analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan

advertisement
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN
AKUNTANSI
(Studi pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara di Jayapura)
Gia Dwi Permatasari, Muthmainnah
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua Alamat
: Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 11 Dok V Atas, Jayapura Papua, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh keefektifan
pengendalian Internal, kesesuaian kompensasi, asimetri Informasi,
ketaatan
aturan akuntansi, dan perilaku tidak etis terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Populasi dalam penelitian ini perusahaan BUMN di Kota JAYAPURA.
Teknik pengambilan sampel mengunakan kuesioner. Data penelitian ini diperoleh
dari pimpinan dan staf akuntansi. Jenis data yang digunakan adalah data primer.
Metode pengumpulan data adalah menggunakan kuesioner. Alat analisis
menggunakan regresi linear berganda,asumsi klasik, deskripsi variabel
penelitian, uji hipotesis dan uji instrument penelitian. Analisis statistik
menemukan bahwa: 1) keefektifan pengendalian internal berpengaruh signifikan
positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, dimana nilaii signifikansi
0,303<α0,05 dan β-0,179 , 2) kesesuaian kompensasi berpengaruh signifikan
positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, dimana nilaii signifikansi
0,176<α0,05 dan β-0,208, 3) asimetri Informasi berpengaruh signifikan positif
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, dimana nilaii signifikansi
0,496<α0,05 dan β-0,102, 4) ketaatan aturan akuntansi signifikan positif
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dimana nilai signifikansii
0,204<α0,05 dan β-0,187, 5) perilaku tidak etis berpengaruh signifikan positif
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, dimana nilai signifikansi
0,027<α0,05 dan β 0,324. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan
pengendalian internal dan ketaatan aturan akuntansi signifikan positif terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi, sedangkan perilaku tidak etis signifikan
positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
Kata Kunci: Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Asimetri
Informasi, Ketaatan Aturan Akuntansi, Kecurangan Akuntansi
PENDAHULUAN
Kecurangan akuntansi telah
mendapat banyak perhatian publik
sebagai dinamika yang menjadi pusat
perhatian para pelaku bisnis di dunia.
Bahkan di Indonesia, kecurangan
akuntansi sudah menjadi kebiasan
dari tahun ke tahun. Kecurangan
merupakan bentuk penipuan yang
64 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
sengaja dilakukan sehingga dapat
menimbulkan kerugian. Indonesia
termasuk negara yang memiliki
tingkat korupsi tertinggi di dunia
yaitu peringkat 118 dari 182 negara
(transparency international, 2012),
sedangkan hasil Failed State Index,
(2012), Indonesia berada di urutan
100 dari 182 negara.Kondisi ini
65
menunjukkan bahwa korupsi di
Indonesia belum banyak berubah.
Pengendalian internal yang baik
memungkinkan manajemen siap
menghadapi perubahan ekonomi
yang cepat, persaingan, pergeseran
permintaan
pelanggan
serta
restrukturasi untuk kemajuan yang
akan datang (Ruslan, 2009) dalam
Hermiyetti (2007). Jika pengendalian
internal suatu perusahaan lemah
maka
kemungkinan
terjadinya
kesalahan dan kecurangan semakin
besar. Sebaliknya, jika pengendalian
internalnya kuat, maka kemungkinan
terjadinya
kecurangan
dapat
diperkecil.
Keefektifan
pengendalian
internal mempunyai pengaruh yang
besar dalam upaya pencegahan
kecenderungan
kecurangan
akuntansi,
dengan
adanya
pengendalian
internal
maka
pengecekan akan terjadi secara
otomatis
terhadap
pekerjaan
seseorang oleh orang lain. Perilau
tidak etis juga disebabkan oleh hal
yang substansial yaitu sikap dan
tanggung jawab moral perusahaan.
Perilaku tidak etis muncul
karena karyawan merasa tidak puas
dan kecewa dengan hasil yang di
dapat dari perusahaan serta lemahnya
pengawasan manajemen yang dapat
membuka keleluasaan karyawan
untuk melakukan tindakan yang
dapat merugikan perusahaan.Untuk
meminimalisir tendensi kecurangan
tersebut, perusahaan dituntut untuk
mampu mendorong terbentuknya
perilaku etis pada karyawannya.
Banyaknya kasus kecurangan
akuntansi yang terjadi menunjukkan
bahwa kecurangan akuntansi masih
tinggi baik di pemerintah maupun di
perusahaan swasta termasuk BUMN
65 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
Berdasarkan
latar
belakang
diatas maka rumusan masalah
penelitian adalah apakah keefektifan
pengendalian internal, kesesuaian
kompensasi, asimetri
informasi,
ketaatan aturan akuntansi, perilaku
tidak
dan
secara
simultan
berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi ?
Sesuai dengan rumusan masalah
diatas, maka tujuan penenelitian
adalah Memberikan bukti empiris
pengaruh keefektifan pengendalian
internal, kesesuaian kompensasi,
asimetri informasi, ketaatan aturan
akuntansi, perilaku tidak dan secara
simultan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
TINJAUAN PUSTAKA
Wilopo
(2006)
dalam
Kusumastuti (2012) yang meneliti
pengaruh pengendalian internal dan
perilaku
tidak
etis
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi. Hasil penelitian Wilopo
(2006)
menunjukkan
bahwa
efektifitas pengendalian internal dan
ketaatan
aturan
akuntansi
berpengaruh
signifikan
negatif
terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Namun penelitian ini
menemukan hal yang bertentangan
dengan hipotesis serta teori dan hasil
penelitian
sebelumnya,
bahwa
kompensasi yang sesuai yang
diberikan perusahaan ternyata tidak
menurunkan perilaku tidak etis dan
kecenderungan
kecurangan
akuntansi. Hal ini disebabkan
kompensasi
yang
diberikan
perusahaan ternyata tidak sesuai
dengan
keinginan
manajemen
perusahaan,
serta
hasil
yang
diperoleh dari perilaku tidak etis dan
kecurangan akuntansi lebih besar
66
dibanding
kompensasi
yang
diterimanya.
Penelitian
Siti
Thoyibatun
(2009) dalam Vani (2013) berfokus
pada studi keperilakuan dengan unit
analisis pejabat dan semua yang
mendapat
delegasi
wewenang
sebagai
pengguna
anggaran,
penyelenggara
akuntansi,
dan
pembuat laporan akuntabilitas. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa,
kesesuaian
sistem
pengendalian
intern,sistem
kompensasi
dan
ketaatan
aturan
akuntansi
berpengaruh terhadap perilaku tidak
etis.
Vani Adelin (2013) meneliti
tentang pengaruh internal, ketaatan
aturan akuntansi dan perilaku tidak
etis
terhadap
kecenderungan
kecurangan akuntansi. Hasil dari
penelitian ini memberi masukan
bahwa
pengendalian
internal,
ketaatan aturan akuntansi, dan
perilaku tidak etis tidak berpengaruh
terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi pada BUMN di Kota
Padang.
Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah objek
penelitian. Penelitian ini memilih
perusahaan BUMN di Jayapura
sebagai objek penelitian. Alasan
pemilihan objek penelitian di
perusahaan BUMN di Jayapura
dikarenakan saya bertempat tinggal
di Jayapura.
Peneliti
sebelumnya
juga
meneliti di daerah tempat tinggalnya
masing-masing.
Adapun
yang
meneliti ke seluruh Indonesia.
(1) Keefektifan
Pengendalian
Internal
merupakan
suatu
tindakan atau aktivitas yang
dilakukan manajemen untuk
memastikan (secara memadai,
66 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
bukan
mutlak)
tercapainya
tujuan dan sasaran organisasi.
(2) Kesesuaian Kompensasi penting
bagi karyawan sebagai individu
karena besarnya kompensasi
mencerminkan ukuran karya
mereka diantara para karyawan
itu
sendiri,
keluarga
dan
masyarakat.
Kompensasi
seringkali
juga
disebut
penghargaan
dan
dapat
didefinisikan sebagai
setiap
bentuk
penghargaan
yang
diberikan
kepada
karyawan
sebagai balas jasa atas kontribusi
yang mereka berikan kepada
organisasi (Dito, 2010).
(3) Ketaatan Aturan Akuntansi salah
satu
aturan
dalam
suatu
perusahaan
atau
organisasi
adalah aturan akutansi. Aturan
akuntansi
mengatur
tentang
pelaporan
keuangan
yang
berpedoman pada Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang dikeluarkan oleh
IAI.Informasi
yang tersedia
dalam laporan keuangan sangat
penting bagi investor dan
manajemen sehingga harus dapat
diandalkan.
(4) Asimetri Informasi
manajer
sebagai pengelola perusahaan
lebih
banyak
mengetahui
informasi internal dan prospek
perusahaan di masa yang akan
datang dibandingkan pemilik.
Oleh
karena
itu
sebagai
pengelola, manajer berkewajiban
memberikan sinyal mengenai
kondisi
perusahaan
kepada
pemilik. Sinyal yang diberikan
dapat
dilakukan
melalui
pengungkapan
informasi
akuntansi
seperti
laporan
keuangan. Laporan keuangan
67
dimaksudkan untuk digunakan
oleh berbagai pihak, termasuk
manajemen
perusahaan
itu
sendiri.
(5) Perilaku Tidak Etis adalah terdiri
dari
perilaku
yang
menyalahgunakan
kedudukan
atau posisi, perilaku yang
menyalahgunakan
kekuasaan,
perilaku yang menyalahgunakan
sumber daya organisasi, serta
perilaku yang tidak berbuat apaapa.
ketaatan aturan akuntansi, asimetri
informasi dan perilaku tidak etis.
KERANGKA KONSEPTUAL
Variabel
dependen
pada
penelitian ini adalah kecenderungan
kecurangan
akuntansi. Menurut
tunggal (2010) dalam Vani (2013)
pelaku kecurangan diklasifikasikan
ke dalam dua kelompok yaitu
manajemen dan karyawan atau
pegawai.
Variabel
independen
pada
penelitian ini adalah keefektifan
pengendalian internal, kesesuaian
kompensasi, asimetri informasi,
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan BUMN di Jayapura
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas
adalah suatu ukuran yang
menunjukkan
tingkat-tingkat
kevali dan atau kesahihan suatu
instrumen.
Rumus yang digunakan adalah
sebagai
berikut:
Keterangan :
rxy = Korelasi product moment
N = Jumlah responden
X = Nilai total variabel bebas
Y = Nilai total variabel terikat
b. Uji Realibitas
Reliabilitas
merupakan
alat
untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari
variabel. Uji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan
program
SPSS.
SPSS
memberikan
fasilitas
untuk
mengukur reliabilitas dengan uji
statistic Cronbach Alpha (α).
Suatu konstruk atau variabel
dikatakan
reliabel
jika
67 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
HIPOTESIS
Hipotesis
penelitian
yang
diajukan dalam penelitian adalah:
keefektifan pengendalian internal,
kesesuaian kompensasi, asimetri
informasi, ketaatan aturan akuntansi,
perilaku tidak etis dan berpengaruh
secara
simultan
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi.
68
memberikan nilai
Alpha > 0,60.
c.
Cronbach
Asumsi Klasik
Tujuan pengujian asumsi klasik
ini adalah untuk memberikan
kepastian bahwa persamaan
regresi
yang
didapatkan
memiliki
ketepatan
dalam
estimasi,
tidak
bias
dan
konsisten.
d. Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis regresi berganda
digunakan untuk mengetahui
pengaruh
Keefektifan
Pengendalian Internal (X1),
Kesesuaian Kompensasi (X2),
Asimetri
Informasi(X3),
Ketaatan Aturan Akuntansi(X4),
Perilaku Tidak Etis (X5), dan
terhadap
Kecenderungan
Kecurangan akuntansi (Y).
Rumus regresi yang digunakan
adalah: Υ = b0 +b1Χ1 +b2Χ2 + e.
Dalam hal ini adalah:
b0 = Konstanta
X1 = Keefektifan Pengendalian
Internal
X2 = Kesesuaian Kompensasi
X3 = Asimetri Infromasi
X4 = Ketaatan Aturan Informasi
X5 = Perilaku Tidak Etis
b1,b2 = Koefisien regresi untuk
X1 dan X5
e = error term
e.
Uji Hipotesis
Uji t dikenal dengan uji parsial,
yaitu untuk menguji bagaimana
pengaruh
masing-masing
variabel bebasnya secara sendirisendiri
terhadap
variabel
terikatnya.
Uji
ini
dapat
dilakukan
dengan
membandingkan
t
hitung
68 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
dengan t tabel atau dengan
melihat kolom signifikansi pada
masing – masing t hitung. Uji F
dikenal dengan uji serentak,
yaitu
uji
untuk
melihat
bagaimanakah pengaruh semua
variabel terikatnya. Atau untuk
menguji apakah model regresi
yang kita buat baik/signifikan
atau tidak baik/non signifikan.
Uji F dapat dilakukan dengan
membandigkan F.
HASIL PENELITIAN
Analisis regresi berganda hasil
pengujian regresi linier berganda
dengan bantu SPSS 21 pada
varaiabel Keefektifan Pengendalian
Internal, Kesesuaian Kompensasi,
Ketaatan
Aturan
Akuntansi,
Asimetri Informasi, Perilaku Tidak
Etis memperhatikan hasil regresi
linier berganda maka didapat model
regresi linier berganda sebagai
beriikut:
Y = 15.787 + 0,179(X1) 0,170(Χ2) - 0,075 (Χ3) - 0,522(Χ4) +
0,314(X5) + e
Berdasarkan nilai F hitung > F
tabel (F hitung sebesar 2.747 > F
tabel sebesar 0,279), maka dapat
disimpulkan bahwa keefektifan
pengdendalian
internal
(X1),
kesesuaian
kompensasi
(X2),
ketaatan aturan informasi (X3),
asimetri informasi (X4), perilaku
tidak etis (X5) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap
strategi
pemasaran
pada
kecenderungan
kecurangan
akuntansi (menolak H0
dan
menerima H1), sehingga hipotesis
pertama terbukti kebenarannya.
69
PEMBAHASAN
Kesesuaian kompensasi hanya
memiliki pengaruh 1,76 persen saja
sementara sisanya dipengaruhi oleh
factor-faktor lain di luar penelitian.
Artinya, kecenderungan kecurangan
akuntansi di BUMN terjadi bukan
karena kesesuaian kompensasi yang
tinggi. Kecenderungan kecurangan
akuntansi terjadi karena kondisi
tertentu yang tidak di uji dalam
penelitian ini.
Asimetri
informasi
hanya
memiliki pengaruh 4,69 yang tidak
di pengaruhi oleh kecenderungan
kecurangan akuntansi. Asimetri
informasi dipengaruhi oleh faktorfaktor lain di luar penelitian.
Artinya, kecenderungan kecurangan
akuntansi terjadi bukan karena
tingkat asimetri informasi yang
tinggi.
Ketaatan
aturan
akuntansi
hanya memiliki pengaruh 2,04 yang
tidak
di
pengaruhi
oleh
kecenderungan
kecurangan
akuntansi.
Ketaatan
aturan
akuntansi dipengaruhi oleh faktorfaktor lain di luar penelitian.
Artinya, kecenderungan kecurangan
akuntansi terjadi bukan karena
tingkat Ketaatan aturan akuntansi
yang tinggi. Perilaku tidak etis
hanya memiliki pengaruh 0,27 yang
di pengaruhi oleh kecenderungan
kecurangan akuntansi.
PENUTUP
Kesimpulan
Persaman regresi berganda
menunjukkan bahwa keefektifan
pengendalian internal mempunyai
pengaruh negative dan tidak
signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi sebesar 0,179.
Kesesuaian
kompensasi
69 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
menunjukkan adanya pengaruh
yang negative dan tidak signifikan
terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi sebesar -0,170.
Asimetri informasi mempunyai
pengaruh nrgative
dan tidak
signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi sebesar 0,075. Ketaatan aturan akuntansi
menunjukkan adanya pengaruh
negative dan tidak signifikan
terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi sebesar -0,522. Perilaku
tidak etis mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi sebesar 0,314.
Hasil uji t variabel keefektifan
pengendalian internal menunjukkan
perusahaan berpengaruh negatif
terhadap kecendrungan kecurangan
akuntansi sebesar 1,042. Maka
hipotesis pertama ditolak. Hasil uji t
variabel kesesuaian kompensasi
menunjukkan
perusahaan
berpengaruh
negatif
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi sebesar 0,176. Maka
hipotesis pertama ditolak.
Hasil uji t variabel asimetri
informasi menunjukkan perusahaan
berpengaruh
negatif
terhadap
kecendrungan kecurangan akuntansi
sebesar -0,687. Maka hipotesis
pertama ditolak. Hasil uji t variabel
ketaatan
aturan
akuntansi
menunjukkan
perusahaan
berpengaruh
negatif
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi sebesar -1,290. Maka
hipotesis pertama ditolak. Hasil uji t
variabel
perilaku
tidak
etis
berpengaruh
positif
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi sebesar 2,293. Maka
Hipotesis kelima ini telah diterima.
70
Hasil uji F variabel keefektifan
pengendalian internal, kesesuaian
kompensasi, asimetri informasi dan
ketaatan
aturan
akuntansi
menunjukkan secara bersama-sama
berpengaruh
negatif
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi. Sedangkan hasil uji F
variabel
perilaku
tidak
etis
berpengaruh
positif
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi Maka hipotesis kelima
diterima.
Hasil Penelitian ini sama
dengan
penelitian
terdahulu
menurut Vani (2009). Bahwa X5
berpengaruh
simultan terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang
telah disampaikan oleh penulis, maka
maksud dari penelitian bagi pihakpihak yang mempunyai kegiatan,
bagi penelitian selanjutnya sebaiknya
melakukan teknik pengumpulan data
tambahan seperti wawancara dengan
pihak perusahaan dengan tujuan
memperoleh informasi yang lebih
lengkap dan penelitian selanjutnya
hendaknya
memeperluas
objek
penelitian, tidak pada perusahaan
BUMN di satu kota saja misalnya
BUMN di pulau Bali serta
menambahkan jumlah responden di
setiap perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Adelin, Vani. 2013. Pengendalian
internal,
Ketaatan
Aturan
Akuntansi, dan Perilaku Tidak
Etis Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi. Skripsi:
Universitas Negeri Padang.
70 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
Arens A. Alvin. Ellder j. Ronald &
Beasley Mark s. 2008. Auditing.
Jakarta: Erlangga.
Wilopo, 2006. Albrecht, W. S., and
Chad Albrecht, 2004. Fraud
Examination
& Prevention.
Australia: Thomson, SouthWestren.
Thoyibatun, Siti. 2009. Auditors’
Responsibility
for
Fraud
Detection”.
Journal
of
Accountnacy
Online.
www.aicpa.org/PUBS/JOFA. 22
Maret 2008.
Jensen and Mecking, 1976. Teori
Keagenan : Simposium Nasional
Akuntansi
9,
Padang.
Wilopo@yahho,com.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001.
Standar Profesional Akuntan
Publik. Standar Auditing Seksi
316.
Pertimbangan
Atas
Kecurangan
dalam
Audit
Laporan Keuangan.
Fauzi, M. Glifandi Hari 2001.
Analisis Pengaruh Keefektifan
Pengendalian Internal, Persepsi
kesesuaian
Kompensasi,
Moralitas Manajamen Terhadap
Perilaku
Tidak
Etis
dan
Kecenderungan
Kecurangan
Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan
Ekonomi.
Aisah,
Siti.
2010.
Pengaruh
Pengendalian
Internal
dan
Integritas Manajemen terhadap
Perilaku Etis Karyawan dalam
Sistem Penggajian. Skripsi:
Universitas
Pembangunan
Nasional Veteran.
Kusumastuti., Nur Ratri. Analisis
Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap
Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi dengan
Perilaku Tidak Etis sebagai
71
Variabel Intervening. Skripsi
Universitas Diponegoro.
Rahmawati, Ardiana Peni. 2012.
Analisis Faktor Internal dan
Moralitas Manajemen terhadap
Kecenderungan
Kecurangan
Akuntansi. Skripsi: Universitas
Diponegoro.
Thoyibatun, Siti. 2009. Faktor-faktor
yang Berpengaruh Terhadap
71 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
Perilaku
Tidak
Etis
dan
Kecenderungan
kecurangan
Akuntansi. Jurnal Ekonomi dan
Keuangan.
Wilopo. 2009. Analisis Faktor-faktor
yang Berpengaruh terhadap
Kecenderungan
Kecurangan
Akuntansi. Padang : Simposium
Nasional Akuntansi 9 Padang.
PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Cindy Cinthia Saputri, Abdul Rasyid
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua
Alamat : Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 11 Dok V Atas, Jayapura Papua, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel leverage, profitabilitas dan
ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Seluruh data yang diteliti
bersumber dari bursa efek Indonesia periode 2009 hingga 2013 pada perusahaan
food and beverages dengan sampel sebanyak 12 perusahaan. Metode pengujian
yang digunakan adalah debt ratio, return on equity, total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan dan price book value dengan alat analisa menggunakan bantuan
program SPSS Statistic 21.
Hasil analisis yang diperoleh debt ratio memiliki nilai rata-rata 150,85%, return
on equity 71,67%, total asset 468,192 juta rupiah dan price book value 414,56%
selama periode 2009 hingga 2013. Dari hasil data yang diolah, diperoleh model
regresi LnPBV = 4,294 + 0,089 LnDR + 0.422 LnROE - 0,236 LnTA + e dan
hasil uji t menunjukan bahwa debt ratio berpengaruh tidak signifikan dengan
nilai sig 0,604 dan thitung -0,521, return on equity berpengaruh signifikan dengan
nilai sig 0,000 dan thitung 4,735, total asset berpengaruh tidak signifikan dengan
nilai sig 0,363 dan thitung -0,917. Leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan secara simultan dengan nilai
signifikansi 0,000 dengan nilai Fhitung 10,336. Besarnya nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) adalah sebesar 0,322 atau 32,2%.
Kata kunci : Debt Ratio, Return On Equity, Jumlah Aset dan Price Book Value
PENDAHULUAN
Tujuan perusahaan dalam jangka
panjang adalah mengoptimalkan nilai
perusahaan sebab dengan nilai yang
tinggi
menunjukan
kemakmuran
pemegang saham juga tinggi. Nilai
perusahaan adalah sangat penting
karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi akan diikuti oleh tingginya
kemakmuran
pemegang
saham
(Brigham and Houston, 2006).
Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan antara
lain leverage. Dalam kegiatan bisnis,
perusahaan sering dihadapkan dengan
72 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
pengeluaran biaya yang bersifat tetap,
yang tentu saja mengandung resiko.
Berkaitan dengan itu pihak manajemen
harus tahu mengenai leverage. Yang
mana leverage mengandung biaya tetap
dalam usaha yang menghasilkan
keuntungan (Briliyan, 2013). Hidayat
(2013)
dalam
penelitiannya
mengatakan
bahwa
leverage
berpengaruh
positif
dan
dapat
meningkatkan nilai perusahaan, hal ini
bertolak belakang dengan penelitian
Mardiyati,
dkk
(2012)
yang
mengatakan bahwa leverage tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat pula
dipengaruhi oleh besar kecilnya
profitabilitas yang dihasilkan oleh
perusahaan. Coplend dan Weston
(1992) mendefinisikan probibalitas
sejauh mana perusahaan menghasilkan
laba dari penjualan dan investasi
perusahaan.
Apabila
profitabilitas
perusahaan baik maka para stakeholder
yang terdiri dari kreditur, supplier, dan
juga investor akan melihat sejauh mana
perusahaan dapat menghasilkan laba
dari
penjualan
dan
investasi
perusahaan.
Dalam
penelitian
Mardiyati, Dkk (2012) menyatakan
bahwa
profitabilitas
berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan,
dan
bertolak
belakang
dengan
penelitian Sambora, dkk (2013).
Ukuran
perusahaan
dianggap
mampu
mempengaruhi
nilai
perusahaan karena semakin besar
ukuran suatu perusahaan maka akan
semakin mudah perusahaan tersebut
memperoleh sumber pendanaan, yang
kemudian dapat dimanfaatkan oleh
pihak
manajeman
untuk tujuan
meningkatkan
nilai
perusahaan
(Maryam, 2014). Wongso (2012)
dalam
penelitiannya
menggatakan
ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan
dan
bertentangan
dengan
hasil
penelitian Dewi (2012).
Berdasarkan
hasil
penelitian
terdahulu yang hasilnya tidak konsisten
maka penulis ingin menguji kembali
apakah leverage, profitabilitas dan
ukuran perusahaan tetap konsisten
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian
ini
merupakan
pengembangan
dari
penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh
Purwanti
(2011)
yang
berjudul
pengaruh kebijakan dividen dan
leverage terhadap nilai perusahaan.
73 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
Periode penelitian tahun 2006-2009
pada industri manfaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dengan sampel
sebanyak 41 perusahaan. Perbedaan
pada penelitian sekarang penulis
menggunakan populasi dari perusahaan
Food and Beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 20092013 dengan alasan perusahaan Food
and Beverages akan survive sebab
dalam kebutuhan masyarakat akan
produk makanan dan minuman akan
selalu ada karena merupakan salah satu
kebutuhan pokok serta bahan baku
yang digunakan untuk membuat produk
makanan
dan
minuman
mudah
diperoleh sehingga menjadi sektor
pilihan sebagai tujuan investasi.
Variabel
dependen
dalam
penelitiannya adalah nilai perusahaan
yang diukur dengan Tobin’s-Q,
sedangkan variabel independen dalam
penelitiannya adalah kebijakan dividen
diukur menggunakan dividen payout
ratio dan leverage yang diukur
menggunakan debt to equity ratio. pada
penelitian sekarang Variabel dependen
nilai perusahaan diukur menggunakan
price book value, sedangkan variabel
independen
leverage
diukur
mengunakaan debt ratio, penulis
mengganti variabel kebijakan dividen
dengan variabel profitabilitas dengan
mengukur menggunakan return on
equity dan menambah variabel ukuran
perusahaan yang diukur menggunakan
total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Nilai Perusahaan
Nilai
perusahaan
merupakan
persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang terkait
erat dengan harga sahamnya (Sujoko
dan
Soebiantoro,
2007).
Harga saham yang tinggi membuat
nilai perusahaan juga tinggi, dan
meningkatkan kepercayaan pasar tidak
hanya terhadap kinerja perusahaan saat
ini namun juga pada prospek
perusahaan di masa mendatang. Harga
saham yang digunakan umumnya
mengacu pada harga penutupan
(clossing price), dan merupakan harga
yang terjadi pada saat saham
diperdagangkan di pasar (Fakhruddin
dan Hadianto, 2001).
=
ℎ
Nilai
perusahaan
diukur
menggunakan price book value (PBV).
PBV merupakan perbandingan dari
harga suatu saham dengan nilai buku.
PBV menunjukkan seberapa jauh
sebuah
perusahaan mampu
menciptakan nilai perusahaan relative
dengan
jumlah
modal
yang
diinvestasikan, sehingga semakin tinggi
rasio PBV menunjukkan semakin
berhasil perusahaan menciptakan nilai
bagi pemegang saham (Ang, 1997).
ℎ
ℎ
Sumber : Brigham dan Houston (2006)
Leverage
Pengertian menurut PSAK No. 1
revisi (2009) mendefinisikan hutang
(kewajiban)
sebagai
berikut
:
“Kewajiban
merupakan
hutang
perusahaan masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu. Penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus kas
keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi”.
Dengan tingginya rasio leverage
menunjukkan bahwa perusahaan tidak
solvable artinya total hutangnya lebih
besar dibandingkan dengan total
asetnya (Horne,1997), karena leverage
merupakan rasio yang menghitung
seberapa jauh dana yang disediakan
(
)=
Sumber : Syamsuddin (2011)
Profitabilitas
74 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
oleh kreditur, juga sebagai rasio yang
membandingkan total hutang terhadap
keseluruhan aktiva suatu perusahaan
(Hasan, 1995).
Leverage diukur menggunakan
debt ratio (DR). Menurut Kasmir
(2008) debt ratio (DR) merupakan
“rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total
utang dengan total aktiva”. Dengan
kata lain, seberapa besar aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang atau
seberapa besar utang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan
aktiva. Menurut Darsono dan Ashari
(2005).
Profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan atau laba
dalam suatu periode tertentu. Laba
merupakan ringkasan hasil bersih
aktivitas operasi usaha dalam periode
tertentu yang dinyatakan dalam istilah
keuangan.
Laba ditugaskan untuk menyediakan
baik pengukuran perubahan kekayaan
pemegang saham selama periode
maupun mengestimasi laba usaha
sekarang, yaitu sampai sejauh mana
perusahaan dapat menutupi biaya
operasi
dan
menghasilkan
pengembalian kepada pemegang saham
sehingga laba dikatakan sebagai
indikator profitabilitas perusahaan.
Laba merupakan satu-satunya
faktor penentu perubahan nilai saham
yang menunjukan prospek perusahaan
dimasa yang akan datang. (Fandini,
2013).
Profitabilitas yang tinggi
mencerminkan kemampuan perusahaan
=
ℎ
ℎ
Sumber : Kasmir (2008)
Ukuran Perusahaan
Menurut Maryam (2014) Ukuran
perusahaan
dianggap
mampu
mempengaruhi nilai perusahaan karena
semakin besar ukuran sutau perusahaan
maka akan semakin mudah perusahaan
tersebut
memperoleh
sumber
pendanaan,
yang
kemudian
dimanfaatkan oleh pihak manajeman
unntuk meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Sujoko dan Soebiantoro
(2007) Perusahaan besar dapat dengan
mudah mengakses ke pasar modal.
Kemudahan untuk mengakses ke pasar
75 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
dalam menghasilkan keuntungan yang
tinggi bagi pemegang saham.
Profitabilitas diukur menggunakan
return on equity. Menurut Kasmir
(2008) Return On Equity yaitu rasio
untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri secara
keseluruhan
menunjukan
efisiensi
penggunaan modal sendiri. Rumus
rasio profitabilitas melalui return on
equity (ROE) atau hasil pengembalian
ekuitas.
Naiknya rasio ROE dari tahun ke
tahun pada perusahaan berarti terjadi
adanya kenaikan laba bersih dari
perusahaan
yang
bersangkutan.
Naiknya laba bersih dapat dijadikan
salah satu indikasi bahwa nilai
perusahaan juga naik karena naiknya
laba bersih sebuah perusahaan yang
bersangkutan akan menyebabkan harga
saham yang berarti juga kenaikan
dalam nilai perusahaan (Analisa, 2011).
100
modal berarti perusahaan memiliki
fleksibilitas dan kemampuan untuk
mendapatkan dana, karena kemudahan
aksebilitas ke pasar modal dan
kemapuannya untuk memunculkan
dana lebih besar. Adanya kemudahan
tersebut ditangkap oleh investor
sebagai sinyal positif dan prospek yang
baik sehingga size bisa memberikan
pengaruh yang positif terhadap nilai
perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan
cerminan besar kecilnya perusahaan
yang nampak dalam nilai total aktiva
perusahaan pada neraca akhir tahun.
Ukuran
perusahaan
mempunyai
pengaruh yang berbeda terhadap nilai
suatu perusahaan.
Ukuran perusahaan dilihat dari
total asset yang dimiliki oleh
perusahaan dan dapat dipergunakan
untuk kegiatan operasi perusahaan
(Analisa, 2011). Ukuran perusahaan
diukur menggunakan total aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan karena nilai
aktiva relatif lebih stabil dibandingkan
penjualan (Sudarmadji dan Sularto,
2007).
Ukuran Perusahaan = Total Asset
Sumber : Sudarmadji dan Sularto (2007)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dan rancangan
model teknik analisis regresi linier
berganda. Penelitian dirancang dengan
menggunakan
hubungan
kausal
komparatif, yaitu penelitian dengan
karakteristik masalah berupa hubungan
sebab akibat antara dua variabel atau
lebih dengan menggunakan bantuan
program SPSS statistic 21 tingkat
signifikan pada confidence level 95%
dgn α 0,05.
Lokasi
penelitian
dilakukan
dengan mengakses melalui website
www.idx.co.id yang dilaksanakan mulai
bulan oktober hingga desember tahun
2014.
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan food and
beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2009-2013.
Sedangkan sampel. Sedangkan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
diambil menggunakan teknik purposive
sampling
yaitu
sebanyak
12
perusahaan.
Variabel
independent
dalam
penelitian ini adalah leverage (X1),
profitabilitas (X2), ukuran perusahaan
(X3) dan variabel dependent nilai
perusahaan (Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel Penelitian
Berikut debt ratio, return on
equity, total aset dan price book value
pada perusahaan Food and Beverage
pada tahun 2009-2013 disajikan pada
Tabel
1
berikut
ini.
Tabel 1
Data Variabel Perusahaan Food and Beverages periode 2009-2013
Variabel
Min
Max
Mean Satuan
DR
16,26
713,69 150,85
%
ROE
3,29
323,71
71,67
%
Total
102,769 935,111 468,192
Rp
Aset
PBV
45.16 4599,17 414,56
%
Sumber : Indonesia Capital Market Directory, 2014
(Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 1 diatas maka perusahaan sebesar 713,69%, hal ini
dapat dilihat bahwa rasio DR tertinggi menunjukkan
bahwa
perusahaan
76 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
tersebut lebih banyak menggunakan
hutang
untuk
membiayai
asset
perusahaan. Sedangkan rasio terendah
sebesar 16,26%, sehingga dapat
dikatakan perusahaan tersebut lebih
sedikit menggunakan hutang untuk
mebiayai asset perusahaan. Rata-rata
rasio leverage pada 12 perusahaan
sampel tahun 2009 hingga 2013 adalah
sebesar 150,85%.
ROE memiliki rasio tertinggi
sebesar 323,71%, hal ini menunjukkan
bahwa perusahan tersebut memiliki
kemampuan
yang
baik
dalam
menghasilkan laba berdasarkan modal
saham. Sedangkan rasio terendah
sebesar 3,29%, Sehingga dapat
dikatakan bahwa perusahaan tersebut
tidak memiliki kemampuan yang baik
dalam menghasilkan laba. Rata-rata
ROE dengan 12 perusahaan sampel
selama tahun 2009 hingga 2013 adalah
sebesar 71,67%.
Total asset perusahaan tertinggi
sebesar 935,111. Hal ini menunjukkan
bahwa asset perusahaan meningkat.
Sedangkan aset terendah sebesar
102,769. Sehingga dapat dikatakan
perusahaan tersebut memperoleh asset
yang sedikit. Rata-rata aset pada 12
perusahaan sampel tahun 2009 hingga
2013 adalah sebesar 468,192.
Rasio tertinggi PBV sebesar
4599,17. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki nilai
perusahaan
yang
tinggi
dan
kemakmuran pemegang saham akan
meningkat
karena
harga
saham
perusahaan meningkat. Sedangkan
rasio terendah sebesar 45.16%. Hal ini
menunjukkan
bahwa
perusahaan
tersebut memiliki nilai perusahaan
yang rendah. Rata-rata nilai perusahaan
dengan 12 perusahaan sampel tahun
2009 hingga 2013 adalah sebesar
414,56%.
Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Pengaruh leverage, profitabilitas
dan ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan
dengan
menggunakan
tingkat signifikansi α 0,05 diuji dengan
menggunakan model regresi linear
berganda. Pada table 2 disajikan hasil
analisis regresi linear berganda.
Tabel 2
Hasil Analisa Persamaan Regresi
Variabel
Koefisien thitung
Penelitian
Regresi
(Constant)
4,294
1,229
LnDR
0,089
-0,521
LnROE
0,422
4,735
LnTotalAsset
-0,236
-0,917
Adjusted R
b
Sig = 0,000
Square = 0,322
Fhitung = 10,336
SPSS 21 (data diolah, 2014)
77 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
Sig.
0,199
0,604
0,000
0,363
Sumber :
Hasil Output
Persamaan regresi linier berganda berdasarkan hasil analisis pada tabel 2
adalah sebagai berikut:
LnPBV = 4,294 + 0,089 LnDR + 0.422 LnROE - 0,236 LnTA + e
Interprestasi dari model diatas
adalah sebagai berikut :
a.
= 4,294
bahwa
jika
Menunjukkan
variabel independen dianggap
konstan, ma
ka nilai
perusahan
sebesar
4.
4,29
b. Koefisien regresi leverage/
LnDR ( 1) = 0,089
Berdasarkan
nilai koefisien
regresi menunjukan bahwa
apabila leverage mengalami
kenaikan satu satuan maka nilai
perusahaan
mengalami
kenaikan sebesar 0,089 begitu
pula sebaliknya, dengan asumsi
variabel
in dependen lain
konstan.
c. Koefisie
resi profitabilitas/
n reg
LnROE (
= 0.422
Berdasar 2)
nilai koefisien
kan
regresi menunjukkan bahwa
apabila profitabilitas mengalami
kenaikan satu satuan maka nilai
perusahaan
mengalami
kenaikan sebesar 0.422 begitu
pula sebaliknya, dengan asumsi
variabel
inde penden lain
konstan.
d. Koefisien
resi
ukuran
reg
perusahaan (
= -0,236
3)
Berdasarkan
lai koefisien
ni
regresi menunjukkan bahwa
apabila ukuran perusahaan
mengalami
kenaikan
satu
satuan maka nilai perusahaan
mengalami penurunan sebesar 0,236 begitu pula sebaliknya,
dengan
asumsi
variabel
independen lain konstan.
78 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
e. Adjusment R Square = 0,322
Berdasarkan
hasil
analisis
koefisien
determinasi
menunjukan bahwa variabel
independen yang terdiri dari
leverage, profitabilitas dan
ukuran
perusahaan
dalam
penelitian
ini
mampu
menjelaskan variabel dependen
yaitu nilai perusahaan sebesar
32,2% sedangkan sisanya yaitu
sebesar (100% − 32,2% =
67,8%) dijelaskan oleh model
lain diluar penelitian ini.
Pengaruh Leverage (DR) terhadap
nilai perusahaan
Hasil penelitian untuk leverage
(DR) dimana thitung -0,521 < ttabel 2,002
dengan nilai signifikansi 0,604 > 0,05,
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Ini
berarti
bahwa
leverage
(DR)
berpengaruh tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hasil penelitan
mendukung penelitian Mardiyati, dkk
(2012) yang mengungkapkan bahwa
leverage tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini
disebabkan karena pada perusahaan
yang diteliti memiliki nilai rasio
leverage tinggi dari tahun ke tahun.
Semakin
tinggi
rasio
leverage
menunjukan bahwa perusahaan tidak
solvable artinya total hutang lebih
besar dibandingkan dengan total
asetnya (Horne, 1997).
Pengaruh
profitabilitas
terhadap nilai perusahaan
(ROE)
Hasil
penelitian
untuk
profitabilitas (ROE) dimana thitung 4,735
> ttabel 2,002 dengan nilai signifikansi
0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Ini
berarti
bahwa
profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil
penelitian
mendukung
dengan
penelitian Mardiyati, dkk (2012) bahwa
profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini
disebabkan karena rasio profitabilitas
pada perusahaan yang diteliti memiliki
kemampuan
yang
baik
dalam
memperoleh laba berdasarkan modal
saham, sehingga mempengaruhi nilai
perusahaan.
Pengaruh
ukuran
perusahaan
terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian untuk ukuran
perusahaan dimana thitung -0,917 < ttabel
2,002 dengan nilai signifikansi 0,363 >
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Ini berarti bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hasil penelitian
mendukung hasil penelitian yang
dilakukan Dewi (2012) bahwa ukuran
perusahaan
berpengaruh
tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hal ini disebabkan karena perusahaan
Food and Beverage memiliki nilai ratarata Jumlah aset yang besar akan
menurunkan nilai perusahaan jika
dinilai dari sisi pemilik perusahaan
(Hardiyanti, 2012). Ukuran perusahaan
yang besar belum tentu dapat menarik
investor untuk menanamkan modalnya
karena perusahaan besar belum tentu
memiliki kemampuan menghasilkan
laba yang baik dan tidak memiliki
hutang yang besar.
Pengaruh
leverage
(DR),
profitabilitas (ROE) dan ukuran
79 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
perusahaan
terhadap
nilai
perusahaan.
Hasil penelitian untuk leverage
(DR), profitabilitas (ROE) dan ukuran
perusahaan dengan nilai Fhitung 10,336
> Ftabel 2,758 dengan nilai signifikansi
0,00 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Ini berarti bahwa leverage,
profitabilitas dan ukuran perusahaan
secara simultan berpengaruh signifikan
dengan tingkat signifikansi 0,000
terhadap nilai perusahaan. Artinya jika
leverage, profitabilitas dan ukuran
perusahaan perusahaan secara bersamasama
meningkat,
maka
nilai
perusahaan juga akan meningkat
dengan demikian maka, apabila
perusahaan dapat meningkatkan laba
perusahaan
maka
kewajiban
perusahaan berkurang dan ukuran
perusahaan meningkat maka akan
mempengaruhi nilai perusahaan.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari
hasil analisis dan pembahasan adalah
Leverage berpengaruh tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan Food and
Beverages yang terdaftar di BEI pada
tahun 2009-2013. Semakin tinggi rasio
leverage berarti aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan berasal dari hutang.
Profitabilitas
berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan
food and beverages yang terdaftar di
BEI pada tahun 2009-2013. Hal ini
disebabkan karena perusahaan dalam
sampel
penelitian
ini
memiliki
kemampuan
yang
baik
dalam
memperoleh laba bersih yang tinggi
sehingga
dapat
meningkatkan
profitabilitas perusahaan dan nilai
perusahaan.
Ukuran perusahaan berpengaruh
tidak
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan Food and Beverages.
Ukuran perusahaan yang besar belum
tentu dapat menarik investor untuk
menanamkan
modalnya
karena
perusahaan
besar
belum
tentu
menghasilkan laba yang baik dan tidak
memiliki hutang yang besar.
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah
meningkatkan nilai perusahaan dapat
dilakukan dengan penyesuaian dalam
penggunaan utang, perusahaan harus
menjaga
agar
rasio
leverage
perusahaan tidak bertambah tinggi
dengan
cara
meminimalkan
penggunanaan
hutang
sebagai
pembiayaan produksi maupun aset-aset
perusahaan sehingga
laba
yang
dihasilkan perusahaan lebih maksimal
dan dapat menambah nilai perusahaan
dan menciptakan citra yang baik
dimata
investor
yang
akan
menanamkan modal diperusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. dan Joel F.
Houston.
2006.
Dasar-dasar
Manjemen Keuangan. Salemba
Empat. Jakarta.
Briliyan, Okta Pria. 2013. Pengaruh
Financial Leverage Terhadap
Earning Per Share (EPS)(Studi
pada
Perusahaan
Industri
Otomotif dan Komponen yang
Listing di BEI). Jurnal. Fakultas
Ilmu Administrasi.
Hidayat, Azhari. 2013. Pengaruh
Kebijakan Hutang dan Kebijakan
Dividen
Terhadap
Nilai
perusahaan. Skripsi. Universitas
Negeri Padang. Padang.
Mardiyati, Umi, Dkk. 2012. Pengaruh
Kebijakan Dividen, Kebijakan
Hutang
dan
Profitabilitas
Terhadap
Nilai
Perusahaan.
80 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
Jurnal Riset Manajeman Sains
Indonesia.
Copeland dan Weston. 1992. Financial
Theory And Corporate Policy
(5thED).
Addison-Wesley
Publishing Company, Inc. USA.
Sambora, Mareta Nurjin, dkk. 2013.
Pengaruh
Leverage
dan
Profitabilitas
Terhadap
Nilai
Perusahaan. Jurnal. Universitas
Brawijaya. Malang
Maryam, Siti 2014. Analisis Pengaruh
Firm Size, Growt, Leverage dan
Profitabilitas
Terhadap
Nilai
Perusahaan. Skripsi. Univesitas
Hasanudin. Makassar.
Wongso, Amanda. 2012. Pengaruh
Kebijakan
Dividen,
Struktur
Kepemilikan
dan
Kebijakan
Hutang
Terhadap
Nilai
Perusahaan.
Jurnal
Ilimiah
Mahasiswa Manajeman Vol. 1 No.
5.
Dewi, Ayu Sri Mahatma. 2012.
Pengaruh
Struktur
Modal,
Profitabilitas
dan
Ukuran
perusahaan
Terhadap
Nilai
Perusahaan. E-jurnal Akuntansi.
Universitas Udayana. Bali.
Fandini, Fanny Rosa. 2013. Pengaruh
Profitabilitas
Dan
Struktur
Kepemilikan
Terhadap
Nilai
Perusahaan Dengan Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan
Dan Kebijakan Dividen Sebagai
Variabel Moderasi (Suatu Studi
Pada Perusahaan Pertambangan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia ). Skripsi. Universitas
Pasundan. Bandung.
Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Leverage,
Profitabilitas
dan
Kebijakan
Dividen
Terhadap
Nilai
Perusahaan
(Studi
Pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi).
tahun
2006-2008).
Skripsi.
Salemba Empat. Jakarta.
Universitas
Diponegoro. Horne, James C Van dan John M.
Semarang.
Wachowicz, Jr, 2005. Prinsip –
Purwanti, Yeti. 2011. Pengaruh
Prinsip Manajemen Keuangan.
Kebijakan Dividend dan Leverage
Buku Satu, Edisi Kedua Belas,
Terhadap
Nilai
Perusahaan.
Alih Bahasa oleh Dewi Fitriasari
Skripsi. Universitas Perbanas.
dan Deny Arnos Kwary. Salemba
Surabaya.
Empat. Jakarta
Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. 2007. Kasmir. 2008. Analisis Laporan
Pengaruh Struktur Kepemilikan
Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.
Saham, Leverage, Faktor Intern Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman
dan Faktor Ekstern terhadap Nilai
Praktis
Memahami
laporan
Perusahaan. Jurnal Manajemen
Keuangan. Andi. Yogyakarta.
dan Kewirausahaan, Vol 9, 47.
Syamsuddin.
2011.
Manajeman
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar
Keuangan Perusahaan. PT. Raja
Modal Indonesia. Media Soft
Grafindo Persada. Jakarta
Indonesia. Jakarta.
Sudarmadji, Ardi Murdoko dan
Fakhruddin dan Hadianto. 2001.
Sularto, Lana. 2007. Pengaruh
Perangkat dan Model Analisis
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Investasi di Pasar Modal. PT. Elex
leverage, dan Tipe Kepemilikan
Media Komputindo. Jakarta.
Perusahaan
Terhadap
Luas
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009.
Voluntary Disclosure Laporan
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan Tahunan, Proceeding
PESAT
Volume
2.
81 | Jurnal Manajemen dan Akuntansi FuturE
Download