Tugas Akhir - 2012 IDENTIFIKASI AWAL PENYAKIT TUBERCULOSIS BERDASARKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA FOTO RONTGEN PARU MANUSIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN ELM (EXTREME LEARNING MACHINE) Danika Trientin¹, Achmad Rizal², Suryo Adhi Wibowo³ ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak Deteksi penyakit tuberculosis dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya melalui pemeriksaan citra X-ray paru. Namun, ternyata masih terdapat beberapa kesulitan dalam pendeteksian penyakit tuberculosis, terutama dalam menganalisis hasil foto X-ray paru. Analisis yang dilakukan selama ini dapat dikatakan subjektif, karena masih mengandalkan subjek yang menilai, dalam hal ini ahli medis. Dari permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya suatu sistem analisis berbasis komputasi, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan objektif. Pada tugas akhir ini dilakukan pre-processing citra, yang terdiri atas operasi morfologi, cropping, dan normalisasi. Proses selanjutnya adalah proses ekstraksi ciri menggunakan metode Transformasi Wavelet, histogram, deteksi tepi, dan Spektrum Fourier, kemudian klasifikasi menggunakan jaringan syaraf tiruan ELM (Extreme Learning Machine). Dari hasil pengujian diperoleh tingkat akurasi identifikasi adalah 100% untuk data latih dan 100% dengan waktu komputasi 15.418078 detik untuk data uji Kata Kunci : Tuberculosis, citra X-ray paru, pre-proccessing citra, Extreme Learning Machine Abstract Tuberculosis disease is determined by some steps, one of them is from lung‟s X-ray image. However, there are still some difficulties in the detection of tuberculosis disease, especially in analyzing the results of X-ray images. The analysis conducted so far can be said to be subjective, because it still relies on the subject of the judge, in this case is a medical expert. Thus, there is a need for computer vision-based system to get the better result. This final task through pre-processing which consists of morphological operations, cropping, and normalization. Next step is feature extraction using Wavelet transform, histogram, edge detection, and Spectrum Fourier, and classification using artificial neural network ELM (Extreme Learning Machine). From the test result, the accuracy rate is 100% for training data and 100% with computation time 15.418078 seconds for test data. Keywords : Tuberculosis, lung‟s X-ray image, image pre-proccessing, Extreme Learning Machine Fakultas Teknik Elektro Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paru-paru merupakan salah satu organ yang penting dalam tubuh manusia. Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) manusia. Penyakit paru merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian, karena keterlambatan deteksi penyakit tersebut. Penyakit paru dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu terhirupnya virus pembawa penyakit paru, adanya benda-benda asing yang masuk ke dalam paru, genetika, serta penyebab lainnya. Penyakit yang ditimbulkan pun bermacam-macam, diantaranya kanker paru, tuberculosis, asma, efusi pleura, tumor, dll. Tuberculosis merupakan salah satu jenis penyakit paru yang cukup berbahaya, bahkan dianggap sebagai penyakit mematikan nomor 2 setelah penyakit jantung. Selama ini, salah satu hal yang menyebabkan tuberculosis menjadi penyakit yang mematikan adalah karena keterlambatan diagnosis penyakit tersebut, sehingga tuberculosis baru terdeteksi setelah memasuki tingkat yang cukup kronis. Dalam melakukan diagnosis tuberculosis, dilakukan beberapa tes, antara lain pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam) positif pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis, pemeriksaan foto X-ray paru, analisis anamnesis (riwayat penyakit, keluhan), tes Mantoux untuk mengetahui apakah pernah terinfeksi atau belum (terutama pada anak-anak), serta pemeriksaan laju endap darah. Salah satu teknik diagnosis yang paling sering digunakan adalah melalui pemeriksaan X-ray paru. Setiap penyakit paru memiliki ciri dan pola yang berbedabeda, begitu pula dengan tuberculosis. Selama ini, diagnosis yang dilakukan masih sangat tergantung pada subjek yang melakukan diagnosis, sehingga terkesan subjektif. Sebelumnya telah dilakukan penelitian tentang deteksi beberapa penyakit paru, salah satunya adalah tuberculosis oleh Elly Matul Imah[6]. Namun, akurasi yang diperoleh masih belum memuaskan, yaitu sekitar 63%. Penelitian tersebut menggunakan algoritma jaringan syaraf tiruan Learning Vector Quantization (LVQ). Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 Pada tugas akhir ini dilakukan diagnosis awal penyakit tuberculosis yang dilihat melalui citra X-ray paru dengan berbasis pengolahan citra digital dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan Extreme Learning Machine (ELM). Citra X-ray yang diperoleh terlebih dahulu melalui proses pre processing, yaitu menghilangkan noise citra, dan membagi daerah citra menjadi beberapa bagian. Setelah itu dilakukan proses ekstrasi ciri agar pola yang ada pada citra X-ray dapat terlihat dengan jelas. Selanjutnya dilakukan klasifikasi dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sesuai dengan input dari citra rontgen yang telah mengalami proses ekstraksi ciri. Dari hasil klasifikasi itulah dapat diambil kesimpulan apakah citra X-ray tersebut mendukung penyakit tuberculosis atau tidak 1.2 Tujuan Tujuan tugas akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Merancang sistem identifikasi awal penyakit tuberculosis berbasis komputasi. 2. Mengindentifikasi awal penyakit tuberculosis melalui citra X-ray paru manusia. 3. Menganalisis performansi sistem berdasarkan tingkat akurasi dan waktu komputasi yang diperoleh. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, maka ada beberapa perumusan masalah yang dapat dirumuskan, yaitu: 1. Bagaimana melakukan pre-processing citra X-ray paru dengan menggunakan MATLAB. 2. Bagaimana melakukan ekstraksi ciri pada citra X-ray paru dengan beberapa metode untuk mengetahui pola penyakit tuberculosis yang terdapat pada citra Xray paru. 3. Bagaimana melakukan identifikasi sesuai dengan pola yang sudah ada untuk menentukan apakah pada citra X-ray paru tersebut terdapat pola khusus penyakit tuberculosis. Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 1.4 Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini, terdapat batasan masalah dari permasalahan yang ada, yaitu: 1. Data citra yang dipakai merupakan hasil digitasi foto X-ray paru dengan format *jpeg, format warna grayscale dan ukuran 512 x 512 setelah di-resize. 2. Output yang dihasilkan hanya berupa identifikasi awal mengenai ada atau tidaknya penyakit tuberculosis, tidak sampai pada tingkat keparahan penyakit tuberculosis yang diderita. 3. Penelitian dilakukan secara non-realtime. 4. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah Matlab R2009A. 5. Parameter jaringan syaraf tiruan yang digunakan adalah menggunakan epoh = 100. 6. Ciri yang dilihat pada citra X-ray paru berupa infiltrat halus yang berada di bagian atas paru-paru. 7. Citra X-ray paru diambil dari file RS Imanuel Bandung. 1.5 Metodologi Penelitian Metode yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah sebagai berrikut. 1. Pengambilan Data Data yang diambil berupa data citra X-ray paru asli, baik data X-ray paru yang sehat maupun yang terdiagnosis penyakit tuberculosis. 2. Perancangan Sistem Melakukan perancangan sistem yang meliputi: proses perbaikan citra X-ray paru melalui tahap pre-proccessing citra, menentukan ciri citra dengan metode ekstraksi ciri, dan melakukan proses klasifikasi dengan sistem pembelajaran jaringan syaraf tiruan Extreme Learning Machine. 3. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh berupa X-ray paru yang sudah didigitasi. Data yang telah diperoleh (X-ray paru yang telah didigitasi) diolah dan dianalisis agar diperoieh data yang dapat digunakan dalam algoritma ELM (Extreme Learning Machine) dengan menggunakan software MATLAB. Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini terdiri dari beberapa topik bahasan yang disusun sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Dasar Teori Pada bab ini dijelaskan mengenai paru-paru, penyakit tuberculosis, citra digital, konsep pengolahan citra, ekstraksi ciri citra, dan jaringan syaraf tiruan ELM (Extreme Learning Machine). Bab III Model Sistem Pada bab ini dijelaskan mengenai proses perancangan sistem yang digunakan sebagai aplikasi identifikasi penyakit tuberculosis. Bab IV Pengujian Sistem dan Analisis Pada bab ini dijelaskan mengenai pengujian sistem dan analisis terhadap hasil penelitian, meliputi pengujian ciri dari hasil segmentasi, dan pengujian parameter pada jaringan syaraf tiruan ELM (Extreme Learning Machine). Bab V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari hasil Tugas Akhir dan saran untuk pengembangan-pengembangan lebih lanjut. Fakultas Teknik Elektro Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada sistem deteksi tuberculosis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada proses pre-proccesing, diperlukan pemilihan proses yang tepat agar data yang benar-benar diperlukan atau informasi yang seharusnya di ambil tidak hilang. Penetapan nilai threshold citra juga akan memberikan pengaruh yang cukup besar apabila ternyata threshold yang dipakai kurang sesuai. 2. Perubahan jumlah neuron pada jaringan syaraf tiruan ELM tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pengujian yang diperoleh. Hasil yang dikeluarkan baik untuk akurasi maupun untuk waktu komputansi terlihat random, atau bisa dikatakan tidak memiliki pola khusus. 3. Perubahan jumlah neuron tidak mempengaruhi waktu learning JST, karena proses learning hanya perlu membaca nilai ciri yang sebelumnya telah dideretkan menjadi matriks. 4. Performansi JST ELM terbaik diperoleh dengan menggunakan metode deteksi tepi Roberts, dengan threshold tepi sebesar 0,01, nilai epoh pada jaringan = 100, learning rate=0,05, dan MSE= 10-10 , jumlah neuron=80, yaitu dengan menghasilkan tingkat akurasi sebesar 100% dengan waktu komputansi = 15.418078 detik untuk 20 data uji atau sekitar 0,7709039 detik untuk tiap data. 5.2 Saran Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang ada dan diharapkan dapat mengembangkan apa yang telah dilakukan pada penelitian ini. Adapun saran untuk pengembangan tugas akhir selanjutnya adalah : 1. Penggunaan data latih dan data uji yang lebih banyak agar sistem dapat mengenali variasi data pada masing-masing kelas citra. 2. Menggunakan algoritma pre-processing yang lebih baik sehingga mengurangi kesalahan dalam pengambilan citra yang akan menjadi masukan ekstraksi ciri. 3. Pengembangan melalui penggunaan metode ekstraksi ciri yang lebih kompleks, sehingga nilai ciri yang diperoleh akan lebih baik.. Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 4. Perlu dikembangkan menjadi bentuk sistem yang real-time dan dapat diaplikasikan dalam suatu produk. Fakultas Teknik Elektro Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 DAFTAR PUSTAKA [1] Ahmad, Usman. (2005). Pengolahan Citra Digital & Teknik Pemrogramannya. Yogyakarta:Graha Ilmu. [2] Departemen Kesehatan Republik Indonesi. (2002). Pedoman Nasional [Online]. Tersedia: Penanggulangan Tuberculosis. Jakarta. [3] Eliyani. (2005). Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan. http://MateriKuliah.com [20 Maret 2011] [4] Gomathi, M and P. Thangaraj. (2010). A Computer Aided Diagnosis System for Detection of Lung Cancer Nodules Using Extreme Learning Machine. International Journal of Engineering Science and Technology:2. [5] Huang, Guang-Bin (dkk). (2005). Extreme Learning Machine: Theory and Applicarion. School of Electrical and Electronic Engineering. Nanyang Technological University. Singapore. [6] Imah, Elly Matul. (2010). Deteksi Jenis Penyakit Paru Berdasarkan Image Rontgen Dengan Algoritma LVQ. Mathematics Undergraduate Thesis. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya. [7] Li, Kang (dkk). (2010). Compact Extreme Learning Machine for Biological Systems. School of Electronics, Electrical Engineering and Computer Science. Queen‟s University Belfast. United Kingdom:3 [8] Li, Ming-Bin (dkk). (2005). Fully Complex Extreme Learning Machine. School of Electrical and Electronics Engineering. Nanyang Technological University. Singapore. [9] Munir, Rinaldi. (2004). Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung: Infomatika. [10] Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2006). Tuberculosis, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta:Indah Offset Citra Grafika. [11] Purnomo, Mauridhi Herry dan Arif Muntasa. (2010). Konsep Pengolahan Citra Digital dan Ekstraksi Fitur. Yogyakarta:Graha Ilmu. Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 [12] Purnomo, Mauridhi Herry (dkk). (2003). Pulse Coupled Neural Network for Identifying The Tuberculosis on Human Lung. Department of Electrical Engineering. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya:44. [13] Putra, Darma. (2010). Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Andi. [14] Rasad, Sjahriar. (2010). Radiologi Diagnostik. (edisi kedua). Jakarta:Balai Penerbit FKUI. [15] Saksono, Hanung Tyas. (2010). Pendeteksian Kanker Paru-paru dengan Menggunakan Transformasi Wavelet dan Metode Linear Discriminant Analysis. Fakultas Elektro dan Komunikasi. Institut Teknologi Telkom. Bandung:9. [16] Sutoyo, T., S.Si, MKom. (dkk). (2009). Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta:Andi. [17] Tabrani, Rab, Prof. Dr. H. (2010). Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Trans Info Media. [18] Triawati Prihatsari Purwanto. (2011). Penatalaksanaan Kanker Paru-paru. [Online]. Tersedia: http://www.harianjoglosemar.com/berita/penatalaksanaan-kanker-paru-paru- 49642.html. [25 Juli 2011]. [19] Wardana, I Made Kusuma. (2010). Klasifikasi Jenis Makanan Burung Berdasarkan Bentuk Paruh dan Kaki dengan Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit dan Jaringan Saraf Tiruan. Institut Teknologi Telkom. Bandung. [20] Wijaya, Martin CH dan Agus Prijono. (2007). Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab Image Proccessing Toolbox. Bandung:Informatika. [21] Zhang, Runxuan (dkk). (2007). Multicategory Classification Using an Extreme Learning Machine formicroarray Gene Expression Cancer Diagnostic. IEEE/Acm Transactions on Computational Biology and Bioinformatics: 4. Fakultas Teknik Elektro Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi