KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa termunajatkan kehadirat Tuhan yang maha Agung atas karunianya pada kesempatan ini kami bisa menyusun makalah pada mata kuliah sosiologi pendidikan. Adapun judul makalah ini adalah kajian antropologi dalam perkembangan kebudayaan indonesia.Makalah ini kami susun guna memenuhi Tugas mata Kuliah tersebut diatas. Dalam penyusunan ini tentunya masih banyak kekurangan oleh karenanya penulis mengharap kitik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan sedikit menambah wawasan para pembaca. Penulis Sosiologi Pendidikan 1i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................. 3 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3 C. Tujuan Manfaat ........................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Antropologi ................................................................................ 5 B. Sejarah Perkembangan Antropologi ............................................................ 6 C. Ruang Lingkup dan Cabang Antropologi 1. Antropologi Fisik (ragawi)..................................................................... 9 2. Antropologi Budaya ............................................................................... 10 D. Hubungan Antropologi Budaya dengan Arkeologi, Linguistik dan Antropologi 1. Arkeologi ............................................................................................... 11 2. Amtropologi Linguistik.......................................................................... 13 3. Antropologi Sosial ................................................................................ 13 BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ....................................................................................................... 15 B. Saran ............................................................................................................ 15 DAFTAR PUSTAKA Sosiologi Pendidikan 2ii BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara hakiki, manusia dalam hidupnya memiliki kodrat (given) sebagai makhluk yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya (homo socius), yang kemudian disebut sebagai masyarakat. Dan setiap masyarakat memiliki peradapan dan kebudayaan sendiri-sendiri yang terpelihara dengan baik.Dalam memahami kebudayaan masyarakat, ada masyarakat yang masih sederhana tetapi juga ada masyarakat yang sudah sangat modern. Semakin maju sebuah masyarakat, justru semakin cenderung kehidupan sosialnya saling membutuhkan dan saling ketergantungan. Ilmu Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar anggota masyarakat. Sedamgkan Ilmu Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia. Kedua cabang ilmu tersebut merupakan ilmu pengetahuan yang berasal dari rumpun ilmu-ilmu social. Dalam hal ini, penulis akan membahan tentang Ruang Lingkup dan Kajian Antropologi. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan antropologi ? 2. Bagaimana asal mula perkembangan antropologi ? 3. Apa saja cabang antropologi ? 4. Bagaiman hubungan antara antropologi budaya dengan arkeologi, linguistic dan antropologi ? Sosiologi Pendidikan 3 C. Tujuan dan manfaat 1. Memahami tentang ilmu antropologi. 2. Mengerti perkembangan antropologi. 3. Mengatahui cabang antropologi. 4. Mengerti hubungan antara antropologi budaya dengan arkeologi, linguistic dan antropologi. Sosiologi Pendidikan 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Antropologi Secara etimologis, istilah antropologi berasal dari dua kata, yakni dari kata “anthropos” (Latin) yang berarti manusia dan “logos” (Yunani) yang berarti ilmu. Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Beberapa pendapat para ahli tentang antropologi: Ruth Benedict, mengatakan bahwa Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk masyarakat. Koentjaraningrat, bahwa Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk antropos atau manusia dan merupakan paduan dari beberapa ilmu yang masing-masing mempelajari masalah-masalah khusus mengenai makhluk manusia. Willian A. Havilland, bahwa Antropologi adalah suatu studi tentang manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Ariyono Suyono, berpendapat bahwa Antropologi adalah sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia yang dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, dan kebudayaan. Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa pendapat parah ahli : Sosiologi Pendidikan 5 Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk manusia, baik manusia ditinjau dari segi fisik atau biologis ( bentuk fisik, cirri-ciri tubuh dan perkembangan ) maupun manusia ditinjau dari sosio budayanya ( perilaku, system social dan perkembangan kebudayaan). B. Sejarah Perkembangan Antropologi Sejarah perkembangan menurut Koentjraningrat, Antropologi dapat dibagi kedalam empat fase : Fase pertama, sekitar sebelum tahun 1800 merupakan awal perkembangan ilmu antropologi. Terjadi ketika orang-orang Eropa Barat menjelajah ke berbagai dunia. Yang pada umumnya perjalanan itu dilakukan oleh para musafir, misionaritas penyebar agama nasrani, pelaut,penerjemah kitab injil dan para pedagang,dll. Perjalanan itu dilakukan sekirar 4 Abad lamanya ke beberapa suku-suku di benua terutama afrika, amerika dan asia.laporan perjalanan orang-orang Eropa tersusun dalam suatu karangang yaitu “etnografi” atau deskripsi tentang kebudayaan suatu bangsa atau suku bangsa. Hal tersebut menimbulkan keanehan yang justru membuat menarik perhatian kalang terpelajar di Eropa barat sejak abad ke-18 yang menimbulakan pandangan yang bertentangan dengan bang-bangsa di Afrika, Asia, Oseania dan orang-orang Indian di Amerika. Museum yang pertama kali didirikan oleh C.J. Thompson di KopenhagenDenmark pada tahun 1841. Merupakan tonggak sejarah permuseuman di dunia. Fase kedua, terjadi sekitar pertengahan abad ke 19. Pada fase ini, bahan etnografi merupakan karangan yang berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat. Cara berpikir yang seperti itu dapat dirumuskan, sebagai masyarakat dan kebudayaan manusia mengalami perubahan (berevolusi). Dari Sosiologi Pendidikan 6 tingkat kehidupan yang paling sederhana sampai ke tingkat kehidupan yang paling tinggi. Bentuk kehidupan yang tertinggi seperti di kehidupan masyarakat Eropa Barat sedangkan semua bentuk masyarakat dan kebudayaan dari bangsa-bangsa di luar Eropa, yang oleh orang Eropa disebut primitive. Hal ini di anggap sebagai contoh dari tingkat kebudayaan yang lebih sederhana (rendah), yang hingga saat ini masih ada sebagai sisa-sisa dari bentuk-bentuk kebudayaan jaman dahulu. Dari kerangka berpikir itulah, maka semua bangsa di dunia diklasifikasikan berdasarkan cara berpikir evolusi. Pada tahun 1860 timbul beberpa kerangka yang mengklasifikasikan bahan tentang keanekaragaman kebudayaan di seluruh dunia ke dalam tingkat evolusi tertentu, dari hal itulah maka timbullah ilmu antropologi. Dalam fase ini antropologi sudah menjadi suatu ilmu yang bersifat akademikal dengan tujuan mempelajari masyarakat dan kebutuhan primitive dengan maksud untuk mendapatkan suatu peringatan tentang tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia. Fase ketiga, terjadi sekitar permulaan abad ke 20. Pada fase ini, antropologi menjadi ilmu yang praktis dan tujuannya dapat dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintahan colonial dan guna mendapatkan suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks. Fase keempat, terjadi sekitar sesudah tahun 1930. Pada fase ini ilumu antropologi sangat mengalami perkembangan. Ada dua hal yang sangat mendasar dalam perubahan pada fase ini : 1. Timbulnya rasa antipasti terhadap kolonialisme sesudah perang dunia II 2. Hilangnya bangsa-bangsa primitive. Sosiologi Pendidikan 7 Perkembangan itu menyebabkan bahwa ilmu antropologi seolah-olah kehilangan obyek kajian, tetapi warisan dari fase-fase sebelumnya yang berupa bahan etnografi dan metode ilmiah tidak dibuang, melainkan dipakai sebagai landasan bagi perkembangan berikutnya. Sasaran penelitian sekitar tahun 1930 tidak lagi sukubangsa primitive, melainkan sudah berahlih ke suku-suku bangsa di daerah Eropa itu sendiri. Tujuan antropologi pada fase perkembangan ini dibagi menjadi dua , yaitu : 1. Tujuan akademikal : mencapai pengertian makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisiknya, masyarakat dan kebudayaan. 2. Tujuan praktisnya : mempelajri manusia dalam aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu sendiri. Perkembangan studi antropologi sekitar tahun 1940-an yang memusatkan perhatiannya kepada penduduk perkotaan. Robert Redfield adalah orang pertama yang melakukan penelitian di kota Yucatan-Maxico. Sehingga beliau dianggap sebagai pelopor dalam antropologi perkotaan. Dan akhir-akhir ini telah berkembang studi tentang gaya hidup masyarakat modern, masalah kemiskinan diperkotaan, pengaruh industrialisasi terhadap kebudayaan local maupun masalah-masalah lain yang berkaitan dengan perubahan social budaya. Hasil studiini diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk mengembangkan konsep-konsep maupun teori-teori antropologi, tetapi juga dapat bermanfaat bagi pengembangan kebudayaan masyarakat secara keseluruhan. Sosiologi Pendidikan 8 C. Ruang Lingkup dan Cabang Antropologi 1. Antropologi Fisik (Ragawi) Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism biologis dan salah satu yang menjadi pokok perhatiannya dalam evolusi manusia, melalui analisis terhadap fosil – fosil dan pengamatan terhadap primate – primate yang masih hidup. Bidang lain antropologi fisik adalah study tentang berbagai variasi umat manusia. Meskipun kita anggota dari satu jenis, secara menyolok atau tidak kita ini berbeda – beda. Kita tidak hanya berbeda dalam hal nampak, seperti warna kulit, bentuk mata, bentuk hidung, jenis dan warna rambut, tetapi mengenai factor – factor biokimia seperti golongan darah dan kepekaaan terhadap penyakit tertentu. Seperti kita ketahui, manusia makhluk yang hidup dilingkungan alam, lingkungan social dan lingkungan trasenden. Dari ketiga lingkungan itu, alamlah yang berkembang menjadi ekologi manusia dan ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar terhaap struktur manusia dan perkembangannya. Antropologi Fisik ini dibagi atas : 1. Paleoantropologi : ilmu bagian antropolgi yang menyelidiki asal usul terjadinya evolusi mahkluk manusia dan penyebarannya dengan mempergunakan bahan penelitian dari kerangka manusia atau tulang – tulang yang sudah menjadi fosil. 2. Somatologi: ilmu bagian antropologi yang mempelajari variates manusia yang masih hidup, antara lain dengan perbedaan warna kulit, mata, rambut, bentuk muka, indeks tengkorak, golongan darah, perbedaan seks dan perbedaan abvaritas perseorangan. Sosiologi Pendidikan 9 Antropologi Fisik terpecah dalam cabang – cabang ilmu yang lebih kecil, yaitu : 1. Palaeontologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang aneka warna bentuk fisik manusia yang telah tidak ada lagi hidup di dunia dan mahluk lain yang erat hubungannya dengan manusia. 2. EvolusiManusia, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tahap – tahap pertumbuhan dan tingkat perkembangan manusia yang dimulai dari mahluk bukan manusia. 3. Antropometri, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tehnik – tehnik pengukuran tubuh manusia. 4. AntropologiRasial, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perbedaan penggolongan manusia yang didasarkan pada kelompok ras, sejarah ras dan pencampuran ras. Studi tentang perbandingan dan pertumbuhan organic dan antropologi konstitusional, yaitu ilmu yang mempelajari predis posisidari tubuh manusia terhadap penyakit tertentu dan tingkah laku khusus seperti tingkah laku criminal. 2. Antopologi Budaya Suatu cabang besar dari antropologi yang mempelajari tentang kebudayaan dari berbagai bangsa diseluruh dunia adalah AntropologiBudaya. Ahli mengemukakan definisi kebudayaan secara sistematis adalah E.B. Taylor. Dalam bukunya yang sangat terkenal Primitif Culture, ia menulis bahwa kebudayaan adalah satu keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat , dan berbagai kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sosiologi Pendidikan 10 Kebudayaan sesungguhnya merupakan suatu yang esensial bagi kehidupan manusia. Hanya manusia yang mampu berkebudayaan, sedangkan hewan tidak memiliki kebudayaan tersebut. Salah satu sebab dasar mengapa manusia dapat memiliki kebudayaan adalah karena manusia dapat berbahasa dan belajar. Antropologi Buaya terbagi atas : 1. Frehistori atau Akeologi Prehistori, yaitu cabang khusus dari AntropologiBudaya yang mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran kebudayaan manusia dalam jaman sebelum mengenal tulisan. 2. Etnolinguistik atau Antropologi Linguistik, yaitu cabang Antropologi Budaya yang mempelajari tentang asal – usul budaya dan perkembangan nya 3. Etnologi, yaitu cabang khusus Antropologi Budaya yang mempelajari tentang kebudayaan – kebudayaan dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar diseluruh dunia pada masa sekarang ini. Etnologi terbangi menjadi : a. Etnologi dalam arti khusus (Antropologi Diakronik) b. Antropologi Sosial (Antropologi Sinkronik) D. Hubungan Antropologi Budaya dengan Arkeologi, Linguistik, dan Antropologi 1. Arkeologi Arkeologi adalah ilmu yang berusaha tidak hanya mengkonstruksi atau menyusun kembali cara – cara hidup dan adat istiadat dari bangsa – bangsa prasejarah, tetapi juga menelusuri perubahan kebudayaan dan Sosiologi Pendidikan 11 memberikan tentang kemungkinan mengapa terjadi perubahan kebudayaan itu. Arkeologipra-sejarah tidak menggunakan bahan penyusunan dari sumber atau catatan terulis akan tetapi menggunakan bahan peninggalan material yang berupa artefak dan fosil. Benda yang terdapat dalam tanah dari jaman prasejarah dapat dipelajari dengan dua jalan : a. Jalan stratigrafis, yaitu menyedidiki benda – benda manakah yang terdapat di alam lapisan tanah yang paling atas dan yang paling bawah. b. Jalan tipologis, yaitu mempelajari benda – benda berdasarkan tipe atau bentuknya. Jaman prasejarah dapat digolongkan menjadi empat masa: a. Zaman batu, terbagi dalam : 1) Paleolithicum atau zaman batu, ketika orang masih mengembara sebagai pemburu, belum mempunyai tempat tinggal yang tetap dan alat yang dibentuk masih berbentuk kasar. 2) Mesolithicum atau zaman batu pertengahan, yaitu ketika orang sudah mencari tempat tinggal dan mulai mengolah tanah. 3) Neolithicum atau zaman batu bara atau disebut pula zaman batu muda, yaitu ketika orang sudah mulai hidup menetap untuk bertani dan memelihara binatang ternak, alat yang digunakan masih batu akan tetapi udah berbentuk halus. b. Zaman tembaga, yaitu ketika orang sudah mempergunakan bahan tembaga untuk membuat alat – alat. c. Zaman perunggu, yaitu ketika orang sudah mampu menggunakan alat dari perunggu. Sosiologi Pendidikan 12 d. Zaman besi, yaitu ketika orang sudah mempergunakan bahan dari besi untuk membuat alat- alat, disamping menggunakan alat – alat dari tembaga dan besi. 2. Antropologi Linguistik Cabang kedua dari Antropologi Budaya adalah linguistic yaitu ilmu yang mempelajari tentang bahasa – bahasa. Ilmu linguistic ini mula –mula terjadi pada akhir abad ke – 18, ketika para ahli mulai mengupas naskah – naskah klasik dari bahasa Indo German seperti Latin, Yunani, Gofis, Avestis, Sansekerta, dan sebagainya. Adapun alat belajar yang paling utama adalah melalui bahasa, sehingga peranan bahasa di sini amat penting karena dapat menjadi sarana dalam meneruskan adat – istiadat dan mewariskan nilai – nilai budaya dari generasi ke generasi. 3. Antropologi Sosial Jika arkeologi mempelajari kebudayaaan sebelum manusia mengenal tulisan dan linguistic mempelajari berbagai macam bahasa dan penyebarannya, maka Antropologi Sosial mempelajari kebudayaan dan kehidupaan masyarakat paad zaman sekarang ini. Pada mulanya antropologi budaya berkembang di Inggris lebih banyak mencurahkan perhatian paada masalah – masalah social dari pada masalah kebudaayaaan. Hal ini mungkin dikarenakan pengaruh yang kuat dari Bapak Antropologi Amerika Serikat, yaitu Edward.B.Taylor (1832-1917) dan Frans Boas (1858-1942).Yang dikenal dengan teori Historis – Evolusionis. Sosiologi Pendidikan 13 Menyadari bahwa masalah social tidak dapat dipisahkan dengan masalah kebudayaan, karena masalah social sesungguhnya adalah produk kebudayaan, maka muncullah study Antropolgi Sosial Budaya yang mencerminkan perpaduan dari keduapan dengan tersebut di atas. Itulah Antropologi Sosial sering jugaa disebut dengan antropologi Sosial Budaya. Sosiologi Pendidikan 14 BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk manusia, baik manusia ditinjau dari segi fisik atau biologis ( bentuk fisik, cirri-ciri tubuh dan perkembangan ) maupun manusia ditinjau dari sosio budayanya ( perilaku, system social dan perkembangan kebudayaan). Perkembangan Ilmu Antropologi dimulai sejak sebelum tahun 1800 yang terjadi ketika orang Eropa Barat menjelajah ke penjuruh dunia. Dan dalam laporan perjalanan tersebut disusun dalam karangan yang disebut etnografi, yang menimbulkan keanehan bagi orang Eropa. Pada tahun pertengahan abad ke-19, semua bangsa di dunia mengalami evolusi dalam hal cara berpikir yang menglkasifikasikan bahan tentang keanekaragaman kebudayaan di seluruh dunia. Maka dari hal itulah , timbullah Ilmu Antropologi. Pada permulaan abad ke20, Ilmu Antropologi megalami perkembangan dan menjadi ilmu yang praktis. Sampai sesudah tahun 1930, Ilmu Antropologi mengalami masa perkembangan yang paling luas. B. SARAN Makalah ini jauh dari kata sempurna, kami mengaharapkan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Semoga dari makalah ini, kita bisa mengerti dan memahami tentang Ilmu Antropologi. Sosiologi Pendidikan 15 DAFTAR PUSTAKA Suhanadji, dkk. 2008. Sosiologi Antropologi Pendidikan.Surabaya: Unesa University Press Suhanadji, dkk. 2012. Sosiologi Antropologi dalam Perspektif Pendidikan.Surabaya: Unesa University Press Sosiologi Pendidikan 16