ARTIKEL ILMIAH PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI 95/I DESA OLAK KEC.MUARA BULIAN OLEH NUR JADAINI A1D109242 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014 FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 1 PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI 95/I DESA OLAK KEC.MUARA BULIAN Oleh NUR JADAINI A1D109242 PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Nur jadaini. 2014. Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa SD Negeri 95/I Desa Olak. Pembimbing (I) Drs,Nelyahardu Gutji, M.Pd (II) Dra. Destrinelli, M.Pd Kata kunci: Bimbingan Belajar, siswa SD Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, pada kenyataannya tidak sedikit guru sekolah dasar yang merasa kesulitan untuk mengaktifkan dan memotivasi belajar siswa dalam rangka penanaman kosep. Permasalahan tersebut karena materi pembelajaran di sekolah dasar pada umumnya bersifat abstrak. Dan untuk mengkonkritkan materi pembelajaran yang bersifat abstrak tersebut butuh pembuktian, pengamatan, percobaan dan penelitian. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 95/I Desa Olak. Pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri 95/I Desa Olak pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa. Dari perhitungan hasil analisis data didapat thitung = dan ttabel = 1,6820 dengan dk = 41. Kriteria pengujian terima . Kriteria pengujian terima H0 jika t hitung ˂ t(0,95), untuk harga-harga lain H0 ditolak. Karena t hitung sebesar , lebih besar dari 1,6820 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan bimbingan belajar pada siswa SDN 95/I Desa Olak. FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan zaman, hal ini disebabkan minimnya penguasaan terhadap disiplin ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan. Keadaan ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam memasuki masa depan. Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari dan terkadang juga teramat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangat tinggi, tetapi juga terkadang sulit untuk mengadakan konsentrasi. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama, perbedaan individual ini yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik. Dalam keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagai mana mestinya, itulah yang dinamakan kesulitan belajar. 1.2 Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan terhadap belajar, maka peneliti hanya meneliti permasalahan tentang pengaruh bimbingan belajar terhadap hasil belajar siswa di kelas IV dan V SDN 95/1 Desa Olak yang akan di berikan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan: seberapa besar pengaruh bimbingan belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas IV dan V di SDN 95/1 Desa Olak kecamatan muara bulian. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang telah dirumuskan diatas bertujuan untuk mendeskripsikan : 1. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan belajar terhadap hasil belajar siswa SDN 95/1 Desa Olak 2. Sebagai acuan para guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara bimbingan belajar. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat yang berarti bagi guru, dan sekolah yaitu : Bagi guru : Sebagai informasi dan dapat membangun pengetahuan dan pengalaman guru terhadap hasil belajar sisawa dengan bimbingan belajar. Bagi sekolah : Sebagai masukan guna memperbaiki kinerja guru untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 3 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Bimbingan Belajar Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005: 82) Bimbingan dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembangannya yang lebih optimal. Menurut Rochman Natawidjaja dalam bukunya Yusuf (2005: 6) Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan dapat membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. 2.2. Tahapan-tahapan dalam Belajar Ada empat tahapan belajar yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) perolehan : pada tahapan ini anak telah terbuka terhadap pengetahuan baru tetapi belum secara penuh memahaminya. 2) kecakapan: pada tahap ini anak mulai memahami pengetahuan atau keterampilan tetapi masih memerlukan banyak latihannya. 3) pemeliharaan: anak dapat memelihara atau mempertahankan suatu kinerja taraf tinggi setelah pembelajaran langsung dan ulangan penguatan dihilangkan. 4) generalisasi: pada tahap ini anak telah menginternalisasikan pengetahuan yang dipelajarinya sehingga ia dapat menerapkannya ide dalam berbagai situasi. 2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni: 1) faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni: a) aspek Psikologis yang meliputi: (1) inteligensi siswa (2) sikap siswa. (3) bakat siswa (4) minat siswa 2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa),yaitu: (1) lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan temanteman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa disekolah.misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga temanteman (2) lingkungan nonsosial yang termasuk dalam faktor lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alatalat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. 2.4 Fungsi Bimbingan Belajar 1) Mencegah kemungkinan timbulnya masalah dalam belajar. 2) Menyalurkan siswa sesuai dengan bakat nya sehingga belajar dapat berkembang 3) Agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar. FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 4 4) Perbaikan terhadap kondisi-kondisi yang mengganggu proses belajar siswa 5) Upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi belajar siswa. 2.5. Manfaat Bimbingan Belajar Manfaat Bimbingan Belajar bagi siswa adalah: a. Tersedianya kondisi belajar yang nyaman, b. Terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, dan c. Siswa dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar. 2.6. Peran Guru dalam Bimbingan Belajar fungsi-fungsi guru sebagai a) perancang pengajaran (designer of instruction), b) pengelola pengajaran (manager of instruction), evaluator of student learning) c) motivator belajar, dan sebagai pembimbing. Guru sebagai designer of instruction atau perancang pengajaran dituntut memiliki kemampuan untuk merencanakan (merancang) kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Guru sebagai manajer of instruction (pengelola pengajaran), dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola seluruh proses kegiatan belajar Sedangkan guru dengan fungsinya sebagai evaluator of student learning, dituntut untuk secara terus menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai murid-muridnya dari waktu kewaktu. Informasi yang diperoleh melalui cara ini merupakan umpan balik terhadap proses kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya akan dijadikan titik tolak untuk menyempurnakan serta meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. 2.7. Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar Dalam memberikan bimbingan belajar guru hendaknya memperhatikan beberapa prinsip yaitu: 1) Bimbingan belajar diberikan kepada semua siswa. 2) Sebelum memberikan bantuan, guru terlebih dahulu harus berusaha memahami kesulitan yang dihadapi siswa, meneliti faktor-faktor yang melatarbelakangi kesulitan tersebut. 3) Bimbingan belajar yang diberikan guru hendaknya disesuaikan dengan masalah siswa. 4) Bimbingan belajar hendaknya menggunakan teknik yang bervariasi. 5) Dalam memberikan bimbingan belajar hendaknya guru bekerja sama dengan staf sekolah lain. Bimbingan belajar merupakan tanggung jawab semua guru serta staf sekolah lainnya. Agar bimbingan berjalan efektif dan efisien diperlukan kerjasama yang harmonis antara staf sekolah dalam membantu mengatasi kesulitan siswa. III. METODE PENELITIAN Sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, maka raneangan penelitian yang digunakan adalah "Raindomized Control-Group Pretest-Postes Design” (Suryabrata, 2008: 105). Rancangan ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Kesimpulan-kesimpulan mengenai efek diferensial antara variasi latihan dalam pembelajaran. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian tentang data yang FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 5 dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, meskipun juga data kwalitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket. Penelitian kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Suatu pernyataan/ pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, di mana masing-masing: sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1 (Sugiono, 2011: 7). Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang di teliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrument-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur. 3.1 populasi dan sample penelitian 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini ialah siswa SD N 95/1 Desa Olak Kecamatan muara bulian yang berjumlah 116 siswa. Tabel 3.1 Populasi siswa SD 95/1 Desa Olak No Kelas Jumlah Siswa 1 I 15 2 II 19 3 III 20 4 IV 19 5 V 22 6 VI 21 Jumlah 116 3.1.2 Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Mengenai besarnya sampel yang cukup untuk populasi. Tabel 3.2 Sampel siswa SD 95/1 Desa Olak Kecamatan Muara bulian No Kelas Jumlah Siswa IV V 19 22 41 4 5 Jumlah Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka sampel yang berjumlah 41 siswa. 3.2 Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2010:320) “Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi variabel independen”. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y). Variabel bebas penelitian ini adalah bimbingan belajar (X), sedangkan variabel tak bebas penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y). FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 6 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Hasil Belajar Bimbingan belajar ini di lakukan setelah siswa pulang dari sekolah,siswa yang di berikan bimbingan belajar yaitu kelas V,di mana kelas V terdapat dua kelas yaitu kelas Va yang dan Vb,karena kelas nya sudah terbagi dua peneliti memakai pengmbilan sample Total Sampling,bimbingan ini di lakukan dalam satu minggu,setiap hari satu pembelajaran dan berjumlah enam pembelajaran dalam satu sub tema di sekolah,peneliti juga menggunakan rpp sebagai acuan dalam melakukan bimbingan belajar,supaya bimbingan belajar yang di berikan tidak berbeda dengan pelajaran di sekolah dan memudah kan siswa untuk mengulang kembali pelajaran,bimbingan belajar yang di lakukan di luar sekolah siswa boleh memakai pakaian bebas tapi sopan itu muntuk memudahkan siswa belajar lebih nyaman dan santai,setelah penelitian di lakukan di peroleh data hasil belajar siswa dalam bentuk angka (lampiran 10) sebagai hasil bimbingan belajar ini dengan rata-rata hasil belajar siswa dan simpangan baku seperti tercantum pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Rata-rata hasil Belajar siswa dan Simpangan baku Kelas Jumlah siswa Rata-rata hasil belajar Simpangan baku Kelas Va 20 28,174 2,8 Kelas Vb 18 39,95 4,90 4.2 Pembahasan Hasil Penilitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan bimbingan belajar (kelas VA ) 28.174 dengan simpangan baku 2,8 berbeda dengan hasil belajar yang tidak menggunakan bimbingan belajar (kelas VB) 39,95 dengan simpangan baku 4,90. Setelah dilaksanakan uji hipotesis dengan menggunakan uji t , terdapat t hitung sebesar 12,44 dan ttabel 1,6820.pda taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan belajar memberikan hasil yang berbeda (lebih tinggi) dengan yang tidak mengggunakan bimbingan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 95/I Desa Olak kecamatan muara bulian.. Bimbingan belajar bukan semata persoalan memberikan pelajaran,belajar bukan konsekuensi otomatis dari penuangan informasi kedalam benak siswa.Bimbigan Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan pemeragaan bimbingan belajar semata akan membuktikan hasil belajar yang meningkat dari sebelum nya,dan juga kegiatan belajar siswa yang aktif aktif (silberman, 2009). Karena itu pembelajaran menggunakan bimbingan belajar akan lebih bermakna karena selain siswa belajar nya dengan keadaan pakain bebas siswa juga bisa merasakan belajar dengan alam terbuka selain di kelas yang setiap hari kelas itu saja yang di gunakan. Proses bimbingan belajar merupakan seranngkaian proses yang mengandung rangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik atau interaksi FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 7 yang berlansung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Ridwan, 2007). Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan , dengan tujuan untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan siswa (Sanjaya, 2006). Suatu pembelajaran dapat dikatan efektif jika dalam proses pembelajaran terjadi timbale balik dari guru kesiswa sebaliknya. Pembelajaran dengan menggunakan bimbingan belajar dilakukan dengan pembagian kelas menjadi beberapa kelompok dengan langkah kerja yang dijelaskan guru sesuai dengan materi, Ini dapat mengajak siswa untuk lebih aktif dalam belajar, dan dapat mengajak siswa lebih aktif dalam belajar, dan dapat membantu siswa agar mudah mengingat pembelajaran di sekolah Dengan menggunakan bimbingan belajar yang kongkret memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Pembelajaran bimbingan belajar membutuhkan pemahaman konsep yang dapat dipahami dengan keadaan yang lebih nyaman,Karena bimingan belajar ini dapat melatih ketrampilan, kerjasama, konsentrasi dan ketelitian. Selain itu juga dapat memuaskan keingin tahuan manusia dan keinginan otak untuk membuat koneksi, bagaimana hal-hal saling berkaitan. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hipotesis penelitian hasil penelitian Ha: Terdapat Pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan Bimbingan Belajar terhadap hasil belajar pada siswa kelas V SDN 95/I Desa Olak kecamata Muara Bulian.Setelah dilakukan penelitian diketahui terdapat pengaruh penggunaan Bimbingan Belajar terhadap hasil belajar pembelajaran pada taraf kepercayaan 95%, yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hasil belajar yang menggunakan Bimbingan Belajar (lebih tinggi) daripada yang tidak menggunakan bimbingan belajar. Dimana rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan bimbingan belajar (kelas VA) 28,174, sedangkan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan bimbingan belajar (kelas VB) 39,95. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian menggunakan bimbingan belajar terhadap hasil belajar pada siswa kelas V SDN 95/I Desa Olak Kecamatan Muara Bulian, maka saransaran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SDN 95/I Desa Olak pada khususnya sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah : Penelitian dengan bimbingan belajar membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. 2. Bagi Guru : a. Untuk meningkatkan hasil belajar di harapkan menggunakan bimbingan belajar. b. Untuk meningkatkan kreatifitas,keaktifan dan keefektifan pembelajara di harapkan menggunakan bimbingan belajar. c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat,sesuai dengan tujuan penelitian di sarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat yang lebih mengarah pada proses pembelejaran dengan bimbingan belajar.. d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan bimbingan belajar FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 8 3. Bagi Siswa a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari hari. DAFTAR PUSTAKA Agung. 2011. Karakteristik Media Audio-Visual. http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.htm. diakses 18 Januari 2014. Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Budi Wahyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Departemen Pendidikan Nasional Basyiruddin U. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Djamarah, 2001. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta Hamalik, O. 2003. Motivasi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nasution. 2006. Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Nurgiyantoro, B. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta. BPFE. Raharja. 2000. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Raja Wali Sadiman, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Sarkim, T. 2001. Karakteristik Pendidikan IPA. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Surabaya: Pustaka Dua. Syaiful B. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Wahyudi, D. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 9