PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RESPON PERTUMBUHAN RUMPUN PADI IR-64 (Oryza Sativa) TERHADAP PEMBERIAN HORMON GIBERELIN ALAMI DARI BIJI JAGUNG BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan Oleh: Didit Riancono (131040700021/2013) Maqfi Dwi Cahyo (131040700013/2013) Drasto Laksono (121040700024/2012) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO SIDOARJO 2015 ii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ........................................................................... ii Daftar Isi............................................................................................. iii Ringkasan........................................................................................... iv BAB I. PENDAHULUAN ................................................................. 1 1.1.Latar Belakang ....................................................................... 1.2.Perumusan Masalah................................................................ 1.3.Tujuan Penelitian.................................................................... 1.4.Luaran Yang Diharapkan ....................................................... 1.5.Manfaat Penelitian.................................................................. 1 2 2 2 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 3 2.1.Padi IR-64 .............................................................................. 2.2.Giberelin Alami...................................................................... 3 4 BAB III. METODE PENELITIAN.................................................... 5 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................. 3.2. Pembuatan Hormon Giberelin Alami ................................... 3.3. Penyemaian Benih................................................................. 3.4. Persiapan Media Tanam........................................................ 3.5. Perlakuan Penyemprotan Giberelin Alami............................ 3.6. Parameter Penelitian.............................................................. 3.7. Desai Penelitian..................................................................... 5 5 6 6 6 6 7 BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................... 7 4.1. Anggaran Biaya .................................................................... 4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................... 7 7 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 8 Lampiran biodata ketua, anggota dan dosen pembimbing................. 9 Lampiran Justifikasi Anggaran .......................................................... 13 Lampiran Susunan Organisasi Dan Pembagian Tugas ...................... 15 Lampiran Surat Pernyataan Ketua Peneliti ........................................ 16 iii RINGKASAN Padi adalah sumber makanan utama masyarakat indonesia. Hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah untuk meningkatkan hasil produksi pangan ini. Antara lain dengan perbaikan irigasi, pembangunan waduk, perbaikan sistim, perbaikan varietas padi melalui serangkaian penelitian yang terpadu dan kontinyu sehingga mampu menghasilkan varietas dengan ketahanan majemuk dari hama. Demi cepat tercapainya swasembada pangan, pemerintah melakukan upaya-upaya cepat terutama dilakukan dengan cara intensifikasi. Langkah tersebut antara lain dengan perakitan varietas baru, pemupukan, hingga sampai pemberian pestisida. Telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah, tetapi tujuan untuk menjadi swasembada pangan masih belum tercapai. Oleh sebab itu perlunya penelitianpenelitian untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi. Salah satunya penelitian tentang pemberian fitohormon terhadap tanaman padi. tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian hormon giberelin alami terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun dan berat gabah kering tanaman padi. Dan diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam melakukan kebijakan untuk meningkatkan swasembada pangan. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan menjadi informasi dan masukan, khususnya bagi para petani untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi. Dalam penelitian ini menggunakan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan konsentrasi giberelin alami yaitu dengan giberelin alami konsentrasi 0 cc/l, 5 cc/l, 10 cc/l, 15 cc/l, dan 20cc/l. Masingmasing diulang 5 kali dan hasil yang diperoleh dianalisis dengan analisis ANOVA dan diteruskan dengan uji duncan’s. Paramater penelitian dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun dan berat kering gabah padi. Penelitian akan dilakukan di Green hause Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang akan dilaksanakan selama 5 bulan, mulai dari bulan Februari sampai bulan Juni tahun 2016. iv 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi adalah sumber makanan utama masyarakat indonesia. Hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah untuk meningkatkan hasil produksi pangan ini. Antara lain dengan perbaikan irigasi, pembangunan waduk, perbaikan sistim, perbaikan varietas padi melalui serangkaian penelitian yang terpadu dan kontinyu sehingga mampu menghasilkan varietas dengan ketahanan majemuk dari hama. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk yang semakin tinggi, maka akan meningkatkan pula ketergantungan terhadap pangan impor, hal ini menyebabkan kerentanan akan ketahanan pangan. Hal tersebut juga akan mengganggu stabilitas nasional. Oleh karena itu, peningkatan produksi beras mutlak diperlukan dengan sasaran utama pencapaian swasembada pangan, peningkatan pendapat dan kesejahteraan petani. Demi cepat tercapainya swasembada pangan, pemerintah melakukan upaya-upaya cepat terutama dilakukan dengan cara intensifikasi. Langkah tersebut antara lain dengan perakitan varietas baru, pemupukan, hingga sampai pemberian pestisida. Telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah, tetapi tujuan untuk menjadi swasembada pangan masih belum tercapai. Oleh sebab itu perlunya penelitian-penelitian untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi. Salah satunya penelitian tentang pemberian fitohormon terhadap tanaman padi. Fitohormon adalah senyawa-senyawa organik tanaman yang dalam konsentrasi rendah mempengaruhi fisiologis tanaman. Proses-proses fisiologis yang dapat dipengaruhi oleh fitohormon yaitu proses pertumbuhan baik vegetatif maupun generatif, differensiasi dan perkembangan tanaman. Salah satu fitohormon yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi yaitu giberlin. Hormon giberelin ini sering terlibat dalam proses fisiologis dan pengaturan tumbuhan antara lain pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pemanjangan batang, pembungaan dan proses terbentuknya biji. Telah banyak penelitian tentang pemberian hormon giberelin terhadap pertumbuhan tanaman padi, tetapi penelitian tentang pemberian hormon giberelin alami terhadap pertumbuhan padi masih jarang dilakukan. Giberelin alami adalah hormon tumbuhan yang didapatkan dari penguraian/perombakan organik bagian tumbuhan yang terindikasi terdapat banyak hormon ini. Salah satu tumbuhan yang terindikasi banyak memiliki hormon ini adalah biji jagung muda. Jagung manis mudapun sangat mudah diperoleh dipasar,serta harga yang masih terjangkau. Pembuatan giberelin alami ini sangat mudah dan murah dilakukan. Oleh sebab itu diharapkan penelitian ini dapat mampu mencapai tujuan pemerintah dalam hal ini berswasembada pangan, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani. Padi varietas IR46 adalah jenis varietas yang banyak digunakan oleh petani khususnya petani jawa timur. Varietas ini salah satu bibit unggul yang 2 ketahanan terhadap hama wereng sangat tinggi. Varietas ini juga sangat cocok ditanam di sawah irigasi dataran rendah dan cukup baik untuk padi rawa pasang/surut. 1.2. Perumusan Masalah Rumusan masalah proposal penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh pemberian hormon giberelin alami terhadap tinggi tanaman padi? 2. Seberapa besar pengaruh pemberian hormon giberelin alami terhadap jumlah anakan per rumpun? 3. Seberapa besar pengaruh pemberian hormon gibrelin terhadap berat gabah kering tanaman padi? 1.3. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah dapat kita simpulkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian hormon giberelin alami terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun dan berat gabah kering tanaman padi. 1.4. Luaran Yang Diharpkan Giberelin alami adalah hormon yang didapatkan dari perombakan senyawa organik yang terdapat pada bagian tumbuhan, yang terindikasi banyak mengandung hormon giberelin. Giberelin merupakan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, baik pertumbuhan secara vegetatif maupun generatif. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam melakukan kebijakan untuk meningkatkan swasembada pangan. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan menjadi informasi dan masukan, khususnya bagi para petani. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Sebagai informasi bagi petani untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman padi. 2. Memperkaya dan menambah keilmuwan serta sebagai bahan informasi bagi para peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. 3. Dengan menggunakan giberelin alami biaya produksi lebih murah. 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Padi IR-64 Bagi bangsa Indonesia, bercocok tanam padi bukan merupakan hal yang baru. Bahkan sudah sejak lama bercocok tanam padi sudah dilakukan. Bercocok tanam padi bertujuan untuk mendapatkan hasil yang setinggi-tingginya dengan kualitas sebaik mungkin dan untuk memenuhi kebutuhan primer, yaitu pangan. Tanaman padi merupakan tanaman semusim atau tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun. padi termasuk golongan rumputrumputan (Gramineae) dengan klasifikasi sebagai berikut : Genus Oryza Linn, Famili Gramineae (Poaceae), Species : 25 species, dua di antaranya ialah : Oryza sativa L , Oryza glaberima steund Padi varietas (International Rice) IR-64 dilepas tahun 1986, sangat cepat berkembang. Varietas ini merupakan varietas yang paling luas ditanam di Indonesia sempat mencapai luas 61,6% disusul varietas lokal (10,3%), Memberamo (7,9%), Way Apoburu (8,3%), IR-66 (6,3%), dan Cisadane (5,7%). Walaupun makin menurun dan mulai digeser VUB lainnya, tetapi sampai 2003 IR-64 masih mendominasi pertanaman padi di 12 propinsi penghasil utama padi dengan porsi 45,4% dari luas panen 9,2 juta hektar. Dibawah ini adalah deskripsi padi IR-64 Kategori : varietas unggul nasional (released variety) Asal persilangan : IR5657-33-2-1/IR2061-465-1-5-5 Golongan : cere, kadang-kadang berbulu : 115 hari Umur tanaman Bentuk tanaman : tegak Tinggi tanaman : 85 cm Anakan produktif : banyak Warna kaki : hijau Warna batang : hijau Warna daun telinga : tidak berwarna Warna lidah daun : tidak berwarna Muka daun : kasar Posisi daun : tegak Daun bendera : tegak Bentuk gabah : ramping Panjang Warna gabah : kuning bersih Kerontokan : tahan Kerebahan : tahan Rasa nasi : enak Bobot 1000 butir gabah : 27 g Kadar amilosa : 24,1% 4 Rataan hasil Ketahanan terhadap hama Keterangan Dilepas tahun : 5,0 t/ha : tahan wereng coklat biotipe 1 , 2 , 3 dan Wereng hijau. Agak tahan bakteri busuk daun dan tahan virus kerdil rumput : baik untuk sawah irigasi dataran rendah Di Jawa Timur : 1986 2.2. Giberelin Alami Giberelin merupakan hormone yang berfungsi sinergis (bekerja sama) dengan hormone auksin. Giberelin berpengaruh terhadap perkembangan dan perkecambahan embrio. Giberelin akan merangsang pembentukan enzim amylase. Enzim tersebut berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energy pertumbuhan. Apabila giberelin diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan tumbuh normal kembali. Respon kebanyakan tanaman terhadap giberelin adalah dengan pertambahan panjang batang. Pengaruh giberelin terutama di perpanjangan ruas tanaman yang disebabkan oleh bertambah besar dan jumlah sel-sel pada ruas-ruas tersebut. Giberelin juga memperbesar luas daun berbagai jenis tanaman, juga mempengaruhi besar bunga dan buah. Giberelin juga mendorong pembentukan buah partenokarpi (tanpa biji) pada buah anggur dan beberapa buah-buahan lainnya. Giberelin dapat mengganti pengaruh suhu dingin pada tanaman dan dapat mendorong terjadinya pembungaaan. Proses dormansi beberapa biji dan mata tunas dapat dihilangkan dengan pemberian giberelin. Di bawah ini beberapa peranan hoemon giberelin: 1. Bersama dengan auksin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel 2. Merangsang pertumbuhan batang dan daun 3. Menghilangkan sifat kerdil tanaman 4. Pada konsentrasi tinggi , merangsang pertumbuhan akar 5. Merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang (long day plant ) 6. Merangsang perkecambahan serbuk sari dari peertumbuhan buluh serbuk sari 7. Menghambat pertumbuhan akar adventif 8. Mematahkan dormansi sebagian besar jenis biji . 9. Mengurangi dormansi benih di beberapa tanaman yang memerlukan stratifikasi atau cahaya untuk menginduksi perkecambahan. 10. Merangsang produksi enzim (a-amilase) di germinating butir serealia untuk mobilisasi cadangan benih. 11. Menginduksi maleness di bunga dioecious (ekspresi seksual). 12. Dapat menyebabkan parthenocarpic (tanpa biji) pengembangan buah. 5 13. Dapatkah penundaan penuaan dalam daun dan buah jeruk. 14. Membantu pada Perkecambahan. Dari hasil penelitian yang terus dilakukan hingga sekarang, diketahui ada beberapa bahan-bahan alami yang mengandung giberelin. Beberapa giberelin dari bahan alami tersebut ada yang langsung bisa diaplikasikan ketanaman dan ada juga yang memerlukan proses fermentasi. Salah satu bahan-bahan alami yang banyak mengandung hormon giberelin alami adalah biji jagung muda. Untuk memanfaatkan hormon giberelin yang terdapat pada biji jagung nuda perlu dilakukan proses fermentasi. BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di green hause Fakultas Pertanian Universitas Umsida. Jangka waktu penilitian dilakukan 5 bulan yang akan di mulai dari bulan Februari sampai Juni tahun 2016. 3.2. Pembuatan Hormon Giberelin Alami Pembuatan giberelin alami dilakukan dengan menggunakan EM4 sebagai biokomposer untuk mengurai seyawa-senyawa organik yang terdapat pada biji jagung muda. Sehingga senyawa-senyawa organik yang telah mengalami penguraian dapat terserap oleh tanaman. Langkah-langkah pembuatan hormon giberelin alami yaitu: 1. Persiapan alat dan bahan 2. Memisahkan biji jagung dari tongkol kemudian menghaluskan biji jagung dengan blender. Penghalusan dilakukan agar proses penguraian lebih cepat. 3. Memasukkan gula merah, biji jagung yang sudah di haluskan, air dan EM4 ke dalam botol yang telah disediakan, masing-masing dengan konsentrasi gula merah 200 gram, biji jagung 200 gran, air 1 liter dan EM4 20 cc. 4. Kemudian tutup botol dan sambungkan tutup botol dengan botol yang berisi air dengan selang. Hal ini dilakukan agar udara yang dihasilkan dari proses penguraian dapat keluar dan proses biokomposer tidak terkontaminasi udara dari luar. 5. Tunggu sampai 2 minggu, hormon giberelin alami siap dipakai. 6 3.3. Penyemaian Benih Benih IR 64 diporeh dari tempat penjualan benih di pasar Porong Sidoarjo, mula-mula benih dipilih dengan melakukan perendaman di dalam gelas ukur 1000 ml selama 6 jam. Benih padi yang mengapung dibuang, sedangkan yang tenggelam dalam perendaman diambil dan disemaikan dalam basek plastik dan dibiarkan tumbuh selama ±20 hari. Setelah tinggi benih seragam, rata-rata mencapai tinngi 20 cm-24 cm dan diperkirakan sudah cukup kuat untuk dilakukan pemindahan (transplating) ke dalam ember yang telah terisi media dan telah diolah. 3.4. Persiapan Media Tanam Sebelum melakukan pemindahan bibit padi, pertama-tama mempersiapkan media tanam yang dimasukkan ke dalam ember yang berukuran tinggi 40 cm dan diameter 30 cm. Penggunaan ember dimaksudkan agar media selalu tergenang air, kondisi ini diupayakan menyerupai kondisi sawah. Sebelum dipakai untuk menanam diberi pupuk urea, TSP dan KCl, masing-masing sebanyak 2,4 gram, 1,2 Gram dan 1,2 gram, kemudian dicampur serta disiram dengan air secukupnya. Bibit yang telah siap dipindahkan, bibit yang memiliki tinggi yang sama dan memiliki jumlah daun 4-6 helai, dipindahkan kedalam ember yang berisi media tanam dan tergenang air. Sebelum tanam diberikan perlakuan, dilakukan pengontrolan air sampai bibit tumbuh dengan baik selama 1 minggu. 3.5. Perlakuan Penyemprotan Giberelin Alami Setelah bibit tumbuh dan beradaptasi dengan baik, kemudian dilakukan perlakuan yang telah ditentukan. Penyemprotan giberelin alami dilakukan setelah bibit tumbuh dengan baik di pot pembibitan dengan baik dan dilakukan satu minggu satu kali pada waktu pagi setelah kering embun (de datta, 1995). Konsentrasi yang diberikan yaitu 0 cc, 5 cc/l, 10 cc/l, 15 cc/l, dan 20 cc/l adapun volume penyemprotan 100 cc per rumpun tanaman. Penyemprotan dilakukan semenjak tanaman berumur seminggu sekali setelah tanaman satu minggu dipindahkan ke dalam pot penelitian dan berakhir sampai salah satu tanaman memasuki fase repeoduktif. 3.6. Parameter Penelitian Dalam penelitian ini diamati parameter pertumbuhan dan produksi yang meliputi : 1. Tinggi tanaman yang diukur dari permukaan sampai ujung tanaman tertinggi dan diukur tiap tujuh hari semenjak bibit berumur 7 hari setelah tanam. 2. Jumlah anakan per rumpun yang merupakan rata-rata jumlah anakan yang terbentuk selama fase vegetatif dan dihitung seminggu sekali, dimulai dari 7 hari setelah tanam. 7 3. Berat kering gabah, dihitung setelah gabah mengalami penjemuran selama 7 hari dan dihitung per 100 biji padi/gabah. 3.7. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan konsentrasi giberelin alami yaitu giberelin alami berkonsentrasi 0 cc/l, 5 cc/l, 10 cc/l, 15 cc/l, dan 20cc/l. Masing-masing diulang 5 kali dan hasil yang diperoleh dianalisis dengan analisis ANOVA dan diteruskan dengan uji duncan’s. BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Angaran biaya No 1 2 3 4 Jenis Pengeluaran Peralatan penunjang Bahan habis pakai Trasportasi Lain-lain Total (Rp) Biaya (Rp) 2.828.000 2.102.500 2.800.000 1.090.000 8.820.500 4.2. Jadwal Kegiatn No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Kegiatan Pembelian serta persiapan alat dan bahan untuk pembuatan giberelin alami dan penyemain benih Pembuatan hormon giberelin alami Penyemaian benih Persiapan alat dan bahan penelitian Persiapan dan pengolahan media ke dalam pot penelitian Pemindahan bibit ke dalam pot penelitian Pemberian perlakuan pada tanaman Pengamatan dan pengumpulan data Analisis dan evaluasi 1 2 Bulan 3 4 5 8 DAFTAR PUSTAKA De Datta.S.K. 1981. Principles and Practices of Rice Reproduction. John Wiley & Sons. Inc. Pp : 146-171 Manurung dan Ismunadii (1989), Morfologi Dan Fisiologi Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Puslitbang Tanaman Pangan Pp: 63-98. Parman, S. 2015. Pengaruh Pemberian Giberelin Pada Rumpun Padi. Universitas Diponogoro. Simanungkalit R.D.M. dkk. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hasibuan, B. E. 2006. Pupuk dan Pemupukan. Usu Pres. Medan Parnata, A. S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organik. Agromedia Pustaka. Jakarta Purwono, L. Dan Purnawati. 2007. Budidaya Tanaman Pangan. Agromedia. Jakarta 9 10 11 12 13 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Justifikasi pemakaian Material Blender Gelas ukur 1000 ml Spatula Selang Kecil Ember Sekrop Cangkul Spayer/semprotan Bak plastik PH Meter Untuk menghaluskan biji jagung Untuk Mengukur campuran air, gula merah, dan biji jagung Untuk mengaduk Untuk menyambungkan botol fermentasi dengan botol air Wadah media tanah Untuk memindahkan media Untuk mencampur media tanam Untuk menyemprot giberelin alami Untuk penyemaian benih padi Untuk mengukur PH media tanam Kuantitas 1 buah Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) 350.000 350.000 65.000 25.000 195.000 25.000 8.000 55.000 8.000 1.375.000 70.000 140.000 70.000 70.000 45.000 225.000 40.000 40.000 400.000 Sub Total (Rp) 400.000 2.828.000 3 buah 1 buah 1 meter 25 buah 2 buah 1 buah 5 buah 1 buah 1 buah 2. Bahan Habis Pakai Material Biji jagung muda Gula Merah EM4 Tanah Kotoran sapi Bibit Padi IR-64 Pupuk urea Pupuk TSP Justifikasi pemakaian Sebagai pembuatan giberelin alami Sebagai pembuatan giberelin alami Sebagai biokomposer pembuatan giberelin alami Sebagai media tanam Sebagai campuran media tanam Sebagai bibit penelitian Sebagai penyedia unsur hara Nitrogen Sebagai penyedi unsur hara phospat Kuantitas 3 Kg 1 Kg Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) 65.000 195.000 50.000 50.000 200.000 1.500 200.000 937.500 5.000 250.000 125.000 125.000 120.000 120.000 115.000 115.000 1 Liter 625 Kg 50 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 14 Pupuk KCl 3. Perjalanan material Sidoarjo-Surabaya Lokal Sidoarjo Sewa pick-up Sebagai penyedia unsur hara kalium 1 Kg Justifikasi perjalanan Kuantitas Pembelian Alat Pembelian Bahan untuk 4 orang Mengangkut media tanam beserta supur 2 kali 20 kali 3 kali 110.000 Sub Total (Rp) 110.000 2.102.500 Harga Satuan Jumlah (Rp) (Rp) 400.000 800.000 40.000 800.000 400.000 Sub Total (Rp) 1.200.000 2.800.000 4. Lain-lain Material Sewa Laptop Sewa Printer Tinta Printer Sewa Kamera Kertas HVS Penjilidan Pembuatan CD Pulsa Modem Biaya informasi dan komunikasi Justifikasi Pemakaian Pembuatan laporan Pencetakan Laporan Pendukung laporan dokumentasi Pembuatan laporan Pendukung laporan dokumentasi informasi Sarana komunikasi untuk 3 orang Kuantitas 1 buah 1 buah 4 warna 1 buah 1 rim 8 kali 10 buah 4 bulan 4 bulan Harga Satuan Jumlah (Rp) (Rp) 150.000 150.000 50.000 50.000 30.000 120.000 50.000 50.000 40.000 40.000 5.000 40.000 20.000 200.000 50.000 200.000 60.000 Sub total (Rp) Total (keseluruhan) 240.000 1.090.000 8.820.500 15 Lampiran 3. Susunan organisasi dan pembagian tugas No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu 1. Didit Riancono/ Agroteknologi Pertanian 131040700022 2. Drasto Laksono/ Agroteknologi Pertanian 121040700024 3. Maqfi Dwi Cahyo/ 131040700013 Agroteknologi Pertanian Alokasi waktu Uraian tugas (jam/minggu) 21 Koordinasi, Pengamatan tanaman, pengumpulan data, evaluasi dan pembuatan laporan 16 Pembuatan hormon giberelin alami, penyemaian, pembuatan media tanam 16 Pembelian dan persiapan alat dan bahan, pemindahan bibit ke pot penelitian, dan pengontrolan air dalam pot penelitian 16