HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN

advertisement
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN IBU NIFAS DALAM
PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR
DI RSU BETHESDA TOMOHON
RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE TO THE MOTHER OF
ACTION IN GRANTING COLOSTRUM CHILDBED IN NEW BORN
CROSS SECTIONAL RESEARCH IN ROOM MARIA
BETHESDA RSU TOMOHON
Frian Panungkelan**,Nova Wulur *, Moudy Lombogia*,
*Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
**Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
ABSTRACT
Low maternal childbirth understanding of colostrum do not use it much. Therefore,
colostrum should be given as early as possible after the baby is born, The Importance of
colostrum for the baby's health, especially to optimize provide Protection against infectious
diseases. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes with
action in giving childbirth mother colostrum to the newborn in Bethesda Tomohon RSU.
This research method is Cross sectional, population in this study were women, amounting
to childbirth and 29 people 27 people total sample, by using research instruments in the
form of questionnaires and observation sheets The results of this study demonstrate the
greatest knowledge of the action day-1 is a total of 11 (40.74%), knowledge with action on
the 2 good has 9 (33.33) and knowledge with day-to-action 3 good and sufficient amount to
9 people (33.33%). Positive attitude to the act of the day-1 sufficient amount to 8 people
(29.63), a positive attitude to the act of day-to-2 either numbering 11 (40.70%), positive
attitude with action-3 days to either numbered 13 men (48.15). Spearman's Rho test
statistics show the correlation coefficient (r) = 0849, = 0764, = 0651, = 0725, = 0581, =
0474 with the strong relationships and being with the significance of the relations between
the two variables are (p) = 0000, = 0001, = 0012 indicates the value α < 0.05 so there is a
relationship of knowledge and attitudes with action in the provision of childbirth mother
colostrum to the newborn Conclusion that the can in this research is the
mother of knowledge largely childbed, childbirth and maternal attitudes, and actions
Keywords: Knowledge, Attitude, Action, colostrums
ABSTRAK
Masih rendahnya pemahaman ibu nifas terhadap kolostrum masih banyak tidak
memanfaatkannya. Oleh karena itu Kolostrum sebaiknya diberikan sedini mungkin setelah
bayi lahir, Pentingnya kolostrum bagi kesehatan bayi terutama untuk mengoptimalkan
memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan ibu nifas dalam pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di RSU Bethesda Tomohon.
Metode penelitian ini adalah Cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas
yang berjumlah 29 orang dan sampel berjumlah 27 orang, dengan menggunakan
instrumen penelitian berupa kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan paling besar pengetahuan dengan tindakan hari ke-1 cukup berjumlah 11
orang (40.74%), pengetahuan dengan tindakan hari ke-2 baik berjumlah 9 orang (33.33)
dan pengetahuan dengan tindakan hari ke-3 baik dan cukup berjumlah 9 orang (33.33%).
Sikap positif dengan tindakan hari-1 cukup berjumlah 8 orang (29.63), sikap positif dengan
tindakan hari ke-2 baik berjumlah 11 (40.70%), sikap positif dengan tindakan hari ke-3
baik berjumlah 13 orang (48.15). Uji statistik Spearman Rho menunjukkan koefisien
korelasi (r)=0.849,=0.764,=0.651,=0.725,=0.581,=0.474 dengan tingkat hubungan kuat dan
sedang dengan Signifikansi dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p)= 0.000,
=0.001, =0.012 menunjukkan nilai tersebut < α= 0.05 dengan demikian ada hubungan
pengetahuan dan sikap dengan tindakan ibu nifas dalam pemberian kolostrum pada bayi
baru lahir
Kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu nifas sebagian
besar, dan sikap ibu nifas, serta tindakan
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, kolostrum
60
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
PENDAHULUAN
Kolostrum
(Susu
awal)
adalah air susu ibu yang keluar pada
hari-hari pertama setelah bayi lahir.
Berwarna kekuning-kuningan, dan
lebih
kental
karena
banyak
mengandung protein dan vitamin A,
serta zat kekebalan tubuh yang
penting untuk melindungi bayi dari
penyakit
infeksi
(Departemen
kesehatan RI, 2003).Rendahnya
pemberian ASI sesuai anjuran
adalah kesalahan massal, dalam
lingkungan
keluarga,
minimnya
pengetahuan
dan
budaya
masyarakat
bisa
menjadi
penghambat
terhadap
pola
menyusui bayi. Sebut saja ASI yang
masih
berwarna
kekuningan
(kolostrum) justru dianggap kotor
sehingga kebanyakan dibuang. Bagi
masyarakat dengan pemahaman
yang cukup, tentu saja ASI yang
keluar sampai hari keempat tersebut
diberikan karena mengandung zat
kekebalan yang tinggi. Di sisi lain,
perilaku tenaga kesehatan yang
pertama kali kontak dengan ibu
melahirkan kerap kali bertolak
belakang
dengan
apa
yang
diprogramkan oleh pemerintah untuk
meningkatkan penggunaan ASI.
Peran
tersebut
terkadang
bertentangan dengan nurani sebagai
tenaga
profesional.
Ketidakseimbangan
antara
pengetahuan dengan derasnya arus
globalisasi, informasi dan teknologi
sudah tentu banyak ibu yang tidak
lulus
menjalani
kewajibannya
(Suharto, 2008).
menjadi 27%. Kenyataan ini menjadi
keperihatinan kita bersama betapa
dampak positif menyusui disiasiakan
begitu
saja
akibat
ketidakpeduliannya kita (Suharto,
2008 ). Ibu mempunyai peran utama
dalam menjalankan tugasnya. Ibu
membutuhkan
informasi
yang
biasanya terkait erat dengan budaya
masyarakat
setempat
sebagai
contoh, penelitian tentang perilaku
pengasuhan yang telah menjadi
tradisi masyarakat salah satu desa
terpencil
dalam
memberikan
pengasuhan, 46,9% Ibu tidak
memberikan
Kolostrum.
Dalam
penelitian ini jika dibandingkan
dengan penelitian lain, 80% bayi
baru lahir di Asia tidak lagi menyusu
selama 24 jam pertama dan
kolostrum dibuang dengan alasan
Kolostrum merupakan ASI yang basi
dan kotor (Irwandy, 2007).
Pendidikan seorang ibu yang
rendah, memungkinkan ibu lambat
dalam mengadopsi pengetahuan
baru, khususnya tentang hal-hal
yang berhubungan dengan pola
pemberian ASI khususnya kolostrum
(Suharto, 2008). Tingginya angka
kematian bayi di Indonesia di
sebabkan oleh berbagai faktor di
antaranya adalah faktor penyakit
infeksi
dan
kekurangan
gizi.
Beberapa penyakit yang saat ini
masih menjadi penyebab kematian
terbesar dari bayi, di antaranya
penyakit diare, tetanus, gangguan
perianal dan radang saluran napas
bagian bawah (Hapsari, 2000).
Sebuah Data hasil survei
Demografi kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 1997 dan 2002-2003,
dapat ditarik kesimpulan bahwa
menyusui dalam satu jam pertama
pasca persalinan menurun dari 8%
menjadi 4%, sementara menyusui
pada hari pertama dari 52,7%
Menyusui merupakan aspek
yang
sangat
penting
untuk
kelangsungan hidup bayi yang
optimal sekaligus mempertahankan
kesehatan ibu setelah melahirkan,
nutrisi yang baik pada masa bayi
memungkinkan kesehatan yang
baik,
pertumbuhan
dan
61
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
HASIL PENELITAN
perkembangan yang optimal selama
beberapa bulan pertama kehidupan
juga membiasakan agar memiliki
kebiasaan makan yang baik pada
masa selanjutnya
(Departemen
kesehatan RI, 2005). Dengan
adanya masalah di atas peneliti
akan melakukan penelitian di RSU
Bethesda Tomohon di ruangan
Maria, di mana peneliti akan
meningkatkan pemahaman para ibu
nifas
mengenai
pentingnya
kolostrum di tinjau dari tingkat
pengetahuan dan sikap dengan
tindakan.
Hasil penelitian yang meliputi
karakteristik demografi responden.
Data-data tersebut diperoleh dengan
menyebarkan
kuesioner
dan
mengobservasi responden yang
berjumlah 27 responden. Hubungan
pengetahuan dan sikap dengan
tindakan ibu nifas dalam pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di
RSU Bethesda Tomohon dengan
menggunakan
uji
statistik
Correlations Spearman Rho.
- Data Khusus
Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian cross sectional di mana
jenis penelitian yang menekankan
waktu pengukuran atau observasi
data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada satu
saat (Nursalam, 2008).
PELAKSANAAN PENELITIAN
Alur kegiatan penelitian yang
dimulai dari identifikasi populasi
dalam hal ini ibu nifas yang berada
di
RSU
Bethesda
Tomohon,
selanjutnya dari populasi ini akan
ditentukan besaran sampel sesuai
dengan kriteria yang ditentukan.
Pada
sampel
ini
selanjutnya
dilakukan indentifikasi data dengan
menggunakan lembar pengumpulan
data
berupa
kuesioner
dan
observasi. Dari Kedua kelompok
data ini selanjutnya akan dianalisis
sesuai dengan Uji Statistik yang
akan digunakan mengacu pada
skala
penelitian
yang
akan
digunakan
untuk
membuktikan
hipotesis adalah uji spearman rho
dengan kemaknaan α<0.05. Setelah
dilakukan uji statistik, akan dilakukan
interpretasi
data
yang
dari
interpretasi ini akan dilakukan
pembahasan
sampai
pada
kesimpulan hasil penelitian.
Gambar 1.
Diagram karakteristik responden
berdasarkan umur di RSU Bethesda
Tomohan Februari 2010.
Dari gambar 1 menunjukkan
bahwa dari 27 responden dalam
penelitian ini, menunjukkan sebagian
besar responden berumur 20-35
berjumlah 18 orang (67 %).
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan
Gambar 2.
62
Diagram karakteristik responden
berdasarkan pendidikan di RSU
Bethesda Tomohon Februari
2010
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Karakteristik responden
berdasarkan sikap
Dari gambar .2 menunjukkan
bahwa
karakteristik
responden
berdasarkan pendidikan dari 27
responden
sebagian
besar
berpendidikan SMA yaitu sebanyak
18 orang (67%).
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pekerjaan
Gambar 5. Diagram karakteristik berdasarkan
sikap responden di RSU Bethesda
Tomohon Februari 2010
Gambar 5 menunjukkan
bahwa dari 27 responden dalam
penelitian ini, sebagian besar Sikap
dengan Positif berjumlah 15 orang
(56%).
Gambar 3. Diagram karakteristik berdasarkan
pekerjaan responden
di
RSU
Bethesda Tomohon Februari 2010
Karakteristik Berdasarkan
Tindakan Ibu nifas dalam
pemberian kolostrum
Dari gambar 3 menunjukkan
bahwa dari 27 responden dalam
penelitian ini, responden sebagian
besar Tidak bekerja berjumlah 17
orang (63 %)
-
Analisis Univariate
\Karakteristik responden
Berdasarkan Pengetahuan
Gambar 6.
Diagram karakteristik berdasarkan
tindakan Ibu nifas dalam pemberian
kolostrum pada hari pertama di
RSU Bethesda Tomohon Febuari
2010
Dari gambar 6 menunjukkan
bahwa dari 27 responden dalam
penelitian ini, Tindakan Ibu nifas
pada hari pertama sebagian besar
pada kriteria cukup berjumlah 13
orang (48 %).
Gambar 4.
Diagram karakteristik berdasarkan
pengetahuan responden di RSU
Bethesda Tomohon Februari 2010
Dari gambar 4 menunjukkan
bahwa dari 27 responden dalam
penelitian ini, Responden sebagian
besar pengetahuan cukup berjumlah
14 orang (52%)
Gambar
63
7. Diagram karakteristik berdasarkan
tindakan Ibu nifas hari ke-2 dalam
pemberian kolostrum di RSU
Bethesda Tomohon Febuari 2010
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Tabel 2. Tabulasi silang pengetahuan responden
dengan tindakan hari ke-2 dalam
pemberian kolostrum pada bayi baru
lahir di RSU Bethesda Tomohon
Februari 2010
Dari gamba 7 menunjukkan
bahwa dari 27 responden dalam
penelitian ini, Tindakan Ibu nifas
pada hari Ke-2 sebagian besar
dengan Kriteria Baik berjumlah 14
orang (52%).
Pengetahuan
Tindakan hari ke-2
Baik
%
Cukup
%
Kurang
Total
%
0
-
9
33.33
Baik
9
33.33
0
Cukup
5
18.52
8
29.63
1
3.70
14
51.85
Kurang
0
0
1
3.70
3
11.12
4
14.82
4
14.82
27
100
Total
14
51.85
-
%
9
33.33
Signifikansi (p) = 0, 000
Koefisien Korelasi Spearman Rho (r) = 0,764
Gambar
8. Diagram karakteristik berdasarkan
tindakan Ibu nifas hari ke-3 dalam
pemberian kolostrum di RSU
Bethesda Tomohon Febuari 2010
3.Hubungan pengetahuan dengan
tindakan hari ke-3ibu nifas dalam
pemberian kolostrum pada bayi
baru lahir
Dari gambar 8 menunjukkan
bahwa dari 27 responden dalam
penelitian ini, Tindakan Ibu nifas
pada hari Ke-3 sebagian besar pada
Kriteria Baik berjumlah 18 orang
(67%).
Tabel 3. Tabulasi silang pengetahuan responden
dengan tindakan hari ke-3 dalam
pemberian kolostrum pada bayi baru
lahir di RSU Bethesda Tomohon
Februari 2010
Pengetahuan
Analisis Bivariate
Baik
1. Hubungan
pengetahuan dengan
tindakan
hari ke-1 ibu nifas
dalam pemberian
kolostrum
pada bayi baru lahir februari 2010
33.33
0
Cukup
9
33.33
5
Kurang
0
-
4
18
66.67
9
Kurang
%
Total
-
9
33.33
7
25.92
2
7.41
0
Cukup
0
-
11
40.74
3
11.11
14
51.86
Kurang
0
4
14.81
4
14.81
7
25.93
27
100
Total
7
25.92
0
13
48.15
-
%
Total
-
9
33.33
0
18.52
%
0
-
14
51.85
14.81
3
-
4
14.82
33.33
0
-
27
100
4. Hubungan
sikap
responden
dengan tindakan
hari ke-1
dalam
pemberian kolostrum
pada
bayi baru lahir februari
2010
%
Baik
-
Kurang
Koefisien Korelasi Spearman Rho (r) = 0,651
Pengetahuan
%
%
Signifikansi (p) = 0, 000
Tindakan hari ke-1
Cukup
Cukup
9
Total
%
%
Baik
Tabel 1. Tabulasi silang pengetahuan
responden dengan tindakan hari ke-1
Ibu nifas dalam pemberian kolostrum
pada bayi baru lahir di RSU Bethasda
Tomohon Februari 2010
Baik
Tindakan hari ke-3
Tabel 4. Tabulasi silang sikap responden dengan
tindakan hari ke-1 dalam pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di RSU
Bethesda Tomohon Februari 2010
Sikap
Tindakan hari ke-1
Baik
Signifikansi (p) = 0, 000
%
Cukup
%
Kuran
g
%
Total
%
0
15
55.56
Koefisien Korelasi Spearman Rho (r) = 0,849
2. Hubungan pengetahuan dengan
tindakan hari ke-2 ibu nifas
dalam pemberian kolostrum pada
bayi baru lahir februari 2010
Positif
7
Negatif
0
Total
7
25.93
25.93
8
29.63
-
5
18.51
7
25.93
12
44.44
13
48.14
7
25.93
27
100
Signifikansi (p) = 0, 000
Koefisien Korelasi Spearman Rho (r) = 0,725
64
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
5. Hubungan
sikap
responden
dengan tindakan
hari ke-2
dalam pemberian
kolostrum
pada bayi baru lahir februari
2010
Tabel 5. Tabulasi silang sikap responden dengan
tindakan hari ke-2 dalam pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di RSU
Bethesda Tomohon Februari 2010
Sikap
Tindakan hari ke-2
Baik
%
Cukup
%
Kuran
g
%
Total
%
0
15
55.56
Positif
11
40.74
4
14.
82
-
Negatif
3
11.12
5
18.51
4
14.81
12
44.44
14
51.86
9
33.33
4
14.81
27
100
Total
Signifikansi (p) = 0, 001
Koefisien Korelasi Spearman Rho (r) = 0,581
6. Hubungan
sikap
responden
dengan tindakan
hari ke-3
dalam
pemberian kolostrum
pada bayi baru lahir februari
2010
Tabel 6. Tabulasi silang sikap responden dengan
tindakan hari ke-3 dalam pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di RSU
Bethesda Tomohon Februari 2010
Sikap
Tindakan hari ke-3
Baik
%
Cukup
%
Kurang
%
Total
%
Positif
13
48.15
2
7.40
-
0
15
55.56
Negatif
5
18.51
7
25.93
-
0
12
44.44
18
66.67
9
33.33
-
0
27
100
Total
Signifikansi (p) = 0, 012
Koefisien Korelasi Spearman Rho (r) = 0.474
1. Hubungan pengetahuan dengan
tindakan ibu nifas dalam pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir
Hasil penelitian di dapatkan penge
tahuan ibu nifas sebagian besar
pada tingkat cukup yaitu 14 orang
(52%), sedangkan pengetahuan baik
9 orang (33%), dan pengetahuan
kurang 4 orang (15%). Pada tabulasi
silang pengetahuan dengan tindakan
hari ke-1 cukup 11 orang (40.74%),
65
pengetahuan dengan tindakan hari
ke-2 baik 9 orang (33,33%) dan
Pengetahuan dengan tindakan hari
ke-3 baik sama dengan cukup 9
orang (33,33%).
Pada
ilmu
pengetahuan
mengenai menyusui menunjukkan
bahwa sangatlah penting bagi
semua
bayi
menyusui
untuk
mendapatkan Kolostrum dari ibunya.
Dalam 48 jam pertama kehidupan
bayi menyusui tidak membutuhkan
air susu terlalu banyak, Kolostrum
melapisi saluran pencernaan bayi
dan menghentikan masuknya bakteri
ke dalam darah yang menimbulkan
infeksi pada bayi. (Suecox, 2006)
Demikian juga hasil yang di dapat
pada penelitian ini di mana
pengetahuan ibu nifas dengan
tindakan dalam pemberian kolostrum
pada bayi baru lahir adalah
pengetahuan dengan tindakan hari
ke-1 cukup, pengetahuan dengan
tindakan hari ke-2 baik, dan
pengetahuan dengan tindakan ke-3
baik,
sehingga
hasil
analisa
hubungan kedua variabel tersebut
dengan menggunakan uji statistik
Spearmen
Rho
menunjukkan
koefisien
korelasi
(r)=0.849,
(r)=0.764,
dan
(r)
=0.651
menunjukkan tingkat hubungan yang
kuat antara variabel bebas dan
terikat. Sedangkan signifikansi dari
hubungan ke dua variabel tersebut
adalah (p)=0.000 yang menunjukkan
nilai
tersebut
α<0.05
dengan
demikian Ha diterima atau ada
hubungan pengetahuan dengan
tindakan hari ke-1,2,3 ibu nifas
dalam pemberian kolostrum pada
bayi baru lahir di RSU Bethesda
Tomohon.
Menurut Notoatmodjo (2003)
dengan
memberikan
informasiinformasi
tentang
cara-cara
mencapai
hidup
sehat,
cara
pemeliharaan
kesehatan,
cara
menghindari
penyakit
dan
sebagainya akan meningkatkan
pengetahuan ibu nifas tentang hal
tersebut,
kemudian
akan
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
menimbulkan kesadaran mereka
dan akhirnya berperilaku sesuai
pengetahuan
yang
dimilikinya.
Supari (2009) terdapat beberapa
masalah dalam upaya meningkatkan
pemberian kolostrum antara lain
kurang memadainya pengetahuan
ibu nifas, sehingga ibu nifas tidak
dapat memilih makanan yang terbaik
yang harus diberikan pada bayi dan
anaknya.
Menurut
peneliti
adanya
hubungan pengetahuan dengan
tindakan ibu nifas di dukung adanya
salah satu faktor yaitu pendidikan
ibu nifas sebagian besar dengan
tingkat pendidikan yang cukup dan
sebagian besar tidak bekerja tidak
memberikan kolostrum dengan tepat
dan tidak sesuai dengan praktek
pemberian, ibu nifas sebagian besar
dengan
berpengetahuan
cukup
dapat menunjukkan bahwa ibu nifas
masih belum mengetahui secara
keseluruhan manfaat dari kolostrum,
masih adanya keraguan untuk
memberikan kolostrum, ada juga ibu
nifas tidak memberikan kolostrum
karena menganggap bayi belum
dapat menghisap dan ASI belum
cukup sehingga kolostrum tidak
keluar dan kebiasaan ibu setelah
melahirkan
memberikan
susu
formula sehingga kolostrum tidak di
manfaatkan
secara
maksimal.
Pengalaman menyusui ibu yang
mempunyai anak satu akan berbeda
dengan ibu yang mempunyai dua
dalam hal menyusui. Oleh karena
Pentingnya pengetahuan tentang
pemberian
kolostrum
dapat
bertambah oleh karena informasiinformasi baru yang di dapat ibu
nifas.
(44%). Dari tabulasi silang sikap
dengan tindakan ibu nifas dalam
pemberian kolostrum pada bayi baru
lahir di RSU Bethesda Tomohon
adalah sikap positif dengan tindakan
hari ke-1 cukup 8 orang (29.63%)
menunjukkan yang paling besar
presentasinya, sikap positif dengan
tindakan hari ke-2 baik 11 orang
(40.74%) menunjukkan paling besar
presentasinya, dan sikap positif
dengan tindakan hari ke-3 baik 13
orang (48.15%) menunjukkan paling
besar presentasinya. Hasil penelitian
yang di dapat dari sikap dengan
tindakan ibu nifas dalam pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di
RSU Bethesda Tomohon adalah
sikap positif dengan tindakan hari
ke-1 cukup, sikap positif dengan
tindakan hari ke-2 baik, dan sikap
positif dengan tindakan hari ke-3
baik. Dari hasil analisa kedua
variabel
tersebut
dengan
menggunakan uji statistik Spearman
Rho menunjukkan koefisien korelasi
hari ke-1 yaitu (r)=0.725, hari ke-2
(r)=0.581, dan hari ke-3 (r)=0.474,
menunjukkan tingkat hubungan yang
kuat antara variabel bebas dan
terikat. Sedangkan signifikansi dari
hubungan ke dua variabel tersebut
adalah
(p)=0.000,
(p)=0.001,
(p)=0.012 yang menunjukkan nilai
tersebut α<0.05 dengan demikian
Ha diterima atau ada sikap dengan
tindakan ibu nifas dalam pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir di
RSU Bethesda Tomohon.
Menurut peneliti dari hasil
penelitian di dapat menunjukkan
semakin tinggi sikap positif ibu nifas
tentang pemberian kolostrum oleh
karena
adanya
faktor
yang
mendukung seperti faktor Budaya,
pengalaman pribadi dan orang lain
mempengaruhi pembentukan sikap
dari ibu nifas tersebut. Dari
kuesioner
yang
di
sebarkan
sebagian besar berpendidikan SMA
berjumlah 18 orang (67%) yang
sebagian sudah bekerja dari hasil
2. Hubungan sikap dengan tindakan ibu
nifas dalam
pemberian kolostrum
ada bayi baru lahir
Pengumpulan dan analisis data
menunjukkan
bahwa
sikap
responden paling banyak adalah
positif 15 orang (56%) sedangkan
sisanya adalah negatif 12 orang
66
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
yang didapat ibu berpengetahuan
baik dan paling besar cukup, ada
juga ibu nifas dengan berpendidikan
perguruan tinggi berjumlah 4 orang
(15%) dengan 3 orang sudah
bekerja 1 orang tidak bekerja dan
dari hasil observasi banyak ibu nifas
masih di dampingi oleh orang tua
yang memungkinkan pengalaman
positif
ibu
diturunkan
kepada
anaknya
dengan
memberikan
informasi untuk bersikap positif
dalam
memberikan
kolostrum
sehingga hasil yang di dapat
sebagian besar baik.
3. Dari
hasil
yang
didapat
hendaknya bagi ibu nifas yang
belum mengetahui pentingnya
kolostrum bagi bayi baru lahir
bahwa pentingnya pengetahuan
dan sikap dengan tindakan akan
dapat
bermanfaat
untuk
kelangsungan pertumbuhan bayi
itu sendiri.
4. Dan hendaknya hasil penelitian ini
dapat di pertimbangkan dan
dimanfaatkan untuk penelitian
selanjutnya guna pengembangan
proses keperawatan
di masa
mendatang
serta
dapat
di
terapkan pada ibu nifas.
KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Pengetahuan ibu nifas tentang
pemberian kolostrum pada bayi
baru lahir di RSU Bethesda
Tomohon sebagian besar dengan
kriteria cukup.
1. Fanny Runtuwene, SE, selaku
Ketua Yayasan Dharma Bakti
Indonesia Tomohon yang telah
memberi fasilitas sarana dan
prasarana
selama
mengikuti
kegiatan perkuliahan.
2. Sikap
ibu
nifas
tentang
pemberian kolostrum pada bayi
baru lahir di RSU Bethesda
Tomohon sebagian besar dengan
kriteria positif.
2. DR.Bhikku.Dharma Surya Maha
Stavira, MA.Msi, selaku rektor
UNSRIT
3. Moudy
Lombogia
S.Kep.Ns.
selaku
dekan
Fakultas
Keperawatan
UNSRIT
dan
sebagai pembimbing II yang telah
memberikan
bimbingan
dan
motivasi
dalam
penyusunan
skripsi ini.
3. Tindakan ibu nifas tentang
pemberian kolostrum pada bayi
baru lahir di RSU Bethasda
Tomohon sebagian besar pada
hari ke 1 cukup, hari ke-2 dan
ke-3 baik.
SARAN
4. Dr. Nova Wulur, Sp.OG. sebagai
pembimbing
I
yang
telah
memberikan bimbingan dan
dukungan dalam penyelesaian
skripsi ini
5. Dr. Hans Tambajong M.Kes
Selaku Direktur utama RSU
Bethesda GMIM Tomohan yang
telah memberikan kesempatan
dalam melakukan penelitian.
1. Agar hasil dari penelitian ini telah
menambah ilmu pengetahuan
serta dapat bermanfaat bagi
kesehatan ibu nifas dan bayi baru
lahir
2. Hendaknya hasil dari penelitian ini
dapat mengoptimalkan petugas
kesehatan untuk meningkatkan
pemahaman ibu terhadap manfaat
kolostrum dengan memberikan
konseling
bahwa
pentingnya
kolostrum bagi bayi baru lahir
67
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
DAFTAR PUSTAKA
Maulana (2009). Promosi Kesehatan
; Penerbit Buku Kedokteran,
EGC. Jakarta.
Admin(2009).Kolostrum pada ASI
untuk Bayi Anda.
http://www.sehatgroup.web.id
Notoatmodjo (2005). Metodologi
Penulisan Penelitian
Kesehatan, Edisi Revisi
rineka cipta, Jakarta.
Azwar (2005). Sikap (attitude).
www.geogle.com.
Bobak, dkk (2004). Keperawatan
Maternitas, Edisi 4, ECG,
Jakarta.
Nurlaela (2009).Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
perseps ibu nifas terhadap
pemberian kolostrum pada
BBL
Cunningham (1995).Konsep Dasar
Masa Nifas.http://www.lusa.w
eb.id
Nursalam (2003). Konsep dan
metodologi penelitian ilmu
keperawatan, Salemba
medika, edisi 1, Jakarta.
http://www.akbit.blogspot.cm.
Departemen kesehatanRI.(2003).Ibu
Rumah
Tangga Selalu
Memberikan
Air
Susu
Ibu
(ASI).
Ditjen
Bina
Kesehatan
Masyarakat,
Jakarta.
(2008).
Konsep
dan
metodologi penelitian ilmu
keperawatan, Salemba
medika, edisi 2, Jakarta.
(2005) Manajemen laktasi.
Derektorat
Jendral
Bina
kesehatan Masyarakat, Jakarta
Rahayu (1998). Hubungan Tingkat
Pengetahuan ibu menyusui
Tentang ASI Dengan
Pemberian Kolostrum Di RS
X http;//www,akbidkti.blogspot.com
Hapsari (2000) Berbagai Faktor
yang Berhubungan dengan
Pemberian ASI Pertama
(Kolostrum),
Center
for
Research and Development
of
Health
Ecology,
digilib.litbang.depkes.go.id.
Raihan (2009 Kenali Perubahan
Pada Masa Nifas.
http://roihan.wordpress.com.
Hendrayani
(2009).
Masa
nifas.http://situs-wanita.com.
Setiadi (2007). Konsep Dan
Penulisan Riset Keperawatan
.
Edisi Pertama, Graha Ilmu.
Yokyakarta
Hidayat
A.A.A
(2007).
Riset
Keperawatan dan Teknik
Penulisan Ilmiah, edisi 2,
salemba medika, Jakarta
Irwandy (2007). Sulawesi Selatan
Daerah Penghasil Pangan
Dan Gizi Buruk. Program
Studi Kesehatan
Masyarakat.Universitas
Hasanuddin, http:/geogle.com
Suharto (2008). Catatan Pekan ASI
se Dunia. http://www.kr.co.id.
Weller
Manuaba (1998). Ilmu Kebadanan,
Penyakit Kandungan Dan
Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan
Bidan.EGC.Jakarta.
(2005).
Kamus
Saku
Perawat. Edisi 22. Penerbit
buku kedokteran, EGC,
Jakarta
Yunitasari (2009).Asuh Keperawatan
Post Partum.http://www.ners.
unair.ac.id
68
Download