HUBUNGAN PIJAT BAYI PADA BAYI UMUR 4

advertisement
HUBUNGAN PIJAT BAYI PADA BAYI UMUR 4-6 BULAN DENGAN
PENINGKATAN BERAT BADAN di WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TEPUSEN KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG
ARTIKEL
Oleh
SUSANTI WIJAYANTI
NIM. 040111a076
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2014
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
0
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung
Relationship of Infant Massage Infants Age 4-6 Months with Increased Body Weight in
the District Health Centers Tepusen Kaloran Temanggung
Susanti Wijayanti1, Gipta Galih Widodo2, Vistra Veftisia3
[email protected]
Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo
ABSTRAK
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam hal besar, jumlah, atau ukuran. Kemampuan
dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang oleh orang tua agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan sesuai umurnya. Salah satu bentuk stimulasi yang umum
dilakukan untuk bayi adalah stimulasi taktil dalam bentuk pijat, fleksi ekstensi, dan posisi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pijat bayi pada bayi usia 4-6
bulan dengan peningkatan berat badan di wilayah kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian Deskripsi korelatif dan
menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 72 bayi usia
4-6 bulan. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling yang
memenuhi kriteria inklusi penelitian sejumlah 31 responden.
Penelitian menunjukkan bahwa analisis univariat sebagian besar pijat bayi yang
dilakukan tidak baik yaitu sebanyak 17 responden (54,8%), berat badan bayi yang meningkat
sebanyak 19 responden (61,3%). Analisis bivariat menggunakan uji alternative yaitu fisher
exact test didapatkan p-value = 0,021 < α (0,05) menunjukkan ada hubungan pijat bayi pada
bayi usia 4-6 bulan dengan peningkatan berat badan di wilayah kerja Puskesmas Tepusen
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
Diharapkan tenaga kesehatan mendapatkan informasi tentang pijat bayi bagi
peningkatan berat badan bayi sehingga dapat menentukan metode promosi yang lebih tepat
bagi ibu bayi.
Kata kunci : Pijat bayi, Peningkatan Berat Badan Bayi
Kepustakaan : 27 (2001 – 2012)
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
1
ABSTRACT
Children have a unique characteristic that is always growing and evolving. Growth is
associated with changes in large, number, or size. Capabilities and development of the child
need to be stimulated by the parents so that children can grow and develop optimally and
according to age. One of the common forms of stimulation to the baby is a tactile stimulation
in the form of massage, flexion extension, and position.
This study aims to determine the relationship of infant massage in infants aged 4-6
months with an increase in body weight in the District health centers Tepusen Kaloran
Temanggung
The research was conducted by the research design and description correlative cross
sectional approach. The population in this study were 72 infants aged 4-6 months. Sampling
technique using purposive sampling technique that meets the study inclusion criteria a
number of 31 respondents
Research shows that most of the univariate analysis of infant massage is not well
done as many as 17 respondents (54.8%), weight baby increased by 19 respondents (61.3%).
Bivariate analysis using Chi-Square test obtained p-value = 0.021 <α (0.05) showed no
association of infant massage in infants aged 4-6 months with an increase in body weight in
the District health centers Tepusen Kaloran Waterford County.
It is expected that health workers get information about infant massage to increase the
baby's weight so as to determine a more appropriate method of promotion for the baby's
mother
Keywords
: Infant massage, Increased Weight Infants
Bibliographies : 27 (2001 – 2012)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak memiliki suatu ciri yang
khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang.
Pertumbuhan
dan
perkembangan ini berlangsung sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa
remaja. Jadi, anak menunjukkan ciriciri pertumbuhan dan perkembangan
yang
sesuai
dengan
usianya.
Pertumbuhan
berkaitan
dengan
perubahan dalam hal besar, jumlah,
atau ukuran. Pertumbuhan ini bisa
diukur dengan ukuran berat (gram,
kilogram) dan ukuran panjang (cm,
meter). Adapun perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dari seluruh bagian tubuh
sehingga masing-masing bagian tubuh
tersebut dapat memenuhi fungsinya
(Dewi, 2005).
Pada usia 4-7 bulan bayi mempelajari sesuatu yang sangat berarti
bagi perkembangan intelektualnya dan
aktivitas fisiknya kelihatan menonjol,
dengan aktivitas fisik yang meningkat
menunjukkan rasa ingin tahunya yang
besar. Dia suka menggerakkan tangan
dan kaki secara serabutan juga
gerakan-gerakan yang teratur seperti
berguling-guling, menendang, bahkan
menggeserkan kaki dan badannya
dengan penuh semangat (Dewi, 2005).
Kemampuan dan tumbuh
kembang anak perlu dirangsang oleh
orang tua agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan sesuai
umurnya.
Stimulasi
adalah
perangsangan (penglihatan, bicara,
pendengaran, perabaan) yang datang
dari lingkungan anak. Anak yang
mendapat stimulasi yang terarah akan
lebih cepat berkembang dibandingkan
anak yang kurang bahkan tidak
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
2
mendapat stimulasi. Stimulasi juga
dapat berfungsi sebagai penguat yang
bermanfaat bagi perkembangan anak.
Berbagai macam stimulasi seperti
stimulasi visual (penglihatan), verbal
(bicara), auditif (pendengaran), taktil
(sentuhan) dapat mengoptimalkan
perkembangan anak (Dewi, 2005).
Salah satu bentuk stimulasi yang
umum dilakukan untuk bayi adalah
stimulasi taktil dalam bentuk pijat,
fleksi ekstensi, dan posisi (Benneth
dan Guralnick, dalam Soedjatmiko,
2006).
Pijat merupakan terapi sentuh
tertua yang dikenal manusia dan yang
paling populer. Selain itu, pijat juga
merupakan seni perawatan kesehatan
dan
pengobatan
yang
telah
dipraktekkan sejak berabad-abad
silam. Bahkan, diperkirakan ilmu pijat
ini telah dikenal sejak awal manusia
diciptakan ke dunia, mungkin karena
pijat berhubungan sangat erat dengan
kehamilan dan proses kelahiran
manusia. Pengalaman pijat pertama
yang dialami manusia ialah pada
waktu dilahirkan, yaitu melalui jalan
lahir ibu (Dewi, 2005).
Pijat bayi biasa disebut dengan
stimulus touch. Pijat bayi dapat
diartikan sebagai sentuhan komunikasi
yang nyaman antara ibu dan bayi.
Jadi, pijat bayi ini merupakan suatu
pengungkapan rasa kasih sayang
antara orang tua dengan anak lewat
sentuhan pada kulit yang dapat
memberikan dampak sangat luar
biasa. Hal ini karena, sentuhan dan
pelukan merupakan salah satu
kebutuhan dasar bayi. Sentuhan
alamiah pada bayi sesungguhnya sama
artinya dengan tindak mengurut atau
memijat. Kalau tindakan ini dilakukan
secara teratur dan sesuai dengan tata
cara dan teknik pemijatan bayi,
pemijatan ini bisa menjadi untuk
mendapatkan banyak manfaat untuk
buah hati (Dewi, 2005).
Efek biokimia dari pijat bayi
memberikan efek fisik/klinis antara
lain
meningkatkan
jumlah
sitotoksisitas dari sistem imunitas sel
pembunuh
alami,
mengubah
gelombang otak secara positif,
memperbaiki sirkulasi darah dan
pernafasan,
merangsang
fungsi
pencernaan, membuat tidur lelap,
mengurangi rasa sakit, mengurangi
kembung dan kolik serta pembuangan
serta meningkatkan berat badan
(Roesli, 2013).
Mekanisme dasar pijat bayi
hingga dapat meningkatkan berat
badan adalah aktivitas nervus vagus
yang mempengaruhi penyerapan
makanan.
Bayi
yang
dipijat
mengalami peningkatan tonus nervus
vagus (saraf otak ke 10) yang akan
menyebabkan peningkatan kadar
enzim penyerapan gastrin dan insulin.
Dengan
demikian
penyerapan
makanan akan menjadi lebih baik. Itu
sebabnya mengapa berat badan bayi
yang dipijat meningkat lebih banyak
dari pada yang tidak dipijat (Roesli,
2013).
Hasil studi pendahuluan yang
dilakukan pada tanggal 10 Juni 2014
di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten
Temanggung dengan mengambil data
dari di Wilayah Kerja Puskesmas
diperoleh jumlah bayi sebanyak 342
bayi dimana jumlah bayi usia 4-6
bulan sebanyak 72 bayi. Selanjutnya
dipilih 8 orang bayi dan di timbang
berat badannya. Berdasarkan data 8
bayi tersebut ternyata 5 bayi berat
badan tidak mengalami peningkatan
dalam tiga bulan terakhir dimana 3
bayi pernah diberikan pijat bayi di
dukun bayi atau ibu bayi 1-2 kali
seminggu selama lebih dari 15 menit
dan 2 bayi tidak pernah diberikan pijat
bayi sama sekali. Diperoleh pula bayi
yang mengalami peningkatan berat
badan sebanyak 3 bayi dalam tiga
bulan terakhir dimana 2 bayi tidak
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
3
pernah diberikan pijat bayi sama
sekali dan 1 bayi diberikan pijat bayi
oleh dukun bayi sekali seminggu
selama lebih dari 15 menit. Hal
tersebut menunjukkan masih banyak
bayi
yang
tidak
mengalami
peningkatan berat badannya setiap
dilakukan penimbangan meskipun
mereka sudah diberikan pijat bayi.
Berdasarkan fenomena di atas
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini dengan mengambil
judul, “Hubungan Pijat Bayi pada
Bayi Umur 4-6 Bulan dengan
Peningkatan Berat Badan di Wilayah
Kerja Puskesmas Tepusan Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung”.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pijat bayi
pada bayi umur 4-6 bulan dengan
peningkatan berat badan di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Tepusan Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung.
C. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pijat
bayi pada bayi umur 4-6 bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas
Tepusan Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung
b. Mengetahui
gambaran
peningkatan berat badan bayi
umur 4-6 bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung
c. Mengetahui
gambaran
hubungan pijat bayi pada bayi
umur 4-6 bulan dengan
peningkatan berat badan di
Wilayah Kerja Puskesmas
Tepusan Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung
A. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah
pengetahuan
peneliti tentang pentingnya pijat
bayi bagi peningkatan berat badan
bayi
sekaligus
untuk
mengaplikasikan
ilmu
yang
diperoleh di bangku kuliah dan
meningkatkan
kemampuan
peneliti
dalam
melakukan
penelitian selanjutnya khususnya
yang berkaitan dengan pijat bayi
dan berat badan bayi.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai tambahan informasi
bagi bidan Wilayah Kerja
Puskesmas tentang pentingnya
pijat bayi bagi peningkatan berat
badan bayi sehingga dapat
menentukan metode promosi yang
lebih tepat bagi ibu bayi.
3. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
pijat bayi sebagai salah satu upaya
untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangan bayi khususnya
berat badan bayi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
desain penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional.
Variabel independennya yaitu pijat bayi
dan
variable
dependennya
yaitu
peningkatan berat badan. Penelitian
dilakukan pada tanggal 16-20 agustus
2014. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua bayi usia 4-6
bulan di wilayah kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten
Temanggung
yang
berjumlah
72
responden. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini yaitu menggunakan metode
purposive sampling dengan kriteria bayi
yang tidak sakit selama tiga bulan terakhir.
Sehingga mendapatkan sampel 31
responden. Alat pengumpul data yang
digunakan adalah lembar observasi.
Analisis univarat digunakan distribusi
frekuensi untuk menggambarkan pijat bayi
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
4
dan peningkatan berat badan umur 4-6
bulan di wilayah kerja Puskesmas Tepusen
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten
Temanggung. Analisis bivariat digunakan
untuk mengetahui hubungan pijat bayi
pada bayi usia 4-6 bulan dengan
peningkatan berat badan wilayah kerja
Puskesmas Tepusen Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung
Kaloran Kabupaten Temanggung
Tahun 2014
Peningkatan
Berat Badan
Tidak
meningkat
Meningkat
Jumlah
1.
3.
Gambaran Pijat Bayi pada Bayi
Umur 4-6 Bulan
2.
Frekuensi
17
Persentase
(%)
54,8
14
31
45,2
100,0
25
31
80,6
100,0
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi
Umur
4-6
Bulan
dengan
Peningkatan Berat Badan
Tabel 4.3Gambaran Hubungan Pijat
BayiPada Bayi Umur 4-6 Bulan
dengan Peningkatan Berat Badan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung Tahun 2014
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pijat
Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten
Temanggung Tahun 2014
Pijat
Bayi
Tidak
baik
Baik
Jumlah
6
Persentase
(%)
19,4
Berdasarkan tabel 4.2 dapat
diketahui
dari
31
responden
didapatkan bahwa berat badan bayi
sebagian besar meningkat yaitu
sebanyak 25 orang (80,6%) dan
sebagian kecil tidak meningkat
sebanyak 6 responden (19,4%).
HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas hasil penelitian
tentang hubungan pijat bayi pada bayi
umur 4-6 bulan dengan peningkatan berat
badan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tepusan Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung dengan jumlah sampel
sebanyak 31 responden yang dilakukan
pada tanggal 16-20 Agustus 2014.
Frekuensi
Pijat
Bayi
Peningkatan Berat Badan
Tida
Meningkat
Total
χ 2 p-value
k
f % f
%
f
%
6 35,3
11 64,7 17 100,0 4,075 0,021
Tidak
baik
Baik
0 0,0 14 100,0 14 100,0
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui Jumlah 6 19,4 25 80,5 31 100,0
dari 31 responden didapatkan pijat
bayi sebagian besar tidak baik yaitu
Berdasarkan hasil analisis hubungan
sebanyak 17 orang (54,8%) dan
pijat bayi pada bayi umur 4-6 bulan
sebagian kecil baik yaitu sebanyak 14
dengan peningkatan berat badan,
responden (45,2%).
responden yang diberikan pijat bayi
tidak baik sebanyak 17 bayi di mana
sebagian
besar
mengalami
Gambaran Peningkatan Berat
peningkatan berat badan yaitu 11 bayi
Badan
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi
(64,7%) lebih banyak dari pada yang
Peningkatan Berat Badan pada Bayi
tidak mengalami peningkatan berat
Umur 4-6 Bulan di Wilayah Kerja
badan yaitu 6 bayi (35,3%).
Puskesmas Tepusen Kecamatan
Responden yang diberikan pijat bayi
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
5
baik sebanyak 14 bayi di mana semua
mengalami peningkatan berat badan
yaitu 14 bayi (100,0%).
PEMBAHASAN
A. Gambaran Pijat Bayi pada Bayi
Umur 4-6 Bulan
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa pijat bayi pada bayi umur 4-6
bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tepusan
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten Temanggung sebagian
besar kategori tidak baik yaitu
sebanyak 17 orang (54,8%). Pijat bayi
dilakukan tidak baik di mana
pemijatan tidak dilakukan pada rahang
bawah bayi, tidak melakukan gerakan
i love you, tidak melakukan gerakan
merasakan gelembung angin dan tidak
mendorong jemari searah jarum jam.
Selain itu tidak membuat pijatan
memanjang dengan telapak tangan
dari leher ke kaki untuk mengakhiri
pijatan, tidak melakukan pijatan
dengan jari-jari serta tidak melakukan
gerakan melingkar terutama pada otot
di sebelah tulang punggung.
Gerakan memijat rahang bawah
bayi bermanfaat untuk merangsang
pertumbuhan bayi. Gerakan i love you
yang akan membantu bayi yang sulit
buang air besar dan mengatasi perut
kembung.
Gerakan
merasakan
gelembung angin dan mendorong
jemari searah jarum jam untuk
menolong memindahkan gas dan sisa
pencernaan ke luar dari usus. Selain
itu membuat pijatan memanjang
dengan telapak tangan dari leher ke
kaki untuk mengakhiri pijatan, tidak
melakukan pijatan dengan jari-jari
serta tidak melakukan gerakan
melingkar terutama pada otot di
sebelah tulang punggung. Tubuh bayi,
terutama punggung, akan terasa pegal
saat ia terlalu lama digendong atau
tidur di kasur dalam posisi yang sama
selama beberapa waktu. Pijat ini
bermanfaat
untuk
merelaksasi
punggungnya
dan
menghindari
perkembangan tulang belakang bayi
yang tidak sempurna (Sondang,2013).
Pijat bayi pada bayi umur 4-6
bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tepusan
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten Temanggung kategori
tidak baik disebabkan oleh faktor
tradisi atau keahlian turun temurun.
Hal ini sesuai dengan teori dari
Subakti dan Rizki (2004) bahwa pijat
bayi di Indonesia kebanyakan masih
dilakukan oleh dukun bayi
yang
sudah memiliki keahlian memijat
secara turun temurun. Kebanyakan
dari mereka masih melakukan
pemijatan yang tidak sesuai dengan
langkah pemijatan yang dianjurkan
untuk bayi, sehingga banyak teknik
pemijatan yang tidak diperbolehkan
justru dipraktekkan oleh para dukun
bayi ini, Salah satunya pemijatan
dengan meremas-remas daerah kepala.
Pada bayi, tulang tengkorak tidak
terbentuk secara sempurna sampai
bayi berusia 20 bulan. hal ini
dikarenakan
perkembangan
otak
terjadi secara pesat pada masa-masa
ini dan tengkorak yang belum
terbentuk
ini merupakan
ruang
untuk berkembangnya otak secara
sempurna.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pijat bayi pada bayi umur 4-6
bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tepusan
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten Temanggung sebagian
kecil kategori baik yaitu sebanyak 14
orang (45,2%). Pijat bayi pada bayi
umur 4-6 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas
Tepusan
Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
kategori baik di mana pemijatan
dilakukan dengan menekan jari-jari
pada tengah kening bayi, turun ke
pelipis dan pipi di semua bagian dan
menarik lembut jari-jari bayi dengan
gerakan memutar serta dengan kedua
ibu jari secara bergantian, pijat
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
6
seluruh permukaan telapak tangan dan
punggung tangan.
Pijat adalah terapi sentuh tertua
yang dikenal manusia dan yang paling
popular. Pijat adalah seni perawatan
kesehatan dan pengobatan yang
dipraktekkan sejak berabad-abad
silam lamanya. Bahkan diperkirakan
ilmu ini telah dikenal sejak awal
manusia diciptakan di dunia, mungkin
karena pijat berhubungan sangat erat
dengan kehamilan dan proses
kelahiran manusia (Roesli, 2012).
Pijat bayi biasa disebut dengan
stimulus touch. Pijat bayi dapat
diartikan sebagai sentuhan komunikasi
yang nyaman antara ibu dan bayi.
Pijat bayi sudah dikenal sejak
berabad-abad
yang
lalu,
pada
berbagai bangsa dan kebudayaan,
dengan berbagai bentuk terapi dan
tujuan.
Pijat
bayi
merupakan
pengungkapan rasa kasih sayang
antara orang tua dengan anak lewat
sentuhan
pada
kulit
yang
berdampak
sangat
luar
biasa
(Maharani, 2009). Pijat bayi pada bayi
umur 4-6 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas
Tepusan
Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
kategori baik di dukung oleh
pengetahuan yang baik tentang pijat
bayi.
B. Gambaran
Peningkatan
Berat
Badan
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa berat badan
pada bayi umur 4-6 bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung
sebagian
kecil
kategori tidak meningkat yaitu
sebanyak 6 orang (19,4%). Berat
badan bayi umur 4-6 bulan yang
tidak meningkat antara 6000-7500
gr di mana sebagian besar dengan
berat badan 6000 gr.
Berat badan merupakan
ukuran
antropometri
yang
terpenting dan paling sering
digunakan pada bayi baru lahir
(neonatus). Pada masa bayi-balita,
berat badan dapat digunakan untuk
melihat laju pertumbuhan fisik
maupun status gizi. Pertumbuhan
sebagai suatu peningkatan dalam
ukuran
fisik
tubuh
secara
keseluruhan
atau
sebagai
peningkatan
dalam
setiap
bagiannya, berkaitan dengan suatu
peningkatan dalam jumlah atau
ukuran sel (Supariasa, 2004). Berat
badan pada bayi umur 4-6 bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung
kategori
tidak
meningkat
disebabkan
faktor
genetik (keturunan).
Menurut
Depkes
R.I
(2005), faktor ini merupakan faktor
utama yang dimiliki oleh seorang
manusia
dalam
awal
pertumbuhannya. Faktor ini sangat
berpengaruh
dalam
proses
pertumbuhannya dari bayi sampai
dewasa. Biasanya faktor genetik ini
susah untuk diubah, karena sudah
terbentuk dan melekat pada
manusia sejak mereka lahir. Dan
sekalipun
bisa
diubah
itu
memerlukan waktu yang cukup
lama untuk mengubahnya. Contoh
faktor-faktor genetik manusia
postur tubuh, warna rambut, warna
kulit, sifat, temperamen dan lainlain.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa berat badan
pada bayi umur 4-6 bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung
sebagian
besar
kategori meningkat yaitu sebanyak
25 orang (80,6%). Berat badan bayi
umur 4-6 bulan yang meningkat
antara 6100-7500 gr di mana
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
7
kenaikan berkisar antara 100-200
gr.
Berat badan merupakan
salah satu tolak ukur untuk
menentukan tingkat kesehatan
anak. Berat badan menggambarkan
komposisi tubuh bayi secara
keseluruhan mulai dari kepala,
leher, dada, perut, tangan dan kaki.
Berat badan bayi yang rendah sejak
lahir menunjukkan kondisi bayi
yang kurang sehat. Sebaliknya jika
berat badan bayi menunjukkan
kisaran
pola
standar
dapat
dipastikan bayi dalam keadaan
sehat (Widyastuti, 2012). Berat
badan pada bayi umur 4-6 bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tepusan
Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung kategori meningkat di
dukung oleh faktor-faktor asupan.
Faktor ini juga mempengaruhi
dalam
proses
pertumbuhan
manusia. Pemberian asupan seperti
makanan, vitamin, buah-buahan,
sayuran secara teratur dalam proses
pertumbuhannya akan membentuk
manusia yang sehat, baik sehat
fisik dan sehat psikis. Asupan juga
berpengaruh dengan cara berpikir,
pertumbuhan badan dan lain-lain
(Depkes R.I 2005).
C. Hubungan Pijat Bayi pada Bayi
Umur
4-6
Bulan
dengan
Peningkatan Berat Badan
Berdasarkan
hasil
analisis
hubungan pijat bayi pada bayi umur 46 bulan dengan peningkatan berat
badan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tepusan
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten Temanggung, responden
yang diberikan pijat bayi tidak baik
sebanyak 17 bayi di mana sebagian
besar mengalami peningkatan berat
badan yaitu 11 bayi (64,7%) lebih
banyak dari pada yang mengalami
peningkatan berat badan yaitu 6 bayi
(35,3%).
Responden yang diberikan pijat
bayi tidak baik di mana pemijatan
tidak dilakukan pada rahang bawah
bayi, tidak melakukan gerakan i love
you, tidak melakukan gerakan
merasakan gelembung angin dan tidak
mendorong jemari searah jarum jam.
Selain itu tidak membuat pijatan
memanjang dengan telapak tangan
dari leher ke kaki untuk mengakhiri
pijatan, tidak melakukan pijatan
dengan jari-jari serta tidak melakukan
gerakan melingkar terutama pada otot
di sebelah tulang punggung sehingga
berat badan bayi umur 4-6 bulan yang
tidak meningkat antara 6000-7500 gr
di mana sebagian besar dengan berat
badan 6000 gr.
Berdasarkan
hasil
analisis
hubungan pijat bayi pada bayi umur 46 bulan dengan peningkatan berat
badan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tepusan
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten Temanggung responden
yang diberikan pijat bayi baik
sebanyak 14 bayi di mana semua
mengalami peningkatan berat badan
yaitu 14 bayi (100,0%).
Responden yang diberikan pijat
bayi baik sebanyak 14 bayi di mana
pemijatan dilakukan dengan menekan
jari-jari pada tengah kening bayi,
turun ke pelipis dan pipi dan menarik
lembut jari-jari bayi dengan gerakan
memutar serta dengan kedua ibu jari
secara bergantian, pijat seluruh
permukaan telapak tangan dan
punggung tangan sehingga berat
badan bayi umur 4-6 bulan yang
meningkat antara 6100-7500 gr di
mana kenaikan berkisar antara 100200 gr.
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tentang hubungan
pijat bayi pada bayi umur 4-6 bulan
dengan peningkatan berat badan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten
Temanggung
dengan
jumlah
responden sebanyak 31 orang
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran Pijat bayi pada bayi
umur 4-6 bulan sebagian besar
tidak baik yaitu sebanyak 17 orang
(54,8%) dan sebagian kecil katgori
baik yaitu 14 orang (45,2%).
2. Gambaran Berat badan pada bayi
umur 4-6 bulan sebagian besar
meningkat yaitu sebanyak 25
orang (80,6%) dan sebagian kecil
tidak meningkat yaitu 6 orang
(19,4%)
3. Ada hubungan pijat bayi pada bayi
umur
4-6
bulan
dengan
peningkatan berat badan, dengan
p value 0,021 (α = 0,05).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka saran yang peneliti dapat
berikan antara lain :
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan
meningkatkan pelayanan bagi
masyarakat dengan lebih aktif
menggalakkan
promosi
dan
informasi kepada ibu bayi
ataupun pelatihan bagi ibu bayi
yang berkaitan dengan pijat bayi
sebagai
salah
satu
upaya
peningkatan berat badan bayi.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan
masyarakat
meningkatkan
pemahaman
tentang pentingnya pijat bayi dan
dengan aktif menggali informasi
melalui
tenaga
kesehatan,
mengikuti
penyuluhan
atau
membaca buku literatur sebagai
salah
satu
upaya
untuk
3.
mendukung pertumbuhan dan
perkembangan bayi khususnya
berat badan bayi.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya
meningkatkan
penelitiannya
dengan menambahkan variabel
penelitian
misalnya
asupan
makanan,frekuensi dan durasi
pijat bayi, serta status kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Choirunisa, Ana Maria.2009. Panduan
Terpenting Merawat Bayi dan
Balita. Yogyakarta : Moncer
Publisher
Depkes
RI.
2005.
Pemantauan
Pertumbuhan Anak. Jakarta
:Direktorat Gizi Masyarakat
Dewi. 2005. Panduan Pijat Praktis Balita
Anda agar Cerdas dan Sehat.
Yogyakarta: Pustaka Salomon
Narendra, M. 2002. Buku Ajar I Tumbuh
Kembang Anak dan Remaja
Edisi Pertama IDAI. Jakarta :
Sagung Seto
Riksani, Ria. 2012. Cara Mudah dan
Aman Pijat Bayi. Jakarta : Dunia
Sehat
Roesli, Utami. 2012. Pedoman Pijat Bayi.
Jakarta : PT. Trubus Agriwidya
Soedjatmiko, 2006. Pentingnya Stimulasi
Dini
Untuk
Merangsang
Perkembangan Bayi dan Balita
Terutama Pada Bayi Resiko
Tinggi. Sari Pediatri Vol. 8, No.
3, Desember 2006: 164-173
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: EGC
Sondang, Ester. 2013. Khasiat Pijat Bayi.
Jakarta Selatan: EGC
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
9
Sulistyawati, Ari. 2014. Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Anak. Jakarta
: Salemba Medika
Supariasa. 2012. Penilaian status gizi.
Jakarta : EGC
Tri Sunarsih,2010. Pengaruh pijat bayi
terhadap kenaikan berat badan
bayi umur 0-3 bulan di BPS
Saraswati Sleman Yogyakarta
tahun 2010
Widyastuti dan Widyani, 2007. Kurang
gizi pada anak, diterbitkan 1
Juni
2014.
darihttp://www.gizi.net/cgibin/b
erita/fullnews.cgi?newsid99663
8532,62208.
Hubungan Pijat Bayi pada Bayi Umur 4-6 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Wilayah Kerja Puskesmas Tepusen Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung
10
Download