PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGI 1. GCS 2. Tanda Rangsang Meningeal 3. Pemeriksaan Nervus Kranial 4. Pemeriksaan Sensorik 5. Pemeriksaan Motorik 6. Pemeriksaan Otonom 7. Pemeriksaan Keseimbangan GCS Mata (E): - 4 : bisa membuka mata spontan - 3 : buka mata kalo diajak ngomong/disuruh - 2 : buka mata dg rangsang nyeri - 1 : tdk bisa buka mata Motorik (M): - 6 : bergerak mengikuti perintah - 5 : gerakan menepis - 4 : gerakan menghindar - 3 : dekortikasi (fleksi, aduksi bahu) - 2 : deserebrasi (ekstensi) - 1 : tidak bergerak Verbal (V): - 5 : bicara nyambung - 4 : bicara ga nyambung (meracau) - 3 : mengeluarkan kata dengan rangsang nyeri - 2 : hanya mengerang dengan rangsang nyeri - 1 : tidak ada suara Tanda Rangsang Meningeal - Tidur tanpa bantal - Cek dulu ada kuduk kaku ato ngga (geleng-gelengkan kepala) - Periksa kaku kuduk (tangan kiri pemeriksa di belakang kepala pasien, tangan kanan di dada pasien) - Brudzinsky I amati ada/tidaknya fleksi pada lutut saat melakukan pemeriksaan kaku kuduk - Laseque fleksi pada sendi panggul dengan tungkai lurus (normalnya: Laseque > 60°) - Kernig lanjutannya laseque, lutut ditekuk, paha 90°, lalu lutut diluruskan (normalnya: Kernig > 135°) - Brudzinsky II sambil melakukan laseque dan kernig, lakukan fleksi maksimal dari sendi panggul utk liat apakah ada fleksi di lutut sebelahnya Contoh pelaporan yang normal: kaku kuduk (-), Brudzinsky I (-), Laseque > 60°, Kernig > 135°, Brudzinsky II (-) Pemeriksaan Nervus Kranial Ingat2,, utk semua komponen sensorik, harus dipastiin kalo pasiennya GCS 15. Nervus I (olfaktorius): - Dengan rangsang kopi, the, atau tembakau. JANGAN pake alkohol atau bahan lain yang menimbulkan iritasi mukosa (nanti jadi rangsang n.V) - Nilai 1 per 1 (1 hidung ditutup, mata ditutup), bandingkan kiri dan kanan “Ada bau ga pak? Bau apa?” - Laporan: normosmia, hiposmia, anosmia Nervus II (optikus): - Visus Snellen chart,, atau bisa jg pemeriksaan visus bedside dg hitung jari (hasilnya nanti …/60; pelaporannya misalnya visus 2/60 bedside harus ditulis bedside karena artinya bukan visusnya bener2 2/60) - Refleks cahaya (jalur aferen) - Lapang pandang (kampimetri) - Warna : tes ishihara, atau tanya warna dasar aja (bedside) misalnya pake pulpen yang warna merah trs tanya ini warna apa pak - Nilai satu per satu, mata yang tidak diperiksa ditutup dg telapak tangan tanpa ditekan Nervus III (okulomotor), IV (trochlear), VI (abducens) - Fiksasi kepala pasien - Liat kelopak (ada ptosis/tidak) - Liat ukuran pupil dan refleks cahaya - Lihat kedudukan bola mata - Suru mata pasien ikutin gerakan tangan pasien (bentuk H) Nervus V (trigerminus) - Komponen sensorik: frontalis, zigomatik, mandibularis utk tiap area dilakukan pemeriksaan sensorik raba halus (tissue dipilin), nyeri (jarum), suhu (tabung reaksi), getar; bandingkan dengan kontralateral - Komponen motorik: m.masseter dan m.temporalis (pelipis) pasien suru gigit yang kuat, amati kontraksi pelipis Nervus VII (fasialis) - Motorik kasar : otot wajah suru kerutin dahi (m.frontalis), tutup mata (m.orbicularis oculi), gembungin pipi (m.bucinator), senyum (m.orbicularis oris??), tegangkan leher dan katupkan gigi (m.platisma) - Sensorik khusus 2/3 anterior lidah - Otonom kelenjar air mata, liut] Nervus VIII (vestibulokoklear) - Auditorik tes berbisik, garputala - Vestibularis Nervus IX (glosofaringeal) dan X (vagus) - Inspeksi arkus faring normalnya uvula di tengah, kalau ada parese maka uvula ketarik ke sisi yang sehat - Suara sengau bila parese Nervus XI (aksesorius) - M.trapezius angkat bahu - M.sternocleidomastoideus kalo cek yang sebelah kiri: pasien suru nengok ke kiri sementara kita tahan dagunye; kalo cek yang kanan ya sebaliknya Nervus XII (hipoglosus) - Lidah : amati ada atrofi (kerut-kerut di pinggir lidah), lalu apakah letak lidah di tengah (kalo ada parese di dalam mulut, lidah mencong ke arah yang sehat; waktu dijulurkan mencong ke arah yang sakit) Pemeriksaan Sensorik Ini dermatomal dan ribet,, harusnya mah kaga perlu dihapal y dermatomnya… Lakukan pemeriksaan secara sistematis dari wajah sampai kaki, pada dua sisi tubuh (bandingkan kiri-kanan, atas-bawah), dermatomal (untuk tau lesi m.spinalis). Pemeriksaan meliputi raba halus, nyeri, suhu. Pemeriksaan Motorik Pemeriksaan motorik terbagi atas pemeriksaan: tonus, trofi, kekuatan otot, refleks Pertama-tama inspeksi gaya jalan dlu ya.. Pemeriksaan tonus: - Palpasi tonus otot pasien - Gerak-gerakin tangan dan kaki pasien dgn cepat dan lambat (fleksi dan ekstensi) o Eutoni : normal o Hipotoni : ngeplek o Hipertoni : rigid (lagpipe atau cogwheel phenomenon), atao spastis (clasp knife phenomenon) Pemeriksaan trofi: diliat aja terutama di otot dorsum manus dan pretibial hipertrofi, eutrofi, hipotrofi Kekuatan otot : - Yang diperiksa : Tangan bahu, siku, pergelangan, jari; Kaki gelang panggul, lutut, gelang kaki, jari kaki. - Berikan tahanan sedistal mungkin dari segmen yang diperiksa. - Penilaian: o 5 : melawan tahanan normal o 4 : melawan tahanan ringan o 3 : melawan gravitasi o 2 : gerakan horizontal o 1 : tidak bergerak tapi bisa kontraksi o 0 : tidak ada kontraksi Refleks : - - Refleks fisiologis: patella, achilles, biseps, triseps o + 1 : menurun o + 2 : normal o + 3 : hiperrefleks o + 4 : klonus Refleks patologis: Babinsky-group (positif kalo ekstensi jempol kaki dan fleksi 4 jari lainnya) o Babinsky inget lah ya o Chaddock sm kaya babinsky tp di dorsum pedis o Schaeffer dipencet di achilles o Openheim diteken sepanjang medial tibia o Gordon pencet di m.gastrocnemius Yg laen hoffman tromer, mendel bechterew, rossolimo ga usa lah ya yg penting kalo ditanya bisa sebutin Pemeriksaan Keseimbangan - Jangan lupa: pasien suru BUKA SEPATU - Romberg : berdiri kaki rapat, buka mata 30 detik tutup mata 30 detik (Romberg + kalau jatuh) interpret: kalau tutup mata terus jatuh, kelainan pada proprioseptif atau vestibular; kalau buka mata jatuh, kelainan pada cerebellum - Romberg dipertajam: berdiri dengan 1 kaki tepat pada ujung kaki yang lain, buka mata 30 detik tutup mata 30 detik - Fukuda : jalan 30 langkah sambil tutup mata Fukuda + kalau orangnya muter > 30⁰ atau geser > 1 meter - Tandem gait - Past pointing