BAB 4 USULAN PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN

advertisement
BAB 4
USULAN PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
4.1. Proses Strategi Berdasarkan Hasil Analisis
Dari hasil analisis bab 3, sistem informasi yang ada sekarang pada PT. Prasetia
Dwidharma kurang optimal, hal ini disebabkan karena sistem yang ada belum
terintegrasi dengan baik. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk sistem yang
sedang berjalan dengan memanfaatkan teknologi dan sistem informasi. Oleh karena itu
kami mengusulkan sebuah sistem informasi yang memproses dan mengintegrasikan
seluruh alur proses bisnis dari PT. Prasetia Dwidharma untuk memperoleh informasi
secara cepat, tepat dan akurat. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari hasil analisis
pada bab 3:
4.1.1. Analisis Value Chain Service Business
Berdasarkan hasil analisis Value Chain Service Business, beberapa kesimpulan
yang dapat diambil antara lain:
• Tidak adanya sistem yang memberikan informasi mengenai perkembangan dari
suatu site sehingga menimbulkan kesulitan bagi perusahaan untuk memonitor
perkembangan tentang project tower dari kantor pusat. Informasi yang dibutuhkan
oleh manajemen agar dapat membantu dalam mengambil keputusan antara lain:
actual kegiatan pekerjaan tower dilapangan, actual progress tentang perkembangan
pekerjaan akuisisi lahan, foto dan document yang berhubungan dengan suatu site
dan informasi tentang segala permasalahan yang terjadi di site. Semua informasi
ini harus diketahui oleh pihak yang terkait termasuk managemen dan customer.
88
• Kegiatan pemesanan barang masih dilakukan secara tradisional yaitu dengan cara
menghubungi supplier lewat telepon atau email untuk mendapatkan harga barang
yang dibutuhkan. Hal ini membuat kinerja bagian purchasing menjadi kurang
optimal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mempercepat proses
pemesanan barang ke supplier yang dapat memfasilitasi supplier untuk terus
memberikan daftar harga yang terbaru ke perusahaan.
• Tidak adanya sistem yang membantu bagian logistik dalam melakukan proses
manajemen inventory. Dukungan modul sistem inventory pada aplikasi Fina hanya
sebatas penyimpanan data tentang barang yang masuk ke gudang dan pelaporan
secara keseluruhan tentang stok inventory. Sehingga untuk melakukan kegiatan
stok opname dan proses sortir material untuk pengiriman ke site membutuhkan
waktu yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode dengan dukungan
teknologi dan sistem informasi untuk dapat membuka pola kerja baru yang lebih.
Dilihat dari proses bisnis yang berjalan saat ini, kinerja perusahaan belum bekerja
secara maksimal. Terdapat beberapa proses bisnis yang seharusnya dapat bekerja dengan
lebih optimal apabila menggunakan dukungan SI/TI. Diantaranya adalah dengan
mengimplementasikan sistem informasi untuk mengelola inventory, sistem informasi
yang dapat membantu dalam proses manajemen proyek, dan sistem informasi yang
dapat mempercepat proses pemesanan barang.
4.1.2. Analisis SWOT
Berdasarkan hasil analisis SWOT, usulan strategi SO yang dapat didukung oleh
pemanfaatan teknologi dan sistem informasi adalah Membangun suatu sistem yang dapat
memfasilitasi kegiatan bisnis antara supplier dengan perusahaan. Selain itu untuk usulan
strategi WO yang dapat didukung adalah Memperkenalkan kualitas jasa dan eksistensi
perusahaan ke pasar dengan membuat website untuk perusahaan. Dan dukungan untuk
strategi ST yaitu melakukan perbaikan dan pengembangan pada sistem yang sedang
berjalan secara berkesinambungan adalah dengan membangun dan mengembangkan
dukungan sistem informasi yang sedang berjalan seperti aplikasi e-HRIS. Beberapa
pengembangan yang dapat dilakukan dalam pada aplikasi e-HRIS adalah untuk mengatasi
permasalah sebagai berikut:
• Sistem absensi bekerja secara tidak optimal. Data absensi tidak akurat dikarenakan
sistem absensi yang menjadi salah satu modul aplikasi e-HRIS masih memiliki
kelemahan
yaitu
keabsahan
tentang
data
absensi
tidak
bisa
dipertanggungjawabkan. Hal ini terjadi karena dengan sistem absensi yang
berjalan sekarang ini kemungkinan karyawan untuk menitip absen atau diabsenkan
oleh orang lain masih sangat besar.
• Tidak adanya sistem yang dapat membantu pihak manajemen khususnya bagian
kepegawaian dalam mengukur kinerja dan peningkatan kompetensi para
karyawan. Hal ini mengakibatkan manajemen menilai dengan cara subjektif. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan suatu nilai dari
standar yang nanti akan ditetapkan karyawan untuk dijadikan suatu indicator
dalam proses penilaian kinerja para karyawan. Apabila sistem ini dapat berjalan
baik maka perusahaan akan lebih mudah membaca pola kerja karyawan dan
manajemen dapat mengambil keputusan apakah perlu dilakukan pelatihan tertentu
atau cukup dengan melakukan rotasi pegawai.
90
• Tidak adanya sistem yang dapat membantu pihak manajemen khususnya bagian
keuangan dalam proses pemberian upah atau penggajian. Informasi tentang daftar
kehadiran yang kurang akurat menjadi salah satu kendala untuk memberikan
pembayaran upah yang sesuai. Oleh karena itu, agar pembayaran upah dapat
sesuai dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan informasi yang akurat
tentang daftar kehadiran pegawai dan pengurusan ketidakhadiran karyawan seperti
cuti karyawan.
4.1.3. Analisis Balanced Scorecard, CSF dan KPI
Dari hasil analisis Balanced Scorecard, CSF dan KPI, pemanfaatan Teknologi dan
Sistem Informasi dari berbagai perspektif dapat digunakan untuk membantu manajemen
dalam pengelolaan urusan kepegawaian mulai dari absensi yang mempunyai hubungan
dengan cuti dan penggajian karyawan, membangun suatu sistem informasi yang dapat
memberikan suatu nilai yang baku terhadap kinerja karyawan agar manajemen dapat
mengambil keputusan dengan tepat, misalnya kebutuhan untuk mengadakan pelatihan
karyawan dan promosi jabatan.
4.1.4. Analisis PEST
Berdasarkan hasil analisis PEST dapat disimpulkan bahwa PT. Prasetia
Dwidharma memerlukan pemanfaatan TI seperti Internet untuk memudahkan
berkomunikasi dengan pihak supplier maupun customer PT. Prasetia Dwidharma, untuk
menjaga hubungan dan menjalin kerjasama yang baik sebagai upaya dalam pemenuhan
kebutuhan dari berbagai pihak termasuk PT. Prasetia Dwidharma. Diantaranya
pemanfaatan teknologi internet dengan menggunakan komputer dan telepon selular
untuk melakukan pelaporan perkembangan pembangunan tower, pemakaian barcode
untuk memudahkan pengelolaan material digudang dan penggunaan teknologi
fingerprint pada sistem absensi untuk menjamin keakuratan data.
4.1.5. Analisis Lima Daya Porter
Berdasarkan analisis lima daya Porter PT. Prasetia Dwidharma harus
memanfaatkan
Teknologi
Informasi
untuk
berkomunikasi
dengan
customer,
memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh customer melalui pemanfaatan
Teknologi Informasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga loyalitas customer agar tidak
beralih ke pesaing lainnya. Untuk menjalin hubungan bisnis dengan supplier yang baik,
maka perusahaan perlu memberikan suatu layanan atau fasilitas yang dapat
memudahkan bagi supplier untuk mengupdate daftar harga material yang seringkali
berubah setiap periode tertentu. Hal ini memberikan keuntungan baik bagi perusahaan
dalam proses pemesanan barang dan juga supplier dalam pemasaran barang mereka.
Selain itu, dengan pemanfaatan Teknologi Informasi bisa memberikan Competitive
Advantage untuk PT.Prasetia Dwidharma agar mampu bersaing dengan pesaing lainnya.
Selain itu pemanfaatan teknologi informasi disini berperan penting untuk menjaga
stabilitas bisnis perusahaan dalam meredam masuknya para kompetitor baru.
Dari hasil keseluruhan analisis yang dilakukan pada PT.Prasetia Dwidharma,
beberapa aplikasi yang menjadi usulan, antara lain:
• Sistem e-Project Management.
• Sistem Project Management Mobile.
• Sistem Pemesanan Online.
• Sistem Inventory.
• Mengembangkan dan penambahan fungsionalitas aplikasi e-HRIS, diantaranya:
92
o Upgrade Sistem Absensi pada Aplikasi e-HRIS dengan menggunakan
teknologi Fingerprint.
o Sistem Penggajian.
o Sistem Cuti.
o Sistem Training.
o Sistem Promosi.
• Website.
4.2. Strategi Sistem Informasi
Strategi ini akan menjelaskan bagaimana sistem informasi dapat dimanfaatkan
dalam mendukung kegiatan bisnis perusahaan serta kaitannya dengan strategi bisnis
yang dimiliki perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai strategi
sistem informasi yang diusulkan:
4.2.1. Sistem Informasi e-Project Management
• Definisi
Sistem informasi e-Project Management dirancang untuk dapat membantu
kegiatan pengelolaan seluruh project yang ditangani perusahaan. Implementasi eProject Management juga ditujukan untuk mempermudah customer dalam
memantau perkembangan setiap project. Beberapa kegiatan bisnis yang diusulkan
untuk dapat masuk dalam ruang lingkup e-Project Management antara lain:
1. Dashboard
Merupakan sebuah modul yang ditujukan kepada pelanggan dan pihak
internal perusahaan khususnya manajemen untuk dapat melihat laporan secara
keseluruhan mengenai status perkembangan setiap project yang sedang
dikerjakan.
2. Site Spesification
Merupakan sebuah modul yang berisikan tentang spesifikasi detail sebuah
site. Informasi yang terkandung didalamnya mencakup data tentang jenis
project, staff yang terkait, alamat site, data pelanggan, koordinat
pembangunan tower, jenis tower, tinggi antenna dan atribut-atribut penting
lainnya.
3. Site Progress Planning
Merupakan sebuah modul yang menangani tentang perencanaan untuk setiap
pekerjaan tower pada setiap site. Informasi tentang perencanaan sangat krusial
karena menentukan ketepatan waktu untuk setiap pekerjaan tower. Informasi
yang didapat dari pelanggan adalah tanggal proses-proses tertentu harus sudah
selesai sampai tanggal pekerjaan selesai sehingga tower sudah dapat
digunakan. Informasi ini menjadi acuan bagi pihak manajemen untuk dapat
sebaik mungkin mengelola perencanaan setiap project.
4. Site Actual Progress
Merupakan sebuah modul yang menangani tentang kegiatan actual pekerjaan
tower pada setiap site. Informasi ini akan selalu di update oleh setiap
pengawas lapangan atau project coordinator yang bertanggungjawab pada site
yang dikerjakannya.
94
5. Site Problem
Merupakan sebuah modul yang berisikan tentang masalah-masalah yang
dihadapi oleh para pekerja dilapangan. Informasi mengenai masalah ini harus
selalu di update oleh pengawas lapangan atau project coordinator agar pihak
manajemen dapat dengan cepat memberikan solusi terbaik dalam menghadapi
masalah tersebut.
6. Foto Progress
Merupakan sebuah modul untuk menampung segala foto yang berkaitan
dengan setiap site. Pihak perusahaan dan pelanggan telah bersama-sama
menentukan standar untuk setiap jenis foto diambil. Dengan fasilitas foto
progress ini, staff project diperusahaan tidak harus datang setiap minggu ke
pelanggan untuk menyuguhkan laporan tentang progress pekerjaan tower
lewat foto yang diambil. Salah satu keuntungan dari pengimplementasian
modul ini adalah menghilangkan pekerjaan staff project untuk merekap
pekerjaan tower khususnya mengenai foto untuk pelaporan progress ke
pelanggan.
7. Document Progress
Merupakan sebuah modul untuk menampung segala dokumen yang berkaitan
dengan setiap site. Dokumen-dokumen ini akan discan dan dimasukkan
kedalam e-Project Management sehingga pelanggan dan manajemen dapat
mengetahui perkembangan pada project mereka. Dokumen yang biasa terkait
antara lain adalah dokumen ijin mendirikan bangunan, dokumen kesepakatan
dengan warga untuk pembangunan, dan dokumen-dokumen penting lainnya.
8. Site Actual Progress Reporting
Merupakan sebuah fasilitas dari pemanfaatan e-Project Management yaitu
mengirimkan informasi teraktual setiap kali pengawas lapangan atau project
coordinator melakukan update terhadap perkembangan pada suatu site. Agar
informasi dapat sampai ke tangan manajemen dan pelanggan secara real-time
maka pada saat melakukan update, informasi mengenai perkembangan ini pun
dikirim lewat email kepada staff yang terkait.
9. Site Problem Reporting
Merupakan sebuah modul yang memberikan alert lewat email terhadap pihak
yang terkait mengenai permasalah yang terjadi dilapangan. Setiap masalah
yang di update oleh pengawas lapangan maupun project coordinator, e-Project
Management akan langsung mengirimkan email ke manajemen tentang detail
permasalahan tersebut. Informasi masalah yang biasa terjadi adalah mengenai
pekerjaan teknis dilapangan dan permasalahan dengan warga setempat.
• Manfaat
9 Sebagai sarana untuk penyebaran informasi secara akurat, uptodate dan
realtime mengenai perkembangan project tower beserta gambaran-gambaran
detail dan dapat dilakukan dimana saja selama ada akses internet.
9 Memberikan akses kepada customer untuk mengakses informasi mengenai
perkembangan project tower mereka.
9 Untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menjalin serta mempererat
hubungan kerjasama yang baik antara customer dan PT. Prasetia Dwidharma.
96
9 Mempercepat response manajemen dalam mengambil keputusan apabila
terjadi masalah di site.
• Pengguna
Aplikasi e-Project Management ini akan digunakan oleh pengawas lapangan,
project coordinator, staff project, manajemen dan customer. Dimana setiap orang
akan diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingannya.
4.2.2. Sistem Informasi Project Management Mobile
• Definisi
Sistem Informasi Project Management Mobile dapat dikatakan sebagai eProject Management versi mini karena modul yang mendukung kegiatan bisnis
hampir sama. Namun Project Management Mobile hanya diperuntukan kepada
staff internal perusahaan yang terkait pada perkembangan project. Tidak ada akses
yang diberikan bagi pelanggan untuk masuk ke dalam sistem ini. Modul yang
terdapat didalamnya mencakup Site Actual Progress dan Site Progress Problem.
• Manfaat
9 Sebagai sarana untuk penyebaran informasi secara akurat, uptodate dan
realtime mengenai perkembangan project tower beserta gambaran-gambaran
detail dan dapat dilakukan dimana saja selama ada akses internet. Khususnya
pada pelaporan actual progress dan masalah yang terjadi.
9 Memberikan akses kepada customer untuk mengakses informasi mengenai
perkembangan project tower mereka.
9 Untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menjalin serta mempererat
hubungan kerjasama yang baik antara customer dan PT. Prasetia Dwidharma.
9 Mempercepat response manajemen dalam mengambil keputusan apabila
terjadi masalah di site.
9 Akses terhadap aplikasi lebih ringan daripada e-Project Management karena
hanya memberikan fitur yang dianggap penting bagi penggunanya.
• Pengguna
Aplikasi Project Management Mobile ini khusus dirancang untuk memenuhi
kebutuhan pengawas lapangan dan project coordinator dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari yaitu melaporkan aktualisasi kegiatan project dan melaporkan
masalah yang terjadi di site.
4.2.3. Sistem Pemesanan Online
• Definisi
Sistem pemesanan online ini merupakan salah satu perencanaan dalam strategi
sistem informasi untuk memfasilitasi kegiatan bisnis antara perusahaan dengan
supplier khususnya dalam kegiatan pemesanan barang. Supplier diberikan fasilitas
untuk dapat mengupdate harga barang apabila ada perubahan. Setelah itu bagian
purchasing akan memilih supplier sesuai dengan kebutuhannya. Setelah
melakukan pemesanan barang maka secara automatis aplikasi akan mengirimkan
email notification ke supplier yang dituju beserta dengan barang yang dibutuhkan.
Setelah itu bagian pembelian akan menunggu konfirmasi dari supplier baik lewat
aplikasi atau secara langsung lewat telepon. Dalam aplikasi supplier juga diberikan
akses untuk mengkonfirmasi pemesanan dan melakukan pengiriman barang.
Sehingga secara automatis akan memberikan email notification ke bagian
purchasing mengenai pemesanan dan jadwal pengiriman barang.
98
• Manfaat
9 Meningkatkan kinerja bagian purchasing.
9 Mempercepat proses pemesanan.
9 Mempermudah supplier dalam melakukan perubahan harga.
9 Sebagai sarana untuk menjalin kerjasama bisnis yang baik dengan supplier.
9 Mendapatkan harga terbaik dari para supplier.
• Pengguna
Sistem Pemesanan Online ini dirancang khusus untuk membantu bagian
purchasing dalam melakukan proses pemesanan barang. Akses terhadap sistem ini
dibatasi hanya untuk staff purchasing dan supplier. Supplier diberikan akses untuk
dapat mengupdate perubahan harga barang mereka secara realtime.
4.2.4. Sistem Inventory
• Definisi
Sistem inventory ini dirancang untuk membantu bagian logistic dalam
mengelola persediaan barang. Sistem inventory ini menjawab keterbatasan modul
inventory pada aplikasi Fina yang hanya mengelola tentang ketersediaan barang.
Oleh karena itu dikembangkan sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan antara
database barang yang ada pada aplikasi Fina dengan sebuah sistem yang dapat
mengkontrol stok gudang secara fisik, sehingga untuk setiap barang dapat
diidentifikasi secara detail. Alur prosesnya dimulai dengan pemeriksaan barang
pesanan yang telah dikirim oleh supplier, jika semua telah sesuai dengan pesanan
maka barang tersebut akan ditempelkan barcode. Setelah itu barang tersebut di
scan dan diletakkan pada tempat yang sudah diberikan kode. Lalu hasil scan dari
kode barcode akan disimpan kedalam database Sistem Inventory sebagai sebuah
item dan mengupdate jumlah persediaan barang.
• Manfaat
9 Mempercepat kegiatan stock opname.
9 Mengetahui secara detail informasi untuk setiap barang.
9 Mempermudah proses penyimpanan barang.
9 Meningkatkan tingkat akurasi tentang stok inventory di gudang.
9 Mempercepat kegiatan sortir material.
• Pengguna
Sistem Inventori tersebut akan dipakai oleh bagian logistic dan pihak
manajemen. Peran manajemen hanya dalam batas kontrol mengenai stok inventory
yang ada digudang.
4.2.5. Upgrade Aplikasi e-HRIS
Aplikasi e-HRIS adalah sebuah aplikasi open source yang dapat membantu dalam
menangani kegiatan kepegawaian didalam perusahaan. Beberapa pengembangan dari
aplikasi e-HRIS yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan antara lain:
1. Sistem Absensi
• Definisi
Fitur sistem absensi dari aplikasi e-HRIS sudah berjalan pada
PT.Prasetia Dwidharma. Akan tetapi terdapat beberapa kelemahan yang sulit
dihindari, oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas informasi maka
diusulkan
kepada
perusahaan
agar
mengimplementasikan
teknologi
100
fingerprint ke dalam sistem absensi. Dengan bantuan mesin fingerprint maka
proses otentifikasi akan semakin akurat. Setiap kali karyawan datang dan
pulang diwajibkan untuk melakukan absensi lewat mesin fingerprint.
• Manfaat
9 Meningkatkan akurasi terhadap proses absensi.
9 Mempercepat proses otentifikasi.
9 Membantu manajemen kepegawaian dalam mengelola kehadiran para
karyawan baik termasuk pada pengelolaan jam lembur.
• Pengguna
Sistem absensi ini digunakan oleh seluruh karyawan sebagai bukti
kehadiran dan khususnya untuk bagian kepegawaian dalam mengatur kegiatan
perusahaan.
2. Sistem Cuti
• Definisi
Fitur sistem cuti dikembangkan untuk membantu pengurusan perizinan
cuti dan pengelolaan jatah cuti karyawan. Selain itu sistem ini dapat
mendukung sistem absensi agar dapat berjalan lebih maksimal dengan
mengintegrasikan data tentang cuti karyawan dengan jadwal kehadiran
mereka. Setiap karyawan akan mengajukan perencanaan cuti mereka dan
setiap atasan dari masing-masing bagian akan melakukan approval sebelum
kemudian akan dilanjutkan ke approval dari pihak manager kepegawaian.
• Manfaat
9 Mengurangi penggunaan kertas (paperless) dalam kegiatan pengurusan
cuti karyawan.
9 Membantu sistem absensi dalam mengurus ketidakhadiran karyawan.
• Pengguna
Sistem cuti ini digunakan oleh seluruh karyawan di perusahaan dalam
kegiatan pengurusan cuti mereka. Hak pengguna aplikasi terbagi sesuai
dengan jabatan masing-masing karyawan.
3. Sistem Penggajian
• Definisi
Fitur sistem penggajian dikembangkan untuk membantu pengurusan
pemberian gaji, tunjangan dan upah lembur para karyawan. Dengan
terintegrasinya sistem absensi dan sistem cuti sebelumnya, maka informasi
dari sistem absensi dapat dijadikan sumber utama untuk pemberian gaji bagi
para karyawan. Kehadiran karyawan setiap harinya akan secara otomatis mengenerate upah harian (khusus karyawan yang mendapat upah harian). Begitu
juga apabila para karyawan melakukan lembur.
• Manfaat
9 Meningkatkan kesesuaian pemberian upah karyawan.
9 Membantu bagian kepegawaian dalam mempercepat proses rekapitulasi
upah untuk setiap karyawan.
• Pengguna
Sistem penggajian ini akan digunakan oleh bagian keuangan dan bagian
kepegawaian.
102
4. Sistem Promosi
• Definisi
Fitur sistem promosi dikembangkan untuk membantu pengurusan
pemberian penilaian kinerja para karyawan. Sistem ini membantu pihak
manajemen dalam menetapkan indicator terhadap kinerja karyawan. Salah
satu indicator dapat mengacu kepada sistem absensi dalam penilaian
kedisiplinan karyawan. Dengan informasi mengenai kinerja karyawan maka
memudahkan manajemen untuk mengambil keputusan untuk kebaikan
karyawan. Oleh karena itu sistem promosi ini pun berkaitan dengan sistem
training dimana perusahaan menetapkan apabila karyawan yang mempunyai
kesempatan untuk bisa naik jabatan harus memenuhi beberapa persyaratan
training terlebih dahulu.
• Manfaat
9 Memberikan suatu indikator nilai terhadap kinerja karyawan.
9 Membantu manajemen dalam menilai kinerja karyawan.
9 Memacu semangat kerja para karyawan untuk dapat bekerja dengan lebih
baik.
9 Membantu manajemen untuk memberikan pelatihan yang cocok bagi para
karyawan.
• Pengguna
Sistem promosi ini akan digunakan oleh bagian kepegawaian dan top
level manajemen.
5. Sistem Training
• Definisi
Fitur sistem training dikembangkan untuk membantu pengurusan
pelatihan karyawan. Mulai dari pengurusan tentang penjadwalan training
sampai pada penilaian dari hasil training yang diberikan. Sistem ini dituntut
untuk dapat memberikan penilaian yang akurat terhadap pelatihan yang
diberikan untuk para karyawan.
• Manfaat
9 Memberikan nilai terhadap hasil training yang diberikan.
• Pengguna
Sistem training ini akan digunakan oleh bagian kepegawaian dan para
karyawan.
Bagian
kepegawaian
akan
membantu
dalam
pengurusan
penjadwalan dan untuk penilaiannya akan diberikan oleh pihak manajemen
kepegawaian. Karyawan akan memberikan hasil berupa resume terhadap
training yang diberikan ke dalam sistem ini.
4.2.6. Website
• Definisi
Perancangan
website
perusahaan
ditujukan
untuk
dapat
mengembangkan bisnis perusahaan. Informasi tentang perusahaan yang
ditampilkan pada website merupakan informasi tentang hal yang berkenaan
dengan kegiatan bisnis perusahaan. Beberapa informasi penting yang
disuguhkan adalah tentang kegiatan bisnis, perkembangan bisnis dan
lowongan pekerjaan.
104
• Manfaat
9 Memperkenalkan kegiatan bisnis perusahaan.
9 Membantu bagian marketing dalam pemasaran terhadap kegiatan bisnis
perusahaan.
9 Memperkuat eksistensi perusahaan dalam bisnis konstruksi.
9 Mempermudah bagi calon pelanggan dan masyarakat untuk mendapatkan
informasi mengenai perusahaan.
• Pengguna
Website ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi tentang
perusahaan bagi para pelanggan, partner bisnis dan juga masyarakat umum.
4.3. Strategi Manajemen SI/TI
Strategi ini merupakan strategi yang menjamin konsistensi yang diambil oleh
pihak manajemen yang berkaitan dengan sistem dan teknologi informasi yang akan
diimplemenasikan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut berupa struktur organisasi yang
dapat mendukung sistem informasi perusahaan, kebijakan inestasi, dan kebijakan dengan
sumber daya manusia yang berkaitan dengan sistem informasi perusahaan.
4.3.1. Usulan Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang di usulkan adalah dengan adanya penambahan area
fungsional pada bagian IT/IS, yaitu dengan mengklasifikasikan pekerjaan ke dalam 2
bagian yaitu bagian software development dan bagian technical support. Dengan adanya
penambahan divisi IT, diharapkan dapat mengembangkan system yang dapat
mengintegrasikan semua komponen area fungsi dan juga membantu perusahaan dalam
menentukan strategi untuk mengembangkan bisnis serta mencapai keuntungan yang
kompetitif. Selain itu dampak dari implementasi sistem e-Project Management akan
membutuhkan penambahan staff yang bekerja untuk memonitoring keseluruhan aktivitas
pada aplikasi tersebut. Staff yang dibutuhkan akan bertindak sebagai Site Admin dan
ditempatkan pada bagian Construction.
Gambar 4.1 Usulan Struktur Organisasi Pada Departemen IT
Gambar 4.2 Usulan Struktur Organisasi Pada Departemen Construction
106
4.3.2. Tugas dan Tanggung Jawab
Setelah dilakukan analisis struktur organisasi, maka di berikan usulan tentang
penambahan pada bagian IT dan bagian Construction. Berikut adalah penjelasan dari
tugas dan tanggungjawab dari penambahan staff yang dilakukan:
Tabel 4.1 Tugas dan Tanggung Jawab
Area Fungsi
IT
Fungsi bisnis
Programmer
Tugas dan Tanggung jawab
- Melakukan pengembangan system
informasi pada perusahaan
- Melakukan penkodean terhadap
analisis yang dilakukan
- Menganalisa
proses
bisnis
perusahaan dan mendisain sesuai
System Analyst
aplikasi yang akan digunakan
perusahaan
- Melakukan dokumentasi terhadap
aplikasi yang dikembangkan
- Menjaga
Dokumentasi
infrastruktur
IT
di
perusahaan agar berjalan sesuai
fungsinya
- Pengecekan,
Helpdesk
pengontrolan
infrastruktur IT di perusahaan
secara rutin.
- Bertanggung
tersedianya
jawab
atas
sumber
daya
informasi dalam perusahaan
- Mengelola seluaruh jaringan yang
ada pada perusahaan
Network and Database
Administrator
Construction
Site Admin
- Bertanggung jawab memonitor
perkembangan
keseluruhan
project melalui aplikasi e-Project
Management
4.3.3. Rekomendasi Kualifikasi dan jumlah SI/TI yang dibutuhkan
Pengembangan sistem dan teknologi informasi di suatu perusahaan dipengarhi
oleh kualitas dari sumber daya manusia pada bagian SI/TI perusahaan tersebut. Maka
dari itu diperlukan kualifikasi yang dapat memenuhi kebutuhan pengembangan SI/TI di
perusahaan tersebut. Berikut persyaratan kualifikasi beserta jumlah personil yang
dibutuhkan oleh perusahaan :
1. Helpdesk (1 orang)
- Pria/Wanita.
- Lulusan D3/S1 jurusan Sistem Informasi atau Teknologi Informasi.
- Memiliki minimal IPK 2.75.
108
- Memiliki pengalaman di bidang yang sama minimal 3 tahun.
- Mengerti dan memahami hardware maupun jaringan.
- Dapat mengambil keputusan dengan cepat.
2. Database & Network Administrator (1 orang)
- Pria/Wanita.
- Lulusan D3/S1 jurusan Sistem Informasi atau Teknologi Informasi.
- Memiliki minimal IPK 3.00.
- Memiliki pengalaman di bidang yang sama minimal 1 tahun.
- Menguasai database MySQL.
- Menguasai konsep jaringan dengan baik.
- Mengerti tentang Operating System Windows server 2000.
- Menguasai Bahasa Inggris.
- Mampu bekerja secara individu dan tim dengan baik.
3. Programmer (1 orang)
- Pria/Wanita.
- Lulusan S1/S2 jurusan Sistem Informasi atau Teknologi Informasi.
- Memiliki minimal IPK 3.00.
- Memiliki pengalaman di bidang pemrograman minimal 1 tahun.
- Menguasai SQL.
- Menguasai Cake PHP, dan Object Orientied Programming.
- Menguasai Bahasa Inggris.
- Mampu bekerja secara individu dan tim dengan baik.
4. Site Admin (1 Orang)
- Pria/Wanita
- Lulusan D3 semua jurusan
- Memiliki minimal IPK 2.75
- Mampu berkomunikasi dengan baik.
- Menguasai Bahasa Inggris.
- Mau bekerja keras.
- Mengerti tentang penggunaan aplikasi project manajement.
4.3.4. Strategi Pengadaan Sistem Informasi
Pengadaan sistem informasi pada perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Penentuan pengadaan sistem informasi mempengaruhi keseluruhan dari proses IT
di perusahaan, diantaranya dengan membeli aplikasi dari vendor, membuat sendiri, atau
bisa juga dengan mempercayakan vendor untuk mengembangkan aplikasi sesuai
kebutuhan perusahaan. Masing masing dari penerapan sistem informasi memiliki
kelebihan dan kekurangan tergantung kebutuhan perusahaan. Berikut usulan strategi
manajemen dalam pengadaan sistem informasi dalam PT Prasetia Dwidharma:
• Sistem Informasi e-Project Manajement, Project Management Mobile, Pemesanan
Online, Inventory dan Website
Pada sistem ini perusahaan sebaiknya mengembangkan sendiri oleh bagian IT,
karena sistem ini bersifat unik yang harus disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan, dan cenderung lebih murah untuk mengembangkan sendiri. Tetapi
nantinya akan memerlukan tambahan sumber daya pada bagian IT.
• Upgrade modul pada aplikasi e-HRIS
Penambahan modul pada aplikasi ini menggunakan menggunakan jasa vendor
penyedia e-HRIS karena penambahan disini terintegrasi dengan aplikasi e-HRIS
110
sebelumnya oleh karena itu akan membutuhkan waktu jika harus mengembangkan
sendiri.
4.4. Strategi TI
Strategi ini akan menjelaskan bagaimana teknologi informasi dapat dimanfaatkan
untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai
Strategi TI:
4.4.1. Mesin Fingerprint
Gambar 4.3 Mesin Fingerprint
Teknologi biometrik adalah sebuah teknologi yang mendukung proses
authentifikasi secara biologis dengan menggunakan bagian tubuh sebagai kunci
identitas. Terdapat beberapa teknologi biometric yang sering digunakan yaitu sidik jari,
bentuk wajah, suara dan retina. Teknologi ini dikembangkan karena secara medis
anggota tubuh tersebut terbilang unik untuk setiap individu. Diantara semua teknik
biometrik, identifikasi dengan menggunakan sidik jari adalah metode yang paling
banyak digunakan karena biaya pengimplementasiannya tergolong lebih murah
dibandingkan dengan teknologi lainnya.
4.4.1.1. Fungsi Mesin Fingerprint Pada Sistem Absensi
Pemanfaatan teknologi biometrik sidik jari yang digunakan untuk proses
authentifikasi dan verifikasi sangat cocok untuk sistem absensi karena memiliki
beberapa manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan efisiensi waktu pada proses absensi dengan menggunakan sidik jari
sebagai alat identifikasi.
2. Meningkatkan tingkat akurasi terhadap proses authentifikasi.
3. Meningkatkan tingkat kedisiplinan para karyawan.
4. Data langsung masuk ke dalam database, bisa langsung diolah untuk pembuatan
laporan.
5. Dapat menekan biaya perusahaan yang bersifat fiktif seperti uang lembur dan
tingkat kedisplinan karyawan.
6. Tidak memungkinkan penitipan absensi.
Dengan pengembangan sistem absensi yang menggunakan mesin fingerprint akan
mempermudah manajemen dalam pengendalian dan pengawasan disiplin kerja untuk
para karyawan. Salah satu cara untuk dapat mengevaluasi kinerja para karyawan adalah
dengan melihat tingkat kehadiran.
112
4.4.2. Barcode
Gambar 4.4 Barcode
Teknologi Barcode adalah sebuah teknologi pengkodean yang mendukung proses
identifikasi data dengan menggunakan symbol berupa garis vertical berwarna hitam dan
putih dengan tingkat ketebalan yang berbeda-beda yang mempresentasikan karakterkarakter alpha-numeric. Selain barcode, teknologi pengkodean telah berkembang
dengan ditemukannya RFID (Radio Frequency Identification), electronic tags dan media
magnetic.
Seiring dengan berkembangnya teknologi Barcode, beberapa standar telah
ditetapkan dalam penggunaannya. Barcode terdiri dari dua bentuk, Barcode satu dimensi
(Linier Barcode) dan Barcode dua dimensi. Salah satu kelebihan utama dari barcode dua
dimensi adalah kapasitas penyimpanan data atau informasi yang lebih besar dibanding
dengan barcode satu dimensi. Barcode dua dimensi dapat menyimpan lebih dari 2.000
karakter.
Namun penggunaan barcode dalam dunia bisnis lebih di dominasi oleh barcode
satu dimensi. Beberapa contoh dari penggunaan barcode satu dimensi dapat dibaca
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Penggunaan Barcode Satu Dimensi
Jenis Barcode Satu Dimensi
Penggunaan
•
Asset tracking
•
Tanda pengenal identitas
•
Inventory
Code 128
•
Pengelolaan gudang
Universal Product Code (UPC)
•
Identifikasi untuk produk-produk
Code 39
pada bisnis retail
Tingkat kerumitan dalam pengimplementasian teknologi barcode tergantung dari
kebutuhan bisnis penggunanya. Sistem barcode memiliki beberapa komponen dasar
diantaranya: Barcode Label yang berfungsi sebagai tempat dicetaknya barcode, Barcode
Printer yang digunakan untuk mencetak barcode pada label, Barcode Reader atau
Barcode Scanner yang berfungsi untuk menterjemahkan barcode ke dalam suatu
karakter, dan database sebagai media penyimpanan data.
4.4.2.1. Komponen Pada Teknologi Barcode
Untuk mengimplementasikan teknologi barcode, maka dibutuhkan beberapa
perangkat pendukung yang saling terkait, antara lain:
1. Barcode Printer
114
Mesin pencetak barcode (Barcode Printer) adalah sebuah alat yang dapat mencetak
macam-macam kode barcode ke dalam sebuah label. Kualitas printer barcode
dilihat dari kesesuaian pencetakan pada label dengan format masing-masing
barcode.
Gambar 4.5 Printer Barcode
2. Barcode Reader
Barcode Reader adalah sebuah alat untuk dapat membaca dan menterjemahkan
barcode ke dalam karakter. Beberapa manfaat yang diberikan oleh penggunaan
barcode reader adalah meminimalisir tingkat kesalahan pengguna dalam
menginputkan suatu kode data tentang barang tertentu dan mempercepat proses
input data. Barcode reader terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Hand-held
Barcode Reader dan Standing Barcode Reader. Penggunaan Hand-held Barcode
Reader biasanya digunakan pada kegiatan yang membutuhkan mobilisasi dan
sering dipakai untuk keperluan digudang. Sedangkan standing barcode scanner
lebih sering digunakan pada took-toko swalayan untuk dapat mempercepat proses
identifikasi barang yang akan dijual.
Gambar 4.6 Barcode Reader
3. Barcode Label
Barcode label digunakan sebagai media tempat menyimpan barcode. Barcode label
biasa dipasangkan pada barcode printer. Kualitas barcode label biasanya dilihat
dari ketahanan barcode dari tarikan dan gesekan. Untuk mendapatkan hasil
barcode yang sesuai standard maka dibutuhkan barcode label dan barcode printer
dengan berkualitas. Salah satu kekurangan dalam penggunaan barcode adalah
keterbatasan jarak dalam mengidentifikasi barcode label dengan menggunakan
116
barcode reader. Hal ini menyebabkan penggunanya harus berada pada radius jarak
beberapa meter dari barcode label untuk dapat memasukan hasil barcode ke dalam
komputer.
Gambar 4.7 Barcode Label
4.4.2.2. Fungsi Barcode Pada Sistem Inventory
Pemanfaatan teknologi barcode dalam sistem inventory berfungsi untuk:
1. Mempercepat proses sortir material.
2. Efisiensi waktu dalam proses stock opname.
3. Meningkatkan tingkat akurasi dalam pencarian barang.
4. Mengurangi biaya yang diakibatkan oleh kesalahan pencatatan data dan kekeliruan
pengambilan barang.
5. Mempermudah pengelolaan stok barang.
4.4.3.
Usulan Arsitektur Jaringan
Gambar 4.8 Usulan Arsitektur Jaringan
118
4.4.4. Rekomendasi Dukungan Hardware
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal SI/TI pada PT.Prasetia Dwidharma,
maka perusahaan disarankan untuk menambah beberapa perangkat keras guna
mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Berikut adalah spesifikasi hardware yang
direkomendasikan:
Tabel 4.3 Rekomendasi Hardware Fingerprint
Jenis
Fingerplus ZT 8000
Keterangan
•
Kapasitas Pengguna: 3.000
•
Transaksi Penyimpanan: 80.000
•
Identifikasi Kecepatan: <1 Sec
•
FAR(Tingkat kesalahan): 0,0001%
•
FRR (Tingkat Penolakan): 0,01%
•
Identifikasi Metode: Finger / ID +
Password / Kartu Proximity
•
Komunikasi:TCP-IP/RS232/RS485/
Stand Alone, usb
•
Bahasa: Indonesia, Inggris
•
Daya: 220V 50Hz, 12 W
•
Ukuran, Berat: 188 x 128 x 50mm,
1,5 Kg
•
OS komputer: Win.98/2000/XP
•
Database: Akses / SQL Server 2000
•
Ekspor file: excel, txt, html
Mesin dengan teknologi fingerprint ini akan mendukung pengembangan dari
sistem absensi yang sudah ada. Mesin ini akan diadakan sebanyak 1 unit dan akan
diletakkan di lantai 1.
Tabel 4.4 Rekomendasi Hardware Barcode Printer
Jenis
BIXOLON SAMSUNG SRP-770 II
Keterangan
•
Kecepatan print 127mm / sec
•
Mendukung
Jenis
Barcode
1D:
Code 39, Code 128, interleave 2 of
5, Code Bar, UPC-A, UPC-E, EAN8, EAN-13,UCC-EAN128
•
Mendukung
Jenis
Barcode
2D:
Maxicode, QR Code, PDF 417
•
Driver:
Windows95/98/ME/2000/
NT/XP/2003/VISTA
•
Interface:
RS-232C,
IEEE1284,
USB (All standard), Ethernet
•
Logo printing (BMP, PCX file)
•
Mendukung aneka ragam font
•
Mendukung
lebar
label
dari
120
35mm(1.5”) sampai 112mm(4.4”)
Mesin printer barcode ini akan mendukung pengembangan sistem inventory.
Mesin ini akan diadakan sebanyak 1 unit dan akan diletakkan diruang logistic pada
lantai 1.
Tabel 4.5 Rekomendasi Hardware Barcode Scanner
Jenis
1000 CCD Barcode Scanner
Keterangan
•
Built-in keyboard emulator for laptop
•
100 scans / second
•
Interface : Keyboard – AT/PS2, Serial
– RS232, USB
•
Power supply for RS232 model
•
Ergonmic Design
•
Decoder : 16-bit CMOS CPU
Tabel 4.6 Rekomendasi Hardware Database Server
Hardware
Specification
Processor Model
Intel Core 2 Duo (1.8 Ghz)
Mainboard
Asus
RAM
2GB DDR3
Video Adapter
Intel GMA Shared (128Mb)
Storage Devices
500 GB
Network Adapter
100Mbps
Monitor (PC Only)
LCD 14 Inch
Optical Drive
DVD-RW
Database Server
MySQL Server 2000
Tabel 4.7 Rekomendasi Hardware Switch
Jenis
Keterangan
D-Link DES-1008D
•
Ports : 8 Port UTP 10/100 Mbps
•
Media interface : RJ-45
•
Dimension : 142 x 108 x 32 mm
•
Power Supply : DC 7.5 V
•
Power Consumption : 2 watts (max)
Tabel 4.8 Rekomendasi Web Hosting
Jenis
Idwebhost.com
Keterangan
Paket Corporate
•
Space : 5 GB
•
Bandwith/Bulan : 200GB
•
Park & Addon Domain: 15
•
Feature : PHP 4 & 5, PhpMyAdmin,
122
database MySQL v 4 & 5
•
Web Email, POP3 Email, Email
Forwarding, AntiSpam
4.5. Rencana Jadwal Implementasi
Tabel 4.9 Rencana Implementasi
Tahun ke-1
Tahun ke-2
Tahun ke-3
Kegiatan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Pembelian Perangkat Keras Pendukung
Pembelian Domain dan Web Hosting
Pengembangan Website
Pengembangan Sistem Inventory
Pengembangan Sistem Pemesanan Online
Pengembangan Sistem e-Project Management
Pengembangan Sistem Project Management Mobile
Pengimplementasian Modul Tambahan Aplikasi E-HRIS
Pembenahan Struktur Organisasi
Recruitment Staff IT dan Project
cxxiv
4.6. Estimasi Biaya
Perencanaan biaya dalam perencanaan teknologi dan sistem informasi berdasarkan
kebutuhan biaya didalam pengadaan infrastruktur pendukung dan juga kebutuhan biaya
dalam pengembangan strategi teknologi dan sistem informasi. Berikut adalah estimasi
biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam pengembangan sistem
baru.
Tabel 4.10 Rincian Biaya Pengadaan Hardware
Spesifikasi
Jumlah
Satuan
Harga
Total Harga
Database Server
1
Unit
Rp. 6.000.000
Rp. 6.000.000
Barcode Printer
1
Unit
Rp. 4.000.000
Rp. 4.000.000
Barcode Scanner
5
Unit
Rp. 700.000
Rp. 3.500.000
Mesin Fingerprint
2
Unit
Rp. 3.500.000
Rp. 7.000.000
Switch
1
Unit
Rp. 250.000
Rp. 250.000
Tabel 4.11 Rincian Biaya Pengembangan Sistem Per Periode
Spesifikasi
Jumlah
Satuan
Periode
Harga
Total Harga
Web Hosting
1
Domain
Tahun
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000
Outsource
2
Orang
Bulan
Rp 1.500.000
Rp 3.000.000
Aplikasi e-HRIS
4.7. Portofolio Aplikasi Mendatang
Berdasarkan hasil analisis portfolio McFarlan, diketahui bahwa aplikasi yang ada
saat ini termasuk ke dalam bagian support, yaitu FINA dan e-HRIS. Aplikasi untuk
sistem inventory akan menjadi key operational bagi PT. Prasetia Dwidharma, karena
bagian logistic akan bergantung dengan sistem inventori untuk menghindari kesalahan
dalam pengelolaan material. Aplikasi e-Project Management adalah aplikasi inti dari
kegiatan bisnis, mulai dari perencanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan selesai.
Modul pada aplikasi kepegawaian e-HRIS akan dilakukan pengembangan untuk
memaksimalkan kinerja karyawan. Modul yang akan diimplementasikan antara lain:
Modul Absensi, Penggajian, Cuti, Training dan Promosi.
Tabel 4.12 Portfolio Aplikasi Mendatang PT. Prasetia Dwidharma
Strategic
High Potential
Website
Sistem e-Project Management:
- Dashboard
Sistem e-Project Management
dan
Sistem
Project
Management Mobile:
-
Site
Actual
Reporting via Email
Progress
cxxvi
-
Site
Progress
Reporting via Email
Key Operasional
Support
Sistem Inventory
e-HRIS:
Sistem Pemesanan Online
- Sistem Absensi
Sistem e-Project Management:
- Sistem Penggajian
- Site Specification
- Sistem Cuti
- Site Progress Planning
- Sistem Training
- Site Actual Progress
- Sistem Promosi
- Site Problem
FINA :
- Foto Progress
- General Ledger
- Document Progress
- Pembelian
Sistem
Project
Management
Mobile:
- Site Actual Progress
- Site Problem
Problem
Download