peningkatan kemampuan menemukan kalimat utama dalam

advertisement
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA
DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945
CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Moh. Nurman Bagus Satrio
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
ABSTRAK. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa 94,7%
siswa mendapat nilai kurang dari 67 dan salah satu solusi
tindakan yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan
siswa dalam menemukan kalimat utama paragraf adalah dengan
metode STAD (Student Team Achievement Division).
Rancangan penelitian ini adalah menggunakan rancangan
penelitian tindakan kelas (classroom action research).
Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan dalam proses
pembelajaran menemukan kalimat utama dalam paragraf pada
siswa kelas VII B SMP 17 Agustus 1945 Cluring Tahun
Pelajaran 2014-2015 dan terdapat peningkatan dalam hasil
pembelajaran menemukan kalimat utama dalam paragraf pada
siswa kelas VII B SMP 17 Agustus 1945 Cluring Tahun
Pelajaran 2014-2015 menggunakan metode STAD.
Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD
PENDAHALUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia
di SMP selalu mengacu kepada
kurikulum bahasa Indonesia. Ruang
lingkup
pembelajaran
bahasa
Indonesia di SMP yaitu dari aspek
keterampilan
berbahasa
yang
meliputi keterampilan menyimak,
mendengarkan, membaca, menulis,
dan berbicara. Membaca ialah
memahami pola-pola bahasa dari
gambaran tertulisnya[1].
Berdasarkan hasil tes awal
kemampuan menemukan kalimat
utama dalam paragraf pada tanggal
01 April 2015 menunjukkan bahwa
94,7% siswa mendapat nilai kurang
dari 67. Hal ini menunjukkan bahwa
masih banyak siswa yang kurang
mampu
memahami
bacaan,
khususnya menemukan kalimat
utama dalam paragraf. Salah satu
faktor utamanya adalah metode yang
digunakan
dalam
pembelajaran
mengunakan
metode
ceramah.
Padahal metode ceramah menuntut
konsentrasi yang terus menerus,
membatasi
partisipasi
siswa,
sehingga siswa akan merasa jenuh
dan bosan. Di samping itu,
kurangnya
fasilitas
buku
di
perpustakaan sekolah, dan metode
mengajar yang dipakai guru kurang
variatif juga turut mempengaruhi
kemampuan siswa dalam membaca.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 413
Sebagai salah satu solusi
tindakan yang digunakan dalam
meningkatkan kemampuan siswa
dalam menemukan kalimat utama
paragraf adalah dengan metode
STAD (Student Team Achievement
Division). Karena metode STAD
dapat membangkitkan siswa yang
aktif belajar. Dalam pembelajaran
kooperatif ini penekanan tidak hanya
pada penyelesaian tugas, tetapi juga
pada terciptanya hubungan antar
pribadi yang saling menghargai dan
bekerja sama serta mengembangkan
kegembiraan belajar yang sejati.
Melalui pembelajaran koorperatif ini
pengetahuan dan pemahaman yang
diperoleh siswa akan bahan ajar tidak
hanya bersumber dari guru atau
buku.
Mereka
pun
bisa
mendapatkannya melalui temanteman mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan
kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf pada siswa kelas VII B
SMP 17 Agustus 1945 Cluring
menggunakan metode STAD Tahun
Pelajaran 2014/2015. Secara khusus,
penelitian ini berujuan untuk (a)
mendeskripsikan peningkatan proses
pembelajaran menemukan kalimat
utama dalam paragraf pada siswa
kelas VII B SMP 17 Agustus 1945
Cluring Tahun Pelajaran 2014-2015
menggunakan metode STAD, dan (2)
mendeskripsikan peningkatan hasil
pembelajaran menemukan kalimat
utama dalam paragraf pada siswa
kelas VII B SMP 17 Agustus 1945
Cluring Tahun Pelajaran 2014-2015
menggunakan metode STAD.
Penelitian
ini
mempunyai
manfaat teoritis dan praktis. Secara
teoritis,
hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan
terkait diterapkannya metode baru
untuk meningkatkan kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf melalui metode STAD.
Adapun manfaat praktis penelitian
ini sebagai berikut. Bagi sekolah,
penelitian ini sebagai masukan bagi
sekolah yang bersangkutan dalam
usahanya meningkatkan kualitas
pendidikan
khususnya
dalam
meningkatkan PBM (Proses Belajar
Mengajar) yang aktif. Bagi guru,
dengan metode STAD (Student Team
Achievement
Divisions)
dapat
digunakan untuk menyelenggarakan
pembelajaran yang lebih menarik
dan
kreatif
sehingga
dapat
memberdayakan siswa.
METODE
Penelitian
ini
merupakan
penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Dalam penelitian
ini menggunakan bentuk guru
sebagai peneliti, dimana guru sangat
berperan sekali dalam proses
penelitian tindakan kelas. Dalam
penelitian ini desain penelitian yang
digunakan adalah model penelitian
Kemmis dan MC Taggart. Model
penelitian tindakan adalah berbentuk
spiral. Tahapan penelitian tindakan
pada
suatu
siklus
meliputi
perencanaan
atau
pelaksanaan
observasi dan refleksi. Siklus ini
berlanjut dan akan dihentikan jika
sesuai dengan kebutuhan dan dirasa
sudah cukup.
Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VII B semester genap
SMP 17 Agustus 1945 Cluring
Tahun Pelajaran 2014-2015 yang
berjumlah 19 siswa. Penelitian
tentang penerapan metode STAD
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 414
untuk meningkatkan kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf yang dilaksanakan di SMP
17 Agustus 1945 Jalan Karangrejo
No.17
Cluring,
Banyuwangi.
Prosedur penelitian ini meliputi studi
pendahuluan,
perencanaan,
pelaksanaan/tindakan,
pengamatan/observasi, dan refleksi.
Kriteria
kesuksesan
pada
penelitian
ini
adalah
dengan
mengukur ketuntasan belajar klasikal
siswa dengan indikator ketuntasan
belajar 85% dan KKM ≥ 67.
Instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah [2].
Dalam penelitian ini instrumen
penelitian yang digunakan adalah
instrumen observasi berupa lembar
observasi untuk siswa dan guru serta
instrumen tes berupa tes tulis siswa.
Peneliti
juga
melakukan
pendokumentasian proses penelitian
berupa foto gambaran suasana proses
pembelajaran.
Dokumentasi
ini
digunakan sebagai bukti adanya
proses pembelajaran yang benarbenar dilakukan oleh peneliti.
HASIL PENILITIAN DAN
PEMBAHASAN
Kondisi Pratindakan
Sebelum melakukan penelitian,
peneliti
melakukan
pencarian
informasi tentang kemampuan siswa
melalui guru bahasa Indonesia SMP
17 Agustus 1945 Cluring. Dalam
pencarian
informasi
ditemukan
permasalahan masih banyak siswa
yang kurang mampu memahami
bacaan, khususnya menemukan
kalimat utama dalam paragraf di
kelas VII B. Peneliti juga melakukan
pengamatan
pada
proses
pembelajaran menemukan kalimat
utama
dalam
paragraf
yang
menggunakan metode konvensional
(ceramah).
Dalam
pembelajaran
menggunakan metode konvensional,
guru lebih menekankan pada
pemberian materi, bukan pada
pemberian pelatihan menemukan
kalimat utama dalam paragraf. Hal
tersebut berdampak pada jalannya
pembelajaran yang tidak kondusif.
Siswa cenderung kurang serius dan
kurang memperhatikann pelajaran.
Selain itu, siswa juga kurang aktif
selama proses pembelajaran.
Hasil belajar prasiklus dengan
menggunakan
metode
ceramah
menunjukkan bahwa pembelajaran
yang dilaksanakan pada prasiklus,
membuat siswa merasa bosan, jenuh,
dan lelah sehingga mengganggu
konsentrasi mereka dan membuat
mereka kurang senang mengikuti
pembelajaran. Hal ini mengakibatkan
hasil
belajar
mereka
kurang
memuaskan. Berikut ini adalah hasil
belajar siswa pada prasiklus.
Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Sebelum Ada Tindakan (Prasiklus)
Nilai
< 67
≥ 67
Jumlah
Jumlah Siswa
18 siswa
1 Siswa
19 siswa
Persentase
94,7%
5,3%
100%
Ket.
Belum Tutas
Tuntas
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 415
Berdasarkan tabel di atas
menunjukkan bahwa ketuntasan
klasikal
dari
kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf yaitu 5,3% saja atau dapat
dikatakan hanya 1 siswa dari 19
siswa. Sedangkan yang standar
ketuntasan belajar klasikal 85%
masih sangat jauh sekali selisihnya.
Berdasarkan hasil pengamatan
yang telah dilakukan, maka harus
ada proses pembelajaran yang
diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan menemukan kalimat
utama dalam paragraf. Metode yang
dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
menemukan kalimat utama dalam
paragraf tersebut adalah metode
STAD yang dilaksanakan pada siklus
I dan siklus II.
Hasil Tindakan Siklus I
Pembelajaran pada siklus I akan
dilakukan pada hari Senin dengan
alokasi waktu 2 x 40 menit yaitu
pukul 07.00-08.20 pada materi
menemukan kalimat utama dalam
paragraf.
Kegiatan
yang
dilaksanakan pada tahap perencanaan
ini sesuai dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya bersama guru
pengajar.
Pada tahap ini beberapa
persiapan mengajar akan dilakukan,
antara lain: menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP),
menentukan alat, bahan dan media
pembelajaran yang akan digunakan
dalam pembelajaran, materi disajikan
beberapa paragraf yang berjudul
Danau
Toba
siswa
disuruh
menemukan kalimat utama dalam
masing-masing paragraf, pedoman
pengumpulan data dan analisis data.
Pelaksanaan
pembelajaran
disajikan dalam waktu 2x40 menit.
Standar kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa adalah memahami
wacana tulis melalui kegiatan
membaca intensif dan membaca
memindai.
Kompetensi
dasar
menemukan kalimat utama dalam
teks
yang
dibaca.
Materi
pembelajaran yang akan diajarkan
adalah
menjelaskan
pengertian
kalimat utama dan menemukan
kalimat utama dalam paragraf yang
dibaca.
Indikator yang ingin dicapai
adalah mengenal pengertian kalimat
utama, mengetahui cara menemukan
kalimat utama, dan menemukan
kalimat utama dalam teks yang
dibaca. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah Student Team
Archievement
Divisions.
Untuk
mencapai indikator dan tujuan
pembelajaran tersebut, skenario
pembelajaran di bagi menjadi tiga
tahapan yaitu pendahuluan, kegiatan
inti (pelaksanaan tindakan), dan
penutup.
Pada pelaksanaan tindakan, guru
melaksanakan rencana pembelajaran
(RPP) yang telah dibuat sebelum
mengajar. guru mengucapkan salam,
guru memimpin doa lalu mengabsen
siswa. Selanjutnya guru melakukan
apersepsi tujuannya agar siswa siap
mengikuti materi. Kemudian guru
menyampaikan standart kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan
tujuan pembeljaran.
Tahapan selanjutnya adalah
kegiatan inti atau pelaksanaan
tindakan. Guru menerapkan metode
STAD yaitu sebagai berikut. Guru
menjelaskan pengertian kalimat
utama, kemudian guru memberi
contoh
bagaimana
caranya
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 416
menemukan kalimat utama dalam
paragraf.
Setelah siswa paham dan tidak
ada yang bertanya, kemudian guru
membentuk kelompok, salah satu
cara
membentuk
kelompok
heterogen
adalah
berdasarkan
kesamaan nomor. Jumlah siswa
dalam satu kelas terdiri atas 19 siswa
dan guru ingin membentuk 4
kelompok belajar yang masingmasing beranggotakan 5 orang, guru
dapat menghitung siswa dari nomor
1 hingga nomor 4, begitu seterusnya
sampai selesai. Selanjutnya, para
siswa
yang
bernomor
sama
dikelompokkan
sehingga
terbentuklah 4 kelompok siswa yang
masing-masing beranggotakan 5
orang
siswa
yang
memiliki
karakteristik heterogen.
Setelah kelompok terbentuk,
guru membagikan naskah soal yang
berjudul Danau Toba. Siswa
membaca dan memahami bacaan
kemudian
bersama
teman
kelompoknya mengerjakan tugas
menemukan kalimat utama sesuai
petunjuk guru. Ketika siswa bekerja
kelompok,
guru
melakukan
pemantauan
dan
memberikan
motivasi. Selanjutnya tiap kelompok
diberi
kesempatan
untuk
menyampaikan hasil diskusinya dan
kelompok
lain
memberikan
tanggapan.
Guru
memberikan
penguatan terhadap hasil diskusi
kelompok dan bagi kelompok yang
berhasil mengerjakan tugas dengan
baik, diberikan penghargaan berupa
tepuk tangan.
Berdasarkan
kegiatan
pembelajaran menulis pada siklus I,
hasil belajar siswa dan aktivitas
siswa pada siklus I dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2 Hasil Belajar Siswa Siklus I
Nilai
< 67
≥ 67
Jumlah
Jumlah
Siswa
7 siswa
12 Siswa
19 siswa
Persentase
Ket.
37%
63%
100%
Belum Tutas
Tuntas
Berdasarkan tabel di atas
menunjukkan bahwa ketuntasan
klasikal
dari
kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf yaitu 63% saja atau dapat
dikatakan hanya 12 siswa dari 19
siswa. Sedangkan yang standar
ketuntasan belajar klasikal 85%
masih jauh selisihnya. Berdasarkan
pengamatan hasil belajar di atas,
maka dilakukan upaya perbaikan
melalui cara menemukan kalimat
utama dalam paragraf dengan
metode STAD pada siklus II dengan
soal dan cara penerapan yang
berbeda dari siklus I.
Tabel 3 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I
Hasil
Kategori
Aktivitas yang diamati
(hasil dalam bentuk %)
1
2
3
57,89
36,84
47,36
Tidak
Tidak
Tidak
aktif
aktif
aktif
Jumlah
4
52,63
Tidak
aktif
5
36,84
Tidak
aktif
6
36,84
Tidak
aktif
268,42%
Ratarata
44,74%
Tidak
aktif
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 417
Berdasarkan tabel di atas
menunjukkan bahwa aktivitas yang
dianalisis pada kegiatan siswa di
dalam kelas tidak ada yang aktif,
rata-rata keaktifan siswa yang
dicapai 44,74 atau aktivitas siswa
dinyatakan tidak aktif.
Berdasarkan observasi siklus I di
lapangan dalam penelitian mengenai
pengingkatan
kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf pada siswa kelas VII B
SMP 17 Agustus 1945 menggunakan
metode STAD diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4 Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
No
Dilakukan
Y
Tidak
Karakteristik
a
1.
2.
3.
4.
5.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Menyajikan/menyampaikan materi kalimat utama
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Membimbing kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Mengevaluasi hasil belajar
Tabel di atas menunjukkan ada 2
tindakan yang belum dilakukan oleh
peneliti yaitu: (1) membimbing
kelompok belajar pada saat siswa
√
√
√
√
√
mengerjakan tugas (2) mengevaluasi
hasil belajar. Beberapa hal yang
belum dilakukan pada siklus I perlu
dilakukan pada siklus berikutnya.
Tabel 5 Hasil Pengamatan Siswa Pada Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
Karakteristik
Apakah siswa memperhatikan pelajaran?
Apakah siswa aktif dalam kelompok?
Apakah siswa aktif bertanya?
Apakah siswa aktif dalam berinteraksi dan berdiskusi?
Apakah siswa mencatat hal-hal penting yang diberikan oleh
guru?
Berdasarkan tabel di atas,
terdapat 4 tindakan yang tidak
muncul dalam aktivitas siswa yang
berarti siswa tidak aktif mengikuti
kegiatan belajar. Empat tindakan
yang tidak muncul dalam aktivitas
siswa yaitu: (1) siswa tidak aktif
dalam kelompok, (2) siswa tidak
aktif bertanya, (3) siswa tidak aktif
dalam berinteraksi dan berdiskusi,
(4) siswa tidak mencatat hal-hal
penting yang diberikan guru. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa
Dilakukan
Ya
Tidak
√
√
√
√
√
siswa
masih
pasif
dalam
pembelajaran. Dengan demikian,
masih banyak yang perlu diperbaiki
dalam pembelajaran berikutnya.
Hasil siklus I pada aktivitas
siswa yaitu tidak aktif dengan nilai
rata-rata 44,74. Hal itu ada yang
disebabkan oleh karakteristik pada
siswa, diantaranya sebagai berikut.
(a) Siswa belum sepenuhnya
menguasai
materi
yang
diajarkan. Untuk menanggapi
hal ini guru memberikan
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 418
motivasi pemecahan masalah
terhadap kelompok supaya
lebih memahami materi agar
dapat
memahami
materi
tersebut.
(b) Siswa kurang aktif bertanya.
Dalam hal ini, guru dituntut
agar mampu memunculkan
masalah, karena jika guru
masih
belum
mampu
memunculkan
masalah
akibatnya banyak siswa yang
pasif untuk bertanya. Oleh
sebab itu, agar tidak terjadi
hal demikian pada siklus II,
maka guru perlu untuk
memunculkan masalah pada
waktu menerangkan materi.
(c) Perhatian
terhadap
pembelajaran yang dilakukan
masih kurang optimal. Untuk
mengembalikan
perhatian
siswa dalam pembelajaran
sangat sulit, yang diakibatkan
banyak siswa yang membawa
HP di kelas, berbicara sendiri.
Hal yang harus dilakukan
pada siklus II selanjutnya,
guru harus lebih perhatian
terhadap siswa yang masih
belum memperhatikan proses
pembelajaran.
(d) Siswa kurang menyimak
pelajaran. Karena guru masih
belum dapat mengumpulkan
informasi yang sesuai dan
mengakibatkan pada siswa
yang kurang menyimak dalam
proses pembelajaran. Untuk
menanggapi hal ini, yang
harus dilakukan guru adalah
mengumpulkan
informasi
yang sesuai agar siswa lebih
tertarik pada materi yang
disampaikan oleh guru yang
akan mengembalikan siswa
menyimak pelajaran.
Dilihat dari hasil belajar siswa
hanya 63% yang tuntas atau dapat
dikatakan separuh lebih siswa dalam
kelas itu dinyatakan tuntas, akan
tetapi jika dilihat dari standar
ketuntasan belajar klasikalnya masih
jauh dari target. Jadi, standar
ketuntasan belajar klasikal yang
diperoleh dalam siklus I masih belum
tuntas. Hal itu disebabkan dari
setengah siswa yang ada dalam kelas
tersebut kesulitan untuk menemukan
kalimat utama dalam paragraf, guru
harus lebih detail untuk menjelaskan
tentang mater tersebut. Agar nanti
pada waktu pelaksanaan siklus II
bisa berhasil.
Hasil yang diperoleh dari
observasi untuk guru, menunjukkan
2 karakteristik yang masih belum
dilakukan
guru
yang
dapat
mempengaruhi ketuntasan siswa
dalam
proses
pembelajaran
diantaranya: guru tidak membimbing
kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas, dan guru tidak
mengevaluasi hasil belajar. Hal itu
berakibat pada aktivitas siswa di
dalam kelas. Untuk menanggapi hal
tersebut guru harus membimbing dan
mengevaluasi
kegiatan
belajar
mengajar pada siklus II.
Obesrvasi juga dilihat dari siswa
yang masih kurang aktif bertanya,
kurang aktif dalam kelompok,
berinteraksi dan mencatat hal-hal
penting. Hal itu disebabkan materi
yang kurang matang dan motivasi
guru yang kurang menegaskan
kepada
siswa
saat
proses
pembelajaran berlangsung. Agar
pada proses pelaksanaan siklus II
berhasil
nantinya,
diperlukan
perhatian yang lebih dan harus
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 419
dipertegas lagi
terhadap siswa.
motivasi
guru
Hasil Tindakan Siklus II
Setelah menganalisis hasil hasl
kegiatan pada siklus I, maka perlu
dilakukan beberapa perbaikan agar
hasil yang diinginkan jadi lebih baik.
Pada tahap ini semua persiapan yang
dilakukan
adalah
berdasarkan
kekurangan yang terjadi pada siklus
I. Pembelajaran pada siklus II akan
dilakukan pada hari Rabu dengan
alokasi waktu 2 x 40 menit yaitu
pukul 10.00-11.20 WIB. Pada materi
menemukan kalimat utama dalam
paragraf.
Kegiatan
yang
dilaksanakan pada tahap perencanaan
ini sesuai dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya bersama guru
pengajar.
Sama seperti pada siklus I, pada
tahap ini beberapa persiapan
mengajar akan dilakukan, antara lain:
menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), menentukan
alat, bahan dan media pembelajaran
yang
akan
digunakan
dalam
pembelajaran,
materi
disajikan
beberapa paragraf yang berjudul
“Danau Toba” siswa disuruh
menemukan kalimat utama dalam
masing-masing paragraf, pedoman
pengumpulan data dan analisis data.
Pelaksanaan
pembelajaran
disajikan dalam waktu 2x40 menit.
Standar kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa adalah memahami
wacana tulis melalui kegiatan
membaca intensif dan membaca
memindai.
Kompetensi
dasar
menemukan kalimat utama dalam
teks
yang
dibaca.
Materi
pembelajaran yang akan di ajarkan
adalah
menjelaskan
pengertian
kalimat utama dan menemukan
kalimat utama dalam paragraf yang
di baca.
Indikator yang ingin dicapai
adalah mengenal pengertian kalimat
utama, mengetahui cara menemukan
kalimat utama, dan menemukan
kalimat utama dalam teks yang
dibaca. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah student team
archievement
divisions.
Untuk
mencapai indikator dan tujuan
pembelajaran tersebut, skenario
pembelajaran di bagi menjadi tiga
tahapan yaitu pendahuluan, kegiatan
inti (pelaksanaan tindakan), dan
penutup.
Pada
tahap
pelaksanaan
tindakan, guru kembali menerapkan
metode STAD. Tetapi guru akan
lebih detail menjelaskan materi dan
memperbanyak contoh soal, supaya
adanya peningkatan hasil belajar
siswa yang lebih baik dari siklus I.
Pada pelaksanaan tindakan, guru
melaksanakan rencana pembelajaran
(RPP) yang telah dibuat sebelum
mengajar. guru mengucapkan salam,
guru memimpin doa lalu mengabsen
siswa. Selanjutnya guru melakukan
apersepsi tujuannya agar siswa siap
mengikuti materi. Kemudian guru
menyampaikan standart kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan
tujuan pembeljaran.
Tahapan selanjutnya adalah
kegiatan inti atau pelaksanaan
tindakan. Guru menerapkan metode
STAD yaitu sebagai berikut. guru
menjelaskan pengertian kalimat
utama, kemudian guru memberi
contoh
bagaimana
caranya
menemukan kalimat utama dalam
paragraf.
Setelah siswa paham dan tidak
ada yang bertanya, kemudian guru
membentuk kelompok, salah satu
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 420
cara
membentuk
kelompok
heterogen
adalah
berdasarkan
kesamaan nomor. Jumlah siswa
dalam satu kelas terdiri atas 19 siswa
dan guru ingin membentuk 4
kelompok belajar yang masingmasing beranggotakan 5 orang, guru
dapat menghitung siswa dari nomor
1 hingga nomor 4, begitu seterusnya
sampai selesai. Selanjutnya, para
siswa
yang
bernomor
sama
dikelompokkan
sehingga
terbentuklah 4 kelompok siswa yang
masing-masing beranggotakan 5
orang
siswa
yang
memiliki
karakteristik heterogen.
Setelah kelompok terbentuk,
guru membagikan naskah soal yang
berjudul “Danau toba”. Siswa
membaca dan memahami bacaan
kemudian
bersama
teman
kelompoknya mengerjakan tugas
menemukan kalimat utama sesuai
petunjuk guru. Ketika siswa bekerja
kelompok,
guru
melakukan
pemantauan
dan
memberikan
motivasi. Selanjutnya tiap kelompok
diberi
kesempatan
untuk
menyampaikan hasil diskusinya dan
kelompok
lain
memberikan
tanggapan.
Guru
memberikan
penguatan terhadap hasil diskusi
kelompok, bagi kelompok yang
berhasil mengerjakan tugas dengan
baik, diberikan penghargaan berupa
tepuk tangan.
Berdasarkan
kegiatan
pembelajaran menulis pada siklus II,
hasil belajar siswa dan aktivitas
siswa pada siklus II dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 6 Hasil Belajar Siswa Siklus II
Nilai
< 67
≥ 67
Jumlah
Jumlah Siswa
7 siswa
12 Siswa
19 siswa
Persentase
37%
63%
100%
Ket.
Belum Tutas
Tuntas
Tabel di atas menunjukkan
bahwa ketuntasan klasikal dari
kemampuan menemukan kalimat
utama dalam paragraf yaitu 95% atau
dapat dikatakan 18 siswa dari 19
siswa. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan yang dilakukan pada
siklus II yaitu sebesar 32% dari
siklus I. Dengan peningkatan
tersebut sudah memenuhi standar
ketuntasan belajar, karena ketuntasan
belajar klasikal 85%. Dari hasil
itulah kemampuan siswa dalam
menemukan kalimat utama dalam
paragraf dapat meningkat dengan
menggunakan metode STAD.
Aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 7 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I
Hasil
Kategori
Aktivitas yang diamati
(hasil dalam bentuk %)
1
2
3
84,21
73,68
73,68
Sangat
Aktif
Aktif
aktif
4
78,95
5
78,95
6
73,68
Aktif
Aktif
Aktif
Jumlah
Rata-rata
463,16%
77,19%
Aktif
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 421
Tabel di atas menunjukkan
bahwa aktivitas yang dianalisis pada
kegiatan siswa di dalam kelas
dinyatakan aktif, dengan rata-rata
77,19%.
Berdasarkan observasi siklus II
di lapangan dalam penelitian
mengenai pengingkatan kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf pada siswa kelas VII B
SMP 17 Agustus 1945 menggunakan
metode STAD diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 8 Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
No
Karakteristik
1.
2.
3.
4.
5.
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Menyajikan/menyampaikan materi kalimat utama
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
Mengevaluasi hasil belajar
Dilakukan
Ya
Tid
ak
√
√
√
√
√
Tabel di atas menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan semua
karakteristik yang ada.
Tabel 5 Hasil Pengamatan Siswa Pada Siklus I
No
Karakteristik
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah siswa memperhatikan pelajaran?
Apakah siswa aktif dalam kelompok?
Apakah siswa aktif bertanya?
Apakah siswa aktif dalam berinteraksi dan berdiskusi?
Apakah siswa mencatat hal-hal penting yang diberikan oleh guru?
Tabel di atas menunjukkan
bahwa semua karakteristik sudah
muncul. Hal ini ditafsirkan bahwa
pada siklus II siswa sudah
memahami
tentang
materi
pembelajaran
dan
metode
pembelajaran yang diterapkan.
Hasil aktivitas pada siklus II
yaitu aktif dengan nilai rata-rata
77,19% yang mengalami kenaikan
32,45% yang sebelumnya pada siklus
I tidak aktif dengan nilai rata-rata
44,74%. Hal itu ada yang disebabkan
oleh karakteristik pada siswa,
diantaranya sebagai berikut.
(a) Siswa
dapat
menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Setelah guru memberikan
motivasi
supaya
siswa
Dilakukan
Ya
Tidak
√
√
√
√
√
menjawab pertanyaan jika guru
memberikan
pertanyaan
meskipun itu salah, yang
penting
berani
berbicara,
akhirnya siswa aktif menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
(b) Perhatian
terhadap
pembelajaran yang dilakukan.
Pada
tahap
ini
guru
memberikan perhatian yang
lebih,
sehingga
siswa
memperhatikan
proses
pembelajaran yang sedang
berlangsung.
(c) Kurang menyimak pelajaran.
Guru dapat mengumpulkan
informasi yang sesuai dan
mengakibatkan pada siswa
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 422
kembali menyimak proses
pembelajaran.
Dilihat dari hasil belajar siswa
meningkat 32% dari 63% yang
akhirnya menjadi 95% atau dapat
dikatakan hampir seluruh siswa
dalam kelas itu dinyatakan tuntas.
Jadi standar ketuntasan belajar
klasikal yang diperoleh dalam siklus
II sudah tuntas karena 95% ≥ 85%.
Hal itu disebabkan siswa yang sudah
bisa menemukan kalimat utama
dalam paragraf yang secara langsung
dipengaruhi oleh lingkungan mereka.
Pada hasil observasi pada guru,
guru telah melakukan semua yang
belum
dilakukan
pda
siklus
sebelumnya, yang menyebabkan
aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa dapat meningkat. Materi yang
sudah dipersiapkan sebelumnya dan
motivasi yang tegas oleh guru, dapat
memotivasi siswa dalam bertanya
dan berinteraksi.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai peningkatan kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf pada siswa kelas VIIB SMP
17
Agustus
1945
Cluring
menggunakan
metode
STAD
didapatkan perbandingan nilai tes
pada prasiklus, siklus I, dan siklus II
sebagai berikut.
Sebelum
adanya
tindakan
jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar sebanyak 1 siswa
(5%) dan 18 siswa (95%) masih
belum tuntas. Pada siklus I setelah
diterapkan
tindakan
meningkat
sebanyak 12 siswa (63%) yang
mendapat nilai tuntas dan 7 siswa
(37%) yang belum tuntas. Setelah
tindakan II, jumlah siswa yang
memperoleh nilai tuntas sebanyak 18
siswa (95%) dan yang memperoleh
nilai belum tuntas sebanyak 1 siswa
(5%).
Pada proses belajar-mengajar
dengan penerapan metode STAD
untuk meningkakan kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf pada siswa kelas VII B
SMP 17 Agustus 1945 Tahun Ajaran
2014/2015. Hasil penelitian yang
telah
dilakukan
dengan
diterapkannya proses pembelajaran
menggunakan metode STAD sudah
diterapkan dengan cukup baik. Hal
ini terbukti dengan meningkatnya
hasil belajar siswa dari mulai
prasiklus hingga siklus II.
Aktivitas
selama
proses
pembelajaran mulai dari siklus I
sampai pelaksanaan siklus II selesai
aktivitas siswa semakain naik.
Terbukti dari siklus I aktivitas siswa
rata-rata 44,74% dan di siklus II
mengalami
kenaikan
32,45%
menjadi 77,19 atau dapat dikatakan
aktif.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
mengenai peningkatan kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf pada siswa kelas VIIB SMP
17 Agustus 1945 Cluring Tahun
Pelajaran 2014-2015 menggunkan
metode STAD maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
(a) Terdapat peningkatan dalam
proses
pembelajaran
menemukan kalimat utama
dalam paragraf pada siswa
kelas VII B SMP 17 Agustus
1945 Cluring Tahun Pelajaran
2014-2015
menggunakan
metode STAD.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 423
(b) Terdapat peningkatan dalam
hasil
pembelajaran
menemukan kalimat utama
dalam paragraf pada siswa
kelas VII B SMP 17 Agustus
1945 Cluring Tahun Pelajaran
2014-2015
menggunakan
metode STAD.
Saran
Guru Bahasa Indonesia SMP,
hasil penelitian ini dimanfaatkan
sebagai salah satu alternatif metode
pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan menemukan kalimat
utama dalam paragraf. Siswa, agar
siswa lebih paham dengan materi
yang
diajarkan,
siswa
harus
memperhatikan guru dan siswa harus
aktif bertanya supaya lebih paham
tentang materi yang diajarkan.
Bagi peneliti selanjutnya, hasil
penelitian ini sebagai tolak ukur
dalam penelitian selanjutnya untuk
meningkatkan
kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf dan supaya peneliti yang
lain dapat membandingkan metode
atau strategi yang lebih tepat lagi
untuk meningkatkan kemampuan
menemukan kalimat utama dalam
paragraf.
DAFTAR RUJUKAN
Dewi, Ni Nengah Santika. 2009.
Meningkatkan
Kemampuan
Menemukan gagasan Utama
Paragraf.
Skripsi
tidak
diterbitkan. Karang Asem:
Program Sarjana.
Arikunto,
Suharsimi.
2007.
Prosedur
Penelitian.
Yogyakarta: PT Rineka Cipta.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 424
Download