68 BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PASAR MODAL, PASAR MODAL SYARIAH DAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DAN PERUSAHAANPERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) A. PT. Bursa Efek Indonesia86 Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia.Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman.Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dimulai pada bulan Desember 1912 Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian pada tahun 1914-1918 Bursa Efek di 86 Bursa Efek Indonesia, “Sejarah Bursa Efek Indonesia,” http://www.idx.co.id/id- id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx. Diunduh pada tanggal 11 September 2014. 69 Batavia ditutup selama Perang Dunia I. Pada tahun 1925–1942 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya. Di awal tahun1939 karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.Pada tahun 1942–1952, menyusulBursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II. Tahun 1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda dan di saat itu Bursa Efek semakin tidak aktif. Akhirynya pada tahun 1956 Perdagangan di Bursa Efek vakum hingga tahun 1977. Pada tanggal 10 Agustus 1977 Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. Saat itu pula BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go-public PT. Semen Cibinong sebagai emiten pertama. Di tahun 1977–1987 Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu.Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. Tahun 1987 ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. Kemudian 1988-990, Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa meningkat hingga terlihat pada tanggal 2 Juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer. Desember 1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go-public dan beberapa 70 kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal. Waktu itu tanggal 16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT. Bursa Efek Surabaya. Tanggal 13 Juli 1992 Swastanisasi BEJ di mana BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ. 22 Mei Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems). 10 November 1995 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996. 1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya. 2000 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. Di tahun 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading). Tahun 2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Tanggal 2 Maret 2009, saat itu Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia. B. Pasar Modal Syariah Di Indonesia secara historis keberadaan pasar modal syariah dimulai dan diperkenalkan pada pertengahan tahun 1997 melalui instrument reksa dana syariah. Berkat adanya kerja sama antara PT. Bursa Efek Jakarta dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada bulan Juli 2000 berhasil dibentuk Jakarta Islamic Index (JII). Kemudian pembentukan ini diikuti dengan peluncuran Obligasi Syariah Mudharabah oleh PT. Indosat di penghujung tahun 2002. Namun pada tanggal 14 dan 15 Maret 2003, setelah melalui penandatanganannota 71 kesepahaman (Memotandum of Understand) antara Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI).87 DSN-MUI selaku lembaga yang memiliki kewenangan yang menfatwakan hukum-hukum syariah terkait dengan lembaga ekonomi dan keuangan adalah para ulama yang terkoordinasi di bawah Dewan Syariah Nasional Majelis-Ulama Indonesia.88 Selain itu, DSN-MUI ketika memberikan fatwa selalu merujuk pada dalildalil syara yang berfungsi sebgai dasar hukum. Adapun fatwa DSN-MUI yang terkait dengan pengembangan pasar modal syariah adalah sebgai berikut:89 No.05/DSN-MUI/IV/2000 Tentang jual beli saham No.20/DSN-MUI/IX/2000 Tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana No.32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang obligasi syariah No.33/DSN-MUI/IX/2002 Tentang obligasi syariah mudharabah No.40/DSN-MUI/IX/2003 Tentang pedoman umum penerapan prinsip syariah di pasar modal No.41/DSN-MUI/III/2004 Tentang obligasi syariah ijarah No.59/DSN-MUI/IV/2007 Tentang obligasi mudharabah konversi Secara formal, peluncuran pasar modal dengan prisip-prinsip syariah Islam di Indonesia dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 Maret 2003.90 Pada kesempatan 87 Burhanuddin S, “ Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah”, Cet-1, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 132. 88 Ibid. 89 Ibid. hlm. 133. 72 itu juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Dewan Syariah NasionalMajelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dengan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), kemudian dilanjutkan dengan penandatangan nota kesepahaman antara DSN-MUI dan BAPEPAM dengan SRO (Self Regulatory Organizations), yang terdiri dari Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Lembaga Penjaminan (LPK), serta Lembaga Penyimpanan dan Pelaksanaan (LPP).91 Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara umum ditandai oleh berbagai indikator diantaranya adalah semakin mararknya para pelaku pasar modal syariah yang mengeluarkan efek-efek syariah selain saham-saham dalam JII.92 Ke depan, tampaknya perkembangan industri keuangan syariah diperkirakan akan terus berkembang.Tampaknya upaya untuk menjadikan fatwa DSN sebagai salah satu sumber hukum menjadi suatu keniscayaan, mengingat terbukanya kemungkinan diabaikannya fatwa tersebut. Karena posisi fatwa yang menurut hukum Indonesia bukan sumber hukum dalam hierarki peraturan perundang-undangan RI. Fatwa DSN perlu diintegrasikan ke dalam peraturan BAPEPAM.93 90 Indah Yuliana, “Investasi Produk Keuangan Syariah”, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm. 45. 91 Ibid. 92 Ibid. 93 Irsan Nasarudin dan Indra Surya dalam penelitian karya Iswahjudi A. Karim, “ Implementasi Prinsip-Prinsip Syariah Di Pasar Modal ndonesia (Tinjauan Hukum)”, 2010, hlm. 8. 73 C. Jakarta Islamic Index (JII)94 JII pertama kali diluncurkan oleh ,BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun demikian, agar dapat menghasilkan data historikal yang lebih panjang, hari dasar yang digunakan untuk menghitung JII adalah tanggal 2 Januari 1995 dengan angka indeks dasar sebesar 100. Metodologi perhitungan JII sama dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan Market Value Weigthed Average Index dengan menggunakan formula Laspeyres. Saham syariah yang menjadi konstituen JII terdiri dari 30 saham yang merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. BEI melakukan review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitan DES oleh Bapepam & LK. Setelah dilakukan penyeleksian saham syariah oleh Bapepam & LK yang dituangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksi lanjutan yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya. Adapun proses seleksi JII berdasarkan kinerja perdagangan saham syariah yang dilakukan oleh BEI adalah sebagai berikut: 1. Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam & LK. 2. Dari saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir. 94 Bursa Efek Indonesia, “Produk Produk Syariah: Saham Syariah dan Jakarta IslamicIndex”http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/produkproduksya -riah.aspx. Diunduh pada tanggal 11 September 2014. 74 3. Dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu urutan nilai transaksi terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir. Komposisi keuangan perusahaan yang sahamnya tercatat di JII adalah tingkat liuiditasnya harus berada di rentang 17-49%, pendapatan bunga berada di kisaran antara 5-15%, utang tidak boleh lebih dari 33%.95 Selain itu juga, perhitungan JII dilakukan oleh Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan metode perhitungan indeks yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Jakarta, yaitu dengan bobot kapitalisasi pasar (market cap weighted). Perhitungan ndeks ini juga mencangkup penyesuaian-penyesuaian (adjusment) akibat berubahnya data emiten yang disebabkan oleh corporate action. JII menggunakan tanggal awal perhitungan 1 Januari 1955 denga nilai awal sebesar 100.96 D. Saham-Saham yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index yang Konsisten Selama Tahun 2011-Juli 2014 1. PT Astra Agro Lestari Tbk 97 PT. Astra Agro Lestari Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawait. Berdiri pada tanggal 3 Oktober 1988 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Desember 1997. Hingga akhir Juli 2012, kepemilikan saham PT. Astra Agro Lestari Tbk masingmasing adalah PT. Astra Internasional 61,99%, PT. Astra Internasional 17,69%, dan publik sebesar 20,32%. 95 Irsan Nasarudin dan Indra Surya, “Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia”, Ed-1, Cet-4 (Jakarta: Kencana Prenada Mdia Group, 2004), hlm. 209. 96 97 Ibid. httpwww.astra-agro.co.id – diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 75 2. PT. Astra Internasional Tbk98 PT. Astra Internasional Tbk berdiri sebagai perusahaan perdagangan.Berdiri pada tanggal 2 Februari 1957 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 April 1990. Saat ini Astra bergerak dalam enam bidang usaha yaitu: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT Astra Internasional Tbk masingmasing adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd 50,11%, Budi Setiadharma 0,02%, Anthony John Liddell Nightingale 0,02% dan publik sebesar 49,85%. 3. PT. Aneka Tambang Tbk99 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk berusaha dalam bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa yang berkaitandengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut. Berdiri pada tanggal 5 Juli 1968 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 November 1997. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk masing-masing adalah Negara Republik Indonesia 65% dan publik sebesar 35%. 4. PT. Vale Indonesia Tbk100 PT. Vale Indonesia, Tbk, yang sekarang dikenal sebagai PT. Vale Indonesia Tbk (Vale Indonesia) adalah sebuah perusahaan penanaman modal asing yang mendapatkan izin usaha dari pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi, kegiatan penambangan, pengolahan dan produksi 98 httpwww.astra.co.id - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 httpwww.antam.com - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 100 httpwww.vale.com - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 99 76 nikel. Berdiri pada tanggal 25 Juli 1968 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Mei 1990. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Vale Indonesia Tbk masing-masing adalah PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero)-JHT 0,97%, BP2S Luxemburg S/A Aberdeen Global Asian Smaller Companies Fund 0,96%, BNYMSA/ NV AS Cust Of Employest Provident Fund 0,82%, PT. Jamsostek (Persero) Non JHT 0,65%, BP2S Luxemburg S/A Aberdeen Global Emerging Markets Smaller Companies Fund 0,55%, Honky Harjo 0,50%, JP Morgan Chase Bank Na Re Non-Treaty Cliens 0,48%, PT. Prudential Life Assurance 0,45%, City Bank New York S/A Dimensional Emerging Market value Fund 0,43%, BBH Boston S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD 0,43%, RD Mandiri Investa Ekuitas Dinamis 0,34%, RD BNP Paribas Ekuitas 0,25%, BP2S Singapore/Fukky Taxable 0,25%, Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Dinamis 0,24%, JPMCB-JP Morgan Fund 0,24%, PT AIA Finl 0,22%, Reksa Dana Schorder Dana Prestasi Plus 0,22%, Asuransi Jiwa Manulife 0,19% dan Reksa Dana BNP Paribas Solaris 0,17%. 5. PT. Indocement Perkasa Tbk101 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah produsen semen berkualitas yang terkemuka di Indonesia sejak tahun 1975.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Desember 1989. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk masing-masing adalah Birchwood Omnia Ltd 51%, PT Mekar Perkasa 13,03% dan Masyarakat 35,97%. 101 httpwww.indocement.co.id - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 77 6. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk102 Sejak didirikan pada tahun 1987, ITMG dikenal sebagai produsen utama batubara dan telah membangun basis pelanggan yang beraneka ragam.Pada tahun 2001, ITMG di akuisisi oleh Banpu Group dari Thailand dan pada akhir tahun 2007, menjadi perusahaan publik. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 Desember 2007. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Indo Tambangraya Megah Tbk masing-masing adalah Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd 65%, Investor Ritel Domestik 1,79%, Investor Institusi Domestik 6,43% dan Investor Asing 26,78%. 7. PT. Kalbe Farma Tbk103 PT. Kalbe Farma Tbk (“Perseroan” atau “Kalbe”) berdiri sejak tanggal 10 September 1966 dan pada tanggal 30 Juli 1991 terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan publik. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 Desember 2007. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Kalbe Farma Tbk masing-masing adalah PT. Gira Sole Prima 10,17%, PT Santa Seha Sanadi 9,62%, PT Diptanala Bahana 9,49%, PT Lucasta Murni Cemerlang 9,47%, PT Ladang Ira Panen 9,22%, PT Bina Arta Charisma 8,66% dan Masyarakat 43,37%. 102 httpwww.itmg.co.id - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 103 httpwww.kalbe.co.id - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 78 8. PT. Perkebunan London Sumatera Tbk104 PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1906.Kemudian mencatatkan sebagai perusahaan publik melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Hinggaakhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Perkebunan London Sumatera Tbk masing-masing adalah PT Salim Ivomas Pratama Tbk 59,5% dan masyarakat 40,5%. 9. PT. Bukit Asam Tbk105 PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), resmi berubah status menjadi Pereroan Terbatas pada tahun 1981 yang selanjutnya disebut Perseroan. Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Perkebunan London Sumatera Tbk masing-masing adalah dari pihak institusi sebesar 91% dan ritel sebesar 9%. 10. PT Semen Gresik Tbk106 PT Semen Gresik (persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dan pada tanggal 8 Juli 1991. Saham Semen Gresik tercatat di Bursa efek Jakarta dan Bursa efek surabaya (kini 104 httpwww.londonsumatra.com - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 105 httpwww.ptba.co.id- diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 106 httpwww.semenindonesia.com- diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 79 menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Hinggaakhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Semen Gresik (persero) Tbk masing-masing adalah Pemerintah RI 51,01%, Institusi Asing 38,21%, Individu Asing 0,01%, Individu Lokal 0,85% dan Institusi Lokal 9,93%. 11. PT. Telkom Indonesia Tbk107 Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Public Ofering Without Listing (POWL) di Jepang. Saham Semen Gresik tercatat di Bursa efek Jakarta dan Bursa efek surabaya (kini menjadi Bursa efek indonesia) pada tanggal 14 November 1995. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk masing-masing adalah Pemerintah Republik Indonesia 53,14% dan Publik 46,86%. 12. PT. United Tractors Tbk108 United Tractors (UT/Perseroan) didirikan pada 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada 19 107 httpwww.telkom.co.id - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 108 www.unitedtractors.com - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 80 September 1989, Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, dengan kode perdagangan UNTR. Hingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT. United Tractors Tbk masing-masing adalah PT. Astra International Tbk 59,50%, Sudiarso Prasetio (Commissioner) 0,06% dan Publik 40,44%. 13. PT. Unilever Indonesia Tbk109 PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia.Didirikan pada tanggal 5 Desember 1933, bidang usaha yang dijalankan adalah produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi. Unilever mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Januari 1982. H110ingga akhir tahun 2013, kepemilikan saham PT Unilever Indonesia Tbk masing - masing adalah PT Unilever Tbk sebesar 85%, dan Publik 15%. 109 httpwww.unilever.co.id - diunduh pada tanggal 14 Oktober 2014 81