BAB III RANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Secara garis besar rangkaian untuk tempat sampah otomatis terdiri dari 5 blok utama, yaitu rangkaian power supply, rangkaian mikrokontroler atmega 328p, rangkaian motor servo, rangkaian driver motor dc, rangkaian sensor infrared. Diagram blok rangkaian tampak seperti gambar berikut : Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian 22 23 Gambar di atas merupakan gambar diagram blok dari rangkaian untuk tempat sampah otomatis. Sensor Infra Red 1 berfungsi sebagai perintah motor servo, dimana motor servo tersebut berfungsi sebagai penggerak pintu tempat sampah. Sensor Infra Red 2 berfungsi sebagai perintah motor servo, khususnya untuk menjaga pintu agar tetap terbuka sampai tidak ada materi (manusia) yang terdeteksi didepannya. Sensor Infra Red 3 berfungsi sebagai pendeteksi batas ketinggian sampah. Ketika Sensor Infra Red 3 mendeteksi ketinggian sampah yang diinginkan mikrokontroler atmega 328 akan memberikan perintah driver motor shield untuk menggerakkan motor dc, dimana motor dc tersebut berfungsi sebagai penggerak penekan sampah. Motor dc berputar dengan diberikan delay 25 detik, setelah itu motor dc akan berubah putarannya sampai kontak switch menjadi NC (Normally Close). Kontak Switch berfungsi sebagai perintah untuk menghentikan putaran motor dc agar penekan sampah dapat standby pada posisinya (diatas). 3.2 Rangkaian Power Supply Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplai tegangan keseluruh rangkaian yang ada. Rangkaian power supply yang dibuat memiliki keluaran 12 volt. Keluaran 12 volt tersebut digunakan untuk mensuplai tegangan ke mikrokontroler arduino dan motor dc. Rangkaian power supply ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut ini : Gambar 3.2 Rangkaian Power Supply 24 Trafo CT merupakan trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt DC. Kemudian 12 volt akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt akan diratakan oleh kapasitor 470μF dan kapasitor 100nF. Regulator tegangan 12 volt (LM7812CT) digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 12 volt walaupun terjadi perubahan tegangan masukkannya. LED hanya digunakan sebagai indikator apabila power supply dinyalakan. 3.3 Rangkaian Mikrokontroler ATMega 328 Rangkaian mikrokontroler berfungsi untuk mengolah sinyal yang dikirimkan oleh sensor 1 dan 2 kemudian memberikan supply tegangan kepada motor servo untuk berputar sampai posisi 90o untuk membuka pintu tempat sampah. Selain itu mengolah sinyal yang dikirimkan oleh sensor 3 untuk mengukur ketinggian sampah kemudian driver motor shield memberikan tegangan kepada motor dc jika jarak sampah dengan sensor sesuai dengan program yang diinginkan. Gambar diagram pinout arduino ditunjukkan pada gambar 3.3 berikut ini : Gambar 3.3 Diagram pin out arduino uno 25 Sebuah rangkaian Arduino Uno ditunjukan pada gambar di atas. Arduino Uno menggunakan mikrokontroler ATMega 328p dan memiliki 14 input output dan 6 input analog (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jak power, ICSOP header, dan tombol reset. Gambar rangkaian ATMega 328p ditunjukkan pada gambar 3.4 berikut ini : Gambar 3.4 Rangkaian ATMega 328 Sumber tegangan untuk Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari AC-ke adaptor-DC atau baterai. Arduino dapat beroperasi dengan pasokan tegangan eksternal 6 sampai 20 volt. Apabila diberikan tegangan kurang dari 7 volt, jika tegangan pada pin 5 volt kemungkinan akan kurang dari 5 volt dan dapat menyebabkan board arduino tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 volt, regulator tegangan bisa panas dan merusak board arduino. Kisaran yang disarankan adalah 7 sampai 12 volt. 26 3.4 Rangkaian Motor Servo Motor servo digunakan untuk menggerakkan pintu tempat sampah. Untuk servo yang dipakai adalah HXT900 yang memiliki derajat putar 180o. Untuk pergerakan motor servo tergantung dari nilai pulsa yang diberikan. Bagian standar motor servo terdiri dari motor DC yang ditambahkan oleh gear, potensiometer dann rangkaian driver. Pada motor servo gear berfungsi untuk menentukan batas derajat minimal dan batas derajat maksimal perputaran motor DC serta gear juga dapat menambah torsi yang dikeluarkan oleh motor DC. Sedangkan mikro driver sebagai pusat pengolahan data yang diterima dari output mikrokontroler atmega 328p sehingga dapat mengontrol perputaran motor DC. Potensiometer terhubung dengan gear demikian pula DC motor. Ketika DC motor diberi signal oleh rangkaian pengontrol maka akan bergerak demikian pula potensiometer dan otomatis akan mengubah resistansinya. Rangkaian pengontrol akan mengamati perubahan resistansi dan ketika resistnasi mencapai nilai yang diinginkan maka motor akan berhenti pada posisi yang diinginkan. Gambar bagian dalam motor servo ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut ini : Gambar 3.5 Bagian dalam motor servo 27 Perancangan pergerakan pintu tempat sampah tergantung pada derajat putar motor servo. Agar pintu tempat sampah dapat terbuka dengan baik, motor servo diatur dengan derajat putar 90o dengan cara memberikan pulsa yang sesuai pada motor servo. Untuk posisi putaran motor servo sebesar 90o ini dimulai dari 0o cw sampai 90o cw. Kemudian untuk pergerakan menutup pintu tempat sampah posisi putaran motor servo dimulai 90o ccw sampai 0o ccw. Gambar 3.6 Derajat Putaran Motor Servo Pada rangkaian ini output digital mikrokontroler arduino dihubungkan kepada motor servo untuk mengendalikan arah putaran pada motor servo. Kemudian untuk menghidupkan motor servo diberikan tegangan 5 volt dc. Gambar rangkaian motor servo ditunjukkan pada gambar 3.7 berikut ini : Gambar 3.7 Rangkaian Motor Servo 28 3.5 Rangkaian Driver Motor DC Untuk mengendalikan perputaran motor dc dibutuhkan sebuah driver. Driver ini berfungsi untuk memutar motor dc searah/berlawanan arah dengan arah jarum jam. Mikrokontroler tidak dapat langsung mengendalikan putaran motor dc, karena itu dibutuhkan driver sebagai perantara antara mikrokontroler dan motor dc, sehingga perputaran dari motor dc dapat dikendalikan oleh mikrokontroler. Pada tugas akhir ini rangkaian driver motor dc menggunakan modul motor shield L298. Diagram rangkaian driver motor dc L298 dengan ATMega 329 ditunjukkan pada gambar 3.8 berikut ini : Gambar 3.8 Diagram rangkaian driver motor dc Pada rangkaian diatas, driver L298 mendapat input dari pin 4 dan pin 5 arduino. Pin – pin tersebut yang akan mengatur perubahan arah putaran motor dc sesuai dengan perintah yang diberikan. Driver L298 mendapat tegangan kerja sebesar 5 volt dc. Sedangkan untuk menggerakkan motor dc dibutuhkan power input sebesar 12 volt dc. 29 3.6 Rangkaian Sensor Infra Merah (Infra Red) Sensor infra merah berfungsi untuk mendeteksi materi yang ada didepannya. Pada alat ini menggunakan 3 buah sensor infra merah. LED Infra Red pada sensor yang pertama sebagai pemancar dan dioda peka cahaya sebagai penerima, apabila dioda peka cahaya menerima cahaya dari LED Infra Red maka dioda peka cahaya dalam keadaan bias maju dimana arus akan mengalir dari anoda ke katoda sehingga dengan kata lain tegangan di kaki anoda akan sama dengan tegangan di kaki katoda. Dan apabila dioda peka cahaya tidak terkena cahaya dari Infra Red maka kondisi dioda peka cahaya akan bias mundur atau dengan kata lain arus tidak mengalir dari anoda ke katoda dan tegangan di kaki anoda tidak sama dengan tegangan di kaki katoda. Sensor yang pertama berfungsi untuk memberikan perintah servo untuk bergerak membuka pintu bak sampah. Kemudian sensor Infra Red yang kedua berfungsi untuk mendeteksi apakah masih ada manusia didepan bak sampah, sehingga pintu bak sampah akan tetap terbuka jika didepan bak sampah masih terdapat manusia. Kemudian sensor Infra Red yang ketiga berfungsi untuk membaca batas ketinggian sampah, sehingga motor dc dapat bergerak naik atau turun sesuai dengan nilai analog dari sensor Infra Red. Gambar rangkaian sensor Infra Red ditunjukkan pada gambar 3.9 berikut ini : Gambar 3.9 Rangkaian Sensor Infra Red 30 3.7 Diagram Flow Chart Gambar 3.10 Diagram Flow Chart 31 Program diawali dengan start, yang berarti bahwa rangkaian diaktifkan. Selanjutnya program akan mengecek kondisi Obstacle Sensor (Sensor 1), jika tidak ada sinyal dari sensor ini, maka program akan mengecek kembali kondisi Obstacle Sensor (Sensor 1). Jika ada sinyal dari sensor ini, maka program akan memerintahkan servo untuk membuka pintu tempat sampah. Setelah itu program akan mengecek kondisi Front Sensor (Sensor 2), jika ada sinyal dari sensor ini maka pintu tempat sampah akan tetap terbuka sampai program mendeteksi sinyal dari sensor 2, kemudian servo menggerakkan pintu untuk menutup. Setelah pintu menutup program akan mengecek kondisi Distance Sensor (Sensor 3), jika program menerima sinyal dari sensor ini yang mengukur ketinggian sampah dengan jarak kurang dari 12 cm terhadap sensor 3, maka program akan menjalankan motor dc untuk bergerak turun selama 25 detik. Jika tidak atau sampah lebih dari 12 cm terhadap sensor 3, program akan kembali mengecek kondisi sensor 1 (Obstacle Sensor). Kemudian motor dc bergerak naik sampai kontak switch yang berada diposisi atas normally close (NC), motor akan berhenti. Kemudian program akan kembali ke awal. 3.8 Rangkaian Keseluruhan Setelah seluruh rangkaian dibuat, maka bagian berikutnya adalah membuat rangkaian menjadi satu. Semua rangkaian akan digabung kepada pin input-output modul arduino yang sudah disesuaikan terhadap program yang telah dibuat. Berikut ini adalah tabel penomoran pin arduino yang digunakan dalam perancangan ini : 32 Tabel 3.1 Penomoran Pin Arduino Pin ATMega 328 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Pin Arduino 0 (RX) 1 (TX) 2 3 (PWM) 4 5 (PWM) 6 (PWM) 7 8 9 (PWM) 10 (PWM) 11 (PWM) 12 13 Analog In 0 Analog In 1 Analog In 2 Analog In 3 Analog In 4 Analog In 5 Keterangan Kontak Switch Input L298 Input L298 Input Infra Red 2 Output Servo Input Infra Red 1 Input Infra Red 3 Setelah penomoran pin arduino sudah ditentukan, maka selanjutnya ialah membuat rangkaian keseluruhannya. Gambar rangkaian keseluruhan ditunjukkan pada gambar 3.11 berikut ini : 33 Gambar 3.11 Rangkaian Keseluruhan