pengaruh profitability dan investment opportunity set terhadap

advertisement
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang “pengaruh profitability dan investment opportunity set
terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas sebagai variabel moderating
(pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” memiliki
landasan teori yaitu:
2.1 Teori Kebijakan Dividen
Ada beberapa teori kebijakan dividen antara lain (Fauzi, 2012):
a. Teori “ Dividen Tidak Relevan “ dari Modigliani dan Miller :
Menurut Modigliani dan Miller (dalam Fauzi, 2012), nilai suatu
perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio
(DPR), tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan
kelas risiko perusahaan. Jadi, dividen adalah tidak relevan.
Pernyataan
Modigliani
dan
Miller (dalam Fauzi, 2012) ini
didasarkan pada beberapa asumsi penting yang “ lemah “ seperti:
1. Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional.
2. Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan
saham baru.
3. Tidak ada pajak
4. Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.
9
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
10
Pada praktiknya pasar modal yang sempurna sulit ditemui,
biaya emisi saham baru dan pajak pasti ada, kebijakan investasi
perusahaan tidak mungkin tidak berubah.
Beberapa ahli menentang pendapatan Modigliani dan Miller
tentang dividen adalah tidak relevan dengan menunjukkan bahwa
adanya biaya emisi saham baru akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Modal sendiri dapat berasal dari laba ditahan dan menerbitkan saham
biasa baru. Jika modal sendiri berasal dari laba ditahan, biaya modal
sendiri sebesar biaya modal sendiri dari laba ditahan. Tapi bila
berasal dari saham biasa baru, biaya modal sendiri adalah biaya
modal sendiri dari saham biasa baru.
Beberapa ahli menyoroti asumsi tidak adanya pajak. Jika ada
pajak maka penghasilan investor dari dividen dan dari capital gains
(kenaikan harga saham) akan dikenai pajak. Seandainya tingkat pajak
untuk dividen dan capital gains adalah sama, investor cenderung
lebih suka menerima capital gains dari pada dividen karena pajak
pada capital gains baru dibayar saat saham dijual dan keuntungan
diakui atau dinikmati. Dengan kata lain, investor lebih untung karena
dapat menunda pembayaran pajak. Investor lebih suka bila perusahaan
menetapkan DPR yang rendah, menginvestasikan kembali keuntungan
dan menaikkan nilai perusahaan atau harga saham.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
11
b. Teori “ The Bird in the Hand “
Gordon dan Lintner (dalam Fauzi, 2012) menyatakan bahwa
biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika DPR rendah karena
investor lebih suka menerima dividen dari pada capital gains.
Menurut mereka, investor memandang dividend yield lebih pasti dari
pada capital gains yield. Perlu diingat bahwa dilihat dari sisi
investor,
biaya
keuntungan
modal
yang
sendiri
disyaratkan
dari
laba
investor
ditahan adalah
pada
saham.
tingkat
Keuntungan
berasal dari dividen (dividend yield) ditambah keuntungan dari capital
gains (capital gains yield).
Modigliani dan Miller (dalam Fauzi, 2012) menganggap bahwa
argumen
Gordon
dan
Lintner
ini
merupakan
suatu
kesalahan
(Modigliani dan Miller menggunakan istilah “ The Bierd in the hand
Fallacy “). Menurut Modigliani dan Miller (dalam Fauzi, 2012), pada
akhirnya
investor
akan
kembali
menginvestasikan
dividen
yang
diterima pada perusahaan yang sama atau perusahaan yang memiliki
risiko yang hampir sama.
c. Teori Perbedaan Pajak
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy (dalam
Fauzi, 2012).
Mereka
menyatakan
bahwa
karena
adanya
pajak
terhadap keuntungan dividen dan capital gains, para investor lebih
menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
12
karena itu investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih
tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital gains
yield rendah dari pada saham dengan dividend yield rendah, capital gains
yield tinggi. Jika pajak atas dividend lebih besar dari pajak atas capital
gains, perbedaan ini akan makin terasa.
Jika manajemen percaya bahwa teori “ Dividen tidak relevan “
dari Modigliani dan Miller (dalam Fauzi, 2012) adalah benar, maka
perusahaan tidak perlu memperdulikan berapa besar dividen yang
harus dibagi, Jika mereka menganut teori “ The Bird in the Hand “,
mereka harus membagi seluruh EAT dalam bentuk dividen. Dan bila
manajemen
cenderung
mempercayai
teori
perbedaan
pajak
(Tax
Differential Theory), mereka harus menahan seluruh EAT atau DPR
= 0 %. Jadi ke 3 teori yang telah dibahas mewakili kutub – kutub
ekstrim dari teori tentang kebijakan dividen.
d. Teori “ Signaling Hypothesis “
Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering
diikuti dengan kenaikan harga saham. Sebaliknya pernurunan dividen
pada umumnya menyebabkan harga saham turun. Fenomena ini dapat
dianggap sebagai bukti bahwa para investor lebih menyukai dividen
dari pada capital gains. Tapi Modigliani dan Miller (dalam Fauzi,
2012) berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang diatas biasanya
merupakan suatu “ sinyal “ kepada
para investor bahwa manajemen
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
13
perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik dividen masa
mendatang.
Sebaliknya,
suatu
penurunan
dividen
atau
keanikan
dividen yang dibawah keanaikan normal (biasanya) diyakini investor
sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan menghadapi masa sulit dividen
waktu mendatang.
e. Teori “ Clientele Effect “.
Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang
saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap
kebijakan
dividen
membutuhkan
perusahaan. Kelompok
penghasilan
pada
saat
ini
pemegang
lebih
saham
yang
menyukai
suatu
Dividend payout Ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang
saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika
perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Jika ada
perbedaan pajak bagi individu (misalnya orang lanjut usia dikenai
pajak lebih ringan) maka pemegang saham yang dikenai pajak tinggi
lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran
pajak. Kelompok ini lebih senang jika perusahaan membagi dividen
yang kecil. Sebalinya kelompok pemegang saham yang dikenai pajak
relatif rendah cenderung menyukai dividen yang besar.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
14
2.2 Profitability
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan
demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan
analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat
keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen (Sartono,
2010).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Laba inilah yang akan dijadikan dasar pembagian dividen perusahaan, apakah
dividen tunai atau dividen saham. Rasio profitabilitas yang biasa digunakan
adalah return on investmentt (ROI). Jika profitabilitas perusahaan tinggi maka
dividen yang akan diberikan perusahaan juga akan tinggi (Kadir, 2010).
Pengukuran profitabilitas dapat menggunakan rumus sebagai berikut
(Sartono, 2010):
1. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin adalah rasio antara penjualan dikurangi
harga pokok penjualan dengan penjualan.
Penjualan – Harga Pokok Penjualan
GPM
=
Penjualan
2. Net Profit Margin
Net Profit Margin adalah rasio antara laba setelah pajak dengan
penjualan.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
15
Laba setelah pajak (EAT)
NPM
=
Penjualan
3. Return On Investasi
Return On Investasi atau return on assets adalah rasio antara laba
setelah pajak dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Laba setelah pajak (EAT)
ROI
=
Total Aktiva
4. Return On Equity
Return On Equity adalah rasio antara laba setelah pajak dengan
modal sendiri.
Laba setelah pajak (EAT)
ROE =
Modal Sendiri
5. Profit Margin
Profit Margin adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak
dengan penjualan.
EBIT
PM
=
Penjualan
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
16
6. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas Ekonomi adalah rasio antara laba sebelum bunga dan
pajak dengan total aktiva.
EBIT
RE
=
Total Aktiva
Adapun hubungan antara profitabilitas dengan dividen tunai adalah
return yang diterima oleh investor dapat berupa pendapatan dividen dan
capital gain. Dengan demikian meningkatnya ROI juga akan meningkatkan
pendapatan dividen terutama cash dividend (Pujianti, 2005).
2.3 Investment Opportunity Set
Istilah set kesempatan investasi atau Investment Opportunity Set
(IOS) muncul setelah dikemukakan oleh Myers (dalam Anugerah, 2008)
yang memandang nilai suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in
place (aset yang dimiliki) dengan invesment options (pilihan investasi) pada
masa depan. Myers memperkenalkan istilah Investment Opportunity Set
(IOS) yang menggambarkan tentang luasnya peluang investasi. Dalam hal
ini, nilai perusahaan tergantung pada pilihan pembelanjaan (expenditure)
perusahaan di masa yang akan datang. Jadi IOS tidak hanya menunjuk pada
peluang investasi tradisional seperti eksplorasi mineral, tetapi juga pilihan
pembelanjaan lainnya seperti periklanan, yang akan digunakan di masa
depan untuk menjamin keberhasilan perusahaan.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
17
Secara umum IOS dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok
berdasarkan faktor-faktor yang digunakan dalam mengukur nilai-nilai IOS
tersebut. Klasifikasi IOS tersebut adalah sebagai berikut (Kumar, 2007):
1. Proksi berdasarkan harga, proksi ini percaya pada gagasan bahwa prospek
yang tumbuh dari suatu perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga
pasar. Perusahaan yang tumbuh akan mempunyai nilai pasar yang relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan aktiva riilnya (assets in place).
2. Proksi berdasarkan investasi, proksi ini percaya pada gagasan bahwa satu
level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara posistif pada nilai
IOS suatu perusahaan. Kegiatan
investasi ini diharapakan dapat
memberikan peluang investasi di masa berikutnya yang semakin besar
pada perusahaan yang bersangkutan.
3. Proksi berdasarkan varian, proksi ini percaya pada gagasan bahwa suatu
opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran
untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas
return yang mendasari peningkatan aktiva.
IOS bukan merupakan pertumbuhan riil yang dicapai perusahaan saat
ini namun kesempatan perusahaan untuk bertumbuh di masa mendatang.
Sehingga ukuran IOS secara esensi selain dikaitkan dengan diperolehnya
proyek yang menguntungkan adalah investasi perusahaan di research and
development (R&D) serta aktiva tetap. Dengan melakukan investasi untuk
R&D dan aktiva tetap perusahaan akan menikmati pertumbuhan riil di masa
mendatang.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
18
IOS berdasarkan harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa
prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar.
Proksi yang didasari suatu ide yang menyatakan bahwa prospek
pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga
saham, dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih
tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (Pagalung, 2003).
IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang
investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan
expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang.
Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga perlu
dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam
perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijakan dan lain-lain
(Norpratiwi, 2004).
Dalam penelitian ini IOS diukur dengan menggunakan proksi Rasio
EPS (Earning per Share) atau price ratio. Menurut Sutrisno (2009), EPS
dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut :
Laba Saham Biasa
EPS
=
Saham Biasa yang Beredar
Kebijakan dividen memberikan sinyal atas arus kas di masa yang
akan datang dan menggunakan arus kas tersebut untuk mendanai investasi
yang menguntungkan di masa yang akan datang. Di dalam kesetimbangan,
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
19
dampak pengumuman pada penerbitan baru akan bergantung pada informasi
asimetri yang berasal dari aktiva yang dikuasai perusahaan atau berasal dari
peluang investasi (Suharli, 2007). Sedangkan menurut Jensen (dalam
Suharli, 2007), manajer cenderung untuk menginvestasikan arus kas bebas
ke dalam peluang investasi dan memperbesar ukuran perusahaan meskipun
tidak menguntungkan.
2.4 Likuiditas
Likuiditas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas
perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang
mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang,
persediaan (Sartono, 2010).
Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai
operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas
perusahaan dapat diukur dengan menggunakan current ratio (Kadir, 2010).
Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi akan memberikan dividen yang
tinggi.
Pengukuran likuiditas dapat menggunakan rumus sebagai berikut
(Sartono, 2010):
1. Current Ratio
Current Ratio adalah rasio antara aktiva lancar dengan utang
lancar.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
20
Aktiva Lancar
CR
=
Utang Lancar
2. Acid Test Ratio
Acid Test Ratio adalah rasio antara aktiva lancar dikurangi
persediaan dengan utang lancar.
Aktiva Lancar - Persediaan
ATR
=
Utang Lancar
Hanya perusahaan yang memiliki likuiditas baik yang akan
membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk tunai.
Sebaliknya, pihak manajemen perusahaan akan menggunakan potensi
likuiditas yang ada untuk melunasi kewajiban jangka pendek ataupun
mendanai operasi perusahaannya (Suharli, 2007).
Hubungan likuiditas dengan dividen tunai adalah semakin besar
current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk didalamnya kewajiban
membayar dividen kas yang terutang). Tingginya current ratio menunjukkan
keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar dividen yang
dijanjikan (Pujianti, 2005).
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
21
2.5 Kebijakan Dividen Tunai
Kebijakan dividen merupakan keputusan pembayaran dividen yang
mempertimbangkan maksimalisasi harga saham saat ini dan periode
mendatang. Dalam penentuan besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan
pada perusahaan yang sudah merencanakan dengan menetapkan target
Dividend Payout Ratio didasarkan atas perhitungan keuntungan yang
diperoleh setelah dikurangi pajak (Pujianti, 2005). Untuk dapat membayar
dividen dapat dibuat suatu rencana pembayaran sebagai berikut:
1. Perusahaan mempunyai target Dividend Payout Ratio jangka panjang.
2. Manajer memfokuskan pada tingkat perubahan dividen dari pada tingkat
absolut.
3. Perubahan dividen yang meningkat dalam jangka panjang, untuk menjaga
penghasilan.
Perubahan
penghasilan
yang
sementara
tidak
untuk
mempengaruhi Dividend Payout Ratio.
4. Manajer bebas membuat perubahan dividen untuk keperluan cadangan.
Sedangkan menurut Linter dalam Nuringsih (2005) perusahaan
meningkatkan pembayaran dividen apabila yakin bahwa manajemen mampu
menghasilkan keuntungan (earning) yang meningkat secara permanen dimasa
mendatang. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham sebagai return atas keterlibatan mereka sebagai
suplay capital.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
22
Pertimbangan manajerial dalam menentukan dividend pay out ratio
adalah (Sartono, 2010):
1. Kebutuhan dana perusahaan
Kebutuhan dana bagi perusahaan dalam kenyataannya merupakan
faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen
yang akan diambil. Aliran kas perusahaan yang diharapkan, pengeluaran
modal dimasa datang yang diharapkan, kebutuhan tambahan piutang dan
persediaan, pola pengurangan utang dan masih banyak faktor lain yang
mempengaruhi posisi kas perusahaan harus dipertimbangkan dalam
analisis kebijakan dividen.
2. Likuiditas
Likuiditas perusahaan sangat besar pengaruhnya terhadap invetasi
perusahaan dan kebijakan pemenuhan dana. Keputusan investasi akan
menentukan tingkat ekspansi dan kebutuhan dana perusahaan, sementara
itu keputusan pembelanjaan (keputusan pemenuhan kebutuhan dana) akan
menentukan pemilihan sumber dana untuk membiayai investasi tersebut.
3. Kemampuan meminjam
Posisi likuiditas perusahaan dapat diatasi dengan kemampuan
perusahaan untuk meminjam dalam jangka pendek. Kemampuan
meminjam dalam jangka pendek tesebut akan meningkatkan fleksibilitas
likuiditas perusahaan.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
23
4. Keadaan pemegang saham
Jika kepemilikan saham perusahaan relatif tertutup, manajemen
biasanya mengetahui dividen yang diharapkan oleh pemegang saham dan
dapat bertindak dengan tepat. Jika hampir semua pemegang saham berada
dalam golongan high tax dan lebih suka memperoleh capital gain, maka
perusahaan dapat mempertahankan dividend payout yang rendah. Untuk
perusahaan yang jumlah pemegang sahamnya besar hanya dapat menilai
dividen yang diharapkan pemegang saham dalam konteks pasar.
5. Stabilitas Dividen
Bagi para investor faktor stabilitas dividen akan lebih menarik
daripada dividend payout ratio yang tinggi. Stabilitas disini dalam arti
tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan, yang ditunjukkan
oleh koefisien arah yang positif. Apabila faktor lain sama, saham yang
memberikan dividen yang stabil selama periode tertentu akan mempunyai
harga lebih tinggi daripada saham yang membayar dividennya dalam
prosentase yang tetap terhadap laba.
Menurut Naveli (dalam Suharli, 2006), secara umum kebijakan dividen
yang ditempuh perusahaan adalah salah satu dari 3 kebijakan ini, yaitu:
1. Constant Dividend Payout Ratio
Terdapat beberapa cara mengatur dividend payout ratio yang
dibagikan secara tetap dalam persentase atau rasio tertentu, yaitu: (a)
membayar dengan jumlah persentase yang tetap dari pendapatan tahunan,
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
24
(b) menentukan dividen yang akan diberikan dalam setahun sama dengan
jumlah persentase tetap dari keuntungan tahun sebelumnya, dan (c)
menentukan proyeksi payout ratio untuk jangka waktu panjang.
2. Stable Per Share Dividend
Kebijakan yang menetapkan besaran dividen dalam jumlah yang
tetap. Kebijakan ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan laba yang tinggi.
3. Reguler Dividend Plus Extra
Dalam kebijakan ini, perusahaan akan memberikan suatu tingkat
dividen yang relatif rendah tetapi dalam jumlah yang pasti, dan
memberikan tambahan apabila perusahaan membukukan laba yang cukup
tinggi.
Dividen payout ratio dalam penelitian ini diukur dengan rumus:
Dividen Per Share
Dividend Payout Ratio =
X 100%
Earning Per Share
2.6 Kerangka Pemikiran
Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor
dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena
kebijakan
dividen
dapat membawa
pengaruh
terhadap
harga saham
perusahaan. Dengan demikian seberapa besar porsi laba yang akan dibagikan
dalam bentuk dividen dan seberapa besar porsi laba yang akan ditahan
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
25
untuk diinvestasikan kembali, merupakan masalah yang cukup serius bagi
pihak manajemen (Hatta, 2002).
Perusahaan yang memiliki likuiditas lebih baik maka akan mampu
membayar dividen lebih banyak. Pada perusahaan yang membukukan
keuntungan lebih tinggi (profitabilitas tinggi), ditambah likuiditas yang lebih
baik, maka semakin besar jumlah dividen yang dibagikan. Pada perusahaan
yang menginvestasikan dana lebih banyak akan menyebabkan jumlah dividen
tunai yang dibayarkan berkurang, namun likuiditas yang baik mampu
memperlemah hipotesis tersebut karena saat itu perusahaan dapat menunda
pembayaran hutang jangka pendeknya (Suharli, 2007).
IOS berdasarkan harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa
prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar.
Proksi yang didasari suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan
perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham, dan
perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara
relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (Pagalung, 2003).
Penelitian yang dilakukan oleh Norpratiwi (2004) tentang Analisis
Korelasi Investment Opportunity Set Terhadap Return Saham (Pada Saat
Pelaporan Keuangan Perusahaan) menemukan bukti bahwa Market to book
value of asset ratio (MKTBKASS), market to book value of equity ratio
(MKTBKEQ), ratio of capital expenditures to book value of asset (CAPBVA)
dan earnings per share /price ratio berpengaruh terhadap abnormal return
perusahaan.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
26
Suharli (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh profitability dan
investment opportunity set terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas
sebagai variabel penguat (studi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta periode 2002-2003). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa
likuiditas dapat digunakan sebagai variabel penguat (variabel moderator),
tetapi dari kedua variabel independen hanya profitabilitas yang dapat
mempengaruhi kebijakan jumlah pembagian dividen perusahaan. Dengan
demikian penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan jumlah pembagian
dividen perusahaan dipengaruhi oleh profitabilitas dan diperkuat oleh
likuiditas perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Profitability
Kebijakan Dividen
Tunai
Investment
Opportunity Set
Likuiditas
Gambar 2.1 : Model Penelitian.
2.7 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka dapat disusun hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H1 =
profitability berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
tunai.
H 2 = investment
opportunity
set
berpengaruh
signifikan
terhadap
kebijakan dividen tunai.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
27
H 3 = likuiditas sebagai variabel moderasi memiliki pengaruh signifikan
dalam hubungan antara profitability terhadap kebijakan dividen
tunai.
H 4 = likuiditas sebagai variabel moderasi memiliki pengaruh signifikan
dalam hubungan antara investment opportunity set terhadap
kebijakan dividen tunai.
Pengaruh Profitability dan..., Sya'Bani Muhana, Fak. Ekonomi UMP, 2014
Download