Penerapan Hukum Newton Pengertian Kesetimbangan Suatu benda dikatakan setimbang jika dia dalam keadaan diam, diamakan sebagai kesetimbangan statis. Sedangkan jika suatu benda bergerak dalam kecepatan kostan, dinamakan sebagai kesetimbangan dinamis. Konsep kesetimbangan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh : struktur jembatan, struktur gedung. Dengan mempertimbangkan gaya-gaya yang bekerja, sehingga struktur tersebut tidak ambruk atau patah karena beban. Keseimbangan benda titik Untuk benda titik dianggap sama dengan sebuah partikel, yaitu mempunyai massa dan bergerak secara translasi dan tidak bergerak secara rotasi. Misal ada beberapa partikel dengan massa : dan masing-masing partikel mempunyai posisi sendiri-sendiri yaitu : Sehingga total massanya adalah : Pusat Massa adalah sebuah titik pada benda tersebut dimana massa semua penyusunnya dianggap terpusat pada satu titik. Sebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat kartesian searah sumbu x, dengan jarak m1 terhadap sumbu koordinat pada x1 dan m2 pada x2. Maka pusat massa dari kedua partikel tersebuta adalah : pusat massa = PM, karena berada pada sumbu x, maka bisa ditulis xPM. Jika m1 = m2 = m, maka : Jika partikel banyak, dan berada pada koordinat kartesian x, y dan z, maka: Titik Berat adalah suatu titik benda tersebut (atau disekitar benda tersebut) dimana berat semua bagian dianggap terpusat pada titik tersebut. Jika benda berada pada ruang dimensi 2, yaitu x dan y, maka : Koordinat titik berat pada sumbu x : Koordinat titik berat pada sumbu y : Dengan : x adalah titik tengah pada sumbu x dan y adalah titik tengah pada sumbu y dan A adalah luas dari benda tersebut. Contoh 1 : Contoh 2: Contoh 3: Pusat Massa Benda Kontinu Gaya bergantung pada waktu (Impuls) Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum II newton dan momentum dimana : Momentum (p) adalah besaran perkalian massa dengan kecepatan. Dan untuk hukum II newton adalah atau atau Peristiwa tumbukan biasanya dalam waktu yang sangat singkat, akibat persamaan di atas bahwa perubahan momentum yang kecil sekalipun dapat menghasilkan gaya yang luar biasa besarnya. Akibatnya peristiwa tumbukan dapat mengakibatkan kerusakan. Peristiwa tumbukan biasanya dalam waktu yang sangat pendek, dengan Δt kurang dari 1 (satu) detik. Jika digambarkan kebergantungan F terhadap tmemilik pola seperti gambar di bawah : Perkalian antara F dan Δt adalah luas di bawah kurva, karena peristiwa tumbukan berlangsung dengan waktu sangat pendek, maka perkalian antara gaya F dengan waktu yang relatif pendek disebut dengan Impuls. Contoh : Gaya bergantung pada posisi (Gaya Gravitasi) Gaya bergantung pada kecepatan (Gaya Stokes) Penjabaran persamaan viskositas stokes Gaya stokes tau gaya penghambat karena adanya kekentalan cairan. Dengan : Fs = gaya stokes η = koefisien kekentalan r = jari-jari bola v = kecepatan relatif bola Jika bola jatuh secara vertikal, maka pada bola bekerja gaya berat : Dengan : w = gaya berat bola ρb = rapat massa bola g = percepatan gravitasi Selain itu juga bekerja gaya archimedes : atau Dengan : FA = Gaya archimedes ρf = rapat massa fluida V = volume fulida g = percepatan gravitasi Dari gambar disamping didapatkan bahwa : Atau menjadi : Dengan :