I - Blog UB

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kita telah mengenal banyak larutan yang dapat kita temui sendiri di
berbagai peristiwa sehari-hari. Larutan adalah campuran yang terdiri dari
pelarut dan zat yang dilarutkan dimana batas antara keduanya sudah tidak
terlihat lagi. Setiap hari kita menjumpai larutan dengan konsentrasi yang
berbeda-beda. Secara logika, pasti ada salah satu sifat yang mendasari adanya
perbedaan larutan yang satu dengan larutan yang lainya. Sifat itu adalah
daya hantar listrik larutan. Sifat ini pastinya dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Kita perlu mempelajari tentang daya hantar listrik pada larutan, karena kita
akan mengetahui seberapa besarkah kemungkinan suatu larutan dapat
menghantarkan aliran listrik, faktor apa saja yang mempengaruhi besar daya
hantar listrik dan pemanfaatan pengetahuan daya hantar listrik dalam teknologi
pertanian.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana cara mengetahui daya hantar pada titrasi asam basa?
2. Bagaimana beda hantar dari senyawa yang berbeda?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah bertujuan sebagai
berikut.
1. Mengetahui perubahan daya hantar pada titrasi asam basa.
2. Mengetahui beda hantar dari senyawa yang berbeda.
1
BAB II
ISI
2.1
Pengertian Elektrolit
Semua macam yang terlarut dalam air pasti termsauk kedalam salah
satu dari dua golongan berikut: elektrolit adalah suatu zat, yang ketika
dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik. Dan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik dalam
air. (Raymond,2002). Selain itu untuk mengetahui suatu larutan merupakan
suatu larutan elektrolit atau bukan adalah dengan melakukan percobaan dengan
terangnya nyala lampu dan banyak gelembung pada permukaan electrode yang
telah dicelupkan kedalam larutan, dengan hasil sebagai berikut:
(Muchtaridi,2007)
Macam elektrolit
2.2
Nyala lampu
Gelembung
Elektrolit kuat
++
++
Elektrolit lemah
+
+
Nonelektrolit
-
-
Macam Macam Elektrolit
2.2.1
Non Elektrolit
Telah ditunjukkan seperti pada table diatas bahwa ketika
electrode dicelupkan kedalam larutan nonelektrolit, larutan tidak
mengalami perubahan apapun artinya tidak ditemukanya gelembung
pada batang electrode dan tidak terdeteksi adanya nyala lampu. Contoh
- contoh larutan yang merupakan nonelektrolit:

Urea : (NH2)2CO + H2O -> tidak mengion

Metanol : CH3OH + H2O -> tidak mengion

Etanol : C2H5OH + H2O -> tidak mengion

Glukosa : C6H12O6 + H2O -> tidak mengion

Sukrosa : C22H12O11 + H2O -> tidak mengion
Larutan ini tidak terionisasi atau mengion, tetapi mengion
dengan jumlah yang sangat sedikit. (Joesten, 2007)
2
3
2.2.2
Elektrolit Lemah
Telah ditunjukkan seperti pada table diatas bahwa ketika
electrode dicelupkan kedalam larutan elektrolit lemah, larutan
mengalami sedikit perubahan artinya ditemukanya sedikit gelembung
pada batang electrode dan terdeteksinya nyala lampu yang redup.
Contoh - contoh larutan yang merupakan elektrolit lemah:

Asam cuka: CH3COOH -> CH3COO - + H+

Hidrogen fluoride: HF -> H+ + F-

Hidogen Nitrit: HNO -> NO2- + H+

Amonia: NH3 + H2O -> NH4+ + OH -

Hidrat: H3O+ -> H2O + H+
Larutan ini terionisasi, tapi dengan jumlah yang sedikit.
(Wright, 2007)
2.2.3
Elektrolit Kuat
Telah ditunjukkan seperti pada table diatas bahwa ketika
electrode
dicelupkan
kedalam
larutan
elektrolit
kuat,
larutan
mengalami banyak perubahan artinya ditemukanya banyak gelembung
pada batang electrode dan terdeteksinya nyala lampu yang terang.
Contoh - contoh larutan yang merupakan elektrolit kuat:

Hidrogen Clorida: HCL -> H+ + Cl-

Hidrogen Nitrat: HNO3 -> H+ + NO3-

Hidrogen Klorat: HClO4 -> H+ + ClO4-

Hidrogen Sulfat: H2SO4 -> 2H+ + SO42-

Natrium Hidroksida: NaOH -> Na+ + OHLarutan ini terionisasi sempurna dengan jumlah yang sangat
banyak. (Raymond, 2002)
1
Persamaan dan Perbedaan
Elektrolit Kuat
Elektrolit Lemah
Terionisasi sempurna
Terionisasi sebagian
2
Menghantarkan arus listrik
Menghantarkan arus listrik
3
Lampu menyala terang
Lampu menyala redup
4
Terdapat gelembung gas
Terdapat gelembung gas
No
4
2.3
Hukum Daya Hantar
2.3.1
Hambatan
Eksperimen Ohm tentang hambatan listrik membuktikan bahwa
beda potensial sebanding dengan kuat arus yang mengalir. Artinya, jika
beda potensial (V) dibagi dengan kuat arus (I) akan dapat
mengahasilkan suatu bilangan (R) atau factor hambatan atau resistansi.
Secara matematis dapat di rumuskan sebagai berikut:
( Abdullah, 2006)
V / I =R
2.3.2
V
= beda potensial (volt)
I
= kuat arus (ampere)
R
= resistansi /hambatan (Ohm)
Konduktansi
Dalam arus listrik searah konduktansi (L) adalah kebalikan dari
resistansi satuanya adalah siemens atau kebalikan dari ohm atau mho.
Secara matematis dapat di rumuskan sebagai berikut:
( Abdullah, 2006)
L=1/R
2.3.3
Konduktivitas
Konduktivitas merupakan suatu besaran yang diturunkan, karea
tak dapat diukur langsung. Untuk larutan elektrolit, biasanya
menyatakan besaran yang disebut dengan konduktivitas molar, L. Ini
adalah konduktivitas larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut antara
dua elektroda yang besarnya tak terhingga, dan berjarak 1 cm satu sama
lain.
L = KV = K / C
Dengan K konduktivitas, V volume, dan C konsentrasi. Konduktivitas
molar dinyatakan dalam satuan W-1cm2mol-1. (Effendi, 2007)
2.3.4
Konduktivitas Molar
Konduktivitas Molar (Λ) dari suatu elektrolit didefinisikan
sebagai konduktivitas yang ditimbulkan oleh suatu mol dan diberikan
oleh : (Pudjaatmaka,2002)
5
Λ = 1000 . k / C = k . 1000 . V
Λ = Konduktivitas molar (Siemens cm2/mol)
k = tetapan (Siemens/cm)
C = Konsentrasi (mol/L)
V = Volume 1 mol larutan (L)
2.4
Alat Pengukur Daya Hantar
Konduktivitimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
besarnya daya hantar listrik dalam air atau zat cari seperti pada larutan
elektrolit.
(Effendi, 2003)
2.5
Faktor Yang Mempengaruhi Daya Hantar suatu Larutan
Faktor yang mempengaruhi Daya Hantar pada suatu larutan adalah jika
banyaknya ion-ion yang terlepas, maka akan semakain banyak yang mengion
sehingga daya hantarnya akan semakin tinggi. (Effendi, 2003)
2.6
Aplikasi dalam Teknologi Pertanian
Konsep daya hantar ini dapat di terapkan atau di aplikasikan dalam
dunia Teknologi Pertanian yaitu, pada benih yang digunakan untuk mengetahui
jumlah, kadar air dan volume aquabides benih kedelai yang hubungannya
dengan mutu fisiologis benih kedelai itu. (Fitriningtyas, 2008)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang
diperoleh,
bahwa
larutan
elektrolit
dapat
menghantarkan arus listrik disebabkan penguraian zat menjadi ion-ion
penyusunnya (proses ionisasi) dalam pelarut air. Sedangkan, larutan
nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan tidak bisa
melakukan penguraian ion-ionnya.
3.2
Pesan dan Kesan
Tulisan ini adalah tulisan yang di buat untuk memenuhi tugas akhir di
semester satu dalam matakuliah bahasa Indonesia. Saya berterimakasih kepada
orang-orang yang telah megilhami saya dan kepada teman-teman yang telah
mendukung sehingga terselesaikanya tulisan ini. Bila ada kesalahan dalam
penulisan mohon saran dan kritik yang membagun. Terima kasih
6
7
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Rustam, dkk. 2007. Medan Elektromagnetika Terapan. Jakarta: Erlangga
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengolahan Sumberdaya dan Lingkungan
Perairan. Yogyakarta: Kanisius
Fitriningtyas, Nurul. 2008. Study Daya Hantar Listrik pada Benih Kedelai. Bandung: Ganeca
Exact
8
Kavana, Patric. 2002. Brief Review in Chemistry. New Jersey: Pearson Prentice Hall
Joesten, Castellion dan Hoog. 2007. The World Of Chemistry: Essentials. USA: Thomson
Corp.
Chang, Raymond. 2002. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2 Edisi ke-3.
Jakarta: Erlangga
9
Wright, Margaret Robson. 2007. An Introduction to Aqueous Electrolyte Solutions. USA:
John Wiley & Sons Ltd.
Pudjaatmaka, A. Hadyana. 2002. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka
10
Abdullah, Mikrajuddin.2006. IPA Fisika 3: SMP dan MTs untuk Kelas IX. Bandung: Esis
Muchtaridi & Justiana, Sandri. 2007. Kimia 1 SMA Kelas X. Bogor: Quadra
11
Download