analisis dan perancangan sistem informasi

advertisement
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
BERBASIS WEB OPTICAL NETWORK UNIT (ONU) TELKOM SPEEDY
WILAYAH DIY & JATENG
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
SAEFUL ANWAR
06.11.1092
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2012
i ANALYSIS AND DESIGN OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM WEB BASED
OPTICAL NETWORK UNIT (ONU) TELKOM SPEEDY YOGYAKARTA & CENTRAL JAVA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB
OPTICAL NETWORK UNIT (ONU) TELKOM SPEEDY WILAYAH DIY & JATENG
Saeful Anwar
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Geographic Information System (GIS) is a technology that exist today that can provide a tool are very helful in storing, manipulating, analyzing and displaying back to natural conditions with the help of attribute data and spatial. Geographic Information System can present real world over the computer monitor as the sheet can present a real world map on paper. In this thesis the author discusses the web‐based Geographic Information System that can provide information about the Optical Network Unit (ONU) in the region of Yogyakarta and Central Java, could also find a position where an ONU is located on the surface of the earth, with this study, the objectives to be achieved is to know how to design a web‐based geographic information system that can add, update, and display information for staff and customers of Telkom Speedy Optical Network Unit (ONU) in the region of Yogyakarta and Central Java In this thesis, the researcher tried to collect data by direct conducting observations at the study site, and keep records of documents relating to the object of research on the object Optical Network Unit (ONU) in a systematic and asked questions directly with the authorities. With these methods the expected result is a web‐based gepgraphic information system can provide the location search facility ONU, ONU adds objects, and displays information about the ONU in the region of Yogyakarta and Central Java. After identification of the problem analyzed, the analysis of systems analysis or feasibility study concluded that the application to be built this may help from the existing system. In addition in terms of technology can also be unreliable and can be used to assist in accessing without any issues related to customer‐law violations. Keywords : Geographic Information System, Web Based Geographic Information System,
Optical Network Unit (ONU)
ii 1 1. Pendahuluan
Sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kota Yogyakarta kaya
predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada, seperti sebagai kota
perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata begitu juga dengan Jawa
Tengah. Sebagai kota yang kaya predikat tersebut internet merupakan hal yang sangat
dibutuhkan dalam mencari suatu informasi dan Optical Network Unit (ONU) merupakan
salah satu bagian penting untuk suatu koneksi internet dalam hal ini provider Telkom
Speedy, maka diperlukan fasilitas dalam hal ini fasilitas untuk mengetahui titik ONU
(Optical Network Unit) bagi pihak provider dalam suatu wilayah. Fasilitas pelayanan ini
sangatlah mempunyai peran penting untuk pihak provider dalam hal ini PT. Telkom
Kendatel (Telkom Speedy) Yogyakarta, karena dengan sistem ini dapat membantu
mempermudah provider ataupun masyarakat dalam mengetahui titik lokasi ONU yang
tersebar di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam bentuk peta digital dan dapat
mengetahui status ONU tersebut, sehingga dapat menjadi acuan untuk melakukan
keputusan atau tindakan lebih lanjut tentang status ONU yang tertera dalam sistem,
selain itu sistem ini juga dapat menginputkan ataupun mengupdate titik berdasarkan titik
kordinatnya.
Atas dasar
latar belakang masalah diatas, dengan tidak mengecilkan variabel
pendukung lainya yang sudah ada , penulis tertarik untuk melakukan penelitian ayang
lebih mendalam yang berkaitan dengan Sistem Informasi Geografi dan mencoba
membuat
aplikasi
berbasis
web
yang
bermanfaat
bagi
semua
orang
yang
menggunakannya. Dengan judul skripsi “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Geografis Berbasis Web Optical Network Unit (ONU) Telkom Speedy Wilayah DIY
dan Jateng”.
2. Landasan Teori
2.1 Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Memperhatikan pengertian system informasi diatas, maka SIG merupakan
suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang
berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Jadi SIG
merupkan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk, pemasukan,
penyimpanan, manipulasim menampilkan dan keluran informasi geografis berikut
atribut-atributnya.
1
2 2.2 SIG Berbasis Web
Aplikasi SIG berbasis web merupakan suatu aplikasi berbasis SIG yang
dapat mengolah, menyimpan dan mengambil kembali data spasial dan aplikasi
tersebut dapat dijalnakan atau diaplikasikan dalan suatu web browser. Aplikasi ini
dapat berjalan pada suatu komputer PC atau jaringan komputer yang sudah
terhubung dengan web server.
Dalam memperoleh suatu informasi client atau user akan menggunakan web
browser, untuk mengakses atau request ke webserver. Kemudian webserver
menerima request tersebut dan baris-baris perintah terkait (script) dengan request
akan segera dieksekusi, dan web server mengirimkan hasil request (berupa
halaman-halaman dokumen) ke browser dalam format file HTML.
2.3 Konsep Sistem
Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan objek, ide, berikut saling
keterhubunganya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama 1 . Pada
saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah system untuk kebutuhannya
hingga definisinyapun menjadi beragam. Definisi-definisi yang lain adalah : system
adalah cara pandang terhadap dunia nyata yang teridiri dari elemen-elemen yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang kompleks
[Simatu95]. Gordon (1989) mendefinisikan system sebagai salah satu kumpulan
objek yang terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur.. Robert
& Michael (1991) menyatakan system sebagai kumpulan elemen yang saling
berinteraksi membentuk kesatuan, dalam interaksi yang kuat maupun lemah dengan
pembatas yang jelas [Suryadi98].
2.4 Konsep Dasar Informasi
Istilah informasi dan data sering digunakan secara bergantian dan saling
tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep
yang berberda. Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh
arti oleh penerimanya [John83 via Prahasta, 2005]. Sedangkan data merupakan
bahasa, mathematical dan sismbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum
dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep, dan objek-objek
lainya.
1
Eddy Prahasta, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Hal 89, Informatika
Bandung, 2005.
3 2.5 Konsep Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah entity (kesatuan formal) yang terdiri dari berbagai
sumber daya fisik maupun logika 2 . Menurut pustaka [Budihar95 via Prahasta, 2005],
system informasi adalah suatu system manusia-mesin yang terpadu untuk
menyajikan
informasi
guna
mendukung
fungsi
operasi,
manajemen,
dan
pengambilan keputusan dalam organisasi.
2.6 Konsep Dasar Geografi
Kata Geografi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ge (“Bumi”) dan
Graphein (“Menulis” atau “Menjelaskan”). Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan
variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi,
Geograpfi lebih dari sekedar Kartografi. Kartografi adalah studi dan praktek membuat
peta atau globe 3 .
2.7 Komponen Sistem Informasi Geografis
SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan
lingkungan sistem-sistem computer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan.
Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen berikut [Gistut94]:
1.
Perangkat Keras (hardware)
Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC
Desktop, workstations, hingga multi user host yang dapat digunakan oleh banyak
orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi,
memiliki ruang penyimpanan (hardisk) yang besar dan mempunyai kapasitas memori
(RAM) yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG
adalah computer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.
2.
Perangkat Lunak (Software)
Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang
tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci.
2
Eddy Prahasta, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Hal 40, Informatika
Bandung, 2005
3
Wikipedia, Konsep dasar geografis, Hhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsep_dasar_geografiH
(tanggal akses 9 Februari 2010)
4 3.
Data dan Informasi Geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik
secara tidak langsung dengan cara mengimport-nya dari peangkat-perangkat lunak
SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya
dari peta dan memasukan data attribute-attributnya dari table-tabel dan laporan
menggunakan keyboard.
4.
Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh
orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
2.8 Representasi Grafis Suatu Obyek
2.8.1
Titik
Titik adalah representasi grafis yang pailing sederhana untuk suatu
obyek. Representasi ini tidak memiliki dimensitetapi dapat diidentifikasi
diatas peta dan dapat ditampilkan pada layer monitor dengan menggunakan
simbol-simbol. Sudut property suatu batas (polygon) juga merupakan titik,
sebagai mana juga telah umum digunakan untuk penggambaran sudut-sudut
persil dan bangunan. Selain itu, juga perlu dipahami bahwa skala tampilan
peta akan menentukan suatu obyek apakah akan ditampilkan sebagai titik
atau poligon, sementara pada skala kecil akan ditampilkan sebagai titik.
2.8.2
Garis
Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit
dua titik dan digunakan untuk mempresentasikan obyek-obyek suatu
dimensi. Batas-batas poligon merupakan garis-garis.
2.8.3
Poligon
Poligon digunakan untuk mempresentasikan obyek-obyek dua
dimensi. Suatu danau, batas propinsi, batas kota, batas persil tanah milik
adalah tipe-tipe entiti yang ada pada umumnya direpresentasikan sebagai
poligon. Suatu poligon dibatasi oleh paling sedikit tiga garis yang saling
terhubung diantara ketiga titik tersebut. Di dalam basisdata, semua bentuk
area (luasan) dua dimensi akan direpresantasikan oleh bentuk poligon.
5 2.9 Model Data Spasial dalam Sistem Informasi Geografis
Secara umum, persepsi manusia mengenai bentuk representasi entiti spasial
adalah konsep raster atau vektor. Dengan demikian, data spasial direpresentasikan
didalam basis data raster atau vektor. Di dalam konteks ini sering digunakan
terminology ‘Model data’ sehingga untuk menyajikan entiti spasial digunakan model
data raster atau model data vektor.
2.9.1
Model Data Raster
Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang
membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri,
termasuk koordinatnya yang unik (disudut grid (pojok), di pusat grid atau di
tempat lainya).
Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran
pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Entiti spasial raster disimpan dalan
layers yang secra fungsionalitas direlasikan dengan unsure-unsur petanya.
Model data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi
dimana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisir. Dengan model data
raster, data geografi ditandai oleh nilai-nilai (bilangan) elemen matriks
persegi panjang dari suatu obyek. Dengan demikian, secara konseptual,
model data raster merupakan model data spasial yang paling sederhana.
2.9.2
Model Data Vektor
Model data vector menampilkan, menempatkan dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon
beserta attribute-attributnya. Bentuk-bentk dasar representasi data spasial
ini, didalam model system data vector, didefinisikan oleh sistem kordinat
kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam model data spasial vektor, garis-garis
atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang di
hubungkan. Sedangkan luasan poligon juga disimpan sebagai kumpulan list
titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir polygon
memiliki nilai yang koordinat yang sama (poligon tertutup sempurna)
4
4
Eddy Prahasta, Konsep-konsep dasar sistem informasi geografis, Hal 158, Informatika
Bandung, 2005.
6 2.10 Konsep Model Sistem
2.10.1 Data Flow Diagram
DFD sering digunkan untuk menggambarkan suatu sistem yang
telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat
yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem populer sekarang
ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan
terstruktur dan jelas. Beberapa simbol yang digunakan di DFD adalah
sebagai berikut :
5
a. Kesatuan Luar (External Entity)
Setiap sistem mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input
dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar
adalah kesatuan (entry) di lingkungan luarnya. Kesatuan luar dapat
disimbolkan dengan notasi kotak atau kesatuan luar dapat diberi
identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas seperti gambar dibawah
ini :
x Atau Gambar 2.1 Simbol Kesatuan Luar
b. Arus Data (Data Flow) Arus data dalam DFD diberi simbol panah. Arus data menghubungkan
antara proses (process), dimpanan data (data store) dan kesatuan luar
(external entity). Data yang dibawa oleh arus data dapat berupa
5
Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik
Aplikasi Bisnis, Hal 700-708, Andi, Yogyakarta 2005.
7 masukan untuk sistem atau hasil dari suatu proses sistem. Arus data
dapat digambarkan sebagai berikiut :
Gambar 2.2 Simbol Arus Data
c.
Proses (Process)
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin
atau computer (kesatuan luar) dari hasil suatu arus data yang masuk
kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses. Simbol suatu proses dapat ditunjukan seperti gambar daibawah
ini :
identifikasi Atau Nama proses Gambar 2.2 Simbol Proses
d.
Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa
sebagai berikut :
1) Suatu file atau database di sistem komputer
2) Suatu arsip atau catatan manual.
3) Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
4) Suatu tabel acuan manual.
5) Suatu agenda atau buku.
8 Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal parallel yang tertutup di salah satu ujungnya.
media
Nama data store
Gambar 2.3 Simbol data store
2.11 Konsep Dasar Basis Data
2.11.1 Pengertian Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang
lebih
dapat
diartikan
sebagai
markas
atau
gudang,
tempat
bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata
yang mewakili suatu obyek. Adapun basis data dapat didefinisikan dalam
sejumlah sudut pandang seperti 6 :
1) Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang saling
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
2) Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa perulangan (redudansi) yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3) Kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.
Prinsip utama basis data adalah agar kita dapat memperoleh,
menemukan kembali data (yang kita cari) dengan mudah dan cepat. Adapun
tujuan basis data adalah sebagai berikut :
1) Kecepatan dan kemudahan (speed).
2) Effisiensi ruang penyimpanan (space).
3) Keakuratan (accuracy).
4) Ketersediaan (availability).
5) Kelengkapan (completeness).
6
Fathansyah, Basis data, Hal 2, Informatika, Bandung 1999.
9 6) Keamanan (security).
7) Kebersamaan pemakaian (shareability).
2.11.2 Entity Relationship Diagram
Pada model ER, dunia nyata diterjemahkan atau ditransformasikan
dengan menggunakan sejumlah perangkat konseptual sehingga menjadi
sebuah diagram relasi antar entiti. Seperti halnya model dunia nyata,
komponen utama pembentuk model ER adalah relasi dan entitas. Kedua
komponen ini dideskripsikan dengan menggunakan atribut-atribut atau
properties.
Model ER mempunyai 3 komponen yaitu 7 :
1)
Entity
Entity
merupakan
individu
yang
mewakili
sesuatu
yang
nyata
eksistensinyadan dapat dibedakan dengan yang lainya, contoh entity
adalah perusahaan, orang, jalan raya, mobil, dll.
2)
Atribut
Setiap entity pasti memiliki atribut yang akan mendeskripsikan
karakteristikdari entity yang bersangkutan dengan kata lain atribut
merupakan semua informasi yang bersangkutan dengan entity.
3)
Relasi
Relasi merupakan adanya hubungan atau keterkaitan antara suatu
entity dengan entity lain yang berbeda. Sebagai missal entity
mahasiswa dengan NIM “15186010” dan Nama “Adi” memiliki relasi
dengan entity matakuliah dengan kode “GD401” dan NamaKuliah
“Sistem Informasi Geografis”. Relasi di antara kedua entity ini
mengandung pengertian bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil
atau mempelajari mata kuliah diatas di suatu perguruan tinggi. Ukuran
7
Eddy Prahasta, Konsep-konsep dasar sistem informasi geografis, Hal 104, Informatika
Bandung, 2005.
10 derajat hubungan antar entity dilambangkan dengan N-N (many-tomany), N-1 (many-to-one), 1-N (one-to-many) dan 1-1 (one-to-one) 8 .
2.11.3 Structured Query Language
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang bersifat
request oriented dan bersifat non prosedural sehingga lebih mudah untuk
dipelajari karena sintaksis yang digunakan hamper menyerupai bahasa yang
digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi, oleh karea itu SQL lebih
fleskibel dalam penggunaanya, selain itu SQL juga bersifat non case
sensitive 9 .
SQL terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1.
Data Definition Language (DDL)
DDL adalah bahasa yang memiliki kemampuan untuk mendefinisikan
data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek
seperti table, indeks, bahkan basisdatanya sendiri. Misalnya CREATE,
DROP, dan ALTER.
2.
Interactive Data Manipulation Language (DML)
DML merupakan bahasa yang berhubungan dengan proses manipulasi
data pada table record, misalnya INSERT, UPDATE, SELECT, dan
DELETE
2.13 Tinjauan Software Pendukung yang digunakan
2.13.1 MapServer
MapServer merupakan salah satu dari sekian banyak tools perangkat lunak
yang beredar di pasaran dan atau tersedia di jaringan internet – baik yang
10
komersial maupun open source (free) , lingkungan pengembangan
8
M. Rudyanto Arief. Pemrograman Basis Data : Menggunakan Transact-SQL dengan
Microsoft SQL Server 2000, hal 16, Andi, Yogyakarta 2006
9
M. Rudyanto Arief. Pemrograman Basis Data : Menggunakan Transact-SQL dengan
Microsoft SQL Server 2000, hal 23, Andi, Yogyakarta 2006.
10
Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis : Membangun Aplikasi Web Based GIS dengan
MapServer, Hal 35, Informatika Bandung, 2007
11 (perangkat lunak) open source yang digunakan untuk mengembangkan
aplikasi-aplikasi internet-based yang melibatkan (tampilan) data spasial (peta
digital). MapServer tidak dilengkapi dengan semua feature SIG dan memang
tidak direncanakan seperti itu. Meskipun demikian MapServer memiliki cukup
fungsionalitas inti SIG yang dapat mendukung berbagai aplikasi web yang
terkait spasial. Selain itu MapServer juga sangat unggul didalam merender
data spasial (citra, data vektor, dan peta digital lainya) untuk aplikasi web.
2.13.2 ArcView
ArcView adalah suatu perangkat lunak SIG yang paling popular dan paling
banyak digunakan untuk mengelola data spasial 11 . Software ini dibuat oleh
ESRI
(Enviroment
System
Research
Institute),
perusahaan
yang
mengembangkan program Arc/Info. Menggunakan ArcView dengan mudah
dapat
melakukan
input
data,
menampilkan
data,
mengelola
data,
menganalisis data, dan membuat peta serta laporan yang berkaitan dengan
data spasial bereferensi geografis.
2.13.3 Macromedia Dreamweaver
Salah satu yang menjadi kekuatan Macromedia Dreamweaver MX 2004
adalah kemampuanya mendukung pemrograman script server, Cold Fusion,
Java Server Pages (JSP) dan PHP 12 . Selain itu tentunya mendukung
pemrograman client side yang terkenal dan banyak aplikasi, yaitu HTML dan
Java Script.
2.13.4 MySQL
MySQL adalah sebuah sistem manajemen basis data dimana basisdata
merupakan sekumpulan data yang tersetruktur 13 . Data-data itu dapat berupa
suatu daftar belanja yang sangat sederhana sampai ke galeri lukisan atau
banyaknya jumlah informasi pada jaringan perusahaan. Untuk menambah,
mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada basisdata komputer,
kita membutuhkan manajemen basisdata seperti MySQL.
11
I Wayan Nuarsa, Belajar Sendiri Menganalisis data Spasial dengan ArcView 3.3 Untuk
pemula, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
12
Panduan Aplikatif Desain Web dengan Macromedia Dreamweaver MX 2004, Wahana
Komputer dan Andi Yogyakarta, 2004
13
Bunafit Nugroho, PHP & MySQL dengan Editor Dreamweaver MX, Andi Yogyakarta, 2004.
12 MySQL merupkan subuah database server yang banyak digunakan karena
keandalannya dan juga bersifat shareware. Bahasa yang digunakan dalam
MySQL sama dengan bahasa yang dipakai oleh database server lainya yaitu
bahasa SQL
3. Analisis Sistem
3.1 Analisis Kelemahan Sistem
a.
Kinerja (Performance)
Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja suatu
organisasi, Kinerja diukur dengan jumlah produksi (Througput) dan waktu tanggap
(Response time), sedangkan penjelasannya sebagai berikut Througput yaitu jumlah dari
pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu tertentu. Response time yaitu rata-rata
waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu untuk menanggapi
pekerjaan tersebut.
Kinerja pada staff administrasi dibidang teknis telkom speedy waktunya masih
kurang efektif jika ditinjau dari Througput dan Response time. Hal ini dapat dilihat dari
sistem monitoring dan penyampaian informasi
yang masih
manual, yang mana
penyajian data masih tidak teratur maka memerlukan waktu yang lama. Disamping itu
rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil laporan monitoring masih
kurang tepat dan efisien karena masih sangat lama, sehingga perlu dilakukan
peningkatan sumber daya manusia untuk mengatasi hal tersebut.
Pada sistem lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1 pekerjaan (1
laporan) membutuhkan waktu ± 1-2 jam, sehingga pekerjaan yang lain menjadi
terhambat penanganannya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu proses pengolahan data. Diharapkan dengan adanya sistem
baru, kinerja yang dihasilkan lebih efektif (tepat waktu) karena pekerjaan yang
diselesaikan sudah lebih cepat dari sistem sebelumnya.
b.
Informasi (Information)
Laporan ataupun informasi yang sudah selesai diproses digunakkan
untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen di dalam
pengambilan keputusan. Informasi merupakan hal yang tidak kalah penting
karena dengan informasi tersebut pihak manajemen akan merancang langkahlangkah selanjutnya. Analisis informasi pada sistem lama adalah sebagai berikut
:
13 1. Karena data untuk monitoring masih disimpan dalam bentuk arsip-arsip,
sehingga bila diperlukan sewaktu-waktu akan membutuhkan waktu yang
lama untuk penyajiannya.
2. Karena masih bersifat arsip, informasi yang disampaikan tidak jelas dan tidak
lengkap.
Dengan pengolahan data berbasis komputer dalam diharapkan masalah
kecepatan dapat diatasi, komputer memang sudah teruji tingkat kecepatan
peosesnya, serta tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi berarti
informasi yang dihasilkan tepat sesuai dengan tujuan pengolahan data.
Kemampuan manusia dalam bekerja sangat terbatas. Jika manusia
bekerja melebihi batas waktu dan tenaga yang dimilikinya maka akan
mengalami tekanan mental (stress). Dengan tekanan tersebut, manusia jadi
cenderung malakukan kesalahan. Tidak demikian halnya dengan sistem yang
berbasis komputer. Karena komputer tidak memiliki mental dan tidak mengenal
lelah, maka komputer memiliki ketepatan yang stabil di dalam melakukan suatu
proses, tidak terbatas waktu dan tenaganya. Komputer mungkin salah bilamana
ada dua hal, yaitu perangkat yang rusak atau operatornya salah dalam
memasukkan data.
Kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang
bermanfaat dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap penanganan
masalah. Mengingat sistem pemberi informasi kepada staff masih bersifat
manual, maka diharapkan dalam sistem yang baru adanya peningkatan yang
signifikan terhadap kualitas dan kecepatan informasi yang diberikan bagi
pemakai akhir dan manajer.
c.
Ekonomi (Economy)
Pada sistem lama terjadinya peningkatan biaya operasional karena data
yang diolah bersifat manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama,
sehingga biaya SDM juga meningkat, misalnya karena harus lembur untuk
menyelesaikan pekerjaan itu.
Telah diketahui bahwa nilai suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu
biaya dan manfaat untuk mendapatkan informasi tersebut. Dengan kemampuan
14 yang diberikan oleh sistem baru secara optimal biaya yang dikeluarkan relative
lebih rendah karena pengolahan data dilakukan secara komputerisasi.
d.
Kontrol (Control)
Pada sistem lama pengendalian terhadap data monitoring relative sulit
karena penyimpanan data monitoring masih terpisah-pisah dalam arsip-arsip
yang berbeda.
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan-kesalahan sistem informasi monitoring pada telkom speedy bagian
teknis DIY sangat perlu karena dokumen dan informasi laporan yang ada
disimpan dalam bentuk arsip yang rentan terhadap kerusakan dan hilanganya
dokumen.
Pengendalian sistem dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan
sebagai
tindakan
pencegahan,
dan
menghindari
penyalahgunaan
atau
kesalahan sistem untuk menjamin keamanan data dan informasi. Untuk
mencegah adanya kecurangan-kecurangan data dan informasi yang ada pada
instansi, maka melalui sistem baru keamanan data dikontrol dengan password
sehingga yang bisa mengakses hanyalah pihak yang berwenang saja.
e.
Efisiensi (Efficiency)
Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pengolahan data monitoring lebih dari satu orang dan waktu yang dibutuhkan cukup lama. Efisiensi cenderung berfokus pada hubungan sumber daya yang ada dan penggunaan dengan biaya minimal. Melalui sistem baru diharapkan terciptanya suatu sistem pemrosesan data monitoring yang dapat mengurangi biaya operasional yang dikeluarkan. f.
Pelayanan (Service)
Pelayanan yang diberikan staff telkom speedy Yogyakata masih kurang
memuaskan karena prosesnya masih lambat dan tidak terkoordinasi dengan
baik.
Relevan, memuaskan, dan lancar merupakan bentuk pelayanan yang
diharapkan setiap pengguna sistem yang merupakan faktor pendukung dan
penentu apakah sistem tersebut buruk atau tidak. Dengan kemampuan yang
15 diberikan sistem baru secara optimal diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan yang lebih baik dan memuaskan kebutuhan pengguna sistem.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Sebelum melakukan pembuatan sistem, harus dilakukan studi kelayakan terhadap
sistem yang akan dibuat, apakah sistem yang akan dibuat tersebut layak atau tidak.
Dokumen yang dihasilkan dari tahapan-tahapan sebelumnya di kumpulkan menjadi suatu
proposal pendahuluan proyek. Untuk memastikan usulan tersebut bisa diteruskan
menjadi proyek yang menguntungkan maka proposal proyek harus dievaluasi
kelayakannya dari berbagai segi kelayakan, diantaranya:
1. Kelayakan Teknologi
2. Kelayakan Hukum
3. Kelayakan Operasional
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Setelah melakukan identifikasi masalah analisa, baik itu analisa sistem ataupun
analisa studi kelayakan dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang akan dibangun ini dapat
membantu dari pada sistem yang sudah ada. Selain itu dari segi teknologi juga bisa
diandalkan dan dapat digunakan untuk membantu dalam hal pengaksesan tanpa adanya
hal yang berkaitan dengan pelangaran-pelanggaan hukum.
Berikut merupakan penjelasan mengenai Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
Optical Network Unit (ONU) :
a. Tampilan Utama Website
Halaman ini berfungsi untuk menampilkan peta dan informasi yang berhubungan
dengan peta, jika user tidak melakukan login maka user hanya bisa melihat informasi
tentang peta sedangkan jika user sudah melakukan login maka user dapat melakukan
edit status obyek ONU dan melihat informasi user yang telah mengupdate obyek
ONU.
b. Tampilan Informasi ONU
Apabila salah satu objek onu dipilih maka akan muncul informasi seperti gambar di
bawah ini, didalamnya terdapat nama onu, koordinat x, koordinat y, alamat, tanggal
dibangun, id, tanggal terakhir di update dan status, terdapat menu edit status dan
detail status, menu ini hanya dapat diakses oleh user yang berlevel staff atau admin.
c.
Tampilan Detail ONU
16 Halaman detail status onu adalah halaman yang berisi tentang informasi tentang
detail status atau log dari aktifitas update status onu, disini berisi informasi mengenai
siapa yang mengupdate status, jenis user, tanggal update, status awal, dan status
akhir dari yang diupdate oleh user.
d. Tampilan Form Tambah ONU
Halaman ini berfungsi untuk menambahkan obyek onu ke dalam sistem yang tediri
dari id onu, nama onu, basis kordinat, kordinat x, kordinat y, alamat, tanggal bangun,
tanggal update, dan status.
e. Tampilan Form Edit Status
Halaman ini berfungsi untuk mengupdate obyek onu yang telah diperbaiki.
f.
Tampilan Form Login
Pada halaman ini berfungsi untuk masuk ke dalam sistem dengan hak akses sebagai
admin ataupun sebagai staff.
5. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang penulis jelaskan pada bab-bab sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan
mapfile
pada
mapserver
mempunyai
kelebihan
antara
lain
menghasilkan gambar yang tidak akan kehilangan kualitasnya apabila diperbesar
ataupun diperkecil (scaleble).
2. Mapfile pada mapserver kompatibel dengan Javascript, JavaScript disini digunakan
untuk mengatur template-template pada website.
3. Dapat menyajikan infirmasi yang lebih berkualitas.
4. Dapat mempermudah dan mempercepat dalam pencarian lokasi onu.
5. Bentuk tampilan dapat dengan mudah dimengerti oleh pemakai.
17 DAFTAR PUSTAKA
Bunafit Nugroho. 2004. PHP & MYSQL dengan Editor Dreamweaver MX.
Yogyakarta: Andi.
Eddy Prahasta. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung:
Informatika.
Eddy Prahasta. 2005. Membangun apllikasi web-based GIS dengan MapServer.
Bandung: Informatika.
Fathansyah. 1999. Basis data. Bandung: Informatika.
I Wayan Nuarsa, Belajar Sendiri Menganalisis data Spasial dengan ArcView 3.3
Untuk pemula. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur
Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Melwin Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer, Yogyakarta: Andi.
M. Rudyanto Arief. 2006. Pemrograman Basis Data : Menggunakan Transact-SQL
dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi.
Wikipedia. Konsep dasar geografis.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep_dasar_geografi (tanggal akses 9 Februari 2011)
(2004). Panduan Aplikatif Desain Web dengan Macromedia Dreamweaver MX 2004.
Yogyakarta: Wahana Komputer dan Andi.
Download