hubungan dukungan keluarga dengan pemberian mp-asi

advertisement
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MP-ASI
(MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU) DINI DI DESA BEJI KECAMATAN
ANDONG KABUPATEN BOYOLALI
Nita Setyawati*), Puji Pranowowati**), Gipta Galih Widodo***)
*) Alumnus Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
**) Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
ABSTRAK
Angka kegagalan pemberian ASI di Desa Beji cukup tinggi yaitu sebesar 74,2%. Salah
satu penyebabnya adalah karena bayi sudah mendapat MP-ASI sejak usia < 6 bulan.
Pemberian MP-ASI dini dipengaruhi oleh dukungan keluarga, pengetahuan, aktivitas,
pendapatan, faktor petugas kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan paparan media. Dukungan
keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap pemberian MP-ASI dini. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI Dini.
Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua anak
berusia 6-24 bulan di Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali sebanyak 93. Teknik
pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 93.
Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner kemudian data
yang diperoleh diuji menggunakan Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64 (68,8%) bayi diberi MP-ASI Dini dan 29
(31,2%) bayi tidak diberi MP-ASI dini. Ada hubungan bermakna antara dukungan keluarga
dalam pemberian MP-ASI dengan pemberian MP-ASI Dini di Desa Beji Kecamatan Andong
kabupaten Boyolali dengan nilai p=0,0001.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada petugas kesehatan untuk
meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang pemberian MP-ASI > 6 bulan pada masyarakat
sehingga dapat menurunkan pemberian MP-ASI dini dan meningkatkan keberhasilan
pemberian ASI eksklusif di Desa Beji kecamatan Andong kabupaten Boyolali.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, MP-ASI Dini
ABSTRACT
The failure rate of breastfeeding at Beji village was quite high was 74.2%. One reason
is because babies are received breast-milk substitutes and complementary feeding when their
age less than 6 months. The provision of early complementary feeding is influenced by family
support, knowledge, activity, income, health officials factors, education, employment, and
media exposure. Family support has a great influence on the provision of early
complementary feeding. This study aimed to analyze the correlation between the family
support and early complementary feeding.
This was a descriptive-correlative study with cross sectional approach. The population
in this study was all children aged 6-24 months old at Beji village Andong Sub-district
Boyolali Regency as many as 93 children. The data sampling used purposive sampling
technique with the samples of 93 respondents. The data were collected through interviews by
using questionnaires and the data were analyzed by using Chi Square test.
The results of this study indicated that 64 respondents (68.8%) got early
complementary feeding and 29 respondents (31.2%) did not get early complementary feeding.
There was a significant correlation between the family support in the provision of
complementary feeding and the complementary feeding at Beji village Andong Sub-district
Boyolali Regency with p value of 0.0001.
Based on the results of this study the health workers are recommended to increase the
frequency of counseling about complementary feeding for more than 6 months to reduce the
provision of complementary feeding and to improve the success of exclusive breastfeeding at
Beji village Andong Sub-district Boyolali Regency.
Keywords: Family support, Early complementary feeding
PENDAHULUAN
Usia 0–24 bulan merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai
periode emas sekaligus periode kritis.
Periode emas dapat diwujudkan apabila
pada masa ini, bayi dan anak memperoleh
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh
kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi
dan anak pada masa ini tidak memperoleh
makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka
periode emas akan berubah menjadi
periode kritis yang akan mengganggu
tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada
saat ini maupun masa selanjutnya (Depkes
RI, 2006).
MP-ASI
merupakan
makanan
peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Makanan pendamping ASI (MP-ASI)
diberikan setelah bayi berusia 6 bulan.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun
jumlah,
sesuai
dengan
2
kemampuan
pencernaan
bayi/anak
(Depkes RI, 2007).
Adapun waktu yang baik dalam
memulai pemberian MP-ASI pada bayi
adalah umur 6 bulan. Pemberian makanan
pendamping pada bayi sebelum umur
tersebut akan menimbulkan risiko sebagai
berikut alergi, gangguan pencernaan,
obesitas, sembelit, batuk pilek, dan panas
(Maryunani, 2012).Bayi saat berumur 6
bulan sistem pencernaannya mulai matur.
Jaringan pada usus halus bayi pada
umumnya seperti saringan pasir. Poriporinya berongga sehingga memungkinkan
bentuk protein ataupun kuman akan
langsung masuk dalam sistem peredaran
darah dan dapat menimbulkan alergi. Poripori dalam usus bayi ini akan tertutup rapat
setelah bayi berumur 6 bulan. Dengan
demikian, usus bayi setelah berumur 6
bulan mampu menolak faktor alergi
ataupun
kuman
yang
masuk
(Kristiyanasari, 2009).
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI(Makanan Pendamping ASI) Dini
Di Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
Dari data yang diperoleh oleh peneliti
di wilayah kerja Puskesmas Andong,
Kabupaten Boyolali bulan Februari tahun
2015, Desa Beji merupakan salah satu
Desa dengan angka kegagalan ASI yang
cukup tinggi yaitu sebesar 74,2%, lebih
rendah dibandingkan dengan Desa-Desa
yang lain di Kecamatan Andong, bayi
sudah mendapatkan PASI dan MP-ASI
sejak usia < 6 bulan.
Jenis dukungan keluarga ada empat
yaitu dukungan informasional, dukungan
penilaian, dukungan instrumental, dan
dukungan emosional. Dukungan keluarga
yang tinggi terhadap pemberian makanan
pendamping ASI menimbulkan efek
negatif terhadap kesehatan bayi. Hal ini
jelas bahwa jika keluarga memberikan
peran atau dukungan yang baik akan
mendorong ibu untuk tidak memberikan
makanan pendamping ASI kepada bayi
mereka saat usia 0-6 bulan (Rahman,
2014).
Di desa Beji dalam pemberian MPASI dini mendapat dukungan dari keluarga
karena suami dan keluarga menyarankan
ibu untuk memberikan MP-ASI karena
mereka menganggap bahwa bayi sering
menangis dan sering bangun malam
dikarenakan bayi merasa lapar dan ASI ibu
masih kurang. Semakin baik dukungan
keluarga yang diberikan kepada ibu
menyusui maka tidak akan mempengaruhi
ibu tersebut dalam pemberian MP-ASI
dini, sebaliknya jika semakin buruk
dukungan yang diberikan keluarga kepada
ibu menyusui maka akan mendorong ibu
dalam memberikan MP-ASI dini. Dari
beberapa
faktor
yang
mendorong
pemberian MP-ASI dini, dukungan
keluarga lebih banyak mempengaruhi
dalam
pemberian
MP-ASIdini
dibandingkan dengan faktor lainnya.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di
Desa Beji, Kecamatan Andong, Kabupaten
Boyolali terdapat ketidak sesuaian dengan
teori bahwa pemberian MP-ASI harus
diberikan saat bayi berusia lebih dari 6
bulan, tetapi bayi sudah diberi MP-ASI
saat bayi berusia kurang dari 6 bulan. Hal
tersebut dikarenakan keluarga mendukung
dalam pemberian MP-ASI saat bayi kurang
dari 6 bulan dengan alasan bayi masih
lapar dan rewel jika hanya diberi ASI saja.
Rumusan Masalah
Apakah ada Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Pemberian MP-ASI
(Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Dini
Di Desa Beji Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
Mengetahui gambaran dukungan keluarga
di Desa Beji Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali; 2) Mengetahui
gambaran pemberian MP-ASI dini di Desa
Beji Kecamatan Andong Kabupaten
Boyolali; 3) menganalisa hubungan
dukungan keluarga dengan pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air Susu ibu)
di Desa Beji Kecamatan Andong
kabupaten Boyolali.
Manfaat Penelitian
Bagi masyarakat penelitian ini dapat
digunakan untuk mengetahui tentang
pemberian MP-ASI sesuai dengan
umurnya sebagai upaya penurunan
pemberian MP-ASI dini.
Penelitian dapat digunakan oleh bidan
untuk memberikan masukan dan informasi
tentang pemberian MP-ASI dini sehingga
dapat menurunkan pemberian MP-ASI dini
dan meningkatkan keberhasilan pemberian
ASI eksklusif di Desa Beji Kecamatan
Andong Kabupaten Boyolali.
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian deskriptif korelation yaitu
merupakan penelitian atau penelaah
hubungan antara dua variabel pada suatu
situasi atau sekelompok subjek dengan
pendekatan cross sectional
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) Dini
Di Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
3
Tempat dan Waktu Penelitian
Peengambilan data dilakukan pada
tanggal 7, 8, dan 9 Agustus 2015 di Desa
Beji Kecamatan Andong Kabupaten
Boyolali.
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu bayi usia 6-24 bulan yang
berada di Desa Beji Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali yang berjumlah 93
responden.
Sampel
Teknik sampling dalam penelitian ini
menggunakan teknik Sampel Jenuh yaitu
dengan mengambil semua anggota
populasi menjadi sampel. Pada penelitian
ini, sampel yang diambil berdasarkan total
sampling yaitu 93 sampel.
Pengumpulan Data
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan metode observasi sistematis
yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen
pengamatan.
Data Primer
Data primer dalam penelitian ini
adalah data yang diperoleh secara langsung
dari ibu yang meliputi data dasar anak dan
ibu yaitu nama anak, umur anak, dan
alamat, serta data yang berhubungan
dengan
dukungan
keluarga
dalam
pemberian MP-ASI dan pemberian MPASI Dini.
Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini
adalah data yang diperoleh dari data
jumlah bayi usia 6-24 bulan dari bidan
desa dan puskesmas yang dapat digunakan
untuk melengkapi dan mendukung data
primer.
Alat Pengumpulan Data
4
Alat pengumpul data atau instrumen
penelitian berupa kuesioner dapat dibuat
sendiri oleh peneliti berdasarkan teori,
modifikasi atau adopsi dari kuesioner
orang lain yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya
Analisa Data
Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk
menjelaskan
atau
mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian.
Analisis ini menghasilkan distribusi
frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
Analisis Bivariat
Analisa
ini
digunakan
untuk
mengetahui hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat dengan
menggunakan uji statistik yaitu antara
dukungan keluarga dalam pemberian MPASI sesuai umurnya dengan pemberian
MP-ASI dini.
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Dukungan keluarga dalam pemberian MPASI
Tabel 1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan
Dukungan Keluarga di Desa Beji
Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
dukungan keluarga
dalam pemberian
f
(%)
MP-ASI
Baik
33
35,5
Cukup
32
34,4
Kurang
28
30,1
Total
93
100
Tabel 2
Distribusi frekuensi berdasarkan jenis
dukungan keluarga di Desa Beji Kecamatan
Andong Kabupaten Boyolali
Dukungan keluarga
f
(%)
Dukungan Informasional
916
21,6
Dukungan Penilaian
1188
28,1
Dukungan Instrumental
1286
30,4
Dukungan Emosional
836
19,7
Total
4226
100
Pemberian MP-ASI Dini
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI(Makanan Pendamping ASI) Dini
Di Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
Tabel 3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan
pemberian MP-ASI Dini di Desa Beji
Kecamatan Andong kabupaten Boyolali
Pemberian MP-ASI Dini
f
(%)
MP-ASI Dini
64
68,8
Tidak MP-ASI Dini
29
31,2
Total
93
100
Tabel 4
Rata-rata usia bayi yang sudah diberi MPASI dini
Variabel Mean
SD
Min-Mak
Median
Umur
2,53
1,098
1-4
2,00
Analisis Bivariat
Tabel 3
Tabel Silang antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI Dini di Desa Beji
Kecamatan Andong kabupaten Boyolali
Pemberian MP-ASI Dini
Dukungan Keluarga
Total
Diberi MP- Tidak diberi
dalam Pemberian MPp value
ASI Dini
MP-ASI Dini
ASI
F
%
F
%
F %
Dukungan baik
9
27,3 24
72,7 33 100
41,174
0,0001
Dukungan cukup
29
90,6
3
9,4 32 100
Dukungan kurang
26
92,9
2
7,1 28 100
Total
64
68,8
29
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Gambaran Dukungan Keluarga pada Bayi
di Desa Beji Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali
Dalam penelitian ini dukungan
keluarga yang paling menonjol yaitu
dukungan instrumental yaitu sebesar
30,4%, dukungan penilaian sebesar 28,1%,
dukungan informasional sebesar 21,6%,
sedangkan dukungan yang paling rendah
yaitu dukungan emosional yaitu sebesar
19,7%. Hal ini menunjukkan bahwa
keluarga perlu mendukung ibu bayi dalam
semua bentuk dukungan yaitu dalam
bentuk
informasional,
penilaian,
emosional, dan instrumental.
Dukungan instrumental bertujuan
untuk mempermudah seseorang dalam
melakukan aktivitasnya berkaitan dengan
persoalan-persoalan yang dihadapinya.
Dukungan instrumental diberikan keluarga
dengan bantuan secara langsung misal
mengajari ibu dalam mengolah makanan,
menyediakan makanan untuk bayi,
membantu ibu dalam melakukan pekerjaan
rumah, membantu memberikan MP-ASI
31,2
93 100
sehingga mengurangi kebingungan ibu
bayi saat memberikan MP-ASI.
Dukungan Penilaian (Appraisal),
yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah
umpak balik, membimbing dan menengahi
pemecahan masalah dan sebagai sumber
dan validator identitas keluarga. Adapun
bentuk dukungan penilaian yang diberikan
keluarga kepada responden berupa
mengingatkan ibu untuk memberikan MPASI, menanyakan masalah yang dihadapi
ibu saat memberikan MP-ASI, menemani
ibu
saat
memberikan
MP-ASI,
membimbing
mengolah
MP-ASI,
mengajari cara memberikan MP-ASI.
Dukungan informatif dapat diberikan
dengan penyediaan informasi, pemberian
nasihat, dan petunjuk menjadi begitu
penting untuk ibu bayi saat memberikan
MP-ASI. Karena dengan pemberian
informasi yang baik dan cukup maka akan
mempengaruhi ibu dalam berperilaku akan
lebih
baik.
Pada
keluarga
yang
memberikan dukungan informasi kurang
menimbulkan ketidak pahaman ibu dalam
memberikan MP-ASI. Adapun dukungan
informatif yang diberikan keluarga kepada
responden yaitu waktu pemberian MP-ASI
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) Dini
Di Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
5
yang benar, mencarikan informasi tentang
pemberian MP-ASI yang benar.
Pada dukungan emosional yang
kurang disebabkan karena kurangnya
pengertian keluarga saat ibu memberikan
MP-ASI serta kesibukan keluarga dalam
bekerja
sehingga
keluarga
kurang
memperhatikan ibu bayi saat memberikan
MP-ASI. Hal tersebut menimbulkan
anggapan bahwa keluarga tidak peduli
dengan
ibu
dan
bayinya
yang
menimbulkan
rasa
ketidaknyamanan
sehingga secara emosional mereka merasa
tidak diperhatikan.
Gambaran Pemberian MP-ASI dini pada
Bayi di Desa Beji Kecamatan Andong
Kabupaten Boyolali
Pemberian MP-ASI dini yang tinggi
dimungkinkan karena ibu dan keluarga
menganggap bahwa bayinya sering rewel
dan masih lapar kalau hanya diberi ASI
saja, kebiasaan keluarga memberikan
makanan tambahan saat bayi berusia
kurang dari 6 bulan sehingga keluarga
menerapkan kebiasan tersebut kepada
anggota keluarga yang lain.
Pemberian MP-ASI yang kurang dari
6 bulan menimbulkan peningkatan berat
badan yang jauh lebih banyak daripada
bayi yang tidak diberi MP-ASI. Hal ini
dibuktikan dengan peningkatan berat
badan pada bayi-bayi di Desa Beji yang
diberi MP-ASI dini.
Berdasarkan
alasan-alasan
yang
diungkapkan oleh ibu tergambar jelas
bahwa ada anggapan yang masih keliru
tentang manfaat dari pemberian MP-ASI
yang sebenarnya. Sepertinya anggapan
tentang manfaat pemberian MP-ASI pada
bayi usia kurang 6 bulan masih sangat
melekat pada sebagian besar masyarakat.
Sehingga disini perlu ada pelurusan lagi
mengenai anggapan ibu yang salah terkait
paraktek pemberian MP-ASI selama ini,
termasuk menjelaskan tentang bagaimana
berbahayanya memberikan MP-ASI dini
pada bayi.
Selain usia, faktor pendidikan juga
menjadi pendorong pemberian MP-ASI
6
secara dini. Pendidikan orang tua juga
merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam tumbuh kembang anak. pendidikan
dapat mempengaruhi seseorang termasuk
juga perilaku seseorang termasuk juga
perilaku seseorang akan pola hidup (Dewi,
2010). Menurut (Hamid, 2003) dalam
Setyaningsih
(2010)
mengemukakan
semakin baik tingkat pendidikan seseorang
akan semakin mengetahui bagaimana cara
menangani bayi dengan baik, khususnya
dalam
pemberian
MP-ASI
karena
pendidikan
adalah
upaya
untuk
memberikan pengetahuan sehingga terjadi
perubahan
perilaku
positif
yang
meningkat.
Analisis Bivariat
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Pemberian MP-ASI dini
Dukungan
keluarga
mempunyai
hubungan
yang
signifikan
dengan
pemberian MP-ASI secara dini. Dukungan
keluarga yang kurang terhadap pemberian
makanan pendamping ASI secara dini
menimbulkan efek negatif terhadap
kesehatan bayi. Hal ini jelas bahwa jika
keluarga memberikan peran atau dukungan
yang baik akan mendorong ibu untuk tidak
memberikan makanan pendamping ASI
kepada bayi mereka saat usia 0-6 bulan,
untuk itu informasi tentang MP-ASI bukan
hanya diberikan kepada ibu-ibu saja tetapi
suami dan keluarga, sehingga mereka juga
memperoleh pengetahuan tentang MP-ASI
dan membantu untuk mencegah atau
mendukung ibu untuk tidak memberikan
MP-ASI secara dini.
Dukungan keluarga yang baik adalah
dukungan
untuk
memotivasi
ibu
memberikan makanan pendamping ASI
setelah usia 6 bulan, memberikan
dukungan psikologis kepada ibu dan
mempersiapkan nutrisi yang seimbang
kepada bayi setelah bayi berusia lebih dari
6 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik dukungan keluarga dalam
pemberian MP-ASI, maka semakin rendah
pemberian MP-ASI secara dini. Sebaliknya
semakin kurang dukungan keluarga, maka
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI(Makanan Pendamping ASI) Dini
Di Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
semakin tinggi kecenderungan pemberian
MP-ASI secara dini.
Berdasarkan faktor pendorong di atas
dapat dinyatakan bahwa dukungan
keluarga mempengaruhi pemberian MPASI secara dini. Apabila seorang ibu telah
mendapat penjelasan tentang pemberian
ASI
yang
benar
dan
mencoba
menerapkannya, akan tetapi karena
lingkungannya
belum
ada
yang
menerapkan maka ibu tersebut menjadi
asing di masyarakat dan bukan tidak
mungkin ia menjadi kembali dengan
pemberian ASI yang salah yaitu
memberikan makanan tambahan sebelum
bayi berusia 6 bulan.Hal ini memberi
makna bahwa jika ingin meningkatkan
praktek pemberian MP-ASI > 6 bulan,
maka dukungan keluarga perlu diubah
dengan memberikan pemahaman yang
lebih baik kepada keluarga tentang pola
dan waktu pemberian MP-ASI yang baik.
Keterbatasan Penelitian
Dalam menyusun penelitian ini, masih
banyak kekurangan dari penulis yaitu
peneliti hanya meneliti satu variabel saja,
tidak semua faktor yang mempengaruhi
pemberian MP-ASI Dini diteliti sehingga
Variabel pengganggu seperti pengetahuan,
aktivitas, pendapatan, faktor petugas
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan
paparan media dalam penelitian ini tidak
dikendalikan sepenuhnya. Responden yang
dipakai dalam penelitian adalah responden
yang berusia 6-24 bulan sehingga
responden harus mengingat kejadian yang
yang lama ketika bayi mereka berusia
kurang dari 6 bulan.
KESIMPULAN
Ada Hubungan antara Dukungan
Keluarga dengan Pemberian MP-ASI dini.
Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p =
0,0001 dan α = 0,05 sehingga p < α, maka
Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara dukungan keluarga
dalam pemberian MP-ASI dengan
pemberian MP-ASI dini.
SARAN
Bagi keluarga, agar meningkatan
dukungan emosional kepada ibu bayi agar
ibu
merasa
ada
keluarga
yang
memperhatikan, simpati, dan empati
kepada dirinya sehingga ibu tidak merasa
sendiri dalam mengurus bayinya.
Bagi
dinas
kesehatan,
perlu
peningkatan frekuensi penyuluhan tentang
pemberian MP-ASI > 6 bulan pada
masyarakat oleh pihak Dinas Kesehatan
dan jajarannya dengan melibatkan semua
komponen yang ada, mengingat pemberian
MP-ASI
tersebut
didominasi
oleh
kebiasaan-kebiasaan perilaku ibu yang
sudah mengakar secara turun temurun.
Bagi penelitian berikutnya, perlu ada
penambahan variabel yang mendukung
variabel-variabel yang sudah ada guna
memperkuat
hasil
penelitian
dan
menjelaskan fenomena yang sebenarnya
terjadi di masyarakat. Seperti variabel
pengetahuan tentang MP-ASI dari orangorang terdekat ibu, seperti suami, ibu
kandung, ibu mertua, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ali,
Zaidin.
2010.
Pengantar
Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
[2] Anditia, Rasty. 2010. 101 Hal Penting
Merawat Bayi Yang Wajib Anda
Ketahui. Yogyakarta: Kata Hati.
[3] Depkes RI. 2007. Pedoman Teknis
Penanggulangan Krisis Kesehatan
Akibat Bencana. Jakarta: Direktorat
Jenderal Kesehatan.
[4] Dewi, A, Wawan, A. 2010. Teori &
Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika.
[5] Harnilawati. 2013. Konsep Dan
Proses
Keperawatan
Keluarga.
Sulawesi Selatan: Pustaka As Salam.
[6] Hermawanto. 2010. Biostatika Dasar.
Jakarta: Trans Info Media.
[7] Hidayat, Aziz, A. (2007). Metode
Penelitian Keperawatan dan Tehnik
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) Dini
Di Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
7
Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.
[8] Huliana, Mellyana. 2003. Perawatan
Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa
Swara.
[9] Kristiyanasari, Weni. 2009. ASI,
Menyusui & Sadari. Yogyakarta:
Nuha Medika.
[10] Litbangkes. 2003. Badan Penelitian
Dan Pengembangan Kesehatan.
[11] Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi
Menyusui Dini Asi Eksklusif &
Manajemen Laktasi. Jakarta: Trans
Info Medika.
[12] Muyasaro, Puspitarini. 2013. Buku
Pintar Merawat bayi. Jakarta: Dunia
Sehat.
[13] Notoatmodjo,
Soekidjo.
2012.
Metodologi Penelitian kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
[14] Nugroho, Taufan. 2011. ASI dan
Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha
Medika.
[15] Prasetyawati, Arsita. 2011. Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta:
Nuha Medika.
[16] Pudjiadi, Solihin. 2005. Ilmu Gizi
Klinis Pada Anak. Jakarta: Gaya Baru.
8
[17] Roesli, Utami. 2005. Mengenal Asi
Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
[18] Sarwono,
S.
2003.
Sosiologi
Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
[19] Saryono, Setiawan, Ari. 2011.
Metodologi Penelitian Kebidanan
DIII, DIV, S1, S2. Yogyakarta: Nuha
Medika.
[20] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
[21] Suharsimi, Arikunto. 2013. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
[22] Suyanto, Salamah, Ummi. 2009.
Riset Kebidanan Metodologi &
Aplikasi. Jogjakarta: Mitra Cendikia
press.
[23] World Health Organization (WHO).
2008.
Pemberian
Makanan
Tambahan. Alih Bahasa Lilian J.
Jakarta: EGC.
[24] Wulandari, Melly. 2011. FaktorFaktor yang Berhubungan dengan
pemberian makanan. Jakarta: FKIK
UIN.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI(Makanan Pendamping ASI) Dini
Di Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali
Download