BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya akan membutuhkan dana yang cukup besar. Mengedarkan lembar saham akan menjadi salah satu yang dilakukan oleh perusahaan agar mendapatkan dana yang cukup. Hal ini dimanfaatkan para investor dengan menanamkan modal pada perusahaan yang dapat dipercaya memberikan keuntungan bagi investor. Meski tidak adanya kepastian dapat memberikan keuntungan tetapi para investor telah mempelajari perusahaan yang akan dipilih untuk investasi. Suatu investasi bukan hal asing di Indonesia, investasi merupakan kegiatan menanamkan sejumlah dana dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Salah satu isu sentral keuangan perusahaan tentang kebijakan dividen perusahaan yang selalu dikaitkan dengan keputusan pembiayaan dan investasi perusahaan. Hubungan antara keputusan pembiayaan dengan keputusan investasi telah menimbulkan pertanyaan, salah satunya seperti : bagaimana kebijakan pembayaran dividen dapat mempengaruhi penilaian dari suatu perusahaan? (Taofikurachman dan Konadi, 2012). Masalah dalam kebijakan pembayaran dividen mempunyai dampak yang sangat penting bagi investor maupun bagi perusahaan yang membayarkan dividennya. Perusahaan mengharapkan pertumbuhan secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan dan 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 kesejahteraan perusahaan. Para investor juga mengharapkan return dalam bentuk dividen. Sehingga dua hal tersebut menjadi pertimbangan yang bertentang satu dengan yang lainya (Gupta dan Banga, 2010). Hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan, sehingga mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen (Nursandari, 2015). Pembagian dividen merupakan permasalahan yang rumit dalam perusahaan dikarenakan terjadinya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajemen perusahaan yang sering disebut dengan masalah keagenan. Pemegang saham menginginkan agar dividen dibayarkan sebesar-besarnya sedangkan pihak manajemen perusahaan menginginkan laba perusahaan guna melakukan investasi kembali. Mengatasi permasalahan tersebut maka pihak manajemen perlu untuk melakukan pengawasan dan mensejajarkan kepentingan pihak manajemen dengan pihak pemegang saham salah satunya dengan cara http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 pembagian dividen kas yaitu pembagian laba dalam bentuk uang tunai (dividend cash). Pembagian dividen yang meningkat tiap periodenya akan susah dicapai oleh perusahaan dikarenakan keuntungan yang didapatkan perusahaan tidak selalu mengalami peningkatan melainkan adanya fluktuasi (Sari dan Sudjarni, 2015). Menurut Nursandari (2015), kebijakan dividen dipengaruhi oleh faktorfaktor yang dibedakan dalam dua kelompok yaitu faktor financial yang meliputi prospek pertumbuhan, biaya modal, profitabilitas, kebutuhan pendanaan perusahaan, likuiditas, kemampuan meminjam, kebutuhan pelunasan utang, stabilitas dividen serta tingkat ekspansi aktiva dan faktor non financial yang meliputi peraturan perpajakan, pembatasan perjanjian hutang, peluang ke pasar modal, kendali perusahaan, posisi pemegang saham sebagai pembayar pajak. Menurut Sari dan Sudjarni (2015), bahwa Perusahaan yang menghasilkan keuntungan dalam operasionalnya belum tentu akan menggunakan laba tersebut untuk dibagikan sebagai dividen, terutama perusahaan yang merencanakan untuk berinvestasi pada aset di masa depan. Sedangkan menurut Darminto (2012), profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atau profit, sehingga mempunyai pengaruh pada kebijakan dividen. Jika perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi, maka mendapatkan laba yang tinggi pula dan pada akhirnya laba yang tersedia untuk dibagikan kepada para pemegang saham akan semakin besar pula. Semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 saham maka pembayaran dividen kepada pemegang saham atau alokasi untuk laba ditahan akan semakin besar pula. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya atau membayar hutang yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun. Menurut Pasadena (2013), besar kecilnya likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap pembayaran dividen dikarenakan likuiditas perusahaan yang tinggi tidak menjamin kas tinggi pula, melainkan disebabkan oleh instrumen lain seperti persediaan dan piutang. Hasil ini menandakan bahwa pembayaran dividen tidak dipengaruhi oleh likuiditas perusahaan. Sedangkan menurut Darminto (2012), di dalam kaitannya dengan kebijakan dividen, likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada para pemegang saham. Hal ini dikarenakan, untuk membayar dividen diperlukan ketersediaan dana dalam hal ini adalah kas yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang mempunyai laba yang tinggi belum tentu dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham karena tidak adanya dana untuk membayar dividen. Sedangkan untuk membayar dividen perusahaan kepada pemegang saham maka kas yang dimiliki perusahaan harus cukup banyak, apabila perusahaan tidak memiliki kas yang cukup banyak maka kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar atau membagikan dividen. Menurut Idawati dan Sudiartha (2014), tidak adanya pengaruh antara variabel ukuran perusahaan dan kebijakan dividen, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 hal ini disebabkan oleh keadaan perekonomian yang belum begitu stabil, sehingga pengelolaan dana yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya belum efektif. Laba yang dihasilkan pun tidak maksimal. Keadaan yang demikian membuat baik perusahaan kecil maupun besar akan lebih berorientasi pada pertumbuhan perusahaannya. Sedangkan menurut Afriani, dkk (2014), agar perusahaan mampu untuk membayarkan dividen kepada para pemegang saham, maka perusahaan harus mampu menghasilkan laba. Perusahaan yang cenderung menghasilkan laba, maka perusahaan akan membagikan dividennya. Ukuran suatu perusahaan mencerminkan perusahaan tersebut sudah mapan atau belum. Perusahaan dengan ukuran yang besar diperkirakan akan mampu menghasilkan laba yang besar juga dan sebaliknya. Sehingga perusahaan yang memiliki ukuran yang besar akan mampu untuk membagikan dividen perusahaannya dan sebaliknya. Dilihat dari penelitian sebelumnya yang meneliti perusahaan manufaktur tanpa berfokus pada sektor –sektor yang ada didalamnya. Setelah diteliti kembali banyak perusahaan yang terdapat di dalam sektor industri barang konsumsi. Dengan melihat hal tersebut peneliti ingin penelitian ini berfokus pada sektor industri barang konsumsi dan melihat hasil dari penelitian yang difokuskan pada sektor tersebut mendapatkan kesimpulan yang berbeda atau tidak jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu variabel yang akan diuji, penelitian berfokus pada profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan sebagai variabel yang terkait. Data yang digunakan adalah laporan keuangan manufaktur sektor industri barang konsumsi pada tahun 2012 sampai 2014. Dengan menggunakan data baru tersebut peneliti ingin mengetahui apakah variabel yang telah difokuskan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, serta memiliki kosistensi dengan salah satu penelitian sebelumnya atau dapat memberikan kesimpulan baru dari hasil data yang baru. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen” studi pada perusahaan Manufaktur dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen? 2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan dividen? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen? http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen saham pada perusahaan manufaktur dalam sektor industri barang konsumsi di BEI periode 2012-2014. b. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen saham pada perusahaan manufaktur dalam sektor industri barang konsumsi di BEI periode 2012-2014. c. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen saham pada perusahaan manufaktur dalam sektor industri barang konsumsi di BEI periode 2012-2014. 2. Kontribusi Penelitian a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen khususnya yang berkaitan dengan keakuratan laporan keuangan dan analisis rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan. b. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam kaitan proses pengambilan keputusan investasi yang berhubungan dengan pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan ukuran http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 perusahaan terhadap kebijakan dividen di pasar modal, khususnya pada perusahaan Manufaktur dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. c. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan memperluas informasi serta wawasan dalam pengembangan penelitian dalam bidang kebijakan dividen. http://digilib.mercubuana.ac.id/