KANDUNGAN 2 0 1 5 05-14 Q&A PADA DOKTRIN ALKITABIAH 15-17 18-20 21-23 PADA MASA YANG SESUAI KEPUTUSAN YANG SALAH RENUNGAN TERHADAP HIDUP KEIMANAN SAYA KRISMAS ISU-ISU SEBENAR 24-28 PENYAKSIAN 29-30 PENYELAMATAN DARI TUHAN SETELAH DIBAPTIS BRO. NICHOLAS YAN 31-34 SIS. ANGIE (GEREJA CHERAS) PERJALANAN SAYA UNTUK MEMERCAYAI TUHAN 35-36 RENUNGAN TERHADAP KEMATIAN NENEK BRO. ABRAM MAH & BRO. DANIEL MAH 37-40 PENGEMBARAAN YANG DILINDUNGI TUHAN SIS. KATRINA SONG 41-42 BERITA MUTAKHIR 1 Q&A PADA DOKTRIN ALKITABIAH dihidupkan kembali oleh Roh Kudus (Yeh. 37:14; Rm. 8:11). Roh Kudus juga akan membangkitkan orang-orang yang percaya dari kematian dan mengubah mereka menjadi makhluk rohani pada akhir zaman (lihat Rm. 8:11; 1Kor. 15:2223). Tuhan telah memberikan kita Roh Kudus sebagai jaminan kebangkitan kita di masa yang akan datang (2Kor. 5:1-5). ROH KUDUS G ereja Anda mengatakan bahwa baptisan dapat menghapuskan dosa (Kis. 22:16), menyucikan dan membenarkan (1Kor. 6:11), membawa pada kelahiran kembali (Tit. 3:5), dibangkitkan kepada hidup (Kol. 2:12) dan menyelamatkan (1Pet. 3:20-21). Lalu mengapa kita perlu menerima Roh Kudus? Baptisan saja sudah mencukupi. • Khasiat keselamatan baik dari baptisan air dan Roh Kudus sangat berkaitan erat satu dengan yang lainnya; dan tidak satu pun dapat menggantikan yang lain. Walaupun baptisan penting untuk keselamatan, menerima Roh Kudus juga adalah langkah yang perlu untuk keselamatan. Seseorang harus dilahirkan dari air dan Roh untuk dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan (Yoh. 3:5; lihat Tit. 3:5). • Barangsiapa tidak memiliki Roh Kristus (Roh Kudus), ia bukan milik Kristus (Rm. 8:9). Roh Kudus juga memberikan kesaksian bahwa kita adalah anak-anak dan ahli waris Tuhan (Rm. 8:15-17; Gal. 4:6-7). Roh Kudus merupakan meterai bagi milik pusaka kita di masa yang akan datang (Ef. 1:13-14). • Seseorang yang mati secara rohani harus 2 Kalimat “dilahirkan dari Roh” dalam Yohanes 3:5 tidak mengacu pada penerimaan Roh Kudus. • Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Tuhan” (Yoh. 3:5). Jelaslah bahwa dilahirkan dari Roh penting untuk keselamatan. Pada bagian lain di dalam Kitab Suci, kita juga melihat bahwa menerima Roh Kudus adalah persyaratan untuk keselamatan. Contohnya, dalam surat Titus 3:5 menyatakan bahwa kita telah diselamatkan oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Kemudian di ayat 6 dijelaskan bahwa Roh Kudus ini, dengan kemurahan hati, telah dicurahkan-Nya kepada kita. • Demikian juga dalam Ef. 1:13 dibahas bahwa orang-orang yang percaya telah ditandai dengan meterai Roh Kudus yang dijanjikan (yaitu menerima Roh Kudus yang dijanjikan), yang merupakan jaminan milik pusaka kita. Jadi dilahirkan dari Roh sesungguhnya mengacu pada penerimaan Roh Kudus, suatu hal yang penting untuk keselamatan. • Dilahirkan dari roh mencakup menerima kehidupan rohani yang baru. Orang yang telah mati secara rohani harus dibangkitkan. Itulah sebabnya “dilahirkan dari roh” juga mengacu pada dilahirkan kembali. Kebangkitan rohani ini terjadi ketika Roh Tuhan (Roh Kudus) tinggal dan memperbaharui kehidupan sehari-hari orang yang percaya (Rm. 8:11; lihat juga Yeh. 37:14). Perjanjian Baru tidak pernah menyuruh orang-orang yang percaya berdoa untuk memohon Roh Kudus. Tuhan memiliki kuasa penuh untuk memberikan Roh Kudus-Nya kepada barangsiapa yang diperkenan-Nya. Roh Kudus itu diberikan, bukan diperoleh. • Dalam Lukas 11:13, Tuhan Yesus dengan jelas menyatakan, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anakanakmu, apalagi Bapamu yang di syurga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” • Dalam Yohanes 4:10, Tuhan berkata kepada perempuan Samaria , “Jikalau engkau tahu tentang karunia Tuhan dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! nescaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” (air hidup mengacu pada Roh Kudus, lihat Yoh. 7:37-39). • Tuhan Yesus berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Kerana setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan” (Mat. 7:7-8; Luk. 11:9-10). Apakah kalimat ini bertentangan atau menyangkal otoritas Tuhan sebagai pemberi segala berkat? (Tentu saja tidak). • Roh Kudus adalah janji dari Tuhan. Namun, untuk menerima Roh Kudus diperlukan doa dan permohonan dari manusia itu sendiri. Hal ini dengan jelas digambarkan dalam Luk. 11:13 dan Yoh. 4:10 (telah dikutip di atas). Pencurahan Roh Kudus juga tergantung pada ketaatan terhadap perintah-perintah Tuhan (lihat Mat. 28:20; Kis. 5:32). Berdoa memohon Roh Kudus tidak menyangkal autoriti Tuhan; sebaliknya, hal tersebut merupakan ungkapan yang wajar dari iman kita (Mat. 15:22-28; Rm. 10:14), yaitu kesungguhan (Luk. 11:5-8) dan ketekunan (Luk. 18:1-8). Setelah kenaikan Tuhan, para murid “bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama” di ruangan atas (Kis. 1:12-14). Ayat 14 hanya berkata bahwa mereka berdoa bersama-sama dan tidak mengatakan bahwa mereka sedang berdoa memohon Roh Kudus. Para murid tetap akan menerima Roh Kudus sekalipun mereka tidak berdoa, kerana Tuhan tidak pernah mengabaikan janji-Nya. • Tuhan Yesus telah memberitahukan mereka tentang pentingnya menerima Roh Kudus dan secara khusus memerintahkan mereka agar tidak meninggalkan Yerusalem tetapi menunggu Roh Kudus yang dijanjikan (Luk. 24:49; Kis. 1:45,8). Tentunya, murid-murid memiliki keinginan yang kuat untuk menerima Roh Kudus dan itulah sebabnya mereka tetap berdoa. Satu-satunya kesimpulan yang paling logik adalah bahwa mereka sedang berdoa memohon Roh Kudus. Jika mereka tidak sedang berdoa memohon Roh Kudus, apa yang sedang mereka doakan? • Menunggu terdiri dari berdoa dan memohon (lihat Mzm. 40:1). Untuk mengatakan bahwa para murid tetap akan menerima Roh Kudus tanpa berdoa sekalipun kerana Tuhan tidak pernah lalai akan janji-Nya; sesungguhnya juga menunjukkan bahwa kita tidak perlu berdoa untuk hal-hal apapun yang telah dijanjikan Tuhan, kerana kita tetap akan menerimanya. • Contohnya, dalam Luk. 18:1-8, Yesus telah berjanji bahwa Tuhan akan melihat umat pilihanNya segera memperoleh keadilan dengan tidak mengulur-ulur waktu (ayat 8). Jika janji ini tetap dipenuhi sekalipun tanpa melalui doa, mengapa Yesus memberikan perumpamaan untuk menunjukkan bahwa para murid tetap harus selalu berdoa dan tidak putus asa (ayat 1)? Dalam Kisah para Rasul 8, orang Samaria tidak ikut berdoa memohon Roh Kudus bersama-sama. Demikian juga dalam bab 10, Kornelius, keluarga dan teman-temannya menerima Roh Kudus bahkan tanpa memohon atau berdoa. • Orang-orang percaya di Samaria menerima Roh Kudus ketika para rasul berdoa dan menumpangkan tangan atas mereka (Kis. 8:15, 17). Perikop ini tidak mencatat bahwa orangorang percaya itu berdoa memohon Roh Kudus; tetapi perikop tersebut juga tidak berkata bahwa mereka hanya duduk di sana memperhatikan 3 Q&A PADA DOKTRIN ALKITABIAH Petrus dan Yohanes berdoa untuk mereka. Satusatunya hal yang logik adalah mereka seharusnya sedang berdoa terus-menerus memohon Roh Kudus sama seperti para murid yang berdoa di ruangan atas. Petrus dan Yohanes berada di situ hanya untuk membantu mereka dalam doa. • Mujizat di rumah Kornelius merupakan tanda langsung dari Tuhan bahwa Ia “juga telah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup” (Kis. 11:18). Beberapa mujizat terjadi untuk menunjukkan kepada para rasul dan saudara seiman lainnya dari bangsa Yahudi yang bersunat bahwa Tuhan juga memberikan karuniaNya kepada bangsa asing: (1) Dalam penglihatan, Kornelius diberitahu untuk menjemput Petrus, (2) Melalui sebuah penglihatan, Petrus diberitahu bahwa ia tidak diperbolehkan untuk menganggap bangsa-bangsa asing sebagai orang-orang yang tidak kudus, (3) Orang-orang yang mendengarkan menerima Roh Kudus tanpa penumpangan tangan. • Peristiwa ini merupakan kasus khusus, dan kasus khusus ini bukan berarti bahwa orang-orang percaya tidak perlu berdoa memohon Roh Kudus atau menerima penumpangan tangan. Baptisan Roh Kudus pada hari Pentakosta tidak akan pernah terjadi lagi. Roh Kudus telah diberikan sekali saja dan telah tinggal dalam setiap orang percaya sejak saat itu. • Baptisan Roh Kudus terjadi berulang kali selama periode hujan awal. Kita dapat menemukan peristiwa-peristiwa tersendiri di seluruh Kitab Kisah Para Rasul untuk menunjukkan bahwa menerima Roh Kudus merupakan sebuah pengalaman pribadi: 1. Roh Kudus turun ke atas orang-orang percaya di Samaria ketika Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan ke atas mereka (Kis. 8:14-17). 2. Kornelius, keluarganya dan teman- temannya menerima Roh Kudus ketika sedang mendengarkan khotbah Petrus (Kis. 10:44-48). 3. Murid-murid di Efesus menerima Roh Kudus setelah dibaptis dalam nama Tuhan Yesus (Kis. 19:1-7). 4 • Rasul Petrus memastikan bahwa keluarga Kornelius telah menerima baptisan Roh Kudus sama seperti yang telah diterima oleh para murid pada hari Pentakosta (Kis. 10:47; 11:15-17). • Roh Kudus adalah “Roh kebenaran” (Yoh. 14:15-17). Roh Kudus akan tinggal di dalam gereja selama gereja itu mengajarkan dan taat pada kebenaran (lihat Mat. 28:20; Kis. 5:32). Tetapi sejarah gereja menunjukkan bahwa ajaran-ajaran sesat tersebar luas di negaranegara kristiani, beberapa generasi setelah para rasul. Dengan demikian, kita tidak membaca lagi tentang pengalaman menerima Roh Kudus dalam sejarah gereja. Tetapi pada akhir zaman, selama periode hujan akhir, Roh Kudus akan dicurahkan lagi (Za. 10:1; Yer. 5:24; Yoel 2:23; Hos. 6:3). Sekarang, janji ini telah digenapi dalam gereja sejati. Dalam Yohanes 20:21-23, Yesus mengembusi para murid dan berkata, “Terimalah Roh Kudus.” Pada saat ini, para murid menerima Roh Kudus dan janji Tuhan tentang Roh Kudus dalam Yohanes 14:16 dan 16:7 telah digenapi. • Tuhan Yesus berkata, “Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu” (Yoh. 16:7). Pada saat itu Tuhan Yesus belum naik ke syurga, sehingga Ia tidak dapat memberikan Roh Kudus kepada mereka. • Rasul Yohanes menuliskan, “sebab Roh itu belum datang, kerana Yesus belum dimuliakan” (Yoh. 7:39). Tuhan Yesus belum dimuliakan ketika Ia menampakkan diri kepada para murid (dimuliakan mengacu pada kenaikan dan pengagungan; Kis. 2:33; 5:31; Flp. 2:9-10). Dengan demikian Ia belum memberikan Roh Kudus kepada mereka pada saat itu. • Jika pada waktu ini para murid telah menerima Roh Kudus, lalu mengapa Tuhan Yesus menyuruh mereka untuk menunggu kedatangan Roh Kudus di Yerusalem? (Luk. 24:49; Kis. 1:4-5). Roh Kudus sesungguhnya diberikan kepada para murid pada hari Pentakosta—beberapa hari setelah kenaikan Yesus ke surga (Kis. 2:1-4, 33). • Perkataan, “terimalah Roh Kudus” adalah sebuah janji dan jaminan, bukanlah sebuah penggenapan. Struktur kalimat yang sama ditemukan dalam “Damai sejahtera menyertai kamu” (ayat 19,21), yang juga merupakan sebuah jaminan dan janji. Setiap orang yang berkata, “Yesus adalah Tuhan” telah menerima Roh Kudus (1Kor. 12:3). • Ayat tersebut berbunyi, “tidak ada seorangpun yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus” (1Kor. 12:3). Ayat itu tidak berkata bahwa barangsiapa yang mengaku Yesus adalah Tuhan telah menerima Roh Kudus. Orang yang belum menerima Roh Kudus juga dapat digerakkan oleh Roh Kudus untuk mengaku Kristus adalah Tuhan. • Jika setiap orang yang dapat berkata “Yesus adalah Tuhan” telah menerima Roh Kudus, lalu mengapa orang-orang di Samaria belum menerima Roh Kudus bahkan ketika mereka telah menerima firman Tuhan dan telah dibaptis? (Kis. 8:12-17). Apakah mereka masih tidak dapat berkata, “Yesus adalah Tuhan”? • Murid-murid di Efesus belum menerima atau bahkan mendengar tentang Roh Kudus ketika mereka telah percaya pada Tuhan. Sampai ketika Paulus menumpangkan tangan, Roh Kudus turun ke atas mereka (Kis. 19:1-6). Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliranaliran air hidup.” (Yoh. 7:38-39). Paulus bertanya kepada jemaat di Galatia , “Adakah kamu telah menerima Roh kerana melakukan hukum Taurat atau kerana percaya kepada pemberitaan Injil?” (Gal. 3:2). Ia juga menulis kepada jemaat di Efesus, “…ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu” (Ef. 1:13). Jadi barangsiapa yang percaya kepada Tuhan, tidak peduli pada keturunan atau kedudukannya, telah menerima Roh Kudus (lihat 1Kor. 12:13). • Penafsiran yang tepat tentang Efesus 1:13 harus didasarkan pada Kisah Para Rasul 19:1-7, yang memberitahukan kita dengan jelas bagaimana jemaat di Efesus menerima Roh Kudus. Mereka belum menerima Roh Kudus ketika mereka percaya. Mereka belum menerima Roh Kudus ketika mereka dibaptis. Mereka hanya menerima Roh Kudus ketika Paulus meletakkan tangannya ke atas mereka. Dengan demikian, jemaat di Efesus tidak akan mengartikan surat Paulus sebagai petunjuk bahwa Roh Kudus telah mereka terima segera setelah mereka percaya. • Seseorang harus percaya pada “firman kebenaran, injil keselamatan” untuk menerima Roh Kudus (Ef. 1:13). Jika seseorang percaya pada injil palsu, maka dia tidak akan dapat menerima Roh Kudus. • Ayat “ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu” bererti bahwa setiap orang yang percaya pada Injil sejati akan menerima Roh Kudus, tetapi itu bukan bererti bahwa ia menerima Roh Kudus ketika ia mengaku Yesus adalah Tuhan. • Mereka yang mendengarkan khotbah Petrus pada hari Pentakosta diberitahukan untuk “bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa” sebelum mereka dapat menerima karunia Roh Kudus (Kis. 2:38). Iman sejati bererti mengikuti perintah Tuhan Yesus (Yak. 2:17, 22) • Paulus menuliskan surat-surat untuk gereja-gereja di Galatia dan Efesus, yang didirikan oleh Roh Kudus dan telah percaya pada kebenaran. Kata “kamu” dalam kedua ayat tersebut tidak merujuk pada orang-orang yang mengaku Kristen sekarang ini. • Dalam 1 Korintus 12:12-27, Paulus menekankan persatuan dan kesatuan dari orang-orang percaya, yang merupakan anggota dari tubuh Kristus dan telah menerima Roh yang sama (ayat 13). Selain itu, ayat 13 tidak merujuk pada semua gereja pada zaman sekarang ini. • Seseorang tidak secara otomatis menerima Roh Kudus ketika ia percaya (lihat pertanyaan sebelumnya). Tanda dari menerima Roh Kudus adalah berbahasa roh (Kis. 10:44-46; 19:6; 2:4). 5 Q&A PADA DOKTRIN ALKITABIAH Barangsiapa memiliki kasih atau iman, atau buah Roh Kudus, atau orang yang disertai Tuhan, telah dipenuhi oleh Roh Kudus. • Seseorang yang telah dipenuhi Roh Kudus secara alami akan memiliki iman dan kasih, dan Tuhan akan bekerja dengannya. Namun, orang yang memiliki kasih, iman atau yang disertai-Nya tidak harus dipenuhi dengan Roh Kudus. • Buah Roh Kudus merupakan hasil dari ketaatan orang percaya terhadap Roh (Gal. 5:16-18). Tetapi kita tidak dapat menyimpulkan bahwa orang yang belum menerima Roh Kudus, dipenuhi oleh Roh Kudus hanya dengan melihat sikap perilaku mereka yang baik. • Kornelius adalah seorang kudus yang memiliki iman dan kasih (Kis. 10:1-2; lihat Kis. 19:1-6); tetapi ia tidak memiliki Roh Kudus sebelumnya sampai ia menerima Injil dari para rasul. • Apolos adalah seorang terpelajar yang mengenal kitab suci dengan baik, dan dengan giat memberitakan Yesus Kristus. Namun, ia belum menerima Roh Kudus ketika bertemu dengan Akwila dan Priskila sebab ia hanya mengenal baptisan Yohanes (Kis. 18:24-28; lihat Kis. 19:1-5). • Berbahasa roh adalah satu-satunya dasar untuk membedakan apakah seseorang telah menerima Roh Kudus atau belum (lihat Kis. 10:44-46; 19:6; 2:4). Seharusnya kita tidak mendasarkan sebuah ajaran pada catatan-catatan sejarah. Lukas hanya mencatatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagaimana mestinya. Tetapi ia tidak mengatakan bahwa ini menjadi patokan untuk peristiwaperistiwa berikutnya. Alkitab tidak mengatakan bahwa setiap orang yang menerima Roh Kudus akan berbahasa roh. • “Segala tulisan yang diilhamkan Tuhan memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (cetak miring ditambahkan; 2Tim. 3:16). Catatan sejarah, termasuk Kisah Para Rasul, merupakan 6 porsi terbanyak dari kitab suci. Mendasarkan ajaran pada catatan-catatan sejarah selama perikop-perikop tersebut dapat ditafsirkan dengan tepat, tidaklah salah. • Dalam 1 Korintus 10:1-11, Paulus tidak ragu untuk mendasari ajarannya pada sejarah. Segala sesuatu yang terjadi pada bangsa Israel dicatat untuk alasan tertentu. Mereka menjadi peringatan bagi orang-orang percaya pada zaman sekarang. • Mengenai berbahasa roh, Lukas dan juga para rasul menafsirkan peristiwa bahasa roh berkaitan dengan penerimaan Roh Kudus: 1. Kisah Para Rasul 8:16 mencatat, “Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, kerana mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.” Orang-orang di Samaria telah percaya kepada Tuhan dan telah dibaptis. Jika bahasa roh bukanlah merupakan suatu tanda yang perlu untuk menerima Roh Kudus, lalu atas dasar apa Lukas menyimpulkan bahwa mereka belum menerima Roh Kudus? 2. Dalam Kisah Para Rasul 10:44-48, Petrus mengetahui bahwa orang-orang tersebut telah menerima Roh Kudus sama seperti para rasul pada hari Pentakosta. Petrus mengambil acuan bukti berbahasa roh sesuai dengan pengalaman mereka sendiri. Demikian pula, berdasarkan pengalaman para rasul, sekarang ini kita dapat mengetahui bahwa seseorang telah menerima Roh Kudus ketika ia mulai berbahasa roh. 3. Dalam Kisah Para Rasul 19:1-7, Paulus bertanya kepada jemaat di Efesus, “Adakah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu percaya?” dan jawabannya adalah tidak. Mengapa Paulus harus mengajukan pertanyaan seperti demikian jika tidak ada tanda secara lahiriah ketika seseorang menerima Roh Kudus, atau bahwa seseorang menerima Roh Kudus pada saat ia percaya? Setelah mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus, mengapa Paulus tidak langsung berkata kepada mereka, “sekarang kamu telah menerima Roh Kudus”? Ketika Roh Kudus turun ke atas mereka, ada bukti yang jelas tentang berbahasa roh (ayat 6). Jika tanda-tanda yang dapat dilihat tersebut bukanlah tanda ketika menerima Roh Kudus, bagaimana Lukas menyimpulkan bahwa Roh Kudus turun ke atas mereka saat Paulus meletakkan tangannya atas mereka dan bukan ketika mereka dibaptis? Dalam Kisah Para Rasul, orangorang percaya selalu menerima Roh Kudus secara berkelompok dan tidak pernah secara pribadi. Jika kita mendasarkan perlunya berbahasa roh pada pengalaman dalam Kisah Para Rasul, mengapa di dalam gereja Anda, orang-orang menerima Roh Kudus secara pribadi? • Perlunya berbahasa roh didasarkan pada cara Lukas dan para rasul menafsirkan peristiwa menerima Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul 10:44-48, Petrus dan saudarasaudara seiman yang lain mengetahui bahwa Roh Kudus turun ke atas mereka ketika mendengar orang-orang tersebut berkata-kata dalam bahasa roh (ayat 46). Ini merupakan bukti yang menjadi dasar penilaian mereka. Alkitab tidak berkata bahwa Roh Kudus turun ke atas mereka kerana seluruh kelompok menerima Roh Kudus pada saat yang bersamaan. Dengan demikian, menerima Roh Kudus secara berkelompok tidak menjadikannya sebagai bukti yang diharuskan ketika menerima Roh Kudus. • Tidak benar bahwa orang-orang percaya tidak pernah menerima Roh Kudus secara pribadi. Paulus menerima Roh Kudus setelah pertobatannya ketika ia bersama-sama Ananias (Kis. 9:17). Berbahasa roh tidak dapat menyelamatkan seseorang sehingga hal tersebut tidaklah penting. Kita tidak boleh memaksa setiap orang percaya harus berbahasa roh. • Berbahasa roh merupakan tanda bahwa seseorang telah menerima Roh Kudus (Kis. 10:4448). Setiap orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus harus menerima Roh Kudus (yang dibuktikan dengan berbahasa roh) untuk diselamatkan (Yoh. 3:5; Ef. 1:13-14; 2Tes. 2:13; Tit. 3:5). Barangsiapa tidak memiliki Roh Kristus bukan milik Kristus (Rm. 8:9). • Meskipun kita tidak diselamatkan hanya kerana berbahasa roh, bahasa roh itu sendiri sangat penting. Seseorang yang berbahasa roh berbicara dengan Tuhan dan membangun dirinya sendiri (1Kor. 14:2, 4). Penyempurnaan ini berasal dari permohonan Roh Kudus yang diungkapkan dalam bahasa roh (lihat Rm. 8:26-27). • Walaupun kita tidak memaksakan bahwa setiap orang percaya harus mengabarkan injil dengan bahasa roh, kita menekankan bahwa setiap orang percaya harus berdoa memohon Roh Kudus, yang justru membantu kita untuk menyucikan diri sehingga kita dapat diselamatkan (2Tes. 2:13; lihat 1Pet. 1:2). Ketika seseorang menerima Roh Kudus, secara alami mereka akan dapat berdoa dalam bahasa roh. Jika berbahasa roh merupakan suatu tanda keharusan bagi yang menerima Roh Kudus, setiap orang percaya harus berbahasa roh agar dapat diselamatkan. Pengajaran ini bertentangan dengan Alkitab. Apakah Anda mengatakan kepada saya bahwa orang-orang seperti John Calvin, Martin Luther, Ibu Teresa, dan Billy Graham tidak dapat diselamatkan kerana mereka tidak dapat berbahasa roh? • Baik Alkitab maupun Gereja Yesus Sejati tidak pernah memerintahkan siapapun untuk berbahasa roh agar dapat diselamatkan. Berbahasa roh merupakan pemberian dari Tuhan, dan bukan merupakan suatu tindakan yang dilakukan. Kita tidak dapat memerintahkan seseorang berbahasa roh untuk menerima keselamatan. • Tetapi Alkitab dengan jelas menjanjikan bahwa setiap orang yang percaya dalam injil yang sejati dan dibaptis akan menerima Roh Kudus (Kis. 2:38,39; Ef. 1:13). Orang percaya juga harus berdoa dan memohon Roh Kudus (Luk. 11:13). Dan ketika ia menerima Roh Kudus, ia akan berbahasa roh. • Tugas kita adalah memberitakan Injil yang sempurna sesuai dengan Alkitab. Kita tidak berada dalam posisi untuk menyimpulkan apakah seseorang yang tidak pernah mengenal Injil yang sempurna atau mendengar tentang gereja sejati akan diselamatkan. Jika kita menyangkal firman yang ada di dalam Alkitab berdasarkan 7 Q&A PADA DOKTRIN ALKITABIAH pengalaman yang dialami orang lain, bahkan sesungguhnya kita akan melangkah lebih jauh sampai pada titik kita tidak perlu percaya kepada Kristus kerana orang baik dalam sejarah yang tak terhitung jumlahnya telah mati tanpa percaya kepada Kristus; apakah mereka tidak selamat? Hal yang terpenting adalah pertanggung-jawaban secara pribadi. Jika Anda telah mendengar tentang Injil tetapi menolak untuk menaatinya kerena orang lain belum pernah mendengarnya atau menerima pengalaman tersebut, maka Anda tetap bertanggung jawab secara pribadi kepada Tuhan. Berbahasa roh merupakan salah satu karunia rohani dan yang paling jarang dialami (1Kor. 12:10-11). Selain itu, tidak setiap orang percaya harus berbahasa roh (1Kor. 12:30). Jadi berbahasa roh bukanlah tanda mutlak untuk menerima Roh Kudus. • Dalam 1 Korintus 12:10, Paulus mengacu pada berkata-kata (berkhotbah) dalam bahasa roh, yang harus diikuti dengan tafsiran (lihat 14:2628). Karunia yang disebutkan dalam perikop ini adalah untuk membangun gereja. Berbahasa roh di sini tidak merujuk pada berbahasa roh sewaktu menerima Roh Kudus, yang tidak perlu ditafsirkan. • “Apakah semua orang berkata-kata dalam bahasa roh?” (ayat 30) juga merujuk pada berkhotbah di dalam bahasa roh kerana dilanjutkan dengan “Apakah semua menafsirkan?” Dengan kata lain, tidak setiap orang memiliki karunia untuk berkhotbah dalam bahasa roh. • Walaupun tidak setiap orang percaya dapat berkhotbah dalam bahasa roh untuk membangun jemaat, setiap orang yang telah menerima Roh Kudus berkata-kata dalam bahasa roh. Berbahasa roh merupakan suatu tanda pasti ketika menerima Roh Kudus. Para rasul telah menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta dan mereka berbahasa roh (Kis. 2:1-4). Petrus dan murid-murid yang lain yakin bahwa Kornelius, keluarganya dan temantemannya telah menerima Roh Kudus karena “mereka telah mendengar mereka berbahasa roh dan memuliakan Tuhan” (Kis. 10:4447; lihat juga Kis. 19:6). 8 • Jika Paulus menganggap berbahasa roh tidak penting, mengapa ia mengucap syukur kepada Tuhan karena ia berbahasa roh lebih daripada semua orang percaya? (lihat 1Kor. 14:18). Dalam bab 2 pada Kisah Para Rasul, sebanyak 3000 orang dibaptis. Tetapi kita tidak melihat tanda apapun tentang berbahasa roh dari antara mereka. Demikian pula, Alkitab tidak berkata bahwa orangorang percaya di Samaria berbahasa roh ketika mereka menerima Roh Kudus (Kis. 8:14-17). • Alkitab tidak mencatat bahwa 3000 orang tersebut menerima Roh Kudus, sehingga Alkitab tidak perlu mencatat bahwa mereka berbahasa roh. • Walaupun Alkitab tidak menyebutkan bahwa orang-orang percaya di Samaria berbahasa roh, kita dapat menyimpulkan bahwa ada tanda yang jelas untuk menunjukkan bahwa mereka telah menerima Roh Kudus, karena “ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh kerana rasul-rasul itu menumpangkan tangannya” (Kis. 8:18; kata yang bercetak miring adalah penambahan). • Rasul Petrus tentunya telah mendengar orangorang percaya di Samaria berbahasa roh. Baginya, berbahasa roh merupakan tanda dari menerima Roh Kudus (lihat Kis. 10:44-47). • Meskipun perkataan “bahasa roh” oleh orangorang percaya tidak disebutkan dalam peristiwaperistiwa yang dimaksud, ini tidak dapat dijadikan sebuah dasar untuk menyimpulkan bahwa mereka tidak berbahasa roh. Pada hari Pentakosta, para murid berbicara dalam bahasa-bahasa asing yang dapat dimengerti (lihat Kis. 2:4-11). Tetapi, di gereja Anda, orang-orang yang berbahasa roh sama sekali tidak dapat dimengerti bahkan oleh diri mereka sendiri. • “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Tuhan. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya” (1Kor. 14:2). Berdoa dalam roh, kecuali jika ditafsirkan, tidak dapat dimengerti. • Para murid sesungguhnya tidak berbicara dalam bahasa-bahasa asing. Tetapi Tuhan telah membuka telinga orang-orang Yahudi sehingga mereka mendengar para murid berbicara dalam bahasa mereka sendiri (lihat Kis. 2:8, 11). • Umumnya jika beberapa orang berbicara dalam lebih dari dua atau tiga bahasa pada saat yang bersamaan, tidak seorang pun dapat mengerti apa yang sedang diucapkan. Namun, pada hari Pentakosta, sebanyak 120 orang semuanya berbahasa roh dan orang-orang Yahudi yang berasal dari kira-kira 15 kelompok bahasa asing dapat mengerti bahwa mereka “sedang membicarakan tentang pekerjaan Tuhan yang luar biasa” dalam bahasa mereka sendiri (Kis. 2:8-11). • Bahasa roh tidak dapat dimengerti oleh semua orang dalam kerumunan tersebut. Meskipun orang-orang Yahudi yang kudus dapat mengerti bahasa roh yang diucapkan, orang lain menganggap murid-murid mabuk oleh anggur (Kis. 2:13). Jika murid-murid sungguh-sungguh berbicara dalam bahasa asing, lalu mengapa hanya orang-orang Yahudi yang kudus saja dapat mengerti apa yang diucapkan? Dan mengapa orang-orang yang tidak percaya menganggap mereka sedang mabuk? • Tuhan ingin menyelamatkan orang-orang Yahudi yang kudus sehingga membuat mereka mengerti bahasa roh yang diucapkan, yang menyatakan keajaiban Tuhan. Hasilnya, banyak orang menjadi percaya dan dibaptis dalam Kristus (lihat Kis. 2:37-41). Sebaliknya, para pengejek tidak dapat mengerti. Mengakui bahwa umat Kristen sekarang ini juga dapat berbahasa roh adalah menambahkan isi Kitab Suci. Alkitab adalah satu-satunya autoriti ilahi untuk umat Kristen zaman sekarang, dan seharusnya tidak ada intervensi ilahi lainnya (lihat Wahyu 22:18). Gerejakgereja Perjanjian Baru mungkin memiliki karunia berbahasa roh. Tetapi, setelah Alkitab digenapi, semua bahasa roh dan tanda-tanda lain berakhir. • Mengatakan bahwa pekerjaan ilahi telah berakhir setelah Alkitab digenapi pada dasarnya mengatakan bahwa semua janji dalam Alkitab telah berakhir, dan tidak berlaku untuk umat Kristen zaman sekarang. Pernyataan ini justru mengurangi isi Kitab Suci. • Wahyu 22:18 mengacu pada penambahan ajaran-ajaran atau pengakuan-pengakuan yang melebihi atau bertentangan dengan Alkitab. Menerima Roh Kudus merupakan janji di dalam Alkitab dan tentunya berlaku bagi umat Kristen sekarang ini. • Berbahasa roh merupakan bukti dari menerima Roh Kudus (Kis. 10:44-46; 19:6; 2:4). Jika umat Kristen sekarang ini tidak diperbolehkan untuk berbahasa roh, apakah itu berarti bahwa umat Kristen sekarang ini tidak diperbolehkan untuk mendapatkan Roh Kudus dalam diri mereka? • Karunia Roh Kudus diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan (Yoh. 7:3839), yang telah dibaptis (Kis. 2:38) dan yang memohon Roh Kudus (Luk. 11:9-13). Janji ini bersifat kekal dan tentunya diberikan kepada umat Kristen sekarang. • Tuhan Yesus telah berjanji kepada para muridNya, “Kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:19-20; kata-kata yang bercetak miring merupakan penambahan). Penyertaan Tuhan ini mengacu pada kedatangan Roh Kudus (Yoh. 14:15-20). Dengan kata lain, selama orang-orang percaya taat pada perintah Tuhan, maka Roh Kudus akan menyertai gereja sampai pada akhir zaman. Oleh karena itu, hari ini, orang-orang percaya di gereja sejati yang didirikan oleh Roh Kudus juga dapat memohon dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu. Dalam 1 Korintus 14 Paulus tidak menganjurkan orang-orang percaya berbahasa roh selama kebaktian. 9 Q&A PADA DOKTRIN ALKITABIAH Ia menuliskan, “Sebab Tuhan tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera” (1Kor. 14:33). Tetapi beberapa gereja sekarang ini, yang bertentangan dengan Alkitab, meminta jemaat berbahasa roh secara bersamaan selama kebaktian tanpa ada penafsiran apapun. • “Tetapi dalam pertemuan jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, daripada beriburibu kata dengan bahasa roh” (ayat 19). Di sini Paulus merujuk pada berkhotbah (bernubuat) dalam bahasa roh, bukan berdoa dalam bahasa roh. Ketika tidak ada yang menafsirkan, orang yang berkhotbah itu harus berdiam diri dan “berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan” (ayat 28). Kerana itu, Paulus tidak menganjurkan berkhotbah dalam bahasa roh tanpa adanya penafsiran tetapi ia tidak pernah mencegah berdoa dalam bahasa roh selama kebaktian (lihat 1Kor. 14:39). • Paulus berkata bahwa, “Sebab Tuhan tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera” kerana sewaktu berkebaktian di Korintus, para jemaat akan berkhotbah dalam bahasa roh bahkan ketika tidak ada orang yang menafsirkannya dan banyak orang melakukan hal demikian pada saat yang bersamaan (lihat ayat 27-30). Semua ini menimbulkan kekacauan dan ketidaktertiban. • Berdoa dalam bahasa roh ditujukan kepada Tuhan dan tidak perlu penafsiran (ayat 2). Ketika setiap orang berdoa dalam bahasa roh selama kebaktian, tidak ada kekacauan atau ketidaktertiban. Sebaliknya, semangat persatuan dapat dirasakan. Jika seseorang harus menerima Roh Kudus selain harus dibaptis sebagai syarat agar diselamatkan, maka apakah orang-orang percaya yang telah dibaptis dan meninggal sebelum mereka dapat berbahasa roh akan selamat? Bagaimana dengan bayi-bayi yang telah 10 dibaptis dan meninggal? Mereka bahkan tidak dapat berdoa, apalagi berbahasa roh. • Janji tentang Roh Kudus untuk orang-orang yang telah dibaptis juga diberikan kepada anakanak (Kis. 2:38-39). Tentu saja bayi termasuk dalam penggolongan anak-anak. Dengan demikian, bayi-bayi, atau anak-anak pada umumnya, tidak hanya dapat dibaptis tetapi mereka juga dapat menerima Roh Kudus. • Kerana menerima Roh Kudus sangatlah penting bagi keselamatan, maka Tuhan akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang telah dibaptis sebelum mereka meninggal dunia. Terdapat jemaatjemaat di Gereja Yesus Sejati yang menerima Roh Kudus sesaat sebelum mereka meninggal (mereka berbahasa roh sewaktu berdoa). • Berbahasa roh dapat membantu kita membedakan apakah seseorang telah menerima Roh Kudus atau belum. Tetapi bayi-bayi atau orang dewasa yang menerima Roh Kudus sesaat sebelum mereka meninggal mungkin tidak memiliki kesempatan untuk berbahasa roh. Namun, mereka telah menerima Roh Kudus pada saat itu, betapa pun singkat waktunya. • Apakah bayi-bayi yang tidak dapat “mengaku dengan mulut mereka bahwa Yesus adalah Tuhan” dapat diselamatkan? Jika jawabannya ya, lalu apakah itu bererti bahwa kita tidak perlu mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan? Kita seharusnya tidak menggunakan pengecualian dari orang-orang percaya yang terhalang oleh situasi dan kondisi untuk berbahasa roh dan kemudian menyimpulkan bahwa berbahasa roh itu tidak perlu. Pengecualian bukanlah peraturan. Mereka yang tidak berada pada kondisi yang demikian harus tetap berdoa memohon Roh Kudus. Ketika Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan berbahasa roh. Roma 8:9 menyatakan bahwa orang-orang yang tidak memiliki Roh Kristus bukan milik Kristus. Bagaimana dengan orang-orang yang telah dibaptis dalam Kristus tetapi belum menerima Roh Kudus? Apakah mereka bukan milik Kristus? • Orang-orang yang telah dibaptis dalam Kristus tentu saja milik Kristus (Gal 3:27-29). • Sejauh pandangan keselamatan Tuhan, menerima baptisan dan Roh Kudus merupakan dua sisi dari mata wang yang sama. Janji tentang Roh Kudus telah diberikan kepada setiap orang yang menerima anugerah Tuhan melalui baptisan (Kis. 2:38-39). Orang-orang percaya yang telah dibaptis adalah milik Kristus, walaupun mereka mungkin belum menerima Roh Kudus. Melalui iman, mereka telah menerima Kristus dan baptisan-Nya, dan janji tentang Roh Kudus telah menjadi milik mereka. Pada saatnya, mereka akan menerima janji itu. • Roma 8:9 tidak seharusnya diaplikasikan pada orang-orang percaya yang telah dibaptis. Tetapi orang-orang yang tidak percaya pada Kristus dan umat Kristen yang tidak mencari Roh Kudus yang dijanjikan itu harus menerima ayat ini sebagai peringatan. Tuhan Yesus dengan tegas memperingatkan kita untuk tidak mengulang perkataan yang sama dalam doa (Mat 6:7). Tetapi beberapa orang mengajarkan orang lain untuk berdoa memohon Roh Kudus dengan mengucapkan “Haleluya” berulang-ulang. • Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berdoa dari dalam hati, kerana Tuhan tidak akan terpengaruh dengan pengulangan kata yang panjang dan tidak bermakna (lihat maksud dari ayat 5-6,8). Tetapi ini bukan untuk memberitahukan bahwa kita tidak boleh menaikkan doa yang panjang atau berdoa untuk tujuan tertentu dengan perkataan yang sama. Tuhan Yesus mengulangi hal yang sama ketika dia berdoa sebanyak tiga kali di Taman Getsemani (Mat 26:44); Dia juga berdoa sepanjang malam (Luk 6:12). • “Haleluya” berarti “puji TUHAN.” Kalimat ini ditemukan di seluruh kitab Mazmur (lihat Mzm. 104-106; 111-118; 135; 146-150) dan bahkan dalam penglihatan tentang ibadah surgawi (Why 19:1-6). Mengucapkan “Haleluya” sepenuhnya berdasarkan pada Alkitab dan merupakan cara terbaik untuk berdoa karena Tuhan layak untuk menerima pujian kita. Dan seseorang juga harus berdoa dari dalam hati sementara ia memuji Tuhan dengan perkataannya. • Di dalam Gereja Yesus Sejati, jemaat dengan jumlah yang tak terhitung telah menerima Roh Kudus dengan mengucapkan “Haleluya” berulangulang dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Dapatkah saya menerima roh jahat ketika saya berdoa memohon Roh Kudus? • Orang yang sungguh-sungguh merindukan Roh Kudus harus menerima gereja sejati— tubuh Kristus, yang didirikan oleh Roh Kudus. Barangsiapa yang ingin menerima Roh Kudus harus menaati injil sejati yang diajarkan oleh gereja dan berdoa dengan cara yang diajarkan gereja tersebut. Orang-orang percaya di Samaria (Kis 8:14-17), Paulus (Kis 9:3-17), Kornelius beserta keluarga dan teman-temannya (Kis 10:18, 44-46), dan para murid di Efesus (Kis 19:17) menerima Roh Kudus hanya ketika mereka berhubungan dan menaati muridmurid Tuhan. Demikian pula, orang-orang yang rindu untuk dibaptis oleh Roh Kudus harus mencari gereja sejati dan menerima injil sejati. • Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (Yoh. 14:15-17). Seseorang harus percaya dan taat pada kebenaran untuk menerima Roh Kudus (Yoh. 14:15-16,21,23; Kis 5:32). Mereka yang menolak kebenaran atau menolak untuk menerima gereja sejati yang memberitakan kebenaran memungkinkan untuk menerima roh jahat bahkan ketika mereka berdoa memohon Roh Kudus. Ketika seseorang berdoa dengan motivasi yang keliru atau dengan hati tanpa pertobatan, maka dia akan memberikan ruang bagi roh-roh jahat untuk bekerja. Tetapi barangsiapa yang menerima kebenaran, mengikuti cara berdoa yang diajarkan oleh gereja sejati, dan berdoa dengan sungguhsungguh memohon Roh Kudus, ia tidak akan menerima roh jahat. Bapa Surgawi tidak akan mengizinkan roh jahat merasuki orangorang yang dengan sungguh-sungguh memohon kepada-Nya (Luk. 11:11-13). 11 PADA MASA YANG SESUAI D alam kehidupan ini, kita sentiasa berusaha untuk melaksanakan sesuatu pada waktu yang sesuai. Pada saat kita dilahirkan – • Ibubapa ingin melahirkan kita pada masa yang sesuai. Adakah mereka sudah bersedia untuk memulakan sebuah keluarga? Adakah wang mencukupi? Adakah anak ini akan tumbuh dengan baik? Semua kemusykilan ini akan lenyap bila mereka mendapat pandangan pertama terhadap anak yang baru dilahirkan itu – anak yang paling comel di dunia ini. • Seterusnya persekolahan; membuat pilihan untuk sekolah yang sesuai, masa yang sesuai untuk mendaftar nama; dan banyak lagi keputusan lain yang perlu di buat demi mendaftarkan nama di sekolah. • Masa berlalu dengan cepat sekali dan apa yang berlaku seterusnya seolah-olah kabur sahaja. Dari fasa merangkak ke fasa membesar serta mengharungi kepedihan ketumbesaran. Sekolah, tuisyen yang tak berkesudahan dan kolej. Akhir sekali kita sampai ke suatu tahap di mana ibubapa kita boleh mengimbas dan berkata, “Kamu dah besar!” 12 • Sebaliknya ibubapa kita dah menjadi lebih tua, dengan rambut beruban, mata yang kabur dan kulit berkedut akibat dari pemusnahan masa. Namun bagi kita, hidup baru di ambang permulaan. • Masalah kita juga baru saja nak bermula; kerjaya, kereta serta sebuah tempat yang kita ingin memiliki, iaitu “rumah” kita. Semua ini kelihatan seperti mimpi yang mustahil dengan gaji sekarang yang tidak lagi membolehkan kita beli sebuah rumah yang memuaskan. Rumah yang mampu beli telah habis dijual berpuluh-puluh tahun dahulu! Masa ialah segala-galanya tetapi malang sekali kita dah terlalu lambat! • Dalam hal mencari pasangan hidup, kita berjumpa dengan ramai orang dari jantina berlainan. Kita mahu bertemu dengan pasangan yang betul pada masa yang sesuai dan dalam keadaan yang baik. • Dalam hidup kita, ia penting untuk melakukan perkara yang betul tetapi apa yang lebih penting ialah untuk melakukannya pada masa yang sesuai. Keperibadian kita yang terbentuk ialah hasil yang kita lakukan atau tidak lakukan pada dinihari. Idaman kita ialah dengan usaha yang paling minima, kita dapat mencapai keputusan serta ganjaran yang terbaik; mungkin yang dapat berpadu dengan segala yang sedang terjadi dalam hidup kita. bererti antara sukacita abadi atau hukuman kekal, bukankah kita harus tumpukan keputusan kita untuk membuat rancangan demi akhirat kita? HADIAH KEHIDUPAN Cuba bayangkan, sekiranya hari ini kita menghadapi hukuman maut dengan gelung jerat mantap dileher kita dan algojo tiba-tiba memberitahu kita “Anda bebas sekarang”. Apakah reaksi kita? Bukankah kita akan merasa sangsi? Apakah muslihatnya? RANCANGAN UNTUK HIDUP DI AKHIRAT Dalam hidup kita, kita seringkali berhadapan dengan pilihan yang bertentangan:• Adakah kita memilih untuk bercuti atau menghadiri kebaktian kebangunan rohani? • Adakah kita memilih untuk mengorbankan masa kita untuk melayani dalam gereja atau menggunakan masa tersebut untuk diri serta keluarga? • Adakah kita memberi penekanan kepada pendidikan formal anak-anak kita atau kepada pendidikan agama? • Adakah kita memberi persembahan persepuluhan atau simpan wang untuk hari hujan nanti? “Kerana waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Tuhan.” (Rom 5:6) Perkara ini sememang terjadi dalam hidup benar. Yesus Kristus telah mati untuk kita pada masa yang sesuai. Walaupun Dia adalah Tuhan dan kita orang berdosa yang telah dijatuhkan hukuman mati demi dosa kita, namun Dia telah mengorbankan nyawaNya untuk kita. Pengorbanan yang muktamad supaya kita tidak akan menjalani hukuman maut kekal. Alkitab memberi penekanan bahawa ia adalah masa yang sesuai; waktu kita masih lemah. Kristus telah mati untuk kita ketika kita tiada apa untuk memberi kepadaNya. Kristus tidak menerima apa-apa untuk pengorbanan muktamadNya. Bagi Tuhan, segala sesuatu terjadi ada tujuannya dan Dia telah menentukan semuanya berjalan mengikut rancanganNya. Sekiranya Kristus telah mati untuk kita supaya kita memperolehi hidup kekal, membuat keputusan yang berkaitan dengan hidup akhirat menjadi lebih kritikal. Malangnya, kita sentiasa menjalani hidup mengikut masa yang ada. Rancangan kita sentiasa berdasarkan apa yang sementara dan apa yang kita dapat lihat. Sekiranya akhirat Pada akhirnya siapa yang mendapat manfaat sekiranya pilihan dibuat demi Tuhan? • Bukan Tuhan yang mendapat manfaat sekiranya kita melepaskan peluang untuk bercuti demi menghadiri Kebaktian Kebangunan Rohani; ia adalah demi kebangkitan rohani kita. • Bila kita melayani Tuhan, ia untuk mengukuhkan lagi penyelamatan kita. • Bila kita mengutamakan pendidikan agama dari pendidikan formal, kita sedang membentukkan keperibadian yang betul demi mengukuhkan penyelamatan anak-anak kita. Kita bukannya menyokong bahawa pendidikan formal diabaikan tetapi budi pekerti harus dibentukkan sebelum ilmu ditimba. • Bila kita memberi persembahan persepuluhan, persembahan kita satu-satunya ujian yang Tuhan izinkan kita mengujiNya supaya kita dapat melihat bagaimana Tuhan akan membalas dengan berkat yang berkelimpahan. Ia sama dengan segala apa yang kita lakukan untuk hidup rohani kita. Ia kelihatan seperti pengorbanan besar bagi kita. Akan tetapi Tuhan tidak akan mendapat apa-apa manfaat dari tindakan kita. Tuhan sedang memerhati setiap perbuatan kita dan akan memberi ganjaran 13 berdasarkan apa yang kita lakukan. • Setiap fikiran yang kita lakukan demiNya • Setiap perbuatan benar kita • Setiap pemberian persembahan kita • Setiap minit kita luangkan untuk berdoa serta membaca Alkitab • Setiap perkataan yang kita gunakan untuk menginjil serta kata-kata baik yang kita ucapkan • Setiap saat yang kita habiskan dengan sukacita tanpa merungut bila membuat pembersihan dalam gereja sungguhpun membersihkan tandas! di padang tidak berbuah bagimu, firman Tuhan semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman Tuhan semesta alam. • Memberitakan Injil Penyelamatan (Mt 28: 19-20) Kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu sentiasa sampai kepada akhir zaman. Tuhan sedang mengawasi. Kita telah dipanggil oleh Tuhan. Pada Hari Penghakiman, setiap perbuatan dan perkataan yang telah dirakamkan akan didedahkan. Kita akan diganjarkan dan dihukumi mengikut apa yang pernah kita lakukan dalam hidup kita (Why 20:12) BILAKAH MASA YANG SESUAI UNTUK BERTINDAK? Saudara-saudara Yesus pernah pergi kepadaNya dan memberitahuNya bahawa sekiranya Ia mahukan diriNya dikenali, Ia seharusnya tinggalkan Galilea dan pergi ke Yudea. Yesus berkata kepada mereka, “WaktuKu belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu” (Yoh 7:6) APAKAH PERKARA BETUL YANG HARUS DILAKUKAN? Alkitab mengajar kita supaya melakukan perkara-perkara yang betul terutamanya perkaraperkara yang:• Betul di mata Tuhan – Contohnya berdoa untuk orang yang sakit, untuk hikmat, serta kekuatan untuk melakukan kehendak Tuhan • Telah dijanjikan kepada kita – Berdoa dengan keperluan mendesak untuk Roh Kudus (Lk 11:8) • Tanggungjawab kita sebagai umat Kristian • Menghadiri kebaktian gereja (Ibr 19: 24 – 25 ) 25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuanpertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat • Memberi wang persembahan (Mal 3: 10-12) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah Ku dan ujilah Aku firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagi mu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur 14 2 Kor 6:2 Sebab Tuhan berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. Kedua-dua ayat ini memberitahu kita bahawa ia penting untuk kita bertindak sekarang. Hari penyelamatan telah tiba. Masa kian menjadi singkat dan kita hanya mempunyai hidup ini untuk melakukannya. Ia sememangnya penting bagi kita untuk membuat keputusan yang betul sementara kita masih hidup untuk memperolehi hidup kekal di syurga. Akhir sekali, marilah kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan; itu adalah ibadah kita yang sejati. Janganlah kita menjadi serupa dengn dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi kita sehingga kita dapat membezakan manakah kehendak Tuhan: apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan dan yang sempurna. (Rom 12:1 – 2) Segala Kepujian dan Kemuliaan diberi kepada Tuhan. KEPUTUSAN YANG SALAH K ita membuat banyak keputusan dalam kehidupan seharian kita dan sesetengah keputusan yang kita buat memberi impak yang besar kepada masa depan kita. Marilah kita mengkaji mengenai empat tokoh dalam Alkitab, tentang keputusan yang dibuat oleh mereka telah membawa akibat padah yang telah menjejaskan kehidupan mereka serta keturunan mereka. 1. Hawa Tuhan memberi perintah kepada Adam dan Hawa supaya jangan makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, sebab sekiranya mereka makan buah tersebut, mereka pasti akan mati. Akan tetapi, ular telah mencobai Hawa dan memberitahunya bahawa dia tidak akan mati tetapi akan menjadi seperti Tuhan, tahu membezakan yang baik dan yang jahat. Bila Hawa melihat bahawa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati kerana memberi pengertian, dia pun mengambil buah tersebut dan memakannya. Hawa juga mempengaruhi Adam untuk memakan buah tersebut. Tindakan mereka telah membuat mereka mengingkari perintah yang diberi Tuhan dan akibat dari keingkaran mereka, dosa telah memasuki dunia. Akibat keingkaran mereka ialah hukuman mati kerana Tuhan telah berfirman, “Pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” Perbuatan ini bukan sahaja menjejaskan Adam dan Hawa tetapi keturunan-keturunan umat manusia (Kej 3: 1 – 19). Sebagai manusia, apakah yang boleh kita berikan kepada Tuhan yang telah mencipta segala-galanya? Apakah korban yang boleh kita persembahkan yang layak untuk diterima Tuhan? 1Sam 15:22, nabi Samuel memberitahu Raja Saul, “Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan.” Malangnya, Raja Saul tidak mematuhi arahan Tuhan iaitu untuk memusnahkan semua orang-orang Amalek. Dia telah menyelamatkan nyawa raja Amalek serta kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik. Apabila nabi Samuel menegurnya, dia memberi alasan bahawa kambing domba serta lembu-lembu tersebut dikhususkan untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Adakah itu apa yang Tuhan mahu? Apa yang Tuhan mahu ialah ketaatan yang sepenuhnya lebih dari korban sembelihan Perbuatan dosa Hawa dan Adam kelihatan remeh. “Apa salahnya memakan buah?” Ia salah kerana telah mengingkari perintah yang diarahkan oleh Tuhan dan hukumannya ialah maut. Malangnya, Hawa dan Adam memandang ringan terhadap perintah Tuhan. Apabila mereka sedar tentang betapa serius kesalahan mereka, ia sudah terlalu lambat. Dalam hidup kita, kita juga menghadapai keadaan di mana kita tahu ia merupakan perbuatan yang salah di mata Tuhan. Namun manusia menginginkan yang terbaik, jadi, kita pun ketepikan batasan yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Apabila kita berlaku demikian, hati nurani kita akan tertusuk dan inilah masanya untuk kita merenung dan menyelidiki diri. Perkara terpenting yang harus kita ingati ialah kita haruslah patuh kepada perintah Tuhan kerana inilah keperluan paling minima yang telah ditetapkan oleh Tuhan. 2. Abraham (dikenali sebagai Abram sebelum Tuhan tukarkan namanya kepda Abraham) Abraham ialah orang yang takut akan Tuhan. Tuhan menyuruh Abraham tinggalkan negerinya, sanaksaudaranya dan juga rumah bapanya dan pergi ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya. Abraham mematuhi perintah Tuhan dan telah keluar 15 dari keselesaan kampung halamannya dan pergi ke tempat yang Tuhan mahu dia tujui. Setiap tempat yang dia pergi, dia akan mendirikan mezbah untuk menyembah Tuhan dan patuh kepada Tuhan (Kej 12: 1 – 9). Akan tetapi, Abraham telah membuat satu keputusan yang tidak menurut kehendak Tuhan. Dia telah membuat keputusan untuk pergi ke Mesir apabila berlakunya kebuluran di tempat yang dia duduki. Apakah akibat dari keputusan tersebut? Kej 12: 10 – 20 Abraham tahu bahawa Mesir ialah tempat yang penuh dengan kejahatan. Dia mengarahkan isterinya, Sara (dahulu dikenali sebagai Sarai) supaya membohong bahawa dia ialah adik perempuannya dan bukan isterinya. Ini kerana Sara seorang yang sangat cantik dan Abraham takut orang Mesir akan membunuhnya untuk mendapatkan Sara. Bila pegawai-pegawai Mesir melihat kecantikan Sara dan memujinya di depan Firaun, dia telah membawa Sara ke istananya untuk dijadikan isterinya. Tuhan campur tangan lalu menimpakan tulah yang dahsyat kepada Firaun serta seisi istananya kerana isteri Abraham. Firaun kembalikan Sara kepada Abraham dengan selamatnya dan menyuruh mereka pergi dari Mesir. Ia memang bukan kehendak Tuhan untuk Abraham pergi ke Mesir. Walaupun terjadi kebuluran, tetapi Tuhan masih memberkatinya dan dia telah menjadi kaya-raya dan memiliki banyak binatangbinatang ternakan, perak dan emas. Dia berserta ahli keluarganya tidak mati kelaparan tetapi bertambah makmur kerana berkat Tuhan (Kej 13: 1 – 2) Dalam kehidupan seharian kita, kita seringkali menghadapi keadaan di mana sesuatu pilihan yang kelihatan baik di mata manusia telah muncul de depan kita. Bila berhadapan dengan keadaan demikian, kita haruslah berdoa dan bertanya, “Adakah ini kehendak Tuhan?” Tuhan mengasihi kita tetapi Ia tidak akan menghalang kita dari membuat keputusan yang jahat. Sebagai contoh, Tuhan tidak menghalang Raja Daud dari berzinah dengan Batsyeba. Bila kita berfikir sesuatu keputusan yang dibuat mungkin salah di mata Tuhan, kita haruslah berhenti dan berdoa. Bila kita berada dalam keraguan, janganlah kia teruskan tetapi perlu menyelidiki perbuatan kita untuk memastikan segala sesuatu yang dilakukan adalah menurut kehendak serta perintah Tuhan. 3. Lot Lot ialah anak saudara Abraham yang diberkati Tuhan. Bila tanah yang mereka duduki tidak dapat menampung ternakan serta hartamilik mereka, maka perkelahian pun terjadi di antara para gembala Lot dan para gembala Abraham. Mereka perlu berpisah. Abraham memberi Lot peluang membuat pilihan dahulu untuk tempat yang dia mahu tujui (Kej 13: 2 – 8) Apa yang dilakukan oleh Lot? Lot membuat keputusan dengan pantas dan tegas. Lot melihat seluruh lembah Yordan subur dan 16 mempunyai banyak air. Dia tidak peduli bahawa lembah ini berdekatan dengan kota Sodom dan Gomora di mana penduduk-penduduk di sana sangat jahat dan banyak berdosa terhadap Tuhan. Alkitab memberitahu kita bahawa selepas seketika, Lot memindahkan kemahnya semakin berdekatan dengan tempat-tempat yang jahat ini dan akhirnya dia menetap di Sodom (Kej 13: 10 – 12). Apabila Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora, hanya Lot bersama dua orang anak perempuannya yang dapat melarikan diri. Akan tetapi kejahatan Sodom telah mempengaruhi kedua-dua anak perempuan Lot yang tidak dapat membezakan antara yang salah dan betul dari sisi moral. Mereka membuat bapa mereka mabuk dan akhirnya kedua-duanya telah melakukan perbuatan sumbang mahram dengan bapa mereka. Mereka telah melahirkan dua orang anak lelaki dan keturunan mereka ialah orang Amon dan Moab. Dalam kes Lot, apa pula kesalahan besar yang dilakukannya? Lot telah membuat keputusan yang salah kerana pilihannya berdasarkan ketamakan dan bukannya nilai-nilai Tuhan. Pada hakikatnya, Abraham ialah pakciknya dan sejak kematian bapa Lot, pakciknya telah menjaganya. Dia seharusnya membiarkan pakciknya membuat pilihan terlebih dahulu. Ketamakan untuk mendapatkan yang terbaik telah mengatasi hati nuraninya untuk melakukan apa yang betul. Dia juga gagal melihat perbuatan-perbuatan jahat yang berleluasa dalam kota-kota Sodom dan Gomora serta gagal memupuk nilai-nilai murni yang betul kepada keluarganya. Akhirnya ini telah mendatangkan pembinasaan kepada hartamiliknya, isterinya juga meninggal dunia dan keturunannya telah menjadi bangsa yang terkutuk. Seorang saudari telah berkongsi tentang ketumbuhan anak lelakinya. Bila anaknya masih muda, dia pastikan anak ini menumpukan perhatiannya pada pelajaran supaya dia boleh memasuki sekolah yang terbaik, menerima tuisyen yang terbaik serta memasuki universiti yang terbaik. Sepanjang pertumbuhan anaknya itu, bila pilihan perlu dibuat di antara pengajian dan Tuhan; antara gereja atau tuisyen; antara Pendidikan Agama, Kem Alkitab atau kursus teologi, pendidikan selalu diutamakan. Usahanya akhirnya telah berjaya dan anaknya pun telah menjadi graduan tetapi dia berkesal atas perbuatannya serta tidak mendengar nasihat dari pemimpin-pemimpin gereja. Meskipun anaknya telah memperolehi kerjaya yang baik namun dia bertanya saudari ini, “Siapa itu Tuhan?” Saudari ini telah mengabaikan satu pelajaran yang paling mustahak sekali yang berkaitan dengan hidup kekal. Segala usahanya telah membuat anaknya menjadi seorang yang tidak memiliki Tuhan. Biarlah ini menjadi pedoman bagi kita sekalian. “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, iaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Tuhan tetap hidup selama-lamanya.” (1Yoh 2:15 – 17) 4. Esau Sejarah akan sentiasa mengingati Esau sebagai orang yang kehilangan hak kesulungannya disebabkan oleh semangkuk masakan kacang merah. Apakah itu hak kesulungan? Hak kesulungan ialah hak istimewa serta manfaat yang dimiliki oleh anak lelaki yang sulung, di mana ia akan menerima dua kali ganda harta serta berkat ibubapanya. Hak kesulungan ini merupakan sesatu yang tidak ketara dan ia hanya merupakan suatu janji sahaja. Esau memberitahu Yakub bahawa dia sangat letih dan pada saat kelelahan serta kelaparannya, dia tidak menghargai hak kesulungannya. Sebenarnya, Alkitab menyatakan bahawa Esau memandang ringan terhadap hak kesulungannya (Kej 25: 29 – 34) Adakah Esau menganggap hak kesulungannya sebagai suatu yang tidak bernilai? Tidak! Esau sentiasa mengingati bahawa dia telah tertipu dalam hal hak kesulungan. Walaupun dia berkesal tetapi ia sudah terlambat (Kej 27: 36). Pada saat kelemahannya, dia menganggap kehidupannya di dunia ini lebih penting daripada janji tentang berkat yang akan diterima sebagai anak sulung. Apakah yang kita dapat perolehi dari pengajaran ini? Dalam kehidupan kita, apakah yang lebih penting? Adakah kita memilih kehidupan di dunia ini atau janji Tuhan bahawa kita akan menjadi anakanakNya? Seandainya kita perlu membuat pilihan di antara kehilangan segala-sesuatu di dunia ini atau kehilangan hak sulung kita sebangai anak Tuhan , apakah pilihan kita? Membuat keputusan ketika dihadapi pilihan seringkali berlaku. Ia terjadi bila kita memilih pasangan yang betul, dalam kerjaya kita, tempat-tempat yang kita hendak kunjungi, cara-cara mendidik anak-anak kita, dalam perbuatan kita bila tiada orang memerhatikan, cara kita menggunakan masa lapang kita, cara kita menggunakan wang kita dan sebagainya. Dalam setiap situasi, adakah kita memilih untuk menghargai status kita sebagai anak-anak Tuhan lebih dari segala-galanya? KESIMPULAN Apakah prinsip yang telah kita pelajari dari pelbagai tokoh dalam Perjanjian Lama? • Dari Hawa Keputusan yang dibuat tidak boleh melanggar perintah yang diberi secara langsung oleh Tuhan. Kita haruslah memohon pimpinan Tuhan dalam keraguan. Tuhan memberikan Roh Kudus untuk memimpin kita. Sekiranya kita mematuhi pimpinan Tuhan dan menurut perintahNya dengan sepenuhnya dan dengan segenap hati kita, Tuhan akan memberikan lebih banyak berkat lagi • Dari Abraham Kita harus memohon panduan Tuhan dalam setiap perkara yang dilakukan, khasnya perkara-perkara yang akan mengubahkan kehidupan kita. Walaupun Abraham selalu mendirikan mezbah dan menyembah Tuhan di mana sahaja dia pergi, namun bila dia membuat keputusan untuk pergi ke Mesir, dia tidak memohon pimpinan dari Tuhan. Satu kesalahan yang dilakukan membawa kepada lebih banyak kesalahan dan akhirnya dia telah menyuruh isterinya untuk berbohong. Penipuan ini nyaris-nyaris membuat Sara menjadi isteri Firaun. Kiranya bukan kerana kasih karunia Tuhan, perbuatannya ini hampir-hampir memecahbelahkan keluarganya. Ini mengajar kita bahawa walau betapa baiknya kita sebagai seorang Kristian atau kita masih merupakan seorang Kristian yang baik buat masa kini, kita sekadar manusia sahaja dan boleh membuat kesilapan. Kita harus mencari kehendak Tuhan sebelum kita membuat keputusan yang akan mengubahkan kehidupan kita. Keputusan yang baik tidak akan memimpin kita ke situasi yang penuh dengan kejahatan di mana kita perlu berbohong atau melakukan perkara yang tidak berkenan kepada Tuhan. • Dari Lot Keputusan yang dibuat dari keinginan untuk mendapatkan kebendaan duniawi ini dan tidak mengambil berat tentang perkara-perkara Tuhan bukanlah keputusan yang baik. Keputusan yang dibuat demi keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup akhirnya akan membawa kita ke kebinasaan. • Dari Esau Walau apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, janganlah kita sekali-kali lupakan tentang hak kesulungan kita. Kita semua memiliki hak kesulungan sebagai anak Tuhan. Jangan menukarkan hak kesulungan kita untuk benda-bend duniawi. Esau kelihatan kurang bijak semasa menyerahkan hak kesulungannya demi semangkuk masakan kacang merah. Dalam kehidupan kita, mungkin juga kita kehilangan hak kesulungan demi perkara-perkara kecil. Satan jarang muncul di depan kita dan menawarkan dunia ini untuk mendapatkan hak kesulungan kita. Seringkali kita kehilangan hak kesulungan ini kerana perkara-perkara yang remeh. Ia bermula dari keangkuhan yang mungkin kita miliki, lepas itu kita juga memiliki sedikit kemarahan dan seterusnya ia membuat kita bercakap sebarangan dan bila sudah terlanjur, kita akan lupa bahawa kita adalah umat Kristian. Pernahkah kita mengalami semua situasi ini? Ingatlah status kita sebagai anakanak Tuhan. Tiada perkara yang boleh memisahkan kita dari kasih Tuhan dan berpautlah kepada hak kesulungan kita sehingga janji Tuhan digenapi. 17 RENUNGAN TERHADAP OLEH SIS JENNY SAITO HIDUP KEIMANAN SAYA H ari ini saya ingin berkongsi dengan kalian mengenai peringkat-peringkat yang berbeza dalam hidup keimanan saya. Ia dibahagikan kepada tiga peringkat: 1) sebelum saya menemui Gereja Yesus Benar; 2) ketika saya melangkah masuk ke Gereja Yesus Benar dan 3) selepas saya percaya dalam Gereja Yesus Benar. Di setiap peringkat yang berbeza, saya telah menikmati belaian kasih serta disayangi dalam cara yang berlainan, dan di sini saya ingin merenung kembali serta berkongsi dengan kalian apa yang telah saya pelajari. Sebelum menemui Gereja Yesus Benar, saya bernasib baik kerana mempunyai ramai kawan-kawan yang menceritakan tentang Tuhan serta menabur benih agama Kristian di dalam hati saya. Ingatan paling awal tentang agama Kristian ialah ketika di zaman sekolah rendah. Tahun demi tahun, saya mempunyai seorang kawan yang selalu menjemput saya ke gerejanya untuk acara khas semasa perayaan Krismas namun saya tak pernah menghadiri sekalipun. Apabila saya berumur 16 tahun, saya telah pergi ke Singapura untuk meneruskan persekolahan saya selama dua tahun. Saya menginap di Asrama 18 Sekolah Presbyterian dan kebanyakan kawankawan saya di asrama beragama Kristian dan mereka juga menjemput saya ke gereja-gereja mereka. Saya pernah mengunjungi gereja pelbagai aliran seperti Methodist, Katolik, Protestan dan sebagainya. Selepas itu, saya telah pergi ke UK untuk melanjutkan pelajaran. Sewaktu saya di universiti, salah seorang rakan sekursus saya telah mengajak saya ke Gereja Yesus Benar dan itulah kali pertama saya melangkah masuk ke Gereja Yesus Benar. Bila mengimbas kembali, saya sangat bersyukur kerana ramai kawan-kawan saya telah berusaha memperkenalkan Tuhan kepada saya. Kawankawan saya sedang menabur benih di dalam hati saya. Untuk kawan di sekolah rendah yang tidak pernah saya menerima pelawaan jemputannya, mungkin dia menganggap dirinya sebagai suatu kegagalan kerana pelawaannya tak pernah diterima, namun sehingga hari ini, saya masih ingat jemputannya yang ikhlas dan walaupun saya berminat untuk menghadiri tetapi keadaan pada masa itu tidak mengizinkan, kerana ahli keluarga saya bukan Kristian dan mereka juga tidak membenarkan saya menghadiri. Bagi saya, jemputannya bukan suatu kesia-siaan memandangkan saya masih mengingatinya sehingga hari ini dan sejak itu, saya boleh merasai benih Kristus telah disemai dalam diri saya. Ia membantu saya supaya mudah menerima ajaran agama Kristian pada masa kelak, dan kawan saya ini seorang yang baik dan melaluinya saya mempunyai tanggapan baik imej seseorang Kristian. Seandainya tiada kawan menceritakan tentang Kristus, saya tidak akan menjadi seorang Kristian hari ini. Saya sangat bersyukur mereka telah berusaha untuk menceritakan tentang Kristus dan sekarang, memandangkan saya sudah mengenali Kristus, saya berpendapat bahawa saya harus memberitahu orang lain tentang Tuhan, tak kira akibatnya berhasil atau tidak. Apabila saya menjejak masuk ke dalam Gereja Yesus Benar, saya rasa heran kerana jemaat sudi menerima orang asing seperti saya. Mereka mengasihi serta melayani saya seperti ahli keluarga. Inilah yang membuat saya terus menghadiri kebaktian-kebaktian di gereja dan akhirnya dibaptiskan. Waktu saya mula pergi ke Gereja Yesus Benar, saya menghadiri kebaktian bukan kerana mencari Tuhan. Saya pergi kerana dijemput oleh kawan saya. Saya sedang menuntut di Southampton dan menyertai gereja di Portsmouth. Peringatan yang paling mendalam pada masa itu ialah kasih jemaat di sana. Mereka menerima saya dan mengasihi saya. Mereka selalu menjemput saya bermalam di rumah mereka. Mereka melayani saya seperti ahli keluarga mereka. Setiap minggu, tanpa gagal, seorang pemercaya akan mengadakan sesi kajian Alkitab secara peribadi untuk memberi penjelasan tentang ajaran Alkitab. Mereka mengajak saya bernyanyi bersama dalam koir belia. Seorang saudari akan sentiasa duduk di sebelah saya dan membantu mencari ayat Alkitab semasa kebaktian. Sekiranya saya tidak menghadiri kebaktian, mereka akan menelefon untuk bertanya khabar. Mereka juga mengaturkan kenderaan untuk saya menghadiri kebaktian. Pihak gereja telah menggalakkan serta menjemput saya menyertai Kursus Teologi Pelajar selama tiga minggu yang telah diadakan semasa cuti musim panas di gereja Edinburgh, Scotland. Menghadiri Kursus Teologi membantu saya lebih memahami tentang penyelamatan Tuhan dan saya berazam untuk dibaptiskan. Sekarang saya didorong untuk mengasihi serta mengambil berat terhadap kawan-kawan yang datang ke gereja kami tanpa mengira apakah motif mereka yang sebenarnya. Kami mempunyai ramai kawan-kawan baru yang menghadiri kebaktian secara konsisten; mereka rasa terharu dengan kasih saya dan dengan demikian terus datang ke gereja? Selepas memercayai pada Yesus, sekumpulan belia telah mengambil berat tentang saya dan memberi saya peluang untuk melayani Tuhan; dan ini membuatkan saya mempunyai perasaan dalam satu keluarga di gereja. Selepas tamat pengajian di UK, saya kembali ke Malaysia. Saya mulai menghadiri kebaktian di gereja Petaling Jaya. Terdapat sekumpulan belia yang giat dalam iman dan mereka menginap dalam gereja. Mereka memandu van gereja dan sentiasa menjemput pelajarpelajar atau sesiapapun yang tiada kenderaan untuk menghadiri kebaktian malam. Kalau saya sampai awal di gereja, saya seringkali melihat seorang saudara membersihkan aula gereja dan lepas itu, melutut berdoa selama 30 minit sebelum kebaktian bermula. Perbuatan sememangnya lebih berkuasa dari percakapan. 19 Melihat seorang berdoa serta melayani Tuhan secara rahsia lebih berkuasa dari mendengar pengkhutbah menyuruh kamu pergi berdoa. Saya pun belajar dari para belia cara melayani Tuhan. Mereka sering berbincang tentang domba sesat dalam gereja atau bagaimana untuk memimpin lebih ramai kawan ke gereja. Mereka mengajak saya untuk menyertai mereka melawat seiman, mengambil berat terhadap pesakit-pesakit di hospital serta pelajar-pelajar yang datang untuk melanjutkan pelajaran. Mereka juga minta saya bantu dalam Pendidikan Agama. Saya seringkali rasa gugup dan tertekan bila diberi tugasan dan ada kalanya saya juga tidak terdaya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Walaupun saya tidak melakukannya dengan baik, namun mereka terus membimbing saya. Bila saya diberi tugasan, para belia akan memberi artikel untuk rujukan serta mengkaji topik tersebut terlebih dahulu sebelum kebaktian. Para belia ini tahu tentang kepentingan melatihkan seiman-seiman menjadi pekerja Tuhan. Mereka mengajar saya supaya mengambil berat serta berbakti kepada orang lain. Mereka mengajar saya menjalani hidup berdoa serta mengambil berat terhadap gereja. Mereka memberi saya peluang untuk melibatkan diri dalam kerja suci dan mereka sabar melatihkan saya untuk melaksanakan tugasan tersebut. Mereka membuat saya diperlukan dan akhirnya saya ketahui tempat saya di dalam gereja. Selepas percaya pada Tuhan, sekiranya saya tidak dapat mencari tempat saya di dalam gereja, mungkin saya akan terhanyut dari gereja. Saya sangat bersyukur kepada para belia yang telah memberi saya peluang, dorongan serta mengajar saya menjalani hidup beriman dan melayani Tuhan. Sekarang sampai giliran saya pula untuk berkongsi tentang melayani Tuhan dengan seiman yang berhasrat untuk berbuat demikian. Saya percaya, kiranya seiman rasa diperlukan, ini akan membuat mereka lebih bersemangat dan giat, dan ini sememangnya benar bagi diri saya. Untuk membawa seseorang ke gereja, kita 20 harus menghulurkan jemputan terlebih dahulu. Menghulurkan jemputan sama dengan menabur benih. Kiranya orang yang menghulurkan jemputan merupakan seorang kawan yang dikenali dan dipercayai, peluang jemputan tersebut diterima adalah lebih tinggi. Namun, fokus tidak seharusnya ditumpukan pada hasil samada yang dijemput hadir di gereja atau tidak, kerana ketidakhadiran ini akan mengecewakan dan membuat kita terus berhenti menghulurkan jemputan. Fokus seharusnya ditumpukan pada samada anda menjemput dan memberitahu orang tentang Tuhan. Kita tidak tahu bila masanya benih tersebut akan bertunas namun saya percaya bahawa tindakan tersebut tidak akan sia-sia sebegitu sahaja. Sekiranya kita pernah menjemput kawan-kawan kita ke gereja, peluang mereka untuk menerima jemputan tersebut serta menghadiri sebenarnya tidak tinggi. Seandainya ada orang yang hadir kerana dijemput atau dengan sendiri telah datang ke gereja, ini sememangnya sangat bernilai dan benih tersebut telah bertunas. Kita seharusnya menunjukkan kasih serta menerima kawan-kawan ini. Seandainya kawan-kawan ini dibaptiskan, mereka mungkin tidak mempunyai tabiat untuk berdoa setiap hari. Mereka mungkin bersemangat dan mahu membantu dalam kerja suci gereja tetapi tidak tahu apa yang boleh mereka lakukan. Kita seharusnya membimbing dan membantu mereka dan secara beransuransur izinkan mereka mendirikan perhubungan mereka dengan Tuhan. Adakah Krismas bersifat Kristian? Apa yang dimaksudkan ialah, adakah Krismas mempunyai hubungkait dengan agama Kristian? KRISMAS ISU-ISU SEBENAR B aru-baru ini kami bercuti di Hong Kong semasa Krismas dan kami mendapati ia sukar untuk mengelakkan diri dari suasana cuti “Krismas”. Di setiap pusat membeli-belah, Disneyland, Ocean Park dan sebagainya, kami dapat lihat pohonpohon Krismas, dengar lagu-lagu Krismas yang riang serta menyaksikan peraduan cantik untuk perhiasan Krismas. Semasa kami menunggu giliran kami untuk meninggalkan Hong Kong di lapangan terbang, terdapat juga sekumpulan staf lapangan terbang yang bergerak sekitaran sambil menyanyi serta mengucapkan “Selamat Hari Krismas” kepada semua Bagi sekumpulan pengembara yang letih, saya harus nyatakan bahawa suasana meriah yang diwujudkan oleh sambutan Krismas telah membuat lawatan kami lebih seronok lagi. Sebaliknya di Brunei yang baru-baru ini telah memperkenalkan hukum Hudud, telah melarangkan sambutan terbuka Krismas. Pihak berkuasa agama telah membuat serbuan terhadap restoran-restoran serta bangunanbangunan lain yang telah memasangkan perhiasan Krismas. Seandainya kita mempunyai dua pilihan untuk percutian semasa Krismas, adakah kita akan menuju ke Hong Kong atau Brunei? Pilihan peribadi saya ialah Hong Kong. Memandangkan Krismas bukanlah teruk sangat, kenapa pula kita tidak menyambut Krismas? Apakah isu-isu sebenar di sebaliknya? Isu pertama yang harus kita asaskan di sini ialah – Pada 1990, pihak Lembaga Sekolah Solon, Ohio (sebuah kawasan luar bandar Cleveland) telah melarangkan semua adegan-adegan mengenai kelahiran Yesus serta segala apa yang berkaitan dengan Krismas diadakan di dalam kawasan sekolah kerana mereka dapati ini telah melanggar prinsip perasingan antara gereja dan politik. Keputusan ini telah di bawa ke depan Mahkamah apabila ibubapa yang marah telah menentangi pihak sekolah kerana mereka dapati Krismas telah dirampas dari anak-anak serta komuniti mereka. Pihak Lembaga Sekolah telah kalah kes ini! Warga kota tersebut telah memperjuangkan bahawa Krismas ialah tradisi global yang bukan sebahagian, malah melampaui agama. Ia dianggap sebagai suatu sambutan yang sekular – sebahagian dari kebudayaan hampir seluruh dunia. Keputusan Mahkamah telah mengesahkan bahawa Krismas tidak mempunyai sebarang akar dalam agama Kristian! Namun, Mahkamah mendapati bahawa membaca Alkitab serta berdoa berkait rapat dengan agama Kristian – pengakuan yang menakjubkan! Pihak Mahkamah juga memberi kesimpulan bahawa penyambutan Krismas serta adegan-adegan palungan boleh dikekalkan kerana semua ini bukan sebahagian dari agama atau agama Kristian – tetapi doa serta bacaan Alkitab ialah sebahagian dari agama oleh itu harus disingkirkan dari sekolah! Izinkan saya jelaskan tentang keputusan Mahkamah – 1. Ia telah bersetuju dengan Komuniti ini bahawa Krismas tidak berasal dari agama Kristian, iaitu tiada kaitan langsung dengan agama Kristian. 2. Sebaliknya doa dan bacaan Alkitab ialah sebahagian dari ibadat agama Kristian oleh itu ia dilarangkan dalam sambutan Krismas di sekolah-sekolah. Walaupun Komuniti ini telah menangi kes mereka tetapi kemenangan ini amat kosong sekali. Mereka tidak boleh bersorak bahawa mereka telah menangi kes ini untuk Kristus. 21 Kemenangan mereka ialah suatu keputusan yang mutlak bahawa Krismas sememangnya tiada kaitan dengan agama Kristian akan tetapi bacaan Alkitab serta doa sekarang dilarangkan di sekolah-sekolah. Mengapa pihak Mahkamah memutuskan bahawa Krismas tidak bersifat Kristian? Jawapannya mudah sekali – 1. Sambutan Krismas tidak berdasarkan ajaran Alkitab. Kita boleh periksa Alkitab dari apa sudut jua dan tidak akan menemui sebarang sebutan tentang Krismas atau rujukan bahawa ianya suatu hari yang kudus bagi Tuhan. 2. Krismas berasal dari penyembahan berhala yang seterusnya telah menjadi amalan kebudayaan. Dengan perkembangan masa, Krismas menjadi sebahagian dari aktiviti komersil yang penting. Di Amerika Syarikat, jualan runcit di kedai-kedai meningkat sebanyak 54% dari November ke Disember. Ada yang mengakui bahawa 60% jualan runcit di kedai-kedai diperolehi dari jualan musim Krismas dan Tahun Baru. Sekiranya kita hentikan Krismas, banyak perniagaan akan merana. [Baca Fakta mengenai Asal-usul Krismas] IA TIDAK BERUNSUR AGAMA KRISTIAN, JADI? Memandangkan kita sudah tahu bahawa ia tidak berunsur agama Kristian, kita mempunyai soalan penting untuk dijawab. Jadi, bagaimana? Terdapat tiga respon untuk soalan ini. • Tindakan drastik: Kutuknya. Ia harus dilarangkan. Kuncikan pintu rumah kita dan jangan menyapa sesiapa yang mengucapkan “Selamat Hari Krismas” kepada kita • Tindakan sederhana: Terimanya sebagai sebahagian amalan masyarakat tetapi jangan mengambil bahagian dalam sambutan perayaannya. Sekiranya kawan-kawan kita bertanya kenapa, dengan tenang kita memberi penjelasan tanpa menyinggung perasaan mereka • Tindakan relaks: Memandangkan semua orang tengah berseronok, sama-sama kita berparti dan biarlah pendeta sahaja yang berisau. Jangan risau, bergembiralah! Apakah tindakan yang harus kita amalkan? Sekiranya kita mengamalkan tindakan drastik, 22 kawan-kawan kita yang bukan Kristian juga akan tertanya-tanya apakah umat Kristian ini. Pada masa yang sama, jika hukum Hudud diamalkan di Malaysia dan sambutan Krismas langsung dilarangkan seperti di Brunei, adakah kita akan menjadi betul-betul gembira? Sekiranya kita tidak mengamalkan tindakan drastik, adakah kita memihak pada tindakan sederhana atau yang relaks? Untuk membuat keputusan ini, kita perlu merujuk kepada ayat-ayat Alkitab ALASAN UTAMA UNTUK MENYAMBUT KRISMAS Justifikasi yang seringkali kita dengar mengenai Krismas ialah manusia telah menggantikan adat serta dasar penyembahan berhala kuno dengan penegasan bahawa mereka sedang “memberi tumpuan kepada Kristus”. Ramai yang berkata bahawa mereka sedang “menghormati Kristus” bila mereka menyambut Krismas. Masalahnya ialah Tuhan tidak menyatakan bahawa sambutan ini diterima olehNya. Sebenarnya, Ia telah memerintahkan supaya jangan kita menyambutnya! Menyambut Krismas sebenarnya menghina Kristus! Tuhan menganggap semua perkara yang ada kaitan dengan sambutan ini sebagai sesuatu yang menjijikkan. Kristus berkata, “Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia”. (Mat 15:9) Krismas bukan perintah Tuhan – ianya suatu tradisi manusia. Kristus menegaskan – Yesus berkata pula kepada mereka: “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Tuhan, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri!” (Mrk 7: 9 – 10) Paulus memberi amaran tentang apa yang akan terjadi selepas kematiannya – “Kerana akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sihat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. (2 Tim 4: 2 – 5) Kita baru belajar bahawa asal-usul Krismas ialah dari amalan penyembahan berhala. Sebagai andaian, sekiranya Hari Wesak diisytiharkan sebagai Hari Kudus untuk umat Kristian dan tradisi sambutan Hari Wesak terus diamalkan, adakah kita sebagai Kristian akan menyambut hari tersebut? Adakah Tuhan akan berasa gembira? Bagaimana pula dengan Perayaan Saturnalia (Perayaan bagi dewa orang Roma) bertukar menjadi Krismas. Jika kita bersedia untuk menerima perayaan Saturnalia sebagai Krismas, maka kita pun dapat menerima Hari Wesak sebagai perayaan kita, bukankah ini betul? Semua yang berkaitan dengan Santa Klaus, Kalungan Holly, Balak Natal dan “Mistletoe” semuanya mempunyai asal-usul dari tradisi manusia atau penyembahan berhala. POHON KRISMAS Pohon Krismas mempunyai sebutan khas dalam Alkitab. “Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsabangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsabangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. (Yer 10: 2 – 4) Pohon Krismas yang moden berasal dari Jerman. Akan tetapi orang Jerman telah menirunya dari orang Roma, yang telah menirunya dari orang Babel serta orang Mesir. Penjelasan berikut menunjukkan apa orang Babel percaya tentang asal-usul pohon Krismas: “Dongeng kuno orang Babel menceritakan tentang pohon yang daunnya tetap hijau sepanjang tahun yang telah muncul dari tunggul pokok yang telah mati. Tunggul tua itu melambangkan Nimrod yang telah mati, pohon yang daunnya tetap hijau sepanjang tahun lambang simbolik bahawa Nimrod telah hidup kembali di Tammuz! Antara golongan Druid, pohon tarbantin dianggap suci; bagi orang Mesir pula yang dianggap suci ialah pohon korma; dan di Roma ia adalah pohon fir; yang dihiasi dengan buah berri merah semasa perayaan Saturnalia” (Walsh, Curiosities of Popular Customs, ms 242) Keseluruhan Fasal 10 Buku Yeremia menceritakan tentang banyak perkara salah yang dilakukan oleh umat Tuhan. Dalam Yer 10:23, Yeremia membuat kesimpulan bahawa ia tidak terpulang kepada manusia untuk memutuskan bagaimana ia menetapkan langkahnya. Aku tahu, ya Tuhan, bahawa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya. (Yer 10:23) Memang tidak bersalah untuk memilih sebarang hari untuk menyembah Tuhan. Namun, adakah ini cara Tuhan mahu kita menyembahNya? Meskipun sebab-sebab yang dinyatakan di atas menjelaskan kenapa kita tidak harus menyambut Hari Krismas. Adakah kita menyambutnya – • Untuk diri kita, atau • Untuk Tuhan. Jika kita tulus dengan diri kita, selepas mengetahui semua sebab tersebut di atas tetapi kita tetap mahu menyambut Krismas, ia ternyatalah bahawa sambutan tersebut hanya untuk diri kita. Kita menyambut kerana – 1. Kita tidak mahu orang lain berfikir bahawa kita ialah orang Kristian yang pelik yang tidak menyambut Krismas walaupun orang lain menyambutnya. 2. Kita menyambut kerana ia seronok dan partinya hebat sekali. 3. Banyak lagi sebab-sebab lain yang boleh kita catatkan dengan sendiri. Izinkan saya memberi sebab terakhir kenapa kita tidak harus menyambut Krismas. MENGAPA YESUS TIDAK AKAN MENERIMA KRISMAS Krismas dianggap sebagai Hari Lahir Yesus oleh orang Kristian • Kalau demikian, ini bermakna Yesus sebagai Tuhan mempunyai permulaan. Yesus mengumumkan – Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum 23 Abraham jadi, Aku telah ada”. (Yoh 8:58) Kepada Yohanes, Yesus telah mengisytiharkan – “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” (Why 1:8) Untuk menetapkan satu hari untuk menyambut kelahiranNya bagaikan mengaku bahawa Tuhan mempunyai permulaan. Bagi “Akulah Yang Maha Berkuasa”, ini ialah suatu penghujatan. Mengaitkan Tuhan dengan hari penyembahan berhala sudah merupakan suatu penghasutan yang tak dapat dipercayai; merendahkan status Tuhan kita yang tiada awal dan akhir kepada insan yang biasa merupakan suatu cemuhan yang lebih besar bagi Tuhan. Menguar-uarkan harijadi Yesus membawa banyak ajaran sesat. Gereja Roman Katholik memperbesarkan sambutan Krismas dengan menegaskan status Maria sebagai ibu Yesus, dan ini telah membuat Maria menjadi seperti Tuhan; dan telah memulakan amalan berdoa kepada Maria supaya menjadi pengantara syafaat di hadapan Yesus. Walaupun Yesus menghormati ibuNya, namun ketara sekali Yesus tidak pernah sepanjang hidupNya menganggapnya lebih dari suatu bejana untuk kegunaan Tuhan. Salam dari Yakobus, hamba Tuhan dan Tuhan Yesus Kristus, ( (Yak 1:1) Apakah isu-isu sebenarnya mengenai Krismas? • Adakah kita menyembah Tuhan mengikut apa yang Dia mengajar kita atau adakah kita menyembah Tuhan berdasarkan tradisi manusia? • Adakah kita melihat Yesus sebagai Tuhan atau sebagai manusia yang lain? Zaman Yesus sebagai manusia sudah berlalu; rancangan penyelamatanNya telah disempurnakan melalui kematian serta kebangkitanNya. Berdasarkan tanggapan kita, bagaimana Yesus mahu kita memikirkan tentangNya pula? Sebagai Tuhan atau sebagai manusia? Pandangan saya sama dengan Tomas yang telah diterangi mindanya – Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, (Yud 1:1) Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan .....ku!” (Yoh 20:28) Kedua-duanya mengisytiharkan diri sebagai hamba Yesus. Dalam kes Yudas, dia bersedia mengisytiharkan diri sebagai sudara Yakobus tetapi merendahkan statusnya sebagai hamba FAKTA MENGENAI ASAL-USUL KRISMAS DAN BAGAIMANA DIA TELAH MENJADI HARI KUDUS AGAMA KRISTIAN Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepadaNya, “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya, “Mau apaka engkau daripadaKu, ibu? SaatKu belum tiba.” (Yoh 2: 2 – 4) Dua saudara lelaki Yesus tidak mengangap ia betul untuk memanggil diri mereka sebagai adikNya. 24 Yesus. Sebarang pertalian persaudaraan telah menjadi tidak relevan. Kita tahu bahawa Gautama Buddha telah dilahirkan pada 8 April 563 SM; tetapi kita tidak tahu pula tentang tahun kelahiran Yesus. Ironik? Jumlah rekod arkeologi berkaitan dengan catatan agama Kristian serta Alkitab melebihi rekod yang diperolehi untuk agama serta kebudayaan kuno yang lain. Akan tetapi tidak terdapat rekod yang mencatatkan tentang tahun kelahiran Yesus mahupun tarikh lahirNya. Yesus mempunyai ribuan orang murid-murid; Dia sendiri telah memilih 12 orang murid-murid yang akrab denganNya; 4 jilid buku ditulis sendiri oleh muridmuridNya mengenai Yesus tetapi ketara sekali ialah tiada kenyataan langsung mengenai tarikh kelahiran Yesus. Tidak mengetahui tentang tarikh lahir Yesus bukanlah suatu kesilapan. Tuhan tidak mahu hari tersebut diperingati. Penjelasannya mudah sahaja; harijadi Yesus tidaklah penting. Apa yang Yesus mahu kita peringati ialah pengorbananNya untuk kita. Untuk hal yang demikian, Ia telah mengasaskan Perjamuan Kudus. Kita mengingati Yesus sebagai Tuhan yang telah datang dalam rupa manusia untuk menyelamatkan manusia. Berikut ialah versi yang telah dirumuskan. A. Penyembah berhala orang Roma mula memperkenalkan cuti perayaan Saturnalia, suatu sambutan yang diraikan sepanjang seminggu di antara 17 – 25 Disember. Dalam tempoh ini, mahkamah Roma akan ditutup dan undangundang Roma menetapkan bahawa tiada orang yang boleh dihukum kerana merosakkan hartabenda atau mencederakan orang lain sepanjang musim perayaan tersebut. Perayaan dimulakan dengan rasmi bila pihak berkuasa Roma memilih “seorang musuh orang Roma” untuk mewakili “Tuhan Pemerintahan Yang Buruk”. Setiap komuniti Roma memilih seorang mangsa yang dipaksa untuk berkenduri serta memuaskan segala nafsu fizikal mereka sepanjang minggu tersebut. Apabila perayaan tersebut tamat pada 25 Disember, pihak berkuasa Roma percaya mereka sedang memusnahkan kuasa gelap dengan membunuh secara kejam wanita atau lelaki yang tidak bersalah ini. Saturnalia ialah perayaan Roma kuno untuk menghormati dewa Saturn, diadakan pada 17 Disember dalam kalendar Julian dan lepas itu telah diperbesarkan dengan perayaan selama 7 hari dalam Disember. Dalam mitos Roma, Saturn merupakan dewa pertanian yang dikatakan telah memerintah dunia dalam Zaman Keemasan. Saturnalia ialah perayaan cahaya yang membawa ke solsetis musim dingin, dengan kehadiran banyak lilin yang simbolik dengan pencarian untuk ilmu dan kebenaran. Pembaharuan cahaya serta kedatangan tahun baru diraikan oleh Empayar Roma Baru pada “Dies Natalis of Sol Invictus”, yang bererti “Hari Lahir Matahari yang tak dapat dikalahkan” pada 25 Disember B. Pujangga serta ahli sejarah Yunani kuno, Lucian (dalam dialognya yang berjudul Saturnalia) memberi gambaran tentang peraturan perayaan tersebut pada zamannya. Di samping pengorbanan manusia, dia juga menyatakan tentang kewujudan adat-adat berikut: kemabukan berleluasa; mengunjung dari rumah ke rumah sambil bernyanyi dalam keadaan telanjang, merogol serta pelbagai gejala seksual; makan biskut berbentuk manusia (masih dibuat di sesetengah kedai roti Inggeris dan kebanyakan kedai roti Jerman semasa musim perayaan Krismas) C. Pada abad ke 4 Tahun Masihi, agama Kristian telah mengimport perayaan Saturnalia dengan harapan dapat memenangi rakyat jelata yang menyembah berhala. Pemimpin orang Kristian berjaya membuat ramai orang yang menyembah berhala memeluk agama Kristian dengan janji bahawa mereka masih boleh terus menyambut perayaan Saturnalia sebagai orang Kristian. D. Masalahnya ialah tiada unsur-unsur agama Kristian langsung dalam perayaan Saturnalia. Sebagai penawar, pemimpin-pemimpin Kristian ini telah menamakan hari terakhir perayaan Saturnalia, 25 Disember, sebagai hari kelahiran Yesus. E. Orang Kristian kurang berjaya untuk memperhaluskan amalan Saturnalia. Seperti yang ditulis oleh Stephen Nissembaum, profesor sejarah di Univerisiti Massachusetts, Amherst, “Sebagai balasan untuk menentukan penyambutan secara besar-besaran ulangtahun kelahiran Juruselamat dengan menetapkan tarikh yang bergema ini, pihak Gereja secara berdiam telah bersetuju untuk mengizinkan perayaan ini dilangsungkan lebih kurang dalam adat lamanya. Musim Krismas yang paling awal disambut dengan minuman alkohol, gejala seksual, nyanyi telanjang di perjalanan (pelopor kepada nyanyian lagu Krismas dari rumah ke rumah di zaman moden), dan sebagainya. F. Pada 1687, Reverend Increase Mather dari Boston memerhati bahawa “Kristian awalan yang menyambut Perayaan Natal pada 25 Disember tidak menyambut kerana memikirkan itu adalah hari kelahiran Kristus, tetapi kerana menyambut perayaan Saturnalia orang kafir di Roma, dan mereka rela hari cuti orang kafir menjelma jadi perayaan orang Kristian”. Kerana asal-usulnya yang bersifat penyembahan berhala, kumpulan Kristian Puritan melarangkan sambutan Krismas dan ia diharamkan di Massachusetts antara 1659 sehingga 1681. Namun kebanyakan orang Kristian dahulu sehingga kini masih menyambut Hari Krismas 25 PENYAKSIAN Penyelamatan dari Tuhan Setelah Dibaptis Dalam nama Tuhan Yesus Kristus menyampaikan kesaksian. 26 yukur kepada Tuhan Yesus kerana saya diberi peluang untuk menyampaikan kesaksian. Kesaksian ini adalah mengenai bagaimana ibu saya menerima penyembuhan setelah dibaptis iaitu pada tahun 2003, tetapi seperti baru berlaku semalam. Pada masa itu, saya baru berumur 16 tahun dan kami sekeluarga belum dibaptis dalam Gereja Yesus Benar. S satu bulan. Pada masa yang sama juga ibu saya sedang mengandung adik bongsu saya. Selepas lebih satu bulan dirawat dalam bilik ICU, doctor pindahkan ibu saya ke wad biasa. Namun penyakit ibu saya semakin lama semakin teruk, sehinggakan doctor terpaksa membedah ibu saya untuk mempercepatkan proses kelahiran adik bongsu saya sungguhpun belum cukup bulan. Ini adalah kerana ibu saya mungkin tidak dapat diselamatkan. Adik bongsu saya dilahirkan dalam keadaan tidak cukup bulan, iaitu hanya 8 bulan sahaja berada dalam kandungan. Pada sekitar tahun 1998, ibu saya telah jatuh sakit. Pada permulaannya, ibu saya hanya mengalami demam biasa sahaja. Dan kebiasaannya di kampung, bila mengalami demam biasa, kita hanya minum ubat kampung seperti herba-herba kampung yang direbus dan diminum air rebusannya. Namun setelah beberapa minggu, demam yang ibu saya alami itu tidak juga sembuh. Setelah itu, bapa saya membawa ibu saya ke hospital. Selepas diperiksa, doctor mengesahkan bahawa ibu saya menghidap penyakit lupus atau SLE (Systemic Lupus Erythematosus). Doktor mengatakan bahawa ibu saya perlu dihantar ke hospital besar Kota Kinabalu (Hospital Queen Elizabeth) dengan segera kerana penyakit ibu saya sudah terlambat untuk dirawat. Apabila sampai di hospital Kota Kinabalu, doctor terus masukkan ibu saya ke bilik ICU. Ibu saya dirawat dalam bilik Unit Rawatan Intensif (ICU) lebih kurang Selepas itu penyakit ibu saya semakin tenat. Penglihatannya sudah mulai kabur. Dan pada masa yang sama, kulit di seluruh tubuh badan ibu saya bernanah. Tetapi doctor berkata bahawa kesan penyakit SLE bukan demikian. Pada masa itu, kami sekeluarga belum percaya Tuhan Yesus. Terdapat ahli keluarga yang mengatakan bahawa penyakit ini adalah “buatan” orang. Oleh kerana belum percaya Yesus, kami pun percaya bahawa penyakit ibu saya itu terkena buatan/sumpahan orang. Pada masa itu, ramai bomoh yang kami panggil untuk mengubati ibu saya, tetapi sedikit pun tidak ada perubahan. Pada ketika itu saya dan adik beradik yang lain tidak sanggup melihat keadaan ibu saya. Ini kerana apabila ibu saya bangun dari tempat dia berbaring, sebahagian dari daging (bahagian belakang) ibu saya melekat di cadar tilam. Waktu itu ibu saya dijaga sepenuhnya oleh nenek saya (ibu kepada ibu saya). Apabila OLEH BRO. NICHOLAS YAN kami berada di sisi ibu saya, dia sedikitpun tidak menunjukkan bahawa dia dalam kesakitan. Malah dia masih mampu untuk senyum di depan anakanaknya. Walaupun kami anak-anaknya tahu dia sakit tenat, tetapi dia tidak mahu kami susah hati atau bersedih melihat keadaannya itu. Nenek saya beritahu kami setiap kali ibu saya bangun dari katil, ibu saya akan menangis kesakitan. Hari demi hari berlalu, penyakit ibu saya menjejaskan penglihatannya, atau dengan erti kata lain, ibu saya menjadi buta. Selama tempoh rawatan ibu saya di hospital iaitu selama lebih kurang 6 tahun, bapa saya serta kami adik beradik yang lain tidur di bawah tangga hospital bersama adik bongsu saya yang baru lahir. Pada masa itu juga kami sekeluarga tidak ada wang untuk perbelanjaan harian memandangkan kami bukanlah berasal dari keluarga yang senang. Oleh kerana kami mengalami kesempitan wang, saya nekad untuk berhenti sekolah dan ingin bekerja demi membantu menampung perbelanjaan kami sekeluarga. Saya diterima bekerja di sebuah kedai runcit dengan gaji hanya RM 200.00 satu bulan. Saya bersyukur kerana pada masa itu saya dapat memberi seluruh gaji saya kepada bapa saya untuk menampung perbelanjaan seharian. Selepas beberapa waktu, doctor berkata bahawa penyakit ibu saya tidak dapat diubati lagi. Pada masa itu penyakit ibu saya sangat tenat sekali sehingga pernafasannya pun tidak menentu. Doktor berkata bahawa ibu saya akan meninggal dunia. Kami meminta dan mendapat kebenaran pihak hospital untuk membawa ibu saya balik ke rumah. Apabila sampai di rumah, ibu saya menyatakan hasrat untuk dibaptiskan dalam gereja benar. Sebenarnya sebelum ibu saya sakit, pendeta (Pendeta Kaleb) selalu datang ke rumah kami untuk memberitakan Injil. Pada masa yang sama terdapat sebuah khemah doa di sebelah kampung kami yang mengadakan kebaktian penginjilan. Bapa saya pun pergi memberitahu pendeta bahawa ibu saya meminta diri untuk dibaptis. Kemudian, pendeta datang ke rumah untuk menjalankan sakramen pembaptisan. Namun sebelum baptisan dijalankan, pendeta menyatakan kekhuatirannya bahawa sesuatu mungkin akan terjadi semasa baptisan disebabkan keadaan ibu saya yang tenat. Tetapi ibu saya menjawab “walaupun akan terjadi sesuatu pada masa itu, saya sudah berada di dalam Tuhan”. Selepas itu, kami mengangkat ibu saya pergi ke sungai untuk dibaptis. Ibu saya dibaptis pada jam 11:00 pagi dan kami bersyukur kerana sepanjang sakramen pembaptisan ibu saya, tiada sebarang perkara yang tidak diingini berlaku. Selepas berdoa, ibu saya tertidur. Syukur kepada Tuhan dengan berkat dan belas kasihan-Nya, pada jam 3:00 petang, ibu saya bangun dari tidurnya. Seperti orang yang tidak pernah sakit, dia bangun dan terus menuju ke dapur untuk memasak air serta membancuh kopi untuk kami. Kami tidak melihat ibu saya bangun dari tidur kerana kami semua berada di luar rumah pada masa itu. Pendeta dan kami semua terkejut melihat ibu saya yang sudah boleh berjalan, namun dengan mata yang buta. Kami sekeluarga sangat gembira setelah melihat keadaan ibu saya yang sudah sembuh. Pada waktu itu, barulah kami sedar bahawa Tuhanlah yang paling berkuasa dan Maha Pengasih. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Kami sekeluarga menerima baptisan dalam gereja benar sebulan kemudian. Sehingga kini saya tidak berhenti untuk berdoa bagi ibu saya agar penglihatannya dipulihkan namun kasih karunia Tuhan sememangnya mencukupi. Kesaksian saya sampai di sini sahaja. Segala kemuliaan diberikan kepada Tuhan Yesus. 27 PENYAKSIAN Perjalanan Saya Untuk Memercayai Tuhan Dalam nama Tuhan Yesus saya membuat perkongsian. S aya ialah Saudari Angie, dari GYB Cheras. Syukur kepada Tuhan kerana memberi saya peluang untuk berkongsi mengenai perjalanan saya untuk memercayai Tuhan dan rancanganNya yang begitu indah bagi saya. Saya seringkali tergerak oleh Roh Kudus ketika mendengar khutbah serta menyanyi kidung pujian. Apakah saya ini yang dapat menerima berkat dan anugerah yang begitu besar untuk menjadi anakNya. Sehingga hari ini, saya tidak dapat membayangkan bahawa saya berpeluang untuk menerima injil yang indah ini. Tanpa Yesus, apakah yang akan terjadi pada kehidupan saya, tanpa pengharapan, sukacita serta damai sejahtera yang kekal dalam Kristus? Saya akan menjadi seperti kapal kecil yang belayar tanpa tujuan di laut samudera, hanya terapung-apung dan menjalani hidup tanpa erti dan haluan. Sebelum memercayai Kristus, saya seorang pelakon dan peragawati. Saya terlibat dalam industri penghiburan yang termasuk berlakon dalam drama-drama serta bekerja sebagai model. Inilah kerjaya saya sebelum memercayai Kristus. Saya menceburi industri penghiburan sejak berumur 17 tahun selepas tamat sekolah menengah sehingga saya berumur 23 tahun, di mana saya mula mendengar tentang injil. Saya terlibat dengan industri penghiburan selama lima tahun. Walaupun itu merupakan tahun-tahun yang penuh dengan kemasyhuran serta glamor, tetapi saya berasa tidak gembira. Saya mempunyai peluang untuk muncul di kaca televisyen, bertemu dengan selebriti, menghadiri pelbagai jamuan dan memakai pakaian jenama yang cantik. Namun saya mendapati bahawa kesemua ini suatu kekosongan dan saya tidak menikmati kehidupan demikian sebagai seorang selebriti. Ada kalanya saya terasa kesemua ini sia-sia sahaja malahan ia merupakan beban kepada saya kerana sebenarnya saya tidak 28 OLEH SIS ANGIE gemar berlakon. Penglibatan saya dalam industri penghiburan ialah suatu kesilapan kerana saya tidak dapat bergaul dan rasa tidak serasi. Kadang-kadang, ketika saya sedang berlakon atau model, saya akan berfikir, “Apakah tujuan saya melakukan semua ini? Kenapa pula orang lain boleh berseronok tetapi saya langsung tidak rasa sukacita dalam kerjaya saya ini?” Saya sentiasa terasa kekosongan dalam hati saya ketika memandu seorang diri ke lokasi pengfileman atau dalam perjalanan balik yang kadang kala sudah larut malam. Saya berlakon dalam pelbagai drama televisyen, dan muka saya terpapar dalam terbitan majalah, tetapi apa yang kemegahan serta kemasyhuran ini memberi kepada saya? Apakah yang tertinggal selepas semua ini? Ia terasa sungguh palsu dan merupakan suatu kesia-siaan sahaja. “Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji namaMu. Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.” (Mazmur 142:8) Walaupun saya tidak mengenali Tuhan pada masa itu, tetapi saya tahu Tuhan telah mendengar tangisan saya. Demi belas kasihan serta kasih karuniaNya yang berkelimpahan, Tuhan telah menyelamatkan saya dari dunia yang bukan milik saya. Saya dapat mendengar injil melalui seorang saudara dan mengenal Tuhan benar yang mencipta alam semesta ini. Saya mengikuti saudara ini ke gereja dan mendengar firman Tuhan, menyertai kelas untuk mengkaji alkitab dan akhirnya telah percayai. Saya percaya bahawa Tuhan telah memimpin saya, memberi saya hati yang tulus untuk menerima berkatNya. Keluarga saya tiada bantahan terhadap kepercayaan saya dalam Yesus Kristus. Selepas menghadiri kelas simpatisan, saya lebih memahami tentang Sepuluh Hukum dan tahu tentang kepentingan memegang Hari Sabat. Saya tahu saya perlu membuat keputusan. Sekiranya saya teruskan pekerjaan sebagai pelakon dan model, jadual yang sibuk serta waktu bekerja yang tidak menentu akan menghalang saya dari menyimpan Hari Sabat. Akan tetapi sekiranya saya tidak bekerja dalam bidang penghiburan, apa pula yang boleh saya buat? Selepas tamat pengajian sekolah menengah, saya melepaskan peluang untuk melanjutkan pelajaran kerana saya telah menyertai industri penghiburan. Saya tidak memasuki kolej dan tanpa kelulusan ijazah, apakah pekerjaan yang boleh saya lakukan? Sebenarnya, Tuhan telah mengaturkan segalagalanya untuk saya sejak awal lagi. Sepanjang lima tahun saya berada dalam industri penghiburan. Pada suatu ketika, saya telah mendaftarkan diri untuk kursus akaun. Saya masih ingat ketika saya menyatakan tentang minat saya untuk menyertai kursus akaun, rakan sekerja dan kawan-kawan saya semua rasa hairan. Mereka berpendapat bahawa saya akan mengambil kursus berkaitan dengan bidang kesenian, dan bukan kursus akaun yang tiada kaitan langsung dengan kerjaya saya. Pada masa itu, kebanyakan seniman dan seniwati akan menghadiri pelbagai seminar berkaitan dengan bidang kesenian, tetapi saya langsung tidak berminat. Akhirnya, saya mendaftar diri dan menamatkan kursus tersebut. Syukur kepada Tuhan kerana Dia telah mengaturkan segala-galanya bagi saya kerana semasa saya meninggalkan industri penghiburan saya masih dapat bekerja dalam bidang perakaunan. “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya” (Amsal 16:9). “Sebab rancanganKu bukanlah rancangamu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tinggiya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu.” (Yes 55:8 – 9) Waktu saya membuat keputusan untuk meninggalkan industri penghiburan, saya merasa risau tentang keadaan kewangan saya kerana gaji dalam industri penghiburan memang lumayan sekali. Saya diingatkan tentang ayat dalam Alkitab “Kerana itu Aku berkata kepadamu: Janganlah khuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan 29 PENYAKSIAN atau minum, dan janganlah khuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di syurga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (Mat 6: 25 – 26) Dengan jaminan ini, saya telah meninggalkan industri penghiburan. Saya pun tidak tahu mengapa saya mempunyai iman yang kuat untuk meninggalkan industri ini. Saya percaya Tuhanlah yang telah memimpin setiap langkah saya. “Sebab Kerajaan Tuhan bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran,damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Rom 14:17) Dalam bulan Oktober 2012, saya telah dibaptiskan ke dalam Kristus dan saya tidak lagi terbabit dengan industri penghiburan. Saya menerima Roh Kudus tiga bulan selepas pembaptisan. Di bawah pimpinan Tuhan, saya telah menjadi kerani akaun dalam syarikat penerbitan filem yang pernah saya bekerjasama. Pada mulanya, saya menghadapi kesukaran kerana gaji saya rendah dan beban kewangan saya pula amat berat. Namun dengan takjubnya gaji saya meningkat kerana mendapat pengiktirafan serta kepercayaan dari bos saya. Sukar nak percaya bahawa saya menerima gaji yang lebih tinggi dari rakan sekolah menengah saya yang telah bekerja dalam bidang akaun lebih lama dari saya. “Damai sejahtera Tuhan, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan fikiranmu dalam Kristus Yesus” (Flp 4:7) Ayat ini memang bergema dengan saya kerana saya tidak pernah gembira sepertimana saya berasa gembira sekarang. Sukacita dan damai 30 sejahtera Tuhan tidak dapat ditemui dalam dunia ini. Walaupun wang boleh membeli keseronakan duniawi serta kenikmatan sementara, namun ia tidak dapat membeli pengharapan, sukacita dan damai sejahtera kekal dalam Tuhan, iaitu kebahagiaan benar yang abadi. Berkat Tuhan juga mengingatkan saya tentang hukum Tuhan untuk memegang Hari Sabat yang kudus. “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudusKu; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenangsenang kerana Tuhan dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kenderaan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.” (Yes 58: 13 – 14) “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna”. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” (2Kor 12:9) Walaupun pendapatan saya tidak begitu lumayan, namun kasih karunia Tuhan mencukupi bagi saya dan berkat demi berkat dicurahkan kepada saya. Tuhan bukan sahaja memberkati saya dari segi kerjaya, tetapi Ia juga telah menyediakan majikan yang baik bagi saya. Semasa bapa saya menghidap kanser, majikan saya mengambil berat tentang keadaan bapa saya serta perbelanjaan perubatannya. OLEH SIS ANGIE Dia memberitahu saya bahawa syarikat rela menyumbang terhadap perbelanjaan perubatan bapa saya sekiranya saya menghadapi kesempitan wang. Saya berasa amat syukur dan berfikir, “Bagaimana pula saya dapat menerima anugerah yang sebesar ini?” Saya tidak berhentihenti bersyukur kepada Tuhan dalam hati saya. Saya tidak menerima tawaran ramah dari majikan saya kerana bapa saya menerima rawatan di hospital kerajaan dan perbelanjaannya tidak sebegitu tinggi. Saya juga bercadang melanjutkan pelajaran saya dalam bidang akaun supaya mendapat kelulusan ijazah agar kerjaya saya akan terjamin. Oleh itu saya terus belajar sambil bekerja. Ia tidak mudah untuk saya berulang-alik dalam trafik yang sesak memandangkan syarikat saya terletak di Damansara manakala saya tinggal di Cheras dan kolej saya pula terletak di Kuala Lumpur (KL). Majikan saya juga telah mengaturkan supaya saya diizinkan meninggalkan tempat kerja seawal jam 3 petang sekiranya saya mempunyai kelas pada hari tersebut. Akan tetapi saya telah membuat keputusan untuk berhenti kerja disebabkan kesesakan jalanraya dan saya perlu bergesa-gesa untuk menghadiri kebaktian selepas habis kerja pada hari Jumaat Saya masih ingat pada masa itu, majikan saya berada di China atas urusan bisnes. Dia menelefon saya dengan harapan saya akan terus bekerja. Selepas balik dari China, dia telah berbincang dengan saya. Dia memang seorang yang baik hati dan telah menawarkan kepada saya kebenaran untuk meninggalkan syarikat awal iaitu pada jam 3 petang sekiranya saya mempunyai kelas serta memberi satu hari cuti lebih pada setiap minggu. Tujuannya untuk membantu saya menumpukan perhatian saya pada pelajaran serta menemani bapa saya. Ini bermakna saya hanya perlu bekerja tiga setengah hari setiap minggu. Ini telah menghairankan saya kerana saya bekerja sekadar melakukan kewajipan saya dan saya tidak fikir bahawa saya telah melakukan kerja saya dengan cemerlang. Namun, bagi majikan saya, saya merupakan seorang pekerja baik yang harus dikekalkan. “Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia ini tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan segala sesuatu mungkin.”” (Mat 19:26) “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu, firman Tuhan semesta alam.” (Zakh 4:6b). Kiranya bukan kerana Tuhan, semua ini tidak akan dicurahkan kepada saya. Akhirnya, saya masih menolak tawaran majikan saya kerana saya perlu mempertimbangkan perasaan rakan sekerja saya. Saya membuat keputusan untuk berhenti kerja dan mencari kerja lain di KL. Bila saya menceritakan perkara ini kepada kawan-kawan saya, mereka rasa tidak masuk akal bahawa terdapat majikan yang sebaik ini. Saya tahu semua ini adalah kerana penjagaan serta kasih karunia Tuhan yang berkelimpahan. “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau fikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” (Ef 3:20) Saya mengkagumi seiman yang dilahirkan sebagai Kristian dan berpeluang menghadiri kelas pendidikan agama sejak muda lagi. Ini kerana mereka dapat mengenali firman Tuhan lebih awal lagi, melayani Tuhan serta menikmati sukacita yang diberi secara percuma oleh Tuhan Yesus Kristus. Saya percaya Tuhan mempunyai kehendakNya yang indah bagi setiap orang. Ia terpulang kepada kita samada kita mempunyai hati untuk taat kepada firmanNya dan mengizinkanNya memimpin kita sampai ke akhir hidup kita. Walaupun industri penghiburan kelihatan amat menarik dan glamor, namun semua ini akan berlalu. Ia tidak kekal dan tidak dapat memberi ketenangan kepada hati kita. Bila hari kiamat tiba, langit dan bumi akan berlalu, hanya orang yang menuruti perintah Tuhan akan mempunyai pengharapan di syurga. Marilah kita menurut ajaran Alkitab supaya tidak mengasihi dunia seperti yang diajarkan di 1Yoh 2:15: “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.” Sama-sama kita berdoa agar Tuhan akan terus memimpin kita dalam perjalanan kita dalam Kristus. Segala kemuliaan diberi kepada Tuhan, Amin 31 PENYAKSIAN Renungan Terhadap Kematian Nenek Dalam nama Tuhan Yesus saya membuat perkongsian. N enek kami, Saudari Yeap Gaik Choo, telah meninggal dunia pada 1 September 2013 ketika berusia 81 tahun. Punca kematiannya tidak diketahui, akan tetapi sebelum peninggalannya dia pernah dimasukkan ke hospital sebanyak dua kali. Kali pertama dia dimasukkan ke hospital ialah pada 22 Mei akibat terjatuh dan ini telah membuat tulang bahu kirinya patah, tulang tangan kanan serta tiga jari kaki kanannya retak. Dia terpaksa menjalani pembedahan dan sendi bahunya diganti dengan implant palsu. Walaupun demikian, luka-lukanya cepat sembuh dan tidak lama selepas itu, dia telah keluar dari hospital. Nenek sekarang lumpuh dan terlantar atas katil dan ibu kami tidak dapat menjaganya lalu membuat keputusan untuk menghantarnya ke sebuah pusat pemulihan di Petaling Jaya. 32 Malangnya terjadi pula komplikasi dan nenek menghadapi kesukaran untuk membuang air kecil. Doktor mengenalpasti bahawa dia menghadapi jangkitan saluran kencing. Jangkitan tersebut terus bertambah teruk dan dia mula mengencing darah dan tidak lama selepas itu dia dimasukkan semula ke hospital. Sebaik sahaja dimasukkan ke hospital, beberapa ujian telah diadakan namun doctor tidak dapat mengenalpasti virus yang mengakibatkan jangkitan tersebut, oleh itu nenek telah di beri pelbagi jenis antibiotik serta ubat penahan sakit untuk melegakan kesakitannya. Doktor menasihatkan ibu kami supaya bersedia untuk berita buruk dan selepas satu bulan, nenek pun keluar dari hospital. Pada waktu ini, nenek telah menjadi sangat lemah dan uzur dan dia sentiasa demam. Dia juga membuang air yang hitam pada setiap hari. Nenek telah dimasukkan ke sebuah pusat pemulihan di Klang selama lebih dari sebulan sebelum dia meninggal pada 1 September pada lebih kurang jam 8:30 OLEH BRO. ABRAM MAH & BRO. DANIEL MAH telah melakukan kesalahan, kita harus bertaubat sebelum ia terlambat. ur eath pagi. Sepanjang tempuh dia jatuh sakit, nenek mengalami mukjizat dari Tuhan. Mukjizat yang semasa dia dimasukkan ke and when way on the 1st ofpertama The third terjadi miracle was when the Lord brushed her teeth, s due to unknownhospital our mother this with ministers, they suara explained that kalishared pertama, danthekedengaran ed to the hospital this was a sign that God was cleansing her to prepare her for His yang memberitahunya supaya berpegang teguh , due to a bad fall kingdom. The ministers also explained that this was a teaching for all imannya; diaour telah berpaut ed right arm andpada the children of Goddan to guard speech, to keep itpada clean and holy. undergo surgeryTuhan From dalam all this, wependeritaan learn that God isdan always with us, through times of kesakitannya. c implant. joy and sorrow, just as He was with our grandmother. He loves us, Mukjizat yang kedua terjadi ketika we nenek and will not forsake us. As God’s children, should never leave dithehospital buat kali held kedua. Pada waktu d was dischargedberada Him, like way our grandmother onto God even throughout ould not take careitu her sufferings. Godsudah wants uskembung. to be humble,Tuhan and will tahu not accept us if perut nenek ed to rehab her in we are arrogant. Therefore, we should be submissive to Him, and if nenek dan dalamrepent saatbefore kesakitannya, mplications set inkesakitan we have done wrong, we should it is too late. ered that she wasDia telah melegakan kesakitannya dengan on worsened andtanganNya. God also sends us trials,berkongsi but we should understand that He knows Nenek bahawa tangan readmitted to the our limitations and will not try us beyond what we can bear. These yang kesakitannya sangat lemah trialsmelegakan are meant to bring us to perfection. So when we are facing lembut. Dia mengalami keadaan ini sepanjang trials, we should never give up on our belief, but hold on to God d but the doctorspenderitaannya for strength and comfort. If we kematiannya do not leave God dan and if we keep sehingga grandmother was His commandments, He will bless us and will give us a place in His percaya Tuhan sedang melegakan illers to ease herkami heavenly kingdom. he worse and mypenderitaannya. nth’s stay. By this Our grandmother’s death has also taught us a lesson on love. During and she also had the trials, many brothers and sisters prayed for our grandmother, yang ketiga ialah apabila watery dischargedMukjizat while others helped in comforting our family. Tuhan Some members also abilitation for overtelah sacrificed their timegigi to help take care of us, to free our memberus nenek, dan apabila ibumother to er, at around 8:30berkongsi attend to our grandmother. We, on behalf of our family, would like to perkara ini dengan pemimpin jemaat, thank all members for the prayers, concern and assistance given to mereka telah menjelaskan bahawa us during this difficult time. God bless you all. ini ialah ced miracles fromtanda Tuhan sedang membersihkan nenek untuk st admission, and Our family has lost a loving grandmother, but we know that God has menyediakannya untuk kerajaanNya. Pemimpin h and not to leave received her to His bosom and has brought her to a better place. juga inifrom ialah he held onto Godjemaat We would likemenjelaskan to end this sharingbahawa with a verse Revelations 14 verse 13. ajaran kepada semua anak-anak Tuhan supaya berjaga-jaga terhadap ucapan kita, dan pastikan mother’s second Then I heard a voice from heaven say, “Blessed are the dead who bersih danon.” suci. Dari . God knew ouria sentiasa die in the Lord from now “Yes,” sayssemua the Spirit,ini, “theykami will rest He soothed herbelajar from their labor, forTuhan their deeds will followmenyertai them.” bahawa sentiasa kami, relieved her pain dalam saat duka dan suka, sama seperti Dia s throughout her Hallelujah, Amen. was relieving hermenyertai nenek. Dia mengasihi kami dan tidak Compiled By: Abram Mah & Daniel Mah akan mengabaikan kami. Sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak seharusnya tinggalkan Tuhan, seperti nenek yang telah berpaut padaNya sepanjang penderitaannya. Tuhan mahukan kita bersikap rendah hati dan tidak akan menerima kita sekiranya kita angkuh. Oleh itu kita harus taat kepadaNya dan sekiranya kita Tuhan juga memberi kita pengujian, namun kita harus fahami bahawa Dia tahu akan kekurangan kita dan tidak akan mencuba kita melebihi daya tahanan kita. Ujian-ujian ini dimaksudkan untuk membuat kita sempurna. Apabila kita sedang menghadapi ujian, jangan sekali-kali melepaskan kepercayaan kita, tetapi berpegang pada Tuhan untuk kekuatan dan penghiburan. Jika kita tidak meninggalkan Tuhan serta menyimpan perintahNya, Dia akan memberkati serta memberi 我们的祖母是叶玉珠姐妹,她于2013年九月一日安 kita tempat dalam kerajaan syurgawiNya. 息主怀,享年八十一岁。她的离世原因至今仍无从 Kematian nenek juga telah mengajar kami tentang kasih. 考究,而她在离世之前已经被送入医院两次。她第 Ramai saudara-saudari telah membantu doa一次被送入医院是在五月廿二日,当时她不小心跌 untuk nenek, dan ada juga yang 倒,並且伤势严重。祂的左边肩膀折断、右边的手 telah memberi penghiburan kepada keluarga 臂也骨折;而右边的三个脚趾头亦受伤。她必须动 kami. Terdapat手术並把肩膀的骨节以人造骨节代替之。 juga pemercaya yang telah mengorbankan masa mereka untuk menjaga kami supaya ibu boleh menjaga nenek. Kami, 因为她必须整天 她的伤势逐渐好转並且获准出院。 bagi pihak keluarga kami ingin mengucapkan 躺在床上而我的母亲不能独自的照料她,因此就把 terima kasih kepada semua seiman di atas doa, 她送入八打灵的一间疗养院。不幸的是,她的病情 变得复杂並且无法排尿。医生察觉她的尿道发炎。 penjagaan serta bantuan yang telah dihulurkan 而此情况愈来愈严重导致她排尿时出血。不久之 kepada keluarga kami di waktu kesukaran kami. Semoga Tuhan後,她再次被送入院治疗。 memberkati kalian. 在住院期间,医生们经过几次的检验都无法诊断攻 Keluarga kami kehilangan seorang nenek yang 击她的病毒,因此医生们就开了许多的抗生素及止 penuh kasih sayang, namun kami tahu bahawa 痛药来减轻她的疼痛。医生过後宣布她的病情已经 Tuhan telah menerimanya ke pangkuanNya dan 无法治疗而我们应当为她准备後事。在医院住了一 telah membawanya ke tempat yang lebih indah. 个月之後她就出院了。 这个时候,我的祖母是非常 的虚弱及脆弱。而她也时常发烧。她每天都排放黑 色的尿液。她当时在吧生的一间疗养院居住了一段 时期直到她在九月一日清晨八时半蒙主召回安息。 Dan aku mendengar suara dari sorga 在生病期间,我的祖母体验了许多神迹。第一个神 berkata: “Berbahagialah 迹是发生在她第一次被送入院时,有一个声音告诉 她要持守她的信仰並且勿离开真教会。这个神迹坚 orang-orang mati yang 固了她的信心,虽然在苦难及煎熬当中,她也不间 mati断的紧紧抓住神。第二个神迹发生在她第二次被送 dalam Tuhan, 入医院时,当时她的身体开始肿胀。 sejak sekarang ini.” 神知道我们的祖母所遭受的痛苦,而祂也亲自用手 “Sungguh,” kata Roh, 来安抚她以减轻她的痛苦。她告诉我们这个手非常 的温柔及柔软並且能纾解她的疼痛。这个神迹时常 “supaya mereka boleh 发生在她的身上直到她撒手人寰的时候;而我们相 信神在舒缓她的苦难。第三个神迹是神为她刷牙。 berisitirahat dari jerih 当我的母亲告诉长执们这个见证时,他们告诉母亲 lelah 这个举动是神在洁净她以准备接她回天家。长执们 mereka, kerana 也解释说这个教训是要我们身为神的儿女的应当谨 segala perbuatan mereka menyertai mereka.” (Wahyu 14:13) 33 PENYAKSIAN PENGEMBARAAN YANG DILINDUNGI TUHAN In the name of Jesus we bear testimony. D terdapat sebuah tempat percutian peluncuran atas salji (resort ski) yang terkenal. Perjalanan biasa dengan kereta dari San Francisco ke Tasik Mammoth mengambil masa lebih kurang lima jam. Saya bersama adik lelaki saya merasa teruja untuk menempuhi perjalanan ini kerana kami tahu ia akan bersalji di kawasan pergunungan. Kami juga telah bersedia menghadapi perjalanan lima jam dengan membawa bekal pelbagai makanan ringan untuk dimakan sepanjang jalan. Pendek kata, kami telah bertolak ke Snowcreek, Mammoth Mountain dari San Francisco pada minggu kedua cuti kami. Sekiranya kalian tidak tahu, Snowcreek merupakan sebuah bandar kecil yang terletak di kawasan pergunungan dengan ketinggian 7,800 kaki atas paras laut, di mana Pada pagi tersebut, kami bangun awal dan meninggalkan San Francisco pada jam 8:30 pagi. Ia merupakan pagi yang lembap dan dingin kerana hujan turun tidak berhenti-henti sejak semalam. Percikan hujan pada kaca depan kereta serta salji yang tebal membuat kereta sukar dipandu di atas jalan raya yang licin. Ayah terpaksa memandu dengan perlahan. Selepas tiga jam memandu, tiada restoran yang dijumpai. alam nama Tuhan Yesus saya memberi kesaksian tentang kasih karunia serta rahmat Tuhan terhadap keluarga saya. Ketika cuti hujung tahun pada 2012, seisi keluarga saya telah pergi ke pantai barat Amerika Syarikat untuk cuti selama tiga minggu. Bandaraya-bandaraya yang kami kunjungi di negeri California termasuklah San Francisco, San Diego, Las Vegas, Los Angeles dan Mammoth Mountain 34 OLEH SIS. KATRINA SONG gunung kerana kereta kami bukan kenderaan pacuan empat roda. Kami bersyukur beliau telah mengesyorkan alternatif kepada kami, iaitu untuk memasang rantai salji pada tayar kereta kami untuk membolehkan kami ke kawasan pergunungan. Memandangkan ini merupakan satu-satunya pilihan kami untuk meneruskan perjalanan, kami telah mengikuti nasihatnya dan berpatah balik sejauh 2km ke sebuah rumah rehat yang ada menjual rantai salji. Pada masa itu, cuaca mendung dan salji terus turun tanpa berhenti-henti.. Suhu sekitaran 0 darjah Celsius dan keadaan di luar sememangnya dingin dan membekukan. Oleh itu kami hentikan kereta di tepi jalan lalu makan bekalan yang telah kami bungkuskan. Selepas makan tengah hari, kami teruskan perjalanan ke kawasan pergunungan. Dua jam kemudian, kami pun sampai di kaki gunung dan ini hanya merupakan separuh dari perjalanan ke destinasi kami. Walaupun kami sedar bahawa kami sudah lewat, namun semangat kami masih berkobar-kobar. Di kaki gunung, kami dapat melihat salji setebal satu kaki. Kami terus memandu dan salji kian menjadi lebat dan kami pun sampai di suatu tempat pemeriksaan yang dikawal oleh seorang renjer yang menghentikan setiap kenderaan yang berlalu untuk memeriksa sama ada mereka sedia menghadapi salji yang tebal serta jalan yang licin di hadapan. Apabila sampai giliran kami, renjer tersebut memberitahu kami bahawa kereta kami tidak selamat untuk dipandu di lerengan Ayah masuk ke dalam kedai tersebut dan sejurus kemudian keluar bersama dengan seorang lelaki yang sedang memegang alat seperti rantai dalam tangannya. Lelaki itu pun memasang rantai tersebut pada tayar kereta kami. Pemasangan rantai tersebut kelihatan rumit sekali dan tugas ini tidak terdaya dilakukan oleh seorang sahaja kerana seorang diperlukan menggerakkan stereng kereta manakala seorang lagi memasang rantai pada tayar kereta. Rantai tersebut juga tidak murah harganya. Tambahan pula kami perlu membayar lebih untuk kerja pemasangan. Walau bagaimanapun, kami bersyukur kepada Tuhan kami dapat memasang rantai tersebut dan boleh meneruskan perjalanan. Sebelum kami beredar dari situ, mekanik tersebut telah menasihatkan ayah supaya tidak memandu lebih dari 25 Km sejam untuk mengelakkan rantai tersebut dari tercabut keluar atau ia mungkin merosakkan tayar dan ini merupakan sesuatu yang kami tidak mengingini. Sekiranya rantai tersebut tercabut, kami juga tidak tahu bagaimana untuk memasangnya semula! Bila semuanya sudah siap dipasang, mekanik tersebut mendekati tingkap sebelah ayah saya dan dengan nada yang serius bertanya ayah saya samada dia pernah memandu dalam keadaan bersalji atau tidak. Ayah saya jelas menjawab “ Tidak! “ Dia pun menyahut “ Tuhan berkati kamu! “ Saya tertanya-tanya dalam hati kenapa mekanik tersebut berkata demikian. Adakah dia menyindir secara gurauan atau sememangnya kami perlu lebih berhati hati? Walau bagaimanapun, kami rasa teruja kerana sudah lengkap untuk meneruskan perjalanan ke pergunungan. Dengan rantai pada tayar, kereta 35 PENYAKSIAN kereta supaya ia berbalik ke jalan raya tetapi dia langsung tidak dapat mengawal kereta tersebut. Kereta terus tergelincir ke bawah bagaikan kami sedang menjunam dari ‘roller coaster’! Pada saat itu juga, kami tidak berhenti-henti menjerit “Haleluya! Haleluya!” Tidak lama selepas itu, ayah dapat mengawal kereta itu semula. Syukur pada Tuhan atas kasih karunia serta rahmat perlindunganNya. lebih sukar untuk dipandu terutamanya untuk mengikuti hadlaju yang diarahkan oleh mekanik dan bunyi yang keluar dari tayar yang dipasang dengan rantai berbunyi seolah-olah tayar-tayar tersebut akan meletup! Apabila kami memandu semula ke tempat pemeriksaan, salji telah turun dengan lebih lebat lagi. Renjer yang sama telah memeriksa rantai kami dan mengizinkan kami teruskan perjalanan. Waktu kami melintasi tempat pemeriksaan, kawasan sekitaran menjadi gelap kerana kami telah memasuki kawasan hutan. Pohon cemara berderet-deret di kedua-dua belah jalan. Ia bagaikan pemandangan dalam wayang “Puteri Salju Putih dan Tujuh Orang Kerdil”. Pemandangan tersebut memang indah sekali tetapi ia juga sangat menakutkan kerana tiada tanda-tanda kehidupan lain selain dari pohonpohon yang diliputi salji. Perjalanan sangat sukar dan kami terus mendaki gunung dengan perlahan. Jalan raya kelihatan licin dan penglihatan kian merosot akibat dari salji yang lebat serta tiada pancaran matahari. Sepanjang jalan, kami melihat kereta terkandas di tepi jalan akibat dari kerosakan atau kemalangan disebabkan oleh jalan yang licin. Ada kereta yang terbiar dan ada juga yang masih mempunyai penumpang di dalamnya. Kami pun sampai di suatu lerengan mendaki yang lurus serta jauh dan kami memandu dengan perlahan untuk sampai ke puncak. Sebaik sahaja kami sampai di puncak, kami berhadapan dengan lerengan menurun yang amat curam dan dengan tiba-tiba kereta kami tidak dapat dikawal dan terus mengelongsor ke tepi dengan tiba-tiba. Ayah cuba mengawal 36 Semuanya terjadi dengan pantas dan kami juga terfikir bahawa kami akan terlibat dalam kemalangan jalan raya sama ada melanggar kereta yang datang dari arah bertentangan ataupun menjunam masuk ke dalam gaung. Sudah tentu ia menjadi kemalangan yang dahsyat sekali. Sepanjang perjalanan kami mendaki lereng gunung, kami perasaan bahawa ada kereta yang mengikuti belakang kami sebab kereta kami dipandu dengan perlahan sekali. Terdapat juga kerta lain yang datang dari arah bertentangan. Akan tetapi bila kereta kami hilang kawalan, heran sekali tidak terdapat kereta di sekeliling kami. Hanya kereta kami sahaja di jalan raya. Ia sememangnya suatu mukjizat dari Tuhan! Apabila kami telah menenangkan diri, kami tahu ia sememangnya Tuhan yang telah melindungi kami dan kami serta-merta mengucap syukur kepada Tuhan di atas penjagaan serta rahmat perlindunganNya. Kami pun meneruskan perjalanan setelah memastikan semua orang dalam kereta selamat. Selepas memandu lebih kurang satu jam, kami rasa hairan dan gembira sekali kerana kami telah tiba di suatu dataran yang mempunyai cuaca yang cerah dan riang untuk mengalualukan kehadiran kami; dan ia langsung tidak sama dengan apa yang kami alami dalam hutan. Pemandangan ini jauh berbeza dari pergunungan salji yang telah kami lalui lebih dari satu jam tadi. Kami rasa gembira kerana dapat memandu di atas jalan raya yang bebas dari salji tetapi kami masih perlu memandu pada hadlaju 25km sejam dan ini amat menyusahkan. Selepas memandu sedemikian selama 20 minit, ayah memutuskan untuk mengeluarkan rantai pada tayar memandangkan salji sudah tiada dan jalanraya pun selamat digunakan tanpa rantai. Kami juga kesuntukan masa kerana kami perlu sampai di resort untuk mengambil kunci chalet sebelum pejabatnya tutup pada jam 7 petang atau kami OLEH SIS. KATRINA SONG perlu memandu ke tempat yang lebih jauh untuk mengambil kunci tersebut. Ayah menghentikan kereta di tempat yang selamat dan turun untuk mengeluarkan rantai tersebut. Ia susah untuk ditanggalkan kerana ayah tidak mempunyai peralatan untuk melakukannya dan dia telah menanggalkannya dengan tangannya sahaja dalam suhu yang dingin membeku. Namun dia berjaya mengeluarkan rantai tersebut dan kami pun meneruskan perjalanan dengan lebih laju. Kami memandu selama satu jam serta dapat meliputi jarak yang jauh dan akhirnya kami pun sampai di suatu persimpangan jalan yang mempunyai lerengan mendaki sama seperti yang kami hadapi di tempat pemeriksaan. Dan cuba teka, di depan mata kami ialah suatu pemandangan yang pernah dilihat! Kawasan hutan sekali lagi! Bukan itu sahaja, tetapi salji mentupi jalan, pemandangan sama di mana kami perlu memasang rantai pada tayar kereta. Kali ini kami tidak rasa teruja kerana kami telah menanggalkan rantai tersebut. Tiada renjer yang boleh menghulurkan bantuan di tempat ini. Terdapat papan tanda yang besar di bahagian kanan jalan yang menunjukkan kod warna yang menyatakan bahawa terdapat salji tebal di hadapan dan kenderaan yang memasuki kawasan ini mesti ada pacuan empat roda atau rantai salji. “Habislah kami!” Kerana tidak mahu mengambil risiko, ayah pun bercadang berpatah balik untuk mendapatkan bantuan memasang semula rantai salji. Tidak jauh dari kami terdapat sebuah stesen minyak dan kami pun turun bertanya dengan pekerja di sana. Terdapat seorang wanita yang mengendalikan kedai kecil tersebut dan dia berkata “Minta maaf, saya tidak tahu bagaimana rantai itu berfungsi”. Dia juga menjelaskan bahawa dia seorang sahaja dan tiada orang lain yang boleh menghulurkan bantuan. Hanya kepada Tuhan sahaja yang kami dapat mohon bantuan melalui doa kami. Selepas itu, kami terus menunggu dalam kereta tapi tiada siapa yang berlalu. Saya percaya tiada orang yang mahu menaiki ke kawasan pergunungan dalam keadaan cuaca sebegini tetapi kami ini pelancong kali pertama menuju ke jalan tersebut dan kami pun tidak sedar tentang bahaya memandu dalam kawasan pergunungan dengan keadaan cuaca sebegitu. Tidak lama selepas itu, sebuah traktor dengan penenggala salji muncul dengan tiba-tiba dan terus mengerek salji dari jalan. Selepas bekerja selama 15 minit, pengendali traktor turun dari traktornya dan menukarkan tanda di papan tanda untuk menunjukkan semua kenderaan boleh melalui tempat tersebut. Doa kami telah dikabulkan. Ia satu lagi mukjizat dan kami tidak dapat percayai mata kami. Tuhan tidak menghantar orang untuk menolong kami memasang semula rantai salji tetapi Dia telah membersihkan salji dari jalan raya dan membolehkan kami memandu dengan selamat. Betapa agungnya Tuhan. Kami menyiapkan diri dan meneruskan perjalanan ke dalam hutan sekali lagi. Walaupun jalan masih diliputi salji, tetapi ia tidak setebal salji yang kami alami sebelum ini. Jalan raya masih licin namun syukur pada Tuhan kami dapat memandu dengan selamat. Setakat ini, kami telah memandu selama 10 jam dari San Francisco, dan kami tiba di resort tersebut 5 minit sebelum 7petang; satu lagi rahmat Tuhan. Kami mengutip kunci dan dengan gembira memasuki kamar kami. Dalam seluruh peristiwa ini, kami hanya boleh bersyukur kepada Tuhan di atas bimbingan, rahmat serta perlindunganNya dalam segala hal. Dia tidak menyembunyikan Diri saat kami memerlukan bantuanNya. Tuhan sentiasa ada di sisi kita dan kita hanya perlu menyeru kepadaNya. Kesaksian saya sampai di sini, segala pujian, kemuliaan dan penghormatan diberi kepada Tuhan Yesus Kristus. 37 BERITA MUTAKHIR KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI (KKR) SUBANG JAYA Syukur pada Tuhan, KKR Subang Jaya telah berjalan dengan lancar pada 25 & 26 Julai 2015. Tema tahun ini ialah “Wariskanlah” yang selaras dengan misi gereja untuk tumbuh dan berkembang. Pendeta Joel Chong dan Penatua Andrew Tee ialah jurucakap utama. KKR telah membangunkan seluruh jemaat dan lebih kurang 200 pemercaya telah hadir PERTANDINGAN PERMAINAN ALKITAB GEREJA SUBANG JAYA Unit Pendidikan Agama (REU) telah menganjurkan suatu Pertandingan Permainan Alkitab pada 9 Ogos 2015. Pelajar-pelajar telah dibahagikan kepada tiga pasukan dan telah berusaha dengan sedaya upaya mereka untuk menjawab soalan-soalan yang telah diajukan oleh pihak penganjur. Kami berharap melalui sokongan dari ibubapa, anak-anak kami akan teruskan dengan pembacaan Alkitab setiap hari di rumah. Ini boleh meningkatkan pengetahuan Alkitab mereka yang merupakan asas yang penting untuk menjadi askar Kristian yang baik untuk Tuhan. KEBAKTIAN PENGINJILAN SUBANG JAYA Kebaktian Penginjilan diadakan dengan berjaya pada 17 Oktober 2015. Tema ialah “Harapan Ketika Berputus Asa” Pengkhutbah ialah Pdt Joel Chong dan seramai 24 kawan-kawan telah hadiri kebaktian penginjilan ini. 38 KEBAKTIAN PERSAHABATAN KUMPULAN SEL-SEL GABUNGAN Kami mengadakan banyak Kebaktian Persahabatan Kumpulan Sel-sel Gabungan pada tahun ini. Tujuannya bukan sahaja untuk menjalankan persekutuan tetapi apa yang lebih penting ialah untuk mempereratkan lagi pertalian persaudaraan di antara semua ahli dalam kumpulan sel yang berbeza. Perjumpaanperjumpaaan ini telah diadakan pada: 22/08/15 : Kebaktian keluarga gabungan Agape & Kanaan yang diadakan di rumah Sdr Hian Ti Sing 22/08/15 : Kebaktian keluarga gabungan Imanuel & Puchong yang diadakan di rumah Sdr Chin Yit Min 19/09/15 : Kebaktian keluarga gabungan Agape & Puchong yang diadakan di rumah Sdr Lee Nai Kong 19/09/15 : Kebaktian keluarga gabungan Imanuel & Kanaan yang diadakan di rumah Sdr Tan Hee Chai 17/10/15 : Kebaktian keluarga gabungan Agape & Imanuel yang diadakan di rumah Sdr Soon Aik King 31/12/15 : Semua kumpulan sel di rumah Sdr Soon dan Dns Martha untuk Kebaktian Kesyukuran serta Tahun Baru PENGURAPI DIAKON Kami bersyukur dan memuji Tuhan bahawa Saudara Jihol Lunggoi telah diurapi sebagai Dn. Philip pada 4hb Oktober 2015 di Olive Garden, Port Dickson semasa Kebaktian Kebangunan Rohani untuk seiman yang berbahasa Melayu. Syukur kepada Tuhan bahawa Tuhan telah menghantar lebih ramai pekerja-pekerja untuk menuai bagiNya. HARI TERBUKA KOIR BELIA SUBANG JAYA Hari terbuka kumpulan koir ialah untuk menggalakkan lebih banyak belia menengah rendah serta belia pertengahan menyertai koir untuk menyanyi pujian kepada Tuhan. Sambutannnya amat menggalakkan. Kami berharap ibubapa akan terus mendorong anakanak mereka menyertai latihan koir dan kami merakamkan ribuan terima kasih kepada mereka di atas kesabaran mereka menunggu sementara anak-anak mereka sedang berlatih HARI “BAWALAH KAWAN” REU telah menganjurkan suatu acara penginjilan pada 23 Ogos 2015 untuk membolehkan anakanak memberitakan injil serta membawa kawankawan mereka ke gereja. Program ini termasuk acara nyanyian kidung serta lukisan dan seni. Syukur pada Tuhan acara ini berjalan dengan berjaya dan ramai kanak-kanak serta ibubapa telah menjemput kawan-kawan mereka untuk menyertai program ini. KEBAKTIAN PERSAHABTAN BELIA BEKERJA Dua kebaktian persahabatan telah diadakan di rumah Sdr Stanly Chong dan Sdri Annie Soon pada 8 Ogos 2015 dan satu lagi diadakan di rumah Sdr Darren Tan pada 24 Oktober 2015. Syukur pada Tuhan ramai belia bekerja telah menghadiri keduadua kebaktian persahabatan tersebut TANJUNG SEPAT Kumpulan sel Agape yang dipimpin oleh Sdri Maria telah menganjurkan satu lawatan ke Tanjung Sepat pada 14 dan 15 November. Sejumlah 23 orang ahli yang termasuk 5 orang kanakkanak telah menyertai lawatan ini. Lawatan ini dipenuhi dengan makanan-makanan yang hebat (makanan laut yang lazat) dan tidak terlupa juga kopi diliputi ais krim yang terkemuka. Kami juga telah mengunjungi kilang kopi dan kilang sarang burung. Ramai yang menyertai kumpulan lawatan ini rasa seronok dengan persekutuan serta suasana pantai yang tenang. Bagi kanak-kanak pula, pilihan utama mereka ialah taman tema air. KURSUS LATIHAN TEOLOGI BELIA DAN KURSUS TEOLOGI ORANG DEWASA Sejumlah 12 orang pelajar (lebih kurang 90%) telah menyertai kursus latihan teologi belia tahun ini. Kami memuji serta bersyukur pada Tuhan kerana Sdr Emmanuel telah menerima Roh Kudus semasa kursus tersebut. Kami berterimakasih kepada ibubapa di atas sokongan mereka dan juga kepada pelajar-pelajar yang telah memberi keutamaan kepada kursus ini. Kami berharap pada 2016 penyertaan kami akan meningkat kepada 100% Pada tahun ini, syukur pada Tuhan, seramai 15 orang peserta dari Subang telah menyertai Kursus Teologi Orang Dewasa yang diadakan dari 14 Dis sehingga 20 Dis. BEREHAT DI DALAM TUHAN Saudari Ng Kim Siam yang dikasihi telah pulang ke pangkuan Tuhan pada 24hb Disember 2015 dalam lingkungan usia 68 tahun. Ibu kepada diakon Philip dan Saudari Maria telah pulang ke pangkuan Tuhan pada 26hb Disember 2015. Semoga Tuhan menghiburkan mereka dengan ayat-ayat dalam alkitab dan semoga ahli-ahli keluarga mengikut jejak langkah leluhur mereka untuk bersandar kepada Tuhan dan melayaniNya. UPACARA PERPISAHAN Pihak gereja telah menganjurkan sebanyak tiga upacara perpisahan pada setengah tahun ini. 1) Keluarga Sdr Michael Song yang telah berpindah ke Hong Kong pada 8 Ogos 2015 2) Keluarga Sdr Nicholas Ng yang telah balik ke Sabah pada Disember 2015 3) Keluarga Sdr Loke yang telah berpindah ke Singapura pada Disember 2015 Semoga Tuhan akan terus memimpin dan memberkati mereka. 39