MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 328 - 1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Mikro 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyusunan identifikasi kebutuhan penelitian dan penelaahan, melaksanakan kegiatan penelitian dan penelaahan, dan penyusunan rekomendasi serta pelaksanaan koordinasi, komunikasi dan desiminasi dengan pihak terkait dalam rangka penelitian dan penelaahan terkait dengan analisis mikro untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengelolaan utang. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya hasil analisis dan konsep rekomendasi serta hasil komunikasi dan diseminasi dengan pihak terkait dalam rangka penelitian dan penelaahan terkait analisis mikro untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi yang prudent, transparan dan kredibel.. 4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN : 4.1. Merumuskan Bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang terkait Seksi Analisis Mikro. 4.1.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang untuk merumuskan bahan masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 4.1.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan, Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait Seksi Analisis Mikro; 4.1.3. Menerima konsep bahan masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait Seksi Analisis Mikro dari Pelaksana; 4.1.4. Memeriksa dan menyampaikan konsep Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait Seksi Analisis Mikro kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja untuk dikompilasi dengan bahan masukan Subdirektorat. 4.2. Menyusun rekomendasi konsep berdasarkan kebutuhan tertentu. Skema Pembiayaan berdasarkan 4.2.1. Menelaah materi yang diperlukan untuk menyusun rekomendasi konsep Skema Pembiayaan berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 329 - 4.2.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Makro untuk mengumpulkan bahan, menyusun analisis awal dan menyusun materi pembahasan konsep skema pembiayaan berdasarkan kebutuhan tertentu; 4.2.3. Menelaah dan melakukan analisis konsep awal, materi pembasahan Skema Pembiayaan berdasarkan kebutuhan tertentu yang disampaikan Pelaksana; 4.2.4. Menghadiri pembahasan dengan Subdirektorat/Direktorat/unit/instansi terkait dan menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Mikro untuk mengkompilasi, mengharmonisasikan dan menyusun rekomendasi konsep Skema Pembiayaan dimaksud sesuai dengan hasil pembahasan; 4.2.5. Menelaah draft rekomendasi konsep Skema Pembiayaan dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang. 4.3. Mengembangkan metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman 4.3.1. Menelaah materi yang diperlukan dalam pelaksanaan pengembangan metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman berdasarkan disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang; 4.3.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Mikro untuk mengumpulkan bahan, melaksanakan analisis dan mempersiapkan materi pembahasan mengenai pengembangan metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman dengan Kepala Subdirektorat/Direktorat/unit/instansi terkait; 4.3.3. Menelaah hasil analisis analisis dan materi pembahasan mengenai pengembangan metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman; 4.3.4. Menghadiri pembahasan dengan Subdirektorat/Direktorat/unit/instansi terkait dan menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Mikro untuk mengkompilasi dan mengharmonisasikan konsep kajian pengembangan metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman dimaksud sesuai dengan hasil pembahasan; 4.3.5. Menelaah dan dan menyampaikan hasil kajian pengembangan metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman kepada Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang. 4.4. Melakukan analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang 4.4.1. Menelaah dan mempelajari materi yang diperlukan untuk pelaksanaan analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang berdasarkan disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang; MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 330 - 4.4.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Mikro untuk melaksanakan analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang; 4.4.3. Menelaah hasil analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang; 4.4.4. Menghadiri rapat internal dengan Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang dan para Kepala Seksi untuk membahas hasil analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang; 4.4.5. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Mikro untuk menyusun hasil analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang sesuai hasil pembahasan; 4.4.6. Menelaah hasil akhir analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang sesuai hasil pembahasan. 4.5. Menyiapkan bahan masukan untuk mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi 4.5.1. Menelaah dan mempelajari materi yang diperlukan untuk menyusun bahan masukan dalam rangka mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi berdasarkan disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang; 4.5.2. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Mikro untuk menyusun bahan masukan dalam rangka mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi; 4.5.3. Apabila diperlukan untuk melakukan pembahasan dalam rangka mendapat masukan maka dilakukan: 4.5.3.1. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Mikro mempersiapkan materi untuk pembahasan analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang; 4.5.3.2. Menelaah dan menyampaikan materi untuk pembahasan analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang kepada Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang; 4.5.3.3. Menghadiri pembahasan dengan Subdirektorat/Direktorat/ unit/instansi terkait untuk mendapatkan bahan masukan untuk pelaksanaan analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang; 4.5.3.4. Menugaskan Pelaksana pada Seksi Analisis Mikro untuk melakukan kompilasi dan harmonisasi sesuai dengan hasil pembahasan. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 331 - 4.5.4. Menelaah dan menyampaikan hasil analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang kepada. 4.6. Melakukan komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dalam rangka pertukaran informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan kebijakan pengelolaan utang, dalam kerangka analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi. 4.6.1. Menugaskan Pelaksana untuk menyiapkan data dan informasi yang akan digunakan dalam kegiatan komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher berdasarkan disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang; 4.6.2. Melakukan pembahasan dengan pelaksana dan menugaskan untuk merumuskan dan menyiapkan materi yang akan dibahas dalam kegiatan komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher; 4.6.3. Menelaah materi yang akan dibahas dalam kegiatan komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dan menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengelolaan dan Penyajian data. 4.6.4. Melakukan pertemuan dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher guna membahas informasi yang yang mendukung pelaksanaan kegiatan analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 4.7. Menyusun bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah). 4.7.1. Mempelajari dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah), sesuai disposisi dari Kepala Subdirektorat; 4.7.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Mikro; 4.7.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Mikro bersama Pelaksana; MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 332 - 4.7.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep Bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Mikro sesuai hasil pembahasan; 4.7.5. Meneliti bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Mikro dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja untuk dikompilasi. 4.8. Menyusun bahan masukan Konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Subdirektorat. 4.8.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang untuk menyusun bahan masukan konsep standar Operasional (SOP) terkait Seksi Analisis Mikro; 4.8.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan konsep standar Operasional (SOP) terkait Seksi Analisis Mikro; 4.8.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan standar Operasional (SOP) terkait Seksi Analisis Mikro bersama Pelaksana; 4.8.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep standar Operasional (SOP) terkait Seksi Analisis Mikro sesuai hasil pembahasan; 4.8.5. Meneliti bahan masukan standar Operasional (SOP) terkait Seksi Analisis Mikro dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja untuk dikompilasi. 4.9. Menyusun bahan masukan dokumen manajemen risiko Subdirektorat. 4.9.1. Menerima disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang untuk menyusun bahan masukan konsep dokumen manajemen risiko subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 4.9.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun bahan masukan konsep dokumen manajemen risiko terkait Seksi Analisis Mikro; 4.9.3. Membahas penyusunan konsep bahan masukan dokumen manajemen risiko terkait Seksi Analisis Mikro bersama Pelaksana; 4.9.4. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep dokumen manajemen risiko terkait Seksi Analisis Mikro sesuai hasil pembahasan; 4.9.5. Meneliti bahan masukan okumen manajemen risiko terkait Seksi Analisis Mikro dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja untuk dikompilasi. 4.10. Menyusun Bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 333 - 4.10.1. Mempelajari Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Seksi berdasarkan disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang; 4.10.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Seksi; 4.10.3. Menelaah bahan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Seksi dan menyampaikannya Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang. 4.11. Memberikan bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat. 4.11.1. Mempelajari pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait pelaksanaan tugas Seksi Analisis Mikro berdasarkan disposisi dari Kepala Subdirektorat Analisis dan Portofolio Utang; 4.11.2. Menugaskan Pelaksana untuk menyusun konsep bahan jawaban Pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait pelaksanaan tugas Seksi Analisis Mikro; 4.11.3. Menelaah konsep bahan jawaban Pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait pelaksanaan tugas Seksi dan menyampaikannya kepada Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data. 4.12. Membina para Pegawai pada Seksi Analisis Mikro untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja. 4.12.1. Memberi nasihat, menegakkan dan meningkatkan disiplin bawahan; 4.12.2. Memberikan kesempatan bawahan untuk mengembangkan diri; 4.12.3. Mengusulkan mutasi dan pomosi bawahan; 4.12.4. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan bawahan. 5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN: 5.1. Disposisi dari Kasubdit; 5.2. APBN dan APBN-P; 5.3. Data Realisasi APBN dan APBN-P; 5.4. Laporan Statistik Utang; 5.5. Hasil kesepakatan dengan DPR; 5.6. DIPA dan realisasi DIPA; 5.7. Rencana Kerja Direktorat Strategi dan Portofolio Utang; 5.8. Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah; 5.9. Rekomendasi strategi Portofolio dan Risiko Utang tahunan; 5.10. Batas Maksimum Pinjaman; 5.11. Daftar Rencana Prioritas Pinjaman; MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 334 - 5.12. Lending Program dari lender; 5.13. Dokumen pinjaman luar negeri; 5.14. Terms and conditions Surat Berharga Negara; 5.15. Dokumen standar ISDA, ISMA, MRA, MSLA, dan standar perjanjian lainlain untuk keperluan transaksi derivatif (hedging); 5.16. Kerangka Pengelolaan Risiko yang umum dipakai (international best practice); 5.17. Standar internasional pengelolaan risiko (Basel II); 5.18. Market convention obligasi/Surat Berharga Negara dan instrumen derivatif; 5.19. Data Ekonomi Makro Domestik dan Internasional; 5.20. Data informasi pasar, yang meliputi: 5.20.1. Data suku bunga domestik dan internasional; 5.20.2. Government Securities Yield Curve; 5.20.3. Fed-fund rate, BI rate, dan berbagai policy rate; 5.20.4. Kurs rupiah dan valuta asing; 5.20.5. Harga Surat Berharga Negara di pasar domestik dan internasional; 5.20.6. Harga berbagai instrumen derivatif seperti currency swap, interest rate swap, option, futures, repo, dan lain-lain; 5.20.7. Referensi tingkat suku bunga pinjaman CIRR, Libor, Euribor; 5.20.8. Volume dan frekuensi perdagangan Surat Berharga Negara di pasar domestik dan internasional; 5.20.9. dan lain-lain. 5.21. Informasi dan masukan dari konsultan, nara sumber dan pelaku pasar; 5.22. Hasil kajian dan publikasi dari lembaga riset yang relevan; 5.23. Kesepakatan dan keputusan rapat teknis; 5.24. Surat dari instansi terkait; 5.25. LHP dari instansi pemeriksa; 5.26. Pertanyaan DPR; 5.27. Data penyusunan LAKIP; 5.28. Konsep surat dan nota dinas bawahan; 5.29. Media massa; 5.30. Informasi dari faksimile; 5.31. Buku dan Jurnal Keuangan dan Ekonomi; 5.32. Buku dan Jurnal Pengelolaan Risiko. 6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN : 6.1. 6.2. 6.3. 6.4. Undang-undang tentang APBN; Undang-undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Peraturan perundang-undangan mengenai SBN/SUN dan Pinjaman dan Hibah; 6.5. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pasar keuangan; 6.6. Keputusan Presiden mengenai pelaksanaan APBN; 6.7. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2011 tentang Tata cara Pengadaan Pinjaman dan Hibah Luar negeri. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 335 - 6.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.01/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010 – 2014; 6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PM.01/2006; 6.10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.01/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PM.01/2007; 6.11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis) di Lingkungan Departemen Keuangan); 6.12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.01/2010 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan; 6.13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan; 6.14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2008 Pedoman Penetapan, Evaluasi, Penilaian, Kenaikan dan Penurunan Jabatan dan Peringkat bagi Pemangku Jabatan Pelaksana di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.16. SOP Pengelolaan Utang; 6.17. Tata Naskah Dinas Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.18. Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.19. Uraian Jabatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.20. Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Utang; 6.21. Model simulasi Monte Carlo; 6.22. Portofolio Management Analysis Tools (software); 6.23. Dokumen Srategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah; 6.24. Dokumen Strategi Pengelolaan Utang Tahunan; 6.25. Kerangka kerja pengelolaan risiko pasar dan risiko operasional; 6.26. Dokumen-dokumen perjanjian pinjaman luar negeri, 6.27. Terms and conditions Surat Berharga Negara; 6.28. Perangkat Komputer dan ATK; 6.29. Sarana Komunikasi (Telepon, faksimile dan lain-lain) 7. HASIL KERJA : 7.1. Bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait Seksi Analisis Mikro; 7.2. Rekomendasi konsep Skema Pembiayaan berdasarkan berdasarkan kebutuhan tertentu. 7.3. Metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman; MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 336 - 7.4. Konsep hasil analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang; 7.5. Bahan masukan untuk mendukung penyusunan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi; 7.6. Hasil komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dalam rangka pertukaran informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan kebijakan pengelolaan utang, dalam kerangka analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 7.7. Bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Mikro; 7.8. Bahan masukan Konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 7.9. Bahan masukan dokumen manajemen risiko Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 7.10. Bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 7.11. Bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Mikro; 7.12. Penegakkan dan peningkatan disiplin bawahan; 7.13. Pengembangan diri bawahan; 7.14. Hasil penilaian atas pekerjaan bawahan. 8. WEWENANG : 8.1. 8.2. 8.3. 8.4. 8.5. 8.6. 8.7. 8.8. 8.9. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Subdirektorat; Mengoreksi dan menandatangani surat Seksi; Meminta dan menyampaikan data dalam pelaksanaan tugas; Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan tugas; Mengajukan bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait Seksi Analisis Mikro; Mengajukan konsep Skema Pembiayaan berdasarkan berdasarkan kebutuhan tertentu. Mengajukan metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman Mengajukan konsep hasil analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang; Mengajukan bahan masukan untuk mendukung penyusunan Mengajukan konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi; MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 337 - 8.10. Hasil komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dalam rangka pertukaran informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan kebijakan pengelolaan utang, dalam kerangka analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; 8.11. Mengajukan bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Mikro; 8.12. Mengajukan bahan masukan Mengajukan konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 8.13. Mengajukan bahan masukan dokumen manajemen risiko Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 8.14. Mengajukan bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 8.15. Mengajukan bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Mikro; 8.16. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas; 8.17. Melakukan penilaian kinerja bawahan; 8.18. Melakukan evaluasi kinerja bawahan; 8.19. Menegakkan disiplin bawahan; 8.20. Memberikan penghargaan atau mengusulkan penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai bawahan yang melanggar ketentuan; 8.21. Membina dan memberikan pengarahan pelaksanaan tugas. 9. TANGGUNG JAWAB : 9.1. Kebenaran substansi usulan, saran, pendapat, jawaban, dan rekomendasi kepada Kepala Sub Direktorat, dan pihak lain yang berkompeten; 9.2. Kebenaran substansi naskah dinas direktorat/pelimpahannya; 9.3. Kebenaran substansi konsep hasil kerja, koordinasi, komunikasi; 9.4. Kebenaran bahan Masukan Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Anggaran, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) terkait Seksi Analisis Mikro; 9.5. Kebenaran konsep Skema Pembiayaan berdasarkan berdasarkan kebutuhan tertentu. 9.6. Kebenaran metodologi penyusunan Batas Maksimum Pinjaman 9.7. Kebenaran konsep hasil analisis kebutuhan instrumen utang dalam rangka pemenuhan pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang; 9.8. Kebenaran bahan masukan untuk mendukung penyusunan Kebenaran konsep kebijakan terkait pengelolaan strategi dan portofolio utang serta kewajiban kontinjensi; 9.9. Kebenaran hasil komunikasi dengan pelaku pasar/investor/kreditor dan economist/market analyst/researcher dalam rangka pertukaran informasi yang berkaitan dengan kondisi pasar dan penerapan kebijakan pengelolaan utang, dalam kerangka analisis makro pengelolaan utang dan kewajiban kontinjensi; MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 338 - 9.10. Kebenaran bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Subdirektorat (Analisis Beban Kinerja, Laporan Capaian IKU dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah) terkait Seksi Analisis Mikro; 9.11. Kebenaran bahan masukan Kebenaran konsep Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 9.12. Kebenaran bahan masukan dokumen manajemen risiko Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 9.13. Kebenaran bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas fungsional terkait pelaksanaan tugas Subdirektorat terkait Seksi Analisis Mikro; 9.14. Kebenaran bahan masukan jawaban pemerintah atas pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat terkait Seksi Analisis Mikro; 9.15. Terjaganya kerahasiaan pelaksanaan tugas; 9.16. Kebenaran penilaian kinerja pegawai; 9.17. Tegaknya disiplin pegawai bawahan; 9.18. Kebenaran usul penghargaan atau hukuman disiplin kepada pegawai bawahan yang melanggar ketentuan; 9.19. Pembinaan pegawai bawahan dan arahan pelaksanaan tugas. 10. DIMENSI JABATAN: 10.1. Dimensi Finansial 10.1.1. Nilai outstanding portofolio utang pada setiap akhir tahun, komposisi utang terdiri pinjaman luar negeri dan SBN pada setiap tahunnya. Posisi outstanding portofolio utang pada akhir tahun 2010 sebesar Rp1.064.405,69 miliar. 10.1.2. Nilai outstanding penjaminan Pemerintah pada setiap akhir tahun pada setiap tahunnya dan besar pinjaman badan usaha yang dijamin Pemerintah. Posisi outstanding penjaminan Pemerintah pada akhir tahun 2010 adalah sebesar Rp36.698,97 miliar dengan pinjaman badan usaha yang dijamin pemerintah sebesar Rp70,742,12 miliar. 10.2. Dimensi Non Finansial 10.2.1. Dimensi terkait strategi dan portofolio utang: 10.2.1.1. Indikator Portofolio Utang : 10.2.1.1.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari rasio utang valas terhadap total utang; 10.2.1.1.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari rata-rata tahunan portofolio utang yang jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun; 10.2.1.1.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi Floating Rate Debt dalam portofolio utang. 10.2.1.2. Indikator portofolio SBN : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 339 - 10.2.1.2.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari rasio SBN valas terhadap total SBN; 10.2.1.2.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari rata-rata tahunan portofolio SBN yang jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun; 10.2.1.2.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi Floating Rate SBN dalam portofolio SBN. 10.2.1.3. Indikator portofolio pinjaman : 10.2.1.3.1. Risiko Nilai Tukar, diukur dari proporsi mata uang yang memiliki volatilitas rendah (USD dan EUR) dalam portofolio pinjaman; 10.2.1.3.2. Risiko Pembiayaan Kembali, diukur dari rata-rata tahunan portofolio Pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun; 10.2.1.4. 10.2.1.5. 10.2.1.6. 10.2.1.7. 10.2.1.3.3. Risiko Tingkat Bunga, diukur dari proporsi Floating Rate Loan dalam portofolio pinjaman. Debt Service & Kebutuhan pembiayaan; 10.2.1.4.1. Debt Service to GDP Ratio; 10.2.1.4.2. Kebutuhan pembiayaan APBN melalui utang PDB. Peringkat utang (credit rating); 10.2.1.5.1. S&P; 10.2.1.5.2. Moody’s; 10.2.1.5.3. Fitch; 10.2.1.5.4. Country Risk Classification OECD; 10.2.1.5.5. World Bank Country Category; 10.2.1.5.6. ADB Country Category; 10.2.1.5.7. JBIC Country Classification; 10.2.1.5.8. KfW Country Category; 10.2.1.5.9. IDB Country Classification. Komposisi jenis dan jumlah instrumen SUN dan SBSN, terdiri dari : 10.2.1.6.1. Obligasi Negara Rupiah; 10.2.1.6.2. Obligasi Negara Valas; 10.2.1.6.3. Obligasi Negara Ritel (ORI); 10.2.1.6.4. Surat Perbendaharaan Negara; 10.2.1.6.5. Surat Berharga Syariah Negara; 10.2.1.6.6. Sukuk Dana Haji Indonesia; 10.2.1.6.7. Surat Utang. Komposisi jenis dan jumlah instrumen Pinjaman, terdiri dari: 10.2.1.7.1. Pinjaman Lunak (ODA & Concessional); MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 340 - 10.2.1.7.2. Kredit Komersial (Non-ODA, NonConcessional, & Kredit Ekspor). 10.2.1.8. Komposisi lender dan donor pinjaman serta lembaga penjamin kredit ekspor (ECA), terdiri dari : 10.2.1.8.1. Official Creditor: 10.2.1.8.1.1. Multilateral 10.2.1.8.1.2. Bilateral 10.2.1.8.2. Commercial; 10.2.1.8.3. Export Credit Agency; 10.2.1.8.4. Lembaga Pemberi Hibah. 10.2.2. Dimensi kewajiban kontinjensi 10.2.2.1. Penerbitan Rekomendasi Penerbitan Jaminan Pemerintah, 10.2.2.1.1. Jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara (proyek 10.000 MW tahap I); 10.2.2.1.2. Jaminan Pemerintah dalam rangka percepatan penyediaan air minum; 10.2.2.1.3. Jaminan Pemerintah untuk percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan, batubara dan gas (proyek 10.000 MW tahap II); 10.2.2.1.4. Penjaminan infrastruktur dalam proyek kerjasama Pemerintah dengan badan usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. 10.2.2.2. Penerbitan Jaminan Pemerintah 10.2.2.3. Penjaminan infrastruktur dalam proyek kerjasama Pemerintah dengan badan usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur; 10.2.2.4. Penerbitan dokumen benchmark biaya pinjaman yang dijamin Pemerintah; 10.2.2.5. Rekomendasi pengelolaan kewajiban kontinjensi terkait penerusan pinjaman; 10.2.2.6. Penerbitan rekomendasi persetujuan penandatanganan loan agreement. 11. HUBUNGAN KERJA : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 341 - 11.1. 11.2. 11.3. Kepala Subdirektorat Analisis Pengelolaan Utang dalam hal menerima tugas dan pengarahan serta mengajukan usul, saran, dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas Para Kepala Subdirektorat di lingkungan Direktorat Strategi dan Portoflolio Utang dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas; Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan, para pejabat Bank Indonesia, para pejabat Kementerian Koordinator Perekonomian, para pejabat Bappenas, para pejabat Departemen Hukum dan HAM dan Sekretariat Kabinet, para pejabat dari Kementerian/Lembaga, para pejabat unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan, dalam hal koordinasi/komunikasi terkait penyelesaian tugas; Para lembaga dan negara kreditor/donor, para rating agencies dan lembaga Penjamin Kredit Ekspor (ECA), para pelaku pasar/investor dan market analyst/economits, Konsultan dan nara sumber, dalam hal konsultasi/masukan dalam penyelesaian tugas. 12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN : Perkembangan pasar keuangan yang sangat dinamis harus dapat direspon oleh personel unit pengelola utang dengan peningkatan kompetensi melalui kegiatan capacity building yang berkelanjutan, pelaksanaan analisis yang akurat dan up-to-date, koordinasi dan konsolidasi yang lebih intensif di antara unit-unit terkait, infrastruktur dan peraturan yang mendukung pelaksanaan tugas. 13. RISIKO JABATAN : Tidak ada. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 342 - 14. SYARAT JABATAN : 14.1. 14.2. 14.3. 14.4. Pangkat/Golongan : Penata (III/c) Pendidikan formal : Strata 1 Diklat/Kursus : Diklatpim Tk. IV Syarat lainnya : 14.4.1. Mampu mengoperasikan komputer; 14.4.2. Menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan; 14.4.3. Memahami pasar keuangan, pasar obligasi, dan ekonomi makro; 14.4.4. Memahami berbagai instrumen pasar keuangan termasuk derivatif; 14.4.5. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain mengenai SUN dan pasar modal; 14.4.6. Memahami prosedur dan mekanisme pengelolaan portofolio SUN; 14.4.7. Memahami penggunaan sarana informasi pasar dan transaksi; 14.4.8. Standar Kompetensi: 14.4.8.1. In-Depth Problem Solving & Analysis (2); 14.4.8.2. Planning and Organizing (2); 14.4.8.3. Continuous Improvement (2); 14.4.8.4. Policies, Processes & Procedures (2); 14.4.8.5. Stakeholder Service (3); 14.4.8.6. Integrity (3); 14.4.8.7. Team Work and Collaboration (2); 14.4.8.8. Team Leadership (2); 14.4.8.9. Interpersonal Communication (2). MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 343 - 15. KEDUDUKAN JABATAN : KEPALA SUBDIREKTORAT ANALISIS PENGELOLAAN UTANG KEPALA SEKSI ANALISIS MAKRO KEPALA SEKSI ANALISIS MIKRO Analis Mikro Senior Analis Mikro Junior Pemroses Data Mikro Senior Pemoroses Data Mikro Junior Penyaji Data Mikro Senior Penyaji Data Mikro Junior Penata Usaha Data Mikro Senior KEPALA SEKSI PENGELOLAAN DAN PENYAJIAN DATA KEPALA SEKSI PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA