strategi hedging dan indikator bill williams dalam

advertisement
119
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015
STRATEGI HEDGING DAN INDIKATOR BILL WILLIAMS DALAM
UPAYA MEMAKSIMUMKAN PROFIT INVESTASI FOREX
I Gusti Ngurah Putra Vasudeva
ABSTRACT
Forex is an alternative type of highly liquid investments. The liquidity level and price
acceleration that occurs in the forex could close the transaction quickly and profit level
exceeded the average trade in general. However, rapid price movements in the forex also cause
a high degree of volatility that the forex became a very risky investment so it is difficult to
maximize profit. Researchers use hedging techniques to drive price movement suddenly turned
around and indicators of Bill Williams to analyze price movements that would happen to occur
in the future.
This research used qualitative destuctive analysis to see that the hedging technique and
Bill William Indicator could maximize forex invesment profit. The study was conducted for five
months starting from the date of July 1, 2014 until November 30, 2014, through OctaFX
service.
Researcher got a margin call when run hedging technique in the first time. Researcher
modified hedging techniques after knowing its weakness. And finally the problem of hedging
techniques was resolved. Collaboration between hedging techniques and Bill Williams
indicators could maximize profits in forex investment.
Key Words : hedging, Bill Williams indicator, investment, forex.
Pendahuluan
Forex (foreign exchange) atau dalam bahasa Indonesia disebut pasar valuta asing telah
menjadi alternatif investasi yang populer karena memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
Tingkat likuiditas yang tinggi memungkinkan trader untuk menyelesaikan transaksinya
dengan cepat. Tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang sangat tinggi
mengakibatkan ROI (Return of Invesment) dan laba yang akan diperoleh dapat melebihi ratarata perdagangan pada umumnya. Seperti yang diungkapkan oleh George Soros dalam Suharto
(2013:1) berikut: “Forex trading adalah mesin penghasil uang terhebat di dunia... sampai saat
ini belum ada yang mampu menandinginya”.
Karena pergerakan yang cepat tersebut, maka forex juga memiliki resiko yang tinggi.
Pergerakan harga pada forex bersifat volatil (tidak konsisten) sehingga sangat sulit untuk
memprediksi pergerakan pasar dengan akurat bahkan sifat volatile ini dapat mengakibatkan
kerugian. Agar dapat memaksimumkan profit dalam keadaan seperti ini tentu dibutuhkan suatu
teknik yang dapat menangani risiko yang ada sehingga dapat mencapai profit secara optimal.
Ismail (2013:19) menjelaskan hedging adalah teknik yang digunakan saat harga
berbalik. Teknik ini digunakan dengan cara mengambil posisi sebaliknya dari posisi
sebelumnya dengan harapan posisi pertama yang ter-floating dan menghasilkan nilai negatif
akan dapat ditutup dengan profit. Tetapi untuk melakukan teknik ini dibutuhkan waktu yang
tepat karena saat melakukan hedging dan mengakhiri posisi hedging diperlukan momentum
yang tepat. Kelebihan teknik hedging yaitu teknik ini sangat berguna digunakan untuk
menanggulangi resiko ketika pasar berbalik secara tiba-tiba. Dengan teknik ini trader tidak
perlu melakukan cut loss (menutup posisi pada saat rugi) yang mengakibatkan berkurangnya
dana. Pada saat pasar berbalik dari yang diharapkan trader cukup memasang posisi sebaliknya
dari posisi awal misalnya pada posisi awal adalah sell maka pasang posisi buy pada lot yang
@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
120
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015
sama sehingga kerugian pada transaksi yang sedang berlangsung tidak semakin membesar
bahkan memiliki kemungkinan untuk ditutup dengan profit.
Dalam membaca pergerakan harga tentu dibutuhkan indikator yang dapat memberikan
informasi dengan baik. Bill Williams menciptakan indikator yang didasarkan pada Chaos
Theory yang diciptakannya. Tidak seperti indikator analisa teknikal lainnya, Bill Williams
menciptakan indikator yang tidak menggunakan kejadian masa lalu sebagai acuan prediksi
harga di masa yang akan datang. Tetapi berkonsentrasi pada prilaku pasar pada saat ini
(Suharto, 2013:89). Indikator Bill Williams yang dimaksud tersebut adalah alligator, fractal,
awesome oscillator, acceleration/deceleration oscillator, dan gator oscillator.
Setiap bagian dari indikator Bill Williams memiliki fungsi masing-masing. Indikator
Alligator berfungsi seperti kompas yang membantu untuk berada di arah yang benar.
Mengabaikan informasi yang diberikan oleh alligator dapat mengakibattkan kerugian. Seperti
yang diungkapkan oleh DiChiara (2012:45) “it is suggested not to go against the Alligator
trend unless one is very sure of the market conditions or fundamental factors”, Fractal
berfungsi memberikan informasi kemana arah pergerakan harga kedepan. Awesome oscillator
berfungsi memberikan informasi mengenai momentum pada pasar dan pada chart, awasome
oscillator digambarkan sebagai histogram (Williams, 1998: 63). Acceleration/deceleration
oscillator berfungsi memberikan informasi harga akan bergerak dengan cepat atau lambat.
Williams (1998: 53) menyatakan sebelum momentum berubah, akselerasi pergerakan harga
terlebih dahulu berubah. Gator oscillator berfungsi sebagai penegas informasi renggangan
garis SMA yang terjadi pada alligator. Gator Oscillator membantu mengidentifikasi tren
dalam kombinasi dengan Alligator yang didasarkan ketika garis Alligator menyimpang
sehingga tanda tersebut merupakan sinyal awal dari sebuah tren (TeleTrader, 2014: 79).
Dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai
strategi hedging dan indikator Bill Williams dalam upaya memaksimumkan profit dalam
investasi forex.
Metode
Objek penelitian ini adalah nilai profit (laba) yang diperoleh dengan menggunakan
teknik hedging dan indikator Bill Williams dalam investasi forex.
Pasangan mata uang yang digunakan dalam penelitian ini adalah EUR/USD (Euro dan
United State Dollar). Pasangan mata uang tersebut dipilih karena pergerakannya yang sangat
volatile sehingga dapat memberikan lebih banyak informasi. Jumlah modal yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebesar USD 10.000. Modal yang digunakan tersebut merupakan
uang virtual. Lot size yang digunakan adalah sebesar 1,30 lot untuk melihat ketahanan strategi.
Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas strategy tester yang terdapat pada terminal
MetaTrader 4 dan untuk melihat pergerakan harga valuta asing penulis menggunakan jasa
broker OctaFx.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah
teknik observasi. Dimana penulis menghimpun data melalui pengamatan dan penginderaan.
Penulis melakukan printscreen ketika melakukan open position dan close position atau ketika
terjadi peristiwa yang dapat memberikan informasi. Sehingga penulis mendapatkan gambar
ketika suatu peristiwa terjadi dan dianalisa lebih lanjut.
Analisis data dilakukan dengan teknik analisa deskriptif kaulitatif yang meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk mengetahui tingkat
profit yang dihasilkan penulis menggunakan analisa payback period.
@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
121
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015
Pembahasan
Ismail (2013: 20) menjelaskan bahwa untuk melakukan teknik hedging, trader harus
membuka dua transaksi yang berlawanan. Dua transaksi tersebut dibiarkan menggantung
hingga profit yang didapatkan melebihi kerugian yang dialami atau nilainya sama. Namun
teknik hedging sendiri memiliki risiko dimana tidak jelas kapan harus mengakhiri posisi
hedging karena pergerakan pasar valuta asing tidak tentu dan menutup posisi hedging pada saat
yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerugian. Pergerakan harga yang tidak menentu pada
pasar valuta asing mengakibatkan transaksi tersebut menggantung lama dan memungkinkan
terjadinya margin call (kehabisan dana).
Dalam penelitian ini sempat terjadi margin call ketika melakukan teknik hedging.
Kerugian yang dialami adalah sebesar USD 9.897,68 sehingga dan dana yang tersisa hanya
USD 102,32. Margin call terjadi karena membiarkan transaksi menggantung terlalu lama
karena transaksi yang berlawanan tidak kunjung menghasilkan profit yang dapat menutupi
secara sekaligus kerugian yang diakibatkan oleh transaksi pertama.
Setelah mengetahui penyebab margin call pada teknik hedging biasa. Penulis
melakukan memodifikasi pada teknik hedging. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan cara
tidak membiarkan transaksi menggantung lama. Begitu transaksi yang berlawanan
menghasilkan profit, transaksi tersebut langsung ditutup dengan tujuan mengamankan profit.
Kemudian pada saat yang bersamaan ketika transaksi ditutup, penulis langsung membuka
transaksi yang berlawanan untuk melanjutkan teknik hedging. Tidak seperti hedging biasa yang
membiarkan profit mengambang ketika transaksi dibiarkan menggantung. Dengan cara ini
penulis dapat mengumpulkan profit dari hedging. Hedging diakhiri ketika profit yang
dikumpulkan lebih besar dari pada nilai transaksi yang sedang berjalan dan mengalami
kerugian. Dengan melakukan hedging seperti itu, profit dapat terkumpul dan tidak ada
kekhawatiran akan kehilangan profit dari pergerakan harga yang sedang berjalan. Hedging
modifikasi dilakukan sebanyak dua kali dalam penelitian ini.
Tabel 1 : Hasil hedging modifikasi Pertama
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Tanggal
29-08-14
02-09-14
02-09-14
04-09-14
04-09-14
04-09-14
04-09-14
04-09-14
Hedging Pertama
Transaksi No. Order Profit (USD)
sell
102
846,43
sell
109
144,56
sell
118
44,20
sell
119
295,62
sell
129
522,60
sell
128
1.509,30
sell
126
1.374,10
buy
99
(2.905,11)
Jumlah Profit
1.831,70
Sumber: Hasil pengolahan data
Pada tabel 1 dapat dilihat transaksi buy dengan nomor order 99 mengakibatkan
kerugian sebesar USD 2.905,11. Kerugian pada transaksi buy tersebut diakibatkan karena harga
EUR medadak turun terhadap USD. Untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan maka
penulis melakukan hedging. Penulis membuka transaksi sell 102 dengan lot sebesar 1,30 untuk
memulai hedging. Pada tanggal 29 Agustus 2014, sell nomor 102 ditutup dan menghasilkan
profit USD 846,43. Kemudian langsung membuka transaksi sell 109 dan ditutup pada tanggal
02 September 2014, buka dan tutup transaksi sell terus dilakukan hingga teknik hedging
@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
122
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015
diakhiri. Transaksi sell tersebut merupakan kebalikan dari transaksi buy nomor 99. Membuka
transaksi berlawanan dengan transaksi awal mengakibatkan jumlah dana yang keluar akibat
kerugian dari transaksi pertama (buy) sama dengan jumlah dana yang masuk karena
keuntungan yang berasal dari transaksi sebaliknya (sell) sehingga kerugian tidak membesar.
Transaksi sell yang dilakukan secara bertahap menghasilkan profit sebesar USD 4.736,81
sedangkan kerugian yang diakibatkan oleh transaksi buy adalah sebesar USD 2.905,11. Jadi
dengan melakukan teknik hedging modifikasi telah berhasil menutupi kerugian dari transaksi
buy nomor 99 dan masih menyisakan profit sebesar USD 1.831,70. Hedging modifikasi kedua
dilakukan dengan cara yang sama dan menghasilkan profit sebesar USD 5.893,16.
Tabel 2 : Hasil Teknik Hedging Kedua
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Hedging Kedua
Tanggal TransaksiNo. OrderProfit (USD)
19-09-14
sell
176
590,20
19-09-14
sell
179
31,20
24-09-14
sell
177
675,09
24-09-14
sell
180
888,29
26-09-14
sell
192
619,32
26-09-14
sell
194
839,02
26-09-14
sell
195
(218,27)
26-09-14
sell
203
174,20
26-09-14
sell
205
61,10
30-09-14
sell
204
585,26
30-09-14
sell
206
977,86
30-09-14
sell
216
202,80
01-10-14
sell
214
355,03
01-10-14
sell
217
383,63
03-10-14
sell
222
173,42
08-10-14
buy
173
(2.810,21)
08-10-14
buy
224
229,58
08-10-14
buy
235
1.637,74
08-10-14
buy
239
792,74
14-10-14
buy
245
465,92
14-10-14
buy
249
(741,78)
14-10-14
buy
259
824,07
14-10-14
buy
263
(20,93)
22-10-14
sell
231
(1.400,49)
22-10-14
sell
232
(1.208,09)
22-10-14
sell
242
(1.049,75)
22-10-14
sell
253
284,83
22-10-14
sell
254
(557,70)
22-10-14
sell
266
224,64
22-10-14
sell
272
924,82
22-10-14
sell
275
1.046,89
22-10-14
sell
279
877,63
22-10-14
sell
281
35,10
Jumlah Profit 5.893,16
Indikator Bill Williams dapat memberikan informasi pergerakan harga yang akan
terjadi dengan baik karena setiap bagian indikator memiliki tugasnya masing-masing.
Kelemahan indikator Bill Williams terletak pada indikator fractal. Terkadang indikator fractal
dapat menghilang dengan sendirinya dan muncul kembali dengan posisi yang berbeda.
Sehingga dapat membuat trader bingung dan salah membuka transaksi terutama trader
pemula. Perubahan tersebut diakibatkan karena fractal memperhitungkan 5 (lima) canlde stick
trakhir. Begitu terbentuk candle stick yang tidak memenuhi syarat sebagai pembentuk suatu
sinyal fractal, maka sinyal fractal yang awalnya sudah terbentuk langsung menghilang dan
menunggu candle stick berikutnya. Ketika candle stick yang terbentuk berbeda dari trend awal,
@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
123
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015
fractal baru yang muncul pun berbeda dari fractal yang sebelumnya terbentuk. Berikut ini
gambar yang diperoleh dari lapangan bagaimana perubahan sinyal dari indikator fractal:
Gambar 1 : Sinyal buy fractal
Sumber: Terminal MetaTrader 4
Penulis sengaja memberi nomor pada candle stick untuk mempermudah melihat
perubahan yang terjadi. Dapat dilihat pada gambar diatas pada tanggal 31 Juli 2014, jam 11:00
terbentuk sebuah buy fractal. Buy fractal adalah sebuah sinyal yang menyatakan bahwa harga
akan naik. Saat harga naik, grafik yang berupa candle stick akan mengarah keatas.
Namun pada jam 12:00 sinyal fractal berubah seperti gambar berikut:
Gambar 2 : Sianyal sell fractal
Sumber: Terminal MetaTrader 4
@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
124
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015
Indikator fractal yang sebelumnya memberi sinyal buy fractal di candle stick nomor 5
(lima) menghilang dan muncul sinyal sell fractal di atas candle stick nomor 6 (enam) pada jam
12:00. Sell fractal merupakan sinyal yang menyatakan harga turun. Perubahan ini terjadi
karena candle stick nomor 7 (tujuh) harga paling rendahnya (garis hijau vertikal dibawah balok
candle stick) lebih rendah dari harga terendah candle stick nomor 5 (lima). Penulis
menggunakan garis putih untuk melihat perbandingan harga terendah yang dimaksud. Terlihat
garis harga paling rendah candle stick nomor 7 (tujuh) melewati garis putih yang sejajar dengan
ujung garis harga terendah candle stick nomor 5 (lima). Ketika candle stick nomor 7 (tujuh)
membentuk candle stick yang harga terendahnya lebih rendah dari harga paling rendah milik
candle stick nomor 5 maka fractal buy sudah tidak memenuhi syarat atau tidak relevan lagi
sehingga menghilang. Kemudian diganti dengan sell fractal karena candle stick nomor 7
(tujuh) memenuhi syarat untuk terbentuknya sinyal sell fractal.
200.00%
172.65%
180.00%
151.98%
160.00%
140.00%
117.14%
120.00%
100.00%
84.68%
80.00%
52.48%
60.00%
32.51%
40.00%
19.89% 15.61%
19.97%
19.97%
20.00%
0.00%
Net Profit per Bulan
Akumulasi Net Profit
Gambar 3 : Profit
Sejak penelitian ini dilakukan pada 1 Juli 2014 hingga 30 Nopember 2014, akumulasi
net profit terus meningkat setiap bulannya. Akumulasi net profit meningkat secara konsisten
mulai dari bulan Juli hingga bulan Nopember karena net profit yang dihasilkan setiap bulannya
selalu bernilai positif. Net profit yang dihasilkan sejak bulan Juli hingga bulan September terus
mengalami peningkatan. Pencapaian net profit sebesar 84,68% pada bulan September yang
merupakan nilai net profit tertinggi yang pernah dicapai selama 5 (lima) bulan. Namun pada
bulan Oktober net profit yang dihasilkan hanya sebesar 19,89%. Penurunan net profit pada
bulan Oktober tersebut diakibatkan oleh hedging kedua yang dilakukan untuk mengurangi
kerugian akibat buy nomor 173. Transaksi buy nomor 173 dilakukan pada tanggal 19
September 2014. Teknik hedging yang dilakukan untuk menanggulanginya berakhir pada
tanggal 22 Oktober 2014. Transaksi tersebut mengakibatkan kerugian sebesar USD 2.810,21
ditambah kerugian dihasilkan selama melakukan hedging adalah USD 4.957,81 karena ternyata
pasar beberapa kali berbalik arah sehingga ada beberapa transaksi yang menggantung dan
mengakibatkan kerugian ketika melakukan hedging. Jadi total kerugian selama bulan oktober
adalah 7.768,02. Secara keseluruhan teknik hedging yang berlangsung dari bulan September
hingga bulan Oktober 2014 memang dapat menutupi kerugian tersebut dan masih menyisakan
profit sebesar USD 5.893,16. Namun ternyata profit dari hedging pada bulan Oktober tidak
sebesar bulan September sehingga kerugian yang diakibatkan oleh buy nomor 173 dan
transaksi lainnya sangat berpengaruh terhadap profit bulan Oktober. Merujuk pada lampiran
@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
125
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015
nomor 2 (dua) halaman 125 profit yang didapatkan selama bulan Oktober hanya sebesar USD
1.988,61.
Pada bulan Nopember net profit yang didapatkan adalah sebesar 15,62%. Net profit
pada bulan Nopember 2014 merupakan net profit paling kecil selama penelitian ini dilakukan.
Kecilnya net profit karena sangat sedikit peluang yang ada pada bulan tersebut. Sedikitnya
peluang diakibatkan oleh harga yang cenderung bergerak datar sehingga open position buy atau
pun sell tidak dapat dilakukan. Merujuk pada lampiran nomor 2 (dua) halaman 125 transaksi
yang dilakukan hanya 9 kali dan profit yang didapatkan adalah sebesar USD 1.560,91.
Fuad (2006: 231) mendefinisikan bahwa payback period merupakan metode yang
menghitung berapa lama modal yang ditanamkan akan kembali. Penulis menggunakan metode
payback periode untuk mengetahui apakah profit yang dihasilkan sudah maksimal.
Tabel 3 : Payback Period
No.
1
2
3
4
5
Bulan
Arus Kas
Akumulasi
Juli
1,997.06
1,997.06
Agustus
3,250.78
5,247.84
September
8,467.55
13,715.39
Oktober
1,988.61
15,704.00
Nopember
1,560.91
17,264.91
Sumber: Hasil olah data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan modal sebesar USD 10.000 untuk memulai
investasi forex. Pada bulan September akumulasi profit sebesar USD 13.715,39. Pada tabel
payback periode dapat dilihat modal kembali pada bulan September. Untuk mengetahui lebih
rinci kapan profit investasi dapat mengembalikan outlay (dana yang dikorbankan untuk
memulai investasi) penulis menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Payback Periode = 2 +
10.000 -
5.247,84
13.715,39 -
5.247,84
4.752
= 2+
x 1 bulan
x 1 bulan
8.468
=
2,6
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa keuntungan dari investasi dapat
mengengembalikan modal yang diinvestasikan setelah investasi berlangsung selama 2 (dua)
bulan 6 (enam) hari. Waktu pengembalian modal sangat singkat mengindikasikan bahwa profit
yang diperoleh sudah maksimal.
@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
126
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 12 Nomor 1 Pebruari 2015
Kesimpulan
1. Teknik hedging dapat menanggulangi resiko kerugian akibat harga yang berbalik secara
tiba-tiba. Hedging juga ikut berperan dalam pencapaian net profit yang cukup besar yaitu
USD 17.264,91 sedangkan modal untuk memulai investasi ini adalah sebesar USD 10.000.
Memperkecil resiko kerugian dengan menggunakan teknik hedging telah berhasil
memaksimumkan profit dalam investasi forex.
2. Indikator Bill Williams dapat membaca dan memberikan informasi pergerakan harga pada
pasar valuta asing (forex) dengan baik. Indikator Bill Williams sangat baik digunakan
bersama-sama karena masing-masing dari indikator Bill Williams memiliki fungsi
tersendiri dalam menginformasikan pergerakan harga pada pasar valuta asing. Karena
indikator Bill Williams dapat memberikan informasi dengan akurasi yang baik, maka
penulis dapat mengambil keputusan yang tepat kapan harus membuka dan menutup
transaksi, termasuk mengambil keputusan dalam teknik hedging. Indikator Bill Williams
dapat memaksimumkan profit karena informasi yang dihasilkan membantu dalam
mengambil keputusan yang tepat.
3. Indikator Bill Williams lebih banyak menghasilkan profit dibandingkan dengan pada
waktu melakukan teknik hedging. Profit yang didapatkan dari teknik hedging sendiri tidak
lepas karena informasi yang diberikan oleh indikator Bill Williams ketika melakukan
hedging.
Saran
1. Teknik hedging adalah teknik yang dilakukan dengan cara membuka 2 (dua) transaksi yang
berlawanan. Sehingga untuk menjalankan teknik hedging disarankan agar menyiapkan
modal yang besar atau melakukan teknik hedging modifikasi.
2. Dalam menggunakan indikator Bill Williams, sangat penting untuk memperhatikan seluruh
indikator tersebut. Berpatokan pada salah satu indikator saja tidak akan memberikan
informasi yang akurat karena setiap indikator memiliki fungsi masing-masing.
Daftar Pustaka
DiChiara, Joe. 2012. Tesis. Worcester Polytechnic Institute. Tidak ada kota. Forex Trading
and Investment: Interactive Qualifying Project Report.
Fuad, M. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Isma’il. 2013. Bisnis Forex. Yogyakarta: Shafa Media
Suharto, Frento. T. 2013. Investasi Secara Benar: Mengungkap Rahasia Forex. Jakarta: Elex
Media Komputindo
Williams, Bill and Justine Gregory-Williams. 2004. Trading Chaos: Maximize Profit with
Proven Technical Technique. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
Williams, Bill. 1998. New Trading Dimensions: How to Profit from Chaos in Stocks, Bonds,
and Commodities. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
TeleTrader. 2014. The Professional Trader Workstation. Vienna: TeleTrader GmbH
@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
Download