Pengaruh Investasi /Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan terhadap Kinerja Kcuangan Pengaruh Investasi Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan terhadap Kinerja Keuangan Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universtas Brawijaya, Malang Abstrak Diterima tanggal 1 April 2006, disetujui tanggal 30 Januari 2007 Penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis exsplanatory research dengan mengikuti paradigma positivist dan rancangan ex post facto. Teknik analisis data menerapkan persamaan multi regresi linier dengan populasi sebanyak 133 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 112 atau sebesar 84,21 % dari populasi. Dalam perusahaan manufaktur investasi dalam aktiva tak lancar sangat penting sebab aktiva tak lancar merupakan aktiva yang menghasilkan barang untuk dijual atau menghasilkan penjualan dan keuntungan, sedangkan aktiva lancar sebagai aktiva pendukung operasional. Variabel rasio investasi aktiva berpengaruh signifikan pada level 1% dengan koefisien jalur (path) sebesar 0,380 terhadap kinerja keuangan. Komposisi pendanaan menyangkut sumber modal yang berasal sumber modal intern maupun dari sumber ekstern. Variabel rasio komposisi pendanaan berpengaruh signifikan pada level 1 % dengan koefisien jalur (path) sebesar -0,264 terhadap variabel rasio kinerja keuangan. Pengelolaan aktiva secara efektif sangat penting dalam meningkatkan penjualan untuk memperoleh laba bersih setelah pajak secara maksimal. Variabel rasio pengelolaan aktiva berpengaruh signifikan pada level a = 0,01 01 dengan koefisien jalur (path) sebesar 0,141 terhadap variabel rasio kinerja keuangan. Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh signifikan pada level 1% terhadap kinerja keuangan dengan koefisien jalur (path) sebesar 0,327 terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan. Kata kunci: Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan, pengelolaan aktiva kinerja keuangan dan persamaan multi regresi linier Effect of Investment Asset, Financing dan Management of Asset to Finance Performance Abstrac Effect of investment asset, financing dan management of asset to finance performance. Research done by this is including type explanatory research by following paradigm positivist and planning ex post facto. Data analytical technique applies equation of multi linear regression with population 133 companies and number of samples 112 or 84,21 % from population. Investment manufacture intra corporate in non fluent asset of vital importance because non fluent asset is asset yielding goods to be sold or yields sale and advantage, while circulating assets as operational supporter asset. Investment ratio variable of asset influential significant at level 1 % with line coefficient (path) equal - 0,380 to finance performance. Composition of financing is concerning source of capital coming source of capital intern nor source of extern. Composition ratio variable of financing of influential significant at level 1 % with line coefficient ( path) equal - 0,264 to finance performance. Management of asset effectively of vital importance for maximum in increasing sale to obtain net profit after tax. Management ratio variable of asset influential significant at level = 0,01 01 with line coefficient (path) 0,141 to finance performance. Invesment ratio variable of asset, composition of financing and management of asset in simultan influential signifikan at level 1 % to monetary performance with line coefficient (path) 0,327 to company's finance performance. Keywords: invesment ratio variable of asset, composition of financing, management of monetary performance asset and equation of multi linear regression. 33 JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007- PENDAHULUAN menanggung risiko keuangan atau biaya modal yang kecil, sehingga dapat memperoleh return yang banyak. Berdasarkan sumbernya, dana berasal dari sumber intern (internal financing) dan sumber ekstern (external financing). Keputusan pengelolaan aktiva (assets management decision) menyangkut masalah operasionalisasi secara efisien dari berbagai komponen aktiva perusahaan dalam aktivitasnya mencapai tingkat penjualan secara maksimal. Aktivitas operasi merupakan sumber utama laba perusahaan (Wild, at al., 2005). Untuk mengukur efisiensi pengelolaan aktiva perusahaan atau penggunaan aktiva dalam operasional atau rasio efisiensi pengelolaan aktiva identik dengan ukuran rasio aktivitas (activity ratio). Rasio aklivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktivaaktivanya (Warsono, 2003). Rasio aktivitas menganalisis hubungan antara laporan laba-rugi, khususnya penjualan dengan unsur-unsur yang ada pada neraca, khususnya unsur-unsur aktiva (Martono & Harjito, 2003). Rasio manajemen aktiva mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola aktivanya, yaitu mengukur kemampuan seluruh aktivanya dalam menghasilkan penjualan (Astuti, 2004). Rasio pengelolaan aktiva merupakan perbandingan antara tingkat penjualan dengan berbagai komponen aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Kinerja keuangan merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui kinerja keuangan yang dicapai oleh suatu perusahaan perlu melakukan analisis dan interpretasi terhadap laporan keuangannya. Kinerja keuangan sebagai penilaian kondisi dan prestasi keuangan pada masa lalu dan prospek untuk masa depan berdasarkan analisis rasio keuangan. Analisis kinerja keuangan didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan, seperti tercermin dalam laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang iazim digunakan (Hilfert, 1991). Alat yang biasa digunakan dalam pemeriksaan ini adalah rasio keuangan atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan data lainnya. Kinerja operasi perusahaan Dalam perusahaan manufaktur investasi dalam aktiva tak lancar sangat penting sebab aktiva tak lancar merupakan aktiva yang menghasilkan barang untuk dijual atau menghasilkan penjualan dan keuntungan perusahaan, sedangkan aktiva lancar sebagai aktiva pendukung operasional. Investasi berbagai bentuk aktiva yang dioperasikan perusahaan meliputi real assets berupa aktiva jangka panjang atau aktiva tetap (fixed assets) dan aktiva lancar (current assets), maupun dalam bentuk financial assets berupa saham dan obligasi. Investasi dalam bentuk real assets meliputi seluruh aktiva perusahaan yang nyata, seperti tanah dan bangunan gedung, mesin dan peralatan dengan tujuan menjual produk, disebut sebagai aktiva operasi (operating assets). Wild, et al, (2005) aktivitas investasi (investing activities) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, mesin, peralatan, komponen mesin/ peralatan dan aktiva yang sejenis adalah untuk menjalankan operasi bisnis atau aktiva operasi (operating assets). Untuk mendanai seluruh investasi memerlukan sejumlah danayang berasal dari dana pemilik, dana hasil operasi perusahaan maupun dana dari berbagai jenis pinjaman. Keputusan pendanaan (financing decision) menyangkut komposisi pendanaan berupa ekuitas pemilik (owner's fund), kewajiban jangka panjang (long term loans) dan kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar (current liabilities) yang nampak pada sisi pasiva neraca perusahaan. Kepu-tusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputusan manajemen perusahaan dalam menentukan sumber-sumber dana, yang berasal dari modal internal maupun modal ekstemal. Keputusan pendanaan untuk membelanjai seluruh investasi aktiva perusahaan, menyangkut pertimbangan dan analisis kombinasi dari berbagai sumber modal yang ekonomis yaitu yang Jurusan Administrasi Bisnis, FIA Unibraw Matang Jl. Mayjen Haryono, 163 Malang 65145 Tip. (0341) 553737, 568914, 556703, 551611, Psw.205 Fax (0341) 553737 Email:[email protected], Rumah, Jl. Kertoasri, 64 Malang Tip. 553491, E-mail: [email protected] 34 Pengaruh Investasi /Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan tcrhadap Kinerja Keuangan mencerminkan hasil dari serangkaian proses opera-sional atau aktivitas dengan mengorbankan sumber daya dalam satu periode yang diukur dengan menggunakan ukuran finansial berdasarkan analisis rasio keuangan. Kinerja keuangan merupakan penilaian kondisi dan prestasi keuangan perusahaan pada masa lalu dan prospek untuk masa depan. Masalah yang diteliti yaitu: pengaruh investasi, pendanaan perusahaan, pengelolaan aktiva secara simultan terhadap kinerja keuangan perusahaan go public"I) Apakah investasi aktiva berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan? 2) Apakah komposisi pendanaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan? 3) Apakah pengelolaan aktiva perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan 4) Apakah investasi aktiva, ko^mposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva sedara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan? Tujuan penelitian untuk menjelaskan derajat signifikansi hubungan kausal investasi aktiva, pendanaan, dan pengelolaan aktiva terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini diharap-kan dapat sebagai masukan, sumbangan pikiran yang bermanfaat secara teoretis dalam mengem-bangkan ilmu administrasi bisnis pada umumnya danmanajemen keuangan khususnya untuk mening-katkan kinerja keuangan perusahaan. Sumbangan praktis, bagi para manajer keuangan dan manajemen perusahaan industri yang melakukan go public. Bagi berbagai pihak yang terkait dengan Bursa Efek dan bagi para pemegang saham maupun calon peme-gang saham, dapat sebagai salah satu dasar atau bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan keuangan. Bagi peneliti berikutnya, sebagai wacana dalam pengembangan penelitian, memperluas ruang lingkup bahasan atau melanjutkan pembahasan secara lebih terperinci dan lebih mendalam. Keputusan investasi merupakan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan berbagai bentuk investasi yang jangka waktu kembalinya modal lebih dari satu tahun (Sutrisno, 2003). Keputusan investasi adalah keputusan keuangan tentang aktiva yang harus dibeli perusahaan, aktiva tersebut berupa aktiva riel (real assets), (Atmaja, 1999). Aktiva riel dapat berupa aktiva nyata (tangible assets) seperti mesin, gedung, per-lengkapan, atau berupa aktiva tidak nyata (intangible assets) seperti hak cipta dan merk. Keputusan investasi dibagi menjadi dua: (1) jangka panjang, yakni yang melibatkan pembelian aktiva tetap, serta (2) jangka pendek, yakni yang melibatkan investasi pada aktiva lancar guna mendukung operasional perusahaan. Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan harapan memperoleh pendapatan di masa yang akan datang. Wild, et al, (2005) aktivitas investasi (investing activities) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, mesin, peralatan, kompo-nen mesin/peralatan dan aktiva yang sejems adalah untuk menjalankan operasi bisnis atau aktiva opc-rasi (operating assets). Investasi dalam aktiva jangka panjang disebut aktiva tak lancar (non-current assets). Investasi dalam aktiva jangka pendek seperti persediaan bahan disebut aktiva lancar (current assets), diharapkan terkonversi menjadi kas dalam jangka pendek. Aktiva lancar merupakan aktiva pendukung yang sangat penting dan perlu dikelola secara efisien dalam operasional seharihari aktiva tak lancar atau aktiva tetap. Aktiva tetap dan aktiva lancar, sering disebut sebagai aktiva produktif. Aktiva lancar operasional mencakup, piutang dan persediaan, sedangkan utang lancar operasional mencakup utang dagang dan utang akrual, (Hanafi, 2005). Keputusan investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan risiko investasi yang mungkin timbul (Martono & Harjito, 2003). Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan (Husnan, 2002). Keputusan pendanaan dapat diarti-kan sebagai keputusan manajemen perusahaan dalam menentukan sumber-sumber dana, yang berasal dari modal internal maupun modal ekstemal. Keputusan pendanaan untuk membelanjai seluruh investasi aktiva perusahaan, menyangkut pertimbangan dan analisis kombinasi dari berbagai sumber modal yang ekonomis yaitu yang menanggung risiko keuangan atau biaya modal yang kecil, sehingga 35 JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007dapat memperoleh return yang banyak. Berdasarkan sumbernya, dana berasal dari sumber intern (internal financing) dan sumber ekstern (external financing). Sumber modal dari dalam atau sumber intern ( intern financing) berasal dari hasil operasi perusahaan sendiri, berupa laba ditahan (retained earning) dan akumulasi penyusutan (depreciations). dan persediaan, sedangkan komponen aktiva tetap meliputi: aktiva tidak bergerak (tanah, gedung bangunan) dan aktiva bergerak (mesinmesin, per-alatan). Seluruh komponen aktiva lancar dan aktiva tetap dalam aktivitas perusahaan atau operasional merupakan sumber daya (resources) yang harus dikelola secara efisien. Manajer keuangan bersama manajer yang lain di perusahaan bertanggungjawab terhadap berbagai tingkatan operasi dari aktiva yang dimiliki perusahaan (Martono & Harjito, 2003). Pengelolaan aktiva atau manajemen aktiva secara efektif dalam operasi perusahaan sangat penting dalam meningkatkan penjualan untuk memperoleh laba bersih setelah pajak secara maksimal. Aktivitas operasi merupakan sumber utama laba perusahaan (Wild, et a!., 2005). Pengelolaan aktiva secara efisien sudah tercapai atau belum diketahui dengan melakukan analisis pengelolaan aktiva meliputi aktiva lancar, aktiva tetap maupun total aktiva. Ukuran tingkat keberhasilan pengelolaan aktiva atau rasio etlsiensi pengelolaan aktiva identik dengan ukuran rasio aktivitas (activity ratio). Rasio aktivitas menganalisis hubungan antara laporan laba-rugi, khususnya penjualan dengan unsur-unsur yang ada pada neraca, khususnya unsur-unsur aktiva (Martono & Harjito, 2003). Rasio pengelolaan aktiva merupakan perbandingan antara tingkat penjualan dengan berbagai komponen aktiva. Rasio manajemen aktiva mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola aktivanya, yaitu mengukur kemampuan seluruh aktivanya dalam menghasilkan penjualan (Astuti, 2004). Rasio pengelolaan aktiva digunakan sebagai dasar mengukur efektivitas pengelolaan aktiva, maupun untuk mengukur efektivitas penggunaan aktiva dalam operasional atau dalam memanfaatkan semua sumber daya dalam menghasilkan penjualan. Ukuran rasio efisiensi pengelolaan aktiva, juga dapat dihitung dari rasio antara penjualan yang dicapai dengan masing-masing jenis aktiva perusahaan. Dalam rasio pengelolaan aktiva sebaiknya terdapat keseimbangan antara penjualan dan berbagai unsur aktiva lancar (current assets) meliputi persediaan (Inventory), piutang (receivable), dan aktiva tetap (fixed assets). Semakin tinggi rasio pengelolaan aktiva, semakin efisien Sumber modal internal artinya modal tersebut diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan. Keuntungan menggunakan sumber modal internal yaitu perusahaan terhindar kontak dengan pihak ketiga dan terhindar dari reaksi negatif dari harga saham perusahaan di pasar modal. Struktur modal yang optimum merupakan perimbangan hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata minimal. Menggunakan sumber modal ekstern yang berasal dari utang dengan menerbitkan obligasi atau menggunakan modal sendiri atau menerbitkan saham bam, sehingga beban biaya modal yang ditanggung minimal. Biaya yang muncul berkaitan dengan pendanaan yaitu biaya bunga untuk dana yang berasal dari utang dan dividen bagi dana yang berasal dari ekuitas pemilik atau modal sendiri. Biaya penerbitan (floatation cost) yang ada pada sumber dana eksternal menyebabkan perusahaan mengutamakan sumber dana internal, sedangkan Myers menyatakan bahwa keberadaan pemegang saham lama sebagai penyebab pilihan pendanaan perusahaan lebih mengutamakan sumber dana internal. Ekuitas yang berasal dari laba ditahan atau dari menerbitkan saham baru tidak dibedakan, sedangkan pecking order theory dibedakan ekuitas yang diperoleh dari laba yang ditahan pada posisi paling atas, dan penerbitan saham berada pada urutan paling bawah. Keputusan pendanaan merupakan bagian dari keputusan keuangan yang berkaitan dengan pertimbangan dan analisis kombinasi dari berbagai sumber modal. Manajemen perusahaan mempunyai tugas mengelola semua aktiva yang dimiliki perusahaan secara efisien dalam menciptakan sarana dan prasarana penjualan. Aktiva perusahaan terdiri dari, aktiva lancar (current assets) atau aktiva operasio-nal dan aktiva tetap (fixed assets). Komponen aktiva lancar meliputi: kas, efek, piutang dagang 36 36 Pengaruh Investasi /Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan tcrhadap Kinerja Keuangan pengelolaan aktivayang dimiliki perusahaan. Rasio manajemen aktiva terdiri dari: rasio perputaran persediaan, rasio rata-rata umur piutang, rasio perputaran aktiva tetap dan rasio perputaran total aktiva (Astuti, 2004). Rasio pengelolaan aktiva menunjukkan tingkat kecepatan unsur aktiva lancar (persediaan, piutang) dapat dikonversi ke dalam kas. Tingkat perputaran persediaan, piutang, aktiva tetap dan total aktiva dalam menghasilkan penjualan sebaiknya seimbang. Aktivitas manajemen dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahan dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu rasio pengelolaan aktiva lancar dan rasio pengelolaan aktiva tetap. Kinerja perusahaan merupakan hasil yang dicapai oleh perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara optimal. Kinerja operasi perusahaan mencerminkan hasil dari serangkaian proses operasional dengan mengorbankan sumber daya. Kinerja perusahaan sebagai hasil yang dicapai berupa kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pcmasukan atau penurunan kewajiban yang menyebabkan kenaikan ekuitas dan tidak berasal dari investor. Kinerja (performance) adalah tingkat prestasi atau hasil nyata yang dicapai, yang dipergunakan untuk dicapainya suatu hasil yang positif. "Performance is the degree to which individuals and organizations achieve the organization "s goal with effectiveness and efficiency " (kinerja adalah suatu peningkatan di mana individu dan organisasi mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien). Kinerja perusahaan merupakan hasil dari aktivitas perusahaan dalam satu periode yang dapat diukur dengan menggunakan ukuran kinerja finansial maupun non finansial. Ukuran kinerja finansial dapat berupa ukuran kinerja akuntansi, ekonomi dan pasar (Abowd, 1990). Ukuran kinerja akuntansi berupa laporan keuangan meliputi neraca (balance sheet), laporan laba rugi (income statement) dan laporan arus kas (cashflow statement}. Laporan keuangan merupakan ringkasan kegiatan dan hasil dari kegiatan atau operasional perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan keuangan dianalisis guna mengevaluasi kinerja perusahaan dan memahami tuas-tuas pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan mempunyai tugas mengelola berbagai sumber daya (resources) secara tepat dan efisien untuk meningkatkan prestasi kerja bidang keuangan. Kinerja keuangan merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan yang dapat dinilai atau di kuantiflkasi dengan nilai satuan uang. Untuk mengetahui kinerja keuangan yang dicapai oleh suatu perusahaan perlu melakukan analisis dan interpretasi terhadap laporan keuangannya. Kinerja keuangan sebagai penilaian kondisi dan prestasi keuangan pada masa lalu dan prospek untuk masa depan berdasarkan analisis rasio keuangan. Dalam mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, analis keuangan hams melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Analisis kinerja keuangan didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan, seperti tercermin dalam laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang lazim digunakan (Hilfert, 1991). Alat yang biasa digunakan dalam pemeriksaan ini adalah rasio keuangan atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan data lainnya. Analisa keuangan sebagai suatu evaluasi kinerja keuangan pada masa lain dan prospek untuk masa depan, Kinerja keuangan merupakan penilaian kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio keuangan. Analisis kinerja keuangan merupakan suatu analisis terhadap laporan keuangan sebagai hasil akhirdari proses pencatatan semua transaksi keuangan yang dilakukan suatu perusahaan, sumber informasi keuangan dan juga merupakan sarana komunikasi antara pihak intern dengan pihak luar perusahaan. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi kreditordan investor serta memberikan perkiraan sumber dana yang dapat diperoleh. Menurut Hampton (1989), "Financial analysis is the process of determining the significant operating and financial characteristic of a firm from accounting data and financial statement^ (analisis keuangan 37 JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007analisis statistika. Empat hipotesis yang perlu dibuktikan secara empiris sebagai berikut: H. j : Variabel rasio investasi aktiva berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. H.2 : Variabel rasio komposisi pendanaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. H.3 : Variabel rasio pengelolaan aktiva berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. H.4 : Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. merupakan proses untuk menentukan operas! yang signifikan serta karakteritik finansial suatu perusahaan dari data akuntansi dan laporan keuangan). Mengacu pada teori manajemen keuangan yang merupakan salah satu fungsi operasional perusahaan dalam menopang pelaksanaan berbagai fungsi yang lain agar dapat terlaksana secara lebih baik. Manajemen perusahaan mempunyai tugas mengelola sumber daya secara efisien untuk mencapai profitabilitas yangtinggi, meningkatkan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Konsep yang dikembangkan mengacu pada pendapat VanHorne & Wachowicz (1997), yang mendennisikan manajemen keuangan sebagai segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Pendapat Van Home diperjelas lagi oleh Martono & Harjito (2003) menyatakan ada tiga fungsi utamadalam manajemen keuangan yaitu: 1) keputusan investasi (investment decision), 2) keputusan pendanaan (financing decision) dan 3) keputusan pengelolaan aset (assets management decision), serta kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak terpisah dari keputusan pendanaan. Kerangka konseptual berfungsi untuk menjelaskan secara ringkas tentang: konsep atau teori yang melandasi penelitian, operasional berbagai variabel, indikator variabel atau konstruk, pengukuran variabel dan pola hubungan kausal yang dibentuk. Kerangka konsep merupakan penjelasan alur pikir dari perspektif manajemen keuangan tentang beberapa keputusan keuangan dan kinerja keuangan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan signifikansi pengaruh dari tiga variabel rasio yang membentuk hubungan kausal terhadap kinerja keuangan perusahaan. Setiap jalur hubufigan kausal diajukan satu hipotesis yang disusun berdasarkan kajian teori manajemen keuangan dan mengacu pada beberapa hasil penelitian, sehingga ada empat hipotesis yang perlu dibuktikan secara empiris. Dalam menganali-sis pengaruh secara linear memberikan metode langsung berkaitan dengan hubungan secara simultan yang sekaligus memberikan efisiensi Dalam membuktikan atau menguji hipotesis, rancangan penelitian yang diterapkan yaitu para-digma positivist atau mengikuti model asumsi filo-sofis mainstream dalam mencari solusi berbagai permasalahan yang diteliti. MODEL PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis explanatory research yaitu menjelaskan hubungan kausal an tar variabel. Rancangan penelitian ini, mengikuti model dasar dari asumsi filosofis mainstream atau paradigmapositivist. Melalui pende-katan kuantitatif untuk memperoleh jawaban pertanyaan penelitian dengan melakukan uji hipotesis. Model pendekatan mainstream mensyaratkan ukuran indikator variabel eksogen maupun endogen secara kuantitatif numerik atau angka. Dalam, rancangan penelitian yang tepat adalah rancangan ex post facto. Teknik analisis data dengan statistik inferensial yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan kausal secara simultan dengan menerapkan persamaan multi regresi linear atau persamaan regresi linier berganda. Objek penelitian yang menjadi perhatian utama peneliti yaitu laporan keuangan perusahaan yang go public dan berbagai dokumen yang diperoleh dari BEJ sebagai unit analisis. Laporan keuangan perusahaan yang gopublic dipilih sebagai obyek penelitian dengan alasan dapat memperoleh data atau dapat mengakses data secara lengkap. 38 Pengaruh Investasi /Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan tcrhadap Kinerja Keuangan Laporan keuangan memuat data yang bersifat numerik/angka digunakan sebagai dasar mendeskripsikan seluruh indikator variabel yang diobservasi. Deskripsi variabel konstruk semua indikator secara kuantitatif memungkinkan untuk menerapkan teknis statistik inferensial, dan berdasarkan nilai koefisien hasil analisis multi variate untuk menguji hipotesis. Lokasi penelitian atau tempat memperoleh data dan berbagai informasi pendukung, meliputi beberapa tempat yaitu: PT Bursa Efek Jakarta, Pojok Bursa Efek Jakarta di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang, dan melalui sarana internet untuk mengakses data berbagai jenis informasi tentang objek penelitian ini. Populasi penelitian ini, sebanyak 133 perusa-haan industri manufaktur yang tersebar dalam 20 kelompok industri dan yang melakukan go public dan terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta atau dalam ICMDtahun 2005. Jumlah sampel yang dipilih lebih sebanyak 112 perusahaan dari populasi sebanyak 133 atau sebesar 84,21% dari populasi. Jumlah sampel penelitian jika ditinjau dari objek yangditeliti atau unit analisis. Jumlah sampel sebesar 84,21% dianggap sudah dapat mewakili populasi atau bersifat representatif. Penelitian menggunakan sampel bertujuan untuk membuat generalisasi terhadap populasi atau mengetahui sifat-sifat populasinya yang didasarkan pada informasi yang diperoleh dari sampel. Menurut Algifari, (2003) " Random sampling disebut juga dengan probability sampling, karena dalam metode ini memberi kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel". Teknik proportionate stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional (Riduwan, 2003). Teknik pengambilan sampel tersebut, merupakan bagian dari probability sampling yaitu "teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel". Sumber data penelitian berasal dari sumber data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, tetapi melalui media perantara (pihak lain) dan umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan. Data penelitian ini, merupakan data eksternal yang dikumpulkan melalui sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Bursa Efek Jakarta (BEJ). dengan memanfaatkan sarana internet, dan sumber lain yang terkait, sehingga merupakan data sekunder. Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan (annual report} masing-masing perusahaan.Sumber data penelitian meliputi: Indonesian Capital Market Direct orv flCMD) dan Indonesian Securities Market Database (ISMD), Marian Bisnis Indonesia, laporan Bank Indonesia yang diperoleh dari Bursa Efek Jakarta, merupakan sumber data eksternal yaitu berasal dari luar perusahaan yang diteliti. Unit analisis penelitian berupa laporan keuangan dan dokumen lain, sehingga merupakan suatu data pooling yang merupakan kombinasi atau gabungan antara data runtun waktu (time serie) dan silang tempat (cross sections). Data pooling adalah kombinasi antara data runtun waktu dan silang tempat. Inferensi statistik adalah prosedur pengambilan keputusan atau penarikan kesimpulan secara induktif yaitu menggunakan informasi yang diperoleh dari sampel untuk menyimpulkan karakteristik populasinya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian pengaruh in vestas i aktiva terhadap kinerja keuangan Pengaruh variabel rasio investasi aktiva terhadap tingkat kinerja keuangan, diperoleh hasil yaitu nilai koefisien probabilitas (p) sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,010 ( < 0.010), atau dengan cara lain yaitu membandingkan nilai Critical Ratio (-t hituivi) < (-t tabel) yaitu (-5,466 < -2,16) artinya signifikan pada level a = 0,01 atau signifikan pada level 1%. Nilai koefisien jalur (path) atau nilai bobot pengaruhnya sebesar 0,380 artinya mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif sebesar 0,380. Nilai koefisien sebesar-0,380 menunjukkan jika variabel rasio investasi aktiva meningkat 100%, maka akan menurunkan atau berpengaruh negatif secara signifikan 38,00% tingkat kinerja keuangan 39 JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007perusahaan yang menjadi sampel dan dapat digene-ralisasikan pada perusahaan manufaktur yang menjadi populasi. Hasil analisis data sesuai dengan hipotesis yang memprediksi bahwa variabel rasio investasi aktiva mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, sehingga data empiris mendukung hipotesis yang diajukan (H^) yaitu : H.}Variabel rasio investasi aktiva berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Variabel rasio investasi aktiva berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di dukung data empiris, maka hipotesis yang diajukan yaitu H.} diterima. Hasil pengujian pengaruh komposisi pendanaan terhadap kinerja keuangan Pengaruh variabel rasio komposisi pendanaan terhadap tingkat kinerja keuangan, diperoleh hasil yaitu nilai koefisien probabilitas (p) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,010 (< 0.010) atau dengan cara lain yaitu membandingkan nilai Critical Ratio (t^^ < (-ttabel) yaitu (-8,144 < -2,16) artinya signifikan pada level a = 0,01 atau signifikan pada level 1%. Nilai koefisien jalur (path) atau nilai bobot pengaruhnya sebesar —0,264 artinya mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif sebesar 0,264. Nilai koefisien sebesar0,264 menunjukkanjika variabel rasio komposisi pendanaan meningkat sebesar 100%, maka akan menurunkan atau berpengaruh negatif secara signifikan sebesar 26,40% terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan yang menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan pada perusahaan yang menjadi populasi. Hasil analisis data sesuai dengan hipotesis yang memprediksi variabel rasio komposisi pendanaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, sehingga data empiris mendukung hipotesis yang diajukan (H.2) yaitu: H.2 : Variabel rasio komposisi pertdanaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Variabel rasio komposisi pendanaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan di dukung data empiris, maka hipotesis yang diajukan yaitu H.2 diterima. Hasil pengujian pengaruh pengelolaan aktiva terhadap kinerja keuangan Pengaruh variabel rasio pengelolaan aktiva terhadap tingkat kinerja keuangan, diperoleh hasil yaitu nilai koefisien probabilitas (p) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,010 40 (< 0.010), atau dengan cara lain yaitu membandingkan nilai Critical Ratio thitung > ttabel (4.610 > 2,16) artinya signifikan pada level a = 0,01 atau signifikan pada level 1%. Nilai koefisien jalur (path) atau nilai bobot pengaruhnya sebesar 0,141 artinya mempunyai pengaruh signifikan dengan arah positif sebesar 0,141. Nilai koefisien sebesar 0,141 menunjukkan jika pengelolaan aktiva meningkat sebesar 100%, maka akan meningkatkan atau berpengaruh positif secara signifikan sebesar 14,10% terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan yang menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan pada perusahaan yang menjadi populasi. Hasil analisis data sesuai dengan hipotesis yang memprediksi bahwa variabei rasio pengelolaan aktiva mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (financial performance), sehingga data empiris mendukung hipotesis yang diajukan (H.3) yaitu: H,3 :Variabel rasio pengelolaan aktiva berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Variabel rasio pengelolaan aktiva berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di dukung data empiris, maka hipotesis yang diajukan yaitu H.3 diterima. Hasil pengujian pengaruh keputusan investasi aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva terhadap kinerja keuangan Hasil analisis pengaruh variabel rasio keputusan investasi aktiva, variabel rasio komposisi pendanaan dan variabei rasio pengelolaan aktiva secara simultan terhadap variabel rasio kinerja keuangan diperoleh nilai koefisien probabilitas (p) 0,000 lebih kecil dari 0,010 (< 0.010), artinya signifikan pada level a = 0,01 atau signifikan pada level 1%. Nilai koefisien jalur (path) atau nilai bobot pengaruhnya sebesar 0,327 artinya mempunyai pengaruh signifikan dengan arah positif sebesar 0,327. Nilai koefisien sebesar 0,327 menunjukkanjika variabel rasio keputusan investasi aktiva komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva meningkat secara simultan masing-masing sebesar 100%, maka akan meningkatkan atau berpengaruh positif secara signifikan sebesar 0,327 atau sebesar 32,70% terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan yang menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan pada perusahaan yang menjadi populasi. Pengaruh Investasi Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan terhadap Kinerja Keuangan Hasil analisis data sesuai dengan hipotesis yang memprediksi bahwa variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (finansial performance), sehingga data empiris mendukung hipotesis yang diajukan (H4) yaitu: H.4 : Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di dukung data empiris, maka hipotesis yang diajukan H.4 diterima. KESIMPULAN DAN SARAN / Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Investasi merupakan penanaman modal perusahaan pada aktiva riel atau aktiva operasional perusahaan yang bersifat fisik. Dalam perusahaan manufaktur investasi dalam aktiva tak lancar sangat penting sebab aktiva tak lancar merupakan aktiva yang menghasilkan barang untuk dijual atau menghasi-Ikan penjualan dan keuntungan perusahaan, sedangkan aktiva lancar sebagai aktiva pendukung operasional. Variabel rasio investasi aktiva berpengaruh signifikan pada level a = 0,01 terhadap kinerja keuangan.Hasil ini menunjukkan bahwa investasi aktiva yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Nilai koefisienjalur (path)$3W artinya mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif sebesar 0,380. Setiap keputusan investasi ke dalam berbagai bentuk aktiva mempunyai tujuan untuk memperoleh return atau hasil pengembalian modal yang diharapkan atau disebut juga sebagai expected'return.2) Komposisi pendanaan menyangkut penetapan sumber modal yang diperlukan untuk membelanjai investasi. Sumber modal yang digunakan dapat berasal sumber modal intern maupun dari sumber ekstern berupa utang jangka pendek, hutang jangka panjang maupun menerbitkan saham yang membentuk modal sendiri.Dalam pendanaan perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur keuangan dan struktur modal yang optimum sangat diperlukan. Variabel rasio komposisi pendanaan berpengaruh signifikan pada level a -0,01 terhadap kinerja keuangan. Hasil nilai koefisien jalur (path) sebesar -0,264 artinya mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif sebesar 0,264. terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan yang menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan pada perusahaan yang menjadi populasi. 3).Pengelolaan aktiva secara efektif dalam operasi perusahaan sangat penting dalam meningkatkan penjualan untuk memperoleh laba bersih setelah pajak secara maksimal. Pengelolaan aktiva secara efisien sudah tercapai atau belum dapat diketahui dengan melakukan analisis pengelolaan aktiva meliputi aktiva lancar, aktiva tetap maupun total aktiva. Variabel rasio pengelolaan aktiva berpengaruh signifikan pada level a = 0,01 terhadap kinerja keuangan. Hasil nilai koefisien jalur (path) sebesar 0,141 artinya mempunyai pengaruh signifikan dengan arah posit if sebesar 0,141. terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan yang menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan pada perusahaan yang menjadi populasi. Seluruh komponen aktiva tetap dan aktiva lancar merupakan sumber day a (resources) yang harus dikelola secara efisien. Ukuran rasio efisiensi pengelolaan aktiva, juga dapat dihitung dari rasio antara penjualan yang dicapai dengan masing-masing jenis aktiva perusahaan dalam menghasilkan penjualan. 4) Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh signifikan pada level a = 0,01 terhadap kinerja keuangan. Nilai koefisien jalur (path) sebesar 0,327 menunjukkan jika variabel rasio keputusan investasi aktiva komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva meningkat secara simultan masing-masing sebesar 100%, maka akan meningkatkan atau berpengaruh positif secara signifikan sebesar 32,70% terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan yang menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan pada perusahaan yang menjadi populasi. Saran. Beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Dalam perusahaan manufaktur investasi dalam aktiva tak lancar sangat penting sebab aktiva tak lancar merupakan aktiva yang menghasilkan barang untuk dijual atau menghasilkan penjualan dan keuntungan perusahaan, sedangkan aktiva lancar sebagai aktiva pendukung operasional. 41 JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007Investasi aktiva mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Investasi aktiva tak lancar maupun aktiva lancar sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan signifikan, maka disarankan kepada manajemen perusahaan agar memperhatikan investasraktiva. Setiap keputusan investasi kedalam berbagai bentuk aktiva mempunyai tujuan memperoleh return atau hasil pengembalian modal yang diharapkan. Kombinasi antara investasi aktiva tak lancar dengan aktiva lancar harus sesuai kebutuhan agar dapat mendukung operasional sehari-hari. 2) Disarankan kepada manajemen perusahaan dalam menentukan komposisi pendanaan perlu sekali mempertimbangkan penetapan sumber modal yang diperlukan untuk membelanjai investasi. Sumber modal yang digunakan dapat berasal sumber modal intern maupun dari sumber ekstern berupa utang jangka pendek, hutang jangka panjang maupun menerbitkan saham yang membentuk modal sendiri. Manajemen perlu mempertimbangkan secara rasional dalam menetapkan sumber modal ekstern yang berasal dari utang dengan menerbitkan obligasi atau menggunakan modal sendiri atau menerbitkan saham baru, sehingga beban biaya modal yang ditanggung minimal. Sumber modal eksternal dapat berupa utang jangka pendek dan hutang jangka panjang (long term debt) yang berupa penerbitan obligasi (issuing bonds) maupun dari penerbitan saham baru (issuing new stock) yang membentuk modal sendiri.3) Disarankan manajemen dalam mengelola seluruh aktiva secara proporsional dan seimbang antara semua jenis aktiva sesuai kebutuhan atau tidak hanya menitik beratkan pada salah satu jenis aktiva saja untuk meningkatkan efisiensi aktivitas perusahaan. Ukuran pengelolaan aktiva atau rasio efisiensi pengelolaan aktiva identik dengan ukuran rasio aktivitas (activity ratio). Rasio aktivitas merupakan rasio keuangan yang mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola berbagai aktivanya. Rasio aktivitas menganalisis hubungan antara laporan labarugi, khususnya penjualan dengan unsur-unsur yang ada pada neraca, khususnya unsur-unsur aktiva, sehingga manajemen aktiva dapat untuk mengukur efektivitas pengelolaan aktiva atau mengukur kemampuan seluruh aktiva dalam menghasilkan sejumlah nilai penjualan. 4) Disarankan pada penelitian yang akan datang, perlu sekali menguji kembali konsistensi temuan penelitian ini dengan cara mengembangkan jumlah variabel, perluasan sampel dan perluasan atau menambah jumlah objek penelitian. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih disampaikan kepada: rekan-rekan BPP, Pimpinan Fakultas dan Jurusan Admi-nistrasi Bisnis. Pimpinan beserta para staf Lembaga Penelitian, khususnya pengelola Jurnal yang telah menerbitkan jurnal ini. DAFTAR PUSTAKA Abowd, J.M. 1990. Does Performance-Based Affect Corporate Performance? The Journal of Industrial and Labor Relations Review, Vol. 43, Special Issue, 52-73. Algifari. 2Q03. StatistikaInduktif. Edisi II. Yogyakarta: UPPAMPYKPN. Jaka Astuti, D. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Pertama. Jakarta: Ghalia. 42 Atmaja, L.S. 1994. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Brigham, E.F., and Louis, C.G., Philips, R.D. 1999 " In termediate Financial Management". Sixth Edition, The Dryden Press, Harcourt Brace Colleege Publisher, New York. Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Hamton, J.J. 1989. Financial Decision Making: Concepts, Problems, and Cases9. Englewood Clifts. Prentice Hall International Inc. Hanafi, M.M. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM. Hartono, J. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investas. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE, Universitas Gadjah Mada. Herwidayatmo, Implementasi Good Corporate Gove rnance untuk perusahaan Publik Indonesia, Usahawan, No. 10, Th.XXIX, Oktober 2000 Hilfert, E.A. 1991. Techniques of Financial Analysis, Seventh Edition, Home wood Illinois, Richard D. Irwin Inc. Husnan, S., dan Pudjiastuti. 2002. Dasar-dasar Manaje-men Keuangan. Yogyakarta: UPP STIE YKPN. Martono, dan Agus, H. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia. Riduwan. 2003. Dasar-dasar Stalistika. Bandung: Alfabeta. Sartono, A. 2000. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFEUGM. Sawir, A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Segel, J.J. 1991. Does It Pay Stock Investor to Forecast the Business Cycle?, Jurnal of Port of olio Management, Vol. 18 No 1. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan: (Teori, Konsep dan Aplikasi). Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonisia. Van Home, J.C., and Wachowicz Jr., J. W. 1995. Fundamental of Financial Management, Ninth Edition, New Jersey, USA: Prentice-Hall International, Inc., Englewood Cliffs Van Home, J.C, 2002, Financial Management Policy, International Edition. Twelfth edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs. Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan Jilidl. Edisi Ketiga. Malang: Bayumedia Publishing. Wild, J.J., K.R. Subramanyam, dan Halsey, R.F. 2005. Financial Statement Analysis. Edisi 8, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 43