119 Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015 STRATEGI HEDGING DAN INDIKATOR BILL WILLIAMS DALAM UPAYA MEMAKSIMUMKAN PROFIT INVESTASI FOREX I Gusti Ngurah Putra Vasudeva ABSTRACT Forex is an alternative type of highly liquid investments. The liquidity level and price acceleration that occurs in the forex could close the transaction quickly and profit level exceeded the average trade in general. However, rapid price movements in the forex also cause a high degree of volatility that the forex became a very risky investment so it is difficult to maximize profit. Researchers use hedging techniques to drive price movement suddenly turned around and indicators of Bill Williams to analyze price movements that would happen to occur in the future. This research used qualitative destuctive analysis to see that the hedging technique and Bill William Indicator could maximize forex invesment profit. The study was conducted for five months starting from the date of July 1, 2014 until November 30, 2014, through OctaFX service. Researcher got a margin call when run hedging technique in the first time. Researcher modified hedging techniques after knowing its weakness. And finally the problem of hedging techniques was resolved. Collaboration between hedging techniques and Bill Williams indicators could maximize profits in forex investment. Key Words : hedging, Bill Williams indicator, investment, forex. Pendahuluan Forex (foreign exchange) atau dalam bahasa Indonesia disebut pasar valuta asing telah menjadi alternatif investasi yang populer karena memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Tingkat likuiditas yang tinggi memungkinkan trader untuk menyelesaikan transaksinya dengan cepat. Tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang sangat tinggi mengakibatkan ROI (Return of Invesment) dan laba yang akan diperoleh dapat melebihi ratarata perdagangan pada umumnya. Seperti yang diungkapkan oleh George Soros dalam Suharto (2013:1) berikut: “Forex trading adalah mesin penghasil uang terhebat di dunia... sampai saat ini belum ada yang mampu menandinginya”. Karena pergerakan yang cepat tersebut, maka forex juga memiliki resiko yang tinggi. Pergerakan harga pada forex bersifat volatil (tidak konsisten) sehingga sangat sulit untuk memprediksi pergerakan pasar dengan akurat bahkan sifat volatile ini dapat mengakibatkan kerugian. Agar dapat memaksimumkan profit dalam keadaan seperti ini tentu dibutuhkan suatu teknik yang dapat menangani risiko yang ada sehingga dapat mencapai profit secara optimal. Ismail (2013:19) menjelaskan hedging adalah teknik yang digunakan saat harga berbalik. Teknik ini digunakan dengan cara mengambil posisi sebaliknya dari posisi sebelumnya dengan harapan posisi pertama yang ter-floating dan menghasilkan nilai negatif akan dapat ditutup dengan profit. Tetapi untuk melakukan teknik ini dibutuhkan waktu yang tepat karena saat melakukan hedging dan mengakhiri posisi hedging diperlukan momentum yang tepat. Kelebihan teknik hedging yaitu teknik ini sangat berguna digunakan untuk menanggulangi resiko ketika pasar berbalik secara tiba-tiba. Dengan teknik ini trader tidak perlu melakukan cut loss (menutup posisi pada saat rugi) yang mengakibatkan berkurangnya dana. Pada saat pasar berbalik dari yang diharapkan trader cukup memasang posisi sebaliknya dari posisi awal misalnya pada posisi awal adalah sell maka pasang posisi buy pada lot yang @JMB 2015 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive 120 Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015 sama sehingga kerugian pada transaksi yang sedang berlangsung tidak semakin membesar bahkan memiliki kemungkinan untuk ditutup dengan profit. Dalam membaca pergerakan harga tentu dibutuhkan indikator yang dapat memberikan informasi dengan baik. Bill Williams menciptakan indikator yang didasarkan pada Chaos Theory yang diciptakannya. Tidak seperti indikator analisa teknikal lainnya, Bill Williams menciptakan indikator yang tidak menggunakan kejadian masa lalu sebagai acuan prediksi harga di masa yang akan datang. Tetapi berkonsentrasi pada prilaku pasar pada saat ini (Suharto, 2013:89). Indikator Bill Williams yang dimaksud tersebut adalah alligator, fractal, awesome oscillator, acceleration/deceleration oscillator, dan gator oscillator. Setiap bagian dari indikator Bill Williams memiliki fungsi masing-masing. Indikator Alligator berfungsi seperti kompas yang membantu untuk berada di arah yang benar. Mengabaikan informasi yang diberikan oleh alligator dapat mengakibattkan kerugian. Seperti yang diungkapkan oleh DiChiara (2012:45) “it is suggested not to go against the Alligator trend unless one is very sure of the market conditions or fundamental factors”, Fractal berfungsi memberikan informasi kemana arah pergerakan harga kedepan. Awesome oscillator berfungsi memberikan informasi mengenai momentum pada pasar dan pada chart, awasome oscillator digambarkan sebagai histogram (Williams, 1998: 63). Acceleration/deceleration oscillator berfungsi memberikan informasi harga akan bergerak dengan cepat atau lambat. Williams (1998: 53) menyatakan sebelum momentum berubah, akselerasi pergerakan harga terlebih dahulu berubah. Gator oscillator berfungsi sebagai penegas informasi renggangan garis SMA yang terjadi pada alligator. Gator Oscillator membantu mengidentifikasi tren dalam kombinasi dengan Alligator yang didasarkan ketika garis Alligator menyimpang sehingga tanda tersebut merupakan sinyal awal dari sebuah tren (TeleTrader, 2014: 79). Dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai strategi hedging dan indikator Bill Williams dalam upaya memaksimumkan profit dalam investasi forex. Metode Objek penelitian ini adalah nilai profit (laba) yang diperoleh dengan menggunakan teknik hedging dan indikator Bill Williams dalam investasi forex. Pasangan mata uang yang digunakan dalam penelitian ini adalah EUR/USD (Euro dan United State Dollar). Pasangan mata uang tersebut dipilih karena pergerakannya yang sangat volatile sehingga dapat memberikan lebih banyak informasi. Jumlah modal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar USD 10.000. Modal yang digunakan tersebut merupakan uang virtual. Lot size yang digunakan adalah sebesar 1,30 lot untuk melihat ketahanan strategi. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas strategy tester yang terdapat pada terminal MetaTrader 4 dan untuk melihat pergerakan harga valuta asing penulis menggunakan jasa broker OctaFx. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah teknik observasi. Dimana penulis menghimpun data melalui pengamatan dan penginderaan. Penulis melakukan printscreen ketika melakukan open position dan close position atau ketika terjadi peristiwa yang dapat memberikan informasi. Sehingga penulis mendapatkan gambar ketika suatu peristiwa terjadi dan dianalisa lebih lanjut. Analisis data dilakukan dengan teknik analisa deskriptif kaulitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk mengetahui tingkat profit yang dihasilkan penulis menggunakan analisa payback period. @JMB 2015 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive 121 Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015 Pembahasan Ismail (2013: 20) menjelaskan bahwa untuk melakukan teknik hedging, trader harus membuka dua transaksi yang berlawanan. Dua transaksi tersebut dibiarkan menggantung hingga profit yang didapatkan melebihi kerugian yang dialami atau nilainya sama. Namun teknik hedging sendiri memiliki risiko dimana tidak jelas kapan harus mengakhiri posisi hedging karena pergerakan pasar valuta asing tidak tentu dan menutup posisi hedging pada saat yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerugian. Pergerakan harga yang tidak menentu pada pasar valuta asing mengakibatkan transaksi tersebut menggantung lama dan memungkinkan terjadinya margin call (kehabisan dana). Dalam penelitian ini sempat terjadi margin call ketika melakukan teknik hedging. Kerugian yang dialami adalah sebesar USD 9.897,68 sehingga dan dana yang tersisa hanya USD 102,32. Margin call terjadi karena membiarkan transaksi menggantung terlalu lama karena transaksi yang berlawanan tidak kunjung menghasilkan profit yang dapat menutupi secara sekaligus kerugian yang diakibatkan oleh transaksi pertama. Setelah mengetahui penyebab margin call pada teknik hedging biasa. Penulis melakukan memodifikasi pada teknik hedging. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan cara tidak membiarkan transaksi menggantung lama. Begitu transaksi yang berlawanan menghasilkan profit, transaksi tersebut langsung ditutup dengan tujuan mengamankan profit. Kemudian pada saat yang bersamaan ketika transaksi ditutup, penulis langsung membuka transaksi yang berlawanan untuk melanjutkan teknik hedging. Tidak seperti hedging biasa yang membiarkan profit mengambang ketika transaksi dibiarkan menggantung. Dengan cara ini penulis dapat mengumpulkan profit dari hedging. Hedging diakhiri ketika profit yang dikumpulkan lebih besar dari pada nilai transaksi yang sedang berjalan dan mengalami kerugian. Dengan melakukan hedging seperti itu, profit dapat terkumpul dan tidak ada kekhawatiran akan kehilangan profit dari pergerakan harga yang sedang berjalan. Hedging modifikasi dilakukan sebanyak dua kali dalam penelitian ini. Tabel 1 : Hasil hedging modifikasi Pertama No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Tanggal 29-08-14 02-09-14 02-09-14 04-09-14 04-09-14 04-09-14 04-09-14 04-09-14 Hedging Pertama Transaksi No. Order Profit (USD) sell 102 846,43 sell 109 144,56 sell 118 44,20 sell 119 295,62 sell 129 522,60 sell 128 1.509,30 sell 126 1.374,10 buy 99 (2.905,11) Jumlah Profit 1.831,70 Sumber: Hasil pengolahan data Pada tabel 1 dapat dilihat transaksi buy dengan nomor order 99 mengakibatkan kerugian sebesar USD 2.905,11. Kerugian pada transaksi buy tersebut diakibatkan karena harga EUR medadak turun terhadap USD. Untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan maka penulis melakukan hedging. Penulis membuka transaksi sell 102 dengan lot sebesar 1,30 untuk memulai hedging. Pada tanggal 29 Agustus 2014, sell nomor 102 ditutup dan menghasilkan profit USD 846,43. Kemudian langsung membuka transaksi sell 109 dan ditutup pada tanggal 02 September 2014, buka dan tutup transaksi sell terus dilakukan hingga teknik hedging @JMB 2015 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive 122 Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015 diakhiri. Transaksi sell tersebut merupakan kebalikan dari transaksi buy nomor 99. Membuka transaksi berlawanan dengan transaksi awal mengakibatkan jumlah dana yang keluar akibat kerugian dari transaksi pertama (buy) sama dengan jumlah dana yang masuk karena keuntungan yang berasal dari transaksi sebaliknya (sell) sehingga kerugian tidak membesar. Transaksi sell yang dilakukan secara bertahap menghasilkan profit sebesar USD 4.736,81 sedangkan kerugian yang diakibatkan oleh transaksi buy adalah sebesar USD 2.905,11. Jadi dengan melakukan teknik hedging modifikasi telah berhasil menutupi kerugian dari transaksi buy nomor 99 dan masih menyisakan profit sebesar USD 1.831,70. Hedging modifikasi kedua dilakukan dengan cara yang sama dan menghasilkan profit sebesar USD 5.893,16. Tabel 2 : Hasil Teknik Hedging Kedua No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Hedging Kedua Tanggal TransaksiNo. OrderProfit (USD) 19-09-14 sell 176 590,20 19-09-14 sell 179 31,20 24-09-14 sell 177 675,09 24-09-14 sell 180 888,29 26-09-14 sell 192 619,32 26-09-14 sell 194 839,02 26-09-14 sell 195 (218,27) 26-09-14 sell 203 174,20 26-09-14 sell 205 61,10 30-09-14 sell 204 585,26 30-09-14 sell 206 977,86 30-09-14 sell 216 202,80 01-10-14 sell 214 355,03 01-10-14 sell 217 383,63 03-10-14 sell 222 173,42 08-10-14 buy 173 (2.810,21) 08-10-14 buy 224 229,58 08-10-14 buy 235 1.637,74 08-10-14 buy 239 792,74 14-10-14 buy 245 465,92 14-10-14 buy 249 (741,78) 14-10-14 buy 259 824,07 14-10-14 buy 263 (20,93) 22-10-14 sell 231 (1.400,49) 22-10-14 sell 232 (1.208,09) 22-10-14 sell 242 (1.049,75) 22-10-14 sell 253 284,83 22-10-14 sell 254 (557,70) 22-10-14 sell 266 224,64 22-10-14 sell 272 924,82 22-10-14 sell 275 1.046,89 22-10-14 sell 279 877,63 22-10-14 sell 281 35,10 Jumlah Profit 5.893,16 Indikator Bill Williams dapat memberikan informasi pergerakan harga yang akan terjadi dengan baik karena setiap bagian indikator memiliki tugasnya masing-masing. Kelemahan indikator Bill Williams terletak pada indikator fractal. Terkadang indikator fractal dapat menghilang dengan sendirinya dan muncul kembali dengan posisi yang berbeda. Sehingga dapat membuat trader bingung dan salah membuka transaksi terutama trader pemula. Perubahan tersebut diakibatkan karena fractal memperhitungkan 5 (lima) canlde stick trakhir. Begitu terbentuk candle stick yang tidak memenuhi syarat sebagai pembentuk suatu sinyal fractal, maka sinyal fractal yang awalnya sudah terbentuk langsung menghilang dan menunggu candle stick berikutnya. Ketika candle stick yang terbentuk berbeda dari trend awal, @JMB 2015 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive 123 Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015 fractal baru yang muncul pun berbeda dari fractal yang sebelumnya terbentuk. Berikut ini gambar yang diperoleh dari lapangan bagaimana perubahan sinyal dari indikator fractal: Gambar 1 : Sinyal buy fractal Sumber: Terminal MetaTrader 4 Penulis sengaja memberi nomor pada candle stick untuk mempermudah melihat perubahan yang terjadi. Dapat dilihat pada gambar diatas pada tanggal 31 Juli 2014, jam 11:00 terbentuk sebuah buy fractal. Buy fractal adalah sebuah sinyal yang menyatakan bahwa harga akan naik. Saat harga naik, grafik yang berupa candle stick akan mengarah keatas. Namun pada jam 12:00 sinyal fractal berubah seperti gambar berikut: Gambar 2 : Sianyal sell fractal Sumber: Terminal MetaTrader 4 @JMB 2015 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive 124 Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015 Indikator fractal yang sebelumnya memberi sinyal buy fractal di candle stick nomor 5 (lima) menghilang dan muncul sinyal sell fractal di atas candle stick nomor 6 (enam) pada jam 12:00. Sell fractal merupakan sinyal yang menyatakan harga turun. Perubahan ini terjadi karena candle stick nomor 7 (tujuh) harga paling rendahnya (garis hijau vertikal dibawah balok candle stick) lebih rendah dari harga terendah candle stick nomor 5 (lima). Penulis menggunakan garis putih untuk melihat perbandingan harga terendah yang dimaksud. Terlihat garis harga paling rendah candle stick nomor 7 (tujuh) melewati garis putih yang sejajar dengan ujung garis harga terendah candle stick nomor 5 (lima). Ketika candle stick nomor 7 (tujuh) membentuk candle stick yang harga terendahnya lebih rendah dari harga paling rendah milik candle stick nomor 5 maka fractal buy sudah tidak memenuhi syarat atau tidak relevan lagi sehingga menghilang. Kemudian diganti dengan sell fractal karena candle stick nomor 7 (tujuh) memenuhi syarat untuk terbentuknya sinyal sell fractal. 200.00% 172.65% 180.00% 151.98% 160.00% 140.00% 117.14% 120.00% 100.00% 84.68% 80.00% 52.48% 60.00% 32.51% 40.00% 19.89% 15.61% 19.97% 19.97% 20.00% 0.00% Net Profit per Bulan Akumulasi Net Profit Gambar 3 : Profit Sejak penelitian ini dilakukan pada 1 Juli 2014 hingga 30 Nopember 2014, akumulasi net profit terus meningkat setiap bulannya. Akumulasi net profit meningkat secara konsisten mulai dari bulan Juli hingga bulan Nopember karena net profit yang dihasilkan setiap bulannya selalu bernilai positif. Net profit yang dihasilkan sejak bulan Juli hingga bulan September terus mengalami peningkatan. Pencapaian net profit sebesar 84,68% pada bulan September yang merupakan nilai net profit tertinggi yang pernah dicapai selama 5 (lima) bulan. Namun pada bulan Oktober net profit yang dihasilkan hanya sebesar 19,89%. Penurunan net profit pada bulan Oktober tersebut diakibatkan oleh hedging kedua yang dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat buy nomor 173. Transaksi buy nomor 173 dilakukan pada tanggal 19 September 2014. Teknik hedging yang dilakukan untuk menanggulanginya berakhir pada tanggal 22 Oktober 2014. Transaksi tersebut mengakibatkan kerugian sebesar USD 2.810,21 ditambah kerugian dihasilkan selama melakukan hedging adalah USD 4.957,81 karena ternyata pasar beberapa kali berbalik arah sehingga ada beberapa transaksi yang menggantung dan mengakibatkan kerugian ketika melakukan hedging. Jadi total kerugian selama bulan oktober adalah 7.768,02. Secara keseluruhan teknik hedging yang berlangsung dari bulan September hingga bulan Oktober 2014 memang dapat menutupi kerugian tersebut dan masih menyisakan profit sebesar USD 5.893,16. Namun ternyata profit dari hedging pada bulan Oktober tidak sebesar bulan September sehingga kerugian yang diakibatkan oleh buy nomor 173 dan transaksi lainnya sangat berpengaruh terhadap profit bulan Oktober. Merujuk pada lampiran @JMB 2015 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive 125 Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015 nomor 2 (dua) halaman 125 profit yang didapatkan selama bulan Oktober hanya sebesar USD 1.988,61. Pada bulan Nopember net profit yang didapatkan adalah sebesar 15,62%. Net profit pada bulan Nopember 2014 merupakan net profit paling kecil selama penelitian ini dilakukan. Kecilnya net profit karena sangat sedikit peluang yang ada pada bulan tersebut. Sedikitnya peluang diakibatkan oleh harga yang cenderung bergerak datar sehingga open position buy atau pun sell tidak dapat dilakukan. Merujuk pada lampiran nomor 2 (dua) halaman 125 transaksi yang dilakukan hanya 9 kali dan profit yang didapatkan adalah sebesar USD 1.560,91. Fuad (2006: 231) mendefinisikan bahwa payback period merupakan metode yang menghitung berapa lama modal yang ditanamkan akan kembali. Penulis menggunakan metode payback periode untuk mengetahui apakah profit yang dihasilkan sudah maksimal. Tabel 3 : Payback Period No. 1 2 3 4 5 Bulan Arus Kas Akumulasi Juli 1,997.06 1,997.06 Agustus 3,250.78 5,247.84 September 8,467.55 13,715.39 Oktober 1,988.61 15,704.00 Nopember 1,560.91 17,264.91 Sumber: Hasil olah data Dalam penelitian ini penulis menggunakan modal sebesar USD 10.000 untuk memulai investasi forex. Pada bulan September akumulasi profit sebesar USD 13.715,39. Pada tabel payback periode dapat dilihat modal kembali pada bulan September. Untuk mengetahui lebih rinci kapan profit investasi dapat mengembalikan outlay (dana yang dikorbankan untuk memulai investasi) penulis menggunakan perhitungan sebagai berikut: Payback Periode = 2 + 10.000 - 5.247,84 13.715,39 - 5.247,84 4.752 = 2+ x 1 bulan x 1 bulan 8.468 = 2,6 Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa keuntungan dari investasi dapat mengengembalikan modal yang diinvestasikan setelah investasi berlangsung selama 2 (dua) bulan 6 (enam) hari. Waktu pengembalian modal sangat singkat mengindikasikan bahwa profit yang diperoleh sudah maksimal. @JMB 2015 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive 126 Jurnal Manajemen & Bisnis ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015 Kesimpulan 1. Teknik hedging dapat menanggulangi resiko kerugian akibat harga yang berbalik secara tiba-tiba. Hedging juga ikut berperan dalam pencapaian net profit yang cukup besar yaitu USD 17.264,91 sedangkan modal untuk memulai investasi ini adalah sebesar USD 10.000. Memperkecil resiko kerugian dengan menggunakan teknik hedging telah berhasil memaksimumkan profit dalam investasi forex. 2. Indikator Bill Williams dapat membaca dan memberikan informasi pergerakan harga pada pasar valuta asing (forex) dengan baik. Indikator Bill Williams sangat baik digunakan bersama-sama karena masing-masing dari indikator Bill Williams memiliki fungsi tersendiri dalam menginformasikan pergerakan harga pada pasar valuta asing. Karena indikator Bill Williams dapat memberikan informasi dengan akurasi yang baik, maka penulis dapat mengambil keputusan yang tepat kapan harus membuka dan menutup transaksi, termasuk mengambil keputusan dalam teknik hedging. Indikator Bill Williams dapat memaksimumkan profit karena informasi yang dihasilkan membantu dalam mengambil keputusan yang tepat. 3. Indikator Bill Williams lebih banyak menghasilkan profit dibandingkan dengan pada waktu melakukan teknik hedging. Profit yang didapatkan dari teknik hedging sendiri tidak lepas karena informasi yang diberikan oleh indikator Bill Williams ketika melakukan hedging. Saran 1. Teknik hedging adalah teknik yang dilakukan dengan cara membuka 2 (dua) transaksi yang berlawanan. Sehingga untuk menjalankan teknik hedging disarankan agar menyiapkan modal yang besar atau melakukan teknik hedging modifikasi. 2. Dalam menggunakan indikator Bill Williams, sangat penting untuk memperhatikan seluruh indikator tersebut. Berpatokan pada salah satu indikator saja tidak akan memberikan informasi yang akurat karena setiap indikator memiliki fungsi masing-masing. Daftar Pustaka DiChiara, Joe. 2012. Tesis. Worcester Polytechnic Institute. Tidak ada kota. Forex Trading and Investment: Interactive Qualifying Project Report. Fuad, M. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Isma’il. 2013. Bisnis Forex. Yogyakarta: Shafa Media Suharto, Frento. T. 2013. Investasi Secara Benar: Mengungkap Rahasia Forex. Jakarta: Elex Media Komputindo Williams, Bill and Justine Gregory-Williams. 2004. Trading Chaos: Maximize Profit with Proven Technical Technique. New Jersey: John Wiley & Sons Inc. Williams, Bill. 1998. New Trading Dimensions: How to Profit from Chaos in Stocks, Bonds, and Commodities. New Jersey: John Wiley & Sons Inc. TeleTrader. 2014. The Professional Trader Workstation. Vienna: TeleTrader GmbH @JMB 2015 http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive