kandungan

advertisement
KANDUNGAN
2 0 1 5
05-14
Q&A
PADA
DOKTRIN
ALKITABIAH
15-17
18-20
21-23
PADA MASA
YANG
SESUAI
KEPUTUSAN
YANG
SALAH
RENUNGAN
TERHADAP
HIDUP
KEIMANAN
SAYA
KRISMAS
ISU-ISU SEBENAR
24-28
PENYAKSIAN
29-30
PENYELAMATAN DARI TUHAN SETELAH DIBAPTIS
BRO. NICHOLAS YAN
31-34
SIS. ANGIE (GEREJA CHERAS)
PERJALANAN SAYA UNTUK MEMERCAYAI TUHAN
35-36
RENUNGAN TERHADAP KEMATIAN NENEK
BRO. ABRAM MAH & BRO. DANIEL MAH
37-40
PENGEMBARAAN YANG DILINDUNGI TUHAN
SIS. KATRINA SONG
41-42
BERITA MUTAKHIR
1
Q&A
PADA DOKTRIN ALKITABIAH
dihidupkan kembali oleh Roh Kudus (Yeh. 37:14;
Rm. 8:11). Roh Kudus juga akan membangkitkan
orang-orang yang percaya dari kematian dan
mengubah mereka menjadi makhluk rohani
pada akhir zaman (lihat Rm. 8:11; 1Kor. 15:2223). Tuhan telah memberikan kita Roh Kudus
sebagai jaminan kebangkitan kita di masa yang
akan datang (2Kor. 5:1-5).
ROH
KUDUS
G
ereja Anda mengatakan bahwa
baptisan dapat menghapuskan
dosa (Kis. 22:16), menyucikan
dan membenarkan (1Kor. 6:11),
membawa pada kelahiran
kembali (Tit. 3:5), dibangkitkan
kepada hidup (Kol. 2:12) dan menyelamatkan
(1Pet. 3:20-21). Lalu mengapa kita perlu menerima
Roh Kudus? Baptisan saja sudah mencukupi.
• Khasiat keselamatan baik dari baptisan air
dan Roh Kudus sangat berkaitan erat satu
dengan yang lainnya; dan tidak satu pun dapat
menggantikan yang lain. Walaupun baptisan
penting untuk keselamatan, menerima Roh
Kudus juga adalah langkah yang perlu untuk
keselamatan. Seseorang harus dilahirkan dari air
dan Roh untuk dapat masuk ke dalam kerajaan
Tuhan (Yoh. 3:5; lihat Tit. 3:5).
• Barangsiapa tidak memiliki Roh Kristus (Roh
Kudus), ia bukan milik Kristus (Rm. 8:9). Roh
Kudus juga memberikan kesaksian bahwa kita
adalah anak-anak dan ahli waris Tuhan (Rm.
8:15-17; Gal. 4:6-7). Roh Kudus merupakan
meterai bagi milik pusaka kita di masa yang
akan datang (Ef. 1:13-14).
• Seseorang yang mati secara rohani harus
2
Kalimat “dilahirkan dari Roh”
dalam Yohanes 3:5 tidak mengacu
pada penerimaan Roh Kudus.
• Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari
air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Tuhan” (Yoh. 3:5). Jelaslah bahwa
dilahirkan dari Roh penting untuk keselamatan.
Pada bagian lain di dalam Kitab Suci, kita juga
melihat bahwa menerima Roh Kudus adalah
persyaratan untuk keselamatan. Contohnya,
dalam surat Titus 3:5 menyatakan bahwa kita
telah diselamatkan oleh permandian kelahiran
kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan
oleh Roh Kudus. Kemudian di ayat 6 dijelaskan
bahwa Roh Kudus ini, dengan kemurahan hati,
telah dicurahkan-Nya kepada kita.
• Demikian juga dalam Ef. 1:13 dibahas bahwa
orang-orang yang percaya telah ditandai dengan
meterai Roh Kudus yang dijanjikan (yaitu menerima
Roh Kudus yang dijanjikan), yang merupakan
jaminan milik pusaka kita. Jadi dilahirkan dari Roh
sesungguhnya mengacu pada penerimaan Roh
Kudus, suatu hal yang penting untuk keselamatan.
• Dilahirkan dari roh mencakup menerima
kehidupan rohani yang baru. Orang yang telah
mati secara rohani harus dibangkitkan. Itulah
sebabnya “dilahirkan dari roh” juga mengacu
pada dilahirkan kembali. Kebangkitan rohani ini
terjadi ketika Roh Tuhan (Roh Kudus) tinggal dan
memperbaharui kehidupan sehari-hari orang yang
percaya (Rm. 8:11; lihat juga Yeh. 37:14).
Perjanjian Baru tidak pernah
menyuruh orang-orang yang
percaya berdoa untuk memohon
Roh Kudus. Tuhan memiliki kuasa
penuh untuk memberikan Roh
Kudus-Nya kepada barangsiapa
yang diperkenan-Nya. Roh Kudus
itu diberikan, bukan diperoleh.
• Dalam Lukas 11:13, Tuhan Yesus dengan jelas
menyatakan, “Jadi jika kamu yang jahat tahu
memberi pemberian yang baik kepada anakanakmu, apalagi Bapamu yang di syurga! Ia akan
memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepada-Nya.”
• Dalam Yohanes 4:10, Tuhan berkata kepada
perempuan Samaria , “Jikalau engkau tahu
tentang karunia Tuhan dan siapakah Dia yang
berkata kepadamu: Berilah Aku minum! nescaya
engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah
memberikan kepadamu air hidup.” (air hidup
mengacu pada Roh Kudus, lihat Yoh. 7:37-39).
• Tuhan Yesus berkata, “Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu. Kerana setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetuk,
baginya pintu dibukakan” (Mat. 7:7-8; Luk.
11:9-10). Apakah kalimat ini bertentangan atau
menyangkal otoritas Tuhan sebagai pemberi
segala berkat? (Tentu saja tidak).
• Roh Kudus adalah janji dari Tuhan. Namun,
untuk menerima Roh Kudus diperlukan doa dan
permohonan dari manusia itu sendiri. Hal ini
dengan jelas digambarkan dalam Luk. 11:13 dan
Yoh. 4:10 (telah dikutip di atas). Pencurahan Roh
Kudus juga tergantung pada ketaatan terhadap
perintah-perintah Tuhan (lihat Mat. 28:20;
Kis. 5:32). Berdoa memohon Roh Kudus tidak
menyangkal autoriti Tuhan; sebaliknya, hal tersebut
merupakan ungkapan yang wajar dari iman kita
(Mat. 15:22-28; Rm. 10:14), yaitu kesungguhan
(Luk. 11:5-8) dan ketekunan (Luk. 18:1-8).
Setelah kenaikan Tuhan, para
murid “bertekun dengan sehati
dalam doa bersama-sama” di
ruangan atas (Kis. 1:12-14). Ayat
14 hanya berkata bahwa mereka
berdoa bersama-sama dan tidak
mengatakan bahwa mereka sedang
berdoa memohon Roh Kudus. Para
murid tetap akan menerima Roh
Kudus sekalipun mereka tidak
berdoa, kerana Tuhan tidak pernah
mengabaikan janji-Nya.
• Tuhan Yesus telah memberitahukan mereka
tentang pentingnya menerima Roh Kudus dan
secara khusus memerintahkan mereka agar tidak
meninggalkan Yerusalem tetapi menunggu Roh
Kudus yang dijanjikan (Luk. 24:49; Kis. 1:45,8). Tentunya, murid-murid memiliki keinginan
yang kuat untuk menerima Roh Kudus dan itulah
sebabnya mereka tetap berdoa. Satu-satunya
kesimpulan yang paling logik adalah bahwa
mereka sedang berdoa memohon Roh Kudus.
Jika mereka tidak sedang berdoa memohon Roh
Kudus, apa yang sedang mereka doakan?
• Menunggu terdiri dari berdoa dan memohon
(lihat Mzm. 40:1). Untuk mengatakan bahwa para
murid tetap akan menerima Roh Kudus tanpa
berdoa sekalipun kerana Tuhan tidak pernah lalai
akan janji-Nya; sesungguhnya juga menunjukkan
bahwa kita tidak perlu berdoa untuk hal-hal
apapun yang telah dijanjikan Tuhan, kerana kita
tetap akan menerimanya.
• Contohnya, dalam Luk. 18:1-8, Yesus telah
berjanji bahwa Tuhan akan melihat umat pilihanNya segera memperoleh keadilan dengan
tidak mengulur-ulur waktu (ayat 8). Jika janji
ini tetap dipenuhi sekalipun tanpa melalui doa,
mengapa Yesus memberikan perumpamaan untuk
menunjukkan bahwa para murid tetap harus
selalu berdoa dan tidak putus asa (ayat 1)?
Dalam Kisah para Rasul 8, orang
Samaria tidak ikut berdoa memohon
Roh Kudus bersama-sama. Demikian
juga dalam bab 10, Kornelius,
keluarga dan teman-temannya
menerima Roh Kudus bahkan tanpa
memohon atau berdoa.
• Orang-orang percaya di Samaria menerima
Roh Kudus ketika para rasul berdoa dan
menumpangkan tangan atas mereka (Kis. 8:15,
17). Perikop ini tidak mencatat bahwa orangorang percaya itu berdoa memohon Roh Kudus;
tetapi perikop tersebut juga tidak berkata bahwa
mereka hanya duduk di sana memperhatikan
3
Q&A
PADA DOKTRIN ALKITABIAH
Petrus dan Yohanes berdoa untuk mereka. Satusatunya hal yang logik adalah mereka seharusnya
sedang berdoa terus-menerus memohon Roh
Kudus sama seperti para murid yang berdoa di
ruangan atas. Petrus dan Yohanes berada di situ
hanya untuk membantu mereka dalam doa.
• Mujizat di rumah Kornelius merupakan tanda
langsung dari Tuhan bahwa Ia “juga telah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin
kepada hidup” (Kis. 11:18). Beberapa mujizat
terjadi untuk menunjukkan kepada para rasul dan
saudara seiman lainnya dari bangsa Yahudi yang
bersunat bahwa Tuhan juga memberikan karuniaNya kepada bangsa asing: (1) Dalam penglihatan,
Kornelius diberitahu untuk menjemput Petrus, (2)
Melalui sebuah penglihatan, Petrus diberitahu
bahwa ia tidak diperbolehkan untuk menganggap
bangsa-bangsa asing sebagai orang-orang yang
tidak kudus, (3) Orang-orang yang mendengarkan
menerima Roh Kudus tanpa penumpangan tangan.
• Peristiwa ini merupakan kasus khusus, dan kasus
khusus ini bukan berarti bahwa orang-orang
percaya tidak perlu berdoa memohon Roh Kudus
atau menerima penumpangan tangan.
Baptisan Roh Kudus pada hari
Pentakosta tidak akan pernah
terjadi lagi. Roh Kudus telah
diberikan sekali saja dan telah
tinggal dalam setiap orang percaya
sejak saat itu.
• Baptisan Roh Kudus terjadi berulang kali
selama periode hujan awal. Kita dapat
menemukan peristiwa-peristiwa tersendiri
di seluruh Kitab Kisah Para Rasul untuk
menunjukkan bahwa menerima Roh Kudus
merupakan sebuah pengalaman pribadi:
1. Roh Kudus turun ke atas orang-orang percaya di Samaria ketika Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan ke atas mereka
(Kis. 8:14-17).
2. Kornelius, keluarganya dan teman-
temannya menerima Roh Kudus ketika sedang mendengarkan khotbah Petrus (Kis. 10:44-48).
3. Murid-murid di Efesus menerima Roh Kudus setelah dibaptis dalam nama Tuhan Yesus
(Kis. 19:1-7).
4
• Rasul Petrus memastikan bahwa keluarga
Kornelius telah menerima baptisan Roh Kudus
sama seperti yang telah diterima oleh para murid
pada hari Pentakosta (Kis. 10:47; 11:15-17).
• Roh Kudus adalah “Roh kebenaran” (Yoh.
14:15-17). Roh Kudus akan tinggal di dalam
gereja selama gereja itu mengajarkan dan taat
pada kebenaran (lihat Mat. 28:20; Kis. 5:32).
Tetapi sejarah gereja menunjukkan bahwa
ajaran-ajaran sesat tersebar luas di negaranegara kristiani, beberapa generasi setelah para
rasul. Dengan demikian, kita tidak membaca
lagi tentang pengalaman menerima Roh Kudus
dalam sejarah gereja. Tetapi pada akhir zaman,
selama periode hujan akhir, Roh Kudus akan
dicurahkan lagi (Za. 10:1; Yer. 5:24; Yoel 2:23;
Hos. 6:3). Sekarang, janji ini telah digenapi
dalam gereja sejati.
Dalam Yohanes 20:21-23, Yesus
mengembusi para murid dan
berkata, “Terimalah Roh Kudus.”
Pada saat ini, para murid menerima
Roh Kudus dan janji Tuhan tentang
Roh Kudus dalam Yohanes 14:16
dan 16:7 telah digenapi.
• Tuhan Yesus berkata, “Sebab jikalau Aku tidak
pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu”
(Yoh. 16:7). Pada saat itu Tuhan Yesus belum naik
ke syurga, sehingga Ia tidak dapat memberikan
Roh Kudus kepada mereka.
• Rasul Yohanes menuliskan, “sebab Roh itu
belum datang, kerana Yesus belum dimuliakan”
(Yoh. 7:39). Tuhan Yesus belum dimuliakan
ketika Ia menampakkan diri kepada para murid
(dimuliakan mengacu pada kenaikan dan
pengagungan; Kis. 2:33; 5:31; Flp. 2:9-10).
Dengan demikian Ia belum memberikan Roh
Kudus kepada mereka pada saat itu.
• Jika pada waktu ini para murid telah menerima
Roh Kudus, lalu mengapa Tuhan Yesus menyuruh
mereka untuk menunggu kedatangan Roh Kudus
di Yerusalem? (Luk. 24:49; Kis. 1:4-5). Roh Kudus
sesungguhnya diberikan kepada para murid pada
hari Pentakosta—beberapa hari setelah kenaikan
Yesus ke surga (Kis. 2:1-4, 33).
• Perkataan, “terimalah Roh Kudus” adalah
sebuah janji dan jaminan, bukanlah sebuah
penggenapan. Struktur kalimat yang sama
ditemukan dalam “Damai sejahtera menyertai
kamu” (ayat 19,21), yang juga merupakan
sebuah jaminan dan janji.
Setiap orang yang berkata, “Yesus
adalah Tuhan” telah menerima Roh
Kudus (1Kor. 12:3).
• Ayat tersebut berbunyi, “tidak ada seorangpun
yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’,
selain oleh Roh Kudus” (1Kor. 12:3). Ayat itu tidak
berkata bahwa barangsiapa
yang mengaku Yesus adalah Tuhan telah
menerima Roh Kudus. Orang yang belum
menerima Roh Kudus juga dapat digerakkan oleh
Roh Kudus untuk mengaku Kristus adalah Tuhan.
• Jika setiap orang yang dapat berkata “Yesus
adalah Tuhan” telah menerima Roh Kudus,
lalu mengapa orang-orang di Samaria belum
menerima Roh Kudus bahkan ketika mereka telah
menerima firman Tuhan dan telah dibaptis? (Kis.
8:12-17). Apakah mereka masih tidak dapat
berkata, “Yesus adalah Tuhan”?
• Murid-murid di Efesus belum menerima atau
bahkan mendengar tentang Roh Kudus ketika
mereka telah percaya pada Tuhan. Sampai ketika
Paulus menumpangkan tangan, Roh Kudus turun
ke atas mereka (Kis. 19:1-6).
Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa
percaya kepadaKu, seperti yang
dikatakan oleh Kitab Suci: Dari
dalam hatinya akan mengalir aliranaliran air hidup.” (Yoh. 7:38-39).
Paulus bertanya kepada jemaat
di Galatia , “Adakah kamu telah
menerima Roh kerana melakukan
hukum Taurat atau kerana percaya
kepada pemberitaan Injil?” (Gal.
3:2). Ia juga menulis kepada
jemaat di Efesus, “…ketika kamu
percaya, dimeteraikan dengan Roh
Kudus, yang dijanjikanNya itu”
(Ef. 1:13). Jadi barangsiapa yang
percaya kepada Tuhan, tidak peduli
pada keturunan atau kedudukannya,
telah menerima Roh Kudus (lihat
1Kor. 12:13).
• Penafsiran yang tepat tentang Efesus 1:13 harus
didasarkan pada Kisah Para Rasul 19:1-7, yang
memberitahukan kita dengan jelas bagaimana
jemaat di Efesus menerima Roh Kudus. Mereka
belum menerima Roh Kudus ketika mereka percaya.
Mereka belum menerima Roh Kudus ketika mereka
dibaptis. Mereka hanya menerima Roh Kudus ketika
Paulus meletakkan tangannya ke atas mereka.
Dengan demikian, jemaat di Efesus tidak akan
mengartikan surat Paulus sebagai petunjuk bahwa
Roh Kudus telah mereka terima segera setelah
mereka percaya.
• Seseorang harus percaya pada “firman
kebenaran, injil keselamatan” untuk menerima
Roh Kudus (Ef. 1:13). Jika seseorang percaya
pada injil palsu, maka dia tidak akan dapat
menerima Roh Kudus.
• Ayat “ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan
Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu” bererti bahwa
setiap orang yang percaya pada Injil sejati akan
menerima Roh Kudus, tetapi itu bukan bererti
bahwa ia menerima Roh Kudus ketika ia mengaku
Yesus adalah Tuhan.
• Mereka yang mendengarkan khotbah Petrus
pada hari Pentakosta diberitahukan untuk “bertobat
dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosa” sebelum mereka dapat
menerima karunia Roh Kudus (Kis.
2:38). Iman sejati bererti mengikuti perintah Tuhan
Yesus (Yak. 2:17, 22)
• Paulus menuliskan surat-surat untuk gereja-gereja
di Galatia dan Efesus, yang didirikan oleh Roh Kudus
dan telah percaya pada kebenaran. Kata “kamu”
dalam kedua ayat tersebut tidak merujuk pada
orang-orang yang mengaku Kristen sekarang ini.
• Dalam 1 Korintus 12:12-27, Paulus menekankan
persatuan dan kesatuan dari orang-orang percaya,
yang merupakan anggota dari tubuh Kristus dan
telah menerima Roh yang sama (ayat 13). Selain
itu, ayat 13 tidak merujuk pada semua gereja pada
zaman sekarang ini.
• Seseorang tidak secara otomatis menerima
Roh Kudus ketika ia percaya (lihat pertanyaan
sebelumnya). Tanda dari menerima Roh Kudus
adalah berbahasa roh (Kis. 10:44-46; 19:6; 2:4).
5
Q&A
PADA DOKTRIN ALKITABIAH
Barangsiapa memiliki kasih atau
iman, atau buah Roh Kudus, atau
orang yang disertai Tuhan, telah
dipenuhi oleh Roh Kudus.
• Seseorang yang telah dipenuhi Roh Kudus
secara alami akan memiliki iman dan kasih, dan
Tuhan akan bekerja dengannya. Namun, orang
yang memiliki kasih, iman atau yang disertai-Nya
tidak harus dipenuhi dengan Roh Kudus.
• Buah Roh Kudus merupakan hasil dari ketaatan
orang percaya terhadap Roh (Gal. 5:16-18).
Tetapi kita tidak dapat menyimpulkan bahwa
orang yang belum menerima Roh Kudus, dipenuhi
oleh Roh Kudus hanya dengan melihat sikap
perilaku mereka yang baik.
• Kornelius adalah seorang kudus yang memiliki
iman dan kasih (Kis. 10:1-2; lihat Kis. 19:1-6);
tetapi ia tidak memiliki Roh Kudus sebelumnya
sampai ia menerima Injil dari para rasul.
• Apolos adalah seorang terpelajar yang
mengenal kitab suci dengan baik, dan dengan
giat memberitakan Yesus Kristus. Namun, ia belum
menerima Roh Kudus ketika bertemu dengan
Akwila dan Priskila sebab ia hanya mengenal
baptisan Yohanes (Kis. 18:24-28; lihat Kis. 19:1-5).
• Berbahasa roh adalah satu-satunya dasar
untuk membedakan apakah seseorang telah
menerima Roh Kudus atau belum (lihat Kis.
10:44-46; 19:6; 2:4).
Seharusnya kita tidak mendasarkan
sebuah ajaran pada catatan-catatan
sejarah. Lukas hanya mencatatkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi
sebagaimana mestinya. Tetapi
ia tidak mengatakan bahwa ini
menjadi patokan untuk peristiwaperistiwa berikutnya. Alkitab tidak
mengatakan bahwa setiap orang
yang menerima Roh Kudus akan
berbahasa roh.
• “Segala tulisan yang diilhamkan Tuhan memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran” (cetak
miring ditambahkan; 2Tim. 3:16). Catatan
sejarah, termasuk Kisah Para Rasul, merupakan
6
porsi terbanyak dari kitab suci. Mendasarkan
ajaran pada catatan-catatan sejarah selama
perikop-perikop tersebut dapat ditafsirkan dengan
tepat, tidaklah salah.
• Dalam 1 Korintus 10:1-11, Paulus tidak ragu
untuk mendasari ajarannya pada sejarah. Segala
sesuatu yang terjadi pada bangsa Israel dicatat
untuk alasan tertentu. Mereka menjadi peringatan
bagi orang-orang percaya pada zaman sekarang.
• Mengenai berbahasa roh, Lukas dan juga para
rasul menafsirkan peristiwa bahasa roh berkaitan
dengan penerimaan Roh Kudus:
1. Kisah Para Rasul 8:16 mencatat, “Sebab Roh
Kudus belum turun di atas seorangpun di antara
mereka, kerana mereka hanya dibaptis dalam
nama Tuhan Yesus.” Orang-orang di Samaria
telah percaya kepada Tuhan dan telah dibaptis.
Jika bahasa roh bukanlah merupakan suatu tanda
yang perlu untuk menerima Roh Kudus, lalu atas
dasar apa Lukas menyimpulkan bahwa mereka
belum menerima Roh Kudus?
2. Dalam Kisah Para Rasul 10:44-48, Petrus
mengetahui bahwa orang-orang tersebut telah
menerima Roh Kudus sama seperti para rasul
pada hari Pentakosta. Petrus mengambil acuan
bukti berbahasa roh sesuai dengan pengalaman
mereka sendiri. Demikian pula, berdasarkan
pengalaman para rasul, sekarang ini kita dapat
mengetahui bahwa seseorang telah menerima
Roh Kudus ketika ia mulai berbahasa roh.
3. Dalam Kisah Para Rasul 19:1-7, Paulus
bertanya kepada jemaat di Efesus, “Adakah kamu
menerima Roh Kudus ketika kamu percaya?” dan
jawabannya adalah tidak. Mengapa Paulus harus
mengajukan pertanyaan seperti demikian jika
tidak ada tanda secara lahiriah ketika seseorang
menerima Roh Kudus, atau bahwa seseorang
menerima Roh Kudus pada saat ia percaya?
Setelah mereka dibaptis dalam nama Tuhan
Yesus, mengapa Paulus tidak langsung berkata
kepada mereka, “sekarang kamu telah menerima
Roh Kudus”? Ketika Roh Kudus turun ke atas
mereka, ada bukti yang jelas tentang berbahasa
roh (ayat 6). Jika tanda-tanda yang dapat dilihat
tersebut bukanlah tanda ketika menerima Roh
Kudus, bagaimana Lukas menyimpulkan bahwa
Roh Kudus turun ke atas mereka saat Paulus
meletakkan tangannya atas mereka dan bukan
ketika mereka dibaptis?
Dalam Kisah Para Rasul, orangorang percaya selalu menerima Roh
Kudus secara berkelompok dan tidak
pernah secara pribadi. Jika kita
mendasarkan perlunya berbahasa
roh pada pengalaman dalam Kisah
Para Rasul, mengapa di dalam
gereja Anda, orang-orang menerima
Roh Kudus secara pribadi?
• Perlunya berbahasa roh didasarkan pada
cara Lukas dan para rasul menafsirkan peristiwa
menerima Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul
10:44-48, Petrus dan saudarasaudara seiman
yang lain mengetahui bahwa Roh Kudus turun
ke atas mereka ketika mendengar orang-orang
tersebut berkata-kata dalam bahasa roh (ayat 46).
Ini merupakan bukti yang menjadi dasar penilaian
mereka. Alkitab tidak berkata bahwa Roh Kudus
turun ke atas mereka kerana seluruh kelompok
menerima Roh Kudus pada saat yang bersamaan.
Dengan demikian, menerima Roh Kudus secara
berkelompok tidak menjadikannya sebagai bukti
yang diharuskan ketika menerima Roh Kudus.
• Tidak benar bahwa orang-orang percaya tidak
pernah menerima Roh Kudus secara pribadi. Paulus
menerima Roh Kudus setelah pertobatannya ketika
ia bersama-sama Ananias (Kis. 9:17).
Berbahasa roh tidak dapat
menyelamatkan seseorang sehingga
hal tersebut tidaklah penting. Kita
tidak boleh memaksa setiap orang
percaya harus berbahasa roh.
• Berbahasa roh merupakan tanda bahwa
seseorang telah menerima Roh Kudus (Kis. 10:4448). Setiap orang yang sungguh-sungguh percaya
kepada Kristus harus menerima Roh Kudus
(yang dibuktikan dengan berbahasa roh) untuk
diselamatkan (Yoh. 3:5; Ef. 1:13-14; 2Tes. 2:13;
Tit. 3:5). Barangsiapa tidak memiliki Roh Kristus
bukan milik Kristus (Rm. 8:9).
• Meskipun kita tidak diselamatkan hanya kerana
berbahasa roh, bahasa roh itu sendiri sangat
penting. Seseorang yang berbahasa roh berbicara
dengan Tuhan dan membangun dirinya sendiri
(1Kor. 14:2, 4). Penyempurnaan ini berasal dari
permohonan Roh Kudus yang diungkapkan dalam
bahasa roh (lihat Rm. 8:26-27).
• Walaupun kita tidak memaksakan bahwa setiap
orang percaya harus mengabarkan injil dengan
bahasa roh, kita menekankan bahwa setiap orang
percaya harus berdoa memohon Roh Kudus,
yang justru membantu kita untuk menyucikan diri
sehingga kita dapat diselamatkan (2Tes. 2:13;
lihat 1Pet. 1:2). Ketika seseorang menerima Roh
Kudus, secara alami mereka akan dapat berdoa
dalam bahasa roh.
Jika berbahasa roh merupakan
suatu tanda keharusan bagi yang
menerima Roh Kudus, setiap orang
percaya harus berbahasa roh agar
dapat diselamatkan. Pengajaran
ini bertentangan dengan Alkitab.
Apakah Anda mengatakan kepada
saya bahwa orang-orang seperti
John Calvin, Martin Luther, Ibu
Teresa, dan Billy Graham tidak
dapat diselamatkan kerana mereka
tidak dapat berbahasa roh?
• Baik Alkitab maupun Gereja Yesus Sejati tidak
pernah memerintahkan siapapun untuk berbahasa
roh agar dapat diselamatkan. Berbahasa roh
merupakan pemberian dari Tuhan, dan bukan
merupakan suatu tindakan yang dilakukan. Kita
tidak dapat memerintahkan seseorang berbahasa
roh untuk menerima keselamatan.
• Tetapi Alkitab dengan jelas menjanjikan bahwa
setiap orang yang percaya dalam injil yang sejati
dan dibaptis akan menerima Roh Kudus (Kis.
2:38,39; Ef. 1:13). Orang percaya juga harus
berdoa dan memohon Roh Kudus (Luk. 11:13).
Dan ketika ia menerima Roh Kudus, ia akan
berbahasa roh.
• Tugas kita adalah memberitakan Injil yang
sempurna sesuai dengan Alkitab. Kita tidak
berada dalam posisi untuk menyimpulkan apakah
seseorang yang tidak pernah mengenal Injil
yang sempurna atau mendengar tentang gereja
sejati akan diselamatkan. Jika kita menyangkal
firman yang ada di dalam Alkitab berdasarkan
7
Q&A
PADA DOKTRIN ALKITABIAH
pengalaman yang dialami orang lain, bahkan
sesungguhnya kita akan melangkah lebih jauh
sampai pada titik kita tidak perlu percaya kepada
Kristus kerana orang baik dalam sejarah yang
tak terhitung jumlahnya telah mati tanpa percaya
kepada Kristus; apakah mereka tidak selamat?
Hal yang terpenting adalah pertanggung-jawaban
secara pribadi. Jika Anda telah mendengar tentang
Injil tetapi menolak untuk menaatinya kerena
orang lain belum pernah mendengarnya atau
menerima pengalaman tersebut, maka Anda tetap
bertanggung jawab secara pribadi kepada Tuhan.
Berbahasa roh merupakan salah
satu karunia rohani dan yang
paling jarang dialami (1Kor.
12:10-11). Selain itu, tidak setiap
orang percaya harus berbahasa
roh (1Kor. 12:30). Jadi berbahasa
roh bukanlah tanda mutlak untuk
menerima Roh Kudus.
• Dalam 1 Korintus 12:10, Paulus mengacu pada
berkata-kata (berkhotbah) dalam bahasa roh,
yang harus diikuti dengan tafsiran (lihat 14:2628). Karunia yang disebutkan dalam perikop ini
adalah untuk membangun gereja. Berbahasa roh
di sini tidak merujuk pada berbahasa roh sewaktu
menerima Roh Kudus, yang tidak perlu ditafsirkan.
• “Apakah semua orang berkata-kata dalam
bahasa roh?” (ayat 30) juga merujuk pada
berkhotbah di dalam bahasa roh kerana
dilanjutkan dengan “Apakah semua menafsirkan?”
Dengan kata lain, tidak setiap orang memiliki
karunia untuk berkhotbah dalam bahasa roh.
• Walaupun tidak setiap orang percaya dapat
berkhotbah dalam bahasa roh untuk membangun
jemaat, setiap orang yang telah menerima Roh
Kudus berkata-kata dalam bahasa roh. Berbahasa
roh merupakan suatu tanda pasti ketika menerima
Roh Kudus. Para rasul telah menerima Roh Kudus
pada hari Pentakosta dan mereka berbahasa roh
(Kis. 2:1-4). Petrus dan murid-murid yang lain
yakin bahwa Kornelius, keluarganya dan temantemannya telah menerima Roh Kudus karena
“mereka telah mendengar mereka berbahasa roh
dan memuliakan Tuhan” (Kis. 10:4447; lihat juga
Kis. 19:6).
8
• Jika Paulus menganggap berbahasa roh tidak
penting, mengapa ia mengucap syukur kepada
Tuhan karena ia berbahasa roh lebih daripada
semua orang percaya? (lihat 1Kor. 14:18).
Dalam bab 2 pada Kisah Para Rasul,
sebanyak 3000 orang dibaptis.
Tetapi kita tidak melihat tanda
apapun tentang berbahasa roh dari
antara mereka. Demikian pula,
Alkitab tidak berkata bahwa orangorang percaya di Samaria berbahasa
roh ketika mereka menerima Roh
Kudus (Kis. 8:14-17).
• Alkitab tidak mencatat bahwa 3000 orang
tersebut menerima Roh Kudus, sehingga Alkitab
tidak perlu mencatat bahwa mereka berbahasa roh.
• Walaupun Alkitab tidak menyebutkan bahwa
orang-orang percaya di Samaria berbahasa roh,
kita dapat menyimpulkan bahwa ada tanda yang
jelas untuk menunjukkan bahwa mereka telah
menerima Roh Kudus, karena “ketika Simon
melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh
kerana rasul-rasul itu menumpangkan tangannya”
(Kis. 8:18; kata yang bercetak miring adalah
penambahan).
• Rasul Petrus tentunya telah mendengar orangorang percaya di Samaria berbahasa roh.
Baginya, berbahasa roh merupakan tanda dari
menerima Roh Kudus (lihat Kis. 10:44-47).
• Meskipun perkataan “bahasa roh” oleh orangorang percaya tidak disebutkan dalam peristiwaperistiwa yang dimaksud, ini tidak dapat dijadikan
sebuah dasar untuk menyimpulkan bahwa mereka
tidak berbahasa roh.
Pada hari Pentakosta, para murid
berbicara dalam bahasa-bahasa
asing yang dapat dimengerti (lihat
Kis. 2:4-11). Tetapi, di gereja
Anda, orang-orang yang berbahasa
roh sama sekali tidak dapat
dimengerti bahkan oleh diri mereka
sendiri.
• “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh,
tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada
Tuhan. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti
bahasanya” (1Kor. 14:2). Berdoa dalam roh,
kecuali jika ditafsirkan, tidak dapat dimengerti.
• Para murid sesungguhnya tidak berbicara
dalam bahasa-bahasa asing. Tetapi Tuhan telah
membuka telinga orang-orang Yahudi sehingga
mereka mendengar para murid berbicara dalam
bahasa mereka sendiri (lihat Kis. 2:8, 11).
• Umumnya jika beberapa orang berbicara dalam
lebih dari dua atau tiga bahasa pada saat yang
bersamaan, tidak seorang pun dapat mengerti
apa yang sedang diucapkan. Namun, pada
hari Pentakosta, sebanyak 120 orang semuanya
berbahasa roh dan orang-orang Yahudi yang
berasal dari kira-kira 15 kelompok bahasa
asing dapat mengerti bahwa mereka “sedang
membicarakan tentang pekerjaan Tuhan yang luar
biasa” dalam bahasa mereka sendiri (Kis. 2:8-11).
• Bahasa roh tidak dapat dimengerti oleh semua
orang dalam kerumunan tersebut. Meskipun
orang-orang Yahudi yang kudus dapat mengerti
bahasa roh yang diucapkan, orang lain
menganggap murid-murid mabuk oleh anggur
(Kis. 2:13). Jika murid-murid sungguh-sungguh
berbicara dalam bahasa asing, lalu mengapa
hanya orang-orang Yahudi yang kudus saja dapat
mengerti apa yang diucapkan? Dan mengapa
orang-orang yang tidak percaya menganggap
mereka sedang mabuk?
• Tuhan ingin menyelamatkan orang-orang
Yahudi yang kudus sehingga membuat mereka
mengerti bahasa roh yang diucapkan, yang
menyatakan keajaiban Tuhan. Hasilnya, banyak
orang menjadi percaya dan dibaptis dalam Kristus
(lihat Kis. 2:37-41). Sebaliknya, para pengejek
tidak dapat mengerti.
Mengakui bahwa umat Kristen
sekarang ini juga dapat berbahasa
roh adalah menambahkan isi Kitab
Suci. Alkitab adalah satu-satunya
autoriti ilahi untuk umat Kristen
zaman sekarang, dan seharusnya
tidak ada intervensi ilahi lainnya
(lihat Wahyu 22:18). Gerejakgereja Perjanjian Baru mungkin
memiliki karunia berbahasa roh.
Tetapi, setelah Alkitab digenapi,
semua bahasa roh dan tanda-tanda
lain berakhir.
• Mengatakan bahwa pekerjaan ilahi telah
berakhir setelah Alkitab digenapi pada dasarnya
mengatakan bahwa semua janji dalam Alkitab
telah berakhir, dan tidak berlaku untuk umat
Kristen zaman sekarang. Pernyataan ini justru
mengurangi isi Kitab Suci.
• Wahyu 22:18 mengacu pada penambahan
ajaran-ajaran atau pengakuan-pengakuan yang
melebihi atau bertentangan dengan Alkitab.
Menerima Roh Kudus merupakan janji di dalam
Alkitab dan tentunya berlaku bagi umat Kristen
sekarang ini.
• Berbahasa roh merupakan bukti dari menerima
Roh Kudus (Kis. 10:44-46; 19:6; 2:4). Jika umat
Kristen sekarang ini tidak diperbolehkan untuk
berbahasa roh, apakah itu berarti bahwa umat
Kristen sekarang ini tidak diperbolehkan untuk
mendapatkan Roh Kudus dalam diri mereka?
• Karunia Roh Kudus diberikan kepada setiap
orang yang percaya kepada Tuhan (Yoh. 7:3839), yang telah dibaptis (Kis. 2:38) dan yang
memohon Roh Kudus (Luk. 11:9-13). Janji ini
bersifat kekal dan tentunya diberikan kepada umat
Kristen sekarang.
• Tuhan Yesus telah berjanji kepada para muridNya, “Kerana itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman.” (Mat. 28:19-20; kata-kata yang
bercetak miring merupakan penambahan).
Penyertaan Tuhan ini mengacu pada kedatangan
Roh Kudus (Yoh. 14:15-20). Dengan kata lain,
selama orang-orang percaya taat pada perintah
Tuhan, maka Roh Kudus akan menyertai gereja
sampai pada akhir zaman. Oleh karena itu, hari
ini, orang-orang percaya di gereja sejati yang
didirikan oleh Roh Kudus juga dapat memohon
dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu.
Dalam 1 Korintus 14 Paulus tidak
menganjurkan orang-orang percaya
berbahasa roh selama kebaktian.
9
Q&A
PADA DOKTRIN ALKITABIAH
Ia menuliskan, “Sebab Tuhan
tidak menghendaki kekacauan,
tetapi damai sejahtera” (1Kor.
14:33). Tetapi beberapa gereja
sekarang ini, yang bertentangan
dengan Alkitab, meminta jemaat
berbahasa roh secara bersamaan
selama kebaktian tanpa ada
penafsiran apapun.
• “Tetapi dalam pertemuan jemaat aku lebih suka
mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti
untuk mengajar orang lain juga, daripada beriburibu kata dengan bahasa roh” (ayat 19). Di sini
Paulus merujuk pada berkhotbah (bernubuat)
dalam bahasa roh, bukan berdoa dalam
bahasa roh. Ketika tidak ada yang menafsirkan,
orang yang berkhotbah itu harus berdiam diri
dan “berkata-kata kepada dirinya sendiri dan
kepada Tuhan” (ayat 28). Kerana itu, Paulus tidak
menganjurkan berkhotbah dalam bahasa roh
tanpa adanya penafsiran tetapi ia tidak pernah
mencegah berdoa dalam bahasa roh selama
kebaktian (lihat 1Kor. 14:39).
• Paulus berkata bahwa, “Sebab Tuhan
tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai
sejahtera” kerana sewaktu berkebaktian di
Korintus, para jemaat akan berkhotbah dalam
bahasa roh bahkan ketika tidak ada orang yang
menafsirkannya dan banyak orang melakukan hal
demikian pada saat yang bersamaan (lihat ayat
27-30). Semua ini menimbulkan kekacauan dan
ketidaktertiban.
• Berdoa dalam bahasa roh ditujukan kepada
Tuhan dan tidak perlu penafsiran (ayat 2).
Ketika setiap orang berdoa dalam bahasa roh
selama kebaktian, tidak ada kekacauan atau
ketidaktertiban. Sebaliknya, semangat persatuan
dapat dirasakan.
Jika seseorang harus menerima
Roh Kudus selain harus dibaptis
sebagai syarat agar diselamatkan,
maka apakah orang-orang percaya
yang telah dibaptis dan meninggal
sebelum mereka dapat berbahasa
roh akan selamat? Bagaimana
dengan bayi-bayi yang telah
10
dibaptis dan meninggal? Mereka
bahkan tidak dapat berdoa, apalagi
berbahasa roh.
• Janji tentang Roh Kudus untuk orang-orang
yang telah dibaptis juga diberikan kepada anakanak (Kis. 2:38-39). Tentu saja bayi termasuk
dalam penggolongan anak-anak. Dengan
demikian, bayi-bayi, atau anak-anak pada
umumnya, tidak hanya dapat dibaptis tetapi
mereka juga dapat menerima Roh Kudus.
• Kerana menerima Roh Kudus sangatlah penting
bagi keselamatan, maka Tuhan akan memberikan
Roh Kudus kepada mereka yang telah dibaptis
sebelum mereka meninggal dunia. Terdapat jemaatjemaat di Gereja Yesus Sejati yang menerima Roh
Kudus sesaat sebelum mereka meninggal (mereka
berbahasa roh sewaktu berdoa).
• Berbahasa roh dapat membantu kita
membedakan apakah seseorang telah menerima
Roh Kudus atau belum. Tetapi bayi-bayi atau
orang dewasa yang menerima Roh Kudus sesaat
sebelum mereka meninggal mungkin tidak
memiliki kesempatan untuk berbahasa roh.
Namun, mereka telah menerima Roh Kudus pada
saat itu, betapa pun singkat waktunya.
• Apakah bayi-bayi yang tidak dapat “mengaku
dengan mulut mereka bahwa Yesus adalah Tuhan”
dapat diselamatkan? Jika jawabannya ya, lalu
apakah itu bererti bahwa kita tidak perlu mengaku
dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan?
Kita seharusnya tidak menggunakan pengecualian
dari orang-orang percaya yang terhalang oleh
situasi dan kondisi untuk berbahasa roh dan
kemudian menyimpulkan bahwa berbahasa roh
itu tidak perlu. Pengecualian bukanlah peraturan.
Mereka yang tidak berada pada kondisi yang
demikian harus tetap berdoa memohon Roh
Kudus. Ketika Roh Kudus turun ke atas mereka,
mereka akan berbahasa roh.
Roma 8:9 menyatakan bahwa
orang-orang yang tidak memiliki
Roh Kristus bukan milik Kristus.
Bagaimana dengan orang-orang
yang telah dibaptis dalam Kristus
tetapi belum menerima Roh Kudus?
Apakah mereka bukan milik Kristus?
• Orang-orang yang telah dibaptis dalam Kristus
tentu saja milik Kristus (Gal 3:27-29).
• Sejauh pandangan keselamatan Tuhan,
menerima baptisan dan Roh Kudus merupakan
dua sisi dari mata wang yang sama. Janji tentang
Roh Kudus telah diberikan kepada setiap orang
yang menerima anugerah Tuhan melalui baptisan
(Kis. 2:38-39). Orang-orang percaya yang
telah dibaptis adalah milik Kristus, walaupun
mereka mungkin belum menerima Roh Kudus.
Melalui iman, mereka telah menerima Kristus dan
baptisan-Nya, dan janji tentang Roh Kudus telah
menjadi milik mereka. Pada saatnya, mereka akan
menerima janji itu.
• Roma 8:9 tidak seharusnya diaplikasikan pada
orang-orang percaya yang telah dibaptis. Tetapi
orang-orang yang tidak percaya pada Kristus
dan umat Kristen yang tidak mencari Roh Kudus
yang dijanjikan itu harus menerima ayat ini
sebagai peringatan.
Tuhan Yesus dengan tegas
memperingatkan kita untuk tidak
mengulang perkataan yang sama
dalam doa (Mat 6:7). Tetapi
beberapa orang mengajarkan
orang lain untuk berdoa memohon
Roh Kudus dengan mengucapkan
“Haleluya” berulang-ulang.
• Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berdoa dari
dalam hati, kerana Tuhan tidak akan terpengaruh
dengan pengulangan kata yang panjang dan
tidak bermakna (lihat maksud dari ayat 5-6,8).
Tetapi ini bukan untuk memberitahukan bahwa kita
tidak boleh menaikkan doa yang panjang atau
berdoa untuk tujuan tertentu dengan perkataan
yang sama. Tuhan Yesus mengulangi hal yang
sama ketika dia berdoa sebanyak tiga kali di
Taman Getsemani (Mat 26:44); Dia juga berdoa
sepanjang malam (Luk 6:12).
• “Haleluya” berarti “puji TUHAN.” Kalimat ini
ditemukan di seluruh kitab Mazmur (lihat Mzm.
104-106; 111-118; 135; 146-150) dan bahkan
dalam penglihatan tentang ibadah surgawi (Why
19:1-6). Mengucapkan “Haleluya” sepenuhnya
berdasarkan pada Alkitab dan merupakan cara
terbaik untuk berdoa karena Tuhan layak untuk
menerima pujian kita. Dan seseorang juga harus
berdoa dari dalam hati sementara ia memuji
Tuhan dengan perkataannya.
• Di dalam Gereja Yesus Sejati, jemaat dengan
jumlah yang tak terhitung telah menerima Roh
Kudus dengan mengucapkan “Haleluya” berulangulang dan berdoa dengan sungguh-sungguh.
Dapatkah saya menerima roh jahat
ketika saya berdoa memohon Roh
Kudus?
• Orang yang sungguh-sungguh merindukan
Roh Kudus harus menerima gereja sejati—
tubuh Kristus, yang didirikan oleh Roh Kudus.
Barangsiapa yang ingin menerima Roh Kudus
harus menaati injil sejati yang diajarkan oleh
gereja dan berdoa dengan cara yang diajarkan
gereja tersebut. Orang-orang percaya di Samaria
(Kis 8:14-17), Paulus (Kis 9:3-17), Kornelius
beserta keluarga dan teman-temannya (Kis 10:18, 44-46), dan para murid di Efesus (Kis 19:17) menerima Roh Kudus hanya ketika mereka
berhubungan dan menaati muridmurid Tuhan.
Demikian pula, orang-orang yang rindu untuk
dibaptis oleh Roh Kudus harus mencari gereja
sejati dan menerima injil sejati.
• Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (Yoh.
14:15-17). Seseorang harus percaya dan taat
pada kebenaran untuk menerima Roh Kudus
(Yoh. 14:15-16,21,23; Kis 5:32). Mereka
yang menolak kebenaran atau menolak untuk
menerima gereja sejati yang memberitakan
kebenaran memungkinkan untuk menerima roh
jahat bahkan ketika mereka berdoa memohon
Roh Kudus.
Ketika seseorang berdoa dengan motivasi yang
keliru atau dengan hati tanpa pertobatan,
maka dia akan memberikan ruang bagi roh-roh
jahat untuk bekerja. Tetapi barangsiapa yang
menerima kebenaran, mengikuti cara berdoa
yang diajarkan oleh gereja sejati, dan berdoa
dengan sungguhsungguh memohon Roh Kudus,
ia tidak akan menerima roh jahat. Bapa Surgawi
tidak akan mengizinkan roh jahat merasuki orangorang yang dengan sungguh-sungguh memohon
kepada-Nya (Luk. 11:11-13).
11
PADA MASA YANG SESUAI
D
alam kehidupan ini, kita sentiasa
berusaha untuk melaksanakan
sesuatu pada waktu yang sesuai.
Pada saat kita dilahirkan –
• Ibubapa ingin melahirkan kita
pada masa yang sesuai. Adakah
mereka sudah bersedia untuk memulakan sebuah
keluarga? Adakah wang mencukupi? Adakah anak
ini akan tumbuh dengan baik? Semua kemusykilan
ini akan lenyap bila mereka mendapat pandangan
pertama terhadap anak yang baru dilahirkan itu –
anak yang paling comel di dunia ini.
• Seterusnya persekolahan; membuat pilihan
untuk sekolah yang sesuai, masa yang
sesuai untuk mendaftar nama; dan banyak
lagi keputusan lain yang perlu di buat demi
mendaftarkan nama di sekolah.
• Masa berlalu dengan cepat sekali dan apa
yang berlaku seterusnya seolah-olah kabur
sahaja. Dari fasa merangkak ke fasa membesar
serta mengharungi kepedihan ketumbesaran.
Sekolah, tuisyen yang tak berkesudahan dan kolej.
Akhir sekali kita sampai ke suatu tahap di mana
ibubapa kita boleh mengimbas dan berkata,
“Kamu dah besar!”
12
• Sebaliknya ibubapa kita dah menjadi lebih tua,
dengan rambut beruban, mata yang kabur dan kulit
berkedut akibat dari pemusnahan masa. Namun
bagi kita, hidup baru di ambang permulaan.
• Masalah kita juga baru saja nak bermula;
kerjaya, kereta serta sebuah tempat yang kita
ingin memiliki, iaitu “rumah” kita. Semua ini
kelihatan seperti mimpi yang mustahil dengan gaji
sekarang yang tidak lagi membolehkan kita beli
sebuah rumah yang memuaskan. Rumah yang
mampu beli telah habis dijual berpuluh-puluh
tahun dahulu! Masa ialah segala-galanya tetapi
malang sekali kita dah terlalu lambat!
• Dalam hal mencari pasangan hidup, kita
berjumpa dengan ramai orang dari jantina
berlainan. Kita mahu bertemu dengan pasangan
yang betul pada masa yang sesuai dan dalam
keadaan yang baik.
• Dalam hidup kita, ia penting untuk melakukan
perkara yang betul tetapi apa yang lebih penting
ialah untuk melakukannya pada masa yang
sesuai. Keperibadian kita yang terbentuk ialah
hasil yang kita lakukan atau tidak lakukan pada
dinihari. Idaman kita ialah dengan usaha yang
paling minima, kita dapat mencapai keputusan
serta ganjaran yang terbaik; mungkin yang dapat
berpadu dengan segala yang sedang terjadi
dalam hidup kita.
bererti antara sukacita abadi atau hukuman kekal,
bukankah kita harus tumpukan keputusan kita
untuk membuat rancangan demi akhirat kita?
HADIAH KEHIDUPAN
Cuba bayangkan, sekiranya hari ini kita
menghadapi hukuman maut dengan gelung
jerat mantap dileher kita dan algojo tiba-tiba
memberitahu kita “Anda bebas sekarang”.
Apakah reaksi kita? Bukankah kita akan merasa
sangsi? Apakah muslihatnya?
RANCANGAN UNTUK HIDUP DI
AKHIRAT
Dalam hidup kita, kita seringkali berhadapan
dengan pilihan yang bertentangan:• Adakah kita memilih untuk bercuti atau
menghadiri kebaktian kebangunan rohani?
• Adakah kita memilih untuk mengorbankan
masa kita untuk melayani dalam gereja atau
menggunakan masa tersebut untuk diri serta
keluarga?
• Adakah kita memberi penekanan kepada
pendidikan formal anak-anak kita atau kepada
pendidikan agama?
• Adakah kita memberi persembahan persepuluhan
atau simpan wang untuk hari hujan nanti?
“Kerana waktu kita
masih lemah, Kristus
telah mati untuk kita
orang-orang durhaka
pada waktu yang
ditentukan oleh Tuhan.”
(Rom 5:6)
Perkara ini sememang terjadi dalam hidup
benar. Yesus Kristus telah mati untuk kita pada
masa yang sesuai. Walaupun Dia adalah Tuhan
dan kita orang berdosa yang telah dijatuhkan
hukuman mati demi dosa kita, namun Dia
telah mengorbankan nyawaNya untuk kita.
Pengorbanan yang muktamad supaya kita tidak
akan menjalani hukuman maut kekal. Alkitab
memberi penekanan bahawa ia adalah masa
yang sesuai; waktu kita masih lemah. Kristus
telah mati untuk kita ketika kita tiada apa untuk
memberi kepadaNya. Kristus tidak menerima
apa-apa untuk pengorbanan muktamadNya.
Bagi Tuhan, segala sesuatu terjadi ada tujuannya
dan Dia telah menentukan semuanya berjalan
mengikut rancanganNya.
Sekiranya Kristus telah mati untuk kita supaya kita
memperolehi hidup kekal, membuat keputusan
yang berkaitan dengan hidup akhirat menjadi
lebih kritikal. Malangnya, kita sentiasa menjalani
hidup mengikut masa yang ada. Rancangan
kita sentiasa berdasarkan apa yang sementara
dan apa yang kita dapat lihat. Sekiranya akhirat
Pada akhirnya siapa yang mendapat manfaat
sekiranya pilihan dibuat demi Tuhan?
• Bukan Tuhan yang mendapat manfaat sekiranya
kita melepaskan peluang untuk bercuti demi
menghadiri Kebaktian Kebangunan Rohani; ia
adalah demi kebangkitan rohani kita.
• Bila kita melayani Tuhan, ia untuk mengukuhkan
lagi penyelamatan kita.
• Bila kita mengutamakan pendidikan agama dari
pendidikan formal, kita sedang membentukkan
keperibadian yang betul demi mengukuhkan
penyelamatan anak-anak kita. Kita bukannya
menyokong bahawa pendidikan formal diabaikan
tetapi budi pekerti harus dibentukkan sebelum
ilmu ditimba.
• Bila kita memberi persembahan persepuluhan,
persembahan kita satu-satunya ujian yang Tuhan
izinkan kita mengujiNya supaya kita dapat melihat
bagaimana Tuhan akan membalas dengan berkat
yang berkelimpahan.
Ia sama dengan segala apa yang kita lakukan
untuk hidup rohani kita. Ia kelihatan seperti
pengorbanan besar bagi kita. Akan tetapi Tuhan
tidak akan mendapat apa-apa manfaat dari
tindakan kita. Tuhan sedang memerhati setiap
perbuatan kita dan akan memberi ganjaran
13
berdasarkan apa yang kita lakukan.
• Setiap fikiran yang kita lakukan demiNya
• Setiap perbuatan benar kita
• Setiap pemberian persembahan kita
• Setiap minit kita luangkan untuk berdoa serta
membaca Alkitab
• Setiap perkataan yang kita gunakan untuk
menginjil serta kata-kata baik yang kita ucapkan
• Setiap saat yang kita habiskan dengan sukacita
tanpa merungut bila membuat pembersihan
dalam gereja sungguhpun membersihkan tandas!
di padang tidak berbuah bagimu, firman Tuhan
semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut
kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi
negeri kesukaan, firman Tuhan semesta alam.
• Memberitakan Injil Penyelamatan (Mt 28: 19-20)
Kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
sentiasa sampai kepada akhir zaman.
Tuhan sedang mengawasi. Kita telah dipanggil
oleh Tuhan. Pada Hari Penghakiman, setiap
perbuatan dan perkataan yang telah dirakamkan
akan didedahkan. Kita akan diganjarkan dan
dihukumi mengikut apa yang pernah kita lakukan
dalam hidup kita (Why 20:12)
BILAKAH MASA YANG SESUAI
UNTUK BERTINDAK?
Saudara-saudara Yesus pernah pergi kepadaNya
dan memberitahuNya bahawa sekiranya Ia
mahukan diriNya dikenali, Ia seharusnya
tinggalkan Galilea dan pergi ke Yudea. Yesus
berkata kepada mereka, “WaktuKu belum tiba,
tetapi bagi kamu selalu ada waktu” (Yoh 7:6)
APAKAH PERKARA BETUL YANG
HARUS DILAKUKAN?
Alkitab mengajar kita supaya melakukan
perkara-perkara yang betul terutamanya perkaraperkara yang:• Betul di mata Tuhan – Contohnya berdoa untuk
orang yang sakit, untuk hikmat, serta kekuatan
untuk melakukan kehendak Tuhan
• Telah dijanjikan kepada kita – Berdoa dengan
keperluan mendesak untuk Roh Kudus (Lk 11:8)
• Tanggungjawab kita sebagai umat Kristian
• Menghadiri kebaktian gereja (Ibr 19: 24 – 25 )
25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuanpertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan
oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya
menjelang hari Tuhan yang mendekat
• Memberi wang persembahan (Mal 3: 10-12)
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu
ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
persediaan makanan di rumah Ku dan ujilah Aku
firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagi mu tingkap-tingkap langit
dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu
belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya
hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur
14
2 Kor 6:2 Sebab Tuhan berfirman: “Pada waktu
Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau,
dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan
menolong engkau.” Sesungguhnya waktu ini
adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari
ini adalah hari penyelamatan itu. Kedua-dua ayat
ini memberitahu kita bahawa ia penting untuk
kita bertindak sekarang. Hari penyelamatan telah
tiba. Masa kian menjadi singkat dan kita hanya
mempunyai hidup ini untuk melakukannya. Ia
sememangnya penting bagi kita untuk membuat
keputusan yang betul sementara kita masih hidup
untuk memperolehi hidup kekal di syurga.
Akhir sekali, marilah kita mempersembahkan
tubuh kita sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan;
itu adalah ibadah kita yang sejati. Janganlah
kita menjadi serupa dengn dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budi kita sehingga
kita dapat membezakan manakah kehendak
Tuhan: apa yang baik, yang berkenan kepada
Tuhan dan yang sempurna. (Rom 12:1 – 2)
Segala Kepujian dan Kemuliaan diberi kepada
Tuhan.
KEPUTUSAN YANG SALAH
K
ita membuat banyak keputusan
dalam kehidupan seharian kita dan
sesetengah keputusan yang kita
buat memberi impak yang besar
kepada masa depan kita. Marilah
kita mengkaji mengenai empat tokoh
dalam Alkitab, tentang keputusan yang dibuat
oleh mereka telah membawa akibat padah
yang telah menjejaskan kehidupan mereka serta
keturunan mereka.
1. Hawa
Tuhan memberi perintah kepada Adam dan Hawa
supaya jangan makan buah dari pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat, sebab sekiranya
mereka makan buah tersebut, mereka pasti akan
mati. Akan tetapi, ular telah mencobai Hawa dan
memberitahunya bahawa dia tidak akan mati tetapi
akan menjadi seperti Tuhan, tahu membezakan
yang baik dan yang jahat. Bila Hawa melihat
bahawa buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati
kerana memberi pengertian, dia pun mengambil
buah tersebut dan memakannya. Hawa juga
mempengaruhi Adam untuk memakan buah tersebut.
Tindakan mereka telah membuat mereka mengingkari
perintah yang diberi Tuhan dan akibat dari
keingkaran mereka, dosa telah memasuki dunia.
Akibat keingkaran mereka ialah hukuman mati
kerana Tuhan telah berfirman, “Pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati.” Perbuatan ini
bukan sahaja menjejaskan Adam dan Hawa tetapi
keturunan-keturunan umat manusia (Kej 3: 1 – 19).
Sebagai manusia, apakah yang boleh kita berikan
kepada Tuhan yang telah mencipta segala-galanya?
Apakah korban yang boleh kita persembahkan yang
layak untuk diterima Tuhan? 1Sam 15:22, nabi
Samuel memberitahu Raja Saul, “Apakah Tuhan
itu berkenan kepada korban bakaran dan korban
sembelihan sama seperti kepada mendengarkan
suara Tuhan? Sesungguhnya, mendengarkan lebih
baik dari pada korban sembelihan memperhatikan
lebih baik daripada lemak domba-domba jantan.”
Malangnya, Raja Saul tidak mematuhi arahan Tuhan
iaitu untuk memusnahkan semua orang-orang
Amalek. Dia telah menyelamatkan nyawa raja
Amalek serta kambing domba dan lembu-lembu
yang terbaik. Apabila nabi Samuel menegurnya,
dia memberi alasan bahawa kambing domba
serta lembu-lembu tersebut dikhususkan untuk
mempersembahkan korban kepada Tuhan. Adakah
itu apa yang Tuhan mahu?
Apa yang Tuhan mahu ialah ketaatan
yang sepenuhnya lebih dari korban
sembelihan
Perbuatan dosa Hawa dan Adam kelihatan remeh.
“Apa salahnya memakan buah?” Ia salah kerana
telah mengingkari perintah yang diarahkan oleh
Tuhan dan hukumannya ialah maut. Malangnya,
Hawa dan Adam memandang ringan terhadap
perintah Tuhan. Apabila mereka sedar tentang
betapa serius kesalahan mereka, ia sudah terlalu
lambat. Dalam hidup kita, kita juga menghadapai
keadaan di mana kita tahu ia merupakan perbuatan
yang salah di mata Tuhan. Namun manusia
menginginkan yang terbaik, jadi, kita pun ketepikan
batasan yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Apabila
kita berlaku demikian, hati nurani kita akan tertusuk
dan inilah masanya untuk kita merenung dan
menyelidiki diri. Perkara terpenting yang harus kita
ingati ialah kita haruslah patuh kepada perintah
Tuhan kerana inilah keperluan paling minima yang
telah ditetapkan oleh Tuhan.
2. Abraham (dikenali sebagai Abram sebelum
Tuhan tukarkan namanya kepda Abraham)
Abraham ialah orang yang takut akan Tuhan. Tuhan
menyuruh Abraham tinggalkan negerinya, sanaksaudaranya dan juga rumah bapanya dan pergi ke
negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya.
Abraham mematuhi perintah Tuhan dan telah keluar
15
dari keselesaan kampung halamannya dan pergi ke
tempat yang Tuhan mahu dia tujui. Setiap tempat
yang dia pergi, dia akan mendirikan mezbah untuk
menyembah Tuhan dan patuh kepada Tuhan (Kej
12: 1 – 9). Akan tetapi, Abraham telah membuat
satu keputusan yang tidak menurut kehendak Tuhan.
Dia telah membuat keputusan untuk pergi ke Mesir
apabila berlakunya kebuluran di tempat yang dia
duduki. Apakah akibat dari keputusan tersebut?
Kej 12: 10 – 20 Abraham tahu bahawa Mesir
ialah tempat yang penuh dengan kejahatan. Dia
mengarahkan isterinya, Sara (dahulu dikenali sebagai
Sarai) supaya membohong bahawa dia ialah adik
perempuannya dan bukan isterinya. Ini kerana Sara
seorang yang sangat cantik dan Abraham takut orang
Mesir akan membunuhnya untuk mendapatkan Sara.
Bila pegawai-pegawai Mesir melihat kecantikan Sara
dan memujinya di depan Firaun, dia telah membawa
Sara ke istananya untuk dijadikan isterinya. Tuhan
campur tangan lalu menimpakan tulah yang dahsyat
kepada Firaun serta seisi istananya kerana isteri
Abraham. Firaun kembalikan Sara kepada Abraham
dengan selamatnya dan menyuruh mereka pergi dari
Mesir. Ia memang bukan kehendak Tuhan untuk
Abraham pergi ke Mesir. Walaupun terjadi kebuluran,
tetapi Tuhan masih memberkatinya dan dia telah
menjadi kaya-raya dan memiliki banyak binatangbinatang ternakan, perak dan emas. Dia berserta ahli
keluarganya tidak mati kelaparan tetapi bertambah
makmur kerana berkat Tuhan (Kej 13: 1 – 2)
Dalam kehidupan seharian kita, kita seringkali
menghadapi keadaan di mana sesuatu pilihan
yang kelihatan baik di mata manusia telah muncul
de depan kita. Bila berhadapan dengan keadaan
demikian, kita haruslah berdoa dan bertanya,
“Adakah ini kehendak Tuhan?” Tuhan mengasihi
kita tetapi Ia tidak akan menghalang kita dari
membuat keputusan yang jahat. Sebagai contoh,
Tuhan tidak menghalang Raja Daud dari berzinah
dengan Batsyeba. Bila kita berfikir sesuatu keputusan
yang dibuat mungkin salah di mata Tuhan, kita
haruslah berhenti dan berdoa. Bila kita berada
dalam keraguan, janganlah kia teruskan tetapi perlu
menyelidiki perbuatan kita untuk memastikan segala
sesuatu yang dilakukan adalah menurut kehendak
serta perintah Tuhan.
3. Lot
Lot ialah anak saudara Abraham yang diberkati
Tuhan. Bila tanah yang mereka duduki tidak dapat
menampung ternakan serta hartamilik mereka,
maka perkelahian pun terjadi di antara para
gembala Lot dan para gembala Abraham. Mereka
perlu berpisah. Abraham memberi Lot peluang
membuat pilihan dahulu untuk tempat yang dia
mahu tujui (Kej 13: 2 – 8)
Apa yang dilakukan oleh Lot?
Lot membuat keputusan dengan pantas dan tegas.
Lot melihat seluruh lembah Yordan subur dan
16
mempunyai banyak air. Dia tidak peduli bahawa
lembah ini berdekatan dengan kota Sodom dan
Gomora di mana penduduk-penduduk di sana
sangat jahat dan banyak berdosa terhadap Tuhan.
Alkitab memberitahu kita bahawa selepas seketika,
Lot memindahkan kemahnya semakin berdekatan
dengan tempat-tempat yang jahat ini dan akhirnya
dia menetap di Sodom (Kej 13: 10 – 12). Apabila
Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora, hanya
Lot bersama dua orang anak perempuannya yang
dapat melarikan diri. Akan tetapi kejahatan Sodom
telah mempengaruhi kedua-dua anak perempuan
Lot yang tidak dapat membezakan antara yang salah
dan betul dari sisi moral. Mereka membuat bapa
mereka mabuk dan akhirnya kedua-duanya telah
melakukan perbuatan sumbang mahram dengan
bapa mereka. Mereka telah melahirkan dua orang
anak lelaki dan keturunan mereka ialah orang Amon
dan Moab.
Dalam kes Lot, apa pula kesalahan
besar yang dilakukannya?
Lot telah membuat keputusan yang salah kerana
pilihannya berdasarkan ketamakan dan bukannya
nilai-nilai Tuhan. Pada hakikatnya, Abraham ialah
pakciknya dan sejak kematian bapa Lot, pakciknya
telah menjaganya. Dia seharusnya membiarkan
pakciknya membuat pilihan terlebih dahulu.
Ketamakan untuk mendapatkan yang terbaik telah
mengatasi hati nuraninya untuk melakukan apa yang
betul. Dia juga gagal melihat perbuatan-perbuatan
jahat yang berleluasa dalam kota-kota Sodom dan
Gomora serta gagal memupuk nilai-nilai murni
yang betul kepada keluarganya. Akhirnya ini telah
mendatangkan pembinasaan kepada hartamiliknya,
isterinya juga meninggal dunia dan keturunannya
telah menjadi bangsa yang terkutuk.
Seorang saudari telah berkongsi tentang
ketumbuhan anak lelakinya. Bila anaknya masih
muda, dia pastikan anak ini menumpukan
perhatiannya pada pelajaran supaya dia boleh
memasuki sekolah yang terbaik, menerima tuisyen
yang terbaik serta memasuki universiti yang terbaik.
Sepanjang pertumbuhan anaknya itu, bila pilihan
perlu dibuat di antara pengajian dan Tuhan; antara
gereja atau tuisyen; antara Pendidikan Agama,
Kem Alkitab atau kursus teologi, pendidikan selalu
diutamakan. Usahanya akhirnya telah berjaya dan
anaknya pun telah menjadi graduan tetapi dia
berkesal atas perbuatannya serta tidak mendengar
nasihat dari pemimpin-pemimpin gereja. Meskipun
anaknya telah memperolehi kerjaya yang baik
namun dia bertanya saudari ini, “Siapa itu Tuhan?”
Saudari ini telah mengabaikan satu pelajaran yang
paling mustahak sekali yang berkaitan dengan hidup
kekal. Segala usahanya telah membuat anaknya
menjadi seorang yang tidak memiliki Tuhan. Biarlah
ini menjadi pedoman bagi kita sekalian.
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada
di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka
kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab
semua yang ada di dalam dunia, iaitu keinginan
daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya,
tetapi orang yang melakukan kehendak Tuhan tetap
hidup selama-lamanya.” (1Yoh 2:15 – 17)
4. Esau
Sejarah akan sentiasa mengingati Esau sebagai orang
yang kehilangan hak kesulungannya disebabkan
oleh semangkuk masakan kacang merah. Apakah itu
hak kesulungan? Hak kesulungan ialah hak istimewa
serta manfaat yang dimiliki oleh anak lelaki yang
sulung, di mana ia akan menerima dua kali ganda
harta serta berkat ibubapanya. Hak kesulungan ini
merupakan sesatu yang tidak ketara dan ia hanya
merupakan suatu janji sahaja. Esau memberitahu
Yakub bahawa dia sangat letih dan pada saat
kelelahan serta kelaparannya, dia tidak menghargai
hak kesulungannya. Sebenarnya, Alkitab menyatakan
bahawa Esau memandang ringan terhadap hak
kesulungannya (Kej 25: 29 – 34)
Adakah Esau menganggap hak kesulungannya
sebagai suatu yang tidak bernilai? Tidak! Esau
sentiasa mengingati bahawa dia telah tertipu
dalam hal hak kesulungan. Walaupun dia berkesal
tetapi ia sudah terlambat (Kej 27: 36). Pada saat
kelemahannya, dia menganggap kehidupannya di
dunia ini lebih penting daripada janji tentang berkat
yang akan diterima sebagai anak sulung.
Apakah yang kita dapat perolehi dari pengajaran
ini? Dalam kehidupan kita, apakah yang lebih
penting? Adakah kita memilih kehidupan di dunia ini
atau janji Tuhan bahawa kita akan menjadi anakanakNya? Seandainya kita perlu membuat pilihan
di antara kehilangan segala-sesuatu di dunia ini
atau kehilangan hak sulung kita sebangai anak
Tuhan , apakah pilihan kita? Membuat keputusan
ketika dihadapi pilihan seringkali berlaku. Ia terjadi
bila kita memilih pasangan yang betul, dalam
kerjaya kita, tempat-tempat yang kita hendak
kunjungi, cara-cara mendidik anak-anak kita, dalam
perbuatan kita bila tiada orang memerhatikan,
cara kita menggunakan masa lapang kita, cara kita
menggunakan wang kita dan sebagainya.
Dalam setiap situasi, adakah kita memilih untuk
menghargai status kita sebagai anak-anak Tuhan
lebih dari segala-galanya?
KESIMPULAN
Apakah prinsip yang telah kita pelajari dari pelbagai
tokoh dalam Perjanjian Lama?
• Dari Hawa
Keputusan yang dibuat tidak boleh melanggar
perintah yang diberi secara langsung oleh Tuhan. Kita
haruslah memohon pimpinan Tuhan dalam keraguan.
Tuhan memberikan Roh Kudus untuk memimpin
kita. Sekiranya kita mematuhi pimpinan Tuhan dan
menurut perintahNya dengan sepenuhnya dan
dengan segenap hati kita, Tuhan akan memberikan
lebih banyak berkat lagi
• Dari Abraham
Kita harus memohon panduan Tuhan dalam setiap
perkara yang dilakukan, khasnya perkara-perkara
yang akan mengubahkan kehidupan kita. Walaupun
Abraham selalu mendirikan mezbah dan menyembah
Tuhan di mana sahaja dia pergi, namun bila dia
membuat keputusan untuk pergi ke Mesir, dia tidak
memohon pimpinan dari Tuhan. Satu kesalahan yang
dilakukan membawa kepada lebih banyak kesalahan
dan akhirnya dia telah menyuruh isterinya untuk
berbohong. Penipuan ini nyaris-nyaris membuat Sara
menjadi isteri Firaun. Kiranya bukan kerana kasih
karunia Tuhan, perbuatannya ini hampir-hampir
memecahbelahkan keluarganya. Ini mengajar kita
bahawa walau betapa baiknya kita sebagai seorang
Kristian atau kita masih merupakan seorang Kristian
yang baik buat masa kini, kita sekadar manusia
sahaja dan boleh membuat kesilapan. Kita harus
mencari kehendak Tuhan sebelum kita membuat
keputusan yang akan mengubahkan kehidupan kita.
Keputusan yang baik tidak akan memimpin kita ke
situasi yang penuh dengan kejahatan di mana kita
perlu berbohong atau melakukan perkara yang tidak
berkenan kepada Tuhan.
• Dari Lot
Keputusan yang dibuat dari keinginan untuk
mendapatkan kebendaan duniawi ini dan tidak
mengambil berat tentang perkara-perkara Tuhan
bukanlah keputusan yang baik. Keputusan yang
dibuat demi keinginan daging, keinginan mata serta
keangkuhan hidup akhirnya akan membawa kita ke
kebinasaan.
• Dari Esau
Walau apapun yang terjadi dalam kehidupan kita,
janganlah kita sekali-kali lupakan tentang hak
kesulungan kita. Kita semua memiliki hak kesulungan
sebagai anak Tuhan. Jangan menukarkan hak
kesulungan kita untuk benda-bend duniawi. Esau
kelihatan kurang bijak semasa menyerahkan hak
kesulungannya demi semangkuk masakan kacang
merah. Dalam kehidupan kita, mungkin juga kita
kehilangan hak kesulungan demi perkara-perkara
kecil. Satan jarang muncul di depan kita dan
menawarkan dunia ini untuk mendapatkan hak
kesulungan kita. Seringkali kita kehilangan hak
kesulungan ini kerana perkara-perkara yang remeh.
Ia bermula dari keangkuhan yang mungkin kita miliki,
lepas itu kita juga memiliki sedikit kemarahan dan
seterusnya ia membuat kita bercakap sebarangan
dan bila sudah terlanjur, kita akan lupa bahawa kita
adalah umat Kristian. Pernahkah kita mengalami
semua situasi ini? Ingatlah status kita sebagai anakanak Tuhan. Tiada perkara yang boleh memisahkan
kita dari kasih Tuhan dan berpautlah kepada hak
kesulungan kita sehingga janji Tuhan digenapi.
17
RENUNGAN TERHADAP
OLEH SIS JENNY SAITO
HIDUP KEIMANAN SAYA
H
ari ini saya ingin berkongsi
dengan kalian mengenai
peringkat-peringkat yang
berbeza dalam hidup keimanan
saya. Ia dibahagikan kepada
tiga peringkat: 1) sebelum saya
menemui Gereja Yesus Benar; 2) ketika saya
melangkah masuk ke Gereja Yesus Benar dan
3) selepas saya percaya dalam Gereja Yesus
Benar. Di setiap peringkat yang berbeza, saya
telah menikmati belaian kasih serta disayangi
dalam cara yang berlainan, dan di sini saya
ingin merenung kembali serta berkongsi dengan
kalian apa yang telah saya pelajari. Sebelum
menemui Gereja Yesus Benar, saya bernasib baik
kerana mempunyai ramai kawan-kawan yang
menceritakan tentang Tuhan serta menabur benih
agama Kristian di dalam hati saya.
Ingatan paling awal tentang agama Kristian
ialah ketika di zaman sekolah rendah. Tahun
demi tahun, saya mempunyai seorang kawan
yang selalu menjemput saya ke gerejanya untuk
acara khas semasa perayaan Krismas namun
saya tak pernah menghadiri sekalipun. Apabila
saya berumur 16 tahun, saya telah pergi ke
Singapura untuk meneruskan persekolahan saya
selama dua tahun. Saya menginap di Asrama
18
Sekolah Presbyterian dan kebanyakan kawankawan saya di asrama beragama Kristian dan
mereka juga menjemput saya ke gereja-gereja
mereka. Saya pernah mengunjungi gereja
pelbagai aliran seperti Methodist, Katolik,
Protestan dan sebagainya. Selepas itu, saya
telah pergi ke UK untuk melanjutkan pelajaran.
Sewaktu saya di universiti, salah seorang rakan
sekursus saya telah mengajak saya ke Gereja
Yesus Benar dan itulah kali pertama saya
melangkah masuk ke Gereja Yesus Benar.
Bila mengimbas kembali, saya sangat bersyukur
kerana ramai kawan-kawan saya telah berusaha
memperkenalkan Tuhan kepada saya. Kawankawan saya sedang menabur benih di dalam hati
saya. Untuk kawan di sekolah rendah yang tidak
pernah saya menerima pelawaan jemputannya,
mungkin dia menganggap dirinya sebagai suatu
kegagalan kerana pelawaannya tak pernah
diterima, namun sehingga hari ini, saya masih
ingat jemputannya yang ikhlas dan walaupun
saya berminat untuk menghadiri tetapi keadaan
pada masa itu tidak mengizinkan, kerana ahli
keluarga saya bukan Kristian dan mereka juga
tidak membenarkan saya menghadiri. Bagi
saya, jemputannya bukan suatu kesia-siaan
memandangkan saya masih mengingatinya
sehingga hari ini dan sejak itu, saya boleh
merasai benih Kristus telah disemai dalam
diri saya. Ia membantu saya supaya mudah
menerima ajaran agama Kristian pada masa
kelak, dan kawan saya ini seorang yang baik dan
melaluinya saya mempunyai tanggapan baik imej
seseorang Kristian.
Seandainya tiada kawan menceritakan tentang
Kristus, saya tidak akan menjadi seorang
Kristian hari ini. Saya sangat bersyukur mereka
telah berusaha untuk menceritakan tentang
Kristus dan sekarang, memandangkan saya
sudah mengenali Kristus, saya berpendapat
bahawa saya harus memberitahu orang lain
tentang Tuhan, tak kira akibatnya berhasil atau
tidak. Apabila saya menjejak masuk ke dalam
Gereja Yesus Benar, saya rasa heran kerana
jemaat sudi menerima orang asing seperti saya.
Mereka mengasihi serta melayani saya seperti
ahli keluarga. Inilah yang membuat saya terus
menghadiri kebaktian-kebaktian di gereja dan
akhirnya dibaptiskan.
Waktu saya mula pergi ke Gereja Yesus Benar,
saya menghadiri kebaktian bukan kerana
mencari Tuhan. Saya pergi kerana dijemput
oleh kawan saya. Saya sedang menuntut
di Southampton dan menyertai gereja di
Portsmouth. Peringatan yang paling mendalam
pada masa itu ialah kasih jemaat di sana.
Mereka menerima saya dan mengasihi saya.
Mereka selalu menjemput saya bermalam di
rumah mereka. Mereka melayani saya seperti
ahli keluarga mereka. Setiap minggu, tanpa
gagal, seorang pemercaya akan mengadakan
sesi kajian Alkitab secara peribadi untuk
memberi penjelasan tentang ajaran Alkitab.
Mereka mengajak saya bernyanyi bersama
dalam koir belia. Seorang saudari akan sentiasa
duduk di sebelah saya dan membantu mencari
ayat Alkitab semasa kebaktian. Sekiranya saya
tidak menghadiri kebaktian, mereka akan
menelefon untuk bertanya khabar. Mereka juga
mengaturkan kenderaan untuk saya menghadiri
kebaktian. Pihak gereja telah menggalakkan
serta menjemput saya menyertai Kursus Teologi
Pelajar selama tiga minggu yang telah diadakan
semasa cuti musim panas di gereja Edinburgh,
Scotland. Menghadiri Kursus Teologi membantu
saya lebih memahami tentang penyelamatan
Tuhan dan saya berazam untuk dibaptiskan.
Sekarang saya didorong untuk mengasihi serta
mengambil berat terhadap kawan-kawan yang
datang ke gereja kami tanpa mengira apakah
motif mereka yang sebenarnya. Kami mempunyai
ramai kawan-kawan baru yang menghadiri
kebaktian secara konsisten; mereka rasa terharu
dengan kasih saya dan dengan demikian terus
datang ke gereja?
Selepas memercayai pada Yesus, sekumpulan
belia telah mengambil berat tentang saya
dan memberi saya peluang untuk melayani
Tuhan; dan ini membuatkan saya mempunyai
perasaan dalam satu keluarga di gereja.
Selepas tamat pengajian di UK, saya kembali
ke Malaysia. Saya mulai menghadiri kebaktian
di gereja Petaling Jaya. Terdapat sekumpulan
belia yang giat dalam iman dan mereka
menginap dalam gereja. Mereka memandu
van gereja dan sentiasa menjemput pelajarpelajar atau sesiapapun yang tiada kenderaan
untuk menghadiri kebaktian malam. Kalau
saya sampai awal di gereja, saya seringkali
melihat seorang saudara membersihkan aula
gereja dan lepas itu, melutut berdoa selama 30
minit sebelum kebaktian bermula. Perbuatan
sememangnya lebih berkuasa dari percakapan.
19
Melihat seorang berdoa serta melayani Tuhan
secara rahsia lebih berkuasa dari mendengar
pengkhutbah menyuruh kamu pergi berdoa.
Saya pun belajar dari para belia cara melayani
Tuhan. Mereka sering berbincang tentang
domba sesat dalam gereja atau bagaimana
untuk memimpin lebih ramai kawan ke gereja.
Mereka mengajak saya untuk menyertai mereka
melawat seiman, mengambil berat terhadap
pesakit-pesakit di hospital serta pelajar-pelajar
yang datang untuk melanjutkan pelajaran.
Mereka juga minta saya bantu dalam Pendidikan
Agama. Saya seringkali rasa gugup dan tertekan
bila diberi tugasan dan ada kalanya saya juga
tidak terdaya melaksanakan tugas yang telah
diberikan. Walaupun saya tidak melakukannya
dengan baik, namun mereka terus membimbing
saya. Bila saya diberi tugasan, para belia akan
memberi artikel untuk rujukan serta mengkaji
topik tersebut terlebih dahulu sebelum kebaktian.
Para belia ini tahu tentang kepentingan
melatihkan seiman-seiman menjadi pekerja
Tuhan. Mereka mengajar saya supaya mengambil
berat serta berbakti kepada orang lain. Mereka
mengajar saya menjalani hidup berdoa serta
mengambil berat terhadap gereja. Mereka
memberi saya peluang untuk melibatkan diri
dalam kerja suci dan mereka sabar melatihkan
saya untuk melaksanakan tugasan tersebut.
Mereka membuat saya diperlukan dan akhirnya
saya ketahui tempat saya di dalam gereja.
Selepas percaya pada Tuhan, sekiranya saya
tidak dapat mencari tempat saya di dalam
gereja, mungkin saya akan terhanyut dari gereja.
Saya sangat bersyukur kepada para belia yang
telah memberi saya peluang, dorongan serta
mengajar saya menjalani hidup beriman dan
melayani Tuhan.
Sekarang sampai giliran saya pula untuk
berkongsi tentang melayani Tuhan dengan
seiman yang berhasrat untuk berbuat demikian.
Saya percaya, kiranya seiman rasa diperlukan,
ini akan membuat mereka lebih bersemangat
dan giat, dan ini sememangnya benar bagi diri
saya. Untuk membawa seseorang ke gereja, kita
20
harus menghulurkan jemputan terlebih dahulu.
Menghulurkan jemputan sama dengan menabur
benih. Kiranya orang yang menghulurkan
jemputan merupakan seorang kawan yang
dikenali dan dipercayai, peluang jemputan
tersebut diterima adalah lebih tinggi. Namun,
fokus tidak seharusnya ditumpukan pada hasil
samada yang dijemput hadir di gereja atau tidak,
kerana ketidakhadiran ini akan mengecewakan
dan membuat kita terus berhenti menghulurkan
jemputan. Fokus seharusnya ditumpukan pada
samada anda menjemput dan memberitahu
orang tentang Tuhan. Kita tidak tahu bila
masanya benih tersebut akan bertunas namun
saya percaya bahawa tindakan tersebut tidak
akan sia-sia sebegitu sahaja.
Sekiranya kita pernah menjemput kawan-kawan
kita ke gereja, peluang mereka untuk menerima
jemputan tersebut serta menghadiri sebenarnya
tidak tinggi. Seandainya ada orang yang hadir
kerana dijemput atau dengan sendiri telah
datang ke gereja, ini sememangnya sangat
bernilai dan benih tersebut telah bertunas. Kita
seharusnya menunjukkan kasih serta menerima
kawan-kawan ini.
Seandainya kawan-kawan ini dibaptiskan,
mereka mungkin tidak mempunyai tabiat
untuk berdoa setiap hari. Mereka mungkin
bersemangat dan mahu membantu dalam kerja
suci gereja tetapi tidak tahu apa yang boleh
mereka lakukan. Kita seharusnya membimbing
dan membantu mereka dan secara beransuransur izinkan mereka mendirikan perhubungan
mereka dengan Tuhan.
Adakah Krismas bersifat Kristian? Apa yang
dimaksudkan ialah, adakah Krismas mempunyai
hubungkait dengan agama Kristian?
KRISMAS
ISU-ISU SEBENAR
B
aru-baru ini kami bercuti di
Hong Kong semasa Krismas dan
kami mendapati ia sukar untuk
mengelakkan diri dari suasana
cuti “Krismas”. Di setiap pusat
membeli-belah, Disneyland, Ocean
Park dan sebagainya, kami dapat lihat pohonpohon Krismas, dengar lagu-lagu Krismas yang
riang serta menyaksikan peraduan cantik untuk
perhiasan Krismas. Semasa kami menunggu
giliran kami untuk meninggalkan Hong Kong di
lapangan terbang, terdapat juga sekumpulan staf
lapangan terbang yang bergerak sekitaran sambil
menyanyi serta mengucapkan “Selamat Hari
Krismas” kepada semua
Bagi sekumpulan pengembara yang letih,
saya harus nyatakan bahawa suasana meriah
yang diwujudkan oleh sambutan Krismas telah
membuat lawatan kami lebih seronok lagi.
Sebaliknya di Brunei yang baru-baru ini
telah memperkenalkan hukum Hudud, telah
melarangkan sambutan terbuka Krismas. Pihak
berkuasa agama telah membuat serbuan
terhadap restoran-restoran serta bangunanbangunan lain yang telah memasangkan
perhiasan Krismas. Seandainya kita mempunyai
dua pilihan untuk percutian semasa Krismas,
adakah kita akan menuju ke Hong Kong atau
Brunei? Pilihan peribadi saya ialah Hong Kong.
Memandangkan Krismas bukanlah teruk sangat,
kenapa pula kita tidak menyambut Krismas?
Apakah isu-isu sebenar di sebaliknya?
Isu pertama yang harus kita asaskan di sini ialah –
Pada 1990, pihak Lembaga Sekolah Solon, Ohio
(sebuah kawasan luar bandar Cleveland) telah
melarangkan semua adegan-adegan mengenai
kelahiran Yesus serta segala apa yang berkaitan
dengan Krismas diadakan di dalam kawasan
sekolah kerana mereka dapati ini telah melanggar
prinsip perasingan antara gereja dan politik.
Keputusan ini telah di bawa ke depan Mahkamah
apabila ibubapa yang marah telah menentangi
pihak sekolah kerana mereka dapati Krismas
telah dirampas dari anak-anak serta komuniti
mereka. Pihak Lembaga Sekolah telah kalah kes
ini! Warga kota tersebut telah memperjuangkan
bahawa Krismas ialah tradisi global yang bukan
sebahagian, malah melampaui agama. Ia
dianggap sebagai suatu sambutan yang sekular –
sebahagian dari kebudayaan hampir seluruh dunia.
Keputusan Mahkamah telah mengesahkan
bahawa Krismas tidak mempunyai sebarang
akar dalam agama Kristian! Namun, Mahkamah
mendapati bahawa membaca Alkitab serta
berdoa berkait rapat dengan agama Kristian
– pengakuan yang menakjubkan! Pihak
Mahkamah juga memberi kesimpulan bahawa
penyambutan Krismas serta adegan-adegan
palungan boleh dikekalkan kerana semua ini
bukan sebahagian dari agama atau agama
Kristian – tetapi doa serta bacaan Alkitab
ialah sebahagian dari agama oleh itu harus
disingkirkan dari sekolah! Izinkan saya jelaskan
tentang keputusan Mahkamah –
1. Ia telah bersetuju dengan Komuniti ini bahawa
Krismas tidak berasal dari agama Kristian, iaitu
tiada kaitan langsung dengan agama Kristian.
2. Sebaliknya doa dan bacaan Alkitab ialah
sebahagian dari ibadat agama Kristian oleh
itu ia dilarangkan dalam sambutan Krismas di
sekolah-sekolah.
Walaupun Komuniti ini telah menangi kes
mereka tetapi kemenangan ini amat kosong
sekali. Mereka tidak boleh bersorak bahawa
mereka telah menangi kes ini untuk Kristus.
21
Kemenangan mereka ialah suatu keputusan
yang mutlak bahawa Krismas sememangnya
tiada kaitan dengan agama Kristian akan tetapi
bacaan Alkitab serta doa sekarang dilarangkan
di sekolah-sekolah. Mengapa pihak Mahkamah
memutuskan bahawa Krismas tidak bersifat
Kristian? Jawapannya mudah sekali –
1. Sambutan Krismas tidak berdasarkan ajaran
Alkitab. Kita boleh periksa Alkitab dari apa sudut
jua dan tidak akan menemui sebarang sebutan
tentang Krismas atau rujukan bahawa ianya suatu
hari yang kudus bagi Tuhan.
2. Krismas berasal dari penyembahan berhala yang
seterusnya telah menjadi amalan kebudayaan.
Dengan perkembangan masa, Krismas menjadi
sebahagian dari aktiviti komersil yang penting.
Di Amerika Syarikat, jualan runcit di kedai-kedai
meningkat sebanyak 54% dari November ke
Disember. Ada yang mengakui bahawa 60% jualan
runcit di kedai-kedai diperolehi dari jualan musim
Krismas dan Tahun Baru. Sekiranya kita hentikan
Krismas, banyak perniagaan akan merana.
[Baca Fakta mengenai Asal-usul Krismas]
IA TIDAK BERUNSUR AGAMA
KRISTIAN, JADI?
Memandangkan kita sudah tahu bahawa ia tidak
berunsur agama Kristian, kita mempunyai soalan
penting untuk dijawab. Jadi, bagaimana?
Terdapat tiga respon untuk soalan ini.
• Tindakan drastik: Kutuknya. Ia harus
dilarangkan. Kuncikan pintu rumah kita dan
jangan menyapa sesiapa yang mengucapkan
“Selamat Hari Krismas” kepada kita
• Tindakan sederhana: Terimanya sebagai
sebahagian amalan masyarakat tetapi jangan
mengambil bahagian dalam sambutan
perayaannya. Sekiranya kawan-kawan kita
bertanya kenapa, dengan tenang kita memberi
penjelasan tanpa menyinggung perasaan mereka
• Tindakan relaks: Memandangkan semua orang
tengah berseronok, sama-sama kita berparti dan
biarlah pendeta sahaja yang berisau. Jangan
risau, bergembiralah!
Apakah tindakan yang harus kita amalkan?
Sekiranya kita mengamalkan tindakan drastik,
22
kawan-kawan kita yang bukan Kristian juga akan
tertanya-tanya apakah umat Kristian ini. Pada
masa yang sama, jika hukum Hudud diamalkan
di Malaysia dan sambutan Krismas langsung
dilarangkan seperti di Brunei, adakah kita akan
menjadi betul-betul gembira? Sekiranya kita
tidak mengamalkan tindakan drastik, adakah kita
memihak pada tindakan sederhana atau yang
relaks? Untuk membuat keputusan ini, kita perlu
merujuk kepada ayat-ayat Alkitab
ALASAN UTAMA UNTUK
MENYAMBUT KRISMAS
Justifikasi yang seringkali kita dengar mengenai
Krismas ialah manusia telah menggantikan adat
serta dasar penyembahan berhala kuno dengan
penegasan bahawa mereka sedang “memberi
tumpuan kepada Kristus”. Ramai yang berkata
bahawa mereka sedang “menghormati Kristus”
bila mereka menyambut Krismas. Masalahnya
ialah Tuhan tidak menyatakan bahawa
sambutan ini diterima olehNya. Sebenarnya,
Ia telah memerintahkan supaya jangan kita
menyambutnya! Menyambut Krismas sebenarnya
menghina Kristus! Tuhan menganggap semua
perkara yang ada kaitan dengan sambutan ini
sebagai sesuatu yang menjijikkan.
Kristus berkata, “Percuma mereka beribadah
kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka
ajarkan ialah perintah manusia”. (Mat 15:9)
Krismas bukan perintah Tuhan – ianya suatu
tradisi manusia. Kristus menegaskan – Yesus
berkata pula kepada mereka: “Sungguh pandai
kamu mengesampingkan perintah Tuhan, supaya
kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri!”
(Mrk 7: 9 – 10)
Paulus memberi amaran tentang apa yang
akan terjadi selepas kematiannya – “Kerana
akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi
menerima ajaran sihat, tetapi mereka akan
mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya
untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka
akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan
membukanya bagi dongeng. (2 Tim 4: 2 – 5)
Kita baru belajar bahawa asal-usul Krismas ialah
dari amalan penyembahan berhala. Sebagai
andaian, sekiranya Hari Wesak diisytiharkan
sebagai Hari Kudus untuk umat Kristian dan
tradisi sambutan Hari Wesak terus diamalkan,
adakah kita sebagai Kristian akan menyambut
hari tersebut? Adakah Tuhan akan berasa
gembira? Bagaimana pula dengan Perayaan
Saturnalia (Perayaan bagi dewa orang Roma)
bertukar menjadi Krismas. Jika kita bersedia untuk
menerima perayaan Saturnalia sebagai Krismas,
maka kita pun dapat menerima Hari Wesak
sebagai perayaan kita, bukankah ini betul?
Semua yang berkaitan dengan Santa Klaus,
Kalungan Holly, Balak Natal dan “Mistletoe”
semuanya mempunyai asal-usul dari tradisi
manusia atau penyembahan berhala.
POHON KRISMAS
Pohon Krismas mempunyai sebutan khas dalam
Alkitab. “Beginilah firman Tuhan: “Janganlah
biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsabangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda
di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar
terhadapnya. Sebab yang disegani bangsabangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu
pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang
dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang
kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan
perak; orang memperkuatnya dengan paku dan
palu, supaya jangan goyang. (Yer 10: 2 – 4)
Pohon Krismas yang moden berasal dari Jerman.
Akan tetapi orang Jerman telah menirunya dari
orang Roma, yang telah menirunya dari orang
Babel serta orang Mesir. Penjelasan berikut
menunjukkan apa orang Babel percaya tentang
asal-usul pohon Krismas: “Dongeng kuno orang
Babel menceritakan tentang pohon yang daunnya
tetap hijau sepanjang tahun yang telah muncul
dari tunggul pokok yang telah mati. Tunggul
tua itu melambangkan Nimrod yang telah mati,
pohon yang daunnya tetap hijau sepanjang tahun
lambang simbolik bahawa Nimrod telah hidup
kembali di Tammuz! Antara golongan Druid,
pohon tarbantin dianggap suci; bagi orang Mesir
pula yang dianggap suci ialah pohon korma; dan
di Roma ia adalah pohon fir; yang dihiasi dengan
buah berri merah semasa perayaan Saturnalia”
(Walsh, Curiosities of Popular Customs, ms 242)
Keseluruhan Fasal 10 Buku Yeremia menceritakan
tentang banyak perkara salah yang dilakukan
oleh umat Tuhan. Dalam Yer 10:23, Yeremia
membuat kesimpulan bahawa ia tidak terpulang
kepada manusia untuk memutuskan bagaimana
ia menetapkan langkahnya.
Aku tahu, ya Tuhan, bahawa manusia tidak
berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang
yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan
langkahnya. (Yer 10:23)
Memang tidak bersalah untuk memilih sebarang
hari untuk menyembah Tuhan. Namun, adakah ini
cara Tuhan mahu kita menyembahNya? Meskipun
sebab-sebab yang dinyatakan di atas menjelaskan
kenapa kita tidak harus menyambut Hari Krismas.
Adakah kita menyambutnya –
• Untuk diri kita, atau
• Untuk Tuhan.
Jika kita tulus dengan diri kita, selepas
mengetahui semua sebab tersebut di atas
tetapi kita tetap mahu menyambut Krismas, ia
ternyatalah bahawa sambutan tersebut hanya
untuk diri kita. Kita menyambut kerana –
1. Kita tidak mahu orang lain berfikir bahawa
kita ialah orang Kristian yang pelik yang tidak
menyambut Krismas walaupun orang lain
menyambutnya.
2. Kita menyambut kerana ia seronok dan
partinya hebat sekali.
3. Banyak lagi sebab-sebab lain yang boleh kita
catatkan dengan sendiri.
Izinkan saya memberi sebab terakhir kenapa kita
tidak harus menyambut Krismas.
MENGAPA YESUS TIDAK AKAN
MENERIMA KRISMAS
Krismas dianggap sebagai Hari Lahir Yesus oleh
orang Kristian
• Kalau demikian, ini bermakna Yesus
sebagai Tuhan mempunyai permulaan. Yesus
mengumumkan – Kata Yesus kepada mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
23
Abraham jadi, Aku telah ada”. (Yoh 8:58)
Kepada Yohanes, Yesus telah mengisytiharkan –
“Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan, yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,
Yang Mahakuasa.” (Why 1:8)
Untuk menetapkan satu hari untuk menyambut
kelahiranNya bagaikan mengaku bahawa Tuhan
mempunyai permulaan. Bagi “Akulah Yang
Maha Berkuasa”, ini ialah suatu penghujatan.
Mengaitkan Tuhan dengan hari penyembahan
berhala sudah merupakan suatu penghasutan
yang tak dapat dipercayai; merendahkan status
Tuhan kita yang tiada awal dan akhir kepada insan
yang biasa merupakan suatu cemuhan yang lebih
besar bagi Tuhan. Menguar-uarkan harijadi Yesus
membawa banyak ajaran sesat. Gereja Roman
Katholik memperbesarkan sambutan Krismas
dengan menegaskan status Maria sebagai ibu
Yesus, dan ini telah membuat Maria menjadi seperti
Tuhan; dan telah memulakan amalan berdoa
kepada Maria supaya menjadi pengantara syafaat
di hadapan Yesus. Walaupun Yesus menghormati
ibuNya, namun ketara sekali Yesus tidak pernah
sepanjang hidupNya menganggapnya lebih dari
suatu bejana untuk kegunaan Tuhan.
Salam dari Yakobus, hamba Tuhan dan Tuhan
Yesus Kristus, ( (Yak 1:1)
Apakah isu-isu sebenarnya mengenai Krismas?
• Adakah kita menyembah Tuhan mengikut
apa yang Dia mengajar kita atau adakah kita
menyembah Tuhan berdasarkan tradisi manusia?
• Adakah kita melihat Yesus sebagai Tuhan atau
sebagai manusia yang lain?
Zaman Yesus sebagai manusia sudah
berlalu; rancangan penyelamatanNya telah
disempurnakan melalui kematian serta
kebangkitanNya. Berdasarkan tanggapan
kita, bagaimana Yesus mahu kita memikirkan
tentangNya pula? Sebagai Tuhan atau sebagai
manusia? Pandangan saya sama dengan Tomas
yang telah diterangi mindanya –
Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara
Yakobus, (Yud 1:1)
Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan .....ku!”
(Yoh 20:28)
Kedua-duanya mengisytiharkan diri sebagai
hamba Yesus. Dalam kes Yudas, dia bersedia
mengisytiharkan diri sebagai sudara Yakobus
tetapi merendahkan statusnya sebagai hamba
FAKTA MENGENAI ASAL-USUL
KRISMAS DAN BAGAIMANA DIA
TELAH MENJADI HARI KUDUS
AGAMA KRISTIAN
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus
berkata kepadaNya, “Mereka kehabisan anggur.”
Kata Yesus kepadanya, “Mau apaka engkau
daripadaKu, ibu? SaatKu belum tiba.” (Yoh 2:
2 – 4)
Dua saudara lelaki Yesus tidak mengangap ia
betul untuk memanggil diri mereka sebagai
adikNya.
24
Yesus. Sebarang pertalian persaudaraan telah
menjadi tidak relevan. Kita tahu bahawa Gautama
Buddha telah dilahirkan pada 8 April 563 SM;
tetapi kita tidak tahu pula tentang tahun kelahiran
Yesus. Ironik? Jumlah rekod arkeologi berkaitan
dengan catatan agama Kristian serta Alkitab
melebihi rekod yang diperolehi untuk agama serta
kebudayaan kuno yang lain. Akan tetapi tidak
terdapat rekod yang mencatatkan tentang tahun
kelahiran Yesus mahupun tarikh lahirNya. Yesus
mempunyai ribuan orang murid-murid; Dia sendiri
telah memilih 12 orang murid-murid yang akrab
denganNya; 4 jilid buku ditulis sendiri oleh muridmuridNya mengenai Yesus tetapi ketara sekali
ialah tiada kenyataan langsung mengenai tarikh
kelahiran Yesus. Tidak mengetahui tentang tarikh
lahir Yesus bukanlah suatu kesilapan. Tuhan tidak
mahu hari tersebut diperingati.
Penjelasannya mudah sahaja; harijadi Yesus
tidaklah penting. Apa yang Yesus mahu kita
peringati ialah pengorbananNya untuk kita.
Untuk hal yang demikian, Ia telah mengasaskan
Perjamuan Kudus. Kita mengingati Yesus sebagai
Tuhan yang telah datang dalam rupa manusia
untuk menyelamatkan manusia.
Berikut ialah versi yang telah dirumuskan.
A. Penyembah berhala orang Roma mula
memperkenalkan cuti perayaan Saturnalia, suatu
sambutan yang diraikan sepanjang seminggu
di antara 17 – 25 Disember. Dalam tempoh ini,
mahkamah Roma akan ditutup dan undangundang Roma menetapkan bahawa tiada
orang yang boleh dihukum kerana merosakkan
hartabenda atau mencederakan orang lain
sepanjang musim perayaan tersebut. Perayaan
dimulakan dengan rasmi bila pihak berkuasa
Roma memilih “seorang musuh orang Roma”
untuk mewakili “Tuhan Pemerintahan Yang Buruk”.
Setiap komuniti Roma memilih seorang mangsa
yang dipaksa untuk berkenduri serta memuaskan
segala nafsu fizikal mereka sepanjang minggu
tersebut. Apabila perayaan tersebut tamat pada
25 Disember, pihak berkuasa Roma percaya
mereka sedang memusnahkan kuasa gelap
dengan membunuh secara kejam wanita atau
lelaki yang tidak bersalah ini.
Saturnalia ialah perayaan Roma kuno untuk
menghormati dewa Saturn, diadakan pada 17
Disember dalam kalendar Julian dan lepas itu
telah diperbesarkan dengan perayaan selama 7
hari dalam Disember. Dalam mitos Roma, Saturn
merupakan dewa pertanian yang dikatakan telah
memerintah dunia dalam Zaman Keemasan.
Saturnalia ialah perayaan cahaya yang membawa
ke solsetis musim dingin, dengan kehadiran
banyak lilin yang simbolik dengan pencarian untuk
ilmu dan kebenaran. Pembaharuan cahaya serta
kedatangan tahun baru diraikan oleh Empayar
Roma Baru pada “Dies Natalis of Sol Invictus”,
yang bererti “Hari Lahir Matahari yang tak dapat
dikalahkan” pada 25 Disember
B. Pujangga serta ahli sejarah Yunani kuno,
Lucian (dalam dialognya yang berjudul
Saturnalia) memberi gambaran tentang peraturan
perayaan tersebut pada zamannya. Di samping
pengorbanan manusia, dia juga menyatakan
tentang kewujudan adat-adat berikut: kemabukan
berleluasa; mengunjung dari rumah ke rumah
sambil bernyanyi dalam keadaan telanjang,
merogol serta pelbagai gejala seksual; makan
biskut berbentuk manusia (masih dibuat di
sesetengah kedai roti Inggeris dan kebanyakan
kedai roti Jerman semasa musim perayaan Krismas)
C. Pada abad ke 4 Tahun Masihi, agama Kristian
telah mengimport perayaan Saturnalia dengan
harapan dapat memenangi rakyat jelata yang
menyembah berhala. Pemimpin orang Kristian
berjaya membuat ramai orang yang menyembah
berhala memeluk agama Kristian dengan janji
bahawa mereka masih boleh terus menyambut
perayaan Saturnalia sebagai orang Kristian.
D. Masalahnya ialah tiada unsur-unsur agama
Kristian langsung dalam perayaan Saturnalia.
Sebagai penawar, pemimpin-pemimpin Kristian ini
telah menamakan hari terakhir perayaan Saturnalia,
25 Disember, sebagai hari kelahiran Yesus.
E. Orang Kristian kurang berjaya untuk
memperhaluskan amalan Saturnalia. Seperti yang
ditulis oleh Stephen Nissembaum, profesor sejarah
di Univerisiti Massachusetts, Amherst, “Sebagai
balasan untuk menentukan penyambutan secara
besar-besaran ulangtahun kelahiran Juruselamat
dengan menetapkan tarikh yang bergema ini,
pihak Gereja secara berdiam telah bersetuju
untuk mengizinkan perayaan ini dilangsungkan
lebih kurang dalam adat lamanya. Musim
Krismas yang paling awal disambut dengan
minuman alkohol, gejala seksual, nyanyi telanjang
di perjalanan (pelopor kepada nyanyian lagu
Krismas dari rumah ke rumah di zaman moden),
dan sebagainya.
F. Pada 1687, Reverend Increase Mather dari
Boston memerhati bahawa “Kristian awalan yang
menyambut Perayaan Natal pada 25 Disember
tidak menyambut kerana memikirkan itu adalah
hari kelahiran Kristus, tetapi kerana menyambut
perayaan Saturnalia orang kafir di Roma, dan
mereka rela hari cuti orang kafir menjelma jadi
perayaan orang Kristian”. Kerana asal-usulnya
yang bersifat penyembahan berhala, kumpulan
Kristian Puritan melarangkan sambutan Krismas
dan ia diharamkan di Massachusetts antara
1659 sehingga 1681. Namun kebanyakan orang
Kristian dahulu sehingga kini masih menyambut
Hari Krismas
25
PENYAKSIAN
Penyelamatan dari Tuhan
Setelah Dibaptis
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus menyampaikan
kesaksian.
26
yukur kepada Tuhan Yesus kerana saya
diberi peluang untuk menyampaikan
kesaksian. Kesaksian ini adalah
mengenai bagaimana ibu saya
menerima penyembuhan setelah
dibaptis iaitu pada tahun 2003, tetapi
seperti baru berlaku semalam. Pada masa itu,
saya baru berumur 16 tahun dan kami sekeluarga
belum dibaptis dalam Gereja Yesus Benar.
S
satu bulan. Pada masa yang sama juga ibu saya
sedang mengandung adik bongsu saya. Selepas
lebih satu bulan dirawat dalam bilik ICU, doctor
pindahkan ibu saya ke wad biasa. Namun
penyakit ibu saya semakin lama semakin teruk,
sehinggakan doctor terpaksa membedah ibu
saya untuk mempercepatkan proses kelahiran
adik bongsu saya sungguhpun belum cukup
bulan. Ini adalah kerana ibu saya mungkin tidak
dapat diselamatkan. Adik bongsu saya dilahirkan
dalam keadaan tidak cukup bulan, iaitu hanya 8
bulan sahaja berada dalam kandungan.
Pada sekitar tahun 1998, ibu saya telah
jatuh sakit. Pada permulaannya, ibu saya
hanya mengalami demam biasa sahaja. Dan
kebiasaannya di kampung, bila mengalami
demam biasa, kita hanya minum ubat kampung
seperti herba-herba kampung yang direbus
dan diminum air rebusannya. Namun setelah
beberapa minggu, demam yang ibu saya
alami itu tidak juga sembuh. Setelah itu, bapa
saya membawa ibu saya ke hospital. Selepas
diperiksa, doctor mengesahkan bahawa ibu saya
menghidap penyakit lupus atau SLE (Systemic
Lupus Erythematosus). Doktor mengatakan
bahawa ibu saya perlu dihantar ke hospital
besar Kota Kinabalu (Hospital Queen Elizabeth)
dengan segera kerana penyakit ibu saya sudah
terlambat untuk dirawat. Apabila sampai di
hospital Kota Kinabalu, doctor terus masukkan
ibu saya ke bilik ICU. Ibu saya dirawat dalam
bilik Unit Rawatan Intensif (ICU) lebih kurang
Selepas itu penyakit ibu saya semakin tenat.
Penglihatannya sudah mulai kabur. Dan pada
masa yang sama, kulit di seluruh tubuh badan
ibu saya bernanah. Tetapi doctor berkata
bahawa kesan penyakit SLE bukan demikian.
Pada masa itu, kami sekeluarga belum percaya
Tuhan Yesus. Terdapat ahli keluarga yang
mengatakan bahawa penyakit ini adalah
“buatan” orang. Oleh kerana belum percaya
Yesus, kami pun percaya bahawa penyakit ibu
saya itu terkena buatan/sumpahan orang. Pada
masa itu, ramai bomoh yang kami panggil untuk
mengubati ibu saya, tetapi sedikit pun tidak ada
perubahan. Pada ketika itu saya dan adik beradik
yang lain tidak sanggup melihat keadaan ibu
saya. Ini kerana apabila ibu saya bangun dari
tempat dia berbaring, sebahagian dari daging
(bahagian belakang) ibu saya melekat di cadar
tilam. Waktu itu ibu saya dijaga sepenuhnya
oleh nenek saya (ibu kepada ibu saya). Apabila
OLEH BRO. NICHOLAS YAN
kami berada di
sisi ibu saya, dia
sedikitpun tidak
menunjukkan
bahawa dia dalam
kesakitan. Malah
dia masih mampu
untuk senyum
di depan anakanaknya. Walaupun kami anak-anaknya tahu dia
sakit tenat, tetapi dia tidak mahu kami susah hati
atau bersedih melihat keadaannya itu. Nenek
saya beritahu kami setiap kali ibu saya bangun
dari katil, ibu saya akan menangis kesakitan.
Hari demi hari berlalu, penyakit ibu saya
menjejaskan penglihatannya, atau dengan erti
kata lain, ibu saya menjadi buta. Selama tempoh
rawatan ibu saya di hospital iaitu selama lebih
kurang 6 tahun, bapa saya serta kami adik
beradik yang lain tidur di bawah tangga hospital
bersama adik bongsu saya yang baru lahir. Pada
masa itu juga kami sekeluarga tidak ada wang
untuk perbelanjaan harian memandangkan kami
bukanlah berasal dari keluarga yang senang.
Oleh kerana kami mengalami kesempitan
wang, saya nekad untuk berhenti sekolah dan
ingin bekerja demi membantu menampung
perbelanjaan kami sekeluarga. Saya diterima
bekerja di sebuah kedai runcit dengan gaji hanya
RM 200.00 satu bulan. Saya bersyukur kerana
pada masa itu saya dapat memberi seluruh
gaji saya kepada bapa saya untuk menampung
perbelanjaan seharian.
Selepas beberapa waktu, doctor berkata bahawa
penyakit ibu saya tidak dapat diubati lagi. Pada
masa itu penyakit ibu saya sangat tenat sekali
sehingga pernafasannya pun tidak menentu.
Doktor berkata bahawa ibu saya akan meninggal
dunia. Kami meminta dan mendapat kebenaran
pihak hospital untuk membawa ibu saya balik
ke rumah. Apabila sampai di rumah, ibu saya
menyatakan hasrat untuk dibaptiskan dalam
gereja benar. Sebenarnya sebelum ibu saya sakit,
pendeta (Pendeta Kaleb) selalu datang ke rumah
kami untuk memberitakan Injil. Pada masa yang
sama terdapat sebuah khemah doa di sebelah
kampung kami yang mengadakan kebaktian
penginjilan. Bapa saya pun pergi memberitahu
pendeta bahawa ibu saya meminta diri untuk
dibaptis. Kemudian, pendeta datang ke rumah
untuk menjalankan sakramen pembaptisan.
Namun sebelum baptisan dijalankan, pendeta
menyatakan kekhuatirannya bahawa sesuatu
mungkin akan terjadi semasa baptisan disebabkan
keadaan ibu saya yang tenat. Tetapi ibu saya
menjawab “walaupun akan terjadi sesuatu pada
masa itu, saya sudah berada di dalam Tuhan”.
Selepas itu, kami mengangkat ibu saya pergi ke
sungai untuk dibaptis. Ibu saya dibaptis pada
jam 11:00 pagi dan kami bersyukur kerana
sepanjang sakramen pembaptisan ibu saya,
tiada sebarang perkara yang tidak diingini
berlaku. Selepas berdoa, ibu saya tertidur.
Syukur kepada Tuhan dengan berkat dan belas
kasihan-Nya, pada jam 3:00 petang, ibu saya
bangun dari tidurnya. Seperti orang yang tidak
pernah sakit, dia bangun dan terus menuju ke
dapur untuk memasak air serta membancuh
kopi untuk kami. Kami tidak melihat ibu saya
bangun dari tidur kerana kami semua berada
di luar rumah pada masa itu. Pendeta dan kami
semua terkejut melihat ibu saya yang sudah
boleh berjalan, namun dengan mata yang buta.
Kami sekeluarga sangat gembira setelah melihat
keadaan ibu saya yang sudah sembuh.
Pada waktu itu, barulah kami sedar bahawa
Tuhanlah yang paling berkuasa dan Maha
Pengasih. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
Kami sekeluarga menerima baptisan dalam
gereja benar sebulan kemudian. Sehingga kini
saya tidak berhenti untuk berdoa bagi ibu saya
agar penglihatannya dipulihkan namun kasih
karunia Tuhan sememangnya mencukupi.
Kesaksian saya sampai di sini sahaja. Segala
kemuliaan diberikan kepada Tuhan Yesus.
27
PENYAKSIAN
Perjalanan Saya Untuk
Memercayai Tuhan
Dalam nama Tuhan Yesus saya membuat
perkongsian.
S
aya ialah Saudari Angie, dari GYB
Cheras. Syukur kepada Tuhan
kerana memberi saya peluang untuk
berkongsi mengenai perjalanan
saya untuk memercayai Tuhan dan
rancanganNya yang begitu indah
bagi saya. Saya seringkali tergerak oleh Roh
Kudus ketika mendengar khutbah serta menyanyi
kidung pujian. Apakah saya ini yang dapat
menerima berkat dan anugerah yang begitu
besar untuk menjadi anakNya. Sehingga hari
ini, saya tidak dapat membayangkan bahawa
saya berpeluang untuk menerima injil yang indah
ini. Tanpa Yesus, apakah yang akan terjadi pada
kehidupan saya, tanpa pengharapan, sukacita
serta damai sejahtera yang kekal dalam Kristus?
Saya akan menjadi seperti kapal kecil yang
belayar tanpa tujuan di laut samudera, hanya
terapung-apung dan menjalani hidup tanpa erti
dan haluan.
Sebelum memercayai Kristus, saya seorang
pelakon dan peragawati. Saya terlibat dalam
industri penghiburan yang termasuk berlakon
dalam drama-drama serta bekerja sebagai
model. Inilah kerjaya saya sebelum memercayai
Kristus. Saya menceburi industri penghiburan
sejak berumur 17 tahun selepas tamat sekolah
menengah sehingga saya berumur 23 tahun, di
mana saya mula mendengar tentang injil. Saya
terlibat dengan industri penghiburan selama lima
tahun. Walaupun itu merupakan tahun-tahun
yang penuh dengan kemasyhuran serta glamor,
tetapi saya berasa tidak gembira.
Saya mempunyai peluang untuk muncul di kaca
televisyen, bertemu dengan selebriti, menghadiri
pelbagai jamuan dan memakai pakaian jenama
yang cantik. Namun saya mendapati bahawa
kesemua ini suatu kekosongan dan saya tidak
menikmati kehidupan demikian sebagai seorang
selebriti. Ada kalanya saya terasa kesemua ini
sia-sia sahaja malahan ia merupakan beban
kepada saya kerana sebenarnya saya tidak
28
OLEH SIS ANGIE
gemar berlakon. Penglibatan saya dalam industri
penghiburan ialah suatu kesilapan kerana
saya tidak dapat bergaul dan rasa tidak serasi.
Kadang-kadang, ketika saya sedang berlakon
atau model, saya akan berfikir, “Apakah tujuan
saya melakukan semua ini? Kenapa pula orang
lain boleh berseronok tetapi saya langsung
tidak rasa sukacita dalam kerjaya saya ini?”
Saya sentiasa terasa kekosongan dalam hati
saya ketika memandu seorang diri ke lokasi
pengfileman atau dalam perjalanan balik yang
kadang kala sudah larut malam. Saya berlakon
dalam pelbagai drama televisyen, dan muka
saya terpapar dalam terbitan majalah, tetapi
apa yang kemegahan serta kemasyhuran ini
memberi kepada saya? Apakah yang tertinggal
selepas semua ini? Ia terasa sungguh palsu dan
merupakan suatu kesia-siaan sahaja.
“Keluarkanlah aku
dari dalam penjara
untuk memuji namaMu.
Orang-orang benar akan
mengelilingi aku, apabila
Engkau berbuat baik
kepadaku.”
(Mazmur 142:8)
Walaupun saya tidak mengenali Tuhan
pada masa itu, tetapi saya tahu Tuhan telah
mendengar tangisan saya. Demi belas kasihan
serta kasih karuniaNya yang berkelimpahan,
Tuhan telah menyelamatkan saya dari dunia
yang bukan milik saya. Saya dapat mendengar
injil melalui seorang saudara dan mengenal
Tuhan benar yang mencipta alam semesta
ini. Saya mengikuti saudara ini ke gereja dan
mendengar firman Tuhan, menyertai kelas
untuk mengkaji alkitab dan akhirnya telah
percayai. Saya percaya bahawa Tuhan telah
memimpin saya, memberi saya hati yang tulus
untuk menerima berkatNya. Keluarga saya
tiada bantahan terhadap kepercayaan saya
dalam Yesus Kristus. Selepas menghadiri kelas
simpatisan, saya lebih memahami tentang
Sepuluh Hukum dan tahu tentang kepentingan
memegang Hari Sabat. Saya tahu saya perlu
membuat keputusan. Sekiranya saya teruskan
pekerjaan sebagai pelakon dan model, jadual
yang sibuk serta waktu bekerja yang tidak
menentu akan menghalang saya dari menyimpan
Hari Sabat. Akan tetapi sekiranya saya tidak
bekerja dalam bidang penghiburan, apa pula
yang boleh saya buat? Selepas tamat pengajian
sekolah menengah, saya melepaskan peluang
untuk melanjutkan pelajaran kerana saya telah
menyertai industri penghiburan. Saya tidak
memasuki kolej dan tanpa kelulusan ijazah,
apakah pekerjaan yang boleh saya lakukan?
Sebenarnya, Tuhan telah mengaturkan segalagalanya untuk saya sejak awal lagi. Sepanjang
lima tahun saya berada dalam industri
penghiburan. Pada suatu ketika, saya telah
mendaftarkan diri untuk kursus akaun. Saya
masih ingat ketika saya menyatakan tentang
minat saya untuk menyertai kursus akaun, rakan
sekerja dan kawan-kawan saya semua rasa
hairan. Mereka berpendapat bahawa saya akan
mengambil kursus berkaitan dengan bidang
kesenian, dan bukan kursus akaun yang tiada
kaitan langsung dengan kerjaya saya. Pada
masa itu, kebanyakan seniman dan seniwati
akan menghadiri pelbagai seminar berkaitan
dengan bidang kesenian, tetapi saya langsung
tidak berminat. Akhirnya, saya mendaftar diri
dan menamatkan kursus tersebut. Syukur
kepada Tuhan kerana Dia telah mengaturkan
segala-galanya bagi saya kerana semasa saya
meninggalkan industri penghiburan saya masih
dapat bekerja dalam bidang perakaunan.
“Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi
Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya”
(Amsal 16:9). “Sebab rancanganKu bukanlah
rancangamu, dan jalanmu bukanlah jalanKu,
demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya
langit dari bumi, demikianlah tinggiya
jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari
rancanganmu.” (Yes 55:8 – 9)
Waktu saya membuat keputusan untuk
meninggalkan industri penghiburan, saya
merasa risau tentang keadaan kewangan
saya kerana gaji dalam industri penghiburan
memang lumayan sekali. Saya diingatkan
tentang ayat dalam Alkitab “Kerana itu Aku
berkata kepadamu: Janganlah khuatir akan
hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan
29
PENYAKSIAN
atau minum, dan janganlah khuatir pula akan
tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian? Pandanglah burung-burung di langit,
yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun
diberi makan oleh Bapamu yang di syurga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung
itu?” (Mat 6: 25 – 26)
Dengan jaminan ini, saya telah meninggalkan
industri penghiburan. Saya pun tidak tahu
mengapa saya mempunyai iman yang kuat
untuk meninggalkan industri ini. Saya percaya
Tuhanlah yang telah memimpin setiap langkah
saya. “Sebab Kerajaan Tuhan bukanlah
soal makanan dan minuman, tetapi soal
kebenaran,damai sejahtera dan sukacita oleh
Roh Kudus.” (Rom 14:17)
Dalam bulan Oktober 2012, saya telah
dibaptiskan ke dalam Kristus dan saya tidak
lagi terbabit dengan industri penghiburan.
Saya menerima Roh Kudus tiga bulan selepas
pembaptisan. Di bawah pimpinan Tuhan, saya
telah menjadi kerani akaun dalam syarikat
penerbitan filem yang pernah saya bekerjasama.
Pada mulanya, saya menghadapi kesukaran
kerana gaji saya rendah dan beban kewangan
saya pula amat berat. Namun dengan takjubnya
gaji saya meningkat kerana mendapat
pengiktirafan serta kepercayaan dari bos saya.
Sukar nak percaya bahawa saya menerima gaji
yang lebih tinggi dari rakan sekolah menengah
saya yang telah bekerja dalam bidang akaun
lebih lama dari saya.
“Damai sejahtera Tuhan,
yang melampaui segala
akal, akan memelihara
hati dan fikiranmu dalam
Kristus Yesus”
(Flp 4:7)
Ayat ini memang bergema dengan saya kerana
saya tidak pernah gembira sepertimana saya
berasa gembira sekarang. Sukacita dan damai
30
sejahtera Tuhan tidak dapat ditemui dalam dunia
ini. Walaupun wang boleh membeli keseronakan
duniawi serta kenikmatan sementara, namun
ia tidak dapat membeli pengharapan, sukacita
dan damai sejahtera kekal dalam Tuhan, iaitu
kebahagiaan benar yang abadi. Berkat Tuhan
juga mengingatkan saya tentang hukum Tuhan
untuk memegang Hari Sabat yang kudus.
“Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum
Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari
kudusKu; apabila engkau menyebutkan hari Sabat
“hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari
yang mulia”; apabila engkau menghormatinya
dengan tidak menjalankan segala acaramu dan
dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata
omong kosong, maka engkau akan bersenangsenang kerana Tuhan dan Aku akan membuat
engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi
dengan kenderaan kemenangan; Aku akan
memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub,
bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang
mengatakannya.” (Yes 58: 13 – 14)
“Cukuplah kasih
karuniaKu bagimu,
sebab justru dalam
kelemahanlah kuasaKu
menjadi sempurna”.
Sebab itu terlebih suka
aku bermegah atas
kelemahanku, supaya
kuasa Kristus turun
menaungi aku.”
(2Kor 12:9)
Walaupun pendapatan saya tidak begitu
lumayan, namun kasih karunia Tuhan mencukupi
bagi saya dan berkat demi berkat dicurahkan
kepada saya. Tuhan bukan sahaja memberkati
saya dari segi kerjaya, tetapi Ia juga telah
menyediakan majikan yang baik bagi saya.
Semasa bapa saya menghidap kanser, majikan
saya mengambil berat tentang keadaan
bapa saya serta perbelanjaan perubatannya.
OLEH SIS ANGIE
Dia memberitahu saya bahawa syarikat rela
menyumbang terhadap perbelanjaan perubatan
bapa saya sekiranya saya menghadapi
kesempitan wang. Saya berasa amat syukur dan
berfikir, “Bagaimana pula saya dapat menerima
anugerah yang sebesar ini?” Saya tidak berhentihenti bersyukur kepada Tuhan dalam hati saya.
Saya tidak menerima tawaran ramah
dari majikan saya kerana bapa saya
menerima rawatan di hospital kerajaan dan
perbelanjaannya tidak sebegitu tinggi. Saya juga
bercadang melanjutkan pelajaran saya dalam
bidang akaun supaya mendapat kelulusan ijazah
agar kerjaya saya akan terjamin. Oleh itu saya
terus belajar sambil bekerja.
Ia tidak mudah untuk saya berulang-alik dalam
trafik yang sesak memandangkan syarikat
saya terletak di Damansara manakala saya
tinggal di Cheras dan kolej saya pula terletak
di Kuala Lumpur (KL). Majikan saya juga telah
mengaturkan supaya saya diizinkan meninggalkan
tempat kerja seawal jam 3 petang sekiranya saya
mempunyai kelas pada hari tersebut. Akan tetapi
saya telah membuat keputusan untuk berhenti
kerja disebabkan kesesakan jalanraya dan saya
perlu bergesa-gesa untuk menghadiri kebaktian
selepas habis kerja pada hari Jumaat
Saya masih ingat pada masa itu, majikan
saya berada di China atas urusan bisnes. Dia
menelefon saya dengan harapan saya akan
terus bekerja. Selepas balik dari China, dia
telah berbincang dengan saya. Dia memang
seorang yang baik hati dan telah menawarkan
kepada saya kebenaran untuk meninggalkan
syarikat awal iaitu pada jam 3 petang sekiranya
saya mempunyai kelas serta memberi satu hari
cuti lebih pada setiap minggu. Tujuannya untuk
membantu saya menumpukan perhatian saya
pada pelajaran serta menemani bapa saya. Ini
bermakna saya hanya perlu bekerja tiga setengah
hari setiap minggu. Ini telah menghairankan
saya kerana saya bekerja sekadar melakukan
kewajipan saya dan saya tidak fikir bahawa saya
telah melakukan kerja saya dengan cemerlang.
Namun, bagi majikan saya, saya merupakan
seorang pekerja baik yang harus dikekalkan.
“Yesus memandang mereka dan berkata:
“Bagi manusia ini tidak mungkin, tetapi bagi
Tuhan segala sesuatu mungkin.”” (Mat 19:26)
“Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan
kekuatan, melainkan dengan rohKu, firman
Tuhan semesta alam.” (Zakh 4:6b). Kiranya
bukan kerana Tuhan, semua ini tidak akan
dicurahkan kepada saya.
Akhirnya, saya masih menolak tawaran majikan
saya kerana saya perlu mempertimbangkan
perasaan rakan sekerja saya. Saya membuat
keputusan untuk berhenti kerja dan mencari kerja
lain di KL. Bila saya menceritakan perkara ini
kepada kawan-kawan saya, mereka rasa tidak
masuk akal bahawa terdapat majikan yang sebaik
ini. Saya tahu semua ini adalah kerana penjagaan
serta kasih karunia Tuhan yang berkelimpahan.
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih
banyak dari pada yang kita doakan atau fikirkan,
seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di
dalam kita.” (Ef 3:20)
Saya mengkagumi seiman yang dilahirkan
sebagai Kristian dan berpeluang menghadiri
kelas pendidikan agama sejak muda lagi. Ini
kerana mereka dapat mengenali firman Tuhan
lebih awal lagi, melayani Tuhan serta menikmati
sukacita yang diberi secara percuma oleh Tuhan
Yesus Kristus. Saya percaya Tuhan mempunyai
kehendakNya yang indah bagi setiap orang. Ia
terpulang kepada kita samada kita mempunyai
hati untuk taat kepada firmanNya dan
mengizinkanNya memimpin kita sampai ke akhir
hidup kita.
Walaupun industri penghiburan kelihatan amat
menarik dan glamor, namun semua ini akan
berlalu. Ia tidak kekal dan tidak dapat memberi
ketenangan kepada hati kita. Bila hari kiamat
tiba, langit dan bumi akan berlalu, hanya orang
yang menuruti perintah Tuhan akan mempunyai
pengharapan di syurga. Marilah kita menurut
ajaran Alkitab supaya tidak mengasihi
dunia seperti yang diajarkan di 1Yoh 2:15:
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa
yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di
dalam orang itu.” Sama-sama kita berdoa
agar Tuhan akan terus memimpin kita dalam
perjalanan kita dalam Kristus.
Segala kemuliaan diberi kepada Tuhan, Amin
31
PENYAKSIAN
Renungan Terhadap
Kematian Nenek
Dalam nama Tuhan Yesus saya membuat
perkongsian.
N
enek kami, Saudari Yeap Gaik
Choo, telah meninggal dunia
pada 1 September 2013
ketika berusia 81 tahun. Punca
kematiannya tidak diketahui, akan
tetapi sebelum peninggalannya
dia pernah dimasukkan ke hospital sebanyak dua
kali. Kali pertama dia dimasukkan ke hospital
ialah pada 22 Mei akibat terjatuh dan ini telah
membuat tulang bahu kirinya patah, tulang
tangan kanan serta tiga jari kaki kanannya retak.
Dia terpaksa menjalani pembedahan dan sendi
bahunya diganti dengan implant palsu.
Walaupun demikian, luka-lukanya cepat sembuh
dan tidak lama selepas itu, dia telah keluar dari
hospital. Nenek sekarang lumpuh dan terlantar
atas katil dan ibu kami tidak dapat menjaganya
lalu membuat keputusan untuk menghantarnya
ke sebuah pusat pemulihan di Petaling Jaya.
32
Malangnya terjadi pula komplikasi dan nenek
menghadapi kesukaran untuk membuang
air kecil. Doktor mengenalpasti bahawa dia
menghadapi jangkitan saluran kencing. Jangkitan
tersebut terus bertambah teruk dan dia mula
mengencing darah dan tidak lama selepas itu dia
dimasukkan semula ke hospital.
Sebaik sahaja dimasukkan ke hospital, beberapa
ujian telah diadakan namun doctor tidak dapat
mengenalpasti virus yang mengakibatkan
jangkitan tersebut, oleh itu nenek telah di beri
pelbagi jenis antibiotik serta ubat penahan
sakit untuk melegakan kesakitannya. Doktor
menasihatkan ibu kami supaya bersedia untuk
berita buruk dan selepas satu bulan, nenek
pun keluar dari hospital. Pada waktu ini, nenek
telah menjadi sangat lemah dan uzur dan dia
sentiasa demam. Dia juga membuang air yang
hitam pada setiap hari. Nenek telah dimasukkan
ke sebuah pusat pemulihan di Klang selama
lebih dari sebulan sebelum dia meninggal
pada 1 September pada lebih kurang jam 8:30
OLEH BRO. ABRAM MAH & BRO. DANIEL MAH
telah melakukan kesalahan, kita harus bertaubat
sebelum ia terlambat.
ur
eath
pagi. Sepanjang tempuh dia jatuh sakit, nenek
mengalami mukjizat dari Tuhan. Mukjizat yang
semasa
dia
dimasukkan
ke and when
way on the 1st ofpertama
The third terjadi
miracle was
when the
Lord
brushed her teeth,
s due to unknownhospital
our mother
this with
ministers, they suara
explained that
kalishared
pertama,
danthekedengaran
ed to the hospital this was a sign that God was cleansing her to prepare her for His
yang memberitahunya supaya berpegang teguh
, due to a bad fall kingdom. The ministers also explained that this was a teaching for all
imannya;
diaour
telah
berpaut
ed right arm andpada
the children
of Goddan
to guard
speech,
to keep itpada
clean and holy.
undergo surgeryTuhan
From dalam
all this, wependeritaan
learn that God isdan
always
with us, through times of
kesakitannya.
c implant.
joy and sorrow, just as He was with our grandmother. He loves us,
Mukjizat
yang
kedua
terjadi
ketika we
nenek
and will not
forsake
us. As
God’s children,
should never leave
dithehospital
buat kali held
kedua.
Pada
waktu
d was dischargedberada
Him, like
way our grandmother
onto God
even
throughout
ould not take careitu her
sufferings.
Godsudah
wants uskembung.
to be humble,Tuhan
and will tahu
not accept us if
perut
nenek
ed to rehab her in we are arrogant. Therefore, we should be submissive to Him, and if
nenek
dan
dalamrepent
saatbefore
kesakitannya,
mplications set inkesakitan
we have done
wrong,
we should
it is too late.
ered that she wasDia telah melegakan kesakitannya dengan
on worsened andtanganNya.
God also sends
us trials,berkongsi
but we should
understand
that He knows
Nenek
bahawa
tangan
readmitted to the our limitations and will not try us beyond what we can bear. These
yang
kesakitannya
sangat
lemah
trialsmelegakan
are meant to bring
us to perfection.
So when
we are facing
lembut.
Dia
mengalami
keadaan
ini
sepanjang
trials, we should never give up on our belief, but hold on to God
d but the doctorspenderitaannya
for strength and comfort.
If we kematiannya
do not leave God dan
and if we keep
sehingga
grandmother was His commandments, He will bless us and will give us a place in His
percaya
Tuhan sedang melegakan
illers to ease herkami
heavenly
kingdom.
he worse and mypenderitaannya.
nth’s stay. By this Our grandmother’s death has also taught us a lesson on love. During
and she also had the trials, many brothers and sisters prayed for our grandmother,
yang
ketiga
ialah apabila
watery dischargedMukjizat
while others
helped
in comforting
our family. Tuhan
Some members also
abilitation for overtelah
sacrificed
their timegigi
to help
take care
of us,
to free our
memberus
nenek,
dan
apabila
ibumother to
er, at around 8:30berkongsi
attend to our
grandmother.
We,
on
behalf
of
our
family,
would like to
perkara ini dengan pemimpin jemaat,
thank all members for the prayers, concern and assistance given to
mereka
telah
menjelaskan
bahawa
us during
this difficult
time. God bless
you all. ini ialah
ced miracles fromtanda Tuhan sedang membersihkan nenek untuk
st admission, and Our family has lost a loving grandmother, but we know that God has
menyediakannya untuk kerajaanNya. Pemimpin
h and not to leave received her to His bosom and has brought her to a better place.
juga
inifrom
ialah
he held onto Godjemaat
We would
likemenjelaskan
to end this sharingbahawa
with a verse
Revelations 14
verse 13.
ajaran
kepada semua anak-anak Tuhan supaya
berjaga-jaga terhadap ucapan kita, dan pastikan
mother’s second Then I heard a voice from heaven say, “Blessed are the dead who
bersih
danon.”
suci.
Dari
. God knew ouria sentiasa
die in the Lord
from now
“Yes,”
sayssemua
the Spirit,ini,
“theykami
will rest
He soothed herbelajar
from their
labor, forTuhan
their deeds
will followmenyertai
them.”
bahawa
sentiasa
kami,
relieved her pain
dalam saat duka dan suka, sama seperti Dia
s throughout her Hallelujah, Amen.
was relieving hermenyertai nenek. Dia mengasihi kami dan tidak
Compiled
By: Abram Mah
& Daniel
Mah
akan
mengabaikan
kami.
Sebagai
anak-anak
Tuhan, kita tidak seharusnya tinggalkan Tuhan,
seperti nenek yang telah berpaut padaNya
sepanjang penderitaannya. Tuhan mahukan
kita bersikap rendah hati dan tidak akan
menerima kita sekiranya kita angkuh. Oleh itu
kita harus taat kepadaNya dan sekiranya kita
Tuhan juga memberi kita pengujian, namun kita
harus fahami bahawa Dia tahu akan kekurangan
kita dan tidak akan mencuba kita melebihi daya
tahanan kita. Ujian-ujian ini dimaksudkan untuk
membuat kita sempurna. Apabila kita sedang
menghadapi ujian, jangan sekali-kali melepaskan
kepercayaan kita, tetapi berpegang pada Tuhan
untuk kekuatan dan penghiburan. Jika kita
tidak meninggalkan Tuhan serta menyimpan
perintahNya, Dia akan memberkati serta memberi
我们的祖母是叶玉珠姐妹,她于2013年九月一日安
kita tempat dalam
kerajaan syurgawiNya.
息主怀,享年八十一岁。她的离世原因至今仍无从
Kematian nenek juga telah mengajar kami
tentang kasih. 考究,而她在离世之前已经被送入医院两次。她第
Ramai saudara-saudari telah
membantu doa一次被送入医院是在五月廿二日,当时她不小心跌
untuk nenek, dan ada juga yang
倒,並且伤势严重。祂的左边肩膀折断、右边的手
telah memberi penghiburan kepada keluarga
臂也骨折;而右边的三个脚趾头亦受伤。她必须动
kami. Terdapat手术並把肩膀的骨节以人造骨节代替之。
juga pemercaya yang telah
mengorbankan masa mereka untuk menjaga
kami supaya ibu
boleh menjaga nenek. Kami, 因为她必须整天
她的伤势逐渐好转並且获准出院。
bagi pihak keluarga
kami ingin mengucapkan
躺在床上而我的母亲不能独自的照料她,因此就把
terima kasih kepada
semua seiman di atas doa,
她送入八打灵的一间疗养院。不幸的是,她的病情
变得复杂並且无法排尿。医生察觉她的尿道发炎。
penjagaan serta
bantuan yang telah dihulurkan
而此情况愈来愈严重导致她排尿时出血。不久之
kepada keluarga
kami di waktu kesukaran kami.
Semoga Tuhan後,她再次被送入院治疗。
memberkati kalian.
在住院期间,医生们经过几次的检验都无法诊断攻
Keluarga kami kehilangan seorang nenek yang
击她的病毒,因此医生们就开了许多的抗生素及止
penuh kasih sayang,
namun kami tahu bahawa
痛药来减轻她的疼痛。医生过後宣布她的病情已经
Tuhan telah menerimanya
ke pangkuanNya dan
无法治疗而我们应当为她准备後事。在医院住了一
telah membawanya
ke
tempat
yang lebih
indah.
个月之後她就出院了。
这个时候,我的祖母是非常
的虚弱及脆弱。而她也时常发烧。她每天都排放黑
色的尿液。她当时在吧生的一间疗养院居住了一段
时期直到她在九月一日清晨八时半蒙主召回安息。
Dan aku mendengar
suara
dari sorga
在生病期间,我的祖母体验了许多神迹。第一个神
berkata:
“Berbahagialah
迹是发生在她第一次被送入院时,有一个声音告诉
她要持守她的信仰並且勿离开真教会。这个神迹坚
orang-orang
mati yang
固了她的信心,虽然在苦难及煎熬当中,她也不间
mati断的紧紧抓住神。第二个神迹发生在她第二次被送
dalam Tuhan,
入医院时,当时她的身体开始肿胀。
sejak sekarang ini.”
神知道我们的祖母所遭受的痛苦,而祂也亲自用手
“Sungguh,”
kata Roh,
来安抚她以减轻她的痛苦。她告诉我们这个手非常
的温柔及柔软並且能纾解她的疼痛。这个神迹时常
“supaya
mereka boleh
发生在她的身上直到她撒手人寰的时候;而我们相
信神在舒缓她的苦难。第三个神迹是神为她刷牙。
berisitirahat
dari jerih
当我的母亲告诉长执们这个见证时,他们告诉母亲
lelah 这个举动是神在洁净她以准备接她回天家。长执们
mereka, kerana
也解释说这个教训是要我们身为神的儿女的应当谨
segala perbuatan mereka
menyertai mereka.”
(Wahyu 14:13)
33
PENYAKSIAN
PENGEMBARAAN
YANG DILINDUNGI
TUHAN
In the name of Jesus we bear testimony.
D
terdapat sebuah tempat percutian peluncuran
atas salji (resort ski) yang terkenal. Perjalanan
biasa dengan kereta dari San Francisco ke Tasik
Mammoth mengambil masa lebih kurang lima
jam. Saya bersama adik lelaki saya merasa teruja
untuk menempuhi perjalanan ini kerana kami
tahu ia akan bersalji di kawasan pergunungan.
Kami juga telah bersedia menghadapi perjalanan
lima jam dengan membawa bekal pelbagai
makanan ringan untuk dimakan sepanjang jalan.
Pendek kata, kami telah bertolak ke Snowcreek,
Mammoth Mountain dari San Francisco pada
minggu kedua cuti kami. Sekiranya kalian tidak
tahu, Snowcreek merupakan sebuah bandar kecil
yang terletak di kawasan pergunungan dengan
ketinggian 7,800 kaki atas paras laut, di mana
Pada pagi tersebut, kami bangun awal dan
meninggalkan San Francisco pada jam 8:30
pagi. Ia merupakan pagi yang lembap dan dingin
kerana hujan turun tidak berhenti-henti sejak
semalam. Percikan hujan pada kaca depan
kereta serta salji yang tebal membuat kereta
sukar dipandu di atas jalan raya yang licin. Ayah
terpaksa memandu dengan perlahan. Selepas
tiga jam memandu, tiada restoran yang dijumpai.
alam nama Tuhan Yesus saya
memberi kesaksian tentang kasih
karunia serta rahmat Tuhan
terhadap keluarga saya. Ketika
cuti hujung tahun pada 2012,
seisi keluarga saya telah pergi ke
pantai barat Amerika Syarikat untuk cuti selama
tiga minggu. Bandaraya-bandaraya yang kami
kunjungi di negeri California termasuklah San
Francisco, San Diego, Las Vegas, Los Angeles dan
Mammoth Mountain
34
OLEH SIS. KATRINA SONG
gunung kerana kereta kami bukan kenderaan
pacuan empat roda. Kami bersyukur beliau
telah mengesyorkan alternatif kepada kami, iaitu
untuk memasang rantai salji pada tayar kereta
kami untuk membolehkan kami ke kawasan
pergunungan. Memandangkan ini merupakan
satu-satunya pilihan kami untuk meneruskan
perjalanan, kami telah mengikuti nasihatnya dan
berpatah balik sejauh 2km ke sebuah rumah
rehat yang ada menjual rantai salji. Pada masa
itu, cuaca mendung dan salji terus turun tanpa
berhenti-henti.. Suhu sekitaran 0 darjah Celsius
dan keadaan di luar sememangnya dingin dan
membekukan.
Oleh itu kami hentikan kereta di tepi jalan lalu
makan bekalan yang telah kami bungkuskan.
Selepas makan tengah hari, kami teruskan
perjalanan ke kawasan pergunungan. Dua jam
kemudian, kami pun sampai di kaki gunung dan
ini hanya merupakan separuh dari perjalanan ke
destinasi kami. Walaupun kami sedar bahawa
kami sudah lewat, namun semangat kami masih
berkobar-kobar. Di kaki gunung, kami dapat
melihat salji setebal satu kaki.
Kami terus memandu dan salji kian menjadi
lebat dan kami pun sampai di suatu tempat
pemeriksaan yang dikawal oleh seorang renjer
yang menghentikan setiap kenderaan yang
berlalu untuk memeriksa sama ada mereka sedia
menghadapi salji yang tebal serta jalan yang
licin di hadapan. Apabila sampai giliran kami,
renjer tersebut memberitahu kami bahawa kereta
kami tidak selamat untuk dipandu di lerengan
Ayah masuk ke dalam kedai tersebut dan sejurus
kemudian keluar bersama dengan seorang lelaki
yang sedang memegang alat seperti rantai dalam
tangannya. Lelaki itu pun memasang rantai
tersebut pada tayar kereta kami. Pemasangan
rantai tersebut kelihatan rumit sekali dan tugas
ini tidak terdaya dilakukan oleh seorang sahaja
kerana seorang diperlukan menggerakkan stereng
kereta manakala seorang lagi memasang rantai
pada tayar kereta. Rantai tersebut juga tidak
murah harganya. Tambahan pula kami perlu
membayar lebih untuk kerja pemasangan. Walau
bagaimanapun, kami bersyukur kepada Tuhan
kami dapat memasang rantai tersebut dan boleh
meneruskan perjalanan. Sebelum kami beredar
dari situ, mekanik tersebut telah menasihatkan
ayah supaya tidak memandu lebih dari 25 Km
sejam untuk mengelakkan rantai tersebut dari
tercabut keluar atau ia mungkin merosakkan
tayar dan ini merupakan sesuatu yang kami
tidak mengingini. Sekiranya rantai tersebut
tercabut, kami juga tidak tahu bagaimana untuk
memasangnya semula!
Bila semuanya sudah siap dipasang, mekanik
tersebut mendekati tingkap sebelah ayah saya
dan dengan nada yang serius bertanya ayah
saya samada dia pernah memandu dalam
keadaan bersalji atau tidak. Ayah saya jelas
menjawab “ Tidak! “ Dia pun menyahut “ Tuhan
berkati kamu! “ Saya tertanya-tanya dalam hati
kenapa mekanik tersebut berkata demikian.
Adakah dia menyindir secara gurauan atau
sememangnya kami perlu lebih berhati hati?
Walau bagaimanapun, kami rasa teruja kerana
sudah lengkap untuk meneruskan perjalanan ke
pergunungan. Dengan rantai pada tayar, kereta
35
PENYAKSIAN
kereta supaya ia berbalik ke jalan raya tetapi dia
langsung tidak dapat mengawal kereta tersebut.
Kereta terus tergelincir ke bawah bagaikan kami
sedang menjunam dari ‘roller coaster’! Pada
saat itu juga, kami tidak berhenti-henti menjerit
“Haleluya! Haleluya!” Tidak lama selepas itu,
ayah dapat mengawal kereta itu semula. Syukur
pada Tuhan atas kasih karunia serta rahmat
perlindunganNya.
lebih sukar untuk dipandu terutamanya untuk
mengikuti hadlaju yang diarahkan oleh mekanik
dan bunyi yang keluar dari tayar yang dipasang
dengan rantai berbunyi seolah-olah tayar-tayar
tersebut akan meletup!
Apabila kami memandu semula ke tempat
pemeriksaan, salji telah turun dengan lebih lebat
lagi. Renjer yang sama telah memeriksa rantai
kami dan mengizinkan kami teruskan perjalanan.
Waktu kami melintasi tempat pemeriksaan,
kawasan sekitaran menjadi gelap kerana kami
telah memasuki kawasan hutan. Pohon cemara
berderet-deret di kedua-dua belah jalan.
Ia bagaikan pemandangan dalam wayang
“Puteri Salju Putih dan Tujuh Orang Kerdil”.
Pemandangan tersebut memang indah sekali
tetapi ia juga sangat menakutkan kerana tiada
tanda-tanda kehidupan lain selain dari pohonpohon yang diliputi salji.
Perjalanan sangat sukar dan kami terus
mendaki gunung dengan perlahan. Jalan raya
kelihatan licin dan penglihatan kian merosot
akibat dari salji yang lebat serta tiada pancaran
matahari. Sepanjang jalan, kami melihat kereta
terkandas di tepi jalan akibat dari kerosakan
atau kemalangan disebabkan oleh jalan yang
licin. Ada kereta yang terbiar dan ada juga yang
masih mempunyai penumpang di dalamnya.
Kami pun sampai di suatu lerengan mendaki
yang lurus serta jauh dan kami memandu
dengan perlahan untuk sampai ke puncak.
Sebaik sahaja kami sampai di puncak, kami
berhadapan dengan lerengan menurun yang
amat curam dan dengan tiba-tiba kereta kami
tidak dapat dikawal dan terus mengelongsor
ke tepi dengan tiba-tiba. Ayah cuba mengawal
36
Semuanya terjadi dengan pantas dan kami
juga terfikir bahawa kami akan terlibat dalam
kemalangan jalan raya sama ada melanggar
kereta yang datang dari arah bertentangan
ataupun menjunam masuk ke dalam gaung.
Sudah tentu ia menjadi kemalangan yang
dahsyat sekali. Sepanjang perjalanan kami
mendaki lereng gunung, kami perasaan bahawa
ada kereta yang mengikuti belakang kami sebab
kereta kami dipandu dengan perlahan sekali.
Terdapat juga kerta lain yang datang dari arah
bertentangan. Akan tetapi bila kereta kami hilang
kawalan, heran sekali tidak terdapat kereta di
sekeliling kami. Hanya kereta kami sahaja di
jalan raya. Ia sememangnya suatu mukjizat
dari Tuhan! Apabila kami telah menenangkan
diri, kami tahu ia sememangnya Tuhan yang
telah melindungi kami dan kami serta-merta
mengucap syukur kepada Tuhan di atas
penjagaan serta rahmat perlindunganNya. Kami
pun meneruskan perjalanan setelah memastikan
semua orang dalam kereta selamat.
Selepas memandu lebih kurang satu jam, kami
rasa hairan dan gembira sekali kerana kami
telah tiba di suatu dataran yang mempunyai
cuaca yang cerah dan riang untuk mengalualukan kehadiran kami; dan ia langsung tidak
sama dengan apa yang kami alami dalam hutan.
Pemandangan ini jauh berbeza dari pergunungan
salji yang telah kami lalui lebih dari satu jam tadi.
Kami rasa gembira kerana dapat memandu di
atas jalan raya yang bebas dari salji tetapi kami
masih perlu memandu pada hadlaju 25km sejam
dan ini amat menyusahkan. Selepas memandu
sedemikian selama 20 minit, ayah memutuskan
untuk mengeluarkan rantai pada tayar
memandangkan salji sudah tiada dan jalanraya
pun selamat digunakan tanpa rantai. Kami juga
kesuntukan masa kerana kami perlu sampai di
resort untuk mengambil kunci chalet sebelum
pejabatnya tutup pada jam 7 petang atau kami
OLEH SIS. KATRINA SONG
perlu memandu ke tempat yang lebih jauh untuk
mengambil kunci tersebut. Ayah menghentikan
kereta di tempat yang selamat dan turun untuk
mengeluarkan rantai tersebut. Ia susah untuk
ditanggalkan kerana ayah tidak mempunyai
peralatan untuk melakukannya dan dia telah
menanggalkannya dengan tangannya sahaja
dalam suhu yang dingin membeku. Namun dia
berjaya mengeluarkan rantai tersebut dan kami
pun meneruskan perjalanan dengan lebih laju.
Kami memandu selama satu jam serta dapat
meliputi jarak yang jauh dan akhirnya kami
pun sampai di suatu persimpangan jalan yang
mempunyai lerengan mendaki sama seperti
yang kami hadapi di tempat pemeriksaan. Dan
cuba teka, di depan mata kami ialah suatu
pemandangan yang pernah dilihat! Kawasan
hutan sekali lagi! Bukan itu sahaja, tetapi salji
mentupi jalan, pemandangan sama di mana
kami perlu memasang rantai pada tayar kereta.
Kali ini kami tidak rasa teruja kerana kami telah
menanggalkan rantai tersebut. Tiada renjer
yang boleh menghulurkan bantuan di tempat ini.
Terdapat papan tanda yang besar di bahagian
kanan jalan yang menunjukkan kod warna
yang menyatakan bahawa terdapat salji tebal
di hadapan dan kenderaan yang memasuki
kawasan ini mesti ada pacuan empat roda atau
rantai salji. “Habislah kami!”
Kerana tidak mahu mengambil risiko, ayah pun
bercadang berpatah balik untuk mendapatkan
bantuan memasang semula rantai salji.
Tidak jauh dari kami terdapat sebuah stesen
minyak dan kami pun turun bertanya dengan
pekerja di sana. Terdapat seorang wanita
yang mengendalikan kedai kecil tersebut dan
dia berkata “Minta maaf, saya tidak tahu
bagaimana rantai itu berfungsi”. Dia juga
menjelaskan bahawa dia seorang sahaja dan
tiada orang lain yang boleh menghulurkan
bantuan. Hanya kepada Tuhan sahaja yang
kami dapat mohon bantuan melalui doa kami.
Selepas itu, kami terus menunggu dalam kereta
tapi tiada siapa yang berlalu. Saya percaya
tiada orang yang mahu menaiki ke kawasan
pergunungan dalam keadaan cuaca sebegini
tetapi kami ini pelancong kali pertama menuju ke
jalan tersebut dan kami pun tidak sedar tentang
bahaya memandu dalam kawasan pergunungan
dengan keadaan cuaca sebegitu.
Tidak lama selepas itu, sebuah traktor dengan
penenggala salji muncul dengan tiba-tiba
dan terus mengerek salji dari jalan. Selepas
bekerja selama 15 minit, pengendali traktor
turun dari traktornya dan menukarkan tanda
di papan tanda untuk menunjukkan semua
kenderaan boleh melalui tempat tersebut. Doa
kami telah dikabulkan. Ia satu lagi mukjizat
dan kami tidak dapat percayai mata kami.
Tuhan tidak menghantar orang untuk menolong
kami memasang semula rantai salji tetapi Dia
telah membersihkan salji dari jalan raya dan
membolehkan kami memandu dengan selamat.
Betapa agungnya Tuhan. Kami menyiapkan diri
dan meneruskan perjalanan ke dalam hutan
sekali lagi. Walaupun jalan masih diliputi salji,
tetapi ia tidak setebal salji yang kami alami
sebelum ini. Jalan raya masih licin namun syukur
pada Tuhan kami dapat memandu dengan
selamat. Setakat ini, kami telah memandu
selama 10 jam dari San Francisco, dan kami tiba
di resort tersebut 5 minit sebelum 7petang; satu
lagi rahmat Tuhan. Kami mengutip kunci dan
dengan gembira memasuki kamar kami.
Dalam seluruh peristiwa ini, kami hanya boleh
bersyukur kepada Tuhan di atas bimbingan,
rahmat serta perlindunganNya dalam segala
hal. Dia tidak menyembunyikan Diri saat kami
memerlukan bantuanNya. Tuhan sentiasa
ada di sisi kita dan kita hanya perlu menyeru
kepadaNya. Kesaksian saya sampai di sini,
segala pujian, kemuliaan dan penghormatan
diberi kepada Tuhan Yesus Kristus.
37
BERITA
MUTAKHIR
KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI
(KKR) SUBANG JAYA
Syukur pada Tuhan, KKR Subang Jaya telah
berjalan dengan lancar pada 25 & 26 Julai
2015. Tema tahun ini ialah “Wariskanlah” yang
selaras dengan misi gereja untuk tumbuh dan
berkembang. Pendeta Joel Chong dan Penatua
Andrew Tee ialah jurucakap utama. KKR telah
membangunkan seluruh jemaat dan lebih kurang
200 pemercaya telah hadir
PERTANDINGAN PERMAINAN
ALKITAB GEREJA SUBANG JAYA
Unit Pendidikan Agama (REU) telah
menganjurkan suatu Pertandingan Permainan
Alkitab pada 9 Ogos 2015. Pelajar-pelajar telah
dibahagikan kepada tiga pasukan dan telah
berusaha dengan sedaya upaya mereka untuk
menjawab soalan-soalan yang telah diajukan
oleh pihak penganjur. Kami berharap melalui
sokongan dari ibubapa, anak-anak kami akan
teruskan dengan pembacaan Alkitab setiap hari
di rumah. Ini boleh meningkatkan pengetahuan
Alkitab mereka yang merupakan asas yang
penting untuk menjadi askar Kristian yang baik
untuk Tuhan.
KEBAKTIAN PENGINJILAN SUBANG
JAYA
Kebaktian Penginjilan diadakan dengan berjaya
pada 17 Oktober 2015. Tema ialah “Harapan
Ketika Berputus Asa” Pengkhutbah ialah Pdt
Joel Chong dan seramai 24 kawan-kawan telah
hadiri kebaktian penginjilan ini.
38
KEBAKTIAN PERSAHABATAN
KUMPULAN SEL-SEL GABUNGAN
Kami mengadakan banyak Kebaktian
Persahabatan Kumpulan Sel-sel Gabungan
pada tahun ini. Tujuannya bukan sahaja untuk
menjalankan persekutuan tetapi apa yang
lebih penting ialah untuk mempereratkan lagi
pertalian persaudaraan di antara semua ahli
dalam kumpulan sel yang berbeza. Perjumpaanperjumpaaan ini telah diadakan pada:
22/08/15 : Kebaktian keluarga gabungan
Agape & Kanaan yang diadakan di rumah Sdr
Hian Ti Sing
22/08/15 : Kebaktian keluarga gabungan
Imanuel & Puchong yang diadakan di rumah Sdr
Chin Yit Min
19/09/15 : Kebaktian keluarga gabungan
Agape & Puchong yang diadakan di rumah Sdr
Lee Nai Kong
19/09/15 : Kebaktian keluarga gabungan
Imanuel & Kanaan yang diadakan di rumah Sdr
Tan Hee Chai
17/10/15 : Kebaktian keluarga gabungan
Agape & Imanuel yang diadakan di rumah Sdr
Soon Aik King
31/12/15 : Semua kumpulan sel di rumah
Sdr Soon dan Dns Martha untuk Kebaktian
Kesyukuran serta Tahun Baru
PENGURAPI DIAKON
Kami bersyukur dan memuji Tuhan bahawa
Saudara Jihol Lunggoi telah diurapi sebagai Dn.
Philip pada 4hb Oktober 2015 di Olive Garden,
Port Dickson semasa Kebaktian Kebangunan
Rohani untuk seiman yang berbahasa Melayu.
Syukur kepada Tuhan bahawa Tuhan telah
menghantar lebih ramai pekerja-pekerja untuk
menuai bagiNya.
HARI TERBUKA KOIR BELIA SUBANG
JAYA
Hari terbuka kumpulan koir ialah untuk
menggalakkan lebih banyak belia menengah
rendah serta belia pertengahan menyertai
koir untuk menyanyi pujian kepada Tuhan.
Sambutannnya amat menggalakkan. Kami
berharap ibubapa akan terus mendorong anakanak mereka menyertai latihan koir dan kami
merakamkan ribuan terima kasih kepada mereka
di atas kesabaran mereka menunggu sementara
anak-anak mereka sedang berlatih
HARI “BAWALAH KAWAN”
REU telah menganjurkan suatu acara penginjilan
pada 23 Ogos 2015 untuk membolehkan anakanak memberitakan injil serta membawa kawankawan mereka ke gereja. Program ini termasuk
acara nyanyian kidung serta lukisan dan seni.
Syukur pada Tuhan acara ini berjalan dengan
berjaya dan ramai kanak-kanak serta ibubapa
telah menjemput kawan-kawan mereka untuk
menyertai program ini.
KEBAKTIAN PERSAHABTAN BELIA
BEKERJA
Dua kebaktian persahabatan telah diadakan di
rumah Sdr Stanly Chong dan Sdri Annie Soon pada
8 Ogos 2015 dan satu lagi diadakan di rumah Sdr
Darren Tan pada 24 Oktober 2015. Syukur pada
Tuhan ramai belia bekerja telah menghadiri keduadua kebaktian persahabatan tersebut
TANJUNG SEPAT
Kumpulan sel Agape yang dipimpin oleh Sdri
Maria telah menganjurkan satu lawatan ke Tanjung
Sepat pada 14 dan 15 November. Sejumlah
23 orang ahli yang termasuk 5 orang kanakkanak telah menyertai lawatan ini. Lawatan ini
dipenuhi dengan makanan-makanan yang hebat
(makanan laut yang lazat) dan tidak terlupa juga
kopi diliputi ais krim yang terkemuka. Kami juga
telah mengunjungi kilang kopi dan kilang sarang
burung. Ramai yang menyertai kumpulan lawatan
ini rasa seronok dengan persekutuan serta suasana
pantai yang tenang. Bagi kanak-kanak pula, pilihan
utama mereka ialah taman tema air.
KURSUS LATIHAN TEOLOGI BELIA
DAN KURSUS TEOLOGI ORANG
DEWASA
Sejumlah 12 orang pelajar (lebih kurang 90%)
telah menyertai kursus latihan teologi belia tahun
ini. Kami memuji serta bersyukur pada Tuhan
kerana Sdr Emmanuel telah menerima Roh Kudus
semasa kursus tersebut. Kami berterimakasih
kepada ibubapa di atas sokongan mereka dan
juga kepada pelajar-pelajar yang telah memberi
keutamaan kepada kursus ini. Kami berharap
pada 2016 penyertaan kami akan meningkat
kepada 100%
Pada tahun ini, syukur pada Tuhan, seramai
15 orang peserta dari Subang telah menyertai
Kursus Teologi Orang Dewasa yang diadakan
dari 14 Dis sehingga 20 Dis.
BEREHAT DI DALAM TUHAN
Saudari Ng Kim Siam yang dikasihi telah pulang
ke pangkuan Tuhan pada 24hb Disember 2015
dalam lingkungan usia 68 tahun. Ibu kepada
diakon Philip dan Saudari Maria telah pulang ke
pangkuan Tuhan pada 26hb Disember 2015.
Semoga Tuhan menghiburkan mereka dengan
ayat-ayat dalam alkitab dan semoga ahli-ahli
keluarga mengikut jejak langkah leluhur mereka
untuk bersandar kepada Tuhan dan melayaniNya.
UPACARA PERPISAHAN
Pihak gereja telah menganjurkan sebanyak tiga
upacara perpisahan pada setengah tahun ini.
1) Keluarga Sdr Michael Song yang telah
berpindah ke Hong Kong pada 8 Ogos 2015
2) Keluarga Sdr Nicholas Ng yang telah balik ke
Sabah pada Disember 2015
3) Keluarga Sdr Loke yang telah berpindah ke
Singapura pada Disember 2015
Semoga Tuhan akan terus memimpin dan
memberkati mereka.
39
Download