2.3 Simulasi dan Perhitungan Penulis menggunakan software yang berkaitan dengan simulasi aliran fluida yang terjadi di sepanjang aliran pipa. Software yang dapat kita pakai adalah CFDSOF (Computational Fluid Dynamic Software). Berikut merupakan langkah-langkah yang kita lakukan dalam penggunaan CFDSOF: 1. Double klik CFDSOF. 2. Input Alokasi Memori (klik input-AloMemori). 3. Input domain (klik input-domain) dan ubah dimensi panjang menjadi 10 m serta ubah jumlah cell, 30 untuk cell i serta 50 untuk cell j. 4. Input cell dengan mengklik input-cell, kemudian bentuk cell sebagai berikut (memblok cell di sebelah kiri menjadi wall sepanjang 20 cell ke kanan dan menyisakan 5 cell di paling kiri dengan posisi di tengah untuk INLET 1, sedangkan untuk cell paling kanan untuk INLET 2). 5. Input konstanta fisikal dari fluida dengan mengetik “i1” lalu enter. 6. Input tekanan aliran fluida yang diinginkan (klik input-KS), kemudian ubah input tekanan pada inlet 1 menjadi 15 dan di inlet 2 menjadi 10 7. Olah data secara iteratif dengan klik Olah-Iterasi dengan jumlah iterasi sebanyak 500 sampai kriteria konvergensi terpenuhi 8. Tampilkan hasil kontur tekanan yang terjadi di sepanjang aliran pipa yang kita buat dengan klik Hasil-Kontur serta pilih kontur untuk tekanan dan kecepatan. Sehingga dengan pengaturan CFDSOF di atas akan menghasilkan simulasi sebagai berikut. Gambar Cell Grid Gambar Kontur Tekanan Gambar Kontur Kecapatan Sebagai metode untuk perhitungan head loss pada pipa akibat perbesaran secara mendadak berbasis VB, penulis melakukan metode eksak dengan menggunakan rumus/formula yang didasarkan pada landasan teori. Dalam perhitungan kali ini penulis melakukan perbandingan hasil dengan rasio luas penampang A1/A2 yang berbeda, rasio yang digunakan adalah 1:3 serta 1:5. Hasil yang diadapat sebagai berikut. Gambar Hasil VB Rasio 1:3 Gambar Hasil VB Rasio 1:5 2.4 Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan dengan menggunakan CDFSOF terlihat bahwa pada aliran pipa yang mengalami perbesaran secara mendadak akan menghasilkan aliran yang mempunyai tekanan serta kecepatan yang sangat rendah pada sudut-sudut pemisah antara luas penampang yang kecil dengan yang lebih besar. Aliran yang demikian dapat disebut juga olakan (wake) dimana aliran akan berputar disuatu titik. Olakan inilah yang akan menyebabkan kerugian pada aliran fluida pada pipa (head loss). Dalam perhitungan head loss, dengan melihat hasil perhitungan yang telah dilakukan menggunakan VB, membuktikan bahwa head loss akan dipengaruhi dengan rasio A1/A2. Rasio luas 1:3 akan menghasilkan HL 0.023 m sedangkan untuk rasio 1:5 menghasilkan HL 0.033 m (dengan asumsi aliran air laminar). Hasil ini memperlihatkan bahwa dengan semakin besar perbedaan luas pipa kecil dengan pipa besar akan menghasilkan head loss yang lebih besar. Dengan adanya head loss ini akan mengakibatkan penurunan kecepatan serta tekanan sesuai dengan hasil simulasi yang telah dilakukan.