Ringkasan BAB 10

advertisement
Ringkasan BAB 10
1. Struktur lewis untuk molekul ikatan tunggal
Langkah-langkah penulisan struktur lewis untuk molekul dengan ikatan tunggal.

Langkah 1, tempatkan atom dari golongan yang lebih kecil ditengah sebagai pusat. Karena
atom tersebut membutuhkan lebih banyak elektron untuk mencapai oktet, biasanya atom yang
memiliki keelektronegatifan yang lebih kecil.
Contoh : NF3
N golongan VA, memiliki 5 elektron valensi dan membutuhkan 3 elektron. F golongan VIIA,
memiliki 7 elektron valensi dan membutuhkan 1 elektron valensi. Karena itu N menjadi atom
pusat.

Langkah 2, jumlahkan seluruh elektron valensi dari seluruh atomnya. Pada NF3, N memiliki 5
elektron valensi dengan jumlah atom 1, F memiliki 7 elektron valensi dengan jumlah atom 3.

Langkah 3, pasangkan atom pusat dengan atom lain dengan ikatan tunggal. Setiap ikatan
tunggal butuh 2 atom, jadi bisa dihitung elektron yang tersisa.

Langkah 4, membagikan elektron remaining keseluruh atom hingga seluruh atom memiliki
elektron valensi 8. Pertama isi atom dengan keelektronegatifan kecil dahulu, setelah itu baru
kemudian isi elektron pada atom pusat hingga berjumlah 8.
2. Struktur lewis untuk molekul ikatan rangkap
Terkadang setelah kita mengikuti langkah-langkah dari nomor satu hingga nomor empat,
tetapi kita tidak mendapatkan seluruh atom menjadi oktet. Biasanya itu berarti adanya ikatan
rangkap dan langkah berikutnya yang diperlukan adalah :
Langkah 5. Bila setelah langkah 4, atom pusat belum mencapai oktet, maka buat ikatan
rangkap dengan mengubah pasangan elektron bebas dari atom lain menjadi berikatan dengan
atom pusat.
3. Resonansi : delokalisasi pasangan elektron ikatan
Kita terkadang bisa menulis struktur lewis lebih dari satu, dengan penempatan relatif sama,
untuk molekul atau ion dengan ikatan rangkap dua yang berdampingan ikatan tunggal.
Contohnya ozon (O3). Dua struktur lewis yang benar adalah
Pada struktur I,oksigen B memiliki ikatan rangkap dua dengan oksigen A dan ikatan tunggal
untuk oksigen C. Pada struktur II, ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua bertukar. Ini bukan
merupakan dua molekul O3 yang berbeda, hanya berbeda struktur lewis untuk molekul yang
sama.
Kenyataannya, belum ada yang menggambarkan struktur lewis O3 akurat. Panjang ikatan dan
ukuran energi ikatan menunjukan bahwa dua ikatan pada O3 identik, dengan properti yang ada
antara ikatan O-O dan ikatan O=O, sesuatu seperti “satu dan setengah” ikatan. Molekul itu
lebih tepat digambarkan dengan dua struktur lewis, yang disebut resonansi struktur (atau
resonansi bentuk), dan anak panah dua arah (
) diantara keduanya. Resonansi struktur
memiliki penempatan atom relatif sama tetapi berbeda lokasi ikatan dan pasangan elektron
bebas. Kita dapat merubah resonansi ke resonansi lainnya dengan memindahkan lokasi
pasangan elektron bebas , dan sebaliknya :
Resonansi struktur bukan penjelasan ikatan secara nyata : O3 tidak berubah kembali dan
seterusnya dari struktur I secara langsung ke struktur II. Molekul sebenarnya adalah resonansi
hibrid, rata-rata bentuk resonansi. Kita menggambarkan resonansi hibrid dengan garis putusputus melengkung, untuk menunjukan pasangan terdelokalisasi :
Delokalisasi elektron menyebar massa jenis elektron selama volume yang lebih besar, yang
mana mengurang tolakan elektron-elektron dan dengan demikian menstabilkan molekul.
Resonansi adalah umum, dan banyak molekul (dan ion) lebih baik digambarkan sebagai
resonansi hibrid. Benzena (C6H6), contohnya, memiliki dua bentuk resonansi penting yang
mana ikatan tunggal dan ikatan rangkapnya memiliki posisi yang berbeda. Nyatanya molekul
ini memiliki enam ikatan karbon-karbon identik karena ada enam ikatan C-C dan tiga
pasangan elektron terdokalisasi seluruhnya enam atom C, kadang digambarkan sebagai
lingkaran bergerak (atau hanya lingkaran) :
Ikatan sebagian, seperti yang terjadi pada resonansi hibrid, sering mengarah ke ikatan rangka
pecahan. Untuk O3, kita memiliki :
Ikatan karbon ke karbon ikatan rangka pada benzena adalah 9 pasangan elektron/ 6 pasangan
atom terikat, atau
juga. Untuk ion karbonat, CO32-, tiga resonansi struktur dapat dibuat.
Masing-masing memiliki 4 pasangan elektron dibagi diantara 3 pasangan elektron terikat, jadi
ikatan rangkanya adalah 4/3 atau 1⅓. Satu diantaranya adalah :
Catatan struktur lewis pada poliatomic ion digambarkan dengan tanda kurung kotak dengan
muatan ada dikanan atas diluar tanda kurung.
4. Muatan Formal : Menentukan Resonansi Struktur yang Lebih Penting
Pada contoh sebelumnya, bentuk resonansi campuran penjumlahan dari bentuk resonansi
hibrid karena molekul (atau ion) memiliki atom yang disekeliling yang semuanya sama.
Sering hal itu tidak terjadi, dan bentuk resonansi satu terlihat lebih seperti hybrid
dibandingkan yang lain. Dengan kata lain, karena resonansi hibrid adalah rata-rata dari
bentuk resonansi, satu bentuk mungkin memberikan lebih dan “berat” rata-rata itu
mendukung. Satu cara untuk memilih satu resonansi yang lebih penting dengan menentukan
setiap muatan formal atom., muatan itu akan memiliki jika total atom dibagi rata.
Muatan formal sebuah atom adalah jumlah dari elektron valensi dikurangi dengan elektron
valensi milik atom itu pada molekul : itu semua elektron valensi miliknya yang tidak dibagi
dan setengah dari elektron valensi yang dibagi. Hingga,
Muatan formal atom = nomor e- valensi – ( nomor e- valensi yang tidak dibagi + ½ nomor evalensi yang dibagi)
Untuk contoh, pada O3, muatan formal oksigen A pada resonansi I adalah
Muatan for mal seluruh atom pada dua bentuk resonansi O3 adalah
Bentuk I dan II memiliki muatan formal yang sama tetapi berbeda pada atom O, jadi mereka
berkontribusi yang sama untuk resonansi hibrid. Muatan formal harus dijumlahkan untuk
muatan sebenarnya pada jenis : nol untuk molekul dan muatan ion untuk ion.
Tiga kriteria yang membantu kita untuk memilih resonansi struktur yang lebih penting :
-
Muatan formal yang kecil (positif atau negatif) lebih baik daripada yang besar
-
Seperti muatan formal pada atom yang berdekatan tidak diinginkan
-
Muatan formal yang lebih negatif harus ada pada atom yang lebih elektronegatif.
5. Struktur lewis untuk pengecualian aturan oktet
Aturan oktet adalah pedoman yang berguna untuk molekul dari periode 2 atom pusat, tetapi
tidak untuk semuanya. Juga, banyak molekul yang memiliki atom pusat dari periode tinggi.
Seperti yang bisa kamu lihat, beberapa atom pusat memiliki kurang dari delapan elektron, dan
yang lainnya mempunyai lebih. Pengecualian yang paling jelas untuk aturan oktet adalah
untuk molekul yang mengandung elektron kurang, keganjilan elektron, dan terutama atom
dengan kerangka luar yang lebih luas.
-
Kekurangan elektron
Gas molekul yang baik mengandung berilium atau boron sebagai atom pusat sering
menjadi kekurangan elektron. Yaitu, mereka memiliki elektron kurang dari delapan
disekitar atom Be atau B. Struktur lewis dari gas berilium klorida dan boron trifluorida
adalah :
Hanya ada empat elektron disekitar berilium, dan enam disekitar boron. Mengapa
pasangan elektron bebas sekitar halogen membentuk ikatan rangkap ke atom pusat ,
sehingga memenuhi aturan oktet? Halogen lebih elektronegatif daripada berilium dan
boron, dan muatan formal memperlihatkan bahwa berikut ini struktur yang mungkin :
Satu cara untuk membuat atom yang kekurangan elektron mencapai oktet dengan
membentuk ikatan reaksi. Ketika BF3 bereaksi denga ammonia dengan langsung, akan
terbentuk campuran yang mana boron mencapai oktet.
-
Molekul dengan elektron ganjil
Beberapa molekul mengandung atom pusat dengan jumlah elektron lebih banyak, jadi
mereka tidak bisa mungkin memiliki semua ikatan dari elektronnya. Seperti jenis, yang
disebut radikal bebas, mengandung pasangan elektron bebas, yang membuat mereka
paramagnetik dan sangat reaktif. Sesungguhnya, struktur lewis didasarkan dari model
pasangan elektron ikatan, jadi mereka tidak dapat diterapkan pada jenis dengan elektron
tunggal, tetapi kita juga menggunakan muatan formal untuk menentukan dimana elektron
tunggal berada. Kebanyakan molekul dengan jumlah elektron ganjil memiliki aton pusat
dari golongan nomor ganjil, seperti N [golongan VA(15)] atau Cl [golongan VIIA(17)].
Perimbangan NO2 sebagai contoh. Ini adalah penyumbang terbesar kabut asap perkotaan
terbentuk ketika NO dalam gas buang mobil teroksidasi, NO2 memiliki beberapa bentuk
resonansi. Dua melibatkan atom O yang terikat rangkap, seperti ozon. Beberapa lainnya
melibatkan lokasi elektron tunggal. Dua bentuk resonansi ditunjuakan dibawah ini.
Bentuknya dengan elektron tunggal pada O yang berikatan memiliki muatan formal nol
(kanan) :
Tetapi bentuk dengan elektron tunggal pada N lebih penting karena dengan NO2 bereaksi.
Radikal bebas bereaksi dengan satu sama lain untuk mengikat elektron tunggal. Ketika
dua molekul NO2 berbenturan, elektron tunggal berikatan menjadi bentuk ikatan N-N
pada dinitrogen tetraoksida (N2O4) dan setiap N mencapai oktet:
-
Kerangka luar lebih luas. Banyak molekul dan ion memiliki lebih dari delapan elektron
valensi disekitar atom pusat. Sebuah atom memperluas kerangka luar untuk membentuk
lebih banyak ikatan, sebuah proses untuk melepas energi. Atom pusat bisa menampung
banyak dengan menggunakan orbital kosong terluar d di samping orbital s dan p. Oleh
karena itu, perluasan kerangka luar hanya terjadi dengan pusat atom bukan logam dari
periode 3 atau lebih tinggi,d mana tersedia orbital d.
Satu contoh adalah sulfur heksafluorida, SF6, gas sangat padat dan inert digunakan
sebagai insulator pada peralatan listrik. Belerang sebagai pusat atom dikelilingi dengan
enam ikatan tunggal, satu untuk masing-masing fluorine, untuk total elektron 12:
Contoh lainnya adalah posfor pentaklorida. PCl5 terbentuk ketika posfor triklorida
bereaksi dengan gas klorin. P pada PCl3 sudah sampai oktet, tetapi memiliki pasangan
elektron bebas yang digunakan untuk berikatan dengan dua klorin memperluas kerangka
luar pada PCl5 dengan total 10 elektron.
6. Teori Valence-Shell Electron Pair Repulsion (VSEPR) dan Bentuk Molekul
Untuk membangun bentuk molekul dari struktur lewis, kita menggunakan teori Valence-Shell
Electron Pair Repulsion (VSEPR). Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap kelompok elektron
valensi disekitar atom pusat terletak sejauh mungkin dari inti atom untuk meminimalkan
tolakan. Kita mendefinisikan “kelompok” elektron sebagai beberapa elektron yang bertempat
di wilayah sekitar atom. Dengan demikian, sebuah kelompok elektron dapat terdiri dari ikatan
tunggal, ikatan rangkap dua, ikatan rangkap tiga, pasangan elektron bebas, atau bahkan
elektron tunggal. Setiap kelompok elektron valensi menolak kelompok lainnya untuk sudut
antara mereka. Ini adalah tiga dimensi penataan inti yang bergabung dengan kelompok
elektron yang membuat bentuk molekul.

Penataan Kelompok Elektron dan Bentuk Molekul
Ketika dua, tiga, empat, lima, atau enam objek melekat pada titik pusat memaksimalkan ruang
yang masing-masing bisa ditempati disekitar titik pusat, menghasilkan pola lima geometris.
Gambar 10.2A menggambarkan pola-pola itu dengan balon-balon. Jika objek tersebut adalah
kelompok elektron valensi dari atom pusat, tolakan mereka memaksimalkan ruangan masingmasing dan menimbulkan lima penataan kelompok elektron dari energi minimum terlihat
disebagian besar molekul dan ion poliatomik.
Selain itu, bentuk molekul ditentukan dengan penempatan relatif inti atom. Gambar 10.2B
menunjukan bentuk molekul yang terjadi ketika seluruh kelompok elektron adalah kelompok
ikatan. Ketika beberapa kelompok bukan ikatan, bentuk molekul yang berbeda terjadi. Dengan
demikian, susunan kelompok elektron yang sama akan memberikan bentuk molekul yang berbeda
: beberapa dengan kelompok ikatan (seperti pada gambar 10.2B) dan yang lainnya dengan
kelompok ikatan dan tanpa ikatan. Untuk mengklasifikasikan bentuk molekul, kita menetapkan
petunjuk AXmEn, di mana m dan n adalah angka, A adalah atom pusat, X adalah atom disekitarnya,
dan E adalah kelompok elektron valensi tanpa ikatan (pasangan elektron bebas).
Sudut ikatan adalah sudut yang terbentuk antara dua atom disekeliling atom pusat dengan inti dari
atom pusat. Sudut ditunjukan pada bentuk digambar 10.2B adalah sudut ikatan ideal, yang
diperkirakan dengan geometri sederhana.

Bentuk Molekul dengan Dua Kelompok Elektron (Susunan Linier)
Ketika dua kelompok elektron terikat pada atom pusat berorientasi sejauh mungkin sebisanya,
mereka menunjuk ke arah yang berlawanan. Susunan kelompok elektron linier menghasilkan
bentuk molekul linier dengan sudut ikatan 1800.
Gas berillium klorida (BeCl2) adalah molekul linier (AX2). Gas Be dengan dua pasangan
elektron ikatan di sekitar atom pusat :
Pada karbon dioksida, atom pusat C membentuk ikatan rangkap dua dengan atom O:

Bentuk Molekul dengan Tiga Kelompok Elektron (Susunan Segitiga Planar)
Tiga kelompok elektron disekitar atom pusat menolak satu sama lain membentuk sudut
segitiga , yang mana membuat susunan segitiga planar, dan sudut idealnya 1200.
Ketika tiga kelompok elektron berikatan, bentuk molekulnya adalah segitiga planar (AX3),
Boron triflorida (BF3), contoh molekul yang belum mencapai oktet. Ini memiliki enam
elektron disekitar atom pusat B dan tiga ikatan tunggal atom F.
Ion nitrat (NO3-) adalah satu contoh ion poliatomik dengan bentuk segitiga planar. Satu dari
tiga bentuk resonansi dari ion nitrat.
Efek ikatan rangkap. Formaldehid (CH2O) berbentuk trigonal planar memiliki dua jenis atom
di sekeliling atom pusat (O dan H) dan dua jenis ikatan (tunggal dan rangkap dua).
Sudut ikatan yang sesungguhnya menyimpang dari sudut ideal karena ikatan rangkap dua,
dengan , dengan kerapatan jenis lebih besar, menolak dua ikatan tunggal lebih kuat dari
tolakan ikatan tunggal satu sama lain.
Efek dari pasangan elektron bebas. Bentuk molekul dibagi hanya menurut posisi dari inti, jadi
ketika satu dari tiga kelompok elektron adalah pasangan elektron bebas (AX2E), bentuknya
yaitu bengkok atau bentuk V bukan segitiga planar. Gas timah (II) klorida merupakan
contohnya, pasangan elektron bebas memiliki efek yang kuat kepada sudut ikatan. Karena
pasangan elektron bebas diikat hanya oleh satu inti, itu membuat kurang terbatasi dan
mengeluarkan tolakan lebih kuat daripada pasangan ikatan. Dengan demikian, pasangan
elektron bebas menolak lebih kuat daripada pasangan ikatan satu sama lain. Kekuatan tolakan
ini menurunkan sudut antara pasangan elektron ikatan.

Bentuk Molekul dengan Empat Kelompok Elektron (Susunan Tetrahedral)
Struktur lewis dibawah menunjukan empat titik ikatan membentuk sudut persegi, yang
menunjukan sudut 900. Namun dalam tiga dimensi, empat kelompok dapat bergerak sejauh
900 dan titik ke simpul tetrahedral, sebuah polyhedral dengan empat permukaan yang identik.
Metana memiliki sudut ikatan 109,50.
Seluruh molekul atau ion dengan empat kelompok elektron disekitar atom pusatnya memakai
bentuk susunan tetrahedral.. ketika seluruh empat kelompok elektron berikatan, maka seperti
metana, bentuk molekul adalah tetrahedral (AX4).
Ketika satu dari empat kelompok elektron merupakan pasangan elektron bebas, bentuk
molekul menjadi segitiga piramida (AX3E). Tetahedron kehilangan satu tolakan membuat
sudut ikatan berubah. Contohnya pada NH3, pasangan elektron bebas memaksa ikatan N-H
mendekat dan membuat sudut ikatan H-N-H adalah 107,30. Tetapi ketika ammonia bereaksi
dengan proton dari asam menjadi NH4+, maka bentuk kembali ke tetrahedral karena pasagan
elektron bebas menjadi pasangan elektron ikatan dan sudutnya kembali menjadi 109,50.
Ketika dari empat kelompok elektron itu terdapat dua kelompok elektron ikatan dan dua
kelompok elektron bebas, maka bentuk molekulnya yaitu bengkok atau bentuk V (AX 2E2).
Sudut ikatan pun berubah menjadi 104,50.
Dengan demikian, untuk molekul yang sama dengan pengaturan kelompok elektron yang
berbeda, tolakan pasangan elektron membuat penyimpangan dari sudut ikatan ideal sebagai
berikut:

Bentuk Molekul dengan Lima Kelompok Elektron (susunan bipiramida trigonal)
Seluruh molekul dengan lima atau enam kelompok elektron memiliki atom pusat dari periode
3 atau lebih tinggi. Karena hanya atom ini yang memiliki orbital d yang mungkin untuk
memperluas melampaui delapan elektron.
Dengan seluruh lima kelompok elektron berikatan, molekul ini memiliki bentuk bipiramida
trigonal (AX5), seperti pada posfor pentaklorida (PCl5).
Dengan satu pasangan elektron bebas pada posisi equator, bentuk molekulnya adalah papang
jungkat-jungkit (AX4E), sulfur tetrafluorida contohnya.
Molekul dengan tiga kelompok elektron ikatan dan dua kelompok elektron bebas mempunyai
bentuk T(AX3E2). Contohnya yaitu (BrF3) dan sudut idealnya 900.
Molekul dengan dua kelompok elektron ikatan di posisi axial dan tiga kelompok elektron
bebas, maka bentuknya linear dengan sudut 1800 (AX2E3).

Bentuk Molekul dengan Enam Kelompok Elektron (Susunan Oktahedral)
Dengan enam kelompok elektron ikatan, bentuk molekulnya adalah (AX6) contohnya adalah
SF6.
Karena enam kelompok elektron ikatan itu memiliki sudut ikatan ideal yang sama, maka akan
membuayt perbedaan jika satu berubah menjadi pasangan elektron bebas. Lima kelompok
elektron ikatan dan satu kelompok elektron bebas berbentuk piramida segiempat (AX 5E)
seperti (IF5):
Ketika molekul mempunyai dua pasangan elektron bebas, dengan demikian mereka
ditempatkan berlawanan untuk menjauh dengan kuat 900 pasangan elektron bebas-tolakan
pasangan elektron bebas. Posisi ini membuat bentuknya menjadi segiempat planar (AX4E2),
seperti (XeF4):
Contoh soal :
1. Menulis struktur lewis untuk molekul dengan satu atom pusat
Masalah : Menulis struktur lewis untuk CCl2F2, satu dari
Penyelesaian : Langkah 1. Tempatkan atom relatif dari masing-masing atom. Di CCl2F2,
karbon memiliki golongan terkecil dan juga elektronegatifan yang kecil, jadi karbon dijadikan
atom pusat. Atom halogen ditempatkan disekeliling atom pusat, tapi posisi pasti mereka tidak
penting.
Langkah 2. Tentukan jumlah elektron valensi. C dari golongan IVA, F dan Cl dari golongan
VIIA. Jadi kita dapat menghitung :
Langkah 3. Gambarkan ikatan tunggal untuk atom pusat, masing-masing ikatan dibutuhkan 2
e-. Empat ikatan tunggal digunakan 8e-, jadi 32e- - 8e- tersisa 24e-.
Langkah 4. Bagikan elektron sisa, mulai dari atom yang lebih elektronegatif, jadi semua atom
mencapai oktet.
Apakah setiap atom sudah mencapai oktet dengan menghitung elektronnya. Ingat elektron
diikatan dihitung sebagai milik dari tiap atom yang berikatan. Jumlah elektron ikatan adalah 8
dan elektron bebas adalah 24 jumlahnya 32 elektron valensi. Harus diingat C hanya memiliki
empat ikatan dan halogen hanya memiliki satu untuk masing-masing atom.
2. Menulis struktur lewis untuk molekul dengan atom pusat lebih dari satu
Masalah : tulis struktur lewis untuk metanol (rumus molekul CH4O), pentingnya industri
alkohol yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin mobil.
Penyelesaian : Langkah 1. Tempatkan atom relatif satu sama lain. Atom H hanya memiliki
satu ikatan, jadi C dan O harus berikatan satu sama lain. Mengingat C memiliki empat ikatan
dan O hanya dua, jadi kita membagi atom H seperti ini
Langkah 2. Hitung jumlah elektron valensi.
Langkah 3. Berikan ikatan tunggal pada masing-masing atom dan bagikan 2e- untuk setiap
ikatan. Lima ikatan menggunakan 10e-, jadi 14e- - 10e- tersisa 4e-.
Langkah 4. Masukkan sisa elektron pada ikatan. Karbon sudah mencapai oktet, dan masing2
H berbagi dua elektron dengan C; jadi empat elektron sisa membentuk dua pasangan elektron
bebas pada O. Sekarang kita sudah mendapatkan struktur lewis untuk metanol.
Setiap atom H memiliki 2e-, dan atom C dan O memiliki 8e-. Jumlah elektron valensi 14e-,
dengan 10e- berikatan dan 4e- merupakan pasangan elektron bebas. Diingat untuk setiap H
memiliki satu ikatan, C memiliki empat, dan O memiliki dua.
3. Menulis struktur lewis untuk molekul dengan ikatan rangkap
Masalah. Tulis struktur lewis sebagai berikut :
a. Etilen (C2H2), reaktan paling penting dalam pembuatan polimer.
b. Nitrogen (N2), gas atmosfer yang paling banyak.
Penyelesaian. a. C2H4 . Setelah langkah 1-4, kita memiliki
Langkah 5. Mengubah pasangan elektron bebas menjadi pasangan elektron ikatan. C kanan
telah oktet, sedangkan C yang kiri hanya memiliki 6e-, jadi kita bisa merubah pasangan
elektron bebas menjadi berikatan antara dua atom C :
b. N2, setelah langkah 1-4 kita memiliki
Langkah 5. Belum ada N yang mencapai oktet, karena itu kami mengganti pasangan
elektron bebas ke pasangan elektron ikatan :
Didalam kasus ini, perpindahan satu pasangan elektron bebas menjadi ikatan rangkap dua
masih belum membuat kedua N menjadi oktet, jadi kita merubah satu lagi pasangan
elektron bebas menjadi pasangan elektron ikatan untuk membuat ikatan rangkap tiga :
4. Menulis Resonansi Struktur
Masalah. Tulis resonansi struktur dari ion nitrat, NO3-.
Menulis struktur lewis, ingat untuk menambah 1e- untuk jumlah elektron valensi karena
muatan 1-. Lalu kita pindahkan pasangan elektron bebas dan pasangan elektron ikatan untuk
menulis bentuk resonansi yang lain dan terhubung dengan panah resonansi.
Penyelesaian. setelah langkah 1-4, kita memiliki
Langkah 5. Sebab N hanya memiliki 6e-, kita mengganti satu pasangan elektron bebas pada
atom O untuk membuat pasangan elektron ikatan dan membentuk ikatan rangkap, yang mana
membuat tiap atom mencapai oktet. Seluruh atom O adalah setara, namun, kita dapat
memindahkan pasangan elektron bebas dari salah satu atom O dan mendapatkan tiga
resonansi struktur:
5. Menulis struktur lewis untuk pengecualian aturan oktet
Masalah. Tulis struktur lewis untuk (a) H3PO4 (b) BFCl2
Penyelesaian. (a) untuk H3PO4, dua kemungkinan struktur lewis, dengan muatan formal
Struktur II memiliki muatan formal lebih kecil, jadi merupakan bentuk struktur resonansi
yang lebih penting.
(b) untuk BFCl2, struktur lewis dengan B hanya memiliki enam elektron.
Download