BAB 1

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Hal itu
menuntut
manusia
untuk
meningkatkan
produktifitas
kerja
dan
penghasilannya semaksimal mungkin. Usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang semakin meningkat tersebut dilakukan dengan cara bekerja
keras, yang lebih banyak dilakukan diluar rumah.
Menurut Friedman (1998) keluarga memiliki tugas dalam
pemeliharaan kesehatan anggotanya, termasuk mengenal masalah tentang
ibu hamil, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat,
memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,
mempertahankan suasana rumah yang kondusif bagi kesehatan.
Friedmen(1998) mengatakan bahwa mengatasi masalah kesehatan
yang terjadi pada keluargayang mengambil keputusan dalam memecahkan
masalah tersebut adalah kepala keluarga dan anggota yang dituakan.
Dalam mengatasi masalah ini peran perawat kesehatan adalah memberikan
asuhan keperawatan keluarga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio
atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam banyak masyarakat definisi medis
dan legal kehamilan manusia dibagi 3 periode triwulan, sebagai cara
1
memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama
membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin),
sedangkan triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan
didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal ‘’viabilitas’’ yang berarti
janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran
dipaksakan. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin
adalah masalah besar bagi Negara-negara berkembang.
Dalam beberapa kajian di tahun 2012, di tinggkat dunia maupun
data di Indonesia menunjukkan bahwa angka kematian ibu dan angka
kematian bayi baru lahir masih cukup tinggi, terutama saat proses
persalinan ibu hamil dan kelahiran bayi, dan lebihnya pada saat hari-hari
pertama dan minggu pertama setelah melahirkan dan kelahiran bayi.
Penyebab kematian ibu dan bayi bisa juga terjadi pada situasi emergensi
dan komplikasi.Dalam kesempatan yang sama, menurut Dirjen Bina Gizi
dan KIA Kemenkes RI, ada 5 provinsi yang menyumbang jumlah
kematian ibu sebesar 50%, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan NTT.
Sementara 25% angka kematian ibu terjadi pada 9 provinsi, yaitu
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatra Utara, Sumatra Utara,
Sumatara Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Lampung,
Aceh, dan NTB. Dan 19 provinsi lainnya, menyumbang 25% kematian ibu
di Indonesia. Untuk itu, sebagai upaya menurunkan tingkat angka
kematian balita dan kematian ibu di Indonesia, Program Expanding
2
Maternal and Neonatal Survival (EMAS) hasil kerjasama antara
pemerintah Indonesia dengan USAID ini akan di langsungkan mulai 2012
hingga 2016.
Program ini akan dilakukan di 6 provinsi yang memiliki angka
kematian ibu dan neonatal paling besar, adapun kabupaten dan provinsi
tersebut, diantaranya kabupaten Serang, Kabupaten Banten, Kabupaten
Cirebon, dan Kabupaten Bandung (Jawa Barat), Kabupaten Deli, Serang
Banten (Sumatara Utara), Kabupaten Bayumas dan Kabupaten Tegal(
Jawa Tengah), Kabupaten Pinrang (Sulawesi Selatan), serta Kabupaten
Malang ( Jawa Timur).
Harapan sekjen, upaya akselarasi tersebut bisa memberikan
dampak yang nyata dengan menurunnya jumlah angka kematian ibu dan
bayi di Indonesia secara absolut, khususnya kabupaten atau kota tempat
dimana program EMAS dilangsungkan, selain itu program EMAS ini juga
bisa memberikan pengarah yang baik terhadap kabupaten atau kota yang
disekitarnya.(Profil AKI, 2001)
Hal ini merupakan cerminan keterpurukan hak-hak reproduksi
perempuan, sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur disebabkan
oleh masalah yang terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas.
Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan
menimbulkan perubahan-perubahan fisiologi yang hakekatnya ter jadi
diseluruh sistem organ, sebagian besar perubahan bersifat temporer dan
kebanyakan disebabkan oleh kerja hormonal (Farrer, 2001). Bagi 50%
3
wanita hamil, emesis grafidarum yang dikenal dengan istilah morning
sickness (rasa mual di pagi hari) menjadi bagian yang ‘’tidak enak’’ dalam
kehamilan (koeusno, 2008/2009).
Menurut perawirohardjo (2008), mual (nausea) dan muntah
(emesis gravidarum) adalah gejalah yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester pertama. Emesis gravidarum akan bertambah berat
menjadi hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu muntah terus menerus
tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka
pucat dan frekuensi buang air kecil menurun derastis sehingga cairan
tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi)
yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen
dan makanan kejaringan juga ikut berkurang, kekurangan makanan dan
oksigen akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan
kesehatan ibu dan kesehatan janin yang dikandungnya (Hidayati, 2009).
Berdasarkan uraian tersebut dan banyaknya kasus ibu hamil
trimester 1 (TM 1) yang mengalami hiperemesis gravidarum serta
banyaknya
faktor
presdisposisi
yang
menyebabkan
hiperemesis
gravidarum di antaranya faktor usia, paritas dan pekerjaan. Oleh sebab
itu penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di Desa
Batursari, Mranggen-Demak.
4
B. Tujuan penulisan
1. Mengidentifikasi tindakan keperawatan dalam Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga tahap III (Mengasuh
anak usia prasekolah) di Desa Batursari RT 1 RW 4 Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengkajian, yang meliputi penyebab
masalah
kesehatan dan masalah keperawatan keluarga tahapIII(Mengasuh
anak prasekolah) di Desa Batursari RT 1 RW 4 Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak.
b. Mengidentifikasi masalah keperawatan keluarga Tn. S pada tahap
perkembangan keluarga tahapIII(Mengasuh anak usia prasekolah)
khususnya ibu hamil yaitu Ny. Sa di Desa Batursari RT 1 RW 4
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
c. Mengidentifikasi rencana keperawatan secara langsung keluarga
Tn. S pada tahap perkembangan keluarga tahapIII(Mengasuh anak
usia prasekolah) khususnya ibu hamil yaitu Ny. Sa di Desa
Batursari RT 1 RW 4 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
d. Rangka memandirikan keluarga dalam
melaksanakan tugas
kesehatan keluarga tahap III(Mengasuh anak usia prasekolah)
khususnya ibu hamil yaitu Ny.Sa di keluarga Tn. S, Desa Batursari
RT 1 RW 4 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
5
e. Mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada keluarga Tn.S dengan
masalah pada tahap perkembangan tahap III (Mengasuh anak usia
prasekolah) khususnya ibu hamil yaitu Ny. Sa Desa Batursari RT 1
RW 4 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
C. Metode dan Teknik Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode diskriptif
dengan pendekatan studi kasus yaitu pendekatan proses keperawatan yang
meliputi :pengkajian, analisa data, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan beberapa teknik penulisan,
adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada
beberapa anggota keluarga untuk memperoleh data subyektif.
2. Observasi
Yaitu dilakukan dengan cara mengamati perilaku dan kondisi lain.
Misalnya, lingkungan yang berkaitan dengankondisi ibu hamil yang
mengalami hiperemesis gravidarum.
3. Studi Kepustakaan
Yaitu dengan cara pengumpulan data yang digunakan sebagai konsep
dasar dalam asuhan keperawatan dan menyelesaikan masalah dalam
pembahasan
6
4. Studi kasus di keluarga
Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengkajian pada
keluarga, biasa dilakukan dengan observasi, pemeriksaan fisik
ataupun wawancara sesuai kasus yang ada di dalam keluarga.
D. SistematikaPenulisan
BAB I
:Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tujuan
Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan
BAB II
:KonsepDasar yang meliputi Pengertian, Anatomi dan
Fisiologi, Etiologi/ Predisposisi, Patofisiologi, Manifestasi
Klinik, Penatalaksanaan, Komplikasi, Pengkajian Fokus
(Termasuk juga Pemeriksaan Penunjang), Fokus Intervensi dan
Rasional
BAB III
:Tinjauan kasus yang meliputi Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan, Intervensi Keperawatan, Implementasi, Evaluasi
BAB IV
: Pembahasan
BAB V
: Penutup
7
Download