Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia

advertisement
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
Berdasarkan
hasil-hasil kebudayaan yang ditinggalkan oleh masyarakat di kepulauan Nusantara
sebelum mengenal tulisan maka kehidupan masyarakat paling awal di Indonesia
oleh para ahli dibagi atas dua jaman, yaitu jaman Batu dan jaman Logam.
A. Jaman Batu
Zaman batu terdiri atas Jaman Batu
Tua (Paleolithikum), Jaman Batu Madya (Mesolithikum), dan Jaman Batu Muda
(Neolithikum).
•
Jaman Batu Tua (Paleothikum)
Alat-alat batu yang digunakan pada masa jaman Paleothikum masih sangat
kasar karena teknik pembuatannya masih sangat sederhana. Alat-alat bantu ini
dibuat dengan cara membenturkan antara batu yang satu dengan batu yang lainnya.
Pecahan batu yang menyerupai bentuk kapak, mereka gunakan sebagai alat. Ada pula alat yang
dipangkas dengan rapi sebelum digunakan. Hasil budaya jaman Paleothikum adalah
sebagai berikut.
a. Alat-alat yang terbuat dari batu yang masih kuat,
berupa kapak genggam, yaitu kapak tidak bertangkai yang digunakan dengan
cara menggenggam dan berfungsi untuk menggali umbi, memotong, dan
menguliti binatang. Kapak perimbas (chopper) berfungsi untuk meribas
kayu, memecah tulang, dan sebagai senjata. Alat-alat ini banyak ditemukan
di daerah Pacitan, sehingga Ralph Von Koeningswald menyebutnya Kebudayaan
Halaman 1/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
Pacitan. Selain di Pacitan alat-alat tersebut juga ditemukan di Gombong
(Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), Lahat (Sumatera Selatan).
Pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus erectus, dengan alas
an sebagai berikut :
a)
Alat-alat dari Pacitan pada lapisan yang sama dengan
Pithecanthropus erectus, yaitu pada pleistosen tengah (lapisan dan fauna
Trinil)
b)
Di Chou-Kou-Tien, Cina ditemukan sejumlah fosil sejenis
Pithecanthropus erectus, yaitu Sinanthropus pekinesis. Bersama fosil-fosil ini
ditemukan alat-alat batu yang serupa dengan alat-alat batu dari Pacitan.
•
Alat-alat dari tulang dan tanduk binatang berupa
alat penusuk (belati), ujung tombak dengan gergaji pada kedua sisinya,
alat pengorek ubi dan keladi, tanduk menjangan yang diruncingkan, serta
duri ikan pari yang digunakan sebagai mata tombak.
2. Alat serpih (flakes), terbuat dari batu yang
bentuknya kecil, ada yang terbuat dari batu induk (kalsdon). Biasanya
digunakan untuk mengiris daging atau memotong umbi-umbian dan
buah-buahan.
Halaman 2/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
Pendukung kedua kebudayaan ini adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis,
dengan alasan sebagai berikut,
a.
Di Ngadirejo Sambung Macan Sragen ditemukan kapak
genggam bersama tulang-tulang binatang dan atap tengkorak Homo Soloensis.
b.
Alat-alat dari Ngandong berasal dari
lapisan yang sama dengan Homo Wajakensis yaitu pleistosen atas.
2. Jaman Batu Madya (Mesolithikum)
Perkembangan kebudayaan pada jaman ini berlangsung
lebih cepat daripada jaman Batu Tua. Hal tersebut disebabkan oleh factor-faktor
diantaranya, pendukung kebudayaan jaman ini adalah manusia cerdas (Homo
Sapiens). Keadaan alam saat itu sudah tidak seliar dan selabil jaman batu tua.
Manusia telah mencapai tingkat kebudayaan yang jauh lebih tinggi daripada yang
telah dicapai manusia purba pada jaman Paleothikum selama 600.000 tahun. Pada
jaman ini alat-alat dari batu sudah mulai digosok meskipun belum halus. Manusia
pendukung jaman ini adalah Homo Sapiens khusunya Ras Papua Melanesoid.
Halaman 3/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
Hasil kebudayaan masa jaman Mesolithikum antara lain sebagai berikut :
•
Kapak Sumatra (Pebble) sejenis kapak genggam yang
sudah digosok, tetapi belum sampai halus. Kapak ini terbuat dari batu
kali yang dipecah atau dibelah. Jenis kapak ini banyak ditemukan pada
kyokkenmoddinger di sepanjang pantai Sumatra Timur Laut antara Langsa
(Aceh) dengan Medan
(Sumatra Utara).
•
Batu pipisan, terdiri atas batu penggiling dengan
landasannya. Batu ini
digunakan untuk menggiling makanan, menghaluskan cat merah (seperti
tampak dari bekas-bekasnya).
•
Kyokkenmoddinger,
sampah dapur (bahasa Denmark), kyoken artinya dapur dan modding yang
artinya sampah. Sampah ini berwujud kulit siput dan kerang yang menumpuk
yang menumpuk ribuan tahun sehingga membentuk bukit, tingginya
kadang-kadang mencapai tujuh meter dan sudah menjadi fosil. Penelitian
ini dilakukan oleh Dr. Van Stein Callenfels pada tahun 1925, disepanjang
pantai Sumatra Timur Laut. Pendukung kebudayaan ini adalah manusia Papua
Melanesoid.
•
Abris
Sours Roche adalah tempat tinggal jaman prasejarah yang berwujud gua-gua
dan ceruk-ceruk di dalam batu karang untuk berlindung.
C. Jaman Batu Baru (Neolithikum)
Perkembangan kebudayaan pada jaman batu muda sudah
sangat maju daripada jaman-jaman sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya
migrasi secara bergelombang penduduk Proto-Melayu dari Yunan, Cina Selatan ke
Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pendatang baru tersebut membawa kebudayaan kapak persegi. Peninggalan
kebudayaan jaman Neolithikum hamper di seluruh Kepulauan Nusantara sehingga
Halaman 4/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
menurut R Soekmono, kebudayaan Neolithikum inilah yang menjadi dasar kebudayaan
Indonesia
sekarang.
Pada jaman Neolithikum,
peralatan dari batu sudah digosok halus karena mereka sudah mengenal teknik
mengasah dan mengumpam. Peralatan yang dihasilkan pada jaman Neolithikum,
anatara lain sebagai berikut :
1.
Kapak
persegi, pemberian nama kapak persegi ini berasal dari Von Heine Geldern, yaitu
kapak yang berbentuk memanjang dengan penampang lintangnya berbentuk persegi
panjang atas trapezium. Kapak-kapak persegi ini, terutama ditemukan di Indonesia bagian barat,
yaitu Sumatra, Jawa, dan
Bali. Di Indonesia bagian Timur ditemukan di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan
sedikit di Kalimantan. Berdasarkan penemuan yang ada, dapat disimpulkan bahwa
penyebaran kebudayaan kapak persegi dari Asia Daratan ke kepulauan Nusantara
melalui jalan Barat, yaitu dari Asia (Yunan, Cina Selatan) ke Asia Tenggara,
Semenanjung Malaka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan
Maluku
2.
Kapak Lonjong, kapak yang penampangnya berbentuk lonjong dan bulat
telur. Pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai, kemudian diikat menyiku.
Kapak lonjong yang besar disebut Walzenbeil dan yang kecil disebut keinbeil.
3.
Perhiasan, antara lain berwujud gelang,
Halaman 5/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
kalung, anting-anting yang bahan bakunya dari batu-batu indah dan kalsedon.
4.
Tembikar, pecahan-pecahan tembikar
ditemukan pada lapisan atas kyokkenmoddinger di Sumatera.
5.
Pakaian, hiasan tembikar yang bermotif
tenunan membuktikan bahwa masyarakat prasejarah sudah mengenal pakaian.
D. Jaman
Batu Besar (Megalithikum)
Kebudayaan
Megalithikum adalah kebudayaan yang utamanya menghasilkan bangunan-bangunan
monumental yang terbuat dari batu-batu besar dan masif. Bangunan Megalithikum
ini digunakan sebagai sarana penghormatan dan pemujaan terhadap arwah nenek
moyang. Kebudayaan Megalithikum muncul pada jaman Neolithikum dan berkembang
luas pada jaman logam. Penemuan bangunan Megalithikum tersebar hampir di
seluruh kepulauan Nusantara, bahkan sampai sekarangpun masih ditemukan tradisi
Megalithikum, seperti terdapat di Pulau Nias, Sumba, Flores, dan Toraja.
Halaman 6/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
Hasil-hasil terpenting dari
kebudayaan Megalithikum adalah sebagai berikut :
1.
Menhir, yaitu tiang atau tugu yang
terbuat dari batu tunggal dan ditempatkan pada suatu tempat. Menhir berfungsi
sebagai tempat pemujaan terhadap arwah nenek moyang, tempat memperingati
seseorang (kepala suku) yang telah meninggal, tempat menampung kedatangan roh.
Menhir banyak ditemukan di paseman, Sumatera Selatan.
2.
Punden berundak, yaitu bangunan
pemujaan yang bertingkat-tingkat (berundak-undak).
3.
Dolmen, yaitu meja batu sebagai
tempat sesaji dan sebagai kubur batu.
4.
Kubur peti batu, yaitu peti
jenazah yang terpendam di dalam tanah berbentuk persegi panjang dan
sisi-sisinya dibuat dari lempengan-lempengan batu. Kubur peti batu banyak
ditemukan di kuningan, Jawa Barat.
5.
Sarkofagus atau keranda, yaitu
peti jenazah yang berbentuk seperti palung atau lesung, tetapi mempunyai tutup.
6.
Waruga adalah peti jenazah kecil
yang berbentuk kubus dan ditutup dengan batu lain yang berbentuk atap rumah.
Halaman 7/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
2. Jaman Logam
Disebut
sebagai jaman logam karena pada saat itu semua peralatan manusia sebagian besar
terbuat dari logam.
Jaman logam dibagi menjadi :
a. Jaman
Tembaga
Jaman tembaga merupakan jaman
awal manusia mengenal peralatan dari
logam. Namaun jaman ini tidak banyak membawa pengaruh terhadap perkembangan
kehidupan masyarakat Indonesia. Jaman logam berkembang di luar wilayah
Indonesia seperti Semenanjung Malaka, Kamboja, Muangthai, dan Vietnam.
b. Jaman
Perunggu
Halaman 8/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
Kebudayaan perunggu yang
berkembang di Indonesia disebut dengan kebudayaan Dong Son. Hal ini sesuai
dengan para pakar bahwa kebudayaan perunggu di Indonesia berasal dari Dong Song Vietnam.
Dengan dikenalnya perunggu, Bangsa Indonesia memiliki
kepandaian baru, yaitu menuang perunggu karena perunggu tidak dapat
dipukul-pukul atau dipecah-pecah seperti membuat alat dari batu. Perunggu harus
dilebur dulu menjadi cairan perunggu baru dicetak sesuai kebutuhan.
Hasil Kebudayaan Jaman
Perunggu :
1.
Nekara
2.
Bejana Perunggu
3.
Kapak Corong
4.
Arca Perunggu
5.
Benda-benda perunggu
6.
Gerabah dan manik-manik
Halaman 9/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Asal Muasal Indonesia: Periodisasi Kehidupan Awal di Indonesia
c. Jaman
Besi
Benda-benda dari besi pada
jaman logam atau perundagian banyak ditemukan di Indonesia, tetapi banyak yang
rusak atau hancur karena mudah karatan dan termakan cuaca. Benda besi umumnya
ditemukan sebagai benda bekal kubur seperti yang ditemukan di daerah Wonosari
(Jawa Tengah) dan Besuki (Jawa Timur). Jenis peralatan besi yang ditemukan di
Indonesia antara lain mata kapak, pisau, ujung tombak, gelang, dan pedang.
Unique solution ID: #3011
Penulis: edi prihantoro
Terakhir diperbaharui: 2009-06-10 15:19
Halaman 10/10
(c) 2015 Webmaster <[email protected]>
URL: http://indopedia.gunadarma.ac.id/content/2/2012/id/periodisasi-kehidupan-awal-di-indonesia.html
Download