persekutuan dalam persembahan kristus

advertisement
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Victor Hall, David Falk
Buku Catatan Seminar
Di rekam dan di edit oleh David Baker
Edisi pertama April 2007 Southern States Full-Time Retreat
Edisi kedua Mei 2007 MCF Youth and Congregational Summit
Edisi ketiga Juli 2007 Regional Bible Seminar Brisbane
Catatan: penekanan dalam ayat-ayat referensi Alkitab (dengan huruf miring)
atau tanda kurung [seperti ini] adalah dari kami.
dan hanya ditemukan dalam buku ini, dan tidak pada teks yang sebenarnya.
Semua ayat-ayat referensi Alkitab diambil dari New King James version, jika ada dari versilain
akan ada catatannya.
Diterbitkan oleh
Seedlife Publications
70 Sandalwood Lane
Forest Glen 4556 Australia
Tlp: (07) 5442 2206
Fax: (07) 5442 1036
Email: [email protected]
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Daftar Isi
GAMBARAN IKHTISAR
Pendahuluan – terminologi dari persembahan
5
Oleh satu persembahan, satu kali untuk semua
6
Meninggikan persembahan
7
Perkataan/Firman kasih karunia-Nya
10
Belajar mengadakan persembahan
12
Dikuduskan oleh satu persembahan
15
Korban, persembahan, janji akan Roh
16
Satu Roh
16
Roh menolong menegakkan buah sulung
17
Korban keselamatan
18
Mengerti administrasi
19
Persembahan khusus
22
Dialog dan budaya persembahan
23
BAGIAN A
PERSEMBAHAN ADALAH KEHENDAK ALLAH TERLAKSANA
Bukan pandangan legal
28
Tubuh yang dipersiapkan
29
Kehendak korporat/bersama
30
Menegakkan yang kedua
31
1.
32
Jika Aku ditinggikan
Dosa dihancurkan dalam daging
33
Penguasa dunia ini akan dilemparkan
33
Hukum dipakukan di salib
35
Hal-hal yang dihapuskan di kayu salib
36
Melihat ‘Aku adalah’
38
2. Injil partisipasi
40
1
26
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Perjamuan terakhir
41
Getsemani
43
Terus maju ke Kalvari
45
Partisipasi kita dalam ganjaran
46
Panggilan untuk bersekutu
47
Baptisan dan perjamuan
48
BAGIAN B
PERSEMBAHAN UNTUK PERSEKUTUAN
51
3. Mezbah – tempat persembahan
54
Perjamuan – mezbah
54
Dosa persembahan di bukit pengorbanan
55
Bukit perngorbanan – utang darah
57
Di kaki para rasul
59
4. Api persembahan
61
Persekutuan Roh Kudus
62
Melalui Roh Kudus
63
Allah menjawab dengan api
64
Bara api
66
Api yang membuat perbedaan
67
5. Korban bakaran
70
Anak Domba yang disembelih – korban bakaran
71
Sepenuhnya dan terus menerus
71
Hati yang berkemauan
71
Korban yang hidup
73
Dikuduskan
75
BAGIAN C
PERSEMBAHAN UNTUK REKONSILIASI
77
Penebusan – diselamatkan dari dosa
78
2
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Pengampuanan dan remisi
80
Kasih Kristus mendorong kita
81
Didamaikan dengan Allah
82
6. Ganjaran – menjadi anak yang sah
84
Bukti dari keputraan
85
Dilatih dengan ganjaran
87
Siapa yang mengganjar kita?
89
Ganjaran membawa pertanggungjawaban
90
Rasa hormat
91
Ganjaran –Nya
92
Buah kebenaran yang memberikan damai
93
Ganjaran adalah penghakiman yang benar
93
7. Korban penghapus doa dan korban penghapus salah
95
Korban penghapus dosa
95
Diluar kemah
97
BAGIAN D
PERSEMBAHAN UNTUK MULTIPLIKASI
101
8. Korban sajian (Korban gandum – terjemahan Inggris)
103
Adonan pertama
103
Bagian ingat-ingatan
104
Minyak dan kemenyan
105
Dibubuhi dengan garam
106
Sedekah – bagian ingat-ingatan
107
Rumah buah sulung
108
9. Korban curahan (korban minuman – terjemahan Inggris)
111
Anak Domba yang disembelih – darah
112
Cawan – darah buah anggur
112
Anggur baru
113
3
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Anggur – yang memultiplikasi
114
Dua aspek kepada persembahan curahan
115
Murka yang tersimpan
116
Anggur dan sajian berhenti
117
Paulus – korban curahan
119
Dicurahkan terhadap yang lain
121
Sikap yang layak menghasilkan pertambahan
122
Mahkota Paulus
123
Bersatu dalam persekutuan
124
Kesimpulan
125
4
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
GAMBARAN IKHTISAR
Persembahan mendemonstrasikan kehendak Allah dilakukan dalam satu
tubuh.
Persembahan adalah untuk persekutuan, secara khusus berhubungan dengan
korban bakaran.
Persembahan adalah untuk proses rekonsiliasi dan penebusan – berhubungan
dengan korban sajian (korban gandum – terjemahan Inggris) dan korban
curahan (korban minuman – terjemahan Inggris) (Perjamuan), dan dengan
korban keselamatan (khusus dan unjukan) sebagai ekonomi pertambahan
untuk setiap rumah.
Pendahuluan – terminologi dari persembahan
Ketika kita membaca Alkitab, kita menemukan bahwa bahasa dari
persembahan memenuhi semuanya. Dalam Perjanjian Lama, siklus yang
biasa korban harian, bulanan dan hari raya, berpusat di sekitar mezbah
sebagai pusat, adalah penekanan yang konstan. Dalam Perjanjian Baru,
penulis seperti Paulus dan Petrus, sebagai orang Yahudi, mengalamatkan
pertumbuhan gereja dari perspektif Ibrani, menggunakan semua kerangka
profetik diasosiasikan dengan bait, keimamatan dan persembahan.
Dalam budaya barat kita, kita bertumbuh dengan cara berpikir Yunani,
daripada Ibrani. Jadi dilema kita dalam pengertian Alkitab adalah bahwa
pandangan-dunia dan sejarah kita benar-benar berbeda dari penulispenulis itu. Bagaimanapun juga, pikiran kita dapat dibaharui, dan kita
dapat diterangi oleh Roh Kudus, ‘Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan
Allah
aku
menasihatkan
5
kamu,
supaya
kamu
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, …..tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu’. Rom 12:12.
Ayat-ayat ini mengatakan kepada kita bahwa ketika kita mulai
mempersembahkan diri kita sebagai persembahan yang hidup, pikiran kita
dibaharui. Kita menyatu dengan persekutuan yang benar-benar dari
persembahan, dalam Kristus, dan mulai beralasan sesuai dengan cara
berpikir persembahan. Jadi tidak cukup untuk memulai pelajaran kita
dengan
memeriksa
tipologi
persembahan,
berharap
untuk
menerjemahkannya sesuai dengan hukum. Dalam persekutuan, mata kita
terbuka untuk melihat Kristus untuk siapa Dia. Dia adalah Anak Domba
Allah, perwujudan dari persembahan, ekspresi dari kehidupan yang benarbenar dari Yahweh Bapa, Anak dan Roh. Persembahan adalah seluruh
kehendak Allah tergenapi dalam kekekalan dan waktu.
Mari kita sekarang dengan singkat mengorientasikan diri kita kepada
bahasa persembahan dan kepada jalan dimana kita perlu menerjemahkan
dari bait yang sebenarnya kembali pada bayangan Perjanjian Lama.
Oleh satu persembahan, satu kali untuk semua
‘Lihatlah Anak domba Allah’ Yoh 1:29. Kita mengingat jalan dimana
Yohanes Pembaptis meperkenalkan Kristus. Kepada pendengar yang
banyak, ini mungkin terlihat tidak biasanya. Mengapa Yohanes
membandingkan Kristus dengan anak domba? Sangat jelas, bagi mereka
yang berbicara pada latar belakang persembahan Perjanjian Baru – dimana
anak domba dipersembahkan setiap pagi dan sore – penunjukkan ‘Anak
Domba Allah’ dapat memberi arti penuh Yesus adalah persembahan Bapa,
Anak Domba Bapa.
6
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Bapa menyimpulkan seluruh tujuan-NYA hanya dalam satu persembahan,
dan persembahan itu adalah ‘satu kali untuk semua’ – seperti kita baca
dalam Ibrani: ‘oleh satu korban’, ‘satu kali untuk selama-lamanya (untuk
semua – terjemahan Inggris)’. Ibr 10:14, 10. Sementara pokok bahasan
mengenai persembahan terbuka pada tingkat luas, diilustrasikan dengan
susunan luas dari tipe dan bayangan, titik pusatnya sangat sederhana,
Yesus Kristus, sebagai Anak Domba yang disembelih, adalah penggenapan
dari semua persembahan. Persembahan-Nya sepenuhnya efektif dalam
menggenapi kehendak Allah. Dia mengumpulkan semua kita dari segala
zaman, ke dalam persembahan-Nya, dan menegakkan proses untuk semua
kita dimana dosa dapat dihancurkan dalam daging – disediakan kita
bersatu dengan Dia dalam persekutuan dari persembahan-Nya. Inilah inti
dari pembahasan kita.
Kita tahu bahwa Allah adalah kasih dan kasih diekspresikan sebagai
persembahan, sebagai pemberian. Kita hanya dapat mengerti Allah jika
kita mengerti persembahan, karena Bapa, Anak dan Roh tidak bertindak
dengan jalan lain selain persembahan. Tema persembahan adalah esensi
dari Alkitab. Maka kemudian, persembahan dalam Kekepalaan Allah
adalah model untuk semua persembahan. Kristus adalah substansi dan
bukti dari persembahan, dan demikian kita diberitahukan bahwa kita
seharusnya berjalan sebagaimana Dia berjalan dan mengasihi sebagaimana
Dia mengasihi. Untuk menjadi Kristen adalah berpartisipasi dalam
persembahan Kristus. Kemudian ketika kita berbagi dalam persekutuan
ini, kita dipanggil untuk mempersembahkan sesuai dengan bagian
persembahan-NYA yang dikomitkan kepada kita.
Meninggikan persembahan
7
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Janji yang paling menawan dimuat dalam ayat: ‘dan Aku, apabila Aku
ditinggikan…. akan menarik semua orang datang kepada-Ku’. Yoh 12:32.
Kristus ‘ditinggikan’ adalah poin dimana semua tujuan-tujuan Allah
dicapai. Disaat Yesus sendiri mengatakan, ‘Apabila kamu telah
meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia [kata
‘Dia’ bukan dalam teks asli Yunani].’ Yoh 8:28. Sisi lain dari tema yang luar
biasa ini adalah Dia juga ditinggikan sebagai ‘ular’ – yaitu ‘dibuat…. menjadi
dosa’ demi kita. Yoh 3:14; 2 Kor 5:21. Jadi dengan meninggikan (tema yang
berhubungan dengan persembahan khusus dan persembahan unjukan) Dia
membawa kita semua kepada-Nya, di sisi lain, sementara di sisi lain Dia
menghapuskan hukum, mengusir setan dan menghancurkan dosa dan
kematian. Ada banyak yang harus diperhatikan ketika kita memeriksa
pembahasan yang luas ini.
Poin pertama adalah bahwa kita ditarik kepada Dia, dan dimasukkan di
dalam Dia, ketika kita memahami Dia ditinggikan sebagai penyediaan
sepenuhnya akan persembahan. Ini adalah tingkat dari ‘mengenal Yang
Mahakudus’.
Ams
9:10.
Kita
ditawarkan
untuk
mendapatkan
pengetahuan/pengenalan akan persekutuan persembahan, karena itu ada
dengan Yang Mahakudus – Yahweh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Berikut,
kita bahkan tidak dapat mulai untuk ‘melihat Aku adalah’ dan mengerti
misteri dari meninggikan Anak Manusia sampai kita mempersembahkan
diri kita sendiri sebagai persembahan yang hidup dan sampai kita
‘meninggikan’ persembahan. Inilah mengapa tema dari persembahan
khusus dan persembahan unjukan menjadi bergitu esensi (persembahan
ini secara harfiah ‘meninggikan’) dalam menjembatani kepada partisipasi
yang sebagaimana mestinya dalam KRISTUS.
8
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Kristus adalah persembahan Bapa – satu-satunya persembahan yang
berkenan. Kemudian bagaimana kita menjadi persembahan yang berkenan?
Bagaimana kita menjadi keharuman Kristus yang naik kepada Bapa, seperti
korban pagi dan petang hari? Kita harus mengerti Kristus sebagai
keseluruhan korban bakaran, dan belajar bagaimana mempersembahkan
kedalam persekutuan dari satu persembahan-Nya. Kita mempersembahkan
diri kita sendiri untuk mengambil tempat kita yang sudah ditetapkan
dalam persekutuan penderitaan-NYA. Ketika kita datang pada pengertian
ini, kita menemukan bahwa jalan persembahan yang ditegakkan oleh
Kristus adalah juga jalan penderitaan ketika itu datang kedalam alam
waktu dan ruang, dimana dosa melimpah. Dan juga ketika kita
mempersembahkan diri kita untuk mengambil tempat kita yang sudah
ditetapkan dalam persekutuan penderitaan-Nya, kita ada pada waktu yang
sama dan sikap yang sama, mempersembahkan diri kita untuk menyatu
dengan persekutuan penderitaan-Nya.
Bagi kita, ini benar-benar ‘jalan pengertian’. Ams 9:6. Inilah jalan
kehidupan. Disaat kita melihat ‘Aku adalah’ dan melihat bahwa kita
ditarik untuk ‘ditemukan di dalam Dia’, dalam persekutuan persembahanNya, kita dapat berlari mencari ‘perlindungan’. Ibr 6:18, dalam tabir, 6:19
KJV – sesungguhnya, kepada tutup pendamaian (kursi kemurahan –
terjemahan Inggris) itu sendiri. Disitu pada tutup pendamaian (kursi
kemurahan – terjamahan Inggris), kita menemukan hasil yang benar-benar
dari darah-Nya. Darah-Nya sepenuhnya efektif dan menegakkan akses ke
tahta kasih karunia. Rom 3:25. Ibrani 4:16. Disini, ketika kita mendekat
dengan keyakinan yang sepenuhnya, kita dapat berpartisipasi dalam
persekutuan persembahan-Nya. Ibr 10:22.
9
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Darah pengorbanan-Nya bertahan bagi kita sebagai ‘cawan berkat’,
menandakan keseluruhan proses dimana kita dibuat ‘memperlengkapi ….
untuk melakukan kehendak-Nya’, dan menandakan kuasa dari kekekalan
bertambah. Ibr 13:21. Inilah arti dari pernyataan Paulus, ‘Dan sekarang aku
menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya,
yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu
bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.’.
Kis 20:32.
Perkataan/Firman kasih karunia-NYA
Perkataan dari kasih karunia Bapa sepenuhnya dipahami, setiap kita,
dalam Kristus dan persembahan-Nya. Perkataan kasih karunia ini berisi
keduanya, panggilan dan penentuan, dan adalah perkataan iman dari Bapa,
membuat kita dapat menerima kekuatan dan berpartisipasi sesuai dengan
pemberian nama-Nya bagi masing-masing. Kita berpegang pada perkataan
ini di tahta kasih karunia. Perkataan ini adalah benih, Kristus, oleh-Nya
kita mewarisi ‘janji-janji yang berharga dan yang sangat besar’. 2 Pet 1:4.
Dengan perkataan/firman kasih karunia Bapa ini, kita menerima adopsi
sebagai anak menurut Roh Kristus, menurut Bapa dan menurut Roh yang
membangkitkan Kristus dari kematian.
Di tutup pendamaian (kursi kemurahan – terjemahan Inggris) kita
dikuatkan untuk berpartisipasi dalam persembahan KRISTUS. Kita
dikuatkan untuk menerima ‘Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus
yang adalah pengharapan akan kemuliaan (Kristus di dalam engkau
pengharapan dan kemuliaan – terjemahan Inggris)’. Kol 1:27. Kita juga
dikuatkan
untuk
berpartisipasi dalam
penderitaan Kristus
oleh
penyediaan dari Roh Kristus. Kemudian kita dapat menjadi ‘imam’ dan
10
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
mempersembahkan korban rohani sebagai bagian dari bait yang hidup, di
mezbah pengorbanan-Nya. Inilah arti dari pernyataan Paulus bahwa Dia
telah memberikan kepada kita pelayanan pendamaian – kita memohon
kepada yang lain mewakili Kristus untuk ‘didamaikan dengan Allah’. 2 Kor
5:20. Mencapai keimamatan ini dan jalan persembahan ini, menjadi
kewajiban atas kita untuk mempersembahkan diri kita sendiri sebagai
keharuman Kristus kepada Allah, merampas dari api, berbelas kasihan
kepada yang lain, dan dengan demikian berpartisipasi sebagai batu yang
hidup dalam bait yang hidup mempersembahkan persembahan rohani. 1
Pet 2:5.
Seperti Abraham mempercayai, mempersembahkan dan dikuatkan dalam
iman, kita juga menerima berkat Abraham, janji akan Roh. Gal 3:14. Kita
mewarisi ‘Roh’ yang adalah Allah, sebagai Tiga pribadi – Roh Bapa, Roh
Kristus, Roh Kudus, yang menguatkan kelemahan kita ketika kita berdiri
setiap hari untuk melayani. Ini adalah pembahasan yang sangat besar, tapi
cukup dengan mengatakan bahwa tubuh Kristus adalah konteks didalam
mana seluruh kehendak Allah tergenapi, dan kita dibuat ‘memperlengkapi
kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya’. Ibr 13:21.
Kita dapat mulai melihat bagaimana Dia memasukkan kita, dengan proses
persembahan, dalam segala sesuatu yang berguna untuk kehidupan dan
keilahian/kesalehan. Jika kita menolak persekutuan persembahan, kita
menolak persekutuan dari Bapa, Anak dan Roh Kudus itu sendiri. Jika kita
memeluk persembahan, maka kita mempunyai pengharapan, sauh bagi
jiwa kita untuk masuk dalam tabir. Ibr 6:19. Pengharapan ini tidak
mengecewakan kita karena kasih terus dicurahkan bagi kita, dan di dalam
kita – mengingatkan kita akan korban curahan. Rom 5:5; Titus 3:6.
11
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Tanpa jalan persembahan ini, kita akan hanya menganggap bahwa
kebaikan apapun yang kita lakukan adalah kehendak Allah. Kita akan
mengejar visi kita sendiri, mengabaikan fakta bahwa seluruh kehendak
Allah telah digenapi dan terselesaikan dalam satu tubuh.
Malahan, kita dapat menaikan, dengan persembahan yang sebagaimana
mestinya, dalam jalan yang baru dan hidup kedalam Perjanjian Baru, yang
telah didedikasikan oleh darah-Nya. Pada saat yang sama, kita akan
menemukan proses yang efektif – yang telah diselesaikan – dengan mana
dosa dapat diampuni dan dihancurkan. Bertemunya dua tujuan ini, dalam
persembahan Kristus, membuat setan ditinggikan sebagai ular, dan
kemudian ‘dilemparkan’ ke bumi, dan lebih jauh lagi, ke tempat yang
paling dalam. Wah 12:1; Yes 14:12,15.
Belajar mengadakan persembahan
Awal dari semua tema ini adalah bahwa kita belajar bagaimana
mempersembahkan diri kita sendiri, sepenuhnya, dalam persembahan. Kita
menghasilkan buah dari kehidupan Kristus dalam kita, untuk Dia. Dengan
cara ini, Kristus ditinggikan. Seperti pemberi persembahan dalam
Perjanjian Lama meninggikan persembahan khususnya, demikian Kristus
ditinggikan. Ini menggenapi Kitab Suci dalam meninggikan Kristus.
Seperti ular ditinggikan, kemudian dilemparkan, ketika kita meninggikan
persembahan kita untuk bersatu dengan Kristus dalam persekutuan
persembahan-NYA, kita dapat menghalaukan benteng-benteng dengan
perkataan salib. 2 Kor 10:3-6. Penghakiman adalah terhadap pemerintah
dunia ini. Pemerintah dunia ini akan dilemparkan keluar, dan semua
manusia akan datang kepada Kristus. Yoh 12:31, 32. Dalam meninggikan
persembahan, kita menghancurkan dia yang mempunyai kuasa kematian,
12
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dilepaskan dari ketakutan akan kematian sebagai persembahan membawa
kita semua sepanjang jalan menuju exanastasis. Ibr 2:14, 15. Sesuai dengan
itu, kita mempunyai keberanian pada hari pernghakiman.
Tentu saja, persembahan kita diuji. Diuji oleh api Roh. Dalam alam
‘seketika’ dari satu persembahan-Nya, bahwa aspek dari persembahan
Kristus yang menghancurkan dosa sedang bekerja. Penghakiman kekal
sedang bekerja, bermanifestasi sebagai pengorbanan. Pengorbanan adalah
‘bukti manifestasi’ dari adilnya penghakiman Allah. 1 Tes 1:5, 6. Kita
dididik supaya kita tidak dihukum bersama-sama dengan dunia. 1 Kor
11:32. Karena itulah mengapa kita menguji diri kita sendiri dalam memakan
dan meminum persembahan perjamuan – supaya kita lepas dari
penghakiman dunia.
Dengan cara ini, salib dimanifestasikan dalam kehidupan kita. Kontradiksi
yang jelas dari ditinggikan dan dilemparkan adalah bukti – seperti kita
tahu bahwa Kristus menjadi dosa supaya kita akan menjadi dibenarkan oleh
Allah. 2 Kor 5:21. Kristus, dalam meminum cawan dan mengumpulkan
semua dosa, mengarungi semua jalan ke cherem (Ibrani. setia - entahkah
kepada dihancurkan, atau kepada Allah) dan kemudian dibawa kembali
dari kematian oleh darah dari Perjanjian Kekal. Ibr 13:20. Ini adalah iman
Anak. Dengan menjalani seluruh proses persembahan ini, melalui
pengetahuan yang unik ini, Dia memberitahukan kepada kita jalan
kehidupan.
Semua jalan dari darah, ‘benang merah’ berbicara, gamblang dan jelas. Ini
terulur dari kehidupan pemberian Bapa kepada Anak, dalam Perjanjian
Kekal yang semula. Yang terutama, darah mengindikasikan pemberian dan
13
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
diberikan, persembahan, yang membawa kehidupan zoe ke dalam Anak
satu-satunya dari Bapa. Kehidupan itu dipersembahkan kepada anda dan
saya juga, dalam Dia. Kemudian, ‘sejak dunia dijadikan di dalam …. Anak
Domba, yang telah disembelih’. Wah 13:8, kita melihat darah pengorbanan
dipercikkan pada kitab dan mendedikasikan bait, dimana kita akan jadi.
Ibr 9:19.
Dan kemudian, kita melihat darah-Nya berbicara pesan yang sama dari
persembahan dan pengorbanan – kehidupan-Nya diberikan bagi kita
sebagai cawan berkat, dan kemudian darah-Nya ditumpahkan sebagai
korban. Tujuh luka (Getsemani, ditambah enam di salib) menjawab tujuh
percikan darah dalam prosedur Perjanjian Lama. Luka terakhir disisi-Nya,
setelah Dia mati, menuju selangkah lebih maju – ini menandakan
pendedikasian bait dan dibukanya jalan baru dan jalan kehidupan. Dalam
persembahan-Nya, Dia mentahbiskan jalan baru dan kehidupan baru. Dia
mempersembahkan diri-Nya sendiri oleh Roh Kekal. Dia mentahbiskan
jalan persembahan. Saksi telah lengkap – dengan saksi dari BAPA dalam
hal perkataan-Nya kepada Anak, dan saksi dari Roh dalam menguduskan
kehidupan yang didirikan. Dengan demikian darah-Nya berbicara ‘lebih
kuat’ dari darah Habel, yang adalah martir. Ibr 12:24. Kristus lebih dari
penggenapan korban dan persembahan (yang Bapa tidak kehendaki, dalam
hal menuntut ketenangan). Ibr 10:5. DIA mentahbiskan ‘tubuh’. Dalam
tubuh persembahan-Nya, Dia menanggung dosa dari semua dan
mentahbiskan jalan persembahan. Dengan persembahan dan pentahbisan,
Kristus memultiplikasikan benih, menjadi jenis buah sulung. Dengan
melakukan itu, Bapa menghasilkan banyak anak dalam tubuh Anak. Dalam
mujizat ini, banyak anak banyak batu yang dibangun menjadi bait suci
14
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
untuk tempat tinggal Allah. Sekarang bait itu sendiri telah menjadi
konteks dari semua persembahan, rumah rohani untuk persembahan
rohani.
Dikuduskan oleh satu persembahan
‘Dan karena kehendak-Nya inilah [DIA datang untuk melakukan
kehendak-NYA, Ibr 10:9] kita telah dikuduskan satu kali untuk selamalamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus…. Sebab oleh satu korban
saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia
kuduskan.’ Ibr 10:10,14. Ini adalah ayat Alkitab yang luar biasa! Kehendak
Allah, digenapi oleh Kristus dalam satu persembahan-Nya, telah
menguduskan kita dan menyempurnakan kita selamanya. Yang perlu kita
lakukan hanyalah berpartisipasai dalam persembahan, dalam tubuh,
dimana kehendak Allah terlaksana.
Arti utama dari dikuduskan oleh persembahan dari tubuh adalah bahwa
ada realita korporat/bersama, dalam Kristus, dimana kita dimasukkan dan
didamaikan. Kol 1:22. Jika kita memiliki Roh Kristus, kita dikuduskan oleh
persembahan dari tubuh Kristus, yaitu oleh proses persembahan-Nya dan
oleh persembahan kita dalam Dia. Inilah arti dari, ‘demi kemurahan Allah
…persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup’. Rom 12:1.
‘Kemurahan Allah’ adalah pernyataan sepenuhnya dari jalan dimana Dia
memasukkan kita, selagi juga menugaskan semua kita untuk taat supaya
Dia dapat menunjukkan kemurahan kepada kita. Rom 11:32. Dia dengan
senang akan memberikan ‘tutup pendamaian (kursi kemurahan –
terjemahan Inggris)’, jalan yang lengkap dari pendamaian melalui darah-
15
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Nya, sebagaimana Perjanjian Baru, dalam bait yang sesungguhnya,
didedikasikan oleh darah-Nya, dimana kesempurnaan dikerjakan.
Jika, disisi lain, kita tidak memiliki Roh Kristus, kita ‘bukan milik-Nya’
dan tidak dapat mengadakan persembahan. Rom 8:9.
Korban, persembahan, janji akan Roh
Oleh korban dari diri-Nya sendiri, Dia telah memulai proses aktif dari
penebusan dan pengampunan; Kristus adalah korban yang hidup.
Sekarang kita mempersembahkan tubuh kita, persembahan/korban yang hidup.
Kedua, persembahan-Nya mentahbiskan jalan baru dan kehidupan baru
dengan apa kehendak Allah terlaksana. Akhirnya, dengan membuka jalan
baru dan kehidupan baru, Dia membawa berkat Abraham janji akan Roh.
Ketiga ini – korban, persembahan dan janji akan Roh – adalah tiga dimensi
kehidupan dari Roh Kekal. Iman (iman untuk mempersembahkan dan
bersatu dengan persekutuan persembahan) hanya mungkin melalui Roh
Kekal – artinya bahwa kita perlu dimampukan oleh Roh Kristus jika kita
mau bersatu dengan persembahan Kristus. Adalah jelas kemudian bahwa
Abraham pasti telah menyentuh Roh Kekal dan memegang Roh Kristus,
memampukan dia untuk berpartisipasi dan menerima perkataan iman.
Satu Roh
Rasul Paulus mendeklarasikan bahwa kita seharusnya hidup dalam satu
Roh dan satu pikiran. Fil 1:27. Dalam kesatuan Roh ini, dalam ikatan
damai, kita akan menemukan akses kepada Bapa. Ef 2:18; 4:3. Oleh satu
Roh kita dibaptis dalam satu tubuh dan minum dari satu Roh. ‘Satu Roh’
ini harus dimengerti sebagai esensi dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus dalam
persekutuan bersama – dalam keaktifan sepenuhnya dan dimensi seketika
16
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dimana perkataan kasih karunia Bapa bekerja pada ketaatan Anak. Disini,
hanya dalam dimensi ‘satu Roh’ ini, ada gambar/image dan penyediaan
kehidupan Bapa, dalam persekutuan tiga-pribadi, supaya kita dapat
bersatu ketika kita juga hidup dengan setiap perkatan yang keluar dari
mulut Allah. Perkataan Allah adalah dialog kehidupan BAPA-ANAK,
disaksikan oleh Roh Kudus. Sesuai dengan itu, Yesus berkata, ‘Aku dan
Bapa adalah satu’. Anak mempersembahkan diri-Nya kepada Allah oleh
Roh Kekal. Satu kali membenamkan diri dalam Roh Kekal, dalam dimensi
kesaksian kesatuan dari tiga ini, Paulus dapat menggambarkan
hubungannya dengan Timotius dan Titus dengan benar, sependirian, anakanak yang kekasih dalam satu Roh. 2 Kor 12:18; Fil 2:19, 20. Ini adalah
persekutuan esensi dimana kita mempersembahkan diri kita disaat kita
memakan dari satu roti, dan minum dari satu Roh.
Dalam persekutuan persembahan seperti itu, minyak dan anggur yang baru
dicurahkan atas korban dan pelayanan iman kita. Ini mengindikasikan
pemberian kuasa bekerja dari Roh Kudus membantu kelemahan kita,
supaya kita dapat mempersembahkan korban yang berkenan. Inilah fokus
kita – secara individu dan secara kolektif – dari meja perjamuan dalam bait
rohani keluar kepada masing-masing rumah yang layak (rumah
persembahan). Kita mempercayai untuk pembaruan oleh Roh dicurahkan
sebagai anggur baru dan minyak, memberi kuasa kepada persembahan
kita, dan membuat itu naik kepada Allah sebagai bau yang harum.
Roh menolong menegakkan buah sulung
Kita perhatikan bahwa ‘janji akan Roh’ termasuk Roh Kudus. Kis 2:33; Gal
3:14. Bagaimanapun juga ada yang lebih dari itu, karena Paulus berbicara
mengenai janji Allah, bukan hanya janji. Gal 3:16. Sekalipun itu kelihatan,
17
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
pada awalnya, seolah-olah Paulus berbicara mengenai janji akan Roh
Kudus (ditempat lain disebut Roh Kudus yang dijanjikan. Ef 1:13), kita
menyadari bahwa melalui kuasa Roh Kudus, kita menyentuh Roh dari
Bapa dan Roh dari Kristus, dan demikian berpartisipasi dalam apa
sebenarnya kehidupan-zoe itu. Sesungguhnya ada ‘janji-janji’ akan Roh,
lebih dari satu janji. Kita akan menerima Roh Allah, sebagai Bapa, Anak
dan Roh Kudus. Kita mempunyai iman untuk menyerahkan diri kita
sendiri kedalam tangan Bapa, dimana kita disembunyikan dengan Kristus
dalam Allah, di pangkuan Bapa. Kita menemukan pengetahuan Allah – Roh
Bapa. Kristus ada didalam kita dan kita di dalam Kristus. Kita dapat
‘mengenakan Kristus’, menerima Roh Kristus. Gal 3:27. Kristus didalam
kita sekalipun ‘tubuh memang mati karena dosa’. Rom 8:10. Roh hidup
karena dari kebenaran. Kita mengenakan Kristus dan menerima
penyediaan dari Roh Kristus yang membuat kita dapat mempersembahkan
dan menderita dengan Dia.
Roh Kudus menegakkan kita dalam persekutuan Anak dan menolong
kelemahan kita. Roh memberikan diri-Nya sebagai jenis dari buah sulung.
Roh menguduskan persembahan kita, membuatnya berkenan. Oleh kasih dari
Roh, kita dapat bergumul bersama-sama dalam doa. Rom 15:30. Menerima
buah sulung, kita dapat melihat kedepan kepada proses pertambahan.
Korban keselamatan
Pencapaian pertambahan diindikasikan oleh korban keselamatan, yang
berhubungan dengan bersyukur untuk pertambahan yang telah terjadi.
‘Lalu Tuhan akan memberi hujan bagi benih … dan dari hasil tanah itu
kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah (dan roti dari
18
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
pertambahan dari tanah; akan berlemak dan berlimpah-limpah – terjemahan
Inggris).’. Yes 30:23.
Awal dan akhir yang berbuah-buah dari seluruh siklus persembahan
diindikasikan oleh ‘lemak dari korban keselamatan’ ditambahkan pada
korban bakaran. Korban bakaran, yang pertama dari rangkaian yang ada,
bertemu dengan lemak (pertambahan) persembahan terakhir, korban
keselamatan. Im 7:11; 6:12; 2 Taw 7:7; 1 Raja-raja 8:64. Ini menambahkan arti
dari Amsal ‘hati (jiwa – terjemahan Inggris) orang rajin diberi kelimpahan’,
dan ‘siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum’. Ams 13:4; 11:25.
Apa yang kita pelajari disini ialah bahwa jiwa dari yang membawa korban
keselamatan akan diberikan pertambahan. Dalam bahasa simbol Perjanjian
Lama, lemak adalah milik Tuhan, juga dengan hati dan buah pinggang,
yang melambangkan motivasi dari dalam (Bah. Ibrani kilyah, tali kekang,
buah pinggang). Lemak korban keselamatan dipersembahkan dalam asap
sebagai makanan Yahweh. Lemak melambangkan pertambahan dari
tuaian, dimana korban keselamatan dengan jelas menunjuk pada ‘ucapan
bibir’ dan ‘memuliakan’. Ibr 13:15.
Mengerti administrasi
Kita sering mengutip ayat dari Efesus mengenai ‘administrasi … dari
kegenapan waktu’, mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita menantikan
pemulihan dari administrasi itu, dalam kegenapan waktu, mempersatukan
semuanya dalam KRISTUS. Ef 1:10. Administrasi ini, pada kenyataannya,
akan menjadi yang mendemonstrasikan penggabungan sepenuhnya dan
penggunaan persembahan.
19
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Seperti bayangan Perjanjian Lama, administrasi ini akan berpusat pada
persembahan perjamuan dalam satu bait rohani. Secara sama, satu
administrasi ini akan mengarah kepada naiknya persembahan dari semua
individu, berpartisipasi, rumah yang layak. Rumah tangga yang layak akan
‘ladang persembahan’ dimana masing-masing menyiapkan pekerjaannya di
ladang. 2 Sam 1:21; Ams 24:27. Kemudian dari rumahnya, masing-masing
akan membawa dan mempersembahkan persembahan di mezbah meja
perjamuan. Bagaimana ini cocok dengan pemikiran bahwa hanya ada satu
persembahan, satu kali untuk semua? Sesungguhnya, Kristus telah
menyimpulkan seluruh kehendak Allah, keseluruhan isi kitab, dan kitab
penentuan dari semua yang dikuduskan – sebagaimana Dia telah memeluk
semua penderitaan dalam Dia satu kali untuk semua korban. Sekarang itu
tinggal bagi kita untuk menggenapi pekerjaan baik yang disiapkan
sebelumnya, dan mengambil ‘cawan’ bagian kita dalam penderitaan
Kristus. Ef 2:10.
Inilah mengapa kita belajar untuk mengidentifikasi banyak aspek dari
persembahan sebagai ekonomi total dan budaya, menyadari bahwa ini
diterjemahkan dalam kehidupan keseharian, dalam setiap interaksi dan
aspek perbuatan kita. Pekerjaan-Nya telah selesai, dan sekarang kita
memasuki istirahat yaitu melakukan hanya pekerjaan yang adalah
kehendak Allah, menyelesaikan dalam satu tubuh.
Pembahasan kita akan mengidentifikasi sembilan aspek persembahan
semuanya. Ada tiga persembahan kehendak bebas (bukan pilihan, tapi
mereka harus dipersembahkan dengan kemauan hati): korban bakaran,
korban sajian (gandum – terjemahan Inggris) (termasuk buah sulung), dan
20
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
korban keselamatan. Dua yang berikut, korban penghapus dosa dan penebus salah
adalah unik didalamnya mereka mengangkat yang dilakukan orang lain,
pekerjaan penebusan Kristus, dimana kita bersatu dengan memenuhi apa
yang kurang dalam penderitaan Kristus’. Kol 1:24. Kita bukan hanya
mendekat, kedalam bait, dengan persembahan kita. Kita juga datang
kepada-Nya ‘diluar kemah’ untuk berpartisipasi dalam korban penghapus
dosa dan penebus salah; pertama-tama untuk diri kita sendiri, dan
kemudian untuk yang lain yang mungkin membutuhkan kemurahan
ketika kita merampas mereka dari api. Ibr 5:3; Yud 23; Amos 4:11.
Kepada lima persembahan ini, kita dapat menambahkan persembahan
khusus (yang adalah diwarisi dalam korban keselamatan tapi juga dihitung
terpisah, keduanya sebelum dan sesudah masuk dalam tanah perjanjian)
yang adalah bagian yang ‘dinaikkan’, tergenapi ketika Kristus ditinggikan.
Kita juga dapat menambahkan persembahan ‘buah sulung’, yang dihitung
secara jelas berhubungan dengan pentahbisan buah sulung, dan digunakan
diluar korban sajian. Prinsip buah sulung dihitung secara jelas dalam
Perjanjian Baru juga. Seperti persembahan kedelapan dan kesembilan, kita
menambahkan korban curahan, dicurahkan pada setiap korban sebelum itu
naik, dan perpuluhan yang diberikan sebagai pengganti dari seluruhnya.
Administrasi Perjanjian Baru yang terakhir dari ini – perpuluhan –
termasuk bantuan untuk mereka yang ‘hidup dari pemberitaan Injil’. 1 Kor
9:14. Orang Lewi dan para imam, dibantu oleh perpuluhan dalam
bayangan, adalah refleksi dari mereka yang sekarang melayani di mezbah
sesuai dengan karunia-kasih karunia dari Kristus – khususnya lima
karunia pelayanan. Kelompok pelayan ini melengkapi dan mengurus orang
21
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kudus, dalam proses persembahan, untuk memastikan bahwa setiap
persembahan berkenan kepada Allah.
Persembahan khusus
Dalam bekerjanya administrasi ini secara praktek, rumah-rumah individu
didedikasikan untuk pertambahan bergenerasi dari berbagai jenis yang
berbeda. Yesus mengambil tema ini dengan perumpamaan kerajaan-Nya,
ketika Dia berbicara akan benih dan kepengurusan yang kita hasilkan. Jika
kita menterjemahkan ekonomi Perjanjian Lama kedalam Perjanjian Baru,
itu dapat terlihat sesuatu seperti ini: melalui karunia Kristus diekspresikan
diantara kita, kita semua diperlengkapi dengan kapasitas untuk
mengangkat persembahan khusus dengan berlimpah. Kita dapat
menganjurkan bahwa ada empat level dimana persembahan khusus
(bagian dari korban keselamatan) ditinggikan.
Pertama, ada mereka yang secara periodik memberikan substansi dari rumah
tangga mereka dalam waktu, sumber-sumber dan uang. Kedua, ada rumahrumah yang mendedikasikan diri mereka sendiri kepada pembangunan rumah
Tuhan, dalam hal materi, dengan cara yang sama dengan Israel memberikan
setengah syikal yang biasanya untuk tempat ibadah. Im 7:14, 32; Kel 30:13;
Kel 35:5, 21. Aspek ketiga dari mengangkat persembahan khusus akan
muncul dalam pemberian secara tetap dari pertambahan dari tuaian sebagai
kemakmuran Tuhan – rumah-rumah yang mendedikasikan diri mereka
sendiri demi keuntungan kerajaan Allah. Rumah-rumah seperti itu akan
mengikutsertakan, contohnya, dalam aktivitas bisnis untuk tujuan tunggal
dari menggenerasikan bagi kerajaan dan memberikan persembahan di
mezbah. Mez 7:16; Yeh 44:30, 31. Akhirnya, ada mereka yang telah
22
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memisahkan tanah mereka dan mempersembahkan bagian kepada TUHAN
sebagai bagian yang kudus. Yeh 45:1. Yang satu ini akan membuat janji,
menunjuk persembahan khusus mereka kedepan sebagai janji akan
komitmen dalam iman dari keunikan ekonomi mereka. Maz 76:11; Im 7:16.
Jenis kelimpahan ini ditunjuk oleh nabi Yesaya sebagai ‘kelimpahan dari
seberang laut ….kekayaan bangsa-bangsa’. Yes 60:5. Mujizat dari
persekutuan dalam persembahan ini adalah bahwa di ‘atas gunung-Ku
yang kudus, di atas gunung Israel yang tinggi’, kita melayani Tuhan dan
Dia menerima persembahan khusus dan buah sulung kita sebagai bau yang
harum ketika Dia mengumpulkan kita ’mengeluarkan kamu dari tengah
bangsa-bangsa’. Yeh 20:40, 41.
Dalam administrasi persembahan, ketika korban bakaran dimulai,
demikian juga nyanyian Tuhan dimulai. Ada administrasi ucapan bibir,
dipersembahkan dalam ucapan syukur, dalam menggenapi persembahan
dan janji-janji. Ada korban pujian ketika pembawa persembahan
mengucap syukur dan membuat melodi dalam hati mereka. Ibr 13:15; Ef
5:19.
Dialog dan budaya persembahan
Kita menjadi cakap dalam persembahan dengan tujuan supaya kita dapat
memahami pikiran Kristus – kehendak Allah yang baik, berkenan dan
sempurna. Rom 12:2. Kita belajar bagaimana mempersembahkan, dalam
Roh, yang adalah milik dari kehidupan Kristus; bukan di dalam daging –
persembahan untuk diri kita sendiri. Dalam tantangan dan koflik
perhubungan, kita mencegah proses persembahan berdasarkan daging atau
hukum. Daripada meresponi dan menghadapi dalam daging, kita mulai
23
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
mencurahkan kehidupan kita, dalam roh dari korban curahan. Dengan
demikian kita menjadi cakap dalam perkataan kebenaran, daripada
terhisap dengan komentar dan penilaian menghukum (menyelesaikan
masalah dengan menghukum tindakan-salah). Ketika Tuhan menjawab
persembahan kita dengan api – yaitu dengan nyala api ujian – kita berjalan
bersama dan membuktikan kehendak Allah ditengah ujian. Kita
menyerahkan nyawa kita sebagai persembahan – terlebih dimana
seseorang tertangkap bersalah dan memerlukan kebaikan keimamatan
yang berbagi dengan beban mereka. Inilah bagaimana hukum (hitungan)
persembahan Kristus digenapi. Gal 6:1-3.
Kita tidak mempersembahkan untuk yang lain, atau malahan dari yang lain,
seolah-olah kita dapat menghimpun biaya pengorbanan kepada diri kita
sendiri, diluar dari Kristus. Tapi, ketika kita bersatu dengan beban orang
lain yang Kristus letakkan atas kita, maka inilah penderitaan Kristus, bagian
dari kematian-Nya, yang dimana kita dipanggil untuk menunjukkan. Kita
tidak seperti Ayub, yang memeprsembahkan untuk anak-anaknya untuk
kompensasi bagi kelalaian dan kepuasan diri mereka sendiri. Tidak juga
kita menjadi seperti Eli yang memaafkan kegagalan anak-anaknya dan
ditemukan ‘memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan
korban sajian-Ku’. 1 Sam 2:29. Kita tidak berdagang dalam hubungan,
mengukur
penampilan
kita
sendiri
dan
penerimaan
yang
lain.
Persembahan bukan hanya pertukaran rohani dalam memberi dan
menerima, yang hanya akan memimpin kepada ‘jerat’ dari ‘orang baru
bertobat’, yang terperangkat oleh setan. 1 Tim 3:6, 7. Lebih baik, kita
menemukan penglihatan dan diberikan kuasa untuk dapat terhubung
dengan penentuan yang lain. Kita tidak membeli legitimasi untuk diri kita
24
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
sendiri, karena persembahan selalu berarti komitmen untuk yang lain, dan
untuk pertambahan pemerintahan kerajaan-Nya. Inilah bagaimana
kehendak Allah dipahami, dan terselesaikan, melalui persembahan.
25
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
BAGIAN A
Persembahan adalah kehendak Allah terlaksana
Kita tidak dapat mengerti Yahweh Bapa, Anak, Roh Kudus tanpa mengerti
persembahan. persembahan adalah yang paling esensi dari kehidupan dan
persekutuan Mereka. Allah adalah kasih dan persembahan diekpresikan
dalam kasih yang sederhana ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan (memberikan – terjemahan Inggris)’.
Yoh 3:16.
Seluruh keputusan Allah, kehendak dan tujuan-Nya, digenapi melalui
pengorbanan dan persembahan. seluruh pelayanan Kristus dimulai dalam
persekutuan persembahan – dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus
memberikan satu kepada yang lain, memberi kuasa dan menyatakan Yang
Lain. Kristus, Anak Domba Allah, ‘telah dipilih sebelum dunia dijadikan,
tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir’. 1 Pet
1:20. Pada permulaan pelayanan-Nya di dunia kita perhatikan pernyataan
Yohanes, ‘Lihatlah Anak Domba’. Yoh 1:29. Dan kemudian, pada akhir
pelayanan-Nya, Dia ditinggikan di kayu salib, kita melihat Anak Domba
tersembelih. Kristus berkata dari diri-NYA sendiri, ‘Apabila kamu telah
meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’. Yoh
8:28. Inilah ekspresi penuh dari persembahan Yahweh, penggenapan
kehendak-Nya sebelum waktu dan kekekalan.
Ditengah penderitaan yang dalam dan pekerjaan berat persembahan di
taman Getsemani, Kristus berdoa, ‘bukanlah kehendak-Ku, melainkan
26
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kehendak-Mulah yang terjadi’. Luk 22:42. Tiga kali Dia mengulang doa ini
disaat Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri oleh Roh Kekal dalam
persekutuan Kekepalaan Allah. Disaat Dia mempersembahkan diri-Nya
sendiri dalam doa, Dia mendapatkan kuasa dari Roh Kekal untuk
menggenapi kehendak Allah. Disinilah pemikiran yang pertama dan paling
bernilai dalam definisi persembahan. Persembahan adalah kehendak Allah
terlaksana. Dan ketika kita memperhatikan keringat darah-Nya dari setiap
pori-pori, kita maju selangkah lebih jauh. Persembahan adalah kehendak
Allah terlaksana dalam tubuh. ‘Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak
Engkau kehendaki—tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku—
….Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku
untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."’ Ibr 10:5-7.
Ini membawa kita pada satu kunci pokok kepada persembahan. ketika
Kristus memecahkan roti dan berbicara mengenai tubuh-Nya sendiri, Dia
berbicara
mengenai
tubuh-Nya
sebagai
realita
kolektif/bersama,
sebagaimana Paulus menulis, ‘Memang ada banyak anggota, tetapi hanya
satu tubuh.’. 1 Kor 12:20. Dia mengindikasikan bahwa tubuh-Nya sendiri
akan dipecahkan untuk memasukkan kita kedalam Dia, dan memasukkan
kita dalam penggenapan kehendak terjadi dalam tubuh itu.
Pada setiap poin, kehendak Bapa adalah kita dimasukkan dalam tubuh
Kristus. Kita ditentukan untuk menjadi anak di dalam Dia. Jadi ketika
Kristus berkata kepada Bapa, sebelum waktu dan kekekalan, ‘Engkau telah
menyediakan tubuh bagi-Ku’, kita ditetapkan dan dimasukkan dalam
tubuh itu – setiap kita ditetapkan dan ditentukan dalam Dia. Dan melalui
persembahan Yesus Kristus kita menerima warisan, dan kita dikuduskan
27
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kepada tempat persembahan dan fungsi dalam tubuh-Nya. ‘Dan karena
kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.’ Ibr 10:10.
Bukan pandangan legal
Kitab Ibrani sangat penting untuk mengerti pekerjaan Kristus sebagai
keduanya Imam Besar kita dan persembahan Bapa. Penulis mengutip dari
mazmur, ‘Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban
sajian’. Maz 40:6; Ibr 10:5. Allah tidak menolak persembahan dan korban,
tapi mengindikasikan bahwa korban dan persembahan yang sesuai dengan
hukum akan dipenuhi dalam Kristus. Setiap persembahan ditentukan bagi
bangsa Israel menunjuk kepada Kristus. Persembahan Kristus akan
menjadi penggenapan seluruh hukum. Simbol, tipe dan bayangan akan
dihapuskan, membuat jalan untuk substansi persembahan dinyatakan.
Tidak mungkin darah dari lembu jantan dan kambing menghapuskan dosadosa, mengingat perkataan Yohanes, ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia’. Yoh 1:29. Itulah mengapa kita harus memegang
substansi dari persembahan Kristus dalam kepenuhannya.
Pandangan ‘legal’ dari persembahan dapat membuat kita berpikir bahwa
kita seharusnya mengikuti persembahan Perjanjian Lama dengan begitu
banyak aktivitas yang kelihatan yang pada kenyataannya hanya akan
menjadi ‘perbuatan yang sia-sia’. Tidak, kita tidak mencari untuk
mendapatkan keselamatan oleh perbuatan yang sia-sia. Ibr 6:1. Dengan
mengambil pandangan legal dari pekerjaan Kristus, kita dapat juga
kehilangan poin yang seharusnya. Contohnya, kita dapat membayangkan
bahwa pengorbanan Kristus telah menenangkan murka Allah dan
28
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memberika kepada kita darah sebagai jenis yang ‘menutupi’ hati kita yang
tidak berubah. Kesimpulan dari persembahan-Nya seperti itu akan
membuat kita kehilangan poin yang seharunya dan mengurangi dampak
yang sebenarnya dari darah-Nya. Dengan demikian kita akan menginjakinjak Dia. Ibr 10:29. Tidak, persembahan dari tubuh Kristus bukan untuk
memuaskan beberapa yang merasa memerlukan keluar dari kesalahan
legal. Karena itu kita membaca, ‘Engkau tidak berkenan kepada korban
sembelihan dan korban sajian’. Ibr 10:5. Bapa tidak menginginkan
pengorbanan dimaksudkan untuk menebus untuk menjadi jalan keluar
dari dilema legal atau kesalahan seperti yang dewa Romawi atau Yunani
mungkin syaratkan. Korban dan persembahan adalah untuk ekspresi
kehendak-Nya – keinginan-Nya akan persekutuan, akan pemulihan, akan
multiplikasi.
Ya, Dia memang menjadi dosa – ‘korban penebus dosa’ – tapi ini untuk
menggenapi kehendak-Nya dalam menghukum dosa dalam daging –
menyelesaikan dua hasil yang sangat spesifik. Kita sekarang dapat
‘berhenti berbuat dosa’, dan ‘dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah’ 1 Pet
4:1; 2 Kor 5:21.
Tubuh yang dipersiapkan
Tubuh yang dipersiapkan adalah persembahan Bapa – kehidupan kekalNya dikomitkan kepada Anak. 1 Yoh 5:11. Kristus katakan ‘Engkau telah
menyediakan tubuh bagiku’. Ibr 10:5. Dalam meresponi keinginan Bapa
untuk menyatakan kehidupan-Nya dalam Anak, Anak mencurahkan
kehidupan yang hakiki kepada Bapa sebagai korban curahan, dengan
demikian memberi kuasa kepada persembahan Bapa untuk multiplikasi.
29
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Oleh kehendak Bapa, Kristus memiliki tubuh yang dipersiapkan untukNya dan menjadi bejana dari kehidupan Bapa untuk multiplikasi.
Pada titik ini, kita mengamati dua penyataan yang terjadi sama-sama dari
Bapa kepada Anak. ‘Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada
hari ini’ Maz 2:7. Juga, ‘Engkau adalah imam untuk selama-lamanya,
menurut Melkisedek.’. Maz 110:4. Anak menjadi keduanya persembahan
dan imam, seperti yang ditunjukkan kedua ayat-ayat diatas. Dia adalah
persembahan – Anak Domba Allah, Anak Domba bagi rumah Bapa. Kel
12:32. Dia adalah Imam di bait Bapa. Tambahkan disini, tubuh-NYA
sendiri, gereja, yaitu administrasi-Nya sendiri, juga termasuk. Tubuh,
dipersiapkan oleh persekutuan persembahan, termasuk kita. Kita semua
diketahui dan ditentukan di dalam Dia.
Dalam taman Getsemani, tubuh Kristus menjadi tubuh dosa untuk
menghukum dosa dalam daging dan membuka jalan kehidupan, yaitu
kepada kehidupan Bapa. Dan lebih dari ini, persekutuan persembahan
menghasilkan kepenuhan dari berkat dan kepenuhan dari kutuk. Dalam
keduanya berkat dan kutuk, kita melihat kehendak Allah terlaksan dalam
tubuh. Ibr 10:9-10.
Kehendak korporat/bersama
Kristus berdoa tiga kali, ‘jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari
pada-Ku’. Bagaimanapun, Dia juga berdoa, ‘tetapi bukanlah kehendak-Ku,
melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.’. Luk 22:42. Kita seharusnya
menghubungkan ini dengan: ‘Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab
ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."’.
Ibr 10:7. Fokusnya pada kehendak dilakukan. Ketika Dia mempersembahkan
30
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
diri-Nya oleh Roh Kekal, Dia kembali kepada murid-murid dan
mengundang mereka berpartisipasi dengan Dia dalam persekutuan
persembahan.
Kita
saudara-saudara
dengan
Kristus
ketika
kita
menyatukan diri kita kepada Dia. Ingat perkataan Yesus, ‘Sebab siapapun
yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki,
dialah saudara-Ku perempuan,’. Mat 12:50. Disinilah kita menangkap arti
dari kehendak korporat/bersama. Kehendak Bapa untuk semua kehidupan
kita adalah dipeluk dan tersembunyi dalam tubuh korporat dari Kristus.
Hanya dalam tubuh kehendak-Nya kita dapat memahami kehendak
spesifik dari Bapa bagi kehidupan kita masing-masing.
Menegakkan yang kedua
Oleh proses persembahan-Nya, Kristus menghapus yang pertama
(perjanjian) dengan tujuan untuk menegakkan yang kedua. Yang Kedua
adalah Perjanjian Baru dalam darah-Nya. Yang pertama dihapuskan oleh
kematian, dan yang kedua ditegakkan oleh kematian yang sama. Ada satu
kematian dan satu tubuh dimana kehendak Bapa terlaksana.
Kristus adalah mediator dari Perjanjian Baru, dan ‘Sebab di mana ada
wasiat (perjanjian – terjemahan Inggris), di situ harus diberitahukan
tentang kematian pembuat wasiat itu’. Ibr 9:16 NASB. Kematian Kristus
bukan hanya misi penyelamatan dengan membalikkan akibat dari
kejatuhan karena dosa. Kematian Kristus menegakkan sesuatu yang benarbenar baru – Perjanjian Baru dalam darah-Nya – pada saat yang sama,
menghukum dosa dalam daging.
31
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
1. Jika AKU ditinggikan
Sepanjang pelayanan-Nya, Kristus membuat beberapa pernyataan
mengenai kematian-Nya, dan secara khusus jam dimana Dia akan
‘ditinggikan’. Ketika Dia ditinggikan, Dia memeluk kepenuhan berkat dan
kutuk. Dia menegakkan konteks bagi persekutuan dan partisipasi dalam
diri-Nya sendiri, yaitu dalam tubuh-Nya. Dia menyediakan tubuh-Nya
sendiri sebagai bait, konteks untuk persekutuan dari persembahan. Dan
lebih dari ini, Dia menghancurkan dosa dalam daging, melemparkan
pemerintah dunia ini, memakukan hukum di salib dan menghapuskan
kematian. Dia membuat kita hidup dalam diri-Nya, membuat segala
sesuatu baru. Ef 2:5.
Pertama, Kristus ditinggikan untuk menarik kita kepada partisipasi dalam
kematian-Nya dan persekutuan persembahan. ‘Apabila Aku ditinggikan
dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku’. Yoh 12:32.
Melalui kematian, Dia menarik kita kepada persekutuan kematian-Nya.
Kita didorong untuk penghakiman bahwa ‘jika satu orang sudah mati
untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati’. 2 Kor 5:14. Kita
ditarik untuk bersekutu dalam salib, dalam keduanya berkat dan kutuk.
Kemudian, juga melalui persembahan-Nya, Kristus mengubah hukuman
kekal kita untuk diganjar. Namun, kita terus menyentuh kutuk, tapi dalam
‘tempat tahir’. Dengan berpartisipasi dalam persembahan-Nya, tubuh dosa
dihapuskan dari kehidupan kita. kita tidak perlu dihancurkan oleh itu.
Persembahan mengubah kutuk menjadi berkat.
Salib menyelesaikan seluruh kehendak Allah dalam berkat dan kutuk –
berkat yang kita harus hidup, dan kutuk bahwa kita harus mati. ‘Sebab
32
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya,
kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya’ Rom 6:5.
Dosa dihancurkan dalam daging
Kristus menjadi kutuk bagi kita. ‘Terkutuklah orang yang digantung pada
kayu salib!’ Gal 3:13. Kristus ditinggikan sebagai kutuk ini memprakarsai
proses oleh mana Dia menjadi dosa, mendatangkan seluruh penghakiman
dan kutuk dari hukum, dan dengan demikian menghukum dosa dalam
daging. DIA secara harfiah menjadi cherem (setia, kepada kehancuran).
Kepenuhan dari api kekal membungkus Dia di Kalvari. Bagaimanapun,
pada saat yang sama, lampu dan perapian Roh Kudus menemukan Dia
‘tanpa cacat atau kerut’. Ef 5:27. Dia dihukum, dikutuk dan mati,
sebagaimana dosa dihancurkan. Bagaimanapun, dengan setiap tetes darahNya yang berharga dan tanpa cacat, tubuh dosa diputuskan dan
dihancurkan. Dia membebaskan kita dari kematian akan dosa. Karena itu,
sebagaimana Dia mati, Dia benar-benar membawa kita kembali dari
kematian, kembali kepada kehidupan. Dia menarik kita kepada diri-Nya
untuk berpartisipasi dengan Dia dalam kematian-Nya. Dengan melakukan
itu, Dia mengubah penghukuman kekal kita untuk dihukum, supaya kita
tidak
dapat
dihancurkan
oleh
kematian
salib,
tapi
sebaliknya
disembuhkan dan dibebaskan. Dan pernyataan adalah benar: ‘Tetapi kalau
kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan
dihukum bersama-sama dengan dunia’. 1 Kor 11:32. DIa telah mengubah
penghukuman kekal kita untuk dihukum.
Penguasa dunia ini akan dilemparkan
33
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
‘Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga
Anak Manusia harus ditinggikan’ Yoh 3:14. Ditinggikannya Kristus, dengan
cara yang sama Musa meninggikan ular di tiang, menyelesaikan
‘penghakiman atas dunia’ dan dilemparkannya ‘penguasa dunia ini’. Yoh
12:31; Bil 21:8,9.
Setan adalah penguasa dunia ini, menurut hukum dosa dan kematian. Dia
berusaha keras untuk menahan semua manusia dalam ikatan dan
penghukuman akan hukum, dan pada ikatan yang lebih besar dari
ketakutan akan kematian. Kedua ini dihapuskan oleh Kristus ketika Dia
ditinggikan di kayu salib. Dosa dihancurkan dan hukum dipakukan di
salib. Rom 6:6-11. Ada ‘sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang
ada di dalam Kristus Yesus’. Rom 8:1. Ketakutan akan kematian
dihancurkan, ditelan oleh kemenangan melalui kebangkitan Kristus. 1 Kor
15:54-56.
Ketika
Kristus
ditinggikan,
perjanjian
hukum
ditinggikan
dan
hukumannya dihapuskan. Dengan melakukan itu, setan tidak berkuasa.
Sebagaimana hukum menjadi perangkap setan bagi mereka yang hidup
oleh hukum, ditinggikannya persembahan adalah perangkap yang menjerat
setan. Ketika Kristus ditinggikan, setan juga ditinggikan dan dilemparkan.
Sekarang dia tidak mempunyai pemerintahan. Satu-satunya kuasa yang
dikuasai adalah penyesatan. Bagaimanapun, kita tidak akan tertipu jika
kita terus meninggikan Kristus dalam persekutuan persembahan. Ini
adalah ‘kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus (ketaatan/kesetiaan
yang sederhana dan murni kepada Kristus – terjemahan Inggris)’. 2 Kor 11:3
NASB.
34
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Ketika Kristus ditinggikan, penyesatan setan dibukakan dan kebenaran
Kristus dinyatakan. Semua manusia yang mendekat dalam iman kepada
Anak Manusia sebagai persembahan Bapa dilepaskan dari kuasa dan
penyesatan dari ular.
Otoritas yang salah dan yang diselewengkan dihancurkan ketika Kristus
ditinggikan. Jika setan dan penguasa dunia mengerti hal ini, ‘mereka tidak
menyalibkan Tuhan yang mulia.’. 1 Kor 2:8.
Hukum dipakukan di kayu salib
Ketika Kristus ditinggikan, perjanjian hukum juga ditinggikan dan
dihapuskan. Dia mengambil yang pertama dengan tujuan untuk
menegakkan yang kedua. Ketika yang kedua ditegakan, tabir yang pertama
dibukakan. ‘Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai
pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka
membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus
saja yang dapat menyingkapkannya... Tetapi apabila hati seorang berbalik
kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya’ 2 Kor 3:14,16.
Ketika kita melihat Anak Manusia ditinggikan, inilah titik penerangan
kita. Kita melihat dengan tetap pada akhir dari apa yang lewat dan melihat
Perjanjian Baru ditegakkan. Dalam Perjanjian Baru hukum dipakukan di
kayu salib.
Hukum digenapi oleh kasih dan kebenaran. Namun, adalah bermusuhan
terhadap kita karena dosa. Dipakukan di salib sekarang, tidak lagi
bermusuhan bagi kita. Permusuhan/kebencian sudah dihancurkan. Ef 2:15.
Melalui salib dan kuasa Roh Kudus, kasih Allah dicurahkan kedalam hati
kita, dan kita dapat memenuhi hukum dalam persekutuan persembahan.
35
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dengan demikian, kita dapat memenuhi semua kebenaran. Hukum
sekarang dalam harmoni dengan kehidupan.
Dalam Perjanjian Lama, jalan kepada maha kudus hanya bayangan
sedangkan, dalam Perjanjian Baru, jalan sesungguhnya terbuka dimana kita
mendapatkan adopsi keputraan. Penyembahan tidak lagi menjadi siklus
ketaatan yang diulang-ulang, gagal untuk mencapai sasaran.
Hukum digantikan dengan iman dan Roh Kudus, supaya berkat Abraham
dapat datang kepada semua yang berpartisipasi di salib dan
persembahannya. ‘Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia
berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman
kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu’. Gal 3:14. Dalam ‘Roh yang
telah dijanjikan’, perhatikan lagi bahwa Roh Kudus disebut Roh Kudus,
yang dijanjikan (Roh janji – terjemahan Inggris). Ef 1:13. Bagaimanapun
janji yang ditunjukkan Galatia adalah benar-benar Roh Kristus, yang
adalah Benih didalam siapa kita menerima semua ‘janji-janji’ Allah. Gal
3:16. ‘Janji’ adalah bahwa melalui Roh Kudus, kita dapat mewarisi Roh dari
Tiga pribadi, kepenuhan Roh Kekal. Paling penting, inilah satu-satunya
kemungkinan ketika kita menerima Roh Kristus, adopsi.
Hal-hal yang dihapuskan di kayu salib
Dalam kebenaran, sejumlah hal-hal yang dihapuskan dalam ‘ditinggikan’nya Kristus. Kita baca dalam kitab Timotius bahwa Kristus ‘yang oleh Injil
telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat
binasa.’. 2 Tim 1:10. Hukum, dan perjanjian hukum, tidak dihancurkan, tapi
perlu dihapuskan sebagai administrasi Allah. Dosa dan kematian juga
dihapuskan di salib, dan kehidupan zoe dibawa kepada terang. Jalan
36
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
menuju exanastasis terbuka bagi kita dimana kita kita dapat hidup dan
mati, menderita dan mempersembahkan, dalam persekutuan persembahan.
Setelah menerima tujuh luka (Getsemani, ditambah enam di kayu salib),
dan sementara masih hidup dalam tubuh daging-Nya, Kristus telah
kembali dari kematian akan dosa. Kemudian, pada titik pengumuman-Nya,
itulah
benar-benar
selesai.
Hanya
fisik-Nya
berakhir
dan
fisik
kebangkitannya yg akan datang pd masa depan. Jadi luka yang terakhir
menandakan bahwa Dia telah menghapuskan kematian dan membawa
kekekalan pada terang. Pada luka yang kedelapan, Dia membuka jalan
kepada anastasis, kebangkitan dari kematian.
Jadi kematian dari salib, dimana kita menyatu, bukanlah kematian seperti
yang kita tahu. Ini adalah titik masuk kepada kehidupan dan berkat. Kita
mati dalam kejahatan dan dosa-dosa, tapi kita mati dengan Kristus dan
dilepaskan dari kematian kekal. Ef 2:4-6; Rom 6:8-11. Kita adalah mati
dalam dosa, tapi sekarang pencucian dari regenerasi, oleh darah dan air, dan
pembaruan dari Roh menjadi efektif. Ef 2:1; Titus 3:5. Kita menjadi
diregenerasi oleh proses salib. Karena kita telah mati bagi dosa dan
kematian, dan dibawa kembali dari kematian, oleh darah, oleh proses
regenerasi.
Seolah-olah kita telah dijatuhi hukuman mati telah diubah kepada
kematian dari salib, menghasilkan kehidupan dalam mereka yang ‘Sebab
kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena
Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang
fana ini’. 2 Kor 4:11. Ini adalah pengharapan akan exanatasis, puncak dari
partisipasi dalam kematian Kristus. Paulus hanya mencari persekutuan
37
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dalam penderitaan Kristus dan menjadi serupa dengan Dia dalam
kematiannya dengan tujuan untuk ‘beroleh kebangkitan [exanatasis] dari
antara orang mati’. Fil 3:11.
Melihat ‘AKU ADALAH’
Mungkin yang paling berpengaruh dari penyataan Yesus berkenaan
dengan Dia ditinggikan adalah ini. ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak
Manusia, barulah kamu tahu, bahwa AKULAH Dia (AKU ADALAH Dia –
terjemahan Inggris)’ Yoh 8:28 NASB. Ketika Kristus ditinggikan, kita
melihat persembahan yang murni dari Yahweh. Itu adalah pewahyuan
nama-Nya, ‘Aku Adalah’, Yahweh Anak, iman kita hidup. ‘Lampu’
penerangan menyatakan kepada kita pengharapan yang luar biasa yang
masuk dalam tabir. Kej 15:17.
Kita membaca bahwa Anak Manusia ditinggikan seperti ular pada tiang
‘supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal’.
Yoh 3:16. Dalam melihat Kristus ditinggikan, iman dibangkitkan dimana kita
dapat menerima kehidupan kekal dalam Dia, dengan berpartisipasi dalam
persekutuan persembahan-Nya.
Cawan berkat dicurahkan kepada kita. Pencurahan dari korban curahan
adalah tindakan iman. Apa yang dicurahkan kepada kita, dan apa yang kita
juga curahkan satu terhadap yang lain – dengan cara yang sama dengan
iman Anak dicurahkan kepada persembahan Bapa.
Dengan demikian kita dilepaskan dari kuasa dosa dan penyesatan setan.
Kita dibebaskan dari penghukuman akan hukum dan ketakutan akan
kematian. Ketika kita melihat Anak Manusia ditinggikan kita melihat
38
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kebenaran. ‘kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu.’. Yoh 8:32.
Alkitab adalah benar, bahwa kematian/maut ditelan dalam kemenangan,
karena Kristus telah menyelesaikan pekerjaan persembahan. 1 Kor 15:54.
Dengan menyatu dengan persembahan-Nya, kita berpartisipasi dalam
peperangan yang telah dimenangkan. ‘sebab oleh satu korban saja Ia telah
menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan’. Ibr
10:14. Tubuh Kristus telah disempurnakan, dan dalam Dia kita dikuduskan
oleh api persembahan-Nya. Jika kita terus dalam persekutuan
persembahan-Nya, hasil akhir dijamin. Kita tahu bahwa persembahan-Nya
adalah efektif untuk sepenuhnya menghapuskan dosa dan kepenuhan mutlak
dari kehendak Allah. Ini adalah kehendak Allah yang telah terlaksana.
39
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
2. Injil partisipasi
Lebih lagi kita memandang injil, lebih lagi kita melihat bahwa itu termasuk
partisipasi dalam persembahan. Kemudian kita berpartisipasi dalam
persembahan ini, kita menemukan persekutuan, kita didamaikan dengan
Allah, dan kehidupan Allah dimultiplikasikan dalam kita. (Bagian B, C dan D
dalam buku ini). Bagaimanapun, ketika Kristus ditinggikan dan kita
menghargai Dia ‘dipukul dan ditindas Allah’, kita tergoda untuk berasumsi
bahwa Dia menggantikan kita – memang demikian, bahwa Kristus mati
untuk saya, karena itu saya tidak harus mati. Yes 53:4-6. Itu adalah
kebenaran yang pasti untuk ini, didalamnya kematian yang Dia lakukan
untuk yang lain memegang dimensi, seperti penghukuman penuh akan
kematian kekal yang kita tidak akan pernah tahu disaat kita bersatu dalam
persembahan-Nya. Kristus adalah satu-satunya yang dapat membuat
persembahan sempurna.
Dengan penting, seluruh dari apa yang Dia tanggung dalam hukuman dan
penderitaan adalah demi kita, bukan untuk Dia. Sekali lagi, inilah arti
dibelakang pernyataan mengenai Bapa tidak menginginkan pengorbanan
tapi kehendak-Nya terlaksana. Buah dari kehendak-Nya terlaksana adalah
bahwa pekerjaan keselamatan, memeluk seolah mengalami sendiri
mewakili kita, dapat terselesaikan di dalam kita ‘Tetapi dia tertikam oleh
karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.’ Yes 53:5. Ketika
mata kita terbuka pada realita ini, kita menilai dengan benar adalah bahwa
maut kita yang Kristus tanggung – Dia mati bagi dosa, Dia mematikan maut
40
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dari dosa dan mempengaruhi kematian kekal sepenuhnya dikeluarkan
(cherem). Jadi sekarang kita seolah-olah telah dijatuhi hukuman mati dalam
diri kita dan kita dikonfrontasi dengan pilihan. Apakah kita mati dengan
Kristus, bagi dosa, atau kita mati dalam kematian kekal yang Dia juga telah
sentuh demi kita. Jika kita mati dengan Dia, maka kematian kekal
diubahkan menjadi ganjaran. ‘oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh’,
disaat kita dengan setia berpartisipasi dalam ganjaran. Yes 53:5.
Jadi, pada setiap titik, Kristus menarik kita untuk berpartisipasi dengan
Dia dalam kematian-Nya. Ini adalah jalan dari kesembuhan dan pemulihan.
Lebih dari ini, ini adalah jalan kepada persekutuan dan multiplikasi. Ini
adalah arti dari mana kehendak Allah terlaksana dalam tubuh
korporat/bersama Kristus.
Perjamuan terakhir
Pada perjamuan terakhir, Kristus menggambarkan persembahan-Nya
sebagai persekutuan untuk partisipasi kita. Berkenaan dengan roti, Dia
berkata ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku’. Dan berkenaan dengan
cawan, Dia berkata, ‘Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah
darah-Ku, darah perjanjian (Perjanjian Baru – terjemahan Inggris’. Mat
26:26-28. Dia mengidentifikasi roti dan anggur sebagai persembahan-Nya;
yaitu, tubuh-Nya terpecah dan darah-Nya tercurah. Dan kemudian Dia
mengundang kita untuk berpartisipasi dalam persembahan ini dengan
meminta kita untuk ‘makan dan minum’.
Paulus menulis, ‘Perhatikanlah bangsa Israel menurut daging: bukankah
mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian
41
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
[berpartisipasi] dalam pelayanan mezbah?’. 1 Kor 10:18. Mereka yang
makan dari mezbah adalah para imam. Dengan mengundang murid-muridNya untuk makan dan minum dari persembahan-Nya, Dia dengan jelas
mengatakan kepada mereka bahwa mereka dapat menjadi imam dengan
Dia. Dan ketika Kristus membawa murid-murid dengan Dia ke Getsemani,
Dia mulai menyatakan kepada mereka sifat alami dari ‘pelayanan imamat’.
Mereka akan diminta untuk mempersembahkan diri mereka sendiri
sebagai persembahan yang hidup di atas mezbah.
Penting untuk memperhatikan bahwa dengan memakan dan meminum
kita menjadi berpartisipasi di mezbah, bukan hanya dalam persembahan itu
sendiri. Mezbah-lah yang menguduskan persembahan, dan menetapkan sifat
alami dari persembahan kita. Kita tidak dapat menyatakan menjadi
menyatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya di dalam konteks
apapun selain salib-Nya. Adalah salib-Nya, mezbah-Nya dimana kita
menyatu. Kita tidak hanya membawa persembahan kita ke mezbah-Nya.
Kristus berkata, ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku’ Luk 9:23.
Tidak juga kita mencari keuntungan untuk makan dan minum dari
persembahan Kristus tanpa partisipasi dalam salib. Maka Paulus demgan
benar merangkumkan perjamuan makan kita sebagai partisipasi dalam
tubuh dan darah-Nya. Bukanlah cawan berkat yang kita berkati yang
atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan (partisipasi – terjemahan
Inggris) dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan
42
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
adalah persekutuan (partisipasi – terjemahan Inggris) dengan tubuh Kristus? 1
Kor 10:16.
Persekutuan dan kehidupan hanya dapat ditemukan oleh partisipasi
dengan Kristus dalam persembahan-Nya. ‘Maka kata Yesus kepada
mereka: ‘jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum
darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu…..Barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia.’. Yoh 6:53, 56. Kita tinggal dalam persekutuan Kristus, dan
kehidupan Kristus tinggal di dalam kita. Kita perhatikan bahwa perkataan
Yesus ini membuat banyak dari murid-murid-Nya tersandung. ‘Mulai dari
waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.’. Yoh 6:66. Tidak ada tanah ditengah. Kita menyatu dengan
KRISTUS dalam persembahan-NYA dan menemukan kehidupan, atau
pada titik tertentu kita akan tersandung dan menarik diri dari berjalan
dengan Dia.
Getsemani
Seterusnya dari perjamuan terakhir, Kristus membawa murid-murid-Nya
ke taman Getsemani dimana sifat alami dan tingkat persembahan kita
dengan Kristus akan ditetapkan. Kita menemukan bahwa Kristus
menegakkan dua titik-tiang/pancang di dalam taman. Yang pertama adalah
tempat tahir, dan kedua adalah tempat kutuk.
Bagi murid-murid, Getsemani adalah tempat tahir diluar kemah. Itu adalah
tempat berdoa. Dalam panggilan-Nya untuk ‘berjaga-jaga dan berdoa’,
Kristus mengundang kita untuk menyatu dengan Dia dalam Getsemani,
43
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dimana kita dapat mengamati dan kemudian memahami kapasitas yang
sama dari Roh Kekal, melalui doa, dan dikuatkan untuk bersatu dengan
persekutuan persembahan-Nya. Kristus mengatakan kepada kita untuk
berjaga-jaga dan berdoa dengan Dia. Dia berbicara kepada murid-murid
dalam kalimat negatif, ‘Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam
dengan Aku?’ Mat 26:40. Jika kita tidak bersatu dengan Kristus dalam
persekutuan ini, maka kita akan cepat jatuh dalam pencobaan. Pencobaan
itu adalah untuk percaya ada jalan lain, injil lain, jalan diluar dari
partisipasi.
Kristus mengatakan kepada murid-murid untuk tetap berjaga sementara
Dia menjauh ‘sepelempar batu jaraknya’ dari mereka. Luk 22:41. Kita dapat
mengatakan bahwa mereka berjaga-jaga dan berdoa dalam ‘tempat tahir’
(diambil dari bahasa korban penghapus dosa. Bil 19:9) sementara Dia
menjauh ke tempat kutuk, tempat dari ‘cawan’ dimana Bapa ‘Dia yang
tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa’. 2 Kor 5:21. Maka
Kristus berdoa,’ "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari
pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang
terjadi."’. Luk 22:42. Dia menunjuk pada cawan kutukan, murka dan
penghukuman Allah. Kita ‘berjaga-jaga’ Kristus di tempat terkutuk;
bagaimanapun kita tidak dapat pergi ke tempat itu dan bersatu dengan Dia
disitu. Dia telah memberikan kita tempat tahir. Dimana kita ‘berjaga-jaga
dengan Kristus, bersatu dengan-Nya dalam doa dan persembahan-Nya.
Kita bersatu dengan doa-Nya, ‘kehendak-Mulah yang terjadi’. Inilah
komitmen kita kepada persekutuan tubuh-Nya, konteks dimana kehendak
Allah terlaksana.
44
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Sudah pada tempatnya, kitalah yang seharusnya berada di tempat kutuk.
Bagaimanapun, Kristus mengambil cawan atas nama kita untuk
melepaskan kita dari maut. Cawan kutuk melewati kita dan pergi kepada
Kristus. Itu dirubah menjadi cawan hukuman di tempat tahir. Jika kita
meminumnya, maka itu menjadi cawan berkat bagi kita.
Menjadi tempat tahir tidak selalu membuat Getsemani tempat yang
menyenangkan. Itu adalah tempat dukacita, ‘pemerasan zaitun’, hukuman,
dimana Kristus dipersiapkan sebagai persembahan yang berkenan.
Partisipasi dengan Kristus dalam persembahan-Nya bukanlah jalan yang
mudah. Jalan itu sempit dan sulit. Seperti yang kita baca, Kristus
menemukan murid-murid ‘tidur karena dukacita’. Luk 22:45. Kita tahu
bahwa ‘Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak
mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan
buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya’. Ibr 12:11.
Jalan itu sulit, tapi kita dipanggil untuk mengikuti Kristus di jalan ini,
jalan pengertian, jalan kehidupan. Kita seharusnya tidak tertidur karena
dukacita, karena Kristus telah menyempurnakan kita sebagai pelopor
keselamatan kita. dia telah memberikan kita janji akan Roh Kudus untuk
menguatkan kita dan memimpin kita. Ketika kita bersatu dengan Kristus
di Getsemani, menerima ganjaran-Nya, kita menemukan kapasitas Roh
Kekal untuk mengikuti Dia sepanjang jalan sampai kepada seruan, ‘sudah
selesai’. Yoh 19:30.
Terus maju ke Kalvari
45
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Tentu saja, dari Getsemani, kita harus ‘bagunlah dan pergi’ ke Kalvari. Yoh
14:31; Mat 26:46. Kemenangan atas semua adalah kita semua dapat bersatu
dengan-Nya di jalan dimana Dia kembali dari kutuk dan maut, dengan
proses penumpahan darah. Dia ‘ditinggikan’ memberikan keuntungan dari
aliran darah-Nya dari luka tikaman-Nya, supaya kita kembali dengan Dia
dari maut kepada exanastasis Ibr 13:20, 21.
Partisipasi kita dalam ganjaran
Menyatakan kembali, hukuman kita diubah menjadi ganjaran oleh
persembahan Kristus bagi kita. ‘Ganjaran yang mendatangkan keselamatan
bagi kita ditimpakan kepadanya’ Yes 53:5. Ketika kita melihat ke salib
hanya ada satu orang yang membawa semua hukuman, penghakiman, dan
murka: Kristus. Bagaimanapun, salib bukanlah subtitusi. Proses ini adalah
memasukkan. Melalui baptisan dan partisipasi kita dalam perjamuan makan
kita dimasukkan. Sekali kita berpartisipasi dalam persekutuan dengan
Kristus dalam persembahan-Nya, kita menjadi partisipan dalam ganjaranNya – yang adalah proses untuk keselamatan kita.
Seperti yang telah kita diskusikan, semua yang dalam Alkitab menunjuk
kepada partisipasi dalam salib dan bukan subtitusi. Satu-satunya poin
dimana subtitusi dilakukan adalah berkenaan dengan hukuman, murka,
penghakiman, yang hanya Dia sendiri yang dapat derita untuk kita, dengan
tujuan untuk merubah murka kekal kepada ganjaran menyelamatkan.
Korban-korban Perjanjian Lama menunjuk kepada pastisipasi ini. Sekali
Kristus menggenapi tipe-tipe, bayangan-bayangan dan symbol-simbol,
korban-korban yang dulu sudah terlaksana. Mengapa? Karena mereka
46
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
tidak menghapuskan dosa dan memberi perubahan kepada orang-orang.
Mereka lemah dan tidak menguntungkan karena dari daging. Maka
mereka digenapi dan digantikan oleh ‘satu korban/persembahan’ Kristus.
Sekarang ada satu persembahan, satu salib, dan satu kematian dengan satu
aplikasi. Kita harus bersatu dan berpartisipasi. Ibr 10:14. Sekali kita bersatu
dengan persembahan Kristus, kita ‘memberitakan kematian Tuhan sampai
Ia datang’. 1 Kor 11:26.
Jadi kunci pernyataan kami mengenai partisipasi adalah ini. Partisipasi
dalam persekutuan persembahan Kristus mengubah penghakiman, murka
dan penghukuman kekal kita kepada ganjaran yang membuat kita dapat
berhenti dari dosa dan menyatakan kebenaran Allah.
Panggilan untuk bersekutu
Duta besar Kristus menghadirkan pesan keselamatan dalam dua bagian.
Awalnya,
perkataan/firman
rekonsiliasi
menginformasikan
kepada
pendengar akan berbahayanya dia dibawah murka. Demikian juga, utusan
memproklamirkan kebaikan Allah bagi dia dengan memberikan
pengampunan, rekonsisliasi dan memulihkan keputraan.
Kemudian, ketika perkataan/firman keputraan diterima, pendengar
dilahirkan kembali dari benih yang terkorupsi. 1 Pet 1:23. Dengan
menerima Kristus, utusan memberitakan damai, dan perkataan-Nya,
pendengar menerima ‘kuasa (hak – terjemahan Inggris) supaya menjadi
anak-anak Allah’, menemukan iman dan harapan akan keputraan. Yoh 1:12.
Bagaimanapun juga, benih keputraan lahir baru ini tidak akan hidup jika
tidak ditanam dalam persekutuan gereja. Maka perkataan pertama dari
47
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
keputraan harus dengan secepatnya diikuti dengan perkataan kedua –
panggilan kedalam persekutuan Anak. ‘Allah, yang memanggil kamu
kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah
setia’ 1 Kor 1:9. Ini adalah panggilan untuk bersatu dengan Kristus dalam
persembahan-Nya.
Sebelum dunia dijadikan, kita ditentukan untuk menjadi anak-anak Allah.
Perkataan pertama membuka mata kita kepada penentuan ini. Mereka
‘yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya’. Rom
8:30. Kemudian perkataan yang kedua memanggil kepada adopsi kedalam
tubuh Kristus, satu-satunya tempat dimana keputraan kita direalisasikan.
Satu-satunya benih adalah Kristus. Tidak ada banyak benih.
Kita harus meresponi panggilan dengan ‘datanglah kepada-Nya’, bersatu
dengan Dia dalam persekutuan persembahan-Nya. Dengan ini artinya kita
membangun bersama diatas batu Kristus, ‘datanglah kepada-Nya, batu
yang hidup itu … kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah’ 1 Pet 2:5.
Baptisan dan perjamuan
Ada dua aspek kunci partisipasi kita dalam persekutuan persembahanNya. Itu adalah baptisan dan perjamuan.
Dilahirkan kembali dalam meresponi perkataan pertama dari utusan,
kemudian kita dibaptiskan untuk bersatu dengan persekutuan Anak.
48
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Baptisan adalah respon dan komitmen kita untuk bersatu dengan
persekutuan tubuh Kristus. Dalam arti, baptisan adalah komitmen kita
untuk menjadi bagian dari gereja. Kita kemudian menyadari bahwa
baptisan adalah langkah selanjutnya, setelah menerima perkataan
keputraan. Keputraan kita hanya direalisasikan dalam Anak, Yesus
Kristus. Maka Filipus memberitakan Yesus kepada orang Etiopia. Ketika
mreka menemukan air, orang Etiopia berkata ‘Lihat, di situ ada air; apakah
halangannya, jika aku dibaptis?’. Kis 8:36.
Ketika kita mengatakan bahwa baptisan adalah komitmen untuk bersatu
dengan tubuh Kristus, maksud kita adalah bahwa itu adalah komitmen
untuk bersatu dengan persembahan Kristus dan penderitaan Kristus. ‘Atau
tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus,
telah dibaptis dalam kematian-Nya?’ Rom 6:3. Kita bersatu dengan
persembahan Kristus untuk tiga alasan – untuk persekutuan, rekonsiliasi
dan multiplikasi. Bagaimanapun juga, dalam menyentuh penderitaan
Kristus, kita berpartisipasi dalam penderitaan ini supaya kita dapat
berhenti dari dosa. ‘Karena barangsiapa telah menderita penderitaan
badani, ia telah berhenti berbuat dosa.’ 1 Pet 4:1.
Baptisan adalah titik masuk untuk berpartisipasi dalam persembahan
Kristus. Dan kita terus berpartisipasi melalui persekutuan perjamuan
makan. Dengan ini artinya, kita menunjukkan kematian Tuhan dalam
persekutuan ganjaran-Nya sampai Dia datang. ‘Sebab setiap kali kamu
makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan
sampai Ia datang’ 1 Kor 11:26. Kita memberitakan kematian Tuhan untuk
seluruh hidup kita sampai Dia datang. Dengan cara ini, salib adalah relevan
49
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
sehari-hari dalam penghakiman dan ganjaran, dalam kehidupan dan
berkat.
Karena itu, pertobatan bukanlah respon satu kali selesai. Tapi, itu adalah
model setiap hari dari kembali kepada Kristus dalam persembahan-Nya.
Pertobatan adalah partisipasi, bukan hanya perubahan pikiran. Jika kita
sungguh-sungguh bertobat, kita akan berpartisipasi melalui persembahan.
Dan kita akan terus menerus dalam model pertobatan ini dalam seluruh
kehidupan kita. Ini membedakan pertobatan dengan penyesalan dari
dalam dan penebusan dosa. Penyesalan dari dalam tidak berpartisipasi
dalam penderitaan Kristus, tapi mengekspresikan diri sendiri dalam semua
jenis penyesalan, menyelamatkan muka dan tindakan membenarkan diri.
Baptisan dan perjamuan lebih dari hanya sakramen dan simbol partisipasi.
Keduanya adalah tindakan iman, menyatukan kita dengan Kristus melalui
partisipasi dan persekutuan dalam tubuh Kristus yang hidup di bumi. Kita
adalah anggota-anggota satu dengan yang lain, menanggung beban satu
yang lain. Ini adalah persekutuan persembahan.
50
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
BAGIAN B
Persembahan untuk persekutuan
Menyatakan kembali pernyataan kita, persembahan dan kehendak Alah
mencapai tiga sasaran: persekutuan, rekonsiliasi dan multiplikasi. Secara
fundamental, persembahan menggambarkan persekutuan ‘memberi dan
menerima’ antara Yahweh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Itu adalah
persekutuan Yahweh. Panggilan untuk berpartisipasi dalam persembahan
Kristus adalah panggilan untuk bersatu dengan persekutuan Yahweh. Kita
dipanggil kedalam persekutuan Anak supaya ‘di dalam Dia’ kita bersatu
dengan persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus ini. Demikian kita
membaca dalam surat pertama Yohanes, ‘Dan persekutuan kami adalah
persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.’. 1 Yoh 1:3.
Dalam komentar penutupnya kepada gereja Korintus, Paulus menyerahkan
mereka kepada ’persekutuan Roh Kudus’. 2 Kor 13:14 NASB. Ini bukan
persekutuan yang terpisah, sekalipun kita mempunyai persekutuan yang
berbeda dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam satu persekutuan
persembahan.
Pertanyaanny adalah, ‘Bagaimana kita bersatu dengan persekutuan ini?’
Jalan untuk dimasukkannya kita dibuka oleh Kristus sebagai persembahan
Bapa. Ingat, Kristus mempersembahan diri-Nya sendiri kepada Bapa, dan
Bapa mempersembahkan Kristus untuk kita. ‘Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
51
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
persembahan yang tak bercacat,’ Ibr 9:14. Dan kemudian kita membaca,
‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan
Anak-Nya
yang
tunggal.’
Yoh
3:16.
Bapa
mempersembahkan Kristua kepada dunia. Jika kita menerima Dia, kita
menerima
persembahan
Bapa;
kita
menerima
kehidupan
Bapa.
Bagaimanapun juga, menerima tidaklah cukup untuk menegakkan
persekutuan yang sebagaimana mestinya. Persekutuan adalah memberi
dan menerima. Kita harus bersatu dengan persembahan Kristus dan
dengan demikian dimasukkan dalam persembahan-Nya kepada Bapa. Kita
adalah ‘keharuman Kristus bagi Allah’. Dalam Kristus kita berpartisipasi
sebagai bagian dari persembahan Bapa dari anak untuk yang lain. Kita
menjadi imam-imam dengan Dia, menegakkan tanah persekutuan yang
benar masing-masing dengan yang lain.
Persekutuan yang benar dengan Allah dan masing-masing dengan yang lain
hanya ditemukan dalam persembahan Kristus. ‘Tetapi jika kita hidup di
dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh
persekutuan seorang dengan yang lain.’ 1 Yoh 1:7. Ketika Yohanes menuliskan
berkenaan dengan ‘terang’, dia menunjuk kepada api Roh Kudus, api
persembahan. Dia menggambarkan yang paling penting dari persekutuan
Yahweh dalam persembahan, karena ‘Allah adalah terang’. 1 Yoh 1:5.
Persekutuan tidak hanya melibatkan anda dan saya bertemu bersama
dalam
latar
belakang
sosial.
Persekutuan
juga
bukan
hanya
keramahtamahan/hospitality, sekalipun horpitality dapat, dan seharusnya,
memimpin kepada persekutuan. Persekutuan ditemukan hanya dalam
tubuh Kristus, tempat dimana kehidupan Allah dilayani.
52
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Persekutuan adalah hubungan kehidupan. Disaat kita mencari untuk
menetapkan persekutuan, kita kehilangan arti yang sesungguhnya, karena
persekutuan hanya ditemukan dalam membuat persembahan. Dimana ada
persekutuan, kasih Allah melimpah. Ini adalah ‘romantis’ yang benar,
dimana kita selalu bertemu tapi tidak pernah menaklukan. Kita memberi
dan menerima, tapi tidak pernah mengambil. Kita bertemu muka dengan
muka, mata dengan mata, dan hati dengan hati. Persekutuan adalah
kehidupan diberikan kepada yang lain dan kehidupan dicurahkan untuk
menyatakan yang lain.
Persekutuan dalam persembahan Kristus adalah konteks dimana kita
diselamatkan dari dosa. ‘Tetapi jika kita hidup di dalam terang … kita
beroleh persekutuan … dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita
dari pada segala dosa’ 1 Yoh 1:7. Bagaimanapun, persekutuan lebih dari
sampai akhir. Akhir ada di dalam itu sendiri. Persekutuan adalah sasaran.
Dosa perlu untuk dihapuskan dari kehidupan kita karena itu menghalangi
pertemuan, berhubungan dan persembahan yang seharusnya. Kita
dibebaskn dari dosa, supaya kita dapat mengasihi, mempersembahkan dan
hidup dalam persekutuan Yahweh.
Mari kita dengan singkat memperhatikan tiga komponen yang esensial
untuk menegakkan persekutuan persembahan. Pertama, harus ada mezbah.
Kedua, harus ada api pada mezbah. Dan ketiga, perlu ada persembahan.
Bersama, komponen-komponen ini membangkitkan bau yang harum –
keharuman dari persekutuan yang benar.
53
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
3. Mezbah – tempat persembahan
Dalam bait Allah, mezbah adalah tempat persembahan. Kita mengamati
realita ini dalam tabernakel Musa, bayangan dari bait yang sesungguhnya,
tubuh Kristus. Semua persembahan dipersembahkan kepada Tuhan di
dalam pintu kemah pertemuan diatas mezbah. Tuhan menginstruksikan
Musa, ‘Kautaruhlah mezbah korban bakaran di depan pintu Kemah Suci,
yakni Kemah Pertemuan itu’. Kel 40:6. Kemudian kita membaca mengenai
korban bakaran, ‘dia [yang mempersembahkan] harus mempersembahkan
di depan pintu Kemah Pertemuan, supaya diterima dihadapan Tuhan’.
Mezbah adalah satu-satunya tempat kita dapat membuat persembahan
dan menemukan persekutuan dengan Tuhan.
Dalam Perjanjian (Covenant) Baru, Tuhan menegakkan bait ‘tanpa dibuat
oleh tangan manusis’ – tubuh Kristus. Jadi dimanakah mezbah dalam bait
ini? Dimana kita membawa persembahan kita untuk diterima oleh Allah?
Di meja perjamuan.
Perjamuan - mezbah
Kita membaca dalam kitab Ibrani bahwa ‘Kita mempunyai suatu mezbah’.
Ibr 13:10. Dari mezbah ini, yaitu mezbah dari bait yang benar, mereka yang
melayani dalam tabernakel tidak mempunyai hak untuk makan atau
berpartisipasi. Bagaimanapun juga, oleh kemurahan Allah, kita diundang
untuk makan dan minum. Seperti pada perjamuan terakhir, Kristus
mengundang kita untuk makan roti, tubuh-Nya yang dipecahkan. Dan Dia
mengundang kita untuk minum cawan, darah-Nya yang dicurahkan. Dengan
54
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memakan dan meminum kita menjadi berpartisipasi dalam persembahan
Kristus, dan mezbahnya.
Mezbah, menandakan meja perjamuan, adalah satu-satunya tempat
persembahan dan tempat dimana kehidupan Allah dilayani. Tidak ada
alternatif. Yesus berkata, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu
tidak mempunyai hidup di dalam dirimu’. Yoh 6:53.
Pernyataan ini
menyebabkan perlawanan bagi banyak orang percaya karena itu
memanggil mereka kepada persekutuan di satu mezbah.
Kita menjadi lebih mengetahui bahwa seluruh administrasi persembahan
diaktifkan, dan harus diaktifkan, pada titik pusat perjamuan. Menjalankan
talenta dan sumber-sumber kita dari hari ke hari, kita mempersiapkan
persembahan kita di dalam rumah dan bisnis kita. Bagaimanapun juga, kita
tidak mempersembahkan dalam rumah atau bisnis kita. Kita harus
membawa persembahan ke perjamuan tubuh Kristus, yang adalah
persekutuan mezbah. Hanyalah di mezbah persembahan kita menerima
persembahan yang dicurahkan oleh yang lain, dan Roh Kudus, sehingga
memberi kuasa untuk multiplikasi.
Dosa persembahan di bukit pengorbanan
Orang Israel menegakkan ‘bukit’ sebagai alternatif tempat-tempat
persembahan. Ini menjadi korupsi yang sama dalam praktek mereka
sebagai bangsa. Ketika kita membaca sejarah raja-raja, kita menemukan
bahwa banyak dari mereka bangkit dan jatuh sehubungan dengan perihal
ini. ‘mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka,
55
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka’ Maz 78:58. Bahkan
ketika orang-orang menyatakan mempersembahkan kepada Allah,
alternatif tempat persembahan ini dianggap ‘bukit pengorbanan’ berhala.
Tidak ada persekutuan dapat ditemukan, karena Allah hanya tinggal dalam
satu tabernakel (bait) ditengah-tengah mereka. Entahkah diketahui atau
tidak, apapun yang dipersembahkan di bukit pengorbanan dianggap
pengorbanan kepada baal atau setan. Inilah maksud Paulus kepada orang
Korintus mengenai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Dia berkata bahwa
‘persembahan mereka (bangsa-bangsa bukan Yahudi – terjemahan Inggris)
adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah.’ 1 Kor
10:20
Kita melihat ada banyak cerita mengenai bukit-bukit pengorbanan dalam
Alkitab. Setelah kerajaan Israel dan Yehuda terbelah, Yerobeam, sebagai
pemimpin pada suku-suku bagian utara, tidak mau siapapun pergi ke
Yerusalem untuk membuat persembahan. Dia kuatir hati mereka akan
kembali kepada Tuhan, dan sebagai konsekuensinya juga, kepada raja
Yehuda. Maka dia mendirikan bukit-bukit pengorbanan di Bethel dan Dan
dan berkata kepada orang-orang, ‘Sudah cukup lamanya kamu pergi ke
Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu … maka hal itu
menyebabkan orang berdosa,’. 1 Raj 12:28-30.
Demikian juga, Mikah mendirikan bukit pengorbanan dirumahnya. ‘Mikha
ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah efod dan terafim, ditahbiskannya salah
seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya. Pada zaman itu tidak
ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar
menurut pandangannya sendiri.’ Hak 17:5, 6. Panggilan Tuhan untuk
56
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
berkumpul pada satu mezbah adalah jelas. Menggabungkan dua cerita ini,
kita menemukan akar yag sama dalam dosa bukit-bukit pengorbanan.
Yaitu, terlihat terlalu sulit untuk berkumpul pada satu mezbah. Maka
orang-orang percaya melakukan apa yang ‘benar menurut pandangannya
[mereka] sendiri’
Dalam kitab Ulangan, tertulis bahwa orang-orang diperintahkan untuk
membawa persembahan mreka ke mezbah. Mereka datang ke tempat
peristirahatan, tanah yang diberikan kepada mereka sebagai warisan.
Mereka
diperintahkan
untuk
menghancurkan
semua
bukit-bukit
pengorbanan. Ul 12:2,3. Kemudian mereka mencari Tuhan di tempat
dimana Dia menegakkan nama-Nya sebagai tempat tinggal – yaitu, di
tempat diman Dia menegakkan tabernakel, tabut perjanjian dan mezbah.
Ul 12:5. ‘ke sanalah harus kamu pergi. Ke sanalah harus kamu bawa korban
bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan
persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu, anakanak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.’ Ul 12:5, 6. Ini adalah
daftar yang cukup lengkap. Orang-orang dibolehkan untuk makan
kawanan hewan gembalaan mereka sendiri. Bagaimanapun juga, mereka
diminta untuk mencurahkan darah ke tanah, menandakan bahwa mereka
tidak memakan persembahan. Ul 12:21-25. Semua persembahan, dengan
darahnya, adalah untuk dipersembahkan di mezbah. Ul 12:26,27. Jika
seseorang tidak memungkinkan untuk pergi mengangkut semua
perpuluhan mereka, mereka dibolehkan untuk menukar itu kedalam
bantuk uang, supaya mereka dapat membawanya ke mezbah. Ul 14:22-25.
Bukit pengorbanan – utang darah
57
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Jika kita menegakkan bukit pengorbanan sebagai tempat alternatif
persembahan, kita mendatangkan penghakiman penuh akan darah Kristus.
Kita membaca, ‘Setiap orang dari kaum Israel yang menyembelih lembu …
tetapi
tidak
membawanya
ke pintu
Kemah
Pertemuan,
untuk
dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN di depan Kemah
Suci TUHAN, hal itu harus dihitungkan kepada orang itu sebagai hutang
darah [berhutang darah NASB], karena ia telah menumpahkan darah, dan
orang itu haruslah dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.’ Im 17:3, 4.
Pada mezbah, darah Kristus memberi kehidupan dan persekutuan. Diluar
mezbah, darah Kristus mendatangkan penghakiman dan dikeluarkan total
dari kehidupan dan persekutuan. Kita harus berkumpul pada satu mezbah.
Jika terjadi kita harus melayani mereka yang sakit dan tidak dapat
berkumpul bersama, kita melakukannya dari satu mezbah.
Jika kita mempunyai perjamuan dirumah-rumah kita berangkat dari iman
yang dangkal, maka kita telah menegakkan bukit pengorbanan.
Bagaimanapun juga, kita bisa saja menemukan diri kita sendiri datang ke
satu meja perjamuan masih mempunyai bukit pengorbanan di hati kita jika
kita makan dan minum keuntungan dari persekutuan tanpa komitmen
kepada partisipasi yang sungguh-sungguh di mezbah. Ini menyatakan
agenda alternatif dalam hati kita – keinginan untuk memperdagangkan
persembahan kita. Sesuai dengan itu, jika kita makan dan minum
perjamuan dalam sikap tidak layak, kita akan menjadi ‘berdosa terhadap
tubuh dan darah Tuhan’. 1 Kor 11:27.
Dalam kitab Roma, Paulus mendaftarkan empat kelompok gereja rumah,
termasuk yang di rumah Priskila dan Akwila, terlihat jelas bahwa hanya
58
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
ada satu perjamuan dalam persekutuan dengan Paulus dan rasul-rasul yang
lain. Dia mendorong mereka untuk bersekutu pada satu mezbah.
‘mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus
Yesus, (jadilah sependapat satu terhadap yang lain, sesuai dengan Kristus
Yesus – terjemahan Inggris) sehingga dengan satu hati dan satu suara
kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.’ Rom 15:5, 6.
Dia juga mendorong mereka untuk berbalik dari mereka yang membuat
perpecahan dan pemisahan pada satu meja perjamuan.
Di kaki para rasul
Kita memperhatikan bahwa ketika gereja Perjanjian Baru didirikan di
Yerusalem, mezbah tidak lagi di bait yang dibuat dengan tangan. Itu ada di
kaki para rasul. Ini adalah tempat persembahan, dan seperti para imam
zaman dulu, para rasul bertanggung jawab dengan penatalayanan di
mezbah. Kita membaca, ‘Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan
di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah,
menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan
mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada
setiap orang sesuai dengan keperluannya.’ Kis 4:34, 35. Dalam kitab
Wahyu, Yohanes menggambarkan kaki dari Anak Manusia yang
dimuliakan seperti ‘tembaga membara’. Wah 1:13-16. Kaki tembaga
administrasi Kristus menggambarkan kehidupan dan pekerjaan aktif dari
para rasul dan naikaya pelayanan karunia dalam penatalayanan mezbah.
Simbol kaki tembaga Kristus adalah penggenapan langsung dari mezbah
tembaga di tabernakel.
59
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Semua persembahan dibawa ke kaki para rasul. Ini adalah mezbah
ditengah perkumpulan perjamuan yang sesungguhnya dengan satu hati
dan satu jiwa, satu roh dan satu pikiran. Dari situ, persembahan akan
didistribusikan kepada masing-masing menurut keperluan mereka.
Kebutuhan tubuh Kristus terpenuhi dan tubuh dibangun dalam kasih.
‘Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka (tidak
ada seorangpun yang memerlukan sesuatu diantara mereka – terjemahan
Inggris NASB)’ Kis 4:34 NASB. Betapa suatu pernyataan yang luar biasa!
Jika seseorang memberi kepada yang lain diluar dari mezbah, yang terbaik
hanya akan menjadi tindakan kemurahan hati. Kita hanya dapat
mepersembahkan kepada yang lain dalam persekutuan persembahan
Kristus dalam satu perjamuan.
Ketika kita melayani satu dengan yang lain pada meja perjamuan, ini
adalah titik puncak dimana kita makan dan minum bersama. Kitab Kisah
para Rasul menunjuk ini sebagai ‘di depan umum’. Bagaimanapun,
aktivitas mezbah adalah terus menerus aktif dalam persekutuan memberi
dan menerima.
60
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
4. Api Persembahan
Semua persembahan pada Perjanjian Lama dibuat oleh api, dan Tuhan
meminta api terus menerus terbakar di mezbah. Dengan cara apa kita
mengartikan ‘api’ dalam Perjanjian Baru? Tentu saja, ‘api’ bukan hanya
pengalaman tekanan yang kita akan lalui. ‘Ujian api’ lebih dari sekedar
tekanan yang kita rasakan dalam keadaan kita. Secara esensi, api adalah
Roh Kudus sendiri, dan ujian oleh api berhubungan dengan Roh Kudus
atas persembahan kita. Itu adalah api di atas mezbah.
Api menggambarkan aktivitas Roh Kudus dalam hubungan dengan iman
kita kepada persembahan Kristus, persembahan yang diatasnya Dia (Roh
Kudus) sebagai penjaga. Roh Kudus membakar dalam hubungan dengan
sifat yang berkenan dari persembahan kita. Ketika Alkitab mengatakan
bahwa Allah ’menjawab dengan api’, 1 Raj 18:24, siapa sebenarnya yang
menjawab? Itu adalah Allah, Roh Kudus. Dan ketika kitab Ibrani
mengatakan
kepada
kita
bahwa
‘Allah
kita
adalah
api
yang
menghanguskan’, ini juga menunjuk kepada Roh Kudus. Ingat, ketika
murid-murid menerima karunia Roh Kudus pada hari Pentakosta, ‘lidah
api’ ada diatas mereka. Kis 2:3.
‘Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian.’ 1 Pet 4:12. Petrus tidak
menuliskan kepada orang-orang percaya yang enggan yang mengalami
kesulitan kehidupan. Dia menjelaskan proses persembahan. Ketika kita
mempersembahkan diri kita sendiri sebagai persembahan yang hidup, kita
61
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
secara otomatis akan berhubungan dengan api Roh Kudus, karena tidak
ada persembahan tanpa api.
Jika kita berpikir bahwa kita menghidupi kehidupan Kristen yang bagus,
tenang, nyaman tanpa mengalami api Allah, maka kita tidak mempunyai
pengertian akan persembahan. Apilah yang menguji kita dan persembahan
kita. Paulus mengatakan bahwa ‘sekali kelak pekerjaan masing-masing
orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia
akan nampak dengan api (dinyatakan dengan api – terjemahan Inggris) dan
bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.’ 1 Kor
3:13. Kayu, rumput kering dan jerami akan dihancurkan. Emas, perak dan
batu berharga akan dimurnikan. Dengan ini artinya keputraan kita akan
dibuktikan; kita akan keluar sebagai emas. Kita terbukti baik, berkenan
dan kehendak Allah yang sempurna dalam hidup kita.
Kita perlu untuk mencerna poin ini, supaya kita tidak berusaha untuk
mencegah api. Kita seharusnya mengambil setiap kesempatan untuk
membuat persembahan, supaya kita ada terhubung dengan api Roh Kudus
sebagai proses keselamatan.
Persekutuan Roh Kudus
Kita akan familiar dengan kalimat Paulus, ‘Kasih karunia Tuhan Yesus
Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan [Yunani. Koinonia] Roh Kudus
menyertai kamu sekalian’. 2 Kor 13:13. Ayat ini telah digunakn dalam
banyak latar belakang doa ucapan syukur. Kita tahu kita mempunyai
persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak, tapi ayat ini menarik
62
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
perhatian kita kepada persekutuan yang spesifik dengan Roh Kudus.
Persekutuan-Nya adalah persekutuan dalam api, melalui persembahan.
Seperti yang telah kita diskusikan, ketika kita mengambil perjamuan kita
berartisipasi dalam persekutuan Kristus. Kita cenderung berpikir bahwa
ketika kita menerima perjamuan, kita makan dan minum sesuatu untuk
kita. Bagaimanapun juga, kita berpartisipasi dalam persembahan Kristus
kepada Bapa. Ini adalah kita bersatu dengan persekutuan Bapa dan
persekutuan Anak. Demikian juga, ketika kita dibaptis dalam Roh Kudus,
yang terutama bukan kita terhubung dengan sesuatu untuk diri kita
sendiri. Kita terhubung dalam hubungan Roh Kudus kepada Anak dan
Bapa, di dalam itu Roh Kudus yang dulunya dan sekarang adalah ap dari
persembahan Anak kepada Bapa. Jika kita mengambil satu langkah
kebelakang dan melihat, kita akan melihat pekerjaan Kekepalaan Allah. Itu
adalah persekutuan persembahan dan api.
Jadi ketika kita makan dan minum perjamuan dan berpartisipasi dalam
persembahan Kristus, Roh Kudus aktif. Entahkah kita tahu atau tdak, Dia
terlibat
dalam
partisipasi
kita,
membakar
seperti
api
yang
menghanguskan.
Melalui Roh Kudus
Segala yang Bapa dan Anak lakukan, mereka melakukannya melalui Roh
Kudus. Dia adalah kuasa Allah yang memampukan. Melihat ayat berikut
ini. ‘Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah
dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan
kepada kita.’ Rom 5:5. Ketika kita perhatikan, kita menemukan bahwa
63
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kasih, pewahyuan dan keselamatan semua adalah melalui Roh Kudus. 1 Kor
2:10; 2 Tes 2:13.
Kristus mengatakan kepada kita untuk mengasihi satu dengan yang lain.
Roh Kudus dan api berdiri diantara kita dengan semua hubunganhubungan kita. Kita tidak berdiri pundak dengan pundak dalam hal ini.
Tapi, kita berdiri saling menghadap satu dengan yang lain, dan di antara
kita kasih dicurahkan sebagai korban curahan, satu kepada yang lain. Rom
5:5. Ingat, kasih agape adalah memberi, dan memberi adalah persembahan.
Maka kita dapat mengatakan bahwa semua persekutuan adalah
persembahan, karena semua persekutuan adalah memberi. Jika kita gagal
memberi, kita tidak mempunyai persekutuan. Kita dapat saja bersosialisasi
dan bahkan menunjukkan keramahtamahan, tapi kita tidak dalam
persekutuan.
Jadi tindakan kasih, satu kepada yang lain, adalah melalui Roh Kudus. Semua
persembahan adalah melalui Roh Kudus dan api. Pada kenyataannya, jika
kita memeriksa persekutuan persembahan lebih dekat, kita akan
menyadari bahwa Bapa dan Anak pada kenyataannya terbatas, dalam
hubungan dengan kita, aktivitas hanya melalui Roh Kudus. Persembahan
kita dijawab oleh Roh Kudus, dengan api. Apakah kita suka atau tidak,
kita melalui api.
Allah menjawab dengan api
Dalam arti, kita tidak pernah melihat Roh Kudus, tapi apa yang kita lihat
adalah tindakan Roh Kudus sebagai api. Kita mengingat cerita Elia dan
64
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
nabi-nabi baal. ‘Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah’ 1 Raj
18:24.
Pemberontakan Korah juga mendemonstrasikan jawab Allah dengan api.
‘dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka ... keluarlah api,
berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh
orang yang mempersembahkan ukupan itu.’ Bil 16:32, 35.
Dan ada banyak contoh lain. Api datang dari hadirat Tuhan dan
menghanguskan Nadab dan Abihu. Im 10:2. Ananias dan Safira terjatuh
mati di kaki para rasul, di mezbah, karena mereka berdusta kepada Roh
Kudus mengenai persembahan mereka. Kis 5:5, 10. Kita tidak mengetahui
akan sikap kematian mereka, tapi mereka mati oleh tindakan Roh Kudus
sebagai api Allah di mezbah.
Memperhatikan Daud yang menghadapi malaikat Tuhan dengan pedang
ditangannya di tempat pengirikan Ornan orang Yebus. 1 Kor 21. Daud
diberikan tiga pilihan dan dia akan hidup atau mati dalam hubungan
dengan Roh Kudus. Sekarang, bagaimana dia dapat muncul mati dalam hal
manusia tidaklah penting, tapi dia di dalam tangan Roh Kudus. Kita perlu
untuk tidak berpikir terlaku harfiah, karena jika Allah memukul seseorang,
mereka akan dihancurkan, tidak peduli bagaimana itu terjadi. Demikian
pula, jika Allah mengambil kekayaan kita, itu akan hilang, entahkah Dia
menggunakan resesi, bank, atau dengan cara-cara yang lain. Pada akhirnya,
apapun yang terjadi adalah tindakan Roh Kudus yang berdiri diantara kita
dengan persembahan kita. Sekali kita membuat persembahan, maka Dia
akan mengintervensi antara kita dengan persembahan kita, sebagai api.
65
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
‘Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya
yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar
habis, dengan api yang menyala-nyala (dan dibawah kemuliaan-Nya Dia akan
mengobarkan seperti nyala api – terjemahan Inggris).’ Yes 10:16. Ini dapat
diaplikasikan dalam banyak hal, tapi dalam konteks persembahan, jika ada
‘api’ berkobar ‘dibawah kemuliaan-Nya’, maka ‘kemuliaan’ adalah
mezbahnya
(seperti
api
membakar
dibawah
mezbah).
Tidak
mengherankan ujian api lebih berharga daripada emas. 1 Pet 1:6, 7. Ini
adalah Roh Kudus menghubungkan kita supaya kita dapat masuk ‘dalam
tabir’ dan pergi ‘di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya’ Ibr
10:19, 20; Ibr 13:13. Jadi, disisi lain, persembahan kita diterima. Penentuan
kita dipertinggi dan diberi kuasa karena kuasa Allah menemuinya dengan
api. Di sisi lain, persembahan adalah keluar dari perkemahan supaya dosa
dapat diampuni.
Bara api
‘Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu …karena cinta kuat seperti
maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati (kecemburuan sekeras
Sheol – terjemahan Inggris), nyalanya adalah nyala api [bara api, KJV],
seperti nyala api TUHAN!’ Kid 8:6. Beginilah ayat ini dibaca secara harfiah.
‘Kecemburuan [dan kita perhatikan bahwa ayat ini dikutip oleh Yakobus
yang mengatakan ‘Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diinginiNya dengan cemburu!’, Yak 4:5 – itu adalah fenomena mezbah, api,
persembahan] sekeras Sheol; bara darinya adalah bara api, api Yahweh
sendiri.’ Dimana bara api? Bara api ada dibawah mezbah. Dimana cinta
yang sekuat maut? Dimana pencobaan api? Dimana ujian api? Dimana kita
66
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
‘janganlah kamu heran (tidak berpikir itu aneh – terjemahan Inggris)’? 1
Pet 4:12. Kalimat, ‘janganlah kamu heran (tidak berpikir itu aneh –
terjemahan Inggris)’, bukan berarti, ‘jangan terkejut jika engaku
mendapatkan saat-saat yang sulit’. Ketika Petrus berkata, ‘janganlah kamu
heran (tidak berpikir itu aneh – terjemahan Inggris)’, dia menunjuk kepada
aktivitas mezbah – dan, ingat, Petrus menuliskan kepada Yahudi dengan
simbol sejarah. Petrus menunjuk kepada hubungan dengan mezbah,
persembahan, dan keimamatan, yang terjadi disini, dimana ‘cinta kuat
seperti maut, bara apinya adalah api Yahweh sendiri’. Dan nyala dan api
Yahweh adalah aktivitas Roh Kudus.
Api yang membuat perbedaan
Adalah penting untuk memperhatikan bahwa ada dua aspek atau aplikasi
dari api Allah, api dari Yahweh sendiri, dalam pengalaman kita. Yang
pertama adalah dimana api ada dibawah kita, dibawah mezbah dimana
kita mempersembahkan diri kita sendiri sebagai korban yang hidup. Yes
10:16; Rom 12:1. Disinilah tempat dimana kita membuat persembahan
rohani dalam rumah rohani – gereja, tubuh Kristus. 1 Pet 2:5; Kol 1:24.
Aspek kedua adalah dimana api menyala di tempat tahir diluar
perkemahan. Disinilah api dapat membakar dan menghanguskan dosa kita
dan membuat rumah-rumah kita menjadi rumah-rumah yang layak, diluar
perkemahan. Im 4:12.
‘Sebab itu Tuhan, TUHAN semesta alam, akan membuat orang-orangnya
yang tegap menjadi kurus kering, dan segala kekayaannya akan dibakar
habis, dengan api yang menyala-nyala (Dibawah kemuliaan-Nya api akan
berkobar seperti nyala api – terjemahan Inggris). Maka Terang Israel akan
67
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
menjadi api, dan Allahnya, Yang Mahakudus (Yang Mahakudus akan
menjadi nyala – terjemahan Inggris), akan menyala-nyala dan akan
membakar dan memakan habis puteri malu (duri-nya – terjemahan Inggris)
dan semak berduri nya pada satu hari juga [‘nya’ mengindikasikan bahwa
ini adalah duri dan semak berduri kita]. Keindahan hutan Asyur dan kebun
buah-buahannya akan dihabiskan-Nya, dari batangnya sampai rantingnya,
sehingga akan menjadi seperti seorang sakit yang merana sampai mati
(Dan Dia akan menghancurkan kemuliaan hutannya dan kebunnya yang
berbuah-buah, jiwa dan tubuh – terjemahan Inggris);’ Yes 10:16-18 NASB.
Api yang sama ini dialamatkan kepada anda dan saya, jiwa dan tubuh.
Itulah yang membuat perbedaan dan menyatakan sifat alami dari pekerjaan
kita. ‘Pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan
akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana
pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.’. 1 Kor 3:13.
Paulus mencatat bahwa ‘Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat
perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah’. 2 Tim
2:20. Dia juga mencatat bahwa harta ada dalam ‘bejana tanah liat’. 2 Kor
4:7. Roh Kudus terus menerus membuat perbedaan antara yang adalah
‘tubuh dan jiwa’, dan yang adalah harta dalam bejana tanah liat; dan yang
dihasilkan adalah mahkota zoe – ‘mahkota kehidupan’. Wah 2:10. Di sisi
lain, Dia menghanguskan semak berduri, duri dan ‘salib’, Yes 1:25, diluar
kemah. Korban penghapus dosa menjadi aktif, dan kesalahan dipeluk dan
dihapuskan diluar kemah. Di sisi yang lain, kita masuk kedalam
(memasuki ‘dibalik tirai’) dan penentuan kita diberi kuasa. Ibr 6:19. Api
68
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
menyala dihadapan-Nya, dan api yang sama membakar semua musuh-Nya.
Maz 97:3
Ingat perjalanan anak-anak Israel melalui padang gurun. Stevanus
menggambarkan mereka sebagai ‘sidang jemaah di padang gurun’. Kis 7:38.
Api yang ada di depan mereka, Kel13:21, tidak meninggalkan bekas abu
dibelakangnya, itu adalah tindakan Roh Kudus memimpin mereka dan
menghancurkan musuh mereka. Ini sangat menghibur kita, bukan karena
orang-orang dihancurkan, tapi karena ketika kita dalam ujian api dan dosa
dihapuskan, musuh-musuh kita dihapuskan oleh tindakan Roh Kudus,
yang adalah kuasa Allah.
69
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
5. Korban bakaran
Korban bakaran adalah persembahan fondasi. Yang dipersembahkan
sebagai korban bakaran korban pagi dan petang hari adalah anak domba.
Sesuai dengan arahan dari Tuhan, tidak boleh tidak pernah tidak ada
korban bakaran. Diatas fondasi inilah Paulus mendorong kita, sesuai
dengan kemurahan Allah, untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai
korban yang hidup. Demikian juga, dia berbicara mengenai bau harum
yang naik. Dalam bahasa Ibrani, korban bakaran artinya ‘yang naik’.
Sasaran, atau hasil, dari persembahan adalah supaya bau yang harum dapat
naik kepada Tuhan. ‘itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang
baunya menyenangkan bagi TUHAN.’ Im 1:17
Korban bakaran ditemani oleh korban sajian dan korban curahan. Pada
saat itu, lemak dari korban keselamatan ditambahkan juga, menghasilkan
‘bau yang menyenangkan/harum’ kepada Tuhan. Im 6:12; 3:16. Bagi kita
juga, bau yang harum adalah penting karena Tuhan bertemu dengan kita
dalam ‘yang naik’ dihadapan-Nya itu. Ini adalah keharuman Kristus bagi
Allah, dan dalam keharuman ini Dia ‘mengenal’ kita. Kita mungkin
melakukan banyak hal dalam kehidupan kita dalam nama Kristus,
bagaimanapun jika tidak ada yang naik dihadapan Tuhan maka Dia tidak
mengenal kita. Tuhan akan mengatakan, ‘Aku tidak mengenal engkau’.
Mat 7:23.
Tuhan mengatakan kepada Musa, ‘suatu korban bakaran yang tetap di
antara kamu turun-temurun, di depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan
TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman
70
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kepadamu.’. Kel 29:42. Ketika bau yang harum dihasilkan, korban bakaran
menyediakan fondasi untuk persekutuan yang sesungguhnya. Disitulah
Tuhan bertemu dengan kita dan berbicara kepada kita. Kita mengenal Dia
dan Dia mengenal kita. Inilah persekutuan.
Anak domba disembelih – korban bakaran
Kita menemukan referensi pertama korban bakaran dalam persekutuan
Yahweh sebelum dunia dijadikan. Oleh Roh Kekal. Kristus memiliki tubuh
yang disiapkan bagi Dia oleh Bapa dan Dia menjadi penyediaan dan
persembahan dari rumah Bapa. Kel 12:3. Oleh api persembahan, yaitu oleh
(persekutuan dari) Roh Kudus membakar tubuh yang disiapkan, Dia
menjadi korban bakaran. Dia adalah persembahan ‘yang naik’, keharuman
dari kehidupan Bapa. ‘Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah
menyerahkan diri-Nya … sebagai persembahan dan korban yang harum
bagi Allah’ Ef 5:2. Sebagai paraclete bagi Bapa dan yang menyatakan
kehidupan Bapa, Anak dalam persembahan-Nya memanifestasikan bau
yang harum dari kehidupan zoe Bapa.
Sepenuhnya dan terus menerus
Korban bakaran adalah fondasi dari persekutuan kita dengan Tuhan dan
dengan masing-masing yang lain karena itu adalah seluruh kehidupan kita,
terus menerus diberikan. ‘Seluruh’ dan ‘terus menerus’ adalah dua
karakteristik yang mendefinisikan korban bakaran. Ketika Musa
memberkati suku Lewi (para imam) dia berkata, ‘mereka menaruh ukupan
wangi-wangian di depan-Mu dan korban yang terbakar seluruhnya di atas
mezbah-Mu.’ Ul 33:10. Tidak ada yang tertahan; Tuhan menginginkan
71
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
seluruh hidup kita. Entahkah kita mati dengan Kristus dalam
persembahan atau kita bukan bagian dari Dia. Jadi dalam arti, itu adalah
‘semua atau tidak sama sekali’. Kita dapat mengingat situasi dimana Yesus
diminta untuk menominasikan hukum yang paling utama. Dia menjawab,
‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu’; ini adalah ‘jauh lebih
utama dari pada semua (seluruh) korban bakaran dan korban sembelihan.’.
Mark 12:30, 33. Itu lebih, karena itu menggenapi semua persembahan.
‘betapa lebihnya darah Kristus….’. Ibr 9:14.
Tuhan meminta anak domba untuk dipersembahkan sebagai korban
bakaran – korban pagi dan petang hari. Persembahan dihadapan Tuhan
‘tetap (terus menerus – terjemahan Inggris) tiap-tiap hari’ Kel 29:38. Maka ketika
Lukas menuliskan perintah Yesus yang sangat dikenal untuk ‘memikul
salib’ dia memasukkan satu kata yang penting – setiap hari. Yesus berkata,
‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.’. Luk 9:23. Demikian juga
Paulus memeluk korban bakaran ketika dia berkata, ‘tiap-tiap hari aku
berhadapan dengan maut (aku mati setiap hari – terjemahan Inggris)’. 1 Kor
15:31.
Hati yang mau/berkemauan
Kita juga membaca mengenai korban bakaran bahwa ‘Ia harus
membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan
dia (Ia harus mempersembahkan itu dari kehendak bebasnya sendiri –
terjemahan Inggris)’. Im 1:3. ‘Kehendak bebas’ disini bukan berarti ‘dengan
sukarela’ – Tuhan meminta persembahan. Itu artinya dengan ‘hati yang
72
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
berkemauan’. Hati yang mau penting untuk setiap persembahan diterima
oleh Tuhan. Ketika Tuhan meminta orang-orang untuk membawa
persembahan untuk membangun tabernakel, Dia hanya menerima itu dari
mereka yang memberi dengan hati yang mau. ‘Dari setiap orang yang
terdorong hatinya (yang dengan hatinya yang mau), haruslah kamu pungut
persembahan khusus kepada-Ku itu.’ Kel 25:2. Titik api ketertarikan
Tuhan selalu hati dari pemberi daripada persembahan itu sendiri. ‘Manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.’. 1 Sam 16:7
Paulus mengatakan, ‘bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi
jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku’. 1
Kor 13:3. Dia dengan jelas menunjuk kepada partisipasi kita sebagai korban
bakaran. Hati yang mau adalah hati yang dimotivasi oleh kasih. Untuk
alasan ini, partisipasi yang sebagaimana mestinya dalam korban bakaran
adalah pintu jalan kepada persekutuan.
Korban yang hidup
Menunjuk kepada ayat kunci kita mengenai persembahan dalam surat
Paulus kepada Roma, kita membaca, ‘Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan
Allah
aku
menasihatkan
kamu,
supaya
kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.’
Rom 12:1. Yang terutama, ayat ini menunjuk kepada partisipasi kita dengan
Kristus sebagai korban bakaran. Kita membawa seluruh hidup kita dan
mempersembahkan itu sebagai persembahan kepada Tuhan diatas
mezbah.
73
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Ketika orang Israel membawa persembahan mereka di pintu tabernakel,
mereka meletakkan tangan mereka diatasnya. Im 1:4. Ini menandakan
bahwa individu sepenuhnya di identifikasi dengan persembahan. Itu bukan
lagi hanya lembu atau kambing; itu mewakili mereka. Tuhan melihat semua
persembahan kita dengan cara ini. Karenanya Dia bertanya kepada Kain,
‘Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? (Jika
engkau melakukan dengan baik, akankah engkau tidak diterima? –
terjemahan Inggris)’. Kej 4:7. Dalam arti yang sama, Paulus menghapuskan
perbedaan apapun antara kita dengan persembahan kita. Dia mengatakan
kepada kita ‘mempersembahkan tubuhmu (dirimu – terjemahan Inggris) sebagai
persembahan yang hidup’. Ini adalah kebenaran mengenai Kristus yang
disampaikan dalam kitab Ibrani. Dia adalah keduanya, Imam Besar dan
Persembahan – Anak Domba yang disembelih.
Lebih lanjut mengenai mempersembahkan persembahan dan sepenuhnya
diidentifikasi dengan persembahan, yang membawa persembahan diminta
untuk membunuh persembahan itu sendiri. Ini mengubah persembahan
menjadi korban, dan membolehkan para imam untuk mengambil itu dan
mengatur itu dengan sebagaimana mestinya diatas mezbah. Kristus adalah
keduanya, persembahan dan korban, bagi Allah Bapa.
Kita dapat mengatakan bahwa ada tiga aspek penting untuk persembahan
kita diterima di mezbah. Pertama, itu harus diberikan dengan hati yang
mau. Kedua, itu harus mewakili seluruh hidup kita, setaraf dengan siapa
kita dan perkataan Kristus yang diberikan kepada kita. Kurang dari ini
merupakan persembahan yang pincang, Dan para imam diharuskan
menolaknya. Akhirnya, itu harus mati dengan tujuan untuk diubahkan
74
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kepada korban. Semua kontrol hidup kita dilepaskan dan sepenuhnya
diberikan ke tangan Tuhan dan itu bertanggung jawab untuk melayani
mezbah. Kita dengan sungguh-sungguh bersatu dengan Kristus dalam doaNya, ‘janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau
kehendaki’. Mat 26:39
Dikuduskan
Korban bakaran diminta oleh Tuhan dibawah hukum perjanjian perlu
untuk menjadi ‘tanpa cacat’. Kita tahu bahwa kita dipanggil untuk
mempersembahkan diri kita sebagai persembahan/korban yang hidup.
Namun ada banyak hal dalam hidup kita yang perlu untuk diubahkan. ‘Jika
kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri
dan kebenaran tidak ada di dalam kita’ I Yoh 1:8. Jadi bagaimana
persembahan hidup kita dapat diterima di atas mezbah? Jawabannya
adalah dengan persembahan Kristus dan realisasi bahwa Dia adalah
persembahan yang sempurna. Untuk dapat diterima, kita perlu untuk
bersatu dengan persembahan-Nya. ‘Sebab oleh satu korban saja Ia telah
menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.’ Ibr
10:14. Pekerjaan Kristus telah selesai, dan proses ganjaran yang Dia
tegakkan di salib efektif untuk penghapusan dosa sepenuhnya. Perihal bagi
kita adalah dikuduskan, dipisahkan, atau didedikasikan, kepada proses.
Kita tidak sepenuhnya berurusan dengan dosa sebelum kita datang ke
mezbah; jika kita melakukannya, akan mendiskualifikasikan kita dari
persembahan. Kita tahu bahwa persembahan kita diperiksa sebelum
diterima. Bagaimanapun juga, itu diperiksa dengan respek terhadap sikap,
identitas dan pekerjaan kita. Penelitian dengan jelas terhadap persembahan
75
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kita menyatakan kemauan kita untuk menyerahkan sampai mati. Sekali
kehidupan kita diserahkan untuk menjadi persembahan yang hidup, kita
mati dengan Kristus dan bersatu dengan persembahan-Nya. ‘Sebab siapa
yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.’ Rom 6:7. Kita dibebaskan dari
perbudakan dosa, dikuduskan untuk menyelesaikan pekerjaan, proses
yang efektif untuk rekonsiliasi.
Mengacu kembali pada ayat kunci kita dalam kitab Roma, kita
mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan/korban yang hidup
supaya kehidupan kita dapat dikuduskan (kudus) kepada proses
persembahan yang berkenan. Dosa dapat dihapuskan dalam pekerjaan
proses penyempurnaan oleh kasih. Mezbah – salib Kristus – menguduskan
persembahan kita kepada api Roh Kudus. Ini adalah persekutuan dari
persembahan Kristus.
76
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
BAGIAN C
Persembahan untuk rekonsiliasi/pendamaian
Banyak orang mempercayai keselamatan hanya, ‘Aku percaya Yesus, maka
aku diampuni dan akan pergi ke surga ketika aku mati’. ‘Diselamatkan’
sering dimengerti sebagai diselamatkan dari neraka. Dalam realita, ketika
Alkitab membicarakan mengenai diselamatkan, itu mengacu kepada
keselamatan dari dosa. Keselamatan dari dosa artinya kehidupan yang
sungguh-sungguh diubahkan supaya kita tidak lagi disesatkan, dikontrol
oleh kemarahan, dimakan oleh kepahitan, atau berbagai pergumulan yang
dapat disebabkan oleh sifat alami dosa kita. Keselamatan bukanlah mutlak.
Tapi, harapan akan keselamatan yaitu bahwa kita dapat dibebaskan dari
dosa. Dan lebih lagi, bahwa kita dibebaskan kepada kemerdekaan yang mulia
dari anak-anak Allah, dan kepada penentuan kita dalam Kristus. Kita
dapat direkonsiliasi
kepada Allah dan kehendak-Nya. Inilah arti dari
rekonsiliasi/pendamaian – dipulihkan sepenuhnya kepada kehendak Allah
terlaksana.
Melihat kepada kehidupan kita, kita tahu bahwa ada banyak rintangan
untuk melakukan kehendak Allah. Pada kenyataanya, melihat kedalam
hati kita, kita menemukan itu penuh dengan penipuan dan kejahatan. Kita
adalah musuhnya Kristus! Kita harus memperhatikan seruan Yohanes
Pembaptis, ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.’ Yoh
1:29. Dengan menumpahkan darah-Nya yang berharga, vonis penghakiman
77
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kekal kita telah diubah kepada proses ganjaran. Jika kita bertobat dan
berbalik untuk bersatu dengan-Nya dalam persembahan, maka hati kita
dapat dibersihkan, dan kehidupan kita dapat diubahkan. Dalam
persekutuan, darah-nya efektif untuk menghaus dosa dari kehidupan kita.
Itu tdak hanya ditutupi; itu ‘dihapuskan’. Poin kunci kami adalah ini:
keselamatan
adalah
proses
rekonsiliasi/pendamaian,
yang
hanya
ditemukan dalam persekutuan persembahan Kristus
Penebusan – diselamatakan dari dosa
Jadi murka diubahkan kepada ganjaran sebagai maksud dari penebusan dari
dosa. ‘Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka.’ Mat 1:21. Inilah injil.
Sedihnya, banyak penginjil-penginjil Kristen berfokus pada pengampunan
sebagai jenis kemutlakan. Jika kasusnya seperti ini, kita akan menghidupi
kehidupan ini untuk ‘melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan’.
Persekutuan gereja tidak akan memiliki tujuan yang nyata. Dalam kasus
ini, ganjaran Kristus hanya menjadi milik-Nya. Kita tidak akan bersatu
dengan persembahan Kristus.
Perpanjangan yang logis dari pandangan keselamatan ini adalah bahwa
gereja tidak akan diperlukan sama sekali. Dan pada kenyataannya, bagi
banyak penginjil-penginjil, gereja telah menjadi pilihan. Duta besar untuk
Kristus yang pergi dan memberitakan pengampunan dosa percaya inilah
semua yang dibutuhkan oleh gereja. Dengan cara ini, keselamatan hanyalah
mental menyetujui dogma gereja. Diatas pengakuan, ‘Aku percaya Allah
78
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Bapa, Allah Anak, Allah Roh’, dan memberikan mental menyetujui doktrin
Alkitab, individu dianggap diselamatakan dari neraka.
Pandangan keselamatan ini benar-benar hanyalah sejauh ada permulaan
baru.
Itu
seharusnya
menjadi
permulaan
dari
proses
rekonsiliasi/pendamaian. Dengan menerima pekerjaan keselamatan Kristus
pada titik awal, kita dipanggil kepada persekutuan gereja, tubuh Kristus.
Dalam persekutuan gereja, kita bersatu dengan persembahan Bapa, Anak
dan Roh Kudus. Gereja adalah tempat dimana kita berurusan dengan dosa
supaya kita dapat menjadi anak-anak-Nya. Yesus berkata bahwa anakanak tetap tinggal dalam rumah selamanya. Yoh 8:35. Kita harus menjadi
murid dan mengetahui kebenaran supaya kebenaran membebaskan kita
dari dosa.
Jadi ada mekanisme, dalam kehidupan ini, dengan jalan mana kita dapat
berhenti dari dosa. Tidak ada tempat menengah – sejenis tempat api
penyucian – untuk membersihkan dan penghukuman setelah kematian,
seolah-olah melatih kita untuk surga. Tidak, pengharapan injil adalah
bahwa hati kita dapat dibersihkan dan kita dapat berubah dalam
kehidupan
ini!
Melalui
partisipasi
kita
dengan
Kristus
dalam
persembahan-Nya, kita menemukan kapasitas untuk mengerti dosa dan
untuk berhenti darinya. Karena itu, seperti yang dikatakan Petrus, kita
‘mempersenjatai’ diri kita sendiri dengan ‘pikiran yang demikian (pikiran
yang sama – terjemahan Inggris)’ seperti Kristus, dan memeluk
penderitaan-Nya disini dan sekarang, dalam daging, supaya dosa dapat
dihapuskan. 1 Pet 4:1
79
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Melalui proses partisipasi dalam persembahan Kristus, kita diubahkan dan
menghasilkan buah, ‘ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh
kali lipat, ada yang seratus kali lipat’. Mark 4:8. Ada ‘tingkat pertumbuhan
yang sesuai dengan kepenuhan Kristus’ kemana kita dapat capai. Ef 4:13
Pengampunan dan remisi
Saat dimana kita meresponi dengan ketaatan kepada perkataan/firman
yang memanggil kita untuk didamaikan dengan Allah, Dia mengampuni
dan kasih karunia diaktifkan kepada kita. Kuasa untuk taat (dalam
kehidupan) ada dalam perkataan/firman rekonsiliasi/pendamaian yang
kita terima ketika kita memilih untuk taat. Ada kuasa dalam
perkataan/firman yang didorong kepada kita oleh kasih Allah dan
pekerjaan Roh Kudus untuk menaati perkataan/firman keputraan kita.
Bagaimanapun juga, sekalipun kita dapat memilih untuk taat, kita tidak
mempunyai kapasitas yang nyata untuk melakukannya sampai kita
‘menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu’. Kis 1:8. Meskipun
demikian, ketika kita memilih untuk menerima perkataan/firman
keputraan kita, pengampunan Allah beroperasi terhadap kita dan dosa kita
tidak lagi diperhitungkan kepada kita. Penghakiman, murka dan
penghukuman berhenti. Kita didamaikan dengan Allah oleh proses ganjaran.
‘Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan
tidak memperhitungkan pelanggaran mereka.’ 2 Kor 5:19.
Sekarang proses remisi dosa dimulai. Kis 2:38. Kata Yunani untuk remisi
(aphesis) dapat diterjemahkan sebagai ‘pengampunan’ (misalnya Kis 2:38
NASB) atau ‘dikirimkan/mengusir’ – dan keduanya adalah benar. Ketika
80
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kita memeluk persembahan Kristus, proses mengusir dosa dimulai.
Demikian juga, proses pengampunan dimulai. Proses ini terus menerus
untuk sepanjang hidup kita. Oleh persembahan Kristus, kita dapat
mengenal pengampunan dan proses pembersihan. ‘Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala
dosa kita dan menyucikan (membersihkan – terjemahan Inggris) kita dari segala
kejahatan.’ 1 Yoh 1:9.
Kasih Kristus mendorong kita
Kasih Kristus mendorong kita untuk berpartisipasi dalam persembahan.
‘Sebab kasih Kristus yang menguasai (mendorong – terjemahan Inggris)
kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk
semua orang, maka mereka semua sudah mati.’ 2 Kor 5:14. Dalam persepsi
kita yang tercampur, kita mempunyai ide yang kuat mengenai apa yang
akan dilakukan dan tidak akan dilakukan oleh Bapa surgawi. Bagi banyak
dari kita, kematian Kristus sepenuhnya adalah subtitusi, dan Bapa ‘yang
penuh kasih’ tidak akan memberikan segala bentuk penderitaan kepada
kita. Karena itu kita buta, dan bahkan berlawanan, dengan pemikiran
berpartisipasi dalam persembahan Kristus.
Kasih Kristus diekspresikan dalam persembahan-Nya untuk kita ketika Dia
memeluk kematian kita. Kita didorong kepada penghakiman yang ‘jika satu
mati, maka semua mati’. Pada titik ini, kita dengan segera ditarik kepada
partisipasi. Kita perlu untuk diubahkan dalam pemikiran kita supaya kita
menghakimi dan berpikir sesuai dengan kasih Kristus. Kemudian kita
didorong keada persembahan-Nya. Kalimat, ‘karena kita menghakimi
81
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
demikian’, menyatakan secara tidak langsung cara berpikir. Dan tentu saja
kita perlu cara berpikir yang berbeda. Paulus terus mendiskusikan
partisipasi, ‘Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka
yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang
telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka’. 2 kor 5:15. Karena itu
kasih Allah mendorong kita untuk hidup tidak lagi bagi diri kita sendiri.
Mendorong kita untuk bersatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya
untuk yang lain.
Didamaikan dengan Allah
Kita didorong kepada cara berpikir yang baru. ‘Sebab itu kami tidak lagi
menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah
menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi
menilai-Nya demikian.’ 2 Kor 5:16. Bahkan mereka yang mengenal Kristus
sebagai manusia dalam daging didorong untuk mengenal Dia ‘tidak lagi
demikian’. Kita sekarang mengenal Dia ‘kuasa dari kehidupan yang tidak
pernah berakhir’, di sebelah kanan Bapa. ‘Jadi siapa yang ada di dalam
Kristus’ – yang ada di sebelah kanan Bapa sebagai Kepala greja, tubuh
Kristus – ‘ia adalah ciptaan baru’. 2 Kor 5:17
Kita melihat dalam ayat-ayat yang mengikuti dalam surat Paulus yang
kedua kepada gereja Korintus bahwa manusia lahir dalam dosa dan
dibawah penghakiman, murka dan penghukuman kematian. Bagaimanapun
juga, Allah memprakarsai rencana untuk mendamaikan kita dengan Dia melalui
Yesus Kristus dan Dia telah memberikan kepada kita pelayanan pendamaian.
82
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Allah menggenapi rencana-Nya di dalam Kristus, menegakkan jalan dan
proses untuk manusia didamaikan dengan Dia. Dengan ini artinya Dia dapat
mengabaikan dosa, membawa pengampunan, tidak menghubungkan atau
memperhitungkan kejahatan kepada mereka. 2 Kor 5:19.
Allah telah mengirimkan, dan terus mengirimkan, duta-duta besar bagi
Kristus kedalam dunia untuk memohonkan umat manusia. Memohon
artinya mengundang dan memerintahkan. Mereka memohon laki-laki,
perempuan dan anak-anak dimana saja mewakili Kristus untuk dapat
didamaikan dengan Allah. 2 Kor 5:20. Pesan mereka adalah: anda adalah
musuh, anda ada dibawah murka, anda ada dibawah penghakiman, tapi
Dia
telah
membuat
rencana.
Dia
mempunyai
proses
untuk
rekonsiliasi/pendamaian. Dia telah mengirimkan utusan-utusan untuk
memproklamirkan, ‘didamaikanlah’. Anda dapat didamaikan; itu terserah
anda – anda yang memilih.
Jadi pesannya adalah jelas: didamaikanlah dengan Allah. Allah tidak perlu
untuk didamaikan dengan kita; kita perlu didamaikan dengan Allah. Pesan
ini akan menangkap banyak orang yang ada di dalam dunia. Bagaimanapun
juga, Allah tidak pergi ke rumah-rumah mereka untuk didamaikan dengan
mereka, juga untuk berbicara. Mereka yang harus datang ke rumah-Nya,
mezbah-Nya, bersatu dengan persembahan Kristus. Ketika kita bersatu
dengan persekutuan persembahan Kristus, korban penghapus dosa dan
penebus salah tersedia bagi kita dan proses rekonsiliasi/pendamaian
dimulai.
83
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
6. Menjadi anak yang sah
Sesuai dengan kitab Ibrani, Anak, Yesus Kristus, mempunyai rumah. Ibr
3:6. Dan karena Bapa diam di dalam Anak, kita tahu bahwa rumah dari
Anak adalah juga rumah dari Bapa. Maka adalah benar bahwa Bapa berdiri
di
pintu
rumah
dan
menerima
setiap
anak
yang
mendengar
perkataan/firman dan telah lahir dari benih zoe. Semua anak-anak harus
kembali ke rumah Bapa. Dan bagaimana Bapa menyambut anak-anak-Nya?
‘karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak.’ Ibr 12:6. Dia menyambut dan memasukkan
kita dengan mengganjar kita. Inilah bagaimana kita didamaikan dengan
Allah.
Pemikiran didamaikan dengan Allah ini tidak memberikan arti yang nyata
jika Kristus telah membayar harga untuk kita dan jika tidak ada proses
oleh mana kita berhenti dari dosa.
Kita harus mengubah cara berpikir tradisional kita, karena gereja adalah
tempat dimana kita berurusan dengan dosa. Para Reformer/Pembuat
pembaharuan adalah benar dengan mengatakan bahwa tidak ada
pengharapan keselamatan diluar dari gereja.
Jalan rekonsiliasi melibatkan kita di dalam proses dalam Kristus oleh mana
kita dilepaskan dari dosa untuk menjadi manifestasi sepenuhnya dari
kebenaran Allah di bumi. ‘Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.’ 2
Kor 5:21. ‘Dalam Dia’ artinya dalam gereja, tubuh-Nya, dalam persekutuan
persembahan-Nya. Kebenaran Allah bukanlah posisi legal; kita tidak dapat
84
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
menjadi kebenaran Allah melalui hukum. Kebenaran adalah ‘tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus’, karena Kristus
adalah ukuran kebenaran Allah. Ef 4:13
Mari kita menyatakan kembali pernyataan kunci kita dalam bagian ini.
Dengan berpartisipasi dalam persembahan Kristus, penghakiman Allah,
yaitu murka dan penghukuman-Nya, kita diubahkan kepada ganjaran.
Ganjaran menjadi proses oleh mana kita berhenti dari dosa dan
menyatakan kebenaran Allah. Kita dapat menambahkan bahwa ganjaran
adalah proses oleh mana kita ‘mengambil bagian dalam kodrat ilahi,’. 2 Pet
1:4. Kita harus melarikan diri dari ‘korupsi oleh nafsu dalam dunia’ jika kita
menjadi mengambil bagian dalam kodrat/sifat ilahi. ‘Melarikan diri’ ini
oleh ganjaran Kristus, karena Bapa menyerahkan kepada-Nya kesalahan
kita semua dan dengan demikian mengundang kita untuk berpartisipasi
dalam persembahan-Nya.
Bukti dari keputraan
Kita familiar dengan kata ‘haram/tidak sah’. Dalam komunitas umum, anak
haram/tidak sah adalah yang tanpa ayah pernikahan – atau yang tanpa
ayah yang terlihat, aktif, kesengajaan, ‘sah’. Kitab Ibrani mengatakan
kepada kita bahwa setiap anak yang tidak menerima ajaran/ganjaran
adalah bukan anak/haram/tidak sah. Ibr 12:8. ‘karena Tuhan menghajar
orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah (scourges) orang yang diakuiNya sebagai anak.’ Ibr 12:6. Menerima ganjran adalah bukti bahwa kita
adalah anak-anak Allah. Kata Inggris tua ‘scourging’ artinya ‘pukulan’.
Ingat, ‘Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan’.
Yes 53:10. Kita perlu disesah untuk dua alasan: untuk berhenti dari dosa
85
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dan untuk ditegakkan dalam keputraan yang sah sesuai dengan penentuan
kita.
Maka kami menanyakan, ‘Mengapa kita tidak dengan sukacita menerima
ganjaran?’. Faktanya adalah, kita tidak berpikir kita memerlukannya,
karena kita tidak benar-benar berpikir bahwa kita melakukan dosa. Bukti dari
ini adalah kita sangat jarang mengaku dosa. Diikuti pula bahwa jika kita
tidak mengaku dosa, maka kita bersembunyi dari ganjaran, dan kita bukan
anak-anak yang sah.
Kita diingatkan akan perkataan rasul Paulus bahwa ‘Jadi hukum Taurat
adalah penuntun [guru NASB] bagi kita sampai Kristus datang, supaya
kita dibenarkan karena iman’. Gal 3:24. Sementara hukum masih adalah
guru kita sebenarnya belum menemukan Kristus. Kita dapat saja mengakui
Kristus: kita dapat saja sudah lahir kembali. Tapi kita membicarakan
sesuatu yang lebih disini, yang adalah proses menjadi anak yang sah. Jika
hukum adalah guru kita, maka kita hanya taat karena hukum dan tidak
ada bukti atau kesaksian perubahan hidup melalui menemukan Kristus.
Kristus, ingat, adalah tongkat di tangan Bapa untuk mencambuk kita.
Kristus sendiri menerima cambukan untuk kedewasaan, supaya Dia dapat
memiliki ‘buah kebenaran yang memberikan damai’. Ibr 12:11. Dia menjadi
dosa, dan kemudian menerima cambukan supaya kita dapat ‘dalam Dia kita
dibenarkan oleh Allah’. 2 Kor 5:21. Berhubungan dengan ini, Kristus
menjadi keduanya, korban penghapus dosa dan penebus salah. Dia diganjar
karena akar dari dosa, demikian juga karena semua kesalahan individu kita
yang banyak.
86
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dilatih oleh ganjaran
Sekarang disiplin dalam kehidupan kita menjadi efektif ketika kita
menghadapinya dengan iman. Kita tidak seharusnya hanya menerima
disiplin atau sekedar menaggungnya; kita menjadi ‘dilatih olehnya. Ibr
12:11. Ganjaran sendiri adalah pelatih. Kita tidak seharusnya lemah ketika
menerima ganjaran, agar tidak menjadi sakit hati seperti Esau. Siapa Esau?
Dia adalah orang yang menolak ganjaran dari ayahnya. Ketika dia akhirnya
mencari hak kelahiran, dengan air mata, dia tidak dapat menerimanya
karena dia tidak mau menerima ganjaran. Kej 27:38-40.
Tema kita disini adalah bahwa kita dapat mengalahkan dosa, di dalam
persekutuan Anak, ketika kita menerima ganjaran. Ketika kita ditegor atau
dicambuk, kita seharusnya tidak menganggap remeh hal itu. Jika kita
sudah benar-benar bersatu dengan persekutuan gereja, maka kita bersatu
dengan persembahan Kristus, dan ini adalah konteks dimana ganjaran
Kalvari akan diserahkan atas kita. Jika kita tanpa ganjaran dimana semua
menjadi mengambil bagian – yaitu, semua yang adalah dalam gereja – maka
kita adalah tidak sah/haram dan bukan anak Allah.
Pergumulan yang umum adalah mengalahkan keraguan kita mengenai rasa
legitimasi/sah dan kelangsungan kita. Kita dapat dipenuhi dengan
keraguan, ketakutan, rasa sakit dan penyesalan karena kita tidak merasa
berlangsung dan sah dalam keputraan kita. Perhatikan, bagaimanapun
juga, banyak dari ‘krisis validitas’ ini dapat terjadi karena kita menolak
ganjaran dan disiplin yang dapat menegakkan kita dalam keputraan yang
subtansi.
87
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Sekalipun diantara para pengerja dan para pemimpin yang aktif, bisa saja
ada mereka yang tidak pernah dicambuk. Mereka bekerja keras untuk
menjadi sukses dalam setiap bidang. Mereka tidak pernah membuat
kesalahan. Mereka tidak pernah salah. Pada kenyataannya, mereka dapat
mencoba untuk ‘lulus’ di belakang kesalahan yang lain. Jadi mereka tidak
pernah perlu mengaku kesalahan, dan tidak pernah disesuaikan, dilatih,
diganjar, atau ditegor. Mereka tidak perlu untuk diikatkan kepada ‘satu
persembahan’ Kristus. Mereka berbicara mengenai persembahan, tapi
dilemparkan dari partisipasi apapun dalam korban penghapus dosa dan
penebus salah. Jika ini terus menerus, mereka dapat menemukan bahwa
mereka tidak mempunyai pekerjaan yang nyata. Ini karena pekerjaan
adalah persembahan, dan persembahan artinya mengambil bagian dari
ganjaran dalam Kristus.
Allah telah membuat pendosa seperti itu untuk kita menjadi imam. Dia
telah membuat kita kerajaan imam. Dan kita telah dipilih dari antara
manusia untuk melakukan pekerjaan ‘keimamatan’-Nya. Oleh proses
ganjaran kita diperlengkapi untuk pekerjaan ini. Ganjaran menghasilkan
jenis belas kasihan yang perlu dimiliki para imam untuk orang-orang bebal
dan mereka yang diluar jalan. Sebagai para imam, kita seharusnya diminta
untuk membuat persembahan pertama-tama dari semua untuk diri kita
sendiri, sesuai dengan kitab Ibrani. Ini artinya bahwa kita harus mengerti
bagaimana berpartisipasi dalam korban penghapus dosa dan penebus
salah. Kemudian, jika kita menasehati dan menolong yang lain, kita akan
lebih dulu mempersembahkan untuk diri kita sendiri, mengetahui bahwa kita
88
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
adalah subyek untuk kelemahan dan kesalahan. Kita akan menjaga agar
tidak kena pencobaan. Gal 6:1
Siapa yang mengganjar kita?
Kristus, yang adalah tongkat yang mengkoreksi atas kita, adalah yang
mengganjar kita. Kita membaca Dia mengalamatkan kepada gereja di
Laodikia, ‘Barangsiapa Ku[Kristus]kasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu
relakanlah hatimu (bersemangat/tekun – terjemahan Inggris) dan
bertobatlah!’ Wah 3:19. Pada kenyataannya, Kristus mengatakan beberapa
hal yang menakutkan kepada gereja-gereja mengenai mengganjar mereka,
dan membunuh anak-anak mereka dengan kematian. Wah 2:23. Ide ini,
bahwa Kristus adalah yang mengganjar, terlihat menjadi kontradiksi
dengan pasal 12 kitab Ibrani, dimana kita membaca bahwa Bapa-lah yang
mengganjar kita.
Disinilah kunci kita: ganjaran adalah membuka kita kepada ganjaran Bapa
akan Kristus. Kristus melewati ganjaran ini kepada kita untuk keuntungan
kita dengan memasukkan kita dalam persekutuan ganjaran dan penderitaanNya sendiri.
Satu-satunya ganjaran dan disiplin yang bekerja untuk perubabahan
adalah yang Bapa bebankan keatas Anak. Kita dimasukkan dalam
persekutuan dari ganjaran itu. Tidak ada ganjaran lain yang efektif.
Penghukuman dan penderitaan dalam dunia hanya menghasilkan
kematian. Ini tidak menghasilkan perubahan. Hanya partisipasi dalam
ganjaran Kristus dan penderitaan-Nya yang menghasilkan perubahan. Ini
89
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
adalah perjamuan dimana kita semua berpartisipasi, persekutuan dalam
persembahan Kristus.
Kita membaca mengenai Kristus, ‘Siapakah yang percaya kepada berita
yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN
dinyatakan ... Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh
kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan … ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya’. Yes 53:1, 3, 5.
Kita dapat bertanya, ‘Kepada siapa tangan Tuhan dinyatakan?’. Itu adalah
untuk mereka yang menerima ganjaran, yang tidak lemah, tapi menerima
itu sebagai anak-anak. Dengan menerima ganjaran dari BapaNya, Kristus
menegakkan tanah partisipasi untuk kita.
Adalah melalui ganjaran Kristus kita menerima buah kebenaran yang
memberikan damai. Ibr 12:11. Kita tahu bahwa semua ganjaran adalah
untuk perubahan tingkah laku kita, menghasilkan istirahat/rest dan rasa
hormat. Tidak lagi penghakiman atau murka; itulah ganjaran untuk
perubahan tingkah laku supaya kita berhenti dari dosa.
Dengan berpartisipasi dalam penderitaan-Nya, kita menyatukan diri
kepada sikap-Nya terhadap ganjaran, memeluk pikiran yang sama seperti
Dia, berhenti dari dosa.
Ganjaran membawa pertanggung jawaban
Ganjaran dari Tuhan membawa kita kepada pertanggungjawaban; kita
menjadi bertanggung jawab untuk dosa kita. Ekspresi pertama dari
legitimasi sebagai anak adalah pengakuan dosa. Jika kita berpikir tidak
90
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memerlukan pengakuan, karena kita tidak percaya kita mempunyai dosa
apapun, kemudian kita tertipu. ‘Jika kita berkata, bahwa kita tidak
berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri.’ 1 Yoh 1:8. Kita menyebut Allah
pendusta. Jadikan lebih jelas: ‘Karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah’. Rom 3:23.
Apakah bukti pertama dari keputraan? Adalah kita mempunyai dosa, dan
kita mengakui dosa kita. Kita tidak menyembunyikannya. Daud berkata,
‘Selama aku berdiam diri (Ketika aku tetap diam mengenai dosaku –
terjemahan Inggris), tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh
sepanjang hari’. Maz 32:3.
Jika kita tidak mengakui dosa kita, kita tidak akan mempunyai rasa
validitas sebagai anggota tertentu dari tubuh Kristus. Keputraan kita akan
menjadi pincang. Perhatikan lagi apa yang Daud katakan.Tulang kita akan
terbuang jika kita menutupi dosa kita. Maz 32:3. Sebaliknya, ‘Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita’. 1 Yoh 1:9. Dengan pengakuan dosa kita
memasukkan diri kita sendiri kepada kemurahan Allah dan menemukan
legitimasi
keputraan.
Kita
menemukan
identitas
dan
validitas,
diselaraskan kepada penentuan kita. Jika kita tidak mengaku dosa, kita
akan bergumul terus menerus dengan ketidakadilan koreksi.
Rasa hormat
Kita mengingat ayat, ‘Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya (ayah
jasmani – terjemahan Inggris) kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati;
kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh,
91
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
supaya kita boleh hidup?’. Ibr 12:9. Kita seharusnya fokus pada kata ini,
‘hormat’. Mengapa banyak dari kita tidak mempunyai kapasitas untuk
menghormati dan menerima ganjaran dari Allah? Sesungguhnya, kita tidak
menghormati Allah; tidak juga menghormati ayah kita. Apakah kita perlu
diganjar untuk menghasilkan rasa hormat? Ya, dan kemudian rasa hormat
yang bertumbuh ini dapat membawa pengertian yang dalam supaya kita terus
menanggung ganjaran. Jika kita tidak belajar menghormati ganjaran, ada
kemungkinan ‘ayah jamani’ kita tidak mengganjar kita. Ibr 12:9. Jika
mereka tidak mengganjar kita, mungkin ibu kita melangkah masuk dan
mengurangi rasa hormat kita kepada ayah kita. Ganjaran mengajarkan rasa
hormat. Sayangnya, kita memiliki generasi yang tidak tahu ganjaran dan
karena itu tidak mempunyai rasa hormat. Karenanya juga adalah generasi
yang menghadapi krisis validitas.
Ganjaran-Nya
Melalui persembahan kita bersatu dengan Kristus; kita dibaptis kedalam
Dia. Semua penderitaan dan ganjaran adalah milik-Nya dan Dia
mengembalikan kepada kita bagian yang adalah milik kita didalam Dia.
Bagaimana kita menyelesaikan ini? Adalah penting disini untuk
memperhatikan bahwa kita hanya sanggup melakukan persembahan olah Roh
Kekal. Melalui Roh Kekal, oleh kuasa Roh Kudus, kita menerima kapasitas
untuk mempersembahkan dan menanggung ganjaran tanpa menjadi lemah.
Adalah melalui Roh Kekal Yesus mempersembahkan diri-Nya kepada
Allah, untuk diganjar bagi pendamaian kita dan menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai.
92
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Ketika kita berpartisipasi dengan Dia dalam penderitaan dan cela-Nya,
mempersembahkan diri kita oleh Roh Kekal, ganjaran yang kita tanggung
menghasilkan perubahan. Tanpa persembahan oleh Roh Kekal, ganjaran
adalah sia-sia, membawa buah untuk maut tanpa buah kebenaran yang
memberikan damai. Penderitaan itu sendiri tidak menghasilkan kebenaran.
Buah kebenaran yang memberikan damai
‘Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan
sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.’
Ibr 12:11. Ada ‘kemudian’ jika kita mau dilatih oleh ganjaran. Bagiamanapun
juga, untuk mengerti dan memiliki buah ini kita harus mengerti
persembahan. Kita harus bersatu dengan ‘satu persembahan’ dan ganjaranNya. Buah kebenaran yang memberikan damai hanya datang dari ganjaran
Kristus. ‘ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadaNya, dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh.’. Yes 53:5. Ini
adalah persembahan yang aktif, dan itu hanya terjadi di dalam gereja.
Ketika kita menerima ganjaran kita dilatih olehnya dan kita menemukan
istirahat/rest dan damai. Jiwa kita tidak perlu lagi menjadi gelisah atau
hati kita berpegang pada kemarahan. Kita dapat menemukan damai yang
sesungguhnya ketika kita tunduk kepada ganjaran Bapa atas Anak.
Ganjaran adalah penghakiman yang benar
Ganjaran adalah bukti dari penghakiman Allah yang benar terhadap
mereka yang percaya, supaya kita tidak dihakimi bersama dengan dunia.
Lebih lanjut dari ini, ganjaran datang kepada kita supaya kita dapat
93
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
diperhitungkan ‘layak menjadi warga kerajaan Allah’ – supaya Allah dapat
memperhitungkan kita layak bagi panggilan [dan penentuan] kita. 2 Tes
1:5, 11. Ganjaran menghasilkan ‘rumah yang layak’; karena itu pembahasan
ini menjadi penting bagi gereja Pola Efesus yang sedang dipulihkan.
94
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
7. Korban penghapus dosa dan penebus salah
Seperti yang sudah didiskusikan, Anak mewarisi tubuh yang disiapkan
bagi Dia sebelum bumi dijadikan. Tubuh ini adalah kehidupan Bapa,
dikomitkan kepada Anak. Terhadap komitmen dari Bapa inilah Yahweh
Anak mengosongkan diri-Nya. Dengan melakukan itu, Dia mencurahkan
diri-Nya sebagai korban curahan pada persembahan Bapa, dengan
demikian mewarisi kehidupan Bapa, dan menjadi Anak tunggal. Kepada
hal ini Bapa meresponi, ‘Anak-Ku Engkau … Aku akan menjadi Bapa-Nya,
dan Ia akan menjadi Anak-Ku?’.Ibr 1:5. Dalam esensi yang paling murni, ini
menggambarkan persekutuan persembahan antara Bapa, Anak dan Roh.
Sesuai dengan persembahan ini, kemudian, multiplikasi banyak anak dapat
terjadi. Pada waktu yang telah ditentukan, Kristus akan diperanakkan
dalam daging, dan kehidupan Allah akan dimanifestasikan. ‘Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita’ Yoh 1:14.
Kejatuhan manusia di taman Eden mengaktivasikan Anak Domba Bapa
(total penyediaan-Nya) dalam model khusus, dan Kristus dikirim dalam
keserupaan daging yang berdosa supaya dosa dapat dihukum dalam daging,
dan jalan pendamaian dapat dibuka untuk kita. Jadi Kristus menjadi
korban penghapus dosa dan penebus salah. Bapa ‘Dia yang tidak mengenal
dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita
dibenarkan oleh Allah’. 2 Kor 5:21. Dia menjadi korban penghapus dosa
dalam daging. Dia juga memberikan diri-Nya sebagai korban penebus salah
untuk memulihkan kita dari kesalahan individu kita.
Korban penghapus dosa
95
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Ketika kita diberitahukan, pada akhir kitab Ibrani, untuk pergi kepadaNya diluar kemah, Ibr 13:13, pesan mengenai datang dengan keberanian ke
tahta kasih karunia terlihat menjadi kebalikan. Kebenaran dibelakang
pernyataan ini adalah bahwa kita bersatu dengan Dia salam korban
penghapus dosa dan penebus salah, seperti juga pada persembahan yang
lain. Ini, kemudian, adalah yang membawa kita maju, dalam partisipasi
total, kepada pernyataan korban keselamatan, ‘Sebab itu marilah kita, oleh
Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu
ucapan bibir yang memuliakan (mengucap syukur – Terjemahan Inggris) namaNya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab
korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.’ Ibr 13:15, 16.
Kita
berpartisipasi
dalam
korban
penghapus
dosa
ketika
kita
mengaktifkan pengampunan Allah dan proses untuk penghapusan dosa
dari kehidupan kita (atau kehidupan yang lain). Darah Kristus telah
dipercikkan tujuh kali di tutup pendamaian (kursi kemurahan –
terjemahan Inggris) untuk mengaktifkan pengampunan dan kemurahan
bagi semua yang mendekat. Jadi semua persembahan adalah ‘demi
kemurahan Allah (oleh kemurahan Allah – terjemahan Inggris’. Rom 12:1.
Ketika kita bersatu dengan Kristus dalam korban penghapus dosa,
pemisahan dibuat antara yang diletakkan di atas mezbah didalam kemah,
dan yang dibakar diluar kemah di tempat tahir. Im 4:9-12. Ginjal (Ibrani.
kilyah, kekang/kontrol) dan lemak dari korban dibakar di mezbah yang di
dalam. Ginjal mewakili bagian dalam kita, hati kita diuji oleh Tuhan di atas
mezbah. ‘Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin (pikiran –
terjemahan Inggris) [Ibr. kilyah], untuk memberi balasan kepada setiap
96
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
orang setimpal dengan … hasil perbuatannya’. Yer 17:10. Jika kita
menemukan pertobatan benar dalam hati kita dan keinginan yang
sungguh-sungguh untuk bersatu dalam persembahan Kristus, maka proses
untuk penghapusan dosa dalam kehidupan kita dapat menjadi efektif.
Tubuh dari persembahan dibawa keluar kemah untuk dibakar di tempat
tahir. ‘Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke
tempat kudus [untuk mengaktifkan kemurahan dan pengampunan] oleh
Imam Besar [sebagai korban] penghapus dosa, dibakar di luar
perkemahan’. Ibr 13:11. Tempat tahir mengindikasikan kehidupan, rumah
dan konteks dimana kita berada diluar dari kemah dan persembahan
perjamuan, tempat dimana elemen kedagingan harus diproses hari demi
hari. Adalah di dalam konteks kehidupan keseharian kita, proses ganjaran
dan pembersihan terjadi. Seperti Kristus diganjar dan dibuat menderita
oleh Bapa di taman Getsemani, demikian juga kita menanggung ganjaran
untuk penghapusan dosa dan untuk warisan dan kedewasaan kita sebagai
anak. Api yang membakar di tempat tahir membedakan antara hal-hal
yang diberikan kepada kehancuran dan hal-hal yang diberikan kepada
Tuhan dan dapat dimurnikan oleh api.
Diluar kemah
Dimana ujian api ada atau, dengan kata lain, dimanapun kita dengan api
Roh Kudus bekerja pada persembahan kita, Dia membuat perbedaan
antara yang akan terus ke mezbah dan akan di luar kemah. Ketika Paulus
menuliskan, ‘Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan
akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh
karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya
97
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
sampah [kotoran KJV, atau yang ditolak/sampah RSV], supaya aku
memperoleh Kristus’, Fil 3:8 NASB, dia tidak berbicara dalam metafora.
Paulus bukanlah orang Yunani, dan dia tidak berbicara dalam metafora
Yunani. Sebagai seorang Yahudi, dia memakai bahasa profetik. Makna dari
kalimat, ‘Aku … mengaggap mereka kotoran’, berhubungan dengan
mengambil yang tidak akan ke mezbah. Yang ditolak dibawa keluar kemah
dimana itu dapat dikonsumsi. ‘Adapun kulit lembu jantan itu dan segala
dagingnya, beserta kepala dan betisnya dan isi perutnya dan kotorannya, jadi
lembu jantan itu seluruhnya harus dibawanya ke luar perkemahan, ke suatu
tempat yang tahir, ke tempat pembuangan abu, dan lembu itu harus
dibakarnya sampai habis di atas kayu api di tempat pembuangan abu.’ Im
4:11, 12 NASB. Enam bagian ini dibawa keluar kemah. Mereka adalah bukti
dari psuche – jiwa, kemanusiaan – dari yang membawa persembahan.
Mereka tidak dipersembahkan di atas mezbah. Mereka dibawa keluar
kemah untuk menanggung cela. Kita perhatikan disini bahwa itu juga
dapat pergi ke cherem (Strong Hebrew # 2764), yaitu kehancuran kekal,
karena itu harus pergi ke tempat tahir.
Kita sering tersandung/tersinggung ketika persembahan kita dipisahkan
kedalam bagian-bagian yang dapat dibawa keatas mezbah dan bagianbagian yang harus dibakar di tempat tahir diluar kemah. Kita mau Dia
mengambil bagian ini dan menerima mereka diatas mezbah. Kita tahu
Tuhan menginginkan yang pertama dan yang terbaik, tapi bahkan dalam
persembahan yang pertama dan yang terbaik, ada yang dibawa keluar
kemah dan yang dibawa diatas mezbah.
98
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
‘Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah
tidak boleh makan … Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar
perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.’ Ibr 13:10-13. Tempat diluar
kemah ini adalah tempat yang sama yang ditunjuk sebagai ‘tempat tahir’
dalam Perjanjian Lama. Bagi kita, rumah-rumah kita seharusnya menjadi
tempat-tempat tahir. Rumah-rumah individu kita adalah konteks untuk
pengampunan dan penghapusan dosa. Karena itu kita harus mengerti
perbedaan antara rumah individu kita dan rumah bait Allah. Apa hak
istimewa dan proses rumah yang layak? Secara alternatif, kita seharusnya
mengerti tujuan dari rumah rohani, gereja.
Perhatikan, sebagai contoh, orang Kristen pada umumnya mengundang
orang percaya pada ‘altar call/dipanggil maju kedepan’. Dalam realita, kita
dapat menyamakan berurusan dengan dosa dengan pergi ke mezbah.
Bagaimanapun juga, dosa dapat diurus di luar kemah – di rumah, dalam
keluarga, dalam order kekepalaan/penolong, di tempat order, di tempat
tahir. Kita seharusnya tidak membingungkan dimensi keimamatan
pelayanan lima jawatan dengan dimensi tujuh/tujuh puluh yang adalah di
rumah dimana perkataan dari utusan tinggal. Rumah – rumah kita adalah
tempat-tempat damai. Ketika Yesus mengutus ketujuh puluh murid Dia
menginstruksikan mereka, ‘Kalau kamu memasuki suatu rumah,
katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ
ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan
tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu’ Luk
10:5,6. Ini adalah ‘tempat penghapusan’ sesuai dengan perkataan/firman
dari utusan itu. Kemauan untuk menerima perkataan ini adalah indikasi
99
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
pertama bahwa saya mempunyai rumah yang layak. Rumah yang layak
menerima perkataan/firman itu, dan damai sejahtera tinggal didalamnya.
Ini adalah tempat tahir diluar kemah, tempat menanggung cela dan
menghapus dosa.
100
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
BAGIAN D
Persembahan untuk multiplikasi
Hanya ada satu tempat dimana persembahan dipersembahkan, dan kita
datang dari rumah-rumah yang layak berkumpul bersama dan menguji diri
kita sendiri di meja perjamuan, berpartsipasi dalam satu persembahan.
Persembahan Kristus dilambangkan dalam oti dan anggur. Itu adalah
tubuh Kristus yang dihancurkan, dan darah Kristus dicurahkan. Dan ketika
kita makan dan minum, kita percaya perkataan Paulus: ‘Bukankah cawan
pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah
persekutuan [partispasi] dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita
pecah-pecahkan adalah persekutuan [partisipasi] dengan tubuh Kristus?’ 1
Kor 10:16 NASB. Ini adalah pernyataan pusat seluruh pelajaran kita. Kita
dipanggil untuk berpartisipasi dalam persembahan Kristus.
Meja perjamuan adalah tempat persembahan. Sesuai dengan itu kita
mempersembahkan tubuh kita dan dengan demikian persembahan kita
sebagai buah dari kerja keras kita. Bagaimanapun, perjamuan lebih dari ini.
Itu adalah tempat persembahan dan multiplikasi. Kita kemudian akan
menemuan bahwa roti perjamuan adalah korban sajian, buah sulung,
jaminan tuaian yang akan datang. Itu adalah tubuh Kristus, yang sulung
dari Bapa. Dan anggur adalah cawan berkat, persembahan yang dicurahkan
untuk memberi kuasa kepada persembahan, yang membuatnya naik.
Korban curahan ini dicurahkan pada korban dan ibadah iman adalah yang
101
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memultiplikasi persembahan kita. Itu adalah persembahan Yahweh Anak,
dicampur dengan kapasitas Roh Kekal, membuat segala sesuatu baru. Itu
adalah cawan berkat yang mengaktifkan dan memultiplikasi kehidupan.
Dimana persembahan dan persembahan curahan bertemu, ada fondasi
yang pasti dari persekutuan yang menghasilkan multiplikasi dan
pertambahan.
Pada perjamuan, masing-masing orang mengambil satu roti dan satu
cawan. ‘Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu
tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.’ 1 Kor
10:17. Ada satu persekutuan dalam tubuh Kristus. Bagaimanapun juga,
sebagai anggota tertentu, masing-masing orang datang ke meja perjamuan
untuk menyerahkan kehidupan mereka sebagai korban sajian. Itu adalah
persembahan buah sulung diserahkan dalam iman, tapi ‘itu belum muncul
yang sebenarnya’. Kita menunggu untuk satu yang lain pada meja,
mengenali persembahan buah sulung dan korban sajian dari yang lain. Kita
seharusnya mencurahkan diri kita sebagai korban curahan pada
persembahan mereka. Dengan demikian kita memberi kuasa kepada
persembahan yang lain dengan mencurahkan karunia Kristus di dalam
kita. Tentu saja persembahan curahan kita hanya mungkin oleh kuasa Roh
Kekal. Ini adalah cawan berkat memberi kuasa seseorang untuk kembali
ke rumah mereka untuk menghasilkan tuaian yang dikuduskan oleh Tuhan
dan dipersembahkan sebagai buah dari kerja keras mereka, persembahan
yang berkenan, menyenangkan Tuhan. Dengan ini artinya, berkat dari
perjamuan mengalir ke rumah-rumah tangga dimana mereka bekerja keras
untuk menghasilkan pertambahan dan multiplikasi.
102
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
8. Korban sajian
Kita mengingat perkataan yang terdengar dari surga ketika Yesus dibaptis.
‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’ Mat 3:17.
Ini menggemakan perkataan Bapa sebelum waktu dan kekekalan, ketika
Kristus mencurahkan diri-Nya ke persembahan Bapa. Dengan demikian
Dia memiliki tubuh yang disiapkan untuk dia sebagai warisan. Dalam
persekutuan persembahan, sebagai Anak Bapa, Dia menjadi ‘Anak Sulung’.
Dan sesuai dengan ‘kebenaran’, dia menjadi Yang Diurapi, diurapi dengan
‘minyak kesukaan’, oleh persekutuan Roh. Ibr 1:5, 6, 9. Di dalam ini kita
mempunyai gambaran Kristus sebagai korban sajian, roti peringatan/ingatingatan dicampur dengan minyak.
Seperti yang sudah kita diskusikan, tubuh dipersiapkan untuk Kristus
oleh Bapa adalah untuk menjadi konteks korporat. Kita semua termasuk
didalam Anak. Kristus, sebagai yang sulung, menguduskan dan menjamin
tuaian yang akan datang. Penentuan kita sebagai anak lahir ketika Bapa
berkata kepada Kristus, ‘Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan
pada hari ini.’. Maz 2:7. Dia menjadi ‘yang sulung di antara banyak
saudara’. Rom 8:29.
Jadi ketika Kristus mengatakan kepada murid-murid pada perjamuan
terakhir, ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku’, Dia menawarkan kepada
mereka partisipasi dalam korban sajian yang sama, yang sulung dari tubuh
Kristus secara korporat. Mat 26:26
Adonan pertama
103
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Pernyataan kunci pertama mengenai buah sulung adalah ini: ‘Jikalau roti
sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus’. Rom 11:16. Paulus
menggunakan
terminology
‘adonan’
karena
orang
Israel
mempersembahkan persembahan buah sulung mereka kepada Tuhan
sebagai korban sajian, atau tepung. Jika buah sulung adalah kudus, maka
seluruh tuaian adalah kudus, dikuduskan, atau didedikasikan kepada
Tuhan.
Pernyataan kunci yang kedua adalah bahwa kita dikenal dan diingat oleh
Allah berdasarkan korban sajian. Maka Raja Daud berdoa, ‘Kiranya
diingat-Nya segala korban persembahanmu (korban makanan/tepung
[sajian] mu – terjemahan Inggris)’. Maz 20:3 NASB. Ketika kita membawa
korban sajian ke perjamuan, kita mendedikasikan atau menguduskan
seluruh hidup kita untuk Tuhan. Nama dan penentuan kita diingat oleh
Allah. Kita meminta Dia untuk terlibat aktif dalam keseluruhan kehidupan
kita sesuai dengan nama kita. Demikian juga, kita dikenal dan diingat oleh
yang lain pada meja perjamuan, yang menolong dan melihat dengan mata
Roh.
Bagian ingat-ingatan
Sebagai bagian yang spesifik dan tak henti-henti dari korban sajian, satu
bagian, segenggam, selalu diambil dan dibakar sebagai ingat-ingatan. Ini
juga terjadi ketika korban sajian ditambahkan kepada korban bakaran, dan
ketika lemak dari korban keselamatan ditambahkan juga. Im 2:2;5:12;6:12.
Tiga bersama – korban bakaran, segenggam korban sajian, dan lemak dari
korban keselamatan – semuanya disebut dalam Im 9:16-23.
104
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Mengikuti pola ini, korban bakaran setiap bulan dan hari-hari raya selalu
dipersembahkan dengan korban sajian dan korban curahan – menunjuk,
tentu saja, kepada roti dan anggur yang dipersembahkan Kristus. Korban
sajian, ditambahkan kepada korban bakaran yang terus menerus,
membawa arti akan peringatan/ingat-ingatan, seperti korban bakaran
membawa arti penerimaan. Dua pemikian ini –‘diingat’ dan ‘diterima’ –
ditemukan dalam Maz 20. Maka korban sajian, dengan bagian ingatingatannya, selalu dihubungkan dengan peringatan, seperti ketika Yesus
meminta para murid untuk makan dan minum ‘menjadi peringatan akan
Aku’. Luk 22:19. Ketika bagian sajian ditambahkan, dan korban curahan
dicurahkan pada korban bakaran, elemen ini menghasilkan keharuman
bagi Tuhan. Kej 8:21. Bau yang harum naik di hadapan Tuhan sebagai
ingat-ingatan, persembahan peringatan.
Minyak dan kemenyan
‘Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa
korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung
yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan
kemenyan ke atasnya’ Im 2:1. Minyak dan kemenyan diperlukan untuk
dimasukkan dalam bagian ingat-ingatan. Minyak menggambarkan Roh
Kudus. Kristus, sebagai Anak Sulung, diurapi dengan minyak kesukaan
oleh Roh Kudus. Maz 45:7. Roh Kudus memberi kesaksian mengenai sifat
alami dari korban sajian kita, siapa kita, dan bagaimana kita seharusnya
mempersembahkan. Dia menuntun kita kepada seluruh kebenaran. Yoh
16:13.
105
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Kemenyan adalah satu dari empat ‘wangi-wangian’ yang digunakan untuk
membuat ukupan mezbah emas. Demikian juga, kemenyan digunakan
pada korban sajian menyimbolkan roh yang manis, kemauan untuk
memberi. Paulus memperingatkan orang Korintus bahwa ketika mereka
berkumpul bersama, ‘masing-masing’ mempunyai sesuatu untuk diberi. 1
Pet 4:10. Ketika kita berkumpul bersama, kita juga datang untuk memberi.
Kita datang untuk mempersembahkan buah sulung dari tuaian kita,
korban sajian dari kehidupan kita, dengan sukacita dan roh yang mau.
‘Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.’ 2 Kor 9:7.
‘Kiranya
diingat-Nya
segala
korban
persembahanmu
(korban
makanan/tepung [sajian] mu – terjemahan Inggris), dan disukai-Nya
korban bakaranmu.’ Maz 20:3. Salah satu elemen dari korban sajian
termasuk ‘bagian ingat-ingatan’ yang dibakar di atas mezbah. Im 2:9.
Membangun diatas praktek inagurasi ini, harian, bulanan dan korban
bakaran hari-hari raya selalu dipersembahkan dengan korban sajian dan
korban curahan, yang menunjukkan, tentu saja, kepada roti dan anggur
yang diberikan oleh Kristus.
Dibubuhi dengan garam
‘Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah
kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari
korban
sajianmu;
beserta
segala
persembahanmu
haruslah
kaupersembahkan garam.’ Im 2:13. Apa itu ‘garam perjanjian’? Kita tahu
bahwa Allah telah bersumpah mengenai masing-masing kita, berkenaan
dengan ‘siapa kita akan jadi’. Adalah sesuai dengan sumpah ini Dia
membuat perjanjian dengan kita. Ketika kita mempersembahkan buah
106
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
sulung, Tuhan mengingat nama kita dan Dia mengingat perjanjian-Nya.
Bagaimanapun juga, tidak seorangpun dari kita telah menjadi pribadi yang
Tuhan telah tentukan. Ketika kita mempersembahkan, kita memohon
kepada Tuhan untuk mengingat kita. Garam menandakan proses
perubahan. Persembahan kita ‘dibubuhi dengan garam’. Jika kita tunduk
kepada proses perubahan dalam kehidupan kita, maka persembahan kita
akan dibubuhi dengan garam. Tentu saja, perubahan ini selalu konsisten
dengan perjanjian-Nya, jadi itu adalah ‘garam perjanjian’. Markus menarik
paralel yang jelas antara ‘garam’ dan ‘api’. ‘Karena setiap orang akan
digarami dengan api.’ Mark 9:49. Ketika kehidupan kita dibubuhi dengan
api maka persembahan kita dibubuhi dengan garam.
Sedekah – bagian ingat-ingatan
Kitab Kisah para Rasul menggambarkan Dorkas dan Kornelius sebagai
teladan dalam memberi sedekah. Dorkas pertama-tama digambarkan
sebagai ‘seorang murid’. Kis 9:36. Ini artinya bahwa dia adalah murid
tertentu dengan kasih karunia tertentu. Kristus memberikan kepada
masing-masing kasih karunia yang berlimpah. Ini adalah dasar dimana
Dorkas digambarkan sebagai ‘banyak sekali berbuat baik dan memberi
sedekah (berbuat amal – terjemahan Inggris) (Yunani. Sedekah)’. Kis 9:36.
Setelah dia meninggal, Petrus mendoakan dia dan Tuhan membangkitkan
dan memulihkan dia.
Kornelius digambarkan sebagai ‘Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut
akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan
senantiasa berdoa kepada Allah’. Kis 10:2. Malaikat Tuhan berkata
kepadanya, ‘Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan
107
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Allah mengingat engkau’. Kis 10:4. Tuhan mengingat dia, dan pelayanan ke
bangsa-bangsa lain yang bukan Yahudi dimulai. Dia dan keluarganya
dibaptis dalam nama dan menerima karunia dari Roh Kudus. Kis 10:44-48.
Yesus berkata, ‘Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah’. Luk 12:33.
Mengapa? Karena sedekah naik sebagai bagian ingat-ingatan dihadapan
Allah. Jika kita tidak mempunyai ingat-ingatan dihadapan Allah maka kita
hidup ‘dibawah matahari’, diperintahkan oleh ‘waktu dan kesempatan’.
‘Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di
sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang
baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak
benar’ Mat 5:45. Jika kita memberi sedekah maka kita mempunyai ingatingatan, kita dikenal dan diingat, segala sesuatu yang terjadi kepada kita
konsisten dengan sumpahkan berkenaan dengan kita..
Rumah buah sulung
Rumah Kornelius dengan jelas adalah rumah persembahan dan doa. Dan
itu menjadi apa yang kita tunjuk sebagai rumah ‘buah sulung’. Rumah
tangganya adalah buah sulung dari tuaian bangsa-bangsa lain diluar
Yahudi yang akan datang. Bagaimanapun juga, seperti dengan rumah
Epenetus dan Stefanus, rumah buah sulung bukan hanya rumah pertama
yang bertobat dalam seuatu wilayah. Itu adalah yang pertama dari ‘jenis’
rumah tertentu, yaitu ‘rumah yang layak’ yang membuat persembahan, dan
demikian bersatu dengan seluruh ekonomi untuk pertambahan. Rumahrumah seperti itu mentahbiskan diri mereka sendiri menjadi ‘yang
pertama’ dan model bagi tuaian yang diinginkan, maka rumah-rumah ini
juga menghasilkan buah sulung dari jenis mereka. Paulus melayani sesuai
108
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
dengan prinsip buah sulung ketika dia berkata, ‘Apabila aku sudah
menunaikan tugas itu dan sudah menyerahkan hasil usaha bangsa-bangsa
lain itu kepada mereka, aku akan berangkat ke Spanyol melalui kota kamu’
Rom 15:28. Adalah pikiran Paulus bahwa jika dia dapat menegakkan
prinsip buah sulung dalam hubungan dengan suatu area, prakarsa tertentu,
kapasitas menggenerasikan, model dari pelayanan, maka dia dapat melihat
kedepan kepada kepenuhan yang dapat dihasilkan dari buah awal.
Melihat lebih kedepan pada rumah-rumah buah sulung, kita perhatikan
bahwa ada empat karakteristik dari rumah jenis ini. Pertama, adalah
rumah yang mau menerima perkataan/firman, dan utusan yang membawa
perkataan/firman. Kedua, adalah rumah doa dan sedekah, supaya ingatingatan naik kepada Tuhan. Ketiga, adalah rumah yang ‘mengatasi’ sesuai
dengan kehendak Allah. Dan akhirnya, adalah rumah yang menghasilkan
buah sulung.
Rumah Maria, dalam kitab Kisah para Rasul, adalah contoh dari rumah
seperti itu. Jelas, rumahnya adalah tempat doa yang sungguh-sungguh dan
efektif. Pada waktu Petrus dalam penjara, kita membaca bahwa ‘Tetapi
jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah’ Kis 12:5 NASB. Ketika
mujizat Petrus dilepaskan, dia datang ke rumah Maria dimana ‘banyak
orang berkumpul dan berdoa’. Kis 12:12. Jadi gereja berkumpul di rumah
Maria untuk berdoa dan, sebagai ingat-ingatan yang naik ke hadapan
Tuhan, doa mereka menang ketika dibukanya pintu penjara.
Lebih dari ini, kita tahu bahwa Maria adalah ibu dari Yohanes Markus,
yang menjadi buah sulung pelayannya, karena kita membaca bahwa Paulus
dan Barnabas menemukan dia ketika mereka membawa persembahan ke
109
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Yerusalem. Yohanes Markus adalah anak yang setia, perkataan/firman
disampaikan di rumah; dan demikian, dia diambil oleh Paulus dan
Barnabas untuk menjadi penolong dalam perjalanan mereka. Sekalipun, dia
dimentori oleh Paulus dan Barnabas, dia masih buah sulung yang
dihasilkan oleh rumah Maria.
Timotius, yang Paulus gambarkan sebagai ‘anakku yang sah dalam iman’,
yang juga adalah buah sulung dari rumah. Dia adalah buah yang dihasilkan
oleh iman dari neneknya, Lois, dan ibunya, Eunike. 2 Tim 1:5. Apolos
dimentori oleh rumah Priskila dan Akwila, yang mengajarkan dia ‘dengan
teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah’. Kis 18:26. Orang-orang ini
adalah buah dari rumah-rumah tertentu dan buah dari perkataan yang
datang kepada rumah-rumah itu. Mereka belajar untuk menjadi contoh
dari perkataan/firman, anak yang sah dalam iman yang dapat dimentori
oleh bapa-bapa seperti Paulus. Membantu perkembangan buah sulung
adalah jalan dimana budaya persembahan dibawa dari generasi kepada
generasi. Paulus mengatakan kepada Timotius, ‘Apa yang telah engkau
dengar dari padaku … percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat
dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain’. 2 Tim 2:2.
110
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
9. Korban curahan
Yahweh Anak adalah korban curahan yang esensi. Dia adalah fondasi dari
pengertian kita mengenai korban curahan yang dicurahkan pada korban
bakaran. Menurut Paulus pada kitab Filipi, operasinya yang menentukan
dan hakiki adalah mengosongkan diri-Nya sebagai korban curahan,
persembahan yang dicurahkan. ‘yang walaupun dalam rupa Allah, [Dia]
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri’ Fil 2:6, 7.
KJV. Dia telah mengosongkan diri-Nya, mencurahkan diri-Nya, kepada
Bapa dan atas persembahan esensial Bapa. Apakah persembahan Bapa?
Sesuai dengan kitab Ibrani, itu adalah ‘menyediakan tubuh’. Ibr 10:5.
Tubuh yang disediakan oleh Bapa untuk Dia menjadi konteks KeputraanNya dan Keimamatan sesuai dengan Order Melkizedek. Dengan
melakukan itu, Dia menjadi wadah dari kehidupan Bapa.
Kristus mempersembahkan diri-Nya sendiri, darah-Nya sendiri, kepada
Bapa. ‘betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang
tak bercacat’ Itulah ‘Pengantara dari suatu perjanjian yang baru’. Ibr 9:14,
15.
Kristus mengosongkan diri-Nya kepada dan atas persembahan Bapa. Yaitu,
Dia mengosongkan kepada zoe Bapa, menjadi korban curahan yang akan
memberi kuasa dan memultiplikasi kehidupan Bapa. Sebagai sifat yang
paling alami dan kuasa dari korban curahan, Yahweh Anak mencurahkan
dan mengosongkan kehidupan intrinsic-Nya kepada persembahan Bapa.
111
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Anak Domba disembelih – darah
Sebagai Anak Domba yang disembelih, Dia menyediakan perjamuan dari
‘tubuh’-Nya sendiri dan ‘cawan berkat’ – darah perjanjian. Sebagai Anak
Domba yang disembelih sebelum dunia dijadikan, darah-Nya dicurahkan
untuk banyak orang. Darah ini berharga dan tak bercacat – darah martir –
dan bertemu dengan penggenapan profetiknya dalam pencurahan dari
tujuh cawandalam kitab Wahyu. Cawan sekarang adalah Perjanjian
(Covenant) Baru dalam darah, dan darah perjanjian, cawan berkat yang
kita berkati. Kuasa yang mengatasi ditahbiskan oleh darah Anak Domba.
Dia dipukul oleh Allah, ganjaran Bapa ‘memukul Dia’, menyiapkan ‘anggur
baru’ dari pertambahan, buah sulung dari ciptaan baru. Yes 53:5 pinggir; Ul
7:12; 1 Kor 15:23.
Cawan – darah buah anggur
‘Tubuh yang disediakan’ sekarang dapat menjadi ‘tubuh dosa’. Ibr 10:5;
Rom 6:6. Adalah berkenan kepada Tuhan untuk meremukkan Dia seperti
anggur dalam tempat pemerasan. Dia memberikan diri-Nya sebagai
persembahan dan diganjar untuk menjadi korban penghapus dosa dan
penebuh salah. Anak-zoe sekarang dapat memberi diri-Nya sebagai korban
penebus salah. Yes 53:10. Dia dapat menjadi persembahan Bapa diutus
‘yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa (yang serupa
dengan daging berdosa sebagai korban untuk dosa – terjemahan NASB)’.
Rom 8:3 NASB. Dengan demikian Alkitab digenapi bahwa ‘Dan Ia
memakai jubah yang telah dicelup dalam darah’, ‘dia akan mencuci …
bajunya dengan darah buah anggur’. Wah 19:13; Kej 49:11.
112
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, perjamuan adalah kesimpulan dan
pusat dari semua persembahan. Itu adalah anggur baru perjanjian, dan itu
adalah darah perjanjian. Lingkup simbol yang mengikat hal-hal ini bersama
adalah darah buah anggur. ‘menambatkan keledainya pada pohon anggur …
ia akan mencuci … bajunya dengan darah buah anggur.’ Kej 49:11.
Kita dapat mengatakan bahwa cawan yang kita minum secara fundamental
adalah persembahan curahan. Kirstus mengatakan pada perjamuan
terakhir, ‘Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku’. Luk 22:20. Tapi
kemudian Dia juga mengatakan, ‘Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian’.
Mat 26:28. Jadi Dia mengindikasikan bahwa cawan adalah perjanjian
dalam darah, dan darah adalah perjanjian. Ada dua elemen disini. Cawan
adalah perjanjian karena itu adalah wadah dari persembahan yang
dicurahkan. Kemudian darah mengaktifkan proses penebusan dan
rekonsiliasi menurut perjanjian itu.
Anggur baru
Anggur baru selalu menggambarkan pekerjaan Roh Kudus untuk membuat
‘segala sesuatu baru’; membaharui. Wah 21:5. ‘Anggur baru’ yang paling
fundamental dicurahkan ketika Roh Kudus menolong Yahweh Anak dalam
persembahan-Nya. Roh Kudus adalah keduanya, minyak dari korban sajian
dan anggur baru dari korban curahan. Kita mengingat bahwa Roh Kudus
adalah Paraclete yang hakiki. Jadi Dia tidak kelihatan, dinyatakan atau
dikenal dalam arti utama. Namun setiap tindakan mengosongkan
memerlukan ‘pertolongan’ dari Roh Kudus. Model ini jelas terlihat dalam
aktivitas Kristus di taman Getsemani. Itu adalah inisiatif Anak untuk
mengosongkan diri-Nya; bagaimanapun Dia tidak diberi kuasa untuk
113
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
melakukan itu tanpa pertolongan dari Roh. Ini adalah bagian dari arti:
‘oleh Roh yang kekal [Dia] telah mempersembahkan diri-Nya sendiri’. Ibr
9:14. Roh Kudus membawa kapasitas penuh dari Roh Kekal untuk
memproses
korban
curahan,
untuk
membantu
Kirstus
dalam
mempersembahkan diri-Nya. Demikian juga, dengan menolong kita dalam
kelemahan kita, Dia memberi kuasa kepada kita untuk dicurahkan.
Dengan jalan ini, kehidupan intrinsik dari yang mempersembahkan
dicurahkan dan dimanifestasikan sebagai anggur kehidupan.
Anggur – yang memultiplikasi
Adalah pekerjaan imam untuk mencurahkan anggur pada korban dan
persembahan yang lain pada meja perjamuan. Ini adalah cawan berkat yang
kita berkati satu kepada yang lain ketika kita makan dan minum, dan
dengan demikian mencurahkan anggur untuk mengaktifkan dan
memultiplikasi persembahan dari yang lain. Korban curahan dicurahkan
untuk mengaktifkan multiplikasi dalam keluarga-keluarga kita, bisnisbisnis kita, dan dalam setiap aspek kehidupan kita. Inilah mengapa kita
menguji diri kita sendiri ketika kita makan dan minum. Anggur adalah
yang mengaktifkan, cawan berkat. Jika kita makan dan minum perjamuan
dalam sikap yang tidak layak maka itu menjadi cawan penghakiman,
cherem (kehancuran kekal) dan kutukan.
Persembahan curahan adalah tindakan menghibur karena disanalah aroma
yang menenangkan dari sukacita mulai muncul ketika kita ‘menghibur …
dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.’. 2 Kor 1:4. Ketika
persekutuan ini mulai bekerja dan aromanya naik, untuk beberapa orang
itu adalah ‘bau kehidupan’ dan bagi yang lain ‘bau kematian’. 2 Kor 2:16.
114
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dua aspek kepada persembahan curahan
Persembahan curahan mempunyai dua penekanan yang jelas. Ketika
anggur persembahan curahan dicurahkan, satu bagian dicurahkan ke
dalam cawan tembaga, dan bagian yang lain dicurahkan dalam cawan
emas. Jika kita mempelajari tabernakel Musa, kita akan menemukan
bahwa beberapa dari cawan persembahan curahan dibuat dari tembaga
dan beberapa dari emas.
Ketika korban curahan datang dari rumah di tangan dari yang memberi
persembahan, itu diterima oleh imam di mezbah. Adalah hak istimewanya
untuk mengosongkan kedalam bermacam wadah. Bagian pertama dari
persembahan curahan dimasukkan kedalam cawan tembaga dan
dicurahkan keatas korban – itu untuk mengatakan, keatas korban dan
ibadah iman mereka, seperti yang diekspresikan Paulus. Fil 2:17. Dengan
mencurahkan persembahan curahan ini, masing-masing persembahan
menjadi efektif ketika baunya naik. Individu yang membawa persembahan
kembali kerumahnya, diberkati dengan kapasitas untuk menghasilkan
pertambahan dan multiplikasi.
Bagian yang lain dari korban curahan dikosongkan dalam cawan emas dan
ditempatkan pada meja roti sajian. Kita melihat cawan emas dan
pengggenapan profetiknya dalam pencurahan tujun cawan dalam kitab
Wahyu. Mereka dipenuhi dengan anggur murka Allah. Pencurahan murka
ini diaktifkan oleh immoralitas dari perempuan Izebel dalam gereja Tiatira.
115
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dalam mengoperasikan bait, bagian pertama dari persembahan curahan
dicurahkan di halaman luar, sementara bagian kedua dari persembahan
curahan dicurahkan di tempat kudus. Bil 28:7.
Korban curahan dalam cawan emas adalah penggenapan dari semua
korban curahan. Kita menemukan bahwa itu dicurahkan sebagai anggur
murka pada Babel, dalam cawan ‘dua kali lipat’. Wah 18:6. Ironisnya, kita
membaca bahwa ‘Babel tadinya seperti piala emas di tangan TUHAN yang
memabukkan seluruh bumi’. Yer 51:7. Menjadi cawan murka, Babel
menjadi objek dari murka pada korban curahan terakhir.
Murka yang tersimpan
Ketika kita mulai mencurahkan persembahan curahan, kita memberi kuasa
kepada
persembahan
dari
yang
lain.
Bagimanapun
sebaliknya,
persembahan curahan yang dituangkan ke cawan emas di meja roti sajian
mengindikasikan murka yang disimpan. Ini adalah anggur murka Allah.
Aktivitas imam besar dalam mencurahkan cawan atau mangkuk emas
adalah penghakiman dari persembahan. Bagaimanapun juga, proses
terkunci untuk penundaan – seperti ketika Kristus berkata kepada Tiatira,
‘Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel,
yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hambaKu … Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat’. Wah 2:20, 21.
Ingat, ‘Anggur dan air anggur menghilangkan daya pikir (persundalan,
anggur, dan anggur baru memperbudak hati – terjemahan Inggris)’. Hos
4:11. Ini dapat dibandingkan dengan krisis gereja Tiatira. Dalam gereja ini
ada mereka yang mencurahkan anggur persundalan. ‘Dan Aku telah
116
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari
zinahnya. Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit
dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam
kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
perempuan itu.’ Wah 2:21, 22
Ada cawan murka yang disimpan. Kita akan ikut serta dalam tindakan
murka melalui partisipasi kita dalam persembahan curahan Kristus atau
kita minum cawan murka dengan Babel. Tuhan mengatakan bahwa Dia
akan membuatnya [Babel] meminum cawan dua kali lipat.
Ketika kita mencampur persundalan atau mekanisme apapun dari itu
dengan anggur dan anggur baru, pengertian dan penerangan kita akan
dihapuskan. Ketika persundalan Babel dicampur dengan anggur baru,
maka cawan emas di atas meja akan dicurahkan di tempat kudus. Ini
adalah cawan yang dicampur dua kali lipat.
Ketika kita berpartisipasi dalam perjamuan, kita mencurahkan cawan
berkat atas satu dengan yang lain. Inilah mengapa kita menutupi satu
dengan yang lain, memikirkan dan melihat satu dengan yang lain sebagai
anggota-anggota tubuh-Nya. Korban curahan bukan hanya satu arah. Itu
mengalir bukan hanya dari rasul, tapi juga mengalir kepada rasul dalam
perjamuan yang sesungguhnya.
Anggur dan sajian berhenti
Ketika anggur dari persembahan curahan dan korban sajian berhenti, maka
murka terantisipasi. ‘Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab
117
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.’
Yoel 1:10. Pada titik ini kita memperhatikan transisi, dan murka tersimpan.
Disinilah mata menjadi letih dan hati dicurahkan ke atas tanah.
‘Duduklah tertegun di tanah para tua-tua puteri Sion; mereka menabur abu
di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem
menundukkan kepalanya ke tanah. Mataku kusam dengan air mata, remuk
redam hatiku’ Rat 2:10, 11.
Darah-kehidupan dari mereka yang seharusnya mempersembahkan sedang
dalam resiko. Dimana persembahan curahan dan sajian dari buah sulung
berhenti, dan minyak roh berhenti juga, Tuhan sendiri mulai mencurahkan
darah mereka yang seharusnya telah mempersembahkan. ‘hancur habis
hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanakkanak dan bayi di lapangan-lapangan kota. Kepada ibunya mereka
bertanya: "Mana roti dan anggur?," sedang mereka jatuh pingsan seperti
orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan
nafas di pangkuan ibunya.’ Rat 2:11, 12.
Inilah sisi hukuman dari korban curahan. Israel adalah kudus bagi Tuhan,
yang pertama dari tuaian-Nya, dan semua yang menjamah dia adalah
bersalah. Yer 2:3. Tujuh cawan kitab Wahyu adalah penggenapan setiap
aspek dari korban curahan seperti yang disebutkan dalam Bilangan pasal
28.
Jika kita mengikuti jejak sejarah bangsa-bangsa, kita akan mengamati
fenomena ini. Adalah karena kesalahan ini sehingga korban curahan
menjadi katalis untuk murka dan penghancuran. Waktu yang tertinggal
118
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
yang kita amati, dapat, secara simbolis, dibandingkan dengan penundaan
antara korban pagi dan petang hari.
Paulus – korban curahan
Paulus membuat dua pernyataan yang menggambarkan mengenai
pelayanan diaken dan keimamatannya. Pernyataannya yang pertama
bahwa, ‘Kasih karunia … telah dianugerahkan Allah kepadaku, … bahwa
aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa
bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang
berkenan kepada-Nya (supaya persembahan dari bangsa-bangsa yang
bukan Yahudi dapat menjadi berkenan/diterima – terjemahan Inggris),
yang disucikan oleh Roh Kudus’. Rom 15:15, 16.
Paulus mempersembahkan persembahan ini (dari bangsa-bangsa yang
bukan Yahudi) kepada Bapa, dengan tunduk menyembah. Ini adalah
Paulus dengan buahnya, buah dari zoe, membuat persembahan dari satu
Bapa, Bapa segala terang.
Lebih lanjut, Paulus mengindikasikan bahwa mereka sendiri seharusnya
mencurahkan anggur di atas persembahan. Ini adalah bangsa-bangsa
bukan Yahudi. Roh adalah anggur baru, yang mengaktifkan, yang
memultiplikasi. Anggur adalah yang menguduskan, dan dalam kasus ini
Paulus berkata, ‘supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh
Allah sebagai persembahan (supaya persembahan dari bangsa-bangsa yang
bukan Yahudi dapat – terjemahan Inggris)… disucikan oleh Roh Kudus’.
Rom 15:16. Sebelum persembahan dapat bermultiplikasi harus ada yang
119
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
mencurahkan anggur keatasnya. Hanya demikian maka kita dapat maju
dengan persembahan kita kepada pertambahan selanjutnya.
Yang kedua kali, bahkan lebih tajam, adalah dia mengikuti/meniru Kristus.
Paulus menjadi korban curahan – dia meminta orang Filipi untuk
mengikuti dan menjadi ‘dicurahkan sebagai korban curahan’. Rasul yang
terkemuka ini berkata kepada dirinya sendiri, ‘darahku dicurahkan pada
korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan
kamu sekalian. Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan
bersukacitalah dengan aku.’ Fil 2:17, 18.
Dengan sederhana, menerima persembahan dan mempersembahkan
‘korban’ (dari imanmu) adalah pekerjaan dan wewenang imam, pelayanan
lima. Pelayanan lima memberi kuasa kepada rumah-rumah tangga dengan
menerima persembahan mereka. Mereka mengatur mezbah dan berasal
dari rumah-rumah tangga, sesuai dengan persembahannya, suatu rumah
yang ‘layak’.
‘Pelayanan’ (dari imanmu) menunjuk kepada pekerjaan menjadi diaken
yang dipersembahkan sebagai persembahan. Dalam atas dua hal ini
(korban dan pelayanan) Paulus mencurahkan dirinya sebagai korban
curahan. Persembahan curahan dicurahkan melibatkan menyerahkan
nyawa/kehidupannya sendiri, sebagai pratisipasi dalam darah perjanjian,
anggur baru perjamuan, dan juga melibatkan pencurahakn akan ‘karunia
dari Kristus’, esensi dari kehidupan Yahweh Anak yang diberikan kepadaNya itu. Paulus tidak dapat mengambil karunia ini untuk dirinya sendiri
karena itu adalah manifestasi Kristus di dalam dia, yang dicurahkan untuk
banyak orang.
120
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dicurahkan terhadap yang lain
‘Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama
dengan Kristus … tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena
kamu.’ Fil 1:23, 24. Paulus mengindikasikan betapa lebih perlu untuk
mereka yitu bahwa dia menjadi korban curahan; dan bahkan lebih perlu
bahwa dia mengajar mereka bagaimana menjadi persembahan curahan dan
memberi kuasa kepada persembahan dari yang lain. maka dia membuat
persembahannya
persembahan
dan
mereka.
dia
Dia
mengajarkan
adalah
mereka
persembahan
untuk
membuat
curahan
diatas
persembahan mereka tapi pada titik puncak, mahkota, adalah bahwa dia
mengajarkan kepada orang Filipi untuk menjadi korban curahan. Ada
empat langkah dalam proses ini. Dan ini adalah ‘pikiran’ yang sama ‘yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus’. Fil 2:5. Diatas proses inilah Paulus
meletakkan pandangannya. Dia menasehatkan gereja Filipi, secara khusus
penilik-penilik jemaat/bishop dan diaken-diaken. ‘Dan dalam keyakinan
ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan
kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena
aku, apabila aku kembali kepada kamu’ Fil 1:25, 26.
Persembahan dan korban curahan telah memenuhi pandangan Paulus.
Dengan mendorong orang Filipi untuk menjadi ‘satu Roh dan satu pikiran’,
dia lebih lanjut mendorong mereka kepada esensi murni dari persembahan.
‘Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan
aku’ Fil 2:18.
121
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Paulus dengan sungguh-sungguh menginginkan mereka memeluk model
ini dalam pencurahan korban curahan. Dia mencari lebih dari ekspresi
individu dari kebenaran. Tapi, dia mencari esensi murni dari pekerjaan
paraclete, yang adalah untuk memberi kuasa kepada persembahan dari yang
lain. Ini benar-benar adalah anggur baru dari korban curahan. Kehidupan
Kristen lebih dari ekspresi diri atau keuntungan pribadi. Segala yang dari
‘keunggulan-keunggulan’ intrinsik pribadi, ‘disetujui oleh Allah’, adalah
untuk dicurahkan sebagai korban curahan diatas yang lain. Rom 2:18.
Inilah arti dari korban yang tak henti-henti dan korban yang naik. Karena
itu, ‘Besar kekuasaannya (pertambahan pemerintahan[administrasi]-Nya –
terjemahan Inggris), dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan’. Yes
9:7. Dengan persembahan model ini, penatalayanan mezbah berlanjut dari
satu generasi kepada generasi yang lain.
Sikap yang layak menghasilkan pertambahan
Paulus menasehati kita, ‘Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan
Injil Kristus (hanya, hendaklah tingkah lakumu menjadi layak – terjemahan
Inggris)’. Fil 1:27. Sikap yang layak adalah sikap dari persembahan dari
rumah yang layak. Rumah yang layak bukan hanya membuat
persembahannya sendiri, juga mencurahkan korban curahan. Dengan ini
artinya, itu adalah rumah yang tak henti-hentinya bertambah.
Ingat bahwa kita menyatakan kehendak Allah, pikiran Kristus, dengan
mempersembahkan diri kita sendiri sebagai korban yang hidup. Rom 12:1.
Pernyataan di Filipi adalah, lebih lanjut dari mempersembahkan diri kita
sendiri sebagai korban yang hidup, kita perlu untuk mencurahkan korban
curahan, dengan demikian mencapai satu Roh dalam satu pikiran.
122
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
Dengan cara ini kita ‘dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul
dari Berita Injil’ – ‘tidak hanya’ untuk diri kita sendiri, tapi juga berjuang
bersama untuk multiplikasi dan pertambahan kebenaran di dalam yang
lain. ‘Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada
Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia’ Fil 1:27, 29. Paulus
adalah model dari penderitaan yang dipersiapkan sebagai korban curahan
untuk yang lain. Ketika kita remuk/hancur untuk dicurahkan, kita
mengalami ‘dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat
padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku’ Fil 1:30.
Mahkota Paulus
Persembahan curahan Paulus adalah mengerjakan mahkotanya. ‘Mengenai
diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan (korban
curahan – terjemahan Inggris) dan saat kematianku sudah dekat. Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir
dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran.’ 2 Tim 4:6-8. Paulus telah menggenapi keimamatan dan tugas
pelayanan diakennya. Dia telah menjadi ahli administrasi persembahan dan
menyerahkan itu kepada orang Filipi.
Persembahan kita mewakili kita, semua yang kita lakukan, buah dan
pekerjaan kita. Ketika kita mulai mencurahkan persembahan curahan kita
mengambil ‘keunggulan-keunggulan’ dari pribadi kita yang hakiki,
keputraan fundamental kita, dan mencurahkan itu keatas kehidupan yang
lain. Paulus menunjuk kepada mahkota kebenaran yang diletakkan. Itu
bukan secara esensi upah dari pekerjaannya. Paulus mengatakan, ‘kamulah
mahkotaku’. 1 Tes 2:19. Kita mungkin mengatakan mahkota pencapaiannya
123
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
adalah kesuksesannya dalam mengimpartasi dan memasukkan substansi
persembahan dan persembahan curahan kepada orang Filipi, dan
sesungguhnya, semua gereja-gereja. Ini menolong menjelaskan mengapa
dua puluh empat tua-tua melemparkan mahkota mereka dihadapan Anak
Domba. Adalah kesaksian bahwa mahkota kita adalah untuk memberi
kuasa kepada persembahan dari yang lain, dalam persekutuan
persembahan.
Bersatu dalam persekutuan
Paulus membuka suratnya kepada Filipi dengan mengatakan, ‘setiap kali
aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku
mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita
Injil’. Fil 1:4, 5. Dia kemudian menutup suratnya dengan berbicara
mengenai persekutuannya dengan Epafroditus, saudara yang sedang sakit,
dan
atas
mereka
yang
berdukacita.
Epafroditus
membawa
pemberian/persembahan sebagai ‘suatu persembahan yang harum, suatu
korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah’. Fil 4:18
Paulus menunjuk kepada proses persembahan ini dan persembahan
curahan sebagai persekutuan memberi dan menerima. ‘tidak ada satu
jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang (memberi dan
menerima – terjemahan Inggris) dengan aku selain dari pada kamu’ Fil 4:15.
Itu di dalam konteks korban curahan dan menerima mahkota yang Paulus
tunjuk kepada kegagalan Demas, ‘telah mencintai dunia ini’. 2 Tim 4:10.
Dengan cara yang sama dia menunjuk kepada Yohanes Markus dan
menyatakan secara tidak langsung pemulihannya dengan mengatakan
‘karena pelayanannya penting bagiku’. 2 Tim 4:11. Akan terlihat bahwa
124
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
kegagalan Demas adalah kegagalannya bersatu dengan Paulus dalam
persekutuan persembahan dan dicurahkan sebagai korban curahan.
Kesimpulan
Kita dapat menyimpulkan, ketika kita memulai, dengan menyatakan
kembali
bahwa
bahasa
persembahan
memenuhi
Alkitab.
Dalam
mempelajari gereja Perjanjian Baru, adalah jelas sekarang bahwa kita harus
menerjemahkan praktek-praktek para rasul sebagai ekonomi persembahan.
Tidaklah sulit untuk melihat bahwa gereja, lahir pada hari Pentakosta
(menggenapi hari raya Tujuh Minggu), diluncurkan secepatnya kedalam
administrasi dipimpin oleh Roh Kudus, itu adalah mempraktekkan
menjalankan ekonomi persembahan Perjanjian Lama. Lama sebelumnya,
seluruh budaya perkumpulan sebagai satu rumah di depan umum,
demikian juga menghasilkan buah dan memultiplikasikan dari rumahrumah individu, adalah dalam putaran penuh. Sejak saat itu, pengoperasian
satu bait secara efektif untuk penghapusan dosa, dan mengidentifikasi
rumah-rumah buah sulung untuk pertambahan injil, menghabiskan
perhatian para rasul.
Pada masa pemulihan kita demikian juga, kita sadar bahwa dalam setiap
tindakan dan aspek, di depan umum atau dari rumah ke rumah, ketika kita
memberi diri kita kepada pekerjaan kita dan kepada satu dengan yang lain,
kita mencari untuk berpartisipasi, melalui iman, dalam persembahan
‘sekali untuk semua’ milik Kirstus. Kita sadar bahwa itu bukanlah
persembahan kita yang mencapai segalanya, tapi persembahan-Nya, dan
kita hanya berpartisipasi di dalam Dia. Kristus adalah persembahan yang
berkenan/diterima. Karena itu kita mencari untuk ‘penurut-penurut Allah,
125
PERSEKUTUAN DALAM PERSEMBAHAN KRISTUS
seperti anak-anak yang kekasih’, berjalan dalam kasih ‘sebagaimana
Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya
untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah’. Ef 5:1,
2.
126
Download