PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA

advertisement
PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
PADA ORGANISASI PERGURUAN TINGGI
MENGGUNAKAN TEORI SIKLUS KM BUKOWITZ DAN WILLIAMS
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Knowledge Management
Oleh :
KELOMPOK 2
ANDRIAN RAMADHAN F
10512318
NURUL NURLISA
10512307
VISKA DELIVIA
10512343
MOHAMAD ROHMAT
10512337
ENDIS MUHAMAD Y
10512308
HOT RIRIS BR PASARIBU`
10512320
KIKI HAKIKI HARYADI
10513800
SISTEM INFORMASI 8
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Knowledge Management adalah pengetahuan manajemen yang awalnya didefinisikan
sebagai proses menerapkan pendekatan sistematis untuk penangkapan, struktur,manajemen
dan penyebaran pengetahuan seluruh atau organisasi dalam rangka agar dapat bekerja lebih
cepat, praktik dan mengurangi kekurangan dari proyek ke proyek. Penerapan knowledge
manajemen dapat di implementasikan pada organisasi non profit maupun profit. Untuk
organisasi non profit contohnya pada sebuah lembaga organisasi perguruan tinggi. Penerapan
KM di perguruan tinggi ini perlu dilakukan melalui pendekatan sitematis, melalui struktur
manajemen organisasi dan penyebaran pengetahuan seluruh didalam organisasi supaya dapat
bekerja secara cepat dan dapat mengurangi kesalahan atau kekurangan di dalam organisasi
sehingga organisasi dapat berkembang dengan baik.
Dalam mengembangkan organisasi perguruan tinggi yang baik maka perlunya
membuat SOP (standart operational procedure) yang secara baik dan jelas serta mudah di
pahami oleh warga perguruan tinggi maupun dalam organisasi tersebut. Untuk membuat SOP
secara jelas dan terstruktur dengan baik maka melakukan tahapan-tahapan implementasi
penciptaan pengetahuan dari masing-masing individu (karyawan) yang berupa pengalaman
kerja dikumpulkan menjadi satu sehingga memunculkan pengetahuan secara explicit berupa
pengetahuan dari beberapa indivudi yang diformulasikan kebentuk kalimat kemudian di
ekpresikan dalam bentuk aturan untuk dipakai SOP diperguruan tinggi yang berupa aturan
pendaftaran mahasiswa baru, pemilihan matakuliah, penjadwalan, pengajuan kerja praktek,
pengajuan skripsi, dan lain sebagainya.
Penerapan Knowledge Management sangat diperlukan dalam sebuah organisasi
perguruan tinggi karena memberikan sebuah pengetahuan yang baru untuk menyusun cara
kerja sebuah organisasi perguruan tinggi yang dikelola, sehingga lembaga perguruan tinggi
dapat mengikuti perubahan perkembangan sistem informasi pada sebuah lembaga perguruan
tinggi.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Knowledge Management
Knowledge Management adalah Teknik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk
menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
2.2. Proses Knowledge Management
Proses Knowledge Management adalah proses bagaimana cara untuk memanajemen
pengetahuan agar pengetahuan tersebut bisa bermanfaat dengan baik untuk jangka panjang.
Terdapat tiga proses dalam knowledge management yaitu :
1. Identifikasi(Observasi) lokasi pengetahuan dan sumber pengetahuan dalam organisasi.
2. Translasi Pengetahuan berharga menjadi bentuk eksplisit(kodifikasi pengetahuan,
sehingga memudahkan penyebaran).
3. Simpan Pengetahuan dalam corporate memory.
2.3. Siklus Knowledge Management
Siklus Knowledge management adalah konsep untuk menerapkan bagaimana cara untuk
manajemen pengetahuan. Terdapat lima model utama siklus knowledge management yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Model Wiig (1993)
Model Zack (Meyer & Zack, 1996)
Model Bukowitz dan William (200)
Model McElroy (2003)
Model Terintegrasi
2.4. Siklus Knowledge Management Bukowitz dan Williams
Dasar Pemikiran dari Siklus Knowledge Management ini adalah Bagaimana organisasi
menghasilkan (generate), memelihara (maintain), dan mengatur(deploy) kumpulan
pengetahuan yang benar secara strategis untuk menciptakan nilai(value).
Berikut gambar dari Model Siklus Knlowledge Management Bukowitz dan Williams
Get
: Terdiri dari mencari informasi yang diperlukan dalam rangka untuk
membuat keputusan, memecahkan masalah, atau berinovasi.
Use
: Penawaran dengan menggabungkan informasi baru dan menarik dalam
rangka mendorong inovasi organisasi. Fokusnya adalah terutama pada
individu dan kemudian pada kelompok.
Learn
: Mengacu pada proses formal belajar dari pengalaman sebagai sarana
untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Contribute : Berurusan dengan mendapatkan karyawan untuk memposting apa yang
telah mereka pelajari.
Assess
: Lebih banyak berurusan dengan kelompok dan tingkat organisasi.
Penilaian referens dengan evaluasi intelektual dan mensyaratkan bahwa
organisasi mendefinisikan misi pengetahuan terhadap masa depan yang
membutuhkan pengetahuan.
Build and : Memastikan bahwa intelektual masa depan organisasi akan menjaga
Sustain
organisasi yang layak dan kompetitif.
Divest
: Organisasi tidak harus berpegang pada aset fisik atau intelektual jika
mereka tidak lagi menciptakan nilai.
BAB III
PEMBAHASAN
3.3. Manfaat Penerapan Manajemen Pengetahuan
Siklus manajemen pengetahuan diperguruan tinggi dalam sebuah organisasi
menciptakan pengetahuan berupa penangkapan (pengalaman dari beberapa individu),
penciptaan (penerapan pengalaman untuk di ciptakan di organisasi perguruan tinggi),
kodifikasi (memodifikasi pengalaman dari cerita-cerita pengalaman untuk dijadikan acuan
SOP), aplikasi( diaplikasikan dari beberapa pengalaman tiap individu/karyawan), kemudian
dari pengalaman tersebut digunakan kembali sebagai acuan SOP untuk keberlanjutan kerja
masa mendatang.
3.4. Tahapan Perkembangan Manajemen Pengetahuan
Perkembangan teori Knowledge Management jika diterapkan pada sebuah organisasi
di perguruan tinggi siklus pengetahuan dalam bentuk dasar yang terdiri dari tiga tahap tersebut
yaitu :
1. Tahap Pertama harus belajar pengetahuan yang terorganisir atau dengan mengakuisisi
pengetahuan tiap-tiap individu sehinggga menghasilkan output kinerja yang baik.
2. Tahap Kedua karyawan/individu yang sudah berprofesi yang sudah memiliki
pengalaman yang bagus maka menerapkan siklus pengetahuan organisasi perguruan
tinggi sesuai dengan menimplementasikan model KM cycle sesuai dengan teori yang
ada.
3. Kemudian pada tahap Ketiga berbagi pengetahuan yang dimiliki para
karyawan/individu melalui komunikasi langsung atau dengan cara memlaui
pengetahuan turunan, misalnya ada para karyawan yang berbagi pengalaman
pengethuannya untuk kemajuan perguruan tinggi, dan pengetahuan tersebut menjadi
acuan peraturan SOP dimasa mendatang sehingga dijadikan sebuah pengetahuan
turunan.
3.5. Penerapan Manajemen Pengetahuan Menggunakan Teori Bukowitz dan Williams
Dari model siklus manajemen pengetahuan Bukowitz dan Williams menjelasakan
proses kerja dalam organisasi bagaimana cara menyebarluaskan pengetahuan secara baik dan
benar, memelihara pengetahuan, serta menghasilkan pengetahuan yang sudah ada. Siklus ini
dapat di implementasikan pada sebuah organisasi lembaga perguruan tinggi, dengan
mendeskripsikan dari masing-masing alur siklus manajemen pengetahuan.
Get
: Mencari informasi dari masing-masing para karyawan dengan
mengumpulkan ide-ide yang berupa inovasi untuk perkembangan
perguruan tinggi. Dari pengumpulan ide-ide yang berupa pengetahuan
dari karyawan yang memiliki karakter berbeda, kemudian pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah untuk dijadikan inovasi baru untuk
memajukan perguruan tinggi.
Use
: Bagaimana caranya menggunakan sistem informasi di perguruan tinggi
untuk berinovasi baik secara individu maupun kelompok karyawan untuk
mendukung proses kerja di perguruan tinggi.
Learn
: Bagaimana Organisasi perguruan tinggi dapat belajar dari pengalaman,
baik dari kesuksesan,maupun dari kegagalan untuk menciptakan sebuah
inovasi dalam sebuah persaingan perguruan tinggi saat ini. Pengalamanpengalaman tersebut berupa pelatihan seminar para karyawan kemudian
pengalaman sukses dalam bidang penelitian di perguruan tinggi, sampai
pengalaman dari kegagalan yang pernah dialami oleh para karyawan.
Contribute : Dari hasil belajar pengalaman yang pernah dijalani seperti pelatihan,
kesuksesan dan kegagalan tersebut maka dapat di sharingkan ke temanteman rekan kerja dalam organisasai di lembaga perguruan tinggi, caracara mengatasi permasalahan atau cara untuk memperkembangkan
perguruan tinggi di tengah-tengah persaingan perguruan tinggi saat ini.
Assess
: evaluasi dari masing-masing karyawan itu sendiri seperti hubungan
dengan warga perguruan tinggi (bagaimana cara karyawan untuk
melayani warga perguruan tinggi seperti mahasiswa dan dosen), modal
perguruan tinggi yang berupa kerjasama antar perguruan tinggi, fasilitas
teknologi informasi sehingga memberikan nilai yang baik dan
ekonomisbagi penggunanya, dan hubungan intelektual (hubungan antar
karywan, pengguna, dan modal pengetahuan suatu organisasi lembaga
perguruan tinggi satu dengan yang lainnya memalui kerjasama).
Build and : Untuk memberikan keyakinan bahwa modal intelektual perguruan tinggi
Sustain
dimasa mendatang membuat organisasi lembaga perguruan tinggi tetap
bertahan dan tetap exis serta bisa bersaing di masa mendatang.
Divest
: Tempat pembuangan pengetahuan para karyawan yang tidak terpakai lagi
atau tidak bernilai. Setelah dari beberapa pengetahuan yang di sharingkan
kepada karyawan kemudian di saring dan akhirnya pengetahuan yang
tidak perlu dipakai kemudian di buang.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dengan menerapkan model Siklus Knowledge Management maka terciptalah
SOP(Standar Operasional Prosedur) dengan baik dan jelas. Kemudian terciptanya rencana
strategi-strategi yang matang untuk membangun sebuah organisasi perguruan tinggi yang baik.
4.2. Saran
Pengetahuan organisasi secara individual berbagi pengetahuan bahwa individu datang
untuk memahami dan menafsirkan dalam konteks organisasi tertentu. Hal ini dapat mendukung
Siklus Knowledge Management dalam pengimplementasi organisasi lembaga perguruan
tinggi, yang dimana tiap individu/karyawan berbagi pengetahuan dan memahami kontekskontek organisasi lembaga perguruan tinggi untuk mengembangakan perguruan tinggi.
Download