KEPENTINGAN NASIONAL RUSIA DALAM INTERVENSI MILITER DI SURIAH Angga Nurdin Rachmat Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Achmad Yani E-mail : [email protected] Abstract Syria conflict has been take a place in several years and has claimed large number of casualities. This conflict already involving external power into the battle, as Russia come to support Syria Government lead by Bashar Al Assad. Russia policy to involve into the conflict has increase critism especially from United State, and international society. The critism already ignored by Russia who keep continuing series of direct military operations in Syiria. Russia policy to involve direct military operations in Syria cannot be separated from the effort to achieving national interest. This paper would discuss about the Russia national interest who drive Russia to support Bashar Al-Assad regime and carry out direct military operations in Syiria. The discussion about national interest would based on Donald E Nuetcherlin concept wich consist of defence, economic, ideology and international order interest who pursue by Russia in Syria. Keywords : Russia, Bashar Al-Assad, Syria, Intervention. PENDAHULUAN kemudian terjadi khususnya pada abad ke 20 Timur Tengah dianggap sebagai sebuah tidak hanya dalam tataran militer namun juga wilayah yang memiliki nilai strategis yang terkait dengan konflik sosial, ekonomi dan sangat tinggi baik secara geopolitik maupun politik ( Haliday, 2005 : 168 ). Keberadaan ekonomi. Namun, Timur Tengah telah dari berbagai konflik tersebut berkontribusi menjadi wilayah yang sangat dinamis dengan terhadap instabilitas keamanan bagi negara- kerentanan akan potensi konflik terbuka negara di dalam kawasan. diantara negara-neagra yang ada didalamnya Wilayah Timur Tengah saat ini maupun yang melibatkan kekuatan eksternal. kembali menjadi fokus perhatian dunia, Oleh karena itu tidak berlebihan apabila seiring dengan munculnya instabilitas di kawasan Timur Tengah disebut sebagai salah kawasan tersebut terkait dengan konflik satu “hot spot” di dunia. Kondisi ini tidak internal yang terjadi di Suriah. Konflik yang dapat dilepaskan dari keberadaan rivalitas terjadi di Suriah tidak dapat dilepaskan dari negara superpower dari luar kawasan yang gelombang demokratisasi di wilayah Afrika kemudian akan berdampak kepada negara- Utara negara di dalam kawasan. Konflik yang tersebut. Gelombang demokratisasi tersebut yang kemudian melanda negara telah memunculkan kelompok oposisi yang 181 bertujuan menggulingkan Presiden Bashar diterapkan PBB kepada pemerintah Assad, Al-Assad, dimana kelompok mengedepankan oposisi Rusia memberikan suplai bersenjata persenjataan kepada pemerintah Assad dalam dalam melancarkan aksinya. Keberadaan memerangi kelompok oposisi. Bahkan dalam perlawanan bersenjata dari kelompok oposisi beberapa bulan terakhir, Rusia terlibat secara ini konflik langsung dalam konflik tersebut dengan berkepanjangan di negara tersebut. Konflik mengirimkan armada Angkatan Udara untuk berkepanjangan di Suriah telah mengundang mendukung pemerintah Assad dengan dalih kekuatan-kekuatan eksternal untuk turut serta untuk memerangi kelompok ISIS. pada perlawanan ini akhirnya memicu didalamnya. Asseburg dan Wimmen ( 2012 : Kebijakan Rusia untuk terlibat dalam 3 ) menyatakan bahwa konflik di Suriah telah konflik di Suriah ini, menjadi sebuah indikasi menjadi “Proxy War” terkait keterlibatan dari kuatnya kepentingan nasional yang ingin aktor-aktor di luar piihak yang berkonflik dicapai oleh negara ini dalam konflik terlibat didalamnya. Keterlibatan kekuatan tersebut. Oleh karena itu tulisan ini akan eksternal tidak dapat dilepaskan dari upaya mencoba untuk menginterpretasikan dan menerapkan nasional apa yang menjadi motivasi Rusia norma internasional dimana Amerika Serikat untuk melakukan intervensi militer di Suriah. ( AS ) dan negara Barat lain mendukung Pembahasan dalam tulisan ini dilakukan kelompok oposisi dan disisi lain Rusia dan untuk menganalisis kepentingan nasional China mendukung rezim Assad. Konflik yang ingin dicapai oleh Rusia terkait Suriah juga melahirkan kelompok Islamic keterlibatan negara tersebut secara langsung State of Iraq and Syiria ( ISIS ) yang menjadi dalam konflik di Suria dengan mendasarkan ancaman bagi seluruh dunia. kepada konsep kepentingan nasional yang Keberadaan dari kekuatan eksternal dalam konflik di Suriah tidak dapat untuk menjawab kepentingan dikemukakan oleh Donald E Nuechterlein. Kepentingan nasional Rusia yang akan dilepaskan dari kepentingan nasional yang dibahas ingin dicapainya. Demikian pula dengan kepentingan pertahanan, ekonomi, ideologi Rusia yang tengah menjadi sorotan karena dan tata internasional. keberpihakan negara ini kepada rezim Assad KERANGKA KONSEPTUAL KEPENTINGAN NASIONAL dalam konflik di Suriah mendapatkan banyak dalam tulisan ini meliputi : kecaman keras dari AS dan negara sekutunya Keterlibatan Rusia dalam konflik di di Timur Tengah. Bagi Rusia kebijakan ini Suriah tidak dapat dilepaskan dari kebijakan menjadi pertaruhan yang cukup besar karena luar negeri yang diambil oleh Presiden secara Vladimir terbuka melawan sanksi yang Putin. Kebijakan luar negeri 182 merupakan instrumen kebijakan yang negara lain atau pihak lain. 2) Kepentingan dimiliki oleh suatu negara untuk menjalin ekonomi hubungan dengan aktor aktor lain dalam untuk meningkatkan perekonomian negara politik dunia demi mencapai kepentingan melalui hubungan ekonomi dengan negara nasionalnya. Kepentingan nasional dapat lain. 3) Kepentingan tata internasional yaitu dijelaskan sebagai tujuan fundamental dan kepentingan faktor penentu akhir yang mengarahkan para mempertahankan sistem politik dan ekonomi pembuat keputusan dari suatu negara dalam internasional merumuskan negerinya. negaranya. 4) Kepentingan ideologi yaitu Menurut Paul Seabury dalam Bakry ( 1999 : kepentingan untuk mempertahankan atau 61-62 ) Secara normatif, konsep kepentingan melindungi ideologi negaranya dari ancaman nasional berkaitan dengan kumpulan cita- ideologi negara lain. Kepentingan nasional cita, karena didalamnya tidak hanya berisi digunakan untuk membantu menganalisis cita-cita untuk mengejar power semata tetapi dan mendeskripsikan tindakan negara yang juga secara dalam hal ini adalah tindakan Rusia untuk deskriptif, kepentingan nasional dianggap melakukan intervensi militer secara langsung sebagai tujuan yang harus dicapai suatu di Suriah. bangsa secara tetap melalui kepemimpinan METODE PENELITIAN cita-cita kebijakan lain. luar Sedangkan dengan kebutuhan bangsa atau negara atau yang berhubungan dengan hal yang dicita- Rusia dalam menjalankan kebijakan luar negeri di Suriah memiliki kepentingan nasional yang ingin dicapai. Kepentingan nasional Rusia tersebut akan dijelaskan merujuk kepada Donald E. Nuechterlein Bakry ( 1999 yang pemerintah mewujudkan menguntungkan ini atau bagi menggunakan penelitian kualitatif, dengan penelitian ini akan dikumpulkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan citakan ( Rudi, 1993 : 16 ). dalam kepentingan untuk Penelitian pemerintah. Kepentingan nasional adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehubungan yakni : 62 ) yang mengindentifikasikan kepentingan nasional ke dalam empat jenis, yaitu : 1) Kepentingan pertahanan yang menyangkut kepentingan untuk melindungi warga negaranya serta wilayah dan sistem politiknya dari ancaman ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik dan memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan ( Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2006 ). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan. Dimana pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengkaji dan mempelajari konsep-konsep serta informasi lain yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku-buku, majalah, surat kabar, artikel-artikel, laporan-laporan 183 maupun sumber internet yang berkaitan keyakinan dengan masalah yang sedang diteliti. Unit ditunggangi oleh agenda untuk menjatuhkan analisis adalah negara yang dalam hal ini rezim adalah Rusia. permasalahan yang terjadi di Suriah terkait bahwa Assad. hal Rusia tersebut meyakini juga bahwa dengan instabilitas dan politik sektarian tidak hanya akan mempengaruhi kawasan Timur PEMBAHASAN Tengah namun juga akan berdampak kepada 1. Kepentingan Pertahanan. Intervensi militer yang dilakukan oleh Rusia ke Suriah tidak dapat dilepaskan dari upaya negara kepentingan ini dalam pencapaian pertahanan. bagaimana negara ini melakukan upaya prestrike melindungi maupun serta terkait dengan mendapatkan aset pertahanan yang akan didapatkan oleh negara ini di Suriah. Kebijakan pre-emptive strike yang dijalankan dengan mengirimkan pasukan ke Suriah untuk membantu rezim Assad merupakan sebuah tindakan didasarkan kepada keyakinan bahwa hanya rezim Assad yang mampu untuk melawan ekspansi dari ISIS dan kelompok militan lain di Timur Tengah ( Spaulding et.all, 2015 ). Rusia meyakini bahwa perkembangan dari ISIS dan kelompok militant lain cepat atau lambat akan menjadi ancaman bagi Rusia, negara-negara di Asia akan mengancam masyarakat mereka ( Bagdonas, 2012 : 67 ). Suriah Kepentingan pertahanan dalam hal ini termasuk kedalam emptive wilayah Rusia dan sekitarnya, yang tentu saja Tengah yang berbatasan langsung dengan Rusia dan juga aset Rusia yang ada di luar negeri. Meskipun pada saat yang sama AS dan koalisinya tengah melakukan upaya yang sama untuk menghancurkan ISIS, namun Rusia dalam secara geografis sangat strategis sebagai gerbang Timur Tengah ke wilayah Laut Mediterania dan sebaliknya. Bagi Rusia, Suriah merupakan mitra yang sangat penting dalam memperkuat kebijakan pertahanannya terkait dengan adanya pelabuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai pangkalan suplai militer Angkatan Laut Rusia. Realitas tersebut membuat Rusia menjalin kerjasama Angkatan Laut dengan Suriah. Kerjasama tersebut adalah upaya Rusia untuk pelabuhan di kembali Tartus, menggunakan yang merupakan pelabuhan kedua terbesar di Suriah setelah Latakia. Rusia melalui serangkaian negosiasi akan mengubah Tartus menjadi pangkalan Angkatan Laut permanen. Keberadaan armada tempur Rusia di Suriah tidak dapat dilepaskan merupakan bagian dari upaya bargaining Rusia terhadap Suriah dalam isu pelabuhan Tartus dengan Presidan Assad. Rusia berupaya untuk menunjukan komitmen terhadap hubungan diantara kedua negara. Bagi Rusia pelabuhan Tartus yang ada di 184 Suriah memiliki dua arti yang sangat penting dari Rusia untuk membuka akses terhadap secara strategis maupun secara politis bagi gerbang pertahanan Rusia. Angkatan Lautnya. Karena seperti yang Keuntungan strategis dari keberadaan pangkalan militer lautan bagi diketahui bersama bahwa meski memiliki garis pantai yang cukup panjang, namun meningkatkan power projection Rusia yang sebagian besar dari garis pantai tersebut akan dengan mudah mampu untuk mencapai menghadap Laut Mediterania, Laut Merah, Samudera menyulitkan akses dan ruang gerak dari Hindia melalui terusan Suez dan ke armada Angkatan Laut Rusia. Disamping itu Samudera Atlantik melalui Selat Gibraltar ( Angkatan Laut Rusia tengah mengalami Kreutz, 2010 : 21 ). Pelabuhan Tartus akan penurunan kekuatan. menjadi salah satu basis Angkatan Laut dengan kekuatan Armada Angkatan Laut Rusia Rusia wilayah Tartus wilayah akan di di menuju Mediterania, Laut di ke Laut lautan beku sehingga Hal ini dibuktikan Hitam yang akan Mediterania sendiri memiliki empat arti bagi menggunakan Pelabuhan di Tartus tidak kebijakan luar negeri Rusia yang salah sebesar seperti yang dimiliki pada saat masih satunya adalah menjadi tantangan dalam menjadi Uni Soviet. Dimana keberadaan dari berbagai bidang baik dalam bidang ekonomi pelabuhan Tartus ini akan menjadi asset dan keamanan yang merupakan kelanjutan berharga di masa yang akan datang terkait yang harus dihadapi negara tersebut di Laut dengan Hitam ( Makarychev, 2009 : 169 ) . Rusia mengukuhkan diri sebagai salah satu negara sendiri dalam hal ini masih menyimpan superpower. kekhawatiran akan potensi ambisi Rusia untuk kembali konfrontasi dengan NATO yang kemungkinan akan 2. Kepentingan Ekonomi. menggunakan wilayah Mediterania sebagai aksesnya. Sebagai salah satu negara yang terletak di Timur Tengah, Suriah memiliki Secara politis dari kekayaan alam berupa cadangan energi pangkalan Angkatan Laut di Tartus menjadi berupa minyak bumi dan gas. Menurut data sebuah tetap yang dikeluarkan pada tahun 2010 Suriah Suriah. memproduksi 385.000 barrel/hari dimana mendukung sekitar 150.000 barrel/ hari diekspor dan Presiden Assad dalam bidang militer tidak sisanya diolah untuk konsumsi domestik ( dapat dilepaskan dari politik air hangat yang Butter, 2015 : 14 ). Melimpahnya cadangan dilakukan oleh negara ini. Politik air hangat minyak yang dimiliki oleh negara ini tentu dalam hal ini dipahami sebagai sebuah upaya saja menarik negara-negara lain yang tengah keniscayaan dipertahankan Intervensi oleh dalam keberadaan yang Rusia rangka harus di 185 mencari berlomba-lomba Gazprom yang menyatakan telah mengambil untuk masuk dan mengeksplorasi cadangan alih perusahaan asal Kroasia INA`s Oil and minyak tersebut. Rusia menjadi salah satu Gas yang beroperasi di Suriah ( Sharp and negara yang memiliki beberapa perusahan Blachard, 2012 ). yang sumber telah energi dengan Konflik yang terjadi di Suriah dalam pemerintah Suriah, termasuk perjanjian untuk kacamata ekonomi sangat menguntungkan membangun jalur minyak di wilayah Arab bagi Rusia, hal ini terkait dengan semakin dan fasilitas penyulingan minyak di wilayah tingginya kebutuhan akan senjata dari pihak Palmyra ( Khlebniko, 2011 : 3 ). Beberapa pemerintah Bashar Al Assad. Meskipun perusahaan Rusia juga telah terlibat dalam secara statistik transfer senjata ke Suriah proses eksplorasi cadangan minyak dan gas secara global tidak terlalu besar yakni hanya di Suriah. berkisar 0.81% antara tahun 2007-2011 ( Sejak menjalin krisis kontrak terjadi Suriah, Bromley dan Wezeman, 2012 : 276 ) tetapi khususnya dalam jangka panjang Suriah merupakan dalam bidang energi secara bersamaan pasar yang sangat potensial bagi persenjataan mendapatkan ancaman dan sekaligus peluang Rusia. Sebelum pecahnya konflik Suriah ( Bagdonas, 2012 : 64 ). Perusahaan- sebenarnya perusahaan yang bergerak dalam bidang persenjataan canggih kepada Rusia, namun energi memiliki kaitan langsung dengan belum pemerintah dengan upaya menghindarkan provokasi perusahaan-perusahaan Suriah. Rusia Ancaman Rusia maupun yang di pemerintah meminta mendapatkan banyak persetujuan terkait terkait kepada pihak Israel. Kondisi konflik yang dengan kemungkinan sabotase atau gangguan dihadapi oleh pemerintah Suriah, memaksa terhadap produksi minyak yang dijalankan negara serta kemungkinan kehilangan hak konsensi anggaran apabila berhasil persenjataan dalam rangka mempertahankan mengambil alih pemerintahan dari tangan rezimnya. Besarnya permintaan persenjataan Presiden Assad. Peluang yang kemudian disambut baik oleh Rusia, hal ini ditunjukan terbuka bagi perusahaan energi asal Rusia dengan penjualan persenjataan kepada Suriah adalah ketika konflik berkecamuk banyak meskipun banyak negara yang mengecam perusahaan yang kebijakan tersebut karena dianggap akan memutuskan untuk hengkang, kesempatan ini memperkeruh situasi di negara tersebut. yang bisa dimanfaatkan dengan melakukan Meskipun pengambilalihan ini diberikan masih berupa senjata ringan dan dibuktikan dengan perusahaan minyak Rusia kaliber kecil, namun hal ini dianggap hanya kelompok minyak muncul telah oposisi negara kepemilikan. lain Hal tersebut untuk dengan kemudian meningkatkan tujuan membeli persenjataan yang 186 sebagai awal dari pengiriman senjata yang nilai-nilai lebih canggih lagi dimasa yang akan datang. internasional, Keterlibatan Rusia secara langsung dalam menekankan penyelesaian dimana kepada masalah Rusia nilai lebih yang lebih dalam konflik di Suriah dengan membawa konservatif dibandingkan dengan AS dan berbagai persenjataan memiliki dua makna negara-negara pertama yakni kemampuan untuk dari menunjukan persenjataan tersebut Barat kemudian lainnya. memnunculkan Hal ini definisi, penyebab, sifat, lokasi dan skala dari isu kepada Suriah maupun kepada negara-negara secara lain. Dimana dalam hal ini Rusia membawa senantiasa memunculkan penyelesaian yang persenjataan canggih saat melakukan operasi berbeda pula ( Monaghan : 2015 : 5 ). militer di Suriah. Tidak dapat dipungkiri Demikian pula dengan konflik di Suriah bahwa hanya dalam perang yang sebenarnya yang kemudian memunculkan ISIS dan kemampuan persenjataan akan benar-benar kelompok teruji. permasalahan bersama. AS dan negara Barat Kondisi ini merupakan sebuah berbeda, dan militant masing-masing lain sebagai konsekuensi dari persaingan dalam pasar lebih persenjataan dengan negara-negara lain menggulingkan rezim Bashar Al Assad seperti Kedua, untuk menunjukan untuk menghentikan konflik, Rusia lebih kepada Suriah bahwa Rusia berkomitmen melihat bahwa penyelesaian masalah adalah untuk memberikan dukungan secara penuh dengan menghancurkan ISIS dan kelompok kepada pemerintah Bashar Al- Assad. Rusia militan lainnya. AS. mengharapkan agar rezim Assad tetap mengedepankan Nilai-nilai upaya konservatif untuk yang bertahan dan tidak akan berpaling kepada ditunjukan dengan dukungan Rusia kepada negara lain dalam pembelian persenjataan rezim Assad ini merupakan salah satu upaya dimasa yang akan datang. untuk tidak mengulangi kegagalan AS dalam membangun 3. Kepentingan Ideologi. intervensi motivasi militer Rusia di yang justru kontraproduktif. Rusia melihat bahwa bila Kepentingan ideologi yang kemudian menjadi Irak, melakukan Suriah rezim Bashar Al Assad jatuh maka kelompok militan maupun musuh bersama dalam yakni ISIS akan semakin leluasa untuk permasalahan ini bukan merujuk kepada menjalankan berbagai aksi teror. Kondisi ini ideologi pada masa perang dingin, namun jelas akan sangat membahayakan keamanan lebih merujuk kepada nilai-nilai yang ingin internasional. Keberadaan Rusia dibelakang dipertahankan dan ditunjukan kepada dunia. pemerintah Suriah merupakan sebuah pesan Ideologi yang kemudian diusung adalah kepada AS dan negara-negara Barat bahwa 187 penyelesaian permasalahan tidak harus perannya sebagai kekuatan dunia. Hal ini senantiasa mengedepankan pendekatan yang ditunjukan baik secara tidak langsung yakni liberal dimana akan menimbulkan masalah melalui mekanisme di Dewan Keamanan baru dikemudian hari. PBB melalui berbagai resolusi maupun veto yang dijatuhkan terhadap pemerintah Suriah 4. Kepentingan Tata Internasional. dan langsung dengan keterlibatan militernya Rusia saat ini tengah dalam upaya dalam memerangi ISIS maupun kelompok untuk kembali membangun pengaruh dalam pemberontak. Keterlibatan secara langsung politik global, oleh karena itu Rusia perlu militer Rusia di Suriah ditujukan untuk untuk memainkan peranan yang signifikan menunjukan diberbagai kawasan. Salah satu kawasan superpower yang merujuk kepada definisi yang memiliki signifikansi bagi upaya Rusia yang dikemukakan oleh ( Flemes dalam untuk globalnya Richard, 2014 : 42 ) dimana penyebutan adalah Timur Tengah. Dimana sejak sekian negara superpower ditujukan kepada sebuah lama wilayah ini menjadi ajang untuk negara yang menempati peringkat pertama persaingan pengaruh antara negara-negara di dalam sistem internasional dan memiliki luar kawasan terkait dengan keberadaan dari pengaruh serta power projection ke seluruh sumber daya alam yang sangat strategis dunia. yakni minyak. Konflik yang terjadi di Suriah memperluas atau mengukuhkan pengaruhnya dianggap sebagai salah satu jalan bagi Rusia di Timur Tengah. Suriah menjadi salah satu untuk masuk didalam konstelasi politik di entry point bagi Rusia mengingat negara ini Timur Tengah. Suriah telah lama menempati mulai kehilangan pengaruh di Timur Tengah posisi penting dalam kebijakan luar negeri sebagai kawasan yang sangat strategis secara Rusia di Timur Tengah. Posisi penting geopolitik, terkait dengan permasalahan yang tersebut terkait dengan masuknya Suriah dihadapi oleh Iran. Terlebih, pengaruh dari kedalam strategi Rusia di Timur Tengah rival utama Rusia yakni AS telah sangat kuat yang terkait dengan keamanan untuk wilayah mencengkram wilayah Timur Tengah ini. selatan, hubungan baik dengan islam dan Keterlibatan Rusia dalam konflik di Suriah akses terhadap wilayah Mediterania (Kreutz, menunjukan bahwa negara ini berupaya 2010 : 8 ). untuk meningkatkan kehadiran serta peranan memperkuat pengaruh Posisi Rusia yang berada di belakang rezim Bashar Al Assad tidak dapat dalam Kedua, dinamika monopoli Rusia sekutunya. untuk mengembalikan Rusia sebagai berupaya politik dan negara untuk keamanan kawasan yang selama ini hanya menjadi dilepaskan dari dua alasan utama. Pertama, berupaya kapabilitas dari AS dan negara-negara 188 negara yang akan dilakukan dengan berbagai KESIMPULAN Konflik berlarut-larut di Suriah telah resiko dan dengan pertimbangan rasional. menjadi perhatian banyak negara seiring Seperti yang telah dipaparkan diatas Rusia dengan baru berupaya untuk mengejar empat kepentingan sebagai efek dari konflik tersebut yakni nasional yang secara teoritis telah dipaparkan munculnya kelompok ISIS. Konflik Suriah oleh juga menarik dua kekuatan besar dunia yakni kepentingan AS dan Rusia untuk terlibat didalamnya. ekonomi, ideologi dan tata internasional. Sejak terjadinya konflik di Suriah Rusia Keempat memposisikan mendukung merupakan sebuah kebutuhan yang harus pemerintahan rezim Bashar Al Assad dengan dicapai oleh Rusia dengan berbagai resiko memberikan dukungan politis di DK PBB yang harus ditanggung seperti kecaman dari maupun penjualan senjata ke pemerintah negara lain, maupun potensi konfrontasi Suriah. Tindak lanjut dari dukungan ini dengan negara besar lain seperti AS. diperkuat REFERENSI munculnya permasalahan dirinya dengan keterlibatan secara Donald E dalam kepentingan Nuetcherlin bidang yakni pertahanan, nasional tersebut langsung Rusia dalam konflik di Suriah dengan mengirimkan pasukan beserta peralatan tempurnya ke Suriah dengan dalih untuk memerangi kelompok ISIS. Kebijakan ini tentunya mengundang banyak kecaman khususnya dari AS dan negara sekutunya. Namun, Rusia mengindahkan dalam hal kecaman ini tersebut tidak dan melanjutkan serangkaian operasi militer di Suriah untuk menghancurkan basis ISIS dan kelompok militan. Kebijakan Rusia dalam melakukan intervensi militer di Suriah tidak dapat dilepaskan dari motivasi untuk mengejar atau mencapai kepentingan Kebijakan intervensi merupakan sebuah Rusia bentuk nasionalnya. ke Suriah dari upaya Asseburg, Muriel dan Wimmen, Heiko, 2012, Civil War in Syiria External Actor and Interest as Driver of Conflict, SWP Comment 43. 1-7. Bagdonas, Azuola., 2012, Russia`s Interest in Syrian Conflict Power Prestige and Profit, European Journal of Economic and Politics, 2012, 5577. Bromley, M., and P. D. Wezeman. 2012. “Policies on Exports of Arms to States Affected by the Arab Spring.” In SIPRI Yearbook 2012: Armaments, Disarmament and International Security, 275-279. Oxford : Oxford University Press. Butter, David.,2015, Syria`s Economy Picking up the Pieces, Research Paper, London : Chatam House. pengejaran kepentingan nasional sebuah 189 Halliday, Fred, 2005, The Middle East in International Relations Power, Politics and Ideology, London : Cambridge University Press. Kreutz, Andrej, 2010, Syiria Russia`s Best Asset in the Middle East, IFRI, No. 44 ( November 2010 ) 1-23. Makarychev, Andrey S., 2009, Russia in the Mediterranean Region ( Re ) sources of Influence, Panorama, 2009. 169-172. Moleong, Lexy J., 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif ed. rev, Bandung : Remaja Rosda Karya. Richard, Adigbuo Ebere, 2014, Cold War Resurgence : The Case of Syrian Uprising, IOSR Journal of Humanities and Social Sciene, 19, ( 8 ) : 39-47. Sharp, J. M., and C.M. Blanchard. 2012. “Syria: Unrest and U.S. Policy.” CRS Report RL33487. Suryadi Bakry, 1999. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Jakarta Jayabaya University Press. T.May Rudy, 1993. Teori, Etika,dan Kebijakan Luar Negeri. Bandung. Angkasa. Monaghan, Andrew, A `New Cold War`? Abusing History, Misunderstanding Russia, Research Paper, London : Chatam House. 190