PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KOMUNIKASI

advertisement
PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP
KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI DI
PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM
ASSALAAM, SURAKARTA SOLO
Pengajuan Skripsi
Disusun Oleh :
Hermadi Fajar Arifin
106070002246
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KOMUNIKASI
INTERPERSONAL SANTRI di PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM
ASSALAAM, SURAKARTA SOLO
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar
Sarjana Psikologi
Oleh:
HERMADI FAJAR ARIFIN
NIM: 106070002246
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Zahrotun Nihayah,. M.Si
NIP. 19620724 198903 2 001
Natris Indriyani, M.Si
NIP: 150 411 200
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KOMUNIKASI
INTERPERSONAL SANTRI di PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM,
SURAKARTA SOLO telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Desember 2012. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.
Jakarta, 12 Desember 2012
Sidang Munaqasyah
Dekan/Ketua
Merangkap Anggota
Pembantu Dekan Bidang Akademik/
Sekretaris Merangkap Anggota
Jahja Umar, Ph.D
NIP. 130 885 522
Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si.
NIP.19561223 198303 2 001
Anggota,
Dra. Zahrotun Nihayah,. M.Si
NIP. 19620724 198903 2 001
Mulia Sari Dewi, M.Psi
NIP.197805022008012026
Natris Indriyani, M.S
NIP: 150 411 200
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : HERMADI FAJAR ARIFIN
NIM : 106070002246
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH KEPERCAYAAN
DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI di PONDOK
PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM, SURAKARTA SOLO” adalah benar
merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan
skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya
cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia untuk melakukan
proses yang semestinya sesuai dengan Undang-Undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip
merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 12 Desember 2011
Yang menyatakan
HERMADI FAJAR ARIFIN
NIM : 106070002246
iv
MOTTO
Motto:
“Berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan
(Al-Baqoroh 148)”
“Barang siapa menuntut ilmu maka Allah akan
permudahkan jalannya menuju syurga (HR Bukhori)”
“Everything will be okay in the end, if it’s not okay, it’s not the end”
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kku
u persembahkan untuk semua orang yang ku
kusayangi,
sayangi,
terutama untuk Bapakk
Bapakku
u H.M.Yuli Arifin
Arifin,, Ibuk
Ibuku
u Hj. Rubiyanti Arifin
Arifin,,
Kakak--kakakk
kakakku
u Arifin Nugroho dan Nuri Izzah yang tak henti
henti-dan Kakak
hentinya selalu memberikan doa, dukungan, semangat, waktu, tenaga
tenaga,,
dan nasihat yang sangat berharg
berhargaa.
vi
ABSTRAK
A) Fakultas Psikologi
B) 12 Desember 2011
C) Hermadi Fajar Arifin
D) Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Komunikasi Interpersonal santri di Pondok
Pesantern Modern Islam Assalaam, Surakarta Solo.
E) 123 halaman+ lampiran
F) Komunikasi interpersonal pada era modern ini sangat penting untuk diteliti karena
berkaitan pada interaksi sosial individu pada lingkungan. Komunikasi personal
individu harus lebih dilatih dan diperbaiki. Dalam mengadakan komunikasi harus
lebih nyata dan aktif. Komunikasi interpersonal dapat dikatakan berhasil apabila
penerima pesan berespon atau memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang
diharapkan dari pemberi pesan. Remaja harus dapat mengemukakan gagasan, ide,
pikiran, sikap yang dimilikinya terhadap orang lain agar dirinya tetap eksis dan
diterima dalam lingkungan sosialnya.
Individu memerlukan kepercayaan diri untuk berhasil dalam hidupnya, rasa percaya
diri berperan dalam memberikan semangat serta memotivasi individu untuk bereaksi
secara tepat terhadap tantangan dan kesempatan yang datang padanya maupun untuk
merasakan berbagai kebahagian dalam hidupnya. Individu yang memiliki rasa
percaya diri biasanya mudah mendapatkan teman, mampu berkomunikasi tanpa
perasaan tegang ataupun perasaan tidak enak lainnya. Saat mencapai usia tertentu,
terkadang individu berharap bisa memiliki rasa percaya diri pada tingkat tertentu yang
bisa membuat individu siap menghadapi situasi apapun. Kesuksesan di dalam bidang
apapun tidak akan mungkin dicapai oleh individu jika individu yang bersangkutan
tidak memiliki rasa percaya diri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan
antara aspek-aspek komunikasi interpersonal terhadap kepercayaan diri remaja di
Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta Solo. Populasi dari penelitiaan
ini adalah siswa-siswi atau santriwan dan santriwati kelas 2 dan 3 Aliyah dan SMA di
Pondok Pesantren Moder Islam Assalaam surakarta solo yang berjumlah 375 orang.
Dari populasi tersebut sebanyak 100 orang terpilih sebagai sampel penelitian yang
terdiri dari 50 santriwan dan 50 santriwati. Penelitian ini menggunakan teknik analisis
multipel regresi. Penelitian ini menganalisis kepercayaan diri sampel didasari dari
teori Lidenfield (1997) dan komunikasi interpersonal didasari dari teori Devito
(1995), kedua konstrak psikologi ini diukur menggunakan skala Likert. Kedua
konstrak ini menggnakan pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik
analisis multiple regresi/regresi berganda.
Hasil dari peneitian ini adalah secara keseluruhan ada pengaruh kepercayaan diri
terhadap komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern islam Assalaam,
secara minor hasil penelitian ini menyebutkan bahwa variabel kepercayaan diri
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komunikasi interpersonal dan semua
aspek-aspek komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif
vii
dan kesamaan) semua mendapatkan hasil yang signifikan. Dalam penelitian ini
diujikan juga variabel sosiodemografis jenis kelamin dimana hasil dari perhitungan
adalah variabel variabel jenis kelamin hanya variabel empati dan keterbukaan saja
yang memiliki pengaruh signifikan sedangkan yang lain (keterbukaan, dukungan dan
sikap positif) tidak.
Saran Secara teoritis dari penelitian ini diharapkan agar dalam penelitian selanjutnya
dapat menggali lagi variable-variabel lain yang turut berhubungan dengan komunikasi
interpersonal seperti daya ekspresi, manajemen interaksi dan orientasi kepada orang
lain, maupun penelitian yang lebih mendalam seperti meneliti kualitas kepercayaan
diri
G) Bahan bacaan = 24
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhi rabbil 'alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kemudahan kepada peneliti maka skripsi ini dapat
terselesaikan. Skripsi ini berjudul “PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP
KOMUNIKASI INTERPERSONAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN
ISLAM ASSALAAM, SURAKARTA SOLO.” Shalawat serta salam
tak lupa pula
dipanjatkan kepada Nabi Rasulullah Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari zaman
yang gelap gulita hingga alam yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan.
Peneliti menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung yang telah berjasa dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh
karena itu peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah banyak membantu, yaitu sebagai berikut :
1. Jahja Umar, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si Pembantu Dekan Bidang Akademik terima kasih telah
memberikan bimbingan selama masa perkuliahan, Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si,
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan terima kasih telah memberikan bimbingan
selama pembuatan skripsi ini, dan Bambang Suryadi, Ph. D, Pembantu Dekan Bidang
Keuangan.
3. Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si dan Natris Indriyani, M.Si yang telah menjadi
pembimbing yang baik dalam penyelesaian skripsi, memberikan arahan, kesabaran
dalam menjawab berbagai pertanyaan, dan waktu yang diberikan dalam proses
pembuatan skripsi. Terima kasih atas kesediaan membaca skripsi dan memberikan
umpan balik yang bermanfaat untuk menyempurnakan skripsi peneliti.
4. Ucapan terima kasih peneliti berikan kepada penguji I, Ibu Mulia Sari Dewi, M.Psi
dan penguji II sekaligus sebagai pembimbing I Ibu Dra. Zahrotun Nihayah,. M.Si
atas kesediaannya meluangkan waktu untuk menguji, memberikan masukan, saran,
dan kritik yang membangun bagi peneliti dalam menyempurnakan skripsi ini.
ix
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
membimbing dan memberikan banyak ilmu bagi peneliti. Serta terimakasih kepada
para pegawai bidang akademik dan kemahasiswaan, bagian keuangan, bagian umum
serta seluruh civitas akademik Fakultas Psikologi atas bantuannya.
6. Bapak, ibu dan kakak-ku tercinta, terima kasih atas doa yang tiada henti, selalu
memberikan dukungan, semangat, waktu, tenaga, dan nasihat agar selalu tegar dan
sabar dalam menjalani hidup. Terima kasih juga untuk mas Arifin Nugroho, kak Nuri
Izzah dan Syifa fauziah yang selalu memberikan semangat, doa dan nasehat agar bisa
menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat tercinta, Adiyo, Dwi, Iswahyudi, Lukman, sky, Rajib, dan Denil
terima kasih karena telah menjadi sahabat seperjuangan dalam menjalankan
kehidupan-kehidupan selama diperkuliahan kalian sahabat-sahabat inspirasiku. Untuk
Adiyo terima kasih atas informasinya, bantuan dan suport sehingga aku dapat
menyelesaikan skirpsi ini dengan sangat mudah. Untuk Adam, Ikbal, Obi, Ade,
Dimas, Eja dan Haikal terima kasih atas segala kebaikan, kesabaran, kebersamaan,
dan ketulusan kalian selama ini, menjadi tempat untuk berbagi, baik suka maupun
duka, kenangan bersama kalian tak akan terlupakan, dan mohon maaf kalo ada salah
ya.
8. Untuk seluruh teman-teman angkatan 2006, khususnya kelas C, terimakasih sudah
memberikan kebahagiaan bersama dan memberikan kesan yang indah selama
perkuliahan.
9. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
peneliti dan umumnya bagi siapa saja yang membaca.
Jakarta, 12 Desember 2011
Peneliti
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PENGESAHAN................................................................................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
1.2. Pembatasan Masalah ..........................................................
8
1.3. Perumusan Masalah ...........................................................
10
1.4. Tujuan Penelitian ...............................................................
11
1.5. Manfaat Penelitian .............................................................
12
1.6. Sistematika Penulisan ........................................................
13
KAJIAN TEORI
2.1. Definisi Komunikasi ..........................................................
15
2.1.1. Karakteristik Komunikasi........................................
19
2.1.2. Fungsi Komunikasi ................................................
19
2.1.3 Konteks Komunikasi ...............................................
20
2.2. Definisi Komunikasi Interpersonal......................................
21
2.2.1. Tujuan Komunikasi Interpersonal ...........................
22
2.2.2. Aspek-Aspek Komunikasi Interpersonal..................
23
2.2.3. Hambatan Komunikasi Interpersonal.......................
26
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Interpersonal ...........................................................
27
2.2.3. Karakteristik Komunikasi Interpersonal...................
29
2.3. Percaya Diri .......................................................................
31
2.3.1. Devinisi Percaya Diri ..............................................
32
2.3.2. Teori Percaya Diri ...................................................
33
2.3.3. Ciri-Ciri Percaya Diri .............................................
41
2.3.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Percaya Diri .....
44
2.4. Remaja ...............................................................................
46
2.4.1. Devinisi dan Ciri-Ciri Umum Masa Remaja ............
46
2.5. Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam .........................
51
2.5.1. Sejarah Berdiri Pondok............................................
51
2.5.2. Visi, Misi dan Tujuan ..............................................
53
2.5.3. Sistem Pendidikan ..................................................
55
2.5.4. Kegiatan Harian Santri ............................................
57
2.5.5. Jenjang Pendidikan..................................................
59
2.6. Keterkaitan Antara Kepercayaan Diri dengan
BAB III
Komunikasi Interpersonal .................................................
60
2.7. Hipotesis ............................................................................
62
METODE PENELITIAN ........................................................... 65
3.1. Pendekatan dan Metode Peneitian .......................................... 65
3.1.1. Pendekatan Penelitian ............................................... 65
3.1.2. Metode Penelitian ..................................................... 66
3.2. Variabel Penelitian, Definisi konseptual dan definisi
Operasional ........................................................................... 66
3.2.1. Variabel Penelitian .................................................... 66
3.2.2. Definisi konseptual Variabel...................................... 67
3.2.3. Definisi operasional Variabel..................................... 68
3.3. Populasi dan Sampel .............................................................. 69
3.3.1. Populasi ................................................................... 69
3.3.2. Sampel ..................................................................... 69
3.3.3. Teknik pengambilan sampel dan Karakteristik
sampel....................................................................... 70
3.4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ............................. 70
3.4.1. Metode Pengumpulan Data…………………………. 70
3.4.2. Alat Ukur Yang Digunakan.………………………… 71
3.4.3. Instrumen Pengumpulan Data ……………………… 72
3.4.4. Teknik Analisa Data …................…………………… 83
3.5. Uji Instrumen Penelitian ......................................................... 83
3.6. Prosedur Penelitian ................................................................. 85
BAB IV
ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Responden ............................................
87
4.2. Analisis Deskriptif.............................................................
89
4.2.1. Kategori Skor Kepercayaan Diri..............................
90
4.2.2. Kategori Skor Komunikasi Interpersonal .................
91
4.3. Uji Hipotesis Penelitian ......................................................
92
4.4. Uji Regresi .........................................................................
92
4.5
Pengujian Proposi Varian untuk masing – masing
Independent Variabel...........................................................
BAB V
113
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1
Kesimpulan ........................................................................ 121
5.2
Diskusi ............................................................................... 123
5.3
Saran .................................................................................. 130
5.1.1. Saran teoriti ............................................................ 131
5.1.2. Saran praktis .......................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Bagi Skala Komunikasi Interpersonal dan
Kepercayaan Diri .............................................................................. 72
Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepercayaan Diri..................................................... 74
Tabel 3.3 Blue Print Hasil Try Out Skala Kepercayaan Diri .............................. 75
Tabel 3.4 Blue Print Field Tes Skala Kepercayaan Diri .................................... 77
Tabel 3.5 Blue Print Skala Komunikasi Interpersonal........................................ 79
Tabel 3.6 Blue Print Hasil Try Out Skala Komunikasi Interpersonal ............... 80
Tabel 3.7 Blue Print Field Tes Skala Komunikasi Interpersonal ...................... 82
Tabel 4.1 Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................... 87
Tabel 4.2 Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 88
Tabel 4.3 Deskriptif Statistik Skala Kepercayaan Diri dan Komunikasi
Interpersonal .................................................................................... 89
Tabel 4.4 Distribusi Skor Kepercayaan Diri ...................................................... 90
Tabel 4.5 Distribusi Skor Komunikasi Interpersonal.......................................... 91
Tabel 4.6 Tabel Anova Komunikasi Interpersonal ........................................... 92
Tabel 4.7 R Square Model Sumary Komunikasi Interpersonal .......................... 93
Tabel 4.8 Koefisien regresi Komunikasi Interpersonal ...................................... 94
Tabel 4.9 Tabel Anova Keterbukaan ................................................................. 95
Tabel 4.10 R Square Model Sumary Keterbukaan ............................................ 96
Tabel 4.11 Koefisien regresi Keterbukaan ......................................................... 97
Tabel 4.12 Tabel Anova Empati ........................................................................ 99
Tabel 4.13 R Square Model Sumary Empati..................................................... 100
Tabel 4.14 Koefisien regresi Empati ................................................................. 101
Tabel 4.15 Tabel Anova Dukungan ................................................................... 103
Tabel 4.16 R Square Model Sumary Dukungan................................................. 104
Tabel 4.17 Koefisien regresi Dukungan............................................................. 105
Tabel 4.18 Tabel Anova Sikap Positif ............................................................... 106
Tabel 4.19 R Square Model Sumary Sikap Positif ............................................. 107
Tabel 4.20 Koefisien regresi Sikap Positif ......................................................... 108
Tabel 4.21 Tabel Anova Kesamaan ................................................................... 110
Tabel 4.22 R Square Model Sumary Kesamaan................................................. 111
Tabel 4.23 Koefisien regresi Kesamaan............................................................. 112
Tabel 4.24 Perhitungan Proporsi Varians Keterbukaan ..................................... 114
Tabel 4.25 Perhitungan Proporsi Varians Empati .............................................. 115
Tabel 4.26 Perhitungan Proporsi Varians Dukungan.......................................... 117
Tabel 4.27 Perhitungan Proporsi Varians Sikap Positif...................................... 118
Tabel 4.28 Perhitungan Proporsi Varians Kesamaan.......................................... 119
Tabel 5.1 Koefisien Regresi ............................................................................. 121
Tabel 5.2 Group Statistik Kesamaan ................................................................. 126
Tabel 5.3 Group Statistik Empati....................................................................... 127
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Individu memerlukan kepercayaan diri untuk berhasil dalam hidupnya, rasa
percaya diri berperan dalam memberikan semangat serta memotivasi individu untuk
bereaksi secara tepat terhadap tantangan dan kesempatan yang datang padanya
maupun untuk merasakan berbagai kebahagian dalam hidupnya.
Maslow menjelaskan kepercayaan diri adalah merupakan modal dasar untuk
pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri),
dengan percaya diri seseorang akan mampu mengenal dan memahami dirinya sediri
(Iswidharmanjaya dan Agun, 2004).
Individu yang memiliki rasa percaya diri biasanya mudah mendapatkan
teman, mampu berkomunikasi tanpa perasaan tegang ataupun perasaan tidak enak
lainnya. Saat mencapai usia tertentu, terkadang individu berharap bisa memiliki rasa
percaya diri pada tingkat tertentu yang bisa membuat individu siap menghadapi
situasi apapun. Kesuksesan di dalam bidang apapun tidak akan mungkin dicapai oleh
individu jika individu yang bersangkutan tidak memiliki rasa percaya diri. Thursan
(2002:6) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah suatu keyakinan individu
1
terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki dan dengan keyakinan tersebut
membuat individu yang bersangkutan mampu dan bisa mencapai berbagai tujuan di
dalam hidupnya.
Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang terbentuk
melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi tersebut
individu akan melihat keadaan dirinya, kemudian bagaimana individu lain melihat
dirinya, dan akhirnya akan menimbulkan perasaan bangga atau kecewa dengan
keadaan diri sendiri. Menurut Walgito (1998:68) untuk membantu individu yang
kurang percaya diri dapat dilakukan dengan kebiasaan untuk menanamkan sikap
percaya diri. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan suasana atau kondisi
demokratis, yaitu individu dilatih berpikir mandiri dan diberi suasana yang aman,
sehingga individu tidak takut berbuat kesalahan. Dengan adanya suasana demokratis,
individu akan dapat melakukan evaluasi diri dan belajar dari pengalaman. Selanjutnya
dinyatakan oleh Coleman (1998:68) bahwa melalui evaluasi diri, remaja dapat
memahami diri sendiri dan akan tahu siapa dirinya yang kemudian akan berkembang
menjadi kepercayaan diri.
Goyahnya percaya diri umumnya bersumber pada anggapan tertentu tentang
dirinya yang menyebabkan kurangnya keberanian untuk bertindak maupun kurangnya
panghargaan terhadap kehebatan-kehebatan diri. Kepercayaan diri dikaitkan dengan
kemampuan atau keberanian individu untuk melakukan tindakan-tindakan yang
bukan hanya membawa resiko fisik tetapi juga resiko-resiko psikologis. Individu
2
dapat dikatakan tidak memiliki rasa percaya diri jika individu tersebut tidak berani
untuk berbicara atau tampil di depan umum, malu mengungkapkan ide-idenya dalam
suatu rapat, yang semua ini menurut para remaja yang tidak memiliki kepercayaan
diri cukup mengundang resiko dan tidak berani untuk mengambil resiko-resiko
tersebut.
Individu yang gagal meraih kesuksesan dalam hidup hanya karena individu
tersebut salah dalam memandang diri sendiri dan kegagalan dalam komunikasi antar
pribadi. Ada individu lain dapat sukses dengan masalah yang sama atau bahkan lebih
rumit. Kesuksesan yang diraih oleh individu yang berprestasi sesungguhnya sangat
dipengaruhi oleh penghargaan terhadap diri sendiri. Kenyataannya tidak semua
individu memiliki penilaian yang positif terhadap diri sendiri. Penilaian atau dimensi
evaluative yang menyeluruh dari diri inilah yang disebut sebagai rasa percaya diri
oleh Santrock (2003:336)
Jalaluddin Rahmat (2001:104) mengatakan bahwa “bila orang merasa rendah
diri, maka akan mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan gagasan kepada
orang-orang yang dihormatinya dan tidak mampu berbicara di depan umum, atau
ragu-ragu menuliskan pemikirannya dalam media massa. Orang yang kurang percaya
diri akan cenderung sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi. Ia takut orang
lain akan mengejeknya dan menyalahkannya, dalam diskusi akan lebih banyak diam,
dalam berpidato akan berbicara terpatah-patah. (Jalaluddin Rahmat, 2001:109) Jika
ditelaah lebih lanjut, orang mengalami kecemasan komunikasi akan sangat terganggu
3
dan peka dengan penilaian orang lain terhadap dirinya. Perasaan terancam bahwa
dirinya akan dinilai atau ditanggapi dengan negative, membuat komunikasinya
menjadi terhambat.
Individu adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Individu
membutuhkan kehadiran individu lain untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu
individu dikenal sebagai makhluk social. Berawal dari dalam kandungan kemudian
lahir hingga menuju tahap akhir kehidupan, individu membutuhkan individu lain
untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa komunikasi individu tidak
dapat mengadakan hubungan sosialisasinya dengan individu lainnya. Sebagian besar
komunikasi antar manusia dilakukan melalui komunikasi interpersonal atau
komunikasi antar pribadi.
Komunikasi interpersonal yang baik akan menunjang di dalam proses
perkembangan sosialisasi. Komunikasi merupakan proses yang penting dalam
fenomena social. Sebagai contoh dalam kehidupan sekolah. Setiap anak yang telah
lulus dari pendidikan dan melanjut kejenjang pendidikan yang lebih tinggi harus
dapat menyesuaikan dirinya di lingkungan barunya baik terhadap teman, guru-guru
maupun lingkungan sekolah barunya. Interaksi social yang lebih luas dapat dicapai
apabila seorang remaja dapat melakukan komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar
pribadi dapat dikatakan dengan baik dan lancar apabila pesan yang disampaikan antar
individu dapat dimengerti sesuai dengan isi pesan yang diberikan serta mendapat
umpan balik langsung dari individu yang menerima.
4
Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Menurut hasil
penelitian mengatakan bahwa 75% dari seluruh waktu seseorang digunakan untuk
berkomunikasi. Oleh karena itulah komunikasi interpersonal tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan manusia. Jika seseorang menutup dirinya dalam melakukan
komunikasi maka komunikasi interpersonal yang dilakukannya akan mengalami
hambatan. Manusia dapat berkomunikasi secara bermakna jika bisa saling mengenal
diri sendiri, dan itu dapat terjadi jika komunikan dan komuikator dalam melakukan
komunikasi interpersonal saling membuka diri.
Tapi fenomena yang ada sekarang tentang munculnya media cetak dan siar
menggiatkan kegiatan jurnalistik. Orang-orang justru tidak perlu lagi mendatangi
suatu sumber untuk memperoleh informasi, tapi informasi akan datang sendiri lewat
jurnalis yang bekerja di media massa. Hal ini pun akhirnya berpengaruh dalam
fenomena komunikasi. Awalnya, manusia lebih banyak melakukan komunikasi antar
personal (tatap muka). Namun seiring dengan lajunya perkembangan, media
elektronik dan masa menjadi lebih popular jika dibandingkan dengan komunikasi
tatap muka, misalnya pada saat seorang komunikator harus menyampaikan pesan
kepada orang banyak maka kegiatan tatap muka saja tidak cukup. Dalam hal ini,
manusia akhirnya membutuhkan media.
Ada juga fenomena tentang anak-anak atau remaja yang suka dengan
permainan game (playstation) sering menjadi masalah bagi seorang anak dalam
pergaulannya. Mereka yang sering bermain game atau playstation kurang dapat
5
bergaul atau berinteraksi dengan teman-temannya, hal ini yang sering dikeluhkan
oleh orang tua terutama ibu dalam mendidik anaknya. Dikarenakan keseringan dalam
bermain game playstation, seorang anak dapat menghabiskan waktunya hanya untuk
bermain dengan game tersebut tetapi lupa dalam bermain dengan teman-temannya
atau bergaul dan berinteraksi dengan teman-temannya, karena hal ini maka
komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik.
Dipondok pesantren sendiri, kepercayaan diri sangat dibutuhkan dalam
komunikasi interpersonal. Dimana ketika para remaja masuk ke dala suasana pondok,
berarti dia berada jauh dari keluarga dan saudara-saudaranya. Teman, guru dan ustadz
pembimbinglah yang akan menjadi keluarga dan saudara-saudaranya ketika sedang
berada di dalam lingkungan pondok pesantren. Maka dari itu dia sendiri yang
menentukan hidupnya ketika di dala pondok pesantren, dan ketika dia ingin
berinteraksi dengan teman-temannya dibutuhkan kemahiran dalam berkomunikasi.
Menurut fenomena diatas, remaja juga sebenarnya sangat membutuhkan
sebuah komunikasi interpersonal dalam kehidupan sehari-hari, baik itu untuk bergaul
atau berinteraksi dengan teman-temannya ataupun juga berfungsi memperoleh sebuah
informasi yang ia butuhkan. Kesemuanya itu membutuhkan yang namanya
komunikasi interpersonal. Tidak dipungkiri lagi bahwa masa remaja adalah masa
yang paling indah, masa remaja juga dapat dikatakan sebagai masa pubertas atau
adolesen. Perkembangan di usia remaja menuju dewasa merupakan masa
6
perkembangan
manusia
yang
paling
menarik
dibandingkan
dengan
masa
perkembangan diusia balita maupun perkembangan manusia dewasa.
Masa remaja merupakan suatu periode yang unik karena merupakan masa
transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja sebagai bagian dari
masyarakat dituntut untuk mampu mengembangkan dirinya, mampu berpendapat,
mempunyai harga diri yang tinggi, tidak mudah putus asa, mempunyai pandangan
yang positif tentang dirinya. Anak harus dapat menyesuaikan dirinya dalam
lingkungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebayanya serta berusaha
bertingkah laku social yang bertanggung jawab agar dapat masuk ke dalam
lingkungan yang baru secara menyenangkan. Secara fisik remaja dapat dikatakan
telah dewasa, namun secara psikitis terutama perkembangan emosionalnya masih
labil, apabila perubahan-perubahan fisik dan psikis dapat diterima dengan baik. Hal
tersebut dapat memberikan penguatan positif terhadap dirinya dan juga dapat
membentuk kepercayaan diri. Sebaliknya apabila perubahan itu tidak sesuai dengan
keadaan yang diidealkan, remaja akan mengalami penolakan terhadap dirinya,
sehingga akan menghambat hubungan social. Remaja jenis terkhir ini dikategorikan
memiliki rasa percaya diri yang rendah atau negative.
Dari uraian di atas, dapat diasumsikan betapa pentingnya membentuk
kepercayaan diri dan meningkatkan rasa percaya diri pada remaja sehingga dengan
kepercayaan diri tersebut, remaja lebih mudah untuk beradaptasi dan berkomunikasi
dengan baik terhadap lingkungan sosialnya.
7
Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis merasa
tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Komunikasi
Interpersonal Santri di Pondok Pesantern Modern Islam Assalaam, Surakarta
Solo”
1.1 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah pada
hubungan percaya diri dengan hambatan komunikasi interpersonal pada remaja
dengan definisi konseptual sebagai berikut:
1. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan akan kemampuan dan
kepuasan diri baik lahir maupun batin. Kepercayaan diri batin adalah
kepercayaan diri yang memberi kepada kita perasaan dan anggapan bahwa
kita dalam keadaan baik, sedangkan kepercayaan diri lahir memungkinkan
kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara yang menunjukkan kepada
dunia luar bahwa kita mampu akan diri kita (Lidenfield 1997).
Kepercayaan diri adalah suatu perasaan yang dimiliki individu mengenai
kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya tanpa memperbandingkan
kemampuan dan kelebihan dirinya dengan kemampuan orang lain, yang
diperoleh dari skor tanggapan responden terhadap instrument berdasarkan
atas dua factor rasa percaya diri batin dan percaya diri lahir.
8
2. Komunikasi interpersonal dalam hal ini adalah adalah suatu proses
pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau
sekelompok orang dengan efek umpan balik langsung (Devito, 1995).
Indicator yang digunakan untuk mengukur variable ini adalah skala
komunikasi interpersonal Joseph Devito (1997:259), seperti: keterbukaan,
empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan atau kesamaan.
3. Remaja pada penelitian ini dibatasi pada remaja usia 16-18, berada pada
masa pendidikan sekolah menengah atas (SMA) baik laki-laki dan
perempuan yang berdomisili atau tinggal di pondok pesantren modern
islam assalaam.
4. Jenis kelamin, menurut Matsumoto & Juang (2008) didefinisikan secara
biologis berdasarkan perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan
perempuan. Peneliti membatasi variabel ini pada jenis kelamin partisipan.
Jenis Kelamin pada penelitian ini didapat dengan menanyakan kepada
partisipan.
5. Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda
atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Usia yang dimaksud di
sini yaitu usia biologis yang dapat diukur berdasarkan kematangan
9
biologis seseorang (merujuk pada Kapardis, 2003). Usia pada penelitian
ini didapat dengan menanyakan pada partisipan.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Apakah ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap
komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam
Solo.
2.
Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
3.
Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
4.
Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
5.
Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
6.
Apakah ada pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
7.
Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap keterbukaan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
10
8.
Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
9.
Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
10. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
11. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dirumuskanlah masalah sebagai berikut “Apakah ada pengaruh kepercayaan diri
terhadap komunikasi interpersonal pada santri pondok pesantren Islam Assalaam
Solo.
1.3 Tujuan penelitian
Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji:
1.
Apakah ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap
komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam
Solo.
11
2.
Pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
3.
Pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok pesantren modern
Islam Assalaam Solo.
4.
Pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
5.
Pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
6.
Pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
7.
Pengaruh jenis kelamin diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
8.
Pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren modern
Islam Assalaam Solo.
9.
Pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok pesantren modern
Islam Assalaam Solo.
10. Pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
11. Pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok pesantren modern
Islam Assalaam Solo.
1.4 Manfaat penelitian
12
Manfaat penelitian ini yaitu;
·
Secara teoritis: penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan teori-teori psikologi. Terutama yang berkaitan dengan
psikologi sosial dan psikologi perkembangan tentang
hubungan
keperayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada remaja.
·
Secara praktis: penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan
kepercayaan diri santri-santri agar dapat melakukan komunikasi
interpersonal yang lebih baik lagi, khususnya bagi santri-santri PPMI
Assalaam.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari proposal seminar skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini mengemukakan bab pendahuluan yang meliputi latar
belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
KAJIAN TEORI
Dalam Bab ini berisi tentang teori kepercayaan diri, komunikasi
interpersonal, remaja dan kerangka berpikir.
13
Bab III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi
konseptual dan definisi operasional, variabel penelitian, subjek penelitian
yang terdiri dari populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik
pengumpulan data yang terdiri dari metode dan instrument penelitian,
teknik analisis data yang terdiri dari reliabilitas dan validitas alat ukur.
Bab IV
HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang hasil penelitian.
Bab V
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan, diskusi, dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
14
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi komunikasi
Salah satu cara terbaik untuk memahami komunikasi adalah dengan
menerangkan arti
komunikasi
komunikasi berdasarkan etimologi kata komunikasi. Kata
(communication) berasal dari bahasa latin “communication” yang
terbentuk dari dua akar kata: ”com” (bahasa latin “cum”), berarti “dengan” atau
“bersama dengan”. Jadi komunikasi dapat diartikan “union with” (bersatu dengan)
atau “union together with” (bersama dengan). Ungkapan ini lazim disebut dalam satu
kata saja, yakni “communion”, yang berarti “saya” tidak sekedar “bersama-sama
dengan” orang lain (bersama dalam satu kesatuan—bersatu dalam kesamaan).
Istilah komunikasi atau bahasa inggris communication berasal dari kata latin
communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini
maksudnya adalah sama makna. (Onong effendy,2006)
Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika
seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lainkepadanya, maka
komunikasi berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka itu bersifat
15
komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak berlangsung.
Dengan lain perkataan, hubungan antara orang-orang itu tidak komunikatif. (Onong
effendy,2006)
Beberapa definisi dari Komunikasi juga dapat diartikan sebagai berikut:
1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa
dengan cara apa kepada siapa dengan efek apa.
2. Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dari satu
orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.
3. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan, maupun tak langsung melalui media. (Onong
effendy,2006).
4. Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan
tanda-tanda (alamiah atau universal) berupa simbol-simbol (berdasarkan
perjanjian manusia) verbal atau non-verbal yang disadari atau tidak disadari
yang bertujuan untuk memengaruhi sikap orang lain.
5. Komunikas merupakan proses pengalihan suatu maksud dari satu sumber
kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian
atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
16
6. Komunikasi merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan
dan
perasaan. Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan
maupun tertulis dengan kata-kata, atau yang didsampaikan dengan bahasa
tubuh, gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu disekeliling
kita sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya (Hybels dan weafer II 1992,
Alo Liliweri, 2003)
7. Komunikas merupakan proses pengalihan suatu maksud dari satu sumber
kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian
atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik
verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi
mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara. Setiap bentuk
tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan
sebentuk komunikasi (Johnson 1981 dalam supratiknya 1995:30).
Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang
kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi
tingkah laku si penerima. (supratiknya 1995:30).
17
Dari beberapa definisi di atas, kita dapat mengatakan bahwa komunikasi
sebagai suatu aktivitas manusia selalu melibatkan:
1. Sumber komunikasi
2. Pesan komunikasi yang berbentuk verbal dan non verbal
3. Media atau saluran sebagai sarana atau tempat pesan serta rangkaian pesan
dialihkan.
4. Cara, alat, atau metode untuk memindahkan pesan.
5. Penerima atau sasaran yang menerima komunikasi.
6. Tujuan dan maksud komunikasi.
7. Rangkaian kegiatan antara sumber atau pengirim dengan sasaran atau
penerima.
8. Situasi komunikasi.
9. Proses komunikasi, yakni proses satu arah, interaksi dan proses transaksi.
10. Pemberian makna bersama atas pesan dari sumber dan penerima yang
terlibat dalam komunikasi.
11. Pembagian pengalaman atas pesan yang dipertukarkan dari sumber dan
penerima yang terlibat dalam komunikasi.
18
2.1.1 Karakteristik Komunikasi
Setiap komunikasi manusia berawal dan berdasarkan komunikasi antar
personal, dari komunikasi antar personal itulah kemudian berkembang
menjadi komunikasi kelompok, organisasi, public dan komunikasi massa.
Secara umum komunikasi manusia mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Komunikasi merupakan proses simbolis
2. Komunikasi merupakan proses social (isasi)
3. Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah
4. Komunikasi bersifat koorientasi
5. Komunikasi bersifat purposif dan persuasive
6. Komunikasi mendorong interpretasi individu
7. Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna
8. Komunikasi terjadi dalam konteks
2.1.2 Fungsi komunikasi
Secara umum ada lima kategori fungsi (tujuan) utama komunikasi, yakni.
19
1. Sumber atau pengirim menyebarluaskan informasi agar dapat diketahui
penerima.
2. Sumber meyebarluaskan informasi dalam rangka mrndidik penerima.
3. Sumber memberikaninstruksi agar dilaksanakan penerima.
4. Sumber memengaruhi konsumen dengan informasi yang persuasive untuk
mengubah persepsi, sikap dan perilaku penerima.
5. Sumber menyebarluaskan informasi untuk menghibur sambimemengaruhi
penerima.
2.1.3 Konteks komunikasi
Beberapa konteks komunikasi adalah:
1. Komunikasi interpersonal
2. Komunikasi kelompok
3. Komunikasi orgaisasi
4. Komunikasi public
5. Komunikasi massa.
20
Dalam hal ini sesuai dengan permasalahan yang sesuai dengan tema yang
akan banyak dibahas adalah komunikasi interpersonal, atau pembahasan akan lebih
difokuskan kepada komunikasi interpersonal.
2.2 Definisi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal menurut Devito (1995), adalah suatu proses
pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang
dengan efek umpan balik langsung.
Sedangkan Carell mengatakan komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antar individu untuk bertukar informasi dan pengertian, komunikasi interpersonal
adalah suatu seni praktis dan efektivitas seseorang sebagai seorang teman, pasangan,
teman kerja, dan lain-lain. Dan interaksi dalam situasi interpersonal mengkuti norama
sosial dan budaya masyarakat
Senada dengan itu, menurut Deddy (2004) komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun
non verbal.
Berdasarkan pengertian komunikasi intepersonal diatas dapat disimpulkan
bahwa komunikasi intrpersonal adalah pengiriman pesan dari komunikator kepada
21
komunikan dengan efek dan umpan balik langsung untuk mengetahui apakah pesan
yang dikirimkan itu berdampak positif atau negatif baik secara verbal maupun non
verbal.
Komunikasi interpersonal sangat potensial untuk menjalankan fungsi
instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita
dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan
yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling
lengkap dan paling sempurna, komunikasi interpersonal berperan penting hingga
kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi
tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda
dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat
teknologi tercanggihpun.
2.2.1 Tujuan Komunikasi Intersonal
Menurut Davito (1995), tujuan komunikasi interpersonal diantaranya :
1. Mempelajari; untuk mendapatkan pengetahuan diri dan orang lain serta untuk
memperoleh keahlian,
2. Berhubungan; untuk membina dan memelihara hubungan dengan orang lain.
22
3. Mempengaruhi;
untuk
mengendalikan
dan
mengarahkan.
Dalam
berkomunikasi kita berusaha untuk mengubah sikap dan prilaku orang lain
serta berusaha mengajak orang lain melakukan sesuatu.
4. Memainkan; untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan hati. Kita
menggunakan banyak perilaku komunikasi untuk bermain dan menghibur diri.
5. Membantu; untuk menolong, melayani kebutuhan orang lain dan untuk
menghibur diri sendiri dan orang lain.
2.2.2 Aspek-aspek komunikasi interpersonal
De vito (1997) menjelaskan lima aspek yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal, yaitu:
1. Keterbukaan
Kualitas keterbukaan dari komunikasi interpersonal mempunyai tiga aspek
yaitu: keinginan untuk terbuka dan berinteraksi dengan orang lain, keinginan
untuk berintteraksi secara jujur terhadap stimulus yang dating dan mengakui
bahwa perasaan dan pikiran yang akan dilontarkan individu adalah miliknya
dan tanggung jawabnya.
2. Empati
Menurut Pearson(1983) empati adalah kemampuan mempersepsikan dunia
dari sudut pandang orang lain. Keuntungan yang didapat dari empati yaitu,
23
pemahaman yang lebih besar kepada orang lain, pemahaman yang lebih besar
terhadap diri sendiri dan hubungan interpersonal yang semakin dalam.
Sedang Freud mengartikan empati sebagai memahami orang lain yang tidak
mempunyai arti emosional bagi si pendengar (Jalaludin Rakhmat, 1998)
Dengan demikian, empati merupakan usaha si pendengar dalam memahami
yang dirasakan orang lain dengan mencoba membayangkan dirinya pada
kejadian yang menimpa orang tersebut, namun tidak berarti ikut terlibat secara
emosional atau larut dalam perasaan orang itu sehingga tidak lagi mampu
memberikan penilaian yang objektif. Empati tampil apabila ada hubungan
akrab dan saling percaya antara orang-orang yang terlibat dalam suatu
komunikasi.
3. Dukungan
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang mana terdapat
sikap saling mendukung dan terdapat tiga hal yang menunjang sikap saling
mendukung. Yang pertama adalah deskriptif, dimana suasana
bersifatdeskriptif dan bukannya evaluative akan menciptakan adanya sikap
mendukung. Kedua adalah spontanitas, dimana gaya yang spontan dan
terbuka dalam mengutarakan pendapat dan pikiran biasanya akan bereaksi
secara timbale balik pula. Ketiga adalah profesionalisme, dimana berpikiran
24
terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawan dan bersedia
untuk berubah posisi jika keadaan mengharuskan. Dukungan ada kalanya
terungkap secara verbal maupun non verbal. Dukungan non verbal tidaklah
mempunyai nilai negative melainkan dapat menambah makna dari
komunikasi interpersonal tersebut.
4. Sikap positif
Kualitas kepositifan dalam komunikasi interpersonal mempunyai tiga spek,
yaitu:
a. Komunikasi interpersonal akan berhasil apabila terdapat sikap yang
positif terhadap diri sendiri
b. Komunikasi interpersonal akan terpelihara dengan baik apabila suatu
perasaan positif terhadap orang lain itu dikomunikasikan sehingga
membuat orang lain merasa lebih baik dan mempunyai keberanian
untuk melakukan hal yang sama dan dan lebih berpartisipasi pada
setiap kesempatan
c. Suatu perasaan positif dalam komunikasi interpersonal sangat
bermanfaat untuk mengefektifkan kerja sama
5. Kesamaan
25
Komunikasi interpersonal akan lebih berhasil apabila orang-orang yang turut
mengambil bagia dalam komunikasi tersebut dalam suasana kesamaan dan
didukung sikap yang sama, artinya ada pengakuan bahwa kedua belah pihak
sama-sama bernilai dan berharga sehingga individu dapat menerima dan
menghargai lawan bicaranya.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi interpersonal merupakan suatu proses pertukaran informasi yang
berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka melalui saluransaluran yang memungkinkan dapat memberikan isi pesan dan hubungan pesan
serta terdapat umpan balik secara langsung yang meliputi keterbukaan,
empati, dukungan kepositifan dan kesamaan.
2.2.3 Hambatan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang berjalan dengan lancar tentu saja diharapkan
oleh para perilaku komunikasi, namun pada kenyataannya ada hambatan-hambatan
dalam komunikasi.
Menurut Hafied (2003), mengatakan bahwa rintangan komunikasi adalah
adanya hambatan yang membuat proses komunikasi tidak berlangsung sebagaimana
harapan komunikator dan penerima.
26
Adapun hambatan komunikasi tersebut diantaranya:
1. Hambatan teknis, terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam
berkomuniksi mengalami gangguan, sehingga informasi yang diberikan
melalui saluran mengalami kerusakan.
2. Hambatan tematik, adalah gangguan komunikasi yang disebabkan kesalahan
pada bahasa yang digunakan.
3. Hambatan psikologis, terjadi karena adanya gangguan komunikasi yang
disebabkan persoalan-persoalan dalan diri individu, misalnya rasa curiga
penerima kepada sumber.
4. Hambatan fisik, adalah rintangan yang disebabkan kondisi biografis, misalnya
tidak adanya sarana komunikasi seperti telepon, pos, dan lain-lain.
5. Hambatan status, adalah rintangan yang disebabkan jarak social diantara
peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara atasan dengan bawahan.
6. Hambatan kerangka berpikir, adalah rintangan yang disebabkan perbedaan
persepsi antara komunikator dan halayak terhadap pesan yang digunakan
dalam komunikasi, misalnya latar belakang pendidikan.
7. Hambatan budaya, ialah rintangan yang disebabkan adanya perbedaan norma,
kebiasaan, nilai yang di anut oleh pihak yang terlibat dalam komunikasi.
2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif
27
Pearson 1983 mengemukakan tiga faktor komunikasi efektif, yaitu membuka
diri, asertif, mendengar aktif dan empati. Kedua factor pertama menunjukkan
kepercayaan diri, sedangkan kedua factor berikutnya menunjukkan perhatian dalam
komunikasi.
1. Membuka diri
Menjalin hubungan akrab dengan orang lain diperlukan kesediaan untuk
membuka diri, dalam arti bersedia menjelaskan atau memberikan informasi
kepada orang lain mengenai dirinya agar lebih mudah mengenalnya. Menurut
pearson (1983) ada tiga unsure dalam mengemukakan diri sendiri kepada
orang lain, yaitu bersedia membuka diri dengan sengaja dan member
informasi yang tepat mengenai dirinya. Informasi bisa berupa hobi, tujuan
hidup dan cita-cita
Ada tiga keuntungan dalam membuka diri, yaitu: 10 dapat membangun
pemahaman dan penerimaan diri yang lebih besar,2) dapat membangun
pemahaman dan penerimaan yang lebih besar terhadap orang lain, 3) dapat
membangun hubungan yang lebih dalam dan penuh artidengan orang lain
(pearson, 1983).
2. Asertif
Perilaku asertif dalam komunikasi mencakup kemampuan mengemukakan
perasaan, pikiran, keyakinan pribadi secara jujur dan langsung tanpa
28
menimbulkan dampak merugikan atau meremehkan hak orang lain. Menurut
Pearson (1983) dengan berperilaku asertif seseorang dapat mengemukakan
dirinya, mempertahankan pendapatnya dan mengekspresikan perasaannya
tanpa rasa takut melanggar hak orang lain.
Perilaku asertif mempunyai hubungan positif dengan konsep diri yang positif,
kecakapan komunikasi dan hubungan interpersonal yang memuaskan.
Perilaku asertif juga mempunyai hubungan negative dengan amarah dan
kecemasan (Pearson, 1983)
3. Mendengar aktif
Mendengar aktif merupakan mendengar dengan segenap indera yang dimiliki,
baik dengan verbal maupun non verbal. Mendengar aktif bukan Cuma
mendengar ucapan seseorang tetapi juga mencoba mengetahui pesan yang
tersirat sehinggadapat menggali informasi yang lebih dalam apabila ada hal
yang tidak jelas. Menurut Pearson (1983) mendengar aktif adalah mendengar
dengan tujuan untuk memperoleh informasi, petunjuk, data, memahami orang
lain, menyelesaikan masalah danmenunjukkan dukungan bagi orang lain.
Seorang pendengar aktif mampu mendengar informasi dengan baik, berusaha
memahami dan memberikan umpan balik yang tepat.
29
2.2.5 Karakteristik keterampilan komunikasi interpersonal.
Berdasarkan pendekatan pragmatis
(Devito, 1994) karakteristik keterampilan
komunikasi interpersonal adalah:
1. Kepercayaan diri (confidence).
Komunikator yang efektif memiliki kepercayaan diiri sosial, selalu nyaman
bersama orang lain dan situasi komunikasi pada umumnya. Komunikator yang
secara sosial memiliki kepercayaan diri, bersikap santai, tidak gugup, tidak
kaku, fleksibel dan terkendali.
2. Kebersatuan (immediacy)
Komunikator yang memperlihatkan kebersatuan mengisyaratkan minat dan
perhatian. Kebersatuan menyatukan pembicara dan pendengar. Secara non
verbal individu mengkomunikasikan kebersatuan dengan memelihara kontak
mata yang patut, kedekatan fisik yang menunjukkan kedekatan psikologis,
serta sosok tubuh yang terbuka.
3. Manajemen interaksi (interaction management)
Dalam manajemen interaksi yang efektif, tidak seorang pun merasa diabaikan
atau merasa menjadi tokoh penting. Masing-masing pihak berkontribusi dalam
keseluruhan komunikasi. Manajemen interaksi ditunjukkan melalui gerakan
mata, ekspresi vocal, serta gerakan tubuh dan wajah yang sesuai. Dalam
30
manajemen interaksi juga perlu diperhatikan dalam penyampaian pesan verbal
dan non verbal yang saling bersesuaian dan saling memperkuat.
4. Daya pengungkapan ( expressiveness)
Daya ekspresi mengacu pada keterampilan mengkomunikasikan keterlibatan
tulus dalam interaksi antar pribadi. Daya ekspresi sama dengan keterbukaan
dalam hal keterlibatan dan ini mencakup misalnya ekspresi tanggung jawab
atas pikiran dan perasaan, mendorong daya ekspresi orang lain dan
memberikan umpan balik yang relevan dan patut.
5. Orientasi kepada orang lain (other orientation)
Orientasi mencakup kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan
lawan bicara selama percakapan. Komunikator yang berorientasi kepada
lawan bicara melihat situasi dan interaksi dari sudut lawan bicara dan
mengahrgai perbedaan pandangan dari lawan bicara. Orientasi kepada lawan
bicara dapat berupa menghargai perbedaan pandangan lawan bicara, empati,
serta memberikan umpan balik yang cepat dan pantas.
2.3.Percaya diri
Kepercayaan diri sering disebut-sebut debagai kunci utama penentu
keberhasilan seseorang. Orang yang memiliki kepercayaan diri yang baik akan mudah
31
menyesuaikan diri dalam lingkungan manapun. Orang yang pandai secara intelegensi
belum tentu memiliki rasa percaya diri yang baik, terkadang kepandaiannya belum
tentu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Terkadang kita bisa
melihat orang yang penuh percaya diri dari pembawaan dirinya, langkahnya pasti,
berjalan tegap, tidak mudah canggung, mudah bergaul dengan siapa pun bahkan
dengan lingkungan baru sekalipun, sebaliknya orang yang tidak percaya diri akan
menutup diri dan menarik diri dari lingkungan dan kelompok sosialnya.
2.3.1. Definisi Percaya Diri
Definisi menurut kamus psikologi istilah kepercayaan diri adalah percaya
akan kemampuan diri sendiri, menyadari kemampuan yang dimiliki, serta
memanfaatkannya secara tepat (Hasan dkk, 1990).
Hal tersebut di atas senada dengan pendapat Angelis (1997), yang menyatakan
bahwa kepercayaan diri berarti yakin terhadap kemampuan diri sendiri yang berawal
dari tekad pada diri sendiri untuk melakukan segala hal yang diinginkan dan
dibuthkan dalam hidup ini.
Sedangkan Maslow menjelaskan kepercayaan diri adalah merupakan modal
dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (Eksplorasi segala kemampuan
dalam diri), dengan percaya diri seseorang akan mampu mengenal dan memahami
diri sendiri (Sari, 2006)
32
Rogers menambahkan bahwa kepercayaan diri adalah kemampuan untuk
membuat keputusan dan penilaian-penilaian tanpa harus bergantung pada orang lain.
Kepercayaan diri juga merupakan keyakinan individu untuk melakuakan
tindakan yang dianggap benar (Koswara, 1998).
Jacinta F. Rini (2003), berpandanganbahwa kepercayaan diri adalah sikap
positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan
penilaian positif baik terhadap diri sendiri terhadap lingkungan atau situasi yang
dihadapi.
Maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah penilaian seseorang
akan kesanggupan dan keterampilan yang dimilikinya yang menimbulkan ketegasan
atau keyakinan untuk bertindak dalam area fungsi yang lebih luas.
2.3.2 Teori Kepercayaan Diri
Teori kepercayaan diri menurut Lidenfield (1997) kepercayaan diri
merupakan suatu keyakinan akan kemapuan dan kepuasan diri baik lahir maupun
batin. Kepercayaan diri batin adalah kepercayaan diri yang memberi kepada kita
perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik, sedangkan kepercayaan diri
lahir memungkinkan kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara yang
menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita mampu akan diri kita.
33
Jenis kepercayaan diri
Lindenfield (alih bahasa Ediati Kamil, 1997 : 4) menyatakan ada dua jenis
kepercayaan diri yaitu :
1. Kepecayaan diri batin adalah kepercayaan diri yang memberikan kepada
individu perasaan dan anggapan bahwa individu dalam keadaan baik.
2. Jenis percaya diri lahir memungkinkan individu untuk tampil dan berperilaku
dengan cara menunjukkan kepada dunia luar bahwa individu yakin akan
dirinya.
Percaya Diri Batin
Lindenfield (alih bahasa Ediati Kamil, 1997 : 47) menjelaskan ada empat ciri
utama yang khas pada orang yang mempunyai kepercayaan diri batin yang sehat.
Keempat ciri itu adalah :
a. Mencintai diri sendiri
Orang yang percaya diri mencintai diri mereka, dan cinta diri ini bukan
merupakan sesuatu yang dirahasiakan. Orang yang percaya diri peduli akan dirinya
karena perilaku dan gaya hidupnya adalah untuk memelihara diri. Dengan unsur
percaya diri batin individu akan :
·
Menghargai kebutuhan jasmani dan rohani serta menempatkan diri sejajar
dengan kebutuhan orang lain.
34
·
Mempunyai alasan yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya, dan tidak akan
menyiksa diri mereka sendiri dengan rasa bersalah setiap kali meminta atau
memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan.
·
Secara terbuka menunjukkan keinginan untuk dipuji, ditentramkan dan
mendapat hadiah secara wajar, dan tidak akan mencoba memanfaatkan orang
lain untuk memenuhi permintaan itu secara langsung.
·
Merasa
senang
bila
diperhatikan
orang
lain
dan
mampu
untuk
mendapatkannya.
·
Bangga akan sifat-sifat yang baik dan memusatkan diri untuk memafaatkan
sebaik mungkin, mereka tidak mau membuang-buang waktu, tenaga atau uang
untuk memikirkan kekurangan-kekurangan mereka sendiri.
·
Tidak secara sengaja melakukan hal-hal yang akan merusak kemungkinan
untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan, atau yang memperpendek
hidupnya.
b. Memahami diri
Orang yang percaya diri batin juga sadar diri. Mereka tidak terus menerus
merenungi diri sendiri, tetapi secara teratur mereka memikirkan perasaan, pikiran dan
perilaku mereka, dan mereka selalu ingin tahu bagaimana pendapat orang lain tentang
diri mereka. Individu yang memiliki pemahaman diri yang baik, mereka akan :
35
·
Menyadari kekuatan mereka sehingga akan mampu mengembangkan
kemampuannya secara penuh.
·
Mengenal kelemahan dan keterbatasan mereka sehingga kecil kemungkinan
mereka membiarkan diri mengalami kegagalan berulang kali.
·
Tumbuh dengan kesadaran yang mantap tentang identitas diri sendiri,
merekapun jauh lebih mampu dan puas menjadi seorang “pribadi” dan tidak
begitu saja mengikuti “khalayak ramai”.
·
Mempunyai pengertian yang sehat mengenai nilai-nilai yang mereka anut,
sehingga tidak akan terus menerus resah memikirkan apakah yang mereka
lakukan atau yang tidak dilakukan secara moral dapat dibenarkan.
·
Cenderung mempunyai teman-teman yang tepat karena mereka tahu apa yang
mereka butukan dari persahabatan itu.
·
Terbuka untuk menerima umpan balik dari orang lain atau tidak selalu
melonjak untuk membela diri, bila dikritik orang lain.
·
Mau dan sedia mendapat bantuan dan pelajaran karena mereka bukan orang
yang serba tahu.
36
c. Memiliki tujuan yang jelas
Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya, karena mereka
mempunyai pikiran yang jelas mengapa mereka melakukan tindakan tertentu dan
mereka tahu hasil apa yang bisa diharapkan. Dengan unsur ini yang memperkuat rasa
kepercayaan diri, individu akan :
·
Terbiasa menentukan sendiri tujuan yang bisa dicapai, mereka tidak selalu
harus bergantung pada orang lain untuk melakukan kegiatannya.
·
Mempunyai lebih banyak energi dan semangat karena mereka bermotivasi
tinggi.
·
Lebih tekun karena menyadari bahwa langkah-langkah yang kecil dan
kadang-kadang membosankan sekalipun mempunyai tujuan.
·
Belajar menilai diri sendiri karena mereka bisa memantau kemajuannya
dilihat dari tujuan yang mereka tentukan sendiri.
·
Mudah membuat keputusan karena mereka tahu betul apa yang mereka
inginkan.
d. Mampu berfikir positif
Orang yang mempunyai kepercayaan diri biasanya hidupnya menyenangkan.
Salah satunya ialah karena mereka biasa melihat kehidupannya dari sisi positif dan
37
mereka mengharap serta mencari pengalaman dan hasil yang bagus. Dengan kekuatan
batin yang penting ini, individu akan :
·
Tumbuh dengan harapan bahwa hidup ini membahagiakan.
·
Memandang orang lain dari satu sisi positifnya, kecuali kalau ada alasan
khusus untuk berhati-hati.
·
Percaya bahwa setiap masalah dapat diselesaikan.
·
Tidak menyia-nyiakan tenaga untuk mengkhawatirkan kemungkinan hasil
yang negatif.
·
Percaya bahwa masa depan akan sebaik (atau mungkin lebih baik) masa lalu.
·
Mau bekerja meskipun ada perubahan yang membuat fustasi karena mereka
suka pada pertumbuhan dan perkembangan.
·
Bersedia menghabiskan waktu dan energi untuk belajar dan melakukan
tugasnya, karena mereka percaya bahwa pada akhirnya tujuan mereka akan
tercapai.
Percaya diri lahir
Menurut Lindenfield (alih bahasa Ediati Kamil, 1997 : 7-11) menjelaskan
bahwa untuk memberi kesan percaya diri pada dunia luar, individu perlu
mengembangkan ketrampilan empat bidang yaitu :
38
a. Mampu beromunikasi dengan baik
Dengan memiliki dasar yang baik di bidang ketrampilan berkomunikasi,
individu akan dapat :
·
Mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang dan penuh perhatian.
·
Dapat berkomunikasi dengan orang dari segala usia dan segala jenis latar
belakang.
·
Tahu kapan dan bagaimana berganti pokok pembicaraan dari percakapan
biasa ke yang lebih mendalam.
·
Berbicara secara fasih dan menggunakan nalar.
·
Berbicara di depan umum tanpa rasa takut.
·
membaca dan memanfaatkan bahasa tubuh orang lain.
b. Memiliki ketegasan
Sikap tegas akan menambah rasa percaya diri karena individu akan dapat :
·
Menyatakan kebutuhan mereka secara langsung dan terus terang.
·
Membela hak mereka dan hak orang lain.
·
Tahu bagaimana melakukan kompromi yang dapat diterima dengan baik.
39
·
Memberi dan menerima pujian secara bebas dan penuh kepekaan.
·
Memberi dan menerima kritik yang membangun.
c. Peduli pada penampilan diri
Ketrampilan ini akan mengajarkan akan pentingnya “tampil” sebagai orang
yang percaya diri. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk :
·
Memilih gaya pakaian dan warna yang paling cocok kepribadian dan kondisi
fisik.
·
memilih pakaian yang cocok untuk berbagai peran peristiwa, dengan tetap
mempertahankan gaya pribadinya.
·
Mampu menciptakan penampilan pertama yang menarik.
·
Menyadari dampak gaya hidupnya terhadap pendapat orang lain mengenai diri
mereka, tidak terbatas pada keinginan untuk selalu ingin menyenangkan orang
lain.
d. Mampu mengendalikan perasaannya
Dalam hidup sehari-hari orang perlu mengendalikan perasaan. Individu perlu
mengendalikan diri, mereka akan dapat :
40
·
Lebih percaya diri karena tidak khawatir akan lepas kendali.
·
Berani menghadapi tantangan dan resiko karena mereka bisa mengatasi rasa
takut, khawatir dan frustasi.
·
Menghadapi kesedihan dengan wajar karena mereka tidak takut kalau-kalau
kesedihan itu akan membebani dan menekan mereka selamanya.
·
Mengatasi konfrontasi secara efektif dan membela diri terhadap pelecehan,
karena mereka bisa menyalurkan energi kemarahan mereka dengan cara yang
kontruktif.
·
Membiarkan dirinya bertindak spontan dan lepas kalau ingin santai, karena
mereka tidak khawatir akan lepas kendali.
·
Cara meningkatkan atau mengambangkan kepercayaan diri
2.3.3 Ciri-ciri Percaya Diri
Menurut Guilford ciri-ciri orang percaya diri dapat dinilai melaui 3 aspek, yaitu:
1. Individu merasa adekuat (yakin terhadap apa yang dilakukan)
2. Individu merasa diterima oleh kelompok
3. Memiliki ketenangan sikap
41
Lautser memaparkan beberapa ciri yang memiliki kepercayaan diri, yaitu sebagai
berikut:
a. Tidak mementingkan diri sendiri
b. Cukup toleran
c. Tidak membutuhkan dukungan dari orang lain secara berlebihan
d. Bersikap optimis dan gembira.
Sedangkan Maslow menyebutkan ciri-ciri orang yang memiliki kepercayaan
diri adalah orang yang memiliki kemerdekaan psikologis, yaitu:
a. Kebebasan mengarahkan pilihan dan mencurahkan tenaga
b. Berdasarkan keyakinan pada dirinya untuk melakukan hal-hal yang produktif
Oleh karena itu biasanya orang yang percaya diri menyukai pengalaman baru,
suka menghadapi tantangan, pekerja yang efektif, dan bertanggung jawab sehingga
tugas yang dibebankan selesai dengan tuntas (Isdhamajaya dan Agung, 2004)
Dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri orang yang percaya diri adalah orang yang
yakin akan seluruh kemampuan yang tersimpan dalam dirinya, memiliki keberanian
untuk mengembangkan dan mengeluarkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya
serta tidak pernah merasa takut gagal.
42
Sedangkan orang-orang yang tidak percaya diri memiliki cirri-ciri seperti
yang diungkapkan oleh Amitya Kumara (1998), yaitu:
a. Malu menerima pujian
b. Takut mencintai dan dicintai
c. Takut kritikan
d. Menutup diri
e. Tidak peka terhadap lingkungan
f. Mudah menyalahkan diri sendiri
Iswidhamanjaya dan Agung (2004), juga menambhkan ciri-ciri orang yang
tidak percaya diri adalah:
a. Tidak bisa menunjukkan kemampuan diri
b. Kurang berprestasi dalam belajar
c. Merasa canggung
d. Tidak berani mengungkapkan ide-ide
e. Cenderung hanya melihat dan menunggu kesempatan
f. Membuan-buang waktu dalam membuat keputusan
43
g. Rendah diri bahkan takut dan merasa tidak aman
h. Apabila gagal cenderung menyalahkan orang lain
i.
Suka mencari pengakuan dari orang lain
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepoercayaan diri seseorang adalah
sebagai berikut:
a. Penampilan Fisik
Penampilan fisik menjadi salah satu faktor utama yang menunjang
keberhasilan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Tak bisa dipungkiri
banyak orang yang tidak berhasil melakukan interaksi social dengan baik hanya
karena ia merasa tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Menurut Buss,
pembentukan kepercayaan diri seseorang diawali dengan pengenalan diri secara fisik,
bagaimana seseorang menerima atau menolak gambaran dirinya yang selanjutnya
dapat menimbulkan rasa puas atau sebaliknya (Amitya Kumara, 1998).
Paul
J. Centi (1993) menyatakan bahwa penempilan fisik membawa
pengaruh fisik pada umumnya, mempunyai kepercayaan diri yang lebih tinggi dari
pada yang tidak. Orang yang berpenampilan menarik cenderung menghargai lebih
tinggi daripada orang yang berpenampilan membosankan. Fisik merupakan bagian
44
yang paling atmpak dari kepribadian manusia dan menciptakan kesan awal bagi orang
lain.
b. Status Sosial Ekonomi
Status social ekonomi juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.
Oaring yang memiliki status social ekonomi yang baik akan lebih mudah
mendapatkan berbagai fasilitas yang ada dalam masyarakat, serta mudah
mendapatkan penghargaan dari masyarakat, hal tersebut dapat meningkatkan
kepercayaan diri seseorang dengan status social ekonomi yang baik. Sebaliknya,
orang dengan status social ekonomi yang kurang akan sulit mendapatkan berbagai
fasilitas yang ada didalam masyarakat, hal ini membuatnya merasa rendah diri
daripada orang-orang yang memiliki status sisoal ekonomi yang baik dan hal ini
dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang.
c. Jenis Kelamin
Major dan Gender (dalam skripsi Muna Eka Sari, 2006), menyatakan bahwa
tingkat kepercayaan diri wanita lebih rendah dibandingkan pria, hal ini disebabkan
karena wanita mempunyai sumber-sumber kekuasaan yang lebih kecil dibandingkan
pria.
45
d. Tingkat Pendidikan
Menurut Jersild (2002) ada hal penting dalam pendidikan pada remaja yaitu
membantu remaja untuk memahami dirinya sendiri. Adanya pemahaman terhadap
diri sendiri akan membantu individu untuk beradaptasi
dengan lingkungan.
Keberhasilan dalam penyesuaian diri dilingkungan akan menambah kepercayaan diri
individu, sebab individu tersebut tau bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku
yang baik untuk dapat diterima lingkungannya.
e. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang
kepercayaan diri seseorang. Orang yang telah memiliki prestasi yang tinggi ataupun
orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki kepercayaan diri
yang tinggi karena yakin akan kemampuan dan potensi yang dimiliki.
2.4. Remaja
2.4.1. Definisi dan ciri-ciri umum masa remaja
Di negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan “adolescence” yang berasal
dari kata dalam bahasa latin “adolescere” (kata bendannya adolescentia = Remaja),
yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa
(Hurlock,1980,h:206). Namun dewasa ini istilah “adolesen,” atau remaja telah
digunakan secara luas untuk menunjukan suatu tahap perkembangan antara masa
anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum
46
serta perkembangan kognitif dan sosial. Remaja awal hingga remaja akhir inilah yang
disebut masa adolesen. Istilah Adolesence, seperti yang dipergunakan saat ini,
mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
dan fisik (Hurlock,1980,h:206).
WHO sebagai organisasi kesehatan sedunia memberikan definisi tentang
remaja. Terdapat tiga kriteria yang harus terdapat dalam diri seseorang remaja yaitu
kriteria biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Untuk lebih lengkapnya definisi
remaja menurut WHO (dikutip oleh Sarlito, 2005,h:9) adalah:
·
Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
·
Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanakkanak menjadi dewasa.
·
Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri.
Namun Sarlito Wirawan (2005,h:14-15) dalam buku psikologi remaja
memberikan pedoman untuk menentukan batasan usia yaitu 11-24 tahun dan belum
menikah. Dengan pertimbangan sebagai berikut:
·
Usia 11 tahun pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder telah nampak
(Kriteria fisik).
47
·
Usia 11 tahun pada umumnya anak telah mulai baligh, baik menurut adat
maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan mereka
sebagai anak-anak (kriteria sosial).
·
Usia 11 tahun telah mulai adanya penyempurnaan perkembangan jiwa seperti
tercapainya identitas diri (ego Identitiy) tercapainya fase genital dari
perkembangan psikoseksual, tercapainya puncak perkembangan kognitif,
maupun tercapainya nilai-nilai moral (kriteria psikologis).
·
Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal yaitu bagi mereka yang masih
menggantungkan hidupnya pada orangtua karena harus bersekolah lebih
tinggi. Terutama pada masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.
·
Status perkawinan juga sangat menentukan. Seorang yang sudah menikah
dalam usia berapapun diperlakukan sebagai orang dewasa sepenuhnya, baik
secara hukum maupun dalam kehidupan masyarakat dan keluarga. Oleh
karena itu, definisi remaja disini dibatasi khusus untuk yang belum menikah.
Berdasarkan pengertian dan pendapat para ahli maka penulis menyimpulkan
bahwa remaja adalah masa usia antara 11-24 tahun, di mana perkembangan seksual
primer dan sekundernya telah nampak dan secara sosial, psikologis, kognitif telah
mencapai kematangan serta belum menikah.
48
Dalam Desmita (2005,h:190) dikatakan, batasan usia remaja yang umum
digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia
remaja ini biasanya dibedakan atas tiga yaitu:
·
- 12-15 tahun = Masa remaja awal
·
- 15-18 tahun = Masa remaja pertengahan
·
- 18-21 tahun = Masa remaja akhir
Petro Blos (1962, dalam Sarlito,2005,h:24-25) mengungkapkan dalam proses
penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan remaja, yaitu:
· Remaja awal
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahanperubahan yang tejadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang
menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran
baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis.
Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis, ia sudah berfantasi erotik.
Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali
terhadap “ego”. Hal ini menyebabkan para remaja awal sulit mengerti dan
dimengerti orang dewasa.
·
Remaja Madya
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau
banyak teman yang menyukai. Ada kecendrungan “Narcistic”,yaitu mencintai
diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang
49
sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena
ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, optimis dan
pesimis dan sebagainya.
·
Remaja Akhir.
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai
dengan pencapaian lima hal di bawah ini:
1. Minat makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek
2. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain
dan dalam pengalaman-pengalaman baru.
3. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
4. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti
dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan orang lain.
5. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (Private self) dan
masyarakat umum (The public).
Carballo (1978 dalam Sarlito,2005,h: 15) mengungkapkan ada enam
penyesuaian diri yang harus dilakukan remaja, diantaranya yaitu:
1. Menerima
dan
mengintegrasikan
pertumbuhan
badannya
dalam
kepribadiannya.
2. Menentukan peran dan fungsi seksualnya yang adekuat dalam kebudayaan
tempatnya berada.
50
3. Mencapai
kedewasaan
dengan
kemandirian,
kepercayaan
diri,
dan
kemampuan untuk menghadapi kehidupan.
4. Mencapai posisi yang diterima oleh masyarakat.
5. Mengembangkan hati nurani, tanggung jawab, moralitas dan nilai yang sesuai
dengan lingkungan dan kebudayaan.
6. Memecahkan problem-problem nyata dalam pengalaman sendiri dalam
kaitanya dengan lingkungan.
2.5 Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam
2.5.1 Sejarah Berdiri Pondok
Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, biasa disingkat dengan PPMI
Assalaam adalah lembaga pendidikan Islam swasta yang didirikan oleh Yayasan
Majelis Pengajian Islam Surakarta (MPI) yang didirikan oleh Bapak H. Abdullah
Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah.
PPMI Assalaam berdiri pada tanggal 17 Syawal 1402 H bertepatan dengan
tanggal 7 Agustus 1982 M, berlokasi di Jalan Yosodipuro No. 56 Punggawan
Surakarta menempati tanah seluas 2.845 m, wakaf dari keluarga Bapak H. Abdullah
Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah, pemilik percetakan PT. Tiga
Serangkai Solo.
51
Sebelum PPMI Assalaam beridir kegiatan pedndidikan yang dilakukan adalah
kegiatan Madrasah Diniyyah Awaliyah (MDA), kemudian atas tuntutan masyarakat
YMPI mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan sistem asrama yang
merupakan cikal bakal berdirinya Pondok Modern yang waktu itu diberi nama
Pondok Pesantren Punggawan, meminjam nama desa dimana kegiatan pendidikan
dipusatkan.
Pada tanggal 20 Juli 1985 nama Assalaam secara resmi digunakan, serta
sekaligus menandai awal mula digunakannya kampus baru di desa Pabelan Kartasura
Sukoharjo diatas areal tanah wakaf seluas 5,6 Ha dari keluarga Bapak H. Abdullah
Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah.Bangunan yang terdapat pada saat
itu terdiri dari ruang kelas, gedung olah raga (GOR), asrama santri, perumahan guru
dan pengasuh, dapur dll. Bersamaan dengan itu pula didirikan Madrasah Aliyah
(MA) sebagai kelanjutan dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalaam, serta sebagai
jawaban dari tuntutan masyarakat terhadap PPMI Assalaam.
Pada tahun 1986/1987 didirikan Madrasah Takhasush sebuah kelas persiapan
untuk calon santri yang akan melanjutkan ke MA Assalaam yang berasal dari SLTP
umum diluar Assalaam. Pada tahun 1988/1989 didirikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) Assalaam dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengikuti
perkembangan pendidikan yang terjadi diluar Assalaam. Memasuki tahun pelajaran
2005/2006, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di idirikan. yang mengambil
52
program keahlian Komputer dan Jaringan dan Persiapan Grafika. SMK bermaksud
untuk mencetak tenaga profesional dengan tetap berwawasan pada nilai-nilai
Keislaman.
Pada perkembangan lebih lanjut Yayasan MPI Surakarta yang diketuai oleh
Ibu Hj. SIti Aminah Abdullah memperluas areal pondok dengan membeli tanah di
desa Gonilan Kartasura seluas 38.600 m. Areal ini sekarang telah dikembangkan
sehingga sudah berdiri bangunan kelas 3 lantai untuk belajar, Lapangan Olah Raga
serta perumahan guru dan pengasuh. Dengan demikian sekarang ini PPMI Assalaam
menempati areal seluas kurang lebih 10 hektar dengan berbagai fasilitas pendukung
yang lengkap dan modern.
Di usianya yang ke-29 pada tahun 2011, PPMI Assalaam telah mencetak
ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan berbagai negara di dunia. Para
alumni Assalaam ini terwadahi dalam sebuah organisasi yang bernama IKMAS
(Ikatan Keluarga Ma'had Assalaam Surakarta) dan telah berperan aktif diberbagai
bidang dalam kehidupan masyarakat dan negara
2.5.2 Visi dan Misi
VISI
Terwujudnya insan yang memiliki keseimbangan Spiritual, Intelektual, dan Moral
menuju generasi ulul albab yang berkomitmen tinggi terhadap kemaslahatan Umat
dengan berlandaskan pengabdian kepada Allah SWT.
53
MISI
Menyelenggarakan proses pendidikan Islamyang berorientasi pada mutu, berdaya
saing tinggi, dan berbasis pada sikap Spiritual, Inetelektual dan Moral guna
mewujudkan kader umat yang menjadi rahmatan lil alamin (QS. 9 :122)
Mengembangkan
pola
kerja
pondok
pesantren
dengan
berbasis
pada
manajemenprofesional yang Islamiguna menciptakan suasana kehidupan di
lingkungan pondok yang tertib, aman dan damai. (QS. 56: 26, QS 9:105, QS 67:2)
Meningkatkan citra positiflembaga pendidikan Pondok Pesantren yang berwawasan
sains dan tehnologi Informasi serta berbudaya modern yang Islami. (QS. 39:18)
TUJUAN
Tercapainya manusia yang berilmu dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak
mulia dan mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang
plural berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah
MOTTO
Keseimbangan Spiritual, Intelektual dan Moral
PRINSIP LEMBAGA
PPMI Assalaam berdiri diatas dan untuk semua golongan
PANCA JIWA PONDOK
54
1. Kesederhanaan
2. Keikhlasan
3. Kemandirian
4. Ukhuwah Islamiyah
5. Berpikir Bebas
2.5.3 Sistem pendidikan
Pendidikan di PPMI Assalaam dikembangkan dengan mengambil langkah-langkah
yang positif dan kongkret sebagai berikut:
1. Memadukan dua manhaj (sistem) pendidikan, yaitu memadukan sistem
pendidikan salafiyah dengan sistem pendidikan modern, yang terkenal di
Assalaam dengan istilah majma’ul bahrani, dimana dalam kegiatan belajar
mengajar mganut sistem sekolah pada umumnya. Sedangkan dalam
kehidupan sehari-hari para santri diatur dalam sistem asrama, sebagaimana
pondok pesantren salafiyah, dengan tata tertib dan disiplin pondok.
2. Pendidikan yang bersifat integral-holistik: bertolak dari konsep manusia yang
bersifat integral-holistik, serta berorientasi kehidupan yang menjangkau tiga
dimensi waktu, yaitu: masa lalu, masa kini, dan mendatang. Assalaam tidak
hanya meletakkan dirinya berada dalam dunianya sendiri, akan tetapi juga
berupaya untuk hidup bersama dan berdialog dengan kehidupan dunia.
55
Dengan demikian sistem pendidikan yang dikembangkan berorientasipada
duniawi dan ukhrawi.
Wawasan keseimbangan ini, dikembangkan antara ilmu-ilmu alamiyah dan
teknologi
dengan
ilmu-ilmu
diniyah
islamiah
(intelektual
dengan
spiritual/moral) antara fikir dan dzikir masing-masing mendapatkan porsi
yang seimbang.
Para santri nantinya diharapkan memiliki ilmu pengetahuan yang luas, baik
ilmu dienul islam maupun ilmu-ilmu alamiyah dan teknologi, dan beraqidah
shahihah yang mantap serta ditunjang dengan akhlaqul karimah.
3. Modern
Kata modern bukan hanya sekedar untuk menghilangkan image bahwa
pesantren pada umumnya yang serba terbelakang, kolot serta ketinggalan
zaman. Akan tetapi juga perlu disadari bahwa ppengaruh globalisasi
membawa dampak saling ketergantungan antara satau pihak dengan pihak
lain. Oleh karena itu Assalaam harus bisa berdiri kokoh dengan identitas ‘jati
dirinya’ sendiri. Sesuai dengan namanya, Assalaam selalu bersikap ‘damai’
dengan siapa saja, transparan, terbuka dan lentur sertabijaksana dalam
menjalin network dengan berbagai pihak.
56
Berkaitan dengan hal tersebut, maka sejak awal dipahamkan kepada santri
tentang sepuluh ciri manusia modern:
1. Terbuka dan bersedia menerima hal-hal baru yang aslah dari berbagai
perubahan dan inovasi
2. Berorientasi demokratis/musyawarah serta mampu menerima pendapat
yang tidak selalu sama.
3. Berpijak pada realitas/real thinking, menghargai waktu, disiplin,
konsisten, sistematik dalam setiap menyelesaikan persoalan.
4. Selalu terlibat dalam perencanaan dan pengorganisasian
5. Menghargai pendapat orang lain
6. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan
7. Rasional serta percaya pada iptek
8. Menjungjung tinggi keadilan berdasarkan prestasi, kontribusi dan
kebutuhan
9. Efektif dan efisien
10. Selalu belajar, untuk mampu mengatasi lingkungan
57
Pemikiran-pemikiran yang dikembangkan tersebut dimaksudkan agar santri
berfikiran kritis, rasional, tidak taqlid, tidak jumud dan tidak menjurus pada
kultus individu.
2.5.4 Kegiatan harian santri
Seluruh santri menjalani hari-harinya selama berada di PPMI Assalaam dengan
mengikuti jadwal kurang lebih sebagai berikut:
· Bangun tidur, sholat berjama’ah di mesjid dan tadarus Al-Qur’an
· Tazwidul Mufrodat, olahraga pagi, mengulang pelajaran, mandi, makan pagi dan
persiapan masuk kelas
· Kegiatan belajar mengajar di kelas (8jam mata pelajaran)
· Sholat dhuzur berjama’ah di mesjid
· Makan siang dan istirahat
· Sholat ashar berjama’ah di mesjid
· Kegiatan ekstrakulikuler dan bimbingan belajar
· Mandi dan persiapan sholat Maghrib
58
· Sholat Maghrib berjama’ah, kajian/halaqah/tadarus Al Qur’an, diakhiri sholat Isya
berjama’ah di mesjid
· Makan malam
· Belajar malam dikelas
· Tidur/istirahat di kamar
a. Semua kegiatan yang diselenggarakan bernilai pendidikan, yaitu meliputi
pelaksanaan ibadah, tata hidup bersama, kegiatan belajar mengajar maupun
ekstrakulikuler.
b. Waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas dan di laboratorium adalah 8jam
pelajaran selama 6hari dalam 1pekan, total sebanyak 48jam pelajaran. Kecuali
program Akselerasi dan Unggulan total sebanyak 40 jam pelajaran, 8jam pelajaran
sisanya digunakan untuk studi lapangan.
c. Hari libur dalam satu pekan adalah 1 hari pada hari jumat, dan diperbolehkan
untuk keluar kompleks mulai pukul 12.30 – 17.00 WIB, 2 pekan sekali bergantian
antara putra dan putri. Sedangkan hari libur pondok adalah libur akhir tahun
pelajaran pada bulan juni – juli, dan libur Ramadhan/idul fitri.
59
d. Mulai tahun pelajaran 2007/2008 seluruh unit pendidikan di PPMI Assalaam
sudah menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan berbasis
pada kurikulum pondok.
2.5.5 Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan yang ada di PPMI Assalaam saat ini adalah:
1. Madrasah Tsanawiyah (MTS)
2. Madrasah Takhashushiyah (TKS)
3. MadrasahAliyah (MA)
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
60
2.6 Keterkitan antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal
Umunya semua manusia mempunyai keinginan untuk senantiasa terlihat aktif
dengan lingkungan sosialnya. Keterlibatan secara aktif membuat keberadaan seorang
individu merasa dihargai dan hasilnya akan memberikan efek positif bagi aktualitas
manusia tersebut. Namun tidak mudah untuk terlihat secara aktif di dalam interaksi
atau proses social di lingkungan social. Dalam proses social akan melibatkan banyak
komunikasi, yang paling banyak digunakan dalam proses social adalah komunikasi
interpersonal, yaitu komunikasi yang berlangsung secara tatap muka dengan jumlah
peserta dua orang atau lebih. Dalam membina suatu komunikasi interpersonal
dibutuhkan kepercayaan diri.
Komunikasi interpersonal dapat dikatakan berhasil apabila penerima pesan
berespon atau memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang diharapkan dari
pemberi pesan. Komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh kepercayaan diri (Joseph
Devito,1997:266). Jika kepercayaan diri seseorang saat mengadakan komunikasi
interpersonal tinggi maka interaksi social akan bertambah atau meningkat
dikarenakan pada saat tersebut individu mengalami keberhasilan dan kesuksesan
dalam berkomunikasi atau memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik tetapi
sebaliknya
jika
kepercayaan
diri
seseorang
saat
mengadakan
komunikasi
interpersonal rendah maka interaksi social akan berkurang dikarenakan pada saat
tersebut individu mengalami kegagalan berkomunikasi atau kehilangan kemampuan
berkomunikasinya.
61
Menurut Lauster dan Rakhmat dalam Tina Afiatin dan Sri Mulyani
Martatinah (1997:68-69) individu yang kurang percaya diri cenderung menghindari
situasi komunikasi karena merasa takut disalahkan atau direndahkan, merasa malu
jika tampil dihadapan orang banyak, mudah gugup, cemas dalam mengemukakan
gagasannya dan selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain.
Kepercayaan diri umumnya akan berpengaruh banyak pada saat remaja dan
awal masa dewasa. Pada saat itu seorang individu mulai memasuki interaksi social
yang lebih luas dan nyata. Pengaruh-pengaruh aktivitas berkelompok ada pada masa
ini. Keinginan untuk terlihat menonjol dan menarik, popular pada masa ini sangat
jelas. Lebih lagi ketika seorang individu mulai memasuki jenjang SMA, lingkungan
sekolah menuntut individu untuk lebih dapat mandiri, memperluas ilmu yang didapat,
mengembangkan interaksi social, mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi atau bekerja. Untuk mendapat hal tersebut maka interaksi social
harus lebih diperluas. Dalam mengadakan komunikasi interpersonal harus lebih nyata
dan aktif. Remaja harus dapat mengemukakan gagasan, ide, pikiran, sikap yang
dimilikinya terhadap orang lain agar dirinya tetap eksis dan diterima dalam
lingkungan sosialnya.
Dengan kepercayaan diri inilah individu yakin akan kemampuan dirinya
sendiri untuk melakukan segala sesuatu terhadap lingkungan sosialnya hingga
mencapai tujuan yang diinginkan (Barbara de Angelis, 1997:42).
62
Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa remaja memiliki kebutuhan social
dasar yang diantaranya adalah komunikasi interpersonal teman sebaya dan dukungan
dalam membina rasa kepercayaan dirinya. Dengan demikian, maka dapat dilihat
bahwa komunikasi interpersonal mempunyai keterkaitan yang sangat besar terhadap
kepercayaan diri individu dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
KETERBUKAAN
KETERBUKAAN
KEPERCAYAAN DIRI
EMPATI
DUKUNGAN
JENIS KELAMIN
SIKAP POSITIF
KESAMAAN
2.7 Hipotesis
Untuk menelaah dan menguji secara empiris tentang ada tidaknya hubungan
antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada remaja, maka di
ajukan hipotesis sebagai berikut:
63
Berdasarkan uraian pada kerangka berpikir di atas, maka hipotesis,yang diajukan adalah:
Ho : Ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi
interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Hipotesis Minor
Ha 1: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
Ha 2: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
Ha 3: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
Ha 4: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
Ha 5: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
Ha 6: Ada pengaruh jenis kelamin diri terhadap keterbukaan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
Ha 7: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren modern
Islam Assalaam Solo.
Ha 8: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
64
Ha 9: Ada pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
Ha
10:
Ada pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
65
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data dan
rumus statistik tertentu. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan
angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi),
yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau
hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa
suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Creswell dalam Asmadi
Aslan, 2004).
Pendekatan kuantitatif ini dipilih oleh peneliti karena pada pendekatan
kuantitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh gambaran umum yang lebih
objektif dan lebih terukur yang bersifat deskriptif, dimana data diolah dan disajikan
dalam bentuk angka dan mengeksplor gambaran dari sampel penelitian ini.
66
3.1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
korelasional, yaitu melihat hubungan antara dua fenomena atau lebih. Dimana
penelitian ini mencari permasalahan dan bagaimana hubungan antara fenomena satu
dengan fenomena yang lain (Suharsimi 2002).
Adapun alasan peneliti menggunakan penelitian korelasional karena sesuai
dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu
hubungan antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal pada santri
pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
3.2. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki bermacam-macam nilai
atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger (2003) menyatakan variabel sebagai
symbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Variabel dibagi
menjadi dua macam, yaitu : independent variable (Variabel bebas) dan dependent
variable (Variabel terikat). Variabel bebas adalah variabel yang dipandang sebagai
sebab kemunculan, sedangkan variabel terikat adalah konsekuensi atau yang
dipandang sebagai akibatnya.
67
Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas, yaitu kepercayaan diri
(X1 ), sedangkan variabel terikat adalah komunikasi interpersonal
(Y). masing-
masing variabel terikat memiliki beberapa aspek, adapun aspek dari komunikasi
interpersonal adalah keterbukaan (Y1), empati (Y2), dukungan (Y3), sikap positif (Y4)
dan kesamaan (Y5). Guna menunjang untuk menyempurnakan penelitian pada skripsi
ini, peneliti menambahkan dua variable pendukung yang peneliti jadikan sebagai
independent variable atau variable bebas. Variable tersebut adalah usia (X2) dan jenis
kelamin (X3).
3.2.2. Definisi Konseptual Variabel
·
Teori kepercayaan diri menurut Lidenfield (1997) kepercayaan diri
merupakan suatu keyakinan akan kemapuan dan kepuasan diri baik lahir
maupun batin. Kepercayaan diri batin adalah kepercayaan diri yang memberi
kepada kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik,
sedangkan kepercayaan diri lahir memungkinkan kita untuk tampil dan
berperilaku dengan cara yang menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita
mampu akan diri kita.
·
Komunikasi interpersonal dalam hal ini adalah adalah suatu proses
pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau
sekelompok orang dengan efek umpan balik langsung (Devito, 1995).
68
·
Jenis kelamin, menurut Matsumoto & Juang (2008) didefinisikan secara
biologis berdasarkan perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan
perempuan. Peneliti membatasi variabel ini pada jenis kelamin partisipan.
Jenis Kelamin pada penelitian ini didapat dengan menanyakan kepada
partisipan.
·
Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau
makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Usia yang dimaksud di sini
yaitu usia biologis yang dapat diukur berdasarkan kematangan biologis
seseorang (merujuk pada Kapardis, 2003). Usia pada penelitian ini didapat
dengan menanyakan pada partisipan.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
·
Kepercayaan diri adalah suatu perasaan yang dimiliki individu mengenai
kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya tanpa memperbandingkan
kemampuan dan kelebihan dirinya dengan kemampuan orang lain, yang
diperoleh dari skor tanggapan responden terhadap instrument berdasarkan atas
dua factor rasa percaya diri batin dan percaya diri lahir
·
Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian informasi atau pesan
antara dua orang atau lebih dimana terlibat pesan secara verbal atau bahasa
69
maupun non verbal seperti gerak tubuh, yang bertujuan untuk mengubah
pandangan sikap, perilaku antara pihak-pihak yang terlibat karena umpan
baliknya bersifat langsung. Indicator yang digunakan untuk mengukur
variable ini adalah skala komunikasi interpersonal Joseph Devito (1997:259),
seperti: keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan
atau kesamaan.
3.3 Popuasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006). Populasi
penelitian ini adalah seluruh santri Pondok Pesantren Islam Assalaam Solo
Surakarta khusunya kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA yang berjumlah 375.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang diteliti dengan tujuan untuk
menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian (Arikunto,
2002). Sampel pada penelitian ini adalah santri kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA
sebanyak 100 santri Pondok Pesantren Islam Assalaam Solo Surakarta dengan
spesifikasi yang terdiri dari 50 santri putra (santriwan) dan 50 santri putri
(santriwati).
Sebelum melakukan field tes, peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian try
out di Pondok Pesantren Darunnajah Cipining pada tanggal kamis 30 September
70
2010 dengan jumlah sampel 80 orang dengan spesifikasi jenis kelamin adalah 40
putra (santriwan) dan 40 putri (santriwati) dan rentang usia antara 16 – 19 tahun
atau sekitar antara kelas 1 – 3 SMA dan MA.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel dan Karakteristik Sampel
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode random
sampling yaitu pengambilan sampel dengan memberi peluang yang sama kepada
setiap anggota populasi untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel
penelitian (Sugiono, 2008). Teknik ini digunakan apabila anggota populasi dianggap
homogen dan dikatakan sederhana (simple) karena pengambilan sampel anggota
poulasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di populasi
(Sugiyono, 2009).
3.4 METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
3.4.1. Metode Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang dipakai adalah berupa skala yang diberikan
secara langsung kepada subyek. Skala adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
cara menyusun suatu daftar yang berisikan rangkaian pernyataan mengenai suatu hal
dalam suatu bidang (Azwar, 2006). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua
instrument sebagai alat pengumpulan data, yaitu:
71
1. Skala Kepercayaan Diri, yang disusun sendiri dengan menggunakan Skala
Model Likert.
2. Skala Komunikasi Interpersonal, yang disusun sendiri dengan menggunakan
Skala Model Likert.
3.4.2 Alat ukur yang digunakan
Alat ukur yang gunakan penulis adalah kuesioner atau angket (skala). Skala
adalah seperangkat simbol atau angka-angka yang ditetapkan menurut aturan individu
atau tingkah laku mereka (Sevilla, 1993). Di dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan dua skala yaitu skala kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal.
kedua skala ini menggunakan skala model Likert yang terdiri dari empat pilihan
jawaban, yaitu:
Ø Sangat setuju (SS), jika pernyataan yang dipilih adalah sangat setuju (SS).
Ø Setuju (S), jika pernyataan yang dipilih adalah setuju (S).
Ø Tidak setuju (TS), jika pernyataan yang dipilih adalah tidak setuju (TS).
Ø Sangat tidak setuju (STS), jika pernyataan yang dipilih adalah sangat tidak
setuju (STS).
Cara penilaian atau scoring untuk angket atau skala ini dibedakan menjadi dua
macam. Hal ini disebabkan karena item-item yang terdapat dalam skala ini juga
terbagi menjadi dua macam, yaitu item yang favorable dan item unfavorable
72
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian Bagi Skala Komunikasi Interpersonal dan
Kepercayaan Diri
Penilaian pernyataan untuk favorable
Penilaian pernyataan untuk
unfavorable
1. Sangat Setuju (SS)
:4
1. Sangat Setuju (SS)
:1
2. Setuju (S)
:3
2. Setuju (S)
:2
3. Tidak Setuju (TS)
:2
3. Tidak Setuju (TS)
:3
4. Sangat Tidak Setuju (STS) :1
4. Sangat Tidak Setuju (STS) :4
3.4.3 Instumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala Kepercayaan Diri
dan Komunikasi Interpersonal. Kedua skala ini menggunakan skala Likert atau
dikenal juga dengan (The Method of Summated Rating). Kedua skala tersebut disusun
oleh peneliti dalam bentuk skala Likert modifikasi yaitu dengan meniadakan kategori
jawaban ditengah karena dapat menimbulkan kecenderungan subjek untuk menjawab
ditengah terutama bagi subyek yang ragu atas jawabannya (Sutrisno Hadi, 1997).
Dalam skala model Likert yang digunakan peneliti membagi dua kategori item
pertanyaan, Favorable dan Unfavorable dan menentukan bobot nilai. Dalam
penelitian ini subyek akan diberikan skala yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:
73
1. Bagian Pengantar, berisi tentang nama peneliti, tujuan penelitian, kerahasiaan
jawaban yang diberikan, dan ucapan terima kasih.
2. Bagian Inti, berisi dua alat ukur yaitu alat ukur Kepercayaan Diri dan alat
ukur Komunikasi Interpersonal.
3. Bagian data control, berisi tentang data-data subjek seperti inisial subjek, usia,
jenis kelamin dan tanggal diadakannya penelitian. Data kontrol ini berisi
pertanyaan terbuka.
1. Skala Kepercayaan Diri
Skala kepercayaan diri disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
Lidenfield (1997:4). Skala kepercayaan diri ini teerdiri dua factor yaitu percaya diri
batin dan percaya diri lahir.
74
Tabel 3.2
BLUE PRINT
Tabel: Skala Percaya Diri
No Faktor
1.
Percaya Diri Batin
Indikator
Favorabel Unfavorabel
Jumlah
a. Mencinta diri sendiri
19, 29, 45
14, 16, 36
6
b. Memahami diri sendiri
5, 21, 27
18, 20, 38
6
c. Memiliki tujuan yang
3, 31, 47
2, 10, 12
6
d. Mampu berpikir positif
1, 33, 35
4, 8, 22
6
a. Mampu berkomunikasi
9, 11, 37
30, 32, 34
6
b. Memiliki ketegasan
7, 39, 41
24, 26, 28
6
c. Peduli pada penampilan
15, 17, 25,
6, 46, 48, 50
8
13, 23, 43
40, 42, 44
6
25
25
50
jelas
2.
Percaya diri Lahir
dengan baik
diri sendiri
d. Mampu mengendalikan
49
perasaan
JUMLAH
75
Tabel 3.3
BLUE PRINT HASIL TRY OUT
Tabel: Skala Percaya Diri
No
Faktor
1.
Percaya Diri
Batin
Indikator
Favorabel
Unfavorabel
Jumlah
a. Mencinta diri sendiri
19, 29*, 45
14*, 16*, 36*
4
b. Memahami diri sendiri
5*, 21, 27
18, 20*, 38
2
c. Memiliki tujuan yang
3, 31, 47*
2, 10, 12*
2
d. Mampu berpikir positif
1*, 33*, 35*
4*, 8*, 22*
6
a. Mampu berkomunikasi
9, 11, 37*
30*, 32*, 34
3
b. Memiliki ketegasan
7, 39, 41
24*, 26, 28
1
c. Peduli pada
15, 17, 25*, 49
6, 46, 48, 50*
2
13*, 23, 43
40*, 42*, 44*
4
9
15
24
jelas
2.
Percaya diri
Lahir
dengan baik
penampilan diri sendiri
d. Mampu
mengendalikan
perasaan
JUMLAH
Keterangan: tanda * adalah item yang valid
Dari tabel 3.3 Skala penelitian kepercayaan diri terlihat bahwa ada 24 item yang
valid, yang terbagi dalam beberapa aspek yaitu:
76
Dari faktor kepercayaan diri batin yaitu:
·
mencintai diri sendiri : 4 item,
·
memahami diri sendiri: 2 item,
·
memiliki tujuan yang jelas: 2 item,
·
mampu berpikir positif: 6 item , dan
dari factor kepercayaan diri lahir yaitu:
·
mampu berkomunikasi dengan baik: 3 item,
·
memiliki ketegasan: 1 item,
·
peduli pada penampilan diri sendiri: 2 item dan
·
mampu mengendalikan perasaan: 4 item
dan dalam bentuk blue print untuk field tes adalah sebagai berikut:
77
Tabel 3.4
BLUE PRINT FIELD TES
Tabel: Skala Percaya Diri
No
Faktor
1.
Percaya Diri
Batin
Indikator
Favorabel
Unfavorabel
Jumlah
a. Mencinta diri sendiri
13
7, 8, 18
4
b. Memahami diri sendiri
3
9
2
c. Memiliki tujuan yang
23
5
2
1, 16, 17
2, 4, 10
6
19
14, 15
3
11
1
12
24
2
6
20, 21, 22
4
9
15
24
jelas
d. Mampu berpikir positif
2.
Percaya diri
Lahir
a. Mampu berkomunikasi
dengan baik
b. Memiliki ketegasan
c. Peduli pada penampilan
diri sendiri
d. Mampu mengendalikan
perasaan
JUMLAH
78
2. Skala Komunikasi Interpersonal
Skala komunikasi interpersonal ini mengacu pada teori Devito (1997:259) yang
memiliki beberapa aspek komunikasi interpersonal seperti keterbukaan, empati,
dukungan, sikap positif, serta kesamaan.
79
Tabel 3.5
BLUE PRINT
Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal
No
1.
2.
Faktor
Keterbukaan
Empati
3.
Dukungan
4.
Sikap positif
5.
Kesamaan
Indikator
b. Bersikap terbuka
c. Tanggung jawab
terhadap
pemikiran dan
perasaan
a. Menghindari
penilaian
b. Mencoba
mengenal lawan
bicara
c. Merasakan
perasaan orang
lain
a. Deskriptif
b. Spontanitas
c. Provisionalisme
a. Sikap positif
terhadap diri
sendiri
b. Sikap positif
terhadap
lingkungan
a. Mampu
menghargai orang
lain
b. Mampu
memahami
perbedaan
JUMLAH
Favorabel Unfavorabel Jumlah
1, 25
13, 37
4
2, 26
14, 38
4
3, 27
15, 39
4
4, 28
16, 40
4
5, 29
17, 41
6, 30
7, 31
8, 32
9, 33
18, 42
19, 43
20, 44
21, 45
4
4
4
4
10, 34
22, 46
4
11, 35
23, 47
4
12, 36
24, 48
4
24
24
48
80
Tabel 3.6
BLUE PRINT HASIL TRY OUT
Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal
No
1.
2.
Faktor
Keterbukaan
Empati
3.
Dukungan
4.
Sikap positif
5.
Kesamaan
Indikator
a. Bersikap terbuka
b. Tanggung jawab
terhadap
pemikiran dan
perasaan
a. Menghindari
penilaian
b. Mencoba
mengenal lawan
bicara
c. Merasakan
perasaan orang
lain
a. Deskriptif
b. Spontanitas
c. Provisionalisme
a. Sikap positif
terhadap diri
sendiri
b. Sikap positif
terhadap
lingkungan
a. Mampu
menghargai orang
lain
b. Mampu
memahami
perbedaan
JUMLAH
Favorabel Unfavorabel Jumlah
1*, 25*
13*, 37
3
2, 26*
14*, 38*
3
3, 27
15*, 39*
2
4*, 28
16*, 40
2
5*, 29
17*, 41*
3
6*, 30
7*, 31
8, 32
9, 33*
18, 42*
19*, 43
20*, 44*
21*, 45*
2
2
2
3
10*, 34
22*, 46*
3
11*, 35*
23*, 47*
4
12*, 36
24*, 48
2
12
19
31
Keterangan: tanda * adalah item yang valid
81
Dari tabel 3.6 Skala peneltian komunikasi interpersonal terlihat bahwa ada 31
item yang valid, yang terbagi dalam beberapa aspek yaitu:
Dari factor keterbukaan yaitu:
·
Bersikap terbuka: 3 item
·
Tanggung jawab terhadap pemikiran dan perasaan: 3 item
dari factor empati yaitu:
·
Menghindari penilaian: 2 item
·
Mencoba mengenal lawan bicara: 2 item
·
Merasakan perasaan orang lain: 3 item
Dari factor dukungan yaitu:
·
Deskriptif: 2 item
·
Spontanitas: 2 item
·
Provisionalisme: 2 item
dari factor sikap positif yaitu:
·
Sikap positif terhadap diri sendiri: 3 item
·
Sikap positif terhadap lingkungan: 3 item
82
dari factor kesamaan yaitu:
·
Mampu menghargai orang lain: 4 item
·
Mampu memahami perbedaan: 2 item
dan dalam bentuk blue print untuk field tes adalah sebagai berikut:
83
Tabel 3.7
BLUE PRINT FIELD TES
Tabel:2 skala Komunikasi Interpersonal
No
1.
2.
3.
4.
5.
Faktor
Keterbukaan
Empati
Dukungan
Sikap positif
Kesamaan
Indikator
a. Bersikap terbuka
b. Tanggung jawab
terhadap
pemikiran dan
perasaan
a. Menghindari
penilaian
b. Mencoba
mengenal lawan
bicara
c. Merasakan
perasaan orang
lain
a. Deskriptif
b. Spontanitas
c. Provisionalisme
a. Sikap positif
terhadap diri
sendiri
b. Sikap positif
terhadap
lingkungan
a. Mampu
menghargai orang
lain
b. Mampu
memahami
perbedaan
JUMLAH
Favorabel Unfavorabel Jumlah
1, 19
9
3
10, 23
3
11, 24
2
2
12
2
3
13, 25
3
4
5
26
14
31, 27
15, 28
2
2
2
3
6
16, 29
3
7, 22
17, 30
4
8
18
2
12
19
31
20
21
84
3.4.4 Teknik Analisa Data
Metode pengolahan data adalah suatu metode yang digunakan untuk
menganalisis data hasil penelitian dalam rangka menguji kebenaran hipotesis.
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis multi regresi,
untuk mengetahui besar dan arah hubungan antara variable X1 (kepercayaan diri) dan
X2 (jenis kelamin) dengan Y (komunikasi interpersonal) yang terdiri dari Y1
(keterbukaan), Y2 (empati), Y3 (dukungan), Y4 (sikap positif) dan Y5 (kesamaan.
Analisis regresi berganda (multiple regression) suatu metode untuk mengkaji akibatakibat dan besarnya akibat dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat,
dengan menggunakan prinsip-prinsip korelasi. Kemudian dalam pengolahan data ini
menggunakan SPSS 16.0.
Jika r hitung > r tabel maka korelasi dianggap signifikan (Ha diterima dan Ho
ditolak). Namun, apabila r hitung < r tabel maka korelasi dianggap tidak signifikan
(Ha ditolak dan Ho diterima).
3.5 Uji Instrumen Penelitian
Data yang diperoleh dari pelaksanaan uji coba kemudian diolah secara
statistik dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui reliabilitas dan
validitas pada masing-masing skala. Pengukuran uji validitas ini menggunakan teknik
Cronbach Alpha. Suatu penelitian yang reliable, hasil yang diperoleh akan tetap sama
85
apabila diukur pada waktu yang berbeda. Reliabilitas suatu konstruk variabel
dikatakan reliable bila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,06 atau mendekati satu.
1. Statistik Deskriptif
Digunakan untuk mengolah gambaran umum responden. Analisis deskriptif
memberikan informasi mengenai sekumpulan data dan mendapatkan gagasan
untuk keperluan analisis selanjutnya dengan mencari Mean, Modus, dan
Median.
2. Uji Validitas
Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti
sebenarnya yang diukur (Sevilla, 1993). Pengujian validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah alat ukur dalam hal ini skala mampu menghasilkan data
yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya (dalam Saifudin, 2006).
Uji validitas instrument dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor
masing-masing item dengan skor total. Perhitungannya dengan menggunakan
program SPSS versi 16.0 untuk memudahkan dalam perhitungan.
3. Uji Reliabilitas Skala
Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditujukan
oleh instrument pengukuran (Sevilla, 1993). Pada penelitian ini pengukuran
reliabilitas akan dihitung dengan cara menghitung koefisien reliabilitas alpha,
dengan menggunakan rumus koefiisien alpha (Saifudin, 2005), yaitu:
86
é k ù
α¹ê
ú
ë k - 1û
é å Sj2 ù
ê1 2ú
ë å Sx û
Keterangan :
α
= Reliabilitas
k
= Jumlah belahan tes
Sj2 = Jumlah varians dari skor item
Sx2 = Jumlah varians dari skor tes
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis untuk menjawab pertanyaan utama penelitian ini, apakah
terdapat hubungan yang signifikan antara Kepercayaan Diri dengan
Komunikasi Interpersonal. Dalam penelitian ini teknik uji validitas
menggunakan rumus perhitungan statistik korelasi product moment dari
Pearson.
3.6 Prosedur Penelitian
a. Persiapan Penelitian
1. menentukan rumusan masalah
87
2. menentukan variabel penelitian
3. menentukan landasan teori yang digunakan
4. menentukan lokasi penelitian
5. elisitasi untuk menyiapkan skala penelitian
6. menentukan dan menyusun instrumen skala penelitin untuk diujicobkan
(try out); Skala kepercayaan diri dan Skala komunikasi interpersonal.
7. menentukan skala penelitian dari hasil try out
b. Pelaksanaan penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2010
c. Pengolahan data
1. Penulis memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala
yang telah diisi oleh responden.
2. Menginput data yang diperoleh dan menghitung data tersebut dengan
metode yang telah ditentukan, kemudian melakukan analisa data dengan
metode statistika melalui program SPSS 16.0
3. Membuat laporan hasil dan kesimpulan penelitian.
88
BAB 4
ANALISIS DATA
Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data meliputi
gambaran umum responden, analisis deskriptif, kategorisasi, hasil uji hipotesis serta hasil
penelitian tambahan.
4.1
Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah 100 santri Pondok Pesantren Modern
Islam Assalaam. Pada Tabel 4.1 berikut ini digambarkan banyaknya responden
penelitian berdasarkan usia.
Tabel 4.1
Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah
Persentase
16 tahun
24
24%
17 tahun
50
50%
18 tahun
26
26%
Total
100
100%
89
Jika ditinjau berdasarkan usia, dari 100 responden yang diteliti terdiri dari 24
responden (24%) berusia 16 tahun, 50 responden (50%) berusia 17 tahun, dan selanjutnya
26 responden (26%) berusia 18 tahun.
Pada Tabel 4.2 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian berdasarkan
jenis kelamin.
Tabel 4.2
Deskripsi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase
Laki-laki
50
50%
Perempuan
50
50%
TOTAL
100
100 %
Dari responden yang diteliti berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini, dapat
diketahui bahwa dari 100 responden (100%) yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50
orang atau sebesar 50% dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 50 orang atau
sebesar 50%.
90
4.2
Analisis Deskriptif
Berikut ini akan diuraikan nilai minimun, maksimum, mean, standar deviasi
kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal pada santri Pondok Pesantren Modern Islam
Assalaam.
Tabel 4.3
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
komunikasi interpersonal
100
69.00
120.00
98.7200
10.55154
kepercayaan diri
100
54.00
93.00
78.1400
8.14145
Valid N (listwise)
100
Berdasarkan tabel di atas, data yang didapat dengan sampel yang berjumlah 100
orang untuk skor terendah skala komunikasi interpersonal adalah 69, skor tertinggi adalah
120, skor rata-rata sebesar 98,7200 dan standar deviasi sebesar 10,55154. Sedangkan untuk
skala kepercayaan diri dengan jumlah sampel 100 orang, skor terendah adalah 54, skor
tertinggi adalah 93, skor rata-rata sebesar 78,1400 dan standar deviasi sebesar 8,14145.
91
4.2.1 kategorisasi Skor Kepercayaan Diri
Adapun untuk kategorisasi tinggi, sedang, rendahnya konsep diri pada santri Pondok
Pesantren Modern Islam Assalaam yang diujikan 100 responden adalah sebagai berikut:
Table 4.4
Distribusi Skor Kepercayaan Diri
Rentangan
Jumlah
Raw Score
Subjek
> 93
1
1%
73,5 – 93
71
71 %
< 73,5
28
28 %
∑
100
100%
Kategori Rumus
X > 2 + min
Tinggi
+ min ≤ X ≤ 2 + min
Sedang
Rendah
X<
+ min
Persen
Dari tabel 4.4 distribusi skor tersebut dapat diketahui bahwa dari 100 responden
yang diujikan, 1 orang atau 1% diantaranya memiliki skor kepercayaan diri dalam kategori
tinggi, 71 orang atau 71% diantaranya memiliki skor kepercayaan diri dalam kategori sedang
dan 28 orang atau 28% diantaranya memiliki skor kepercayaan diri dalam kategori rendah.
Terlihat bahwa mayoritas responden memiliki skor kepercayaan sedang.
92
4.2.2 kategorisasi Skor Komunikasi Interpersonal
Adapun untuk kategorisasi tinggi, sedang, rendahnya konsep diri pada santri Pondok
Pesantren Modern Islam Assalaam yang diujikan 100 responden adalah sebagai berikut:
Table 4.5
Distribusi Skor Komunikasi Interpersonal
Rentangan
Jumlah
Raw Score
Subjek
> 120
1
1%
94,5 – 120
70
70 %
< 94,5
29
29 %
∑
100
100%
Kategori Rumus
Tinggi
Sedang
Rendah
X > 2 + min
+ min ≤ X ≤ 2 + min
X<
+ min
Persen
Dari tabel 4.5 distribusi skor tersebut dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang
diujikan, 1 orang atau 1% diantaranya memiliki skor komunikasi interpersonal dalam
kategori tinggi, 70 orang atau 70% diantaranya memiliki skor komunikasi interpersonal
dalam kategori sedang dan 29 orang atau 29% diantaranya memiliki skor komunikasi
interpersonal dalam kategori rendah. Terlihat bahwa mayoritas responden memiliki skor
komunikasi interpersonal sedang.
93
4.3
Uji Hipotesis Penelitian
4.3.1 Uji Regresi
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik analisis
regresi multivariat penghitungannya dibantu oleh software SPSS 16. Seperti yang
sudah disebutkan pada bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat yaitu, melihat
apakah IV berpengaruh signifikan terhadap DV, kedua melihat besaran R square
untuk mengetahui berapa persen (%) varians pada DV yang dijelaskan oleh IV,
kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing –
masing IV.
Langkah pertama peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent
variabel yaitu kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal.
Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6
Tabel Anova
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
10627.660
2
5313.830
394.500
97
4.067
11022.160
99
F
1306.568
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri
b. Dependent Variable: komunikasi interpersonal
94
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel yaitu
kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi interpersonal ditolak.
Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan jenis kelamin
terhadap komunikasi interpersonal. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai
berikut
Tabel 4.7 Tabel Rsquare
Model Summary
Change Statistics
Model
R
1
.982a
R Square
.964
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Square
the Estimate
Change
.963
2.01668
Sig. F
F Change
.964 1306.568
df1
df2
2
Change
97
a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan
diri dan jenis kelamin sebesar 0,964 atau 96,4 %. Artinya proporsi varians dari
komunkasi interpersonal yang dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri
dan jenis kelamin adalah sebesar 96,4 %.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel.
Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV
95
.000
tersebut
memiliki dampak
yang signifikan terhadap keterbukaan. Adapun
penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
-.821
2.008
kepercayaan diri
1.273
.025
.088
.407
jenis kelamin
Coefficients
Beta
t
Sig.
-.409
.684
.982
50.723
.000
.004
.218
.828
a. Dependent Variable: komunikasi interpersonal
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan
(kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan
pengaruhnya terhadap keterbukaan dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien
regresi kepercayaan diri yang signifikan, sedangkan kofisien regresi jenis kelamin
tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada keterbukaan, yaitu :
96
Persamaan 4.1 Regresi komunikasi interpersonal
keterbukaan = -0.821 (Y’) + 1.273 (X1) + 0, .088 (X2)
keterangan = Y’ (komunikasi interpersonal), X1 (kepercayaan diri), X2
(jenis kelamin)
Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel
terhadap keterbukaan. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.9
Tabel Anova
ANOVAc
Model
1
2
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
2483.180
1
2483.180
Residual
7406.922
98
75.581
Total
9890.103
99
Regression
2498.239
2
1249.120
Residual
7391.864
97
76.205
Total
9890.103
99
F
Sig.
32.855
.000a
16.392
.000b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: keterbukaan
97
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap
keterbukaan ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan
jenis kelamin terhadap keterbukaan. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai
berikut
Tabel 4.10 Tabel Rsquare
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Sig. F
Model
R
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Change
1
.501a
.251
.243
8.69372
.251
32.855
1
98
.000
2
.503b
.253
.237
8.72953
.002
.198
1
97
.658
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan
diri sebesar 0,251 atau 25,1 %. Artinya proporsi varians dari keterbukaan yang
dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 25,1 %, dan
perolehan R square dari jenis kelamin sebesar 0,253 atau 25,3 %. Artinya proporsi
98
varians dari keterbukaan yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin
adalah sebesar 25,3 %.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel.
Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV
tersebut
memiliki dampak
yang signifikan terhadap keterbukaan. Adapun
penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.11 Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
1.932
8.431
.615
.107
1.056
8.692
kepercayaan diri
.621
.109
jenis kelamin
.783
1.760
kepercayaan diri
2
Std. Error
(Constant)
Coefficients
Beta
t
Sig.
.229
.819
5.732
.000
.121
.904
.506
5.718
.000
.039
.445
.658
.501
a. Dependent Variable: keterbukaan
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan
(kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan
99
pengaruhnya terhadap keterbukaan dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien
regresi kepercayaan diri yang signifikan, sedangkan kofisien regresi jenis kelamin
tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada keterbukaan, yaitu :
Persamaan 4.1 Regresi keterbukaan
keterbukaan = 1,056 (Y’) + 0, .621 (X1) + 0, 783 (X2)
keterangan = Y’ (keterbukaan), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin)
Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel
terhadap empati. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
100
Tabel 4.12 Tabel Anova
ANOVAc
Model
1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
3174.600
1
3174.600
Residual
3030.404
98
30.922
Total
6205.004
99
Regression
3466.257
2
1733.129
Residual
2738.747
97
28.235
Total
6205.004
99
F
Sig.
a
102.663
.000
61.383
.000b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: empati
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap
empati ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan jenis
kelamin terhadap empati. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut
101
Tabel 4.13 Tabel Rsquare
Model Summary
Change Statistics
Model
1
2
Adjusted R
Std. Error of
R Square
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Change
.715
a
.512
.507
5.56080
.512
102.663
1
98
.000
.747b
.559
.550
5.31361
.047
10.330
1
97
.002
R
Sig. F
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan
diri sebesar 0,512 atau 51,2%. Artinya proporsi varians dari empati yang dijelaskan
oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 51,2%, sedangkan
perolehan R square dari jenis kelamin adalah sebesar 0,559 atau 55,9 %. Artinya
proporsi varians dari empati yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin
adalah sebesar 55,9 %.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel.
Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV
102
tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap empati. Adapun penyajiannya
ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.14 Koefisien Regresi
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kepercayaan diri
2
(Constant)
kepercayaan diri
jenis kelamin
Std. Error
-4.350
5.393
.696
.069
-8.205
5.291
.723
.066
3.444
1.072
Coefficients
Beta
t
Sig.
-.807
.422
10.132
.000
-1.551
.124
.743
10.929
.000
.219
3.214
.002
.715
a. Dependent Variable: empati
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan
(kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan
pengaruhnya terhadap empati dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya independent
variabel kepercayaan diri dan jenis kelamin memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap empati. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada empati,
yaitu :
103
Persamaan 4.1 Regresi empati
empati= – - 8.205 (Y’) + 0, 723 (X1) + 3.444 (X2)
keterangan = Y’ (empati), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin)
Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel
terhadap dukungan. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.15 Tabel Anova
ANOVAc
Model
1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
3667.702
1
3667.702
Residual
3064.447
98
31.270
Total
6732.148
99
Regression
3750.749
2
1875.374
Residual
2981.400
97
30.736
Total
6732.148
99
F
Sig.
117.292
.000a
61.015
.000b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: dukungan
104
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap
dukungan ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan
jenis kelamin terhadap dukungan. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4.16 Tabel Rsquare
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Sig. F
Model
R
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Change
1
.738a
.545
.540
5.59195
.545
117.292
1
98
.000
2
.746b
.557
.548
5.54401
.012
2.702
1
97
.103
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan
diri sebesar 0,545 atau 54,5 %. Artinya proporsi varians dari dukungan yang
dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 54,5 %, dan
perolehan R square dari jenis kelamin sebesar 0,557 atau 55,7 %. Artinya proporsi
105
varians dari dukungan yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin adalah
sebesar 55,7 %.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel.
Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV
tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap dukungan. Adapun penyajiannya
ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.17 Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kepercayaan diri
2
(Constant)
kepercayaan diri
jenis kelamin
Std. Error
-8.419
5.423
.748
.069
-10.475
5.520
.762
.069
1.838
1.118
Coefficients
Beta
t
Sig.
-1.552
.124
10.830
.000
-1.898
.061
.752
11.044
.000
.112
1.644
.103
.738
a. Dependent Variable: dukungan
106
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan
(kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan
pengaruhnya terhadap dukungan dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien
regresi kepercayaan diri yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
dukungan, sedangkan jenis kelamin tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan
regresi pada dukungan, yaitu :
Persamaan 4.1 Regresi dukungan
dukungan = -10.475 (Y’) + 0, 762 (X1) + 1.838 (X2)
keterangan = Y’ (dukungan), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin)
Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel
terhadap sikap positif. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
107
Tabel 4.18 Tabel Anova
ANOVAc
Model
1
2
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
3112.831
1
3112.831
Residual
4260.966
98
43.479
Total
7373.798
99
Regression
3112.832
2
1556.416
Residual
4260.965
97
43.927
Total
7373.798
99
F
Sig.
71.593
.000a
35.431
.000b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: sikap positif
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap
sikap positif ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan
jenis kelamin terhadap sikap positif. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai
berikut
108
Tabel 4.19 Tabel Rsquare
Model Summary
Change Statistics
Model
1
2
Adjusted R
Std. Error of
R Square
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
.650
a
.422
.416
6.59388
.422
71.593
1
98
.000
.650b
.422
.410
6.62778
.000
.000
1
97
.996
R
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan
diri sebesar 0,422 atau 42,2 %. Artinya proporsi varians dari sikap positif yang
dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 42,2 %,
sedangkan perolehan R square dari jenis kelamin sebesar 0,422 atau 42,2 %. Artinya
proporsi varians dari sikap positif yang dijelaskan oleh independen variabel jenis
kelamin adalah sebesar 42,2 %.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel.
Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV
109
tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap sikap positif. Adapun
penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.20 Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
-3.819
6.395
.689
.081
-3.825
6.599
kepercayaan diri
.689
.083
jenis kelamin
.006
1.337
kepercayaan diri
2
Std. Error
(Constant)
Coefficients
Beta
T
Sig.
-.597
.552
8.461
.000
-.580
.563
.650
8.349
.000
.000
.005
.996
.650
a. Dependent Variable: sikap positif
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan
(kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan
pengaruhnya terhadap sikap positif dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien
kepercayaan diri yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap positif,
110
sedangkan jenis kelamintidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi
pada sikap positif, yaitu :
Persamaan 4.1 Regresi sikap positif
sikap positif = -3.825 (Y’) + 0, 689 (X1) + 0, 006 (X2)
keterangan = Y’ (sikap positif), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin)
Selanjutnya peneliti menganalisis dampak seluruh independent variabel
terhadap kesamaan. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.21 Tabel Anova
ANOVAc
Model
1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2371.564
1
2371.564
Residual
2896.362
98
29.555
Total
5267.927
99
Regression
2697.868
2
1348.934
Residual
2570.058
97
26.495
Total
5267.927
99
F
Sig.
80.243
.000a
50.912
.000
b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
111
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: kesamaan
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap
kesamaan ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari kepercayaan diri dan
jenis kelamin terhadap kesamaan. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4.22 Tabel Rsquare
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Model
R
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.671a
.450
.445
5.43643
.450
80.243
1
98
.000
2
.716b
.512
.502
5.14737
.062
12.315
1
97
.001
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
112
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square dari kepercayaan
diri sebesar 0,450 atau 45,0 %. Artinya proporsi varians dari kesamaan yang
dijelaskan oleh independen variabel kepercayaan diri adalah sebesar 45,0 %, dan
perolehan R square dari jenis kelamin sebesar 0,512 atau 51,2 %. Artinya proporsi
varians dari kesamaan yang dijelaskan oleh independen variabel jenis kelamin adalah
sebesar 51,2 %.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel.
Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV
tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap kesamaan. Adapun penyajiannya
ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.23 Koefisien Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kepercayaan diri
2
(Constant)
kepercayaan diri
jenis kelamin
Std. Error
3.024
5.272
.601
.067
7.102
5.125
.572
.064
-3.643
1.038
Coefficients
Beta
T
Sig.
.574
.568
8.958
.000
1.386
.169
.639
8.932
.000
-.251
-3.509
.001
.671
a. Dependent Variable: kesamaan
113
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan
(kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan
pengaruhnya terhadap kesamaan dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien
regresi kepercayaan diri dan jenis kelamin semua memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kesamaan. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi
pada kesamaan, yaitu :
Persamaan 4.1 Regresi kesamaan
kesamaan = 7.102 (Y’) + 0, 572 (X1) – 3.643 (X2)
keterangan = Y’ (kesamaan), X1 (kepercayaan diri), X2 (jenis kelamin)
Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi varians
dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam
analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented) proporsi
varians dari tiap iv apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis lengkapnya dibahas
pada sub bab berikut.
4.3.2 Pengujian Proporsi Varians untuk masing – masing Independent Variabel
Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk melihat apakah signifikan
tidaknya penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV, yang mana IV
tersebut dianalisis secara satu per satu. Pada tabel 4.21 kolom pertama adalah IV yang
114
dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan total penambahan varians DV
dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan nilai
murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom keempat
adalah harga F hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df adalah derajat bebas bagi
IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari numerator dan denumerator, kolom F
tabel adalah kolom mengenai nilai/harga IV pada tabel F dengan df dan taraf level of
significance 5 % yang telah ditentukan sebelumnya, harga pada kolom inilah yang
akan dibandingkan dengan harga pada kolom F hitung. Apabila harga F hitung lebih
besar daripada F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikan akan
dituliskan signifikan dan sebaliknya. Jika signifikan artinya bahwa penambahan
(incremented) proporsi varians dari IV yang bersangkutan, dampaknya signifikan.
Besarnya proporsi varians dari IV pada DV dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.24 Penghitungan Proporsi Varians Keterbukaan
IV
R2
R2
F
CHANGE
HITUNG
DF
X1
.251
.251
32.855
X12
.253
.002
.198
F
SIGNIFIKAN
TABEL
1,98
3,94
SIGNIFIKAN
1,97
3,94
TIDAK
SIGNIFIKAN
TOTAL
.588
115
Keterangan :
Y = Keterbukaan
X1 = Kepercayaan diri
X2 = Jenis kelamin
Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
·
Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 25,1 % dalam
varian keterbukaan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F
hitung = 32,855 dan df = 1,98
·
Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0,2 % dalam varian
keterbukaan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung =
0,198 dan df = 1,97
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa independent variabel yang
signifikan sumbangannya terhadap keterbukaan, yaitu kepercayaan diri. Sedangkan
independent variabel jenis kelamin tidak memberikan sumbangan secara signifikan.
116
Tabel 4.25 Penghitungan Proporsi Varians Empati
R2
IV
R2
F
CHANGE
HITUNG
X1
.512
.512
102.663
X12
.559
.047
10.330
TOTAL
DF
F
SIGNIFIKAN
TABEL
1,98
3,94
SIGNIFIKAN
1,97
3,94
SIGNIFIKAN
.559
Keterangan :
Y = Empati
X1 = Kepercayaan diri
X2 = Jenis kelamin
Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
·
Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 51,2 % dalam
varian empati. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung
= 102,663 dan df = 1,98
·
Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 4,7 % dalam varian
empati. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung =
10,330 dan df = 1,97
117
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua independet variabel yaitu
kepercayaan diri dan jenis kelamin memberikan sumbangan yang signifikan terhadap
empati.
Tabel 4.26 Penghitungan Proporsi Varians Dukungan
R2
IV
R2
F
CHANGE
HITUNG
X1
.545
.545
117.292
X12
.557
.012
2.702
DF
F
SIGNIFIKAN
TABEL
1,98
3,94
SIGNIFIKAN
1,97
3,94
TIDAK
SIGNIFIKAN
TOTAL
.557
Keterangan :
Y = Dukungan
X1 = Kepercayaan diri
X2 = Jenis kelamin
Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
·
Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 54,5 % dalam
varian dukungan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F
hitung = 117,292 dan df = 1,98
118
·
Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 1,2 % dalam varian
dukungan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung =
2,702 dan df = 1,97
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa independent variabel yang
signifikan sumbangannya terhadap dukungan, yaitu kepercayaan diri. Sedangkan
independent variabel jenis kelamin tidak memberikan sumbangan secara signifikan.
Tabel 4.27 Penghitungan Proporsi Varians Sikap Positif
R2
IV
R2
F
CHANGE
HITUNG
DF
X1
.422
.422
71.593
X12
.422
.000
.000
F
SIGNIFIKAN
TABEL
1,98
3,94
SIGNIFIKAN
1,97
3,94
TIDAK
SIGNIFIKAN
TOTAL
.422
Keterangan :
Y = Sikap positif
X1 = Kepercayaan diri
X2 = Jenis kelamin
119
Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
·
Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 42,2 % dalam
varian sikap positif. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F
hitung = 71,593 dan df = 1,98
·
Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0 % dalam varian
sikap positif. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung =
0 dan df = 1,98
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa independent variabel yang
signifikan sumbangannya terhadap sikap positif, yaitu kepercayaan diri. Sedangkan
independent variabel jenis kelamin tidak memberikan sumbangan secara signifikan.
Tabel 4.28 Penghitungan Proporsi Varians Kesamaan
R2
IV
R2
F
CHANGE
HITUNG
X1
.450
.450
80.243
X12
.512
.062
12.315
TOTAL
DF
F
SIGNIFIKAN
TABEL
1,98
3,94
SIGNIFIKAN
1,97
3,94
SIGNIFIKAN
.512
Keterangan :
Y = Kesamaan
120
X1 = Kepercayaan diri
X2 = Jenis kelamin
Dari table di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
·
Variabel kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 45 % dalam varian
kesamaan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung =
80,243 dan df = 1,98
·
Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 6,2 % dalam varian
kesamaan. Sumbangan tersebut signifikan secara statistic dengan F hitung =
12,315 dan df = 1,96
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua independet variabel yaitu
kepercayaan diri dan jenis kelamin memberikan sumbangan yang signifikan terhadap
kesamaan.
121
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan
kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal santri pondok pesantren modern
Islam Assalaam. Selanjutnya akan dikemukakan pula diskusi yang membahas hasil
penelitian ini serta saran-saran yang dapat diupayakan bagi pengembangan penelitian
selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari tiap-tiap independent variabel kepada tiap-tiap
dependent variabel maka diperoleh hasil:
Tabel 5.1
Tabel Koefisien Regresi
DV
Constan
Kepercayaan Diri
Jenis Kelamin
Keterbukaan
1,056
0,621*
0,783
Empati
- 8,205
0,723*
3,444*
Dukungan
- 10,475
0,762*
1,838
Sikap Positif
- 3,825
0,689*
0,006
Kesamaan
7,102
0,572*
- 3,643*
Keterangan:*signifikan (<0.005)
122
Dari tabel diatas bisa diambil kesimpulan bahwa:
1. Dengan demikian variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap
keterbukaan yaitu percaya diri (p<0.05), sedangkan jenis kelamin tidak
signifikan (p>0.05). artinya ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan
diri terhadap komunikasi interpersonal dalam aspek keterbukan pada santri
Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta.
2. Pada variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap empati yaitu
percaya diri (p<0.05) dan jenis kelamin (p<0.05). artinya ada pengaruh yang
signifikan antara kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi
interpersonal dalam aspek empati pada santri Pondok Pesantren Modern Islam
Assalaam Solo Surakarta.
3. Variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap dukungan yaitu
percaya diri (p<0.05), sedangkan jenis kelamin tidak signifikan (p>0.05).
artinya ada pengaruh yang signifikan kepercayaan diri terhadap komunikasi
interpersonal dalam aspek dukungan pada santri Pondok Pesantren Modern
Islam Assalaam Solo Surakarta.
4. Dan pada variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap sikap
positif yaitu percaya diri (p<0.05), sedangkan jenis kelamin tidak signifikan
(p>0.05). artinya ada pengaruh yang signifikan kepercayaan diri terhadap
123
komunikasi interpersonal dalam aspek sikap positif pada santri Pondok
Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta.
5. Terakhir variable independent yang pengaruhnya signifikan terhadap
kesamaan yaitu percaya diri (p<0.05) dan jenis kelamin (p<0.05). artinya ada
pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap
komunikasi interpersonal dalam aspek kesamaan pada santri Pondok
Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta.
5.2 Diskusi
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab 4. Kita telah mengetahui
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri dengan komunikasi
interpersonal. Dimana variable dari komunikasi interpersonal diturunkan menjadi 5
Variabel bebas yaitu keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif, kesamaan.
Sementara untuk IV kami tambahkan variable yaitu jenis kelamin.
Dimana telah dilakukan penghitungan antara tiap-tiap Independent variable
terhadap tiap-tiap Dependent Variabel, dimana diperoleh hasil pada kepercayaan diri
terhadap keterbukaan memberikan sumbangan sebesar 25,1 %, kepada empati
kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 51,2 %, pada dukungan
kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 54,5 %, pada variable sikap positif
kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 42,2 % dan pada variable kesamaan
124
kepercayaan diri memberikan sumbangan sebesar 45 %. Dimana sumbangansumbangan tersebut memberikan pengaruh yang signifikan kepada tiap-tiap
Dependent Variabel.
Berdasarkan hasil analisis data untuk dependent variable keterbukaan
diperoleh koefisien regresi 0.621*percaya diri (p<0.05), selanjutnya untuk dependent
variable empati diperoleh koefisien regresi 0.723*percaya diri (p<0.05), selanjutnya
untuk dependent variable dukungan diperoleh koefisien regresi 0.762*percaya diri
(p<0.05), selanjutnya untuk dependent variable sikap positif diperoleh koefisien
regresi 0.689*percaya diri (p<0.05) dan untuk dependent variable kesamaan
diperoleh koefisien regresi 0.572*percaya diri (p<0.05).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang
mengatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri dan
komunikasi interpersonal, dengan perolehan hasil koefisien kerelasi dan signifikan r
sebesar 0,574 dimana p < 0.05.
Berdasarkan teori Pearson (1983) mengemukakan empat factor komunikasi
efektif, yaitu membuka diri, asertif, mendengar aktif dan empati. Yang dimana kedua
factor pertama menunjukkan kepercayaan diri, sedangkan kedua factor berikutnya
menunjukkan perhatian dalam komunikasi. Artinya telah dikemukakan bahwa salah
satu factor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah kepercayaan diri,
sesuai dengan hasil penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara
125
kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal, maka semakin tinggi tingkat
kepercayaan diri maka semakin tinggi pula komunikasi interpersonal seseorang.
Sejalan juga dengan teori yang dikemukakan oleh Devito (1994). Berdasarkan
pendekatan pragmatis karakteristik keterampilan komunikasi interpersonal adalah:
kepercayaan diri, kebersatuan, manajemen interaksi, daya pengungkapan, orientasi
kepada orang lain. Dimana salah satu karakteristik komunikasi interpersonal yang
dikemukakan oleh Devito (1994) adalah kepercayaan diri.
Sedangkan untuk independent variable jenis kelamin diperoleh hasil terhadap
keterbukaan memberikan sumbangan sebesar 0.2 %, kepada empati jenis kelamin
memberikan sumbangan sebesar 4,7 %, pada dukungan jenis kelamin memberikan
sumbangan sebesar 1,2 %, pada variable sikap positif jenis kelamin memberikan
sumbangan sebesar 0 % dan pada variable kesamaan jenis kelamin memberikan
sumbangan sebesar 6,2 %. Dimana hanya pada variabel empati dan kesamaan yang
sumbangan-sumbangan tersebut memberikan pengaruh yang signifikan dan sisanya
(keterbukaan, dukungan dan sikap positif) tidak memberikan pengruh yang
signifikan.
Berdasarkan hasil analisis data untuk dependent variable keterbukaan
diperoleh koefisien regresi 0.783* jenis kelamin (p>0.05), selanjutnya untuk
dependent variable empati diperoleh koefisien regresi 3,444* jenis kelamin (p<0.05),
selanjutnya untuk dependent variable dukungan diperoleh koefisien regresi 1,838*
126
jenis kelamin (p>0.05), selanjutnya untuk dependent variable sikap positif diperoleh
koefisien regresi 0.006* jenis kelamin (p>0.05) dan untuk dependent variable
kesamaan diperoleh koefisien regresi – 3,643* jenis kelamin (p<0.05).
Pada independent variable jenis kelamin hanya kepada dependent variable
kesamaan dan empati saja yang memberikan pengaruh yang signifikan atau ada
hubungan antara jenis kelamin dengan dependent variable kesamaan dan empati.
Dengan nilai bahwa jenis kelamin putri memberikan pengaruh yang besar
dibandingkan putra. Dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5.2
Tabel Group statistik Kesamaan
KESAMAAN
Group Statistics
VAR000
02
VAR00001
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
50
18.3400
2.36134
.33394
.00
50
19.4600
2.36652
.33468
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada variabel kesamaan wanita lebih banyak
memberi sumabangan dibanding pria. Dengan nilai mean wanita 19.4600 dan pria
18.3400
127
Tabel 5.3
Tabel Group statistik Empati
EMPATI
Group Statistics
VAR00002
VAR00001
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
50
22.0600
2.97891
.42128
.00
50
21.8800
2.74524
.38824
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada variabel empati pria lebih banyak memberi
sumbangan dibanding wanita. Dengan nilai mean pria 22.0600 dan wanita 21.8800
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan regresi linier berganda
pada santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo Surakarta sebanyak 100
orang, diketahui bahwa secara keseluruhan terdapat pengaruh yang signifikan antara
kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, dukungan,
sikap positif dan kesamaan) santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo
Surakarta. Dalam hal ini berarti kepercayaan diri menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan terhadap komunikasi interpersonal (keterbukaan, empati, dukungan, sikap
positif dan kesamaan). Sementara untuk independent variable jenis kelamin ada
beberapa variable dari komunikasi interpersonal yang memberikan pengaruh dan
hubungan yang signifikan dan ada pula yang tidak, diantaranya adalah variable
empati dan kesamaan adalah variable-variabel yang memberikan pengaruh dan
128
hubungan yang signifikan dan variable yang lainnya tidak memberikan pengaruh dan
hubungan yang signifikan.
Dari uraian di atas, dapat diasumsikan betapa pentingnya membentuk
kepercayaan diri dan meningkatkan rasa percaya diri pada remaja sehingga dengan
kepercayaan diri tersebut, remaja lebih mudah untuk beradaptasi dan berkomunikasi
dengan baik terhadap lingkungan sosialnya.
Komunikasi interpersonal dapat dikatakan berhasil apabila penerima pesan
atau komunikan berespon dan memberi tanggapan sesuai dengan apa yang
diharapkan dari pemberi pesan atau komunikator. Komunikasi interpersonal
dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Kepercayaan diri seseorang saat mengadakan
komunikasi interpersonal rendah, maka interaksi sosial akan berkurang dikarenakan
pada saat tersebut individu mengalami kegagalan dalam berkomunikasi atau
kehilangan kemampuan berkomunikasinya. Dapat dikatakan sebaliknya, bahwa jika
kepercayaan diri seseorang saat mengadakan komunikasi interpersonal itu tinggi,
maka interaksi sosial akan bertambah atau bagus dikarenakan pada saat tersebut
individu dapat dengan mudah dalam berkomunikasi atau memiliki kemampuan
berkomunikasinya.
Jika dikaitkan dengan keadaan santri-santri di Pondok Pesantren Modern
Islam Assalaam Solo Surakarta, bahwa hasil dari kepercayaan diri memberikan
hubungan yang signifikan terhadap semua aspek-aspek dari komunikasi interpersonal
129
peneliti beranggapan bahwa hasil tersebut dikarenakan sampel dari penelitian ini
adalah kesemuanya kelas 2 dan 3 Aliyah atau SMA yang dimana kelas 2 dan 3 Aliyah
atau SMA dalam pondok tersebut adalah kelas paling tua atau bisa disebut senior.
Jadi ada beberapa hipotesis minor yang diterima dan ada juga yang ditolak.
Adapun hipotisis-hipotesis yang diterima adalah:
1. Ho : Ada pengaruh kepercayaan diri dan jenis kelamin terhadap komunikasi
interpersonal santri pondok pesantren modern Islam Assalaam Solo.
2. Ha 1: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap keterbukaan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
3. Ha 2: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap empati santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
4. Ha 3: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap dukungan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
5. Ha 4: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap sikap positif santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
6. Ha 5: Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap kesamaan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
7. Ha
12:
Ada pengaruh jenis kelamin terhadap empati santri pondok pesantren
modern Islam Assalaam Solo.
130
8. Ha
15:
Ada pengaruh jenis kelamin terhadap kesamaan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Dan beberapa hipotesis-hipotesis yang ditolak diantaranya adalah:
1. Ha
11:
Ada pengaruh jenis kelamin diri terhadap keterbukaan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
2. Ha
13:
Ada pengaruh jenis kelamin terhadap dukungan santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
3. Ha
14:
Ada pengaruh jenis kelamin terhadap sikap positif santri pondok
pesantren modern Islam Assalaam Solo.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil
kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan positif antara kepercayaan diri
terhadap komunikasi interpersonal pada santri Pondok Pesantren Modern Islam
Assalaam Solo Surakarta.
5.3 Saran-saran
Melalui analisis seluruh proses dan isi laporan, peneliti meraih banyak
kekurangan yang harus dilengkapi agar penelitian ini menjadi lebih baik. Berdasarkan
hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat diberikan peneliti untuk selanjutnya
dapat digunakan bagi yang akan menggunakan topik atau pendekatan yang sama,
antara lain:
131
5.3.1 Saran Teoritis
1. Secara teoritis diharapkan agar dalam penelitian selanjutnya dapat menggali lagi
variable-variabel lain yang turut berhubungan dengan komunikasi interpersonal
seperti daya ekspresi, manajemen interaksi dan orientasi kepada orang lain,
maupun penelitian yang lebih mendalam seperti meneliti kualitas kepercayaan
diri.
2. Bila ada yang meneliti tentang kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal,
hendaknya penyusunan skala telah didasarkan pada perencanaan yang teliti, cara
penulisan aitem yang mengikuti kaidah-kaidah yang standar guna meningkatkan
efektivitas daya ukur aitem, dan evaluasi yang kontinyu akan dapat
menghasilkan hasil yang layak sehingga kepercayaan diri benar-benar dapat
memberikan manfaat maksimal bagi komunikasi interpersonal pada remaja.
3. Jika ada yang ingin melanjutkan penelitian dengan tema yang sama, penulis
menyarankan agar:
a. Sebaiknya jumlah partisipan lebih diperbanyak dan bervariatif, misalnya
dengan mengikutsertakan adik-adik kelas dari tingkap SMP dengan
karakteristik sampel yang sama.
b. Menambahkan
variabel-variabel
lain
yang
berkaitan
erat
dengan
kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal.
4. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian dengan semaksimal
mungkin, baik materi, teori, waktu, dan instrumen yang digunakan.
132
5.3.2 Saran Praktis
1. Bagi para siswa, dalam rangka meningkatkan komunikasi interpersonal dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan rasa kepercayaan diri melalui kondisi
lahiriah. Maka siswa-siswi dapat menerima kondisi lahiriah yang meliputi
komunikasi, ketegasan, penampilan diri dan pengendalian dalam perasaan.
Karena menurut peneliti bahwa terdapat hubungan antara kepercayaan diri
dengan komunikasi interpersonal pada santri Pondok Pesantren Modern Islam
Assalaam Solo Surakarta.
2. Untuk para pengajar dan pengurus di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam
Solo Surakarta, dapat memberikan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
lebih baiknya rasa kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal para santri,
contohnya mengikuti perlombaan pidato di luar pondok, pelatihan-pelatihan
untuk para santri yang bisa melatih komunikasi dan kepercayaan dirinya seperti
outbond dll. Sehingga ketika nanti para santri telah lulus dari Pondok Pesantren
Modern Islam Assalaam Solo Surakarta danbener sudah terjun dimasyarakat para
santri dapat dengan mudah beradaptasi dan melakukan komunikasi yang baik
karena telah ditunjang dengan adanya rasa kepercayaan diri yang baik pula.
133
DAFTAR PUSTAKA
Supratiknya, Agustinus. 1995. Komunikasi antarpribadi, tinjauan psikologi.
Yogyakarta: Kanisius
Alex, Sobur. 2004. Komunikasi orang tua dan anak. Bandung: Angkasa
Alo, Liliweri. 1991. Komunikasi antar pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Bimo, Walgito. 2002. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi
Chaplin, J.P. 2002. Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Devito. 1994. Human communication (6th edition). New York: Harper Collins
Publisher
Hafied, Changara. 2005. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Hurlock, Elizabeth. 2004. Psikologi perkembangan : suara pendekatan sepanjang
rentang kehidupan, Jakarta: Erlangga
Iqbal, Hasan. 2003. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik interferensif). Jakarta:
PT. Bumi Aksara
Jasinta F. Rini. 2002. Memupuk rasa percaya diri. Retrieved October 16, 2010.
Dalam www.e-psikologi.com
Kartini, Kartono. 1992. Peranan keluarga dalam memandu anak. Jakarta: CV.
Rajawali
Lindenfield, n. Geal. 1997. Mendidik anak agar percaya diri, pedoman bagi orang
tua. Jakarta: Arcan
Onong, U, Effendi. 2000. Dinamika komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Onong, U, Effendi. 2003. Ilmu komunikasi : teori dan praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Pearson, J.C. 1983. Interpersonal communication: clarity, confidence, concern. USE
: Scott, Forestman and Company.
Phil, Astrid. 1986. Komunikasi dalam teori dan praktek. Bandung: Binacipta
Rakhmat, jalaluddin. 1992. Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Saifuddin, Azwar. 2004. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sarlito, W. Sarwono. 2003. Pengantar umum psikologi. Jakarta: Bulan Bintang
Sarlito, W. Sarwono. 2005. Psikologi dalam praktek. Jakarta: Restu Agung
Sevilla. G. Consuelo, dkk. 1993. Pengantar metode penelitian. Jakarta: UI Press
Sutrisno, Hati. 1994. Metodologi research jilid 1. Yogyakarta: Andi
Thursan, Hakim. 2002. Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta: Puspa Swara
FIELD TES KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
1
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
4
4
3
2
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
2
4
4
4
4
2
4
2
4
3
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
2
3
2
2
3
4
2
3
2
4
4
1
3
2
4
3
4
3
4
3
3
3
4
2
4
2
1
3
4
3
3
4
3
4
3
3
2
4
4
3
2
4
4
4
3
1
4
3
3
3
3
4
2
3
4
3
3
3
2
4
3
4
3
4
4
1
4
2
3
3
4
4
3
3
4
3
4
2
2
1
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
3
4
1
4
2
3
4
3
1
4
3
4
2
3
3
3
4
3
4
4
2
1
2
5
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
2
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
6
4
1
3
4
4
3
2
4
4
4
3
3
1
2
4
3
3
3
4
3
4
3
3
2
4
1
4
3
3
2
4
1
3
2
3
3
4
4
2
2
4
3
2
1
4
2
4
2
4
2
4
4
2
4
3
3
4
2
3
4
2
3
4
3
7
3
3
3
2
2
3
3
2
3
4
3
4
3
2
3
3
2
3
3
4
4
3
4
3
4
1
2
3
3
2
3
3
4
3
2
2
3
3
4
3
2
2
3
3
4
4
4
3
3
2
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
1
2
3
8
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
2
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
2
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
1
3
9 10 11
4 3 4
4 4 4
4 4 4
4 4 3
3 4 3
4 4 3
4 2 3
4 4 3
4 4 3
4 4 3
4 4 4
2 4 4
3 1 3
2 3 2
4 4 4
4 3 3
2 3 3
3 3 4
4 3 3
3 4 4
4 4 3
4 4 4
4 4 4
4 3 3
4 4 4
3 3 2
3 4 2
3 2 3
3 3 3
4 4 3
2 3 4
1 4 1
4 3 3
3 3 3
3 3 2
4 1 3
3 3 4
4 4 4
3 3 2
4 4 4
3 4 4
3 3 3
4 3 3
4 2 2
3 2 4
3 3 1
4 4 3
4 3 2
3 4 3
4 4 2
3 3 4
4 4 3
4 4 4
4 4 4
4 4 3
3 3 3
4 4 3
4 4 4
3 4 3
4 4 4
4 3 3
3 4 4
3 1 3
3 3 2
12
4
3
4
4
4
4
2
4
4
3
4
3
1
2
4
3
3
3
4
4
4
4
3
2
4
2
3
3
3
4
3
1
4
2
2
1
4
4
2
1
4
4
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
2
4
1
1
1
3
13
4
3
4
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
2
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
1
3
3
4
3
3
2
2
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
1
3
14
4
3
4
4
3
4
4
3
1
4
3
4
4
2
4
4
2
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
2
4
3
4
3
3
4
4
2
3
3
4
3
4
4
4
3
1
4
3
3
4
3
2
4
15
4
4
3
3
2
2
3
2
2
4
4
3
2
1
3
2
2
2
2
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
2
4
2
4
2
4
3
2
4
2
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
16
4
4
3
3
2
3
4
1
3
4
3
3
3
2
4
2
1
2
2
3
3
4
4
3
3
2
4
3
2
3
3
4
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
1
3
17
4
3
2
4
2
3
4
1
3
4
3
2
3
2
2
2
1
3
2
3
3
4
4
3
3
3
2
3
2
3
3
4
2
3
2
3
2
4
2
1
3
3
2
2
3
3
4
3
3
3
3
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
18
3
1
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
1
2
4
4
2
3
4
3
3
2
4
3
4
3
2
3
3
4
3
3
3
4
2
3
3
4
2
2
2
3
3
3
2
1
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
1
4
3
3
3
3
3
19
4
3
2
4
2
3
2
1
2
4
3
3
3
1
2
1
2
2
2
4
4
4
4
4
3
2
4
3
3
3
3
4
3
2
2
3
1
4
2
2
3
3
2
2
4
2
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
2
3
2
3
20
4
3
4
3
3
4
2
3
4
4
3
4
1
3
4
2
3
3
4
4
2
3
3
3
4
3
2
3
3
4
4
4
3
2
2
2
4
3
3
1
4
2
3
1
3
2
3
2
3
3
3
2
3
4
3
3
4
2
3
3
2
2
1
4
21
4
4
4
3
3
3
4
3
3
2
3
4
2
3
4
3
3
4
3
2
2
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
2
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
22
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
2
3
2
2
3
4
2
3
2
4
4
1
3
2
4
3
4
3
4
3
3
3
4
2
4
2
1
3
4
3
3
4
3
4
3
3
2
4
4
3
2
4
4
4
3
1
4
3
3
3
3
23
3
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
4
2
2
3
2
2
4
4
3
3
2
4
4
1
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
2
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
2
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
24
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
2
1
4
2
3
4
4
3
3
3
4
3
4
2
3
1
3
3
1
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
1
3
4
4
2
3
3
3
4
3
4
4
4
4
2
25
4
4
4
4
3
2
2
3
3
2
3
3
1
3
4
3
3
4
3
3
2
3
3
4
4
2
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
2
4
4
26
3
1
3
3
3
4
2
3
3
1
3
3
2
2
4
3
2
3
4
3
3
3
3
2
4
1
2
3
3
2
2
3
3
4
3
3
4
4
4
2
4
2
2
3
2
3
3
3
4
2
3
1
4
4
3
3
4
2
4
4
3
2
1
3
27
4
3
3
3
3
4
2
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
1
4
3
3
2
4
3
4
2
3
2
3
3
4
2
2
4
2
4
2
2
2
3
3
2
2
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
2
2
3
28
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
2
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
2
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
1
3
29
3
4
4
3
4
4
1
3
3
3
3
4
1
2
4
4
3
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
2
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
1
2
1
3
3
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
2
2
3
3
30
3
4
4
3
3
4
4
3
3
2
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
2
4
4
3
4
3
3
2
3
4
3
4
3
4
4
1
3
4
3
3
4
1
3
3
2
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
31
4
3
4
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
2
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
1
3
3
4
3
3
2
2
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
1
3
112
101
112
105
94
103
88
97
102
104
104
109
76
69
113
87
79
102
105
103
101
104
112
107
110
73
95
93
91
105
100
101
102
95
88
93
92
120
95
80
103
96
95
84
93
92
105
92
99
91
101
107
112
110
112
101
115
110
100
115
96
95
76
94
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
4
4
2
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
1
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
2
4
3
4
4
3
3
3
2
2
4
3
4
3
4
3
3
4
1
4
2
3
4
2
3
3
3
4
2
4
4
3
3
4
2
3
1
4
4
3
2
3
1
4
2
3
3
3
4
4
1
4
4
3
3
4
3
2
2
3
4
4
3
3
3
4
2
3
2
4
2
3
2
3
3
3
4
1
3
3
3
2
2
1
3
4
1
4
3
3
4
4
3
1
2
2
3
4
1
2
3
1
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
2
4
2
2
4
3
2
2
4
2
2
3
4
3
4
2
4
3
4
2
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
1
4
3
4
4
4
3
1
3
4
3
4
2
4
4
4
4
3
4
2
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
4
2
3
4
4
3
4
2
4
3
3
2
3
4
3
2
2
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
2
4
3
3
3
3
2
4
4
3
3
4
3
2
1
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
2
3
3
2
3
4
3
3
3
4
4
3
2
3
2
2
3
3
3
4
3
4
3
3
2
3
3
4
4
2
4
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
1
1
3
3
2
3
3
2
4
4
2
3
3
3
3
2
2
1
4
2
4
2
2
2
3
3
2
2
3
1
2
2
3
2
3
3
3
4
3
4
2
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
2
4
4
3
4
3
3
4
2
3
3
2
4
3
2
2
3
1
3
3
4
4
3
3
1
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
2
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
2
4
1
3
3
3
3
4
4
4
1
3
2
4
4
4
2
3
3
2
3
4
2
3
3
4
4
3
3
4
3
4
1
4
3
4
3
4
4
4
4
3
2
3
4
4
2
3
3
4
3
4
2
4
3
3
2
4
4
3
2
2
3
3
4
4
3
4
2
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
2
3
2
4
4
4
4
3
3
3
4
3
2
3
2
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
2
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
2
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
4
3
4
2
4
4
4
2
2
4
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
1
3
3
2
2
4
3
3
2
3
3
3
4
4
4
2
3
3
4
2
2
3
3
2
4
3
4
2
4
3
3
3
4
4
2
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
2
4
3
4
4
2
4
4
3
4
2
3
1
4
4
3
2
3
1
4
2
3
3
3
4
4
1
4
4
3
3
4
3
2
2
3
4
4
3
3
3
4
2
3
3
4
2
4
3
4
4
3
1
3
3
4
3
2
4
3
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
2
3
3
4
2
3
2
4
2
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
1
1
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
2
4
2
3
1
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
2
4
2
3
3
3
2
2
4
4
2
4
4
3
2
2
4
3
4
2
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
2
2
3
3
1
4
3
2
4
2
2
4
3
4
3
4
2
4
4
4
4
2
3
4
2
3
4
3
4
2
4
3
3
3
4
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
4
2
3
4
4
3
4
2
4
3
3
2
3
4
3
2
2
4
3
4
3
3
4
2
3
4
4
4
3
1
4
3
2
1
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
2
3
3
3
2
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
2
2
3
4
3
3
4
3
4
3
4
2
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
2
4
4
3
4
3
3
4
2
3
3
2
4
3
2
2
3
1
3
3
97
116
84
103
69
110
98
93
102
102
89
111
100
92
89
95
111
116
97
92
113
111
101
114
87
96
93
89
101
102
90
95
95
94
102
107
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
FIELD TEST KEPERCAYAAN DIRI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
1
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
2
2
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
5
3
2
4
3
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
4
6
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
2
3
4
4
3
4
3
4
3
4
7
3
2
4
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
4
1
2
4
4
3
2
3
3
3
2
2
3
3
4
2
4
3
3
2
2
3
3
4
4
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
8
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
2
2
4
1
3
4
4
4
4
3
4
4
4
2
3
3
2
3
2
3
4
3
3
3
1
4
4
2
4
4
3
3
4
4
4
3
3
2
4
4
4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Ě
4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 88 L
4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 79 L
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 88 L
4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 83 L
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 L
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 83 L
3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 2 3 69 L
3 1 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 77 L
4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 81 L
4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 81 L
4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 81 L
4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 85 L
2 2 4 3 4 2 2 3 4 2 2 2 4 4 1 2 65 L
2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 1 2 3 2 2 3 54 L
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 90 L
2 2 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4 1 3 1 68 L
3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 66 L
3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 1 4 3 3 3 3 80 L
4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 84 L
4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 83 L
3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 80 L
4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 83 L
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 88 L
3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 84 L
4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 86 L
3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 62 L
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 76 L
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 74 L
2 2 2 3 4 4 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 70 L
3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 84 L
4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 79 L
4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 80 L
4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 81 L
3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 75 L
3 3 2 2 3 2 2 4 4 2 3 3 2 4 2 3 69 L
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 75 L
3 4 2 3 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 2 3 70 L
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 93 L
3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 1 3 76 L
3 4 3 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 66 L
4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 83 L
4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 76 L
3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 75 L
3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 67 L
3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 74 L
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 71 L
4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 83 L
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 72 L
3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 1 3 3 3 4 3 77 L
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 68 L
3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 80 P
4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 84 P
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 90 P
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
2
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
2
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
2
4
2
3
4
3
3
3
2
2
2
2
4
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
4
3
1
4
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
2
4
3
3
4
3
2
3
3
3
2
1
2
3
3
3
3
4
3
4
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
2
4
3
3
2
3
2
4
2
4
2
3
3
3
4
2
2
4
2
3
2
4
4
4
3
3
4
3
3
4
2
3
1
2
2
4
3
3
3
3
3
2
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
2
4
2
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
2
4
3
2
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
1
4
3
4
3
3
4
4
3
4
2
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
1
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
4
3
3
3
3
4
2
1
4
4
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
2
3
2
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
2
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
2
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
2
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
4
2
3
3
3
3
4
3
3
4
2
4
2
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
3
2
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
4
4
2
3
3
3
3
4
2
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
2
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
2
4
4
3
3
3
3
4
3
3
2
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
2
4
3
2
3
1
3
3
2
3
2
4
4
3
4
3
2
3
3
2
2
2
3
4
2
3
3
3
3
4
2
2
4
4
3
3
2
3
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
2
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
2
3
4
4
3
3
4
4
4
4
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
2
1
4
2
4
4
4
3
2
3
4
4
3
4
2
3
1
3
2
2
3
4
3
4
2
2
4
4
4
3
4
4
4
2
3
2
4
3
4
4
3
3
2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
4
2
2
2
3
3
2
2
3
4
3
4
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
2
3
4
4
3
2
3
3
3
2
4
3
4
3
3
2
4
3
4
4
2
4
4
3
4
3
3
2
2
3
4
3
3
3
4
4
4
85
88
80
92
87
78
92
77
76
66
75
78
92
68
82
57
86
78
72
81
82
68
87
79
71
69
73
88
92
78
70
90
89
79
91
68
77
70
68
82
81
70
76
77
75
81
84
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
HASIL UJI VALIDITAS KEPERRCAYAAN DIRI
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006
VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA
R00014 VAR00015
VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024
VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033
VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR000
42
/SCALE('ALL
VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
VARIABLES') ALL
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
a
Excluded
Total
%
80
100.0
0
.0
80
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.811
50
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
3.4375
.65301
80
VAR00002
1.9125
.84485
80
VAR00003
3.0625
.69980
80
VAR00004
3.5250
.63595
80
VAR00005
3.5875
.58879
80
VAR00006
1.5250
.55060
80
VAR00007
3.2750
.59481
80
VAR00008
3.3875
.64619
80
VAR00009
3.2125
.66929
80
VAR00010
2.8000
.78595
80
VAR00011
3.1000
.66751
80
VAR00012
2.5750
.77582
80
VAR00013
3.5125
.67494
80
VAR00014
2.3000
.84793
80
VAR00015
3.3000
.75305
80
VAR00016
3.0000
.84194
80
VAR00017
3.3875
.75463
80
VAR00018
1.9875
.70250
80
VAR00019
3.4250
.61160
80
VAR00020
3.2375
.83049
80
VAR00021
2.4125
.85231
80
VAR00022
3.2375
.78343
80
VAR00023
3.2750
.84156
80
VAR00024
3.1000
.77296
80
VAR00025
2.8875
.84184
80
VAR00026
2.2250
.99333
80
VAR00027
3.6000
.54191
80
VAR00028
2.2000
.84793
80
VAR00029
3.4375
.54758
80
VAR00030
2.8375
.78666
80
VAR00031
2.8875
.82667
80
VAR00032
2.7875
.88151
80
VAR00033
3.6500
.53011
80
VAR00034
2.7250
.72871
80
VAR00035
3.4500
.67317
80
VAR00036
3.1625
.84858
80
VAR00037
2.9375
.78505
80
VAR00038
2.7250
.91368
80
VAR00039
3.4125
.65010
80
VAR00040
3.2625
.74194
80
VAR00041
2.6500
.85832
80
VAR00042
3.2875
.73250
80
VAR00043
3.3500
.61829
80
VAR00044
2.8750
.87692
80
VAR00045
3.2875
.67868
80
VAR00046
1.9125
.81433
80
VAR00047
2.9250
.74247
80
VAR00048
2.3375
.82591
80
VAR00049
2.4875
.95459
80
VAR00050
2.9625
.87791
80
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance if
Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item- Cronbach's Alpha
Total Correlation
if Item Deleted
VAR00001
144.4000
134.395
.368
.806
VAR00002
145.9250
139.868
-.010
.816
VAR00003
144.7750
137.974
.117
.812
VAR00004
144.3125
131.711
.567
.801
VAR00005
144.2500
135.051
.365
.806
VAR00006
146.3125
146.142
-.455
.822
VAR00007
144.5625
137.743
.164
.810
VAR00008
144.4500
132.327
.514
.802
VAR00009
144.6250
137.883
.131
.811
VAR00010
145.0375
134.594
.284
.807
VAR00011
144.7375
135.335
.297
.807
VAR00012
145.2625
131.513
.465
.802
VAR00013
144.3250
134.121
.372
.805
VAR00014
145.5375
133.416
.319
.806
VAR00015
144.5375
135.340
.256
.808
VAR00016
144.8375
132.999
.344
.806
VAR00017
144.4500
136.808
.171
.811
VAR00018
145.8500
142.129
-.133
.818
VAR00019
144.4125
137.562
.171
.810
VAR00020
144.6000
129.990
.513
.800
VAR00021
145.4250
144.425
-.232
.823
VAR00022
144.6000
133.306
.358
.805
VAR00023
144.5625
133.971
.293
.807
VAR00024
144.7375
132.525
.408
.804
VAR00025
144.9500
131.972
.399
.804
VAR00026
145.6125
133.962
.237
.809
VAR00027
144.2375
136.310
.299
.808
VAR00028
145.6375
139.525
.007
.816
VAR00029
144.4000
134.597
.432
.805
VAR00030
145.0000
130.835
.497
.801
VAR00031
144.9500
139.871
-.008
.816
VAR00032
145.0500
132.099
.371
.805
VAR00033
144.1875
134.104
.489
.804
VAR00034
145.1125
135.696
.245
.809
VAR00035
144.3875
134.823
.327
.807
VAR00036
144.6750
131.741
.407
.804
VAR00037
144.9000
131.433
.463
.802
VAR00038
145.1125
133.342
.295
.807
VAR00039
144.4250
135.868
.271
.808
VAR00040
144.5750
131.716
.477
.802
VAR00041
145.1875
139.192
.023
.815
VAR00042
144.5500
129.820
.601
.799
VAR00043
144.4875
136.405
.250
.809
VAR00044
144.9625
132.745
.340
.806
VAR00045
144.5500
137.542
.150
.811
VAR00046
145.9250
140.399
-.035
.817
VAR00047
144.9125
132.764
.414
.804
VAR00048
145.5000
139.494
.011
.815
VAR00049
145.3500
138.357
.050
.815
VAR00050
144.8750
131.782
.389
.804
Scale Statistics
Mean
147.8375
Variance
140.391
Std. Deviation
11.84867
N of Items
50
HASIL UJI VALIDITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
_
R E L I A B I L I T Y
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00041
VAR00042
VAR00043
VAR00044
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3.5750
2.1000
2.9750
3.1250
3.6500
3.3250
3.0250
1.6750
3.5750
3.6750
3.4250
3.5500
3.3750
3.2500
2.9750
2.9750
2.7250
3.1000
2.8250
3.1500
3.7000
3.2250
3.2250
2.9250
3.3000
2.5000
3.0250
3.2000
3.5250
3.1500
2.8250
2.1500
3.3000
3.6250
3.4750
3.5000
3.4000
3.2250
2.9000
2.8500
2.8500
3.1000
2.9500
2.7750
.5006
.8712
.8619
.8224
.5335
.8590
.6975
.8286
.6751
.5256
.6360
.6775
.7048
.8086
.8912
.8002
.9055
.8412
.9842
.8638
.5639
.8317
.8002
.9443
.5639
.7845
.8317
.8829
.6400
.8022
.7808
.8022
.6076
.5401
.7157
.5991
.5905
.7675
.6718
.7355
.8638
.7089
.6775
.8619
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
40.0
45.
46.
47.
48.
_
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
R E L I A B I L I T Y
Statistics for
SCALE
_
Mean
149.5500
R E L I A B I L I T Y
3.3250
3.3000
3.3500
2.8250
.7299
.6485
.6622
.8130
A N A L Y S I S
Variance
160.7154
-
Std Dev
12.6774
A N A L Y S I S
-
40.0
40.0
40.0
40.0
S C A L E
(A L P H A)
N of
Variables
48
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
145.9750
147.4500
146.5750
146.4250
145.9000
146.2250
146.5250
147.8750
145.9750
145.8750
146.1250
146.0000
146.1750
146.3000
146.5750
146.5750
146.8250
146.4500
146.7250
146.4000
145.8500
146.3250
146.3250
146.6250
146.2500
147.0500
146.5250
146.3500
146.0250
146.4000
156.5378
158.6641
159.9429
151.3788
155.2718
152.1788
152.2045
158.6250
155.6147
155.1378
154.0609
154.4615
152.4558
152.5744
150.6609
153.2763
152.1481
155.5359
147.7429
153.5795
155.5154
149.6096
148.2250
152.1891
155.0128
151.8436
154.6660
155.6179
159.4609
155.7333
Corrected
ItemTotal
Correlation
.3135
.0589
.0014
.4280
.3880
.3680
.4662
.0673
.2758
.4049
.3959
.3441
.4460
.3748
.4233
.3431
.3468
.2131
.5017
.2985
.3471
.5119
.6081
.3277
.3835
.4271
.2590
.1960
.0523
.2167
Alpha
if Item
Deleted
.8454
.8510
.8523
.8423
.8442
.8436
.8420
.8505
.8457
.8440
.8436
.8444
.8423
.8435
.8422
.8443
.8441
.8473
.8399
.8453
.8447
.8403
.8382
.8447
.8441
.8424
.8462
.8478
.8497
.8471
146.7250
147.4000
146.2500
145.9250
146.0750
146.0500
146.1500
146.3250
146.6500
146.7000
146.7000
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00041
_
R E L I A B I L I T Y
155.7429
164.0923
155.4231
156.7378
153.5071
157.5359
157.2077
153.7635
154.0795
155.9590
153.0872
.2239
-.1956
.3249
.2726
.3776
.1875
.2133
.3343
.3708
.2295
.3220
A N A L Y S I S
-
S C A L E
.8469
.8560
.8449
.8459
.8437
.8472
.8468
.8445
.8439
.8467
.8447
(A L P H A)
Item-total Statistics
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
Scale
Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
146.4500
146.6000
146.7750
146.2250
146.2500
146.2000
146.7250
153.0744
158.9128
152.9481
154.6404
154.3462
154.1641
155.0250
Corrected
ItemTotal
Correlation
.4069
.0787
.3295
.3053
.3692
.3718
.2484
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.8480
40.0
N of Items = 48
Alpha
if Item
Deleted
.8431
.8494
.8446
.8451
.8440
.8439
.8464
HASIL UJI REGRESI MAYOR
Your trial period for SPSS Statistics will expire in 22 days. GET
FILE='D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav'. REGRESSION
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE
/MISSING LISTWISE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT
komunikasiinterpersonal
/METHOD=ENTER kepercayaandiri jeniskelamin.
Regression
Notes
16-Dec-2011 09:46:12
Output Created
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
101
N of Rows in Working Data
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT
komunikasiinterpersonal
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
jeniskelamin.
Resources
Processor Time
0:00:00.046
Elapsed Time
0:00:00.062
Memory Required
1636 bytes
Notes
Output Created
16-Dec-2011 09:46:12
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
101
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT
komunikasiinterpersonal
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
jeniskelamin.
Processor Time
0:00:00.046
Elapsed Time
0:00:00.062
Memory Required
Additional Memory Required
1636 bytes
0 bytes
for Residual Plots
[DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav
Variables Entered/Removed
Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
jenis kelamin,
Method
. Enter
a
kepercayaan diri
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
a
1
Adjusted R
.982
.964
.963
2.01668
a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
Change
1
F Change
.964
1306.568
df1
df2
2
Sig. F Change
97
.000
Model Summary
Change Statistics
Model
R
1
.982a
R Square
.964
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Square
the Estimate
Change
.963
2.01668
a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri
F Change
.964 1306.568
df1
df2
2
Sig. F Change
97
.000
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
10627.660
2
5313.830
394.500
97
4.067
11022.160
99
F
Sig.
a
1306.568
.000
a. Predictors: (Constant), jenis kelamin, kepercayaan diri
b. Dependent Variable: komunikasi interpersonal
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
Std. Error
B
(Constant)
-.821
2.008
kepercayaan diri
1.273
.025
.088
.407
jenis kelamin
a. Dependent Variable: komunikasi interpersonal
Coefficients
Beta
t
Sig.
-.409
.684
.982
50.723
.000
.004
.218
.828
HASIL UJI REGRESI KETERBUKAAN
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT keterbukaan
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
Regression
Notes
16-Dec-2011 10:00:21
Output Created
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
101
N of Rows in Working Data
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT keterbukaan
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
Resources
Processor Time
0:00:00.062
Elapsed Time
0:00:00.062
Memory Required
Additional Memory Required
for Residual Plots
1708 bytes
0 bytes
[DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav
b
Variables Entered/Removed
Model
1
2
Variables
Variables
Entered
Removed
a
kepercayaan diri
Method
. Enter
a
jenis kelamin
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: keterbukaan
Model Summary
Model
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
1
.501
a
.251
.243
8.69372
2
.503b
.253
.237
8.72953
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
F Change
Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.251
32.855
1
98
.000
2
.002
.198
1
97
.658
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.251
32.855
1
98
.000
2
.002
.198
1
97
.658
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Model
R
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.501a
.251
.243
8.69372
.251
32.855
1
98
.000
b
.253
.237
8.72953
.002
.198
1
97
.658
2
.503
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c
ANOVA
Model
1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2483.180
1
2483.180
Residual
7406.922
98
75.581
Total
9890.103
99
Regression
2498.239
2
1249.120
Residual
7391.864
97
76.205
Total
9890.103
99
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: keterbukaan
F
Sig.
32.855
.000a
16.392
.000b
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Beta
1.932
8.431
.615
.107
1.056
8.692
kepercayaan diri
.621
.109
jenis kelamin
.783
1.760
(Constant)
kepercayaan diri
2
Std. Error
(Constant)
Coefficients
t
Sig.
.229
.819
5.732
.000
.121
.904
.506
5.718
.000
.039
.445
.658
.501
a. Dependent Variable: keterbukaan
b
Excluded Variables
Collinearity
Statistics
Partial
Model
1
Beta In
jenis kelamin
t
a
.039
Sig.
.445
a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri
b. Dependent Variable: keterbukaan
.658
Correlation
.045
Tolerance
.984
HASIL UJI REGRESI EMPATI
Regression
Notes
Output Created
16-Dec-2011 10:06:03
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
101
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT empati
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
Resources
Processor Time
0:00:00.063
Elapsed Time
0:00:00.062
Memory Required
Additional Memory Required
1732 bytes
0 bytes
for Residual Plots
[DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
a
1
kepercayaan diri
. Enter
a
2
Method
jenis kelamin
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: empati
Model Summary
Model
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
1
.715a
.512
.507
5.56080
2
b
.559
.550
5.31361
.747
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.512
102.663
1
98
.000
2
.047
10.330
1
97
.002
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Model
R
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.715a
.512
.507
5.56080
.512
102.663
1
98
.000
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.512
102.663
1
98
.000
2
.047
10.330
1
97
.002
2
b
.747
.559
.550
5.31361
.047
10.330
1
97
.002
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c
ANOVA
Model
1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
3174.600
1
3174.600
Residual
3030.404
98
30.922
Total
6205.004
99
Regression
3466.257
2
1733.129
Residual
2738.747
97
28.235
Total
6205.004
99
F
Sig.
102.663
.000a
61.383
.000
b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: empati
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kepercayaan diri
2
(Constant)
kepercayaan diri
jenis kelamin
a. Dependent Variable: empati
Std. Error
-4.350
5.393
.696
.069
-8.205
5.291
.723
.066
3.444
1.072
Coefficients
Beta
t
Sig.
-.807
.422
10.132
.000
-1.551
.124
.743
10.929
.000
.219
3.214
.002
.715
Excluded Variablesb
Collinearity
Statistics
Partial
Model
1
Beta In
jenis kelamin
t
a
.219
3.214
a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri
b. Dependent Variable: empati
Sig.
.002
Correlation
.310
Tolerance
.984
HASIL UJI REGRESI DUKUNGAN
COMPUTE dukungan=(10 * FAC1_1) + 50. EXECUTE. DATASET ACTIVATE DataSet1.
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE
REGRESSION
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT dukungan
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
Regression
Notes
Output Created
16-Dec-2011 10:11:37
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
101
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT dukungan
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
Resources
Processor Time
0:00:00.078
Elapsed Time
0:00:00.063
Memory Required
1748 bytes
Notes
Output Created
16-Dec-2011 10:11:37
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
101
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT dukungan
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
Processor Time
0:00:00.078
Elapsed Time
0:00:00.063
Memory Required
Additional Memory Required
1748 bytes
0 bytes
for Residual Plots
[DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav
b
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
1
kepercayaan diria
. Enter
2
jenis kelamina
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: dukungan
Model Summary
Model
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
1
.738
a
.545
.540
5.59195
2
.746b
.557
.548
5.54401
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
F Change
Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.545
117.292
1
98
.000
2
.012
2.702
1
97
.103
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Model
R
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.738a
.545
.540
5.59195
.545
117.292
1
98
.000
2
.746b
.557
.548
5.54401
.012
2.702
1
97
.103
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.545
117.292
1
98
.000
2
.012
2.702
1
97
.103
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
ANOVAc
Sum of Squares
Model
1
2
df
Mean Square
Regression
3667.702
1
3667.702
Residual
3064.447
98
31.270
Total
6732.148
99
Regression
3750.749
2
1875.374
Residual
2981.400
97
30.736
Total
6732.148
99
F
Sig.
117.292
.000a
61.015
.000b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: dukungan
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kepercayaan diri
2
(Constant)
kepercayaan diri
jenis kelamin
a. Dependent Variable: dukungan
Std. Error
-8.419
5.423
.748
.069
-10.475
5.520
.762
.069
1.838
1.118
Coefficients
Beta
t
Sig.
-1.552
.124
10.830
.000
-1.898
.061
.752
11.044
.000
.112
1.644
.103
.738
Excluded Variablesb
Collinearity
Statistics
Partial
Model
1
Beta In
jenis kelamin
.112a
t
1.644
a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri
b. Dependent Variable: dukungan
Sig.
.103
Correlation
.165
Tolerance
.984
HASIL UJI REGRESI SIKAP POSITIF
COMPUTE sikappositif=(10 * FAC1_1) + 50. EXECUTE. DATASET ACTIVATE
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
DataSet1. REGRESSION
CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT sikappositif
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
Regression
Notes
Output Created
16-Dec-2011 10:16:53
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
101
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT sikappositif
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
Resources
Processor Time
0:00:00.093
Elapsed Time
0:00:00.079
Memory Required
1772 bytes
Notes
Output Created
16-Dec-2011 10:16:53
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
101
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT sikappositif
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
Processor Time
0:00:00.093
Elapsed Time
0:00:00.079
Memory Required
Additional Memory Required
1772 bytes
0 bytes
for Residual Plots
[DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
a
1
kepercayaan diri
2
jenis kelamin
Method
. Enter
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: sikap positif
Model Summary
Model
R
1
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
a
.422
.416
6.59388
b
.422
.410
6.62778
.650
2
Adjusted R
.650
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
F Change
Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.422
71.593
1
98
.000
2
.000
.000
1
97
.996
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Model
R
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.650a
.422
.416
6.59388
.422
71.593
1
98
.000
2
.650b
.422
.410
6.62778
.000
.000
1
97
.996
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
ANOVAc
Model
1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
3112.831
1
3112.831
Residual
4260.966
98
43.479
Total
7373.798
99
Regression
3112.832
2
1556.416
Residual
4260.965
97
43.927
Total
7373.798
99
F
Sig.
71.593
.000a
35.431
.000
b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: sikap positif
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
Beta
-3.819
6.395
.689
.081
-3.825
6.599
kepercayaan diri
.689
.083
jenis kelamin
.006
1.337
kepercayaan diri
2
Std. Error
B
(Constant)
Coefficients
t
Sig.
-.597
.552
8.461
.000
-.580
.563
.650
8.349
.000
.000
.005
.996
.650
a. Dependent Variable: sikap positif
Excluded Variablesb
Collinearity
Statistics
Partial
Model
1
Beta In
jenis kelamin
.000a
t
Sig.
.005
a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri
b. Dependent Variable: sikap positif
.996
Correlation
.000
Tolerance
.984
HASIL UJI REGRESI KESAMAAN
COMPUTE kesamaan=(10 * FAC1_1) + 50. EXECUTE. DATASET ACTIVATE DataSet1.
/MISSING LISTWISE
REGRESSION
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT kesamaan
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
Regression
Notes
Output Created
16-Dec-2011 10:22:55
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
101
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT kesamaan
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
Resources
Processor Time
0:00:00.093
Elapsed Time
0:00:00.094
Memory Required
1788 bytes
Notes
Output Created
16-Dec-2011 10:22:55
Comments
Input
Data
D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil
hipotesis mayor.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
101
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT kesamaan
/METHOD=ENTER kepercayaandiri
/METHOD=ENTER jeniskelamin.
Processor Time
0:00:00.093
Elapsed Time
0:00:00.094
Memory Required
Additional Memory Required
1788 bytes
0 bytes
for Residual Plots
[DataSet1] D:\wisuda yukkk januari 2012\hasil hipotesis mayor.sav
b
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
1
kepercayaan diria
. Enter
2
jenis kelamina
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: kesamaan
Model Summary
Model
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
1
a
.671
.450
.445
5.43643
2
.716b
.512
.502
5.14737
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
F Change
Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.450
80.243
1
98
.000
2
.062
12.315
1
97
.001
Model Summary
Change Statistics
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Model
R
R Square
Square
the Estimate
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.671a
.450
.445
5.43643
.450
80.243
1
98
.000
2
.716b
.512
.502
5.14737
.062
12.315
1
97
.001
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
Model Summary
Change Statistics
R Square
Model
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.450
80.243
1
98
.000
2
.062
12.315
1
97
.001
ANOVAc
Model
1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2371.564
1
2371.564
Residual
2896.362
98
29.555
Total
5267.927
99
Regression
2697.868
2
1348.934
Residual
2570.058
97
26.495
Total
5267.927
99
F
Sig.
80.243
.000a
50.912
.000b
a. Predictors: (Constant), kepercayaan diri
b. Predictors: (Constant), kepercayaan diri, jenis kelamin
c. Dependent Variable: kesamaan
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kepercayaan diri
2
(Constant)
kepercayaan diri
jenis kelamin
Std. Error
3.024
5.272
.601
.067
7.102
5.125
.572
.064
-3.643
1.038
Coefficients
Beta
t
Sig.
.574
.568
8.958
.000
1.386
.169
.639
8.932
.000
-.251
-3.509
.001
.671
a. Dependent Variable: kesamaan
Excluded Variablesb
Collinearity
Model
Statistics
Partial
Beta In
1
jenis kelamin
-.251a
t
-3.509
a. Predictors in the Model: (Constant), kepercayaan diri
b. Dependent Variable: kesamaan
Sig.
.001
Correlation
-.336
Tolerance
.984
Download