BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan, sifat, dan warna bunyi. Namun dalam penyajiannya, musik juga masih berpadu dengan unsur-unsur lain, seperti bahasa maupun gerak.1 Hal ini tidak akan memiliki nilai keindahan apabila dalam menciptakan karya seni tersebut tidak menggunakan pengekspresian jiwa. Ekspresi jiwa adalah bagaimana seseorang mengungkapkan atau menyampaikan pesan yang tersirat dari sebuah lagu sering pula disebut penghayatan, penjiwaan, ataupun pembawaan.2 Tentunya dalam sebuah karya, akan menjadi bagus apabila karya itu bisa menjadi sesuatu hal yang positif untuk para pendengar musik. Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa seni musik sebagai ekspresi jiwa adalah dua hal yang saling berkaitan. Sebuah ekspresi sangat dibutuhkan oleh seni, karena ekspresi yang akan membuat seni itu memiliki nilai keindahan. Ide musik yang menjadi dasar bagi para komponis dalam membuat komposisi musik ada dua, yaitu ide musik program dan absolut.3 Musik program adalah musik yang bunyinya melukiskan hal-hal yang nyata melalui bentuk ataupun gambaran penciptanya.4 Musiknya terdengar melukiskan atau menceritakan sesuatu. Musik absolut adalah musik yang tidak memerlukan teks untuk memahaminya. Musik absolut tidak dikaitkan dengan gambaran apapun, semata-mata hanya permainan bunyi dari hasil karya komponis.5 Terdapat berbagai macam komposisi yang 1 M. Soeharto, Kamus Musik. (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992), 86. M. Soeharto, 30. 3 Mack Dieter, Ilmu Melodi (Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1995), 45. 4 M. Soeharto, 102. 5 M. Soeharto, 1. 2 1 telah diciptakan oleh para komposer pada zaman sebelumnya. Beberapa contohnya adalah, minuet, fuga, sonata, konserto, suita, fantasia. Fantasia adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim dan lebih menekankan kebebasan dalam pengungkapannya. Fantasia (yang dikenal juga dengan sebutan Fantasie atau Phantasia) pada mulanya merupakan sebuah istilah yang diadopsi pada zaman Renaissance untuk menyebut suatu karya komposisi instrumental yang isi dan bentuknya berdasarkan dari imajinasi dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang komponis.6 Beberapa contoh fantasia adalah, “Fantasy and Fugue in A minor (BWV904)” karya J.S. Bach, “Fantasia in C Major Op. 17” karya Robert Schumann, “Wandererfantasie” karya Franz Peter Schubert, “Fantasia in F minor” untuk piano empat tangan karya Franz Peter Schubert. “Wanderer Fantasy” dan “Fantasia in F minor” untuk piano empat tangan karya Schubert adalah salah satu karya komposisi fantasia yang telah menginspirasi penulis untuk membuat karya komposisi fantasia ini. “Wanderer Fantasy” karya Franz Schubert merupakan karya untuk piano tunggal dengan kevirtuositasan yang tinggi.7 “Fantasia in F minor” yang juga merupakan salah satu karya dari Franz Schubert, adalah karya untuk piano empat tangan dan merupakan karyanya yang paling emosional dan didekasikan untuk Caroline Esterhazy yang merupakan kekasihnya dalam waktu singkat. 8 “Fantasia in F minor” mempunyai bentuk yang berulangulang, perubahan dinamika, dan terdapat banyak modulasi dengan progresi harmoni yang menggambarkan perubahan suasana. Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk menyusun komposisi “Fantasia Dalam G Mayor” Komposisi untuk Piano Empat 6 Christopher D.S. Field, Eugene Helm, and William Drabkin, “Fantasia”, dalam The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie. Edisi ke-2. Jilid 8 (London: Mc Millan Publisher Ltd,2001), 554-555. 7 Christopher D.S. Field, Eugene Helm, and William Drabkin, “Franz Schubert” dalam The New Grove Dictionary of Music and Musicians, ed. Stanley Sadie. Edisi ke-2. Jilid 8 (London: Mc Millan Publisher Ltd,2001), 674. 8 Christopher D.S. Field, Eugene Helm, and William Drabkin, 665. 2 Tangan. Tonalitas yang digunakan sebagai pembuka fantasia ini adalah G mayor, sedangkan pengembangan motif diolah menggunakan teknik sekuensi, imitasi, contrary, dan sebagainya. Pada tonalitas kedua, penulis menggunakan polymodal (mode) dan polytonal (synthetic scale), yang kemudian akan ditutup dengan kembali ke tonalitas G mayor. Penulis memilih tonalitas G mayor, karena tonalitas ini mengekspresikan kesan yang indah, tenang, lembut, dan menunjukan persahabatan yang setia serta cinta yang sejati.9 Sedangkan bentuk fantasia dipilih karena memiliki bentuk yang bebas dan tidak terikat pada bentukbentuk yang sudah ada, sehingga penulis dapat mengeksplorasi ide-ide dan beberapa teknik yang akan dituangkan dalam penyusunan komposisi fantasia ini. Penyusunan karya ini menggunakan instrumen piano dalam bentuk piano empat tangan, agar dapat mengeksplorasi bunyi yang lebih luas seperti, warna suara, timbre, dinamika, dan harmonisasi. Selain itu, karya piano empat tangan merupakan karya piano empat tangan pertama yang dibuat oleh penulis. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses penyusunan komposisi “Fantasia Dalam G Mayor” untuk piano empat tangan? 2. Bagaimana analisis struktural komposisi “Fantasia Dalam G Mayor” untuk piano empat tangan? C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan proses penyusunan komposisi “Fantasia Dalam G Mayor” untuk piano empat tangan. 9 Chrsitian Schubart, “G Major”, Affective Key Characteristics, http://www.wmich.edu/mus-theo/courses/keys.html diakses pada 03 November 2015 pukul 13:30 WIB. 3 2. Mendeskripsikan analisis struktural komposisi “Fantasia Dalam G Mayor” untuk piano empat tangan. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang akan didapat oleh penulis dalam melakukan penulisan komposisi ini, adalah sebagai media pembelajaran pembuatan komposisi dan penulis dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat selama penulis berkuliah di Fakultas Bahasa Dan Seni, Progdi Seni Musik, Universitas Kristen Satya Wacana. Manfaat yang didapat oleh para pembaca dan masyarakat umum dengan adanya penulisan komposisi ini, adalah menambah pengetahuan dan menambah referensi repertoar untuk piano empat tangan serta sebagai media pengajaran dan pembelajaran dalam menyusun dan menganalisis suatu komposisi dalam bentuk fantasia. E. Batasan Masalah Penulis menetapkan batasan masalah sebagai sebuah komposisi musik absolut dengan bentuk fantasia untuk piano empat tangan, yang berjudul “Fantasia Dalam G Mayor” dengan menunjukkan berbagai macam suasana dan perasaan yang berbeda, yaitu perasaan gembira, tenang, gelisah, sedih, dan marah. F. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah studi pustaka dengan analisis musikologis, yaitu analisis musik yang didasarkan pada elemen-elemen musikal. Dengan analisis musikologis, penulis dapat menganalisis dan memahami bentuk yang akan digunakan oleh penulis untuk membuat komposisi fantasia, metode dalam pengolahan motif, dan harmonisasi yang berkaitan dengan penyusunan komposisi ini.10 Proses 10 Kamus Besar Bahasa Indonesia, “musikologis” (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan). 4 penyusunan karya komposisi ini terdiri dari tiga langkah; yaitu pengumpulan, pengolahan, dan analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari literatur yang berhubungan dengan karya komposisi ini, membaca, dan mendengarkan beberapa karya komposisi fantasia untuk piano empat tangan, serta menganalisis harmoni, cara pengolahan, dan struktur pada beberapa karya komposisi fantasia yang dijadikan sebagai referensi. Pengolahan data dilakukan setelah penulis mendapatkan konsep dan pemahaman yang cukup mengenai fantasia dan piano serta menentukan tonalitas. Penulis mengembangkan pemahaman tersebut menjadi sebuah karya komposisi fantasia untuk instrumen piano dalam bentuk piano empat tangan. Pada tahap analisis data, penulis melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing, terdapat beberapa bagian yang kurang tepat sehingga dilakukan revisi. Studi partisipasif dilakukan dengan memberikan partitur notasi not balok kepada pemain primo dan secondo, yang kemudian dimainkan dalam bentuk piano empat tangan. Penulis melakukan revisi kembali sesuai saran kedua pemain primo dan secondo setelah karya musik tersebut melewati proses latihan. Setelah tahap analisis data tersebut, penulis menyusun laporan. 5