akuntansi pajak investasi jangka pendek

advertisement
AKUNTANSI PAJAK INVESTASI JANGKA PENDEK
Dana kas yang menggangur (idel cash) ialah kelebihan kas yang tidak diperlukan dalam waktu
dekat. Biasanya kelebihan dana ini dimanfaatkan dengan cara membeli atau menanamkanya
dalam bentuk surat berharga yang dapat segera dijual. Investasi jangka pendek atau surat-surat
efek harus memenuhi syarat-syarat aman, likuid, dan menghasilkan. Menurut Prinsip Akuntansi
Indonesia, ada tiga syarat yang harus dipenuhi jika sesuatu surat berharga hendak digolongkan
sebagai penyertaan sementara, yaitu:
1. Mempunyai pasaran yang dapat diperjualbelikan dengan segera.
2. Dimaksudkan untuk dijula dalam jangka waktu dekat bila terdapat kebutuhan
dana untuk kegiatan umum perusahaan.
3. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.
Persyaratan ini diatur dalam perpajakan dan oleh karena itu, cata klasifikasi ini dapat berlaku
untuk kepentingan perpajakan.
Nilai investasi jangka pendek dicatat berdasarkan nilai perolehannya. Harga perolehan investasi
janga pendek ialah harga pembelian ditambah ongkos pembelian, seperti jasa perantara dan
lain.
Contoh I :
Suatu perusahaan membeli obligasi Jasa marga seharga Rp 10.000.000. dengan suku bunga
15% pertahun. Jasa perantara sebesar Rp 100.000. Pembelian ini dicatat oleh perusahaan sbb:
Pengeluaran Kas
Obligasi
Rp.10.000.000
Jasa perantara
Nilai investasi dicatat
100.000
10.100.000
Sesuai dengan prinsip yang berlaku dalam akuntansi komersial, harga poko penjualan surat
berharga dihitung dengan metode FIFO atau harga rata-rata. Asalkan penggunaan metode itu
dengan taat azaz (konsisten).
Menunjuk pada metode perhitungan harga pokok penjualan barang, dapat dikatakan bahwa
metode perhitungan harga pokok surat berharga untuk keperluan fiskal sama dengan prinsip
yang berlaku dalam akuntansi komersial.
Nilai Investasi di Neraca.
‘12
1
Akuntansi Perpajakan
Irwan M.Si
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Surat berharga dalam valuta asing, sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan harus
dijabarkan kedalam mata uang rupiah. Penjabaranya dilakuakn dengan menggunakan kurs
tanggal neraca atau kurs tetap yang dilakukan secara taat azaz.
Pajak Penghasilan atas Keuntungan Transaksi Saham
Capital gain adalah keuntungan yang dikenakan Pajak Pengenaan ini didasarkan pada
UU No 7 Tahun 1983 Jo UU No 10 Tahun 1994 Pasal 4 Ayat 1 yang menyebabkan: ” ”Yang
menjadi objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk komsumsi atau menambah kekayaan WP yang bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk apapun.” Termasuk penghasilan yang diterima atau diperoleh dart
transaksi penjualan saham. Capital gain adalah keuntungan karena penjualan atau pengalihan
harta yaitu saham.
Keuntungan transaksi saham adalah satu sumber penghasilan. Sebab itu, pengenaan
Pphnya berdasarkan jumlah seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh WP selama
setahun.
Pengenaan ini sesuai dengan pasal 6 ayat 1 UU nomor 7 tahun 1983, yang menyatakan,
besarnya PKP ditentukan oleh penghasilan bruto dikurangi, antra lain kerugian yang diderita
karena penjulalan harta (capital loss). Atas pertimbangan tersebut maka pembayaran pajak
penghasilan atas capital gain dilakukan setelah pajak terutang selama setahun dihitung yaitu
pada waktu penyampaian SPT.
Atas dasar pertimbangan hal ini diatas maka peraturan telah menegaskan pengenaan pajak
atas capital gain dilakukan dengan cara memasukanya sebagai penghasilan dilakukan setelah
pajak terutang selama setahun dihitung yaitu pada waktu penyampaian SPT.
Atas dasar pertimbangan hal diatas maka pengaturan telah menegaskan bahwa
pengenaan pajak atas capital gain dilakukan dengan cara memasukanya sebagai pengahasilan
ke dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) oleh penjualan saham itu sendiri. Sebab itu,
pengenaanya tidak dilakukan dengan memotong langsung hasil transaksi jual beli saham.
Apabila dalam jual beli saham itu sipenjual menderita rugi, kerugian itupun bisa dimasukan
dalam SPT tahunan asalkan ada buktinya.
Sebagai konsekuensinya, mereka yang melakukan transaksi di bursa efek harus
menjadi WP. Mereka yang belum memiliki NPWP dapat memintanya terlebih dahulu ke kantor
pajak.
‘12
3
Akuntansi Perpajakan
Irwan M.Si
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
PPh pasal 4 ayat (2)
xxx
Investasi dalam saham PT .. xxx
Kasus
pada tanggal 1 Maret 2009, PT Sanpol menjual saham PT Mari yang dibelinya Rp 1.000.000,
dijual dengan harga Rp 1.100.000 dan biaya penjualan (jasa pialang) Rp 20.000,- Keuntungan
bersih PT Sanpol dari penjualan saham itu Rp 80.000. Namun, untuk tujuan perpajakan, jumlah
keuntungan itu dikesampingan, dan PT Sanpol harus membayar pajak final sejumlah Rp 1.100
(0,1% x Rp 1.100.000). Demikian juga sebaliknyaterdapat kerugian (misalnya saham dijual
dengan harga Rp 950.000,- dan jasa pialang sebesar Rp Rp 10.000) oleh administrasi pajak
kerugian itu dikesampingkan dan perusahaan tetap harus membayar Rp 950 (0,1% x Rp
950.000) tanpa pertimbangkan adanya fakta kerugian. Hal ini semata-mata karena alasan
kesederhanaan administrasi pemajakan dan pemberian kepastian kepada pembayar pajak.
Jurnal akuntansi pajak untuk transaksi tersebut ialah:
* Jika saham terjual dengan harga Rp 1.100.000,Tanggal
1/3/2009
Kas/Bank
PPh Psl 4 (2)
Rp 1.078.900,1.000,-
Keuntungan penjualan saham PT Mari
Investasi dalam saham PT Mari
80.000
1.000.000
* Jika saham terjual dengan harga Rp 950.000
Tanggal
1/3/2009
Kas/Bank
PPh Psl 4 (2)
939.050
-
950 -
Kerugian penjualan saham 60.000, Investasi dalam saham PT Mari
‘12
5
Akuntansi Perpajakan
Irwan M.Si
1.000.0000
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download