Roh Kudus: Sebuah Pengantar oleh John Bevere © 2014 2015 Messenger International Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Inggris dengan judul The Holy Spirit: An Introduction © 2013 Messenger International MessengerInternational.org ISBN 978-1-933185-83-5 Bahan-bahan pengajaran tambahan dalam bahasa Indonesia dapat diunduh secara gratis di: www.CloudLibrary.org Buku ini disebarkan secara CUMA-CUMA kepada para pemimpin Kristen dan calon pemimpin Kristen yang akan muncul kemudian dan bukan untuk diperjualbelikan. Ini adalah hadiah dari Messenger International, lembaga pelayanan John dan Lisa Bevere. Untuk menghubungi penulis (disarankan dengan Bahasa Inggris): [email protected] Penerjemah & Editor: Slamat Parsaoran Sinambela Layout: Budi Wilken Siahaan Dicetak di Indonesia. Kutipan ayat Kitab Suci yang tidak diberi keterangan diambil dari Alkitab Terjemahan Baru © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (NLT) diterjemahkan dari New Living Translation. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (AMP) diterjemahkan dari AMPLIFIED Bible. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (The Message) diterjemahkan dari THE MESSAGE. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (AMP) diterjemahkan dari AMPLIFIED Bible. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (CEV) diterjemahkan dari Contemporary English Version. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (NASB) diterjemahkan dari New American Standart Bible. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (Philips) diterjemahkan dari JB PHILIPS. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (GW) diterjemahkan dari GOD’S WORD. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (GNT) diterjemahkan dari GOOD NEWS TRANSLATION. Kutipan Kitab Suci yang diberi keterangan (TLB) diterjemahkan dari The Living Bible. DAFTAR ISI Mengenai Buku Interaktif Ini ...................................................... IV Pengantar oleh Addison Bevere .................................................... V 1.Siapakah Roh Kudus? ............................................................... 1 2.Kepribadian Roh Kudus ............................................................ 37 3.Tiga Tingkatan Hubungan ...................................................... 73 4.Dimampukan oleh Roh ............................................................. 105 5.Bahasa Roh ............................................................................... 145 Bab Tambahan: Tanya & Jawab Bersama John dan Lisa Bevere .. 185 Lampiran: Bagaimana Menerima Keselamatan ............................. 207 Catatan Mengenai Buku Interaktif Ini Buku ini boleh dibaca mulai dari sampul depan hingga sampul belakang, sama seperti buku yang lain. Namun, kami mendorong Anda untuk menggali bagian-bagian interaktif pilihan untuk memperoleh suatu pengalaman yang lebih pribadi. Tiap bab dalam buku ini dibagi ke dalam lima bacaan harian yang disarankan, dengan renungan yang sesuai di akhir bab tersebut. Anda dapat memilih untuk menyelesaikan satu bacaan dan satu renungan per hari, atau Anda dapat menyesuaikan bagian-bagian ini menurut apa yang lebih Anda sukai. Kami menyarankan agar mereka yang bersekutu dalam sebuah kelompok belajar menyelesaikan bacaan dan renungan sebanyak satu bab per minggu. Jika Anda membaca buku ini sebagai bagian dari studi Messenger Series mengenai Roh Kudus: Sebuah Pengantar, kami merekomendasikan agar Anda menonton atau mendengarkan sesi pengajaran setiap minggunya, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan diskusi sebagai sebuah kelompok. Kemudian, bacalah bab-bab dalam buku ini dan selesaikanlah renungannya. Ada satu sesi pengajaran dalam setiap bab di dalam buku ini. Pertanyaanpertanyaan diskusi untuk setiap bab terdapat setelah bahan renungan harian. Selamat menikmati! IV Pendahuluan Ketika ayah pertama kali meminta saya menolongnya mengerjakan buku ini, saya segera diserang rasa tidak percaya. Pikir saya, mungkin dia belum mendoakan hal ini. Terus terang, saya memandang diri saya bukanlah calon yang layak untuk melakukannya. Bahkan, memikirkan permintaannya saja sudah membuat perut saya bergejolak seolah sedang berada di tengahtengah suatu pertandingan breakdance. Dengan penuh hormat, saya meminta ayah untuk mempertimbangkan beberapa alternatif dan menyediakan lebih banyak waktu untuk berdoa sungguh-sungguh mengenai perkara ini (mungkin satu atau dua tahun). Namun setelah satu hari berdoa, ia yakin bahwa sayalah orang yang tepat untuk tugas itu. Penting baginya agar Roh Kudus tidak menjadi tabu di antara generasi-generasi yang lebih muda, dan ia menghargai masukan saya sebagai seorang yang berada di pertengahan dua puluhan. Ayah dan saya tahu bahwa banyak orang, baik muda maupun tua, akan menghindari topik ini jika mereka tidak mengerti siapa Roh Kudus itu dan apa peran-Nya. Maka, walaupun saya takut, bagaimana bisa saya menolak permintaan ayah? Saya terpaksa menyetujuinya. Apa yang terjadi kemudian, hanya dapat dilukiskan sebagai sebuah perjalanan yang mengubahkan hidup. Saya mulai melihat Kitab Suci dalam terang yang baru karena Allah membuka mata saya pada banyaknya keajaiban Roh-Nya. Segera saya temukan bahwa Roh Kudus adalah Pribadi yang paling disalahmengerti di dalam Gereja. Tak terhitung nama dan sebutan yang ditujukan kepada-Nya, namun terlalu sedikit orang yang mengenal-Nya sebagaimana Dia sebenarnya. Tujuan dari buku ini adalah untuk menjembatani sebuah perkenalan kepada Pribadi Roh Kudus dengan membawa Anda menjelajahi Kitab Suci. Bagian-bagian dari buku ini mungkin menantang, namun saya menjanjikan bahwa perjalanan itu layak menyita waktu dan tenaga Anda. V Seraya Anda membaca kata-kata di lembaran-lembaran ini, mintalah Roh Kudus untuk menuntun Anda ke dalam seluruh kebenaran. Dia akan mengenyahkan keyakinan-keyakinan yang tidak berdasar pada firman-Nya. Anda akan menemukan bahwa Dia bukanlah “kepunyaan” sebuah denominasi atau sebuah gerakan saja, dan Dia tidak dapat dibatasi oleh sebuah generasi atau sebuah zaman. Dia telah diutus untuk menyatakan Yesus dan memampukan seluruh Tubuh Kristus. Dia telah membuat hati kita menjadi rumah-Nya, dan Dia telah berjanji membuat hidup kita menjadi baik. Yang perlu kita lakukan hanyalah memberi-Nya kendali. Anda tidak akan bisa menemukan seorang teman dan rekan yang lebih baik dari Roh Kudus. Dia akan setia menyertai Anda melalui semua pergumulan dan sukacita hidup. Dia telah berjanji tak akan pernah membiarkan atau meninggalkanmu karena Saudara adalah gairah dan kegirangan-Nya. Bersiaplah untuk menemukan Dia yang definisinya menakjubkan! -Addison Bevere, COO, Messenger International Kini, kita semua dapat datang kepada Bapa melalui Roh Kudus yang sama karena apa yang telah dikerjakan Kristus bagi kita. (Efesus 2:18, NLT). VI 1 Siapakah Roh Kudus Itu? Tetapi Penghibur (Penasihat, Penolong, Pengantara, Pengacara, Penguat, Pendamping), yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku [di tempat-Ku, untuk mewakili-Ku dan bertindak atas nama-Ku], Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu (membawa kepada ingatanmu) akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. -Yohanes 14:26 AMP Hari 1 S aat itu malam tahun baru. Suatu dorongan untuk berpuasa dan berdoa muncul dalam hati saya. Saya bertanya kepada Tuhan, “Kitab apa dalam Alkitab yang harus kubaca?” Yang mengejutkan, saya mendengar, “Kitab Kisah Para Rasul.” Mengapa saya terkejut? Karena dalam waktu puasa dan doa yang sebelumnya, saya juga bertemu dengan perintah yang persis seperti ini: “Bacalah kitab Kisah Para Rasul.” Selama masa puasa saya yang sebelumnya, yang menonjol dalam kitab Kisah Para Rasul adalah suatu konflik dalam tujuan dan arah dalam kehidupan Rasul Paulus, dan akibatnya menghasilkan pelbagai kesulitan. Izinkanlah saya menjelaskannya. Paulus dipilih Allah untuk memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi. Ia berkata, “Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul, dan sebagai guru kepada orang-orang bukan Yahudi” (2 Timotius 1:11). Ini adalah sebuah perintah yang khusus dan terfokus. Ia mengulangi penunjukan ini beberapa kali di sepanjang hidupnya. Di awal perjalanan kerasulannya yang pertama, ia berkata kepada orangorang Yahudi, “Kami berbalik kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Sebab Tuhan telah memerintahkan kami: ‘Aku telah menetapkan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi’” (Kisah Para Rasul 13:46-47). Selama perjalanannya yang kedua, ia dengan berani mengatakan, “Mulai dari sekarang, aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain” (Kisah Para Rasul ROH KUDUS 2 18:6). Kepada jemaat di Roma, ia menulis, “Aku adalah rasul untuk bangsabangsa bukan Yahudi” (11:13). Pernyataan ini berlanjut dalam seluruh tulisannya. Namun, karena kasih dan kerinduannya untuk melihat orang-orang Yahudi sebangsanya diselamatkan, ia berulang kali mencari sinagogesinagoge di hampir setiap kota yang dikunjunginya. Ia biasanya mendekati orang-orang Yahudi sebelum berusaha menjangkau orang-orang bukan Yahudi; bahkan, sering kali penolakan orang-orang Yahudi terhadap beritanya itulah yang membawanya kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Sebagai akibatnya, orang-orang Yahudi menjadi sumber penganiayaan dan kesukaran terbesar bagi Paulus. Mereka menggerakkan massa dan menciptakan rasa permusuhan antara sang rasul dengan para pemimpin non-Yahudi. Rencana mereka untuk memecah-belah itulah yang berada di balik kebanyakan huru-hara, penangkapan, pemukulan dan pengadilan yang Paulus hadapi. Sebuah catatan penting: Allah sungguh-sungguh peduli dengan orang-orang Yahudi. Itulah alasannya Yakobus, Petrus dan Yohanes diutus kepada mereka: “Yakobus, Petrus dan Yohanes, yang dikenal sebagai sokoguru jemaat… mendorong kami terus berkhotbah kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sementara mereka melanjutkan pekerjaan mereka di antara orang-orang Yahudi” (Galatia 2:9, Alkitab NLT). Pesan yang disingkapkan kepada saya selama masa puasa yang sebelumnya sangatlah jelas: “Nak, tetaplah berada di dalam anugerah di mana Aku memanggilmu untuk menjalaninya. Jangan biarkan kasih sayang dan cintamu menjauhkanmu dari penugasan ilahi di dalam hidupmu.” Mengingat perjumpaan yang sangat jelas ini, mengejutkanlah bahwa Allah meminta saya untuk membaca lagi kitab Kisah Para Rasul. Lagi pula, ada enam puluh lima kitab lain untuk dipilih dalam Alkitab. Saya sangat senang karena menaatinya, karena ketika saya menjelajahi kitab Kisah Para Rasul, sesuatu yang sepenuhnya berbeda mencolok bagi saya (ini menunjukkan bahwa firman Allah benar-benar hidup). Kali ini, yang berlompatan dari halaman-halamannya adalah seberapa banyak para pemimpin dan anggota Jemaat mula-mula memandang Roh Kudus, berinteraksi dengan-Nya, bergantung kepada-Nya, dan berbicara tentang Dia. Dia adalah suatu bagian penting dari kehidupan mereka dan terlibat dalam segala sesuatu yang mereka lakukan. Dia sangat menonjol dalam pelayanan penjangkauan mereka, persekutuan tim mereka, dan pertemuanpertemuan mereka, dan Dia selalu terlibat di dalam kegiatan mereka. Berikut adalah contoh-contoh dari pernyataan yang menonjol: • “Mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus?” (Kisah Para Rasul 5:3) SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 3 • “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?” (Kisah Para Rasul 5:9) • “Kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 5:32) • “Kamu selalu menentang Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 7:51) • “Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka.” (Kisah Para Rasul 11:12) • “Seorang dari mereka… bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar” (Kisah Para Rasul 11:28) • “Oleh karena disuruh Roh Kudus…” (Kisah Para Rasul 13:4) • “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami…” (Kisah Para Rasul 15:28) • “Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.” (Kisah Para Rasul 16:6) • “Mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.” (Kisah Para Rasul 16:7) • “Paulus didorong oleh Roh Kudus dan bersaksi…” (Kisah Para Rasul 18:5) • “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” (Kisah Para Rasul 19:2) • “Paulus merasa didorong oleh Roh untuk melintasi Makedonia.” (Kisah Para Rasul 19:21, NLT) • “Roh Kudus memberi tahuku dari kota ke kota…” (Kisah Para Rasul 20:23, NLT) • “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah.” (Kisah Para Rasul 20:28) Kata-kata seperti ini berlompatan dari halaman-halaman kitab ini secara berulang-ulang. Hal yang jelas-jelas menyakitkan adalah kenyataan bahwa kita tidak melihat pola yang sama ini di Gereja masa kini. Apa yang biasa di antara orang-orang percaya di kitab Kisah Para Rasul terlihat jarang sekarang. Saya tidak hanya menujukkan kekurangan ini dalam kehidupan 4 ROH KUDUS orang lain, namun pertama kali dan yang terutama adalah kekurangan di dalam hidupku sendiri. Sementara saya membaca, saya menyadari bahwa saya telah menjauhkan diri dari menikmati, mencari dan bergantung kepada pimpinan, keakraban, interaksi dan pengaruh hebat dari Roh Allah. Begitu hal ini menjadi jelas bagiku, bagaimana mungkin saya menyimpannya dan tidak membagikannya kepada Anda? Pernyataan Pendahuluan Izinkanlah saya membuat beberapa pernyataan pendahuluan yang akan menjadi lebih jelas saat kita mempelajari diskusi penting ini: Pertama, sebenarnya tidak ada kehidupan Kristen tanpa Roh Kudus. • Tanpa Roh Kudus, kekristenan akan kering, monoton, dan duniawi. • Tanpa Roh Kudus, pekerjaan kita sia-sia dan menjemukan. • Tanpa Roh Kudus, tidak ada persekutuan dengan Allah. Hilangkanlah Roh Kudus dari suatu gereja dan satu dari dua hal ini akan terjadi: • Gereja akan berubah menjadi sebuah klub sosial. • Gereja akan menjadi sebuah lembaga keagamaan. Yang benar adalah… • Tidak ada pewahyuan tanpa Roh Kudus. Bahkan, tanpa Roh Kudus, Alkitab akan jadi mematikan; sebab kita diberitahu, “hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan” (2 Korintus 3:6). • Tidak ada penglihatan tanpa Roh Kudus. • Tidak ada sukacita tanpa Dia. • Tidak ada damai tanpa Dia. • Tidak ada kemerdekaan tanpa Roh Kudus. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana pun ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan (2 Korintus 3: 17). SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 5 Perhatikanlah perkataan “di mana pun ada Roh Allah.” Pikirkanlah hal ini. Roh Allah Mahahadir, Dia ada di mana pun setiap waktu. Daud mengatakan, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” (Mazmur 139:7). Jawabannya jelas, tidak ada. Daud meneruskan dengan menulis, “Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana! Jika aku pergi ke bawah tanah, Engkau pun di sana! Jika aku terbang dengan sayap fajar ke kaki langit timur jauh, Engkau akan menemukanku dalam sekejap – Engkau sudah menanti di sana!” (Mazmur 139:8-10, Alkitab The Message). Jelas sekali, Dia ada di manapun pada segala waktu. Maka pertanyaan berikut yang harus kita tanyakan adalah, “Apakah ada kemerdekaan di manapun? Lihatlah lagi perkataan Paulus: “Di manapun ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Kita telah buktikan bahwa Dia ada di manapun, maka sekali lagi, apakah ada kemerdekaan di manapun? Jawabnya adalah, tidak sama sekali. Tidak ada kemerdekaan di rumah-rumah pelacuran, bar, penjara, dan rumah sakit. Saya telah pergi ke banyak tetangga, sekolah, rumah, dan bahkan gereja di mana tidak ada kemerdekaan. Jadi apa yang dinyatakan Alkitab di sini? Saya usulkan agar ini menjadi sebuah terjemahan yang lebih akurat: Di manapun Roh menjadi Tuhan, di sanalah terdapat kemerdekaan (2 Korintus 3:17, parafrase pengarang). Kata Yunani untuk tuhan adalah kyrios. Itu diartikan sebagai “tertinggi dalam kekuasaan.” Roh Kudus tidak diizinkan berkuasa di kebanyakan bar, penjara, rumah sakit, atau rumah, dan bahkan di banyak gereja. Di manapun, Dia disambut sebagai yang tertinggi dalam kekuasaan, di sanalah Anda akan menemukan kemerdekaan dan keadilan bagi semua orang. Tujuan Pesan Ini Tujuan dari pesan ini adalah untuk memperkenalkan Anda kepada Pribadi Roh Kudus. Berjilid-jilid buku dapat dituliskan tentang Dia. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dapat dihabiskan berbicara tentang Dia. Saya telah menikahi istri saya, Lisa, selama lebih dari tiga puluh tahun. Sepanjang saya mengenalnya, saya masih menemukan aspek-aspek dari kepribadiannya, ketertarikannya, kerinduannya, dan perangai-perangainya yang belum pernah saya tahu. Baru-baru ini, kami menghabiskan beberapa hari berdua merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ketiga puluh tahun. Selama waktu itu, saya belajar aspek-aspek dari impian-impiannya, 6 ROH KUDUS pilihan-pilihannya, dan bahkan kemampuan-kemampuannya yang belum pernah saya sadari. Dalam hal kemampuan, saya tidak pernah berpikir betapa berbakatnya Lisa di bidang golf. Dia tahu betapa saya sangat menikmati olahraga, jadi ia tawarkan menemaniku di punggung sembilan padang golf yang indah. (Saya hanya bermain satu ronde karena itulah waktu kami bersama-sama). Ada sebuah jurang besar pada lubang yang ketujuh belas. Istriku selalu suka tantangan yang baik, maka saya bertanya apakah ia mau mencoba memukul bola. Diperlukan lemparan sejauh 137 meter untuk melewati jurang sedalam 60-an meter itu. Jika pukulannya gagal, bolanya akan menghilang di lautan. Saya ambil sebuah bola lama untuk dipakai Lisa (karena saya berpikir tidak akan pernah melihatnya lagi). Ia berdiri di atas kotak tempat mulai memukul bola golf dan melemparkannya sejauh 160an meter ke bagian lapangan di sisi seberang sana. Duh, setelah tiga puluh tahun menikah, sebuah bakat baru telah ditemukan. Selama waktu makan kami setiap malam, Lisa membagikan pengetahuan, kebijaksanaan, minat dan kerinduan yang belum pernah sebelumnya dibagikannya pada saya. Pendeknya, saya takjub tentang betapa dalamnya perempuan luar biasa yang saya sebut istri saya ini. Mustahil untuk membagikan seluruh pengetahuan yang Lisa miliki hanya dalam beberapa bab singkat. Juga tak dapat hanya dalam beberapa jilid buku. Namun, yang dapat saya lakukan hanyalah memberi tahu Anda bagaimana berinteraksi dan membantahnya. Saya dapat membagikan apa yang ia sukai, minatnya, dan bagaimana bekerja dan bergaul dengannya. Saya dapat memberi tahu Anda kekuatan-kekuatannya, kelemahannya, dan apa yang ia suka dan apa yang ia tidak pedulikan. Pengetahuan perkenalan ini akan menjadi suatu katalis untuk memiliki suatu hubungan yang akrab dengannya. Jika mustahil untuk menceritakan selengkapnya tentang Lisa, yang usianya hanya beberapa puluh tahun, lalu bagaimana mungkin saya dapat menceritakan sepenuhnya tentang Roh Kudus kepada Anda, sementara Dia ada dari kekekalan sampai kekekalan? Saya sungguh-sungguh tidak dapat melakukannya! Tetapi yang dapat saya lakukan adalah memperkenalkan Anda kepada-Nya. Saya dapat memberi tahu Anda mengenai kepribadianNya, apa yang menarik bagi-Nya dan apa yang Dia sukai. Saya dapat mendefinisikan hubungan kita dengan Dia dan membagikan beberapa cara agar kita dapat bergaul dengan-Nya. Saya dapat memberi tahu Anda mengapa hubungan kita dengan Roh Kudus begitu penting dan bagaimana Dia memampukan kita untuk memenuhi keinginan Allah bagi hidup kita. Pengertian mendasar ini dapat menggerakkan Anda ke dalam hubungan yang lebih mendalam dan penuh arti dengan Dia. SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 7 Hari 2 Kesalahpahaman yang Serius Ada sebuah kesalahan yang diperbuat banyak orang: mereka berusaha memahami pekerjaan dan kuasa Roh Kudus tanpa lebih dulu mengenal-Nya sebagai sebuah Pribadi. Sangat penting kita tetapkan dalam hati dan benak kita apakah kita memercayai bahwa Roh Kudus itu adalah suatu Pribadi ilahi: Dia yang kudus tak terbatas, bijak tak terbatas, dan besar tak terbatas, namun sangat lembut, sensitif dan sangat berbelas kasihan. Apakah kita percaya bahwa Dialah yang layak menerima penghormatan, kasih sayang, iman, kasih, penyembahan, dan penyerahan total dari kita? Atau, apakah kita malah hanya percaya bahwa Roh Kudus itu hanyalah suatu pengaruh yang berasal dari Allah – semacam kuasa mistis yang ilahi, tak ada bedanya dengan sesuatu yang kita pikirkan ketika kita mengacu kepada “roh kemurahan hati” atau “semangat persaingan”? Pandangan yang terakhir ini dangkal, kasar dan bahkan agamawi. Kalau ini yang kita percayai, kita akan mudah terkena kesombongan atau kebanggaan rohani, yang akan membuat kita memamerkannya seolah-olah kita memiliki kuasa Kekristenan yang lebih tinggi. Namun, jika kita memandang-Nya sebagai yang tak terbatas dalam keagungan, kemuliaan, kemegahan, kebijaksanaan, pengetahuan, dan kekudusan, serta jika kita memercayai Dia, sebagai suatu Pribadi, memiliki kesatuan dengan Bapa dan Anak untuk memiliki hidup kita dan membuatnya menjadi baik, maka kita akan memandang-Nya dengan ketakjuban yang kudus. Seseorang yang melihat Roh Allah sebagai suatu pengaruh atau kuasa tertinggi akan tetap berkata, “Saya menginginkan Roh itu lebih lagi.” Sebaliknya, seseorang yang melihat-Nya sebagai suatu Pribadi yang luar biasa akan berkata, “Bagaimana saya dapat memberi diriku lebih lagi bagi Dia?” Persepsi Kita akan Dia Salah satu alasan mengapa banyak orang merasa Roh Allah sebagai suatu pengaruh saja, dan bukannya sebuah Pribadi, adalah caranya Dia dibicarakan. Apakah Anda pernah mendengar seseorang menyebut “Roh Kudus” sebagai “benda”? Saya telah melayani selama tiga puluh tahun; jika 8 ROH KUDUS saya diberi satu dolar setiap kali saya mendengar Roh Allah disebut sebagai “benda,” maka saya sudah sangat kaya. Sayangnya, begitu banyak dari antara kita yang tidak menangkap kepenuhan hadirat Roh Kudus karena kita menolak menghormati-Nya sebagai suatu Pribadi. Roh Allah tidak akan menyatakan diri di mana Dia tidak dihormati (lihat Matius 13:54-58; Mazmur 89:7). Saya ingin mencatat bahwa dalam menyebut Roh Kudus sebagai “Pribadi”, saya tidak menyebut-Nya manusia. Apa yang saya katakan hanyalah bahwa Dia mempunyai gelar-gelar dari apa yang kita anggap merupakan kepribadian. Roh Kudus itu adalah Allah, bukan seorang manusia. Tetapi kita harus ingat, manusia diciptakan dalam rupa Allah. Jadi, Dia tidaklah seperti kita; sebaliknya, kitalah yang seperti Dia. Sebagai sebuah Gereja, kita memilih untuk memandang-Nya sebagai suatu “keberadaan kudus” daripada Dia yang paling kudus. KerinduanNya adalah menjadi sahabat terbaik kita, namun kita telah membatasi keterlibatan-Nya dalam hidup kita. Kebenaran yang menyedihkan adalah kita secara kurang hati-hati telah menolak persahabatan yang paling memenuhi yang disediakan bagi kita. Marilah kita melihat sekilas pada beberapa ayat Alkitab yang dengan sempurna menggambarkan kepribadian Roh Kudus: • Dia mempunyai pikiran (lihat Roma 8:27). • Dia mempunyai sebuah kehendak (lihat 1 Korintus 12:11). • Dia memiliki emosi, seperti kasih dan sukacita (lihat Roma 15:30; Galatia 5:22). • Dia menghibur (lihat Kisah Para Rasul 9:31). • Dia berbicara (lihat Ibrani 3:7); bahkan, Dia berbicara dengan jelas (lihat 1 Timotius 4:1). • Dia mengajar (lihat 1 Korintus 2:13). • Dia dapat dibuat merasa berduka (lihat Efesus 4:30). • Dia dapat terhina (lihat Ibrani 10:29). • Dia dapat ditentang (lihat Kisah Para Rasul 7:51). • Dia dapat dibohongi (lihat Kisah Para Rasul 5:1-11). SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 9 Jika gelar-gelar ini begitu jelas terlihat di dalam Alkitab, maka kita harus bertanya, mengapa Roh Kudus begitu disalahpahami? Sang Merpati Ketika banyak orang berpikir tentang Roh Kudus, pikiran mereka segera terkait dengan seekor merpati. Mengapa sering kali inilah asosiasi pertama? Apakah Roh Kudus pernah menyatakan diri sebagai seekor merpati? Jawabannya benar-benar tidak. Dalam keempat Injil kita membaca bahwa Roh Allah turun ke atas Yesus seperti seekor merpati (Lihat Matius 3:16; Markus 1:10; Lukas 3:22; Yohanes 1:32). Namun bukankah sering kita mengatakan seperti “ia berlari seperti angin” atau “ia kuat seperti seekor banteng”? Jika saya katakan bahwa putra saya kuat seperti seekor banteng, apakah itu membuatnya menjadi seekor hewan berkaki empat? Sama sekali tidak! Mirip dengan itu, mengatakan bahwa Roh itu turun seperti seekor merpati bukanlah hendak mengatakan bahwa Dia adalah seekor merpati. Sebagian orang mungkin berkata, “Ya, tetapi John, Dia digambarkan seperti nyala api di hadapan takhta Allah” (lihat Wahyu 4:5). Benar, ini adalah satu hal, namun Alkitab juga berkata, “Aku melihat… di tengahtengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih…” (Wahyu 5:6). Inilah gambaran Yohanes tentang Yesus. Anda dan saya tahu bahwa Yesus pastilah bukan seekor hewan berkaki empat. Sama halnya dengan itu, Roh Kudus juga bukanlah suatu api mistis yang menyala di depan takhta Allah. Jadi, Siapakah Roh Kudus itu? Alkitab membuatnya begitu jelas bahwa Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari ke-Allahan. Kejadian 1:26 berkata, “Berfirmanlah Allah, ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.’” Perhatikanlah bahwa Allah tidak berkata, “Baiklah Aku menjadikan manusia.” Drama penciptaan membutuhkan tiga Aktor yang berbeda yang memainkan tiga peran yang berbeda; Allah menunjuk pada diri-Nya sendiri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Marilah melihat Kisah Para Rasul 10:38 untuk melihat pengenalan yang berbeda antara Bapa, Anak dan Roh Kudus. Allah mengurapi Yesus dari Nazaret dengan Roh Kudus dan dengan kuat kuasa, Dia yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. 10 ROH KUDUS Dalam ayat ini, kita menyaksikan Bapa mengurapi Yesus dengan Roh Kudus – tiga Pribadi berbeda yang bekerja bersama demi satu tujuan bersama. Lihatlah contoh yang lainnya: Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Matius 3:16-17). Dalam kisah pembaptisan Yesus ini, Anda akan memperhatikan kembali anggota ke-Allahan yang menyatakan diri sebagai tiga Pribadi yang berbeda. Pertama, Yesus dibaptis oleh Yohanes, kemudian Roh Allah turun ke atas-Nya, dan akhirnya Allah Bapa menyatakan dari surga, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Lagi, ketiga anggota bekerja bersama-sama untuk tujuan yang sama. Biarlah saya menawarkan suatu contoh mendasar yang akan menolong menggambarkan kebenaran ini. Air (H2O) dapat berwujud dalam tiga bentuk yang berbeda. Suhu menentukan apakah H2O akan terlihat sebagai sebuah benda padat, cair atau gas. Hakikat air –struktur molekulnya – tidak pernah berubah setitik pun, tetapi penampakannya akan berubah berdasarkan lingkungannya (suhunya). Dengan cara yang sama, pusat rupa Allah tidak berubah. Ketika Anda melihat Sang Anak, Anda melihat Sang Bapa; dan Roh yang diutus untuk menyatakan Sang Anak kepada kita (lihat Yohanes 17:21; Efesus 1:17-18). Allah adalah satu dalam tujuan, namun Dia memiliki tiga perwujudan (Pribadi) yang mengerjakan peran yang unik. Meskipun ada tiga Pribadi, hanya ada satu Allah. Ulangan 6:4 berkata, “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN Allah kita, Tuhan itu esa!” Roma 3:30 berkata, “Ada satu Allah yang akan membenarkan.” Demikian juga Yakobus 2:19 berkata, “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik!” Kebenaran inilah yang menjadi batu penjuru bagi keseluruhan buku ini: ada tiga Pribadi ilahi yang berbeda, tetapi hanya satu Allah. SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 11 Hari 3 Pribadi Pertama Sebenarnya Roh Kudus adalah yang pertama dari anggota keAllahan yang muncul di dalam Alkitab. Kejadian pasal satu menuliskan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (ayat 1). Sekarang, lihatlah ayat kedua: “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Roh Allah muncul di sini dalam Kejadian 1:2; Dialah anggota pertama dari ke-Allahan yang nama-Nya disebutkan. Pertanyaan dapat diajukan, “Tetapi John, dalam ayat pertama dikatakan, ‘Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.’ Bagaimana bisa Anda mengatakan bahwa Roh Kudus adalah anggota pertama dari keAllah-an yang disebutkan dalam Alkitab jika ayat pertama menyebutkan Allah Bapa?” Itu sebuah pertanyaan yang sangat bagus. Tetapi ingatlah, Allah berkata, “Baiklah Kita menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Acuan kepada Allah di ayat satu merujuk kepada ke-Allah-an, bukan kepada suatu anggota tertentu dari ke-Allahan. Karenanya, anggota pertama ke-Allahan yang peran-Nya diperkenalkan adalah Roh Kudus. Pada ayat kedua, kita membaca bahwa “Roh Allah [Roh Kudus] melayanglayang di atas permukaan air.” Lagi, marilah kita kembali kepada pertanyaan awal kita: siapakah Roh Kudus itu? Saya dapat menegaskan bahwa Dialah Pribadi yang paling ajaib, menakjubkan, baik, lembut, sensitif, dan hebat di atas muka bumi ini. Anda mungkin membalas, “John, di atas muka bumi ini?” Ya, di atas muka bumi ini. Apa yang harus kita pahami adalah bahwa Sang Bapa tidak ada di bumi ini; Dia berada di atas takhta-Nya di surga. Begitu juga, Yesus pun tidak ada di bumi ini. Setiap saat saya mendengar orang-orang berkata, “Yesus ada di dalam hatiku,” namun Alkitab membuatnya jelas bahwa Dia duduk di sebelah kanan Allah (lihat Markus 16:19). Dalam Kisah Para Rasul 1:9-11, kita membaca: Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit… tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.” 12 ROH KUDUS Kedua orang itu, yang sebenarnya adalah malaikat, menjelaskan kepada para murid bahwa Yesus akan kembali dengan cara yang sama Dia terangkat. Dengan kata lain, Dia tidak akan kembali ke bumi sampai Dia datang di awan-awan. Apakah Yesus sudah kembali di awan-awan? Jawabannya jelas tidak. Artinya saat ini Yesus masih berada di sebelah kanan Allah di surga. Pikirkanlah tentang saat ketika Stefanus dilempari batu. Kita membaca di dalam Kisah Para Rasul 7:55-56, “Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Cobalah membayangkan Yesus dalam segenap kemuliaan-Nya berdiri untuk menghormati martir-Nya, menantikan saat yang kudus ini yang akan diceritakan ulang kepada generasi-generasi yang akan datang. Sementara kisah ini adalah penggambaran yang indah dari suatu kesatuan yang mulia, itu juga berarti sebagai pengingat dari kenyataan yang tak dapat disangkal bahwa sekarang ini Yesus tinggal di sisi Bapa-Nya. Yang benar adalah bahwa Yesus telah berada dalam posisi mulia ini selama sekitar dua ribu tahun. Dia tidak ada di bumi ini. Saya tahu kita suka mengatakan bahwa Dia hidup di dalam hati kita, namun sebenarnya, Roh Kuduslah, yang adalah Roh Yesus Kristus, Dialah yang membuat hati kita menjadi tempat kediaman-Nya. Pentinglah bagi kita untuk mengenali bahwa Roh Kudus juga disebut sebagai Roh Allah Bapa dan Roh Yesus Kristus (Sang Anak). Perhatikanlah beberapa contoh berikut ini. Dalam Filipi 1:19, Paulus menyebutkan, “Karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.” Yesus membuatnya sangat jelas bahwa Dia akan pergi sehingga Roh Kudus akan datang sebagai ganti-Nya. Di sini Paulus dengan jelas mengacu kepada Roh Kudus (Sang Penolong), bukan kepada penjelmaan Yesus, karena Yesus tidak lagi berada di bumi ini. Dalam Matius 10:22, Yesus menyatakan, “Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.” Yesus sedang berbicara mengenai waktu yang akan datang ketika murid-murid-Nya akan dianiaya dan diadili demi Injil. Roh Bapa (Roh Kudus) akan memimpin mereka dan menaruh kata-kata yang benar di mulut mereka. Bahkan sekarang, sementara saya menulis, kata-kata ini bukanlah hasil kepandaian atau pengalaman saya. Roh Bapaku sedang mengajariku. SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 13 Saya telah berusaha mengajar berdasarkan kekuatanku; percayalah padaku, itu berakhir dengan kegagalan yang menyedihkan. Dengan anugerahNyalah, yaitu dengan pemampuan dari Roh Kudus-Nya, saya menjadi siapa saya yang sekarang. Kabar baiknya adalah Dia tidak pernah meninggalkan saya sendirian, Dia selalu ada. Ketika saya menyerah dalam kerendahan hati kepada Roh kasih karunia (lihat Ibrani 10:29), Dia setia mengubah kelemahanku menjadi kekuatan. Bagaimana Ketiganya Bekerja? Konsep “tiga dalam satu” ini dapat menjadi sangat sulit dipahami karena itu menentang pemahaman kemanusiaan kita. 1 Korintus 12:5-7 memberikan pengertian tentang bagaimana ke-Tiganya bekerja bersama sebagai ke-Satuan. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. (1 Korintus 12:5-7). Ketika kita membaca perikop ini, kita menemukan bahwa Sang Bapa, Sang Anak dan Roh Kudus bersama-sama melayani dengan peran yang berbeda. Sang Bapa mengerjakan atau memprakarsai (ayat 6), Sang Anak menjalankan (ayat 5), dan Roh Kudus menyatakan (ayat 7); namun ketiganya bekerja bersama untuk tujuan yang sama. Jika Anda dan saya akan membangun sebuah rumah, apa yang perlu kita lakukan? Baiklah, kita perlu membayar seorang arsitek, seorang kepala tukang, dan para pekerja (subkontraktor) yang benar-benar membangun rumah itu. Dalam ilustrasi ini, Allah Bapa adalah sang arsitek, Yesus adalah kepala tukang, dan Roh Kudus dilambangkan oleh para pekerja yang membangun rumah itu – Dialah “pewujud” ciptaan. Ketiga peran ini sangat penting bagi pembangunan rumah apa pun. Jari Allah Mari kita lihat sekilas pada dua kisah yang berbeda dari peristiwa yang sama. Yesus baru saja menyembuhkan seorang yang dirasuki setan. Orang-orang heran, tetapi orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya, Dia mengusir setan dengan setan itu sendiri (lihat Matius 12:23-24). Dalam 14 ROH KUDUS ayat 28, kita membaca tanggapan Yesus terhadap pemikiran mereka: “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”. Lukas juga menyediakan sebuah catatan mengenai pernyataan ini, namun kisahnya agak berbeda dari kisah Matius. Lukas 11:20 mengatakan, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan jari Allah, maka tak diragukan lagi kerajaan Allah telah datang kepadamu.” Baik Lukas maupun Matius mengacu kepada Roh Kudus. Seperti yang sering dilakukan para penulis, Lukas menggambarkan peran Roh Kudus untuk menunjuk pada PribadiNya. Karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa Roh Kudus dapat digambarkan sebagai “jari Allah.” Peran Roh Kudus tidak hanya diperkenalkan sebagai jari Allah, namun juga tangan Allah, dan lengan Allah. Alkitab mengatakan bahwa Allah melepaskan umat-Nya “dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung” (Mazmur 136:12). Mazmur 8:4 menyatakan, “Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan…” Kebanyakan orang percaya tidak menyadari bahwa Roh Kuduslah yang sebenarnya menaruh bintang-bintang dan planet-planet di angkasa; Dialah yang menyatakan seluruh ciptaan. Ingatlah, dalam Kejadian 1:2 kita baca, “…Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Dia sedang menunggu prakarsa Allah. Lalu Sang Anak harus memerintah dengan berkata, “Jadilah terang,” karena Yesus adalah Firman Allah. Ketika “jadilah terang” diucapkan, Sang Anak melaksanakan kehendak Allah dan Roh Kudus menciptakan apa yang diucapkan. Salah satu dari bagian favorit saya mengenai kebesaran dan kemuliaan Roh Allah adalah Yesaya 40:12-15. Di sana dibaca: Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca? Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian? Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya (Yesaya 40:12-15). SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 15 Dalam ayat dua belas kita membaca, “Siapa yang mengukur langit dengan jari-Nya?” Jadi Anda dapat melihat Roh Kudus diperkenalkan dengan peran-Nya. Dan pikirkanlah mengenai hal itu. Roh Tuhan memegang seluruh lautan. Apakah Anda melihat betapa besarnya Dia? Namun Dia merendahkan diri-Nya dengan bersepakat dengan Bapa dan Anak untuk datang dan membuat kediaman-Nya di dalam kita. Sungguh sebuah kenyataan yang mengherankan dan ketakjuban yang mengilhami! Hari 4 Roh Kudus adalah Allah Marilah kita melihat peran Roh Kudus yang ditunjukkan selama penciptaan manusia. Kita membaca, “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan mengembuskan napas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kejadian 2:7). Roh Kuduslah yang sebenarnya membentuk Adam dan mengembuskan napas hidup ke dalam hidungnya. Bagaimana saya tahu bahwa inilah yang sebenarnya? Ayub 33:4 mengatakan, “Roh Allah telah membuat aku, dan napas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.” Roh Kudus tidak hanya membentuk dan meniupkan napas hidup ke dalam hidung Adam, Dia juga membentuk dan meniupkan napas hidup kepada Anda dan saya. Mazmur 139:13 mengatakan, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku; menenun aku dalam kandungan ibuku. Bahkan, Roh Allah membentuk segala sesuatu yang kita lihat, sebab Amsal 26:10 berkata, “Allah yang besar membentuk segala sesuatu….” Ciptaan yang kita lihat terwujud karena Roh Kudus menjadikan keinginan kreatif dari Sang Bapa. Saya harap ini adalah bukti pada Anda bahwa Roh Kudus adalah Allah. Mari melihat sekilas pada beberapa nama berbeda yang digunakan bagi Dia di dalam Alkitab. Dia disebut: • Roh Kudus (96 kali) • Roh Tuhan (28 kali) • Roh Allah (26 kali) • Roh yang Kekal (Ibrani 9:14) • Penolong (4 kali, digunakan oleh Yesus dalam Injil Yohanes) • Penghibur (dipakai di seluruh Alkitab Amplified) • Yang Kudus (Mazmur 78:41) 16 ROH KUDUS • Tuhan (2 Korintus 3:17) • Roh Kebenaran (4 kali) • Roh Kristus (Roma 8:9; 1 Petrus 1:11) • Roh Yesus Kristus (Filipi 1:19) • Roh nasihat (Yesaya 11:2) • Roh pengenalan (Yesaya 11:2) • Roh keperkasaan (Yesaya 11:2) • Roh pengertian (Yesaya 11:2) • Roh hikmat (Yesaya 11:2) • Roh takut akan Tuhan (Yesaya 11:2) • Roh Bapamu (Matius 10:20) • Roh kemuliaan (1 Petrus 4:14) • Roh pengasihan (Zakharia 12:10; Ibrani 10:29) • Roh yang mengadili (Yesaya 4:4) • Roh yang membakar (Yesaya 4:4) • Roh yang memberi hidup (Roma 8:2) • Roh kasih (2 Timotius 1:7) • Roh kekuatan (2 Timotius 1:7) • Roh ketertiban (2 Timotius 1:7) • Roh nubuat (Wahyu 19:10) • Roh wahyu (Efesus 1:17) • Roh kekudusan (Roma 1:4) • Roh dari Allah yang Kudus (4 kali dalam kitab Daniel) Dia layak, Dia besar, dan Dia menakjubkan! Yesus Sepenuhnya Bergantung kepada Roh Kudus Yesus sepenuhnya bergantung kepada Roh Kudus. Dia dikandung karena Roh Kudus, Dia diajar oleh Roh, Dia dimampukan oleh Roh di SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 17 sungai Yordan, dan Dia tidak mengerjakan satu mukjizat pun hingga Dia dibaptis dengan Roh (lihat cerita Yohanes mengenai mukjizat pertama Yesus yang dilakukan-Nya di Kana yang di Galilea: Yohanes 1:29-34 dan 2:1-11). Dia dipimpin oleh Roh Kudus, dan Dia hanya mengatakan apa yang didengar-Nya diucapkan oleh Roh. Dalam Yohanes 14:10, Yesus mengatakan, “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” Perhatikanlah, Yesus tidak berkata “Bapa di surga”. Dia berkata “Bapa yang tinggal di dalam Aku.” Tunggu sebentar, John, maksudmu Yesus sedang mengacu kepada Roh Kudus sebagai Bapa-Nya? Baiklah, mengapa tidak? Dengarkanlah pada apa yang dikatakan malaikat itu kepada Yusuf: “Janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” (Matius 1:20). Yesus dikandung dari Roh Kudus, maka itu berarti bahwa Dia merujuk pada Roh Kudus sebagai “Bapa yang tinggal di dalam Aku.” Kebenarannya adalah, Yesus dan Roh Kudus selalu bekerja bersamasama selama masa Yesus di dunia. Bahkan, Yesus membuat pernyataan ini: “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri” (Yohanes 5:19). Jika Yesus, yang adalah Anak Allah, membutuhkan kerja sama yang terus-menerus dengan Roh Kudus untuk menyelesaikan misi-Nya, betapa lebihnya lagi kita memerlukan Roh Kudus untuk menolong kita menyelesaikan misi kita. Tak seorang pun mengenal Roh Kudus lebih baik selain Yesus, jadi marilah melihat sekilas pada apa yang Yesus katakan mengenai peran, kepribadian, gelar-gelar, kuasa, dan kemampuan lain dari Roh Kudus di dalam hidup kita. Dalam Yohanes 14:15-18, Yesus menyatakan: Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Ada begitu banyak topik dalam bagian ini. Pertama, perhatikanlah Yesus berkata, “Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala 18 ROH KUDUS perintah-Ku.” Menarik bahwa Yesus mendahului uraian-Nya tentang Roh Kudus dengan suatu pengingat untuk mengakui otoritas Yesus yang tertinggi, yaitu ke-Tuhanannya. Dia meletakkan penekanan yang sangat besar pada ketaatan kita menuruti perintah-perintah-Nya. Petrus meneguhkan kebenaran ini: “Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia” (Kisah Para Rasul 5:32). Allah memberikan Roh Kudus kepada mereka yang menaati Dia. Sekarang perhatikanlah bahwa Yesus mengatakan dalam Yohanes 14:16, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain.” Mari sejenak melihat kata Yunani bagi kata yang lain. Ada dua kata Yunani yang diterjemahkan menjadi yang lain di seluruh Perjanjian Baru. Kedua kata Yunani tersebut adalah heteros dan allos. Heteros berarti “yang lain dari jenis yang berbeda.” Allos berarti “yang lain dari jenis yang sama.” Pertanyaan yang harus diajukan adalah, kata yang mana yang digunakan Yesus di sini? Sebelum saya memberikan jawabannya, biarlah saya memberikan sebuah contoh yang akan menggambarkan perbedaan antara kedua kata Yunani ini. Bayangkanlah skenario ini: Saya memberi Anda satu buah, misalnya apel. Setelah Anda makan apel itu, saya bertanya pada Anda, “Apakah Anda mau buah yang lain?” Jika Anda menjawab, “Ya,” lalu saya memberimu yang lain dari jenis yang lain. Sebuah jeruk juga merupakan satu jenis buah, tetapi itu adalah jenis buah yang berbeda dengan sebutir apel. Inilah sebuah contoh dari heteros. Sekarang, jika Anda meminta buah yang lain dan saya memberimu sebuah apel untuk yang kedua kalinya, lalu Anda akan berkata saya memberimu yang lain dari jenis yang sama. Inilah contoh dari allos. Mari kembali kepada pertanyaan awal. Ketika Yesus mengatakan Bapa akan memberi kita Penolong “yang lain”, kata yang mana yang Dia gunakan? Dia memakai kata allos. Jadi Dia sedang berkata, “Bapa akan memberimu Penolong yang lain yang sama seperti Aku.” Dengan kata lain, Yesus sedang mengatakan bahwa Dia dan Roh Kudus berasal dari jenis yang sama. SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 19 Hari 5 Teman Kita Sepanjang Hidup Kata lain yang digunakan Yesus dalam Yohanes 14:16 adalah kata Penolong. Kata Yunani untuk penolong di sini adalah parakletos.Yesus juga disebut sebagai parakletos dalam sebuah Surat Yohanes: “Anak-anakku… kita mempunyai seorang pengantara [parakletos] pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” (1 Yohanes 2:1). Baik Yesus maupun Roh Kudus mengerjakan peran yang sama sebagai penolong atau parakletos. Jadi apa yang dimaksudkan dengan kata Yunani ini? Dalam bahasa rakyat di zaman itu, kata itu digunakan untuk menggambarkan seorang pengacara yang membela perkara seseorang. Kata itu juga digunakan untuk menggambarkan seorang penasihat pribadi atau seorang pelatih – seorang pelatih kehidupan. Parakletos adalah gabungan dari dua kata Yunani, para dan kaleo. Para artinya “sangat dekat.” Paulus mempergunakan kata ini untuk menggambarkan hubungannya dengan Timotius. Tak seorang pun yang lebih dekat kepada Paulus selain dari Rasul Timotius (lihat Filipi 2:20). Istri saya, Lisa, adalah para bagi saya. Tak seorang pun di atas muka bumi ini yang lebih dekat kepada saya selain dia. Saya akan memakai kata tersebut dalam menggambarkan hubunganku dengannya. Kata Yunani yang kedua, kaleo, berarti “memberi isyarat atau memanggil.” Kata ini sering digunakan di dalam Alkitab ketika para rasul sedang menggambarkan panggilan mereka. Contohnya, ketika Paulus berkata, “Saya dipanggil menjadi seorang rasul kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi,” ia sedang memakai kata Yunani kaleo. Konsep dari sebuah “panggilan” meminta pemikiran-pemikiran tentang takdir dan tindakan. Ketika kita menyatukan kedua kata ini secara bersama-sama, kita memperoleh sebuah pengertian yang lebih baik mengenai apa yang sedang Yesus sampaikan. Pada dasarnya, Dia sedang mengatakan bahwa untuk selama-lamanya Roh Kudus dipanggil dekat di sisi setiap kita untuk memberikan pelatihan, arah, perintah, dan nasihat dalam perjalanan hidup kita. Inilah panggilan-Nya, atau penugasan-Nya, dan Dia terusmenerus berjalan bersama kita untuk menolong, tak pernah lelah! Yesus mengatakan bahwa Roh Kudus akan tinggal bersama kita untuk selamanya (Yohanes 14:16). Dia tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkan kita. Sungguh sebuah janji yang luar biasa! Pada dasarnya, Yesus sedang mengatakan bahwa Roh Kudus akan menjadi suatu kelanjutan dari karya dan misi-Nya (Yesus) di dalam hidup kita. Saya sering mendengar orang-orang berkata, “Oh, seandainya saya 20 ROH KUDUS bisa berjalan dengan Yesus, saya akan menanyakan begitu banyak pertanyaan kepada Dia.” Mengapa tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu kepada Roh Kudus? Ini adalah sebuah wilayah yang sangat penting di mana persepsi kita tentang Roh Kudus mulai berperan. Jikalau kita hanya menganggap Dia sebagai suatu keberadaan yang tidak jelas, kita tidak akan mendekati-Nya sebagai Seorang yang mampu mengajar dan melatih kita. Roh Kudus adalah Allah, bukan suatu keberadaan. Kalau kita benarbenar memercayai Dia seperti apa yang dikatakan firman Allah tentang Dia, kita akan mendekati-Nya dengan hormat karena kita tahu bahwa Dia Mahatahu dan Yang Mahakuasa yang rela dan mampu mengajar, menolong dan melatih kita. Ya, Dia rindu untuk berbincang akrab dengan kita. Sedihnya, Roh Kudus barangkali adalah Pribadi yang paling diabaikan di Gereja. Berapa banyak kita mengadakan pertemuan dan Dia tidak dihormati atau bahkan tidak disebut? Seberapa sering kita melalui pagi, siang, malam, atau bahkan sepanjang hari dan tidak mengucapkan sepatah kata pun tentang Dia yang selamanya dipanggil untuk berdiam di dalam kita dan berjalan bersama kita? Pernyataan yang Mengejutkan Yesus membuat sebuah pernyataan yang mengusik pikiran dalam Yohanes 16:7: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu…” Sebelum kita lanjutkan dengan bagian ini, biarlah sejenak saya melukiskan sebuah gambar untuk Anda. Ini adalah ucapan Yesus kepada murid-murid-Nya. Dia telah bersama-sama dengan mereka selama lebih dari tiga tahun. Segala sesuatu yang pernah Dia ucapkan telah terjadi. Dia berkata, “Angin, tenanglah,” dan angin itupun tenang. Dia berkata, “Kalian akan menemukan seekor keledai di suatu tempat tertentu” dan benar, keledai itu ada di sana. Dia tahu ada seorang pengkhianat di antara murid-muridNya sebelum pengkhianat itu menyatakan diri. Dia mengutuk sebuah pohon ara untuk mati, dan pohon itu layu dalam waktu dua puluh empat jam. Semua yang Yesus katakan telah terjadi, namun Dia masih mendahului pernyataan ini dengan, “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu….” Pada dasarnya, apa yang Yesus hendak katakan adalah untuk menampar pikiran para murid-Nya, sehingga Dia meyakinkan bahwa mereka tahu Dia sedang menyampaikan kebenaran kepada mereka. Jadi apa yang hendak disampaikan Yesus selanjutnya? “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu. Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur [parakletos] itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yohanes 16:7). Terjemahan Alkitab Hidup Baru menuliskan SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 21 demikian, “Adalah yang terbaik bagimu kalau Aku pergi.” Tempatkanlah diri Anda dalam posisi para murid. Pemimpin Anda, yang Anda tahu adalah Anak Allah, baru saja memberi tahu Anda bahwa Dia akan meninggalkan Anda – dan kepergian-Nya itu adalah untuk kepentingan Anda. Itu terdengar gila bagi saya. Jika Dia adalah Allah, bukankah lebih berguna bagi Anda jika Dia tetap tinggal? Saya yakin para murid sedang memikirkan hal yang sama. Untuk alasan inilah, Yesus mendahului pernyataan-Nya dengan “Aku mengatakan kebenaran kepadamu.” Jadi mengapa yang terbaik bagi murid-murid itu dan bagi generasi orang-orang percaya yang akan datang – termasuk Anda dan saya – adalah bahwa Yesus harus pergi? Pertimbangkanlah ini. Jika Yesus tidak pernah meninggalkan bumi ini, maka Roh Kudus tidak akan pernah datang untuk bersama dengan kita. Jika saya ingin menerima sesuatu dari Yesus, saya harus bepergian berkilo-kilometer untuk melihat Dia. Perjalanan saya barangkali dimulai dengan sebuah penerbangan ke Tel Aviv (yang akan menjadi bandara tersibuk di dunia). Kemudian saya akan perlu menyewa sebuah mobil, berkendara ke Galilea, dan berharap menemukan semacam tempat menginap yang layak (hotel-hotel pasti akan benar-benar penuh). Lalu saya harus menemukan Yesus. Hal itu tidak sulit dilakukan karena jutaan orang akan menunggu untuk berbicara dengan Dia. Setelah menemukan Dia, saya harus melalui barisan sistem paling rumit yang pernah dikenal manusia, karena setiap orang ingin mengajukan pertanyaan kepada Yesus atau mengajukan sebuah permintaan. Karena akan ada suatu barisan yang demikian panjang, barangkali saya akan dibatasi paling lama hanya enam puluh detik bersama Yesus, jadi saya harus benar-benar telah mempersiapkan pertanyaan atau permintaan saya. Dan ingat, Dia perlu tidur dan makan, jadi Dia barangkali akan memberikan empat belas jam per hari untuk melayani orang banyak. Dengan perhitungan ini, Yesus akan mampu menemui 840 orang sehari jika Dia menghabiskan 60 detik untuk setiap orang. Karenanya, akan diperlukan 1.190 hari (3 tahun 3 bulan) bagi Yesus untuk bertemu dengan satu juta orang. Tetapi ingatlah bahwa orang-orang baru akan terusmenerus bergabung dengan barisan itu – dan bagaimana jika ada sebuah “jalur cepat” bagi mereka yang memiliki kebutuhan dan permintaan yang mendesak? Orang-orang ini akan selalu berada di depan saya, bukan? Saya pikir bisa kita perkirakan bahwa untuk bertemu dengan Yesus hampirhampir mustahil dan benar-benar tidak mungkin. Kabar baiknya adalah Roh Kudus selalu ada bagi kita. Dia tidak harus tidur atau makan. Dia dapat mengadakan milyaran percakapan 22 ROH KUDUS pada waktu yang sama dengan milyaran orang yang berbeda. Ketika kita mengizinkan pengertian kita tentang Roh Kudus diubahkan oleh firman Allah dengan cara yang radikal, kita akan mulai memahami mengapa Yesus berkata, “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.” Ingatlah, Roh Kudus itu sama seperti Yesus: Dia mengajar seperti Yesus, Dia menjelaskan hal-hal mengenai Allah seperti Yesus, dan Dia ada di sini bersama dengan kita! Apakah Anda sudah mulai melihat betapa ajaibnya Dia? Bahkan ketika saya sedang menuliskan buku ini, Roh Kudus membukakan mata saya pada cara-cara di mana saya membatasi suaraNya dan kehadiran-Nya di dalam hidup saya. Lagi, Dia adalah Pemandu, Penasihat, Pelindung dan Pelatih kita. Kita memerlukan-Nya untuk terlibat secara aktif di dalam hidup kita! Dalam pasal berikut, kita akan menyelami apa artinya menjadi intim dengan Allah kita yang ajaib. Renungan Hari 1 Mengenal Roh Kudus Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penghibur (Penasihat, Penolong, Pengantara, Pembela, Penguat, dan pendamping), supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran…. (Yohanes 14:16-17). Roh Kudus benar-benar ajaib! Selain keselamatan melalui Kristus, Dialah pemberian terbaik yang pernah kita terima. Siapakah Roh Kudus itu? Penulis dan pendeta sepanjang masa, A. W. Tozer membagikan… “Roh Kudus bukanlah semangat… Dia adalah sebuah Pribadi. Tuliskan itu dengan huruf besar – bahwa Roh Kudus bukan hanya suatu Makhluk yang memiliki jenis keberadaan yang lain, tetapi Dia sendiri adalah sebuah Pribadi, dengan semua kualitas dan kuasa dari kepribadian. Dia bukanlah zat, tetapi Dia adalah hakikat…. Roh Kudus memiliki keinginan dan kecerdasan dan pengetahuan dan simpati dan kemampuan untuk mengasihi dan melihat dan berpikir dan mendengar dan berbicara dan keinginan seperti semua orang.” Sebelum Anda memulai studi ini, siapakah Roh Kudus yang telah Anda pahami? Bagaimana pasal ini memperluas pemahaman Anda tentang siapa Dia bagi Anda secara pribadi? ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ ________________________________________________ Dengan hati-hati, renungkanlah daftar nama-nama yang dipergunakan untuk Roh Kudus di dalam Alkitab (lihat halaman 17). Apa yang ditunjukkan nama-nama ini pada Anda mengenai siapa Dia? ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ ___________________________________________________ 23 24 ROH KUDUS ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ Mengetahui bahwa Roh Kudus adalah sebuah Pribadi sama seperti Bapa dan Anak, adalah penting untuk mengembangkan sebuah hubungan yang sehat dengan Allah. Tozer melanjutkan… “… Keseluruhan Sang Anak adalah Roh Kudus, dan keseluruhan Sang Bapa adalah Roh Kudus, dan Roh Kudus ada di dalam Gereja-Nya.Seperti apakah kita akan menemukan-Nya? Dia akan persis seperti Yesus. Anda telah membaca Perjanjian Barumu, dan Anda tahu seperti apakah Yesus, dan Roh Kudus itu persis seperti Yesus karena Yesus adalah Allah dan Roh Kudus adalah Allah, dan Bapa persis seperti Anak; dan Anda dapat mengetahui seperti apakah Yesus dengan mengetahui seperti apakah Bapa, dan Anda dapat mengetahui seperti apakah Roh Kudus dengan mengetahui seperti apakah Yesus.” Apakah Anda melihat Roh Kudus dengan suatu cara yang baru? Bagaimana sisi-sisi berbeda dari karakter-Nya ini mendorong Anda dan memotivasi Anda untuk lebih melibatkan Dia di dalam hidupmu? ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Untuk Studi Lebih Lanjut… Yohanes 12:44-45; 14:8-11; 2 Korintus 4:4; Kolose 1:15-19; Ibrani 1:3. Renungan Hari 2 Dia adalah Allah, Bukan Suatu Keberadaan Tuhan dan Roh adalah satu dan sama (2 Korintus 3:17, Alkitab CEV) Sebagai anak-anak Allah, Anda telah diberikan anugerah-Nya yang berharga dan yang dijanjikan: karunia Roh Kudus-Nya (lihat Galatia 4:6). Roh-Nya bukanlah hanya suatu kuasa atau kekuatan mistis yang bergerak melintasi galaksi. Roh Kudus-Nya adalah Dia – kepenuhan dari siapa Dia sebenarnya, tak ada yang menahannya. Andrew Murray, pendeta abad kesembilan belas dan penulis dari lebih dari 200 buku, mengatakan bahwa Roh Kudus adalah “satu dengan Sang Bapa dan Sang Anak” dan bahwa Dia membawa “pewahyuan yang penuh dan sempurna” dari kemuliaan Allah. Ia melanjutkan: “Semua yang ada dalam Perjanjian Lama yang telah dijanjikan oleh Allah, semua yang telah dinyatakan dan dibawa mendekat kepada kita dari anugerah Ilahi dalam Yesus, sekarang Roh Kudus membuatnya menjadi milik kita. Melalui Dia semua janji Allah digenapi, semua kasih karunia dan keselamatan dalam Kristus menjadi suatu milik dan pengalaman pribadi.” Apakah Anda memahaminya? Melalui Roh Kudus, semua janji Allah digenapi dan menjadi suatu milik dan pengalaman pribadi. Ini bukanlah hanya pendapat seorang manusia; itu adalah kebenaran dari Alkitab. Dengan teliti bacalah dan renungkanlah bagian-bagian ini: Kiranya berkat (pujian dan sanjungan) bagi Allah dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus (sang Mesias) yang telah memberkati kita di dalam Kristus dengan segala berkat rohani (diberikan oleh Roh Kudus) di dalam surga! (Efesus 1:3, Alkitab AMP). Segala sesuatu yang berarti bagi sebuah kehidupan yang menyenangkan Allah telah diberikan dengan ajaib bagi 25 26 ROH KUDUS kita dengan mengenal Dia secara pribadi dan akrab, yang mengundang kita kepada Allah [Roh Kudus]. Undangan terbaik yang pernah kita terima! 2 Petrus 1:3, Alkitab The Message. {Kata-kata dalam kurung ditambahkan untuk memperjelas.} Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Tetapi melalui Roh, Allah telah membagikan rahasia ini kepada kita. Sebab tidak ada yang tersembunyi dari Roh, bahkan dalamnya hikmat Allah tidak tersembunyi. 1 Korintus 2:9-10, J.B. Phili ps Apa yang dinyatakan oleh Roh Kudus kepada Anda melalui ayat-ayat ini? ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ Apakah Anda membatasi kehadiran dan kuasa ­­­­­­­­Roh Kudus dalam hidup Anda melalui persepsi Anda tentang siapa Dia? Berhentilah sejenak dan berdoalah. Mintalah Dia menunjukkan kepada Anda di mana Anda perlu agar Dia mengubah perspektif Anda. Tulislah apa yang Dia singkapkan. ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ ____________________________________________________ Untuk Studi Lebih Lanjut… Lakukanlah pencarian secara online tentang ungkapan “oleh Roh,” “melalui Roh,” dan “dari Roh” (www.biblia. com). Pikirkanlah juga 1 Korintus 12:4-11; Galatia 5:5; 2 Tesalonika 2:13. Renungan Hari 3 Dia Adalah Roh Kehidupan Sebab hukum dari Roh kehidupan di dalam Kristus Yesus telah memerdekakan kamu dari hukum dosa dan hukum maut Roma 8:2, Alkitab NASB R­­­­oh Kudus adalah Roh kehidupan! Wow, sungguh sebuah nama yang hebat. Pikirkanlah hal itu. Hidup adalah segalanya. Itu mencakup seluruh aspek kesehatan, pertumbuhan, kesegaran, energi, semangat, dan kekuatan. Tidak ada bayang-bayang kematian terjadi di dalam Roh kehidupan – tidak ada sakit-penyakit, tidak ada kelesuan atau kelelahan, tidak ada sesuatu yang basi atau busuk – tidak ada bentuk apa pun dari kematian. Roh kehidupan hadir pada waktu penciptaan, mengembuskan kehidupan ke dalam setiap tempat di bumi. Misionaris dan penginjil internasional Lester Sumrall meneguhkan ini dengan berkata, “Tempat pertama yang dicatat dalam Alkitab di mana kita melihat kegiatan Roh Kudus adalah di dalam Kejadian 1:2. Adalah hal yang luar biasa bahwa halaman pertama dan ayat kedua dari Alkitab menggambarkan kegiatan Roh Kudus. … Kegiatan itu adalah tindakan membawa keindahan kepada kosmos, dan membawa keindahan dari kekacauan. Bumi belum berbentuk dan kosong. Allah terlibat dalam karya agung-Nya yang kreatif, dan Roh Kudus bergerak untuk menolong-Nya. Roh Allah bergerak di permukaan air, dan kosmos terjadi dari kekacauan itu.” Di mana dalam kehidupanmu Anda merasakan sebuah kekosongan dan melihat kekacauan? Di mana Anda memerlukan Roh Kudus yang memberi kehidupan agar membawa keindahan, keteraturan dan kemerdekaan? Berdoalah dan mintalah Dia menunjukkannya kepada Anda. Serahkanlah bidang-bidang ini kepada-Nya di dalam doa, mintalah Dia menggerakkan mereka dan membawa keteraturan, sama seperti yang dilakukan-Nya pada waktu penciptaan. ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ Periksalah Filipi 4:6-8; 1 Petrus 5:7; Mazmur 37:4-6. 27 28 ROH KUDUS Apakah Anda jemu dengan kesibukan dan rutinitas? Roh kehidupan ingin menguatkan Anda dengan kebesaran-Nya. Sementara Anda menghabiskan waktu dengan-Nya dan mengenali-Nya, Dia akan memperbarui kekuatanmu. Ambillah waktu sejenak dan renungkanlah janji-janji yang penuh kuasa dari Allah ini: Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat [membuatnya berlipat ganda dan membuatnya berlimpah-limpah] kepada yang tiada berdaya (Yesaya 40:28-29). Bukankah beralasan, bahwa jika Allah yang hidup dan hadir yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati bergerak di dalam hidupmu, Dia akan melakukan hal yang sama di dalammu seperti yang dilakukan-Nya di dalam Yesus, membawamu hidup kepada diri-Nya? Ketika Allah hidup dan bernapas di dalammu (dan memang begitu, sama seperti yang dilakukan-Nya di dalam Yesus), kamu dibebaskan dari kehidupan yang mati itu. Dengan Roh-Nya hidup di dalammu, tubuhmu akan sama bersemangatnya dengan tubuh Kristus! (Roma 8:11, Alkitab The Message). Aku mempunyai kekuatan untuk segala sesuatu di dalam Kristus yang memampukanku [Saya siap untuk apa pun dan sanggup menghadapi apa pun melalui Dia yang menanamkan kekuatan dari dalam kepadaku…] (Fili pi 4:13, Alkitab AMP). Apa yang dikatakan Roh Kudus kepadamu melalui ayat-ayat ini? Tulislah sebuah doa meminta Roh kehidupan itu menanamkan kekuatan dari dalam kepadamu dan membuatmu sama bersemangatnya dengan Yesus ketika Dia berjalan di bumi ini. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Untuk Studi Lebih Lanjut.... Kejadian 1:2; Nehemia 9:6; Yesaya 40:12-15; Mazmur 8:39; 104:24-30; Ayub 33:4. Renungan Hari 4 Kita Harus Sepenuhnya Bergantung Kepada-Nya …Engkau tidak akan berhasil dengan keperkasaan atau dengan kekuatan, tetapi dengan Roh-Ku, firman Tuhan semesta alam. (Zakharia 4:6, Alkitab GW) Yesus Kristus, Anak Allah, sepenuhnya bergantung kepada Roh Kudus, Roh Sang Bapa. Segala sesuatu mengenai Dia, dari sejak dalam kandungan hingga kebangkitan-Nya, adalah hasil dari pekerjaan Roh. Alkitab mengatakan… Dia dikandung dari Roh (Matius 1:20; Lukas 1:31-35). Dia dipimpin oleh Roh (Matius 4:1; Lukas 4:1). Dia dimampukan oleh Roh (Lukas 4:14, 18-19; Yohanes 3:34). Dia diajar oleh Roh dan menaati-Nya (Yohanes 5:19-20, 30; 14:10). Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku dapat menjamin kebenaran ini: Sang Anak tidak dapat mengerjakan apa pun dari diri-Nya sendiri. Dia hanya dapat mengerjakan apa yang dilihat-Nya dikerjakan oleh Sang Bapa. Sesungguhnya, Sang Anak mengerjakan persis seperti yang dikerjakan Sang Bapa. Sang Bapa mengasihi Sang Anak dan menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang sedang Dia kerjakan… Aku tidak dapat mengerjakan apa pun dari diri-Ku sendiri. Karena Aku mendengarkan Bapa, Aku membuat penghakiman-Ku. Penghakiman-Ku itu benar karena Aku tidak berusaha mengerjakan apa yang Aku inginkan, melainkan apa yang dikehendaki Dia yang mengutus Aku” (Yohanes 5:19-20, 30 Alkitab GW). Dengan hati-hati, renungkanlah pernyataan Yesus tentang kebergantungan di dalam Yohanes 5 (di atas). Apa yang disingkapkan Roh Kudus kepada Anda mengenai hubungan Yesus dengan-Nya? Bagaimana hal ini menantang dan memotivasi Anda? 29 30 ROH KUDUS ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Bacalah Kisah Para Rasul 5:32; Roma 8:16; Galatia 4:6; 1 Yohanes 3:24 dan 4:13. Apa dua kebenaran yang kembali muncul mengenai Roh Kudus dan hubungan kita dengan Dia yang dapat Anda kenali? ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Seperti orang-orang percaya mula-mula di jemaat Galatia, kadang-kadang kita melupakan betapa kita memerlukan Roh Kudus. Dengan hati-hati, bacalah Galatia 3:2-9 bersama dengan Lukas 11:13. Pelajaran-pelajaran apa yang dapat Anda pelajari dan terapkan dalam hidup Anda sendiri mengenai menerima pertolongan yang terus-menerus dari Roh Kudus? ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Renungan Hari 5 Dialah Sahabat Kekal Anda! Aku akan berbicara kepada Bapa, dan Dia akan menyediakan Teman yang lain bagimu sehingga kamu akan selalu memiliki seseorang bersama-sama denganmu. Teman ini adalah Roh Kebenaran. Yohanes 14:16-17, Alkitab The Message Roh Kudus ingin menjadi sahabat terbaik Anda! Dia ingin menjadi Penolong yang selalu berada di sisi Anda selamanya, dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu. Alkitab menyatakan, “Roh yang ditempatkan Allah berdiam di dalam kita sangat merindukan kita dan Dia sangat merindukan Roh itu (disambut) dengan sebuah kasih yang cemburu” (Yakobus 4:5, Alkitab AMP). Persahabatan sejati dengan Roh Kudus tak ternilai harganya. Kehadiran dan kuasa-Nya memberikan kepuasan yang kekal yang tak dapat tertandingi. Berbicara tentang Roh Kudus, Yesus berkata, “tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya, air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:14). Untuk menjelaskan ayat ini, penginjil dan pengajar R.A. Torrey mengatakan, “Air di sini berarti Roh Kudus. Dunia tidak akan pernah dapat dipuaskan. Mengenai setiap sukacita duniawai, haruslah dikatakan: ‘Siapa yang meminum air ini akan haus lagi.’Tetapi Roh Kudus mempunyai kuasa untuk memuaskan setiap kerinduan dari jiwa. Roh Kudus dan hanya Dia sajalah yang dapat memuaskan hati manusia. Jika engkau memberi hidupmu dalam aliran atau pancaran Roh Kudus di dalam hatimu, engkau tidak akan pernah kehausan. Oh, dengan sukacita yang tak terkatakan dan kepuasan yang tak tergambarkan, Roh Kudus telah mencurahkan air hidup-Nya kepada banyak jiwa. Apakah engkau telah memiliki air hidup ini di dalam dirimu? Apakah pancarannya tidak terhambat? Apakah ia memancar sampai kehidupan yang kekal?” Renungkanlah pertanyaan yang diajukan oleh Torrey: “Apakah engkau telah 31 32 ROH KUDUS memiliki air hidup ini di dalam dirimu? Apakah saya sedang mengalami kepuasan yang tak tergambarkan mengenai Roh Kudus? Jika tidak, mengapa?” Lalu mintalah Roh Kudus untuk menunjukkan kepada Anda apa yang dapat Anda lakukan setiap hari dan lebih leluasa melepaskan diri sendiri kepada persahabatan dengan-Nya. Tuliskanlah apa yang Dia singkapkan. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Berdiam dirilah di hadapan Tuhan (yang adalah Roh Kudus). Mintalah Dia membuat diri-Nya terasa nyata bagi Anda – lebih nyata daripada sebelumnya. Mintalah Dia untuk menyirami Anda dengan kasih, penerimaan dan damai-Nya. Jangan terburu-buru. Jadilah tenang dan ketahuilah dengan pengalaman bahwa Dialah Allah. Tuliskanlah apa pun yang Dia sampaikan kepada Anda. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Anda bebas menjadi diri Anda sendiri bersama dengan Roh Kudus. Dia mengenalmu luar dalam. Ketika nampaknya Anda tidak dapat “menemukan dirimu sendiri,” Dia dapat memberi tahumu dengan tepat di mana kamu sedang berada. Selamanya Dia tinggal di dalammu untuk menguatkan, mendorong, dan menuntunmu. Pergilah kepada-Nya setiap waktu, di manapun. Anda tidak dapat membuat-Nya capek atau lelah menyambutmu. Dia sahabat terbaikmu! ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Doa Roh Kudus, perluaslah pengertian saya secara radikal mengenai siapakah Engkau. Tolonglah saya melihat kepribadian dan peran-Mu sebagai Penolongku seperti yang belum pernah kulihat sebelumnya. Tolonglah aku untuk tidak pernah lagi membatasi kehadiran, kuasa dan suara-Mu di dalam hidupku. Saya mendoakan ini bagi diri saya sendiri, keluargaku, dan seluruh gereja-Mu. Dalam nama Yesus. Amen. Pertanyaan-PERTANYAAN Diskusi Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video1 1. Kehidupan Kristiani kita tanpa Roh Kudus menjadi kering, monoton, dan tak berdaya. Jadi seharusnya seperti apa hidup kita dengan Roh Kudus? Sebutkanlah sebanyak mungkin pernyataan dan aspek positif yang dapat Anda pikirkan. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana pun ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. (2 Korintus 3: 17) 2. Roh Kudus bukanlah sebuah “benda” atau suatu kuasa mistis ilahi. Dia adalah Pribadi dari ke-Allahan yang memiliki kepenuhan dari Allah Bapa dan Sang Anak. Apa sajakah akibatnya kalau memandang Roh Kudus hanya sebagai suatu “benda” atau kuasa mistis? Apa akibatakibat positif memandang-Nya sebagaimana Dia yang sebenarnya: Allah sepenuhnya? 3. Keterlibatan Roh Kudus adalah hal biasa bagi orang-orang percaya mula-mula, namun lebih jarang di antara orang-orang percaya masa kini. Menurut Anda, apa sajakah alasan sehingga kita mengalami kemunduran dari menikmati,mencari dan bergantung pada pimpinan dan pengaruh hebat Roh Kudus? 4. Di manakah Pribadi Yesus pada saat ini? Sebagai seorang percaya, apakah Dia tinggal di dalam hatimu? Apa cara yang lebih baik dan lebih akurat untuk menggambarkan pengalaman keselamatan kita 33 34 ROH KUDUS dan rahasia bagaimana Allah menjadikan hatimu sebagai rumah-Nya? Para Pemimpin: Silakan kelas Anda meneliti Markus 16:19; Kisah Para Rasul 1:911; 7:55-56; Roma 8:34; Kolose 3:1; Ibrani 10:12-13 untuk bagian pertama dari pertanyaan ini, dan Roma 8”9-10; 1 Korintus 3:16; 6:19; 1 Yohanes 3:24 untuk bagian selebihnya. Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” Yohanes 14:23 5. Tuhan Allah kita adalah Satu,namun Dia memiliki tiga pernyataan diri yang berbeda – Bapa, Anak dan Roh Kudus. Uraikanlah tugas-tugas utama dari masing-masing anggota ke-Allahan ini dan bagaimana mereka bekerja bersama untuk menyelesaikan kehendak Allah. Para pemimpin: Silakan kelas Anda meneliti 1 Korintus 12:5-7 ditambah kisah penci ptaan dalam Kejadian 1 dan ucapan-ucapan Yesus dalam Yohanes 5:17, 19-20. Roh Allah Bapa = Roh Kristus = Roh Kudus 6. Yesus mengatakan Roh Kudus adalah Penolong kita -parakletos kita. Ini berarti Dialah “yang di panggil di sisi kita selamanya untuk melatih dan menasihati kita dalam perjalanan harian kita dengan Allah.” Dalam cara bagaimana pengetahuan ini memotivasi dan mendorong Anda dalam hubungan harian Anda dengan Dia? 7. Apa sifat khas yang baru dari Pribadi Roh Kudus yang sekarang Anda lihat,namun sebelumnya tidak Anda lihat? Bagaimana pemahaman ini membuka mata Anda dan memperkaya pengertian Anda mengenai siapa Dia di dalam hidup Anda? SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 35 CATATAN ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 36 ROH KUDUS RINGKASAN BAB: • Roh Kudus adalah suatu anggota dari ke-Allahan yang memiliki kepenuhan Allah Bapa dan Sang Anak. • Dia bukanlah sebuah “benda” atau suatu kuasa mistis; Dia adalah Allah. • Dia tidak dibatasi oleh waktu dan ruang; Dia dapat berkomunikasi dan menolong orang-orang dalam jumlah yang tak terbatas pada waktu yang sama. • Dia terlibat dengan karib dalam kehidupan orang-orang percaya mula-mula, dan Dia sangat rindu untuk terlibat dalam setiap bagian hidup kita pada saat ini. • Sebenarnya tidak ada hidup orang Kristen tanpa Dia, namun ada suatu petualangan hidup yang berkelimpahan bagi mereka yang menerima-Nya dengan persekutuan yang menakjubkan. • Kenalilah Dia secara pribadi! 2 Kepribadian Roh Kudus Anugerah yang ajaib dari Sang Tuan, Yesus Kristus, kasih yang luar biasa dari Allah, persekutuan yang intim dengan Roh Kudus beserta dengan kamu sekalian. 2 Korintus 13:14, Alkitab The Message Hari 1 A gar kita masuk ke dalam suatu hubungan yang akrab dengan orang lain, pertama-tama kita harus memahami apa yang menggerakkan seseorang itu. Pengetahuan yang lebih banyak tentang apa yang ia sukai, yang tidak disukai, tujuan-tujuannya, dan ambisi-ambisinya akan menolong mengembangkan suatu persahabatan yang lebih mendalam. Begitu juga jika kita ingin menjadi intim dengan Roh Kudus, kita harus pertama-tama memahami kepribadian-Nya. Seperti yang telah kita temukan dalam bab sebelumnya, Yesus membuat pernyataan yang sangat mengejutkan ini kepada murid-muridNya: “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yohanes 16:7). Dialah Yesus yang sama yang pernah mengatakan hal ini, “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan” (Matius 13:35). Yesus, Guru terbesar yang pernah hidup, Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia yang telah tersembunyi sejak dunia dijadikan, sedang berusaha meyakinkan para pengikut terdekatNya bahwa Roh Allah – bukan Yesus sendiri yang hadir secara fisik – akan menjadi teman terbaik bagi mereka dan generasi orang-orang percaya yang akan datang. Wow. Saya tidak tahu mengenai Anda, namun ini membuat saya ingin lebih mengenal Roh Kudus. Mari kita mulai dengan melihat 2 Korintus 13:13. Paulus mengatakan: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan 38 ROH KUDUS persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Paulus menyoroti apa yang menonjol mengenai masing-masing pribadi ke-Allahan. Dia memulai dengan “kasih karunia Tuhan Yesus Kristus….” Sebagai orang-orang percaya, kita harus tidak pernah lupa bahwa kita berhak berdiri bersama Allah – yang merupakan landasan dari hubungan yang menakjubkan dengan Roh Kudus – tidak akan pernah terjadi jika bukan karena anugerah dari Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia ini tidak dapat dibeli atau didapat karena berbuat kebaikan; itu adalah pemberian akbar dari hidup-Nya, yang di dalamnya termasuk pengampunan, penebusan dan pemampuan. Paulus melanjutkan dengan berkata, “… dan kasih Allah…” Ketika saya berpikir tentang betapa saya mengasihi keempat putra saya, saya tidak dapat membayangkan hidup hanya bersama salah satu dari mereka. Namun, jika saya bayangkan hanya punya salah satu dari mereka, lalu berpikir untuk memberikan mereka untuk mati bagi musuh-musuh saya – pikiran itu tak dapat dipahami. Kita masih menjadi musuh-musuh Allah ketika Dia dengan cuma-cuma memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi kita (lihat Roma 5:10). Sungguh kasih yang luar biasa! Tidakkah Anda bergembira Sang Bapa mengasihimu? Meskipun dulu Anda adalah musuh-Nya, namun sekarang Anda adalah anak-Nya; karenanya seberapa besar lagikah Dia akan mencurahkan kasih-Nya atasmu? Dia mengasihimu dengan unik dan sempurna sebagai milik-Nya sendiri. Saya benar-benar memuja anak-anak saya, namun kemampuan saya untuk mengasihi dan bergembira di dalam mereka sangat jauh dibanding kasih Allah kepada kita. Firman-Nya menyatakan, “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintahpemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang ada di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8:38-39). Sungguh sebuah janji yang luar biasa! Tidakkah Anda bersyukur bahwa tak ada yang dapat memisahkanmu dari kasih Bapa? Sekarang, lihatlah bagian terakhir dari 2 Korintus 13:13, dengan mengingat dalam benak bahwa ini adalah surat Paulus yang terakhir kepada orang-orang Korintus. Kitab ini (aslinya adalah sebuah surat) dikemas dengan hikmat dan pewahyuan yang luar biasa. Dengan tuntunan Roh, apa yang Paulus pilih sebagai kesimpulan dari hubungan surat-menyurat yang sangat mendalam ini? “Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” Perhatikan bahwa Paulus menghubungkan kata persekutuan (komuni) dengan Roh Kudus. Sebagai seorang yang dibesarkan di gereja Katolik, KEPRIBADIAN ROH KUDUS 39 ketika saya biasanya melihat kata komuni, saya akan berpikir tentang roti dan anggur. Dengan jelas, bukan itu yang dimaksudkan Paulus di sini. Jadi, apa artinya “persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian”? Kalau kita kembali pada bahasa Yunani aslinya, kita temukan bahwa kata Yunani untuk persekutuan adalah koinonia. Berikut ini adalah beberapa pengertian yang saya dapatkan untuk istilah Yunani ini: persekutuan, persahabatan, komunikasi, keakraban, berbagi bersama, pergaulan sosial, bekerja sama, partisipasi bersama, dan hubungan akrab yang menguntungkan. Itu adalah sebuah daftar panjang yang dahsyat. Biarlah saya membaginya ke dalam tiga kategori utama: • Persekutuan • Kerja sama • Keintiman Komuni Berarti Persekutuan Kamus saya mengartikan persekutuan sebagai “sebuah hubungan yang bersahabat, persahabatan, berbagi bersama.” Teman-teman atau sahabatsahabat yang akrab mengalami persekutuan. Mereka berbagi bersama, berbincang satu sama lain, dan peduli dengan apa yang terjadi dalam kehidupan masing-masing. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, saya sangat suka bermain golf. Ketika saya pergi bermain golf, saya biasanya bergabung dengan beberapa teman dekat. Kami menghabiskan seluruh waktu permainan itu dengan berbincang satu sama lain. Itulah salah satu lingkungan terbaik untuk menghabiskan waktu berkualitas karena hanya ada sedikit gangguan. Dulu, saya biasa bermain tenis yang menyenangkan di kampus, tetapi masalah dengan bermain tenis adalah saya tidak dapat berbincang dengan lawan main saya. Salah satu alasan utama mengapa saya suka bermain golf adalah karena saya dapat mengobrol dengan lawan saya. Saya telah mengembangkan lebih banyak hubungan yang akrab di padang golf dibanding tempat berolah raga yang lain. Di sanalah “persekutuan” saya terjadi. Kini, Anda barangkali dapat mengerti mengapa saya benar-benar menginginkan istri saya untuk bermain golf bersama saya – karena tidak ada orang di planet ini yang paling kuinginkan menjadi sahabat selain dia! Demikian juga, beberapa sahabat terbaik saya adalah anggota tim Messenger International. Kami mendiskusikan tujuan-tujuan, tantangan-tantangan, dan cita-cita kami secara teratur. Saya sangat banyak 40 ROH KUDUS mengandalkan keahlian dan persahabatan mereka. Saya tidak tahu akan berada di mana saya saat ini tanpa pria-pria dan wanita-wanita luar biasa ini. Secara terus-menerus, kami bekerja sama satu sama lain; tanpa persekutuan yang terus-menerus ini, misi Messenger International untuk mengajar, menjangkau dan menyelamatkan tidak akan mungkin terjadi. Telah terbukti di dalam Kitab Suci bahwa para rasul sepenuhnya bergantung pada persekutuan mereka dengan Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul, kita membaca, “Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku [Paulus] pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku” (Kisah Para Rasul 20:22-23). Paulus bercakap-cakap dengan Roh Kudus tentang apa yang akan terjadi kepadanya. Perhatikan bahwa Roh Kudus tidak memberi tahunya bahwa penjara dan penderitaan menantinya di satu kota. Malahan, karena persekutuannya yang teratur dengan Roh, Paulus mengetahui bahwa kesukaran menantinya dari kota ke kota. Saya tidak tahu mengenai Anda, tetapi jika rekan saya – dia yang persekutuannya akrab dengan saya – terus memberi tahu saya bahwa penderitaan menanti ke manapun saya pergi, barangkali saya akan mulai mempertanyakan dia. Saya akan mengatakan hal-hal seperti, “Apakah pikiranmu sudah berubah?” atau “Mungkin ini dapat diubah sedikit saja,” atau “Bagaimana kalau sedikit ketidaknyamanan saja dan bukannya penderitaan?” Roh Kudus tidak senang dengan penderitaan Paulus, tetapi Dia malah mempersiapkan Paulus dengan apa yang ada di hadapannya, dan Dia dapat melakukan ini karena mereka memiliki persekutuan yang akrab. Ada kalanya, ketika Roh Kudus mengatakan hal-hal yang tak ingin saya dengar. Saya tetap bertanya kepada-Nya mengenai hal-hal ini (berharap akan suatu jawaban yang berbeda), tetapi saya menerima pesan yang sama hari demi hari. Ketika kita bergaul dengan Roh Kudus dengan cara ini, pada akhirnya Dia akan diam. Seolah-olah Dia sedang berkata, “Saya sudah membuatnya terlihat sangat jelas bagimu; sekarang silakan kamu pilih apakah kamu ingin menerima petunjuk-Ku.” Memiliki persekutuan yang akrab dengan Roh Kudus berarti akan ada saat-saat ketika Dia memberi tahu Anda hal-hal yang benar-benar tak ingin Anda dengar. Dalam Kisah Para Rasul 10, kita menemukan sebuah kisah tentang Petrus menerima petunjuk yang semacam ini dari Roh Kudus. Allah memberi sebuah penglihatan kepada Petrus yang menyingkapkan kerelaan Allah untuk memperluas keselamatan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Dalam ayat 19, kita membaca, “Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: ‘Ada tiga orang mencari engkau.’” Orang-orang ini datang untuk mengawal Petrus ke rumah seorang perwira KEPRIBADIAN ROH KUDUS 41 non-Yahudi – sebuah tempat yang bagi Petrus sebagai seorang Yahudi yang saleh tidak akan pernah pergi dengan cara yang biasa. Karenanya Roh Kudus berbicara kepadanya dengan jelas, “Hei, ada beberapa tamu untukmu di bawah sana, dan Aku mau engkau pergi bersama mereka. Aku memerlukanmu dalam tugas ini.” Roh Kudus tahu bahwa Petrus sangat tidak senang dengan petunjuk ini, tetapi Dia memberikan perintah tanpa menawarkan penjelasan lanjutan apa pun. Dalam dua pasal sebelumnya, kita temukan contoh lain tentang kebergantungan kepada Roh Kudus. “Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza” (Kisah Para Rasul 8:26). Di sini kita dapati seorang malaikat Tuhan memberi sebuah petunjuk kepada Filipus. Tidak dikatakan seorang malaikat menampakkan diri kepada Filipus, melainkan “seorang malaikat Tuhan berkata kepada Filipus. Setiap terjemahan meneguhkan rincian ini. Mengapa perbedaan ini penting? Melalui bagian ini kita dapat menyimpulkan bahwa Filipus dapat membedakan antara suara seorang malaikat dan suara Roh Kudus, karena kemudian dalam pasal yang sama ini kita baca, “Lalu kata Roh kepada Filipus: ‘Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’” (Kisah Para Rasul 8:29). Filipus merasa terbiasa dengan suara Roh Kudus, hingga pada titik di mana ia dapat membedakan antara suara Roh dan suara seorang malaikat! Saya telah mengenal suara istri saya dengan sangat jelas sehingga saya dapat mengenalinya di mana pun, bahkan jika saya tidak sedang melihatnya. Kami mungkin terpisah di dalam sebuah ruangan yang penuh dengan manusia, tetapi ketika ia berbicara, saya akan mengenali suaranya melampaui lusinan suara lain di dalam ruangan itu. Sebaik inilah orangorang percaya mula-mula mengenali suara Roh. Saya dapat membayangkan Filipus menceritakan kisah ini kepada Lukas ketika ia menulis kitab Kisah Para Rasul. Barangkali Filipus berkata, “Bukan Lukas, bukan Roh yang berbicara denganku di kota itu, melainkan seorang malaikat. Tetapi memang Roh-lah yang menyuruhku bergabung dengan kereta itu.” Apakah kita seterbiasa itu dengan suara-Nya? Atau masih adakah suatu kedekatan yang lebih besar dengan Roh Kudus yang masih belum kita masuki? Ketika Filipus berada di padang gurun, Roh Kudus memberi tahunya agar mendekati sebuah kereta tertentu. Mengapa perjumpaan ini penting? Laki-laki di dalam kereta itu adalah orang ketiga yang memerintah atas seluruh Etiopia. Karena wewenang dan pengaruhnya, keselamatan orang Etiopia itu menjadi permulaan perluasan Injil di negerinya. Jika Filipus tidak peka terhadap pimpinan Roh, ia akan kehilangan sebuah kesempatan yang besar. Beberapa pasal kemudian, kita temukan kisah lainnya yang 42 ROH KUDUS melibatkan Timotius, Paulus dan Silas: Mereka [Timotius, Paulus dan Silas] melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka (Kisah Para Rasul 16:6-7). Perhatikanlah, dikatakan bahwa mereka “dicegah” oleh Roh Kudus dan bahwa “Roh tidak mengizinkan mereka.” Apakah Anda sudah mulai melihat betapa banyaknya percakapan yang terjadi antara orang-orang percaya mula-mula dengan Roh Kudus? Haruskah ada bedanya dengan saat ini? Apakah kita memiliki cara yang lebih baik untuk melayani Allah terpisah dari Roh Kudus? Apakah para pemimpin Gereja mula-mula sangat primitif dalam metode-metode mereka karena mereka kekurangan teknologi modern? Sama sekali tidak. Tidak ada teknologi atau metode yang dapat menggantikan suara Roh Kudus. Para pemimpin ini mengharapkan Roh Kudus terlibat dengan karib dalam kehidupan mereka, dan mereka menghormati serta mengundang kehadiranNya. Tidak ada yang berubah. Roh Kudus rindu berjalan bersama-sama dalam persekutuan yang akrab dengan kita saat ini. Dapatkah Anda membayangkan Lisa dan saya menghabiskan tiap jam dalam setiap hari bersama di rumah kami tanpa mengucapkan satu kata satu sama lain? Itu menggelikan. Siapa yang menginginkan sebuah pernikahan yang seperti itu? Saya mengasihi istri saya dan ingin dekat dengannya. Saya suka mendengarkannya; bunyi suaranya adalah musik bagi telinga saya. Kami telah menikah lebih dari tiga puluh tahun, namun seandainya ia masih lajang (terima kasih Tuhan, ia tidak lajang lagi), saya akan berhasil mengikuti jejaknya. Dari setiap orang di planet ini, tanpa ragu, ialah satu-satunya yang paling saya inginkan untuk hidup bersama. Dengan cara yang sama, Roh Kudus ingin memiliki hubungan yang akrab dengan Anda. Saya telah tinggal di kamar-kamar hotel selama dua puluh empat tahun dan saya tidak pernah bosan. Bagaimana mungkin saya merasa bosan ketika saya bersama dengan Allah setiap saat? Dia ada bersama saya di kamar saya. Untuk alasan ini, saya terlindungi selama waktu saya ada di kamar-kamar hotel. Secara berkala, saya akan berkata, “Saya tidak ingin menghabiskan waktu dengan tim perjalanan saya karena saya ingin sendirian dengan Roh Kudus.” Saya suka mendengar-Nya bicara. Jangan salah sangka dengan saya, saya suka berada bersama-sama dengan orang-orang; bahkan saya sangat menyukainya. Saya bukanlah seorang pertapa. Saya benarbenar suka dengan orang-orang, tetapi saya sangatlah menghargai waktu (persekutuan) saya dengan Roh Kudus. KEPRIBADIAN ROH KUDUS 43 Hari 2 Komuni Berarti Kerja Sama Kata berikutnya dalam bahasa Inggris yang dapat digunakan untuk menggambarkan koinonia adalah kerja sama. Kita melihat sebuah contoh kerja sama di dalam Injil Lukas: “Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam” (Lukas 5:6-7). Kata Yunani untuk teman-teman adalah metochos (sebuah sinonim dari koinonia) dan diartikan sebagai “teman, rekan, sesama pekerja.” Mereka adalah rekan-tekan kerja. Dari interaksi ini, kita mengerti bahwa pertemanan yang baik menuntut komunikasi dan tindakan. Mereka harus memberikan isyarat kepada rekanrekannya, dan kemudian rekan-rekan tersebut datang dan menolong. Sekarang, marilah kita melihat pada sesuatu yang barangkali salah satu ayat Alkitab yang paling membangkitkan rasa hormat dalam seluruh Perjanjian Baru. Paulus menuliskan, “Karena kami adalah kawan sekerja Allah” (1 Korintus 3:9). Bukankah itu luar biasa? Saya menyukai cara penerjemahan Weymouth, “[Kami adalah] sesama pekerja untuk dan dengan Allah.” Kita telah diberi kesempatan bekerja untuk dan dengan Pencipta langit dan bumi. Dengan kata lain, kita bekerja dalam persekutuan dengan Allah. Sungguh sebuah undangan yang luar biasa! Rekan-rekan yang efektif mengembangkan pasang surut dalam hubungan satu sama lain. Saya dibesarkan dekat Danau Michigan, dan berlayar merupakan sebagian besar dari hidup saya. Saya menikmati berlayar bersama keluarga, menempuh sekolah berlayar selama dua tahun, dan bahkan bersaing dalam perlombaan. Pada salah satu pertandingan pertama saya, saya diminta bekerja bersama seorang kapten hebat yang regu dayungya adalah orang-orang yang terbaik. Mereka gembira karena saya bergabung dengan tim mereka. Selama perlombaan pertama kami, saya merasa seperti seorang yang aneh. Sang kapten mengeluarkan perintah dan regu dayungnya langsung bertindak. Setiap orang tahu dengan tepat apa yang harus dilakukan dan mengambil posisinya di dalam perahu itu. Di sisi lain, saya benar-benar canggung. Meskipun saya sudah diberitahu apa yang harus dilakukan, saya tidak berkembang dalam peran saya. Anggotaanggota regu dayung itu telah membangun sebuah irama kerja sama yang masih perlu saya pelajari. Berpartner dengan Roh Kudus sama seperti menjadi bagian dari 44 ROH KUDUS anggota regu dayung itu. Anda harus bekerja dengan-Nya. Kali pertama saya berkhotbah di muka umum, istri saya dan teman baiknya tertidur di bangku depan. Saya tidak bekerja dengan pasang surut Roh. Diperlukan waktu, tetapi saya menemukan bagaimana berpartner dengan-Nya ketika saya berbicara. Hal yang sama terjadi ketika menulis. Diperlukan satu tahun yang penuh frustrasi pada buku pertama yang saya tulis ketika saya belajar bekerja bersama dengan-Nya. Akhirnya menulis menjadi semakin mudah dan lebih cepat. Saya telah belajar bahwa dalam kedua hal ini, Dia memiliki suatu peran dan begitu juga saya, dan Dia menginginkan demikian! Dalam Kisah Para Rasul 15, kita melihat sebuah elemen kebersamaan dalam tindakan. Rasul-rasul sedang merancang sebuah surat untuk dikirimkan kepada semua orang bukan Yahudi yang percaya. Di dalam surat itu, mereka berkata, “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami” (Kisah Para Rasul 15:28). Kita melihat bahwa kerja sama terjadi. Para pemimpin dengan jelas menyampaikan pandangan Roh Kudus dan pandangan mereka sendiri mengenai sebuah situasi khusus. Keduanya berperan di dalam keputusan itu. Kedua belah pihak mempunyai peran. Mereka bekerja sama dalam pekerjaan kerajaan itu. Ide yang sama tentang bekerja sama juga terlihat dalam Perjanjian Lama. Ingatlah ketika Allah mendatangi Abraham di bawah pohon tarbantin untuk mendiskusikan rencana-Nya untuk menghancurkan Sodom dan Gomora (lihat Kejadian 18). Allah benar-benar memandang Abraham sebagai sahabat-Nya. Allah dan Abraham melewati suatu tebing dan Allah berkata, “Aku sungguh-sungguh sedang berpikir untuk meledakkan kedua kota ini. Bagaimana menurutmu, Abraham?” (parafrase penulis). Abraham sangat peduli karena keponakannya tinggal di dalam salah satu kota itu. Setelah pertimbangan yang sangat mendalam, ia akhirnya meyakinkan bahwa Allah tidak akan memusnahkan kota-kota itu jika ada sepuluh orang benar dapat ditemukan di antara mereka. Allah sangat menghargai masukan dari Abraham. Dia benar-benar berkata di dalam Kejadian 18:17, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” Jelaslah bahwa Allah hendak membawa Abraham hingga pada pelaksanaan rencana-rencanaNya. Mengapa? Abraham bersahabat akrab atau berpartner dengan Allah. Sebuah contoh yang mirip terdapat dalam kehidupan Musa. Allah berkata kepada Musa, “Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka [anak-anak Israel] dan aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar” (Keluaran. 32:10). Setelah mendengar ini, Musa maju untuk meyakinkan Allah untuk menahan murka-Nya dan mengubah rencana-rencana-Nya. Mudahlah KEPRIBADIAN ROH KUDUS 45 bagi kita untuk membacanya saat ini dan menganggap enteng apa yang sedang terjadi. Tetapi berhentilah dan pikirkanlah mengenai hal ini: Musa dapat mengingatkan Allah apa yang terbaik bagi Dia dan bagi umat-Nya, bahkan setelah Allah berkata, “Biarkanlah Aku!” Ini karena Musa berada dalam persahabatan yang akrab dengan Allah. Pada titik ini, pentinglah bagi kita untuk mengenali bahwa Allah adalah Yang Mahakuasa dan selalu layak menerima penghormatan kita. Hanya karena anugerah dan kuasa-Nyalah kita mampu menjadi sahabatNya. Dia telah memilih untuk mengizinkan kita menjadi bagian dari rencana dan rancangan agung-Nya. Merupakan suatu kehormatan bagi kita karena Dia memberikan pilihan tersebut! Inilah dua kisah hebat dari Perjanjian Lama, tetapi yang sebenarnya adalah Abraham dan Musa tidak mempunyai apa yang kita punyai saat ini. Ada saat-saat dan peristiwa-peristiwa khusus ketika raksasa-raksasa iman ini mampu menjadi rekan Allah dengan cara ini. Namun, Roh Kudus tinggal di dalam kita dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu. Kita tidak harus menunggu-Nya untuk mengunjungi kita di bawah pohon tarbantin atau mendaki gunung Sinai untuk bergaul dengan Dia. Kita mempunyai akses setiap waktu kepada-Nya. Dan yang terbaik dari semuanya, Dia rindu untuk bekerja bersama dengan kita, mengarahkan langkah-langkah kita dan mendengarkan pikiran-pikiran kita. Roh Kudus tidak hanya bersama kita setiap waktu, namun Dia juga tidak pernah tertidur. Baru-baru ini, saya terbangun pada pukul 2:20 dini hari dan tidak bisa kembali tidur karena saya sangat bersukacita mengenai pelayanan seharian. Jadi saya bangun dan berbicara dengan Teman saya. Coba tebak? Dia bangun. Sangat luar biasa! Dia tidak berkata, “John, mengapa kamu membangunkan-Ku?” Di sisi lain, istri saya pasti sudah berkata, ”John, mengapa kau membangunkanku begitu pagi?” Seandainya saya membalasnya dengan, “Aku hanya ingin berbincang denganmu, sayang,” barangkali ia akan memukulku dengan sebuah bantal. Dia benar-benar menyukai waktu tidurnya, jadi saya tahu untuk tidak membangunkannya (dan ia juga tahu hal yang sama dengan saya ketika situasinya terbalik). Namun Roh Kudus menyambut pertemanan saya setiap saat. Dia senang berbincang dengan saya mengenai hari yang akan datang, dan kadangkadang, Dia bahkan memberi saya pandangan selintas tentang apa yang akan terjadi. Inilah yang membuat saya suka memulai setiap hari di dalam hadirat-Nya. Dia adalah Rekan saya, dan komunikasi kami adalah suatu bagian yang penting dari hari saya. Penting untuk dicatat bahwa Roh Kudus adalah Rekan yang lebih tinggi dalam hubungan ini. Paulus berkata kepada para pemimpin di Efesus, 46 ROH KUDUS “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kisah Para Rasul 20:28). Perhatikanlah bahwa Paulus tidak berkata, “seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Yesus menjadi penilik.” Ayat ini dengan sempurna menggambarkan kerja sama Yesus dengan Roh Kudus. Yesus membeli Jemaat Allah “dengan darah-Nya sendiri.” Roh Kudus, sebagai anggota ke-Allahan yang saat ini tinggal di bumi ini, kini menetapkan para penilik Jemaat dan mengatur pekerjaannya. Dialah yang bertanggung jawab, atau dengan kata lain, Dialah Rekan yang lebih tinggi. Paulus sangat menyadari kebenaran ini bahwa Roh Kudus adalah Dia yang tinggal dengan dan di dalam kita. Contoh lain mengenai hal ini terdapat dalam Kisah Para Rasul 13: “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’… Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia…” (ayat 2 dan 4). Lagi, dalam hal ini kita melihat Roh Kudus dengan jelas dikenali sebagai Dia yang bekerja sama (dalam persekutuan) dengan rasul-rasul. Ingat, Yesus ada bersama dengan Bapa-Nya di surga. Roh Kudus telah diutus ke bumi untuk bekerja bersama kita dalam kehidupan yang luar biasa ini. Hari 3 Persahabatan yang Saling Akrab Sekali lagi marilah kita melihat 2 Korintus 13:14: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” Kita telah mengartikan komuni sebagai “persekutuan” dan “persahabatan”, sekarang lihatlah ayat ini melalui pengertian baru dari kedua istilah ini. Apakah Anda mulai menyadari ledakan dalam pernyataan Paulus? Namun tidak berhenti di sini. Kata koinonia juga berarti “persahabatan yang saling akrab.” Saya ingin memberi contoh dari zaman saya tentang hal ini, namun ketika saya berpikir tentang persahabatan yang saling akrab, saya berpikir tentang the Beatles. Sebagai seorang anak muda (jauh sebelum Beatles berpisah), ketika seseorang menyebut “Paul McCartney,” saya akan segera berpikir mengenai Beatles yang lain: John Lennon, George Harrison, dan Ringo Starr. Pada waktu itu saya bahkan tidak pernah memikirkan Beatles sebagai individu; mereka hanyalah the Beatles. Contoh lainnya dari persahabatan yang saling akrab adalah Three KEPRIBADIAN ROH KUDUS 47 Stooges.1 Mereka tidak akan menjadi “three stooges” tanpa Moe, Larry, dan Curly – ketiganya. Sebuah episode yang hanya menampilkan Moe di dalamnya akan sangat menggelikan. Hal yang membuat Three Stooges hebat adalah dinamika mereka bertiga secara bersama-sama. Mereka saling bergantung satu sama lain. Ketika saya berpikir tentang orang-orang yang berjalan dalam persahabatan yang saling akrab dengan Roh Kudus, Dr. David Yonggi Cho adalah orang pertama yang muncul dalam benak saya. Doktor Cho menggembalakan salah satu gereja terbesar di dunia. Saya tidak akan pernah lupa ketika saya pertama kali bertemu dengannya di tahun 1980an. Itu adalah kunjungan pertamanya ke gereja saya, dan tugas saya sebagai pengurus gereja kami memberi saya kesempatan untuk menyambut dan menjadi tuan rumah bagi tamu pembicara kami. Saya sudah melakukan hal ini selama beberapa tahun ketika saya bertemu Dr. Cho, sehingga dengan demikian saya barangkali telah menjadi tuan rumah dari beberapa lusin pendeta. Namun, perjumpaan saya dengan Dr. Cho benar-benar unik. Ketika ia masuk ke mobil saya, kehadiran Tuhan datang bersamanya. Hampir segera saya mulai menangis; air mata mengaliri wajah saya. Saya berusaha tetap diam, karena saya tidak ingin mengganggunya sebelum waktunya pelayanan, tetapi saya akhirnya merasa dipaksa untuk berbicara. Dengan lembut dan tenang saya berkata, “Dr. Cho, Allah ada di sini, di dalam mobil kita.” Ia tersenyum dan mengangguk. “Saya tahu.” Perjumpaan ini berkesan bagi saya ketika saya berpikir tentang betapa banyaknya Dr. Cho telah menulis dan mengkhotbahkan tentang persekutuannya dengan Roh Kudus. Saya telah mendengar ia berkata bahwa ia berdoa selama dua sampai empat jam sehari, kebanyakan di dalam Roh. Dr. Cho membuat waktu berkualitas dengan Roh Kudus sebagai suatu prioritas; karena alasan inilah kehadiran Allah terasa kuat di dalam hidupnya. Beberapa tahun yang lalu, saya berkhotbah tentang Roh Kudus selama kebaktian Minggu pagi di sebuah gereja besar. Malam itu, ketika kami kembali untuk kebaktian malam, saya kira akan mulai berkhotbah sekitar empat puluh lima menit setelah ibadah dimulai. Malahan, Roh Kudus mulai bergerak dan orang-orang disembuhkan dan diselamatkan. Saya tidak memperoleh mikrofon selama dua jam. Akhirnya, sebelum panggung diserahkan kepada saya, sang pendeta (yang bukanlah seorang yang lembut atau lembek) mendatangi saya sambil menangis dan berkata, “John, dalam delapan tahun saya memimpin gereja ini, saya belum pernah merasakan kehadiran Allah sebegitu kuat!” Saya segera menjawab, “Ada alasannya. Itu karena kita berbicara mengenai Roh Kudus tadi pagi, dan kapan pun Anda berbicara mengenai Dia, Dia akan menyatakan diri.” Ini menggambarkan dengan sempurna apa yang akan terjadi ketika Anda dan 1 Sebuah kelompok lawak dari Amerika Serikat pada awal hingga pertengahan abad 20 – (penerjemah). 48 ROH KUDUS saya, sebagai orang-orang percaya “biasa”, berjalan dalam persahabatan yang saling akrab dengan Roh Kudus. Komuni berarti Keintiman Pengertian terakhir dari koinonia adalah “keintiman”. Inilah sebenarnya kata yang paling baik untuk menggambarkan kata koinonia yang dipergunakan Paulus di dalam 2 Korintus 13:14. Keintiman hanya dapat dikembangkan melalui persekutuan atau hubungan, tetapi hal itu jauh melampaui konotasi dari kedua istilah ini. Keintiman masuk jauh ke dalam pemikiran-pemikiran, rahasia-rahasia, dan keinginan-keinginan hati. Dalam Alkitab versi The Message, kita membaca, “Persahabatan yang intim dengan Roh Kudus, beserta kamu sekalian” (2 Korintus 13:14). Saya memandang keintiman sebagai tingkat terdalam dari persahabatan. Jangan pernah lupakan bahwa kerinduan Roh Kudus ialah menjadi sahabat Anda; Dia sangat merindukan persekutuanmu. Yakobus 4:5 berkata, “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!” Dia cemburu untukmu dan merindukan waktu dan perhatianmu. Pikirkan saja: Roh Kudus adalah Allah, dan tidak ada yang tersembunyi dari Dia. Pengetahuan, hikmat, dan pengertian-Nya tidak terbatas – dan Dia rindu menyatakan diri-Nya sendiri kepada Anda. Ketika saya mengetahui atau memahami sesuatu yang bernilai besar atau penting, dengan bergairah saya ingin membagikannya dengan mereka yang dekat dengan saya. Barangkali hal yang sama juga berlaku bagi Anda, dan tidak ada bedanya dengan Roh Kudus. Terlalu sering, orang-orang percaya berusaha mendekat kepada Yesus di luar hubungan dengan Roh Kudus. Ini serupa dengan kesalahan yang dilakukan orang-orang Farisi. Mereka berkata kepada Yesus, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendakKu sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku” (Yohanes 8:41-42). Orang-orang Farisi menginginkan suatu hubungan dengan Bapa terpisah dari Yesus. Mereka tidak rela menerima bahwa hal itu berbeda dengan apa yang dipikirkan Allah. Yesus menjelaskan kepada orang-orang Farisi bahwa Dia dan Bapa-Nya adalah satu. Bahkan, kemudian Dia berkata, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku” (Yohanes 14:7). Tetapi orang-orang Farisi sama sekali menolak untuk mendengarkan. Karena mereka tidak rela datang kepada Bapa melalui Sang Anak, mereka pun tidak dapat benar-benar dekat kepada Sang Bapa. KEPRIBADIAN ROH KUDUS 49 Dengan cara yang sama, Yesus membuatnya jelas bahwa Dia tidak lagi berada di bumi ini dan bahwa Sang Bapa mengutus Roh Kudus (Seorang yang sama seperti Juruselamat kita) untuk menjadi Penolong kita (Yohanes 16:7). Roh telah diutus untuk menyatakan Yesus, sama seperti Sang Anak diutus untuk menyatakan Sang Bapa. Kita harus mengingat bahwa Roh Kudus suka mempermuliakan Yesus. Jadi jika Anda benar-benar ingin tahu lebih banyak mengenai Yesus, Anda harus menghabiskan waktu bersama Roh Kudus. Roh akan menyatakan Yesus dengan jelas kepada Anda. Tetapi Roh Kudus hanya akan menyatakan diri di manapun Dia dihormati. Ketika kita menghormati Roh Kudus, Dia akan menyatakan diri-Nya kepada kita, dan kita akan menikmati kehadirannya yang ajaib dan suatu kesadaran yang lebih besar akan Dia yang dinyatakan-Nya. Lebih dari tiga puluh tahun pelayanan, saya belum pernah melihat suatu perkecualian dari kebenaran ini: orang-orang yang paling baik mengenal Yesus adalah mereka yang paling intim dengan Roh Kudus. Ini membuat benar-benar berarti karena Roh adalah Dia yang menyatakan Yesus kepada kita. Memahami Kepribadian Roh Agar intim dengan seseorang, kita haruslah berusaha mengetahui kepribadian seseorang yang ingin kita akrabi. Pengertian ini secara alamiah akan meningkatkan persekutuan kita dan membawa kita pada tingkat keintiman yang lebih mendalam. Untuk waktu yang sangat lama, saya memperlakukan keempat putra saya dengan perlakuan yang sama. Hal ini secara alamiah menimbulkan beberapa masalah. Mengapa pola pengasuhan yang demikian tidak efektif? Karena masing-masing anak saya memiliki kepribadian yang unik. Istri saya peka terhadap hal ini dan melatih saya bagaimana mempelajari perbedaanperbedaan di antara mereka. Berusaha memahami keunikan masing-masing putra saya sangat meningkatkan hubungan saya dengan mereka. Karena saya sangat intim dengan istri saya, saya mampu memahami bagaimana ia mengungkapkan dirinya sendiri. Kami telah mengembangkan keintiman ini karena kami telah menikah lebih dari tiga puluh tahun, dan keintiman adalah sebuah hasil dari waktu berkualitas. Lisa bisa memberi saya sebuah tatapan, dan saya dapat menuliskan berlembar-lembar tentang apa yang sedang ia pikirkan. Ada saat-saat yang lain ketika saya dapat memberi tahu Anda apa yang Lisa inginkan tanpa ia mengucapkan sepatah kata pun kepada saya. Jika Anda berkata kepada saya, “John, saya 50 ROH KUDUS menyuguhkan daging babi yang diasinkan, telur dan bubur jagung pagi ini,” saya dapat menjawab dengan yakin, “Anda tahu, Lisa tidak menginginkan bubur jagung atau daging babi yang diasinkan.” Saya tidak perlu bertanya kepadanya; saya sudah tahu bahwa ia tidak menyukai bubur jagung dan daging babi yang diasinkan. Ini adalah sebuah contoh yang sangat dangkal, tetapi hal yang sama berlaku tentang hal-hal yang lebih pribadi. Jenis keintiman ini tidak terjadi dalam satu malam. Itu pastilah telah dipupuk melalui bertahun-tahun waktu dan komunikasi berkualitas. Tak seorang pun yang mengetahui lebih baik tentang kesukaan dan ketidaksukaan istri saya selain saya, dan tak seorang pun mengetahui lebih baik tentang apa yang saya suka dan tidak suka selain istri saya. Dengan cara yang sama, kita bertumbuh dalam pemahaman mengenai Roh Kudus ketika kita membuat sebuah komitmen untuk berkomunikasi dengan-Nya dan menghabiskan waktu dalam hadirat-Nya. Hari 4 Mengenali Hakikat-Nya Dalam Yohanes 14 hingga 16, Yesus memakai kata ganti Dia, Nya, dan diri-Nya sendiri sebanyak sembilan belas kali dengan menunjuk kepada Roh Kudus. Sangatlah jelas bahwa Roh Kudus adalah sebuah Pribadi. Lagi, dengan menyebut-Nya sebuah Pribadi, saya tidak menyebut Dia seorang manusia. Ingatlah, manusia diciptakan dalam keserupaan dengan Allah. Ini berarti bahwa aspek-aspek dari apa yang kita sebut sebagai “kepribadian” mencerminkan apa yang awalnya telah ada di dalam Allah, tetapi Allah tidaklah persis seperti kita. Karenanya, ada beberapa sisi dari Pribadi-Nya yang tidak akan pernah cocok dengan ungkapan manusia yang kita kenal. Ada sebuah penemuan yang saya lakukan yang sangat menolong saya tentang bagaimana berhubungan dan bergaul dengan Roh Kudus. Ketika saya mempelajari kata-kata ganti yang dipergunakan untuk Roh Kudus dalam bahasa Yunani asli, saya memperhatikan bahwa kata ganti Yunani yang sering kali digunakan untuk Roh Kudus adalah sebuah kata ganti dengan gender netral (bukan laki-laki atau perempuan). Bahkan, kata ganti itu dapat dipergunakan untuk laki-laki ataupun perempuan ketika hanya menjelaskan satu orang. Kita tidak punya jenis kata ganti yang semacam ini dalam bahasa Inggris. Kita mempunyai he, she dan it. It adalah sebuah kata ganti untuk suatu benda atau seekor binatang. He menunjuk kepada seorang laki-laki, dan she menunjuk kepada seorang perempuan. Tidak ada kata ganti tunggal dengan gender netral untuk menjelaskan seorang laki-laki atau perempuan. Tetapi kata ganti dengan gender netral yang demikian benar-benar ada KEPRIBADIAN ROH KUDUS 51 dalam bahasa Yunani, dan di dalam Perjanjian Baru, Anda akan temukan kata itu sering kali dipakai untuk menunjuk kepada Roh Kudus. Lagi, kata ganti ini menunjuk kepada suatu makhluk, bukan sebuah benda. Dalam Perjanjian Lama, Anda akan menemukan sesuatu yang mirip. Dalam bahasa Ibrani asli, ada banyak contoh di mana tindakan yang disebutkan kepada Roh Kudus adalah feminin dalam peran (bukan feminin dalam bentuk). Bahasa Ibrani sering menulis menurut peran (menurut apa yang dilakukan oleh seseorang atau sesuatu, yang menunjuk kepada siapa atau apa dia). Tidak ada di dalam Kitab Suci di mana Roh Kudus pernah dijelaskan sebagai perempuan, tetapi beberapa tindakan-Nya diberi sebuah atribut kewanitaan. Ini adalah sebuah topik yang dalam yang tidak punya cukup ruang untuk diuraikan di sini, tetapi biarlah saya menjelaskan satu hal dengan sangat jelas. Saya tidak mengatakan bahwa Roh Kudus adalah seorang wanita. Bahkan, biarlah saya tuliskan sekali lagi dengan lebih jelas: Roh Kudus bukanlah seorang wanita. Beberapa orang mengajarkan doktrin ini, dan saya pikir itu tidak berdasar dan sangat bersifat sensasi. Tolong buang pemikiran itu dari otak Anda. Roh Kudus bukanlah seorang dewi. Inilah yang hendak saya katakan. Kita harus mengingat bahwa Allah tidak diciptakan dalam rupa manusia. Kitalah yang diciptakan dalam rupa-Nya. Saya tahu itu terdengar mendasar, namun ini adalah kebenaran pokok yang sangat penting sementara kita meneruskan pelajaran ini. Dalam Kejadian 1:27 kita membaca, “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Terjemahan yang lain mengatakan, “Allah menciptakan laki-laki” atau “umat manusia”. Secara pribadi, saya pikir “manusia” atau “umat manusia” adalah terjemahan yang paling baik. maka dalam kitab Kejadian kita belajar bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dalam gambar-Nya. Pertanyaan yang harus diajukan adalah: Jika Dia menciptakan baik laki-laki maupun perempuan dalam gambarNya, lalu bukankah ini berarti bahwa sifat khas yang kita pikir sebagai “feminin” pastilah berasal dari Allah? Apakah mungkin bahwa keberadaan Roh Kudus menempati atau melampaui pengertian kita mengenai laki-laki atau perempuan? Pastilah begitu, karena baik laki-laki maupun perempuan diciptakan di dalam gambar Allah. Saya yakin Anda telah memperhatikan bahwa saya telah menunjuk kepada Roh Kudus sebagai “Dia,” “Nya,” atau “diri-Nya sendiri” di sepanjang buku ini, dan saya akan terus melakukannya. Konsep ini – tentang Roh Kudus yang memiliki gelar-gelar yang kita golongkan sebagai feminin – dapat menjadi sesuatu yang rumit dan membingungkan bagi orangorang berbahasa Inggris. Jadi mengapa saya menulis mengenai topik ini? Saya tidak akan memasukkan topik ini jika saya berpikir ini tidak akan 52 ROH KUDUS menambah pengertian dan hubungan Anda dengan Roh Kudus. Dia Halus dan Lembut Biarlah saya menceritakan pada Anda sedikit lagi mengenai latar belakang saya sebelum saya lanjutkan. Ayah saya adalah seorang veteran Perang Dunia II. Ia berumur 93 tahun, dan saya sangat mengasihinya. Ayah mengajar saya banyak hal yang sangat bermanfaat di sepanjang hidupku. Namun, satu hal yang tidak dibekalinya padaku adalah bagaimana menikahi seorang wanita. Petrus pernah berkata, “Perlakukanlah istrimu dengan pengertian ketika kalian hidup bersama” (1 Petrus 3:7, Alkitab NLT). Ketika saya menikahi Lisa, saya tidak memperlakukannya “dengan pengertian.” Lisa adalah cinta pertama dalam hidupku. Saya tidak pernah memiliki hubungan yang karib dengan wanita lain sebelum dia. Maka saya memperlakukan dia seperti salah seorang laki-laki. Seperti yang dapat Anda bayangkan, pendekatan ini tidak berhasil. Saya harus belajar bagaimana bergaul dengannya sebagai seorang wanita. Satu hal yang harus saya pelajari adalah bagaimana berbicara dengan Lisa dengan kelembutan. Sayangnya, ada banyak waktu di mana saya berkomunikasi dengan kasar kepada anggota-anggota keluarga saya. Syukurnya, Roh Kudus menginsyafkan saya, dan kemudian saya mampu meminta maaf dan melakukan hal-hal yang benar. Suatu kali saya benar-benar salah paham dengan salah satu putra saya, dan saya harus mendatanginya dan meminta maaf. Ia segera memaafkan saya, dan segalanya beres di antara kami. Dengan Lisa, ceritanya berbeda. Ia marah kepada saya selama beberapa hari karena hal-hal kasar yang saya ucapkan kepada putra saya. Ini bukanlah masalah sakit hati; itu adalah keadaan alamiah dari kepekaannya di dalam menjalin hubungan. Putra saya dan saya berdamai kembali dengan sangat cepat, tetapi saya harus bekerja lebih keras dalam memperbaiki persekutuan saya dengan istri saya. Dua hari setelah peristiwa itu, ia berkata kepadaku, “Saya masih tergoncang dengan caramu berbicara kepada anak kita.” Saya telah belajar bahwa ini adalah suatu karunia dalam hidup Lisa. Seperti kebanyakan wanita, ia sangat mementingkan hubungan dan sangat melindungi orang-orang yang dekat dengannya. Mungkinkah Roh Kudus juga memiliki kekuatan relasional yang besar ini sehingga kita menganggapnya feminin? Alkitab berkata, “Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah” (Efesus 4:30). Seperti yang dijelaskan Rick Renner dalam buku Sparkling Gems from the Greek, kata yang diterjemahkan di sini sebagai mendukakan berarti “kedukaan yang dalam dan menyusahkan.” Kata ini berasal dari sebuah istilah yang menyatakan sebuah rasa sakit yang hanya dapat dialami di antara dua orang KEPRIBADIAN ROH KUDUS 53 yang sangat mencintai satu sama lain. Jadi apa yang sebenarnya sedang dikatakan Paulus adalah, “Jangan sakiti dengan menyedihkan Dia yang sangat mengasihimu.” Sekarang, marilah kita membaca ayat ini di dalam konteksnya: Janganlah kamu menggunakan kata-kata yang kotor atau kasar. Biarlah semua yang engkau katakan adalah perkataan yang baik dan menolong, sehingga kata-katamu akan menjadi suatu dorongan bagi mereka yang mendengarnya. Dan janganlah membawa dukacita [perkabungan] kepada Roh Kudus Allah dengan cara hidupmu. Ingatlah, Dia telah menandaimu sebagai milik-Nya sendiri, menjamin bahwa engkau akan diselamatkan pada hari penebusan. Buanglah segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, katakata yang tajam, dan fitnah, demikian pula segala jenis perilaku yang jahat. Tetapi, hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra, saling mengampuni, sebagaimana Allah melalui Kristus telah mengampuni kamu (Efesus 4:29-32, Alkitab NLT). Apakah Anda sedang melihat kelembutan Roh Kudus? Kelembutan adalah benar-benar sebuah kekuatan yang pantas dikagumi. Paulus meminta kita agar bersikap lemah lembut. Jika saya ingin menikmati suatu hubungan yang sehat dan bersemangat, maka sebaiknya saya bersikap lemah lembut dan berbicara dengan patut kepada anak-anak saya. Begitu juga, untuk dapat menikmati hubungan yang sehat dan bersemangat dengan Roh Kudus, kita harus peka kepada halhal yang membuatnya berdukacita. Sangatlah menarik bahwa Paulus mengidentifikasi bahwa perilaku berikut ini membawa dukacita yang mendalam kepada Roh Kudus: kata-kata yang kotor dan kasar, kegeraman, kemarahan, kata-kata yang tajam, dan fitnah. Sama persis ketika istri saya berduka dengan perilaku yang sama. Lagi, bukankah ini bukti bahwa Roh memiliki suatu kekuatan relasional yang besar yang kita anggap sesuatu yang feminin? Perhatikanlah, Paulus tidak berkata, “Janganlah mendukakan Yesus.” Pun, ia tidak mengatakan, “Janganlah mendukakan Bapa.” Dia berkata secara khusus, “Janganlah mendukakan Roh.” Roh Kudus telah menjadikan hati kita sebagai tempat kediaman-Nya. Ke manapun kita pergi, Dia pergi; inilah sebuah persahabatan yang intim. Karenanya Dia sangat dipengaruhi oleh apa yang kita biarkan masuk ke dalam hidup kita. Pikirkanlah hal ini dari sudut yang berbeda. Jika seseorang mengutuki saya, itu bukan perkara besar. Tetapi jika seseorang mengutuki istri saya, ia berada dalam masalah besar. Yesus melakukan suatu hal yang serupa ketika 54 ROH KUDUS Dia berkata, “Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak” (Matius 12:32). Bukankah menarik bahwa Allah Bapa (dinyatakan melalui Sang Anak yang hanya berbicara tentang kehendak Bapa-Nya) menaruh perlindungan-Nya kepada Roh Kudus? Sang Bapa tidak menimbulkan jenis perlindungan seperti ini mengenai bagaimana kita berhubungan dengan Yesus atau dengan-Nya sendiri, tetapi Dia melakukan demikian kepada Roh Kudus. Hubungan antara Sang Bapa, Sang Anak, dan Roh Kudus adalah suatu misteri yang tidak akan pernah kita pahami sepenuhnya. Menarik untuk mencatat perbedaan ini dalam hubungan kita dengan Roh Kudus. Pergaulan kita dengan-Nya harus dijaga seperti harta karun dan dilindungi. Penting bagi kita untuk mengingat bahwa kita dapat menyebabkan-Nya berdukacita, bahkan mengalami duka yang mendalam. Mengapa ini begitu penting dalam hubungan Anda dengan-Nya? Karena pernyataan kehadiran-Nya di dalam hidupmu akan terhalang jika Anda kurang memahami bagaimana Anda sebaiknya berhubungan dengan Dia. Hari 5 Dia Sensitif, Namun Kuat Roh Kudus disebut Penghibur, benar? Kepada siapa anak-anak biasanya berlari ketika mereka terluka? Mereka berlari kepada ibunya. Dengan pemahaman ini, beberapa negara bagian telah menciptakan undangundang yang menekankan pentingnya peran petugas perempuan dalam menangani kejahatan anak muda. Hawaii mempunyai sebuah peraturan yang mendorong seorang petugas perempuan untuk menjadi yang pertama berinteraksi dengan seorang anak muda yang baru saja ditangkap. Mereka telah belajar bahwa anak-anak muda ini memberi tanggapan yang lebih baik kepada para petugas perempuan. Secara alamiah, perempuan menunjukkan suatu kemampuan yang halus untuk menenangkan dan menghibur. Lagi, dengan membuat pernyataan ini, saya tidak sedang mengatakan bahwa Roh Kudus adalah seorang wanita. Dalam beberapa cara, saya menyamakan Roh Kudus dengan Raja Daud. Pernahkah Anda memperhatikan betapa lembutnya Daud? Begitu berbelaskasihan dan pekanya dia. Ketika Absalom mati, ia berkabung bahkan meskipun ia sendirilah yang memerintahkan para tentara untuk mengakhiri pemberontakan Absalom (lihat 2 Samuel 19). Dalam banyak kesempatan, KEPRIBADIAN ROH KUDUS 55 kita dapati Daud menangis dan menulis lagu-lagu. Hubungannya dengan Yonatan adalah salah satu kisah terbaik dalam seluruh Kitab Suci mengenai suatu persahabatan yang intim dan karib. Tetapi jangan lupakan bahwa Daud adalah seorang prajurit, seorang yang mengalahkan raksasa dan membunuh ribuan orang. Ia adalah pemimpin dari Orang-Orang Hebat – sangat mungkin inilah kelompok petarung terbesar dalam sejarah Israel (lihat 2 Samuel 23). Dalam satu kejadian, Daud bahkan berencana membunuh seorang pria yang menolak memberi air dan makanan kepada para pengikutnya (lihat 1 Samuel 25). Daud bukanlah seorang yang lemah; ia seorang serdadu. Namun ia adalah seorang yang lembut dan peka. Biarlah saya mengingatkan Anda bahwa Roh Kudus juga disebut Roh keperkasaan (lihat Yesaya 11:2). Dia Mahakuasa, dan tidak pernah Dia menjadi lemah atau tidak berdaya. Namun pada saat yang sama, Dia baik hati dan merasakan sesuatu dengan sangat mendalam. Dia dapat dibuat sangat berduka melalui perkataan atau tindakan kita. Sungguh Allah yang luar biasa! Jangan khawatir jika Anda memiliki kesulitan dalam memahami kodrat sepenuhnya dari kepribadian-Nya. Kita harus selalu mengingat bahwa kepribadian-Nya tidak dapat dibatasi oleh pengertian kita sebagai manusia. Namun, Dia telah berjanji untuk menyatakan diri-Nya kepada kita jika kita mendekat kepada-Nya. Sebuah undangan yang luar biasa! Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, saya tidak dapat sepenuhnya menjelaskan rahasia dan kemuliaan Roh Kudus (lihat 1 Korintus 2:6-16). Tujuan saya hanyalah memperkenalkan Anda kepada-Nya sehingga Anda dapat mulai menemukan kebesaran-Nya dan menikmati kehadiran-Nya di dalam hidupmu. Berhati-hatilah Agar Tidak Mendukakan-Nya Baru-baru ini, saya berhenti menonton televisi selama suatu jangka waktu. Persekutuan saya bersama Tuhan sangat kuat ketika saya menenggelamkan diri dalam doa dan firman. Selama waktu ini saya berjalan ke ruang keluarga di mana anak-anak saya sedang menonton film. Itu bukanlah sebuah film yang jelek, tetapi saya datang ketika sebuah adegan yang di dalamnya ada seorang pria yang dibunuh. Saya segera meninggalkan ruangan itu. Karena saya telah bertumbuh begitu peka dengan Roh selama waktu persekutuan kami, saya dapat merasakan dukacita-Nya melihat gambar di layar itu. Kita harus tidak pernah lupa bahwa Roh telah mengambil kediaman yang tetap di dalam diri kita. Ketika Anda masuk ke sebuah bioskop, Anda membawa-Nya – Allah semesta alam yang kudus dan tak terbatas dalam kebesaran-Nya – bersama dengan Anda. Dia selalu bersama dengan Anda 56 ROH KUDUS karena Dia berjanji tidak akan pernah membiarkan ataupun meninggalkan Anda. Tetapi Anda akan menemukan bahwa ketika Anda memaksa-Nya pergi ke dalam situasi yang membuat-Nya berduka, Dia akan menjadi terdiam tiba-tiba. Apa yang seharusnya menjadi reaksi kita ketika kita menyebabkan Roh Kudus berdukacita? Kita seharusnya segera meminta pengampunan, namun haruslah sebuah permintaan maaf yang mendalam dan tulus. Ketika saya membuat istri saya berduka, sebuah permohonan maaf “mari memperbaikinya” tidak pernah berhasil. Lisa dapat melihat kebenaran di baliknya. Ia tahu saya hanya ingin melanjutkan hidup dan bukannya dengan tulus hendak membahas permasalahan yang membuat keretakan dalam persekutuan kami. Keinginan Lisa bukanlah untuk menghukum saya, namun untuk memastikan tidak ada sesuatu yang tidak murni atau palsu di dalam persekutuan kami. Sama halnya, Roh Allah cemburu atas kita. Dia tidak menginginkan persekutuan yang dangkal, melainkan keintiman yang murni. Sebelumnya, di dalam bab ini, saya merujuk pada suatu waktu ketika saya berbicara dengan kasar kepada salah satu putra saya. Selama beberapa hari kemudian, setelah peristiwa itu, Roh Kudus terus membawanya menjadi perhatian saya dalam doa pribadi saya. Ini bukanlah penghukuman. Itu adalah masalah persekutuan. Saya tidak menyadari betapa saya telah menyedihkan Dia, dan ketika saya pertama kalinya memohon pengampunan, hal itu tidak didorong oleh dukacita yang benar dan kudus. Saya lebih memperhatikan mengenai langkah ke depan. Desakan-Nya yang terus-menerus dan lembut membawa saya pada dukacita yang benar, mendalam dan kudus, yang kemudian menuntun pada pembersihan jiwa (pikiran, kehendak dan emosi). Paulus menegur jemaat Korintus dengan cara yang sama setelah ketidaktaatan mereka menyebabkan suatu keretakan di dalam persekutuan mereka dengan Allah. Ia menulis (dan sementara Anda membacanya, ingatlah bahwa kata-kata ini dari Roh Allah): Perhatikanlah apa yang dihasilkan dukacita yang kudus ini di dalam dirimu! Kesungguhan yang besar, kepedulian yang besar untuk membela dirimu, kejengkelan yang besar, peringatan yang besar, kerinduan yang besar untuk menemuiku (2 Korintus 7:11, Alkitab NLT). Syukur bagi Allah karena kita diampuni dan dibersihkan dengan darah Anak Domba. Namun meskipun orang-orang percaya dibenarkan berdiri bersama Allah, kita masih harus membangun kembali persekutuan dengan Roh Kudus ketika kita menyedihkan Dia. Persis seperti yang dilakukan Rasul Paulus kepada orang-orang Korintus sampai mereka KEPRIBADIAN ROH KUDUS 57 benar-benar menyesal, begitulah Roh Kudus terus-menerus menginsyafkan kita karena Dia merindukan persekutuan yang murni dari kita. Dukacita yang kudus yang saya alami menghasilkan suatu kesungguhan yang murni untuk menjernihkan banyak hal dan suatu kerinduan di dalam jiwaku untuk kembali terhubung di dalam persekutuan. Syukur bagi Allah karena Roh Kudus mengampuni dengan segera! Jangan pernah lupakan: Roh Kudus itu lembut, berbelaskasihan, dan menghibur (kualitas yang sering kali kita sematkan kepada perempuan); tetapi Dia juga hebat, berkuasa, dan seperti seorang prajurit (kualitas yang biasanya kita sematkan kepada laki-laki). Kita harus belajar lebih dan lebih lagi tentang kepribadian-Nya jika kita mau mengalami keintiman dengan Dia. Kita perlu terhubung dengan Dia atas persyaratan-Nya. Ketika kita bertumbuh dalam pengertian tentang siapa Roh Kudus, kita dapat mengalami persekutuan yang lebih mendalam dengan Yang Mahakuasa. Kadang-kadang, saya berusaha berbicara mengenai golf dengan istri saya. Saya akan mengucapkan sesuatu seperti, “Sayang, coba tebak, Aku mencetak angka 68 hari ini!” Anak-anak saya akan bersemangat dan berkata, “Pa, ayolah bikin tiap lemparan bersama kami!” di sisi lain, istri saya akan lebih tertarik dengan percakapan yang saya lakukan dengan temanteman di lapangan. Itulah yang sungguh-sungguh membuatnya gembira – hubungan. Jika saya ingin terhubung dengan Lisa pada levelnya, maka saya perlu berbicara mengenai hal-hal yang menarik baginya. Sama halnya, kita harus menemukan apa yang menarik dan menyenangkan bagi Roh Allah. Ketika kita mendalami kebesaran-Nya dengan membaca firman dan menghabiskan waktu berkualitas dalam hadirat-Nya, Dia akan menyatakan diri-Nya kepada kita dengan setia. 58 ROH KUDUS Renungan Hari 1 Anda Dapat Mendengar Suara Allah! Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah…. Yohanes. 8:47 Ya, Anda dapat mendengar suara Allah! Dia masih berbicara kepada umatNya hari ini, dan Dia berbicara kepada kita melalui Roh Kudus-Nya yang mulia. Sebagai suatu usaha untuk menghubungkan orang-orang Kristen dalam suatu hubungan yang lebih mendalam dan lebih pribadi dengan Allah, penulis Henry Blackaby dan Claude King berbagi: “Allah dengan jelas berbicara kepada umat-Nya di kitab Kisah Para Rasul. Dia berbicara dengan jelas kepada kita saat ini. Dari zaman Kisah Para Rasul hingga saat ini, Allah telah berbicara kepada umat-Nya melalui Roh Kudus. …Karena Dia selalu hadir di dalam diri seorang percaya, Dia dapat berbicara kepada Anda dengan jelas kapan saja dan dengan cara apa pun yang di pilih-Nya.” Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Gembala yang Baik dan kita adalah domba-domba-Nya yang dapat mendengar dan mengenali suara-Nya. Renungkanlah perkataan-perkataan-Nya di dalam Yohanes 10:3-5,11,14,27. Apa yang dinyatakan oleh Roh Kudus kepada Anda? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Salah satu nama yang diberikan kepada Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Mengapa nama ini? Blackaby melanjutkan: “…Engkau dan saya tidak dapat memahami kebenaran Allah kalau bukan Roh Kudus Allah yang menyatakannya. Dialah Guru kita. Ketika Dia mengajar firman Allah kepadamu, duduklah di hadapan-Nya dan jawablah Dia. Sementara engkau berdoa, berjagalah untuk melihat bagaimana Dia menggunakan firman Allah untuk meneguhkan suatu firman dari Allah di dalam hatimu. Perhatikanlah apa yang sedang Dia kerjakan di sekitarmu. Allah yang berbicara kepadamu ketika engkau berdoa dan Allah yang berbicara kepadamu di dalam Kitab Suci adalah Allah yang sedang bekerja di sekitarmu. Allah berbicara dengan Roh Kudus melalui Alkitab, doa, keadaan sekitar, dan gereja untuk menyatakan diri-Nya, tujuan-Nya, dan jalan-jalan-Nya.” Jadi, apa hal-hal utama yang Anda harapkan agar dinyatakan oleh Roh Kudus kepada Anda? Bacalah dengan hati-hati perkataan-perkataan Yesus di dalam Yohanes 14:26; 15:26 dan 16:12-15 dan kenalilah lima hal yang diajarkan oleh Roh Kudus. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Apa kunci untuk mengenali suara Allah? Blackaby dan King melanjutkan: “…Kunci untuk mengenali suara Allah bukanlah suatu rumusan. Itu bukanlah suatu metode yang dapat Anda ikuti. Mengenali suara Allah datang dari sebuah hubungan kasih yang intim dengan Allah. …Ketika Allah berbicara dan Anda menanggapi, Anda akan sampai pada titik di mana engkau mengenali suaranya dengan semakin dan semakin lebih jelas.” Hubungan adalah kunci untuk mengenali dan mendengarkan suara Allah. Henokh, Nuh, Abraham dan banyak yang lain yang mengalaminya sendiri, dan Anda juga dapat mengalaminya. Apa prinsi p di dalam Amsal 3:7; Daniel 2:22 dan Mazmur 25:14 yang dicerminkan di dalam Yohanes 15:15; 1 Korintus 2:9-10 dan Efesus 1:9? Bagaimana hal ini mendorong Anda sebagai seorang percaya “zaman akhir”? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Sebagai contoh, periksalah kehidupan Henokh (Kejadian 5:21-24), Nuh (Kejadian 6:9-18), Abraham (Kejadian 18:16-22) dan Petrus (Kisah Para Rasul 10:9-23). 59 60 ROH KUDUS Renungan Hari 2 Hadirat-Nya adalah Kebutuhan Utama Anda Firman-Mu: “Carilah wajah-Ku” [selidikilah dan perlukanlah kehadiranKu sebagai kebutuhan vitalmu]. Hatiku berkata kepada-Mu, “Wajah-Mu (kehadiran-Mu), Tuhan, akan Kucari…. Mazmur 27:8 Alkitab AMP Daud bukanlah manusia biasa. Ia punya satu hal yang membebani di dalam hatinya – suatu harapan yang menghabiskan kesadarannya. Ia memiliki gairah akan kehadiran Allah. “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN,” katanya, “itulah hal yang paling kuingini – yaitu diam di rumah TUHAN seumur hidupku, bergembira dalam kesempurnaan Tuhan dan merenung di dalam bait-Nya” (Mazmur 27:2, Alkitab NLT). Tak ada – benar-benar tak ada – yang lebih berharga dari pada tinggal di hadirat Allah dan memiliki Dia sebagai Rekan kita. Karena Sang Bapa dan Sang Anak berada di surga, Roh Kudus telah ditempatkan di bumi untuk menyatakan kehadiran Allah di dalam dan melalui setiap orang percaya. Nicholas Herman, lebih dikenal sebagai Brother Lawrence, belajar untuk “mempraktikkan kehadiran Allah” dan membuatnya sebagai tujuannya untuk menolong orang-orang lain melakukan hal yang sama. Menurut biarawan abad ketujuh belas ini, “Praktik yang paling kudus dan perlu di dalam kehidupan rohani kita adalah kehadiran Allah. Itu berarti menemukan kesenangan yang menetap dalam persahabatan ilahi-Nya, berbincang dengan rendah hati dan penuh kasih dengan-Nya di segala musim, setiap saat, tanpa membatasi percakapan apa pun.” Berhentilah dan pikirkan: Seberapa pentingkah kehadiran Allah di dalam hidupku? Akan seperti apa hidupku tanpa Dia? Bayangkanlah terbangun besok pagi tanpa kehadiran Roh Kudus. Periksalah kembali daftar namanama dan peran-Nya (lihat halaman 17). Dengan persfektif yang sudah di perbarui, sekarang tuliskanlah seberapa penting kehadiran-Nya bagi Anda. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Kapan dan di mana kita hendak mengalami kehadiran Roh Kudus? Lawrence melanjutkan: “Tidak perlu kita tinggal di gereja untuk dapat menetap dalam hadirat Allah. Kita dapat membuat hati kita sebagai bait pribadi di mana kita dapat masuki kapan pun untuk berbicara dengan Allah secara pribadi. Perbincangan-perbincangan ini dapat begitu penuh kasih dan lembut,dan setiap orang dapat memilikinya. Apakah ada alasan untuk tidak memulainya?” Tanpa pertanyaan, Anda memerlukan waktu berkualitas di hadirat Roh Kudus – suatu waktu untuk benar-benar memfokuskan perhatian Anda kepada-Nya. Ini termasuk hal-hal seperti saat teduh di dalam firman-Nya, berbicara pada-Nya dan mendengarkan Dia, berterima kasih kepada-Nya dan menyanyikan pujian bagi-Nya,dan hanya duduk dengan diam. Berhentilah dan berdoa: “Roh Kudus, terlihat seperti apakah seharusnya saat teduhku pada saat ini?” Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan.­­­­­­­­­­­­­­­ Untuk Studi Lebih Lanjut…... Periksalah 1 Tawarikh 16:9-11; Mazmur 22:26; 105:3-4; Amsal 8:17-18; Yesaya 55:1-3, 6; Yeremia 29:11-13; Matius 6:33; Ibrani 12:1-2. 61 62 ROH KUDUS Renungan Hari 3 Dia Ingin Dekat dengan Anda “Lihat! Aku telah berdiri di muka pintu dan Aku sedang terus-menerus mengetuk. Jikalau ada orang yang mendengar panggilan-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk dan bersekutu dengannya dan ia bersama-Ku.” Wahyu 3:20 Alkitab TLB Allah, melalui Pribadi Roh Kudus, ingin lebih dekat dengan Anda dari pada orang lain di bumi ini. Dia menginginkan keintiman – tingkat hubungan yang terdalam yang dapat Anda alami. Telah disebutkan bahwa memiliki keintiman dengan Allah adalah seperti mengatakan Allah dapat “melihat ke dalamku” dan itu benar. Roh Kudus dapat pergi ke tempat di mana manusia tidak dapat pergi – ke dalam jiwa dan roh kita. Dia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Roh tidak hanya menyelidiki dan memahami hati kita,tetapi Dia juga menyelidiki dan memahami hati Allah, menyingkapkan pikiran-pikiran-Nya yang terdalam, rahasia-rahasia-Nya, dan keinginan-keinginan-Nya – sehingga kita dapat “melihat ke dalam-Nya.” Rahasia [dari persahabatan yang manis dan memuaskan] dari Tuhan dimiliki oleh mereka yang takut (menghormati dan menyembah) Dia, dan Dia ingin menunjukkan perjanjian-Nya kepada mereka dan menyatakan [dalamnya, inti] maknanya kepada mereka. Mazmur 25:14 Alkitab AMP Lagi,Roh Kudus adalah “Roh Kebenaran” yang menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran. Apakah ada suatu aspek mengenai Allah atau Yesus atau suatu bagian dari Alkitab yang ingin Anda pahami? Berdoalah dan mintalah Roh Kudus menyatakan kepada Anda makna yang benar dan dalam serta bagaimana hal itu Anda terapkan. Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Dan Yesus menjelaskan kepada mereka apa yang dikatakan mengenai diri-Nya dalam seluruh Kitab Suci, dimulai dengan kitab-kitab Musa dan tulisan-tulisan para nabi. Lukas 24:27 Alkitab GNT Roh Kudus tidak hanya menyatakan kebenaran mengenai Kitab Suci, tetapi juga kebenaran mengenai kita dan hal-hal di dalam kehidupan kita. Apakah ada suatu area di dalam hidup Anda yang tidak Anda pahami? Apakah Anda meledak dalam kemarahan atau menjadi sangat ketakutan dalam situasi tertentu untuk alasan yang tidak jelas? Roh Kudus mengetahui mengapa demikian. Berhentilah dan berdoa: “Roh Kudus,apakah alasan yang sebenarnya sehingga saya bertindak begini? Berilah aku mata-Mu untuk melihat. Apa yang saya perlukan untuk Engkau ubah di dalamku untuk mengatasi hal ini dalam hidupku?” Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Apakah ada suatu keadaan, di masa lalu atau masa kini, yang tidak Anda mengerti? Roh Kudus memahaminya. Berhentilah sejenak dan berdoalah: “Roh Kudus, apakah yang benar mengenai situasi ini? Bagaimana Engkau memandangnya? Apa yang sedang Engkau coba ubahkan di dalamku? Dan bagaimana saya bekerja sama dengan-Mu untuk melihatnya terjadi?” Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Untuk Studi Lebih Lanjut… Yesus memiliki keintiman dengan Sang Bapa: Matius 14:2223; 17:1-5; Markus 1:35; 6:31, 46-47; Lukas 5:16; 6:12. Roh Allah mendekat kepada kita ketika kita mendekat kepada-Nya: Mazmur 16:8 ; 34:18; 73:28; 145:18; Ibrani 10:22; Yakobus 4:8. 63 64 ROH KUDUS Renungan Hari 4 Berhati-hatilah Untuk Tidak Mendukakan-Nya Dan janganlah membawa dukacita pada Roh Kudus Allah dengan caramu hidup. Ingatlah, Dia telah menandaimu sebagai milik-Nya sendiri…. Efesus 4:30 Alkitab NLT Persekutuan dengan Roh Kudus tak ternilai harganya! Kehadiran-Nya yang nyata memberi hidup dalam setiap bidang kehidupan. Bagi Kathryn Kuhlman, ini adalah sebuah jalan hidup. Jutaan orang mendengarnya berbicara tentang kasih Allah dan kuasa Roh Kudus,banyak yang mengalami penyembuhan-Nya yang ajaib. Dalam bukunya, Kuasa Terbesar di Dunia, Kuhlman menjelaskan bagaimana Roh Kudus dapat dibuat berduka: “…Meski pun Roh Kudus adalah kuasa yang hebat dari Trinitas, Dia peka dan mudah berdukacita. Tak diragukan lagi bahwa Pribadi yang luar biasa ini bisa didukakan oleh kepahitan, oleh kegeraman,amarah,perkataan yang jahat. Dengan kata lain, Dia dapat didukakan oleh apa pun dalam kehidupan seseorang yang bertentangan dengan kelembutan,ketahanan menderita, saling menahan diri di dalam kasih, dan berusaha keras untuk memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.” Penting untuk di pahami apa yang mendukakan (menyedihkan) Roh Kudus dan menyebabkan Dia mundur dari menyatakan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Dengan hati-hati bacalah Efesus 4, yang menyediakan konteks apa artinya mendukakan Roh Kudus. (Berilah perhatian khusus pada ayat 1-6 dan 17-32). Sikap, pola pikir, dan perilaku apa yang disebutkan dalam ayat 17-24 yang mendukakan Roh Kudus? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Efesus 4:17-24 membongkar pilihan gaya hidup dan pemikiran yang menyedihkan Roh dan memisahkan kita dari pernyataan hadirat-Nya. Ringkaskanlah semua kegiatan di ayat 25-31 yang menyedihkan Roh Kudus. Sediakanlah juga waktu untuk menuliskan tindakan spesifik yang dinyatakan dalam bagian tersebut. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Efesus 4:25-31 menyatakan cara-cara khusus kita memperlakukan orang lain yang mengakibatkan dukacita kepada Roh Kudus dan memisahkan kita dari-Nya. Ya, kita dapat membuat Roh Kudus bersedih, tetapi kabar baiknya adalah kita juga dapat membuat-Nya bersukacita! Dengan hati-hati bacalah ayat 1-7,14-15,25,29,32 dan sebutkanlah jenis-jenis perilaku yang membuat Roh Kudus bersukacita. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Pikirkanlah antonim (lawan kata) dari hal-hal yang mendukakan Dia ketika mengembangkan jawaban Anda. Kunci untuk tidak mendukakan Roh Kudus adalah mengejar dan memelihara suatu roh kesucian dan kesatuan. Sementara kesombongan dan kecemaran melumpuhkan pekerjaan Roh Kudus, kerendahan hati melepaskannya. Berdiam dirilah di hadapan Allah. Tanyalah Dia, “Apakah aku sedang melakukan sesuatu yang mendukakan Engkau?” Bertobatlah dari apa pun yang Dia nyatakan padamu, dan mintalah anugerah-Nya untuk berjalan dalam jalan-jalan kerendahan hati yang suci yang membuat-Nya bersukacita dan undanglah pekerjaan-Nya di dalam hidup Anda. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 65 66 ROH KUDUS Renungan Hari 5 Anda adalah Rumah Roh Kudus Sesungguhnya kamu tahu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah tinggal di dalam kamu! 1 Korintus 3:16, Alkitab GNT Allah yang Mahabesar – yang Mahatahu, Penci pta yang Mahakuasa atas segala sesuatu dari molekul-molekul yang amat kecil hingga galaksi-galaksi raksasa – telah memilih untuk membuat rumah-Nya di dalam hatimu! Ya, sebagai seorang percaya, Roh yang sama yang membangkitkan Yesus Kristus dari kematian hidup di dalammu! Pendeta, penulis dan sarjana bahasa Yunani Rick Renner membagikan apa artinya menjadi rumah bagi Roh Allah: “Ketika Roh Kudus masuk ke dalam hatimu, Dia menjadikan suatu rumah yang begitu nyaman,Dia benar-benar bergembira hidup di dalammu! Dia masuk ke dalam, menenangkan diri, dan menjadikan kediaman yang menetap di dalam hatimu – rumah-Nya yang baru! Anda lihat,ketika Anda diselamatkan,mukjizat terbesar terjadi di dalam hatimu. Roh Kudus mengambil rohmu, yang telah mati karena pelanggaran dan dosa, dan membangkitkannya ke dalam hidup yang baru. Pekerjaan-Nya di dalam dirimu begitu mulia sehingga ketika semuanya sudah selesai, Dia menyatakan bahwa engkau adalah hasil karya-Nya sendiri (Efesus 2:10). Pada saat itu, rohmu menjadi bait Allah yang ajaib!” Setiap tempat yang Anda datangi, setiap percakapan yang Anda lakukan, dan setiap kegiatan yang turut Anda lakukan, Anda membawa Roh Allah bersama Anda. Berhentilah dan pikirkanlah mengenai hal ini. Bagaimana kebenaran ini mendorong, menggembirakan dan menguatkan Anda? Bagaimana hal itu membangun doa-doa Anda? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Pikirkanlah janji-janji Allah di dalam Efesus 3:14-20; Lukas 12:11-12; Yohanes 14:12-17; Kolose 1:27; 2 Timotius 1:13-14 dan Roma 8:1-17. Bagaimana kebenaran ini menantang dan menginsyafkan Anda? Bagaimana jawaban-jawaban Anda mendorong Anda untuk berdoa? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Pikirkanlah pilihan-pilihan Anda dalam hiburan yang Anda tonton atau dengarkan, orang-orang yang pergi bersama Anda, dan kegiatan-kegiatan yang di dalamnya Anda ikut serta. Jadi bagaimana Anda akan menggambarkan tahapan persekutuan yang Anda miliki baru-baru ini dengan Roh Kudus? Apakah Anda menikmati persekutuan, persahabatan dan keintiman? Apakah Anda mendengarkan suara-Nya dan mengalami kehadiran-Nya yang nyata di dalam hidupmu? Apakah ini saatnya untuk suatu “mata air pembersihan” yang baik sehingga Dia dapat merasa lebih nyaman dan betah di dalam dirimu? Berdoalah dan mintalah Dia untuk menyatakan keadaan hatimu. Apa yang sedang Dia katakan? Langkah apa yang diminta-Nya untuk Anda tempuh? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Dengan demikian, saudara dan saudari yang terkasih, aku memohonkan kamu untuk mempersembahkan tubuhmu kepada Allah karena semua yang telah diperbuatnya bagimu. Hendaklah tubuhmu menjadi suatu persembahan yang hidup dan kudus – yang berkenan kepada-Nya. Inilah sebenarnya cara untuk menyembah-Nya. Janganlah tiru perilaku dan kebiasaan dunia ini, tetapi biarlah Allah mengubah kamu menjadi seorang pribadi yang baru dengan mengubah caramu berpikir…. Roma 12:1-2, Alkitab NLT 67 68 ROH KUDUS Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 2. Kita memiliki komuni dengan Roh Kudus. Komuni adalah kata Yunani dari koinonia,yang berarti “persekutuan, kerja sama, komunikasi, keintiman, berbagi bersama, pergaulan sosial, rekanan, partisi pasi bersama, hubungan yang saling akrab.” Jenis persekutuan yang demikian dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori mendasar: persekutuan, kerja sama, dan keintiman. 1. Roh Kudus ingin memiliki komuni (koinonia) yang tak dapat putus dengan kita sebagai anak-anak lelaki dan perempuan Allah. Komuni ini termasuk persekutuan, suatu hubungan yang akrab dengan berbagi hidup bersama-sama. Mengapa penting untuk menyambut dan dengan hati-hati menyadari persahabatan Roh Kudus? Apa yang mungkin terjadi jika kita tidak menyadarinya? 2. Sebagai tambahan terhadap persekutuan, Roh Kudus ingin bekerja sama dengan kita. Apa beberapa hal praktis yang dilakukan seorang rekan untuk saling menolong dalam mencapai sukses? Apa yang unik mengenai persahabatan kita dengan Roh Allah saat ini dibandingkan dengan apa yang dialami para pengikut Allah di dalam Perjanjian Lama, seperti Abraham dan Musa? Bagaimana hal ini mendorong Anda? 3. Komuni dengan Roh Kudus bahkan terjadi lebih dalam dari pada sekadar persekutuan dan persahabatan. Di dalamnya juga termasuk keintiman – persahabatan yang akrab dan karib. Bagaimana kita sebagai orang-orang percaya mengembangkan tingkatan komuni ini dengan Roh Kudus? HORMAT Setiap ungkapan penghormatan atau penilaian yang tinggi dengan kata-kata dan perbuatan. Intinya, menghormati artinya menghargai, menilai, menghormati memperlakukan dengan baik, dan memiliki rasa hormat yang tinggi. Diambil dari American Dictionary of the English Language, Noah Webster 1828 4. Fungsi utama Roh Kudus adalah untuk menyatakan siapa Yesus dan membawa kehormatan dan kemuliaan bagi-Nya. Dia akan menyatakan Kristus dan menyatakan diri-Nya di mana Dia sungguh-sungguh dihormati. Dengan hati-hati, bacalah pengertian kata hormat. Apa sajakah cara-cara yang spesifik kita dapat menghormati Roh Kudus secara individu dan secara kelompok sebagai Gereja-Nya? 5. Meski pun Roh Kudus (Roh Allah) tidak pernah dijelaskan sebagai seorang perempuan di dalam Kitab Suci, pola perilakuNya sering kali bersifat feminin dalam peran-Nya. Dengan hatihati bacalah Kejadian 1:27 dan jelaskanlah apa yang dikatakan ayat ini mengenai karakter Allah, yang termasuk merupakan karakter dari Roh Kudus. Dengan mengetahui kebenaran ini, bagaimana pengaruhnya dengan hubungan Anda dengan Dia? 6. Roh Kudus sangat lembut, halus, dan menghibur. Jika kita tidak hati-hati, kita dapat mendukakan atau mamadamkan Roh – kita dapat membuat-Nya menjadi sangat sedih dan membuatNya menarik aktivitasnya dalam hidup kita. Dengan hati-hati, renungkanlah Efesus 4:29-32 dan kenalilah sejumlah tindakan yang mendukakan Roh. Bagaimana mendukakan ini berbeda dengan memadamkan Roh, sebagaimana yang dibicarakan di dalam 1 Tesalonika 5:19-22? Bagaimana kita membentengi diri dari tindakan-tindakan ini? 7. Setiap dosa yang dikenal manusia dapat diampuni oleh Allah, kecuali satu: menghujat Roh Kudus. Bacalah peringatan Yesus di dalam Matius 12:22-32 (juga dalam Markus 3:22-30 dan Lukas 12:10). Dalam pengertian ayat-ayat ini, jelaskanlah apa artinya menghujat Roh Kudus. Menurut Anda, mengapa Yesus berbicara begitu keras mengenai hal ini? 69 70 ROH KUDUS CATATAN ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ KEPRIBADIAN ROH KUDUS RINGKASAN BAB: • Roh Kudus menginginkan komuni yang terus-menerus dengan kita. • Komuni berarti persekutuan,persahabatan,dan keintiman. • Persekutuan adalah tetap terhubung melalui komunikasi dan berbagi hidup bersama-sama. • Persahabatan adalah tentang bekerja bersama-sama; ini menambahkan tindakan ke dalam komunikasi kita. • Keintiman adalah tingkatan terdalam dari persahabatan di mana kita membagikan pikiran-pikiran kita, keinginankeinginan kita, dan rahasia-rahasia kita yang terdalam kepada Roh Kudus dan Dia membagikan pikiran-pikiran, keinginan-keinginan,dan rahasia-rahasia-Nya kepada kita. • Roh Kudus, yang adalah Allah sepenuhnya, telah memilih menjadikan rumah-Nya di dalam hati (roh) kita secara permanen. • Kita harus berhati-hati agar tidak mendukakan Dia,karena Dia lembut dan halus dan dapat menjadi sangat sedih karena perbuatan-perbuatan kita. 71 3 Tiga Tingkatan Hubungan Demi kepentingan adat-istiadatmu (peraturan-peraturan yang diwariskan nenek moyangmu), kamu telah mengesampingkan firman Allah [menghilangkan kuasanya dan otoritasnya dan menjadikannya tidak berdampak]. Kamu orang yang suka berpura-pura (munafik)! Sungguh mengagumkan dan benarlah apa yang dinubuatkan Yesaya tentang kamu ketika ia berkata: Bangsa ini mendekat kepada-Ku dengan mulut mereka dan menghormati-Ku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dari pada-Ku. Percumalah mereka menyembah-Ku, karena mereka mengajarkan perintah-perintah manusia sebagai doktrin.” Yesus (Matius 15:6-9, Alkitab AMP) Hari 1 Y esus membuat pernyataan-pernyataan yang seadanya ini kepada orang-orang Farisi karena mereka telah membiarkan suatu adat-istiadat menjadi lebih utama dari pada firman Allah. Kamus saya mengartikan adat-istiadat sebagai “suatu pola yang diwarisi, dibangun atau terbiasa mengenai pikiran, tindakan, atau perilaku.” Sebenarnya, adat-istiadat itu sendiri bukanlah hal yang buruk. Ada banyak adat-istiadat yang hebat yang saya rayakan dengan teman-teman dan keluarga saya. Namun, orang-orang Farisi telah meninggikan adatistiadat (suatu pola kebiasaan tentang pemikiran) di atas firman Allah, yang menjadikan firman itu tidak berdampak di dalam hidup mereka. Kebenaran ini berlaku juga saat ini. Kita harus meyakinkan bahwa pengertian kita akan kebenaran ditentukan oleh firman Allah, bukan oleh perasaan, budaya atau filosofi manusia yang sementara. Yesus melanjutkan dengan menjelaskan bahwa adat-istiadat orang Farisi menciptakan suatu keretakan dalam hubungan mereka dengan Sang Pencipta. Bahkan, Dia menyatakan bahwa sia-sialah bagi mereka untuk beribadah kepada Allah karena mereka lebih beriman kepada doktrindoktrin (pengajaran-pengajaran dan pengertian) manusia. Keintiman yang benar dengan Allah tidak akan pernah menjadi sebuah pilihan bagi orang- 74 ROH KUDUS orang Farisi kecuali mereka bertobat dari kebutaan mereka dan merangkul kebenaran. Demikian juga, agar kita menikmati hubungan yang intim dengan Roh Kudus, kita harus mengesampingkan pikiran-pikiran dan adat-istiadat manusia dan merangkul kebenaran mengenai Dia yang sangat jelas terdapat di dalam firman-Nya. Kalau tidak, seperti orang-orang Farisi, usaha-usaha kita akan suatu hubungan yang intim dengan Allah tidak akan berarti. Guru Yang Utama Sebelum saya dekat dengan Roh Kudus, saya akan membaca Alkitab saya dan berpikir, aku mengasihi Allah dengan segenap hatiku, tapi ini agak membosankan. Yang sebenarnya adalah, saya tidak meminta Roh Kudus menjadi bagian dari waktu doa dan studi saya. Yang saya temukan adalah bahwa hanya Roh Kudus sajalah yang membuat Kitab Suci menjadi hidup di dalam hatiku. Melalui tuntunan-Nya, Alkitab menjadi lebih dari sekadar kata-kata – tetapi menjadi sangat penting dalam hidup. Dalam 2 Korintus 3:6 kita membaca: Dia telah memampukan kami menjadi pelayan-pelayan dari perjanjian-Nya yang baru. Ini adalah suatu perjanjian yang bukan terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh. Perjanjian lama yang tertulis berakhir dalam kematian; tetapi di bawah perjanjian baru, Roh memberi kehidupan (Alkitab NLT). “Perjanjian Baru” kita – dinyatakan melalui firman Allah – bukan hanya suatu daftar hukum dan peraturan. Malahan berisi kehidupan itu sendiri, dan pada waktunya mengembuskan kehidupan ke dalam mereka yang melakukan hukum tersebut. Kita hanya dapat menikmati kepenuhan perjanjian yang baru ini melalui Roh, karena Dialah yang menyatakan rahasia yang menakjubkan tentang siapa kita di dalam Kristus (yang adalah pesan dari Perjanjian Baru). Inilah sebabnya mengapa kita harus mengundang Guru yang terutama, Roh Kudus, ke dalam saat belajar kita. Pernahkah Anda mempunyai seorang guru yang tidak bergairah dengan apa yang sedang ia ajarkan? Saya pastikan itu menjadi kelas-kelas terburuk. Menyelesaikan silabus seperti menderita dalam suatu terowongan berliku. Begitu juga, pernahkan Anda mempunyai seorang guru yang tidak menyukai murid-murid-nya? Pengalaman yang menyedihkan. Kabar hebatnya adalah bahwa Roh Kudus bergairah untuk menyatakan rahasiarahasia firman Allah dan Dia juga sangat bergairah terhadap Anda! Keinginan-Nya adalah melihatmu berjalan dalam setiap anugerah yang TIGA TINGKATAN HUBUNGAN 75 disediakan Kristus dengan cuma-cuma bagimu. Jika kita meminta dan mencari, Dia akan setia menyatakan rahasia-rahasia kehidupan kepada kita. Suasana dan Kehadiran Sayangnya, nampaknya kita sering berusaha menjalani kehidupan Kristiani yang luar biasa ini tanpa kehadiran dan nasihat dari Pemandu kita. Bahkan, Roh Kudus hampir-hampir seperti seorang asing di banyak gereja saat ini. Tanpa sadar kita telah menggantikan suatu suasana yang baik dengan kehadiran-Nya. Seolah-olah kita telah mengecilkan pernyataan Roh Allah karena beberapa orang telah berusaha membuat hadirat-Nya dengan suatu cara yang “aneh”. Jangan salah paham dengan saya; saya percaya kita memerlukan suasana yang hebat di dalam kebaktian-kebaktian gereja. Ada banyak perubahan budaya yang diperlukan di Gereja beberapa tahun terakhir ini, dan salah satu yang sudah mengalami peningkatan adalah suasananya. Dalam banyak hal, Gereja telah menjadi lebih relevan dan menarik bagi dunia. Saya percaya hal ini menyenangkan Allah. Seperti yang dikatakan Paulus, “Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat” (1 Korintus 10:33). Kita telah melakukan suatu pekerjaan yang hebat dengan mempergunakan kreativitas seseorang dan perkembangan teknologi; beberapa tempat yang paling inovatif yang pernah saya temukan adalah gereja-gereja. Tubuh Kristus haruslah menjadi inovator, yang secara terus-menerus membawa kreativitas ke tingkat-tingkat berikutnya. Tetapi Gereja tidak akan pernah sepenuhnya masuk ke dalam kuasa, kasih dan otoritas di atas bumi ini jika ia tidak mengundang Roh Kudus ke dalam semua urusannya. Ingatlah, Dia adalah rekan yang lebih tinggi di dalam hubungan ini. Kabar baiknya adalah bahwa kita dapat memiliki suatu suasana yang hebat dan pernyataan hadirat-Nya. Saya begitu bergetar ketika saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi gereja-gereja yang unggul dalam kedua bidang ini. Jangan biarkan dirimu terjatuh dalam pemikiran bahwa penyataan kehadiran Roh Kudus akan menghalangi orang-orang memasuki kerajaan Allah. Kita harus ingat bahwa yang tersesat akan ditarik, bukan ditolak oleh para rasul karena kerja sama mereka dengan Roh Kudus. Setiap kemajuan yang dicapai oleh Gereja di luar keterlibatan Roh Kudus akan sia-sia dan menjadi tidak berguna. Bahkan Yesus, Anak Allah, tidak melakukan apa pun sampai Dia menerima kuasa dari Roh Kudus (lihat Lukas 4:1-15). Kita membaca dalam Lukas 4:14-14, “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. 76 ROH KUDUS Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Dia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.” Perhatikanlah ayat-ayat ini mengatakan bahwa Dia kembali “dalam kuasa Roh”. Bagian ini adalah suatu kisah mengenai apa yang terjadi setelah Yesus menghabiskan waktu empat puluh hari di padang gurun, di mana Dia dicobai oleh Iblis. Setelah meninggalkan padang gurun dalam kuasa Roh, Yesus kembali ke Nazaret dan menyatakan: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang (Lukas 4:18-19). Karena Yesus bekerja dalam kuasa Roh Allah sajalah maka Dia mampu menyelesaikan kehendak Bapa-Nya di bumi ini. Begitu juga dengan Gereja, dengan kuasa yang sama, mengkhotbahkan Injil kepada orang-orang yang miskin dalam roh, membawa kesembuhan bagi yang remuk hati, memberitakan kebebasan bagi para tawanan, mengantarkan ke dalam kejernihan dalam melihat, membebaskan yang tertindas, dan menunjukkan kebenaran bahwa tangan Allah tidak terlalu pendek untuk menyelamatkan. Tetapi kita tidak akan pernah tiba pada perkara surgawi ini jika kita tidak bersandar pada kuasa Roh. Yesus memerlukan kuasa Roh, apa bedanya dengan kita? Hari 2 “Lebih Lagi akan Yesus” Kerinduan saya yang menyala-nyala adalah mereka yang sering menghadiri gereja-gereja kita mengalami penyataan kehadiran Yesus Kristus. Saya mendengar orang-orang berkata setiap saat, “Kita lebih lagi memerlukan Yesus di gereja kita,” dan saya sangat setuju dengan perasaan ini. Tetapi siapakah yang menyatakan Yesus kepada kita? Roh Kudus. Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya dalam pelajaran ini, Roh Kudus bukanlah suatu komoditas untuk diinginkan; melainkan Dia adalah sebuah Pribadi yang perlu dihormati dan diundang. Mengapa kita tidak ingin Roh Kebenaran hadir dalam segala sesuatu yang kita lakukan? Sebagaimana Yesus pernah berkata kepada murid-murid-Nya: Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi TIGA TINGKATAN HUBUNGAN 77 sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia [Roh Kudus] akan memuliakan Aku [Yesus], sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari padaKu. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku” (Yohanes 16:12-15). Roh Kudus memuliakan Yesus. Melalui Roh Kuduslah Yesus dinyatakan kepada kita. Kita tidak dapat mengelakkan apa yang ditetapkan Allah. Jika kita menginginkan Yesus lebih lagi dalam kehidupan kita, kita harus berjalan dalam persekutuan yang lebih akrab dengan Roh Kudus. Itulah sebabnya mengapa Roh Kudus disebut Roh Kristus (lihat 1 Petrus 1:11; Roma 8:9). Ketika Roh berbicara kepada kita, Dia mewakili Yesus. Roh Kudus bukanlah hanya suatu “tambahan yang baik” untuk hidup di dalam Kristus, malahan Dialah hakikat Kristus di bumi ini. Penyataan kehadiranNya tidak akan ditemukan di mana Dia tidak dihormati. Karena itu, jika kita menolak Roh, kehadiran dan kuasa Kristus akan absen dari hidup kita. Mungkinkah karena hal ini dunia (yang menjadi target kuasa Kristus yang mengubahkan) sering kali merasa bahwa Gereja tidak memiliki hidup dan tak berdaya? Persahabatan yang Mendalam dengan Allah Tujuan akhir dari persekutuan adalah adanya persahabatan yang mendalam dan bersifat pribadi. Roh Allah rindu untuk menjadi sahabat Anda. Bahkan, Dia sangat merindukan persahabatan yang akrab dari Anda. Yakobus berkata, “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diinginiNya dengan cemburu” (Yakobus 4:5). Apa yang sangat Dia rindukan? Dia sangat merindukan keintiman dengan Anda dan saya. Bukankah itu adalah yang kita semua ingin miliki dengan mereka yang terdekat dengan kita? Perhatikanlah bahwa Dia menginginkannya dengan cemburu. Sederhananya, ini berarti Dia tidak akan bersikap toleran dengan hiburan yang kita dapat dengan penggoda lainnya, bahkan seperti istri saya yang tidak akan pernah membagikan rahasia-rahasia hatinya yang intim dengan saya jika saya sedang bercumbu dengan wanita lain. Allah menginginkan ketaatan kita sepenuhnya. Hanya satu 78 ROH KUDUS ayat sebelumnya dalam kitab Yakobus, kita membaca, “Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah” (Yakobus 4:4). Kamus mendefinisikan permusuhan sebagai “sebuah perasaan atau kondisi yang bermusuhan; kebencian, sakit hati; dendam.” Ini adalah kata-kata yang keras. Perlu ditanyakan, mengapa persahabatan dengan dunia ini menciptakan permusuhan dengan Allah? Persahabatan dengan dunia adalah perzinahan dengan daging. Itu adalah pengejaran yang egois akan keuntungan, status, atau posisi. Itu berarti menuruti hawa nafsu kita sendiri. Roh Kudus tahu bahwa pengejaran kita akan tujuan-tujuan tersebut hanya akan memimpin kita kepada kesia-siaan dan kehampaan. Allah, dalam kasih-Nya yang cemburu, benci ketika kita bercumbu terhadap hal-hal yang hanya akan membawa kita pada kematian jiwa kita. Jangan pernah lupakan bahwa Allah adalah Bapa yang sempurna; seperti bapa hebat manapun, Dia benci melihat anak-anak-Nya yang mendapatkan segala sesuatu yang bukan yang terbaik. Inilah sebabnya mengapa Dia tidak akan bertoleransi dengan persahabatan kita dengan dunia. Yesus menginginkan agar Anda mengalami hidup yang berkelimpahan (lihat Yohanes 10:10), dan Roh Kudus menyatakan keinginan dari Sang Anak. Ingatlah bahwa ke-Allahan adalah satu di dalam tujuan. Dengan bergairah, Allah merindukan sebuah hubungan yang intim dengan anak-anak-Nya. Ketika kita bercumbu dengan dunia ini, kita menjauhkan diri dari mengalami keintiman yang mendalam dengan Allah. Sungguh suatu kehilangan yang menyedihkan – dan betapa hal itu menghancurkan hati Bapa kita! Jauh Melampaui Keselamatan Saya telah menyadari bahwa tujuan Allah bagi kita jauh melampaui keselamatan. Tidaklah “cukup baik” bagi kita untuk berhenti dengan “diselamatkan”. Ya, kenyataan akan keselamatan kita begitu ajaib sehingga melampaui pemahaman kita; namun suatu tempat di surga hanyalah permulaan dari semua yang Allah ingin berikan kepada kita. Allah juga mengutus Anak-Nya sehingga kita dapat menikmati suatu kehidupan yang luar biasa di bumi ini. Mengapa? Karena adalah sangat sulit bagi kita untuk meluaskan Kerajaan-Nya dengan efektif ketika kita dibatasi oleh ketakutan dan keinginan-keinginan dunia ini. Paulus pernah berkata, “Ibadah (kesalehan) itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang” (1 Timotius 4:8). Perhatikanlah kata kesalehan. Hanya seseorang yang mengenal Allah yang dapat memiliki kesalehan TIGA TINGKATAN HUBUNGAN 79 karena kesalehan berarti menjadi seperti Allah. Saya tahu adalah sulit menjadi seperti seseorang yang jarang saya lihat. Ketika kita menghabiskan waktu dengan orang-orang, mereka mulai melekat secara khas pada kita. Inilah sebabnya mengapa Yakobus melanjutkan pernyataannya mengenai persahabatan dengan dunia dengan, “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu” (Yakobus 4:8). Allah ingin menghabiskan waktu dengan Anda sehingga Anda akan menjadi seperti Dia. Kita menjadi saleh melalui pengetahuan yang intim dengan Allah, dan satu-satunya cara kita dapat mengembangkan hubungan yang mendalam dengan Allah adalah melalui Roh-Nya (lihat 1 Korintus 2). Sering kali ketika orang-orang percaya membaca, “Persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah,” mereka segera berusaha untuk benar-benar menjauhkan diri mereka dari dunia. Tentu saja, ini tidak ada artinya. Bagaimana Gereja akan memenangkan dunia jika ia melepaskan dirinya dari kemanusiaan? Sebagai sebuah Gereja, kita harus melihat Yesus sebagai teladan kita. Orang-orang yang terhilang mendekat kepada Yesus. Dia menghabiskan waktu dengan pada pemungut cukai dan para pelacur, mereka yang dipandang rendah oleh para pemimpin agama. Dia menghadiri pesta-pesta mereka – namun ada sesuatu yang berbeda mengenai Dia. Yesus adalah contoh yang utama tentang apa artinya berada di dalam dunia namun bukan dari dunia. Hati-Nya hancur bagi mereka yang dihindari oleh orang-orang yang fanatik beragama. Mengapa Dia begitu memberi diri kepada orang-orang yang dipandang rendah oleh mereka yang “saleh”? Karena Dia tahu mereka rendah hati dan lapar akan suatu tujuan yang lebih besar. Dia tidak menghadiri pesta-pesta mereka untuk menjadi bagian dari apa yang mereka kejar; Dia ada di sana untuk menunjukkan mereka sebuah jalan yang baru. Begitu juga, kita dipanggil untuk menjangkau mereka yang akhlaknya telah rusak dan hancur. Jika Gereja tidak menjadi tangan-tangan dan kaki Kristus, lalu siapa lagi? Kitalah – dan hanya kitalah – Tubuh-Nya. Melalui kuasa anugerah yang mengubahkan, sekarang kita berada di dalam Kristus. Kita melayani sebagai duta besar-Nya (suatu perpanjangan dan perwakilan tentang siapa Dia) di bumi ini. Jika kita tidak membawa kebenaran dan terang Allah ke dalam dunia ini, tidak akan ada yang membawanya. Hari 3 Si Lembut Yang Diam Karena saya telah berjalan bersama Roh Kudus, saya telah tahu bahwa Dia adalah seorang yang lembut. Dia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya 80 ROH KUDUS pada kita. Jika kita menolak mengikutsertakan-Nya, Dia akan diam. Saya telah bepergian dan melayani selama lebih dari dua puluh lima tahun. Selama waktu ini, saya telah memperhatikan sesuatu mengenai para supir yang menjemputku dari bandara. Mereka selalu baik dan sangat menolong, menyediakan rincian dan instruksi yang berhubungan dengan tempat tinggal saya dan jadwal pelayanan saya. Tetapi ada yang khas, mereka tidak akan berbicara dengan saya kalau saya tidak mengikutsertakan mereka di dalam percakapan. Ini karena para pendeta mereka memerintahkan mereka untuk tidak berbicara, mana tahu saya perlu bekerja atau mempersiapkan diri untuk kebaktian selama berada di dalam mobil. Saya telah bertemu dengan banyak supir yang luar biasa dan berhati pelayan setelah bertahun-tahun dan saya sangat bersyukur untuk mereka. Untuk alasan ini, saya memulai dengan menanyakan supir saya tentang keluarganya dan hubungannya dengan gereja. Jika saya tidak memulai, kami bisa pergi dengan satu mobil tanpa suatu percakapan yang berarti. Saya percaya kita menemukan suatu sifat yang mirip dengan Roh Kudus. Dia tidak akan ikut serta dengan kita kalau kita tidak terlebih dahulu menempatkan diri untuk mendengarkan suara-Nya. Jika kita tidak mengikutsertakan-Nya, Dia sering kali akan tetap diam. Ingatlah, Yakobus berkata Allah mendekat kepada kita ketika kita mendekat kepada-Nya. Kita juga bertanggung jawab untuk mengambil langkah pertama. Kita harus dengan sengaja masuk ke dalam persekutuan yang menakjubkan denganNya. Sederhananya, undangan terbesar sepanjang waktu telah disampaikan kepada Anda. Sekarang terserah Anda untuk bertindak. Kebenaran ini tidak diketahui oleh banyak orang percaya. Karena alasan inilah saya sering mendengar komentar seperti, “Mengapa Allah tidak berbicara kepadaku?” atau “Allah tidak berbicara kepadaku selama bertahun-tahun.” Baiklah, apakah semua orang ini mengejar persekutuan dengan Allah seperti seharusnya sebagaimana yang dijelaskan Alkitab? Jika kita ingin menjadi dekat dengan Allah, kita harus berusaha mengenal-Nya – dan ini berarti kita mengejar persahabatan dengan Pribadi Roh-Nya. Saya mendorong Anda untuk secara aktif mengejar persekutuan dengan Roh Kudus. Anda akan terpesona dengan bagaimana Dia menanggapinya. Seperti kebanyakan supir yang saya temui, Dia akan tetap menemanimu apakah Anda berbicara dengan Dia atau tidak, karena Dia telah berjanji untuk tidak akan sekali-kali membiarkan atau meninggalkanmu (lihat Ibrani 13:5). Tetapi jika engkau tidak melibatkan-Nya, Dia akan tetap diam, dan kamu tidak akan pernah menikmati pernyataan sepenuhnya dari kehadiran-Nya dalam hidupmu atau manfaat persekutuan dengan Dia. TIGA TINGKATAN HUBUNGAN 81 Hal-Hal Mendalam Tentang Allah Marilah melihat kembali kepada Yohanes 16: Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku” (Yohanes 16:12-15). Pernyataan ini datang pada saat-saat terakhir Yesus bersama dengan murid-murid-Nya sebelum penyaliban-Nya; sebentar lagi Yesus akan ditangkap pada malam itu oleh para prajurit Roma dan membawaNya untuk dihukum mati. Jelaslah ini adalah suatu momen yang layak menyampaikan kata-kata yang penting. Perhatikanlah Yesus berkata, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya” (ayat 12). Yesus adalah segala-galanya bagi orangorang ini. Mereka telah bersama-sama dengan Dia selama bertahun-tahun. Masing-masing telah meninggalkan keluarganya, teman-temannya, dan pekerjaannya untuk mengikuti Dia. Murid-murid itu barangkali berpikir, Apakah yang kita perlukan dalam dunia ini untuk memperoleh gambaran lengkapnya? Tetapi kemudian Yesus membuat sebuah janji yang luar biasa: “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (ayat 13). Dengan kata lain, “Meskipun Aku hadir bersama-sama kalian saat ini (dalam daging), kamu tidak sedang dalam posisi siap menerima segala sesuatu yang harus Kuberikan. Tetapi Aku akan mengutus Roh Kudus, dan Dia akan mengucapkan perkataanperkataan-Ku, menyingkapkan kehendak-Ku, dan mempersiapkan kamu untuk apa yang akan datang.” Sungguh sebuah janji yang luar biasa! Ingatlah kata-kata Yesus yang sebelumnya pada malam yang sama itu: Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu (Yohanes 16:7). Semoga kata-kata ini adalah permulaan untuk membawa sebuah 82 ROH KUDUS terang yang baru. Allah tidak sedang bermain-main, malah sebaliknya. Kita semua ingin dikenal dengan intim oleh seseorang yang kita kasihi. Hal yang sama berlaku untuk Allah. Ketika Yesus berjalan di bumi ini, Dialah perwakilan sebenarnya dari Bapa-Nya yang tersedia dan dapat diakses oleh manusia (lihat Ibrani 1:1-3; Kol. 1:15-19). Tetapi seperti yang kita tahu, sekarang Yesus tinggal di sebelah kanan Sang Bapa di surga. Roh Kudus adalah Pribadi ke-Allahan yang tinggal bersama dan di dalam umat Allah di bumi ini, jadi untuk mengetahui hal-hal yang mendalam tentang Allah, kita harus mengenal Roh-Nya, yaitu Roh Kebenaran. Tomas Si Peragu Setelah Yesus dibangkitkan dari kematian, sepuluh dari murid-murid-Nya berada di dalam suatu ruangan dengan pintu-pintu yang terkunci. Tibatiba, Yesus menampakkan diri; murid-murid itu benar-benar takjub dan terkejut. Yesus benar-benar harus meyakinkan mereka bahwa Dia bukanlah hantu. Lalu mereka bersepuluh bersukacita atas mukjizat kebangkitanNya, dan kemudian mereka membagikan cerita itu kepada Tomas, yang tidak hadir bersama mereka pada waktu Yesus menampakkan diri. Setelah mendengar berita itu, Tomas dengan keji menjawab, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya” (Yohanes 20:25). Beberapa hari kemudian, kesebelas murid itu berada bersamasama di suatu ruangan ketika tiba-tiba Yesus menampakkan diri lagi. Sebelum melakukan atau mengatakan apa pun, Dia segera berbalik kepada Tomas, seolah-olah hendak berkata, “Oke, Tomas, mari kita urus masalah ketidakpercayaan ini.” Dia berkata kepadanya, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” (Yohanes 20:27). Tomas menjawab, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Sekarang dengarkanlah apa yang selanjutnya dikatakan oleh Yesus: Tomas, Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (Yohanes 20:29). Intinya Yesus sedang mengatakan, “Tomas, ada sekelompok orang yang akan percaya tanpa melihat.” Dulu saya berpikir, Yesus bersikap sangat keras. Maksudku, ia sudah sujud menyembah di lantai. Dengan jelas ia merasa sangat jahat. Ia bertobat! Namun Engkau masih memandangnya dan berkata, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.” Saya tidak dapat mengerti mengapa Yesus begitu keras terhadap Tomas. Lalu suatu hari, Tuhan berbicara kepada saya, “Aku tidak sedang memarahi TIGA TINGKATAN HUBUNGAN 83 Tomas; Aku hanya membuat suatu pernyataan akan kebenaran. Tingkat keintiman yang tersedia bagi mereka yang mengenal-Ku dengan Roh-Ku adalah jauh lebih besar daripada mengenal-Ku secara fisik.” Hari 4 Tiga Tingkat Hubungan Jadi sebenarnya apa yang dimaksudkan Yesus ketika Dia membuat pernyataan ini kepada Tomas? Untuk menjawabnya, biarlah saya jelaskan mengapa suatu hubungan yang lebih dalam dapat diraih dengan iman daripada dengan melihat. Ada tiga tingkat hubungan: tingkat fisik, tingkat kejiwaan, dan tingkat rohani. Tingkat yang paling rendah (kebanyakan dangkal) berada pada tingkat alami atau fisik. Banyak hubungan asmara bermula dari sini, dengan pemikiran seperti: ia cantik, atau ia ganteng, jadi kami sebaiknya hidup bersama. Sayangnya, banyak pasangan yang hanya memiliki sebuah hubungan pada tingkat ini ketika mereka menikah. Mereka berpikir, saya dapat mengabaikan fakta bahwa kami belum saling mengenal dengan sangat baik atau bahwa kami benar-benar belum berbicara dan tidak berhubungan tentang perbagai topik atau ketertarikan bersama, karena saya tertarik kepadanya. Dalam kasus-kasus seperti ini, hubungan tingkat kejiwaan belum berkembang. Lonceng perkawinan berdentang, bulan madu berakhir, dan kemudian kehidupan berlangsung. Pasangan ini harus menyadari bahwa mereka perlu membangun suatu tingkat keintiman yang lebin mendalam satu sama lain, kalau tidak, mereka akan menderita suatu perkawinan yang menyedihkan. Jika mereka tidak bertekad pada suatu keterhubungan yang lebih dalam, sang wanita akan mengejar minat pribadinya dengan teman-temannya, dan sang pria juga demikian. Mereka hanyalah hidup berdampingan saja. Ini tidak pernah menjadi tujuan Allah untuk perkawinan. Tingkat hubungan yang berikutnya adalah tingkat kejiwaan atau kepribadian seseorang. Inilah tingkatan hubungan yang ada di antara Daud dan Yonatan: “…berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri” (1 Samuel 18:1). Ketika Yonatan terbunuh, Daud meratap, “Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan” (2 Samuel 1:26). Daud tidak sedang berbicara tentang suatu hubungan fisik yang menyeleweng. Tidak ada ketertarikan fisik di antara mereka. Keterhubungan mereka adalah tentang kejiwaan dan sepenuhnya bebas dari aspek fisik apa pun yang tidak alamiah. Namun mereka dapat membangun suatu ikatan yang lebih dalam dari suatu 84 ROH KUDUS hubungan fisik semata (yang dimaksudkan Daud ketika ia berkata “cinta perempuan”). Tingkat kejiwaan adalah tingkatan di mana perkawinan seharusnya dibangun. Jangan salah paham, aspek fisik dalam suatu hubungan sangatlah penting. Saya benar-benar tertarik kepada istri saya; ia adalah wanita paling cantik di dunia bagiku. Tetapi ada tingkatan hubungan yang jauh lebih dalam yang dapat dan sebaiknya diraih antara suami dan istri. Kenyataannya adalah, kepribadian Lisa lebih membuatku menyayanginya dibandingkan kecantikan fisiknya. Sayangnya, saya telah mendengar sejumlah cerita tentang pria dan wanita yang meninggalkan pasangan mereka demi seseorang yang mereka temukan secara online. Beberapa tahun yang lalu, saya sedang berkhotbah di sebuah gereja di mana seorang pria berjalan mendekatiku setelah acara kebaktian. Dia dikelilingi oleh enam orang anak-anak yang masih muda. Dua anak berada di lengannya, dua orang memegang kakinya, dan dua orang sedang berlari-lari di serambi. Karena wajah pria ini terlihat begitu tertekan, saya bertanya kepadanya, “Pak, apakah Anda baik-baik saja?” Katanya, “Tidak. Hari ini istriku meninggalkanku serta keenam anak kami demi seorang laki-laki yang dia temukan di internet.” Hubungan “jiwa”nya dengan laki-laki yang lain telah berkembang hingga pada titik di mana ia rela meninggalkan suaminya setelah perkawinan bertahun-tahun. Ikatan kejiwaan bahkan cukup kuat untuk memisahkan ibu ini dari kecenderungan alaminya untuk memelihara anak-anaknya dan bersama dengan mereka. Hubungan tingkat kejiwaan sering kali meminta sedikit atau tidak ada interaksi fisik. Inilah sebabnya hubungan-hubungan yang dimulai sebagai hubungan jarak jauh sering berakhir menjadi pernikahan yang terbaik. Tanpa teralihkan oleh potensi ketertarikan fisik, pasangan tersebut dapat berpusat pada pengembangan hubungan jiwa mereka. Tingkat Hubungan yang Tertinggi Tingkat hubungan yang tertinggi atau terdalam adalah tingkat rohani. Inilah tingkatan yang dimaksudkan Yesus dalam percakapan-Nya dengan Tomas. Paulus pernah berkata, “Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?” (1 Korintus 2:11). Dengan kata lain, Anda tidak dapat mengetahui pikiran atau motif yang benar dari seseorang kecuali Anda sedang mendengarkan rohnya. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, Lisa dan saya barubaru ini merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ketigapuluh. TIGA TINGKATAN HUBUNGAN 85 Beberapa kenangan favoritku dari saat-saat bersama itu adalah duduk di tepi kolam dan mendiskusikan hal-hal mengenai Allah. Kami bahkan menghabiskan banyak waktu berbincang mengenai topik ini. Ketika saya bagikan apa yang Allah taruhkan di dalam hatiku, ia menanggapi dengan hikmat dan pewahyuan yang selanjutnya menjelaskan apa yang telah dinyatakan Roh kepadaku. Karena kami berdua memiliki suatu hubungan yang intim dengan Roh, kami dapat bercakap-cakap dengan erat tentang suatu tingkat kerohanian yang dalam. Inilah salah satu alasan utama mengapa Lisa dan saya berdoa bersama-sama. Hal itu menghubungkan kami secara rohani karena kami bersekutu bersama mengenai hal-hal tentang Roh. Untuk suatu alasan yang serupa, kami telah mengamanatkan agar staf Messenger International menggunakan lima belas menit pertama setiap hari dalam doa bersama. Kami melakukan ini karena kami ingin tim kami terhubung secara rohani. Menakjubkan melihat apa yang dihasilkan saat berdoa ini bagi hubungan di antara anggota staf kami. Hal yang sama juga berlaku dalam setiap hubungan: persekutuan dalam firman dan doa akan mengembangkan tingkat hubungan yang terdalam di antara individu karena itu adalah suatu hubungan rohani. Ada perbedaan antara sebuah diskusi intelektual tentang hal-hal rohani dengan persekutuan rohani yang benar. Kadang-kadang orangorang mulai berbincang denganku mengenai Alkitab, dan saya tahu mereka hanya menyampaikan informasi semata. Bagaimana saya mengatahui ini? Apa yang mereka katakan sangat melelahkan, dan pikiranku menjadi sangat letih. Mereka berbicara dari pikiran mereka, bukan dari roh mereka. Lalu ada orang lain yang berbicara mengenai hal-hal rohani dari roh mereka. Saya telah berbincang dengan orang-orang ini selama berjam-jam tanpa lelah karena kami terhubung pada sebuah tingkatan rohani. Hari 5 Mengenal Allah Melalui Roh-Nya Sekarang marilah kita melihat pada 1 Korintus 2:11 seluruhnya: Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kata Yunani yang diterjemahkan di sini sebagai pikiran adalah paling baik mengartikannya sebagai “keberadaan atau komposisi.” Pada dasarnya 86 ROH KUDUS Paulus sedang berkata bahwa seseorang tidak dapat mengetahui “komposisi” yang sejati mengenai Allah (artinya perkara-perkara mendalam dari hatiNya) tanpa mengenal Roh Allah. Dengan “mengenal” yang saya maksudkan adalah memiliki suatu pengertian bahwa ada lebih dari sekadar pengetahuan yang dangkal yang dapat dicapai dengan sedikit usaha atau tanpa usaha sama sekali. Hampir semua orang di Amerika Serikat mengetahui siapa presiden kita, namun kebanyakan dari kita tidak memiliki suatu hubungan pribadi dengannya. Kita tidak mengetahui keinginan-keinginannya yang terdalam, apa yang mendorongnya, atau apa yang benar-benar ia percayai. Demikian halnya, kita tidak akan pernah memiliki apa pun lebih dari “pengetahuan umum” tentang Allah jika kita tidak menemukan-Nya melalui Roh-Nya. Paulus melanjutkan, “Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita” (1 Korintus 2:12). Sungguh suatu pernyataan yang menakjubkan. Tak seorang pun mengetahui pikiran-pikiran Allah kecuali Roh-Nya (ayat 11), tetapi Dia telah memberikan Roh tersebut kepada kita! Melalui hubungan dengan Roh Allah, sekarang kita dapat memiliki keintiman dengan Sang Pencipta pada tingkat kerohanian – hubungan tingkat yang tertinggi. Paulus tiba pada tingkat ini bersama dengan Roh. Meskipun secara fisik ia tidak pernah berjalan dengan Yesus, ia berkata, “Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus” (Galatia 1:11-12). Bagaimana Yesus dinyatakan kepada Paulus? Paulus dengan jelas menyatakan bahwa penyataan ini tidak datang dari manusia manapun. Jika ia tidak menerimanya dari manusia, dan ia tidak menghabiskan waktu bersama Yesus secara fisik, maka pastilah ia menerima penyataan ini melalui Roh Kristus (Roh Kudus). Apakah mungkin bahwa Paulus benar-benar dapat sampai kepada suatu kedalaman yang lebih besar dalam hubungannya dengan Yesus karena ia tidak pernah berjalan secara fisik bersama Sang Juruselamat? Petrus, seorang yang telah bergaul dengan Yesus secara fisik, menulis sebuah surat menjelang akhir hidupnya yang di dalamnya ia nyatakan, “…seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar dipahami…” (2 Petrus 3:15-16). Petrus adalah seorang yang telah bercakap-cakap dengan Yesus muka dengan muka setiap hari selama bertahun-tahun. Ia hadir ketika Yesus dimuliakan di Gunung Transfigurasi. Ia menyaksikan penyaliban dan kemudian melihat serta bersekutu dengan Yesus setelah kebangkitan. Namun, murid ini – seorang yang telah menikmati interaksi bertahun-tahun dengan Yesus secara fisik TIGA TINGKATAN HUBUNGAN 87 – mengatakan bahwa beberapa pewahyuan Paulus dari Roh Kudus sulit dimengerti. Secara pribadi, saya percaya, ini menunjukkan bahwa Paulus memasuki suatu kedalaman yang lebih besar dalam hubungannya dengan Yesus dibandingkan dengan Petrus. Dengan ilham Roh, Paulus menulis kebanyakan kitab dalam Perjanjian Baru, meskipun ia tidak pernah berjalan bersama Yesus. Bagaimana ia dapat melakukan ini? Karena Roh adalah Dia yang sepenuhnya menyatakan Yesus. Ingatlah ucapan Yesus: “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran [memberimu pewahyuan yang lengkap] (Yohanes 16:12-13). Paulus tidak dapat mendasarkan imannya pada Yesus di atas interaksinya yang sebelumnya dengan-Nya, karena ia tidak pernah memilikinya. Ia harus percaya dan menerima tanpa melihat. Intinya, ini menghilangkan setiap aspek fisik yang dapat bertarung melawan apa yang sedang berusaha ditunjukkan oleh Roh kepadanya. Inilah yang Yesus maksudkan dalam interaksi-Nya dengan Tomas. Fakta bahwa Paulus tidak memiliki sebuah hubungan fisik dengan Yesus berarti bahwa ia harus secara total bersandar pada hubungan rohani-nya dengan Sang Tuan. Ia tidak punya pilihan lain. Seperti Paulus, Anda dan saya telah diberi kesempatan untuk mengikut Yesus tanpa ada kemungkinan apa pun yang bertentangan dengan kesalahpahaman sebelumnya yang berkembang melalui interaksi secara fisik. Kebenaran yang menakjubkan adalah bahwa kita dapat menjadi lebih dekat kepada Yesus tanpa melihat-Nya dari pada yang akan kita miliki dengan melihat-Nya. Tanpa kemampuan secara fisik berjalan dengan Yesus, kita harus bersekutu dengan-Nya melalui Roh Kristus yang diam di dalam kita – demikianlah terbangun suatu hubungan rohani yang dalam dengan Allah. Sungguh luar biasa! Mengalami-Nya pada Tingkat Tertinggi Allah mengetahui bahwa tubuh kita (untuk saat ini) belum ditebus. Roh kita sudah ditebus dan berada dalam keserupaan dan gambaran yang persis seperti Yesus (lihat 1 Yohanes 4:17). Jiwa kita sedang dalam proses untuk ditebus (lihat Yakobus 1:21). Tetapi tubuh jasmani kita belum mengalami penebusan. Apakah Anda pernah memperhatikan betapa mudahnya kita lelah terhadap perbagai hal? Orang-orang dapat membeli sebuah mobil baru dan itu menjadi berita lama hanya satu minggu kemudian. Inilah kodrat dari daging yang belum ditebus. Fisik hanya memiliki sedikit kedalaman; bertahan dalam waktu singkat dan akan segera berlalu. Jadi Allah dalam 88 ROH KUDUS kebaikan-Nya berkata, “Aku tidak akan menyatakan diri-Ku kepada umatKu secara fisik. Aku akan membuat suatu jalan bagi mereka untuk bersekutu dengan-Ku melalui Roh-Ku, sehingga mereka dapat benar-benar mengenal Aku.” Itu hampir seperti Allah sedang berkata, “Aku akan memiliki suatu hubungan jarak jauh dengan orang-orang yang Aku cintai sehingga mereka dapat sungguh-sungguh mengenali hati-Ku.” Sebagai sebuah gereja, kita adalah Pengantin Kristus. Allah sedang mempersiapkan kita bagi suatu pernikahan yang menggetarkan dengan Dia. Dia sedang membiarkan kita mengenal-Nya pada tingkatan yang terdalam (rohani) sebelum kita mengenal-Nya pada suatu tingkatan secara fisik. Inilah mengapa Paulus menulis kemudian, “Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilaiNya demikian” (2 Korintus 5:16). Kita mengenal-Nya melalui Roh – Roh dari Allah yang hidup. Ada suatu waktu ketika Kristus dinyatakan dalam daging. Tetapi sekarang, sejak Dia tidak lagi berada di dunia ini secara fisik, kita memiliki kesempatan untuk mengenal-Nya melalui Roh. Jika kita mengabaikan untuk masuk ke dalam persekutuan dengan Roh, kita menyangkal kesempatan bagi diri sendiri untuk mengenal Sang Anak. Roh itu menyelidiki segala sesuatu di dalam hati dan pikiran Allah untuk menyatakan Yesus kepada kita. Jika Anda menginginkan suatu hubungan yang dalam dengan Allah, Anda harus bergerak melewati pengenalan yang dangkal akan Dia dan masuk ke dalam perjalanan untuk menemukan siapa Dia sebenarnya. Perjalanan ini hanya mungkin melalui persekutuan dengan Roh Kudus. Inilah sebabnya kita tidak dapat berpegang pada tradisi apa pun (pola-pola berpikir yang biasa) berkaitan dengan Roh Kudus yang tidak berakar di dalam firman Allah yang kekal. Ketika kita membiarkan kesalahpahaman, prasangka pribadi, atau pengalaman negatif untuk menyatakan pemahaman kita yang salah tentang Roh Kudus, kita tidak akan menikmati janji yang penuh dari kehadiran kemuliaan Allah di dalam hidup kita. Kita tidak dapat mengenal Allah terpisah dari Roh-Nya. Saya percaya Anda dapat memiliki suatu hubungan dengan Roh Kudus di mana Anda merindukan apa yang Dia rindukan dan merasakan apa yang Dia rasakan. Tingkat hubungan yang terdalam – tingkat rohani – telah tersedia bagi Anda. Pada tingkatan ini, Anda akan menemukan sebuah keintiman dengan Penciptamu yang tidak seperti apa pun yang lain. Tetapi Anda harus mengenal siapa Roh Kudus jika Anda hendak berjalan dalam persekutuan yang akrab dengan-Nya. Bagaimana Anda dapat mengenalNya? Dengan membaca firman-Nya dan menghabiskan waktu di dalam hadirat-Nya. Allah ingin mendekat kepadamu; yang perlu Anda lakukan hanyalah mengambil langkah pertama untuk mendekat kepada-Nya. TIGA TINGKATAN HUBUNGAN 89 Ambillah waktu sejenak untuk merenungkan ayat-ayat berikut ini dan izinkanlah Roh Kudus mengerjakan sesuatu di dalam hatimu. Ketika Anda berbalik kepada Allah, mintalah Dia untuk menyingkirkan setiap pola pikir (selubung) yang menahan Anda agar tidak mengalami hadiratNya. Sekali selubung ini disingkirkan, Anda akan dapat melihat-Nya seperti tidak pernah sebelumnya. Sementara Anda memandang wajahNya (menghabiskan waktu berkualitas dengan-Nya sebagai teman karibNya), Dia akan mengubah Anda menjadi seperti Dia. Saya memberimu perkataan-perkataan rasul Paulus ini untuk menutup bab ini: Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari pada-Nya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (2 Korintus 3:16-18). 90 ROH KUDUS Renungan Hari 1 Sambutlah Dia Sebagai Gurumu Engkau telah menerima Roh Kudus, dan Dia tinggal di dalammu, maka engkau tidak memerlukan siapa pun untuk mengajarmu tentang apa yang benar. Sebab Roh Kudus mengajarimu segala sesuatu yang engkau perlu tahu, dan apa yang diajarkan-Nya adalah benar – itu bukan suatu kebohongan. Jadi sebagaimana yang telah diajarkan-Nya kepadamu, tetaplah di dalam persekutuan dengan Kristus. 1 Yohanes 2:27, Alkitab NLT Roh Kudus memainkan banyak peran dalam hidup kita, namun barangkali perannya yang terbesar adalah sebagai Guru. Dia selalu mengajarkan sesuatu kepada kita. Dialah orangtua sempurna yang secara permanen tinggal di dalam kita,memberikan arahan dan koreksi dengan cara-Nya yang lembut dan penuh kasih. Kitab Suci adalah buku teks yang abadi dari Roh Kudus. Firman Allah adalah catatan tentang pikiran-pikiran Allah. Untuk berpikir seperti Dia, berbicara seperti Dia, dan bertindak seperti Dia, kita memerlukan firman-Nya – dan kita perlu memahaminya. Itulah tugas dari Guru kita: untuk membimbing kita dan menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran, membukakan pengertian dari ayat-ayat Alkitab yang kita perlukan, tepat pada waktu kita memerlukannya. Francis Frangi pane, seorang penulis dan pendeta, menyatakan dengan mengesankan: “Firman Tuhan, disatukan dengan Roh Kudus, adalah kendaraan bagi perubahan kita menuju gambaran Kristus. … Firman itu adalah Allah. Kitab Suci bukanlah Allah, tetapi Roh yang mengilhami kata-kata itu adalah Allah. Dan Roh Kudus ini seharusnya dihormati seperti Allah. Karena itu, ketika engkau mencari Tuhan, …berdoalah agar engkau tidak hanya membacanya secara intelektual semata. Malahan, mintalah Roh Kudus berbicara ke dalam hatimu melalui firman tersebut. … Ketika engkau berlutut dalam kerendahan hati di hadapan Tuhan,firman itu akan tertanam ke dalam jiwamu,benar-benar menjadi suatu bagian dari sifat-dasarmu (Yakobus 1:21).” Berhentilah dan tanyalah pada dirimu sendiri, Bagaimana saya mendekati firman Allah? Apakah aku mengundang Guruku untuk mengajariku? Apakah aku membacanya atau menerimanya? Sekarang, tanyalah Roh Kudus, “Apa yang dapat kulakukan secara berbeda untuk melihat firman itu hidup dan menjadi suatu bagian dari sifat-dasarku?” Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan dan lakukanlah. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Apakah bersaat teduh adalah satu-satunya waktu bagi Roh Kudus untuk mengajar? Bukan. Dia sedang mengajar setiap saat, dan jika engkau mendengarkan Dia, ada suatu pelajaran untuk di pelajari setiap saat. Frangi pane mengusulkan: “…Bawalah sebuah buku catatan dan pulpen bersamamu setiap saat. …Kita di panggil untuk tinggal di dalam Dia, bukan hanya berkunjung bersama-Nya. … Engkau harus mengembangkan telinga yang sedemikian mendengarkan bahwa Roh dapat berbicara kepadamu di manapun,tentang apa pun. Hormatilah Dia dan Dia akan menghormatimu.” Hal ini dapat terlihat secara berbeda bagi setiap orang. Gunakanlah media atau teknologi apa pun yang berfungsi dengan cara yang terbaik untukmu. Hal yang penting adalah bahwa engkau mendengarkan dan mengingat apa yang Dia katakan. Dengan hati-hati, renungkanlah ayat-ayat ini. Apa yang sedang dinyatakan oleh Roh mengenai firman di dalam kehidupanmu? 2 Timotius 3:16-17; 2 Petrus 1:12-21 ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Ulangan 6:6; 11:18; Mazmur 119:9-11; Kolose 3:16 ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Mazmur 19:8; 119:105, 130; Amsal 4:20-23; 6:20-23 ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Ibrani 4:12; Yakobus 1:21; Yeremia 23:28-29 ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.” Yeremia 33:3 91 92 ROH KUDUS Renungan Hari 2 Ikrarkanlah Kesetiaanmu kepada-Nya sebagai Tuhan Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” Markus 12:29-30 Tuhan,yang adalah Roh,mengasihi kita dengan bergairah dan menginginkan kasih kita secara eksklusif. Dia tidak menginginkan kasih dan perhatian kita melekat kepada dunia atau apa pun yang ada di dalamnya. Dia mengatakan: Janganlah mencintai jalan-jalan dunia ini. Janganlah mengasihi harta dunia ini. Kasih akan dunia mendesak keluar kasih kepada Bapa. Hampir segala sesuatu yang terjadi di dalam dunia ini – mengingini dengan caramu sendiri, menginginkan segala sesuatu untuk dirimu sendiri, menginginkan untuk terlihat penting – bukanlah berasal dari Bapa. Itu hanya akan mengasingkan engkau dari-Nya. Dunia ini dan segala keinginan, keinginan, keinginannya sedang lenyap, namun siapa pun yang melakukan apa yang Allah inginkan tetap hidup sampai selama-lamanya (1 Yohanes 2:15-17, Alkitab The Message). Periksalah ayat-ayat yang berkaitan ini: Matius 16:24-26; Titus 2:12-14; Yakobus 4:4-6; Yohanes 15:18-21; Roma 12:2. DI MANAKAH KESETIAAN ANDA TERLETAK? Buatlah sebuah daftar dengan jujur. Tanyalah kepada dirimu sendiri: Siapa atau apa yang mengambil mayoritas waktu dan perhatianku? Apa yang kukerjakan selama waktu luangku? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Siapa atau apa yang membuatku bergembira? Apakah teknologi dan tren gaya berada dalam tempat yang tepat di dalam hidupku? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Dengan benda-benda seperti apakah aku membelanjakan uangku? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Apa yang paling sering ada dalam pikiranku? Apa yang paling sering aku perbincangkan? Hal-hal apa yang meresap dalam doa-doaku? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Ucapan-ucapan kita menyingkapkan kesetiaan kita. Yesus mengatakan bahwa apa yang memenuhi hati kita adalah apa yang keluar dari mulut kita (lihat Lukas 6:45). Periksa ulanglah jawaban-jawaban Anda. Tanyalah Roh Kudus, “Apakah aku memerlukan Engkau untuk membetulkan prioritas-prioritasku? Apakah ada sesuatu yang telah menjadi berhala di dalam hidupku? Apakah ada sesuatu yang saya kejar lebih dari pada Engkau?” Apa yang dikatakan-Nya? Langkah apa yang disarankan-Nya untuk Anda ambil untuk kembali mengarahkan kesetiaan Anda kepada-Nya? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Renungkalah firman Allah dalam Matius 6:19-21 dan Kolose 3:1-17. Gunakanlah ayat-ayat itu untuk menuliskan sebuah doa penyerahan diri meminta Roh Kudus menjagamu tetap setiap kepada Tuhan, Allahmu. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 93 94 ROH KUDUS Renungan Hari 3 Bertumbuhlah Setahap Demi Setahap Dengan Anugerah-Nya Kita diubahkan menjadi lebih seperti Sang Mesias, hidup kita setahap demi setahap menjadi lebih terang dan lebih indah karena Allah memasuki kehidupan kita dan kita menjadi seperti Dia. 2 Korintus 3:18, Alkitab The Message Tepat sebelum Dia disalibkan, Yesus membuat suatu pernyataan kunci mengenai Roh Kudus: “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran…” (Yohanes 16:12-13). Sebagai Seorang Yang Mahatahu, Yesus tentulah membagikan banyak kebenaran kepada murid-murid-Nya, tetapi Dia tahu bahwa mereka masih belum dapat memahaminya. Mereka perlu waktu untuk bertumbuh. Ketika Dia sudah mati, bangkit lagi, dan terangkat ke surga, Sang Bapa mengutus Roh-Nya untuk menolong kita bertumbuh sedikit demi sedikit dengan anugerah-Nya. Akankah seorang orangtua yang baik mengharapkan anak mereka yang baru lahir mengerti perkalian? Atau apakah balita mereka mengerti bagaimana mempersiapkan pajak? Tidak. Serupa dengan itu,Roh Kudus menanti hingga kita cukup dewasa untuk memahami kebenaran yang perlu Dia sampaikan kepada kita. Dia bukan hanya menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran mengenai Kitab Suci, Dia juga menuntun kita ke dalam kebenaran mengenai diri kita sendiri, anak-anak kita, kesehatan kita, lingkungan kita, dan lain-lain. Menurut firman Allah, kita bertumbuh (menjadi seperti Yesus) dari satu tingkatan iman dan kemuliaan kepada tingkatan yang lain. Kita memiliki suatu bagian dalam proses ini, begitu juga Roh Kudus. Dengan hati-hati, renungkanlah Fili pi 1:6; 2:12-13; 1 Tesalonika 5:23-24 dan Ibrani 13:20-21. Apa yang dinyatakan Roh Kudus kepadamu di dalam ayat-ayat ini mengenai bertumbuh di dalam Kristus? Apakah Anda melihat suatu tema yang berulangulang? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Seorang pengkhotbah dari Inggris yang sangat terkenal di akhir abad kesembilan belas, Charles H. Spurgeon, menulis banyak karya mengenai perbagai topik, termasuk mengenai Roh Kudus dan pertumbuhan rohani. Ia berkata: “Kita memercayakan kepada Yesus apa yang tidak dapat kita lakukan sendiri. Jika kita dapat melakukannya dengan kuasa kita sendiri, mengapa kita perlu memandang kepadaNya? Itulah yang kita percayai; Tuhanlah [Roh Kudus] yang menci ptakan kita menjadi baru. Dia tidak akan memercayai kita; tak ada yang perlu kita lakukan untuk karya pembaruan kita bagi Dia. Cukuplah bagi kita menaati perintah-Nya yang pemurah. Tuhanlah yang mengerjakan kelahiran baru di dalam kita.” Janganlah berpikir begini,aku harus menjadi lebih dewasa secara rohani. Itu tidak benar. Itu hanya akan membuat Anda merasa dihukum dan menguras kekuatan rohani Anda. Berhentilah sejenak dan berdoalah, “Roh Kudus, bagaimanakah Engkau memandang di manakah saya sekarang ini (tingkat kedewasaan rohani saya)?” Apa yang dikatakan-Nya kepadamu? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Cara bagaimana Roh Kudus memandangmu adalah cara seharusnya Anda melihat diri sendiri. Mintalah Dia memberimu anugerah untuk merangkul tempat di mana Anda berada sehingga engkau dapat terus bertumbuh. Pernahkah Anda dengan penuh rasa takut berusaha mengubah diri sendiri? Jika ya, bagaimana? Apa hal berbeda yang Anda lihat sekarang? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 95 96 ROH KUDUS Renungan Hari 4 Hargailah Hubungan Ilahi Yang Dia Ciptakan Mengasihilah dari pusat keberadaanmu; jangan berpura-pura. … Jadilah teman baik yang mengasihi secara mendalam; berlakulah seperti seorang bawahan orang lain. Roma 12:9-10, Alkitab The Message Kita dici ptakan untuk memiliki hubungan, yaitu hubungan dengan Sang Bapa dan dengan orang lain. Pikirkanlah itu. Akan menjadi seperti apakah kehidupan Anda tanpa adanya hubungan-hubungan? Jika engkau membuang semua hubungan yang memberimu kehidupan, apa yang engkau punya? Suatu kehidupan yang sepi dan kosong. Berterimakasihlah kepada Allah untuk setiap hubungan! Harga seorang teman yang saleh tak dapat diukur. Seorang teman baik menajamkan kita secara mental, emosi, dan rohani, seperti besi yang menajamkan besi. Seorang teman yang baik dengan penuh kasih membongkar kesalahan dan membawa perbaikan ketika di perlukan. Seorang teman yang baik merayakan keberhasilanmu dan mendorongmu untuk terus maju melalui perbagai kesukaran hidup. Lebih baik bagimu mempunyai seorang teman daripada menjadi sendirian, karena engkau akan mendapatkan kegembiraan yang lebih besar tentang apa yang engkau peroleh. Jika engkau jatuh, temanmu dapat menolongmu bangkit. Tetapi jika engkau jatuh tanpa mempunyai seorang teman di dekatmu, engkau benar-benar berada dalam kesukaran. Pengkhotbah 4:9-10, Alkitab CEV Kita telah belajar bahwa ada tiga tingkatan dalam hubungan – fisik, jiwa dan rohani. Bagaimana dengan melihat ini dapat menolong Anda memahami hubungan-hubunganmu saat ini? Dengan siapa hal ini paling menolong? Mengapa? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Hubungan yang paling mendalam dan paling berarti yang dapat kita miliki berada pada tingkat rohani. Jelaskanlah seperti apakah kelihatannya jenis hubungan ini. Apa sajakah manfaat bersekutu pada tingkat rohani dibandingkan dengan sekadar hubungan tingkat fisik dan jiwa? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Apakah ada orang-orang yang dengan mereka Anda ingin mengembangkan hubungan-hubungan yang lebih dalam? Berhentilah dan berdoa, “Roh Kudus, apa yang dapat saya lakukan untuk menolong memupuk hubunganhubungan rohani yang lebih mendalam dengan orang-orang yang engkau tempatkan dalam hidupku?” Berdiam dirilah dan dengarkan. Tuliskanlah apa yang disampaikan-Nya kepadamu. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Doa untuk Hubungan-hubungan Ilahi: Roh Kudus, berilah aku hubungan-hubungan ilahi. Sama seperti Yonatan bagi Daud, seperti Rut bagi Naomi, seperti Yohanes bagi Yesus, hubungkanlah aku dengan orang-orang yang Engkau inginkan memiliki hubungan denganku. Berilah aku anugerah-Mu untuk memupuk persahabatan yang sehat, termasuk kepada mereka pada hubungan tingkat rohani. Dalam nama Yesus, Amen! Untuk Studi lebih lanjut…... Amsal 13:20; 17:9, 17; 27:6, 10, 17; Yohanes 15:13; 1 Yohanes 1:17; 1 Samuel 18:1-4 97 98 ROH KUDUS Renungan Hari 5 Mengalami Allah Pada Tingkat Yang Terdalam …Belajarlah mengenal Allah nenek moyangmu dengan karib. Sembahlah dan layanilah Dia dengan seluruh hatimu dan dengan pikiran yang rela. 1 Tawarikh 28:9, Alkitab NLT Pengejaran Allah yang terbesar adalah mengenal kita secara intim, dan Dia mengundang kita untuk menjalani hidup bersama-Nya. Adakah pencarian yang lebih besar lagi? Paulus mengatakan,“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” (Fili pi. 3:8). Mengalami Kedalaman Yesus Kristus adalah hasrat Jeanne Guyon. Begitu pentingnya misi ini sehingga ia menuliskan sebuah buku dengan judul yang sama. Wanita Perancis dari abad ketujuh belas ini memengaruhi orang-orang percaya seperti John Wesley,Hudson Taylor,dan Watchman Nee. Mengenai keintiman, ia berkata: “Izinkan saya bertanya kepadamu… apakah engkau rindu mengenal Tuhan dengan suatu cara yang mendalam? Allah telah membuat suatu pengalaman dan suatu langkah yang begitu mungkin bagimu. Dia telah menjadikannya mungkin melalui anugerah yang telah diberikan-Nya kepada semua anak-anak yang telah ditebus-Nya. Dia telah melakukannya melalui Roh Kudus-Nya. Lalu bagaimana engkau dapat datang kepada Tuhan untuk mengenal-Nya dengan suatu cara yang begitu mendalam? Doa adalah kuncinya.” Jadi,bagaimana Anda menjelaskan doa dalam hubungannya untuk mengenal Allah dengan intim? Dengan hati-hati bacalah doa Yesus dalam Matius 6:5-15. Apa yang dapat Anda pelajari dari-Nya dan apa aplikasinya bagi kehidupan Anda? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Seperti yang telah kita pelajari, ketika kita dilahirkan kembali, Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam roh kita. Jadi,ketika Roh Kudus berkomunikasi dengan kita,Dia melakukannya di dalam roh kita. Jeanne Guyon melanjutkan, “Tuhan hanya dapat ditemukan di dalam rohmu,di dalam lubuk hatimu, dalam kekudusan yang paling kudus, di sinilah Dia tinggal. Tuhan pernah berjanji untuk datang dan menjadikan engkau tempat kediaman-Nya (Yohanes 14:23). Dia berjanji di sana menemui mereka yang menyembah-Nya serta mereka yang melakukan kehendak-Nya. Tuhan akan menemuimu di dalam rohmu… Begitu hatimu tertuju dalam batin kepada Tuhan, engkau akan memiliki suatu kesan akan kehadiran-Nya.” Cara paling intim agar kita dapat mengenal Allah adalah melalui Roh-Nya - Roh Kudus-Nya yang telah diberikan-Nya kepada kita (lihat 1 Korintus 2:9-12). Berhentilah dan berdoa, “Roh Kudus, apakah ada kesalahpahaman, pengalaman buruk,atau prasangka-prasangka pribadi yang kumiliki mengenai Engkau yang mengurangi pengertianku akan Engkau?” Berdiam dirilah dan dengarkanlah. Mintalah Dia menyingkirkan pola pikir apa pun yang menahan Anda dari hadirat-Nya. Tulislah apa yang Dia nyatakan. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Renungkanlah kebenaran ini dan mintalah Roh Kudus untuk menyingkapkan maknanya ke dalam hatimu. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 2 Korintus 3:16-18 99 100 ROH KUDUS Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 3. 1. Yesus mengatakan orang-orang Farisi telah mengikuti adat-istiadat manusia untuk menggantikan otoritas firman Allah. Apakah adatistiadat manusia,dan mengapa mereka menghancurkan persekutuan kita dengan Sang Penci pta? Berikanlah sedikitnya satu contoh adatistiadat manusia masa kini yang menggantikan kebenaran firman Allah. 2. Roh Kudus sangat rindu menjadi teman terbaik kita dan cemburu akan persekutuan yang intim dari kita. Hal-hal apa dalam dunia ini yang menurut Anda telah mencuri perhatian dan kasih Gereja (orangorang percaya) dari Roh Kudus? Apa yang akan terjadi jika kita berselingkuh dengan dunia ini, mencari kesenangan, harta kekayaan, dan status lebih dari persekutuan kita dengan Roh Kudus? 3. Apa yang sedang disampaikan Yesus kepada rasul Tomas dalam Yohanes 20:29? Bagaimana kebenaran ini berkaitan dengan firman Allah melalui rasul Paulus dalam 2 Korintus 5:16, dan bagaimana kebenaran ini membuat hubungan intim kita dengan Tuhan menjadi lebih baik? 4. Sebutkanlah dan jelaskanlah tiga tingkatan hubungan yang dapat kita miliki dengan orang lain. Yang mana yang merupakan tingkat yang terdalam, dan mengapa? Bagaimana kita dapat terhubung dengan orang-orang pada tingkatan ini? 5. Kita telah diberikan suatu anugerah yang dahsyat di dalam Roh Kudus: kemampuan untuk mengenal Allah dengan intim Dengan hatihati bacalah 1 Korintus 2:11-16. Apa yang disampaikan Roh Kudus dalam bagian ini mengenai pengenalan Allah yang benar? 6. Petrus dan murid-murid yang lain memiliki suatu pengalaman yang tidak dimiliki orang-orang lain – mereka bergaul dengan Yesus muka dengan muka. Paulus tidak membagikan pengalaman yang seperti ini, namun ia masih di pakai Allah dengan luar biasa. Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Untuk lanjutan: Lihatlah Yohanes 20:29; 2 Korintus 5:16 dan 2 Petrus 3:15-16. 7. Apa yang akan terjadi pada hubungan kita dengan Allah jika kita mengabaikan untuk mengejar persekutuan dengan Roh Kudus? Jika Anda mau, bagikanlah dengan kelompok Anda cara-cara praktis yang membuat Anda mampu terhubung dengan Roh Kudus dan mengalami persahabatan-Nya yang menakjubkan. 101 102 ROH KUDUS CATATAN ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ __________________________________________________________ TIGA TINGKATAN HUBUNGAN RINGKASAN BAB: • Jika kita menginginkan suatu hubungan yang intim dan mendalam dengan Allah,kita harus mengenal-Nya melalui Roh-Nya. • Hanya Roh Kudus yang mengetahui dan menyatakan pemikiran-pemikiran,perasaan-perasaan dan tujuan-tujuan yang ada di hati Allah. • Kita telah diberi Roh Allah; Dialah Guru yang terutama yang menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran. • Menjalin persahabatan dengan dunia – pengejaran yang egois akan status dan kesenangan dunia – berarti menjadi musuh Allah. • Roh Kudus adalah seorang yang lembut; Dia tidak akan memaksakan kehendak-Nya atau persahabatan-Nya dengan kita. • Ketiga tingkatan dalam hubungan adalah: bersifat fisik (hubungan paling rendah dan paling dangkal), jiwa (atau kepribadian), dan rohani (hubungan yang terdalam dan paling intim). • Mengenal Allah melalui Roh-Nya berarti lebih mendalam dan lebih intim dari pada mengenal Dia hanya melalui interaksi dengan Pribadi Yesus secara fisik. 103 4 Dikuatkan oleh Roh Hari 1 A mbillah waktu sejenak untuk membayangkan seorang raja dari Abad Pertengahan. Berusahalah melihat lingkungan sekitarnya: kastil dan menara-menara, para kesatria dan dayang-dayang, pertempuran-pertempuran, kerajaan, dan kemegahannya. Jabatan dan garis keturunan seorang raja sering kali dianggap ditetapkan oleh Allah, sehingga raja-raja sangat dihormati oleh warga mereka dan hidup dalam kekayaan yang melimpah. Perkataan sang raja menjadi hukum dan penghakimannya bersifat final. Seorang raja mengerti bahwa tanggung jawabnya adalah untuk melindungi mereka yang hidup di dalam batas-batas kerajaannya. Ia juga bertugas mengejar kepentingan kerajaan dengan memperluas batas-batasnya serta mengamankan sumber-sumber tambahannya. Ada sejumlah tanggung jawab yang demikian besar diletakkan pada jabatan ini dan, sebagai akibatnya, sang raja diberi kekuasaan yang luar biasa – bahkan kekuasaan mutlak. Tetaplah mengingat bahwa saya tidak sedang menjelaskan seorang yang namanya saja pemimpin (semacam pemimpin yang ada di zaman kita, ketika demokrasi dan republik dipakai sebagai bentuk-bentuk pemerintahan paling umum). Saya sedang menggambarkan sebuah kerajaan yang absolut. Sekarang bayangkanlah jenis raja semacam ini menolak atau sama sekali tidak menyadari kuasa yang datang bersama dengan jabatannya. Apa yang akan terjadi pada kerajaannya? Kerajaannya 106 ROH KUDUS segera akan ditaklukkan, penduduknya diperbudak, dan sumber-sumber kekayaannya diambil alih. Tidak cukup bagi sang raja hanya memegang jabatan “raja” (artinya ia hanya menikmati tempat tinggal di istana dan disertai gaya hidup yang mewah. Ia harus melakukan fungsi kerajaan yang hanya dimungkinkan oleh kuasa jabatannya. Wewenang jabatan sang raja tidak ada artinya jika ia tidak mempergunakan kuasa yang datang menyertainya. Sebagai anak-anak Allah, kita telah menjadi teman-pewaris bersama Kristus. Dalam kitab Roma kita membaca, “Dan karena kita adalah anakanak-Nya, kita adalah ahli waris-Nya. Bahkan, bersama dengan Kristus, kita adalah pewaris kemuliaan Allah” (Roma 8:17, Alkitab NLT). Posisi ini kembali diperjelas di dalam Efesus 2:6: “[Allah] membangkitkan kita bersama-sama, dan membuat kita duduk bersama di tempat-tempat surgawi dalam Kristus Yesus.” Di dalam dan melalui Kristus, tempat kita telah diatur kembali. Kita tidak lagi menjadi anak-anak dunia ini, tetapi kita adalah keluarga raja (pewaris) di dalam kerajaan surga. Sebagai pewaris di dalam kerajaan ini, kita bertanggung jawab dengan perluasan misi Tuhan kita. Taklukan-Nya dan kerajaan-Nya menjadi milik kita karena kita telah diangkat ke dalam garis keluarga-Nya. Sungguh suatu kebenaran yang menampar pikiran! Namun seperti raja dunia dalam ilustrasi kita, jika kita hendak berhasil dengan posisi kita di dalam Kristus, kita harus menemukan dan menggunakan kuasa yang datang besertanya. Dalam pasal ini kita akan mempelajari bagaimana kita telah diberdayakan untuk memenuhi peran kita dalam perluasan kerajaan-Nya. Petrus menyatakan: Kamu adalah kerajaan imam-imam, suatu bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah sendiri. Sebagai akibatnya, kamu dapat menunjukkan kebaikan Allah kepada orang lain, karena Dia memanggil kamu keluar dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9, Alkitab NLT). Sebelum kita meneruskan lebih lanjut, penting untuk dicatat: jabatan selalu mendahului kekuasaan. Kita harus ditempatkan di dalam Kristus sebelum kita dapat melakukan apa pun bagi kerajaan-Nya. Kuasa Yang Kita Perlukan Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang – demikian kata-Nya – “telah kamu dengar dari padaKu. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama DIKUATKAN OLEH ROH 107 lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 1:4-5). Yesus tidak mengusulkan agar para rasul sebaiknya menunggu janji itu, ataupun Dia tidak merekomendasikan agar mereka memperhatikan perintah-Nya. Namun, Dia memerintahkan mereka untuk tidak meninggalkan Yerusalem sampai janji itu tiba. Yesus dipaksa meletakkan betapa pentingnya perintah ini karena pemampuan dari Roh Kudus sangat penting bagi semua pekerjaan kerajaan itu. Dia tahu murid-muridNya sangat ingin membagikan kabar baik tentang kebangkitan-Nya dan mungkin menjadi kelelahan dalam menanti-nanti janji Roh Kudus itu. Dalam Kisah Para Rasul 1:3 kita belajar bahwa mereka menghabiskan berhari-hari bersama Yesus, mendengarkan Dia mengajar tentang kerajaan Allah. Alkitab menyatakan bahwa rasul-rasul menerima “bukti yang mutlak” dari kebangkitan-Nya. Mereka tidak perlu diyakinkan tentang keabsahan perkara ini karena mereka memiliki bukti dari tangan pertama mengenai kemenangan Kristus atas kematian. Dengan kata lain, mereka sudah siap untuk pergi! Tetapi Yesus melihat mereka dan berkata, “Jangan memulai pelayananmu. Jangan mulai mengkhotbahkan Injil ke seluruh dunia, dan jangan memulai gereja apa pun hingga kamu diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus” (Lukas 24:49, parafrase dari penulis). Saya percaya Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus memberikan perintah ini kepada kirakira 500 orang (lihat 1 Korintus 15:6). Tetapi dalam Kisah Para Rasul 1:15, kita temukan bahwa jumlah orang-orang yang berada di ruang atas telah berkurang menjadi 120. Apa yang terjadi kepada 380 orang yang lain? Secara pribadi saya percaya bahwa seiring berlalunya hari, jumlah yang 500 itu makin berkurang dan berkurang hingga tersisa hanya 120 orang. Mungkin 380 yang telah pergi itu berpikir, Marilah kita kembali ke sinagoge-sinagoge, memulai gereja, dan membagikan berita yang ajaib tentang kebangkitan Yesus. Lagi pula, tidaklah benar menyia-nyiakan satu haripun tanpa membagikan kabar baik ini. Hanya 120 orang yang rela menunggu seperti yang diperintahkan sang Tuan. Pada titik ini, Anda mungkin berpikir, Baiklah, John, tentu saja para murid perlu menunggu Roh Kudus. Mereka masih belum menerima-Nya. Namun itu berbeda dengan kita saat ini karena kita menerima Roh Kudus ketika kita menerima keselamatan. Lihatlah sejenak pada Yohanes 20:21-22: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan 108 ROH KUDUS sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.” Yesus mengembusi para murid dan berkata, “Terimalah Roh Kudus.” Kata Yunani untuk menerima berarti “dengan segera atau sekarang juga.” Ini bukanlah bayangan dari sesuatu yang akan terjadi. Murid-murid benarbenar telah menerima Roh Kudus sebelum Yesus terangkat ke surga. Tetapi mereka belum diperlengkapi dengan kuasa sampai mereka telah dipenuhi dengan Roh Kudus pada Hari Pentakosta. Hari Pentakosta Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidahlidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasabahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya (Kisah Para Rasul 2:1-4). Saya tahu bahwa banyak di antara kita yang telah menyaksikan versi gambar flanel dari kisah ini dalam kelas-kelas Sekolah Minggu. Umumnya, orang-orang percaya yang berkumpul dilukiskan seperti memiliki lidah-lidah api kecil di atas kepala mereka. Barangkali ini bukanlah perwakilan dari apa yang terjadi. Dalam Pernjanjian Lama, api sering kali melambangkan kehadiran Allah. Apa yang dijelaskan penulis Kisah Para Rasul sebagai “lidah-lidah seperti nyala api” adalah penyataan kehadiran Allah. Para pengikut Yesus ini, baik pria maupun wanita, diliputi atau dibaptis dalam kehadiran Allah. Penyataan kehadiran ini juga terlihat seperti suatu “tiupan angin keras.” Seperti yang sudah kita bahas dalam bab pertama, Roh Kudus bukanlah sebuah “angin keras.” Dia adalah sebuah Pribadi. Namun, penyataan kehadiran-Nya di ruang atas itu mengambil bentuk sebuah angin keras. Kata Yunani untuk kata “dipenuhi” dalam Kisah Para Rasul 2:4 secara harfiah berarti dikenyangkan. Menurut kamus, mengenyangkan berarti “menyediakan hingga berlebihan.” Mereka yang berada di ruang atas itu dipenuhi hingga berlebihan dengan Roh Kudus. Mereka semua mengalami suatu tingkatan yang lebih besar dari penyataan kehadiran Allah dalam hidup mereka. Sebagai tambahan pada penyataan dengan api dan angin, tanda lainnya dari dipenuhi dengan Roh adalah fakta bahwa orang-orang percaya itu mulai berbicara dalam lidah-lidah yang lain. DIKUATKAN OLEH ROH 109 Hari 2 Mengapa Lidah? Sebuah lidah adalah sebuah bahasa. Jika saya berada di Spanyol dan bertemu dengan seorang yang jelas tidak berbicara dalam bahasa Spanyol, saya dapat bertanya, “Apa bahasa ibumu?” atau, “Apa bahasa aslimu?” Artinya sama saja. Sebaliknya, saya tidak perlu bertanya pada seorang yang berbahasa Inggris apa bahasa aslinya, karena sebagai seorang yang berbahasa Inggris asli, saya mengenali bahasa itu. Karenanya, bagi saya, bahasa Inggris adalah suatu lidah yang ‘dikenal’, sedangkan saya akan menganggap bahasa lain sebagai suatu lidah yang ‘tidak dikenal.” Kita akan membahasnya lagi nanti. Pada hari Pentakosta, orang-orang Yahudi dari banyak bangsa berkumpul di Yerusalem untuk suatu perayaan agama. Sebagai penduduk dari berbagai negara dan wilayah, orang-orang Yahudi ini memiliki banyak “bahasa ibu.” Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong lagit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkatakata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengangcengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa [lidah] yang kita pakai di negeri asal kita (Kisah Para Rasul 2:5-8). Perhatikanlah, Alkitab mengatakan bahwa “Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak”. Perkataan-perkataan ini menarik banyak orang yang berbicara dalam berbagai bahasa. Orang banyak heran karena orang-orang Galilea (banyak dari mereka dianggap tidak terlatih atau tidak terpelajar) sedang berkata-kata dalam banyak bahasa yang berbeda. Penyataan Roh Allah ini adalah sebuah tanda kepada mereka yang masih belum menjadi pengikut Yesus. “…Kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” Mereka semua tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” (Kisah Para Rasul 2:11-12). Pencurahan Roh ini menciptakan kesempatan bagi Petrus untuk menjawab dengan salah satu khotbah yang paling terkenal di dalam Alkitab, 110 ROH KUDUS yang di dalamnya ia katakan, “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini” (Kisah Para Rasul 2:32-33). Perhatikan bahwa setiap orang melihat dan mendengar bukti kuasa Roh Kudus. Beberapa ayat kemudian, orang banyak itu menanggapi: Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” (Kisah Para Rasul 2:37). Petrus memberi tahu mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anakanakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita” (Kisah Para Rasul 2:38-39). Seraya Petrus menyatakan kabar baik keselamatan yang telah disediakan bagi semua orang yang memanggil nama Tuhan (lihat Roma 10:13), ia juga membuatnya dengan sangat jelas bahwa karunia Roh Kudus tersedia bagi setiap orang yang percaya. Sungguh menakjubkan! Janji ini tersedia bagi setiap orang percaya – di masa lalu, masa kini, dan masa mendatang. Empat Kisah Dalam kitab Kisah Para Rasul, ada empat kisah tambahan mengenai orangorang yang dipenuhi dengan Roh Kudus setelah hari Pentakosta. Ketika kita mempelajari keempat kisah ini, saya ingin Anda memberi perhatian khusus kepada dua hal. Pertama, dalam tiga kisah, kepenuhan Roh Kudus adalah peristiwa yang terpisah dari pengalaman keselamatan. Kedua, mereka yang menyaksikan pemenuhan oleh Roh ini melihat dan mendengar bukti kehadiran Roh di dalam diri orang-orang percaya. DIKUATKAN OLEH ROH 111 Filipus Dan Orang-Orang Samaria Kisah pertama kita temukan dalam Kisah Para Rasul 8. Filipus telah diutus ke kota Samaria untuk memberitakan Injil tentang Yesus Kristus. Ketika Injil dinyatakan, seluruh kota itu mengalami kebangkitan rohani. Orang-orang lumpuh disembuhkan, roh-roh jahat diusir, dan banyak orang menerima berita agung tentang keselamatan Allah. Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan. Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat besar yang terjadi (Kisah Para Rasul 8:12-13). Ketika orang-orang Samaria memercayai kabar baik tentang Yesus Kristus, apakah mereka telah dilahirkan kembali? Tentu saja! Ketika seseorang percaya pada Injil, ia menerima Yesus Kristus dan menjadi seorang anak Allah. Kemudian orang-orang percaya baru ini dibaptis ke dalam air sebagai sebuah tanda iman mereka di dalam Kristus. Namun seperti yang kita lihat dalam ayat-ayat berikut, para pemimpin dari Gereja mula-mula mengetahui bahwa ada sesuatu yang lain – tambahan bagi pertobatan dan baptisan air, orang-orang percaya perlu menerima baptisan Roh Kudus. Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah [keselamatan], mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus [baptisan air] (Kisah Para Rasul 8:14-16). Setelah mendengar bahwa Samaria telah menerima Injil, rasul-rasul memutuskan untuk mengutus Petrus dan Yohanes kepada orang-orang yang baru percaya di sana. Mengapa para rasul mengutus dua anggota mereka yang paling dihormati untuk berdoa dengan orang-orang Samaria itu? Bagaimanapun juga, orang-orang Samaria telah menerima keselamatan dan telah dibaptis dengan air. Petrus dan Yohanes diutus secara khusus untuk berdoa “supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus” (ayat. 15). Ingatlah bahwa Yerusalem berjarak lebih dari lima puluh enam kilometer dari Samaria. Jarak ini mungkin terlihat tidak terlalu jauh saat ini, namun 112 ROH KUDUS para rasul itu tidak memiliki mobil atau akses terhadap pengangkutan umum modern. Mereka harus bepergian sejauh lebih dari lima puluh enam kilometer ini dengan berjalan kaki atau menunggangi seekor hewan, suatu perjalanan yang memerlukan setidaknya satu atau dua hari. Ini bukanlah perjalanan cepat di jalanan menurun. Lagi, penting untuk dicatat bahwa orang-orang percaya itu telah dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus. Sekarang mereka telah menjadi anak-anak Allah. Namun, ada sebuah elemen dari anugerah keselamatan yang belum mereka alami. Anda mungkin berpikir, Tunggu sebentar, John, saya pikir bahwa Roh Yesus Kristus menjadikan hati kita sebagai rumahNya segera sesudah kita menerima anugerah keselamatan. Benar, inilah masalahnya. 1 Korintus 12:3 dengan jelas menyatakan, “…Tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus.” Kita tidak dapat mengakui Ketuhanan Kristus di luar pengaruh Roh Kudus, namun ini berbeda dengan menjadi dipenuhi dengan-Nya. Alkitab membuatnya jelas bahwa semua yang ada di dalam Kristus telah disucikan dan dimeteraikan oleh Roh Kudus (lihat 1 Petrus 1:2; Efesus 1:13). Jadi tidak ada keraguan bahwa menerima berdiamnya kehadiran Roh Kudus adalah bagian dari pengalaman keselamatan. Ketika Allah melihat Anda, Dia melihat Roh Anak-Nya. Ingatlah, ketika Anda menerima keselamatan, Anda ditempatkan ulang di dalam Kristus – Anda menjadi bagian warisan-Nya dan kerajaan-Nya. Namun, Anda belum dipenuhi oleh kuasa Roh sampai Anda memintanya dari Bapa. Yesus berkata: Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya (Lukas 11:13). Yesus menyebut Allah “Bapamu yang di surga”; karenanya, ini adalah bukti bahwa Dia sedang berbicara kepada orang-orang percaya. Kita tahu ini karena dalam kitab Yohanes, Yesus menunjuk pada “Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia” (Yohanes 14:17). “Dunia” mewakili mereka yang berada di luar kerajaan Allah. Jelasnya, siapa pun yang tidak menyerahkan dirinya pada Ketuhanan Yesus tidak dapat menerima Roh Kudus. Jadi perintah untuk meminta Roh Kudus pada “Bapamu” ini bukanlah sesuatu yang menunjuk kepada keselamatan. Sebaliknya itu berkenaan dengan suatu pencurahan kemudian yang hanya dapat diterima oleh mereka yang telah diselamatkan. Sekarang, marilah kita kembali pada Kisah Para Rasul 8: DIKUATKAN OLEH ROH 113 Kemudian Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan di atas orang-orang percaya ini, dan mereka menerima Roh Kudus. Ketika Simon melihat bahwa Roh Kudus diberikan ketika rasul-rasul itu menumpangkan tangannya atas mereka, ia menawarkan uang kepada mereka untuk membeli kuasa ini. “Biarlah aku mempunyai kuasa ini juga,” katanya, “supaya ketika aku menumpangkan tanganku di atas orangorang, mereka akan menerima Roh Kudus!” (Kisah Para Rasul 8:17-19, Alkitab NLT). Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan mereka di atas orangorang percaya, dan mereka menerima Roh Kudus. Pencurahan Roh adalah bukti nyata secara fisik, karena Alkitab mengatakan bahwa “Simon melihat bahwa Roh Kudus diberikan ketika rasul-rasul itu menumpangkan tangannya atas mereka.” Simon, yang adalah seorang yang sudah percaya, begitu kagum dengan penyataan kuasa Roh Kudus di dalam diri orangorang percaya sehingga ia menawarkan uang untuk membayar kedua rasul itu agar mengajarinya bagaimana menunjukkan kuasa ini. (Tanggapan ini tidak pantas, dan Petrus cepat menegur Simon). Sepanjang Kisah Para Rasul, dipenuhi Roh Kudus umumnya diikuti oleh suatu penyataan luar yang dapat dilihat dan didengar – umumnya kebanyakan dalam bentuk bahasa lidah dan bernubuat. Inilah sebabnya mengapa rasul-rasul sering kali berkata bahwa Roh Kudus akan “turun atas” orang-orang percaya. Kisah di Samaria ini adalah satu dari beberapa contoh di mana Alkitab tidak secara spesifik mengatakan bahwa bahasa lidah dan bernubuat mengikuti pemenuhan Roh Kudus. Namun, kita dapat menyimpulkan bahwa suatu demonstrasi yang demikian benarbenar terjadi; kalau tidak, Simon, yang dulunya adalah seorang ahli sihir, tidak akan melihat bukti kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang-orang percaya. Hari 3 Saulus dari Tarsus Cerita pertobatan Saulus adalah salah satu bagian yang paling menonjol di dalam Alkitab. Saya ingin berfokus pada sesuatu yang barangkali suatu aspek yang kurang mencolok dalam perjumpaan yang menakjubkan ini. Dalam Kisah Para Rasul 9, kita dapati Saulus sedang dalam perjalanannya untuk menganiaya orang-orang percaya di Damsyik: Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat 114 ROH KUDUS kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat” (Kisah Para Rasul 9:3-6). Perhatikan bahwa Saulus menyebut Yesus “Tuhan.” Ketika Yesus Kristus menjadi Tuhan dalam hidup kita, kita dilahirkan kembali saat itu juga. Saya percaya Saulus menjadi seorang percaya pada saat ia mengenali Ketuhanan Yesus. Setelah perjumpaan dengan Tuhan ini, Saulus menghabiskan tiga hari berikutnya untuk berpuasa di dalam kota dan menantikan perintah selanjutnya. Lalu Tuhan menyuruh seorang murid bernama Ananias untuk pergi menemui Saulus. Ananias prihatin dengan perintah ini karena ia telah mendengar banyak cerita tentang betapa bersemangatnya Saulus menganiaya orang-orang percaya. Maka Allah berkata kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini [Saulus] adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku” (Kisah Para Rasul 9:15). Begitu tiba di rumah di mana Saulus tinggal, Ananias menumpangkan tangannya di atas Saulus dan berkata, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 9:17). Nampaknya Ananias mengetahui bahwa Saulus telah menerima keselamatan, sebab ia menyebutnya, “Saulus, saudaraku.” Namun walaupun Saulus telah menjadi seorang percaya, Ananias masih diutus oleh Allah untuk berdoa secara khusus agar Saulus menerima kesembuhan dan kepenuhan dari Roh Kudus. Lagi, dalam hal ini, kita melihat bahwa pemenuhan Roh Kudus terjadi setelah anugerah keselamatan sudah diterima. Dalam Kisah Para Rasul 9, Anda tidak akan mendapati apa pun yang menyebutkan Saulus (yang juga disebut Paulus) berbicara dalam bahasa lidah. Namun, kita tahu bahwa Paulus berbicara dalam bahasa lidah karena kemudia ia menulis, “Aku megucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua” (1 Korintus 14:18). Secara pribadi, saya percaya Paulus mulai berbicara dalam bahasa lidah ketika Ananias berdoa baginya. Paulus harus menerima pemenuhan ini meskipun ia sudah diselamatkan, karena pemampuan dari Roh Kudus sangat penting dalam usaha Paulus untuk memberitakan Yesus di hadapan orang-orang bukan Yahudi, raja-raja, dan anak-anak Israel (lihat Kisah Para Rasul 9:15). DIKUATKAN OLEH ROH 115 Petrus dan Kornelius Dalam Kisah Para Rasul 10, kita dapati suatu kilasan kecil dari rasa humor Allah kita. Ayat pertama memperkenalkan kita kepada Kornelius, seorang perwira Roma. Alkitab mengatakan bahwa Kornelius adalah seorang yang saleh dan takut akan Tuhan yang bermurah hati kepada orang-orang miskin dan sering berdoa kepada Allah. Pada titik ini, Injil keselamatan belum dikomunikasikan kepada orang-orang bukan Yahudi, sehingga Allah mengutus seorang malaikat untuk mengunjungi Kornelius. Namun, malaikat itu tidak menyingkapkan rencana Allah untuk keselamatan Kornelius. Malahan, ia menyuruh Kornelius untuk mengutus orang menjemput Petrus. Dalam kegembiraannya, Kornelius segera mengutus orang untuk menemui Petrus di tempat yang telah ditunjukkan oleh malaikat itu. Berikutnya kita tahu bahwa Petrus sedang tinggal di Yope ketika tiba-tiba ia diliputi kuasa ilahi dan menerima suatu penglihatan dari langit. Dalam penglihatan ini, Allah menggunakan bermacam-macam bentuk perbandingan untuk mengkomunikasikan kepada Petrus bahwa ia tidak boleh menyebut haram apa yang telah disucikan Allah (lihat Kisah Para Rasul 10:9-15). Jelaslah, Allah tahu bahwa Petrus akan mengalami kesulitan dalam memahami arti dari apa yang dilihatnya karena Dia memberi Petrus penglihatan yang sama tiga kali. Sementara Petrus merenungkan artinya, orang-orang suruhan Kornelius tiba di rumah itu. Roh Kudus memerintahkan Petrus untuk pergi bersama mereka. Allah tidak memberi tahu Petrus mengapa ia diutus menemui Kornelius, meskipun hal itu bertentangan dengan tradisi bagi orang-orang Yahudi yang saleh untuk bergaul dengan orang-orang bukan Yahudi. Begitu tiba di rumah Kornelius, Petrus berkata: Kamu tahu adalah bertentangan dengan hukum kami bagi seorang Yahudi memasuki rumah seorang bukan Yahudi seperti ini atau untuk bergaul dengan kamu. Tetapi Allah telah menunjukkan padaku bahwa aku tidak boleh lagi menyebut siapa pun najis atau tidak tahir. Jadi aku datang tanpa keberatan begitu saya diutus. Sekarang beritahukanlah padaku mengapa engkau memanggil aku (Kisah Para Rasul 10:28-29, Alkitab NLT). Petrus mulai menarik kaitan antara penglihatan itu dan perjumpaannya dengan orang bukan Yahudi yang saleh ini, sehingga ia mulai mengkhotbahkan Injil kepada Kornelius. Tiba-tiba, di tengah-tengah khotbah Petrus, Roh Allah dinyatakan, dan orang-orang bukan Yahudi itu mulai berkata-kata dalam bahasa lidah. Petrus benar-benar terkejut karena ini tidak pernah terjadi sebelumnya. 116 ROH KUDUS Allah tahu bahwa Petrus dan teman-teman Yahudi seperjalanannya akan mempunyai kesulitan untuk tiba pada pemahaman dengan kenyataan bahwa karunia keselamatan juga dimaksudkan bagi orang-orang bukan Yahudi. Maka Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas orang-orang bukan Yahudi itu sebelum Petrus memiliki suatu kesempatan untuk berdoa bersama mereka atau membaptis mereka dengan air. Inilah buktinya bahwa orang-orang di luar bangsa Israel juga termasuk dalam rencana keselamatan. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsabangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: “Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?” Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 10:45-48). Orang-orang Yahudi tidak dapat menyangkal bukti keselamatan Allah di antara orang-orang bukan Yahudi karena mereka melihat dan mendengar penyataan kuasa Allah di antara mereka (yaitu pencurahan Roh Kudus). Orang-orang percaya Yahudi terkejut. Allah tidak hanya menjadikan keselamatan tersedia bagi orang-orang bukan Yahudi, namun Dia juga mengirimkan pencurahan Roh Kudus sebelum urutan yang biasa, yaitu pengakuan di depan umum dan baptisan air dipenuhi. Hanya ini contoh satu-satunya di dalam Alkitab di mana Anda akan temukan Allah bekerja dengan cara seperti ini. Dalam contoh-contoh yang lain, pencurahan Roh Allah terjadi setelah pertobatan. Saya percaya Allah melakukan ini karena Dia tahu orang-orang Yahudi menuntut suatu tanda khusus bahwa Dia sedang meluaskan anugerah keselamatan-Nya juga kepada orang-orang bukan Yahudi. Orang-Orang Efesus Cerita keempat yang ingin saya bahas ditemukan di dalam Kisah Para Rasul 19. Paulus sedang berada di tengah salah satu dari banyak perjalanannya ketika ia tiba di Efesus. Begitu ia tiba, Alkitab mengatakan bahwa ia berjumpa dengan beberapa murid Yohanes Pembaptis. Pertanyaan pertama yang ia tanyakan kepada mereka adalah, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” (Kisah Para Rasul 19:2). Wow! Jika ini adalah hal pertama yang Paulus tanyakan kepada orang-orang Efesus ini, seharusnya itu menjadi salah satu pertanyaan pertama yang kita tanyakan DIKUATKAN OLEH ROH 117 kepada setiap orang yang baru percaya. Lagi, mengapa topik ini begitu penting bagi pemimpin-pemimpin Gereja mula-mula? Karena pemampuan dari Roh Kudus sangat penting bagi misi kita dalam Kristus. Mengapakah ada orang di antara kita yang ingin hidup satu jam tanpa kuasa yang menjadi bahan bakar misi kita? (lihat Kisah Para Rasul 1:8)? Untuk menjadi efektif dalam kerajaan Bapa, kita harus ditempatkan ulang di dalam Kristus (keselamatan) dan dimampukan oleh Roh Kudus (pemenuhan Roh). Paulus menemukan bahwa meskipun orang-orang Efesus ini adalah murid-murid Yohanes Pembaptis, mereka belum mendengar kabar baik tentang keselamatan melalui Yesus, sehingga ia mulai membagikan Injil kepada mereka. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, menerima posisi kita di dalam Kristus akan selalu mendahului pemampuan dari Roh-Nya. Bahkan jika, seperti dalam kasus Kornelius, penyataan luar dari kuasa (pemenuhan Roh Kudus) mendahului pengakuan akan keselamatan (dalam bentuk baptisan air), keselamatan selalu datang sebelum pemampuan. Karena itu, setelah mendengar perkataan Paulus, orang-orang Efesus itu pertama-tama “dibaptis dalam nama Tuhan Yesus” (Kisah Para Rasul 19:5). Dengan kata lain, mereka menerima keselamatan yang hanya ada di dalam dan melalui Yesus Kristus. Tetapi perjumpaan itu tidak berakhir di sana: “Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat” (Kisah Para Rasul 19:6). Pemenuhan Roh Kudus terjadi setelah orang-orang percaya baru ini dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus. Sebelum perjumpaan mereka dengan Paulus, orang-orang ini hanya mengetahui sangat sedikit mengenai Yesus. Tetapi begitu mereka dipenuhi oleh Roh, mereka bernubuat, yang artinya mereka menyatakan pesan Yesus Kristus. Pemampuan untuk bernubuat tentang apa yang hanya beberapa menit sebelumnya tidak mereka ketahui hanya dimungkinkan oleh Roh. Adalah mustahil bagi seorang percaya untuk menyatakan rahasia-rahasia Allah dengan kuasa tanpa terlebih dahulu mengenal Roh-Nya (lihat 1 Korintus 2). Saya begitu bersyukur bahwa saya tidak pernah harus berkhotbah tanpa pemampuan Roh Kudus. Dalam kekuatan saya sendiri, saya bukanlah seorang pembicara yang baik di depan umum. Seperti itu juga, saya bukanlah seorang penulis yang baik. Saya sangat buruk dalam bahasa Inggris sehingga saya gagal dalam ujian SAT.2 Nilai saya hanyalah 370 dari 2 SAT (Scholastic Aptitude Test) adalah ujian kemampuan akademik bagi seseorang yang ingin memasuki perguruan tinggi di Amerika Serikat pada jenjang sarjana (S1) – penerjemah. 118 ROH KUDUS 800. Tak ada yang tahu lebih baik dari saya bahwa saya yang sebagaimana saya sekarang adalah karena anugerah Tuhan dan pemampuan Roh-Nya. Tanpa pemampuan dari Roh, saya tidak dapat menuliskan buku ini. Dialah sumber kemampuan dan kekuatan saya. Tanpa Dia, penugasan kerajaan saya akan mustahil. Roh Kudus adalah “Pewujud” anugerah Allah bagiku. Hari 4 Apakah Bahasa Lidah Telah Berhenti? Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap (1 Korintus 13:8-10). Karena kita telah memeriksa kisah-kisah tentang pemenuhan Roh Kudus dari kitab Kisah Para Rasul, saya ingin mengajukan satu pertanyaan yang mungkin dimiliki banyak orang. Saya sering mendengar orang-orang berkata bahwa bahasa roh telah berhenti. Mereka ini umumnya merujuk pada pernyataan yang dibuat dalam bagian 1 Korintus 13 ini. Orang-orang yang menganut pendapat ini percaya bahwa Paulus sedang menunjuk pada Alkitab sebagai “yang sempurna” ketika dikatakan, “Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap”. Jalan pikirannya adalah, Sekarang yang sempurna (Alkitab) telah datang, bahasa lidah telah berhenti. Adalah penting bahwa kita memeriksa bagian ini dengan hatihati untuk menentukan apa yang sedang dikatakan Paulus. Ketika kita mempertimbangkan konteks ayat ini, jelaslah bahwa gagasan ini tidak mungkin. Jika bahasa lidah telah berhenti, maka pengetahuan dan nubuat juga telah berhenti. Apakah pengetahuan dan nubuat telah berhenti? Tentu saja tidak. Jadi apa “yang sempurna” yang dimaksudkan Paulus ini? Jawabannya ditemukan dalam ayat keduabelas: Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal (1 Korintus 13:12). Paulus sedang menjelaskan perjumpaan muka dengan muka dengan Yesus. Inilah yang dimaksudkannya dengan “yang sempurna” – DIKUATKAN OLEH ROH 119 mengenal Yesus sepenuhnya di dalam kemuliaan-Nya. Apakah sekarang kita mengalami perjumpaan semacam ini dengan Yesus? Apakah kita sedang melihat-Nya dalam kemuliaan-Nya? Selama hidup kita di bumi ini, pengalaman-pengalaman kita dengan Yesus adalah seperti pantulan dalam sebuah cermin yang suram. Tetapi di zaman yang akan datang, kita akan mengenal Yesus sebagaimana Dia mengenal kita. Pengalaman keintiman yang terdalam dengan Yesus adalah tanda bahwa “yang sempurna” telah datang. Walaupun perjalanan ini dimulai di dunia ini, itu tidak akan selesai hingga kita melihat-Nya muka dengan muka di dalam kekekalan. Empat Jenis Bahasa Lidah Pertanyaan lain yang sering ditanyakan kepada saya adalah, “John, mengapa 1 Korintus 12:30 berkata, “Apakah semua berkata-kata dengan bahasa roh?” Bukankah ini berarti bahwa tidak semua orang berbicara dalam bahasa roh?” Ya, benar. Namun, pada bagian ini Paulus sedang menunjuk pada suatu jenis khusus dari bahasa lidah; tidak semua orang percaya menjalankan jenis bahasa lidah ini. Untuk memahaminya, kita harus meneliti keempat jenis bahasa lidah yang dibicarakan di dalam Perjanjian Baru. Demi kebaikan diskusi kita, saya akan menjelaskan bahasa-bahasa lidah ini dalam penggunaan di muka umum atau pribadi. Dua jenis di antaranya adalah untuk pelayanan umum. Penggunaan “umum” yang saya maksud adalah bahwa mereka melibatkan seorang individu yang melayani sesuatu dari Roh Kudus kepada orang lain atau sekelompok orang. Sebaliknya, kedua bahasa lidah yang dipakai secara “pribadi” berkaitan dengan kita secara individu langsung kepada Allah – untuk meningkatkan keintiman kita dengan-Nya atau untuk memampukan kita untuk bersyafaat menurut pengertian-Nya yang sempurna. Marilah kita melihat pada masing-masing jenis ini. Satu: Bahasa Lidah Sebagai Suatu Tanda Bagi Orang-Orang yang Tidak Percaya Jenis bahasa lidah yang pertama ini adalah untuk dinyatakan di depan umum. Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman (1 Korintus 14:22). 120 ROH KUDUS Bahasa lidah ini terjadi ketika Roh Kudus melampaui kepandaian kita dan memberi kita kemampuan untuk berkata-kata dalam bahasa yang lain yang ada di bumi ini, secara khusus suatu bahasa yang tidak kita tahu bagaimana mengatakannya dari pengalaman atau pendidikan kita sendiri. Inilah jenis bahasa lidah yang dilakukan oleh murid-murid di hari Pentakosta. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerahdaerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatangpendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah” (Kisah Para Rasul 2:5-11). Orang-orang Yahudi ini mendengar orang-orang percaya berbicara dalam setiap bahasa asli mereka. Penyataan ini adalah sebuah tanda bahwa Allah sedang bekerja di antara mereka yang memercayai Injil Yesus, karena tidaklah mungkin orang-orang Galilea yang tidak terlatih dapat secara sempurna menyatakan keajaiban-keajaiban Allah dalam begitu banyak bahasa. Banyak yang datang mengenal Yesus karena pengungkapan kuasa Roh ini. Beberapa tahun yang lalu saya sedang berkhotbah di sebuah gereja di Colorado Springs. Selama kebaktian, seorang dari anggota staf saya sedang duduk di belakang gereja. Selama saya berkhotbah, ia merasakan dorongan untuk diam-diam berdoa dalam bahasa roh. Ketika kebaktian selesai, seorang pria yang duduk di depannya mendekatinya dan berkata, “Bahasa Perancis Anda sungguh sempurna. Anda bahkan berkata-kata dengan suatu aksen sempurna dari dialek Perancis kuno. Saya seorang guru bahasa Perancis, dan selama hidup saya, saya tidak pernah menjumpai seseorang yang berbicara bahasa Perancis seperti yang Anda lakukan.” DIKUATKAN OLEH ROH 121 Anggota staf saya menjawab, “Saya tidak dapat berbahasa Perancis.” Pria itu terkejut! Ia berkata, “Anda bukan hanya berbicara dengan bahasa Perancis yang sempurna, tetapi Anda juga mengutip ayat-ayat Alkitab dalam bahasa Perancis. Lalu John akan meminta semua jemaat melihat pada ayat-ayat yang sama. Anda mengutipnya bahkan sebelum dia mengatakannya.” Pengalaman ini adalah suatu tanda bagi pria itu untuk meneguhkan pesan yang Allah sampaikan melalui saya. Tujuan utama dari bahasa lidah sebagai tanda adalah untuk menangkap perhatian dari seseorang yang masih belum menjadi seorang percaya. Dua: Bahasa Lidah Untuk Penafsiran Jenis bahasa lidah yang kedua adalah untuk pelayanan umum. Tidak seperti bahasa lidah sebagai suatu tanda, bahasa lidah ini adalah bahasa surgawi yang tidak diucapkan di manapun di bumi ini. Bahasa lidah untuk ditafsirkan adalah jenis bahasa lidah yang dimaksudkan Paulus sebagai suatu karunia rohani ketika ia berkata, “…kepada yang seorang ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu” (1 Korintus 12:10). Karena bahasa lidah ini bukanlah bahasa yang ada di dunia ini, maka harus ditafsirkan. Bertahun-tahun lalu saya sedang bersiap-siap untuk berkhotbah di sebuah gereja di Singapura. Tiba-tiba, seorang pria dalam kebaktian itu mulai berkata-kata dalam suatu bahasa yang tidak dikenal. Saya langsung tahu bahwa bahasa ini bukanlah sebuah bahasa di bumi ini; itu adalah suatu bahasa surgawi. Semua orang di dalam ruangan itu terpesona dengan penyataan Roh ini. Setelah ia selesai berbicara dalam bahasa surgawi ini, ia mulai memberikan tafsirannya. Penafsirannya secara tepat berhubungan dengan pesan yang telah Allah berikan padaku untuk gereja tersebut. Saya berpikir, Tuhan, terima kasih banyak untuk peneguhan yang luar biasa ini! Allah memakai anugerah menafsirkan bahasa lidah untuk meneguhkan firman yang telah Dia taruhkan di dalam hatiku. Itu adalah sebuah tanda bagi saya dan bagi semua yang hadir. Perhatikanlah bahwa saya memakai kata menafsirkan, bukan menerjemahkan, terhadap bahasa lidah ini. Bahasa surgawi (yang diceritakan dalam tiga dari empat macam bahasa lidah dalam Perjanjian Baru) tidak dapat diterjemahkan, sebab itu melampaui pengertian manusia – tetapi dapat ditafsirkan. 122 ROH KUDUS Setiap pengungkapan bahasa lidah untuk ditafsirkan harus selalu disertai dengan sebuah tafsiran. Tanpa penafsiran ini, Jemaat tidak dapat dibangun, padahal bahasa ini diberikan secara khusus untuk membangun Jemaat (lihat 1 Korintus 14). Inilah jenis bahasa lidah yang dimaksudkan Paulus ketika ia bertanya, “Apakah semua orang berkata-kata dalam bahasa roh?” Sekarang lihatlah ayat ini di dalam konteksnya: Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? (1 Korintus 12:28-30). Paulus sedang berbicara tentang karunia umum yang ditahbiskan Allah bagi pelayanan di dalam Jemaat. Apakah semua orang adalah rasul? Tidak. Apakah semua orang adalah nabi? Tidak. Apakah semua orang adalah guru? Tidak. Begitu juga, apakah semua orang berkata-kata dalam bahasa lidah? Atau menafsirkan bahasa lidah sebagai suatu pelayanan di muka umum? Tidak. Maksud Paulus adalah bahwa kita semua sebaiknya bertumbuh dalam karunia-karunia khusus yang ditempatkan Allah di dalam kehidupan kita. Tidak semua orang di dalam Jemaat yang akan berbicara dalam bahasa lidah sebagai suatu pelayanan di muka umum. Perbedaan di antara Kedua Bahasa Lidah di Muka Umum Kemudian di dalam suratnya kepada orang-orang Korintus, Paulus menjelaskan perbedaan antara kedua jenis bahasa lidah di depan umum ini: Karena itu karunia bahasa roh [bahasa lidah sebagai suatu tanda] adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman. … Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh [bahasa lidah untuk ditafsirkan], lalu masuklah orang-orang luar atau orangorang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? (1 Korintus 14:22-23). DIKUATKAN OLEH ROH 123 Jika Anda tidak memahami bahwa ada jenis-jenis bahasa lidah yang berbeda, Anda mungkin berpikir bahwa Paulus benar-benar menentang dirinya sendiri ketika ia menuliskan hal ini. Pertama ia berkata, “Bahasa roh adalah suatu tanda untuk orang-orang yang tidak percaya. Lalu, persis di ayat berikutnya, kita membaca, “Jika kamu berkata-kata dengan bahasa roh, orang-orang yang tidak percaya akan berpikir bahwa kamu gila.” Namun, dengan suatu pengertian yang lebih baik mengenai keempat bahasa lidah yang berbeda, kita dapat melihat bahwa Paulus sedang menulis tentang dua jenis bahasa lidah yang berbeda. Jenis bahasa lidah pertama yang disebutkan Paulus (bahasa roh sebagai suatu tanda) adalah jenis yang menarik orang-orang tidak percaya karena itu berfungsi sebagai suatu tanda kepada mereka. Jenis bahasa lidah yang kedua (bahasa lidah untuk ditafsirkan) hanya dimaksudkan untuk pembangunan Jemaat; bahasa lidah ini bukanlah tanda bagi orang-orang yang tidak percaya. Bahkan, Paulus mengatakan bahwa tanpa penafsiran, tindakan orang-orang percaya yang berbicara dalam jenis bahasa lidah yang kedua akhirnya akan menyebabkan orang-orang yang tidak percaya berpikir bahwa kita sudah gila! Dapatkah Anda bayangkan suatu kebaktian Minggu pagi di mana semua orang berkhotbah, mengajar, atau bernubuat pada waktu yang sama? Pastilah itu terlihat aneh dan tidak efektif. Begitu juga, Paulus sedang mengajarkan Jemaat untuk tidak menciptakan suatu lingkungan yang membingungkan oleh bahasa lidah untuk ditafsirkan yang tidak tepat. Dalam penempatan yang salah, pengungkapan bahasa lidah ini akan kacaubalau dan tidak ada gunanya. Sebelumnya dalam pasal yang sama, Paulus membuatnya jelas bahwa bahasa lidah tidak menghasilkan kebingungan, melainkan untuk membawa pengertian dan pewahyuan. Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkatakata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua. Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh (1 Korintus 14:18-19). Itu sangat sederhana: jika bahasa lidah digunakan di depan umum, maka harus ditafsirkan demi kepentingan mereka yang hadir. Kalau tidak, lebih baik hanya berkomunikasi dalam sebuah bahasa yang dikenal saja. 124 ROH KUDUS Hari 5 Tiga: Bahasa Lidah Untuk Doa Pribadi Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku” (1 Korintus 14:14-15). Dua jenis bahasa lidah yang pertama yang telah kita diskusikan adalah untuk pengungkapan di depan umum dan untuk menyampaikan suatu pesan dari Allah kepada manusia. Bahasa lidah sebagai suatu tanda dimaksudkan untuk menjangkau dan melayani mereka yang tidak percaya; bahasa lidah untuk ditafsirkan dimaksudkan untuk melayani orang-orang percaya. Dalam ayat-ayat di atas, Paulus memperkenalkan jenis ketiga dari bahasa lidah: bahasa lidah untuk doa pribadi. Ia tidak lagi berbicara tentang pelayanan di muka umum; namun ia mengajar tentang bahasa lidah yang digunakan untuk tujuan-tujuan pribadi. Bentuk bahasa lidah ini adalah untuk membangun secara pribadi dan doa pribadi. Secara khusus Paulus mengatakan bahwa kita dapat “berdoa dengan akal budi,” yang bagi saya artinya berdoa dalam bahasa Inggris, atau kita dapat “berdoa dengan roh,” yang artinya berdoa dalam suatu bahasa yang tidak dikenal – suatu bahasa surgawi. Ia juga menyatakan bahwa kita dapat menyanyi (menyembah) dengan cara demikian juga. Sebelumnya dalam 1 Korintus 14 kita membaca, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah” (ayat 2). Kita tahu penyataan Roh ini tidak menunjuk pada bahasa lidah sebagai suatu tanda, karena pada hari Pentakosta, muridmurid berbicara kepada manusia – memberitakan perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Allah dalam bahasa-bahasa asing. Paulus juga tidak sedang berbicara tentang bahasa roh untuk ditafsirkan, karena karunia ini menunjuk pada seorang percaya yang berbicara di gereja dalam suatu bahasa surgawi yang tidak dikenal (yang perlu ditafsirkan). Di sini, Paulus secara khusus menujukan pada seorang yang, di dalam roh, “tidak sedang berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.” Berbicara dalam bahasa lidah untuk doa pribadi adalah suatu interaksi pribadi antara Allah dan orang yang sedang berdoa. Tujuannya adalah untuk menguatkan orang yang sedang berdoa: “Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar DIKUATKAN OLEH ROH 125 imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah” (Yudas 20-21). Perhatikanlah Yudas mengatakan bahwa ketika kita berdoa di dalam Roh Kudus (dalam bahasa lidah), kita membangun diri sendiri; namun, ketika kita berbicara dengan bahasa roh untuk ditafsirkan kepada orang-orang percaya di dalam Jemaat, kita membangun atau meneguhkan Jemaat (lihat 1 Korintus 14:5). Allah menginginkan keduanya, dan keduanya penting. Banyak orang percaya bertanya, Apakah mungkin bagiku dipenuhi oleh Roh Kudus dan tidak berdoa dalam bahasa lidah? Ya, saya percaya seseorang dapat dipenuhi oleh Roh dan tidak berdoa dalam bahasa lidah. Tetapi saya juga akan menambahkan bahwa setiap orang yang telah dipenuhi dengan Roh memiliki kemampuan untuk berdoa dalam bahasa lidah. Banyak orang percaya tidak menjalankan karunia ini karena mereka masih belum menyerah padanya dengan iman. Setiap karunia dari Allah perlu diterima dan dihidupkan dengan iman. Pikirkanlah dengan cara begini. Dua orang berjalan masuk ke dalam sebuah sungai. Yang seorang memilih untuk tetap berdiri dan membiarkan arus air mengelilinginya; yang lain memilih untuk menenangkan diri dan menyerah pada aliran sungai itu. Baik orang yang berdiri di sungai dan orang yang menyerah pada aliran sungai itu ada di dalam air, tetapi hanya orang yang terakhirlah yang dapat mengikuti ke manapun arus air memimpinnya. Orang yang berdoa dengan bahasa lidah dapat diserupakan dengan orang yang menyerah pada aliran sungai itu; seorang percaya yang masih belum berdoa dalam bahasa lidah adalah seperti orang yang ada di dalam sungai tetapi tidak menyerah kepada alirannya. ( Jika Anda ingin tahu bagaimana berserah kepada Roh, kita akan mendiskusikan ini dalam bab berikutnya). Persekutuan dengan Roh Kudus adalah satu dari banyak berkat yang disediakan bagi kita melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Tetapi pengalaman akan ukuran yang penuh dari persekutuan ini tidak secara otomatis terjadi pada waktu mengalami keselamatan. Sayangnya, banyak orang percaya tidak sedang menikmati aspek tertentu dari anugerah keselamatan itu. Sangatlah penting agar kita mengejar semua yang Allah miliki untuk kita. Menemukan semua yang diberikan oleh kematian Yesus bagi kita adalah suatu bagian besar dari perjalanan kita di dalam Kristus. Seperti yang kita diskusikan sebelumnya, Roh Kudus adalah Dia yang memampukan dan memperlengkapi kita untuk penugasan kerajaan kita. Jika kita meninggalkan karunia yang disediakan bagi kita oleh Roh Kudus, kita melupakan keintiman yang mendalam dengan Allah serta suatu kadar kuasa yang kita perlukan untuk melayani Dia dengan baik. 126 ROH KUDUS Empat: Bahasa Lidah Untuk Bersyafaat Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus (Roma 8:26-27). Paulus memulai bagian ini dengan mengatakan bahwa “Roh membantu kita dalam kelemahan kita.” Kelemahan apa yang dimaksudkan Paulus? Jawabannya: “Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhankeluhan yang tidak terucapkan.” Untuk sederhananya, kelemahan kita adalah bahwa kita memiliki pemahaman yang terbatas tentang apa yang akan terjadi di dalam dunia ini. Karena itu, ada saat-saat ketika kita tidak mengetahui bagaimana harus berdoa. Tetapi ketika kita bersandar kepada Roh dan bersyafaat di dalam Roh (yang mengetahui segala hal), Dia mendoakan kehendak Allah yang sempurna melalui kita. Ketika saya masih di perguruan tinggi, saya memimpin sebuah Penelaahan Alkitab yang menjangkau kelompok-kelompok persaudaraan dan perkumpulan mahasiswi di kampus Purdue. Kelas itu dihadiri oleh sekitar enam puluh siswa, sebagian tanpa latar belakang gereja, dan yang lain dari berbagai denominasi gereja. Seorang gadis yang menghadiri pelajaran itu dibesarkan dalam suatu denominasi yang meyakini bahwa bahasa lidah telah berhenti. Setelah mendengarku mengajar mengenai Roh Kudus pada suatu malam, ia menyadari, bahasa lidah masih berlaku hari ini! Ada dikatakan dalam Alkitab! Pada malam itu juga ia dipenuhi dengan Roh Kudus. Esok harinya, saya dibangunkan oleh sebuah panggilan telepon pada pukul 06.30 pagi – jauh lebih dulu dari saya, seorang siswa perguruan tinggi, ingin dibangunkan! Saya dipanggil untuk menemui gadis dari kelas Penelaahan Alkitab, yang perkumpulannya berada di seberang jalan dari rumah kelompok persaudaraan kami. Saya memaksa diri keluar dari tempat tidur dan berjalan keluar menuju tempat di mana ia sedang menungguku. Saya masih setengah tertidur dan sedikit jengkel karena gangguan di waktu yang terlalu pagi. Di sisi lain, ia sangat gembira. Saya berkata, “Apa yang terjadi?” Ia menjawab, “Allah membangunkanku jam lima tadi. Saya merasakan dorongan untuk berdoa dalam bahasa lidah, maka saya mulai DIKUATKAN OLEH ROH 127 berdoa. Rasanya seperti saya sedang berdoa syafaat. Saya meminta Allah menunjukkanku mengapa saya sedang berdoa begitu sungguh-sungguh dalam bahasa lidah. Tuhan berkata, “Engkau sedang berdoa dan bersyafaat bagi kehidupan seorang orang tua.” Jadi saya terus saja berdoa dalam bahasa lidah. “Lalu pada jam enam tadi, teman sekamarku mendapat suatu panggilan darurat. Dia bercerita bahwa kakeknya mengalami suatu serangan jantung dan telah dilarikan ke rumah sakit. Mereka dapat menyelamatkannya.” Ia melanjutkan, “Roh Kudus berbicara kepadaku dan berkata, “Engkau berdoa bagi dia.’” Inilah sebuah contoh sempurna dari bahasa lidah yang disampaikan untuk bersyafaat. Ia tidak mengetahui bahwa kehidupan pria ini berada dalam bahaya, tetapi Roh Kudus tahu. Jika ia hanya berdoa dengan akal budinya, ia tidak akan mampu bersyafaat bagi lelaki itu. Ibu saya tinggal di Florida, jadi saya tidak mengetahui dengan tepat apa yang sedang terjadi di dalam hidupnya saat ini. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan saudari saya yang tinggal di California. Tetapi Roh Kudus mengetahui kehendak Allah yang sempurna bagi mereka berdua, dan Dia ingin bersyafaat melalui saya karena saya berserah untuk menjadi rekan-Nya di dalam doa. Roh menyelidiki segala sesuatu dan mengetahui segala sesuatu. Kedamaian yang besar menyertai pengetahuan bahwa kita sedang mengizinkan Roh Kudus berdoa melalui kita! Penjelasan Mengenai Bahasa Lidah Secara Pribadi Pentinglah untuk mencatat suatu perkecualian mengenai kedua jenis bahasa lidah yang saya sebut sebagai “pribadi”. Ada kalanya ketika orang-orang percaya yang dipenuhi dengan Roh berdoa bersama-sama dalam bahasa lidah. Pada waktu ini, tepat bagi mereka semua untuk berdoa bersama-sama di dalam Roh. Ada waktu yang lain ketika orang-orang percaya sebaiknya menahan diri dari berdoa di depan umum dengan berbahasa lidah. Paulus membuat pernyataan ini: Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? (1 Korintus 14:23). 128 ROH KUDUS Ada dua kelompok yang ditandai dalam bagian ini. Pertama, Paulus menyebutkan orang-orang tidak beriman. Ini menunjuk kepada mereka yang belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan mereka – mereka yang ada di luar iman. Kelompok kedua adalah orang-orang luar. Mereka ini adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus, tetapi mereka belum diajarkan mengenai bahasa Roh. Seseorang yang tergabung pada salah satu dari kedua kelompok itu akan menjadi tidak nyaman dalam suasana di mana orang-orang lain berdoa bersama-sama dalam bahasa lidah. Mereka dengan mudah dapat berpikir tentang orang-orang yang sedang berkatakata itu, Apakah kalian gila? Sayangnya, saya telah menyaksikan satu atau dua contoh dalam kebaktian penyembahan Minggu pagi di mana banyak orang berdoa keras-keras dalam bahasa lidah sekaligus – dan mereka didorong berbuat demikian oleh sang pemimpin. Bahkan, dulu, saya bahkan memimpin orang-orang dengan cara demikian karena kurangnya pengertian. Dalam kebaktian-kebaktian ini, seperti yang biasa dalam kebaktian Minggu pagi, sepertinya kebanyakan yang hadir adalah pengunjung, banyak mereka yang akan tergolong dalam kategori orang-orang tidak beriman atau orangorang luar. Barangkali mereka berpikir pada diri sendiri, Apakah orangorang ini sudah gila? Saya amati bahwa gereja-gereja ini bergumul dalam pertumbuhan dan dalam menjangkau komunitas mereka. Mungkinkah alasannya adalah karena mereka tidak mengikuti hikmat yang sudah diberikan dalam 1 Korintus 14:23? Saya percaya jika mereka melanjutkan praktik ini, orang-orang luar dan orang-orang yang tidak beriman itu tidak akan datang lagi. Di sisi lain, ada waktunya ketika sebuah gereja mengadakan suatu pertemuan doa untuk orang-orang percaya (katakanlah, pada suatu Sabtu pagi atau Senin malam). Dalam pertemuan ini, semua yang hadir adalah orang-orang dalam dan orang-orang beriman. Itu benar-benar sempurna bagi semua orang untuk berdoa dalam bahasa lidah sebagai suatu kelompok ketika berkumpul dalam melayani Tuhan atau bersyafaat. Sederhananya, Paulus tidak sedang mengatakan bahwa tidak pernah ada suatu saat atau tempat yang tepat bagi suatu kelompok orang-orang percaya untuk berkumpul dan berbicara bersama-sama dalam apa yang kita sebut “berbahasa lidah untuk pribadi.” Dia hanya sedang membuat pembedaan di “muka umum,” ketika orang-orang tidak beriman atau orang-orang luar hadir di tengah-tengah kita, pengungkapan bahasa lidah kita haruslah cocok dengan situasi sekitar kita. DIKUATKAN OLEH ROH 129 Kerinduan Allah Bagi Anda Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh. Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur (1 Korintus 14:39-40). Paulus tahu bahwa Jemaat akan menyalahgunakan karunia bahasa lidah yang luar biasa ini. Maka ia memperingatkan kita, “Pakailah jenis bahasa lidah yang tepat di tempat yang tepat, dan janganlah melarang orang-orang untuk berkata-kata dalam bahasa lidah karena orang-orang percaya tertentu yang menjalankan karunia Roh yang luar biasa ini dengan tidak sepantasnya. Sayangnya, Gereja mengabaikan banyak hal tentang Roh. Ini menyedihkan, karena Roh Kudus adalah Dia yang telah diutus untuk memampukan Gereja. Allah telah memilih Gereja-Nya sebagai kendaraan yang olehnya Dia meluaskan kerajaan-Nya. Jika kita tidak membangunkan kuasa yang menyertai posisi kita di dalam Kristus, kita menjadi tidak ada bedanya dengan seorang raja yang menolak untuk menggunakan kekuasaan dari takhtanya. Berapa banyak orang percaya yang kehilangan karunia Roh yang luar biasa ini karena mereka percaya bahwa bahasa lidah telah mati? Kerinduan Allah sangat jelas: “Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh” (1 Korintus 14:5). Sebagian orang mungkin beralasan, “Itu tulisan Paulus, bukan Allah.” Seluruh Alkitab ditulis oleh pengilhaman dari Allah, dan tidak ada perkecualian dalam ayat ini (lihat 2 Timotius 3:16). Jangan pernah lupa bahwa karunia berbahasa lidah adalah suatu aspek yang sangat penting tentang pemampuan dari Roh Kudus – sama seperti suatu bagian yang indah dari hubungan kita yang intim dengan Allah. Jadi harapanku bagi Anda adalah sama seperti kerinduan Paulus: Saya berdoa Anda merangkul karunia yang luar biasa ini dan bertumbuh di dalam kuasa dan kehadiran Roh Kudus setiap hari. 130 ROH KUDUS Renungan Hari 1 Roh Kudus Membawa Tindakan! Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya. Ibrani 2:4 Roh Kudus adalah Agen tindakan yang menyatakan diri dalam banyak cara yang ajaib. Dalam Alkitab, Dia secara simbolis digambarkan sebagai seekor merpati, api, angin, dan anggur. Memahami penyataan diri ini menolong kita mengerti karakter-Nya dan bagaimana Dia rindu untuk bekerja di dalam dan melalui hidup kita. Roh itu seperti seekor merpati. Dalam keempat Injil,Roh itu dijelaskan sebagai sesuatu yang turun ke atas Yesus seperti seekor merpati. Merpati memiliki sifat lembut dan penuh kasih; mereka sangat malu-malu dan pergi dengan mudah. Mereka hanya akan datang dan tinggal di mana mereka merasa aman dan damai. Ketika mereka memilih pasangan,itu berlaku untuk seumur hidup. Bagaimana fakta ini menolongmu mengerti dengan lebih baik dan bagaimana kaitannya dengan Roh Kudus? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Periksalah Matius 3:16-17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21-22; Yohanes 1:32-33. Roh itu seperti api. Dia menyatakan diri dalam suatu semak yang terbakar kepada Musa dan sebuah tiang api bagi bangsa Israel. Pada hari Pentakosta, Roh itu membaptis orang-orang dengan “lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran” (Kisah Para Rasul 2:3). Dialah Api yang dibawa Yesus ke dunia, dan kita harus berhati-hati untuk tidak memadamkan-Nya. Pikirkanlah mengenai karakteristik api: menyucikan, memberikan terang, menghasilkan kehangatan/panas, dan menghanguskan banyak hal. Bagaimana hal ini menolong Anda memahami api Roh Allah dalam hidupmu? Apa yang menjadi bahan bakar Sang Api dan menolong memperbesar nyala api itu? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Periksalah Kisah Para Rasul 2:3-4; Lukas 12:49; 1 Tesalonika 5:19-21; Matius 3:11-12; Lukas 3:16-17; Yeremia 20:9; 23:29; Ibrani 12:29. Roh itu seperti angin. Dia menyatakan diri pada hari Pentakosta bukan hanya sebagai api, namun juga sebagai angin. Angin dapat bergerak dari suatu tiupan yang lembut hingga kekuatan badai hebat. Pikirkanlah apa yang dilakukan angin. Bagaimana kehebatan yang mungkin dilakukan angin Roh dalam masa-masa hidup Anda? Apa yang mungkin disebabkan-Nya? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Periksalah Yohanes 3:5-8. Roh itu seperti anggur. Pada hari Pentakosta, murid-murid berbicara dalam bahasa lidah untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Allah. Penyataan diri ini begitu hebatnya sehingga sebagian orang mengatakan mereka mabuk karena minum terlalu banyak anggur, tetapi Petrus berkata bahwa itu adalah Roh! Berhentilah dan pikirkanlah. Bagaimana minum anggur biasanya memengaruhi emosi seseorang? Seberapa hebatkah minum anggur baru dari Roh memengaruhi Anda? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Periksalah Kisah Para Rasul 2:13-18; Lukas 5:37-38 (juga dalam Markus 2:22; Matius 9:17); Efesus 5:18-19; Ester 1:10; Yeremia 31:11-13. “ Surga tidak dapat menahan Roh Kudus, malahan Dia menemukan sebuah rumah di dalam hati hamba-hamba-Nya. Kita adalah bait-Nya. Setiap pengaruh-Nya akan menimbulkan pujian syukur dari kita. Jika Dia seperti angin, kita akan menjadi seperti lonceng angin; jika Dia seperti embun, kita akan mekar bersama bunga-bunga; jika Dia adalah sebuah nyala api, kita akan berpijar dengan semangat. Dalam cara apa pun Dia bergerak di dalam kita, kita akan menanggapi suara-Nya.” Charles H. Spurgeon 131 132 ROH KUDUS Renungan Hari 2 Kehadiran-Nya Menghasilkan Bukti Bukti tentang kehadiran Roh diberikan kepada setiap orang untuk kebaikan bersama setiap orang. 1 Korintus 12:7, Alkitab GW Ketika Roh Allah hadir,ada buktinya! Sungai-sungai dan lautan mengairi tanah kering. Mata-mata yang buta dan telinga-telinga yang tuli dibuka. Orang yang lumpuh berjalan dan yang bisu berbicara. Ketakutan dikalahkan dan pengharapan lahir kembali! Berbagai tanda dan mukjizat menandai bentang hidup kita sementara kita dirajut dalam hubungan dengan Roh Allah. Lagi dan lagi,kisah-kisah dalam Kisah Para Rasul meneguhkan bahwa ketika Roh Kudus hadir,orang-orang melihat dan mendengar buktinya. Menolehlah ke belakang atas hidupmu. Apa bukti kehadiran Roh yang dapat Anda ingat? Tuliskanlah satu atau dua kalimat yang menggambarkan situasi yang di dalamnya Roh hadir dan mengubah hidupmu secara radikal. Saya ingat ketika ____________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Saya ingat ketika ____________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Saya ingat ketika ____________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Jangan terburu-buru. Renungkanlah kebaikan Allah. Biarkan Roh menyegarkan Anda kembali dengan hidup baru seraya Anda mengenang kesetiaan-Nya! Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa. Mazmur 77:12-15 Roh Kudus telah menolong Anda sebelumnya, dan Dia ingin melakukannya lagi! Bagaimana Anda memerlukan Dia menolongmu sekarang? Berdiam dirilah di hadapan-Nya,dan undanglah Dia untuk melakukannya lagi! Mintalah Dia untuk menunjukkan bukti bahwa Dia adalah nyata dan benar-benar peduli mengenai Anda dan mereka yang ada di sekelilingmu. Jadilah tenang. Apa yang sedang Dia katakan kepadamu? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Berhentilah sejenak dan persembahkanlah pujian pada Tuhan. Tulislah sebuah doa tentang pujian dan berterimakasihlah kepada-Nya. Dia layak! ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 133 134 ROH KUDUS Renungan Hari 3 Dipenuhi Adalah Suatu Pengalaman Yang Terus-Menerus Janganlah mabuk oleh anggur, karena hal itu akan menghancurkan hidupmu. Sebaliknya, jadilah dipenuhi oleh Roh Kudus. Efesus 5:18, Alkitab NLT Perintah Allah melalui Paulus untuk di penuhi oleh Roh Kudus sangatlah penting. Kata Yunani untuk di penuhi adalah pleroo (“play-ro-o”). Itu berarti “mengisi dan menghamburkan seluruh jiwa seseorang.” Bahkan yang lebih penting adalah keterangan waktu dari kata kerja ini: pasif, imperatif dan masa sekarang. Bentuk pasif menunjukkan bahwa “Anda” (subyeknya) hendak di pengaruhi; bentuk imperatif menjadikan itu sebuah perintah, bukan sebuah saran; dan aspek waktu sekarang menunjukkan tindakan yang berkelanjutan. Efesus 5:8 dalam versi Alkitab Amplified menegaskan kebenaran ini: “Dan janganlah mabuk oleh anggur, sebab itu merusak; tetapi haruslah di penuhi dan digairahkan oleh Roh [Kudus].” Pengalaman yang terus-menerus di penuhi oleh Roh mengisi kita dengan segala sesuatu yang kita perlukan untuk hidup seperti Yesus dan membawa kehendak Allah di bumi seperti di surga. Penginjil Smith Wigglesworth mengatakan, “Saya tidak pernah menduga apa artinya baptisan Roh Kudus bagiku…. Adalah suatu kemewahan untuk di penuhi oleh Roh, dan pada saat yang sama itu adalah suatu perintah ilahi bagi kita…. Saya bersikukuh bahwa dengan suatu pemenuhan yang tetap, Anda akan berbicara dalam bahasa lidah pagi, siang dan malam. Karena Anda hidup di dalam Roh, ketika Anda berjalan menuruni tangga rumah di mana Anda tinggal, si jahat pasti lari di depanmu. Anda akan menjadi lebih dari seorang pemenang atas si jahat. …Karena Anda hidup di dalam Roh, Anda bergerak, bertindak, makan, minum, dan melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Allah. Pesan kita selalu ini,“Jadilah di penuhi oleh Roh.” Inilah tempat Allah bagimu, dan itu sangat jauh di atas kehidupan alami, sejauh langit di atas bumi. Serahkanlah dirimu bagi Allah untuk di penuhi.” Petrus, Yohanes, dan murid-murid yang lain semuanya dibaptis dengan Roh pada hari Pentakosta. Mereka di penuhi lagi oleh Roh selama berdoa tak lama kemudian. Dengan hati-hati bacalah kisah di dalam Kisah Para Rasul 4:23-31 ini. Apa yang dapat Anda pelajari dari cerita ini untuk menolong menempatkan dirimu agar selalu di penuhi oleh Roh? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Melalui Paulus, Allah berkata “janganlah mengabaikan karunia” Roh Kudus, tetapi “kobarkanlah api batin yang telah diberikan Allah kepadamu” (1 Timotius 4:14; 2 Timotius 1:6). Dengan kata lain, jadilah di penuhi Roh Kudus secara terus-menerus. Dengan hati-hati bacalah Efesus 5:18-19; 6:18 dan Yudas 20. Apa yang ditunjukkan Roh kepadamu tentang menjaga api-Nya tetap berkobar di dalam dirimu? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Jadi inilah yang Aku inginkan untuk kamu lakukan, Allah menolongmu: Jalanilah hidupmu yang biasa, setiap hari – tidur, makan, pergi bekerja, dan berjalan-jalan – dan letakkanlah itu di hadapan Allah sebagai suatu persembahan. Menyambut apa yang Allah lakukan bagimu adalah hal terbaik yang dapat kamu lakukan kepada-Nya. Janganlah menjadi begitu baik menyesuaikan diri dengan budayamu sehingga kamu cocok dengannya bahkan tanpa memikirkannya. Sebaliknya, betulkanlah perhatianmu kepada Allah. Kamu akan diubah dari dalam ke luar. Roma 12:1-2, Alkitab The Message 135 136 ROH KUDUS Renungan Hari 4 Dia Memberimu Karunia Dengan Suatu Tujuan Setiap orang diberi sesuatu untuk dilakukan sehingga menunjukkan siapakah Allah itu: Setiap orang memperolehnya untuk kepentingan bersama. 1 Korintus 12:7 Roh Kudus telah memberi kita karunia-karunia khusus untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai oleh Yesus. Sekali pun karunia-karunia itu berbeda-beda, “Roh itu sendiri dan hanya Dialah yang membagi-bagikan seluruh karunia ini. Dia sendiri memutuskan karunia yang mana yang sebaiknya dimiliki seseorang” (1 Korintus 12:11, Alkitab NLT). Apakah karunia-karunia ini berlaku masa kini? Apakah kita harus melakukan apa yang Yesus lakukan? Benar sekali. Penginjil Reinhard Bonnke, yang telah melihat jutaan orang datang kepada Kristus di seberang benua Afrika, menyatakan, “Aku percaya begitu kuat bahwa Allah adalah Sang Pembuat mukjizat bagi umat-Nya. Aku percaya tanda-tanda yang mengikuti Yesus sewaktu Dia berjalan di bumi ini dapat – dan seharusnya – terjadi dalam hidup kita saat ini. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, Barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu,sebab Aku pergi kepada Bapa.” Dengan hat-hati bacalah Roma 12:3-8 dan daftarkanlah karunia-karunia yang disebutkan. Secara keseluruhan,bagaimana Anda akan menjelaskan ini (tujuan dan fungsinya)? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Sekarang bacalah 1 Korintus 12:4-11 dan kenalilah kesembilan karunia yang disebutkan. Secara umum, bagaimana Anda menjelaskan ini (tujuan dan fungsinya)? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Periksalah karunia-karunia pada kedua bagian di atas. Apakah ada dari karunia ini yang Anda miliki? Jika ya, yang mana? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Apakah Anda tidak yakin? Yang mana dari karunia-karunia ini yang membuat Anda merasa ditarik atau membuatmu gembira? Mintalah Roh Kudus untuk menunjukkan kepadamu bagaimana Dia telah memberimu karunia. Sikap Anda kepada orang lain dan bagaimana Roh telah memberimu karunia adalah penting. Allah berkata, “Biarlah Kristus sendiri menjadi teladanmu tentang bagaimana kamu seharusnya bersikap” (Fili pi 2:5, Alkitab Phili ps). Reinhard meneguhkan ini, dengan menambahkan, “Keberhasilan pekerjaan Allah tidak bergantung kepada siapa pun dari kita…. Semuanya diselesaikan melalui kebergantungan kepada-Nya. …Saya adalah suatu angka nol yang dapat Allah gunakan hanya karena saya menghargai suara-Nya di atas suara-suara lainnya. …Seharusnya saya tidak pernah melihat diri saya sendiri berada di atas hamba Allah yang lain.” Dengan hati-hati, bacalah 1 Korintus 12:12-26 dan Roma 12:3-5. Apa yang ditunjukkan Roh kepadamu mengenai sikapmu? Seberapa pentingkah karunia setiap orang – termasuk karunia milik Anda? Apa yang akan terjadi pada Tubuh Kristus jika Anda lalai mempergunakan karunia Anda? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Untuk Studi Lebih Lanjut... Memiliki sikap yang benar: Fili pi 2:1-8; 2 Korintus 8-9; Matius 23:11-12. Roh juga menunjuk orang-orang percaya untuk menempati berbagai jabatan dengan suatu tujuan: 1 Korintus 12:28-31; Efesus 4:11-14. 137 138 ROH KUDUS Renungan Hari 5 Biarkan Dia Mendoakan Kehendak Allah melalui Anda Roh Allah berada di sisi kita untuk menolong kita. Jika kita tidak tahu bagaimana berdoa atau apa yang didoakan, itu bukanlah masalah. Dia sedang berdoa di dalam dan untuk kita, berdoa melampaui pemahaman kita tanpa kata-kata, dengan erangan-erangan kesakitan kita. Roma 8:26, Alkitab The Message Pernahkah Anda begitu dili puti dan merasa hancur oleh lingkungan kehidupan sekitar yang Anda tidak tahu apa yang harus didoakan? Anda tidak sendirian. Tak terhitung orang-orang kudus yang telah mengalami ini. Pada saat-saat ini, Allah menginginkan Anda untuk berlari kepada-Nya, bukan berlari dari-Nya. Dari pada terbungkam, Dia ingin Anda terbuka. Ketika Anda tidak tahu apa yang harus dikatakan atau bagaimana berdoa, Roh Kristus yang hidup di dalammu akan mendoakannya. Sangatlah penting Anda tahu di dalam hatimu,bukan hanya di dalam kepalamu, bahwa Roh Allah hidup di dalammu. Ambillah waktu untuk merenungkan ayatayat berikut ini. Pemahaman apa yang disingkapkan Roh Kudus kepadamu? Renungkanlah Galatia 4:6; Roma 8:16; 1 Korintus 6:19; Yohanes 14:23; 1 Yohanes 3:24; 4:12-13. Mintalah Roh Kudus membuat diri-Nya nyata bagi Anda. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Allah ingin kita “berdoa di dalam Roh setiap waktu dan di setiap kesempatan” (Efesus 6:18, Alkitab NLT). Watchman Nee, seorang pendeta terkasih yang menantang kesukaran-kesukaran fisik dan bertahun-tahun pemenjaraan, mengatakan, “Terima kasih Tuhan,kami memiliki Roh Kudus yang Mahabesar untuk menolong kami. Kami kami bersandar pada berdiamnya Roh Kudus, yang bekerja di dalam kami dengan luar biasa, sebab Dialah pertolongan kami pada waktu kelemahan dan ketidaktahuan. Meski pun kami tidak tahu bagaimana berdoa, namun berdiamnya Roh Kudus yang mengetahui kehendak Allah, akan mengajari kami berdoa menurut pikiran Allah.” Berhentilah dan pikirkanlah. Seberapa sering Anda benar-benar tahu bagaimana berdoa untuk diri sendiri, orang lain, dan situasi-situasi yang sedang Anda hadapi? Apa yang seharusnya menjadi sikap dan pendekatan kita kepada Allah dalam setiap doa yang kita doakan? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Periksalah Amsal 3:5-8; 28:26; Lukas 18:9-14; Yakobus 4:6-10. Ingin berjalan dalam kehendak Allah yang sempurna? Roh akan menolong membawanya dengan berdoa melalui Anda dengan jeritan, keluh-kesah, erangan, dan bahasa lidah surgawi. “Dan Bapa yang mengenal setiap hati, mengetahui apa yang sedang dikatakan oleh Roh,karena Roh itu memohon dengan sangat bagi kita orang-orang percaya selaras dengan kehendak Allah sendiri” (Roma 8:27, Alkitab NLT). Dengan hati-hati bacalah bagian ini. Apa yang sedang dikatakan oleh Roh kepadamu melalui ayat ini? Sebab jika kamu mempunyai kemampuan berbicara dalam bahasa lidah,kamu hanya akan berbicara kepada Allah. …Kamu akan berbicara dengan kuasa Roh, tetapi semuanya itu akan menjadi rahasia. Seseorang yang berbicara dalam bahasa lidah akan dikuatkan secara pribadi. …Sebab jika aku berdoa dalam bahasa lidah,rohkulah yang sedang berdoa,tetapi aku tidak mengerti apa yang sedang kuucapkan. Lalu, apa yang harus kulakukan? Aku akan berdoa di dalam roh, dan aku juga akan berdoa dalam kata-kata yang kupahami. Aku akan bernyanyi di dalam roh, dan aku juga akan bernyanyi dalam kata-kata yang kupahami (1 Korintus 14:2, 4, 14-15). ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ “Ketika engkau menyerahkan dirimu kepada Roh Kudus, Dia akan mempersembahkan engkau dan kebutuhanmu di hadapan takhta Allah. Roh Kudus mengetahui pikiran yang sempurna dan kehendak yang sempurna dari Allah. Dia yang menyelidiki hatimu dan mengenalmu lebih baik daripada engkau mengenal dirimu sendiri akan membawa kebutuhan itu di hadapan takhta Allah, dan engkau tidak dapat tak mendengar ketika Roh Kudus berdoa melalui engkau.” Kathryn Kuhlman 139 140 ROH KUDUS PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 4. 1. Pentinglah untuk memahami bahwa ada suatu perbedaan antara Roh Kudus yang datang untuk menjadikan rumah-Nya di dalam kita pada waktu keselamatan dengan pemenuhan Roh Kudus. Bagaimana Anda menjelaskan kedua pengalaman yang luar biasa ini? 2. Menurut Anda, mengapa Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk menantikan pemenuhan Roh Kudus sebelum bergerak maju untuk melakukan apa pun bagi kerajaan-Nya (lihat Kisah Para Rasul 1:4-5)? Apa yang dapat kita pelajari dari prinsi p “menanti hingga menerima kuasa dari tempat tinggi,” dan bagaimana itu kita terapkan dalam kehidupan kita saat ini? 3. Pemenuhan Roh Kudus memampukan kita berbicara dalam lidah- lidah asing. Sebuah bahasa lidah berarti suatu bahasa yang tidak dapat dikenali oleh pengertian kita. Bayangkanlah Anda adalah salah satu dari orang-orang Yahudi yang setia mengunjungi Yerusalem dari sebuah negeri asing pada hari Pentakosta. Menurut Anda,bagaimana Anda akan bereaksi mendengar orang-orang percaya itu berbicara dalam bahasa aslimu tentang keselamatan melalui Yesus Kristus? 4. Ketika Roh Kudus memenuhi orang-orang percaya,apa dua dinamika yang tetap ada dalam setiap peristiwa yang sebenarnya? Untuk alasan apa Allah membawa keselamatan dan melakukan pemenuhan Roh Kudus kepada Kornelius dan keluarganya secara serentak? Bagikanlah sebuah cerita tentang bagaimana Allah mematahkan sebuah “kotak agama” yang di dalamnya Anda meletakkan Allah dan meluaskan pemahaman Anda tentang siapa Dia sebenarnya. 5. Jika penyataan nubuat dan berbahasa lidah ditujukan untuk orang- orang percaya saat ini, apa yang dimaksudkan Paulus ketika ia berkata bahwa tidak semua orang berkata-kata dengan bahasa lidah (lihat 1 Korintus 12:27-30) dan bahwa bahasa roh akan berhenti (lihat 1 Korintus 13:8-12)? Bacalah ayat-ayat ini dengan hati-hati dan jelaskanlah. 6. Alkitab berbicara tentang empat jenis bahasa lidah. Bacalah bagian- bagian berikut ini dan sebutkanlah keempat kategori dari bahasa lidah, jelaskanlah mengapa Allah memberikan penyataan-penyataan yang berbeda dari Roh Kudus ini kepada Jemaat-Nya. 1 Korintus 14:22 1 Korintus 12:10 1 Korintus 14:14-15 Roma 8:26-28 Mengapa penting untuk memahami perbedaan antara jenis-jenis bahasa lidah ini? 7. Dapatkah seorang percaya di penuhi oleh Roh Kudus dan tidak berbahasa lidah? Mengapa? Atau mengapa tidak? Apa alasan-alasan yang umum sehingga ini terjadi? 141 142 ROH KUDUS CATATAN ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ __________________________________________________________ DIKUATKAN OLEH ROH RINGKASAN BAB: • Pemampuan dari Roh sangatlah penting bagi seluruh pekerjaan kerajaan Allah. • Pemenuhan Roh Kudus adalah suatu pengalaman yang berbeda yang mengikuti keselamatan. • Keselamatan menempatkan ulang kita di dalam Kristus; pemenuhan Roh memampukan kita untuk hidup seperti Dia. • Bahasa lidah belum berhenti; akan tetap bekerja sampai kita melihat Yesus muka dengan muka. • Ada empat jenis bahasa lidah: bahasa lidah sebagai suatu tanda bagi orang-orang yang tidak beriman, bahasa lidah untuk ditafsirkan, bahasa lidah untuk doa pribadi, dan bahasa lidah untuk bersyafaat. Dua bahasa lidah yang pertama digunakan di depan umum,dan dua yang terakhir untuk penggunaan pribadi. 143 5 Bahasa Roh Jika kamu memuji Dia dalam dalam bahasa lidah pribadi, Allah memahami kamu… sebab kamu sedang membagikan keintiman hanya antara kamu dan Dia. 1 Korintus 14:2, Alkitab The Message Hari 1 S aya suka bagaimana Alkitab The Message menggambarkan perjumpaan pribadi ini dengan Allah kita. Pengungkapan bahasa lidah ini adalah sebuah interaksi yang dahsyat yang terjadi “hanya antara kamu dan [Allah].” Dalam pasal yang terakhir, kita telah melihat keempat jenis bahasa lidah yang dikenal di dalam Perjanjian Baru: bahasa lidah sebagai suatu tanda bagi orang-orang tidak beriman, bahasa lidah untuk ditafsirkan di dalam gereja, bahasa lidah untuk doa pribadi, dan bahasa lidah untuk bersyafaat. Kedua jenis bahasa lidah yang pertama dimaksudkan untuk dipergunakan dalam pelayanan di muka umum (di antara dua orang atau lebih), sedangkan dua yang terakhir bersifat pribadi. Dalam pasal ini, kita akan lanjutkan menyelidiki fungsi-fungsi dan hakikat dari interaksi pribadi kita dengan Roh Allah, yang dapat termasuk berkata-kata dalam bahasa lidah dan berkata-kata dengan akal budi. Bersama-sama, pengungkapan ini terdiri dari bahasa Roh. Lagi, untuk memperjelas: dengan menunjuk pada pengungkapan ini sebagai “pribadi,” saya tidak bermaksud bahwa bahasa lidah ini hanya dapat dipergunakan ketika seseorang itu sendirian. Namun, pengungkapan pribadi dalam bahasa surgawi dipakai dengan kepekaan terhadap kehadiran orang-orang yang disebut Alkitab sebagai “orang-orang luar” atau “orang-orang yang tidak beriman.” Pengungkapan ini dapat terjadi ketika seseorang sedang sendirian atau ditemani orang-orang percaya lainnya yang memahami penyataan diri Roh ini. Ini sama halnya dengan saya mempunyai percakapan pribadi dengan keluargaku yang tidak saya lakukan di depan sekelompok orang yang baru saja dikenal, sebab kenalankenalan baru ini tidak akan mengerti apa yang sedang saya bicarakan (lihat 146 ROH KUDUS 1 Korintus 14:22-25 untuk lebih lengkap). Perhatikan bahwa Paulus menunjuk penggunaan bahasa lidah dalam 1 Korintus 14:2 sebagai suatu “bahasa pribadi.” Sayangnya, banyak golongan gereja yang salah mengerti atau benar-benar meninggalkan karunia ajaib tentang berbahasa lidah secara pribadi ini karena mereka tidak menyadari bahwa keintiman menuntut waktu dan tempat yang tepat. Ada suatu waktu dan suatu tempat bagi suatu pasangan untuk menikmati keintiman. Apakah waktunya adalah sebelum mereka menikah? Tidak! Apakah tempatnya adalah di sebuah tempat umum? Tentu saja tidak. Sesuatu yang indah dan ditetapkan Allah di dalam suatu tempat dapat menjadi norak dan tidak pantas di tempat lain. Allah memaksudkan hubungan seksual terjadi di wilayah pribadi, hanya setelah janji pernikahan saling diucapkan. Begitu juga, jenis-jenis bahasa lidah tertentu hanya diungkapkan secara pribadi karena tujuannya adalah untuk menunjukkan keintiman. Pengungkapan yang pantas dari keintiman rohani, sama seperti dalam keintiman fisik, terjadi di dalam suatu waktu dan tempat yang khusus. Haruskah orang-orang Kristen berpantang dari karunia seksual karena manusia telah melenceng dari rancangan dan tujuan Allah yang semula? Tentu saja tidak! Dalam pengertian yang sama, kita tidak boleh mengurangi atau menganggap rendah karunia bahasa lidah. Saya tahu bahwa banyak orang di dalam Gereja yang telah melihat aspek-aspek dari karunia berbahasa lidah yang disalahgunakan atau bahkan diperlakukan dengan kasar. Namun, kita tidak harus menolak untuk mendidik Tubuh Kristus tentang karunia ini hanya karena sebagian orang telah salah memahami atau menyalahgunakannya. Itulah sebabnya di dalam bab ini, saya ingin menggali hakikat yang intim dari bahasa surgawi kita dan menolong Anda mengembangkan suatu pengertian yang lebih baik mengenai tujuan dan makna pentingnya di dalam hidup kita. Ingatlah, Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Ketika Anda berserah pada hikmat dari firman Allah, Roh akan menyatakan seluruh kebenaran kepadamu. Ambillah suatu waktu untuk berhenti sejenak dan undanglah Dia ke dalam saat belajar ini. Mintalah Dia menyingkirkan dari pikiran Anda setiap ide atau kepercayaan sebelumnya yang bertentangan dengan firman-Nya. Anda tidak akan pernah mengalami kepenuhan Allah jika Anda membiarkan pengertianmu yang terbatas untuk mendefinisikan dan mengurung kebesaran-Nya yang tidak terbatas. BAHASA ROH 147 Sang Presiden dan Sang Raja Sebagai seorang warga negara Amerika Serikat, saya akan terhormat menerima sebuah undangan untuk makan malam bersama presiden kita. Presiden kita adalah salah satu dari orang yang paling banyak tahu dan paling berkuasa di muka bumi ini. Pikirkanlah banyaknya lembaga yang melayaninya, hanya ada sangat sedikit informasi yang tidak dapat diperolehnya. Pengetahuan sang presiden tentang urusan-urusan negara kita jauh melebihi pengetahuan saya: dialah Panglima Tertinggi, sedangkan saya hanyalah seorang warga negara yang tidak menguasai suatu kantor pemerintahan. Karenanya, ketika mendiskusikan urusan-urusan negara kita, sang presiden harus berbicara dengan saya pada level pemahaman saya. Jika tidak, saya tidak akan sanggup berhubungan dengannya, karena komunikasi yang berhasil menuntut dasar yang sama. Mirip dengan itu, ketika saya berkomunikasi dengan Raja Semesta ini, saya tidak akan dapat berkomunikasi dengan-Nya pada level-Nya. Presiden AS mungkin tahu banyak mengenai urusan-urusan negara kita, tetapi Allah mengetahui segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari Dia. Ketika saya berdoa kepada Allah dalam pengertian saya sendiri, saya dibatasi oleh apa yang saya lihat dan apa yang saya tahu. Allah tidak puas memiliki level keintiman yang terbatas ini dengan anak-anak-Nya. Karena itu, Dia menjadikannya mungkin bagi kita untuk berkomunikasi denganNya pada level-Nya. Dia telah melakukan ini melalui karunia Roh-Nya. Seolah-olah Allah berkata, “Aku tidak ingin hanya berkomunikasi dengan anak-anak-Ku pada suatu level yang jauh di bawah pengetahuan, pengertian dan hikmat-Ku. Aku ingin mereka memiliki kemampuan masuk ke dalam persekutuan yang mendalam dengan-Ku. Aku akan memberi anak-anakKu seorang Penolong, yaitu Roh-Ku.” Kehadiran dan persekutuan Roh Kudus membuatnya jadi mungkin bagi kita untuk mengalami keintiman yang mendalam dengan Sang Pencipta. Kehendak Allah dan jalan-jalan-Nya jauh mengatasi pengertian kita yang terbatas – tetapi ketika kita berdoa di dalam Roh, kita tidak berdoa menurut pengertian kita sendiri. Malahan, kita berdoa menurut kehendak Roh-Nya. Apakah Anda sudah memahaminya? Ketika kita berdoa di dalam Roh, kita berdoa menurut kehendak Allah yang sempurna! Suatu Bahasa Untuk Peperangan Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan 148 ROH KUDUS penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:12). Kadang-kadang, adalah mudah bagi kita untuk melupakan bahwa Setan telah menyatakan suatu perang habis-habisan atas umat manusia. Strateginya adalah dengan selalu memisahkan kita dari Pencipta kita, Dia yang adalah sumber kehidupan kita. Tetapi Allah mengetahui cara-cara sang musuh. Dalam hikmat-Nya yang tidak terbatas, Allah mengembangkan suatu strategi rahasia untuk menggagalkan rencana-rencana Setan. Paulus menggambarkannya dalam 1 Korintus 2:7-8: “Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.” Paulus sedang menjelaskan kuasa salib, sebuah rahasia yang “sebelumnya tersembunyi” tetapi telah disingkapkan setelah Yesus mati dan dibangkitkan. Pengorbanan Yesus di kayu salib memungkinkan kita masuk ke dalam suatu hubungan yang akrab dengan Allah, dengan demikian menggagalkan rencana musuh lama kita. Rencana Allah untuk salib bukan hanya rahasia yang disembunyikan dari penguasa-penguasa zaman ini. Ada banyak aspek dari hikmat Allah (firman-Nya) yang disembunyikan dan hanya dapat ditemukan dan dilihat oleh Roh-Nya. Sebagai orang-orang percaya, kita telah dijamin memiliki akses kepada rahasia-rahasia ini melalui persekutuan dengan Roh. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya dalam buku ini, Allah tidak hanya bermaksud untuk “menyelamatkan kita.” Dia juga memberi kita kedudukan di dalam Kristus dan memercayakan kita dengan otoritas dan kuasa atas musuh yang sama yang selama ini telah menjadi penyiksa jiwa kita. Sekarang kita adalah pewaris dan pejuang dalam kerajaan Allah, dan tujuan kita adalah untuk memperluas maksud Kristus. Dalam hikmatNya, Allah telah menciptakan suatu kesempatan yang olehnya Dia dapat mengkomunikasikan rencana-Nya yang sempurna secara rahasia kepada kita yang berjuang bagi tujuan-Nya. Dalam waktu peperangan, militer akan mengembangkan segala “bahasa” untuk mengkomunikasikan rencana-rencana dan informasi secara sembunyi. Sering mereka mengembangkan kode-kode yang rumit dan berkomunikasi melalui frekuensi yang dilindungi. Mengapa mereka melakukan ini? Kerahasiaan penting sekali untuk keselamatan hidup dan berhasilnya operasi yang dilakukan. Jika musuh menemukan rencanarencana mereka, ia dapat merencanakan sebuah serangan balasan. Sebagai anak-anak Allah, kita telah diberikan akses kepada frekuensi rahasia surga melalui Roh – mengizinkan kita untuk menemukan rahasia-rahasia strategi BAHASA ROH 149 Allah tanpa membongkar rencana Panglima kita mengenai sang musuh. Paulus melanjutkan: Berdoalah di dalam Roh dalam setiap waktu dan atas setiap kesempatan. Berjaga-jagalah dan gigihlah di dalam doadoamu untuk semua orang-orang percaya di manapun. (Efesus 6:18, Akitab NLT). Ada suatu alasan Allah memerintahkan kita untuk berdoa. Sebagai pejuang-pejuang-Nya, di bumi ini, kitalah yang memerangi kuasa-kuasa kegelapan. Salah satu dari perlengkapan senjata kita yang paling hebat adalah berdoa di dalam Roh. Itu menjaga sang musuh tidak mengetahui tentang rencana-rencana dan tujuan-tujuan di belakang strategi-strategi Allah. Pada waktunya, Allah akan menggerakkan hati seorang ibu untuk mulai bersyafaat bagi putranya. Ia mungkin tidak tahu apa yang sedang terjadi dalam kehidupan putranya, namun ia tahu melalui dorongan Roh untuk mulai berdoa. Ketika ia bersyafaat dalam bahasa surgawinya, ia sebenarnya sedang memberikan perintah dalam alam roh dan mendoakan kehendak Allah yang sempurna atas putranya. Untuk alasan ini, kita diberitahu, “Sebab itu berperanglah dengan siasat” (Amsal 20:18). Bahasa surgawi kita melampaui pengertian kita dan tidak dibatasi oleh waktu atau ruang. Ketika kita berdoa di dalam Roh, kita meninggalkan kebersandaran kita pada pengertian kita sendiri dan bersandar pada keluasan hikmat-Nya yang tidak terbatas. Inilah salah satu dari banyak alasan mengapa Paulus mengatakan, “Aku ingin kamu semua berkata-kata dalam bahasa roh.” Bahasa surgawi kita adalah sesuatu yang tak dapat diartikan oleh sang musuh karena itu adalah suatu pertukaran keintiman antara Allah dan anak-anak-Nya; karenanya, itu sangat efektif dalam menggagalkan rencanarencana musuh terhadap kita dan sesama rekan orang-orang percaya. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu… kuasa untuk menahan kekuatan musuh (Lukas 10:19). Kita orang-orang percaya telah diperlengkapi untuk memperluas kerajaan Allah di bumi dengan penuh kuasa (lihat Matius 11:12). Gereja adalah Tubuh Kristus di bumi. Seperti yang telah kita perlihatkan sebelumnya, Yesus tidak lagi tinggal di sini secara fisik. Kita adalah dutaduta besar dan pejuang-pejuang kerajaan Allah – kitalah yang membawa dan menjalankan kuasa-Nya yang mengubahkan bagi mereka yang memerlukan pembaruan, kemerdekaan, dan penebusan. Tetapi kita tidak 150 ROH KUDUS akan pernah dapat menjadi Tubuh Kristus bagi suatu dunia yang terhilang dan sekarat tanpa pemampuan dari Roh-Nya. Setan dan para pengikutnya tidak akan takut kepada Anda, tetapi mereka dibuat ngeri oleh siapa kamu di dalam Kristus dan oleh kuasa yang kamu miliki sebagai seorang putra atau putri dari Yang Mahatinggi. Hari 2 Sebuah Bahasa Untuk Keintiman Saya dan istri saya telah bersama-sama cukup lama sehingga kami telah mengembangkan sedikit bahasa bagi kami sendiri. Saya dapat hanya mengatakan, “PKPI,” dan istriku akan mengerti apa yang saya maksud. Anda tahu, ketika kami baru menikah, sepertinya setiap pelayanan yang baru memiliki “Penjangkauan Internasional” dalam namanya. Jadi Lisa dan saya memutuskan memulai Peluk Kelinci Penjangkauan Internasional. Kami akan melihat satu sama lain dan berkata, “PKPI,” dan kami berdua tahu bahwa itu saatnya untuk memeluk dan mencium. Siapa pun yang mendengar kami barangkali heran, Apa yang sedang kalian bicarakan? Itu adalah suatu bahasa lucu, namun itu adalah sebuah bahasa intim yang hanya diketahui oleh Lisa dan saya. Ini hanyalah satu contoh dari banyak metode komunikasi intim yang telah kami kembangkan satu sama lain. Sama dengan itu, berdoa di dalam bahasa surgawi kita memampukan kita untuk berkomunikasi secara intim dengan Allah. Seseorang mungkin berkata, “Tetapi John, aku tak mengerti apa yang sedang saya doakan. Tidakkah Alkitab bahkan berkata, “Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa” (1 Korintus 14:14). Ya, itu benar. Tetapi inilah sebabnya di ayat sebelumnya dikatakan, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya” (ayat 13). Ketika saya berdoa atau berhubungan dengan Allah dalam bahasa lidah, saya memohon kepada-Nya untuk memberiku penafsiran dari doa-doa saya. Apakah Anda tahu apa yang terjadi? Ide-ide, kebijaksanaan, dan pewahyuan datang menggelembungi rohku. Cara terbaik yang saya tahu bagaimana menjelaskannya adalah bahwa pengertian gelembung-gelembung ini seperti udara yang terjebak dan dilepaskan dari kedalaman laut. Mereka dilepaskan dari kedalaman batin saya dan timbul ke permukaan dalam pikiran atau pengertian saya. Biarlah saya memberi sebuah contoh. Ketika saya tiba pada suatu BAHASA ROH 151 ayat Alkitab dan berpikir, Aku tak memahaminya, saya akan berkata, “Roh Kudus, ajari aku.” Lalu saya mulai berdoa dengan bahasa lidah. Pewahyuan mungkin tidak segera datang saat itu juga; biasanya datang ketika saya sedang mengerjakan sesuatu seperti menyetir, mandi, bersantai, atau bermain golf. Sangat tiba-tiba, pewahyuan itu datang! Pewahyuan-pewahyuan ini adalah hasil dari keintiman dengan Roh – saya meminta pengertian-Nya. Allah menyatakan rahasia-rahasia-Nya kepada orang-orang yang merendahkan hati; seraya kita merendahkan diri kita (mintalah bimbingan Roh), kita akan mengalami keintiman yang mendalam dengan-Nya dan menerima pewahyuan rohani yang lebih besar. Hal yang sama berlaku bagi kuasa rohani. Paulus menuliskan katakata berikut ini yang diucapkan kepadanya secara langsung dari Roh Allah: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku (2 Korintus 12:9). Kasih karunia Allah, yang adalah kuasa-Nya, juga dilimpahkan kepada mereka yang merendahkan diri (yang ditunjukkan Paulus ketika ia mengakui “kelemahan”nya). Suatu kadar yang lebih besar dari pemampuan Allah akan menaungi Anda ketika Anda merendahkan diri dengan berserah kepada hikmat Roh Kudus-Nya yang tidak terbatas. Pada akhirnya, ini juga merupakan sebuah hasil sampingan dari keintiman dengan Roh. Masyarakat barat kita berorientasi kepada hasil. Sering kali, jika kita tidak melihat hasil cepat dari usaha atau investasi kita, kita kehilangan kesungguhan kita. Sesuatu yang harus kita mengerti adalah bahwa ketika kita berdoa di dalam Roh, kita sedang berinvestasi di masa depan. Kadangkadang diperlukan waktu sebelum pewahyuan menggelembung ke permukaan pengertian kita. Berdoa di dalam Roh menuntut iman karena itu dimulai di mana pengertian alamiah kita berakhir. Ia membentangkan iman kita dan menambah kemampuan kita untuk memahami hikmat Allah. Berdoa Dengan Akal Budi Fokus dari bab ini adalah berdoa di dalam Roh; namun, berdoa di dalam akal budi juga sangatlah bermanfaat. Paulus membuatnya jelas bahwa kita seharusnya berdoa di dalam akal budi dan di dalam Roh. Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan 152 ROH KUDUS rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku (1 Korintus 14:15). Ketika saya berdoa dengan akal budiku, itu membangun pikiran saya secara langsung. Itu membangkitkan emosi dan gairah yang besar. Doa ini menghubungkanku dengan siapa pun yang sedang saya doakan: Lisa, anak-anakku, teman-temanku, stafku, dll. Begitu juga, ketika saya berbicara dari pengertianku untuk memberitakan kebesaran Bapaku, saya dibanjiri dengan suatu perasaan bersyukur dan terimakasih. Ada juga saatnya ketika saya berdoa dengan akal budi menurut pimpinan Roh. Sebenarnya ini adalah bentuk lain dari berdoa di dalam Roh. Tetapi sering kali, saya berdoa di dalam Roh terlebih dahulu, dan kemudian Allah memberiku penafsiran atau pengertian dari apa yang baru saja saya doakan. Kata-kata pengertian mengalir keluar dari mulutku seperti sebuah sungai. Ketika saya menulis mengenai pentingnya berdoa di dalam Roh, saya tidak bermaksud untuk mengecilkan perlunya berdoa di dalam akal budi. Malahan saya sedang berharap mengkomunikasikan bahwa sebuah kehidupan doa yang sehat adalah berdoa di dalam Roh dan berdoa dengan akal budi. Keduanya sangat penting untuk kehidupan kita di dalam Allah. Sumber Hidup Kita Amsal 20:27 berkata, “Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.” Keajaiban Roh Allah dijelaskan dan pada mulanya dinyatakan di dalam roh kita, bukan dalam pikiran kita. Itulah sebabnya, ketika kita berdoa dalam Roh, kita juga seharusnya percaya dan meminta penafsiran. Pewahyuan yang diberikan Roh Kudus kepada roh kita kemudian akan dilepaskan dan muncul ke permukaan dalam pengertian kita. Amsal 20:5 mengatakan, “Rancangan [nasihat, hikmat, petunjuk, tujuan] di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya.” Melalui kuasa salib, Allah telah memberi kita sebuah hati yang baru (lihat Yehezkiel. 36:26). Sekarang kita mampu memperoleh nasihat (Roh Kudus disebut sebagai Penasihat) dari kedalaman hati kita yang sudah diperbarui. Perkataan-perkataan Yesus dalam Yohanes 7:37-39 meneguhkan ini: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan BAHASA ROH 153 oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliranaliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. Ayat ini juga membawa Yesaya 12:3 ke dalam ingatan: Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan [air hidup]. Yohanes dengan jelas mengatakan bahwa “air hidup” yang Yesus katakan akan mengalir dari hati kita adalah “Roh Kudus.” Mengapa Yesus menyerupakan Roh dengan air? Air mengandung kehidupan dan kekuatan; tanpanya, kehidupan di bumi akan berhenti. Dengan menunjuk pada Roh sebagai “air hidup,” Yesus sedang mengatakan bahwa Roh itu sangat hakiki dalam kehidupan. Allah berkata, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah” (Hosea 4:6). Pengetahuan apa yang sedang dibicarakan Allah? Secara khusus Allah sedang berbicara mengenai pengetahuan akan jalan-jalan dan tujuan-Nya. Berita ajaibnya adalah bahwa Allah telah mengutus Roh-Nya kepada kita sehingga kita dapat hidup di dalam kepenuhan hidup yang datang bersama dengan pengetahuan tentang hati-Nya. Adalah mustahil untuk melayani Allah tanpa terlebih dahulu memahami siapa Dia, bahkan sama seperti anggota-anggota tim pelayanan saya tidak akan dapat melayani saya dengan baik tanpa terlebih dahulu mengenal hatiku. Ketika kita membaca firman Allah dan menghabiskan waktu di dalam doa, Roh menyatakan hati Allah kepada kita. Inilah pemampuan yang diperlukan untuk menghidupi suatu kehidupan yang bersukacita. Nehemia 8:10 mengatakan, “Sukacita dari Tuhan adalah kekuatanmu.” Dengan kata lain, ketika kita bersukacita di dalam Dia (mengalami penyegaran dari Roh-Nya) kita diberi kekuatan untuk menjalani apa yang ada di depan. Saya tidak tahu mengenai Anda, tetapi saya tidak pernah ingin hidup satu hari saja tanpa sukacita-Nya. Rahasia-Rahasia Allah Dari ayat-ayat Kitab Suci dalam kitab Amsal dan Yohanes ini, kita dapat melihat bahwa air yang memancar keluar dari hati kita berisi rahasia-rahasia atau hikmat tersembunyi Allah. Kita juga tahu bahwa Allah menyingkapkan pemahaman dan rahasia-rahasia ini melalui Roh-Nya. Jadi sekarang, marilah kita menyimak hal lain yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 154 ROH KUDUS 2:7: “Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia.” Kata Yunani yang diterjemahkan rahasia bukan berarti “misterius” atau “bermakna ganda.” Sebenarnya, artinya adalah “tersembunyi atau tidak sepenuhnya dinyatakan.” Bayangkanlah seperti ini: Anda sedang berada di sebuah restoran khayalan. Sang koki datang ke meja Anda untuk mengetahui pilihan kuliner Anda. Lalu ia mengolah makanan sesuai selera khusus Anda. Ketika makanan sudah siap, seorang pelayan datang dan menaruh hidangan Anda di depan Anda. Karena ini adalah sebuah restoran yang sedemikian baik, hidangan itu tetap tertutup sampai tiba waktunya membuka penutupnya. Anda tahu bahwa yang terletak di hadapan Anda adalah makanan Anda, namun ada suatu rahasia tertentu yang masih mengitari hidangan tersebut. Ketika waktunya tiba, sang pelayan berkata, “Ini dia!” dan menyingkirkan penutupnya dari hidangan itu. Sekarang Anda dapat melihat hidangan yang diolah sang koki untuk Anda. Itu bukanlah seolaholah hidangan itu tidak ada sebelum penutupnya disingkirkan; makanan itu sudah ada bahkan sebelum Anda tahu seperti apa dia. Sang pelayan menyingkapkan rahasia makan malam Anda. Hidangan itu selalu diketahui oleh sang koki, tetapi itu tersembunyi dari Anda sampai penutupnya disingkirkan. Dengan Roh-Nya, Allah menyingkirkan penutup dari rencana-Nya yang tersembunyi – rahasia-Nya. Melalui persekutuan kita dengan Roh, sekarang kita dapat memberitakan… …hikmat (rancangan) Allah yang tersembunyi dan rahasia… supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perantaraan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh (1 Korintus 2:7, 12-13). Kemudian pada surat yang sama Paulus berkata, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia (1 Korintus 14:2). Apakah Anda melihat kaitannya? Ketika kita berkata-kata dalam bahasa lidah, kita membicarakan rahasia-rahasia Allah. Kita sudah tahu bahwa rahasiarahasia ini tersembunyi di kedalaman hati kita (lihat Amsal 20:5) dan ditarik keluar ketika air hidup dari hikmat Allah memancar di dalam BAHASA ROH 155 diri kita (lihat Yohanes 7:38-39). Karena itu, berdoa dalam bahasa lidah membangun kita karena ia mengeluarkan “air hidup”, yang paling hakiki dari kehidupan, sehingga kita dapat memahami kedalaman rancangan dari Roh itu sendiri! Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, ada banyak waktu ketika saya menjumpai suatu ayat yang melampaui pengertian saya. Ketika ini terjadi, saya berdoa di dalam Roh, lalu pengertian pun datang. Beberapa waktu saya sedang dalam proses menulis sebuah buku ketika tiba-tiba bertemu jalan buntu. Nampaknya saya tidak memiliki apa pun lagi untuk disampaikan. Satu-satunya yang dapat saya lakukan ketika tiba pada titik seperti ini adalah berjalan menjauh dari komputer saya dan mulai berdoa dengan bahasa lidah. Ketika saya melakukan ini, sering kali saya mendapati diri saya diliputi pewahyuan yang baru. Apa yang sedang terjadi pada saatsaat ini? Air hidup dari Roh Allah sedang mengalir dari hatiku! Jika Anda tidak sedang bersekutu dengan Allah, rahasia-rahasia tertentu mungkin terus tersembunyi dari pemikiran alamiah Anda. Rahasia-rahasia ini bisa termasuk ke mana Anda seharusnya bergereja, siapa yang seharusnya dinikahi, pekerjaan mana yang seharusnya diambil, rumah mana yang seharusnya dibeli, bagaimana berdoa untuk pemimpin Anda, bagaimana menjadi seorang pasangan yang lebih baik, bagaimana mengatasi suatu tantangan yang sedang Anda hadapi dengan salah satu dari anak-anak Anda, bagaimana menjadi yang terbaik di dalam pekerjaanmu, dan lain-lain. Tidakkah Anda bergembira bahwa Allah tidak meninggalkan kita dengan hanya mengandalkan diri sendiri melalui pengertian kita sendiri? Melalui Roh-Nya kita dapat menemukan rencana-rencana-Nya (yang terbaik) bagi hidup kita, dan kita akan mampu menikmati damai yang dijanjikan-Nya. Hari 3 Damai Sejahtera: Suatu Karunia dari Keintiman Galatia 5 menceritakan kepada kita bahwa damai sejahtera adalah bukti kehadiran dan persetujuan Roh dalam kehidupan kita. Ini adalah suatu berkat yang luar biasa dengan banyak penerapan praktis dalam kehidupan setiap hari. Ketika saya masih lajang, identitas calon istri saya adalah suatu misteri bagiku. Saat itu, saya sedang berpacaran dengan seorang wanita bernama Lisa Toscano. Saya sadar saya sangat menyukainya. Saya mencintai kepribadiannya dan sangat tertarik kepadanya. Tetapi saya hanya ingin 156 ROH KUDUS menikahi perempuan yang telah Allah pilihkan bagiku. Lisa tinggal di Arizona, dan saya di Texas. Kami berdua menginginkan petunjuk Allah mengenai masa depan hubungan kami. Maka saya memberi tahu Lisa, “Mari kita berdoa di dalam Roh selama tiga puluh menit setiap hari dalam tiga puluh hari ke depan. Dengarkan hatimu. Jika kamu merasakan suatu gangguan atau perasaan tak tenang, maka Allah sedang memberi tahu kita untuk tidak melanjutkan hubungan kita. Tetapi jika kamu memiliki suatu rasa damai, Roh Kudus sedang mendorong kita untuk menempuh langkah selanjutnya dalam hubungan kita.” Sementara kami berdoa, masing-masing kami merasakan suatu liputan kedamaian disertai penantian dan sukacita. Setelah tiga puluh hari, kami mendiskusikan secara terbuka apa yang kami rasakan ketika kami berdoa dan menemukan bahwa kami berdua mengalami hal-hal yang sama. Kami bergerak maju dan akhirnya menikah. Sekarang telah berlalu tiga puluh tahun, dan saya sangat bersyukur karena kami berdua mengalami kasih itu! Roma 8:14 berkata, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.” Bagian berikutnya lalu menjelaskan bagaimana Roh memimpin anak-anak Allah: “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (8:16). Inilah cara utama Roh memimpin kita, dengan damai atau kesaksian-Nya. Pernahkah Anda ingin melakukan sesuatu yang sepertinya benar, keputusan logis, tetapi setiap kali Anda memikirkannya, Anda mengalami suatu gangguan, perasaan tidak nyaman? Anda mungkin berpikir, Apa yang salah? Mengapa saya merasa begini? Segala sesuatu mengenai keputusan ini nampaknya benar. Jika Anda bersekutu dengan Roh Kudus, perasaan tidak nyaman itu adalah Dia yang sedang memberi tahumu, “Jangan pergi ke arah itu.” Saya sudah mengalami hal ini berkali-kali. Kadang-kadang keputusan saya mengikuti pimpinan Roh tidak dapat dimengerti sampai bertahun-tahun menempuh jalan itu. Saya telah belajar memercayai-Nya dalam hal-hal ini. Ingatlah, hikmat-Nya tidak dibatasi waktu atau ruang, yang artinya Dia selalu memikirkan masa depanmu sama seperti Dia menuntun masa kini Anda. Lalu ada waktu-waktu lain ketika saya merasakan suatu kedamaian yang besar mengelilingi suatu keputusan yang terlihat seperti suatu risiko besar. Itu adalah damai dari Kristus yang memerintah di dalam hatiku. Dengarlah perkataan Rasul Paulus: Hendaklah damai sejahtera (keharmonisan jiwa yang datang dari) Kristus memerintah (bertindak seperti wasit yang terus-menerus) dalam hatimu [memutuskan dan menentukan hingga akhir semua pertanyaan yang timbul di BAHASA ROH 157 dalam pikiranmu, dalam keadaan penuh kedamaian] karena untuk itulah kamu [anggota Tubuh Kristus] telah dipanggil [hidup] menjadi satu tubuh (Kolose 3:15). Saya suka bagaimana versi Alkitab Amplified menyerupakan Roh Kudus seperti seorang wasit. Seorang wasit yang baik membuat keputusannya tanpa berpikir dua kali. Begitu juga, Roh Kudus akan secara meyakinkan menangani semua pertanyaan (keputusan, keprihatinan, dll) yang muncul dalam pikiran Anda. Dia akan membagikan hikmat-Nya dengan Anda jika Anda mengizinkan-Nya membuat keputusan. Sering kali “keputusan”-Nya disampaikan melalui suatu kedamaian yang melampaui pengertian manusia; inilah kesaksian Roh. Kitab Suci berkata, Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi. 4:7). Kita telah ditempatkan di dalam Kristus Yesus, yang artinya kita memiliki akses kepada kedamaian yang sangat sukar dipahami dalam zaman kita sekarang ini. Yesus adalah Raja Damai, maka semua orang yang ada di dalam Dia telah dijanjikan damai sejahtera. Ketika kita mengundang Roh Kudus ke dalam proses pengambilan keputusan kita, Dia akan selalu bersaksi melalui damai sejahtera dari Kristus Yesus. Kedamaian dan Pengambilan Keputusan Sebagai pemimpin Messenger International, saya telah membuat banyak keputusan yang diteguhkan oleh damai-Nya. Sasaran yang dibicarakan mungkin terlihat mustahil, tetapi damai Allah menahanku dari membatasi potensi Messenger International hanya pada pengertianku sendiri. Ada waktunya ketika saya dengan jelas mendengar Roh berbicara padaku. Ketika saya sedang bersiap menulis buku ini, misalnya, sebenarnya saya sedang berencana menulis suatu topik yang sepenuhnya berbeda. Selama waktu berdoa dan berpuasa, Roh Kudus malah memerintahkan saya untuk menulis tentang keajaiban mengenai siapa Dia. Kebanyakan dari keputusan saya dipimpin oleh damai sejahtera dari Allah (selalu sesuai dengan firman-Nya), bukan dengan suatu petunjuk yang jelas. Namun, ada waktu-waktu tertentu ketika Roh Allah berbicara kepadaku. Saya dapati ini biasanya terjadi ketika Allah sedang membangun suatu arah yang benar-benar baru bagiku. Biarlah saya memberi suatu contoh. 158 ROH KUDUS Tujuan utama Messenger International adalah untuk membangun gereja lokal. Kami percaya bahwa gereja lokal adalah cara Allah yang paling strategis untuk menjangkau orang-orang yang terhilang, membawa harapan dan perbekalan kepada mereka yang memerlukan, dan memuridkan segala bangsa. Lebih dari 20.000 gereja di Amerika Utara telah memakai kurikulum kami. Selama bertahun-tahun, fokus utama kami adalah menjangkau gereja-gereja di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Kerajaan Inggris. Lalu pada 31 Mei 2010, Allah berbicara kepada saya ketika saya sedang membaca kitab Daniel: “Engkau telah setia menjangkau gereja lokal di dunia yang berbahasa Inggris. Sekarang Aku mengutusmu ke seluruh dunia – bangsa-bangsa di dunia.” Itu adalah suatu saat yang wah. Saya tidak tahu bagaimana hal itu akan terjadi. Lalu saya mengadakan suatu pertemuan dengan direktur-direktur pelayanan kami. Saya membagikan visi yang telah Allah taruhkan di dalam hati saya dan memberi tahu mereka bahwa sejak tahun 2011, saya ingin memberikan 250.000 buku kepada para pemimpin di negara-negara berkembang. Semua orang terkejut. Kami belum pernah memberikan apa pun yang mendekati jumlah buku ini hanya dalam satu tahun. Direktur Eksekutif saya dan kepala-kepala departemen yang lain bertanya kepada saya berulang-ulang mengenai amanat ini. Akhirnya, Direktur Eksekutif meminta agar saya membawa sasaran ini kepada Allah di dalam doa. Dengan jelas saya mendengar dari Allah bahwa kami hendak menjangkau para pendeta dan para pemimpin di seluruh dunia, tetapi Allah tidak memberi tahuku secara rinci bahwa langkah pertama untuk tujuan ini adalah dengan memberikan sejumlah 250.000 buku sepanjang tahun depan. Maka saya membawa tujuan ini kepada-Nya di dalam doa. Dengan yakin, saya memiliki suatu kedamaian. Roh Kudus tidak harus berbicara dengan suara kepadaku karena saya tahu sasaran ini sesuai dengan petunjukNya yang semula. Saya merasakan kesaksian-Nya melalui damai tersebut. Ketika saya melaporkan hal ini kepada tim, mereka segera menyokong visi itu. Allah bergerak dengan cara yang ajaib, dan kami dapat memberikan lebih dari 270.000 buku kepada para pendeta dan para pemimpin di 47 negara pada tahun itu. Pada tahun 2011, saya bertemu dengan seorang pendeta Irak di Beirut, Lebanon (Saya sedang berada di Timur Tengah untuk berbicara kepada 2.500 pendeta dan pemimpin). Ia memimpin gereja terbesar di kotanya dan seorang yang masih muda, berumur tiga puluh enam tahun. Ia memberi tahuku, “Pak Bevere, Anda seperti seorang ayah bagiku. Saya telah membaca buku-buku Anda sebanyak yang dapat saya peroleh. Saya bahkan memakai kartu kredit saya untuk mengunduh bahan-bahan dari situs Anda.” BAHASA ROH 159 Ketika ia mengatakan itu, saya ingin merangkak ke dalam lubang. Di sini ada seorang pria dari sebuah negara yang terkoyak oleh perang dengan sangat sedikit uang melakukan apa pun yang ia mampu untuk memperoleh bahan-bahan dari Messenger International. Hal itu kembali membuatku menjerit kepada Allah meminta hikmat bagaimana menolong gerejagereja lokal ini dengan memberdayakan para pemimpin mereka. Dengan berdoa di dalam Roh, saya menerima suatu gagasan akan bagaimana kami dapat tidak hanya memberi buku kepada para pendeta di negara-negara berkembang, melainkan seluruh kurikulum kami. Tahun berikutnya, kami memberikan 1,3 juta bahan-bahan kepada para pendeta dan pemimpin ini. Angka tersebut terus bertambah sejak itu. Sepotong teka-teki yang genting yang datang setelah berdoa di dalam Roh adalah CloudLibrary.org, suatu situs yang mengizinkan pada pendeta dan para pemimpin, bersama dengan jemaat-jemaat mereka, untuk mengunduh bahan-bahan di dalam bahasa asli mereka secara gratis. Jadi bahan-bahan yang diberikan kepada lebih dari 270.000 orang di tahun 2011 sekarang terus bertambah setiap bulan. Inilah jenis pekerjaan yang dapat Allah lakukan di dalam dan melalui kita ketika kita mengikuti kesaksian Roh Kudus akan damai sejahtera! Hari 4 Menerima Petunjuk Suatu bidang yang tampaknya bermasalah bagi jumlah terbesar orang-orang percaya adalah menemukan petunjuk Allah. Saya sering mendengar orangorang berkata, “Saya tidak tahu Apa yang Allah inginkan untuk kulakukan dalam hidupku!” Yakobus memberi tahu kita bahwa jika kita membutuhkan petunjuk: “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah” (1:5). Kata Yunani bagi hikmat adalah Sophia, yang lebih lengkap digambarkan sebagai “kemampuan untuk mengerti dan, sebagai hasilnya, bertindak dengan bijak.” Pikirkanlah begini: melalui hikmat Allah kita dapat mengerti terlebih dahulu dan lalu bertindak. Siapa yang memberi kita kemampuan untuk memahami hikmat Allah dan melakukannya? Roh Kudus. Saya telah berada dalam situasi di mana saya benar-benar memerlukan petunjuk. Ketika saya mulai berdoa dalam bahasa lidah, hikmat dan petunjuk Allah timbul dari roh saya dan masuk ke dalam pengertian saya. Tindakan berdoa dalam bahasa lidah menerangi petunjuk Allah bagi hidup kita. Marilah kita membaca Amsal 20:5 kembali. Katanya, “Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu 160 ROH KUDUS menimbanya.” Terjemahan bahasa Inggris yang lain memakai kata tujuan dan bukannya rancangan. Dalam Kristus, Anda telah diberikan penugasan, atau tujuan, yang unik bagi Anda. Tujuan ini akan menentukan arah Anda, dan itu tersembunyi di kedalaman hatimu. Ketika Anda berdoa di dalam Roh dan menemukan rancangan Allah, Dia akan menyingkapkan tujuan Anda. Ini tidaklah terjadi dalam sekejap, jadi bersabarlah. Seraya Anda menghabiskan waktu di dalam firman Allah, Dia akan menyingkapkan tujuanmu kepadamu. Salah satu dari putra saya suka membuatnya begini: Alkitab adalah peta kita dan Roh adalah Pemandu kita. Karunia petunjuk ini tersedia di dalam setiap bidang kehidupan Anda. Jika Anda sedang menjalani waktu yang sulit dengan salah satu dari anak-anakmu, ambillah jalan mundur dan ambillah waktu untuk berdoa di dalam Roh. Dia akan menunjukkan bagaimana Anda harus menanggapinya. Jika Anda sedang menjual sesuatu dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, tutuplah pintu kantormu dan mintalah pengertian dari Dia yang mengetahui segala sesuatu. Dia sudah tinggal di dalam dirimu; sekarang Anda hanya menarik keluar sesuatu yang belum dinyatakan kepadamu. Kerinduan-Nya adalah memberimu petunjuk! Yesaya 48:17 berkata, “Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.” Allah ingin Anda menghidupi tujuan kerajaanmu, dan Dia ingin memimpinmu di setiap langkah jalan itu. Kadang-kadang saya mendengar orang berkata, “John, itu terlalu ‘rohani’ dan aneh. Kita tidak dapat benar-benar membawa berbagai jenis permintaan ini kepada Allah. Dia hanya peduli mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan.” Pertama-tama, tidak ada yang aneh tentang Allah, jadi tidak ada yang aneh mengenai keterlibatan-Nya dalam setiap bidang kehidupan kita. Orang-orang mungkin aneh, tetapi Allah tidak pernah aneh. Juga, kita seharusnya tidak pernah mengurangi janji Allah hanya karena orang-orang tertentu menyelewengkan atau menyalahgunakan suatu pengungkapan dari Roh-Nya. Kedua, Alkitab memerintahkan kita untuk “tetaplah berdoa” (1 Tesalonika 5:17). Banyak orang Kristen yang tidak pernah mempelajari konteks ayat ini untuk memahami apa artinya. Jelasnya, Paulus tidak sedang berkata, “Biarlah bibirmu bergerak-gerak berdoa setiap menit sepanjang hari.” Lagi pula, Alkitab memberi tahu kita untuk membagikan Injil dan saling mendorong satu sama lain. Kita bahkan tidak dapat melakukan satupun dari hal-hal ini jika kita menghabiskan setiap detik berdoa dengan bibir. Apa yang sebenarnya sedang ditujukkan Paulus dalam ayat ini adalah persekutuan yang terus-menerus dengan Roh Allah. Bagaimana kita dapat mengalami hal ini? Paulus memberi tahu kita jawabnya, sebab ia berkata selanjutnya: “Janganlah padamkan Roh” (ayat 19). Untuk BAHASA ROH 161 berdoa tanpa henti adalah dengan tidak pernah memadamkan kehadiran Roh Kudus. Itu berarti bahwa Anda menyadari kehadiran-Nya dan peka terhadap suara-Nya. Dengan kata lain, jangan diamkan keterlibatan-Nya di dalam hidupmu. Roh ingin dilibatkan dalam setiap aspek hidupmu. Dia ingin menuntun Anda. Kerinduan-Nya adalah memiliki persekutuan yang tetap dengan Anda. Persekutuan yang tanpa henti ini akan menghasilkan damai, kekuatan, dan petunjuk-Nya dalam hidup Anda. Saya tidak dipanggil menjadi seorang pebisnis.Tetapi jika saya adalah seorang pebisnis, saya akan menghabiskan banyak waktu berdoa dalam Roh tentang bisnis saya. Lalu saya akan mengambil keputusan menurut damai sejahtera di dalam hatiku. Jangan pernah merendahkan kemampuan Anda untuk menerima petunjuk dari Penciptamu hanya karena Anda tidak bekerja di dalam “pelayanan penuh-waktu.” Dia menuntun jalan Anda, sebagaimana Dia menuntun jalanku. Waktu Doa Pribadi Waktu doa saya terasa jauh lebih efektif ketika saya memulainya dengan terlebih dahulu membaca Alkitab. Firman Allah menjernihkan pikiranku dan seolah membuka saluran dari roh ke otak saya. Setelah waktu pembacaan ini, saya jadi lebih terhubung dengan Roh Kudus, dan waktu doaku diperkaya oleh kehadiran penyataan-Nya. Saya juga telah belajar bahwa Allah cepat menyatakan diri-Nya ketika saya benar-benar menghormati kehadiran-Nya di dalam hidupku. Ketika saya mulai merenungkan kebesaran dan kebaikan-Nya, tibatiba saja Roh Kudus menyatakan diri-Nya. Mengapa? Sang Pemazmur memberi kita jawabnya: “Allah… sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya” (Mazmur 89:7). Jika Anda ingin mengalami kehadiran Allah, Anda harus mendekati-Nya dengan rasa hormat. Cara tercepat untuk memadamkan kehadiran Allah adalah dengan tidak menghormati Dia dengan memperlakukan Roh-Nya begitu saja. Ketika Yesus mencontohkan berdoa untuk murid-murid-Nya (termasuk kita), Dia mulai dengan berkata, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu” (Matius 6:9). Dengan kata lain, ketika kita mendekati Bapa kita, terlebih dahulu kita harus memasuki hadirat-Nya dengan rasa takut yang kudus. Ketika kita melakukannya, Roh Kudus akan menyatakan kehadiran-Nya, sebab Dia tahu bahwa Dia dihormati. Kehadiran-Nya akan memberi kita perspektif, hikmat, pengetahuan, dan kuasa. Dia benar-benar adalah sumber hidup kita! Mengapa kita masih ingin memisahkan diri dari-Nya? 162 ROH KUDUS Bersyafaat Dalam Roh Dulu saya terbiasa berdoa secara teratur dengan seorang teman pendeta saya. Selama waktu doa kami, kami sering bersyafaat dalam bahasa lidah. Suatu kali kami tahu bahwa kami sedang berbicara dan memberi beberapa petunjuk pada beberapa wilayah di Timur Tengah. Hari berikutnya kami tahu bahwa ada suatu gempa bumi raksasa di Turki. Saya percaya bahwa kami berdua sedang bersyafaat bagi negara itu. Kami terhubung dengan mereka melalui Roh, karena Roh yang sama tinggal di dalam kita semua. Allah sedang menyampaikan kehendak-Nya kepada mereka yang ada di Turki melalui kami. Tindakan bersyafaat di dalam roh sangatlah penting dalam perluasan kerajaan Allah di bumi ini. Sang musuh membenci karena kita dapat menyatakan kehendak Allah atas saudara-saudari kita yang jauh. Tujuannya adalah untuk memecah-belah dan memisahkan Gereja, dan ia suka membatasi syafaat kita pada apa yang kita tahu dengan pengertian kita sendiri. Barangkali Anda tidak pernah menyadari betapa dekatnya Anda terhubung dengan orang-orang percaya lainnya di seluruh dunia ini. Sangatlah mungkin bagi Anda untuk bersyafaat secara akurat bagi orangorang percaya di negeri lain, bahkan jika Anda tidak memiliki kontak dengan mereka. Saya pernah bertemu seorang pria dari suku Masai ketika saya berada di Kenya. Kemudian ia mengunjungi Amerika Serikat dan tinggal bersama beberapa teman saya di Pennsylvania. Pria ini tinggal bersama mereka selama lebih dari satu bulan. Dalam beberapa kesempatan, ia mengabari tuan rumahnya mengenai keadaan keluarganya di Afrika. Akhirnya, sang tuan rumah berkata, “Bagaimana Anda tahu apa yang sedang terjadi dengan keluargamu? Mereka tidak punya akses apa pun untuk bertelepon.” Ia menjawab, “Paulus mengetahui apa yang sedang terjadi dengan jemaatjemaat Kolose dan Korintus ketika ia berada jauh dari mereka. Ketika saya berdoa di dalam Roh, Tuhan menunjukkan kepadaku apa yang sedang terjadi dengan anggota-anggota keluargaku.” Ayat-ayat yang diacunya adalah Kolose 2:5: “Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersama-sama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus,” dan 1 Korintus 5:3: “Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir.” Paulus terhubung dengan jemaat-jemaat gereja itu di dalam Roh dan mengetahui persoalan-persoalan mereka dan cara kerja mereka tanpa hadir di antara mereka secara fisik. BAHASA ROH 163 Ada banyak waktu ketika saya tahu salah satu dari anggota tim atau rekan saya telah berdoa bagi saya. Saya berada di tengah-tengah suasana genting dan berbahaya ketika Allah tiba-tiba dan secara ajaib ikut campur. Saya mengetahui dalam hal ini bahwa seseorang sedang mendoakan perlindungan atas saya dan bersyafaat bagiku di dalam Roh. Mengalami Perhentian Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu…. Dalam hukum Taurat ada tertulis: “Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini” (1 Korintus 14:20-21). Seperti yang barangkali sudah Anda pahami sekarang, Paulus menulis banyak mengenai bahasa lidah di dalam 1 Korintus 14. Dalam ayat-ayat ini, Paulus sebenarnya sedang menyadur kata-kata Yesaya; sebab dalam Yesaya 28:11-12, kita membaca: Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini, Dia yang telah berfirman kepada mereka: “Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!” Allah menubuatkan melalui Yesaya bahwa berbicara dalam bahasa lidah akan memberikan perhentian dan peristirahatan. Suatu kali, salah satu dari teman saya yang menggembalakan sebuah gereja besar berbicara dengan seorang pendeta dari gereja besar lainnya. Pendeta dari gereja kedua berkata kepada teman saya, “Saya sudah siap untuk meninggalkan pelayanan. Saya capek. Saya lelah. Saya merasa jemu.” Teman saya menanggapi, “Anda telah berhenti berdoa di dalam Roh Kudus, bukan?” Pendeta yang lain itu tergagap, “Baiklah…” Teman saya melanjutkan, “Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk berdoa di dalam Roh?” Pendeta yang lain itu masih ragu-ragu dan akhirnya berkata, “Baiklah. Saya tetap mempersiapkan khotbah-khotbah saya, dan saya melakukan banyak hal dengan 150.000 orang anggota gereja saya, dan …” 164 Roh?” ROH KUDUS Teman saya bertanya lagi, “Apakah Anda sedang berdoa dalam Akhirnya, pendeta yang lain itu menjawab, “Tidak, sejujurnya kukatakan kepadamu, saya tidak berdoa dalam Roh.” Teman saya berkata, “Mulailah berdoa di dalam Roh.” Tak lama, pendeta yang pernah kelelahan itu tidak lagi ingin mundur dari pelayanan. Saat ini, baik ia maupun gerejanya bertumbuh dengan pesat! Mengapa penting bagi pendeta tersebut untuk berdoa dalam bahasa lidah? Kita menerima perhentian ajaib dan kembali menjadi muda ketika kita berdoa di dalam Roh. Bagaimana Dr. Cho dapat memimpin suatu gereja dengan lebih dari 800.000 orang dan tidak pernah kelelahan? Ia berdoa di dalam Roh. Saya tidak dapat memikirkan seorang pendeta yang mengalami lebih banyak tekanan dan tanggung jawab lebih dari Dr. Cho. Gerejanya benarbenar telah mengubahkan Korea Selatan, dan ia adalah salah satu orang pendeta yang paling dihormati di dunia ini. Akan mustahil bagi pria atau wanita manapun untuk menanggung beban ini dengan kemampuan mereka sendiri. Ia memprioritaskan waktunya untuk berdoa dan berdoa di dalam Roh berjam-jam setiap hari. Waktu doa ini memberinya kekuaatan besar dan perhentian. Lester Sumral adalah seorang hamba Tuhan yang besar. Saya mendapat kehormatan untuk menghabiskan waktu bersamanya dalam beberapa kesempatan. Doktor Sumrall tidur hanya empat jam dalam satu malam dan ia akan menulis empat buku pada waktu yang sama! Dia mempunyai lebih banyak energi dari pada anggota-anggota stafnya (yang hanya separuh umurnya) dan juga dari banyak pengkhotbah muda. Dari mana ia mendapatkan kekuatan ini? Ia menghabskan banyak waktu berdoa di dalam Roh. Harap dipahami, kita seharusnya tidak pernah menyiksa badan kita. Allah dengan jelas memerintahkan kita untuk menghormati dan memelihara hari Sabat. Kita semua seharusnya menikmati istirahat secara fisik. Saya bermain golf karena itu menjauhkan saya dari pekerjaan dan menyegarkan pikiran dan badan saya. Bermain golf merupakan sebuah sumber istirahat yang besar bagi saya. Namun bersama dengan ketaatan memelihara perhentian Sabat, berdoa di dalam Roh akan menyegarkan tubuh dan jiwa kita. Sayangnya, banyak orang mengalami kelelahan secara prematur karena mereka tidak mendapatkan perhentian di dalam Roh. BAHASA ROH 165 Hari 5 Manusia Batiniah Kita Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri (1 Korintus 14:4). Kata Yunani untuk membangun adalah oikodomeo. Secara harfiah, kata ini berarti “mendirikan atau membangun.” Ketika kita berdoa di dalam Roh, kita membangun kemampuan kita menjadi rumah kehadiran dan kuasa Allah. Yesus memakai kata Yunani yang sama ketika Dia berkata, “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan [oikodomeo] rumahnya di atas batu” (Matius 7:24). Demikian pula, Allah berkata kepada kita melalui Yudas, Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus (Yudas 20). Saya ingat suatu waktu ketika salah satu teman saya memiliki seorang putra yang sakit parah. Dokter tidak dapat memahami apa yang salah dengan anak itu, dan teman saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Akhirnya, ia pergi ke kantornya dan berdoa di dalam Roh selama lima jam. Kemudian ia keluar dari kantornya, berkendara pulang, dan langsung pergi ke kamar tidur putranya. Dengan kuasa yang besar, ia menyuruh putranya untuk bangkit dari tempat tidur. Anak itu benar-benar sembuh sejak saat itu. Apa yang telah terjadi? Berjam-jam waktu berdoa di dalam Roh telah menambah kemampuan teman saya untuk bersyafaat dan melayani putranya. Segala sesuatu yang kita terima dari Allah, kita terima dengan iman. Tidak ada cara lain. Waktu bersama Roh benar-benar meningkatkan kemampuan kita untuk menerima janji-janji dan penyataan kehadiran Allah karena itu membangun manusia batiniah kita. Penyembahan Yang Lebih Mendalam Berdoa dalam bahasa surgawi kita memberi kita kemampuan untuk menyembah dan memuji Allah pada suatu tingkatan yang lebih mendalam. Paulus berkata: Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar 166 ROH KUDUS dapat mengatakan “amin” atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik… (1 Korintus 14:16-17). Paulus sedang menujukan pernyataan bersama tentang pujian dan menjelaskan bahwa ketika kita “mengucap syukur dengan Roh” (memuji Allah dalam bahasa lidah), kita tidak memberi keuntungan apa pun kepada sesama kita. Karena memuji dalam bahasa lidah adalah sebuah pernyataan pribadi, ia membawa keuntungan secara pribadi, tetapi tidak membangun kelompok. Paulus tidak sedang merendahkan tindakan memuji Allah dalam bahasa lidah. Ia hanya sedang mengatakan bahwa ada suatu waktu dan suatu tempat baginya. Perhatikanlah bagaimana Paulus menyimpulkan pokok bahasannya: “Sebab pengucapan syukurmu itu sangat baik!” Ketika kita memuji Allah dalam bahasa lidah, kita membiarkan Roh memuji indahnya keajaiban-keajaiban dan rahasia-rahasia Allah melalui kita. Ada tingkatan penyembahan yang lebih mendalam yang terjadi ketika kita memuji Allah dalam suatu bahasa surgawi. Inilah sebabnya mengapa Paulus bernyanyi dengan Roh dan dengan akal budi (lihat 1 Korintus 14:15). Siapa pun Dapat Dipenuhi Oleh Roh Hati saya berduka ketika orang-orang Kristen memandang rendah orangorang percaya lainnya karena mereka tidak berkata-kata atau berdoa dalam bahasa lidah. Saudara-saudari di dalam Kristus ini sama sekali tidak mengalami karunia yang ajaib dari Roh Kudus. Mereka bukanlah untuk dipermalukan atau dikerdilkan, sebab kita semua adalah satu di dalam Kristus. Seperti yang telah kita diskusikan dalam pasal yang terakhir, karunia berkata-kata dalam bahasa lidah tersedia bagi setiap orang percaya; mereka yang masih tidak berkata-kata dalam bahasa lidah tidak terkecuali dari janji ini. Yesus berkata, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya… mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka” (Markus 16:17). Paulus berkata, “Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh” (1 Korintus 14:5). Kerinduan hati Allah adalah agar semua anak-anak-Nya menikmati manfaat yang menakjubkan dari bahasa surgawi kita. BAHASA ROH 167 Bagaimana Seseorang Menerima Roh Kudus? Sebelum saya melanjutkan, biarlah saya lebih dahulu mencatat bahwa banyak teman saya yang telah menerima pemenuhan Roh di dalam mobil, di rumah, dan bahkan di kantor mereka. Yang perlu kita lakukan hanyalah meminta, dan Bapa surgawi kita akan memberikan Roh-Nya kepada kita. Jika Anda telah meminta karunia ini, Anda harus benar-benar belajar bagaimana untuk berserah. Pertama dan yang terpenting, sebelum Anda dapat menerima pemenuhan Roh Kudus, Anda harus menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu. Yesus mengatakan bahwa dunia ini (mereka yang tidak menerima keselamatan) tidak dapat menerima Roh Kudus (lihat Yohanes 14:17). Jika Anda belum menjadikan Yesus Tuhan dari hidupmu, Anda dapat menyerahkan dirimu kepada-Nya saat ini juga. (Lebih lanjut tentang bagaimana menerima keselamatan, silakan lihat bagian lampiran.) Jika Anda sudah menjadi seorang anak Allah, Anda masih dapat dihalangi dari menikmati pemenuhan Roh jika masih ada suatu pola ketidaktaatan yang disengaja di dalam hidupmu. Allah memberikan Roh Kudus “kepada semua orang yang menaati Dia” (Kisah Para Rasul 5:32). Ini tidak berarti bahwa Anda harus menjadi sempurna. Itu hanya berarti bahwa Anda harus merendahkan dirimu di hadapan-Nya. Inilah suatu tanda penyerahan kepada kehendak-Nya. Ketika Anda merendahkan dirimu, Allah akan memberimu anugerah-Nya untuk mengatasi perangkap dosa, dan sekali lagi Anda akan terbuka untuk menerima pemenuhan dari Roh Kudus. Salah satu dari perangkap ketidaktaatan terbesar dalam kehidupan banyak orang percaya adalah sakit hati. Anda harus dengan sengaja mengampuni mereka yang telah bersalah kepadamu. Tanpa kecuali, saya telah menyaksikan bahwa segera sesudah seorang percaya yang sakit hati ingin menerima pemenuhan Roh dan melepaskan pengampunan, Roh Kudus akan menyatakan diri. Ambillah waktu sekarang juga untuk melepaskan mereka yang telah bersalah kepadamu dan mintalah Allah memberimu isi hati-Nya bagi mereka. (Saya membicarakan topik sakit hati dengan lebih banyak rinciannya dalam buku saya Umpan Iblis.) Hanya Meminta Dalam Iman… Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi 168 ROH KUDUS pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:11-13). Sebagian orang berpikir bahwa ketika Anda meminta Roh Kudus, Anda malahan menerima suatu roh jahat. Kata-kata Yesus ini seharusnya meredakan seluruh ketakutan ini. Allah adalah Pemberi setiap pemberian yang baik dan sempurna (lihat Yakobus 1:17). Jika Anda meminta Roh Kudus kepada Bapa, Dia tidak akan memberimu suatu roh jahat. Dia akan memberimu Roh-Nya. Jadi janganlah takut untuk membuka dirimu dipenuhi oleh Roh-Nya. Begitu Anda membuka dirimu kepada Roh, jangan berharap Roh Kudus merebut lidahmu dan memaksamu berkata-kata. Dia telah memberimu suatu kehendak bebas. Roh Kudus adalah seorang yang lembut yang tidak akan pernah memaksamu. Setan akan memaksamu; namun Roh Kudus akan menuntun atau membimbingmu. Roh akan memberimu katakata (mungkin diawali dengan suka kata, bunyi, atau potongan-potongan kata yang masih gagap), tetapi Anda harus berserah kepada-Nya dalam tiga bidang: bibirmu, lidahmu, dan nada suaramu. Seraya Anda melakukannya, suatu bahasa surgawi akan mulai menggelembung dari rohmu seperti suatu penyaring kopi. Mungkin awalnya hanya terdiri dari satu suku kata. Namun sementara Anda berserah dalam iman untuk mengucapkan suku kata itu, lebih banyak lagi kata-kata yang akan terus datang. Lagi, segala sesuatu diterima dari Allah dengan iman. Karunia berbahasa lidah tidak berbeda. Katakan saja apa yang diberi-Nya kepadamu dengan iman, dan meskipun Anda mungkin mengawali dengan bibir yang gagap, apa yang Anda ucapkan pada akhirnya akan menjadi suatu bahasa yang sepenuhnya berkembang. Tingkatan-Tingkatan Yang Lebih Besar Alasan saya untuk menghabiskan kebanyakan dua bab yang terakhir mendiskusikan karunia berbahasa lidah adalah karena saya percaya Allah menginginkan kita memiliki suatu bahasa surgawi yang menghubungkan kita lebih mendalam kepada-Nya dan menyatukan umat-Nya demi tujuan kerajaan-Nya. Gairah Roh Kudus (kerinduan-Nya) adalah semua laki-laki dan perempuan mengenal Yesus. Ketika kita bertumbuh dalam keintiman dan persahabatan dengan-Nya, Dia akan mengangkat mata kita dan menyingkapkan dunia kepada kita dalam cara pandang yang baru. Kita akan melihat sebuah dunia yang putus asa yang memerlukan Kristus, namun kita juga akan melihat dan mengetahui melalui Roh-Nya bagaimana kita dapat memainkan peran kita dalam memperkenalkan Kristus. BAHASA ROH 169 Saya harap Anda menikmati perkenalan dengan Roh Allah ini. Semua yang telah Anda pelajari dalam pasal-pasal buku ini benar-benar hanyalah suatu cicipan kecil dari-Nya yang tidak terbatas, kekal, keajaibanNya tiada bandingnya – dan Dia rindu membawamu pada tingkatantingkatan yang lebih besar setiap hari di dalam hidupmu. Saya mendorong Anda untuk membaca buku ini lagi dari waktu ke waktu sehingga Roh dapat mempercepat hatimu mengenal-Nya dalam cara yang baru dan lebih mendalam. Roh Kudus bergembira menyingkapkan Yesus kepadamu. Hormatilah kehadiran-Nya dan undanglah Dia ke dalam setiap bidang di hidupmu, bukan hanya bidang “rohani” saja. Dia telah berjanji tidak akan pernah meninggalkan atau membiarkan kamu – nikmatilah janji yang luar biasa itu setiap menit di setiap hari. Ketika Anda membaca firman Allah dan menghabiskan waktu dalam hadirat-Nya, Anda akan mengenal Roh lebih dan lebih intim lagi. Kabar menggembirakan adalah bahwa itu adalah suatu perjalanan tanpa akhir. Akan selalu ada yang lebih banyak yang Dia rindu singkapkan bagi Anda. Jangan berpuas diri dengan apa yang telah Anda dengar, lihat atau ketahui. Tantanglah batas-batas pengertianmu dengan mengizinkan Roh Yesus Kristus untuk memerintah hidupmu. Seraya Anda melakukannya, saya percaya bahwa Anda akan melihat kemuliaan dan kebesaran Allah dibentangkan dalam duniamu seperti yang belum pernah sebelumnya. 170 ROH KUDUS Renungan Hari 1 Berdoa di dalam Roh… Membuka Pintu Kepada Keintiman Yang Lebih Dalam Jika kamu memuji Dia dalam bahasa lidah pribadi, Allah memahamimu… sebab kamu sedang membagikan keintiman hanya antara kamu dan Dia. 1 Korintus 14:2, Alkitab The Messages Berkat paling besar dari berdoa dalam bahasa Roh adalah keintiman yang lebih besar bersama Allah. Tuhan dari semua ci ptaan sangat menginginkan persekutuan dengan kita sehingga Dia menaruh Roh-Nya sendiri ke dalam roh kita, memampukan kita berkomunikasi dengan-Nya pada level-Nya. Sunggun ajaib! Pendeta Kenneth Hagin, Sr., mengatakan, “Allah adalah Roh. Ketika kita berdoa dalam bahasa lidah, roh kita secara langsung berhubungan dengan Allah, yang adalah Roh. Kita sedang berbicara kepada-Nya melalui suatu saluran gaib yang ilahi. …Berkata-kata dalam bahasa lidah kepada orang lain bukan hanya bukti awal dari pemenuhan Roh Kudus, tetapi adalah suatu pengalaman yang terusmenerus sepanjang kehidupan seseorang. Untuk tujuan apa? Untuk menolong kita dalam menyembah Allah. Terus-menerus berdoa dan menyembah Allah dalam bahasa lidah menolong kita lebih menyadari kehadiran-Nya yang berdiam dalam kita. Jika saya dapat menyadari kehadiran berdiamnya Roh Kudus setiap hari,hal itu harus memengaruhi cara saya hidup.” Ketika kita berdoa di dalam Roh, kita tidak berdoa di dalam akal budi kita, tetapi dalam akal budi Allah. Roh-Nya mendoakan kehendak Allah yang sempurna melalui kita! Adalah penting untuk berdoa di dalam Roh dan mendapat makanan dari firman Allah setiap hari, sebab dengan inilah kita terhubung secara intim dengan Dia. Kapan waktu dan di mana tempat khusus Anda untuk bersekutu dengan Allah setiap hari? Bagaimana Roh Kudus menunjukkan kepada Anda kedalaman kasih Pribadi-Nya? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Jika Anda tidak punya suatu waktu atau tempat khusus, berdoalah dan mintalah Roh Kudus kapan dan di mana Dia ingin menemui dan menunjukkan kasih-Nya yang dalam untuk Anda. Apakah Anda tidak menghormati atau memandang rendah karunia berkatakata dengan bahasa lidah? Jika demikian, mengapa? Bagaimana pelajaran ini menolong Anda melihat bahasa Roh dengan lebih positif dan berkuasa? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Jika Anda telah berlaku tidak menghormati atau memandang rendah karunia berkata-kata dengan bahasa lidah, mintalah Allah untuk mengampuni Anda dan memenuhi Anda dengan Roh-Nya sekali lagi. Sebagian orang bergumul menggunakan bahasa lidah dalam doa mereka karena mereka hanya mempunyai satu atau dua kata saja. Apakah ini berlaku untuk Anda? Jika ya, bayangkanlah Roh dengan lembut mengucapkan perkataan-perkataan ini kepadamu: “Aku mengasihimu. Apakah kamu akan mempergunakan apa yang sudah Kuberikan kepadamu? Apakah kamu akan mengasihi dan menghormati-Ku dengan mengucapkan kata-kata yang kamu miliki? Meski pun hanya sedikit,kata-kata itu istimewa antara kamu dan Aku.” Ambillah waktu sejenak dan tanggapilah. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Jangan banding-bandingkan bahasa doamu yang intim dengan doa orang lain. Layanilah kata-kata yang diberikan Roh Kudus kepadamu. Ketika Anda setia dalam perkara-perkara kecil, Dia akan memberimu lebih banyak kata-kata lagi untuk dilayani! Periksalah Matius 25:14-23, berilah perhatian yang lebih pada ayat 20-23. 171 172 ROH KUDUS Renungan Hari 2 Berdoa di dalam Roh… Membuka Kunci Rahasia-Rahasia Allah Pengetahuan tentang rahasia-rahasia Kerajaan Surga telah diberikan kepadamu. …Mereka yang memahami rahasia-rahasia ini akan diberi lebih banyak pengetahuan, dan mereka akan lebih unggul dalam memahaminya…. Matius 13:11-12 Yesus mengatakan Anda telah diberi kesempatan untuk memahai rahasiarahasia dan misteri-misteri kerajaan-Nya. Bagaimana Anda menerima dan memahami rahasia-rahasia ini? Dengan tinggal dalam hubungan dengan Roh-Nya. Misteri-misteri Allah disingkapkan ketika Anda berdoa di dalam Roh dan menghabiskan waktu dengan-Nya. Oswald Chambers adalah seorang penulis,pembicara,juara dalam ketaatan yang intim dengan Allah. Dalam bukunya yang terkenal My Utmost for His Highest (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Pengabdianku Untuk Kemuliaan-Nya, – penerjemah), ia mengatakan, “Apa tanda dari seorang teman? Bahwa ia memberi tahumu rahasianya tentang dukacita? Bukan, melainkan bahwa ia memberi tahumu rahasia-rahasianya tentang sukacita. Banyak orang yang akan menceritakan rahasia mereka tentang dukacita, tetapi tanda terakhir dari keintiman adalah menceritakan rahasia-rahasia tentang sukacita.” Apa salah satu dari rahasia Allah yang paling menakjubkan yang dinyatakan Roh kepadamu? Mengapa hal itu istimewa? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Apakah Anda membagikan pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan kerinduankerinduan pribadi kepada Roh Kudus? Apakah Anda pernah berbicara dengan-Nya mengenai impian-impian atau kesedihan-kesedihan terbesarmu? Mereka yang bersahabat menceritakan hal-hal itu. Berhentilah sejenak dan bagikanlah sesuatu yang intim dengan Dia – sesuatu yang berharga di hatimu yang yang tidak kamu bagikan sebelumnya atau belum disebutkan dalam suatu waktu yang lama. ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Jika Anda tidak membagikan sesuatu kepada Roh Kudus secara intim, mengapa? Mintalah Dia untuk menunjukkan kepadamu apa yang sedang menghalangimu dan untuk menolongmu merasa merdeka untuk membagikan isi hatimu. Berkomunikasi dengan Allah tidaklah hanya berbicara; namun juga mendengarkan. Di perlukan suatu keseimbangan dari keduanya. Jika kita tidak mengambil waktu untuk mendengarkan, kita tidak dapat mendengar apa yang sedang dikatakan Roh. Chambers melanjutkan: “Pernahkah kita membiarkan Allah memberi tahu kita apa pun tentang sukacita-Nya,atau apakah kita sedang menceritakan rahasia-rahasia kita kepada Allah terus-menerus sehingga kita tidak meninggalkan ruang apa pun bagi-Nya untuk berbicara kepada kita? Pada permulaan kehidupan Kristen kita, kita di penuhi dengan permintaan-permintaan kepada Allah, kemudian kita sadari bahwa Allah menginginkan kita masuk ke dalam suatu hubungan dengan diri-Nya. Dia ingin kita berhubungan dengan tujuan-tujuan-Nya. Apakah kita telah sedemikian menyatu dengan gagasan doa Yesus Kristus –- “Jadilah kehendak-Mu” -– sehingga kita menangkap rahasiarahasia Allah?” Allah mengatakan untuk segala sesuatu ada waktunya, yang termasuk waktu untuk berbicara dan waktu untuk diam di dalam doa (lihat Pengkhotbah. 3:1-7). Tanyalah Roh Kudus, “Apakah aku terus-menerus bicara selama berdoa? Apakah aku memberi-Mu waktu untuk menyatakan rahasia-rahasia-Mu? Apakah Engkau sedang terus mencoba memberi tahuku sesuatu karena aku tidak cukup tenang untuk mendengar? Jika demikian, apa yang hendak Engkau katakan?” Berdiam dirilah dan dengarkanlah. Apa yang sedang disampaikan Roh Kudus kepadamu? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Inilah doaku. Bahwa Allah…akan memberimu hikmat rohani dan pengertian untuk lebih mengenal Dia: sehingga kamu boleh menerima penerangan dari dalam roh yang akan membuat kamu menyadari alangkah besarnya pengharapan yang ke dalamnya Dia sedang memanggil kamu – kebesaran dan semarak warisan yang dijanjikan kepada orang-orang Kristen – dan betapa hebat kuasa yang tersedia bagi kita yang percaya kepada Allah. Efesus 1:17-19, Alkitab Phili ps 173 174 ROH KUDUS Renungan Hari 3 Berdoa di dalam Roh… Menghasilkan Kedamaian Batin Tetapi Roh Kudus menghasilkan buah ini di dalam kehidupan kita: … damai sejahtera…. Galatia 5:22, Alkitab NLT Apakah artinya damai sejahtera? Kadang-kadang mengetahui sesuatu itu tidak menolong kita untuk sungguh-sungguh mengetahui yang sebenarnya. Kedamaian yang sejati, kedamaian yang diberikan Yesus melalui Roh-Nya, bukanlah mengenai suatu rekening bank yang banyak, kesehatan yang sempurna, sebuah rumah yang indah dan harta kekayaan yang sangat banyak, atau hubungan-hubungan yang tidak mengalami konflik. Kedamaian sejati – damai Allah – tidak ditetapkan oleh situasi atau keadaan dari luar. Itu adalah ketenangan di tengah-tengah kesulitan. Itu adalah kemampuan untuk bertahan secara mental, emosi, fisik, serta ketenangan rohani dan tenang di tengah-tengah permasalahan. Berhentilah dan tanyalah dirimu sendiri, Apa pengertian saya akan kedamaian? Di mana kedamaian saya berlabuh? Bagaimana pengertian saya akan kedamaian berbeda dari kedamaian sejati dari Roh? Apa yang perlu diubah? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Melalui pengorbanan Kristus, kita diberi kedamaian bersama Allah. Melalui pemenuhan Roh Kudus, kita diberikan kedamaian dari Allah. Yesus sendiri berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yohanes 14:27). Apa yang hendak kita lakukan dengan damai yang diberikan kepada kita oleh Sang Raja Damai? Hendaklah damai sejahtera (keharmonisan jiwa yang datang dari) Kristus memerintah (bertindak seperti wasit yang terusmenerus) dalam hatimu [memutuskan dan menentukan hingga akhir semua pertanyaan yang timbul di dalam pikiranmu, dalam keadaan penuh kedamaian] karena untuk itulah kamu [anggota Tubuh Kristus] telah di panggil [hidup] menjadi satu tubuh (Kolose 3:15). Bayangkanlah diri Anda sebagai seorang pemukul yang melangkah ke home plate dalam permainan baseball. Di belakangmu berjongkok Wasit Perdamaian, dan setiap bola yang dilemparkan si pelempar adalah suatu keputusan yang harus kamu ambil. Sekarang dengan hati-hati, bacalah kembali Kolose 3:15. Seberapa pentignyakah suara wasit? Apa yang sedang disampaikan Roh Kudus kepadamu tentang membiarkan-Nya menjadi Wasit Perdamaian bagimu? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Cara yang terutama bagaimana Roh menuntun kita ke dalam kehendak Allah yang sempurna adalah melalui suatu perasaan damai di dalam batin. Inilah yang dimaksudkan Alkitab ketika dikatakan, “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita” (Roma 8:16). Keputusan-keputusan apa yang sedang Anda hadapi sekarang ini sehingga Anda memerlukan Allah untuk menuntunmu? Berhentilah sejenak dan berdoalah di dalam Roh. Lalu nantikanlah kesaksianNya akan damai sejahtera. Apa yang sedang disampaikan-Nya kepadamu? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 175 176 ROH KUDUS Renungan Hari 4 Berdoa di dalam Roh… Melepaskan Hikmat dan Petunjuk Jika kamu ingin mengetahui apa yang diinginkan Allah untuk kamu lakukan, tanyalah Dia, dan Dia akan memberi tahumu dengan gembira, sebab Dia selalu siap memberikan suatu persediaan hikmat yang melimpah-limpah kepada semua orang yang meminta kepada-Nya; Dia tidak akan merasa tersinggung karenanya. Yakobus 1:5, Alkitab TLB Siapa Pemberi hikmat dan petunjuk? Roh Kudus.Yesaya menyebut-Nya Roh hikmat dan pengertian,Roh pengetahuan,dan Roh nasihat. Yesus mengatakan Dia adalah Guru kita yang akan menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran. Di manakah Guru kita ini tinggal? Di dalam kita, bait-Nya. Kapanpun Anda kekurangan hikmat mengenai apa yang perlu dilakukan, berdoalah dengan akal budimu dan di dalam Roh, dan Dia akan memberimu petunjuk yang Anda perlukan! Sediakanlah waktu untuk merenungkan janji-janji yang dahsyat ini, dengan mengingat bahwa Tuhan dan Roh adalah sama adanya. Beginilah firman TUHAN, …”Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.” (Yesaya 48:17). Dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: “Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri. (Yesaya 30:21). Aku [Tuhan] hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu (Mazmur 32:8). Sang Teman, yaitu Roh Kudus yang akan diutus Sang Bapa karena permintaan-Ku,akan membuat segala sesuatu menjadi jelas bagimu (Yohanes 14:26, Alkitab The Message). Ketika Roh Kebenaran itu datang, Dia akan menuntun kamu ke dalam seluruh kebenaran (Yohanes16:13, Alkitab NLT). Tunjukkanlah padaku jalan mana yang harus kutempuh, ya Tuhan; tunjukkanlah jalan yang benar bagiku untuk kujalani. Pimpinlah aku; ajarlah aku; sebab Engkaulah Allah yang memberiku keselamatan. Aku tidak mempunyai pengharapan yang lain selain Engkau. …Dia akan mengajarkan jalan-jalan yang benar dan terbaik kepada mereka yang merendahkan hati berbalik kepada Dia. …Di manakah orang yang takut akan Tuhan? Allah akan mengajarinya bagaimana untuk memilih yang terbaik (Mazmur 25:4-5, 9, 12, Alkitab TLB). Untuk tujuan apa Anda memerlukan hikmat dan petunjuk? Apakah itu pekerjaan Anda? Kesehatan Anda? Perkawinan Anda? Anak-anak Anda? Keuangan Anda? Persahabatan Anda? Apa pun situasinya, berusahalah menjalankan langkah-langkah ini: 1. Buatlah permintaan Anda yang spesifik akan hikmat dari Allah, berterimakasih kepada-Nya atas petunjuk-Nya di masa lalu (lihat Fili pi 4:6-7). 2. Berdoalah di dalam Roh. Gunakanlah karunia berbahasa lidah untuk berdoa selama dan segairah yang diinginkan oleh Roh untuk berdoa melalui Anda (lihat Efesus 6:18; Roma 8:26-27). 3. Mintalah Roh untuk menafsirkan. Dia akan menyingkapkan rahasia tentang apa yang baru saja Anda doakan (lihat 1 Korintus 14:13). 4. Tuliskanlah apa yang Dia nyatakan (dengan menyadari bahwa penyataan itu mungkin tidak datang saat itu juga,tetapi pasti datang). 5. Mintalah anugerah dari Roh Kudus untuk bertindak dalam petunjuk yang Dia berikan. Kebutuhan terbesarku akan hikmat dan petunjuk adalah ____________________________________________________________________ Ini adalah hikmat dan petunjuk yang diberikan Roh Kudus kepadaku: ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ 177 178 ROH KUDUS Renungan Hari 5 Berdoa di dalam Roh… Menguatkan dan Membangun Anda Seseorang yang berkata-kata dengan bahasa lidah dikuatkan secara pribadi… 1 Korintus 14:4, Alkitab NLT Mengapa sang musuh berjuang sedemikian keras untuk menahan Anda dari berdoa dalam bahasa lidah? 1 Korintus 14:4 memberikan suatu alasan yang kuat: ia tidak ingin Anda dikuatkan. Semakin kuat Anda di dalam roh, semakin kuat Anda bagi Kristus – dan semakin besar Anda menjadi ancaman bagi kerajaan Setan. Sama seperti dinamo mobil Anda mengisi baterai Anda, berdoa di dalam Roh mengisi roh Anda. Ia mengusir ketakutan,depresi,dan hal-hal negatif. Ia membangun Anda dengan cara yang tidak dapat diungkapkan. Ketika Anda berdoa dalam bahasa lidah, Anda menambah kemampuanmu untuk menjadi rumah kehadiran dan kuasa Allah. Apakah Anda secara teratur atau jarang berdoa di dalam Roh? Jika secara teratur, seberapa sering dan berapa lama? Jika jarang, mengapa? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Apa yang terjadi di dalam dirimu ketika Anda menginvestasikan waktu untuk berdoa dalam bahasa lidah? Apa buah dan penyataan diri yang lain dari Roh Kudus yang telah Anda saksikan sebagai hasilnya? Bagaimana hal ini mendorong Anda untuk berdoa? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Bagaimana Anda biasanya menanggapi situasi yang penuh tekanan dan menguras pikiran? Apakah Anda sudah mencoba berdoa di dalam Roh? Berhentilah sejenak dan berdoalah, “Roh Kudus, ubahlah tanggapanku yang biasa dan negatif menjadi respon yang luar biasa dan positif dengan berdoa dalam bahasa lidah. Penuhilah aku dengan diri-Mu seperti yang belum pernah sebelumnya!” ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Tindakan-tindakan apa yang disampaikan Roh Kudus kepadamu yang akan membuat-Nya menjadi suatu bagian yang lebih besar dari kehidupanmu setiap hari? Tuliskanlah, dan lakukanlah. Tidak diragukan, sang musuh telah membawa pemikiran-pemikiran ke dalam benakmu dan menghasut perasaan di dalam tubuhmu untuk menahan Anda dari berdoa di dalam bahasa lidah. Ia melakukan ini kepada kebanyakan orang percaya. Berikut ini adalah sejumlah alasan yang biasa dan dalih-dalih yang ia tawarkan. Terdengar tak asing? Tuliskanlah alasan lain yang dapat Anda pikirkan; lalu berdoalah dan mintalah dari Roh Kudus suatu jawaban yang dikuatkan Allah kepada setiap dusta yang dibawa oleh sang musuh. Itu bukan Allah; kamulah yang membuat-buatnya. ____________________________________________________________________ Saya merasa/terdengar sangat lucu. ____________________________________________________________________ Kamu hanya sedang mengulang-ulang apa yang dikatakan oleh seseorang. ____________________________________________________________________ Ini tidak akan membawa kebaikan apa pun. ____________________________________________________________________ Saya hanya merasa tidak suka berdoa dalam bahasa lidah. ____________________________________________________________________ Yang saya punya hanya satu atau dua kata. ____________________________________________________________________ Apa yang akan di pikirkan si Anu jika mereka mendengarku? ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Sahabat, jangan biarkan sang musuh meni pumu dengan berpikir engkau tidak seharusnya berdoa di dalam bahasa lidah. Buanglah pikiran-pikirannya dan lewatkanlah perasaan-perasaan itu. Bukalah mulutmu setiap hari dan “dengan hati-hati bangunlah dirimu sendiri dalam imanmu yang paling suci ini dengan berdoa di dalam Roh Kudus” (Yudas 20, Alkitab The Message). 179 180 ROH KUDUS Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 5. 1. Berdoa di dalam bahasa lidah (bahasa Roh) sangat bermanfaat. Ambillah beberapa saat untuk menyebut sebanyak mungkin manfaatnya yang dapat Anda ingat. Dari beberapa manfaat ini,yang mana yang paling bernilai bagi Anda pada saat ini di dalam hidupmu? Jika Anda merasa nyaman, bagikanlah apa alasannya. 2. Satu alasan mengapa Allah memberi kita karunia berbahasa lidah adalah untuk menjaga sang musuh agar tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Allah adalah Maha Tahu; Setan tidak. Setan tidak memahami frekuensi ilahi dari bahasa Roh. Bagikanlah suatu peristiwa(-peristiwa) khusus ketika Anda berdoa di dalam bahasa lidah (bersyafaat) dan mengatasi rencana si jahat di dalam hidupmu atau di dalam kehidupan orang lain. Pemimpin: Ayat-ayat Alkitab untuk di pikirkan: Lukas 10:19; Efesus 6:10-18; 2 Korintus 10:3-5; Matius 11:12; Wahyu 12:11. Berdoalah di dalam Roh pada segala waktu dan di setiap kesempatan. Tetaplah berjaga-jaga dan tekunlah di dalam doa-doamu untuk setiap orang percaya di manapun. Efesus 6:18, Alkitab NLT 3. Ketika kita membutuhkan hikmat atas apa yang perlu dilakukan dalam sebuah situasi,berdoa di dalam Roh Kudus adalah suatu kunci yang sangat penting untuk menerima petunjuk ilahi. Bacalah dengan teliti Amsal 20:5; 1 Korintus 14:13 dan Yohanes 7:38-39. Jelaskanlah bagaimana berdoa di dalam bahasa lidah melepaskan petunjuk Allah, yang telah tertanam di dalam hati kita. 4. Tinggal dalam persekutuan dengan Pribadi Roh Kudus membiarkan “misteri-misteri” yang tersebunyi disingkapkan. Misteri-misteri ini termasuk hal-hal seperti ke mana kita seharusnya bergereja, siapa yang seharusnya kita nikahi, pekerjaan mana yang seharusnya diambil, rumah mana yang seharusnya dibeli, bagaimana berdoa untuk orang lain, bagaimana menjadi pasangan atau orang tua yang lebih baik,dan bagaimana berhubungan dengan kesulitan-kesulitan di tempat kerja. Jika Anda mau, bagikanlah dengan kelompok tentang bagaimana berdoa di dalam Roh telah membuka jawaban kepada salah satu atau beberapa situasi ini bagi Anda. 5. Dalam 1 Korintus 14:15,kita melihat bahwa ada kelebihan dari berdoa di dalam Roh dan berdoa dengan akal budi. Apa sajakah manfaat dari berdoa dengan akal budi? Bagaimana berdoa di dalam Roh dapat menolong kita berdoa dengan lebih akurat di dalam akal budi kita? 6. 1 Tesalonika 5:17 menyuruh kita “berdoa tanpa henti.” Apakah ini berarti kita harus berdoa dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu? Atau apakah itu menunjuk pada sesuatu yang lain? Bacalah 1 Tesalonika 5:16-19 dan diskusikanlah apa yang sedang disampaikan Allah kepada kita. 7. Sebagian orang percaya yang di penuhi Roh Kudus memandang rendah atas mereka yang tidak menerima karunia yang menakjubkan ini – memperlakukan mereka sebagai orang Kristen kelas dua. Apakah Anda pernah di perlakukan seperti ini? Jika ya, bagaimana hal itu berdampak pada hubunganmu dengan Allah dan dengan orangorang percaya lain? Apakah Anda pernah memperlakukan orang lain dengan cara yang sama, secara sadar atau tidak? Seperti apa seharusnya sikap kita terhadap pemenuhan Roh Kudus? 181 182 ROH KUDUS CATATAN ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ __________________________________________________________ BAHASA ROH RINGKASAN BAB: • Ungkapan keintiman dengan Roh, termasuk berdoa di dalam bahasa lidah,memiliki suatu waktu dan tempat yang tepat. • Jangan mengabaikan, menganggap rendah, atau menjauhkan diri dari karunia berbahasa lidah karena sejumlah orang telah menyalahgunakannya. • Ketika Anda berdoa dalam bahasa lidah, Anda sedang membicarakan rahasia-rahasia Allah, dan Anda dapat meminta-Nya untuk memberimu penafsiran dari doadoamu. • Kuasa Roh diberikan kepada orang-orang yang merendahkan diri. Kerendahan hati membuka pintu pada rahasia-rahasia Allah. • Kita dapat berdoa dalam Roh ketika kita membutuhkan hikmat, rindu untuk menyembah Allah dalam suatu level yang lebih mendalam, atau akan bersyafaat bagi orang lain. Roh Kudus akan meluaskan kemampuan kita secara berli pat-li pat dalam semua bidang ini. • Petunjuk Allah sering kali datang dalam bentuk kedamaian; ketika kita berdoa di dalam Roh dan memiliki damai sejahtera mengenai sesuatu, Roh Kudus sedang bersaksi bersama dengan roh kita dan memberi tahu kita untuk bergerak maju. • Berdoa dalam bahasa lidah itu menyegarkan, mempermudah, dan membangun keseluruhan diri kita. Ambillah waktu untuk berdoa di dalam bahasa Roh setiap hari! 183 Bab Tambahan TANYA JAWAB Bahan berikut ini diadaptasi dari sebuah sesi siaran langsung dari Tanya Jawab dengan John dan Lisa Bevere. Sesi ini tersedia dalam bentuk audio dan video sebagai bagian dari Seri Messenger dengan topik Roh Kudus: Sebuah Pengantar. Lisa: Anda mengatakan bahwa sebagian gereja telah menjadi begitu fokus untuk mengembangkan suasana sehingga mereka mengabaikan kehadiran Roh Kudus. Banyak gereja ingin tahu bagaimana mereka dapat mengundang kembali kehadiran Roh Kudus – tanpa membawa kembali “keanehan” atau kebaktian-kebaktian panjang yang tidak perlu. Bagaimana mereka dapat melakukannya? John: Minta saja. Seperti saya katakan sebelumnya, Roh Kudus adalah seorang yang lembut. Dia menyerahkannya pada kita untuk memulai. Dalam banyak kesempatan, ketika saya sedang melayani di gerejagereja dan orang-orang maju ke depan untuk menerima keselamatan, saya akan berkata, “Roh Kudus, tolong jamah mereka.” Diperlukan hanya beberapa saat sebelum kehadiran-Nya dinyatakan dan orang-orang di seluruh altar mulai menangis. Saya selalu menyukainya, karena Alkitab berbicara tentang mengecap karunia surgawi (lihat Ibrani 6:1-6), dan saya dapati bahwa kecil kemungkinan bagi orang-orang untuk kembali kepada hidup lamanya yang bercela jika mereka telah mengecap karunia surgawi – penyataan kehadiran Roh Kudus. Pernah saya berada di sebuah gereja besar yang telah beralih dari beberapa bentuk atau manifestasi yang mungkin mengingatkan kita pada kebaktian-kebaktian kharismatik yang lama. Dalam salah satu pertemuan, Roh Allah menyatakan kehadiran-Nya. Orang-orang menangis di seluruh tempat kudus itu; kehadiran Allah begitu nyata. Tuhan berkata kepadaku, “Sekaranglah waktunya memberi tahu mereka untuk bersyukur dan memuji Allah.” Saya melakukannya dan kemudian menutup kebaktian itu. Sesudah itu, sang pendeta berkata, “Wow! Tadinya saya berpikir, Sekarang kami akan melanjutkan kebaktian satu jam lagi. Kami akan melihat hal-hal yang aneh terjadi, seperti yang dulu terjadi.” Katanya, “Saya suka bagaimana Allah memimpinmu. Saat Anda katakan bahwa Allah telah menyelesaikan apa 186 ROH KUDUS yang sedang Dia kerjakan, saya benar-benar dapat merasakannya, seperti Dia telah menyelesaikan tujuan-Nya. Saat itulah ketika Anda berkata, ‘Mari menutup kebaktian.’” Saya telah melihat penyataan kehadiran Roh Allah datang selama dua menit dan memengaruhi orang-orang dengan begitu dalam. Lisa: John dan saya punya percakapan ini baru-baru ini. Kadang-kadang kita hanya memiliki tiga puluh lima menit untuk berkhotbah dalam suatu kebaktian. Tetapi sebenarnya yang tiga puluh lima menit itu adalah milik kita. Karena itu dari pada berkhotbah selama tiga puluh lima menit… John: Berkhotbahlah tiga puluh menit. Lisa: Berkhotbahlah tiga puluh menit. Atau berilah waktu sejenak Roh Kudus di tengah-tengah khotbah Anda. Berilah ruang bagi Kudus untuk benar-benar menyatakan jalan-Nya. Kadang-kadang, pendeta sibuk berusaha menutupi semua bidang sehingga mereka membiarkannya dipenuhi oleh Roh Kudus. bagi Roh para lupa Lisa: Anda telah banyak membagikan tentang apa artinya ketika Roh Kudus “memenuhi kita,” tetapi apa yang terjadi ketika Dia mencegah kita? Seperti apa tampaknya? John: Kitab Kolose menyuruh kita, “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu” (lihat Kol. 3:15). Lalu Roma 8 berkata, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (ayat 14). Kata anak pada ayat ini – yang menunjuk kepada laki-laki dan perempuan – adalah kata Yunani huios, yang berarti “anak-anak yang dewasa.” Tidak setiap orang Kristen dipimpin oleh Roh. Banyak orang yang dipimpin oleh emosi mereka, intelektualitas mereka, atau oleh situasi atau keadaan sekitarnya. Allah sedang mengatakan bahwa anak-anak lelaki dan perempuan dewasa dipimpin oleh Roh. Bagaimana Roh memimpin kita? Dia bersaksi di dalam roh kita (ayat 16). Jadi, dengan kata lain, katakanlah saya ingin pergi ke suatu kota, dan saya merasakan suatu gangguan, rasa gatal – hampir memerihkan – menggaruk-garuk dalam roh saya… Lisa: Apakah itu pernah terjadi, bahwa Anda benar-benar pergi ke suatu tempat yang tidak seharusnya? John: Ya. Lisa: Apa buah yang dihasilkannya? John: Buahnya adalah bahwa saya berkata, “Aku tidak akan melakukannya lagi”! Itu adalah suatu bencana. Saya telah belajar bahwa jika saya TANYA JAWAB 187 memperoleh tanda-tanda seperti itu, saya harus berhenti. Sekarang, saya berada di dalam suatu situasi di mana saya setuju untuk pergi ke suatu pertemuan dan setelahnya merasa sepertinya Tuhan tidak ingin saya pergi, tetapi saya telah menyetujuinya. Kata saya, “Tuhan, firman-Mu berkata bahwa saya harus menjadi seorang pria yang bersumpah dengan perkataan saya sendiri dan tidak berubah. Saya harus pergi ke pertemuan ini. Saya membutuhkan-Mu untuk melindungiku.” Dia tidak marah padaku karena hal itu. Perjalanan itu tidaklah hebat, tetapi saya dapat merasakan perlindungan-Nya. Namun, adalah lebih baik bagiku untuk terlebih dahulu mengenali tanda ini: Jangan lakukan itu. Kamu tak ingin pergi ke sana. Itu benarbenar luar biasa – Anda dapat mengenalinya. Begitu lazim. Dan semakin lama Anda berjalan bersama-Nya, Anda akan semakin peka dengannya. Lisa: Anda bicara mengenai Dr. Cho dan hal-hal luar biasa yang telah ia lakukan, bagaimana ia telah memenuhi dirinya sendiri dengan berdoa di dalam Roh Kudus. Saya juga tahu salah satu kunci yang tidak dimengerti banyak orang adalah bahwa Dr. Cho mengatakan “tidak” kepada banyak hal sehingga ia dapat menjaga waktunya bersama dengan Roh. Roh Kudus akan mengatakan “tidak” pada kita terhadap beberapa hal yang mungkin agar Dia dapat melakukan suatu hal yang tidak mungkin di dalam hidup kita. John: Anda akan memperhatikan bahwa dalam kitab Kisah Para Rasul, mereka dipenuhi dengan Roh Kudus dalam pasal dua, namun kemudian Petrus “penuh dengan Roh Kudus “ berbicara kepada para penguasa dalam Kisah Para Rasul 4:8, dan orang-orang percaya “penuh dengan Roh Kudus” dalam Kisah Para Rasul 4:31. Dipenuhi dengan Roh bukanlah suatu peristiwa yang terjadi hanya satu kali. Allah berkata, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur… tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh” (lihat Efesus 5:18). Itu bukan berarti bahwa kita mengalami kebocoran; namun karena kita ingin dipenuhi dengan Roh secara terus-menerus. Ada banyak waktu dalam pernikahan kita ketika kita dipenuhi cinta satu sama lain. Kemudian ada juga waktu-waktu yang lain di mana kita jauh satu sama lain dan kita harus dipenuhi kembali dengan cinta. Lisa: Anda harus melakukannya dengan sengaja. John: Itu disengaja. Maka, tetaplah penuh. Dipenuhi dengan Roh adalah suatu hal yang berkelanjutan. Dan ketika Anda dipenuhi dengan Roh, itu akan menyatakan diri dengan mazmur, nyanyian pujian, dan lagu-lagu rohani (lihat Efesus 5:18-20). Anda akan temukan diri Anda bernyanyi saja. Saya telah banyak bernyanyi dalam minggu ini… 188 ROH KUDUS Lisa: Mematikan TV. John: Ya, mematikan TV. Lisa: Batasilah hal-hal lain yang akan menguras diri Anda. Lisa: Dapatkah semua orang percaya menjalankan karunia-karunia rohani, atau hanya para pendeta saja? John: Saya percaya setiap orang percaya mempunyai kemampuan untuk menjalankan karunia apa pun dari Roh Kudus. Jika seseorang memerlukan suatu mukjizat yang besar, karunia mengerjakan mukjizat itu dapat datang pada setiap orang percaya. Allah juga menempatkan karunia-karunia khusus dalam kehidupan orang-orang tertentu, dan karunia-karunia itu bekerja ke manapun mereka pergi. Lisa dan saya mengenal seseorang dengan suatu karunia kesembuhan yang mengizinkannya secara khusus melakukan pelayanan kesembuhan kepada mereka yang sakit jantung. Orang-orang dengan sakit jantung akan bepergian dari seluruh negara untuk menghadiri pertemuan yang diadakannya, dan mereka akan disembuhkan. Karunia penyembuhan dalam hidupnya menolongnya menyelesaikan pelayanan yang untuknya ia dipanggil. Tetapi saya juga berpikir tentang teman saya yang lain yang putranya tenggelam di sebuah bak mandi. Ia disetrum, dan ia mati selama 45 menit. Teman saya berkata, “John, saya berdoa selama tiga puluh menit, dan tidak terjadi apa pun. Para dokter dan perawat sudah muak. Lalu sesuatu muncul di kepalaku. Seseorang yang lain melihat melalui mataku, dan saya berkata kepada putraku, ‘Kamu akan hidup, tidak mati.” Dan anaknya bangkit dari kematian. Ia percaya itu adalah “karunia iman” yang datang atasnya. Karunia itu dibutuhkan pada saat itu. Lisa: Dan ia bukanlah seorang pendeta pada saat itu. John: Ia adalah seorang pegawai kepolisian. Lisa: Dan ia tidak sedang memimpin suatu kebaktian. John: Ia baru saja pulang dari kebaktian di mana ia untuk pertama kalinya pernah berkhotbah selama hidupnya. Lisa: Apa yang ingin saya perjelas adalah… John: Orang-orang percaya. Setiap orang percaya. TANYA JAWAB 189 Lisa: Setiap orang percaya yang dipenuhi dengan Roh Kudus, pada saat apa pun dalam kehidupan mereka. John: Dan Anda tidak harus menunggu sebuah karunia kesembuhan. Yesus berkata, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: dalam nama-Ku, mereka akan meletakkan tangan di atas orang-orang sakit” (lihat Markus 16:17-18). Itu menunjuk pada peristiwa ketika Anda mendoakan doa iman untuk kesembuhan seseorang. Allah akan menghormatinya karena Dia menghormati firman-Nya. Lisa: Anda tidak harus menunggu sampai para pendeta menempatkanmu di mimbar. Anda tidak harus menunggu sampai Anda menyudutkan seseorang di teras gereja. Anda benar-benar dapat membawa kuasa Allah, janji-janji Allah ke dalam duniamu yang biasa setiap hari. Dan jika Anda merasa dipimpin oleh Roh untuk berbicara dengan seseorang, atau menyentuh seseorang, atau berdoa bagi seseorang, atau bermurah hati kepada seseorang – mungkin kita harus mulai dengan menjadi seorang permurah – itu akan luar biasa. Kita dapat melakukannya. John: Dan itu adalah salah satu karunia – karunia memberi, kemurahan hati. Lisa: Kita tahu Roh Kudus datang untuk menyatakan Yesus. Jadi, ketika kita berbicara tentang penyataan-penyataan yang telah kita lihat dalam dua dekade terakhir ini – goncangan, tertawa, berguling-guling di lantai, dan jatuh – bagaimana hal-hal itu menyatakan Yesus? John: Baiklah, Alkitab berbicara mengenai tanda-tanda yang tidak biasa, tetapi biasanya itu terjadi untuk suatu waktu yang singkat. Ada waktu ketika tanda-tanda dan keajaiban yang tidak biasa terjadi, dan mereka mendapatkan perhatian orang-orang dan mengarahkan mereka kepada Yesus. Apa yang membuat saya merasa sangat, sangat tidak suka adalah ketika orang-orang lebih tertarik pada penyataan-penyataan itu dari pada dengan Dia yang melakukannya. Suatu kali ketika saya sedang berada di Singapura, seorang penginjil kesembuhan datang ke gereja di mana saya sedang melayani. Ia memiliki suatu karunia yang dinyatakan dengan orang-orang yang tertawa secara histeris. Dalam pelayanan kami, saya dapat merasakan bahwa kehadiran Allah akan tercurah di gereja yang besar ini. Tiba-tiba, orang-orang mulai tertawa, dan rasanya seperti Anda baru saja memukul paku-paku ke sebuah papan tulis – itulah yang saya rasakan dalam roh saya. Lisa: Jadi, itu adalah hal yang benar, tetapi mungin pada saat yang salah? 190 ROH KUDUS John: Saya katakan, “Berhenti! Anda terlena dengan penyataan Allah ini. Anda tidak mengikuti Roh Allah. Itu bukanlah yang Dia ingin kerjakan di sini. Dia hendak menjamah orang-orang secara mendalam dengan rasa takut akan Tuhan. Sekarang, kita berharap bahwa Roh Allah akan kembali dan melayani kita.” Lalu saya meminta mereka berdoa kembali. Roh Allah datang dan orang-orang di seluruh bangunan itu mulai menangis. Apa yang terjadi dalam situasi di mana penyataan diri Allah menjadi suatu kejijikan adalah ketika orang-orang mulai memamerkan diri. Suatu pasangan tidak akan berhubungan intim di hadapan setiap orang. Itu seperti orang-orang yang ingin membawa keintiman yang telah diberikan Allah dan memamerkannya, seolah-olah mereka sedang berkata, “Lihat ini! Kami rohani.” Saya temukan bahwa semakin saya mengenal Roh Kudus, semakin saya ingin melindungi-Nya (karunia-karunia-Nya, kemampuan-Nya, dan kuasa-Nya) dengan suatu cara penuh rasa hormat, bukan dengan suatu cara yang memadamkan Dia. Alkitab berbicara tentang memadamkan Roh di dalam 1 Tesalonika 5:19-21. Pemadaman Roh terjadi ketika Anda memadamkan kuasa-Nya dan karunia-karunia-Nya. Jangan lakukan itu! Tetapi sungguh-sungguhlah menghormati Dia. Jangan pertontonkan Dia seolah-olah Dia hanyalah suatu pengaruh atau kuasa yang murahan. Lisa: Saya ingin mengatakan bahwa kita sedang memohon dan mengundang Allah untuk melakukan apa pun yang Dia ingin lakukan. Saya temukan bahwa Roh Kudus kadang-kadang akan melakukan sesuatu dengan suatu cara atau waktu yang mungkin membuat kita merasa tidak nyaman, tetapi tidak pernah dengan paksaan, tidak pernah direncanakan, tidak pernah menjengkelkan. Kehadiran-Nya tidak pernah menujukan perhatian jadi berfokus kepada orang-orang, melainkan menujukan perhatian kepada Allah – dan biasanya ada suatu suasana dan sebuah kehadiran di sana. Baru-baru ini saya bersama dengan sekelompok orang dari berbagai denominasi gereja yang berbeda. Saya mendengar beberapa orang dari mereka mencemooh penyataan-penyataan yang saya percaya benar-benar nyata pada suatu waktu, dan kemudian barangkali diteruskan dengan harapan bahwa Allah akan terus memberkati apa yang telah Dia berkati sebelumnya. Fungsinya telah menyimpang, namun bentuknya masih tetap, dan orang-orang ini sedang mengejeknya. Kami tidak sedang mengejek apa pun dari penyataan diri Allah ini. Kami menginginkan segala sesuatu yang dimiliki oleh Roh Kudus, tetapi kami menginginkannya di dalam iman. Kami menginginkannya dalam keteraturan yang patut, dan kami menginginkannya disertai dengan kehadiran Allah. Lisa: Apakah mungkin bagi seseorang untuk benar-benar merasa ia memiliki damai sejahtera tentang sesuatu, namun itu tidak datang dari Allah? TANYA JAWAB 191 John: Ya. Benar sekali. Jika Anda melihat Yehezkiel 14, Allah berbicara tentang orang-orang yang datang kepada-Nya dengan berhala-berhala di dalam hati mereka. Sekarang, apa yang menjadi suatu berhala? Berhalaberhala Perjanjian Baru adalah keserakahan (lihat Kolose 3:5), menginginkan sesuatu secara tidak benar. Orang-orang dengan berhala-berhala dalam hati mereka bahkan akan pergi kepada seorang nabi dan berkata, “Tolong berdoalah untukku dan sampaikanlah firman Tuhan kepadaku.” Allah berkata, “Aku akan menjawab mereka menurut banyaknya berhala-berhala di dalam hati mereka” (Lihat Yehezkiel 14:4). Ketika saya masuk ke dalam hadirat Allah dan menanyakan sesuatu, saya harus memastikan bahwa hatiku bersikap netral. Ada banyak waktu ketika saya tidak melakukan hal ini. Karena hati saya tidak bersikap netral, saya memiliki kedamaian yang bukan berasal dari Allah, dan itu membuat saya banyak menderita. Itulah sebabnya saya begitu gembira karena Lisa dan saya berada dalam dua kota yang berbeda di awal-awal masa kami berpacaran. Kami mengambil tiga puluh hari berdoa mengenai apakah kami sebaiknya bergerak maju dalam hubungan tersebut, dan saya begitu terpikat kepadanya sehingga diperlukan barangkali dua puluh lima hari untuk tidak membiarkan keterpikatan itu menguasai saya. Tetapi saya sampai pada satu titik dalam tiga puluh hari itu bahwa jika Allah berkata, “Tidak,” saya akan menerimanya dengan baik. Saya tahu, bagi saya itu akan berarti Dia memiliki seorang yang lain dan akan ada orang yang lain baginya. Begitu saya tiba pada titik netral ini, saya benar-benar mulai mendengarkan. Jika saya masuk ke ruang doa saya dan saya merasa bahwa saya tidak netral, saya harus membereskannya, dengan firman Allah dan doa, hingga saya bersikap netral. Saya harus dapat mendengarkan ya atau tidak, sebab jika saya bersandar pada satu atau lain cara, saya akan mendapatkan suatu kedamaian yang palsu. Lisa: Kami telah melakukan ini berkali-kali dalam kehidupan kami ketika kami berpikir, Ini harus begini, ini harus begitu, ini akan ke sana – dan kemudian menyadari tak satu pun dari situ yang benar. Kami harus menghapus seluruh papan tulis dan berkata, “Tuhan, apa pun yang Kau mau.” Anda bicara tentang semacam pengetahuan yang datang dari Roh. Ketika saya sedang mempelajari buku Nurture (Pengasuhan), saya meneliti kata intuisi. Kata ini dibentuk dari kata Latin in dan tueor, yang keduanya berarti “guru di dalam.” Roh Kudus adalah Guru di dalam kita. Dia memberi kita sebuah hati yang baru (lihat Yehezkiel 36:26) dan mulai mengajari kita. 192 ROH KUDUS Lisa: Ada contoh-contoh dalam kehidupan – dengan orang-orang atau situasi – ketika segala sesuatu kelihatannya benar dan rasanya salah. Dapatkah Anda berbicara mengenai hal itu? John: Setiap kali saya tidak mendengarkan pada Guru di dalam diri saya – ketika segala sesuatu salah di dalam rohani saya dan terlihat benar di permukaan luarnya – itu menjadi suatu jerat dan suatu perangkap bagi saya. Lisa: Apakah itu biasanya ketika Anda memiliki suatu tanggapan awal sehingga Anda berdalih? John: Ya. Biasanya tanggapan awal itu adalah Roh Allah. Dan hal yang sama juga timbul ketika saya mengabaikan nasihatmu, Lisa. Izinkan saya sampaikan ini kepada para suami dan istri. Ketika Lisa dan saya baru menikah, saya akan berdoa selama sekitar satu setengah jam sehari. Pengamatanku adalah bahwa Lisa berdoa selama sepuluh menit sambil mandi. Lisa: Saya sedang bekerja penuh waktu! John: Sering kali saya berkata kepadanya, “Lisa, saya benar-benar berpikir bahwa kita seharusnya melakukan ini. Saya benar-benar merasa bahwa kita seharusnya melakukan itu.” Dan ia akan menyahut, “Saya tidak merasa begitu” – dan ia benar separuhnya! Saya merasa begitu frustrasi. Suatu hari saya berkata, “Tuhan, saya berdoa selama satu setengah jam setiap pagi. Lisa berdoa sepuluh menit di kamar mandi. Namun ia benar dalam lebih dari separuh perkara-perkara ini.” Tuhan berkata kepadaku, “Gambarlah sebuah lingkaran.” Jadi saya menggambar sebuah lingkaran dalam secarik kertas. Allah berkata, “Tuliskan huruf x di seluruh huruf X X X Xlingkaran X X X Xitu.” X XSaya X X mulai X X Xmenggambar XXXXXX XXX x di dalam lingkaran itu. Kata-Nya, “Sekarang tariklah suatu garis ke bawah XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX tepat di tengah lingkaran itu.” Saya XXX XX X Xmelakukannya. XXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX TANYA JAWAB 193 Kata-Nya, “Apakah kamu memperhatikan setengah huruf x berada di satu sisi dan setengah huruf x berada di sisi lainnya? John, ketika kamu masih lajang, kamu sepenuhnya berada di dalam-Ku dan di dalam dirimu. Tetapi kamu menjadi satu daging dengan Lisa, sehingga lingkaran itu mewakili kamu dan Lisa. Kamulah separuh yang sebelah kiri. Dialah yang separuh sebelah kanan.” Kemudian Allah berkata, “Apakah kamu tahu apa artinya huruf x itu? Mereka mewakili informasi yang kamu perlukan dari-Ku sehingga kamu dapat membuat keputusan-keputusan yang bijaksana. Masalahnya adalah bahwa kamu membuat semua keputusanmu berdasarkan separuh informasi. Kamu perlu belajar bagaimana menarik keluar dari istrimu apa yang telah saya tunjukkan kepadanya sehingga kamu, sebagai kepala keluarga, dapat membuat keputusan-keputusan berdasarkan seluruh informasi.” Dengan pengertian tentang intuisi itu, saya akan mengatakan ‘ya’, ia kembali menyengat saya ketika saya merasakan suatu tanda awal dan mengabaikannya. Namun ada kalanya juga ketika Lisa mengatakan sesuatu yang saya abaikan, bahkan meskipun saya tahu jauh di dalam kata-katanya berasal dari Roh – karena apa yang dilakukan-Nya? Dia bersaksi. Lisa juga mengatakan sesuatu – dan ini terjadi hanya sekali setiap beberapa tahun – yang saya tahu, Itu tidak memotivasi iman. Itu perkataan yang menakutkan. Saya tidak akan setuju dengan itu. Namun yang paling sering adalah ketika Lisa berbicara, jauh di dalam roh saya, saya tahu, Ia benar. Jika saya mengabaikan kesaksian itu, sayalah yang akan membayar harganya. Lisa: Saya pikir John menjadi sangat pemurah, tetapi saya ingin orangorang memahami bahwa ketika Allah mengatakan sesuatu kepada mereka, mereka dapat memercayainya. Para peneliti mengatakan bahwa roh adalah sesuatu yang lebih sulit dimengerti daripada yang benar-benar kita pahami. Ketika kita terjun dengan pengertian kita sendiri dan mulai pada sesuatu yang merupakan terkaan kedua, kita tidak sedang meragukan diri sendiri. Kita sedang meragukan Allah. Ketika Allah mulai mengatakan sesuatu kepada kita, kita harus menaatinya. Baru-baru ini saya memiliki suatu pengalaman dengan sekelompok orang di atas sebuah bus – dan saya harus katakan, saya benci bus. Kelompok kami berada di atas sebuah bus di sebuah bandara untuk waktu yang lama, dan satu orang dari kelompok kami tidak dapat menemukan jalan untuk bergabung ke tempat di mana kami semua akan dijemput. Kami terusmenerus meneleponnya, tetapi kami tidak dapat menemukannya. Akhirnya saya melihat orang ini sedang melompat naik turun dan 194 ROH KUDUS melambai-lambaikan tangannya, berada di kejauhan dengan taksi, bukan di tempat di mana seharusnya kami berada. Saya sangat jengkel dengannya. Tetapi begitu saya memandangnya, saya berpikir, Saya mengasihinya. Itu adalah suatu pertalian hati yang terjadi segera. Segera setelah saya melihatnya, saya mengasihinya, dan kami memiliki sebuah pertalian yang begitu kuat. Allah akan memberi Anda jenis pertalian yang semacam itu. Semua orang dalam kondisi biasa berkata, Mengapa saya mengasihinya? Tetapi begitulah. Saya mendapat sebuah surat elektronik yang panjang darinya hari ini. Katanya, “Kamu segera mengasihiku, dan kasihmu yang segera itu membuatku merasakan kasih Allah dalam salah satu waktu paling sendirian yang ada dalam hidupku.” Inilah yang datang dari dalam diri kita hanya dengan menjadi orang-orang yang akan mengikuti pertalian, bukannya membiarkan lingkungan sekitar mendikte kita. Ada juga waktunya ketika John memberi tahuku, “Lisa, saya merasa tidak enak dengan orang itu.” Saya menjawab, “Sayang, kamu kan bukan wanita. Kamu tidak mengetahui hal-hal ini seperti saya.” Ia memperingatkanku seperti itu barangkali tiga atau empat kali, dan ketika saya tidak mendengarkannya, sayalah yang kemudian tersengat. John: Jadi biarlah saya mengatakan ini: Dalam Kisah Para Rasul 15, Paulus dan Barnabas menghadapi sejumlah kontoversi mengenai apakah orangorang percaya yang bukan Yahudi harus mengikuti hukum Musa. Gereja mengutus mereka ke Yerusalem untuk bertemu dengan para rasul dan para penatua. Mengapa Barnabas dan Paulus tidak membuat keputusan sendiri? Mengapa mereka harus pergi ke Yerusalem dan berkumpul bersama-sama semua orang ini? Karena kuasa dan petunjuk menyertai kesatuan. Untuk alasan inilah, suami dan istri harus melakukan segala sesuatu di dalam kuasa mereka untuk mempertahankan kesatuan. Pernyataan kesatuan ini memungkinkan kita untuk memperjelas jawaban-jawaban dari Allah. Lisa: Apa perbedaan antara karunia-karunia Roh dengan buah Roh? John: Karunia Roh adalah sesuatu yang Allah taruhkan di dalam kehidupan seseorang. Itu tidak perlu diusahakan atau dikembangkan. Itu berjalan secara otomatis. Yang perlu diusahakan adalah bagaimana orang itu menjalankannya. Sebaliknya, buah Roh harus diusahakan. Jadi, karuniakarunia Roh itu diberikan, sedangkan buah Roh itu diusahakan. Buah Roh adalah hasil dari suatu kehidupan yang dipimpin oleh Roh. Ketika Anda berjalan dalam Roh, buah yang diusahakan itu adalah bahwa Anda akan menjadi seorang dengan sukacita yang lebih besar, damai sejahtera yang lebih besar, makin sabar, makin mengasihi, dll (lihat TANYA JAWAB 195 Galatia 5:22-23). Kasih, sukacita, atau damai sejahtera itu akan keluar dari dalam diri Anda karena Anda sedang berjalan dengan Roh. Itu harus dilakukan dengan kehidupan pribadi Anda. Buah Roh adalah dasar yang akan menjaga Anda aman di dalam kehidupan pelayanan Anda. Di sisi lain, karunia-karunia Roh berkaitan dengan kehidupan pelayanan Anda – dan sayangnya, banyak orang mengejar karunia-karunia lebih dari pada buah Roh. Saya telah berdoa, “Tuhan, saya tidak pernah ingin karunia-karunia yang Engkau letakkan di dalam hidupku menggantikan buah-buah yang Engkau kembangkan di dalam diriku.” Saya mendoakan itu agar saya dapat mengakhiri dengan baik, karena apa yang sering terjadi adalah bahwa orang-orang mulai mengejar karunia-karunia Roh. Alkitab mengatakan, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh” (1 Korintus 14:1). Orang-orang mengejar karunia-karunia Roh, tetapi mereka mengabaikan buah (yaitu kasih). Karunia tidak memiliki karakter untuk membawa orang-orang dan dapat berakhir membinasakan mereka. Yudas mengusir setan-setan. Ia menyembuhkan orang-orang sakit. Namun Yudas berada di neraka. Yesus berkata, “Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan” (Matius 26:24). Yudas mempunyai karunia-karunia Roh yang bekerja di dalam hidupnya, tetapi dengan jelas ia tidak mengusahakan buahnya. Lisa: Banyak orang menjalankan karunia-karunia Roh dengan hebat, namun buah-buah Roh dalam hidup mereka begitu bertolak belakang dengan kuasa karunia-karunia itu. Bagaimana itu terjadi? John: Lihat saja Bileam. Bileam memiliki karunia bernubuat. Nubuatannubuatannya benar-benar ada di dalam Alkitab! Kata-kata yang ia ucapkan adalah perkataan-perkataan Allah. Namun Allah mengutus orang-orang untuk membunuhnya dengan mata pedangnya karena ia begitu jahat dan tidak taat. Raja Saul adalah seorang yang gila. Pada satu titik, ia memburu Daud, yang diurapi Allah, untuk membunuhnya. Namun di tengah-tengah kegilaan ini, suatu hari ia bernubuat dengan para nabi (lihat 1 Samuel 19). Fakta bahwa karunia-karunia rohani bekerja di dalam kehidupan seseorang tidaklah menandakan restu Allah. Yesus berkata, “Banyak orang akan berkata kepada-Ku, ‘Kami mengusir setan-seta dalam nama-Mu. Kami membuat mukjizat-mukjizat di dalam nama-Mu. Kami melakukan keajaiban-keajaiban yang besar di dalam nama-Mu. Kami bernubuat dan berkhotbah di dalam nama-Mu.’” Lalu Dia akan berkata, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (lihat Matius 7:22-23). Tuhan berbicara kepadaku suatu hari 196 ROH KUDUS dan berkata, “Tidakkah engkau perhatikan, mereka tidak berkata, ‘Tetapi kami memberi makan orang-orang miskin di dalam nama-Mu. Kami mengunjungi orang-orang di pernjara dalam nama-Mu’? Orang-orang yang mengerjakan hal-hal ini mengusahakan buah Roh.” Mengusahakan buah Roh adalah sebuah usaha perlindungan yang akan menempatkan kita mengakhiri dengan baik. Saya pertama kali mempelajari hal ini ketika saya sedang bekerja untuk sebuah gereja besar, salah satu dari gereja paling terkenal di seluruh dunia. Gereja ini dikunjungi oleh banyak pembicara paling terkenal, dan juga banyak pembicara yang tidak begitu terkenal – semuanya pemimpinpemimpin Kristen. Pekerjaan saya adalah menjemput mereka dari bandara dan melayani mereka selama mereka tinggal bersama kami. Saya memperhatikan bahwa ketika pemimpin-pemimpin tertentu masuk ke dalam kendaraan, Anda merasa seperti Yesuslah yang duduk di sampingmu. Mereka bangkit dan berkhotbah, dan Anda merasa sepertinya Yesuslah yang bangkit dan berkhotbah. Yang lain akan masuk, dan Anda akan berpikir, Apa yang baru saja terjadi? Mengapa saya merasa kotor? Mengapa percakapan mereka begitu cabul? Kemudian mereka akan bangkit ke atas panggung dan orang-orang akan diselamatkan, disembuhkan, dan dilayani. Ini bukanlah keselamatan atau kesembuhan yang semu; itu adalah kuasa Roh Kudus. Saya akan berpikir, Tuhan, saya tidak memahami ini! Apa yang sedang terjadi? Bagaimana bisa mereka bertindak seperti ini dengan saya, lalu mereka berjalan saja ke panggung dan melihat orang-orang diselamatkan dan disembuhkan? Itulah ketika Allah menunjukkan padaku bahwa Yudas juga memberitakan kerajaan Allah, mengusir setan-setan, menyembuhkan orang-orang sakit, dan melakukan banyak mukjizat – namun Yudas berada di neraka. Bileam bernubuat, tetapi Allah membunuhnya dengan pedang. Saul bernubuat, tetapi ia tidak mengakhirinya dengan baik. Tuhan berkata kepadaku, “Pengurapan Allah – karunia-karunia Allah yang bekerja di dalam kehidupan seseorang – bukan berarti suatu tanda restu Allah.” Anda akan mengenal mereka melalui buah mereka (lihat Matius 7:16). Lisa: Jadi, apakah Anda akan berkata, karunia itu adalah sesuatu yang datang ke dalam kehidupan seseorang, dan buah adalah sesuatu yang dikembangkan di dalam kehidupan mereka – karakter batin mereka? John: Ya, itu adalah suatu ungkapan yang sangat baik. Lisa: Anda berbicara tentang hidup dipimpin oleh suatu kedamaian batin, dan Anda berbicara tentang merasakan sebuah tanda – perasaan terganggu dan tidak nyaman ketika Roh mencegah Anda. Tetapi TANYA JAWAB 197 sebagian orang akan menantang apakah Allah bahkan masih berbicara kepada kita saat ini? Mereka mungkin percaya bahwa Dia hanya berbicara melalui Kitab Suci. Apakah Anda percaya Allah berbicara hari ini, dan apakah Dia hanya berbicara sesuai dengan firman-Nya? John: Pertama-tama, Paulus berkata kepada jemaat Korintus, “Kamu dulunya mengikuti berhala-berhala yang bisu” (lihat 1 Korintus 12:2). Sekarang, bisu bagi kita adalah berhala-berhala yang “bodoh”, bukan? Sebenarnya bisu dalam konteks ini benar-benar berarti “bisu.” Dengan kata lain, ilah-ilah yang dilayani orang-orang Korintus tidak dapat berbicara. Paulus berkata, “Perbedaannya adalah, Allah kita berbicara.” Dan Dia berbicara dengan jelas. Bagaimana Allah berbicara? Perjanjian Baru menunjukkan beragam cara bagaimana Dia berbicara kepada kita. Yang pertama dan yang paling sering adalah melalui kesaksian batin, perasaan damai sejahtera. Inilah cara nomor satu Dia berbicara. Lisa: Bahkan lebih dari berbicara melalui firman-Nya? John: Bukan, firman-Nya selalu selaras dengan itu. Jika Anda memperoleh suatu perasaan damai yang tidak sesuai dengan firman Allah, jangan mendengarkannya. Anda jelas memiliki motif-motif yang salah di dalam hatimu. Pertama sekali, Anda perlu kembali pada titik netral. Firman Allah adalah ungkapan terakhir. Lisa: Firman itu selalu menjadi landasan dan bangunannya. John: Ya, itu benar. Jadi kesaksian batin adalah nomor satu. Nomor dua adalah suara yang lembut dan pelan yang dibicarakan oleh Alkitab. Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mengenal suara-Ku” (lihat Yohanes 10:27). Roh Allah mengucapkan apa yang didengar-Nya dikatakan oleh Yesus, dan itulah suara yang lembut dan pelan tersebut. Sebagian orang telah masuk ke dalam perbudakan karena mereka mulai mengikuti suara-suara tanpa kesaksian batin apa pun. Tiap kali saya mendengar suara dari Allah, kesaksian batin itu menyertainya, dan keduanya sesuai dengan firman Allah. Kita sedang membangun sebuah dasar di sini: Firman, kesaksian, suara. Jika Anda mendengar suara tetapi tidak memiliki kesaksian batin, jangan dengarkan kepada suara itu. Saya telah berada di pertemuan-pertemuan di mana orang-orang bernubuat atas saya, tetapi saya mengalami tidak ada kehadiran Allah, tidak ada kesaksian batin. Saya tidak mengacuhkan ucapan-ucapan mereka. Cara lain yang disebutkan Perjanjian Baru bagaimana Allah 198 ROH KUDUS berbicara kepada kita adalah melalui mimpi. Kisah Para Rasul 16 mencatat kisah Paulus yang bermimpi. Seorang Makedonia mendatangi Paulus di dalam mimpinya dan berkata, “Datanglah menolong kami.” Itu adalah Roh Kudus yang menggunakan sebuah mimpi untuk menyuruh Paulus, “Berangkatlah ke Makedonia.” Allah lebih banyak berbicara kepada orangorang melalui mimpi dari pada cara-cara lainnya. Allah berbicara kepada istriku secara dahsyat melalui mimpi. Namun Allah biasanya berbicara kepadaku melalui kesaksian batin dan suara yang lembut dan pelan itu. Cara berikutnya yang dikatakan Alkitab tentang bagaimana Allah berbicara kepada manusia adalah melalui penglihatan. Paulus juga mempunyai sebuah penglihatan. Ketika ia menjelaskannya, ia berkata, “Aku tidak tahu apakah aku di dalam tubuh atau di luar tubuh” (lihat 2 Korintus 12:2). Dalam sebuah penglihatan, Anda tidak akan tahu apakah Anda di dalam tubuh atau berada di luar tubuh, namun Anda benar-benar melihat ke dalam dunia rohani. Ketika pendeta saya menerjunkan Lisa dan saya ke dalam pelayanan di tahun 1989, itu adalah karena suatu penglihatan. Ia datang ke dalam sebuah pertemua staf dan berkata, “Saya mendapat penglihatan tadi malam. Sepertinya saya sedang menyaksikannya di sebuah layar TV. Salah satu dari Anda, para pendeta, tidak akan menjadi staf kami lagi. Anda akan bepergian ke mana-mana, dan Anda akan menjadi sebuah berkat kepada Tubuh Kristus.” Lalu ia berkata, “Orang itu adalah Anda, John Bevere.” Allah telah mengatakan hal itu kepadaku di dalam doa sekitar delapan bulan sebelumnya, jadi itu adalah suatu peneguhan bagiku. Cara terakhir yang dikatakan Perjanjian Baru tentang bagaimana Allah berbicara kepada kita adalah melalui trance3. Petrus mengalami suatu trance dalam Kisah Para Rasul 10. Suatu trans adalah ketika indra Anda berhenti. Ini berbeda dari suatu penglihatan, karena dalam sebuah penglihatan, indra Anda masih lengkap – Anda masih dapat bergerak. Ketika Paulus dan Yohanes naik ke surga, mereka bergerak. Dalam suatu trans, Anda melihat sesuatu dan Anda mendengar suara Allah. Semua indra Anda yang lain berhenti. Sekarang, seseorang mungkin berkata, “Tetapi bagaimana dengan suatu potongan bulu domba?” Memotong bulu domba adalah metode Perjanjian Lama untuk mendengarkan Allah. Anda harus mengambil segala sesuatu dalam Perjanjian Lama dan membawanya ke kayu salib. Salib akan membiarkannya, memperbaikinya, atau membuangnya. Saya mengambil metode memotong bulu domba dan membawanya ke salib, dan saya lihat bahwa salib itu membuangnya. Alkitab berkata, “Semua orang dipimpin oleh Roh Allah,” bukan, “semua orang dipimpin oleh potongan bulu domba” (lihat Roma 8:14). Orang-orang dalam Perjanjian Lama tidak mempunyai Roh Allah yang tinggal di dalam mereka, maka Allah berbicara 3 trance (dipenuhi kuasa ilahi – penerjemah.) TANYA JAWAB 199 kepada mereka melalui benda-benda, seperti potongan bulu domba. Saya secara pribadi tidak menganjurkan penggunaan potongan bulu domba kepada orang-orang percaya di masa Perjanjian Baru. Saya percaya itu bisa saja, tetapi pastikanlah bahwa Anda benar-benar dipimpin oleh firman dan kesaksian batin. Metode potongan bulu domba berada dalam dunia fisik, dan Anda tidak ingin dikacaukan dengan bekerja di alam fisik itu. Kita dipanggil hidup di dalam Roh dan berjalan dengan Roh. Lisa: Saya ingin menambahkan apa yang Anda katakan. Semua jawaban itu adalah menurut alam rohani. Kita juga punya suatu amanat yang sangat jelas bahwa jika Anda melihat saudaramu memerlukan sesuatu, jangan tutup hatimu (lihat 1 Yohanes 3:16-18). Kadang-kadang Anda tidak memerlukan suatu suara dari surga. Kadang-kadang Anda hanya perlu melihat atau mendengari tentang suatu kebutuhan. Ketika kami mendengar apa yang sedang terjadi dengan buku-buku kami – bahwa orang-orang mengoyakkan halaman-halamannya dan membagikannya ke mana-mana – kami berkata, “Bagaimana bisa kita menutup hati kita?” Kami belum pernah melihatnya, namun ketika kami mendengar itu, kami berkata, “Kita akan menanggapinya.” John: Ketika saya mendengar tentang seorang gadis yang diperdagangkan, Allah tidak berbicara pada saya, tetapi saya berkata, “Lisa, kita harus menolong.” Lisa: Saya membacanya di sebuah majalah. Saya melihatnya ketika saya bepergian ke luar negeri. Terkadang orang-orang mencari suatu tanda atau suatu keadaan trans atau sebuah penglihatan atau sebuah mimpi ketika Alkitab berkata, “Jika kamu melihat.” John: “Jika kamu melihat saudaramu memerlukan sesuatu.” Lisa: Dan kita mulai dengan saudara atau saudari kita yang memerlukan. Kita mulai dengan orang-orang Kristen yang memerlukan. Kita mulai dengan seseorang yang benar-benar dapat kita lihat, seseorang yang benarbenar dapat kita sentuh, seseorang yang suaranya benar-benar dapat kita dengar, dan kita tidak dapat menutup hati kita. Saya temukan bahwa setiap kali kita menanggapi apa yang kita lihat di alam nyata ini, Allah lebih lagi memercayakan kepada kita tentang alam rohani, sebab Dia berkata, “Aku melihat kamu telah setia dengan ini. Aku dapat memercayaimu dengan lebih banyak lagi di alam iman.” 200 ROH KUDUS Jawaban-Jawaban Tambahan dari John Pertanyaan: Bagaimana Anda menghujat Roh Kudus? John: Keterangan Yesus tentang penghujatan kepada Roh Kudus dapat ditemukan dalam Matius 12:22-32; Markus 3:22-30 dan Lukas 12:10. Dalam catatan Matius dan Markus, konteksnya terlihat jelas. Para pemimpin agama menuduh Yesus mengusir setan-setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Saat itu ketika Yesus berkata, “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni” (Matius 12:31). Karena itu, menghujat Roh Kudus adalah mengatakan yang jahat secara terang-terangan kepada-Nya, khususnya berbicara tentang penyataan diri Roh Kudus seolah-olah itu adalah pekerjaan si jahat. Pertanyaan: Apakah Alkitabiah untuk berdoa dan menyanyikan lagulagu kepada Roh Kudus dengan cara yang sama yang kita lakukan kepada Sang Bapa dan Sang Anak? John: Ya, benar sekali. Roh Kudus adalah Allah, dan Dia harus disembah seperti Allah. Yohanes 4:24 berkata, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Saya percaya bahwa Anda harus menyembah dan memuji Roh Kudus sama seperti Anda memuji Allah Bapa dan Allah Anak. Pertanyaan: Bagaimana Anda tahu doa-doa atau nyayian yang mana yang harus ditujukan kepada Roh Kudus? John: Yesus memberi tahu para murid-Nya: Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu halhal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku…. Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku, sebab Aku pergi kepada Bapa. TANYA JAWAB 201 …Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku . Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. (Yohanes 16:12-14, 16, 23). Kita meminta kepada Allah Sang Bapa di dalam nama (kuasa) Yesus. Lalu kita bersekutu dengan (artinya berkomunikasi dan bercakap-cakap dengan atau bertanya kepada) Roh Kudus – yang telah dibahas di sepanjang buku ini. Pertanyaan: Apakah Alkitabiah untuk meminta kepada Roh Kudus untuk “datang” ke dalam suatu pertemuan atau kebaktian sedangkan Dia adalah Mahahadir? John: Ya. Alkitab mengajarkan tentang kemaha-hadiran Allah dan kehadiran-Nya yang menyatakan diri. Kita belajar tentang kemahahadiran-Nya dari perkataan-perkataan Daud: Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, Ke mana aku dapat lari daria hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; Jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, Dan membuat kediaman di ujung laut, Juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, Dan tangan kanan-Mu memegang aku. (Mazmur 139:7-10). Alkitab juga mengatakan Allah tidak akan pernah meninggalkan atau membiarkan kita (lihat Ibrani 13:5). Lagi, inilah kemahahadiran-Nya – kehadiran-Nya yang selalu ada di manapun. Di sisi lain, ada kehadiran Allah yang menyatakan diri. Menyatakan diri artinya membawa sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat, yang tak terdengar menjadi terdengar, atau yang tidak diketahui menjadi diketahui. Allah menunjukkan kehadiran-Nya ketika Dia menyatakan diri-Nya pada indra kita (lihat Yohanes 14:19-24). Saya percaya adalah hal yang Alkitabiah untuk memintanya. Pertanyaan: Mengapa kita berdoa kepada Allah untuk mencurahkan Roh-Nya? Bukankah Dia telah melakukannya? 202 ROH KUDUS John: Zakharia 10:1 berkata, “Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi!” Dalam Alkitab, hujan selalu mewakili sebuah pencurahan Roh Kudus. Saya percaya bahwa ketika kita meminta Allah untuk mencurahkan Roh Kudus, kita sedang meminta suatu pencurahan yang baru atas masyarakat, kota-kota, dan bangsa-bangsa. Ini adalah suatu pelepasan yang lebih besar akan penyataan kehadiran-Nya, yang memampukan kita mengerjakan pekerjaan-Nya dan memimpin pada suatu peningkatan penuaian jiwa-jiwa bagi kerajaan Allah. Pertanyaan: Bagaimana saya dapat mengembangkan suatu hubungan yang lebih mendalam dengan Roh Kudus? Bagaimana saya dapat lebih mengalami kehadiran dan kuasa-Nya? John: Dengan menghabiskan waktu bersama Allah dan di dalam firman-Nya. Suatu penjelasan yang lebih lengkap tentang bagaimana mengembangkan keintiman dengan Allah dapat ditemukan dlam bab dua dan tiga. Pertanyaan: Jika Roh Kudus mengetahui segala sesuatu, mengapa kita harus membaca Alkitab? John: Allah memberi kita Kitab Suci yang diilhami-Nya karena mereka “bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:16-17). Roh Kudus memakai firman yang tertulis ini (kata Yunaninya adalah logos) untuk membawa kata-kata yang diucapkan-Nya (rhema) kepada kita. Roh Kudus mempercepat logos itu dan itu menjadi rhema yang diucapkan kepada kita. Jika kita tidak menghabiskan waktu di dalam logos – dengan sebuah hati yang terbuka kepada Roh – maka rhema akan lebih sulit datang. Gereja bawah tanah di Cina dipenuhi dengan Roh Kudus, tetapi selama bertahun-tahun mereka sangat menginginkan Alkitab. Mereka ingin membaca firman Allah sehingga Roh Kudus dapat berkata-kata kepada mereka melaluinya dan membuatnya hidup di dalam hati mereka. Sangatlah penting agar Anda membaca Alkitab. Firman Allah dan Roh Allah bekerja bersama. Itulah sebuah kerja sama. Ingatlah, Alkitab memuat rahasia-rahasia Allah, dan Roh Kudus adalah satu-satunya yang menyingkapkan rahasia-rahasia itu kepada kita. Jika Anda membaca suatu bagian dari Alkitab tanpa pengaruh Roh Kudus, Anda hanya akan melihat apa yang disampaikan teks itu dalam bahasa manusia. Tetapi melalui Roh Kudus, Anda dapat memahami makna rohani dari teks itu, yang melampaui pengertian manusia, karena di dalam Roh, kita memiliki pikiran Kristus: TANYA JAWAB 203 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus. (1 Korintus 2:7-16). Pertanyaan: Gerejaku kering. Apa yang dapat saya lakukan sebagai seorang anggota untuk membawa lebih banyak Roh ke dalamnya? John: Kecuali Anda adalah seorang pemimpin di dalam gerejamu, yang dapat Anda lakukan hanyalah berdoa. Pertama, undanglah Roh Kudus ke dalam hidupmu, sehingga Anda membawa penyataan kehadiran-Nya ke dalam gereja beserta Anda. Kedua, mintalah agar Allah menggerakkan hati para pemimpinmu untuk menjadi lebih terbuka kepada penyataan kehadiran Roh Kudus. 204 ROH KUDUS Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi Jika Anda sedang menggunakan buku ini sebagai bagian dari Messenger Series mengenai Roh Kudus, silakan gunakan sesi video 6. 1. Setiap orang percaya memiliki kemampuan untuk menjalankan karunia-karunia rohani. Kira-kira seperti apa kelihatannya menjalankan karunia-karunia ini di luar bentuk-bentuk “pelayanan’ yang baku? 2. Ketika Anda percaya bahwa Allah sedang memberimu damai sejahtera mengenai suatu keputusan, apa yang memberi Anda keyakinan bahwa Anda sedang mendengarkan Dia? 3. Apakah Roh Kudus pernah berbicara melalui pasangan Anda dan bukannya berbicara langsung kepada Anda? Menurut Anda,mengapa Dia memilih bekerja dengan cara ini,dan bagaimana Anda menerima petunjuk tersebut untuk hidup Anda? 4. Ketika Anda perlu membuat keputusan-keputusan besar dan nampaknya Anda tidak dapat memperoleh petunjuk,apa yang dapat Anda lakukan? Lihatlah Amsal 11:14; 15:22; 24:6 dan Roma 8:26-27. 5. Apakah Anda percaya bahwa Allah masih berbicara kepada orang- orang saat ini? Bagaimana Dia telah berbicara kepada Anda? TANYA JAWAB 205 CATATAN ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ __________________________________________________________ LAMPIRAN Bagaimana Menerima Keselamatan Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Roma 10:9-10 R oh Kudus rindu berkomunikasi dengan Anda setiap saat, mendorong dan memperlengkapi Anda untuk mengenal Allah dan meluaskan kerajaan-Nya. Tetapi langkah pertama kepada suatu kehidupan yang intim dengan Roh Allah adalah menerima keselamatan melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, Allah telah membuat jalan bagi Anda untuk memasuki kerajaan-Nya sebagai seorang putra atau putrid yang terkasih. Pengorbanan Yesus di kayu salib membuat tersedianya kehidupan yang kekal dan berkelimpahan dengan cuma-cuma bagi Anda. Keselamatan adalah karunia Allah bagi Anda; Anda tidak dapat melakukan apa pun untuk memperolehnya atau menjadi layak mendapatkannya. Untuk menerima karunia yang berharga ini, terlebih dahulu akuilah dosamu yang hidup bebas dari Penciptamu (sebab inilah akar dari semua dosa yang telah Anda perbuat). Pertobatan ini adalah suatu bagian sangat penting dalam menerima keselamatan. Petrus membuatnya jelas pada hari di mana 5.000 orang diselamatkan dalam kitab Kisah Para Rasul: “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan” (Kisah Para Rasul 3:19). Kitab Suci menyatakan bahwa setiap kita terlahir sebagai seorang budak dosa. Perbudakan ini berakar di dalam dosa Adam, yang memulai pola ketidaktaatan yang disengaja. Pertobatan adalah suatu pilihan untuk berjalan menjauhi ketaatan kepada diri sendiri dan kepada Setan, bapa segala dusta, dan berbalik pada ketaatan kepada Tuan Anda yang baru, Yesus Kristus – Dia yang telah memberikan hidup-Nya bagi Anda. Anda harus menjadikan Yesus Tuhan dalam hidup Anda. Membuat Yesus “Tuhan” berarti Anda memberi-Nya kepemilikan dari hidup Anda 208 ROH KUDUS (roh, jiwa, dan tubuh) – seluruh diri Anda dan semua yang Anda miliki. Otoritas-Nya atas hidup Anda menjadi mutlak. Pada saat Anda melakukan ini, Allah membebaskan Anda dari kegelapan dan memindahkan Anda ke dalam terang dan kemuliaan kerajaan-Nya. Anda benar-benar pandah dari kematian kepada kehidupan – Anda menjadi anak-Nya! Jika Anda ingin menerima keselamatan melalui Yesus, ucapkanlah doa ini: Allah di Surga, kuakui bahwa aku adalah seorang berdosa dan telah jatuh dari standar kebenaran-Mu. Aku layak dihukum sampai selama-lamanya karena dosaku. Terima kasih karena Engkau tidak meninggalkanku dalam keadaan ini, karena aku percaya Engkau mengutus Yesus Kristus, anak-Mu yang tunggal, yang telah dilahirkan oleh perawan Maria, telah mati bagiku dan menanggung hukumanku di atas kayu salib. Aku percaya Dia telah bangkit kembali pada hari yang ketiga dan sekarang duduk di sebelah kanan-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Maka pada hari ini, aku bertobat dari ketidakbergantunganku dari-Mu dan memberikan seluruh hidupku pada Ketuhanan Yesus. Yesus, aku mengakui Engkau sebagai Tuhan dan Penyelamatku. Masuklah ke dalam hidupku melalui RohMu dan ubahlah aku menjadi seorang anak Allah. Aku meninggalkan hal-hal kegelapan yang dulu kupegang, dan sejak hari ini dan seterusnya, aku tidak akan lagi hidup untuk diriku sendiri; tetapi dengan anugerah-Mu, aku akan hidup bagi Engkau yang telah memberikan diri-Mu bagiku sehingga aku dapat hidup selamanya. Terima kasih, Tuhan; sekarang hidupku sepenuhnya berada di dalam tangan-Mu, dan sesuai dengan firman-Mu aku tidak akan pernah malu. Selamat datang dalam keluarga Allah! Saya mendorong Anda membagikan berita sukacita ini kepada orang percaya yang lain. Adalah juga penting agar Anda bergabung dengan sebuah gereja lokal yang percaya kepada Alkitab dan terhubung dengan orang lain yang dapat mendorong Anda di dalam iman Anda yang baru. Jangan segan-segan menghubungi pelayanan kami untuk membantu menemukan sebuah gereja di daerah Anda (kunjungi MessengerInternational.org). Anda baru saja telah memulai perjalanan keintiman yang paling luar biasa dengan Allah yang Mahatinggi. Kiranya Anda bertumbuh dalam persekutuan dengan-Nya setiap hari! ROH KUDUS Buku yang Anda pegang sekarang adalah bagian dari Kurikulum Pengajaran Roh Kudus oleh John Bevere. Dengan membaca buku ini dan menggunakan materi pendukung yang disertakan dalam DVD ROM dan yang diunduh dari CloudLibrary.org, Anda akan dapat mempelajari setiap bagian dari seri pengajaran yang dinamis dan mengubahkan kehidupan ini. Pelajarilah dengan baik, ia akan memengaruhi dan meningkatkan kehidupan perjalanan kerohanian Anda, yang memampukan Anda melakukan lebih banyak lagi bagi Allah. Kurikulum Pengajaran Roh Kudus lengkap berisi antara lain: -Buku teks Roh Kudus Satu-satunya bagian yang tercetak dalam kurikulum ini. Buku ini juga tersedia dalam bentuk PDF di dalam DVD ROM -DVD ROM Materi pendukung Roh Kudus Disc yang disertakan memuat seluruh materi kurikulum pengajaran dalam format digital. Anda tidak dapat menikmati DVD ROM ini di pemutar DVD Anda. Berkasberkas di dalamnya hanya dapat diakses di dalam computer, tablet, atau ponsel pintar Anda. -Buku Audio Roh Kudus Rekaman pembacaan enam bab buku Roh Kudus tersedia dalam format MP3 -Video Sesi Pengajaran Roh Kudus Video Enam Sesi Pengajaran Roh Kudus tersedia dalam format MP4. -Audio Sesi Pengajaran Roh Kudus Audio Enam Sesi Pengajaran Roh Kudus tersedia dalam format MP3 -Materi Bonus DVD ROM ini juga memuat buku Tak Kenal Menyerah dan Gadis-gadis dengan Pedang Semua materi kurikulum ini adalah hadiah untuk Anda! Silakan menggandakan DVD ROM ini, menyalin materi di dalamnya, mengirimkannya melalui email ke sahabat, menyalinnya ke dalam dokumen pengolah kata, mengirimkan bahan pengajaran ini ke gereja Anda dan mengungggahnya di Internet untuk kegunaan lainnya. Distribusikan materi ini ke tempat-tempat yang haus akan Firman Allah dan memerlukan kehidupan Kristen mereka dikuatkan. Ingin tahu lebih lanjut? Pindai ini: Kunjungi CloudLibrary.org untuk materi-materi pengajaran lainnya dari John dan Lisa Bevere.