Ringkasan Khotbah - 14 Feb'10 1 Petrus 2:9-10 Pdt. Andi Halim, S.Th. Banyak orang yang salah mengerti gereja dengan menganggap gereja hanya sebagai gedung, organisasi dan tradisi turun-temurun. Tetapi gereja adalah umat-Nya (orangnya). Gereja dari kata eklesia berarti orang-orang yang dipilih Tuhan, dipanggil keluar dari kumpulan orang berdosa, untuk ditebus, dibenarkan, dikuduskan oleh darah Yesus, kemudian dilengkapi dan diutus menjadi saksi Kristus di dunia. Jadi jika kita bergereja, kita harus mengerti fungsi gereja dan apa yang harus kita lakukan di gereja. Tujuan kita datang ke gereja bukan untuk cari pengkhotbah. Di satu sisi hal ini benar, karena jika pengkhotbahnya sesat, kita harus cari pengkhotbah yang benar. Tetapi jika cari pengkhotbah hanya untuk memuaskan intelek dan emosi diri sendiri, itu salah. Tujuan kita datang ke gereja juga bukan untuk mencari kekayaan, kemakmuran dan kesuksesan. Semua ini pun berorientasi pada kepentingan diri sendiri. Ini bukan gereja. Karena itu orang yang hanya mau memuaskan diri sendiri akan mudah berpindah-pindah gereja. Saya sekali lagi bukan melarang orang pindah gereja. Justru kita harus pindah gereja jika pendeta kita sesat dan mencari gereja yang memberitakan Kristus dengan benar. Orang-orang yang Tuhan pilih adalah orang-orang yang dilahirbarukan. Sebelum bertobat harus lahir baru. Banyak gereja keliru dengan mengatakan bahwa seseorang harus bertobat dahulu baru lahir baru. Pandangan ini banyak dimiliki oleh kaum Armenian. Tetapi ajaran Reformed dengan tegas mengatakan bahwa orang yang dipilih Tuhan adalah orang yang dilahirbarukan terlebih dahulu, orang yang mata rohaninya dicelikkan, dari mati rohani kini dihidupkan rohaninya. Karena itu orang yang tidak dilahirbarukan adalah orang yang buta rohani dan tidak bisa melihat kebenaran dari Allah. Mereka selalu melihat segala sesuatu dari sudut pandang duniawi dan bukan sorgawi. Gereja dimulai oleh Tuhan dan tidak akan habis oleh zaman. Gereja-Nya akan terus ada 1/3 Ringkasan Khotbah - 14 Feb'10 sampai kesudahannya dengan nilai-nilai kekalnya. Tuhan mengatakan pada Petrus, di atas batu karang ini akan kudirikan umat-Ku, alam maut tidak akan menelannya. Sampai tiba hari Pentakosta dimana Petrus berkhotbah dan 3000 orang bertobat. Tuhan yang bekerja, Tuhan yang memimpin, Tuhan yang menyertai. Gereja yang dimulai oleh Tuhan juga akan disertai-Nya. Orang-orang yang sudah dipilih-Nya, Ia panggil dan Ia lahirbarukan. Gereja terdiri dari gereja yang kelihatan dan gereja yang tidak kelihatan. Gereja yang tidak kelihatan inilah merupakan orang-orang yang dipilih dan dikuduskan oleh Tuhan. Dan hal ini tidak kelihatan oleh mata kita. Karena itu kita tidak bisa menduga-duga apakah seseorang sudah lahir baru atau belum. Hanya Tuhan yang tahu. Tetapi bagaimana dengan orang yang ragu-ragu apakah ia sudah lahir baru atau belum? Seorang teman saya menanyakan pertanyaan ini. Ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki kerinduan untuk berdoa, baca Alkitab dan karena itu ia ragu apakah ia seorang yang sudah lahir baru. Kita harus mengerti bahwa lahir baru bukan usaha manusia. Lahir baru adalah mutlak pekerjaan Allah dan tidak ada andil manusia sedikitpun. Manusia yang mati rohani tidak dapat membangkitkan dirinya sendiri. Karena itu Yesus mengatakan pada Nikodemus bahwa ia harus dilahirbarukan kembali. Ini kalimat pasif, berarti itu semata-mata pekerjaan Allah. Ini juga yang perlu kita jelaskan pada orang-orang yang ragu-ragu, bahwa lahir baru adalah pekerjaan Allah. Namun, meskipun lahir baru adalah pekerjaan Allah, kita pun harus berpikir apa yang menjadi bagian kita. Apa yang menjadi bagian Tuhan, kita serahkan pada Tuhan karena Ia pasti punya keputusan yang paling bijaksana dan sempurna. Kita tidak perlu kuatir. Tidak mungkin ada yang salah dengan keputusan Tuhan. Tetapi kita harus mengerti tindakan yang harus kita lakukan, yaitu percaya kepada Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Beragama Kristen tidak sama dengan menjadi orang Kristen. Orang yang beragama Kristen mungkin seumur hidupnya tidak pernah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat karena ia hanya beraktivitas di gereja (mengikuti persekutuan, pembesukan dan kegiatan-kegiatan lainnya). Ini bukan jaminan. Karena itu menjadi orang Kristen berarti secara pribadi memiliki hubungan dengan Tuhan, ada relasi dengan Allah yang hidup. Jadi tanda orang yang lahir baru adalah Ia mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Saat saya melayani orang yang ragu-ragu, saya berkata bahwa keragu-raguan dapat merupakan titik terang bahwa ia sudah lahir baru. Karena orang yang belum lahir baru tidak pernah menanyakan tentang keselamatannya, yang ia kuatirkan hanyalah kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan orang yang mulai meragukan apakah Ia sudah memperkenan Allah atau belum adalah tanda-tanda orang yang sudah lahir baru. Di Alkitab begitu banyak orang yang merasa diri layak tetapi ditolak oleh Tuhan. Tetapi orang yang sudah lahir baru adalah orang yang dicelikkan mata rohaninya bahwa ia orang berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan. Jadi, orang yang merasa diri tidak layak di hadapan Tuhan justru menjadi tanda-tanda kelahiran baru. Orang yang merasa diri layak, seperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat justru disebut oleh Alkitab bahwa bapa mereka adalah iblis. Banyak orang yang mengatakan mereka bernubuat demi nama-Nya, melakukan mujizat demi nama-Nya, tetapi Yesus tidak pernah mengenal mereka. Di antara 10 orang kusta yang 2/3 Ringkasan Khotbah - 14 Feb'10 disembuhkan Yesus, yang kembali dan mengucap syukur pada Yesus pun hanya satu orang. Sedangkan Yesaya mengatakan bahwa, “segala kesalehan kami seperti kain kotor di hadapan Allah” (Yes.64:6). Yesaya adalah seorang nabi, tetapi ia merasa diri najis. Kesadaran akan dosa adalah hal yang mutlak, tidak bisa ditawar. Setelah menyadari diri berdosa, jalan satu-satunya hanyalah bertekuk lutut dan datang kepada salib Kristus yang membereskan dosa. Karena itu di antara kita tidak ada satu orang pun yang dapat merasa diri lebih baik. Kita semua sama-sama orang berdosa. Kita sama-sama tidak layak. Orang yang mengganti salib Kristus dengan kemakmuran dan kesuksesan tidak memberitakan berita salib yang benar. Berita salib orientasinya adalah dosa. Bilur-bilur Tuhan Yesus tidak berhubungan dengan penyakit jasmani tetapi penyakit rohani. Karena itu, marilah kita datang kepada Yesus dan mengakui bahwa saya adalah orang berdosa dan memerlukan salib-Nya. (Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah – VP) 3/3