PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM, SURAKARTA SOLO Pengajuan Skripsi Disusun Oleh : Hermadi Fajar Arifin 106070002246 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI di PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM, SURAKARTA SOLO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh: HERMADI FAJAR ARIFIN NIM: 106070002246 Di bawah bimbingan: Pembimbing I Pembimbing II Dra. Zahrotun Nihayah,. M.Si NIP. 19620724 198903 2 001 Natris Indriyani, M.Si NIP: 150 411 200 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 ii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI di PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM, SURAKARTA SOLO telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Desember 2012. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 12 Desember 2012 Sidang Munaqasyah Dekan/Ketua Merangkap Anggota Pembantu Dekan Bidang Akademik/ Sekretaris Merangkap Anggota Jahja Umar, Ph.D NIP. 130 885 522 Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si. NIP.19561223 198303 2 001 Anggota, Dra. Zahrotun Nihayah,. M.Si NIP. 19620724 198903 2 001 Mulia Sari Dewi, M.Psi NIP.197805022008012026 Natris Indriyani, M.S NIP: 150 411 200 iii LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : HERMADI FAJAR ARIFIN NIM : 106070002246 Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI di PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM, SURAKARTA SOLO” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-Undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Jakarta, 12 Desember 2011 Yang menyatakan HERMADI FAJAR ARIFIN NIM : 106070002246 iv MOTTO Motto: “Berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan (Al-Baqoroh 148)” “Barang siapa menuntut ilmu maka Allah akan permudahkan jalannya menuju syurga (HR Bukhori)” “Everything will be okay in the end, if it’s not okay, it’s not the end” v PERSEMBAHAN Skripsi ini kku u persembahkan untuk semua orang yang ku kusayangi, sayangi, terutama untuk Bapakk Bapakku u H.M.Yuli Arifin Arifin,, Ibuk Ibuku u Hj. Rubiyanti Arifin Arifin,, Kakak--kakakk kakakku u Arifin Nugroho dan Nuri Izzah yang tak henti henti-dan Kakak hentinya selalu memberikan doa, dukungan, semangat, waktu, tenaga tenaga,, dan nasihat yang sangat berharg berhargaa. vi ABSTRAK A) Fakultas Psikologi B) 12 Desember 2011 C) Hermadi Fajar Arifin D) Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Komunikasi Interpersonal santri di Pondok Pesantern Modern Islam Assalaam, Surakarta Solo. E) 123 halaman+ lampiran F) Komunikasi interpersonal pada era modern ini sangat penting untuk diteliti karena berkaitan pada interaksi sosial individu pada lingkungan. Komunikasi personal individu harus lebih dilatih dan diperbaiki. Dalam mengadakan komunikasi harus lebih nyata dan aktif. Komunikasi interpersonal dapat dikatakan berhasil apabila penerima pesan berespon atau memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang diharapkan dari pemberi pesan. Remaja harus dapat mengemukakan gagasan, ide, pikiran, sikap yang dimilikinya terhadap orang lain agar dirinya tetap eksis dan diterima dalam lingkungan sosialnya. Individu memerlukan kepercayaan diri untuk berhasil dalam hidupnya, rasa percaya diri berperan dalam memberikan semangat serta memotivasi individu untuk bereaksi secara tepat terhadap tantangan dan kesempatan yang datang padanya maupun untuk merasakan berbagai kebahagian dalam hidupnya. Individu yang memiliki rasa percaya diri biasanya mudah mendapatkan teman, mampu berkomunikasi tanpa perasaan tegang ataupun perasaan tidak enak lainnya. Saat mencapai usia tertentu, terkadang individu berharap bisa memiliki rasa percaya diri pada tingkat tertentu yang bisa membuat individu siap menghadapi situasi apapun. Kesuksesan di dalam bidang apapun tidak akan mungkin dicapai oleh individu jika individu yang bersangkutan tidak memiliki rasa percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara aspek-aspek komunikasi interpersonal terhadap kepercayaan diri remaja di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta Solo. Populasi dari penelitiaan ini adalah siswa-siswi atau santriwan dan santriwati kelas 2 dan 3 Aliyah dan SMA di Pondok Pesantren Moder Islam Assalaam surakarta solo yang berjumlah 375 orang. Dari populasi tersebut sebanyak 100 orang terpilih sebagai sampel penelitian yang terdiri dari 50 santriwan dan 50 santriwati. Penelitian ini menggunakan teknik analisis multipel regresi. Penelitian ini menganalisis kepercayaan diri sampel didasari dari teori Lidenfield (1997) dan komunikasi interpersonal didasari dari teori Devito (1995), kedua konstrak psikologi ini diukur menggunakan skala Likert. Kedua konstrak ini menggnakan pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik analisis multiple regresi/regresi berganda. Hasil dari peneitian ini adalah secara keseluruhan ada pengaruh kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern islam Assalaam, secara minor hasil penelitian ini menyebutkan bahwa variabel kepercayaan diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komunikasi interpersonal dan semua aspek-aspek komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif vii dan kesamaan) semua mendapatkan hasil yang signifikan. Dalam penelitian ini diujikan juga variabel sosiodemografis jenis kelamin dimana hasil dari perhitungan adalah variabel variabel jenis kelamin hanya variabel empati dan keterbukaan saja yang memiliki pengaruh signifikan sedangkan yang lain (keterbukaan, dukungan dan sikap positif) tidak. Saran Secara teoritis dari penelitian ini diharapkan agar dalam penelitian selanjutnya dapat menggali lagi variable-variabel lain yang turut berhubungan dengan komunikasi interpersonal seperti daya ekspresi, manajemen interaksi dan orientasi kepada orang lain, maupun penelitian yang lebih mendalam seperti meneliti kualitas kepercayaan diri G) Bahan bacaan = 24 viii KATA PENGANTAR Alhamdulillahhi rabbil 'alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kemudahan kepada peneliti maka skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini berjudul “PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM, SURAKARTA SOLO.” Shalawat serta salam tak lupa pula dipanjatkan kepada Nabi Rasulullah Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita hingga alam yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan. Peneliti menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah berjasa dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu, yaitu sebagai berikut : 1. Jahja Umar, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si Pembantu Dekan Bidang Akademik terima kasih telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan, Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan terima kasih telah memberikan bimbingan selama pembuatan skripsi ini, dan Bambang Suryadi, Ph. D, Pembantu Dekan Bidang Keuangan. 3. Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si dan Natris Indriyani, M.Si yang telah menjadi pembimbing yang baik dalam penyelesaian skripsi, memberikan arahan, kesabaran dalam menjawab berbagai pertanyaan, dan waktu yang diberikan dalam proses pembuatan skripsi. Terima kasih atas kesediaan membaca skripsi dan memberikan umpan balik yang bermanfaat untuk menyempurnakan skripsi peneliti. 4. Ucapan terima kasih peneliti berikan kepada penguji I, Ibu Mulia Sari Dewi, M.Psi dan penguji II sekaligus sebagai pembimbing I Ibu Dra. Zahrotun Nihayah,. M.Si atas kesediaannya meluangkan waktu untuk menguji, memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun bagi peneliti dalam menyempurnakan skripsi ini. ix 5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membimbing dan memberikan banyak ilmu bagi peneliti. Serta terimakasih kepada para pegawai bidang akademik dan kemahasiswaan, bagian keuangan, bagian umum serta seluruh civitas akademik Fakultas Psikologi atas bantuannya. 6. Bapak, ibu dan kakak-ku tercinta, terima kasih atas doa yang tiada henti, selalu memberikan dukungan, semangat, waktu, tenaga, dan nasihat agar selalu tegar dan sabar dalam menjalani hidup. Terima kasih juga untuk mas Arifin Nugroho, kak Nuri Izzah dan Syifa fauziah yang selalu memberikan semangat, doa dan nasehat agar bisa menyelesaikan skripsi ini. 7. Sahabat-sahabat tercinta, Adiyo, Dwi, Iswahyudi, Lukman, sky, Rajib, dan Denil terima kasih karena telah menjadi sahabat seperjuangan dalam menjalankan kehidupan-kehidupan selama diperkuliahan kalian sahabat-sahabat inspirasiku. Untuk Adiyo terima kasih atas informasinya, bantuan dan suport sehingga aku dapat menyelesaikan skirpsi ini dengan sangat mudah. Untuk Adam, Ikbal, Obi, Ade, Dimas, Eja dan Haikal terima kasih atas segala kebaikan, kesabaran, kebersamaan, dan ketulusan kalian selama ini, menjadi tempat untuk berbagi, baik suka maupun duka, kenangan bersama kalian tak akan terlupakan, dan mohon maaf kalo ada salah ya. 8. Untuk seluruh teman-teman angkatan 2006, khususnya kelas C, terimakasih sudah memberikan kebahagiaan bersama dan memberikan kesan yang indah selama perkuliahan. 9. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi siapa saja yang membaca. Jakarta, 12 Desember 2011 Peneliti x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................ ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ iv MOTTO ........................................................................................................... v PENGESAHAN................................................................................................ vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 1.2. Pembatasan Masalah .......................................................... 8 1.3. Perumusan Masalah ........................................................... 10 1.4. Tujuan Penelitian ............................................................... 11 1.5. Manfaat Penelitian ............................................................. 12 1.6. Sistematika Penulisan ........................................................ 13 KAJIAN TEORI 2.1. Definisi Komunikasi .......................................................... 15 2.1.1. Karakteristik Komunikasi........................................ 19 2.1.2. Fungsi Komunikasi ................................................ 19 2.1.3 Konteks Komunikasi ............................................... 20 2.2. Definisi Komunikasi Interpersonal...................................... 21 2.2.1. Tujuan Komunikasi Interpersonal ........................... 22 2.2.2. Aspek-Aspek Komunikasi Interpersonal.................. 23 2.2.3. Hambatan Komunikasi Interpersonal....................... 26 2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal ........................................................... 27 2.2.3. Karakteristik Komunikasi Interpersonal................... 29 2.3. Percaya Diri ....................................................................... 31 2.3.1. Devinisi Percaya Diri .............................................. 32 2.3.2. Teori Percaya Diri ................................................... 33 2.3.3. Ciri-Ciri Percaya Diri ............................................. 41 2.3.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Percaya Diri ..... 44 2.4. Remaja ............................................................................... 46 2.4.1. Devinisi dan Ciri-Ciri Umum Masa Remaja ............ 46 2.5. Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam ......................... 51 2.5.1. Sejarah Berdiri Pondok............................................ 51 2.5.2. Visi, Misi dan Tujuan .............................................. 53 2.5.3. Sistem Pendidikan .................................................. 55 2.5.4. Kegiatan Harian Santri ............................................ 57 2.5.5. Jenjang Pendidikan.................................................. 59 2.6. Keterkaitan Antara Kepercayaan Diri dengan BAB III Komunikasi Interpersonal ................................................. 60 2.7. Hipotesis ............................................................................ 62 METODE PENELITIAN ........................................................... 65 3.1. Pendekatan dan Metode Peneitian .......................................... 65 3.1.1. Pendekatan Penelitian ............................................... 65 3.1.2. Metode Penelitian ..................................................... 66 3.2. Variabel Penelitian, Definisi konseptual dan definisi Operasional ........................................................................... 66 3.2.1. Variabel Penelitian .................................................... 66 3.2.2. Definisi konseptual Variabel...................................... 67 3.2.3. Definisi operasional Variabel..................................... 68 3.3. Populasi dan Sampel .............................................................. 69 3.3.1. Populasi ................................................................... 69 3.3.2. Sampel ..................................................................... 69 3.3.3. Teknik pengambilan sampel dan Karakteristik sampel....................................................................... 70 3.4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ............................. 70 3.4.1. Metode Pengumpulan Data…………………………. 70 3.4.2. Alat Ukur Yang Digunakan.………………………… 71 3.4.3. Instrumen Pengumpulan Data ……………………… 72 3.4.4. Teknik Analisa Data …................…………………… 83 3.5. Uji Instrumen Penelitian ......................................................... 83 3.6. Prosedur Penelitian ................................................................. 85 BAB IV ANALISA DATA 4.1. Gambaran Umum Responden ............................................ 87 4.2. Analisis Deskriptif............................................................. 89 4.2.1. Kategori Skor Kepercayaan Diri.............................. 90 4.2.2. Kategori Skor Komunikasi Interpersonal ................. 91 4.3. Uji Hipotesis Penelitian ...................................................... 92 4.4. Uji Regresi ......................................................................... 92 4.5 Pengujian Proposi Varian untuk masing – masing Independent Variabel........................................................... BAB V 113 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ........................................................................ 121 5.2 Diskusi ............................................................................... 123 5.3 Saran .................................................................................. 130 5.1.1. Saran teoriti ............................................................ 131 5.1.2. Saran praktis .......................................................... 132 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN .................................................................................................... DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Bagi Skala Komunikasi Interpersonal dan Kepercayaan Diri .............................................................................. 72 Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepercayaan Diri..................................................... 74 Tabel 3.3 Blue Print Hasil Try Out Skala Kepercayaan Diri .............................. 75 Tabel 3.4 Blue Print Field Tes Skala Kepercayaan Diri .................................... 77 Tabel 3.5 Blue Print Skala Komunikasi Interpersonal........................................ 79 Tabel 3.6 Blue Print Hasil Try Out Skala Komunikasi Interpersonal ............... 80 Tabel 3.7 Blue Print Field Tes Skala Komunikasi Interpersonal ...................... 82 Tabel 4.1 Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................... 87 Tabel 4.2 Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 88 Tabel 4.3 Deskriptif Statistik Skala Kepercayaan Diri dan Komunikasi Interpersonal .................................................................................... 89 Tabel 4.4 Distribusi Skor Kepercayaan Diri ...................................................... 90 Tabel 4.5 Distribusi Skor Komunikasi Interpersonal.......................................... 91 Tabel 4.6 Tabel Anova Komunikasi Interpersonal ........................................... 92 Tabel 4.7 R Square Model Sumary Komunikasi Interpersonal .......................... 93 Tabel 4.8 Koefisien regresi Komunikasi Interpersonal ...................................... 94 Tabel 4.9 Tabel Anova Keterbukaan ................................................................. 95 Tabel 4.10 R Square Model Sumary Keterbukaan ............................................ 96 Tabel 4.11 Koefisien regresi Keterbukaan ......................................................... 97 Tabel 4.12 Tabel Anova Empati ........................................................................ 99 Tabel 4.13 R Square Model Sumary Empati..................................................... 100 Tabel 4.14 Koefisien regresi Empati ................................................................. 101 Tabel 4.15 Tabel Anova Dukungan ................................................................... 103 Tabel 4.16 R Square Model Sumary Dukungan................................................. 104 Tabel 4.17 Koefisien regresi Dukungan............................................................. 105 Tabel 4.18 Tabel Anova Sikap Positif ............................................................... 106 Tabel 4.19 R Square Model Sumary Sikap Positif ............................................. 107 Tabel 4.20 Koefisien regresi Sikap Positif ......................................................... 108 Tabel 4.21 Tabel Anova Kesamaan ................................................................... 110 Tabel 4.22 R Square Model Sumary Kesamaan................................................. 111 Tabel 4.23 Koefisien regresi Kesamaan............................................................. 112 Tabel 4.24 Perhitungan Proporsi Varians Keterbukaan ..................................... 114 Tabel 4.25 Perhitungan Proporsi Varians Empati .............................................. 115 Tabel 4.26 Perhitungan Proporsi Varians Dukungan.......................................... 117 Tabel 4.27 Perhitungan Proporsi Varians Sikap Positif...................................... 118 Tabel 4.28 Perhitungan Proporsi Varians Kesamaan.......................................... 119 Tabel 5.1 Koefisien Regresi ............................................................................. 121 Tabel 5.2 Group Statistik Kesamaan ................................................................. 126 Tabel 5.3 Group Statistik Empati....................................................................... 127 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Individu memerlukan kepercayaan diri untuk berhasil dalam hidupnya, rasa percaya diri berperan dalam memberikan semangat serta memotivasi individu untuk bereaksi secara tepat terhadap tantangan dan kesempatan yang datang padanya maupun untuk merasakan berbagai kebahagian dalam hidupnya. Maslow menjelaskan kepercayaan diri adalah merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri), dengan percaya diri seseorang akan mampu mengenal dan memahami dirinya sediri (Iswidharmanjaya dan Agun, 2004). Individu yang memiliki rasa percaya diri biasanya mudah mendapatkan teman, mampu berkomunikasi tanpa perasaan tegang ataupun perasaan tidak enak lainnya. Saat mencapai usia tertentu, terkadang individu berharap bisa memiliki rasa percaya diri pada tingkat tertentu yang bisa membuat individu siap menghadapi situasi apapun. Kesuksesan di dalam bidang apapun tidak akan mungkin dicapai oleh individu jika individu yang bersangkutan tidak memiliki rasa percaya diri. Thursan (2002:6) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah suatu keyakinan individu 1 terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki dan dengan keyakinan tersebut membuat individu yang bersangkutan mampu dan bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi tersebut individu akan melihat keadaan dirinya, kemudian bagaimana individu lain melihat dirinya, dan akhirnya akan menimbulkan perasaan bangga atau kecewa dengan keadaan diri sendiri. Menurut Walgito (1998:68) untuk membantu individu yang kurang percaya diri dapat dilakukan dengan kebiasaan untuk menanamkan sikap percaya diri. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan suasana atau kondisi demokratis, yaitu individu dilatih berpikir mandiri dan diberi suasana yang aman, sehingga individu tidak takut berbuat kesalahan. Dengan adanya suasana demokratis, individu akan dapat melakukan evaluasi diri dan belajar dari pengalaman. Selanjutnya dinyatakan oleh Coleman (1998:68) bahwa melalui evaluasi diri, remaja dapat memahami diri sendiri dan akan tahu siapa dirinya yang kemudian akan berkembang menjadi kepercayaan diri. Goyahnya percaya diri umumnya bersumber pada anggapan tertentu tentang dirinya yang menyebabkan kurangnya keberanian untuk bertindak maupun kurangnya panghargaan terhadap kehebatan-kehebatan diri. Kepercayaan diri dikaitkan dengan kemampuan atau keberanian individu untuk melakukan tindakan-tindakan yang bukan hanya membawa resiko fisik tetapi juga resiko-resiko psikologis. Individu 2 dapat dikatakan tidak memiliki rasa percaya diri jika individu tersebut tidak berani untuk berbicara atau tampil di depan umum, malu mengungkapkan ide-idenya dalam suatu rapat, yang semua ini menurut para remaja yang tidak memiliki kepercayaan diri cukup mengundang resiko dan tidak berani untuk mengambil resiko-resiko tersebut. Individu yang gagal meraih kesuksesan dalam hidup hanya karena individu tersebut salah dalam memandang diri sendiri dan kegagalan dalam komunikasi antar pribadi. Ada individu lain dapat sukses dengan masalah yang sama atau bahkan lebih rumit. Kesuksesan yang diraih oleh individu yang berprestasi sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh penghargaan terhadap diri sendiri. Kenyataannya tidak semua individu memiliki penilaian yang positif terhadap diri sendiri. Penilaian atau dimensi evaluative yang menyeluruh dari diri inilah yang disebut sebagai rasa percaya diri oleh Santrock (2003:336) Jalaluddin Rahmat (2001:104) mengatakan bahwa “bila orang merasa rendah diri, maka akan mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan gagasan kepada orang-orang yang dihormatinya dan tidak mampu berbicara di depan umum, atau ragu-ragu menuliskan pemikirannya dalam media massa. Orang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi. Ia takut orang lain akan mengejeknya dan menyalahkannya, dalam diskusi akan lebih banyak diam, dalam berpidato akan berbicara terpatah-patah. (Jalaluddin Rahmat, 2001:109) Jika ditelaah lebih lanjut, orang mengalami kecemasan komunikasi akan sangat terganggu 3 dan peka dengan penilaian orang lain terhadap dirinya. Perasaan terancam bahwa dirinya akan dinilai atau ditanggapi dengan negative, membuat komunikasinya menjadi terhambat. Individu adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Individu membutuhkan kehadiran individu lain untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu individu dikenal sebagai makhluk social. Berawal dari dalam kandungan kemudian lahir hingga menuju tahap akhir kehidupan, individu membutuhkan individu lain untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa komunikasi individu tidak dapat mengadakan hubungan sosialisasinya dengan individu lainnya. Sebagian besar komunikasi antar manusia dilakukan melalui komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Komunikasi interpersonal yang baik akan menunjang di dalam proses perkembangan sosialisasi. Komunikasi merupakan proses yang penting dalam fenomena social. Sebagai contoh dalam kehidupan sekolah. Setiap anak yang telah lulus dari pendidikan dan melanjut kejenjang pendidikan yang lebih tinggi harus dapat menyesuaikan dirinya di lingkungan barunya baik terhadap teman, guru-guru maupun lingkungan sekolah barunya. Interaksi social yang lebih luas dapat dicapai apabila seorang remaja dapat melakukan komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi dapat dikatakan dengan baik dan lancar apabila pesan yang disampaikan antar individu dapat dimengerti sesuai dengan isi pesan yang diberikan serta mendapat umpan balik langsung dari individu yang menerima. 4 Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Menurut hasil penelitian mengatakan bahwa 75% dari seluruh waktu seseorang digunakan untuk berkomunikasi. Oleh karena itulah komunikasi interpersonal tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Jika seseorang menutup dirinya dalam melakukan komunikasi maka komunikasi interpersonal yang dilakukannya akan mengalami hambatan. Manusia dapat berkomunikasi secara bermakna jika bisa saling mengenal diri sendiri, dan itu dapat terjadi jika komunikan dan komuikator dalam melakukan komunikasi interpersonal saling membuka diri. Tapi fenomena yang ada sekarang tentang munculnya media cetak dan siar menggiatkan kegiatan jurnalistik. Orang-orang justru tidak perlu lagi mendatangi suatu sumber untuk memperoleh informasi, tapi informasi akan datang sendiri lewat jurnalis yang bekerja di media massa. Hal ini pun akhirnya berpengaruh dalam fenomena komunikasi. Awalnya, manusia lebih banyak melakukan komunikasi antar personal (tatap muka). Namun seiring dengan lajunya perkembangan, media elektronik dan masa menjadi lebih popular jika dibandingkan dengan komunikasi tatap muka, misalnya pada saat seorang komunikator harus menyampaikan pesan kepada orang banyak maka kegiatan tatap muka saja tidak cukup. Dalam hal ini, manusia akhirnya membutuhkan media. Ada juga fenomena tentang anak-anak atau remaja yang suka dengan permainan game (playstation) sering menjadi masalah bagi seorang anak dalam pergaulannya. Mereka yang sering bermain game atau playstation kurang dapat 5 bergaul atau berinteraksi dengan teman-temannya, hal ini yang sering dikeluhkan oleh orang tua terutama ibu dalam mendidik anaknya. Dikarenakan keseringan dalam bermain game playstation, seorang anak dapat menghabiskan waktunya hanya untuk bermain dengan game tersebut tetapi lupa dalam bermain dengan teman-temannya atau bergaul dan berinteraksi dengan teman-temannya, karena hal ini maka komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik. Dipondok pesantren sendiri, kepercayaan diri sangat dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal. Dimana ketika para remaja masuk ke dala suasana pondok, berarti dia berada jauh dari keluarga dan saudara-saudaranya. Teman, guru dan ustadz pembimbinglah yang akan menjadi keluarga dan saudara-saudaranya ketika sedang berada di dalam lingkungan pondok pesantren. Maka dari itu dia sendiri yang menentukan hidupnya ketika di dala pondok pesantren, dan ketika dia ingin berinteraksi dengan teman-temannya dibutuhkan kemahiran dalam berkomunikasi. Menurut fenomena diatas, remaja juga sebenarnya sangat membutuhkan sebuah komunikasi interpersonal dalam kehidupan sehari-hari, baik itu untuk bergaul atau berinteraksi dengan teman-temannya ataupun juga berfungsi memperoleh sebuah informasi yang ia butuhkan. Kesemuanya itu membutuhkan yang namanya komunikasi interpersonal. Tidak dipungkiri lagi bahwa masa remaja adalah masa yang paling indah, masa remaja juga dapat dikatakan sebagai masa pubertas atau adolesen. Perkembangan di usia remaja menuju dewasa merupakan masa 6 perkembangan manusia yang paling menarik dibandingkan dengan masa perkembangan diusia balita maupun perkembangan manusia dewasa. Masa remaja merupakan suatu periode yang unik karena merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja sebagai bagian dari masyarakat dituntut untuk mampu mengembangkan dirinya, mampu berpendapat, mempunyai harga diri yang tinggi, tidak mudah putus asa, mempunyai pandangan yang positif tentang dirinya. Anak harus dapat menyesuaikan dirinya dalam lingkungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebayanya serta berusaha bertingkah laku social yang bertanggung jawab agar dapat masuk ke dalam lingkungan yang baru secara menyenangkan. Secara fisik remaja dapat dikatakan telah dewasa, namun secara psikitis terutama perkembangan emosionalnya masih labil, apabila perubahan-perubahan fisik dan psikis dapat diterima dengan baik. Hal tersebut dapat memberikan penguatan positif terhadap dirinya dan juga dapat membentuk kepercayaan diri. Sebaliknya apabila perubahan itu tidak sesuai dengan keadaan yang diidealkan, remaja akan mengalami penolakan terhadap dirinya, sehingga akan menghambat hubungan social. Remaja jenis terkhir ini dikategorikan memiliki rasa percaya diri yang rendah atau negative. Dari uraian di atas, dapat diasumsikan betapa pentingnya membentuk kepercayaan diri dan meningkatkan rasa percaya diri pada remaja sehingga dengan kepercayaan diri tersebut, remaja lebih mudah untuk beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik terhadap lingkungan sosialnya. 7 Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Komunikasi Interpersonal Santri di Pondok Pesantern Modern Islam Assalaam, Surakarta Solo” 1.1 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah pada hubungan percaya diri dengan hambatan komunikasi interpersonal pada remaja dengan definisi konseptual sebagai berikut: 1. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan akan kemampuan dan kepuasan diri baik lahir maupun batin. Kepercayaan diri batin adalah kepercayaan diri yang memberi kepada kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik, sedangkan kepercayaan diri lahir memungkinkan kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara yang menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita mampu akan diri kita (Lidenfield 1997). Kepercayaan diri adalah suatu perasaan yang dimiliki individu mengenai kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya tanpa memperbandingkan kemampuan dan kelebihan dirinya dengan kemampuan orang lain, yang diperoleh dari skor tanggapan responden terhadap instrument berdasarkan atas dua factor rasa percaya diri batin dan percaya diri lahir. 8 2. Komunikasi interpersonal dalam hal ini adalah adalah suatu proses pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek umpan balik langsung (Devito, 1995). Indicator yang digunakan untuk mengukur variable ini adalah skala komunikasi interpersonal Joseph Devito (1997:259), seperti: keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan atau kesamaan. 3. Remaja pada penelitian ini dibatasi pada remaja usia 16-18, berada pada masa pendidikan sekolah menengah atas (SMA) baik laki-laki dan perempuan yang berdomisili atau tinggal di pondok pesantren modern islam assalaam. 4. Jenis kelamin, menurut Matsumoto & Juang (2008) didefinisikan secara biologis berdasarkan perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan. Peneliti membatasi variabel ini pada jenis kelamin partisipan. Jenis Kelamin pada penelitian ini didapat dengan menanyakan kepada partisipan. 5. Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Usia yang dimaksud di sini yaitu usia biologis yang dapat diukur berdasarkan kematangan 9 biologis seseorang (merujuk pada Kapardis, 2003). Usia pada penelitian ini didapat dengan menanyakan pada partisipan. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 2. Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 3. Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 4. Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 5. Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 6. Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 7. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 10 8. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 9. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 10. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 11. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut “Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal pada santri pondok pesantren Islam Assalaam Solo. 1.3 Tujuan penelitian Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1. Apakah ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 11 2. Pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 3. Pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 4. Pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 5. Pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 6. Pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 7. Pengaruh jenis kelamin diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 8. Pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 9. Pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 10. Pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 11. Pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 1.4 Manfaat penelitian 12 Manfaat penelitian ini yaitu; · Secara teoritis: penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori-teori psikologi. Terutama yang berkaitan dengan psikologi sosial dan psikologi perkembangan tentang hubungan keperayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada remaja. · Secara praktis: penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kepercayaan diri santri-santri agar dapat melakukan komunikasi interpersonal yang lebih baik lagi, khususnya bagi santri-santri PPMI Assalaam. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari proposal seminar skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN Dalam bab ini mengemukakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II KAJIAN TEORI Dalam Bab ini berisi tentang teori kepercayaan diri, komunikasi interpersonal, remaja dan kerangka berpikir. 13 Bab III METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi konseptual dan definisi operasional, variabel penelitian, subjek penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data yang terdiri dari metode dan instrument penelitian, teknik analisis data yang terdiri dari reliabilitas dan validitas alat ukur. Bab IV HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian. Bab V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan, diskusi, dan saran. DAFTAR PUSTAKA 14 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Definisi komunikasi Salah satu cara terbaik untuk memahami komunikasi adalah dengan menerangkan arti komunikasi komunikasi berdasarkan etimologi kata komunikasi. Kata (communication) berasal dari bahasa latin “communication” yang terbentuk dari dua akar kata: ”com” (bahasa latin “cum”), berarti “dengan” atau “bersama dengan”. Jadi komunikasi dapat diartikan “union with” (bersatu dengan) atau “union together with” (bersama dengan). Ungkapan ini lazim disebut dalam satu kata saja, yakni “communion”, yang berarti “saya” tidak sekedar “bersama-sama dengan” orang lain (bersama dalam satu kesatuan—bersatu dalam kesamaan). Istilah komunikasi atau bahasa inggris communication berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. (Onong effendy,2006) Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lainkepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka itu bersifat 15 komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara orang-orang itu tidak komunikatif. (Onong effendy,2006) Beberapa definisi dari Komunikasi juga dapat diartikan sebagai berikut: 1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dengan efek apa. 2. Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang kepada orang lain dengan maksud tertentu. 3. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan, maupun tak langsung melalui media. (Onong effendy,2006). 4. Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal) berupa simbol-simbol (berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau non-verbal yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk memengaruhi sikap orang lain. 5. Komunikas merupakan proses pengalihan suatu maksud dari satu sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut. 16 6. Komunikasi merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan dan perasaan. Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis dengan kata-kata, atau yang didsampaikan dengan bahasa tubuh, gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu disekeliling kita sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya (Hybels dan weafer II 1992, Alo Liliweri, 2003) 7. Komunikas merupakan proses pengalihan suatu maksud dari satu sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut. Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan sebentuk komunikasi (Johnson 1981 dalam supratiknya 1995:30). Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. (supratiknya 1995:30). 17 Dari beberapa definisi di atas, kita dapat mengatakan bahwa komunikasi sebagai suatu aktivitas manusia selalu melibatkan: 1. Sumber komunikasi 2. Pesan komunikasi yang berbentuk verbal dan non verbal 3. Media atau saluran sebagai sarana atau tempat pesan serta rangkaian pesan dialihkan. 4. Cara, alat, atau metode untuk memindahkan pesan. 5. Penerima atau sasaran yang menerima komunikasi. 6. Tujuan dan maksud komunikasi. 7. Rangkaian kegiatan antara sumber atau pengirim dengan sasaran atau penerima. 8. Situasi komunikasi. 9. Proses komunikasi, yakni proses satu arah, interaksi dan proses transaksi. 10. Pemberian makna bersama atas pesan dari sumber dan penerima yang terlibat dalam komunikasi. 11. Pembagian pengalaman atas pesan yang dipertukarkan dari sumber dan penerima yang terlibat dalam komunikasi. 18 2.1.1 Karakteristik Komunikasi Setiap komunikasi manusia berawal dan berdasarkan komunikasi antar personal, dari komunikasi antar personal itulah kemudian berkembang menjadi komunikasi kelompok, organisasi, public dan komunikasi massa. Secara umum komunikasi manusia mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Komunikasi merupakan proses simbolis 2. Komunikasi merupakan proses social (isasi) 3. Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah 4. Komunikasi bersifat koorientasi 5. Komunikasi bersifat purposif dan persuasive 6. Komunikasi mendorong interpretasi individu 7. Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna 8. Komunikasi terjadi dalam konteks 2.1.2 Fungsi komunikasi Secara umum ada lima kategori fungsi (tujuan) utama komunikasi, yakni. 19 1. Sumber atau pengirim menyebarluaskan informasi agar dapat diketahui penerima. 2. Sumber meyebarluaskan informasi dalam rangka mrndidik penerima. 3. Sumber memberikaninstruksi agar dilaksanakan penerima. 4. Sumber memengaruhi konsumen dengan informasi yang persuasive untuk mengubah persepsi, sikap dan perilaku penerima. 5. Sumber menyebarluaskan informasi untuk menghibur sambimemengaruhi penerima. 2.1.3 Konteks komunikasi Beberapa konteks komunikasi adalah: 1. Komunikasi interpersonal 2. Komunikasi kelompok 3. Komunikasi orgaisasi 4. Komunikasi public 5. Komunikasi massa. 20 Dalam hal ini sesuai dengan permasalahan yang sesuai dengan tema yang akan banyak dibahas adalah komunikasi interpersonal, atau pembahasan akan lebih difokuskan kepada komunikasi interpersonal. 2.2 Definisi Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal menurut Devito (1995), adalah suatu proses pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek umpan balik langsung. Sedangkan Carell mengatakan komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar individu untuk bertukar informasi dan pengertian, komunikasi interpersonal adalah suatu seni praktis dan efektivitas seseorang sebagai seorang teman, pasangan, teman kerja, dan lain-lain. Dan interaksi dalam situasi interpersonal mengkuti norama sosial dan budaya masyarakat Senada dengan itu, menurut Deddy (2004) komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Berdasarkan pengertian komunikasi intepersonal diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi intrpersonal adalah pengiriman pesan dari komunikator kepada 21 komunikan dengan efek dan umpan balik langsung untuk mengetahui apakah pesan yang dikirimkan itu berdampak positif atau negatif baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi interpersonal sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi interpersonal berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun. 2.2.1 Tujuan Komunikasi Intersonal Menurut Davito (1995), tujuan komunikasi interpersonal diantaranya : 1. Mempelajari; untuk mendapatkan pengetahuan diri dan orang lain serta untuk memperoleh keahlian, 2. Berhubungan; untuk membina dan memelihara hubungan dengan orang lain. 22 3. Mempengaruhi; untuk mengendalikan dan mengarahkan. Dalam berkomunikasi kita berusaha untuk mengubah sikap dan prilaku orang lain serta berusaha mengajak orang lain melakukan sesuatu. 4. Memainkan; untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan hati. Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi untuk bermain dan menghibur diri. 5. Membantu; untuk menolong, melayani kebutuhan orang lain dan untuk menghibur diri sendiri dan orang lain. 2.2.2 Aspek-aspek komunikasi interpersonal De vito (1997) menjelaskan lima aspek yang mempengaruhi komunikasi interpersonal, yaitu: 1. Keterbukaan Kualitas keterbukaan dari komunikasi interpersonal mempunyai tiga aspek yaitu: keinginan untuk terbuka dan berinteraksi dengan orang lain, keinginan untuk berintteraksi secara jujur terhadap stimulus yang dating dan mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang akan dilontarkan individu adalah miliknya dan tanggung jawabnya. 2. Empati Menurut Pearson(1983) empati adalah kemampuan mempersepsikan dunia dari sudut pandang orang lain. Keuntungan yang didapat dari empati yaitu, 23 pemahaman yang lebih besar kepada orang lain, pemahaman yang lebih besar terhadap diri sendiri dan hubungan interpersonal yang semakin dalam. Sedang Freud mengartikan empati sebagai memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi si pendengar (Jalaludin Rakhmat, 1998) Dengan demikian, empati merupakan usaha si pendengar dalam memahami yang dirasakan orang lain dengan mencoba membayangkan dirinya pada kejadian yang menimpa orang tersebut, namun tidak berarti ikut terlibat secara emosional atau larut dalam perasaan orang itu sehingga tidak lagi mampu memberikan penilaian yang objektif. Empati tampil apabila ada hubungan akrab dan saling percaya antara orang-orang yang terlibat dalam suatu komunikasi. 3. Dukungan Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang mana terdapat sikap saling mendukung dan terdapat tiga hal yang menunjang sikap saling mendukung. Yang pertama adalah deskriptif, dimana suasana bersifatdeskriptif dan bukannya evaluative akan menciptakan adanya sikap mendukung. Kedua adalah spontanitas, dimana gaya yang spontan dan terbuka dalam mengutarakan pendapat dan pikiran biasanya akan bereaksi secara timbale balik pula. Ketiga adalah profesionalisme, dimana berpikiran 24 terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawan dan bersedia untuk berubah posisi jika keadaan mengharuskan. Dukungan ada kalanya terungkap secara verbal maupun non verbal. Dukungan non verbal tidaklah mempunyai nilai negative melainkan dapat menambah makna dari komunikasi interpersonal tersebut. 4. Sikap positif Kualitas kepositifan dalam komunikasi interpersonal mempunyai tiga spek, yaitu: a. Komunikasi interpersonal akan berhasil apabila terdapat sikap yang positif terhadap diri sendiri b. Komunikasi interpersonal akan terpelihara dengan baik apabila suatu perasaan positif terhadap orang lain itu dikomunikasikan sehingga membuat orang lain merasa lebih baik dan mempunyai keberanian untuk melakukan hal yang sama dan dan lebih berpartisipasi pada setiap kesempatan c. Suatu perasaan positif dalam komunikasi interpersonal sangat bermanfaat untuk mengefektifkan kerja sama 5. Kesamaan 25 Komunikasi interpersonal akan lebih berhasil apabila orang-orang yang turut mengambil bagia dalam komunikasi tersebut dalam suasana kesamaan dan didukung sikap yang sama, artinya ada pengakuan bahwa kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga sehingga individu dapat menerima dan menghargai lawan bicaranya. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi interpersonal merupakan suatu proses pertukaran informasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka melalui saluransaluran yang memungkinkan dapat memberikan isi pesan dan hubungan pesan serta terdapat umpan balik secara langsung yang meliputi keterbukaan, empati, dukungan kepositifan dan kesamaan. 2.2.3 Hambatan Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal yang berjalan dengan lancar tentu saja diharapkan oleh para perilaku komunikasi, namun pada kenyataannya ada hambatan-hambatan dalam komunikasi. Menurut Hafied (2003), mengatakan bahwa rintangan komunikasi adalah adanya hambatan yang membuat proses komunikasi tidak berlangsung sebagaimana harapan komunikator dan penerima. 26 Adapun hambatan komunikasi tersebut diantaranya: 1. Hambatan teknis, terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam berkomuniksi mengalami gangguan, sehingga informasi yang diberikan melalui saluran mengalami kerusakan. 2. Hambatan tematik, adalah gangguan komunikasi yang disebabkan kesalahan pada bahasa yang digunakan. 3. Hambatan psikologis, terjadi karena adanya gangguan komunikasi yang disebabkan persoalan-persoalan dalan diri individu, misalnya rasa curiga penerima kepada sumber. 4. Hambatan fisik, adalah rintangan yang disebabkan kondisi biografis, misalnya tidak adanya sarana komunikasi seperti telepon, pos, dan lain-lain. 5. Hambatan status, adalah rintangan yang disebabkan jarak social diantara peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara atasan dengan bawahan. 6. Hambatan kerangka berpikir, adalah rintangan yang disebabkan perbedaan persepsi antara komunikator dan halayak terhadap pesan yang digunakan dalam komunikasi, misalnya latar belakang pendidikan. 7. Hambatan budaya, ialah rintangan yang disebabkan adanya perbedaan norma, kebiasaan, nilai yang di anut oleh pihak yang terlibat dalam komunikasi. 2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif 27 Pearson 1983 mengemukakan tiga faktor komunikasi efektif, yaitu membuka diri, asertif, mendengar aktif dan empati. Kedua factor pertama menunjukkan kepercayaan diri, sedangkan kedua factor berikutnya menunjukkan perhatian dalam komunikasi. 1. Membuka diri Menjalin hubungan akrab dengan orang lain diperlukan kesediaan untuk membuka diri, dalam arti bersedia menjelaskan atau memberikan informasi kepada orang lain mengenai dirinya agar lebih mudah mengenalnya. Menurut pearson (1983) ada tiga unsure dalam mengemukakan diri sendiri kepada orang lain, yaitu bersedia membuka diri dengan sengaja dan member informasi yang tepat mengenai dirinya. Informasi bisa berupa hobi, tujuan hidup dan cita-cita Ada tiga keuntungan dalam membuka diri, yaitu: 10 dapat membangun pemahaman dan penerimaan diri yang lebih besar,2) dapat membangun pemahaman dan penerimaan yang lebih besar terhadap orang lain, 3) dapat membangun hubungan yang lebih dalam dan penuh artidengan orang lain (pearson, 1983). 2. Asertif Perilaku asertif dalam komunikasi mencakup kemampuan mengemukakan perasaan, pikiran, keyakinan pribadi secara jujur dan langsung tanpa 28 menimbulkan dampak merugikan atau meremehkan hak orang lain. Menurut Pearson (1983) dengan berperilaku asertif seseorang dapat mengemukakan dirinya, mempertahankan pendapatnya dan mengekspresikan perasaannya tanpa rasa takut melanggar hak orang lain. Perilaku asertif mempunyai hubungan positif dengan konsep diri yang positif, kecakapan komunikasi dan hubungan interpersonal yang memuaskan. Perilaku asertif juga mempunyai hubungan negative dengan amarah dan kecemasan (Pearson, 1983) 3. Mendengar aktif Mendengar aktif merupakan mendengar dengan segenap indera yang dimiliki, baik dengan verbal maupun non verbal. Mendengar aktif bukan Cuma mendengar ucapan seseorang tetapi juga mencoba mengetahui pesan yang tersirat sehinggadapat menggali informasi yang lebih dalam apabila ada hal yang tidak jelas. Menurut Pearson (1983) mendengar aktif adalah mendengar dengan tujuan untuk memperoleh informasi, petunjuk, data, memahami orang lain, menyelesaikan masalah danmenunjukkan dukungan bagi orang lain. Seorang pendengar aktif mampu mendengar informasi dengan baik, berusaha memahami dan memberikan umpan balik yang tepat. 29 2.2.5 Karakteristik keterampilan komunikasi interpersonal. Berdasarkan pendekatan pragmatis (Devito, 1994) karakteristik keterampilan komunikasi interpersonal adalah: 1. Kepercayaan diri (confidence). Komunikator yang efektif memiliki kepercayaan diiri sosial, selalu nyaman bersama orang lain dan situasi komunikasi pada umumnya. Komunikator yang secara sosial memiliki kepercayaan diri, bersikap santai, tidak gugup, tidak kaku, fleksibel dan terkendali. 2. Kebersatuan (immediacy) Komunikator yang memperlihatkan kebersatuan mengisyaratkan minat dan perhatian. Kebersatuan menyatukan pembicara dan pendengar. Secara non verbal individu mengkomunikasikan kebersatuan dengan memelihara kontak mata yang patut, kedekatan fisik yang menunjukkan kedekatan psikologis, serta sosok tubuh yang terbuka. 3. Manajemen interaksi (interaction management) Dalam manajemen interaksi yang efektif, tidak seorang pun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh penting. Masing-masing pihak berkontribusi dalam keseluruhan komunikasi. Manajemen interaksi ditunjukkan melalui gerakan mata, ekspresi vocal, serta gerakan tubuh dan wajah yang sesuai. Dalam 30 manajemen interaksi juga perlu diperhatikan dalam penyampaian pesan verbal dan non verbal yang saling bersesuaian dan saling memperkuat. 4. Daya pengungkapan ( expressiveness) Daya ekspresi mengacu pada keterampilan mengkomunikasikan keterlibatan tulus dalam interaksi antar pribadi. Daya ekspresi sama dengan keterbukaan dalam hal keterlibatan dan ini mencakup misalnya ekspresi tanggung jawab atas pikiran dan perasaan, mendorong daya ekspresi orang lain dan memberikan umpan balik yang relevan dan patut. 5. Orientasi kepada orang lain (other orientation) Orientasi mencakup kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicara selama percakapan. Komunikator yang berorientasi kepada lawan bicara melihat situasi dan interaksi dari sudut lawan bicara dan mengahrgai perbedaan pandangan dari lawan bicara. Orientasi kepada lawan bicara dapat berupa menghargai perbedaan pandangan lawan bicara, empati, serta memberikan umpan balik yang cepat dan pantas. 2.3.Percaya diri Kepercayaan diri sering disebut-sebut debagai kunci utama penentu keberhasilan seseorang. Orang yang memiliki kepercayaan diri yang baik akan mudah 31 menyesuaikan diri dalam lingkungan manapun. Orang yang pandai secara intelegensi belum tentu memiliki rasa percaya diri yang baik, terkadang kepandaiannya belum tentu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Terkadang kita bisa melihat orang yang penuh percaya diri dari pembawaan dirinya, langkahnya pasti, berjalan tegap, tidak mudah canggung, mudah bergaul dengan siapa pun bahkan dengan lingkungan baru sekalipun, sebaliknya orang yang tidak percaya diri akan menutup diri dan menarik diri dari lingkungan dan kelompok sosialnya. 2.3.1. Definisi Percaya Diri Definisi menurut kamus psikologi istilah kepercayaan diri adalah percaya akan kemampuan diri sendiri, menyadari kemampuan yang dimiliki, serta memanfaatkannya secara tepat (Hasan dkk, 1990). Hal tersebut di atas senada dengan pendapat Angelis (1997), yang menyatakan bahwa kepercayaan diri berarti yakin terhadap kemampuan diri sendiri yang berawal dari tekad pada diri sendiri untuk melakukan segala hal yang diinginkan dan dibuthkan dalam hidup ini. Sedangkan Maslow menjelaskan kepercayaan diri adalah merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (Eksplorasi segala kemampuan dalam diri), dengan percaya diri seseorang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri (Sari, 2006) 32 Rogers menambahkan bahwa kepercayaan diri adalah kemampuan untuk membuat keputusan dan penilaian-penilaian tanpa harus bergantung pada orang lain. Kepercayaan diri juga merupakan keyakinan individu untuk melakuakan tindakan yang dianggap benar (Koswara, 1998). Jacinta F. Rini (2003), berpandanganbahwa kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapi. Maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah penilaian seseorang akan kesanggupan dan keterampilan yang dimilikinya yang menimbulkan ketegasan atau keyakinan untuk bertindak dalam area fungsi yang lebih luas. 2.3.2 Teori Kepercayaan Diri Teori kepercayaan diri menurut Lidenfield (1997) kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan akan kemapuan dan kepuasan diri baik lahir maupun batin. Kepercayaan diri batin adalah kepercayaan diri yang memberi kepada kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik, sedangkan kepercayaan diri lahir memungkinkan kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara yang menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita mampu akan diri kita. 33 Jenis kepercayaan diri Lindenfield (alih bahasa Ediati Kamil, 1997 : 4) menyatakan ada dua jenis kepercayaan diri yaitu : 1. Kepecayaan diri batin adalah kepercayaan diri yang memberikan kepada individu perasaan dan anggapan bahwa individu dalam keadaan baik. 2. Jenis percaya diri lahir memungkinkan individu untuk tampil dan berperilaku dengan cara menunjukkan kepada dunia luar bahwa individu yakin akan dirinya. Percaya Diri Batin Lindenfield (alih bahasa Ediati Kamil, 1997 : 47) menjelaskan ada empat ciri utama yang khas pada orang yang mempunyai kepercayaan diri batin yang sehat. Keempat ciri itu adalah : a. Mencintai diri sendiri Orang yang percaya diri mencintai diri mereka, dan cinta diri ini bukan merupakan sesuatu yang dirahasiakan. Orang yang percaya diri peduli akan dirinya karena perilaku dan gaya hidupnya adalah untuk memelihara diri. Dengan unsur percaya diri batin individu akan : · Menghargai kebutuhan jasmani dan rohani serta menempatkan diri sejajar dengan kebutuhan orang lain. 34 · Mempunyai alasan yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya, dan tidak akan menyiksa diri mereka sendiri dengan rasa bersalah setiap kali meminta atau memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan. · Secara terbuka menunjukkan keinginan untuk dipuji, ditentramkan dan mendapat hadiah secara wajar, dan tidak akan mencoba memanfaatkan orang lain untuk memenuhi permintaan itu secara langsung. · Merasa senang bila diperhatikan orang lain dan mampu untuk mendapatkannya. · Bangga akan sifat-sifat yang baik dan memusatkan diri untuk memafaatkan sebaik mungkin, mereka tidak mau membuang-buang waktu, tenaga atau uang untuk memikirkan kekurangan-kekurangan mereka sendiri. · Tidak secara sengaja melakukan hal-hal yang akan merusak kemungkinan untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan, atau yang memperpendek hidupnya. b. Memahami diri Orang yang percaya diri batin juga sadar diri. Mereka tidak terus menerus merenungi diri sendiri, tetapi secara teratur mereka memikirkan perasaan, pikiran dan perilaku mereka, dan mereka selalu ingin tahu bagaimana pendapat orang lain tentang diri mereka. Individu yang memiliki pemahaman diri yang baik, mereka akan : 35 · Menyadari kekuatan mereka sehingga akan mampu mengembangkan kemampuannya secara penuh. · Mengenal kelemahan dan keterbatasan mereka sehingga kecil kemungkinan mereka membiarkan diri mengalami kegagalan berulang kali. · Tumbuh dengan kesadaran yang mantap tentang identitas diri sendiri, merekapun jauh lebih mampu dan puas menjadi seorang “pribadi” dan tidak begitu saja mengikuti “khalayak ramai”. · Mempunyai pengertian yang sehat mengenai nilai-nilai yang mereka anut, sehingga tidak akan terus menerus resah memikirkan apakah yang mereka lakukan atau yang tidak dilakukan secara moral dapat dibenarkan. · Cenderung mempunyai teman-teman yang tepat karena mereka tahu apa yang mereka butukan dari persahabatan itu. · Terbuka untuk menerima umpan balik dari orang lain atau tidak selalu melonjak untuk membela diri, bila dikritik orang lain. · Mau dan sedia mendapat bantuan dan pelajaran karena mereka bukan orang yang serba tahu. 36 c. Memiliki tujuan yang jelas Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya, karena mereka mempunyai pikiran yang jelas mengapa mereka melakukan tindakan tertentu dan mereka tahu hasil apa yang bisa diharapkan. Dengan unsur ini yang memperkuat rasa kepercayaan diri, individu akan : · Terbiasa menentukan sendiri tujuan yang bisa dicapai, mereka tidak selalu harus bergantung pada orang lain untuk melakukan kegiatannya. · Mempunyai lebih banyak energi dan semangat karena mereka bermotivasi tinggi. · Lebih tekun karena menyadari bahwa langkah-langkah yang kecil dan kadang-kadang membosankan sekalipun mempunyai tujuan. · Belajar menilai diri sendiri karena mereka bisa memantau kemajuannya dilihat dari tujuan yang mereka tentukan sendiri. · Mudah membuat keputusan karena mereka tahu betul apa yang mereka inginkan. d. Mampu berfikir positif Orang yang mempunyai kepercayaan diri biasanya hidupnya menyenangkan. Salah satunya ialah karena mereka biasa melihat kehidupannya dari sisi positif dan 37 mereka mengharap serta mencari pengalaman dan hasil yang bagus. Dengan kekuatan batin yang penting ini, individu akan : · Tumbuh dengan harapan bahwa hidup ini membahagiakan. · Memandang orang lain dari satu sisi positifnya, kecuali kalau ada alasan khusus untuk berhati-hati. · Percaya bahwa setiap masalah dapat diselesaikan. · Tidak menyia-nyiakan tenaga untuk mengkhawatirkan kemungkinan hasil yang negatif. · Percaya bahwa masa depan akan sebaik (atau mungkin lebih baik) masa lalu. · Mau bekerja meskipun ada perubahan yang membuat fustasi karena mereka suka pada pertumbuhan dan perkembangan. · Bersedia menghabiskan waktu dan energi untuk belajar dan melakukan tugasnya, karena mereka percaya bahwa pada akhirnya tujuan mereka akan tercapai. Percaya diri lahir Menurut Lindenfield (alih bahasa Ediati Kamil, 1997 : 7-11) menjelaskan bahwa untuk memberi kesan percaya diri pada dunia luar, individu perlu mengembangkan ketrampilan empat bidang yaitu : 38 a. Mampu beromunikasi dengan baik Dengan memiliki dasar yang baik di bidang ketrampilan berkomunikasi, individu akan dapat : · Mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang dan penuh perhatian. · Dapat berkomunikasi dengan orang dari segala usia dan segala jenis latar belakang. · Tahu kapan dan bagaimana berganti pokok pembicaraan dari percakapan biasa ke yang lebih mendalam. · Berbicara secara fasih dan menggunakan nalar. · Berbicara di depan umum tanpa rasa takut. · membaca dan memanfaatkan bahasa tubuh orang lain. b. Memiliki ketegasan Sikap tegas akan menambah rasa percaya diri karena individu akan dapat : · Menyatakan kebutuhan mereka secara langsung dan terus terang. · Membela hak mereka dan hak orang lain. · Tahu bagaimana melakukan kompromi yang dapat diterima dengan baik. 39 · Memberi dan menerima pujian secara bebas dan penuh kepekaan. · Memberi dan menerima kritik yang membangun. c. Peduli pada penampilan diri Ketrampilan ini akan mengajarkan akan pentingnya “tampil” sebagai orang yang percaya diri. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk : · Memilih gaya pakaian dan warna yang paling cocok kepribadian dan kondisi fisik. · memilih pakaian yang cocok untuk berbagai peran peristiwa, dengan tetap mempertahankan gaya pribadinya. · Mampu menciptakan penampilan pertama yang menarik. · Menyadari dampak gaya hidupnya terhadap pendapat orang lain mengenai diri mereka, tidak terbatas pada keinginan untuk selalu ingin menyenangkan orang lain. d. Mampu mengendalikan perasaannya Dalam hidup sehari-hari orang perlu mengendalikan perasaan. Individu perlu mengendalikan diri, mereka akan dapat : 40 · Lebih percaya diri karena tidak khawatir akan lepas kendali. · Berani menghadapi tantangan dan resiko karena mereka bisa mengatasi rasa takut, khawatir dan frustasi. · Menghadapi kesedihan dengan wajar karena mereka tidak takut kalau-kalau kesedihan itu akan membebani dan menekan mereka selamanya. · Mengatasi konfrontasi secara efektif dan membela diri terhadap pelecehan, karena mereka bisa menyalurkan energi kemarahan mereka dengan cara yang kontruktif. · Membiarkan dirinya bertindak spontan dan lepas kalau ingin santai, karena mereka tidak khawatir akan lepas kendali. · Cara meningkatkan atau mengambangkan kepercayaan diri 2.3.3 Ciri-ciri Percaya Diri Menurut Guilford ciri-ciri orang percaya diri dapat dinilai melaui 3 aspek, yaitu: 1. Individu merasa adekuat (yakin terhadap apa yang dilakukan) 2. Individu merasa diterima oleh kelompok 3. Memiliki ketenangan sikap 41 Lautser memaparkan beberapa ciri yang memiliki kepercayaan diri, yaitu sebagai berikut: a. Tidak mementingkan diri sendiri b. Cukup toleran c. Tidak membutuhkan dukungan dari orang lain secara berlebihan d. Bersikap optimis dan gembira. Sedangkan Maslow menyebutkan ciri-ciri orang yang memiliki kepercayaan diri adalah orang yang memiliki kemerdekaan psikologis, yaitu: a. Kebebasan mengarahkan pilihan dan mencurahkan tenaga b. Berdasarkan keyakinan pada dirinya untuk melakukan hal-hal yang produktif Oleh karena itu biasanya orang yang percaya diri menyukai pengalaman baru, suka menghadapi tantangan, pekerja yang efektif, dan bertanggung jawab sehingga tugas yang dibebankan selesai dengan tuntas (Isdhamajaya dan Agung, 2004) Dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri orang yang percaya diri adalah orang yang yakin akan seluruh kemampuan yang tersimpan dalam dirinya, memiliki keberanian untuk mengembangkan dan mengeluarkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya serta tidak pernah merasa takut gagal. 42 Sedangkan orang-orang yang tidak percaya diri memiliki cirri-ciri seperti yang diungkapkan oleh Amitya Kumara (1998), yaitu: a. Malu menerima pujian b. Takut mencintai dan dicintai c. Takut kritikan d. Menutup diri e. Tidak peka terhadap lingkungan f. Mudah menyalahkan diri sendiri Iswidhamanjaya dan Agung (2004), juga menambhkan ciri-ciri orang yang tidak percaya diri adalah: a. Tidak bisa menunjukkan kemampuan diri b. Kurang berprestasi dalam belajar c. Merasa canggung d. Tidak berani mengungkapkan ide-ide e. Cenderung hanya melihat dan menunggu kesempatan f. Membuan-buang waktu dalam membuat keputusan 43 g. Rendah diri bahkan takut dan merasa tidak aman h. Apabila gagal cenderung menyalahkan orang lain i. Suka mencari pengakuan dari orang lain 2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepoercayaan diri seseorang adalah sebagai berikut: a. Penampilan Fisik Penampilan fisik menjadi salah satu faktor utama yang menunjang keberhasilan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Tak bisa dipungkiri banyak orang yang tidak berhasil melakukan interaksi social dengan baik hanya karena ia merasa tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Menurut Buss, pembentukan kepercayaan diri seseorang diawali dengan pengenalan diri secara fisik, bagaimana seseorang menerima atau menolak gambaran dirinya yang selanjutnya dapat menimbulkan rasa puas atau sebaliknya (Amitya Kumara, 1998). Paul J. Centi (1993) menyatakan bahwa penempilan fisik membawa pengaruh fisik pada umumnya, mempunyai kepercayaan diri yang lebih tinggi dari pada yang tidak. Orang yang berpenampilan menarik cenderung menghargai lebih tinggi daripada orang yang berpenampilan membosankan. Fisik merupakan bagian 44 yang paling atmpak dari kepribadian manusia dan menciptakan kesan awal bagi orang lain. b. Status Sosial Ekonomi Status social ekonomi juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Oaring yang memiliki status social ekonomi yang baik akan lebih mudah mendapatkan berbagai fasilitas yang ada dalam masyarakat, serta mudah mendapatkan penghargaan dari masyarakat, hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang dengan status social ekonomi yang baik. Sebaliknya, orang dengan status social ekonomi yang kurang akan sulit mendapatkan berbagai fasilitas yang ada didalam masyarakat, hal ini membuatnya merasa rendah diri daripada orang-orang yang memiliki status sisoal ekonomi yang baik dan hal ini dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. c. Jenis Kelamin Major dan Gender (dalam skripsi Muna Eka Sari, 2006), menyatakan bahwa tingkat kepercayaan diri wanita lebih rendah dibandingkan pria, hal ini disebabkan karena wanita mempunyai sumber-sumber kekuasaan yang lebih kecil dibandingkan pria. 45 d. Tingkat Pendidikan Menurut Jersild (2002) ada hal penting dalam pendidikan pada remaja yaitu membantu remaja untuk memahami dirinya sendiri. Adanya pemahaman terhadap diri sendiri akan membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Keberhasilan dalam penyesuaian diri dilingkungan akan menambah kepercayaan diri individu, sebab individu tersebut tau bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku yang baik untuk dapat diterima lingkungannya. e. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kepercayaan diri seseorang. Orang yang telah memiliki prestasi yang tinggi ataupun orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi karena yakin akan kemampuan dan potensi yang dimiliki. 2.4. Remaja 2.4.1. Definisi dan ciri-ciri umum masa remaja Di negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan “adolescence” yang berasal dari kata dalam bahasa latin “adolescere” (kata bendannya adolescentia = Remaja), yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa (Hurlock,1980,h:206). Namun dewasa ini istilah “adolesen,” atau remaja telah digunakan secara luas untuk menunjukan suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum 46 serta perkembangan kognitif dan sosial. Remaja awal hingga remaja akhir inilah yang disebut masa adolesen. Istilah Adolesence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock,1980,h:206). WHO sebagai organisasi kesehatan sedunia memberikan definisi tentang remaja. Terdapat tiga kriteria yang harus terdapat dalam diri seseorang remaja yaitu kriteria biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Untuk lebih lengkapnya definisi remaja menurut WHO (dikutip oleh Sarlito, 2005,h:9) adalah: · Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. · Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanakkanak menjadi dewasa. · Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Namun Sarlito Wirawan (2005,h:14-15) dalam buku psikologi remaja memberikan pedoman untuk menentukan batasan usia yaitu 11-24 tahun dan belum menikah. Dengan pertimbangan sebagai berikut: · Usia 11 tahun pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder telah nampak (Kriteria fisik). 47 · Usia 11 tahun pada umumnya anak telah mulai baligh, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan mereka sebagai anak-anak (kriteria sosial). · Usia 11 tahun telah mulai adanya penyempurnaan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego Identitiy) tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual, tercapainya puncak perkembangan kognitif, maupun tercapainya nilai-nilai moral (kriteria psikologis). · Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal yaitu bagi mereka yang masih menggantungkan hidupnya pada orangtua karena harus bersekolah lebih tinggi. Terutama pada masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas. · Status perkawinan juga sangat menentukan. Seorang yang sudah menikah dalam usia berapapun diperlakukan sebagai orang dewasa sepenuhnya, baik secara hukum maupun dalam kehidupan masyarakat dan keluarga. Oleh karena itu, definisi remaja disini dibatasi khusus untuk yang belum menikah. Berdasarkan pengertian dan pendapat para ahli maka penulis menyimpulkan bahwa remaja adalah masa usia antara 11-24 tahun, di mana perkembangan seksual primer dan sekundernya telah nampak dan secara sosial, psikologis, kognitif telah mencapai kematangan serta belum menikah. 48 Dalam Desmita (2005,h:190) dikatakan, batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga yaitu: · - 12-15 tahun = Masa remaja awal · - 15-18 tahun = Masa remaja pertengahan · - 18-21 tahun = Masa remaja akhir Petro Blos (1962, dalam Sarlito,2005,h:24-25) mengungkapkan dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja, yaitu: · Remaja awal Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahanperubahan yang tejadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis, ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap “ego”. Hal ini menyebabkan para remaja awal sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa. · Remaja Madya Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang menyukai. Ada kecendrungan “Narcistic”,yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang 49 sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, optimis dan pesimis dan sebagainya. · Remaja Akhir. Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal di bawah ini: 1. Minat makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek 2. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru. 3. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. 4. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan orang lain. 5. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (Private self) dan masyarakat umum (The public). Carballo (1978 dalam Sarlito,2005,h: 15) mengungkapkan ada enam penyesuaian diri yang harus dilakukan remaja, diantaranya yaitu: 1. Menerima dan mengintegrasikan pertumbuhan badannya dalam kepribadiannya. 2. Menentukan peran dan fungsi seksualnya yang adekuat dalam kebudayaan tempatnya berada. 50 3. Mencapai kedewasaan dengan kemandirian, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk menghadapi kehidupan. 4. Mencapai posisi yang diterima oleh masyarakat. 5. Mengembangkan hati nurani, tanggung jawab, moralitas dan nilai yang sesuai dengan lingkungan dan kebudayaan. 6. Memecahkan problem-problem nyata dalam pengalaman sendiri dalam kaitanya dengan lingkungan. 2.5 Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam 2.5.1 Sejarah Berdiri Pondok Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, biasa disingkat dengan PPMI Assalaam adalah lembaga pendidikan Islam swasta yang didirikan oleh Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta (MPI) yang didirikan oleh Bapak H. Abdullah Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah. PPMI Assalaam berdiri pada tanggal 17 Syawal 1402 H bertepatan dengan tanggal 7 Agustus 1982 M, berlokasi di Jalan Yosodipuro No. 56 Punggawan Surakarta menempati tanah seluas 2.845 m, wakaf dari keluarga Bapak H. Abdullah Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah, pemilik percetakan PT. Tiga Serangkai Solo. 51 Sebelum PPMI Assalaam beridir kegiatan pedndidikan yang dilakukan adalah kegiatan Madrasah Diniyyah Awaliyah (MDA), kemudian atas tuntutan masyarakat YMPI mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan sistem asrama yang merupakan cikal bakal berdirinya Pondok Modern yang waktu itu diberi nama Pondok Pesantren Punggawan, meminjam nama desa dimana kegiatan pendidikan dipusatkan. Pada tanggal 20 Juli 1985 nama Assalaam secara resmi digunakan, serta sekaligus menandai awal mula digunakannya kampus baru di desa Pabelan Kartasura Sukoharjo diatas areal tanah wakaf seluas 5,6 Ha dari keluarga Bapak H. Abdullah Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah.Bangunan yang terdapat pada saat itu terdiri dari ruang kelas, gedung olah raga (GOR), asrama santri, perumahan guru dan pengasuh, dapur dll. Bersamaan dengan itu pula didirikan Madrasah Aliyah (MA) sebagai kelanjutan dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalaam, serta sebagai jawaban dari tuntutan masyarakat terhadap PPMI Assalaam. Pada tahun 1986/1987 didirikan Madrasah Takhasush sebuah kelas persiapan untuk calon santri yang akan melanjutkan ke MA Assalaam yang berasal dari SLTP umum diluar Assalaam. Pada tahun 1988/1989 didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Assalaam dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengikuti perkembangan pendidikan yang terjadi diluar Assalaam. Memasuki tahun pelajaran 2005/2006, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di idirikan. yang mengambil 52 program keahlian Komputer dan Jaringan dan Persiapan Grafika. SMK bermaksud untuk mencetak tenaga profesional dengan tetap berwawasan pada nilai-nilai Keislaman. Pada perkembangan lebih lanjut Yayasan MPI Surakarta yang diketuai oleh Ibu Hj. SIti Aminah Abdullah memperluas areal pondok dengan membeli tanah di desa Gonilan Kartasura seluas 38.600 m. Areal ini sekarang telah dikembangkan sehingga sudah berdiri bangunan kelas 3 lantai untuk belajar, Lapangan Olah Raga serta perumahan guru dan pengasuh. Dengan demikian sekarang ini PPMI Assalaam menempati areal seluas kurang lebih 10 hektar dengan berbagai fasilitas pendukung yang lengkap dan modern. Di usianya yang ke-29 pada tahun 2011, PPMI Assalaam telah mencetak ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan berbagai negara di dunia. Para alumni Assalaam ini terwadahi dalam sebuah organisasi yang bernama IKMAS (Ikatan Keluarga Ma'had Assalaam Surakarta) dan telah berperan aktif diberbagai bidang dalam kehidupan masyarakat dan negara 2.5.2 Visi dan Misi VISI Terwujudnya insan yang memiliki keseimbangan Spiritual, Intelektual, dan Moral menuju generasi ulul albab yang berkomitmen tinggi terhadap kemaslahatan Umat dengan berlandaskan pengabdian kepada Allah SWT. 53 MISI Menyelenggarakan proses pendidikan Islamyang berorientasi pada mutu, berdaya saing tinggi, dan berbasis pada sikap Spiritual, Inetelektual dan Moral guna mewujudkan kader umat yang menjadi rahmatan lil alamin (QS. 9 :122) Mengembangkan pola kerja pondok pesantren dengan berbasis pada manajemenprofesional yang Islamiguna menciptakan suasana kehidupan di lingkungan pondok yang tertib, aman dan damai. (QS. 56: 26, QS 9:105, QS 67:2) Meningkatkan citra positiflembaga pendidikan Pondok Pesantren yang berwawasan sains dan tehnologi Informasi serta berbudaya modern yang Islami. (QS. 39:18) TUJUAN Tercapainya manusia yang berilmu dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia dan mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang plural berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah MOTTO Keseimbangan Spiritual, Intelektual dan Moral PRINSIP LEMBAGA PPMI Assalaam berdiri diatas dan untuk semua golongan PANCA JIWA PONDOK 54 1. Kesederhanaan 2. Keikhlasan 3. Kemandirian 4. Ukhuwah Islamiyah 5. Berpikir Bebas 2.5.3 Sistem pendidikan Pendidikan di PPMI Assalaam dikembangkan dengan mengambil langkah-langkah yang positif dan kongkret sebagai berikut: 1. Memadukan dua manhaj (sistem) pendidikan, yaitu memadukan sistem pendidikan salafiyah dengan sistem pendidikan modern, yang terkenal di Assalaam dengan istilah majma’ul bahrani, dimana dalam kegiatan belajar mengajar mganut sistem sekolah pada umumnya. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari para santri diatur dalam sistem asrama, sebagaimana pondok pesantren salafiyah, dengan tata tertib dan disiplin pondok. 2. Pendidikan yang bersifat integral-holistik: bertolak dari konsep manusia yang bersifat integral-holistik, serta berorientasi kehidupan yang menjangkau tiga dimensi waktu, yaitu: masa lalu, masa kini, dan mendatang. Assalaam tidak hanya meletakkan dirinya berada dalam dunianya sendiri, akan tetapi juga berupaya untuk hidup bersama dan berdialog dengan kehidupan dunia. 55 Dengan demikian sistem pendidikan yang dikembangkan berorientasipada duniawi dan ukhrawi. Wawasan keseimbangan ini, dikembangkan antara ilmu-ilmu alamiyah dan teknologi dengan ilmu-ilmu diniyah islamiah (intelektual dengan spiritual/moral) antara fikir dan dzikir masing-masing mendapatkan porsi yang seimbang. Para santri nantinya diharapkan memiliki ilmu pengetahuan yang luas, baik ilmu dienul islam maupun ilmu-ilmu alamiyah dan teknologi, dan beraqidah shahihah yang mantap serta ditunjang dengan akhlaqul karimah. 3. Modern Kata modern bukan hanya sekedar untuk menghilangkan image bahwa pesantren pada umumnya yang serba terbelakang, kolot serta ketinggalan zaman. Akan tetapi juga perlu disadari bahwa ppengaruh globalisasi membawa dampak saling ketergantungan antara satau pihak dengan pihak lain. Oleh karena itu Assalaam harus bisa berdiri kokoh dengan identitas ‘jati dirinya’ sendiri. Sesuai dengan namanya, Assalaam selalu bersikap ‘damai’ dengan siapa saja, transparan, terbuka dan lentur sertabijaksana dalam menjalin network dengan berbagai pihak. 56 Berkaitan dengan hal tersebut, maka sejak awal dipahamkan kepada santri tentang sepuluh ciri manusia modern: 1. Terbuka dan bersedia menerima hal-hal baru yang aslah dari berbagai perubahan dan inovasi 2. Berorientasi demokratis/musyawarah serta mampu menerima pendapat yang tidak selalu sama. 3. Berpijak pada realitas/real thinking, menghargai waktu, disiplin, konsisten, sistematik dalam setiap menyelesaikan persoalan. 4. Selalu terlibat dalam perencanaan dan pengorganisasian 5. Menghargai pendapat orang lain 6. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan 7. Rasional serta percaya pada iptek 8. Menjungjung tinggi keadilan berdasarkan prestasi, kontribusi dan kebutuhan 9. Efektif dan efisien 10. Selalu belajar, untuk mampu mengatasi lingkungan 57 Pemikiran-pemikiran yang dikembangkan tersebut dimaksudkan agar santri berfikiran kritis, rasional, tidak taqlid, tidak jumud dan tidak menjurus pada kultus individu. 2.5.4 Kegiatan harian santri Seluruh santri menjalani hari-harinya selama berada di PPMI Assalaam dengan mengikuti jadwal kurang lebih sebagai berikut: · Bangun tidur, sholat berjama’ah di mesjid dan tadarus Al-Qur’an · Tazwidul Mufrodat, olahraga pagi, mengulang pelajaran, mandi, makan pagi dan persiapan masuk kelas · Kegiatan belajar mengajar di kelas (8jam mata pelajaran) · Sholat dhuzur berjama’ah di mesjid · Makan siang dan istirahat · Sholat ashar berjama’ah di mesjid · Kegiatan ekstrakulikuler dan bimbingan belajar · Mandi dan persiapan sholat Maghrib 58 · Sholat Maghrib berjama’ah, kajian/halaqah/tadarus Al Qur’an, diakhiri sholat Isya berjama’ah di mesjid · Makan malam · Belajar malam dikelas · Tidur/istirahat di kamar a. Semua kegiatan yang diselenggarakan bernilai pendidikan, yaitu meliputi pelaksanaan ibadah, tata hidup bersama, kegiatan belajar mengajar maupun ekstrakulikuler. b. Waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas dan di laboratorium adalah 8jam pelajaran selama 6hari dalam 1pekan, total sebanyak 48jam pelajaran. Kecuali program Akselerasi dan Unggulan total sebanyak 40 jam pelajaran, 8jam pelajaran sisanya digunakan untuk studi lapangan. c. Hari libur dalam satu pekan adalah 1 hari pada hari jumat, dan diperbolehkan untuk keluar kompleks mulai pukul 12.30 – 17.00 WIB, 2 pekan sekali bergantian antara putra dan putri. Sedangkan hari libur pondok adalah libur akhir tahun pelajaran pada bulan juni – juli, dan libur Ramadhan/idul fitri. 59 d. Mulai tahun pelajaran 2007/2008 seluruh unit pendidikan di PPMI Assalaam sudah menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan berbasis pada kurikulum pondok. 2.5.5 Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan yang ada di PPMI Assalaam saat ini adalah: 1. Madrasah Tsanawiyah (MTS) 2. Madrasah Takhashushiyah (TKS) 3. MadrasahAliyah (MA) 4. Sekolah Menengah Atas (SMA) 5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 60 2.6 Keterkitan antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal Umunya semua manusia mempunyai keinginan untuk senantiasa terlihat aktif dengan lingkungan sosialnya. Keterlibatan secara aktif membuat keberadaan seorang individu merasa dihargai dan hasilnya akan memberikan efek positif bagi aktualitas manusia tersebut. Namun tidak mudah untuk terlihat secara aktif di dalam interaksi atau proses social di lingkungan social. Dalam proses social akan melibatkan banyak komunikasi, yang paling banyak digunakan dalam proses social adalah komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi yang berlangsung secara tatap muka dengan jumlah peserta dua orang atau lebih. Dalam membina suatu komunikasi interpersonal dibutuhkan kepercayaan diri. Komunikasi interpersonal dapat dikatakan berhasil apabila penerima pesan berespon atau memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang diharapkan dari pemberi pesan. Komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh kepercayaan diri (Joseph Devito,1997:266). Jika kepercayaan diri seseorang saat mengadakan komunikasi interpersonal tinggi maka interaksi social akan bertambah atau meningkat dikarenakan pada saat tersebut individu mengalami keberhasilan dan kesuksesan dalam berkomunikasi atau memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik tetapi sebaliknya jika kepercayaan diri seseorang saat mengadakan komunikasi interpersonal rendah maka interaksi social akan berkurang dikarenakan pada saat tersebut individu mengalami kegagalan berkomunikasi atau kehilangan kemampuan berkomunikasinya. 61 Menurut Lauster dan Rakhmat dalam Tina Afiatin dan Sri Mulyani Martatinah (1997:68-69) individu yang kurang percaya diri cenderung menghindari situasi komunikasi karena merasa takut disalahkan atau direndahkan, merasa malu jika tampil dihadapan orang banyak, mudah gugup, cemas dalam mengemukakan gagasannya dan selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. Kepercayaan diri umumnya akan berpengaruh banyak pada saat remaja dan awal masa dewasa. Pada saat itu seorang individu mulai memasuki interaksi social yang lebih luas dan nyata. Pengaruh-pengaruh aktivitas berkelompok ada pada masa ini. Keinginan untuk terlihat menonjol dan menarik, popular pada masa ini sangat jelas. Lebih lagi ketika seorang individu mulai memasuki jenjang SMA, lingkungan sekolah menuntut individu untuk lebih dapat mandiri, memperluas ilmu yang didapat, mengembangkan interaksi social, mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja. Untuk mendapat hal tersebut maka interaksi social harus lebih diperluas. Dalam mengadakan komunikasi interpersonal harus lebih nyata dan aktif. Remaja harus dapat mengemukakan gagasan, ide, pikiran, sikap yang dimilikinya terhadap orang lain agar dirinya tetap eksis dan diterima dalam lingkungan sosialnya. Dengan kepercayaan diri inilah individu yakin akan kemampuan dirinya sendiri untuk melakukan segala sesuatu terhadap lingkungan sosialnya hingga mencapai tujuan yang diinginkan (Barbara de Angelis, 1997:42). 62 Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa remaja memiliki kebutuhan social dasar yang diantaranya adalah komunikasi interpersonal teman sebaya dan dukungan dalam membina rasa kepercayaan dirinya. Dengan demikian, maka dapat dilihat bahwa komunikasi interpersonal mempunyai keterkaitan yang sangat besar terhadap kepercayaan diri individu dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. KETERBUKAAN KETERBUKAAN KEPERCAYAAN DIRI EMPATI DUKUNGAN JENIS KELAMIN SIKAP POSITIF KESAMAAN 2.7 Hipotesis Untuk menelaah dan menguji secara empiris tentang ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada remaja, maka di ajukan hipotesis sebagai berikut: 63 Berdasarkan uraian pada kerangka berpikir di atas, maka hipotesis,yang diajukan adalah: Ho : Ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Hipotesis Minor Ha 1: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Ha 2: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Ha 3: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Ha 4: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Ha 5: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Ha 6: Ada pengaruh jenis kelamin diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Ha 7: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Ha 8: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 64 Ha 9: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Ha 10: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data dan rumus statistik tertentu. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Creswell dalam Asmadi Aslan, 2004). Pendekatan kuantitatif ini dipilih oleh peneliti karena pada pendekatan kuantitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh gambaran umum yang lebih objektif dan lebih terukur yang bersifat deskriptif, dimana data diolah dan disajikan dalam bentuk angka dan mengeksplor gambaran dari sampel penelitian ini. 66 3.1.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu melihat hubungan antara dua fenomena atau lebih. Dimana penelitian ini mencari permasalahan dan bagaimana hubungan antara fenomena satu dengan fenomena yang lain (Suharsimi 2002). Adapun alasan peneliti menggunakan penelitian korelasional karena sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu hubungan antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 3.2. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki bermacam-macam nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger (2003) menyatakan variabel sebagai symbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Variabel dibagi menjadi dua macam, yaitu : independent variable (Variabel bebas) dan dependent variable (Variabel terikat). Variabel bebas adalah variabel yang dipandang sebagai sebab kemunculan, sedangkan variabel terikat adalah konsekuensi atau yang dipandang sebagai akibatnya. 67 Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas, yaitu kepercayaan diri (X1 ), sedangkan variabel terikat adalah komunikasi interpersonal (Y). masing- masing variabel terikat memiliki beberapa aspek, adapun aspek dari komunikasi interpersonal adalah keterbukaan (Y1), empati (Y2), dukungan (Y3), sikap positif (Y4) dan kesamaan (Y5). Guna menunjang untuk menyempurnakan penelitian pada skripsi ini, peneliti menambahkan dua variable pendukung yang peneliti jadikan sebagai independent variable atau variable bebas. Variable tersebut adalah usia (X2) dan jenis kelamin (X3). 3.2.2. Definisi Konseptual Variabel · Teori kepercayaan diri menurut Lidenfield (1997) kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan akan kemapuan dan kepuasan diri baik lahir maupun batin. Kepercayaan diri batin adalah kepercayaan diri yang memberi kepada kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik, sedangkan kepercayaan diri lahir memungkinkan kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara yang menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita mampu akan diri kita. · Komunikasi interpersonal dalam hal ini adalah adalah suatu proses pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek umpan balik langsung (Devito, 1995). 68 · Jenis kelamin, menurut Matsumoto & Juang (2008) didefinisikan secara biologis berdasarkan perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan. Peneliti membatasi variabel ini pada jenis kelamin partisipan. Jenis Kelamin pada penelitian ini didapat dengan menanyakan kepada partisipan. · Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Usia yang dimaksud di sini yaitu usia biologis yang dapat diukur berdasarkan kematangan biologis seseorang (merujuk pada Kapardis, 2003). Usia pada penelitian ini didapat dengan menanyakan pada partisipan. 3.2.3 Definisi Operasional Variabel · Kepercayaan diri adalah suatu perasaan yang dimiliki individu mengenai kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya tanpa memperbandingkan kemampuan dan kelebihan dirinya dengan kemampuan orang lain, yang diperoleh dari skor tanggapan responden terhadap instrument berdasarkan atas dua factor rasa percaya diri batin dan percaya diri lahir · Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dimana terlibat pesan secara verbal atau bahasa 69 maupun non verbal seperti gerak tubuh, yang bertujuan untuk mengubah pandangan sikap, perilaku antara pihak-pihak yang terlibat karena umpan baliknya bersifat langsung. Indicator yang digunakan untuk mengukur variable ini adalah skala komunikasi interpersonal Joseph Devito (1997:259), seperti: keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan atau kesamaan. 3.3 Popuasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006). Populasi penelitian ini adalah seluruh santri Pondok Pesantren Islam Assalaam Solo Surakarta khusunya kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA yang berjumlah 375. 3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang diteliti dengan tujuan untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian (Arikunto, 2002). Sampel pada penelitian ini adalah santri kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA sebanyak 100 santri Pondok Pesantren Islam Assalaam Solo Surakarta dengan spesifikasi yang terdiri dari 50 santri putra (santriwan) dan 50 santri putri (santriwati). Sebelum melakukan field tes, peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian try out di Pondok Pesantren Darunnajah Cipining pada tanggal kamis 30 September 70 2010 dengan jumlah sampel 80 orang dengan spesifikasi jenis kelamin adalah 40 putra (santriwan) dan 40 putri (santriwati) dan rentang usia antara 16 – 19 tahun atau sekitar antara kelas 1 – 3 SMA dan MA. 3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel dan Karakteristik Sampel Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode random sampling yaitu pengambilan sampel dengan memberi peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel penelitian (Sugiono, 2008). Teknik ini digunakan apabila anggota populasi dianggap homogen dan dikatakan sederhana (simple) karena pengambilan sampel anggota poulasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di populasi (Sugiyono, 2009). 3.4 METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 3.4.1. Metode Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang dipakai adalah berupa skala yang diberikan secara langsung kepada subyek. Skala adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun suatu daftar yang berisikan rangkaian pernyataan mengenai suatu hal dalam suatu bidang (Azwar, 2006). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrument sebagai alat pengumpulan data, yaitu: 71 1. Skala Kepercayaan Diri, yang disusun sendiri dengan menggunakan Skala Model Likert. 2. Skala Komunikasi Interpersonal, yang disusun sendiri dengan menggunakan Skala Model Likert. 3.4.2 Alat ukur yang digunakan Alat ukur yang gunakan penulis adalah kuesioner atau angket (skala). Skala adalah seperangkat simbol atau angka-angka yang ditetapkan menurut aturan individu atau tingkah laku mereka (Sevilla, 1993). Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala yaitu skala kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal. kedua skala ini menggunakan skala model Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu: Ø Sangat setuju (SS), jika pernyataan yang dipilih adalah sangat setuju (SS). Ø Setuju (S), jika pernyataan yang dipilih adalah setuju (S). Ø Tidak setuju (TS), jika pernyataan yang dipilih adalah tidak setuju (TS). Ø Sangat tidak setuju (STS), jika pernyataan yang dipilih adalah sangat tidak setuju (STS). Cara penilaian atau scoring untuk angket atau skala ini dibedakan menjadi dua macam. Hal ini disebabkan karena item-item yang terdapat dalam skala ini juga terbagi menjadi dua macam, yaitu item yang favorable dan item unfavorable 72 Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Bagi Skala Komunikasi Interpersonal dan Kepercayaan Diri Penilaian pernyataan untuk favorable Penilaian pernyataan untuk unfavorable 1. Sangat Setuju (SS) :4 1. Sangat Setuju (SS) :1 2. Setuju (S) :3 2. Setuju (S) :2 3. Tidak Setuju (TS) :2 3. Tidak Setuju (TS) :3 4. Sangat Tidak Setuju (STS) :1 4. Sangat Tidak Setuju (STS) :4 3.4.3 Instumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala Kepercayaan Diri dan Komunikasi Interpersonal. Kedua skala ini menggunakan skala Likert atau dikenal juga dengan (The Method of Summated Rating). Kedua skala tersebut disusun oleh peneliti dalam bentuk skala Likert modifikasi yaitu dengan meniadakan kategori jawaban ditengah karena dapat menimbulkan kecenderungan subjek untuk menjawab ditengah terutama bagi subyek yang ragu atas jawabannya (Sutrisno Hadi, 1997). Dalam skala model Likert yang digunakan peneliti membagi dua kategori item pertanyaan, Favorable dan Unfavorable dan menentukan bobot nilai. Dalam penelitian ini subyek akan diberikan skala yang terdiri dari tiga bagian, yaitu: 73 1. Bagian Pengantar, berisi tentang nama peneliti, tujuan penelitian, kerahasiaan jawaban yang diberikan, dan ucapan terima kasih. 2. Bagian Inti, berisi dua alat ukur yaitu alat ukur Kepercayaan Diri dan alat ukur Komunikasi Interpersonal. 3. Bagian data control, berisi tentang data-data subjek seperti inisial subjek, usia, jenis kelamin dan tanggal diadakannya penelitian. Data kontrol ini berisi pertanyaan terbuka. 1. Skala Kepercayaan Diri Skala kepercayaan diri disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Lidenfield (1997:4). Skala kepercayaan diri ini teerdiri dua factor yaitu percaya diri batin dan percaya diri lahir. 74 Tabel 3.2 BLUE PRINT Tabel: Skala Percaya Diri No Faktor 1. Percaya Diri Batin Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah a. Mencinta diri sendiri 19, 29, 45 14, 16, 36 6 b. Memahami diri sendiri 5, 21, 27 18, 20, 38 6 c. Memiliki tujuan yang 3, 31, 47 2, 10, 12 6 d. Mampu berpikir positif 1, 33, 35 4, 8, 22 6 a. Mampu berkomunikasi 9, 11, 37 30, 32, 34 6 b. Memiliki ketegasan 7, 39, 41 24, 26, 28 6 c. Peduli pada penampilan 15, 17, 25, 6, 46, 48, 50 8 13, 23, 43 40, 42, 44 6 25 25 50 jelas 2. Percaya diri Lahir dengan baik diri sendiri d. Mampu mengendalikan 49 perasaan JUMLAH 75 Tabel 3.3 BLUE PRINT HASIL TRY OUT Tabel: Skala Percaya Diri No Faktor 1. Percaya Diri Batin Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah a. Mencinta diri sendiri 19, 29*, 45 14*, 16*, 36* 4 b. Memahami diri sendiri 5*, 21, 27 18, 20*, 38 2 c. Memiliki tujuan yang 3, 31, 47* 2, 10, 12* 2 d. Mampu berpikir positif 1*, 33*, 35* 4*, 8*, 22* 6 a. Mampu berkomunikasi 9, 11, 37* 30*, 32*, 34 3 b. Memiliki ketegasan 7, 39, 41 24*, 26, 28 1 c. Peduli pada 15, 17, 25*, 49 6, 46, 48, 50* 2 13*, 23, 43 40*, 42*, 44* 4 9 15 24 jelas 2. Percaya diri Lahir dengan baik penampilan diri sendiri d. Mampu mengendalikan perasaan JUMLAH Keterangan: tanda * adalah item yang valid Dari tabel 3.3 Skala penelitian kepercayaan diri terlihat bahwa ada 24 item yang valid, yang terbagi dalam beberapa aspek yaitu: 76 Dari faktor kepercayaan diri batin yaitu: · mencintai diri sendiri : 4 item, · memahami diri sendiri: 2 item, · memiliki tujuan yang jelas: 2 item, · mampu berpikir positif: 6 item , dan dari factor kepercayaan diri lahir yaitu: · mampu berkomunikasi dengan baik: 3 item, · memiliki ketegasan: 1 item, · peduli pada penampilan diri sendiri: 2 item dan · mampu mengendalikan perasaan: 4 item dan dalam bentuk blue print untuk field tes adalah sebagai berikut: 77 Tabel 3.4 BLUE PRINT FIELD TES Tabel: Skala Percaya Diri No Faktor 1. Percaya Diri Batin Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah a. Mencinta diri sendiri 13 7, 8, 18 4 b. Memahami diri sendiri 3 9 2 c. Memiliki tujuan yang 23 5 2 1, 16, 17 2, 4, 10 6 19 14, 15 3 11 1 12 24 2 6 20, 21, 22 4 9 15 24 jelas d. Mampu berpikir positif 2. Percaya diri Lahir a. Mampu berkomunikasi dengan baik b. Memiliki ketegasan c. Peduli pada penampilan diri sendiri d. Mampu mengendalikan perasaan JUMLAH 78 2. Skala Komunikasi Interpersonal Skala komunikasi interpersonal ini mengacu pada teori Devito (1997:259) yang memiliki beberapa aspek komunikasi interpersonal seperti keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, serta kesamaan. 79 Tabel 3.5 BLUE PRINT Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal No 1. 2. Faktor Keterbukaan Empati 3. Dukungan 4. Sikap positif 5. Kesamaan Indikator b. Bersikap terbuka c. Tanggung jawab terhadap pemikiran dan perasaan a. Menghindari penilaian b. Mencoba mengenal lawan bicara c. Merasakan perasaan orang lain a. Deskriptif b. Spontanitas c. Provisionalisme a. Sikap positif terhadap diri sendiri b. Sikap positif terhadap lingkungan a. Mampu menghargai orang lain b. Mampu memahami perbedaan JUMLAH Favorabel Unfavorabel Jumlah 1, 25 13, 37 4 2, 26 14, 38 4 3, 27 15, 39 4 4, 28 16, 40 4 5, 29 17, 41 6, 30 7, 31 8, 32 9, 33 18, 42 19, 43 20, 44 21, 45 4 4 4 4 10, 34 22, 46 4 11, 35 23, 47 4 12, 36 24, 48 4 24 24 48 80 Tabel 3.6 BLUE PRINT HASIL TRY OUT Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal No 1. 2. Faktor Keterbukaan Empati 3. Dukungan 4. Sikap positif 5. Kesamaan Indikator a. Bersikap terbuka b. Tanggung jawab terhadap pemikiran dan perasaan a. Menghindari penilaian b. Mencoba mengenal lawan bicara c. Merasakan perasaan orang lain a. Deskriptif b. Spontanitas c. Provisionalisme a. Sikap positif terhadap diri sendiri b. Sikap positif terhadap lingkungan a. Mampu menghargai orang lain b. Mampu memahami perbedaan JUMLAH Favorabel Unfavorabel Jumlah 1*, 25* 13*, 37 3 2, 26* 14*, 38* 3 3, 27 15*, 39* 2 4*, 28 16*, 40 2 5*, 29 17*, 41* 3 6*, 30 7*, 31 8, 32 9, 33* 18, 42* 19*, 43 20*, 44* 21*, 45* 2 2 2 3 10*, 34 22*, 46* 3 11*, 35* 23*, 47* 4 12*, 36 24*, 48 2 12 19 31 Keterangan: tanda * adalah item yang valid 81 Dari tabel 3.6 Skala peneltian komunikasi interpersonal terlihat bahwa ada 31 item yang valid, yang terbagi dalam beberapa aspek yaitu: Dari factor keterbukaan yaitu: · Bersikap terbuka: 3 item · Tanggung jawab terhadap pemikiran dan perasaan: 3 item dari factor empati yaitu: · Menghindari penilaian: 2 item · Mencoba mengenal lawan bicara: 2 item · Merasakan perasaan orang lain: 3 item Dari factor dukungan yaitu: · Deskriptif: 2 item · Spontanitas: 2 item · Provisionalisme: 2 item dari factor sikap positif yaitu: · Sikap positif terhadap diri sendiri: 3 item · Sikap positif terhadap lingkungan: 3 item 82 dari factor kesamaan yaitu: · Mampu menghargai orang lain: 4 item · Mampu memahami perbedaan: 2 item dan dalam bentuk blue print untuk field tes adalah sebagai berikut: 83 Tabel 3.7 BLUE PRINT FIELD TES Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal No 1. 2. 3. 4. 5. Faktor Keterbukaan Empati Dukungan Sikap positif Kesamaan Indikator a. Bersikap terbuka b. Tanggung jawab terhadap pemikiran dan perasaan a. Menghindari penilaian b. Mencoba mengenal lawan bicara c. Merasakan perasaan orang lain a. Deskriptif b. Spontanitas c. Provisionalisme a. Sikap positif terhadap diri sendiri b. Sikap positif terhadap lingkungan a. Mampu menghargai orang lain b. Mampu memahami perbedaan JUMLAH Favorabel Unfavorabel Jumlah 1, 19 9 3 10, 23 3 11, 24 2 2 12 2 3 13, 25 3 4 5 26 14 31, 27 15, 28 2 2 2 3 6 16, 29 3 7, 22 17, 30 4 8 18 2 12 19 31 20 21 84 3.4.4 Teknik Analisa Data Metode pengolahan data adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka menguji kebenaran hipotesis. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis multi regresi, untuk mengetahui besar dan arah hubungan antara variable X1 (kepercayaan diri) dan X2 (jenis kelamin) dengan Y (komunikasi interpersonal) yang terdiri dari Y1 (keterbukaan), Y2 (empati), Y3 (dukungan), Y4 (sikap positif) dan Y5 (kesamaan. Analisis regresi berganda (multiple regression) suatu metode untuk mengkaji akibatakibat dan besarnya akibat dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan menggunakan prinsip-prinsip korelasi. Kemudian dalam pengolahan data ini menggunakan SPSS 16.0. Jika r hitung > r tabel maka korelasi dianggap signifikan (Ha diterima dan Ho ditolak). Namun, apabila r hitung < r tabel maka korelasi dianggap tidak signifikan (Ha ditolak dan Ho diterima). 3.5 Uji Instrumen Penelitian Data yang diperoleh dari pelaksanaan uji coba kemudian diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui reliabilitas dan validitas pada masing-masing skala. Pengukuran uji validitas ini menggunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu penelitian yang reliable, hasil yang diperoleh akan tetap sama 85 apabila diukur pada waktu yang berbeda. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan reliable bila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,06 atau mendekati satu. 1. Statistik Deskriptif Digunakan untuk mengolah gambaran umum responden. Analisis deskriptif memberikan informasi mengenai sekumpulan data dan mendapatkan gagasan untuk keperluan analisis selanjutnya dengan mencari Mean, Modus, dan Median. 2. Uji Validitas Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur (Sevilla, 1993). Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur dalam hal ini skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya (dalam Saifudin, 2006). Uji validitas instrument dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan skor total. Perhitungannya dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 untuk memudahkan dalam perhitungan. 3. Uji Reliabilitas Skala Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditujukan oleh instrument pengukuran (Sevilla, 1993). Pada penelitian ini pengukuran reliabilitas akan dihitung dengan cara menghitung koefisien reliabilitas alpha, dengan menggunakan rumus koefiisien alpha (Saifudin, 2005), yaitu: 86 é k ù α¹ê ú ë k - 1û é å Sj2 ù ê1 2ú ë å Sx û Keterangan : α = Reliabilitas k = Jumlah belahan tes Sj2 = Jumlah varians dari skor item Sx2 = Jumlah varians dari skor tes 4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis untuk menjawab pertanyaan utama penelitian ini, apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal. Dalam penelitian ini teknik uji validitas menggunakan rumus perhitungan statistik korelasi product moment dari Pearson. 3.6 Prosedur Penelitian a. Persiapan Penelitian 1. menentukan rumusan masalah 87 2. menentukan variabel penelitian 3. menentukan landasan teori yang digunakan 4. menentukan lokasi penelitian 5. elisitasi untuk menyiapkan skala penelitian 6. menentukan dan menyusun instrumen skala penelitin untuk diujicobkan (try out); Skala kepercayaan diri dan Skala komunikasi interpersonal. 7. menentukan skala penelitian dari hasil try out b. Pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2010 c. Pengolahan data 1. Penulis memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden. 2. Menginput data yang diperoleh dan menghitung data tersebut dengan metode yang telah ditentukan, kemudian melakukan analisa data dengan metode statistika melalui program SPSS 16.0 3. Membuat laporan hasil dan kesimpulan penelitian. 88 BAB 4 ANALISIS DATA Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data meliputi gambaran umum responden, analisis deskriptif, kategorisasi, hasil uji hipotesis serta hasil penelitian tambahan. 4.1 Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah 100 santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam. Pada Tabel 4.1 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian berdasarkan usia. Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 16 tahun 24 24% 17 tahun 50 50% 18 tahun 26 26% Total 100 100% 89 Jika ditinjau berdasarkan usia, dari 100 responden yang diteliti terdiri dari 24 responden (24%) berusia 16 tahun, 50 responden (50%) berusia 17 tahun, dan selanjutnya 26 responden (26%) berusia 18 tahun. Pada Tabel 4.2 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.2 Deskripsi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase Laki-laki 50 50% Perempuan 50 50% TOTAL 100 100 % Dari responden yang diteliti berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa dari 100 responden (100%) yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50 orang atau sebesar 50% dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 50 orang atau sebesar 50%. 90 4.2 Analisis Deskriptif Berikut ini akan diuraikan nilai minimun, maksimum, mean, standar deviasi kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam. Tabel 4.3 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation komunikasi interpersonal 100 69.00 120.00 98.7200 10.55154 kepercayaan diri 100 54.00 93.00 78.1400 8.14145 Valid N (listwise) 100 Berdasarkan tabel di atas, data yang didapat dengan sampel yang berjumlah 100 orang untuk skor terendah skala komunikasi interpersonal adalah 69, skor tertinggi adalah 120, skor rata-rata sebesar 98,7200 dan standar deviasi sebesar 10,55154. Sedangkan untuk skala kepercayaan diri dengan jumlah sampel 100 orang, skor terendah adalah 54, skor tertinggi adalah 93, skor rata-rata sebesar 78,1400 dan standar deviasi sebesar 8,14145. 91 4.2.1 kategorisasi Skor Kepercayaan Diri Adapun untuk kategorisasi tinggi, sedang, rendahnya konsep diri pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam yang diujikan 100 responden adalah sebagai berikut: Table 4.4 Distribusi Skor Kepercayaan Diri Rentangan Jumlah Raw Score Subjek > 93 1 1% 73,5 – 93 71 71 % < 73,5 28 28 % ∑ 100 100% Kategori Rumus X > 2 + min Tinggi + min ≤ X ≤ 2 + min Sedang Rendah X< + min Persen Dari tabel 4.4 distribusi skor tersebut dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diujikan, 1 orang atau 1% diantaranya memiliki skor kepercayaan diri dalam kategori tinggi, 71 orang atau 71% diantaranya memiliki skor kepercayaan diri dalam kategori sedang dan 28 orang atau 28% diantaranya memiliki skor kepercayaan diri dalam kategori rendah. Terlihat bahwa mayoritas responden memiliki skor kepercayaan sedang. 92 4.2.2 kategorisasi Skor Komunikasi Interpersonal Adapun untuk kategorisasi tinggi, sedang, rendahnya konsep diri pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam yang diujikan 100 responden adalah sebagai berikut: Table 4.5 Distribusi Skor Komunikasi Interpersonal Rentangan Jumlah Raw Score Subjek > 120 1 1% 94,5 – 120 70 70 % < 94,5 29 29 % ∑ 100 100% Kategori Rumus Tinggi Sedang Rendah X > 2 + min + min ≤ X ≤ 2 + min X< + min Persen Dari tabel 4.5 distribusi skor tersebut dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang diujikan, 1 orang atau 1% diantaranya memiliki skor komunikasi interpersonal dalam kategori tinggi, 70 orang atau 70% diantaranya memiliki skor komunikasi interpersonal dalam kategori sedang dan 29 orang atau 29% diantaranya memiliki skor komunikasi interpersonal dalam kategori rendah. Terlihat bahwa mayoritas responden memiliki skor komunikasi interpersonal sedang. 93 4.3 Uji Hipotesis Penelitian 4.3.1 Uji Regresi Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik analisis regresi multivariat penghitungannya dibantu oleh software SPSS 16. Seperti yang sudah disebutkan pada bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat yaitu, melihat apakah IV berpengaruh signifikan terhadap DV, kedua melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians pada DV yang dijelaskan oleh IV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing – masing IV. Langkah pertama peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variabel yaitu kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6 Tabel Anova ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression Residual Total df Mean Square 10627.660 2 5313.830 394.500 97 4.067 11022.160 99 F 1306.568 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri b. Dependent Variable: komunikasi interpersonal 94 Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel yaitu kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut Tabel 4.7 Tabel Rsquare Model Summary Change Statistics Model R 1 .982a R Square .964 Adjusted R Std. Error of R Square Square the Estimate Change .963 2.01668 Sig. F F Change .964 1306.568 df1 df2 2 Change 97 a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan diri dan jenis kelamin sebesar 0,964 atau 96,4 %. Artinya proporsi varians dari komunkasi interpersonal yang dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri dan jenis kelamin adalah sebesar 96,4 %. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV 95 .000 tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap keterbukaan. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.8 Koefisien Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) -.821 2.008 kepercayaan diri 1.273 .025 .088 .407 jenis kelamin Coefficients Beta t Sig. -.409 .684 .982 50.723 .000 .004 .218 .828 a. Dependent Variable: komunikasi interpersonal Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap keterbukaan dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien regresi kepercayaan diri yang signifikan, sedangkan kofisien regresi jenis kelamin tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada keterbukaan, yaitu : 96 Persamaan 4.1 Regresi komunikasi interpersonal keterbukaan = -0.821 (Y’) + 1.273 (X1) + 0, .088 (X2) keterangan = Y’ (komunikasi interpersonal), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin) Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel terhadap keterbukaan. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4.9 Tabel Anova ANOVAc Model 1 2 Sum of Squares Df Mean Square Regression 2483.180 1 2483.180 Residual 7406.922 98 75.581 Total 9890.103 99 Regression 2498.239 2 1249.120 Residual 7391.864 97 76.205 Total 9890.103 99 F Sig. 32.855 .000a 16.392 .000b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: keterbukaan 97 Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap keterbukaan ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap keterbukaan. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut Tabel 4.10 Tabel Rsquare Model Summary Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square Sig. F Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change 1 .501a .251 .243 8.69372 .251 32.855 1 98 .000 2 .503b .253 .237 8.72953 .002 .198 1 97 .658 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan diri sebesar 0,251 atau 25,1 %. Artinya proporsi varians dari keterbukaan yang dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 25,1 %, dan perolehan R square dari jenis kelamin sebesar 0,253 atau 25,3 %. Artinya proporsi 98 varians dari keterbukaan yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin adalah sebesar 25,3 %. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap keterbukaan. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.11 Koefisien Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) 1.932 8.431 .615 .107 1.056 8.692 kepercayaan diri .621 .109 jenis kelamin .783 1.760 kepercayaan diri 2 Std. Error (Constant) Coefficients Beta t Sig. .229 .819 5.732 .000 .121 .904 .506 5.718 .000 .039 .445 .658 .501 a. Dependent Variable: keterbukaan Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan 99 pengaruhnya terhadap keterbukaan dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien regresi kepercayaan diri yang signifikan, sedangkan kofisien regresi jenis kelamin tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada keterbukaan, yaitu : Persamaan 4.1 Regresi keterbukaan keterbukaan = 1,056 (Y’) + 0, .621 (X1) + 0, 783 (X2) keterangan = Y’ (keterbukaan), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin) Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel terhadap empati. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut. 100 Tabel 4.12 Tabel Anova ANOVAc Model 1 2 Sum of Squares df Mean Square Regression 3174.600 1 3174.600 Residual 3030.404 98 30.922 Total 6205.004 99 Regression 3466.257 2 1733.129 Residual 2738.747 97 28.235 Total 6205.004 99 F Sig. a 102.663 .000 61.383 .000b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: empati Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap empati ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap empati. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut 101 Tabel 4.13 Tabel Rsquare Model Summary Change Statistics Model 1 2 Adjusted R Std. Error of R Square R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change .715 a .512 .507 5.56080 .512 102.663 1 98 .000 .747b .559 .550 5.31361 .047 10.330 1 97 .002 R Sig. F a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan diri sebesar 0,512 atau 51,2%. Artinya proporsi varians dari empati yang dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 51,2%, sedangkan perolehan R square dari jenis kelamin adalah sebesar 0,559 atau 55,9 %. Artinya proporsi varians dari empati yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin adalah sebesar 55,9 %. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV 102 tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap empati. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.14 Koefisien Regresi a Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) kepercayaan diri 2 (Constant) kepercayaan diri jenis kelamin Std. Error -4.350 5.393 .696 .069 -8.205 5.291 .723 .066 3.444 1.072 Coefficients Beta t Sig. -.807 .422 10.132 .000 -1.551 .124 .743 10.929 .000 .219 3.214 .002 .715 a. Dependent Variable: empati Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap empati dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya independent variabel kepercayaan diri dan jenis kelamin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap empati. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada empati, yaitu : 103 Persamaan 4.1 Regresi empati empati= – - 8.205 (Y’) + 0, 723 (X1) + 3.444 (X2) keterangan = Y’ (empati), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin) Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel terhadap dukungan. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4.15 Tabel Anova ANOVAc Model 1 2 Sum of Squares df Mean Square Regression 3667.702 1 3667.702 Residual 3064.447 98 31.270 Total 6732.148 99 Regression 3750.749 2 1875.374 Residual 2981.400 97 30.736 Total 6732.148 99 F Sig. 117.292 .000a 61.015 .000b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: dukungan 104 Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap dukungan ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap dukungan. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut Tabel 4.16 Tabel Rsquare Model Summary Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square Sig. F Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change 1 .738a .545 .540 5.59195 .545 117.292 1 98 .000 2 .746b .557 .548 5.54401 .012 2.702 1 97 .103 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan diri sebesar 0,545 atau 54,5 %. Artinya proporsi varians dari dukungan yang dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 54,5 %, dan perolehan R square dari jenis kelamin sebesar 0,557 atau 55,7 %. Artinya proporsi 105 varians dari dukungan yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin adalah sebesar 55,7 %. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap dukungan. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.17 Koefisien Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) kepercayaan diri 2 (Constant) kepercayaan diri jenis kelamin Std. Error -8.419 5.423 .748 .069 -10.475 5.520 .762 .069 1.838 1.118 Coefficients Beta t Sig. -1.552 .124 10.830 .000 -1.898 .061 .752 11.044 .000 .112 1.644 .103 .738 a. Dependent Variable: dukungan 106 Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap dukungan dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien regresi kepercayaan diri yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dukungan, sedangkan jenis kelamin tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada dukungan, yaitu : Persamaan 4.1 Regresi dukungan dukungan = -10.475 (Y’) + 0, 762 (X1) + 1.838 (X2) keterangan = Y’ (dukungan), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin) Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel terhadap sikap positif. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut. 107 Tabel 4.18 Tabel Anova ANOVAc Model 1 2 Sum of Squares Df Mean Square Regression 3112.831 1 3112.831 Residual 4260.966 98 43.479 Total 7373.798 99 Regression 3112.832 2 1556.416 Residual 4260.965 97 43.927 Total 7373.798 99 F Sig. 71.593 .000a 35.431 .000b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: sikap positif Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap sikap positif ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap sikap positif. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut 108 Tabel 4.19 Tabel Rsquare Model Summary Change Statistics Model 1 2 Adjusted R Std. Error of R Square R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change .650 a .422 .416 6.59388 .422 71.593 1 98 .000 .650b .422 .410 6.62778 .000 .000 1 97 .996 R a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan diri sebesar 0,422 atau 42,2 %. Artinya proporsi varians dari sikap positif yang dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 42,2 %, sedangkan perolehan R square dari jenis kelamin sebesar 0,422 atau 42,2 %. Artinya proporsi varians dari sikap positif yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin adalah sebesar 42,2 %. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV 109 tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap sikap positif. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.20 Koefisien Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) -3.819 6.395 .689 .081 -3.825 6.599 kepercayaan diri .689 .083 jenis kelamin .006 1.337 kepercayaan diri 2 Std. Error (Constant) Coefficients Beta T Sig. -.597 .552 8.461 .000 -.580 .563 .650 8.349 .000 .000 .005 .996 .650 a. Dependent Variable: sikap positif Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap sikap positif dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien kepercayaan diri yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap positif, 110 sedangkan jenis kelamintidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada sikap positif, yaitu : Persamaan 4.1 Regresi sikap positif sikap positif = -3.825 (Y’) + 0, 689 (X1) + 0, 006 (X2) keterangan = Y’ (sikap positif), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin) Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel terhadap kesamaan. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4.21 Tabel Anova ANOVAc Model 1 2 Sum of Squares df Mean Square Regression 2371.564 1 2371.564 Residual 2896.362 98 29.555 Total 5267.927 99 Regression 2697.868 2 1348.934 Residual 2570.058 97 26.495 Total 5267.927 99 F Sig. 80.243 .000a 50.912 .000 b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri 111 b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: kesamaan Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap kesamaan ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap kesamaan. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut Tabel 4.22 Tabel Rsquare Model Summary Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .671a .450 .445 5.43643 .450 80.243 1 98 .000 2 .716b .512 .502 5.14737 .062 12.315 1 97 .001 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin 112 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan diri sebesar 0,450 atau 45,0 %. Artinya proporsi varians dari kesamaan yang dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 45,0 %, dan perolehan R square dari jenis kelamin sebesar 0,512 atau 51,2 %. Artinya proporsi varians dari kesamaan yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin adalah sebesar 51,2 %. Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap kesamaan. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.23 Koefisien Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) kepercayaan diri 2 (Constant) kepercayaan diri jenis kelamin Std. Error 3.024 5.272 .601 .067 7.102 5.125 .572 .064 -3.643 1.038 Coefficients Beta T Sig. .574 .568 8.958 .000 1.386 .169 .639 8.932 .000 -.251 -3.509 .001 .671 a. Dependent Variable: kesamaan 113 Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap kesamaan dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien regresi kepercayaan diri dan jenis kelamin semua memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesamaan. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada kesamaan, yaitu : Persamaan 4.1 Regresi kesamaan kesamaan = 7.102 (Y’) + 0, 572 (X1) – 3.643 (X2) keterangan = Y’ (kesamaan), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin) Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap iv apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis lengkapnya dibahas pada sub bab berikut. 4.3.2 Pengujian Proporsi Varians untuk masing – masing Independent Variabel Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk melihat apakah signifikan tidaknya penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV, yang mana IV tersebut dianalisis secara satu per satu. Pada tabel 4.21 kolom pertama adalah IV yang 114 dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan total penambahan varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom keempat adalah harga F hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df adalah derajat bebas bagi IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari numerator dan denumerator, kolom F tabel adalah kolom mengenai nilai/harga IV pada tabel F dengan df dan taraf level of significance 5 % yang telah ditentukan sebelumnya, harga pada kolom inilah yang akan dibandingkan dengan harga pada kolom F hitung. Apabila harga F hitung lebih besar daripada F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikan akan dituliskan signifikan dan sebaliknya. Jika signifikan artinya bahwa penambahan (incremented) proporsi varians dari IV yang bersangkutan, dampaknya signifikan. Besarnya proporsi varians dari IV pada DV dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.24 Penghitungan Proporsi Varians Keterbukaan IV R2 R2 F CHANGE HITUNG DF X1 .251 .251 32.855 X12 .253 .002 .198 F SIGNIFIKAN TABEL 1,98 3,94 SIGNIFIKAN 1,97 3,94 TIDAK SIGNIFIKAN TOTAL .588 115 Keterangan : Y = Keterbukaan X1 = Kepercayaan diri X2 = Jenis kelamin Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: · Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 25,1 % dalam varian keterbukaan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 32,855 dan df = 1,98 · Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0,2 % dalam varian keterbukaan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 0,198 dan df = 1,97 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa independent variabel yang signifikan sumbangannya terhadap keterbukaan, yaitu kepercayaan diri. Sedangkan independent variabel jenis kelamin tidak memberikan sumbangan secara signifikan. 116 Tabel 4.25 Penghitungan Proporsi Varians Empati R2 IV R2 F CHANGE HITUNG X1 .512 .512 102.663 X12 .559 .047 10.330 TOTAL DF F SIGNIFIKAN TABEL 1,98 3,94 SIGNIFIKAN 1,97 3,94 SIGNIFIKAN .559 Keterangan : Y = Empati X1 = Kepercayaan diri X2 = Jenis kelamin Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: · Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 51,2 % dalam varian empati. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 102,663 dan df = 1,98 · Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 4,7 % dalam varian empati. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 10,330 dan df = 1,97 117 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua independet variabel yaitu kepercayaan diri dan jenis kelamin memberikan sumbangan yang signifikan terhadap empati. Tabel 4.26 Penghitungan Proporsi Varians Dukungan R2 IV R2 F CHANGE HITUNG X1 .545 .545 117.292 X12 .557 .012 2.702 DF F SIGNIFIKAN TABEL 1,98 3,94 SIGNIFIKAN 1,97 3,94 TIDAK SIGNIFIKAN TOTAL .557 Keterangan : Y = Dukungan X1 = Kepercayaan diri X2 = Jenis kelamin Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: · Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 54,5 % dalam varian dukungan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 117,292 dan df = 1,98 118 · Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 1,2 % dalam varian dukungan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 2,702 dan df = 1,97 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa independent variabel yang signifikan sumbangannya terhadap dukungan, yaitu kepercayaan diri. Sedangkan independent variabel jenis kelamin tidak memberikan sumbangan secara signifikan. Tabel 4.27 Penghitungan Proporsi Varians Sikap Positif R2 IV R2 F CHANGE HITUNG DF X1 .422 .422 71.593 X12 .422 .000 .000 F SIGNIFIKAN TABEL 1,98 3,94 SIGNIFIKAN 1,97 3,94 TIDAK SIGNIFIKAN TOTAL .422 Keterangan : Y = Sikap positif X1 = Kepercayaan diri X2 = Jenis kelamin 119 Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: · Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 42,2 % dalam varian sikap positif. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 71,593 dan df = 1,98 · Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0 % dalam varian sikap positif. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 0 dan df = 1,98 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa independent variabel yang signifikan sumbangannya terhadap sikap positif, yaitu kepercayaan diri. Sedangkan independent variabel jenis kelamin tidak memberikan sumbangan secara signifikan. Tabel 4.28 Penghitungan Proporsi Varians Kesamaan R2 IV R2 F CHANGE HITUNG X1 .450 .450 80.243 X12 .512 .062 12.315 TOTAL DF F SIGNIFIKAN TABEL 1,98 3,94 SIGNIFIKAN 1,97 3,94 SIGNIFIKAN .512 Keterangan : Y = Kesamaan 120 X1 = Kepercayaan diri X2 = Jenis kelamin Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: · Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 45 % dalam varian kesamaan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 80,243 dan df = 1,98 · Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 6,2 % dalam varian kesamaan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung = 12,315 dan df = 1,96 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua independet variabel yaitu kepercayaan diri dan jenis kelamin memberikan sumbangan yang signifikan terhadap kesamaan. 121 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam. Selanjutnya akan dikemukakan pula diskusi yang membahas hasil penelitian ini serta saran-saran yang dapat diupayakan bagi pengembangan penelitian selanjutnya. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dari tiap-tiap independent variabel kepada tiap-tiap dependent variabel maka diperoleh hasil: Tabel 5.1 Tabel Koefisien Regresi DV Constan Kepercayaan Diri Jenis Kelamin Keterbukaan 1,056 0,621* 0,783 Empati - 8,205 0,723* 3,444* Dukungan - 10,475 0,762* 1,838 Sikap Positif - 3,825 0,689* 0,006 Kesamaan 7,102 0,572* - 3,643* Keterangan:*signifikan (<0.005) 122 Dari tabel diatas bisa diambil kesimpulan bahwa: 1. Dengan demikian variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap keterbukaan yaitu percaya diri (p<0.05), sedangkan jenis kelamin tidak signifikan (p>0.05). artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal dalam aspek keterbukan pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta. 2. Pada variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap empati yaitu percaya diri (p<0.05) dan jenis kelamin (p<0.05). artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal dalam aspek empati pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta. 3. Variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap dukungan yaitu percaya diri (p<0.05), sedangkan jenis kelamin tidak signifikan (p>0.05). artinya ada pengaruh yang signifikan kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal dalam aspek dukungan pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta. 4. Dan pada variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap sikap positif yaitu percaya diri (p<0.05), sedangkan jenis kelamin tidak signifikan (p>0.05). artinya ada pengaruh yang signifikan kepercayaan diri terhadap 123 komunikasi interpersonal dalam aspek sikap positif pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta. 5. Terakhir variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap kesamaan yaitu percaya diri (p<0.05) dan jenis kelamin (p<0.05). artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal dalam aspek kesamaan pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta. 5.2 Diskusi Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab 4. Kita telah mengetahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal. Dimana variable dari komunikasi interpersonal diturunkan menjadi 5 Variabel bebas yaitu keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, kesamaan. Sementara untuk IV kami tambahkan variable yaitu jenis kelamin. Dimana telah dilakukan penghitungan antara tiap-tiap Independent variable terhadap tiap-tiap Dependent Variabel, dimana diperoleh hasil pada kepercayaan diri terhadap keterbukaan memberikan sumbangan sebesar 25,1 %, kepada empati kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 51,2 %, pada dukungan kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 54,5 %, pada variable sikap positif kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 42,2 % dan pada variable kesamaan 124 kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 45 %. Dimana sumbangansumbangan tersebut memberikan pengaruh yang signifikan kepada tiap-tiap Dependent Variabel. Berdasarkan hasil analisis data untuk dependent variable keterbukaan diperoleh koefisien regresi 0.621*percaya diri (p<0.05), selanjutnya untuk dependent variable empati diperoleh koefisien regresi 0.723*percaya diri (p<0.05), selanjutnya untuk dependent variable dukungan diperoleh koefisien regresi 0.762*percaya diri (p<0.05), selanjutnya untuk dependent variable sikap positif diperoleh koefisien regresi 0.689*percaya diri (p<0.05) dan untuk dependent variable kesamaan diperoleh koefisien regresi 0.572*percaya diri (p<0.05). Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang mengatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal, dengan perolehan hasil koefisien kerelasi dan signifikan r sebesar 0,574 dimana p < 0.05. Berdasarkan teori Pearson (1983) mengemukakan empat factor komunikasi efektif, yaitu membuka diri, asertif, mendengar aktif dan empati. Yang dimana kedua factor pertama menunjukkan kepercayaan diri, sedangkan kedua factor berikutnya menunjukkan perhatian dalam komunikasi. Artinya telah dikemukakan bahwa salah satu factor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah kepercayaan diri, sesuai dengan hasil penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara 125 kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal, maka semakin tinggi tingkat kepercayaan diri maka semakin tinggi pula komunikasi interpersonal seseorang. Sejalan juga dengan teori yang dikemukakan oleh Devito (1994). Berdasarkan pendekatan pragmatis karakteristik keterampilan komunikasi interpersonal adalah: kepercayaan diri, kebersatuan, manajemen interaksi, daya pengungkapan, orientasi kepada orang lain. Dimana salah satu karakteristik komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh Devito (1994) adalah kepercayaan diri. Sedangkan untuk independent variable jenis kelamin diperoleh hasil terhadap keterbukaan memberikan sumbangan sebesar 0.2 %, kepada empati jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 4,7 %, pada dukungan jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 1,2 %, pada variable sikap positif jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0 % dan pada variable kesamaan jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 6,2 %. Dimana hanya pada variabel empati dan kesamaan yang sumbangan-sumbangan tersebut memberikan pengaruh yang signifikan dan sisanya (keterbukaan, dukungan dan sikap positif) tidak memberikan pengruh yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis data untuk dependent variable keterbukaan diperoleh koefisien regresi 0.783* jenis kelamin (p>0.05), selanjutnya untuk dependent variable empati diperoleh koefisien regresi 3,444* jenis kelamin (p<0.05), selanjutnya untuk dependent variable dukungan diperoleh koefisien regresi 1,838* 126 jenis kelamin (p>0.05), selanjutnya untuk dependent variable sikap positif diperoleh koefisien regresi 0.006* jenis kelamin (p>0.05) dan untuk dependent variable kesamaan diperoleh koefisien regresi – 3,643* jenis kelamin (p<0.05). Pada independent variable jenis kelamin hanya kepada dependent variable kesamaan dan empati saja yang memberikan pengaruh yang signifikan atau ada hubungan antara jenis kelamin dengan dependent variable kesamaan dan empati. Dengan nilai bahwa jenis kelamin putri memberikan pengaruh yang besar dibandingkan putra. Dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 5.2 Tabel Group statistik Kesamaan KESAMAAN Group Statistics VAR000 02 VAR00001 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1.00 50 18.3400 2.36134 .33394 .00 50 19.4600 2.36652 .33468 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada variabel kesamaan wanita lebih banyak memberi sumabangan dibanding pria. Dengan nilai mean wanita 19.4600 dan pria 18.3400 127 Tabel 5.3 Tabel Group statistik Empati EMPATI Group Statistics VAR00002 VAR00001 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1.00 50 22.0600 2.97891 .42128 .00 50 21.8800 2.74524 .38824 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada variabel empati pria lebih banyak memberi sumbangan dibanding wanita. Dengan nilai mean pria 22.0600 dan wanita 21.8800 Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan regresi linier berganda pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta sebanyak 100 orang, diketahui bahwa secara keseluruhan terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif dan kesamaan) santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta. Dalam hal ini berarti kepercayaan diri menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif dan kesamaan). Sementara untuk independent variable jenis kelamin ada beberapa variable dari komunikasi interpersonal yang memberikan pengaruh dan hubungan yang signifikan dan ada pula yang tidak, diantaranya adalah variable empati dan kesamaan adalah variable-variabel yang memberikan pengaruh dan 128 hubungan yang signifikan dan variable yang lainnya tidak memberikan pengaruh dan hubungan yang signifikan. Dari uraian di atas, dapat diasumsikan betapa pentingnya membentuk kepercayaan diri dan meningkatkan rasa percaya diri pada remaja sehingga dengan kepercayaan diri tersebut, remaja lebih mudah untuk beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik terhadap lingkungan sosialnya. Komunikasi interpersonal dapat dikatakan berhasil apabila penerima pesan atau komunikan berespon dan memberi tanggapan sesuai dengan apa yang diharapkan dari pemberi pesan atau komunikator. Komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Kepercayaan diri seseorang saat mengadakan komunikasi interpersonal rendah, maka interaksi sosial akan berkurang dikarenakan pada saat tersebut individu mengalami kegagalan dalam berkomunikasi atau kehilangan kemampuan berkomunikasinya. Dapat dikatakan sebaliknya, bahwa jika kepercayaan diri seseorang saat mengadakan komunikasi interpersonal itu tinggi, maka interaksi sosial akan bertambah atau bagus dikarenakan pada saat tersebut individu dapat dengan mudah dalam berkomunikasi atau memiliki kemampuan berkomunikasinya. Jika dikaitkan dengan keadaan santri-santri di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta, bahwa hasil dari kepercayaan diri memberikan hubungan yang signifikan terhadap semua aspek-aspek dari komunikasi interpersonal 129 peneliti beranggapan bahwa hasil tersebut dikarenakan sampel dari penelitian ini adalah kesemuanya kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA yang dimana kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA dalam pondok tersebut adalah kelas paling tua atau bisa disebut senior. Jadi ada beberapa hipotesis minor yang diterima dan ada juga yang ditolak. Adapun hipotisis-hipotesis yang diterima adalah: 1. Ho : Ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 2. Ha 1: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 3. Ha 2: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 4. Ha 3: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 5. Ha 4: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 6. Ha 5: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 7. Ha 12: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 130 8. Ha 15: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Dan beberapa hipotesis-hipotesis yang ditolak diantaranya adalah: 1. Ha 11: Ada pengaruh jenis kelamin diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 2. Ha 13: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. 3. Ha 14: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan positif antara kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta. 5.3 Saran-saran Melalui analisis seluruh proses dan isi laporan, peneliti meraih banyak kekurangan yang harus dilengkapi agar penelitian ini menjadi lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat diberikan peneliti untuk selanjutnya dapat digunakan bagi yang akan menggunakan topik atau pendekatan yang sama, antara lain: 131 5.3.1 Saran Teoritis 1. Secara teoritis diharapkan agar dalam penelitian selanjutnya dapat menggali lagi variable-variabel lain yang turut berhubungan dengan komunikasi interpersonal seperti daya ekspresi, manajemen interaksi dan orientasi kepada orang lain, maupun penelitian yang lebih mendalam seperti meneliti kualitas kepercayaan diri. 2. Bila ada yang meneliti tentang kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal, hendaknya penyusunan skala telah didasarkan pada perencanaan yang teliti, cara penulisan aitem yang mengikuti kaidah-kaidah yang standar guna meningkatkan efektivitas daya ukur aitem, dan evaluasi yang kontinyu akan dapat menghasilkan hasil yang layak sehingga kepercayaan diri benar-benar dapat memberikan manfaat maksimal bagi komunikasi interpersonal pada remaja. 3. Jika ada yang ingin melanjutkan penelitian dengan tema yang sama, penulis menyarankan agar: a. Sebaiknya jumlah partisipan lebih diperbanyak dan bervariatif, misalnya dengan mengikutsertakan adik-adik kelas dari tingkap SMP dengan karakteristik sampel yang sama. b. Menambahkan variabel-variabel lain yang berkaitan erat dengan kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal. 4. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian dengan semaksimal mungkin, baik materi, teori, waktu, dan instrumen yang digunakan. 132 5.3.2 Saran Praktis 1. Bagi para siswa, dalam rangka meningkatkan komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan cara meningkatkan rasa kepercayaan diri melalui kondisi lahiriah. Maka siswa-siswi dapat menerima kondisi lahiriah yang meliputi komunikasi, ketegasan, penampilan diri dan pengendalian dalam perasaan. Karena menurut peneliti bahwa terdapat hubungan antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta. 2. Untuk para pengajar dan pengurus di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta, dapat memberikan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang lebih baiknya rasa kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal para santri, contohnya mengikuti perlombaan pidato di luar pondok, pelatihan-pelatihan untuk para santri yang bisa melatih komunikasi dan kepercayaan dirinya seperti outbond dll. Sehingga ketika nanti para santri telah lulus dari Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta danbener sudah terjun dimasyarakat para santri dapat dengan mudah beradaptasi dan melakukan komunikasi yang baik karena telah ditunjang dengan adanya rasa kepercayaan diri yang baik pula. 133 DAFTAR PUSTAKA Supratiknya, Agustinus. 1995. Komunikasi antarpribadi, tinjauan psikologi. Yogyakarta: Kanisius Alex, Sobur. 2004. Komunikasi orang tua dan anak. Bandung: Angkasa Alo, Liliweri. 1991. Komunikasi antar pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Bimo, Walgito. 2002. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Chaplin, J.P. 2002. Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Devito. 1994. Human communication (6th edition). New York: Harper Collins Publisher Hafied, Changara. 2005. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hurlock, Elizabeth. 2004. Psikologi perkembangan : suara pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Jakarta: Erlangga Iqbal, Hasan. 2003. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik interferensif). Jakarta: PT. Bumi Aksara Jasinta F. Rini. 2002. Memupuk rasa percaya diri. Retrieved October 16, 2010. Dalam www.e-psikologi.com Kartini, Kartono. 1992. Peranan keluarga dalam memandu anak. Jakarta: CV. Rajawali Lindenfield, n. Geal. 1997. Mendidik anak agar percaya diri, pedoman bagi orang tua. Jakarta: Arcan Onong, U, Effendi. 2000. Dinamika komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Onong, U, Effendi. 2003. Ilmu komunikasi : teori dan praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Pearson, J.C. 1983. Interpersonal communication: clarity, confidence, concern. USE : Scott, Forestman and Company. Phil, Astrid. 1986. Komunikasi dalam teori dan praktek. Bandung: Binacipta Rakhmat, jalaluddin. 1992. Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Saifuddin, Azwar. 2004. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sarlito, W. Sarwono. 2003. Pengantar umum psikologi. Jakarta: Bulan Bintang Sarlito, W. Sarwono. 2005. Psikologi dalam praktek. Jakarta: Restu Agung Sevilla. G. Consuelo, dkk. 1993. Pengantar metode penelitian. Jakarta: UI Press Sutrisno, Hati. 1994. Metodologi research jilid 1. Yogyakarta: Andi Thursan, Hakim. 2002. Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta: Puspa Swara FIELD TES KOMUNIKASI INTERPERSONAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 1 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 4 4 1 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 1 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 1 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 1 4 2 3 4 3 1 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 1 2 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 6 4 1 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 1 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 1 4 3 3 2 4 1 3 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2 1 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 7 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 1 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 1 2 3 8 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 1 3 9 10 11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 1 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 1 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 2 4 3 3 1 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 2 12 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 1 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 1 4 2 2 1 4 4 2 1 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 4 1 1 1 3 13 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 3 14 4 3 4 4 3 4 4 3 1 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 1 4 3 3 4 3 2 4 15 4 4 3 3 2 2 3 2 2 4 4 3 2 1 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 2 4 2 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 16 4 4 3 3 2 3 4 1 3 4 3 3 3 2 4 2 1 2 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 17 4 3 2 4 2 3 4 1 3 4 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 2 1 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 18 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 2 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 2 2 3 3 3 2 1 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 3 3 3 3 3 19 4 3 2 4 2 3 2 1 2 4 3 3 3 1 2 1 2 2 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 1 4 2 2 3 3 2 2 4 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 20 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 1 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 1 4 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2 2 1 4 21 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 22 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 4 4 1 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 1 4 3 3 3 3 23 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 2 4 4 3 3 2 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 24 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 1 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 1 3 3 1 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 25 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 26 3 1 3 3 3 4 2 3 3 1 3 3 2 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 1 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 1 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2 1 3 27 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 4 2 4 2 2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 28 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 1 3 29 3 4 4 3 4 4 1 3 3 3 3 4 1 2 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 1 2 1 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 30 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 1 3 4 3 3 4 1 3 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 31 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 3 112 101 112 105 94 103 88 97 102 104 104 109 76 69 113 87 79 102 105 103 101 104 112 107 110 73 95 93 91 105 100 101 102 95 88 93 92 120 95 80 103 96 95 84 93 92 105 92 99 91 101 107 112 110 112 101 115 110 100 115 96 95 76 94 L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L P P P P P P P P P P P P P P 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 1 4 2 3 4 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 3 1 4 4 3 2 3 1 4 2 3 3 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 2 2 1 3 4 1 4 3 3 4 4 3 1 2 2 3 4 1 2 3 1 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 4 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 2 2 1 4 2 4 2 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 1 3 3 4 4 3 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 1 3 3 3 3 4 4 4 1 3 2 4 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 2 2 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 1 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 3 1 4 4 3 2 3 1 4 2 3 3 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 3 1 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2 3 2 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 1 1 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 2 2 4 4 2 4 4 3 2 2 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 1 4 3 2 4 2 2 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 4 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 1 4 3 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 1 3 3 97 116 84 103 69 110 98 93 102 102 89 111 100 92 89 95 111 116 97 92 113 111 101 114 87 96 93 89 101 102 90 95 95 94 102 107 P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P FIELD TEST KEPERCAYAAN DIRI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 5 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 6 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 7 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 1 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 8 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Ě 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 88 L 4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 79 L 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 88 L 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 83 L 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 L 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 83 L 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 2 3 69 L 3 1 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 77 L 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 81 L 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 81 L 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 81 L 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 85 L 2 2 4 3 4 2 2 3 4 2 2 2 4 4 1 2 65 L 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 1 2 3 2 2 3 54 L 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 90 L 2 2 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4 1 3 1 68 L 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 66 L 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 1 4 3 3 3 3 80 L 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 84 L 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 83 L 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 80 L 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 83 L 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 88 L 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 84 L 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 86 L 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 62 L 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 76 L 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 74 L 2 2 2 3 4 4 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 70 L 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 84 L 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 79 L 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 80 L 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 81 L 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 75 L 3 3 2 2 3 2 2 4 4 2 3 3 2 4 2 3 69 L 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 75 L 3 4 2 3 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 2 3 70 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 93 L 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 1 3 76 L 3 4 3 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 66 L 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 83 L 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 76 L 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 75 L 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 67 L 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 74 L 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 71 L 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 83 L 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 72 L 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 1 3 3 3 4 3 77 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 68 L 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 80 P 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 84 P 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 90 P 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 1 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 4 2 4 2 3 3 3 4 2 2 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 1 2 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 1 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 2 3 1 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 1 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 2 3 1 3 2 2 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 85 88 80 92 87 78 92 77 76 66 75 78 92 68 82 57 86 78 72 81 82 68 87 79 71 69 73 88 92 78 70 90 89 79 91 68 77 70 68 82 81 70 76 77 75 81 84 P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P HASIL UJI VALIDITAS KEPERRCAYAAN DIRI RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR000 42 /SCALE('ALL VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL. VARIABLES') ALL Reliability [DataSet0] Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases Valid a Excluded Total % 80 100.0 0 .0 80 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .811 50 Item Statistics Mean Std. Deviation N VAR00001 3.4375 .65301 80 VAR00002 1.9125 .84485 80 VAR00003 3.0625 .69980 80 VAR00004 3.5250 .63595 80 VAR00005 3.5875 .58879 80 VAR00006 1.5250 .55060 80 VAR00007 3.2750 .59481 80 VAR00008 3.3875 .64619 80 VAR00009 3.2125 .66929 80 VAR00010 2.8000 .78595 80 VAR00011 3.1000 .66751 80 VAR00012 2.5750 .77582 80 VAR00013 3.5125 .67494 80 VAR00014 2.3000 .84793 80 VAR00015 3.3000 .75305 80 VAR00016 3.0000 .84194 80 VAR00017 3.3875 .75463 80 VAR00018 1.9875 .70250 80 VAR00019 3.4250 .61160 80 VAR00020 3.2375 .83049 80 VAR00021 2.4125 .85231 80 VAR00022 3.2375 .78343 80 VAR00023 3.2750 .84156 80 VAR00024 3.1000 .77296 80 VAR00025 2.8875 .84184 80 VAR00026 2.2250 .99333 80 VAR00027 3.6000 .54191 80 VAR00028 2.2000 .84793 80 VAR00029 3.4375 .54758 80 VAR00030 2.8375 .78666 80 VAR00031 2.8875 .82667 80 VAR00032 2.7875 .88151 80 VAR00033 3.6500 .53011 80 VAR00034 2.7250 .72871 80 VAR00035 3.4500 .67317 80 VAR00036 3.1625 .84858 80 VAR00037 2.9375 .78505 80 VAR00038 2.7250 .91368 80 VAR00039 3.4125 .65010 80 VAR00040 3.2625 .74194 80 VAR00041 2.6500 .85832 80 VAR00042 3.2875 .73250 80 VAR00043 3.3500 .61829 80 VAR00044 2.8750 .87692 80 VAR00045 3.2875 .67868 80 VAR00046 1.9125 .81433 80 VAR00047 2.9250 .74247 80 VAR00048 2.3375 .82591 80 VAR00049 2.4875 .95459 80 VAR00050 2.9625 .87791 80 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted Item Deleted Corrected Item- Cronbach's Alpha Total Correlation if Item Deleted VAR00001 144.4000 134.395 .368 .806 VAR00002 145.9250 139.868 -.010 .816 VAR00003 144.7750 137.974 .117 .812 VAR00004 144.3125 131.711 .567 .801 VAR00005 144.2500 135.051 .365 .806 VAR00006 146.3125 146.142 -.455 .822 VAR00007 144.5625 137.743 .164 .810 VAR00008 144.4500 132.327 .514 .802 VAR00009 144.6250 137.883 .131 .811 VAR00010 145.0375 134.594 .284 .807 VAR00011 144.7375 135.335 .297 .807 VAR00012 145.2625 131.513 .465 .802 VAR00013 144.3250 134.121 .372 .805 VAR00014 145.5375 133.416 .319 .806 VAR00015 144.5375 135.340 .256 .808 VAR00016 144.8375 132.999 .344 .806 VAR00017 144.4500 136.808 .171 .811 VAR00018 145.8500 142.129 -.133 .818 VAR00019 144.4125 137.562 .171 .810 VAR00020 144.6000 129.990 .513 .800 VAR00021 145.4250 144.425 -.232 .823 VAR00022 144.6000 133.306 .358 .805 VAR00023 144.5625 133.971 .293 .807 VAR00024 144.7375 132.525 .408 .804 VAR00025 144.9500 131.972 .399 .804 VAR00026 145.6125 133.962 .237 .809 VAR00027 144.2375 136.310 .299 .808 VAR00028 145.6375 139.525 .007 .816 VAR00029 144.4000 134.597 .432 .805 VAR00030 145.0000 130.835 .497 .801 VAR00031 144.9500 139.871 -.008 .816 VAR00032 145.0500 132.099 .371 .805 VAR00033 144.1875 134.104 .489 .804 VAR00034 145.1125 135.696 .245 .809 VAR00035 144.3875 134.823 .327 .807 VAR00036 144.6750 131.741 .407 .804 VAR00037 144.9000 131.433 .463 .802 VAR00038 145.1125 133.342 .295 .807 VAR00039 144.4250 135.868 .271 .808 VAR00040 144.5750 131.716 .477 .802 VAR00041 145.1875 139.192 .023 .815 VAR00042 144.5500 129.820 .601 .799 VAR00043 144.4875 136.405 .250 .809 VAR00044 144.9625 132.745 .340 .806 VAR00045 144.5500 137.542 .150 .811 VAR00046 145.9250 140.399 -.035 .817 VAR00047 144.9125 132.764 .414 .804 VAR00048 145.5000 139.494 .011 .815 VAR00049 145.3500 138.357 .050 .815 VAR00050 144.8750 131.782 .389 .804 Scale Statistics Mean 147.8375 Variance 140.391 Std. Deviation 11.84867 N of Items 50 HASIL UJI VALIDITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 3.5750 2.1000 2.9750 3.1250 3.6500 3.3250 3.0250 1.6750 3.5750 3.6750 3.4250 3.5500 3.3750 3.2500 2.9750 2.9750 2.7250 3.1000 2.8250 3.1500 3.7000 3.2250 3.2250 2.9250 3.3000 2.5000 3.0250 3.2000 3.5250 3.1500 2.8250 2.1500 3.3000 3.6250 3.4750 3.5000 3.4000 3.2250 2.9000 2.8500 2.8500 3.1000 2.9500 2.7750 .5006 .8712 .8619 .8224 .5335 .8590 .6975 .8286 .6751 .5256 .6360 .6775 .7048 .8086 .8912 .8002 .9055 .8412 .9842 .8638 .5639 .8317 .8002 .9443 .5639 .7845 .8317 .8829 .6400 .8022 .7808 .8022 .6076 .5401 .7157 .5991 .5905 .7675 .6718 .7355 .8638 .7089 .6775 .8619 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 45. 46. 47. 48. _ VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 R E L I A B I L I T Y Statistics for SCALE _ Mean 149.5500 R E L I A B I L I T Y 3.3250 3.3000 3.3500 2.8250 .7299 .6485 .6622 .8130 A N A L Y S I S Variance 160.7154 - Std Dev 12.6774 A N A L Y S I S - 40.0 40.0 40.0 40.0 S C A L E (A L P H A) N of Variables 48 S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted 145.9750 147.4500 146.5750 146.4250 145.9000 146.2250 146.5250 147.8750 145.9750 145.8750 146.1250 146.0000 146.1750 146.3000 146.5750 146.5750 146.8250 146.4500 146.7250 146.4000 145.8500 146.3250 146.3250 146.6250 146.2500 147.0500 146.5250 146.3500 146.0250 146.4000 156.5378 158.6641 159.9429 151.3788 155.2718 152.1788 152.2045 158.6250 155.6147 155.1378 154.0609 154.4615 152.4558 152.5744 150.6609 153.2763 152.1481 155.5359 147.7429 153.5795 155.5154 149.6096 148.2250 152.1891 155.0128 151.8436 154.6660 155.6179 159.4609 155.7333 Corrected ItemTotal Correlation .3135 .0589 .0014 .4280 .3880 .3680 .4662 .0673 .2758 .4049 .3959 .3441 .4460 .3748 .4233 .3431 .3468 .2131 .5017 .2985 .3471 .5119 .6081 .3277 .3835 .4271 .2590 .1960 .0523 .2167 Alpha if Item Deleted .8454 .8510 .8523 .8423 .8442 .8436 .8420 .8505 .8457 .8440 .8436 .8444 .8423 .8435 .8422 .8443 .8441 .8473 .8399 .8453 .8447 .8403 .8382 .8447 .8441 .8424 .8462 .8478 .8497 .8471 146.7250 147.4000 146.2500 145.9250 146.0750 146.0500 146.1500 146.3250 146.6500 146.7000 146.7000 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 _ R E L I A B I L I T Y 155.7429 164.0923 155.4231 156.7378 153.5071 157.5359 157.2077 153.7635 154.0795 155.9590 153.0872 .2239 -.1956 .3249 .2726 .3776 .1875 .2133 .3343 .3708 .2295 .3220 A N A L Y S I S - S C A L E .8469 .8560 .8449 .8459 .8437 .8472 .8468 .8445 .8439 .8467 .8447 (A L P H A) Item-total Statistics VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted 146.4500 146.6000 146.7750 146.2250 146.2500 146.2000 146.7250 153.0744 158.9128 152.9481 154.6404 154.3462 154.1641 155.0250 Corrected ItemTotal Correlation .4069 .0787 .3295 .3053 .3692 .3718 .2484 Reliability Coefficients N of Cases = Alpha = .8480 40.0 N of Items = 48 Alpha if Item Deleted .8431 .8494 .8446 .8451 .8440 .8439 .8464 HASIL UJI REGRESI MAYOR Your trial period for SPSS Statistics will expire in 22 days. GET FILE='D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav'. REGRESSION /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /MISSING LISTWISE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT komunikasiinterpersonal /METHOD=ENTER kepercayaandiri jeniskelamin. Regression Notes 16-Dec-2011 09:46:12 Output Created Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> 101 N of Rows in Working Data File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT komunikasiinterpersonal /METHOD=ENTER kepercayaandiri jeniskelamin. Resources Processor Time 0:00:00.046 Elapsed Time 0:00:00.062 Memory Required 1636 bytes Notes Output Created 16-Dec-2011 09:46:12 Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data 101 File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT komunikasiinterpersonal /METHOD=ENTER kepercayaandiri jeniskelamin. Processor Time 0:00:00.046 Elapsed Time 0:00:00.062 Memory Required Additional Memory Required 1636 bytes 0 bytes for Residual Plots [DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Variables Entered/Removed Model 1 Variables Variables Entered Removed jenis kelamin, Method . Enter a kepercayaan diri a. All requested variables entered. Model Summary Model R Std. Error of the Square Estimate R Square a 1 Adjusted R .982 .964 .963 2.01668 a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri Model Summary Change Statistics R Square Model Change 1 F Change .964 1306.568 df1 df2 2 Sig. F Change 97 .000 Model Summary Change Statistics Model R 1 .982a R Square .964 Adjusted R Std. Error of R Square Square the Estimate Change .963 2.01668 a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri F Change .964 1306.568 df1 df2 2 Sig. F Change 97 .000 ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression Residual Total df Mean Square 10627.660 2 5313.830 394.500 97 4.067 11022.160 99 F Sig. a 1306.568 .000 a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri b. Dependent Variable: komunikasi interpersonal a Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 Std. Error B (Constant) -.821 2.008 kepercayaan diri 1.273 .025 .088 .407 jenis kelamin a. Dependent Variable: komunikasi interpersonal Coefficients Beta t Sig. -.409 .684 .982 50.723 .000 .004 .218 .828 HASIL UJI REGRESI KETERBUKAAN REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT keterbukaan /METHOD=ENTER jeniskelamin. /METHOD=ENTER kepercayaandiri Regression Notes 16-Dec-2011 10:00:21 Output Created Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> 101 N of Rows in Working Data File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT keterbukaan /METHOD=ENTER kepercayaandiri /METHOD=ENTER jeniskelamin. Resources Processor Time 0:00:00.062 Elapsed Time 0:00:00.062 Memory Required Additional Memory Required for Residual Plots 1708 bytes 0 bytes [DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav b Variables Entered/Removed Model 1 2 Variables Variables Entered Removed a kepercayaan diri Method . Enter a jenis kelamin . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: keterbukaan Model Summary Model R Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square 1 .501 a .251 .243 8.69372 2 .503b .253 .237 8.72953 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Model Summary Change Statistics R Square Model F Change Change df1 df2 Sig. F Change 1 .251 32.855 1 98 .000 2 .002 .198 1 97 .658 Model Summary Change Statistics R Square Model Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .251 32.855 1 98 .000 2 .002 .198 1 97 .658 Model Summary Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .501a .251 .243 8.69372 .251 32.855 1 98 .000 b .253 .237 8.72953 .002 .198 1 97 .658 2 .503 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c ANOVA Model 1 2 Sum of Squares df Mean Square Regression 2483.180 1 2483.180 Residual 7406.922 98 75.581 Total 9890.103 99 Regression 2498.239 2 1249.120 Residual 7391.864 97 76.205 Total 9890.103 99 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: keterbukaan F Sig. 32.855 .000a 16.392 .000b Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B Beta 1.932 8.431 .615 .107 1.056 8.692 kepercayaan diri .621 .109 jenis kelamin .783 1.760 (Constant) kepercayaan diri 2 Std. Error (Constant) Coefficients t Sig. .229 .819 5.732 .000 .121 .904 .506 5.718 .000 .039 .445 .658 .501 a. Dependent Variable: keterbukaan b Excluded Variables Collinearity Statistics Partial Model 1 Beta In jenis kelamin t a .039 Sig. .445 a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri b. Dependent Variable: keterbukaan .658 Correlation .045 Tolerance .984 HASIL UJI REGRESI EMPATI Regression Notes Output Created 16-Dec-2011 10:06:03 Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data 101 File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT empati /METHOD=ENTER kepercayaandiri /METHOD=ENTER jeniskelamin. Resources Processor Time 0:00:00.063 Elapsed Time 0:00:00.062 Memory Required Additional Memory Required 1732 bytes 0 bytes for Residual Plots [DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Variables Entered/Removedb Model Variables Variables Entered Removed a 1 kepercayaan diri . Enter a 2 Method jenis kelamin . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: empati Model Summary Model R Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square 1 .715a .512 .507 5.56080 2 b .559 .550 5.31361 .747 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Model Summary Change Statistics R Square Model Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .512 102.663 1 98 .000 2 .047 10.330 1 97 .002 Model Summary Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .715a .512 .507 5.56080 .512 102.663 1 98 .000 Model Summary Change Statistics R Square Model Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .512 102.663 1 98 .000 2 .047 10.330 1 97 .002 2 b .747 .559 .550 5.31361 .047 10.330 1 97 .002 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c ANOVA Model 1 2 Sum of Squares df Mean Square Regression 3174.600 1 3174.600 Residual 3030.404 98 30.922 Total 6205.004 99 Regression 3466.257 2 1733.129 Residual 2738.747 97 28.235 Total 6205.004 99 F Sig. 102.663 .000a 61.383 .000 b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: empati Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) kepercayaan diri 2 (Constant) kepercayaan diri jenis kelamin a. Dependent Variable: empati Std. Error -4.350 5.393 .696 .069 -8.205 5.291 .723 .066 3.444 1.072 Coefficients Beta t Sig. -.807 .422 10.132 .000 -1.551 .124 .743 10.929 .000 .219 3.214 .002 .715 Excluded Variablesb Collinearity Statistics Partial Model 1 Beta In jenis kelamin t a .219 3.214 a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri b. Dependent Variable: empati Sig. .002 Correlation .310 Tolerance .984 HASIL UJI REGRESI DUKUNGAN COMPUTE dukungan=(10 * FAC1_1) + 50. EXECUTE. DATASET ACTIVATE DataSet1. /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE REGRESSION /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT dukungan /METHOD=ENTER jeniskelamin. /METHOD=ENTER kepercayaandiri Regression Notes Output Created 16-Dec-2011 10:11:37 Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data 101 File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT dukungan /METHOD=ENTER kepercayaandiri /METHOD=ENTER jeniskelamin. Resources Processor Time 0:00:00.078 Elapsed Time 0:00:00.063 Memory Required 1748 bytes Notes Output Created 16-Dec-2011 10:11:37 Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data 101 File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT dukungan /METHOD=ENTER kepercayaandiri /METHOD=ENTER jeniskelamin. Processor Time 0:00:00.078 Elapsed Time 0:00:00.063 Memory Required Additional Memory Required 1748 bytes 0 bytes for Residual Plots [DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav b Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed Method 1 kepercayaan diria . Enter 2 jenis kelamina . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: dukungan Model Summary Model R Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square 1 .738 a .545 .540 5.59195 2 .746b .557 .548 5.54401 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Model Summary Change Statistics R Square Model F Change Change df1 df2 Sig. F Change 1 .545 117.292 1 98 .000 2 .012 2.702 1 97 .103 Model Summary Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .738a .545 .540 5.59195 .545 117.292 1 98 .000 2 .746b .557 .548 5.54401 .012 2.702 1 97 .103 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri Model Summary Change Statistics R Square Model Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .545 117.292 1 98 .000 2 .012 2.702 1 97 .103 b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin ANOVAc Sum of Squares Model 1 2 df Mean Square Regression 3667.702 1 3667.702 Residual 3064.447 98 31.270 Total 6732.148 99 Regression 3750.749 2 1875.374 Residual 2981.400 97 30.736 Total 6732.148 99 F Sig. 117.292 .000a 61.015 .000b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: dukungan a Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) kepercayaan diri 2 (Constant) kepercayaan diri jenis kelamin a. Dependent Variable: dukungan Std. Error -8.419 5.423 .748 .069 -10.475 5.520 .762 .069 1.838 1.118 Coefficients Beta t Sig. -1.552 .124 10.830 .000 -1.898 .061 .752 11.044 .000 .112 1.644 .103 .738 Excluded Variablesb Collinearity Statistics Partial Model 1 Beta In jenis kelamin .112a t 1.644 a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri b. Dependent Variable: dukungan Sig. .103 Correlation .165 Tolerance .984 HASIL UJI REGRESI SIKAP POSITIF COMPUTE sikappositif=(10 * FAC1_1) + 50. EXECUTE. DATASET ACTIVATE /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA DataSet1. REGRESSION CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT sikappositif /METHOD=ENTER jeniskelamin. /METHOD=ENTER kepercayaandiri Regression Notes Output Created 16-Dec-2011 10:16:53 Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data 101 File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT sikappositif /METHOD=ENTER kepercayaandiri /METHOD=ENTER jeniskelamin. Resources Processor Time 0:00:00.093 Elapsed Time 0:00:00.079 Memory Required 1772 bytes Notes Output Created 16-Dec-2011 10:16:53 Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data 101 File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT sikappositif /METHOD=ENTER kepercayaandiri /METHOD=ENTER jeniskelamin. Processor Time 0:00:00.093 Elapsed Time 0:00:00.079 Memory Required Additional Memory Required 1772 bytes 0 bytes for Residual Plots [DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Variables Entered/Removedb Model Variables Variables Entered Removed a 1 kepercayaan diri 2 jenis kelamin Method . Enter a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: sikap positif Model Summary Model R 1 Std. Error of the Square Estimate R Square a .422 .416 6.59388 b .422 .410 6.62778 .650 2 Adjusted R .650 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Model Summary Change Statistics R Square Model F Change Change df1 df2 Sig. F Change 1 .422 71.593 1 98 .000 2 .000 .000 1 97 .996 Model Summary Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .650a .422 .416 6.59388 .422 71.593 1 98 .000 2 .650b .422 .410 6.62778 .000 .000 1 97 .996 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin ANOVAc Model 1 2 Sum of Squares df Mean Square Regression 3112.831 1 3112.831 Residual 4260.966 98 43.479 Total 7373.798 99 Regression 3112.832 2 1556.416 Residual 4260.965 97 43.927 Total 7373.798 99 F Sig. 71.593 .000a 35.431 .000 b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: sikap positif a Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Beta -3.819 6.395 .689 .081 -3.825 6.599 kepercayaan diri .689 .083 jenis kelamin .006 1.337 kepercayaan diri 2 Std. Error B (Constant) Coefficients t Sig. -.597 .552 8.461 .000 -.580 .563 .650 8.349 .000 .000 .005 .996 .650 a. Dependent Variable: sikap positif Excluded Variablesb Collinearity Statistics Partial Model 1 Beta In jenis kelamin .000a t Sig. .005 a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri b. Dependent Variable: sikap positif .996 Correlation .000 Tolerance .984 HASIL UJI REGRESI KESAMAAN COMPUTE kesamaan=(10 * FAC1_1) + 50. EXECUTE. DATASET ACTIVATE DataSet1. /MISSING LISTWISE REGRESSION /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT kesamaan /METHOD=ENTER jeniskelamin. /METHOD=ENTER kepercayaandiri Regression Notes Output Created 16-Dec-2011 10:22:55 Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data 101 File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT kesamaan /METHOD=ENTER kepercayaandiri /METHOD=ENTER jeniskelamin. Resources Processor Time 0:00:00.093 Elapsed Time 0:00:00.094 Memory Required 1788 bytes Notes Output Created 16-Dec-2011 10:22:55 Comments Input Data D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data 101 File Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used. Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT kesamaan /METHOD=ENTER kepercayaandiri /METHOD=ENTER jeniskelamin. Processor Time 0:00:00.093 Elapsed Time 0:00:00.094 Memory Required Additional Memory Required 1788 bytes 0 bytes for Residual Plots [DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav b Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed Method 1 kepercayaan diria . Enter 2 jenis kelamina . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kesamaan Model Summary Model R Adjusted R Std. Error of the Square Estimate R Square 1 a .671 .450 .445 5.43643 2 .716b .512 .502 5.14737 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Model Summary Change Statistics R Square Model F Change Change df1 df2 Sig. F Change 1 .450 80.243 1 98 .000 2 .062 12.315 1 97 .001 Model Summary Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .671a .450 .445 5.43643 .450 80.243 1 98 .000 2 .716b .512 .502 5.14737 .062 12.315 1 97 .001 a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin Model Summary Change Statistics R Square Model Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .450 80.243 1 98 .000 2 .062 12.315 1 97 .001 ANOVAc Model 1 2 Sum of Squares df Mean Square Regression 2371.564 1 2371.564 Residual 2896.362 98 29.555 Total 5267.927 99 Regression 2697.868 2 1348.934 Residual 2570.058 97 26.495 Total 5267.927 99 F Sig. 80.243 .000a 50.912 .000b a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin c. Dependent Variable: kesamaan Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) kepercayaan diri 2 (Constant) kepercayaan diri jenis kelamin Std. Error 3.024 5.272 .601 .067 7.102 5.125 .572 .064 -3.643 1.038 Coefficients Beta t Sig. .574 .568 8.958 .000 1.386 .169 .639 8.932 .000 -.251 -3.509 .001 .671 a. Dependent Variable: kesamaan Excluded Variablesb Collinearity Model Statistics Partial Beta In 1 jenis kelamin -.251a t -3.509 a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri b. Dependent Variable: kesamaan Sig. .001 Correlation -.336 Tolerance .984