1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penggunaan alat – alat listrik dalam kehidupan sehari – hari sangat praktis dan efektif. Namun semakin banyak peralatan elektronik digunakan di masyarakat menyebabkan konsumsi energi listrik juga meningkat. Audit energi pada bangunan gedung pemerintah maupun umum dilakukan untuk mengetahui profil penggunaan energi dan peluang penghematan energi pada bangunan gedung guna meningkatkan efisiensi penggunaan energi, sehingga bisa lebih efisien dan menghemat biaya (Septian, 2013). Berdasarkan Inpres No. 9 Tahun 1982 tentang penghematan energi, maka perlu dilakukan manajemen energi agar penggunaan energi terutama energi listrik menjadi lebih efisien. Tujuan dari audit energi untuk mengetahui profil penggunaan energi dan peluang penghematan energi sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Namun pada kenyataan proses energi masih jarang diterapkan di Indonesia, terutama bagi gedung-gedung komersial seperti gedung perkantoran, sekolah, universitas, rumah sakit maupun gedung-gedung komersial (Trimunandar, 2015). Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik merupakan pembagian antara konsumsi energi listrik pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan gedung. Dalam istilah lain, IKE merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan besarnya jumlah penggunaan energi tiap meter persegi luas kotor (gross) bangunan dalam suatu kurun waktu tertentu. Penentuan nilai Intensitas Konsumsi Energi listrik telah diterapkan di berbagai Negara (ASEAN, APEC), dan dinyatakan dalam satuan http://digilib.mercubuana.ac.id/z 2 KWh/M2 per tahun. Menurut Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasan di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan nilai IKE dari suatu bangunan gedung digolongkan dalam dua kriteria, yaitu untuk bangunan menggunakan AC (air conditioning) dan bangunan tidak menggunakan AC (Sunyoto, 2016). Oleh karena itu Penelitian Tugas Akhir ini mengangkat kasus pada Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dalam rangka ikut serta mensukseskan program Pemerintah untuk melaksanakan hemat energi, khususnya energi listrik. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa masalah diantaranya: 1. Bagaimana menentukan IKE (Intensitas Konsumsi Energi) sesuai pemakaian berdasarkan data historis gedung? 2. Bagaimana menentukan nilai IKE (Intensitas Konsumsi Energi) listrik yang didapat dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) konsumsi pada penerangan dan pengkondisian udara pada Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, yang dikeluarkan Departemen Pertambangan dan Energi. 1.3 BATASAN MASALAH Karena keterbatasan peralatan yang digunakan untuk pengukuran dilapangan, sehingga pengukuran dilakukan hanya dengan luxmeter, InfraRed Thermo, Tang Meter Environt Meter 4in1 dan berdasarkan data lapangan (on the spot data) maupun informasi dari pihak pengelola, maka penulis memberikan batasan sebagai berikut: Perhitungan konsumsi energi listrik pada peralatan penerangan dan pengkondisian udara. Menghitung efisiensi energi listrik pada peralatan penerangan dan pengkondisian udara setelah pengantian peralatan yang direkomendasikan oleh peneliti. Analisis Peluang penghematan konsumsi energi terkait penerangan dan pengkondisian udara di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 3 1.4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian tugas akhir ini yaitu: 1. Menentukan IKE (Intensitas Konsumsi Energi) sesuai pemakaian berdasarkan data historis gedung. 2. Mengetahui seberapa besar konsumsi energi pada penerangan dan pengkondisian udara pada Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. 1.5 BATASAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun tugas akhir ini berguna untuk memperjelas pembahasan dari masing-masing masalah. 1. Gedung Pemerintah terdiri dari 5 lantai dengan luas halaman 6.612,24 m2. 2. Alat – alat utama penggunaan energi terdiri dari utilitas, seperti AC, pompa air, peralatan kantor dan penerangan. 3. Memiliki 2 buah Lift yang berkapasitas 15 orang (1000 kg) 4. Sistem kelistrikan dual power yaitu dari PLN dan Pembangkit listrik diesel. 5. Memiliki system perpipaan yang meliputi perpipaan air buangan dan perpipaan pemadam kebakaran (fire hydrant). 6. Ruangan berjumlah 35 ruangan. 7. Setiap ruangan menggunakan AC berkapasitas 2 PK. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 4 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memudahkan proses penulisan tugas akhir ini penulis membuat sistematika penulisan berdasarkan data yang didapat sebagai berikut: Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, mafaat penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penulisan, sistematika penulisan. Bab ini berisi teori tentang dasar teori konservasi energi dan audit energi serta teori mengenai penghematan khususnya lampu dan AC. Bab ini berisi alur penelitian, yang didalamnya terdapat waktu, tempat penelitian, jenis penelitian, variable penelitian, alat, dan bahan. Pada bab ini berisi tentang pembahasan dan hasil penelitan audit energi awal, serta pencarian peluang penghematan energi listrik yang digunakan untuk penerangan dan pengkondisian udara. Bab ini berisi tentang rangkuman hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya serta saran-saran kedepan terkait hasil penelitian yang telah diperoleh, untuk objek penelitian Gedung Pemerintah dan subjeknya sendiri yaitu para peneliti yang akan berkecimpung di bidang konservasi energi. http://digilib.mercubuana.ac.id/z