BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kepribadian 1. Pengertian

advertisement
12
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
Kata personality dalam bahasa inggris berasal dari bahasa yunanikuno prosopon atau persona, yang artinya ‘topeng’ yang biasa dipakai
artis dalam teater. Para artis itu bertingkah laku sesuai dengan ekspresi
topeng yang dipakainya, seolah-olah topeng itu mewakili ciri kepribadian
tertentu (Alwisol, 2005).
Menurut Allport kepribadian adalah suatu organisasi dinamik dari
sistem psikofisik yang menentukan model penyesuaian individu dengan
lingkungan. Defenisi ini menekankan pada atribut eksternal seperti peran
individu dalam lingkungan sosial, penampilan individu, dan reaksi
individu terhadap orang lain (Allport dalam Asra,2008;Alwisol,2005).
Adler menyatakan kepribadian adalah suatu konfigurasi motif, sifat serta
nilai-nilai yang khas yang menjadikan corak khas gaya kehidupan yang
bersifat individual.(Adler dalam Asra,2008).
Murray menyatakan kepribadian adalah suatu lembaga yang
mengatur organ tubuh, yang sejak lahir sampai mati tidak pernah berhenti
terlibat dalam pengubahan kegiatan fungsional. Guliford menyatakan
kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari seseorang. Phares
menyatakan kepribadian adalah pola khas dari pikiran,perasaan,dan
12
13
tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lainnya dan tidak
berubah lintas waktu dan situasi. (Murray dalam Asra,2008).
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah
sifat-sifat unik yang ada dalam diri setiap individu yang membedakan
individu satu dan lainnya. Kemudian juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi individu untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Pengertian Big Five Personality
Setelah
beberapa
dekade,
cabang
psikologi
kepribadian
memperoleh suatu pendekatan taksonomi kepribadian yang dapat diterima
secara umum yaitu dimensi “Big Five Personality”. Dimensi Big Five
pertama kali diperkenalkan oleh Goldberg pada tahun 1981. Dimensi ini
tidak mencerminkan perspektif teoritis tertentu, tetapi merupakan hasil
dari analisis bahasa alami manusia dalam menjelaskan dirinya sendiri dan
orang lain. Taksonomi Big Five bukan bertujuan untuk mengganti sistem
yang terdahulu, melainkan sebagai penyatu karena dapat memberikan
penjelasan sistem kepribadian secara umum. Big Five disusun bukan untuk
menggolongkan individu ke dalam satu kepribadian tertentu, melainkan
untuk menggambarkan sifat-sifat kepribadian yang disadari oleh individu
itu sendiri dalam kehidupannya sehari-hari. Pendekatan ini disebut
Goldberg sebagai Fundamental Lexical. ( Goldberg dalam John &
Srivastava,1999).
Big Five Personality atau yang juga disebut dengan Five Factor
Model oleh Costa & McRae dibuat berdasarkan pendekatan yang lebih
14
sederhana. Peneliti berusaha menemukan unit dasar kepribadian dengan
menganalisa kata-kata yang digunakan orang pada umumnya, yang tidak
hanya dimengerti oleh para psikolog, namun juga orang biasa (Pervin,
2005).
3. Aspek-aspek dalam Big Five Personality
a. Extroversion
Sering juga disebut surgency adalah orang yang tinggi pada dimensi ini
cenderung penuh semangat, antusias, dominan,ramah, dan komunikatif.
Orang yang sebaliknya akan cenderung pemalu,tidak percaya diri,
submisif dan pendiam.
b. Agreeablenes
Adalah orang tinggi pada dimensi Agreeablenes cenderung ramah,
kooperatif, mudah percaya dan hangat. Orang yang rendah dalam
dimensi ini cenderung dingin, konfrontatif dan kejam.
c. Conscientiousness
Disebut juga Lack Impulsivity adalah orang yang tinggi pada dimensi
Conscientiousness umumnya berhati-hati, dapat diandalkan, teratur dan
bertanggung
jawab.
Orang
yang
rendah
dalam
dimensi
Conscientiousness atau impulsive cenderung ceroboh, berantakan, dan
tidak dapat diandalkan. Penelitian kepribadian awal menamakan
dimensi ini Will (kemauan).
d. Neuroticsm
Disebut juga Emotional Instability adalah orang yang tinggi dalam
dimensi Neuroticsm cenderung gugup, sensitive, tegang, dan mudah
15
cemas. Orang yang rendah dalam dimensi inicenderung tenang dan
santai.
e. Opennes
Sering disebut juga Culture atau Intelect adalah orang yang tinggi
dalam dimensi Opennes umumnya terlihat imajinatif, menyenangkan,
kreatif, dan artistik. Orang yang rendah dalam dimensi ini umumnya
dangkal, membosankan dan sederhana.
4. Gambaran Big Five Personality dengan Pengguna Jejaring Sosial
Penelitian yang dilakukan Ramdhani (2007) mengenai penggunaan
e-mail dengan kepribadian openness to experience, diamana diperoleh
hasil bahwa ada hubungan antara kepribadian openness to experience
dengan penggunaan e-mail. Orang yang terbuka mempunyai rasa ingin
tahu yang besar dan mempunyai sudut pandang kovensional sehingga bagi
individu openness to experience penggunaan e-mail menantang mereka
untuk dapat melakukan sesuatu yang selama ini belum dilakukan dalam
rangka meningkatkan kemampuan dirinya.
Kepribadian agreeableness juga merupakan salah satu kepribadian
yang terkait dengan kecanduan terhadap internet. Individu yang memiliki
tingkat agreeableness memiliki sedikit permasalahan pada hubungan
interpersonalnya, dimana ketika menghadapi suatu konflik, self-esteem
mereka akan menurun. Selain itu, menghindar dari usaha langsung untuk
memutuska konflik dengan orang lain. Individu yang mengalami
kecanduan internet memiliki permasalahan hubungan dengan individu lain,
dimana mereka akan lebih memilih untuk melarikan diri dari permasalahan
16
yang sedang mereka hadapi di bandingkan harus menyelesaikan masalah
tersebut.(Ohorella,2009).
Individu yang mempunyai sifat seperti ini menyukai komunikasi
melalui internet karena mereka dapat menemukan ideologi yang radikal
atau mendiskusikan hal-hal yang di anggap tabu Young & Rodgers(dalam
Ohorella, 2009). Penelitian yang dilakukan Niemz (dalam Ohorella,2009)
menunjukkan hasil bahwa siswa yang mengalami gangguan penggunaan
internet memiliki harga diri yang rendah dan secara sosial individu tidak
merasa kurang ketika mereka sedang online.
Beralihnya individu pada aktivitas internet karena ia merasa
mendapatkan teman yang menerima dan tidak menolak sifat atau
karakteristik kepribadian yang ia miliki. Individu merasa bahwa aktivitas
internet tersebut dapat memberikan informasi yang ia butuhkan. Dengan
online individu menemukan perasaan yang menyenangkan, seperti
bergairah, gembira, berdebar, atraktif, merasa didukung dan dibutuhkan.
Perasaan ini merupakan penguat suatu individu yang mengalami
kecanduan internet. Sebaliknya ketika offline individu mendapatkan
perasaan yang tidak menyenangkan seperti cemas, dihalangi, frustasi dan
sedih. Hasil kategorisasi pada nilai masing-masing skala menunjukkan
bahwa kecanduan internet mahasiswa berada pada kategori rendah.
Berbeda halnya dengan hasil kategorisasi skala masing-masing dimensi
kepribadian big five. Dimana dimensi neuroticsm berada pada kategori
sedang, dan dimensi extroversion, openness to experience, agreeableness
17
dan conscientiousness yang berada pada kategori tinggi. (Ohorella &
Nu’man, 2009).
McCrae dan Costa mencoba menjelaskan arti dari lima faktor atau
dimensi tersebut sebagai berikut: (dalam Pervin,Cervone & Jhon,2010).
Karakteristik
dengan skor yang
tinggi
Pendekatan
Ekstraversion
Menilai
kuantitas dan intensitas
Dapat bersosialisasi,
interaksi personal, level
senang berbicara,
aktivitas, kebutuhan akan
berorientasi pada
stimuli, dan kapasitas untuk
orang, optimis,
menyukai keceriaan, menikmati.
lembut.
Agreeableaness
Menilai kualitas orientasi
Lembut, ramah,
interpersonal seseorang
dipercaya, pemaaf,
sepanjang kontinum dari
mudah dibujuk,
perasaan dari perasaan terhadap
terus terang.
antagonis dalam pemikiran,
perasaan dan tindakan.
Conscientiousness
Menilai tingkat organisasi,
Terorganisir,dapat
diandalkan, pekerja ketekunan, dan motivasi dalam
perilaku berarah tujuan.
keras, disiplin diri,
tepat waktu, cermat, Berlawanan dengan orang yang
rapi,ambisius,keras bergantungan kepada orang lain
dan cerewet dengan mereka
hati
yang pemalas dan pembangkang
Neuroticsm
Mengukur penyesuaian diri,
Cemas, gugup,
mengidentifikasi individu yang
emosional, tidak
mudah stress, memiliki ide yang
aman, tidak cakap,
tidak realistic, menginginkan
bersedih.
sesuatu secara berlebihan dan
coping secara maladaktif.
Openness
Mengukur
pencarian secara
Ingin tahu, minat
proaktif dan penghargaan
yang luas, kreatif,
orisinal,imajiantif,ti pengalaman diri, toleransi dan
penjelajahan yang tidak familiar
dak tradisional
Karakteristik
dengan skor yang
rendah
Menahan diri,
bijaksana, sedih,
menyendiri,
berorientasi pada
tugas, menarik diri,
diam.
Klinis,kasar,curiga,t
idak
kooperatif,pendenda
m,bengis,pemarah,
manipulatif.
Tidak
berjuang,tidak dapat
diandalkan,
malas,acuh,
sembrono, lemah
niat,hedonistik.
Tenang, rileks,
tidak
emosional, aman,
merasa puas, tabah
Menurut adat,
berpandangan
sempit,
tidak artistik, tidak
analitis
18
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor Genetik
Faktor genetik mempunyai peranan penting di dalam menentukan
kepribadian khususnya yang terkait dengan aspek yang unik dari
individu. Pendekatan ini berargumen bahwa keturunan memainkan
suatu bagian yang penting dalam menentukan kepriadian seseorang
(Mastuti,2005).
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang membuat seseorang
sama dengan orang lain karena berbagai pengalaman yang dialaminya.
Faktor lingkungan terdiri dari faktor budaya, kelas sosial, keluarga,
teman sebaya,dan situasi. Diantara faktor lingkungan yang mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kepribadian adalah pengalaman indiovidu
sebagai hasil dari budaya tertentu. Masing-masing budaya mempunyai
aturan dan pola sangsi sendiri dari perilaku yang dipelajari, ritual dan
kepercayaan. Ini berarti masing-masing anggota dari suatu budaya akan
mempunyai
karakteristik
kepribadian
tertentu
yang
umum
(Mastuti,2005).
c. Faktor kelas Sosial
Faktor lain yaitu faktor kelas sosial membantu menentukan status
individu, peran yang mereka mainkan, tugas yang diembannya dan hak
19
istimewa yang dimiliki. Faktor ini mempengaruhi bagaimana indiividu
melihat dirinya dan bagaimana mereka mepersepsikan anggota dari
kelas sosial lainnya (Mastuti,2005).
B. Situs Jejaring Sosial
Situs jejaring sosial yang dalam bahasa Inggris disebut social network sites
merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya
untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang
atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs
jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya
terdiri dari identitas diri dan foto pengguna (Dirgayuza dalam Juditha,2011).
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk
menghubungkan orang‐orang dari seluruh belahan dunia Watkins(dalam Ohorella,
2011). Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada
tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman,
dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live
journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun
2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun
2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan
untuk tempat pencarian jodoh. Dalam kelanjutannya, friendster ini lebih diminati
anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul
situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, You Tube,
Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs
jejaring sosial yang paling diminati.(Juditha,2011)
20
Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser
dengan adanya Facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern
memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas‐luasnya.
Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial bagi
anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti atau tidak mengikuti (followunfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti
(follow).(Juditha,2011).
Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi
secara mudah dengan orang‐orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang
lebih murah dibandingkan menggunakan telepon (Aleman & Wartman dalam
Juditha, 2011). Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran
informasi dapat berlangsung secara cepat (Lin & Atkin dalam Juditha 2011).
Namun kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal
secara tatap muka (facetoface) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk
menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan
situs jejaring sosial ini membuat anak muda dapat mengakses internet. Dalam
kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa
dampak negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya
privasi seseorang (Juditha,2011).
Teknologi berbasis internet ini, sangat disukai individu neurotic.
Kepribadian neurotic ditandai dengan kecedrungan untuk merasa kecewa, marah,
depresi sehingga sering kali mengganggu keharmonisan hubungan individu
dengan orang lain. Dengan adanya media internet, individu tidak perlu
21
berhadapan langsung (face to face) dengan orang lain saat berkomunikasi, mereka
dapat menyembunyikan posisi sosial dan emosionalnya dihadapan orang lain.
Individu cenderung menggunakan internet untuk melarikan diri dari masalah yang
dihadapi, individu neurotic menemukan kepuasan dalam hidupnya ketika
mengakses internet.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa Jejaring Sosial adalah alat
atau program komputerisasi yang mampu membantu orang-orang yang
menggunakannuya untuk mencari informasi yang di butuhkan dalam waktu yang
singkat. Membuat jarak menjadi dekat dan juga menjadi gudang ilmu.
Beberapa jenis jejaring sosial diantaranya :
a. Facebook
Facebook (FB) adalah sebuah situs web jejaring sosial populer
yang dilun curkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark
Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan
mantan murid Ardsley High School. Ketika awal masa kuliahnya situs
web jejaring sosial ini, keanggotaannya masih dibatasi untuk mahasiswa
dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya
diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College,
Universitas
Boston,
MIT,
Tufts),
Rochester,
Stanford,
NYU,
Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League.
Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut‐
turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya,
orang‐ orang yang memiliki alamat surat suatu universitas (seperti: .edu,
.ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs
jejaring sosial ini.(Juditha,2011)
22
Facebook memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di
antara situs‐situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta
anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Sejak September
2006 hingga September 2007,peringkatnya naik dari posisi ke‐60 ke
posisi ke‐7 situs paling banyak dikunjungi. Pola komunikasi internet
melalui situs pertemanan Facebook ini, pada tahap tertentu bisa
menimbulkan adiksi yang mungkin berpengaruh terhadap kehidupan
nyata. Beberapa ciri‐ciri orang yang teradiksi terhadap internet, yaitu
penggunaan yang berlebihan, kegelisahan ketika tidak mengakses
internet dalam interval waktu tertentu, peningkatan toleransi terhadap
addiksi internet itu sendiri, dan dampak negatif (termasuk isolasi sosial)
(Jerald dalam Juditha 2011).
Tetapi jika Facebook tidak digunakan dengan bijak, hubungan
kekerabatan antar manusia akan hilang keintimannya. Tidak dipungkiri,
kegunaan Facebook bisa sebagai sarana siluturakhim, dan sumber
informasi tentang kabar, status hubungan, info rumah, telepon, dan foto
terbaru orang di sekeliling kita. Interaksi dalam situs jejaring sosial juga
kerap bersifat hiperealitas, yaitu semu menciptakan kondisi fakta
bersimpang siur dengan rekayasa. Memang kecemasan yang sering
mengemuka, orang akan lebih menyukai bentuk virtual daripada fisik.
Komunikasi lebih banyak secara tidak langsung, daripada langsung.
Kita akan lebih mengenal orang di ujung dunia, dari pada tetangga
sendiri .(Juditha,2011)
23
b. Twitter
Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan
oleh Twitter yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog
sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca
pesan yang disebut kicauan (tweets). Sejak dibentuk pada tahun 2006
oleh Dorsey, Twitter telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia
dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Hal ini kadangkadang digambarkan sebagai "SMS dari internet".(Dorsey dalam
Kiivyani,2012).
Manfaat yang dapat kita peroleh dari Twitter, salah satunya
yaitu, media silaturahmi dengan memfollow dan difollow oleh keluarga
dan teman-teman Anda, Anda dapat dengan mudah berbagi informasi
dengan mereka. Keuntungan yang ditawarkan oleh Twitter adalah Anda
hanya perlu sekali mengirim suatu informasi, dengan seketika informasi
tersebut disampaikan kepada kerabat (Kiivyani,2012).
C. Kerangka Berfikir
Situs jejaring sosial (Social Networking Sites/SNS) telah menjamur
penggunaanya di seluruh dunia. Hanya segelintir orang yang sekarang ini tidak
tahu mengenai Friendster, MySpace, Facebook, maupun Twitter. Masih ada
banyak situs jejaring sosial yang terseddia melalui jaringan internet. Facebook dan
Twitter, menurut www.telegraph.co.uk merupakan dua situs jejaring sosial yang
paling banyak di akses diseluruh dunia, di luar beberapa situs yang beredar secara
24
ekslusif ada disebuah negara, misalnya Qzone dan Renren di China. (Milla &
Abidin, 2012).
Semua situs jejaring sosial yang tersedia di dunia maya, www.alexa.com,
sebuah situs yang melakukan analisis terhadap berbagai situs di intenet
berdasarkan popularitasnya, pada tahun 2012 mencatat bahwa Facebook dan
Twitter menjadi situs jejaring sosial yang paling banyak diakses di Indonesia.
Facebook disebutkan sebagai situs nomor 1 paling banyak diakses di Indonesia.
Sedangkan Twitter menurut www.alexa.com, menjadi situs urutan ke-9 yang
paling sering diakses di Indonesia. Dibandingkan negara-negara lain, Indonesia
tercatat sebagai negar dengan jumlah pengguna Twitter terbesar ke-5, namun hal
yang patut menjadi catatan, 2 kota terbesar yang ada di Indonesia menduduki
peringkat 10 besar penghasil tweet terbanyak seluruh dunia. Jakarta di posisi
pertama, sedangkan Bandung menempati posisi ke-6.(Semiocast,dalam Milla &
Abidin,2012).
Kepribadian big five merupakan pendekatan dalam psikologi kepribadian
yang mengelompokan trait kepribadian dengan analisis faktor. (Mastuti,2005).
Tokoh pelopornya adalah McCrae dan Costa. Kepribadian yang unik dan
merupakan cirri-ciri psikologis yang membedakan seseorang dengan yang
lainnya, dimana dimensi kepribadian memiliki kemampuan untuk meramalkan
munculnya prilaku. Perilaku yang muncul dan uniknya tiap kepribadian dapat
dilihat melalui tipe kepribadian big five yang dianggap dapat menerangkan
kepribadian manusia yang menjadi dasar dan landasan perilaku (Paunonen dalam
Ohorella 2009).
25
Setiap kepribadian memiliki keunikan masing-masing. Seperti kepribadian
Extroversion yaitu kepribadian yang penuh semangat, antusias, ramah,
komunikatif. Kemudian kepribadian agreeableness yaitu kepribadian yang ramah,
kooperatif. Selanjutnya kepribadian Conscientiousness umumnya berhati-hati,
dapat diandalkan, teratur dan bertanggung jawab. Kemudian kepribadian
Neuroticsm cenderung gugup, sensitive, tegang, dan mudah cemas. Dan
kepribadian Opennes umumnya terlihat imajinatif, menyenangkan, kreatif, dan
artistik.
Jadi dalam penelitian ini peneliti ingin memahami Tipe Kepribadian pada
Pengguna Jejaring Sosial pada mahasiswa.
Download