BAB VIII KRISTAL SEMIKONDUKTOR MATERI : 8.1.Kristal semikonduktor intrinsik. 8.1.1.teknik pengukuran celah energi. 8.1.2.massa efektif 8.1.3.lima alasan hole dianggap sebagai partikel bermuatan positif. 8.1.4.konsentrasi elektron 8.1.5.konsentrasi hole. 8.2.Kristal semikonduktor ekstrinsik. 8.2.1. tingkat energi donor 8.2.2. tingkat energi akseptor 8.2.3. konsentrasi elektron 8.2.4.konsentrasi hole. INDIKATOR Mahasiswa harus dapat : menjelaskan teknik pengukuran celah energi. menjelaskan arti fisis dari massa effektif. menjelaskan 5 alasan mengapa hole dapat dianggap sebagai partikel bermuatan positif. menghitung konsentrasi elektron/hole dalam semikonduktor intrinsik. menentukan tingkat energi atom-atom donor/akseptor menghitung konsentrasi elektron/hole dalam semikonduktor ekstrinsik. JENIS SEMIKONDUKTOR INTRINSIK Semikonduktor murni (tanpa pengotor) Contoh golongan IV A (Si, Ge, Ga) EKSTRINSIK Semikonduktor tidak murni (karena sudah disisipi atom atom lain) Golongan IIIA dan VA dapat digunakan untuk mengotori semikonduktor murni. JENIS SEMIKONDUKTOR • Semikonduktor intrinsik JENIS SEMIKONDUKTOR Semikonduktor ekstrinsik Sel primitif silikon berbentuk kubus Satu buah elektron yang dipakai bersama E Si Ek Si Ev E g E k Ev k Cara Mengukur Celah Energi Penyerapan langsung Penyerapan Penyerapan tak langsung Penyerapan E E E g Eg fonon E foton •Penyerapan langsung •Penyerapan tak langsung PERSAMAAN GERAK ELEKTRON DALAM SEBUAH PITA ENERGI KECEPATAN KELOMPOK UNTUK BEBERAPA FUNGSI GELOMBANG d Vg dk Frekuensi sudut E E = energi 34 h 6 , 63 . 10 js 2 2.3,14 Jadi : Atau , Vg d d E 1 d ( ) ( ) (E) dk dk dk 1 V g E ( k ) Usaha yang dilakukan oleh medan listrik pada elektron : E F .x eE.Vg .t Kita ketahui bahwa dE E k dk Maka persamaan (1) menjadi dE Vg dk E V gk Bila kita bandingkan persamaan 2 dan 3 eEVg t E E Vg k maka Jadi eE k t dk F dt atau k dk eE t dt Persamaan gerak elektron Massa Effectif (m*) Turunkan persamaan Vg terhadap waktu (t) d d 1 d d Vg dt dt dk dkdt 2 2 d d dk -1 (Vg) = (ħ ) dk 2 dt dt dari persamaan gerak kita ketahui bahwa , dk F dt Maka bila di substitusi kepersamaan menjadi, 2 2 d d d d F -2 atau (Vg-) = ħ F (Vg-) = ħ-1 2 2 dt dk dt dk d (Vg)= percepatan dt Karena : F maka 2 = gaya d2 1 2 dk m* Dengan m* adalah massa effektif Perbedaan Antara Hole dan Elektron 1. Ke Kh 2. h ( K h ) e ( Ke ) 3. Vh Ve 4. mh me V 5. dK h F e E 1 V B h h dt c 1 d dk dKe 1 Fe e E Ve B dt c Fh Fe Konsentrasi Elektron (pembawa) dalam semikonduktor murni (instrinsik) terhadap: celah energi (Eg) Syarat dari Distribusi Fermi Dirac adalah: Partikelnya tak terbedakan Berlaku eklusif Pauli Jumlah partikel N tidak boleh terlalu besar dari harga degenerasi (g) di setiap tingkat. Distribusi Fermi Dirac : Untuk K BT f E 1 e( ) / K BT 1 f E 1 e( ) / K BT f E e( ) e( ) / K BT K BT Bila energi sebuah elektron dalam pita konduksi adalah: E EK EV P.K 2 K 2 e K 2me Elektron dengan energi kinetik sebesar: 2 2 P.V K 2me Rapat Keadaan Untuk Elektron 32 V 2me De () 2 2 2 V 2me De () 2 2 2 12 energi elektron 32 12 EK Jumlah elektron dalam pita konduksi adalah: ~ N D e ( ) f e ( )d k ~ N k V 2m e 2 2 2 3/ 2 k 1 / 2 e ( ) / k T d B ne Konsentrasi elektron adalah ~ ne ne ne f e ( ) e dimana 1 2me 2 2 k 2 1 2m e 2 2 2 m e k BT 2 2 2 3/ 2 k 1 / 2 e ( ) / k T d B 3/2 e / k BT ~ 1 / 2 / k T e d k B k N V 3/2 e ( k ) / k B T ( ) / k B T ne • m ek BT 2 2 2 3 / 2 e ( k ) / k BT Merupakan persamaan yang menyatakan konsentrasi elektron dalam pita konduksi, tetapi belum merupakan fungsi • Untuk menjadikan persamaan 6 sebagai fungsi Eg Eg terlebih dahulu kita hitung konsentrasi hole dalam pita valensi Distribusi Fermi Dirac untuk Hole f f h 1 fe fh fh 1 fc 1 e( ) / K BT 1 EF E fh e ( ) / K BT e ( ) / K BT fh e 1 1 e ( ) / K BT e( ) / K BT 1 1 ( ) / K BT 1 fh fh 1 1 1 e ( ) / K B T 1 1 e ( ) / K BT Untuk: ( ) K BT Rapat Keadaan Untuk Hole V 2mh Dh () 2 2 2 32 Energi hole 1 2 fh e ( ) / K BT E P.K EK EV Dh () V 2 mh 2 2 2 32 EV 1 2 P.V hole Dengan cara yang sama pada elektron,maka Jumlah hole dalam pita valensi N v Dh ( ) f h ( ) d ~ Konsentrasi hole adalah 1 2mh nh 2 2 2 np 3/ 2 e / k BT N V v v 1/ 2 e/ kBT d ~ Dengan cara yang sama untuk konsentrasi elektron, maka mh k BT nh 2 2 2 3/ 2 e(v ) / kBT Untuk semikonduktor intrinsik : ne . n p ne . n p m e k BT 2 2 2 k BT 4 2 2 ne n p 3/ 2 e ( k ) / k BT m h k BT 2 2 2 3/ 2 e ( v ) / k BT 3 ( m e . m h ) 3 / 2 e ( k ) / k BT e ( v ) / k BT c ne . n p ce ( k v ) / k B T ce E g / k BT Jika ne n p maka ne . n p Dan 2 2 ne n p c e ne n p ce ( k v ) / k B T ce E g / k BT E g / k BT Jadi: ne . n p k BT 2 2 2 3 E g / 2 k BT 3/4 ( m e . m h ) e Aplikasi Dan Pengembangan Bahan Semikonduktor Transistor Transistor adalah semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal Dioda Dioda berfungsi membatasi arah pergerakan muatan listrik, dioda hanya mengijinkan arus searah untuk mengalir ke satu arah saja dan menghalangi aliran ke arah yang berlawanan. Sel Surya Sel surya adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction , di mana, dalam cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna Mikroposesor Mikroprosesor (disingkat µP atau uP) adalah sebuah sentral procesing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit integrasi semikonduktor Aplikasi Dan Pengembangan Bahan Semikonduktor Untuk mendapatkan alat-alat semikonduktor yang bermutu tinggi, hal yang terpenting adalah mendapatkan kemurnian dan kesempurnaan dari kristal tunggal dari semikonduktor yang dipergunakan dalam pembuatan alat-alat tersebut. Aplikasi bahan semikonduktor : 1. Transistror 2. Dioda 3. Sel surya 4. Mikroposesor 1. TRANSISTOR APA ITU TRANSISTO R? Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya Jenis-jenis transistor PNP E B NPN C B C E Gambar transistor Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori: Materi semikonduktor : Germanium, Silikon, Gallium Arsenide. Kemasan fisik : Through Hole Metal, Through Hole Pllastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain. Tipe : UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, dan lain-lain. Polaritas : NPN atau N-channel, PNP atau P-channel. Maximum kapasitas daya : Low Power, Medium Power, High Power. Maximum frekuensi kerja : Low, Medium, atau High Frekuency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain. Aplikasi : Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain. 2. DIODA APA ITU DIODA Sebuah dioda berfungsi sebagai versi elektronik dari katup searah. Dengan membatasi arah pergerakan muatan listrik, dioda hanya mengijinkan arus listrik untuk mengalir ke satu arah saja dan menghalangi aliran ke arah lain. Jenis-jenis dioda : 1. Dioda Cahaya Sensor 2. Dioda Zener Dioda Zener memiliki sifat yang sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat untuk dipakai dengan tegangan rusak yang dikurangi, disebut tegangan Zene 3. Dioda Foto Dioda foto adalah komponen elektronik dan juga salah satu jenis fotodetektor. Hubungan p-n dari diode ini dibuat sensitive terhadap cahaya. 4. Dioda Laser Dioda laser adalah sejenis laser di mana media aktifnya sebuah semikonduktor persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada dioda pemancar cahaya. Dioda laser kadang juga disingkat LD atau ILD. Contoh alat elektronik dari aplikasi dioda laser 3. Sel Surya APA ITU SEL SURYA Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah besar dioda p-n junction, di mana dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Contoh alat elektronik dari aplikasi sel surya 4. MIKROPOSESOR APA ITU MIKROPOSESOR Sebuah mikroprosesor (disingkat µP) dalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik computer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor. Contoh alat elektronik dari aplikasi mikroprosesor MATERI : 8.1.Kristal semikonduktor intrinsik. 8.1.1.teknik pengukuran celah energi. 8.1.2.massa efektif 8.1.3.lima alasan hole dianggap sebagai partikel bermuatan positif. 8.1.4.konsentrasi elektron 8.1.5.konsentrasi hole. 8.2.Kristal semikonduktor ekstrinsik. 8.2.1. tingkat energi donor 8.2.2. tingkat energi akseptor 8.2.3. konsentrasi elektron 8.2.4.konsentrasi hole. INDIKATOR Mahasiswa harus dapat : menjelaskan teknik pengukuran celah energi. menjelaskan arti fisis dari massa effektif. menjelaskan 5 alasan mengapa hole dapat dianggap sebagai partikel bermuatan positif. menghitung konsentrasi elektron/hole dalam semikonduktor intrinsik. menentukan tingkat energi atom-atom donor/akseptor menghitung konsentrasi elektron/hole dalam semikonduktor ekstrinsik.