Aplikasi Tracking Posisi Smartphone Dengan

advertisement
1
Aplikasi Tracking Posisi Smartphone Dengan
Penghematan Energi Berbasis Cell-ID
Sequence Matching
Angga Adityanto, Waskitho Wibisono, dan Baskoro Adi Pratomo
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak— Pada saat ini teknologi pencarian posisi sudah
bukan hal yang baru lagi. Sejak beberapa tahun lalu
perkembangan aplikasi pencarian posisi mulai berkembang
secara global. Dahulu mungkin kita perlu membeli perangkat
untuk mengetahui posisi kita ada dimana. Namun sekarang
teknologi pencarian tersebut sudah banyak tertanam di dalam
telepon genggam, terutama yang berbasis Android. Kebanyakan
teknologi pencarian posisi sekarang menggunakan teknologi
GPS, namun GPS memakan banyak energi meskipun hasilnya
mendekati akurat. Teknologi pencarian posisi menggunakaan
Cell lebih hemat energy dibandingkan dengan teknologi GPS,
namun teknologi ini tidak bisa mencari posisi secara akurat.
Tugas akhir ini menerapkan metode pencarian lokasi berbasis
Cell-ID Sequence Matching. Metode ini memanfaatkan
kebiasaan rute yang dilewati oleh pengguna untuk dimasukkan
ke dalam basis data untuk kemudian dicocokkan pada saat
tracking nantinya. Pada setiap pengguna melewati Cell yang
berbeda akan dicocokkan dengan data yang terdapat di basis
data, sehingga bisa dihitung posisi estimasi dari pengguna. Hasil
dari uji coba tugas akhir ini menunjukkan pencarian posisi
menggunakan Cell mendekati hasil akurasi dari pencarian lokasi
dengan menggunakan GPS. Tanpa pembacaan GPS pada saat
tracking, hasil estimasi posisi pengguna mendekati akurasi
pencarian posisi menggunakan GPS dan tentunya lebih hemat
energi.
Kata Kunci— Cell-ID, efisiensi energi, GPS, positioning,
sequence matching.
teknologi GPS ini, memungkinkan kita untuk menentukan
secara akurat keberadaan posisi kita. Namun terdapat
kelemahan di dalam teknologi GPS ini, yaitu teknologi GPS
ini menggunakan banyak energi, sehingga baterai ponsel kita
akan lebih cepat habis.[1]
Teknologi GPS bukan satu-satunya teknologi yang bisa
dipergunakan dalam masalah pencarian posisi. Teknologi
lainnya yang bisa digunakan dalam masalah pencarian posisi
adalah teknologi pencarian posisi berbasis cell tower. Dengan
teknologi pencarian posisi berbasis cell tower ini dapat
memperkirakan posisi dimana kita berada saat ini, tetapi
terdapat kelemahan dalam teknologi ini, yaitu tidak dapat
menentukan posisi kita secara akurat, butuh perhitungan yang
lebih kompleks untuk menentukan posisi secara akurat dengan
teknologi ini. Namun teknologi ini mempunyai kelebihan
dibanding teknologi GPS, yaitu teknologi berbasis cell tower
ini tidak mengkonsumsi banyak energi seperti teknologi GPS,
sehingga teknologi berbasis cell tower ini lebih hemat energi
[1].
Penggabungan kedua teknologi ini memanfaatkan pola rute
yang biasa dilewati oleh pengguna. Dengan memanfaatkan
rute yang biasa dilewati pengguna maka akan tercipta suatu
history data yang bisa digunakan dalam mencari posisi
pengguna.
II. DASAR TEORI
I. PENDAHULUAN
Teknologi pencarian posisi merupakan teknologi yang
sudah umum digunakan saat ini. Banyak aplikasi yang
dikembangkan berdasarkan teknologi ini. Sejak beberapa
tahun lalu perkembangan aplikasi pencarian posisi mulai
berkembang secara global dan sangat pesat. Dahulu mungkin
kita perlu membeli beberapa perangkat hanya untuk
mengetahui posisi kita ada dimana. Namun sekarang teknologi
pencarian tersebut sudah banyak tertanam di dalam telepon
genggam ataupun smartphone, terutama yang berbasis
Android.
Pada ponsel berbasis Android ini tertanam teknologi
pencarian lokasi. Aplikasi yang berbasis penentuan posisi
untuk ponsel Android sudah banyak ada dan sebagian besar
menggunakan teknologi GPS. Dengan menggunakan
Disini akan dijelaskan beberapa hal mengenai teori yang
berkaitan dengan perangkat lunak yang diimplementasikan.
Hal ini ditujukan untuk memberikan gambaran secara umum
terhadap sistem yang akan dibuat. Selain itu hal tersebut
berguna untuk menunjang pembuatan sistem sehingga
kebutuhan akan sistem dapat diketahui.
A. GPS
GPS(Global Positioning System) adalah sistem navigasi
yang dibangun berdasarkan pada satelit yang mengorbit di
angkasa. Sebenarnya sistem ini awalnya dibangun untuk
kebutuhan militer, namun pada perkembangannnya sistem ini
diperbolehkan digunakan oleh masyarakat umum[2]. Dengan
mengirimkan informasi yang dibutuhkan, maka pengguna bisa
menggunakan teknologi ini untuk mengetahui posisinya.
2
B. Sistem Selular
Menurut referensi [4], jangkauan koneksi antara telepon
genggam dengan cell sulit untuk didapatkan hasil yang pasti.
Cell dibangun agar jangkauannya saling overlap dengan
tujuan ketika bergerak, maka cell yang terkoneksi dengan
telepon genggam akan berubah, namun area dari overlapping
ini tidak boleh terlalu luas, karena akan mengakibatkan
inteferensi antar cell.
Pembagian area dalam kumpulan cell-cell merupakan
prinsip penting GSM sebagai sistem telekomunikasi selular.
Cell-cell tersebut dimodelkan sebagai bentuk heksagonal
seperti pada gambar di atas. Tiap cell mengacu pada satu
frekuensi pembawa / kanal tertentu. Pada kenyataannya
jumlah kanal yang dialokasikan terbatas, sementara jumlah
cell bisa saja berjumlah sangat banyak. Untuk memenuhi hal
ini, dilakukan teknik pengulangan frekuensi (frequency reuse). Antara cell yang berdekatan frekuensi yang digunakan
tidak boleh bersebelahan kanal atau bahkan sama.
Tiap cell mempunyai kombinasi id yang unik, id ini terdiri
dari cell id, MCC, MNC, LAC. Tiap bagian dari id dapat
mempunyai kesamaan antar cell, namun kombinasi semua id
adalah unik untuk tiap sel. Cell id adalah id dari cell, MCC
atau Mobile Country Code adalah kode negara dari cell, MNC
atau Mobile Network Code adalah kode operator cell, dan
LAC atau Local Area Code adalah kode area dari cell.
C. Google Map API
Google membuat API untuk Google Map sehingga
mengijinkan
pengembang
perangkat
lunak
untuk
mengintegrasikan Google Map kedalam situs web. Sebelum
pengembang dapat menggunakan google map dalam situs
web, pengembang harus meminta API key, ketika meminta
key, pengembang harus memiliki akun Google, dan
memasukkan alamat web pengembang, Google akan membuat
kombinasi kode terdiri dari angka dan huruf, key ini
digunakan untuk melakukan permintaan data ke servis peta
Google.
D. Sequence Matching
Sequence matching adalah sebuah cara untuk menenutukan
kecocokan di antara rangkaian data. Dengan melihat
rangkaian dari data yang ada di basis data maka akan
dicocokkan dengan rangkain data yang akan digunakan.
Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini metode sequence matching
ini digunakan untuk mencocokkan sequence data cell id yang
terdapat di dalam basis data dengan cell id yang dilewati
pengguna saat itu.
Ketika pengguna melewati rangkaian cell yang cocok
dengan rangkaian cell yang ada di basis data maka aplikasi ini
akan
memperhitungkan
estimasi
posisi
pengguna
menggunakan rumus seperti dalam (1). Rumus tersebut
mengimplementasikan sumber referensi dari [1].
(1)
Gambar 1. Pembagian cell
Rumus tersebut adalah rumus untuk menghitung estimasi
posisi dari data pembacaan GPS. Xest adalah posisi latitude
estimasi sedangkan Yest adalah posisi longitude estimasi. x1
adalah posisi latitude dari pembacaan GPS yang waktunya
lebih kecil dari waktu saat mendeteksi cell sedangkan x2
adalah posisi latitude dari pembacaan GPS yang waktunya
lebih besar dari waktu saat mendeteksi cell. y1 adalah posisi
longitude dari pembacaan GPS yang waktunya lebih kecil dari
waktu saat mendeteksi cell sedangkan y2 adalah posisi
longitude dari pembacaan GPS yang waktunya lebih besar
dari waktu saat mendeteksi cell adalah waktu dimana
pembacaan cell itu berada sedangkan t1 adalah waktu dari x1,
y1 dan t2 adalah waktu dari x2, y2. Rumus ini digunakan
untuk menghitung hasil estimasi posisi dari perubahan
sequence cell.
Contoh perhitungan menggunakan rumus tersebut dapat
menggunakan gambar 1. Misalkan kita ingin menghitung
posisi estimasi kendaraan pada cell dengan ID 3 terlihat titik
hijau dan titik biru, titik hijau merupakan posisi estimasi yang
akan dihitung, sedangkan titik biru merupakan posisis GPS
yang telah direkam sebelumnya. Titik biru GPS sebelum titik
hijau dianggap sebagai x1, y1, dan t1 sedangkan titik biru
setelah titik hijau kita anggap sebagai x2, y2, dan t2. ∆t adalah
waktu yang dibutuhkan kendaraan dari awal masuk cell
dengan id 3 hingga posisinya saat itu.
III. DESAIN DAN IMPLEMENTASI
A. Deskripsi Umum
Didalam Tugas Akhir ini, dibangun sebuah perangkat lunak
yang bernama CellidDroid. CellidDroid berfungsi untuk
memantau rute yang dilewati oleh pengguna. Perangkat lunak
ini berjalan pada perangkat mobile smartphone android versi
2.3 dan sesudahnya.
Perangkat lunak ini terdiri dari 2 jenis, yaitu CellidDroid
web yang berjalan sebagai web, digunakan untuk melihat hasil
perhitungan estimasi pengguna melalui web. CellidDroid yang
berjalan pada telepon genggam digunakan oleh pengguna
3
pada kendaraan sebagai alat pemantau posisi.
B. Arsitektur Sistem
Berikut ini adalah langkah - langkah jalannya sistem :
1. Pengguna terlebih dahulu menentukan rute jalan yang akan
dimasukkan ke dalam basis data.
2. Data-data yang dimasukkan ke dalam basis data ini adalah
hasil pembacaan cellid dan hasil pembacaan GPS.
3. Setelah data-data yang dibutuhkan telah lengkap, aplikasi
bisa melakukan proses tracking pada rute yang telah
direkam ke dalam basis data.
4. Pada saat proses tracking, ketika pengguna melewati rute
yang sudah terekam data-datanya di dalam basis data maka
aplikasi akan mendeteksi cell yang dilewati untuk
dicocokkan dengan basis data.
5. Bila pembacaan cell yang dilewati saat itu cocok dengan
hasil pembacaan cell pada saat training, maka akan
dilakukan hasil estimasi posisi dengan menggunakan hasil
pembacaan GPS pada saat training.
6. Hasil perhitungan estimasi posisi pengguna dimasukkan ke
dalam basis data untuk kemudian dimuat ke dalam web
CellidDroid.
 Menyimpan Data dalam Basis Data
Hasil penghitungan pada proses sebelumnya disimpan
kembali dalam basis data agar dapat diakses oleh pengguna
lain.
 Menampilkan Informasi Pada Web
Proses ini adalah proses terakhir dari serangkaian proses yang
ada. Pada tahap ini sistem akan menampilkan data yang telah
disimpan dalam basis data agar dapat diakses pengguna lain.
Mulai
Mempelajari Rute
Melakukan pembacaan Cell
dan GPS
Tidak
Cocok
Mencocokkan
Data
Cocok
C. Deskripsi Aplikasi
Alur setiap proses yang terdapat pada aplikasi
digambarkan pada Flowchart untuk memudahkan pemahaman
secara garis besar proses yang ada pada sistem. Flowchart
aplikasi ini terdapat pada gambar 3.3.Pada CellidDroid ini
terdapat beberapa proses yang harus dilakukan agar pengguna
dapat mendapatkan informasi yang diperlukan. Beberapa
proses tersebut meliputi :
 Mempelajari Rute
Proses pertama dalam menjalankan aplikasi ini adalah
mempelajari rute yang akan disimpan dalam basis data.
 Melakukan Pembacaan Cell dan GPS
Setelah supir menentukan rute yang akan disimpan, sistem
melakukan penyimpanan data ke dalam basis data. Dalam
proses penyimpanan ini dilakukan pembacaan posisi dengan
GPS dan Cell id.
 Mencocokkan Data
Pada proses ini sistem melakukan pencocokan data antara
pembacaan dengan GPS dengan pembacaan dengan Cell.
Apabila data yang disimpan cocok maka proses akan
dilanjutkan apabila tidak cocok maka proses akan kembali
pada pembacaan data.
 Melakukan Penghitungan
Penghitungan dilakukan dengan menggunakan rumus estimasi
posisi pada persamaan (2). Dari hasil perhitungan estimasi ini
nantinya akan disimpan ke dalam basis data. Rumus ini
didapat dari referensi [1].
(2)
Melakukan
Penghitungan
Menyimpan
data dalam
basis data
Menampilkan
Informasi pada
Web
Selesai
Gambar 2. Flowchart Sistem
Untuk proses penghitungan estimasi posisi dapat dijelaskan
lebih lanjut sebagai berikut:
1. Aplikasi pada smartphone menerima inputan data.
2. Kemudian melakukan pengecekan cell yang diinputkan
dengan yang sudah terekam di basis data sebelumnya.
3. Apabila cell yang dilewati tersebut cocok dengan yang ada
di basis data maka aplikasi melakukan pengecekan semua
time yang ada di basis data.
4. Aplikasi akan mencari time yang lebih kecil dan lebih
besar dari time yang ada sekarang.
5. Setelah itu maka akan dilakukan proses penghitungan
seperti contoh di bawah ini.
4
Gambar 5. Perbandingan pembacaan pada rute 3.
IV.
UJI COBA
A. Uji Coba Kasus
Pada uji coba kasus ini terdapat tiga kasus dengan
perbandingan masing-masing menggunakan GPS dan Cell.
1. Pada rute 1 ini dilakukan dua perbandingan pencarian
posisi. Pada gambar yang berada di sebelah kiri adalah yang
menggunakan GPS dan gambar yang berada di sebelah kanan
adalah yang menggunakan Cell. Rute 1 adalah rute dari Jalan
Manyar kertoarjo hingga Jalan Ngagel.
Gambar 3. Perbandingan pembacaan pada rute 1.
2. Pada rute 2 ini dilakukan dua perbandingan pencarian
posisi. Pada gambar yang berada di sebelah kiri adalah yang
menggunakan GPS dan gambar yang berada di sebelah kanan
adalah yang menggunakan Cell. Rute 2 adalah rute dari Jalan
Sidotopo Wetan hingga Jalan Teknik Kimia ITS.
Gambar 4. Perbandingan pembacaan pada rute 2.
3. Pada rute 3 ini dilakukan dua perbandingan pencarian
posisi. Pada gambar yang berada di sebelah kiri adalah yang
menggunakan GPS dan gambar yang berada di sebelah kanan
adalah yang menggunakan Cell. Rute 3 adalah rute dari Jalan
Arif Rahman Hakim hingga Jalan Semolowaru.
B. Uji Coba Akurasi
Uji coba akurasi dilakukan untuk mengetahui
ketepatan penentuan lokasi hasil estimasi dengan lokasi hasil
pembacaan GPS. Ketepatan lokasi pengguna dihitung dengan
menggunakan perhitungan jarak antara latitude longitude
pertama dengan latitude longitude kedua. Uji coba ini
menggunakan data yang ada pada Rute 2.
Tabel 1.
Hasil Perhitungan Estimasi Posisi
Cellid
Latitude Estimasi
Longitude Estimasi
31086
-7.2799970128
112.766161644
31086
-7.27980179036
112.764794461
31086
-7.27967148338
112.76364569
31086
-7.27960486323
112.763038697
31086
-7.27959728354
112.762960461
31086
-7.27957334593
112.762848576
31086
-7.27948631397
112.762278229
31086
-7.27935807918
112.761539648
31086
-7.27923888969
112.760732754
31696
-7.27911412431
112.759804807
31696
-7.27886458901
112.75842017
31696
-7.2786630364
112.757224656
31696
-7.27843343427
112.75585953
31696
-7.2782927656
112.755032576
30294
-7.27805854599
112.753710086
30294
-7.27787936954
112.752690927
30294
-7.27769617652
112.751687973
30296
-7.2775360322
112.750848248
30296
-7.2773224697
112.750152748
30296
-7.27711356234
112.749227217
30296
-7.27688587724
112.748168749
30296
-7.27665573563
112.747059026
31684
-7.27726775058
112.745335417
31685
-7.27807378004
112.74508669
31685
-7.27902810351
112.745547777
31685
-7.27998983172
112.746157082
31685
-7.28099149865
112.746556106
5
Cellid
Latitude Estimasi
Longitude Estimasi
31685
-7.28187768947
112.746812458
Tabel 2.
Hasil Pembacaan GPS
Cellid
Latitude GPS
Longitude GPS
31086
-7.27987303799434
112.765453657394
31086
-7.27987303799434
112.765453657394
31086
-7.27969581077204
112.763871366326
31086
-7.27960549308817
112.763045198014
31086
-7.27959728354468
112.762960461297
31086
-7.27958571038802
112.762915303187
31086
-7.27950291263912
112.762367826825
31086
-7.27940649027072
112.761847350482
Gambar 6. Grafik Akurasi
31086
-7.27925495655554
112.760887158939
31696
-7.27899104462625
112.759143716716
31696
-7.27899104462625
112.759143716716
31696
-7.27871680676248
112.757550931377
31696
-7.27858187827162
112.756732193619
31696
-7.27858187827162
112.756732193619
30294
-7.27795418344879
112.753081371687
30294
-7.27795418344879
112.753081371687
30294
-7.27772884815857
112.751859077949
30296
-7.27742607896746
112.750468892735
30296
-7.27742607896746
112.750468892735
30296
-7.27715880361397
112.74946742401
30296
-7.27690640129105
112.748260629633
30296
-7.27666473141112
112.747117923752
C. Uji Coba Penggunaan Energi
Uji coba penggunaan energi ini dimaksudkan untuk
mengetahui perbedaan penggunaan energi pada saat
melakukan pembacaan GPS dan pembacaan cell.
Uji coba penggunaan energi ini dilakukan dengan
percobaan sebagai berikut:
1. Baterai saat sebelum uji coba dipastikan penuh 100%.
2. Pembacaan GPS dilakukan selama 60 menit dengan interval
pembacaan energi setiap 10 menit.
3. Setelah dilakukan pembacaan GPS selama 60 menit baterai
yang tersisa adalah 80%.
4. Untuk melakukan uji coba pembacaan cell kita pastikan
baterai smartphone adalah 100%.
5. Pembacaan cell dilakukan selama 60 menit.
6. Setelah dilakukan pembacaan cell selama 60 menit beterai
yang tersisa adalah 90%
Hasil perbandingan energi antara pembacaan GPS dengan
pembacaan cell dapat dilihat pada gambar 7.
31684
-7.27751740975001
112.745136835577
31685
-7.27864791607109
112.74528318475
31685
-7.27864791607109
112.74528318475
31685
-7.2797543596954
112.746039409518
31685
-7.28092213478459
112.746539029224
31685
-7.28153817603936
112.746690691446
Dari perhitungan jarak akurasi hasil estimasi posisi dengan
pembacaan GPS dimasukkan ke dalam grafik seperti pada
gambar 6. Dari hasil perhitungan itu kemudian di rata-rata
sehingga ditemukan bahwa jarak rata-rata dari posisi
pembacaan GPS dengan posisi hasil estimasi posisi adalah
sebesar 40 meter.
Gambar 7. Grafik Penggunaan Energi
V.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pengamatan selama perancangan, implementasi,
dan proses uji coba perangkat lunak yang dilakukan, penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi ini berhasil mengaplikasikan sistem pencarian
posisi yang dapat mengurangi jumlah energi yang
digunakan pada saat proses pencarian namun tetap cukup
6
2.
3.
4.
5.
akurat.
Aplikasi ini dapat menentukan posisi pengguna
smartphone melalui teknologi pencarian posisi berbasis
cell tower.
Dari uji coba kasus dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini
mampu memperhitungkan estimasi posisi dari smartphone
berdasarkan dari data hasil pembacaan GPS.
Dari uji coba akurasi dapat disimpulkan bahwa hasil
estimasi posisi dengan hasil pembacaan GPS berbeda ratarata sebesar 40 meter.
Dari uji coba penggunaan energi dapat dilihat bahwa untuk
tracking menggunakan GPS selama 60 menit
menghabiskan energi baterai sebesar 20%, sedangkan
untuk tracking menggunakan cell selama 60 menit
menghabiskan energi baterai sebesar 10%. Dapat
disimpulkan bahwa tracking posisi menggunakan cell
dapat menghemat penggunaan energi smartphone sebesar
50%.
Adapun saran-saran yang dapat diberikan
pengembangan aplikasi ini berikutnya adalah:
1.
2.
3.
4.
untuk
Menekan penggunaan energi baterai.
Meningkatkan akurasi.
Penggunaan antarmuka yang lebih menarik.
Menggunakan metode tambahan untuk menentukan
hasil estimasi posisi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Paek, Jeongyeup. Kim, Kyu-Han. P. Singh, Jatinder (2011).
Energy-Efficient Positioning for Smartphones using Cell-ID
Sequence Matching. Department of Computer Science University
of Southern California.
[2] Anonim.
What
is
GPS?.
<URL:
http://www8.garmin.com/aboutGPS/>, diakses pada April 2012.
[3] Anonim.
The
Google
Directions
API.<URL:
https://developers.google.com/maps/documentation/directions/>,
diakses pada Mei 2012.
[4] Pambudi, Doni Setio (2010). PERANCANGAN DAN
PEMBUATAN PERANGKAT LUNAKPENDATAAN DAN
PENCARIAN
DISTRIBUTOR
SUMBER
DAYA
MENGGUNAKAN CELL ID BERBASIS MOBILE. Tugas
Akhir, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi
ITS, Surabaya.
Download