ABSTRAK AMRULLOH (207300510). Pembayaran Utang Piutang Dengan Menggunakan Standar Harga Emas Di Pasar Cilegon Kota Cilegon. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena banyaknya pedagang di Pasar Cilegon Kota Cilegon yang melakukan transaksi hutang piutang uang dengan pembayaran menggunakan standar harga emas secara diangsur, dengan tempo ditentukan, kemudian waktu jatuh tempo pembayaran dilipatgandakan. Pelaksanaan hutang piutang tersebut, tidak menutup kemungkinan adanya pihak yang dirugikan oleh karena kemungkinan timbulnya penyesalan salah satu di antara kedua belah pihak yang melakukan hutang piutang. Dari fenomena tersebut timbul permasalahan yang harus diteliti yakni bagaimana akad hutang piutang dan bagaimana tinjauan Fiqh Muamalah tentang pembayaran hutang piutang dengan menggunakan standar harga emas secara diangsur di kalangan pedagang di Pasar Cilegon Kota Cilegon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akad hutang piutang dengan pembayaran menggunakan standar harga emas secara diangsur di kalangan pedagang di Pasar Cilegon Kota Cilegon dan mengetahui tinjauan Fiqh Muamalah tentang pembayaran hutang piutang dengan menggunakan standar harga emas secara diangsur di kalangan pedagang di Pasar Cilegon Kota Cilegon. Penelitian ini bertolak dari kajian teoritik bahwa dalam ajaran Islam, hutang-piutang adalah muamalah yang dibolehkan, tapi diharuskan untuk ekstra hati-hati dalam menerapkannya. Karena hutang bisa mengantarkan seseorang ke dalam surga, dan sebaliknya juga menjerumuskan seseorang ke dalam neraka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan menelaah, mengelompokkan, menghubungkan data dengan teori dan menganalisis data secara induktif dan deduktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme hutang piutang dengan pembayaran standar harga emas adalah mubah. Tradisi pembayaran hutang piutang dengan menggunakan standar harga emas telah menjadi kebutuhan masyarakat di Pasar Cilegon. Para pelakunya mendapatkan manfaat sesuai peran masing-masing. Peminjam mendapatkan manfaat dari dana tunai dari dana yang di pinjamkan. Hal ini disebabkan nilai emas relatif stabil. Karena tradisi ini sudah menjadi kebutuhan (al-hajah), maka tradisi ini menjadi mubah karena al-hajah menempati posisi darurat.