diketahui.
Allah menunjukkan kehadiran-Nya ketika Dia menyatakan diri-Nya pada
indra kita (lihat Yohanes 14:19-24). Saya percaya adalah hal yang Alkitabiah
untuk memintanya.
Pertanyaan: Mengapa kita berdoa kepada Allah untuk mencurahkan
Roh-Nya? Bukankah Dia telah melakukannya?
202
ROH KUDUS
John: Zakharia 10:1 berkata, “Mintalah hujan dari pada TUHAN
pada akhir musim semi!” Dalam Alkitab, hujan selalu mewakili sebuah
pencurahan Roh Kudus. Saya percaya bahwa ketika kita meminta Allah
untuk mencurahkan Roh Kudus, kita sedang meminta suatu pencurahan
yang baru atas masyarakat, kota-kota, dan bangsa-bangsa. Ini adalah
suatu pelepasan yang lebih besar akan penyataan kehadiran-Nya, yang
memampukan kita mengerjakan pekerjaan-Nya dan memimpin pada suatu
peningkatan penuaian jiwa-jiwa bagi kerajaan Allah.
Pertanyaan: Bagaimana saya dapat mengembangkan suatu hubungan
yang lebih mendalam dengan Roh Kudus? Bagaimana saya dapat lebih
mengalami kehadiran dan kuasa-Nya?
John: Dengan menghabiskan waktu bersama Allah dan di dalam firman-Nya.
Suatu penjelasan yang lebih lengkap tentang bagaimana mengembangkan
keintiman dengan Allah dapat ditemukan dlam bab dua dan tiga.
Pertanyaan: Jika Roh Kudus mengetahui segala sesuatu, mengapa kita
harus membaca Alkitab?
John: Allah memberi kita Kitab Suci yang diilhami-Nya karena mereka
“bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk
setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:16-17). Roh Kudus memakai firman
yang tertulis ini (kata Yunaninya adalah logos) untuk membawa kata-kata
yang diucapkan-Nya (rhema) kepada kita. Roh Kudus mempercepat logos
itu dan itu menjadi rhema yang diucapkan kepada kita. Jika kita tidak
menghabiskan waktu di dalam logos – dengan sebuah hati yang terbuka
kepada Roh – maka rhema akan lebih sulit datang. Gereja bawah tanah di
Cina dipenuhi dengan Roh Kudus, tetapi selama bertahun-tahun mereka
sangat menginginkan Alkitab. Mereka ingin membaca firman Allah
sehingga Roh Kudus dapat berkata-kata kepada mereka melaluinya dan
membuatnya hidup di dalam hati mereka. Sangatlah penting agar Anda
membaca Alkitab. Firman Allah dan Roh Allah bekerja bersama. Itulah
sebuah kerja sama.
Ingatlah, Alkitab memuat rahasia-rahasia Allah, dan Roh Kudus
adalah satu-satunya yang menyingkapkan rahasia-rahasia itu kepada kita.
Jika Anda membaca suatu bagian dari Alkitab tanpa pengaruh Roh Kudus,
Anda hanya akan melihat apa yang disampaikan teks itu dalam bahasa
manusia. Tetapi melalui Roh Kudus, Anda dapat memahami makna rohani
dari teks itu, yang melampaui pengertian manusia, karena di dalam Roh,
kita memiliki pikiran Kristus:
TANYA JAWAB
203
Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi
dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah
bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang
mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka
tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi seperti ada tertulis:
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah
didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam
hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang
mengasihi Dia.”
Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab
Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi
dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa
yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri
yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang
tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita
tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah,
supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan
karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang
mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia
Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh
hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak
menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya
adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab
hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani
menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang
lain. Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga
ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
(1 Korintus 2:7-16).
Pertanyaan: Gerejaku kering. Apa yang dapat saya lakukan sebagai
seorang anggota untuk membawa lebih banyak Roh ke dalamnya?
John: Kecuali Anda adalah seorang pemimpin di dalam gerejamu, yang
dapat Anda lakukan hanyalah berdoa. Pertama, undanglah Roh Kudus ke
dalam hidupmu, sehingga Anda membawa penyataan kehadiran-Nya ke
dalam gereja beserta Anda. Kedua, mintalah agar Allah menggerakkan
hati para pemimpinmu untuk menjadi lebih terbuka kepada penyataan
kehadiran Roh Kudus.
204
ROH KUDUS
Pertanyaan-Pertanyaan
Diskusi
Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari
Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 6.
1. Setiap orang percaya memiliki kemampuan untuk menjalankan
karunia-karunia rohani. Kira-kira seperti apa kelihatannya menjalankan
karunia-karunia ini di luar bentuk-bentuk “pelayanan’ yang baku?
2. Ketika Anda percaya bahwa Allah sedang memberimu damai
sejahtera mengenai suatu keputusan, apa yang memberi Anda
keyakinan bahwa Anda sedang mendengarkan Dia?
3. Apakah Roh Kudus pernah berbicara melalui pasangan Anda dan
bukannya berbicara langsung kepada Anda? Menurut Anda,mengapa
Dia memilih bekerja dengan cara ini,dan bagaimana Anda menerima
petunjuk tersebut untuk hidup Anda?
4. Ketika Anda perlu membuat keputusan-keputusan besar dan
nampaknya Anda tidak dapat memperoleh petunjuk,apa yang dapat
Anda lakukan?
Lihatlah Amsal 11:14; 15:22; 24:6 dan Roma 8:26-27.
5. Apakah Anda percaya bahwa Allah masih berbicara kepada orang-
orang saat ini? Bagaimana Dia telah berbicara kepada Anda?
TANYA JAWAB
205
CATATAN
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
__________________________________________________________
LAMPIRAN
Bagaimana Menerima Keselamatan
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara
orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya
dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Roma 10:9-10
R
oh Kudus rindu berkomunikasi dengan Anda setiap saat,
mendorong dan memperlengkapi Anda untuk mengenal Allah
dan meluaskan kerajaan-Nya. Tetapi langkah pertama kepada
suatu kehidupan yang intim dengan Roh Allah adalah menerima
keselamatan melalui Anak-Nya, Yesus Kristus.
Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, Allah telah membuat
jalan bagi Anda untuk memasuki kerajaan-Nya sebagai seorang putra atau
putrid yang terkasih. Pengorbanan Yesus di kayu salib membuat tersedianya
kehidupan yang kekal dan berkelimpahan dengan cuma-cuma bagi Anda.
Keselamatan adalah karunia Allah bagi Anda; Anda tidak dapat melakukan
apa pun untuk memperolehnya atau menjadi layak mendapatkannya.
Untuk menerima karunia yang berharga ini, terlebih dahulu akuilah
dosamu yang hidup bebas dari Penciptamu (sebab inilah akar dari semua
dosa yang telah Anda perbuat). Pertobatan ini adalah suatu bagian sangat
penting dalam menerima keselamatan. Petrus membuatnya jelas pada hari
di mana 5.000 orang diselamatkan dalam kitab Kisah Para Rasul: “Karena
itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan” (Kisah Para Rasul
3:19). Kitab Suci menyatakan bahwa setiap kita terlahir sebagai seorang
budak dosa. Perbudakan ini berakar di dalam dosa Adam, yang memulai
pola ketidaktaatan yang disengaja. Pertobatan adalah suatu pilihan untuk
berjalan menjauhi ketaatan kepada diri sendiri dan kepada Setan, bapa
segala dusta, dan berbalik pada ketaatan kepada Tuan Anda yang baru,
Yesus Kristus – Dia yang telah memberikan hidup-Nya bagi Anda.
Anda harus menjadikan Yesus Tuhan dalam hidup Anda. Membuat
Yesus “Tuhan” berarti Anda memberi-Nya kepemilikan dari hidup Anda
208 ROH KUDUS
(roh, jiwa, dan tubuh) – seluruh diri Anda dan semua yang Anda miliki.
Otoritas-Nya atas hidup Anda menjadi mutlak. Pada saat Anda melakukan
ini, Allah membebaskan Anda dari kegelapan dan memindahkan Anda ke
dalam terang dan kemuliaan kerajaan-Nya. Anda benar-benar pandah dari
kematian kepada kehidupan – Anda menjadi anak-Nya!
Jika Anda ingin menerima keselamatan melalui Yesus, ucapkanlah
doa ini:
Allah di Surga, kuakui bahwa aku adalah seorang berdosa dan
telah jatuh dari standar kebenaran-Mu. Aku layak dihukum
sampai selama-lamanya karena dosaku. Terima kasih karena
Engkau tidak meninggalkanku dalam keadaan ini, karena aku
percaya Engkau mengutus Yesus Kristus, anak-Mu yang tunggal,
yang telah dilahirkan oleh perawan Maria, telah mati bagiku
dan menanggung hukumanku di atas kayu salib. Aku percaya
Dia telah bangkit kembali pada hari yang ketiga dan sekarang
duduk di sebelah kanan-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamatku.
Maka pada hari ini, aku bertobat dari ketidakbergantunganku
dari-Mu dan memberikan seluruh hidupku pada Ketuhanan
Yesus.
Yesus, aku mengakui Engkau sebagai Tuhan dan
Penyelamatku. Masuklah ke dalam hidupku melalui RohMu dan ubahlah aku menjadi seorang anak Allah. Aku
meninggalkan hal-hal kegelapan yang dulu kupegang, dan sejak
hari ini dan seterusnya, aku tidak akan lagi hidup untuk diriku
sendiri; tetapi dengan anugerah-Mu, aku akan hidup bagi
Engkau yang telah memberikan diri-Mu bagiku sehingga aku
dapat hidup selamanya.
Terima kasih, Tuhan; sekarang hidupku sepenuhnya
berada di dalam tangan-Mu, dan sesuai dengan firman-Mu
aku tidak akan pernah malu.
Selamat datang dalam keluarga Allah! Saya mendorong Anda
membagikan berita sukacita ini kepada orang percaya yang lain. Adalah
juga penting agar Anda bergabung dengan sebuah gereja lokal yang percaya
kepada Alkitab dan terhubung dengan orang lain yang dapat mendorong
Anda di dalam iman Anda yang baru. Jangan segan-segan menghubungi
pelayanan kami untuk membantu menemukan sebuah gereja di daerah
Anda (kunjungi MessengerInternational.org).
Anda baru saja telah memulai perjalanan keintiman yang paling
luar biasa dengan Allah yang Mahatinggi. Kiranya Anda bertumbuh dalam
persekutuan dengan-Nya setiap hari!
ROH KUDUS
Buku yang Anda pegang sekarang adalah bagian dari Kurikulum
Pengajaran Roh Kudus oleh John Bevere. Dengan membaca
buku ini dan menggunakan materi pendukung yang disertakan
dalam DVD ROM dan yang diunduh dari CloudLibrary.org, Anda
akan dapat mempelajari setiap bagian dari seri pengajaran yang
dinamis dan mengubahkan kehidupan ini. Pelajarilah dengan baik,
ia akan memengaruhi dan meningkatkan kehidupan perjalanan
kerohanian Anda, yang memampukan Anda melakukan lebih
banyak lagi bagi Allah.
Kurikulum Pengajaran Roh Kudus lengkap berisi antara lain:
-Buku teks Roh Kudus
Satu-satunya bagian yang tercetak dalam kurikulum ini.
Buku ini juga tersedia dalam bentuk PDF di dalam DVD ROM
-DVD ROM Materi pendukung Roh Kudus
Disc yang disertakan memuat seluruh materi kurikulum
pengajaran dalam format digital. Anda tidak dapat
menikmati DVD ROM ini di pemutar DVD Anda. Berkasberkas di dalamnya hanya dapat diakses di dalam computer,
tablet, atau ponsel pintar Anda.
-Buku Audio Roh Kudus
Rekaman pembacaan enam bab buku Roh Kudus tersedia
dalam format MP3
-Video Sesi Pengajaran Roh Kudus
Video Enam Sesi Pengajaran Roh Kudus tersedia dalam
format MP4.
-Audio Sesi Pengajaran Roh Kudus
Audio Enam Sesi Pengajaran Roh Kudus tersedia dalam
format MP3
-Materi Bonus
DVD ROM ini juga memuat buku Tak Kenal Menyerah dan
Gadis-gadis dengan Pedang
Semua materi kurikulum ini
adalah hadiah untuk Anda!
Silakan menggandakan DVD ROM ini, menyalin materi
di dalamnya, mengirimkannya melalui email ke sahabat,
menyalinnya ke dalam dokumen pengolah kata, mengirimkan
bahan pengajaran ini ke gereja Anda dan mengungggahnya
di Internet untuk kegunaan lainnya. Distribusikan materi ini ke
tempat-tempat yang haus akan Firman Allah dan memerlukan
kehidupan Kristen mereka dikuatkan.
Ingin tahu lebih lanjut? Pindai ini:
Kunjungi CloudLibrary.org untuk materi-materi
pengajaran lainnya dari John dan Lisa Bevere.
Download