Farmaka - Jurnal Universitas Padjadjaran

advertisement
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2
1
REVIEW ARTIKEL: KANDUNGAN DAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI JERUK
NIPIS (Citrus aurantifolia s.)
Silvia Sari Prastiwi, Ferry Ferdiansyah
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
[email protected]
ABSTRAK
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.) adalah salah satu tanaman obat yang tumbuh subur
di negara Indonesia. Salah satu kandungan utama dari jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.)
adalah flavonoid yang memberikan berbagai macam aktivitas farmakologi. Artikel review ini
berisi tentang paparan kandungan yang terdapat di dalam jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.)
dan aktivitas farmakologinya. Kandungan utama flavonoid glikosida jeruk nipis (Citrus
aurantifolia s.) adalah eriocitrin, hesperidin dan Neoponcirin. Berdasarkan beberapa
penelitian aktivitas farmakologi jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.) diantaranya adalah
antibakteri, antifungal, antioksidan, antikanker, sebagai pemutih gigi, larvasida nyamuk
Aedes aegypti, antikolesterol.
Kata kunci: Jeruk nipis, Flavonon glikosida, aktivitas farmakologi, HPLC
ABSTRACT
Lime (Citrus aurantifolia s.) is one of medicinal plants that thrives in indonesia
country. One of the womb the center of lime (Citrus aurantifolia s.) is flavonoid give various
forms of activity pharmacology. Articles review it contains about exposure to what is in lime
and activity farmakologinya. Main content flavonoid glycosides lime (Citrus aurantifolia s.) is
eriocitrin, hesperidin and neoponcirin.Based on a number of research activity pharmacology
lime of them are antibacterial, an antifungal, antioxidant, an anticancer, as a bleach teeth,
larvasida aedes aegypti mosquito, antikolesterol.
Keywords: lime, flavonon glycosides, activity pharmacology, HPLC
PENDAHULUAN
Indonesia
kimia. Tanaman obat herbal menjadi salah
adalah
negara
yang
satu
alternatif
untuk
menghindari
memiliki kekayaan alam yang melimpah.
munculnya resistensi tersebut. Salah satu
Hampir semua jenis tumbuhan dapat
tumbuhan herbal yang banyak digunakan
tumbuh di Indonesia. Sebagian besar
oleh
tumbuhan tersebut sudah dimanfaatkan
pengobataan tradisional adalah jeruk nipis
untuk mengobati berbagai penyakit oleh
(Citrus aurantifolia s.)( Aibinu, 2007).
masyarakat
Indonesia
untuk
nenek moyang kita, dimana tumbuhan ini
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.)
dikenal sebagai obat herbal. Perkembangan
adalah salah satu tanaman toga yang
dan popularitas obat
banyak digunakan oleh masyarakat sebagai
herbal semakin
meningkat seiring dengan tingginya harga
bumbu
masakan
dan
obat-obatan
obat non herbal dan resistensi dari obat
(Razak,2013). Dalam bidang medis, jeruk
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2
2
nipis dimanfaatkan sebagai penambah
nafsu
makan,
antiinflamasi,
diare,
antipireutik,
antibakteri
dan
diet
(Mursito, 2006; Haryanto,2006).
Flavonoid adalah derivat senyawa
fenol. Flavonoid memiliki 15 atom karbon
yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3C6 (dua cincin aromatik yang terhubung
Citrus aurantifolia adalah tanaman
oleh tiga karbon yang dapat atau tidak
yang berasal dari Asia dan tumbuh subur
dapat membentuk cincin ketiga). Gugus
pada daerah yang beriklim tropis. Citrus
hidroksil (-OH) hampir selalu terdapat
aurantifolia merupakan salah satu tanaman
dalam flavonoid, dimana gugus hidroksil
yang berasal dari Famili Rutaceae dengan
adalah tempat menempelnya berbagai gula
genus Citrus. Citrus aurantifolia memiliki
yang
tinggi sekitar 150-350 cm dan buah yang
flavonoid dalam air (F.B. Salisbury, 1995).
yang berkulit tipis serta bunga berwarna
Berdasarkan strukturnya, flavonoid
putih. Tanaman ini memiliki kandungan
digolongkan menjadi enam golongan yaitu
garam 10% da dapat tumbuh subur pada
aglikon (flavonoid tanpa gula terikat),
tanah yang kemiringannya sekitar 30o
flavonoid-Cglikosida
(Rukmana, 2003).
terikat gula pada inti benzena), flavonoid-
berpengaruh
terhadap
kelarutan
(flavonoid
yang
Jeruk nipis memiliki kandungan
O-glikosida (flavonoid yang terikat gula
flavonoid, saponin dan minyak atsiri
pada gugus hidroksilnya), biflavonoid
(Syamsuhidayat
(flavonoid
dan
Hutape,
1991).
biner),
flavonoid
sulfat
Komponen minyak atsirinya adalah siral,
(flavonoid yang berikatan dengan satu atau
limonene,
feladren,
lebih gugus sulfat), dan aglikon yang
hedperidin.
Sari
dan
buah
glikosida
jeruk
nipis
bersifat optis aktif. (P. Sumthong and
mengandung minyak atsiri limonene dan
Verpoorte, 2007) Sedangkan berdasarkan
asam sitrat 7%. Buah jeruk mengandung
fungsi
zat bioflavonoid, pectin, enzim, protein,
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu
lemak dan pigmen (karoten dan klorofil)
antosianin
(Sethpakdee, 1992).
sebagai pigmen warna), flavonol dan
fisiologisnya,
(flavonoid
flavonoid
yang
berperan
Berdasarkan beberapa penelitian,
flavon (perlindungan terhadap radiasi UV
buah jeruk nipis memiliki kandungan
berlebih dan sebagai sinyal biologis), dan
metabolit
dalam
isoflavon (flavonoid biner yang banyak
jumlah yang banyak baik dalam bentuk C
berperan sebagai senyawa pertahanan).
atau O-glikosida. Flavonoid jeruk dapat
Semua jenis golongan flavonoid disintesis
diklasifikasikan menjadi flavonon, flavon
oleh prekursor fenilalanin yang merupakan
dan flavonol (Hertog et al 1993; Bronner
asam amino aromatik, dimana sintetisnya
sekunder
and Beecher 1995).
flavonoid
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2
3
melalui jalur biosintesis asam sikimat. (L.
adalah “jeruk nipis”, “flavonon glikosida”,
Taiz, 2008).
“aktivitas farmakologi”, dan“instrument
terbagi
HPLC”. Artikel dan jurnal yang digunakan
menjadi enam macam, yaitu eriocitrin,
merupakan artikel dan jurnal yang telah
neoeriocitrin,
terakreditasi
Flavonoid
glikosida
narirutin,
naringin,
secara
nasional
hesperidin, neohesperidin. (Mouly, 1994),
internasional.
poncirin, dan neoponcirin (robarts, 1997).
digunakan adalah (1) menyelidiki jenis
METODE
kandungan flavonon glikosida pada jeruk
Penulisan artikel review diperoleh
nipis
Kriteria
maupun
(Citrus
inklusi
aurantifolia
yang
s.),
(2)
menggunakan teknik pengumpulan data
menyelidiki aktivitas farmakologi yang
penelitian studi
dimiliki
literature
yang telah
oleh
jeruk
nipis
(Citrus
dipublikasi sebelumnya. Literatur yang
aurantifolia s.)
digunakan diperoleh dari sumber data
HASIL
sekunder seperti artikel ilmiah, text book
Analisis kandungan flavonoid dalam jeruk
dan pencarian offline ataupun online
nipis (Citrus aurantifolia s.) dilakukan
seperti situs Pubmed, NCBI, dan situs
menggunakan
journal yang terkait dengan tema.
performance
Kata kunci yang digunakan dalam
metode
liquid
HPLC
(High-
chromatography),
dimana didapatkan hasil sebagai berikut :
proses pensortiran artikel yang digunakan
Tabel 1 penentuan flavanon glikosida pada kelompok Citrus
Lemon + limec
compda
Mean
SD
(mg/L)
(mg/L)
Sweet orangee
Grapefruit
CV (%)
Mean
SD
CV
Mean
SD
CV
(mg/L)
(mg/L)
(%)
(mg/L)
(mg/L)
(%)
2.23
74.3
26.9
47.4
85.6
26.7
1.3
0.59
45.4
1.5
1.31
87.3
1 (ER1)
70.9
23.7
33.4
trh
3.0
2 (NER)
2.4
2.23
92.9
tr
nd
3 (NAT)
5.1
3.10
60.8
96.7
64.4
66.6
56.8
4 (NAR)
nd
f
246.8
133.7
54.4
nd
5 (HES)
140.3
4.0
3.93
98.3
320.8
6 (NEH)
nd
5.2
4.38
84.4
Nd
7b (UN1)
0.4
0.33
82.5
tr
8 (UN2)
0.7
0.50
71.4
1.0
9b (UN3)
nd
b
56.4
40.2
nd
0.97
97.0
tr
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2
4
Tabel 2 Flavonoid glikosida pada beberapa jenis jeruk dengan LC-MS
Jenis
N
arirutin-
Eriocitrin
Naringin
Hesperidin
Neohesperidin
Neoponcirin
4’-glucoside
Valencia
1.5
nd
0.5*
10*
nd
1*
Navel
1
nd
2*
10*
nd
1.5*
Grapefruit
nd
nd
2*
0.5*
0.5*
2*
Mandarin
nd
nd
1
10
nd
0.5*
Tangelo
2
nd
1.5
10
nd
1
Pummelo
nd
nd
nd
nd
nd
7
Lemon
nd
9*
nd
10*
nd
nd
Lime
nd
3
nd
10
nd
1
PEMBAHASAN
oksalat sebagai buffer berfungsi untuk
Karakterisasi Flavanon Glikosida
mempertahankan
Analisis
kandungan
flavonoid
dalam
range
agar
pH
sampel
dalam
berada
pengukuran
dalam sampel jeruk nipis dilakukan dengan
khususnya untuk hesperidin dan narirutin
menggunakan metode lkromatografi cair
agar tetap konstan . Fase gerak terdiri dari
dengan
Berdasarkan
air, asetonitril, tetrahidrofuron, asam asetat
penelitian yang dilakukan oleh Mouly
glacial (80:16:3:1 v/v/v/v) sedangkan fase
(1994), buah jeruk nipis diperas diperas
diam
dan disaring terlebih dahulu sebelum
(Mouly, 1994).
fase
terbalik.
yang
digunakan
RP-18
UHS.
dianalisis. Kemudian 5 ml hasil perasan
Berdasarkan hasil analisis flavanon
buah jeruk nipis ditambahkan dengan
glikosida yang dilakukan pada beberapa
DMF
larutan
spesies Citrus dengan HPLC (Tabel 1),
ammonium oksalat 0,05 mol/L sebanyak
jeruk nipis memiliki kandungan flavonone
10 ml serta diuapkan selama 10 menit pada
glikosida yaitu eriocitrin (49-62 mg L-l),
suhu 90oC. Sampel diencerkan dalam labu
hesperidin (84-196 mg L-l). (Mouly,
volumetric 50 ml, disentrifugasi dengan
1994).
sebanyak
10
ml
dan
kecepatan 25 Wg selama 10 menit dan
Sedangkan
pada
hasil
analisis
disaring menggunakan filter Acrodisc.
flavanon glikosida menggunakan metode
Sampel diambil dan diinjeksikan ke kolom
LC-MS diperoleh kandungan flavanon
LC sebanyak 20 pL. Penggunaan beberapa
glikosida sebanyak 3 macam pada sampel
larutan pada proses ekstraksi dan oksidasi
jeruk nipis yaitu eriocitrin, hesperidin dan
menyebabkan beberapa enzim dari ekstrak
neoponcirin.
menjadi tidak aktif sehingga menyebabkan
sebagai flavanon glikosida dalam sampel
terjadinya
flavonoid
jeruk nipis diperkirakan karena instrumen
dimana kadar L-asam askorbat menjadi
yang digunakan yaitu LC-MS memiliki
meningkat.
sensitifitas yang lebih tinggi
perubahan
pada
Penambahan
ammonium
Munculnya
neoponcirin
dengan
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2
5
dilengkapi oleh teknik ESI (Electrospray
lingkungan
Ionisation) yang bersifat lebih kompleks.
pertumbuhan
(Robards, 1997).
menghambat metabolism (Barbut,2002).
Citrus aurantifolia sebagai Antibakteri
Aktivitas
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan oleh Razak (2013), jeruk nipis
terbukti
memiliki
menghambat
kemampuan
pertumbuhan
dibawah
rentang
pH
bakteri
tersebut
dan
Farmakologi
Citrus
aurantifolia
Citrus aurantifolia sebagai Antifungal
dalam
Berdasarkan
penelitian
yang
bakteri,
dilakukan oleh Hert (2011), ekstrak kulit
secara in vitro
buah jeruk nipis memiliki kemampuan
dalam beberapa konsentrasi yaitu 25%,
dalam menghambat pertumbuhan jamur
50%, 75%, dan 100%, dimana semakin
penyebab penyakit kulit seperti jamur
tinggi konsentrasi jeruk nipis maka akan
Trichophyton
semakin baik daya hambatnya. Hasil ini
Microsporium cains. Ekstrak kulit buah
menunjukkan bahwa jeruk nipis memiliki
jeruk
kandungan kimia seperti minya atsiri dan
antijamur disebabkan oleh kandungan zat
fenol
kimianya,
Staphylococcus aureus
yang
bersifat
bakterisidal
(Razak,2013).
dapat
mentagraphytes
dijadikan
seperti
dan
sebagai
basonin,
bahan
eugenol,
galangan, galangol, dan asetoksi kavikal
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan oleh Nurdin (2012), jeruk nipis
asetat (Hamzah, 2014; De Pooter, 2005).
Citrus aurantifolia sebagai Antioksidan
mampu memberikan daya hambat pada
pertumbuhan
bakteri
epidermidis,
dimana
Staphylococcus
jeruk
nipis
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan oleh Reddy (2012), daun jeruk
nipis
memiliki
kemampuan
sebagai
memberikan daya hambat terbaik pada
antioksidan dengan menghambat aktivitas
konsentrasi tertinggi yaitu 25% dalam
oksidasi radikal 50%. Kandungan dari
percobaannya (Nurdin, 2012).
jeruk nipis yang memberikan adanya
Jeruk nipis juga memiliki daya
aktivitas antioksidan adalah alkaloid, fenol,
hambat pada beberapa bakteri lainnya,
saponin, tanin, steroid, dan flavonoid
seperti Salmonella typhi (Pratiwi, 2013),
(Reddy, 2012).
Enterococcus
2016),
dll.
Faecalis
Komponen
(Ramadhinta,
utama
Senyawa
flavonoid
mampu
yang
berperan sebagai antioksidan karena dapat
mempengaruhi adanya aktivitas antibakteri
berperan sebagai free radical scavengers
pada jeruk nipis adalah asam sitrat, asam
yang mampu melepaskan atom hydrogen
malat dan asam tartarat. Mekanisme
dari gugus hidroksilnya, dimana atom
penghambatan pertumbuhan bakteri oleh
hidroksil tersebut akan berikatan dengan
jeruk nipis adalah dengan menurunkan pH
radikal bebas sehingga menjadi netral
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2
6
kembali. Flavonoid yang kehilangan atom
nipis
hydrogen akan mengalami resonansi dan
menghambat pergantian kulit pada larva
radikal bebas yang telah stabil menjadi
dan dapat masuk ke dalam tubuh larva
berhenti bereaksi sehingga tidk merusal
nyamuk sebagai racun (Ekawati,2017).
lipid, protein atau DNA. (Pambudi, 2014).
Citrus
Citrus aurantifolia sebagai Antikanker
Antikolesterol
Berdasarkan
penelitian
yang
seperti
limonen
atau
aurantifolia
Berdasarkan
limonoid
sebagai
penelitian
yang
dilakukan oleh Pratiwi (2010), ekstrak
dilakukan oleh Elon (2015), jeruk nipis
etanol
mampu
terbukti memiliki efek dalam menurunkan
melalui
kadar kolesterol dalam darah, dimana
dan
terapi jus jeruk nipis yang dibarengi oleh
menghambat tahap proliferasi. Kandungan
olahraga ataupun tidak memiliki hasil yang
flavonoid dalam jeruk nipis berupa narigin,
sama dalam penurunan kadar kolesterol.
hesperidin dan naringenin berperan sebagai
Kandungan pectin (flavonoid dalam jeruk
agen
karsinogenesis,
nipis) mampu mengurangi kadar kolesterol
menghambat proliferasi sel kanker dan
darah, triglyceride dan LDL-cholesterol
tumorigenesis
(Elon, 2015).
jeruk
nipis
terbukti
menekan
karsinogenesis
penekanan
ekspresi
c-Myc
kemopreventif
(De
Leo,2005;
Pratiwi,2010).
SIMPULAN
Citrus aurantifolia sebagai Pemutih gigi
Berdasarkan
penelitian
yang
Tanaman
jeruk
nipis
(Citrus
aurantifolia s.) terbukti memiliki aktivitas
dilakukan oleh Rochmah (2014), jeruk
farmakologi
nipis terbukti dapat memutihkan gigi yang
berbagai penelitian. Tanaman jeruk nipis
mengalami diskolorisasi setelah dilakukan
(Citrus aurantifolia s.) menjadi popular
perendaman dalam 30-60 menit, dimana
untuk diteliti karena memiliki beragam
kandungan asam sitrat pada daging buah
senyawa aktif diantaranya asam sitrat,
jeruk nipis memiliki pH yang hampir sama
eriocitrin,
dengan pH pemutih gigi alami yaitu
limonene, dan feladren.
stroberi asam (Reksodiputro, 2004).
UCAPAN TERIMA KASIH
Citrus aurantifolia sebagai Larvasida
nyamuk Aedes aegypti
Berdasarkan
beragam
hesperidin,
Ucapan
sampaikan
penelitian
yang
terima
kepada
melalui
neoponcirin,
kasih
penulis
Bapak
Ferry
yang
Ferdiansyah, M.Si Apt. selaku dosen
dilakukan oleh Ekawati (2017), kulit buah
pembimbing, Bapak Rizky Abdulah, Ph.D,
jeruk nipis terbukti memiliki potensi
Apt. selaku dosen mata kuliah metodologi
sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti.
penelitian, dan semua pihak yang terlibat
Kandungan minyak atsiri pada kulit jeruk
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2
dalam
penulisan
7
artikel
hingga
Ekspresi c-Myc dan penghambatan
terselesaikan.
Proliferasi pada Sel Payudara Tikus
DAFTAR PUSTAKA
Galur Sparague Dawley Terinduksi
Aibinu I, Adenipekun T, Adelowotan T,
7,12-Dimetilbenz[a]antrasena.
Ogunsanya
T,
Evaluation
of
Odugbemi
the
antimicrobial
properties of different parts of Citrus
aurantifolia
Evy
Ratnasari,
Setyo
Dwi
locally. Afr. J. Trad. Complem. Alter.
2017. Pemanfaatan Kulit Buah Jeruk
Med. 2007: 4(2): 185-195.21.
Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai
2002.
as
Ekawati,
Santoso, dan Yeni Retno Purwanti.
S.
fruit)
15, 2010
used
Barbut,
(lime
Majalah Obat Tradisional, 15(1), 8 –
T.
Poultry
Products
Larvasida Aedes aegypti Instar III.
Processing : An Industry Guide. Boca
Jurnal Biota Vol. 3 No. 1 Edisi
Raton, Florida : CRC Press
Januari 2017
Bronner W E, Beecher G R. 1995.
Extraction
and
measurement
Elon, Yunus, Jacqueline Polancos. 2015.
of
Manfaat
Jeruk
Nipis
(Citrus
prominent flavonoids in orange and
Aurantifolia) dan Olahraga Untuk
grapefruit concentrates. J Chromatogr
Menurunkan Kolesterol Total Klien
705 247-256
Dewasa.
De Leo, F. and Del Bosco, F.S. (2005).
Citrus
Flavonoids
Compounds:
Role,
Socio-Economic
as
Bioactive
Bioavailability,
Impact
and
Jurnal
Skolastik
Keperawatan Vol.1, No. 1
F.B.
Salisbury,
C.W.
Ross.
1995.
Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung: ITB
Hamzah,
Faizah
dan
Farida
Hanum
Biotechnological Approach For Their
Hamzah. 2014. Karakterisasi Shampo
Modification,
Antijamur dengan Ekstrak Kulit Jeruk
International
Agricultural
9th
ICABR
Conference
Biotechnology:
on
Ten
Years Later, Ravello, Italy.
De Pooter. H,L., Mn Omar and NM
Nipis.
Prosiding
Seminar
dan
Lokakarya Nasional FKPT-TPI 2014
Haryanto, Sri. 2006 . Sehat dan Bugar
Secara Alami. Jakarta: Penebar Plus
Schamp 2005. The Essential Oil Of
Hertog M G L, Hollman P C H, van de
Greater Skin Of Lemon/Citrus from
Putte B. 1993. Content of potentially
Malaysia. J Phytochem 24 : 93-96.
anticarcinogenic flavonoids of tea
Dewi Pratiwi, dkk. 2010. Potensi Ekstrak
infusions, wines and fruit juices. J
Etanolik Kulit Buah Jeruk Nipis
Citrus Aurantifolia L. sebagai Agen
Khemopreventif Melalui Penekanan
Agric Food Chem 41 1242-1246
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2
Mursito,
Bambang.
8
2006.
Ramuan
(Citrus
aurantifolia
s.)
Terhadap
Tradisional untuk Pelangsing Tubuh.
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
Jakarta: Penebar Swadya
Aureus
Nurdin, Jeffery Ali, Ratna Sofaria Munir,
dan Rebekah Juniati Setiabudi. 2013.
Essential
Oil
Extract
Aurantifolia
L.
Antibacterial
Effect
of
Secara
In
Vitro.
Kesehatan Andalas. 2013; 2(1)
Reddy LJ, dkk. Evaluation of Antibacterial
Citrus
and Atioxidant Activities of The Leaf
Has
Better
Essential Oil and Leaf extract of
Than
Sulfur
Citrus Aurantifolia L. Asian Journal of
Towards Staphylococcus epidermidis.
Biochemical
Folia Medica Indonesiana Vol. 48 No.
Research. May 2012;2:346-53
3 July-September 2012 : 115-120
Golongan
and
Pharmaceutical
Reksodiputro, S. 2004. Efek Jus Buah
Pambudi, Arief, dkk. 2014. Identifikasi
Bioaktif
Jurnal
Stroberi
Terhadap
Pemutihan
Flavonoid
Kembali Permukaan Email Gigi Yang
Tanaman Anting-Anting (Acalypha
Berubah Warna Karena Kopi. Tidak
indica
Diterbitkan. Karya Ilmiah. Jakarta:
L.).
INDONESIA
Jurnal
SERI
AL-AZHAR
SAINS
DAN
TEKNOLOGI, Vol . 2, No. 3, Maret
2014
Pratiwi,
Universitas Indonesia
Robarts, Kevin, Robards, Xia Li, Michael
Antolovich dan Stephen Boyd. 1997.
Donna,
Irma
Suswati,
dan
Characterization
of
Citrus
Mariyam Abdullah. 2013. Efek Anti
Chromatographic
Bakteri Ekstrak Kulit Jeruk Nipis
Flavonoid. J Sci Food Agric 1997, 75,
(Citrus
87-101
Aurantifolia L.) Terhadap
Salmonella Typhi Secara In Vitro.
VOLUME 9 NO 2 DESEMBER 2013
Ramadhinta, Talitha Maghfira, M. Yanuar
Analysis
by
of
Rukmana, R. 2003. Jeruk nipis : prospek
agribisnis, budidaya dan pasca panen.
Yogyakarta: kanisius
Ichrom Nahzi, dan Lia Yulia Budiarti.
Sethpakdee, S. 2002. Citrus aurantifolia.
2016. Uji Efektivitas Antibakteri Air
Adible Fruit and Nut: Porsea Sent
Perasan
Resources of South East Asia 2: 126-
Jeruk
Nipis
(Citrus
Aurantifolia L.) Sebagai Bahan Irigasi
Saluran
Akar
Alami
128
Terhadap
Syamsuhidayat, S dan J.R. Hutape. 1991.
Pertumbuhan Enterococcus Faecalis
Inventaris Tanaman Obat Indonesia.
In Vitro. Dentino (Jur. Ked. Gigi), Vol
Jakarta: Depkes RI
I. No 2. September 2016: 124 – 128
Razak, Abdul, dkk. 2013. Uji Daya
Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis
Download