Respon Pertumbuhan Jumlah Sri Haryanti, 20 – 26 Respon Pertumbuhan Jumlah dan Luas Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) pada Tingkat Naungan yang Berbeda Sri Haryanti* *Labarotorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA UNDIP Abstract The aims of this experiment was to know of radiance intensity on nimble growth. Randomized Complete Design with 3 replicates were used to experiment. The treatment was one paranet, two paranets and control (no paranet). Parameter was sum of leaf and wide of leaf. The result of this experiment indicated that radiance intensity is able to increase on wide leaf Key words : radiance intensity, paranets , growth Abstrak Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui intensitas radiasi terhadap pertumbuhan daun Penelitian menggunakan rancangan percobaan CRD dengan 3 kali ulangan. Perlakuan meliputi 1 paranet, 2 paranet dan kontrol (tanpa paranet). Parameter yang diamati adalah jumlah daun dan luas daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas radiasi dapat meningkatkan luas daun. Kata kunci : intensitas radiasi, paranet, pertumbuhan. namun sampai sejauh mana kemampuannya PENDAHULUAN Tanaman Nilam termasuk tanaman tumbuh masih perlu diteliti. Naungan yang mudah tumbuh seperti herba lainnya berfungsi untuk mengurangi radiasi yang Untuk pertumbuhannya tanaman Nilam diterima daun dan mengurangi kehilangan memerlukan air sehingga kelayuan dapat dihindari. penyinaran cukup tanaman ini matahari yang masih dapat tumbuh Tanggapan terhadap peningkatan dengan baik di tempat yang agak terlindung, intensitas cahaya berbeda antara tumbuhan tetapi tidak tumbuh pada tempat yang sangat yang cocok untuk kondisi ternaungi (shade terlindung. (Sudaryani, l989) plant; indor plant); dengan tumbuhan yang Setiap tanaman memiliki kemampuan bisa tumbuh pada kondisi tidak ternaungi. yang berbeda-beda dalam menerima cahaya. Tumbuhan cocok ternaungi menunjukkan Beberapa jenis tanaman mampu tumbuh dan laju fotosintesis yang sangat rendah pada berproduksi dengan baik bila ternaungi intensitas cahaya tinggi. Laju fotosintesis hingga batas tertentu. Tanaman Nilam tumbuhan cocok ternaungi mencapai titik merupakan tanaman yang mampu tumbuh jenuh pada intensitas cahaya yang lebih baik baik ternaungi ataupun tidak ternaungi, rendah, laju fotosintesis lebih tinggi pada 20 Respon Pertumbuhan Jumlah Sri Haryanti, 20 – 26 intensitas cahaya yang sangat rendah, titik Fitter dan Hay 1991 mengungkapkan kompensasi cahaya lebih rendah dibanding terjadinya tumbuhan cocok terbuka. Dari uraian di atas mencerminkan menyebabkan tumbuhan cocok ternaungi bagian-bagian tanaman tersebut dan sangat dapat bertahan hidup pada kondisi ternaungi berfariasi. (intensitas cahaya yang sangat rendah) saat merupakan pengendali yang halus atas tumbuhan resistansi cocok terbuka tidak dapat bertahan hidup (Lakitan, l993). Tanaman yang perusakan struktur kloroplas berkurangnya Respon untuk terhadap resistansi beradaptasi kerusakan struktur klorofil daun. Resistensi itu terjadi mungkin tumbuh pada berbalik (biasanya bersifat fisiologis) atau lingkungan berintensitas cahaya rendah tidak memiliki akar yang lebih kecil, jumlahnya morfologis). Dasar ini digunakan apakah sedikit dan tersusun dari sel yang berdinding tanaman tipis. Hal ini terjadi akibat terhambatnya beradaptasi translokasi hasil fotosintesis dari akar. Ruas morfologinya ditinjau dalam jumlah dan batang tanaman lebih panjang tersusun dari luas daun. sel-sel berdinding tipis, ruang antar sel lebih berbalik (biasanya nilam memiliki terhadap Proses bersifat kemampuan lingkungan fotosintesis pada menghasilkan besar, jaringan pengangkut dan penguat metabolit lebuh sedikit. Daun berukuran lebih besar, metabolisme lebih tipis dan ukuran stomata lebih besar, pertumbuhan sel epidermis tipis, tetapi jumlah daun lebih damping itu, metabolit primer digunakan sedikit, ruang antar sel lebih banyak. untuk menyusun metabolit sekunder yang Intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat mendukung menurunkan ini proteksi tanaman. Suatu aspek yang sangat disebabkan adanya fotooksidasi klorofil penting dalam proses pertumbuhan tanaman yang berlangsung cepat, sehingga merusak adalam penyediaan substrat. Substrat yang klorofil. Intensitas cahaya yang terlalu digunakan untuk membentuk bahan baru rendah akan membatasi fotosintesis dan tanaman menyebabkan cadangan makanan cenderung karbohidrat, lebih banyak dipakai daripada disimpan. fotosintesis Pada Kemampuan laju intensitas kelembaban fotosintesis cahaya udara yang hal tinggi berkurang,sehingga produk primer yang tanaman dan pada yang dipakai sehingga proses diperoleh daun fotosintat terjadi perkembangan. sebagian pada untuk adaptasi Di dan besar adalah dari proses organ yaitu untuk menghasilkan ditentukan daun. oleh proses transpirasi berlangsung lebih cepat produktifitas per satuan luas daun dan total (Treshow, 1970). luas daun. Energi yang dihasilkan sangat 21 Respon Pertumbuhan Jumlah Sri Haryanti, 20 – 26 tergantung pada rasio ekternal dan internal mencapai puncaknya. Penghalangan cahaya daun (Fahn.l995). matahari oleh para-para atau naungan akan Proses fotosintesis tidak lepas dari mengurangi laju fotosintesis. Radiasi sinar peran cahaya matahari. Respon tanaman matahari dapat memberikan efek tertentu terhadap intensitas cahaya yang berbeda pada tergantung diabsorbsi. dari sifat adaptif tanaman tumbuhan bila Secara cahaya tersebut fisiologis cahaya tersebut. Respon terhadap intensitas cahaya mempunyai pengaruh baik langsung maupun tinggi tidak langsung. Pengaruh secara langsung dapat menguntungkan atau merugikan. Hal ini karena tanaman memiliki melalui ambang batas terhadap intensitas cahaya langsung yang harus diterima. Intensitas cahaya yang perkembangan tinggi metabolik yang langsung (Fitter dan Hay, menyebabkan kloroplas yang metabolisme rusaknya struktur membantu proses tanaman, menyebabkan produktifitas fotosintesis melalui dan secara tidak pertumbuhan dan tanaman akibat respon l99l) sehingga Untuk terjadinya fotosintesis, energi tanaman dalam bentuk elektron yang tereksitasi pada berbagai pigmen harus disalurkan ke pigmen menurun (Salisbury & Ross.,l992). tanaman pengumpul energi yang disebut sebagai penyinaran pusat reaksi. Ada dua macam pusat reaksi matahari dan pengambilan karbon dioksida pada membran tilakoid yang keduanya dan air dalam tumbuhan. Penampakan dan merupakan laju berasosiasi dengan protein tertentu dan Produksi tergantung bahan dari kering penerimaan perkembangan suatu tanaman molekul klorofil yang tergantung faktor-faktor iklim seperti suhu, komponen-komponen panjang hari dan persediaan air. Perlu Proses perpindahan energi pada pigmen diusahakan agar pola perkembangan suatu yang tanaman memperhitungkan kendala-kendala berlangsung secara simultan sampai energi iklim. Iklim juga mempengaruhi kualitas tersebut ditranfer ke pusat reaksi. Daun dari tanaman, tetapi belum banyak diketahui kebanyakan spesies menyerap lebih dari tentang pengaruh tersebut .Keberhasilan 90% cahaya ungu dan biru, demikian pula produksi untuk cahaya jingga dan merah. Pada tanaman mensyaratkan tereksitasi ke membran a pigmen lainnya. tetangga penggunaan sumber daya iklim, seperti membran tilakoid setiap foton dapat penyinaran matahari, karbon dioksida dan mengeksitasi satu elektron dari karotenoid air secara efisien (Sudaryani, l989) atau klorofil. Cahaya hijau, kuning, jingga Fiksasi CO2 maksimum terjadi sekitar dan merah dipantulkan oleh kedua pigmen tengah hari, yaitu pada saat intensitas cahaya ini. Kombinasi panjang gelombang yang 22 Respon Pertumbuhan Jumlah Sri Haryanti, 20 – 26 dipantulkan oleh kedua pigmen karotenoid dengan ukuran panjang dan lebar 3 cm x ini tampak berwarna kuning. Aksi cahaya 3cm sebanyak 14 potong, sehingga luasnya hijau l26 cm dan kuning yang menyebabkan 2 sesuai dengan berat 1 gram. fotosintesis pada tumbuahn tingkat tinggi Pengukuran dan penyerapan panjang gelombang ini oleh dilakukan daun sebenarnya relatif tinggi, lebih tinggi gambar daun fotokopi terhadap berat l gram dari yang ditampakkan pada spekrtrum kertas serapan klorofil dan karotenoid, hal ini Guritno,l995).. karena terjadi pantulan yang berulang-ulang dianalisis dengan Anova pada taraf uji 5%. dalam sel fotosintetik sehingga terjadi Bila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan sumbangan energi untuk fotosintesis. uji lanjut BNT METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, tanaman nilam dengan perlakuan tingkat naungan luas dengan HVS daun cara tersebut Data ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah: tanaman konversi (Sitompul yang berat dan diperoleh Tabel 1. Rata-rata jumlah daun tanaman nilam setelah perlakuan naungan yang berbeda, masing-masing perlakuan dengan 3 per Parameter Jumlah P0 : tanpa naungan (kontrol) daun P1 : naungan paranet l lapis Luas daun P2 : naungan paranet 2 lapis (cm2) Perlakuan P0 P1 P2 153,33 a 103 a 123,33 a 6,17 a 10,44 b 11,44 b Pemanenan dilakukan setelah tanaman umur 4 bulan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah jumlah daun dan luas daun. Jumlah daun dihitung dari semua daun yang dipanen. Pengukuran luas Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama dalam baris yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada taraf signifikasi 95%. Hasil analisis daun tanaman nilam semua daun dari menunjukkan bahwa perlakuan naungan satu tanaman ditempelkan pada suatu kertas tidak memberikan respon atau pengaruh HVS menggunakan selotip. nyata (tidak signifikan) terhadap jumlah menggunakan cara sbb: Selanjutnya dilakukan fotokopi untuk daun. Menurut Dwijoseputro (l978) yang temperatur yang rendah dapat mempercepat sesungguhnya (tepat). Gambar-gambar daun pengubahan amilum menjadi gula hasil ini lalu dipotong sesuai bentuknya.Sebagai fotosintesis, dan juga translokasinya ke akar pembanding dibuat potongan kertas HVS terhambat. Hal ini diduga mempengaruhi mendapatkan gambar luas 23 Respon Pertumbuhan Jumlah Sri Haryanti, 20 – 26 pertumbuhan apeks dan primordia daun daerah maksimal. Pembentukan bakal daun yang sangat memerlukan hasil asimilat menyebabkan sebagai minimal substrat menghasilkan metabolisme ATP.Kawasan yang di daerah terjadinya Diduga mempengaruhi fase adanya intensitas daerah naungan cahaya yang meristem berdiferensiasi secara progresif diserap tanaman dan suhu lingkungannya dengan adanya perubahan ukuran sel, taraf mempengaruhi masa istirahat tunas pucuk vakuolisasi dan kecepatan serta orientasi Menurut Estiti, l995 hal ini juga berkaitan mitosis. Bakal daun dibentuk di daerah sisi dengan perkembangan tunas lateral yang lateral apeks dengan adanya pembelahan sel menjadi tempat tumbuhnya daun-daun yang di daerah itu sehingga terjadi tonjolan baru. Lapisan luar meristem apeks terjadi disebut penyangga daun. Pada tumbuhan pembelahan periklinal .Jika tunas ketiak dengan filotaksis tersebar, pembentukan tumbuah langsung setelah dibentuk tanpa bakal daun berikutnya akan terjadi di tempat ada masa dorman antara pembentukan serta lain tertentu. perkembangan cabang yang berasangkutan , Periode yang memisahkan pembentukan dua maka proses ini disebut silepsis. Pada bakal daun yng berurutan disebut plastokron beberapa tumbuhan pembentukan tunas (Fahn, terbentuknya lateral tidak terjadi sebelum daun lebih tua. penyangga daun maka luas permukaan Tunas seperti ini berkembang dengan cara meristem menjadi berkurang. Sementara diferensiasi sel yang telah bervakuola besar, bakal daun tumbuh, meristem apeks juga yaitu bertambah tinggi sampai saat bakal daun meristematik berikutnya dibentuk. Saat ini energi ATP terdeferensiasi, misalnya parenkim. sangat dibutuhkan tanaman untuk memacu Diduga adanya naungan antara fase daerah pembelahan tumbuhan minimal dan fase daerah maksimal relatif daunnya masih sama dengan tanaman tanpa naungan, bertambah sehingga jumlah daun yang muncul juga dengan sudut l995). difergensi Akibat sel. Contoh Glechoma hederacea berhadapan bersilang duduk apeks tinggi dari 20 menjadi 260 mikron, dan bertambah lebar dari 100 menjadi 300 mikron dalam satu Kadang dapat dibedakan kembalinya pada sel aktifitas yang telah relatif sama. Perlakuan naungan dengan paranet ganda menunjukkan hasil atau respon yang nyata daerah terhadap luas daun tanaman nilam. Hal ini daerah maksimal yang dapat dilihat dalam tabel 2, dimana daun sesuai dengan stadium awal dan akhir suatu ternaungi lebih. Luas dari pada yang tanpa plastokrom. naungan minimal dan fase Jadi plastokrom dengan sebelum fase bakal daun dibentuk, meristem apeks kembali ke fase (terkena matahari langsung). Tanaman yang tumbuh pada intensitas 24 Respon Pertumbuhan Jumlah Sri Haryanti, 20 – 26 cahaya yang rendah cukup, sedangkan daun terkena sinar matahari menunjukkan ukuran luas daun lebih besar langsung berwarna hijau keunguan.Pigmen namun ketebalannya lebih tipis. Menurut ini diduga merupakan antosianin yang Fahn,l995 bahwa pertumbuhan awal daun berfungsi terjadi protoklorofil karena sampai meristem apikal dan melindungi dari klorofil dan kerusakannya akibat marginal,yang keduanya mempunyai pola fotooksidasi. Jumlah daun lebih banyak, pembelahan. Pada dikotil lapisan terluar namun luasnya kecil-kecil. Pigmen ini juga meristem marginal membelah antiklinal dan berfungsi tidak menagkap cahaya dalam proses fotosintesis. tergantung pada lapisan sel di membantu klorofil dalam bawahnya. Peluasan dalam permukaan daun berasosiasi dengan peningkatan jumlah dan KESIMPULAN ukuran kloroplas serta jumlah klorofil yang Kesimpulan yang dapat diambil dalam terdapat pada palisade dan spons parenkim. penelitian ini adalah: Susunan sel-sel jaringan palisade saling 1. Tingkat naungan yang berbeda tidak melekat, tetapi beberapa bagian terpisah berpengaruh sehingga udara dalam ruang antar sel tetap terhadap mencapai sisi panjang dengan kloroplas nilam melekat tepi dinding. Hal ini terspesialisasi untuk efisiensi 2. Tingkat /tidak beda nyata jumlah daun tanaman naungan yang berbeda fotosintesis atau dimensi berpengaruh/ beda nyata terhadap daerah permukaan bebas Di samping itu luas daun tanaman nilam, namun adanya tulang-tulang daun kecil atau minor jumlah lapisan tingkat naungan sangat berperan dalam penyebaran arus antar perlakuan tidak beda nyata . transpirasi melalui mesofil dan berperan sebagai titik awal penyerapan Ucapan terima kasih hasil Penulis mengucapkan terima kasih fotosintesis dan translokasinya ke luar daun. sebanyak-banyaknya kepada rekan dosen, Sel penengah (sel antara mesofil dan unsur teknisi tapis) dalam tulang daun minor sesuai membantu , sehingga penelitian ini dapat dengan konsep bahwa sel mentransfer berlangsung dengan baik dan mahasiswa yang telah karbohidrat ke aliran (konduit) dalam floem memerlukan energi, untuk dipakai dalam DAFTAR PUSTAKA pertumbuhan Dwidjoseputro,D.l978 Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia Jakarta dan penyimpanan. Daun ternaung lebih tampak berwarna hijau, merupakan adaptasi daun agar menyerap cahaya lebih efektif (Lakitan,200l), Estiti,B.H. l995. Anatomi Berbiji. ITB Bandung Tumbuhan 25 Respon Pertumbuhan Jumlah Sri Haryanti, 20 – 26 Fahn. A l992 Anatomi Tumbuhan. PT Gramedia Jakarta Fitter ,A.H and R.K.M Hay,l99l. Fisiologi Lingkungan Tanaman Diterjemahkan oleh Sri Andani dan E.D. Purbayanti. Editor B.Sri Gandono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Lakitan, l993. Dasar-dasar Tumbuhan. PT Raja Persada.Jakarta Fisiologi Grafindo Sudaryani, T dan E. Sugiharti, 1989, Budidaya dan Penyulingan Tanaman Nilam, Penebar Swadaya, Jakarta. Sallisbury F.B and C.W .Ross,l992. Plant Physiologi. Wadsworth Publishing Company Belmont, California. Sitompul,S.M. B.Guritno ,l995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Treshow,M. L970. Environtment and Plant Respont. Mc Graw Hill Company, New York 26