Pengaruh Investasi Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan terhadap

advertisement
Pengaruh Investasi /Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan terhadap Kinerja Kcuangan
Pengaruh Investasi Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan
terhadap Kinerja Keuangan
Darminto
Fakultas Ilmu Administrasi Universtas Brawijaya, Malang
Abstrak
Diterima tanggal 1 April 2006, disetujui tanggal 30 Januari 2007
Penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis exsplanatory research dengan mengikuti paradigma
positivist dan rancangan ex post facto. Teknik analisis data menerapkan persamaan multi regresi
linier dengan populasi sebanyak 133 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 112 atau sebesar 84,21
% dari populasi. Dalam perusahaan manufaktur investasi dalam aktiva tak lancar sangat penting
sebab aktiva tak lancar merupakan aktiva yang menghasilkan barang untuk dijual atau menghasilkan
penjualan dan keuntungan, sedangkan aktiva lancar sebagai aktiva pendukung operasional. Variabel
rasio investasi aktiva berpengaruh signifikan pada level 1% dengan koefisien jalur (path) sebesar 0,380 terhadap kinerja keuangan. Komposisi pendanaan menyangkut sumber modal yang berasal
sumber modal intern maupun dari sumber ekstern. Variabel rasio komposisi pendanaan berpengaruh
signifikan pada level 1 % dengan koefisien jalur (path) sebesar -0,264 terhadap variabel rasio kinerja
keuangan. Pengelolaan aktiva secara efektif sangat penting dalam meningkatkan penjualan untuk
memperoleh laba bersih setelah pajak secara maksimal. Variabel rasio pengelolaan aktiva
berpengaruh signifikan pada level a = 0,01 01 dengan koefisien jalur (path) sebesar 0,141 terhadap
variabel rasio kinerja keuangan. Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan
pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh signifikan pada level 1% terhadap kinerja keuangan
dengan koefisien jalur (path) sebesar 0,327 terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan.
Kata kunci: Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan, pengelolaan aktiva kinerja
keuangan dan persamaan multi regresi linier
Effect of Investment Asset, Financing dan Management
of Asset to Finance Performance
Abstrac
Effect of investment asset, financing dan management of asset to finance performance. Research
done by this is including type explanatory research by following paradigm positivist and planning ex
post facto. Data analytical technique applies equation of multi linear regression with population 133
companies and number of samples 112 or 84,21 % from population. Investment manufacture intra
corporate in non fluent asset of vital importance because non fluent asset is asset yielding goods to
be sold or yields sale and advantage, while circulating assets as operational supporter asset.
Investment ratio variable of asset influential significant at level 1 % with line coefficient (path) equal
- 0,380 to finance performance. Composition of financing is concerning source of capital coming
source of capital intern nor source of extern. Composition ratio variable of financing of influential
significant at level 1 % with line coefficient ( path) equal - 0,264 to finance performance.
Management of asset effectively of vital importance for maximum in increasing sale to obtain net
profit after tax. Management ratio variable of asset influential significant at level = 0,01 01 with line
coefficient (path) 0,141 to finance performance. Invesment ratio variable of asset, composition of
financing and management of asset in simultan influential signifikan at level 1 % to monetary
performance
with line coefficient (path) 0,327 to company's finance performance.
Keywords: invesment ratio variable of asset, composition of financing, management of monetary
performance asset and equation of multi linear regression.
33
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007-
PENDAHULUAN
menanggung risiko keuangan atau biaya modal
yang kecil, sehingga dapat memperoleh return
yang banyak. Berdasarkan sumbernya, dana
berasal dari sumber intern (internal financing)
dan sumber ekstern (external financing).
Keputusan pengelolaan aktiva (assets
management decision) menyangkut masalah
operasionalisasi secara efisien dari berbagai
komponen aktiva perusahaan dalam aktivitasnya
mencapai tingkat penjualan secara maksimal.
Aktivitas operasi merupakan sumber utama laba
perusahaan (Wild, at al., 2005). Untuk
mengukur
efisiensi
pengelolaan
aktiva
perusahaan atau penggunaan aktiva dalam
operasional atau rasio efisiensi pengelolaan
aktiva identik dengan ukuran rasio aktivitas
(activity ratio). Rasio aklivitas adalah rasio
keuangan
yang
mengukur
bagaimana
perusahaan secara efektif mengelola aktivaaktivanya (Warsono, 2003). Rasio aktivitas
menganalisis hubungan antara laporan laba-rugi,
khususnya penjualan dengan unsur-unsur yang
ada pada neraca, khususnya unsur-unsur aktiva
(Martono & Harjito, 2003). Rasio manajemen
aktiva mengukur efektivitas perusahaan dalam
mengelola
aktivanya,
yaitu
mengukur
kemampuan
seluruh
aktivanya
dalam
menghasilkan penjualan (Astuti, 2004). Rasio
pengelolaan aktiva merupakan perbandingan
antara tingkat penjualan dengan berbagai
komponen aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Kinerja keuangan merupakan keseluruhan
hasil kerja manajemen dalam mengelola
berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Untuk mengetahui kinerja keuangan yang
dicapai oleh suatu perusahaan perlu melakukan
analisis dan interpretasi terhadap laporan
keuangannya. Kinerja keuangan sebagai
penilaian kondisi dan prestasi keuangan pada
masa lalu dan prospek untuk masa depan
berdasarkan analisis rasio keuangan. Analisis
kinerja keuangan didasarkan pada data keuangan
yang dipublikasikan, seperti tercermin dalam
laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang iazim digunakan
(Hilfert, 1991). Alat yang biasa digunakan dalam
pemeriksaan ini adalah rasio keuangan atau
indeks, yang menghubungkan dua data keuangan
dengan jalan membagi satu data dengan data
lainnya. Kinerja operasi perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur investasi
dalam aktiva tak lancar sangat penting sebab
aktiva tak lancar merupakan aktiva yang
menghasilkan barang untuk dijual atau
menghasilkan penjualan dan keuntungan
perusahaan, sedangkan aktiva lancar sebagai
aktiva pendukung operasional. Investasi
berbagai bentuk aktiva yang dioperasikan
perusahaan meliputi real assets berupa aktiva
jangka panjang atau aktiva tetap (fixed assets)
dan aktiva lancar (current assets), maupun
dalam bentuk financial assets berupa saham dan
obligasi. Investasi dalam bentuk real assets
meliputi seluruh aktiva perusahaan yang nyata,
seperti tanah dan bangunan gedung, mesin dan
peralatan dengan tujuan menjual produk, disebut
sebagai aktiva operasi (operating assets). Wild,
et al, (2005) aktivitas investasi (investing
activities) mengacu pada perolehan dan
pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual
produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan
menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam
tanah, bangunan, mesin, peralatan, komponen
mesin/ peralatan dan aktiva yang sejenis adalah
untuk menjalankan operasi bisnis atau aktiva
operasi (operating assets). Untuk mendanai
seluruh
investasi
memerlukan
sejumlah
danayang berasal dari dana pemilik, dana hasil
operasi perusahaan maupun dana dari berbagai
jenis pinjaman.
Keputusan pendanaan (financing decision)
menyangkut komposisi pendanaan berupa
ekuitas pemilik (owner's fund), kewajiban
jangka panjang (long term loans) dan kewajiban
jangka pendek atau kewajiban lancar (current
liabilities) yang nampak pada sisi pasiva neraca
perusahaan. Kepu-tusan pendanaan dapat
diartikan sebagai keputusan manajemen
perusahaan dalam menentukan sumber-sumber
dana, yang berasal dari modal internal maupun
modal ekstemal. Keputusan pendanaan untuk
membelanjai seluruh investasi aktiva perusahaan,
menyangkut
pertimbangan
dan
analisis
kombinasi dari berbagai sumber modal yang
ekonomis yaitu yang
Jurusan Administrasi Bisnis, FIA Unibraw
Matang Jl. Mayjen Haryono, 163 Malang 65145
Tip. (0341) 553737, 568914, 556703, 551611,
Psw.205 Fax (0341) 553737 Email:[email protected], Rumah, Jl. Kertoasri,
64 Malang Tip. 553491, E-mail:
[email protected]
34
Pengaruh Investasi /Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan tcrhadap Kinerja Keuangan
mencerminkan hasil dari serangkaian proses
opera-sional
atau
aktivitas
dengan
mengorbankan sumber daya dalam satu periode
yang diukur dengan menggunakan ukuran
finansial berdasarkan analisis rasio keuangan.
Kinerja keuangan merupakan penilaian kondisi
dan prestasi keuangan perusahaan pada masa
lalu dan prospek untuk masa depan.
Masalah yang diteliti yaitu: pengaruh
investasi, pendanaan perusahaan, pengelolaan
aktiva secara simultan terhadap kinerja
keuangan perusahaan go public"I) Apakah
investasi aktiva berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan? 2) Apakah
komposisi pendanaan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan? 3) Apakah
pengelolaan aktiva perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan 4)
Apakah
investasi
aktiva,
ko^mposisi
pendanaan dan pengelolaan aktiva sedara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan?
Tujuan penelitian untuk menjelaskan
derajat signifikansi hubungan kausal investasi
aktiva, pendanaan, dan pengelolaan aktiva
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil
penelitian ini diharap-kan dapat sebagai
masukan, sumbangan pikiran yang bermanfaat
secara teoretis dalam mengem-bangkan ilmu
administrasi
bisnis
pada
umumnya
danmanajemen keuangan khususnya untuk
mening-katkan kinerja keuangan perusahaan.
Sumbangan praktis, bagi para manajer
keuangan dan manajemen perusahaan industri
yang melakukan go public. Bagi berbagai pihak
yang terkait dengan Bursa Efek dan bagi para
pemegang saham maupun calon peme-gang
saham, dapat sebagai salah satu dasar atau
bahan pertimbangan di dalam mengambil
keputusan keuangan. Bagi peneliti berikutnya,
sebagai
wacana
dalam
pengembangan
penelitian, memperluas ruang lingkup bahasan
atau melanjutkan pembahasan secara lebih
terperinci dan lebih mendalam.
Keputusan
investasi
merupakan
keseluruhan
proses
perencanaan
dan
pengambilan keputusan berbagai bentuk
investasi yang jangka waktu kembalinya modal
lebih dari satu tahun (Sutrisno, 2003).
Keputusan investasi adalah keputusan keuangan
tentang aktiva yang harus dibeli perusahaan,
aktiva tersebut berupa aktiva riel (real assets),
(Atmaja, 1999). Aktiva riel dapat berupa aktiva
nyata (tangible assets) seperti mesin, gedung,
per-lengkapan, atau berupa aktiva tidak nyata
(intangible assets) seperti hak cipta dan merk.
Keputusan investasi dibagi menjadi dua: (1)
jangka panjang, yakni yang melibatkan
pembelian aktiva tetap, serta (2) jangka pendek,
yakni yang melibatkan investasi pada aktiva
lancar guna mendukung operasional perusahaan.
Investasi merupakan penanaman dana yang
dilakukan oleh perusahaan ke dalam suatu aset
dengan harapan memperoleh pendapatan di masa
yang akan datang. Wild, et al, (2005) aktivitas
investasi (investing activities) mengacu pada
perolehan dan pemeliharaan investasi dengan
tujuan menjual produk dan menyediakan jasa,
dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan
kas. Investasi dalam tanah, bangunan, mesin,
peralatan, kompo-nen mesin/peralatan dan aktiva
yang sejems adalah untuk menjalankan operasi
bisnis atau aktiva opc-rasi (operating assets).
Investasi dalam aktiva jangka panjang disebut
aktiva tak lancar (non-current assets). Investasi
dalam aktiva jangka pendek seperti persediaan
bahan disebut aktiva lancar (current assets),
diharapkan terkonversi menjadi kas dalam jangka
pendek. Aktiva lancar merupakan aktiva
pendukung yang sangat penting dan perlu
dikelola secara efisien dalam operasional seharihari aktiva tak lancar atau aktiva tetap. Aktiva
tetap dan aktiva lancar, sering disebut sebagai
aktiva produktif. Aktiva lancar operasional
mencakup, piutang dan persediaan, sedangkan
utang lancar operasional mencakup utang dagang
dan utang akrual, (Hanafi, 2005). Keputusan
investasi menyangkut dana yang digunakan
untuk investasi, jenis investasi yang akan
dilakukan, pengembalian investasi dan risiko
investasi yang mungkin timbul (Martono &
Harjito, 2003).
Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi
pendanaan yang akan dipergunakan oleh
perusahaan
(Husnan,
2002).
Keputusan
pendanaan dapat diarti-kan sebagai keputusan
manajemen perusahaan dalam menentukan
sumber-sumber dana, yang berasal dari modal
internal maupun modal ekstemal. Keputusan
pendanaan untuk membelanjai seluruh investasi
aktiva perusahaan, menyangkut pertimbangan
dan analisis kombinasi dari berbagai sumber
modal yang ekonomis yaitu yang menanggung
risiko keuangan atau biaya modal yang kecil,
sehingga
35
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007dapat memperoleh return yang banyak.
Berdasarkan sumbernya, dana berasal dari
sumber intern (internal financing) dan sumber
ekstern (external financing). Sumber modal dari
dalam atau sumber intern ( intern financing)
berasal dari hasil operasi perusahaan sendiri,
berupa laba ditahan (retained earning) dan
akumulasi penyusutan (depreciations).
dan persediaan, sedangkan komponen aktiva
tetap meliputi: aktiva tidak bergerak (tanah,
gedung bangunan) dan aktiva bergerak (mesinmesin, per-alatan). Seluruh komponen aktiva
lancar dan aktiva tetap dalam aktivitas
perusahaan atau operasional merupakan sumber
daya (resources) yang harus dikelola secara
efisien. Manajer keuangan bersama manajer
yang lain di perusahaan bertanggungjawab
terhadap berbagai tingkatan operasi dari aktiva
yang dimiliki perusahaan (Martono & Harjito,
2003). Pengelolaan aktiva atau manajemen
aktiva secara efektif dalam operasi perusahaan
sangat penting dalam meningkatkan penjualan
untuk memperoleh laba bersih setelah pajak
secara maksimal. Aktivitas operasi merupakan
sumber utama laba perusahaan (Wild, et a!.,
2005). Pengelolaan aktiva secara efisien sudah
tercapai atau belum diketahui dengan
melakukan analisis pengelolaan aktiva meliputi
aktiva lancar, aktiva tetap maupun total aktiva.
Ukuran tingkat keberhasilan pengelolaan
aktiva atau rasio etlsiensi pengelolaan aktiva
identik dengan ukuran rasio aktivitas (activity
ratio). Rasio aktivitas menganalisis hubungan
antara laporan laba-rugi, khususnya penjualan
dengan unsur-unsur yang ada pada neraca,
khususnya unsur-unsur aktiva (Martono &
Harjito, 2003). Rasio pengelolaan aktiva
merupakan perbandingan antara tingkat
penjualan dengan berbagai komponen aktiva.
Rasio manajemen aktiva mengukur efektivitas
perusahaan dalam mengelola aktivanya, yaitu
mengukur kemampuan seluruh aktivanya dalam
menghasilkan penjualan (Astuti, 2004). Rasio
pengelolaan aktiva digunakan sebagai dasar
mengukur efektivitas pengelolaan aktiva,
maupun
untuk
mengukur
efektivitas
penggunaan aktiva dalam operasional atau
dalam memanfaatkan semua sumber daya dalam
menghasilkan penjualan.
Ukuran rasio efisiensi pengelolaan aktiva,
juga dapat dihitung dari rasio antara penjualan
yang dicapai dengan masing-masing jenis aktiva
perusahaan. Dalam rasio pengelolaan aktiva
sebaiknya terdapat keseimbangan antara
penjualan dan berbagai unsur aktiva lancar
(current assets) meliputi persediaan (Inventory),
piutang (receivable), dan aktiva tetap (fixed
assets). Semakin tinggi rasio pengelolaan aktiva,
semakin efisien
Sumber modal internal artinya modal
tersebut diperoleh dari hasil kegiatan operasi
perusahaan. Keuntungan menggunakan sumber
modal internal yaitu perusahaan terhindar kontak
dengan pihak ketiga dan terhindar dari reaksi
negatif dari harga saham perusahaan di pasar
modal. Struktur modal yang optimum merupakan
perimbangan hutang jangka panjang dan modal
sendiri dengan biaya modal rata-rata minimal.
Menggunakan sumber modal ekstern yang
berasal dari utang dengan menerbitkan obligasi
atau menggunakan modal sendiri atau
menerbitkan saham bam, sehingga beban biaya
modal yang ditanggung minimal. Biaya yang
muncul berkaitan dengan pendanaan yaitu biaya
bunga untuk dana yang berasal dari utang dan
dividen bagi dana yang berasal dari ekuitas
pemilik atau modal sendiri. Biaya penerbitan
(floatation cost) yang ada pada sumber dana
eksternal menyebabkan perusahaan mengutamakan sumber dana internal, sedangkan Myers
menyatakan bahwa keberadaan pemegang saham
lama sebagai penyebab pilihan pendanaan
perusahaan lebih mengutamakan sumber dana
internal. Ekuitas yang berasal dari laba ditahan
atau dari menerbitkan saham baru tidak
dibedakan, sedangkan pecking order theory
dibedakan ekuitas yang diperoleh dari laba yang
ditahan pada posisi paling atas, dan penerbitan
saham berada pada urutan paling bawah.
Keputusan pendanaan merupakan bagian dari
keputusan keuangan yang berkaitan dengan
pertimbangan dan analisis kombinasi dari
berbagai sumber modal.
Manajemen perusahaan mempunyai tugas
mengelola semua aktiva yang dimiliki
perusahaan secara efisien dalam menciptakan
sarana dan prasarana penjualan. Aktiva
perusahaan terdiri dari, aktiva lancar (current
assets) atau aktiva operasio-nal dan aktiva tetap
(fixed assets). Komponen aktiva lancar meliputi:
kas, efek, piutang dagang
36
36
Pengaruh Investasi /Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan tcrhadap Kinerja Keuangan
pengelolaan aktivayang dimiliki perusahaan.
Rasio manajemen aktiva terdiri dari: rasio
perputaran persediaan, rasio rata-rata umur
piutang, rasio perputaran aktiva tetap dan rasio
perputaran total aktiva (Astuti, 2004). Rasio
pengelolaan aktiva menunjukkan tingkat
kecepatan unsur aktiva lancar (persediaan,
piutang) dapat dikonversi ke dalam kas. Tingkat
perputaran persediaan, piutang, aktiva tetap dan
total aktiva dalam menghasilkan penjualan
sebaiknya seimbang. Aktivitas manajemen
dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahan
dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
rasio pengelolaan aktiva lancar dan rasio
pengelolaan aktiva tetap.
Kinerja perusahaan merupakan hasil yang
dicapai oleh perusahaan dengan menggunakan
sumber daya yang dimilikinya secara optimal.
Kinerja operasi perusahaan mencerminkan hasil
dari serangkaian proses operasional dengan mengorbankan sumber daya. Kinerja perusahaan
sebagai hasil yang dicapai berupa kenaikan
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk pcmasukan atau penurunan
kewajiban yang menyebabkan kenaikan ekuitas
dan tidak berasal dari investor.
Kinerja (performance) adalah tingkat
prestasi atau hasil nyata yang dicapai, yang
dipergunakan untuk dicapainya suatu hasil yang
positif. "Performance is the degree to which
individuals and organizations achieve the
organization "s goal with effectiveness and
efficiency " (kinerja adalah suatu peningkatan di
mana individu dan organisasi mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien).
Kinerja perusahaan merupakan hasil dari
aktivitas perusahaan dalam satu periode yang
dapat diukur dengan menggunakan ukuran
kinerja finansial maupun non finansial.
Ukuran kinerja finansial dapat berupa
ukuran kinerja akuntansi, ekonomi dan pasar
(Abowd, 1990). Ukuran kinerja akuntansi
berupa laporan keuangan meliputi neraca
(balance sheet), laporan laba rugi (income
statement) dan laporan arus kas (cashflow
statement}.
Laporan keuangan merupakan ringkasan
kegiatan dan hasil dari kegiatan atau
operasional perusahaan dalam jangka waktu
tertentu. Laporan
keuangan dianalisis guna mengevaluasi kinerja
perusahaan
dan
memahami
tuas-tuas
pengendalian
manajemen.
Manajemen
perusahaan mempunyai tugas mengelola
berbagai sumber daya (resources) secara tepat
dan efisien untuk meningkatkan prestasi kerja
bidang keuangan.
Kinerja keuangan merupakan keseluruhan
hasil kerja manajemen dalam mengelola
berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan
yang dapat dinilai atau di kuantiflkasi dengan
nilai satuan uang. Untuk mengetahui kinerja
keuangan yang dicapai oleh suatu perusahaan
perlu melakukan analisis dan interpretasi
terhadap
laporan
keuangannya.
Kinerja
keuangan sebagai penilaian kondisi dan prestasi
keuangan pada masa lalu dan prospek untuk
masa depan berdasarkan analisis rasio keuangan.
Dalam mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan, analis keuangan hams
melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan
keuangan perusahaan. Analisis kinerja keuangan
didasarkan pada data keuangan yang
dipublikasikan, seperti tercermin dalam laporan
keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang lazim digunakan (Hilfert,
1991). Alat yang biasa digunakan dalam
pemeriksaan ini adalah rasio keuangan atau
indeks, yang menghubungkan dua data
keuangan dengan jalan membagi satu data
dengan data lainnya. Analisa keuangan sebagai
suatu evaluasi kinerja keuangan pada masa lain
dan prospek untuk masa depan,
Kinerja keuangan merupakan penilaian kondisi
keuangan perusahaan yang dapat dilakukan
berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio
keuangan. Analisis kinerja keuangan merupakan
suatu analisis terhadap laporan keuangan sebagai
hasil akhirdari proses pencatatan semua
transaksi keuangan yang dilakukan suatu
perusahaan, sumber informasi keuangan dan
juga merupakan sarana komunikasi antara pihak
intern dengan pihak luar perusahaan. Analisis
rasio juga memungkinkan manajer keuangan
memperkirakan reaksi kreditordan investor serta
memberikan perkiraan sumber dana yang dapat
diperoleh. Menurut Hampton (1989), "Financial
analysis is the process of determining the
significant
operating
and
financial
characteristic of a firm from accounting data
and financial statement^ (analisis keuangan
37
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007analisis statistika.
Empat hipotesis yang perlu dibuktikan
secara
empiris sebagai berikut:
H. j : Variabel rasio investasi aktiva
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan.
H.2 : Variabel rasio komposisi pendanaan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan.
H.3 : Variabel rasio pengelolaan aktiva berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan.
H.4 : Variabel rasio investasi aktiva, komposisi
pendanaan dan pengelolaan aktiva secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
merupakan proses untuk menentukan operas!
yang signifikan serta karakteritik finansial suatu
perusahaan dari data akuntansi dan laporan
keuangan).
Mengacu pada teori manajemen keuangan
yang merupakan salah satu fungsi operasional
perusahaan dalam menopang pelaksanaan
berbagai fungsi yang lain agar dapat terlaksana
secara lebih baik.
Manajemen perusahaan mempunyai tugas
mengelola sumber daya secara efisien untuk
mencapai
profitabilitas
yangtinggi,
meningkatkan kinerja keuangan dan nilai
perusahaan. Konsep yang dikembangkan
mengacu pada pendapat VanHorne &
Wachowicz (1997), yang mendennisikan
manajemen keuangan sebagai segala aktivitas
berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan
pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan
menyeluruh. Pendapat Van Home diperjelas lagi
oleh Martono & Harjito (2003) menyatakan ada
tiga fungsi utamadalam manajemen keuangan
yaitu: 1) keputusan investasi (investment
decision), 2) keputusan pendanaan (financing
decision) dan 3) keputusan pengelolaan aset
(assets management decision), serta kebijakan
dividen merupakan bagian yang tidak terpisah
dari keputusan pendanaan.
Kerangka konseptual berfungsi untuk
menjelaskan secara ringkas tentang: konsep atau
teori yang melandasi penelitian, operasional
berbagai variabel, indikator variabel atau
konstruk, pengukuran variabel dan pola
hubungan kausal yang dibentuk. Kerangka
konsep merupakan penjelasan alur pikir dari
perspektif manajemen keuangan tentang
beberapa keputusan keuangan dan kinerja
keuangan.
Penelitian ini bertujuan menjelaskan
signifikansi pengaruh dari tiga variabel rasio
yang membentuk hubungan kausal terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Setiap jalur
hubufigan kausal diajukan satu hipotesis yang
disusun berdasarkan kajian teori manajemen
keuangan dan mengacu pada beberapa hasil
penelitian, sehingga ada empat hipotesis yang
perlu dibuktikan secara empiris. Dalam
menganali-sis
pengaruh
secara
linear
memberikan metode langsung berkaitan dengan
hubungan secara simultan yang sekaligus
memberikan efisiensi
Dalam membuktikan atau menguji hipotesis,
rancangan penelitian yang diterapkan yaitu
para-digma positivist atau mengikuti model
asumsi filo-sofis mainstream dalam mencari
solusi berbagai permasalahan yang diteliti.
MODEL PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan ini termasuk
jenis explanatory research yaitu menjelaskan
hubungan kausal an tar variabel. Rancangan
penelitian ini, mengikuti model dasar dari
asumsi
filosofis
mainstream
atau
paradigmapositivist.
Melalui
pende-katan
kuantitatif untuk memperoleh jawaban pertanyaan penelitian dengan melakukan uji
hipotesis. Model pendekatan mainstream
mensyaratkan ukuran indikator variabel eksogen
maupun endogen secara kuantitatif numerik
atau angka. Dalam, rancangan penelitian yang
tepat adalah rancangan ex post facto.
Teknik analisis data dengan statistik
inferensial yang dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan kausal secara simultan
dengan menerapkan persamaan multi regresi
linear atau persamaan regresi linier berganda.
Objek penelitian yang menjadi perhatian
utama peneliti yaitu laporan keuangan
perusahaan yang go public dan berbagai
dokumen yang diperoleh dari BEJ sebagai unit
analisis. Laporan keuangan perusahaan yang gopublic dipilih sebagai obyek penelitian dengan
alasan dapat memperoleh data atau dapat
mengakses data secara lengkap.
38
Pengaruh Investasi /Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan tcrhadap Kinerja Keuangan
Laporan keuangan memuat data yang bersifat
numerik/angka digunakan sebagai dasar
mendeskripsikan seluruh indikator variabel
yang diobservasi.
Deskripsi
variabel
konstruk semua
indikator secara kuantitatif memungkinkan
untuk menerapkan teknis statistik inferensial,
dan berdasarkan nilai koefisien hasil analisis
multi variate untuk menguji hipotesis. Lokasi
penelitian atau tempat memperoleh data dan
berbagai informasi pendukung, meliputi
beberapa tempat yaitu: PT Bursa Efek Jakarta,
Pojok Bursa Efek Jakarta di Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya Malang, dan melalui
sarana internet untuk mengakses data berbagai
jenis informasi tentang objek penelitian ini.
Populasi penelitian ini, sebanyak 133
perusa-haan industri manufaktur yang tersebar
dalam 20 kelompok industri dan yang
melakukan go public dan terdaftar di PT Bursa
Efek Jakarta atau dalam ICMDtahun 2005.
Jumlah sampel yang dipilih lebih sebanyak 112
perusahaan dari populasi sebanyak 133 atau
sebesar 84,21% dari populasi.
Jumlah sampel penelitian jika ditinjau dari
objek yangditeliti atau unit analisis. Jumlah
sampel sebesar 84,21% dianggap sudah dapat
mewakili populasi atau bersifat representatif.
Penelitian menggunakan sampel bertujuan
untuk membuat generalisasi terhadap populasi
atau mengetahui sifat-sifat populasinya yang
didasarkan pada informasi yang diperoleh dari
sampel. Menurut Algifari, (2003) " Random
sampling disebut juga dengan probability
sampling, karena dalam metode ini memberi
kesempatan yang sama kepada setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel".
Teknik proportionate stratified random
sampling ialah pengambilan sampel dari
anggota populasi secara acak dan berstrata
secara proporsional (Riduwan, 2003). Teknik
pengambilan sampel tersebut, merupakan
bagian dari probability sampling yaitu "teknik
sampling untuk memberikan peluang yang sama
pada setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel".
Sumber data penelitian berasal dari sumber
data sekunder yaitu data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung, tetapi
melalui media
perantara (pihak lain) dan umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan. Data penelitian ini, merupakan
data eksternal yang dikumpulkan melalui
sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh
dari Bursa Efek Jakarta (BEJ). dengan
memanfaatkan sarana internet, dan sumber lain
yang terkait, sehingga merupakan data sekunder.
Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan
(annual
report}
masing-masing
perusahaan.Sumber data penelitian meliputi:
Indonesian Capital Market Direct orv flCMD)
dan Indonesian Securities Market Database
(ISMD), Marian Bisnis Indonesia, laporan Bank
Indonesia yang diperoleh dari Bursa Efek
Jakarta, merupakan sumber data eksternal yaitu
berasal dari luar perusahaan yang diteliti.
Unit analisis penelitian berupa laporan
keuangan dan dokumen lain, sehingga
merupakan suatu data pooling yang merupakan
kombinasi atau gabungan antara data runtun
waktu (time serie) dan silang tempat (cross
sections).
Data pooling adalah kombinasi antara data
runtun waktu dan silang tempat. Inferensi
statistik adalah prosedur pengambilan keputusan
atau penarikan kesimpulan secara induktif yaitu
menggunakan informasi yang diperoleh dari
sampel untuk menyimpulkan karakteristik
populasinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian pengaruh in vestas i aktiva
terhadap kinerja keuangan Pengaruh variabel
rasio investasi aktiva terhadap tingkat kinerja
keuangan, diperoleh hasil yaitu nilai koefisien
probabilitas (p) sebesar 0,000. Nilai tersebut
lebih kecil dari 0,010 ( < 0.010), atau dengan
cara lain yaitu membandingkan nilai Critical
Ratio (-t hituivi) < (-t tabel) yaitu (-5,466 < -2,16)
artinya signifikan pada level a = 0,01 atau
signifikan pada level 1%. Nilai koefisien jalur
(path) atau nilai bobot pengaruhnya sebesar 0,380 artinya mempunyai pengaruh signifikan
dengan arah negatif sebesar 0,380. Nilai
koefisien sebesar-0,380 menunjukkan jika
variabel rasio investasi aktiva meningkat 100%,
maka akan menurunkan atau berpengaruh
negatif secara signifikan 38,00% tingkat kinerja
keuangan
39
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007perusahaan yang menjadi sampel dan dapat
digene-ralisasikan pada perusahaan manufaktur
yang menjadi populasi.
Hasil analisis data sesuai dengan hipotesis
yang memprediksi bahwa variabel rasio
investasi aktiva mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan, sehingga data
empiris mendukung hipotesis yang diajukan (H^)
yaitu : H.}Variabel rasio investasi aktiva
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan. Variabel rasio investasi aktiva
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan di dukung data empiris, maka
hipotesis yang diajukan yaitu H.} diterima.
Hasil pengujian pengaruh komposisi
pendanaan terhadap kinerja keuangan Pengaruh
variabel rasio komposisi pendanaan terhadap
tingkat kinerja keuangan, diperoleh hasil yaitu
nilai koefisien probabilitas (p) sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,010 (< 0.010) atau dengan cara
lain yaitu membandingkan nilai Critical Ratio (t^^ < (-ttabel) yaitu (-8,144 < -2,16) artinya
signifikan pada level a = 0,01 atau signifikan
pada level 1%. Nilai koefisien jalur (path) atau
nilai bobot pengaruhnya sebesar —0,264 artinya
mempunyai pengaruh signifikan dengan arah
negatif sebesar 0,264. Nilai koefisien sebesar0,264 menunjukkanjika variabel rasio komposisi
pendanaan meningkat sebesar 100%, maka akan
menurunkan atau berpengaruh negatif secara
signifikan sebesar 26,40% terhadap variabel
rasio kinerja keuangan perusahaan yang menjadi
sampel dan dapat digeneralisasikan pada
perusahaan yang menjadi populasi.
Hasil analisis data sesuai dengan hipotesis
yang memprediksi variabel rasio komposisi
pendanaan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan, sehingga data
empiris mendukung hipotesis yang diajukan (H.2)
yaitu: H.2 : Variabel rasio komposisi pertdanaan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan. Variabel rasio komposisi pendanaan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan di dukung data empiris,
maka hipotesis yang diajukan yaitu H.2 diterima.
Hasil pengujian pengaruh pengelolaan
aktiva terhadap kinerja keuangan Pengaruh
variabel rasio pengelolaan aktiva terhadap
tingkat kinerja keuangan, diperoleh hasil yaitu
nilai koefisien probabilitas (p) sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,010
40
(< 0.010), atau dengan cara lain yaitu
membandingkan nilai Critical Ratio thitung > ttabel
(4.610 > 2,16) artinya signifikan pada level a =
0,01 atau signifikan pada level 1%. Nilai
koefisien jalur (path) atau nilai bobot
pengaruhnya sebesar 0,141 artinya mempunyai
pengaruh signifikan dengan arah positif sebesar
0,141.
Nilai
koefisien
sebesar
0,141
menunjukkan jika pengelolaan aktiva meningkat
sebesar 100%, maka akan meningkatkan atau
berpengaruh positif secara signifikan sebesar
14,10% terhadap variabel rasio kinerja
keuangan perusahaan yang menjadi sampel dan
dapat digeneralisasikan pada perusahaan yang
menjadi populasi.
Hasil analisis data sesuai dengan hipotesis
yang memprediksi bahwa variabei rasio
pengelolaan aktiva mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan (financial
performance),
sehingga
data
empiris
mendukung hipotesis yang diajukan (H.3) yaitu:
H,3 :Variabel rasio pengelolaan aktiva
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan. Variabel rasio pengelolaan aktiva
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan di dukung data empiris, maka
hipotesis yang diajukan yaitu H.3 diterima. Hasil
pengujian pengaruh keputusan investasi aktiva,
komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva
terhadap kinerja keuangan
Hasil analisis pengaruh variabel rasio
keputusan investasi aktiva, variabel rasio
komposisi pendanaan dan variabei rasio
pengelolaan aktiva secara simultan terhadap
variabel rasio kinerja keuangan diperoleh nilai
koefisien probabilitas (p) 0,000 lebih kecil dari
0,010 (< 0.010), artinya signifikan pada level a
= 0,01 atau signifikan pada level 1%. Nilai
koefisien jalur (path) atau nilai bobot
pengaruhnya sebesar 0,327 artinya mempunyai
pengaruh signifikan dengan arah positif sebesar
0,327.
Nilai
koefisien
sebesar
0,327
menunjukkanjika variabel rasio keputusan
investasi aktiva komposisi pendanaan dan
pengelolaan aktiva meningkat secara simultan
masing-masing sebesar 100%, maka akan
meningkatkan atau berpengaruh positif secara
signifikan sebesar 0,327 atau sebesar 32,70%
terhadap variabel rasio kinerja keuangan
perusahaan yang menjadi sampel dan dapat
digeneralisasikan pada perusahaan yang menjadi
populasi.
Pengaruh Investasi Aktiva, Pendanaan dan Pengelolaan terhadap Kinerja Keuangan
Hasil analisis data sesuai dengan hipotesis
yang memprediksi bahwa variabel rasio investasi
aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan
aktiva secara simultan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan (finansial
performance), sehingga data empiris mendukung
hipotesis yang diajukan (H4) yaitu: H.4 : Variabel
rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan
pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan. Variabel
rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan dan
pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan di dukung
data empiris, maka hipotesis yang diajukan H.4
diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
/
Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data,
pengujian hipotesis dan pembahasan, dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1) Investasi
merupakan penanaman modal perusahaan pada
aktiva riel atau aktiva operasional perusahaan
yang bersifat fisik. Dalam perusahaan
manufaktur investasi dalam aktiva tak lancar
sangat penting sebab aktiva tak lancar
merupakan aktiva yang menghasilkan barang
untuk dijual atau menghasi-Ikan penjualan dan
keuntungan perusahaan, sedangkan aktiva lancar
sebagai aktiva pendukung operasional. Variabel
rasio investasi aktiva berpengaruh signifikan
pada level a = 0,01 terhadap kinerja
keuangan.Hasil ini menunjukkan bahwa investasi
aktiva yang dilakukan perusahaan sangat penting
artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan
yang bersangkutan. Nilai koefisienjalur (path)$3W artinya mempunyai pengaruh signifikan
dengan arah negatif sebesar 0,380. Setiap
keputusan investasi ke dalam berbagai bentuk
aktiva mempunyai tujuan untuk memperoleh
return atau hasil pengembalian modal yang
diharapkan
atau
disebut
juga
sebagai
expected'return.2)
Komposisi
pendanaan
menyangkut penetapan sumber modal yang
diperlukan untuk membelanjai investasi. Sumber
modal yang digunakan dapat berasal sumber
modal intern maupun dari sumber ekstern berupa
utang jangka pendek, hutang jangka panjang
maupun menerbitkan saham yang membentuk
modal sendiri.Dalam pendanaan perimbangan
pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut
struktur keuangan dan struktur modal yang optimum
sangat diperlukan. Variabel rasio komposisi
pendanaan berpengaruh signifikan pada level a -0,01
terhadap kinerja keuangan. Hasil nilai koefisien jalur
(path) sebesar -0,264 artinya mempunyai pengaruh
signifikan dengan arah negatif sebesar 0,264.
terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan
yang menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan
pada
perusahaan
yang
menjadi
populasi.
3).Pengelolaan aktiva secara efektif dalam operasi
perusahaan sangat penting dalam meningkatkan
penjualan untuk memperoleh laba bersih setelah
pajak secara maksimal. Pengelolaan aktiva secara
efisien sudah tercapai atau belum dapat diketahui
dengan melakukan analisis pengelolaan aktiva
meliputi aktiva lancar, aktiva tetap maupun total
aktiva. Variabel rasio pengelolaan aktiva
berpengaruh signifikan pada level a = 0,01 terhadap
kinerja keuangan. Hasil nilai koefisien jalur (path)
sebesar 0,141 artinya mempunyai pengaruh
signifikan dengan arah posit if sebesar 0,141.
terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan
yang menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan
pada perusahaan yang menjadi populasi. Seluruh
komponen aktiva tetap dan aktiva lancar merupakan
sumber day a (resources) yang harus dikelola secara
efisien. Ukuran rasio efisiensi pengelolaan aktiva,
juga dapat dihitung dari rasio antara penjualan yang
dicapai dengan masing-masing jenis aktiva
perusahaan dalam menghasilkan penjualan. 4)
Variabel rasio investasi aktiva, komposisi pendanaan
dan pengelolaan aktiva secara simultan berpengaruh
signifikan pada level a = 0,01 terhadap kinerja
keuangan. Nilai koefisien jalur (path) sebesar 0,327
menunjukkan jika variabel rasio keputusan investasi
aktiva komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva
meningkat secara simultan masing-masing sebesar
100%, maka akan meningkatkan atau berpengaruh
positif secara signifikan sebesar 32,70% terhadap
variabel rasio kinerja keuangan perusahaan yang
menjadi sampel dan dapat digeneralisasikan pada
perusahaan yang menjadi populasi.
Saran. Beberapa saran yang dapat dikemukakan
sebagai berikut: 1) Dalam perusahaan manufaktur
investasi dalam aktiva tak lancar sangat penting
sebab aktiva tak lancar merupakan aktiva yang
menghasilkan barang untuk dijual atau menghasilkan penjualan dan keuntungan perusahaan,
sedangkan aktiva lancar sebagai aktiva pendukung
operasional.
41
JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL (Social) • VOL. 19 - NO. 1 • FEBRUARI 2007Investasi aktiva mempunyai dimensi waktu
jangka panjang, sehingga keputusan yang
diambil harus dipertimbangkan dengan baik
karena mempunyai konsekuensi berjangka
panjang pula. Investasi aktiva tak lancar
maupun aktiva lancar sangat penting artinya
bagi kelangsungan hidup perusahaan yang
bersangkutan dan pengaruhnya terhadap
kinerja keuangan signifikan, maka disarankan
kepada
manajemen
perusahaan
agar
memperhatikan
investasraktiva.
Setiap
keputusan investasi kedalam berbagai bentuk
aktiva mempunyai tujuan memperoleh return
atau hasil pengembalian modal yang
diharapkan. Kombinasi antara investasi aktiva
tak lancar dengan aktiva lancar harus sesuai
kebutuhan agar dapat mendukung operasional
sehari-hari. 2) Disarankan kepada manajemen
perusahaan dalam menentukan komposisi
pendanaan perlu sekali mempertimbangkan
penetapan sumber modal yang diperlukan
untuk membelanjai investasi. Sumber modal
yang digunakan dapat berasal sumber modal
intern maupun dari sumber ekstern berupa
utang jangka pendek, hutang jangka panjang
maupun menerbitkan saham yang membentuk
modal
sendiri.
Manajemen
perlu
mempertimbangkan secara rasional dalam
menetapkan sumber modal ekstern yang
berasal dari utang dengan menerbitkan obligasi
atau menggunakan modal sendiri atau
menerbitkan saham baru, sehingga beban biaya
modal yang ditanggung minimal. Sumber
modal eksternal dapat berupa utang jangka
pendek dan hutang jangka panjang (long term
debt) yang berupa penerbitan obligasi (issuing
bonds) maupun dari penerbitan saham baru
(issuing new stock) yang membentuk modal
sendiri.3) Disarankan manajemen dalam
mengelola seluruh aktiva secara proporsional
dan seimbang antara semua jenis aktiva sesuai
kebutuhan atau tidak hanya menitik beratkan
pada salah satu jenis aktiva saja untuk
meningkatkan efisiensi aktivitas perusahaan.
Ukuran pengelolaan aktiva atau rasio efisiensi
pengelolaan aktiva identik dengan ukuran rasio
aktivitas (activity ratio). Rasio aktivitas
merupakan rasio keuangan yang mengukur
efektivitas perusahaan dalam mengelola
berbagai
aktivanya.
Rasio
aktivitas
menganalisis hubungan antara laporan labarugi, khususnya penjualan dengan unsur-unsur
yang ada pada neraca, khususnya unsur-unsur
aktiva, sehingga manajemen aktiva dapat untuk
mengukur efektivitas pengelolaan aktiva atau
mengukur kemampuan seluruh aktiva dalam
menghasilkan sejumlah nilai penjualan. 4)
Disarankan pada penelitian yang akan datang,
perlu sekali menguji kembali konsistensi
temuan
penelitian
ini
dengan
cara
mengembangkan jumlah variabel, perluasan
sampel dan perluasan atau menambah jumlah
objek penelitian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan kepada: rekan-rekan
BPP, Pimpinan Fakultas dan Jurusan Admi-nistrasi
Bisnis. Pimpinan beserta para staf Lembaga
Penelitian, khususnya pengelola Jurnal yang telah
menerbitkan jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abowd, J.M. 1990. Does Performance-Based
Affect Corporate Performance? The
Journal of Industrial and Labor
Relations Review, Vol. 43, Special Issue,
52-73.
Algifari. 2Q03. StatistikaInduktif. Edisi II.
Yogyakarta: UPPAMPYKPN.
Jaka
Astuti, D. 2004. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Edisi Pertama. Jakarta:
Ghalia.
42
Atmaja, L.S. 1994. Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Brigham, E.F., and Louis, C.G., Philips, R.D. 1999
" In termediate Financial Management".
Sixth Edition, The Dryden Press, Harcourt
Brace Colleege Publisher, New York.
Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Hamton, J.J. 1989. Financial Decision Making:
Concepts, Problems, and Cases9.
Englewood Clifts. Prentice Hall
International Inc.
Hanafi, M.M. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.
Hartono, J. 1998. Teori Portofolio dan Analisis
Investas. Edisi Pertama. Yogyakarta:
BPFE, Universitas Gadjah Mada.
Herwidayatmo, Implementasi Good Corporate
Gove rnance untuk perusahaan Publik
Indonesia, Usahawan, No. 10, Th.XXIX,
Oktober 2000
Hilfert, E.A. 1991. Techniques of Financial
Analysis, Seventh Edition, Home wood
Illinois, Richard D. Irwin Inc.
Husnan, S., dan Pudjiastuti. 2002. Dasar-dasar
Manaje-men Keuangan. Yogyakarta:
UPP STIE YKPN.
Martono, dan Agus, H. 2003. Manajemen
Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Ekonisia.
Riduwan. 2003. Dasar-dasar Stalistika.
Bandung: Alfabeta.
Sartono, A. 2000. Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: BPFEUGM.
Sawir, A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan
dan
Perencanaan
Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Segel, J.J. 1991. Does It Pay Stock Investor to
Forecast the Business Cycle?, Jurnal of
Port of olio Management, Vol. 18 No 1.
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan: (Teori,
Konsep dan Aplikasi). Edisi Pertama.
Yogyakarta: Ekonisia.
Van Home, J.C., and Wachowicz Jr., J. W.
1995. Fundamental of Financial
Management, Ninth Edition, New
Jersey, USA: Prentice-Hall International,
Inc., Englewood Cliffs
Van Home, J.C, 2002, Financial Management
Policy, International Edition. Twelfth
edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Englewood Cliffs.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan
Perusahaan Jilidl. Edisi Ketiga. Malang:
Bayumedia Publishing.
Wild, J.J., K.R. Subramanyam, dan Halsey,
R.F. 2005. Financial Statement Analysis.
Edisi 8, Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat.
43
Download